perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PAKET WISATA “One Day Tour” DI KABUPATEN WONOGIRI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memeperoleh Gelar Ahli Madya pada
Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Oleh
MAAJID MUBDI H
C 9407072
PROGRAM DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Tangan di atas (pemberi) lebih baik daripada
tangan yang di bawah (penerima peminta)
(H. Riwayat Addaru Quthni)
Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang budi
pekertinya paling baik.
( H. Riwayat Achmad)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan setulus hati penulis persembahkan
Tugas Akhir ini untuk :
1. Ibu ku MUZAROAH tercinta yang selalu
memberikan do’a dan kasih sayang yang
tiada akhir.
2. Bapak ku HARYONO tercinta yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan
do’a yang luar biasa.
3. Adikku TAFRI QOTUS SOLEKHA
tersayang yang senantiasa memberi
semangat disaat penulis putus asa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik
dan tanpa halangan serta hambatan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan dalam menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program DIII
Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas
Maret. Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak, tugas akhir ini tidak
mungkin dapat terselesaikan dengan baik.
Selama proses penelitian yang melelahkan hingga pengolahan data,
penulis telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu sehingga
terselesaikannya penelitian ini, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini.
2. Ibu Dra. Isnaini Wijaya Wardani.MPd., selaku ketua Program DIII Usaha
Perjalanan Wisata yang telah memberi petunjuk dan saran serta pengarahan
yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd, selaku pembimbing pertama. Terima kasih atas
kesediaan waktu, ketelitian, semangat, bimbingan, dan dukungan bagi penulis
untuk memberikan yang terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Drs. Supariadi, M.Hum, selaku pembimbing kedua atas waktu dan
saran untuk memberikan bimbingan penulisan tugas akhir.
5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Usaha Perjalanan Wisata yang telah
banyak memberikan ilmu, motivasi serta pengalaman yang berarti selama
kuliah.
6. Mbak Ifa, selaku bagian tata usaha DIII usaha perjalanan wisata yang telah
membantu penulis dalam pembuatan surat ijin yang berhubungan dengan
penyelesaian tugas akhir.
7. Bapak ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan,
dan do’a yang tiada hentinya bagi penulis, serta adikku yang selalu
memberikan dukungan dan do’a yang tiada henti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
8. Teman-teman Kos (Wahyu, Agus, Nanda, Bowo, Kaesya, Adit, Novan, Didit,
Riska, Heru, Aldi) yang telah banyak memberi kenangan manis, tawa,
motivasi, dan masukan di dalam menjalani studi.
9. Teman-teman DIII Usaha Perjalanan Wisata 2007, terima kasih atas
kebersamaannya selama ini, dukungan dan semangat kalian sangat berarti bagi
penulis.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan dan
banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Surakarta, Juli 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Maajid Mubdi H. C9407072. 2011. Paket Wisata ” one dat tour ” di
Kabupaten Wonogiri. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang paket wisata ” one day tour ” di
Kabupaten Wonogiri, penelitian ini merumuskan (1) Bagaimana cara penentuan
obyek wisata sebagai produk paket wisata (2) Bagaimana penentuan alternatif
paket wisata ” one day tour ” di Wonogiri (3) Bagaimana penentuan harga paket
wisata. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara penentuan
obyek wisata sebagai produk paket wisata, untuk mengetahui penentuan alternatif
paket wisata ” one day tour ” di Wonogiri, untuk mengetahui penentuan harga
paket wisata.
Penulisan Tugas Akhir ini disajikan secara deskriptif kualitatif untuk
memperoleh gambaran informasi yang berhubungan dengan wisata di Kabupaten
Wonogiri. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, study dokumen,
wawancara, dan study pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit,
dan Waduk Gajah Mungkur sangat berpotensi untuk dijadikan obyek wisata dan
dapat dikembangkan menjadi paket wisata ” one day tour ” di Kabupaten
Wonogiri. Paket Wisata ” one day tour ” di Kabupaten Wonogiri ini di tujukan
pada semua masyarakat umum dan pelajar. Pertimbangan- pertimbangan
pemilihan obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah
Mungkur tersebut meliputi lokasi yang sejalur atau searah, kondisi jalan yang
cukup bagus, jarak, dan waktu tempuh obyek juga cukup dekat.
Kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini antara lain (1) Penentuan obyek
wisata sebagai paket wisata “one day tour” dengan pertimbangan- pertimbangan
lokasi, kondisi jalan, jarak, dan waktu tempuh obyek (2) dari penelitian yang telah
dilakukan ada dua alternatif paket wisata yang dapat disusun di Wonogiri yaitu,
paket wisata unggulan dan paket wisata pilihan yang mengedepankan potensi (3)
Penentuan harga paket wisata unggulan dan paket wisata pilihan dengan harga
yang berfariasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN .......................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
E. Kajian Pustaka .............................................................................. 4
F. Metode Penelitian ....................................................................... 11
1. Lokasi Penelitian ................................................................... 11
2. Waktu Penelitian..................................................................... 11
3. Tehnik Pengumpulan Data .................................................... 11
4. Tehnik Analisis Data .............................................................. 12
I. Sistematika Penelitian ................................................................... 13
BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN
KABUPATEN WONOGIRI
A. Sejarah Kabupaten Wonogiri ...................................................... 14
B. Kondisi Geografi dan Demografi Kabupaten Wonogiri .............. 18
1. Geografi ................................................................................. 18
2. Demografis ............................................................................. 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
C. Potensi Wisata Wonogiri ............................................................. 24
1. Potensi Wisata Alam .............................................................. 24
2. Potensi Wisata Budaya .......................................................... 26
3. Potenai Wisata Kuliner ........................................................... 28
4. Potensi Wisata Buatan ............................................................ 29
BAB III PENENTUAN PAKET WISATA ONE DAY TOUR
KABUPATEN WONOGIRI
A. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kab. Wonogiri ............ 31
B. Pertimbangan- pertimbangan Geografi Obyek Wisata
Sebagai Penentu Paket Wisata di Kabupaten Wonogiri………… 37
C. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Lihat Dari Analisis
SWOT Dalam Paket Wisata ” one day tour ” di Kabupaten
Wonogiri ........................................................................................ 40
D. Paket Wisata ” one day tour ” di Kab. Wonogiri .......................... 44
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 48
B. Saran.............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 50
DAFTAR WEBSIDE..................................................................................... 50
LAMPIRAN................................................................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Wonogiri..................... 20
Tabel 2 Daftar Hotel di kawasan Kabupaten Wonogiri..................................... 33
Tabel 3 Daftar Rumah makan di Kabupaten Wonogiri……………………..... 35
Tabel 4 Daftar Obyek Wisata berdasarkan Hubungan Geografi....................... 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Indonesia adalah Negara yang sangat kaya akan keindahan alamnya dan
beraneka ragam budaya yang bisa memberikan devisa. Karena sector pariwisata
diharapkan menjadi penghasil devisa nomor satu dan sebagai sumber pendapatan
terpenting sehingga pemerintah mengupayakan pengembangan dan perbaikan di
sekrot pariwisata dari waktu ke waktu. Dengan tujuan untuk melestarikan obyek
wisata yang ada serta meningkatkan mutu pariwisata agar menarik minat
wisatawan untuk berkunjung dan menikmati obyek wisata yang disajikan.
Pengembangan tersebut ditujukan terutama untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat tentunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain
kelestarian budaya dan lingkungan alam, aspek peningkatan pendapatan
daerahataupun aspek pelayanan terhadap wisatawan. Selain itu pemerintah juga
gencar melakukan promosi baik secara langsung ataupun tidak langsung. Agar
pariwisata di Indonesia semakin maju dan banyak dikunjungi wisatawan, maka
pemerintah harus lebih giat lagi menggali potensi wisata yang dapat di
manfaatkan sebagai paket wisata untuk di promosikan ke masyarakat luas.
Kabupaten Wonogiri, memiliki banyak sekali potensi wisata yang dapat
dimanfaatkan sebagai peket wisata “one day tour” dengan semaksimal mungkin.
Daya tarik Wonogiri sebagai daerah yang dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin, seperti : penelitian lingkungan, benda-benda bersejarah, buku-buku
sejarah alam, dan sebagainya. Pembangunan pariwisata bertujuan pula untuk
mengenalakan keindahan alam, budaya dan adat istiadad yang luhur dan beraneka
ragam kepada bangsa lain.
Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis
terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai
111 0 18' dengan batas-batas sebagai berikut, Sebelah Utara : berbatas dengan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar, Sebelah Timur : berbatas
dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur), Sebelah
Selatan : berbatas dengan Kabupaten Pacitan (Jawa Timir) dan Samudra
Indonesia, Sebelah Barat : berbatas dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Kabupaten Klaten.
Kabupaten Wonogiri berpotensi sebagai daerah tujuan wisata, hal ini terbukti
dari dari banyak sekali memiliki aset- aset wisata beragam dan ragam budaya
yang tidak kalah menarik dari wilayah- wilayah lain. Kabupaten Wonogiri kaya
akan potensi obyek wisata alam, mulai dari panorama alam pantai yang sangat
indah, kawasan hutan lindung yang sejuk dan menyegarkan, pemandangan indah
Waduk Serba Guna Gajahmungkur Wonogiri, hingga goa-goa kawasan karst yang
membentang luas di wilayah Wonogiri bagian barat hingga selatan. Beberapa
obyek dan daya tarik wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan, antara lain
Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Pantai Sembukan,
Arena Papan Luncur Olahraga Gantole, Wisata Spiritual Kahyangan, Sendang
Siwani, Obyek Wisata Setren Girimanik, Pantai Nampu, Pantai Sembukan, Goa
Putri Kencono, Goa Maria, Goa Sodong, Goa Tembus, Museum Wayang
Indonesia, Museum Karst Dunia, dan masih banyak lagi obyek- onyek wisata
yang sangat berpotensi di Kabupaten Wonogiri.
Potensi wisata sebagaimana disebut di atas dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan pengembangan obyek wisata yang kiranya tepat untuk Kabupaten
Wonogiri, sesuai dengan selera pengunjung. Kegiatan bidang wisata pada
hakekatnya merupakan kegiatan ekonomi produktif, sehingga produk yang akan
dijajakan harus merupakan komoditas yang laku dan digemari pembeli, agar
wisatawan memilih kunjungan lebih lama di Kabupaten Wonogiri. Faktor-faktor
penunjang program pariwisata yang sangat penting yaitu sarana dan prasarana
yang tersedia ditempat tujuan wisata, misalnya : Penginapan, hiburan, restouran,
transportasi.
Kabupaten Wonogiri memang belum begitu dikenal oleh wisatawan lokal
maupun asing, karena kabupaten wonogiri lebih dikenal dengan penghasil mete
dan gaplek. Kabupaten Wonogiri pun juga daerah yang agak tandus dan panas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Wisatawan lebih memilih untuk mengunjungi kota Yogyakarta yang memiliki
beraneka ragam obyek wisata. Namun kali ini Wonogiri sudah memiliki obyek
wisata alam yang sangat menarik wisatawan.
Dipilih Kabupaten Wonogiri untuk dijadikan bahan tugas akhir, karena
penulis ingin memperkenalkan keindahan alamnya yang ada di Kabupaten
Wonogiri kepada wisatawan lokal maupun asing. Sasaran wisatawan yang dituju
adalah masyarakat kota, karena di kota tidak terdapat keindahan alam, seperti
yang ada di Kabupaten Wonogiri.
Seiring dengan meningkatnya wisatawan, baik wisatawan domestic atau
wisatawan manca Negara yang mengunjungi Indonesia. Dengan berbekal
pengalaman, keinginan dan motivasi untuk membuat paket wisata sekaligus ingin
melakukan penelitian mengenai penyusunan Paket Wisata “ One Day Tour” di
Kabupaten Wonogiri.
B. Rumusan Masalah
Perumusan maslah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanankan
penelitian sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan arah dalam
hubungannya dengan judul yang dipilih :
1. Bagaimana dasar penentuan obyek wisata sebagai produk paket wisata?
2. Bagaimana penentuan alternatif paket wisata “ one day tour “ di Wonogiri?
3. Bagaimana penentuan harga paket wisata?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan yang hendak dicapai dari hasil penelitiannya,
serta dapt untuk memberi kegunaan, baik bagi peneliti maupun maupun
kepentingan ilmiah,. Adapun tujuan yang ingi dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dasar penentuan obyek wisata sebagai produk paket wisata.
2. Untuk mengetahui penentuan alternatif paket wisata “ one day tour “ di
Wonogiri
3. Untuk mengetahui penentuan harga paket wisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Penelitian
Nilai suatu penelitian ditentukan oleh manfaat yang diperoleh dari penelitian
tersebut. Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan
adalah.:
1. Menambah Wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam paket wisata one
day tour.
2. Bagi kalangan akademis dapat dijadikan referensi tambahan dalam melakukan
penelitian sejenis atau yang berkaitan dimasa mendatang dan menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan Program
DIII Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakata tentang
potensi wisata one day tour di Kabupaten Wonogiri
E. Kajian Pustaka
Penelitian ini didasarkan pada fenomenal yang ada dalam dunia pariwisata di
Kabupaten Wonogiri, dimana masing-masing daerah memiliki potensi wisata
yang berbeda-beda untuk menarik wisatawan. Sehingga banyak obyek wisata
yang bermunculan yang mempunyai daya tarik dan ciri khas tersendiri sehingga
dapat menarik wisatawan. Salah satu cara mengembangkan obyek-obyek wisata
agar dapat bersaing dalam dunia pariwisata adalah bagaimana menarik wisatawan
maka para promosi dan pemasaran yaitu dengan membuat program paket wisata.
Menurut undang- undang kepariwisataan No.10 2009 tentang kepariwisataan,
keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara
serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan,
pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.
Paket wisata adalah suatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah
tersusun secara tetap, dengan harga tertentu yang telah termasuk pula biaya- biaya
untuk pengangkutan, fasilitas akomodasi/ hotel, obyek- obyek wisata dan atraksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
yang telah tercantum didalam acara tersebut. Harga paket wisata akan lebih murah
dibanding dengan tour yang direncanakan secara khusus atas permintaan. Package
tour biasanya mempunyai masa berlaku tertentu pula(R.S.Damardjati, 1995 : 77).
Dalam buku Nyoman S Pendit “Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana”
(1986 : 36) yang berkaitan dengan jenis- jenis wisata dapat dibedakan seperi
berikut :
a. Paket Wisata Bulan Madu
Paket wisata ini hanya khusus untuk para pengantin baru. Paket ini
biasanya mengunjungi obyek wisata yang bernuansa alam.
b. Paket wisata pedesaan
Paket wisata ini itujukan pada masyarakat kota untuk dapat menikmati
keindahan alam pedesaan. Disini mereka belajar membajak sawah,
memanen padi, dan belajar hidup di pedesaan dengan peralatan yang
seadanya.
c. Paket wisata pendidikan
Paket wisata ini ditujukan kepada para pelajar, dengan tujuan obyek wisata
tempat- tempat yang ada hubungannya dengan pendidikan. Misalnya,
museum, keraton, dan tempat-tempat bersejarah laiannya yang terdapat di
kota tujuan.
d. Paket wisata keluarga
Paket wisata ini terdiri dari satu keluarga yang mengunjungi kota tertentu
dalam kurun waktu tertentu.
e. Paket wisata alam
Paket wisata ini khusus mengunjungi obyek wisata alam yang terdapat di
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
f. Paket wisata religi
Paket wisata khusus mengunjungi obyek- obyek wisata religi yang
terdapat di kota tujuan wisata.
g. Paket wisata olahraga
Paket wisata olahraga khusus untuk wisatawan yang ingin melakukan
wisata sekaligus olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Dalam sebuah penentuan obyek sebagai produk paket wisata terdapat Analisis
4P adalah analisa obyek wisata yang menjelaskan tentang product, price, place,
and promotion. Dalam pemasaran produk paket wisata di Wonogiri melalui
pendekatan 4P. ( Oka A Yoeti, 2003 : 237 )
1. Produk ( Product )
Produk ( Product ) adalah sesuatu yang di tawarkan kepada konsumen untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk ini dapat berwujud
(tangible), tidak berwujud (intangible), dan kombinasi dari keduanya, didalamnya
juga termasuk pelayanan (service). ( Oka A Yoeti, 2003 : 237).
Produk yang ditawarkan dalam hal ini adalah paket wisata one day tour dan
jasa pelayanan terhadap wisatawan yang membelinya. Produk tersebut di kemas
dengan menggunakan strategi :
a. Strategi Produk Pertumbuhan
Produk yang di tawarkan harus lebih baik kualitasnya dan harganya lebih
murah dibandingkan dengan produk yang sama yang ditawarkan oleh pesaing/
biro perjalanan lain. Strategi yang digunakan dalam pengembangan kualitas
produk yang lebih baik yaitu dengan memberikan fasilitas- fasilitas wisata yang
lebih bonafit kepada pembelinya seperti Sarana transportasi yang digunakan
dari Solo ke Wonogiri menggunakan Bus ber-AC, Pemberian snack selama
perjalanan menuju Wonogiri, Obyek wisata yang dikunjungi merupakan obyek
wisata pilihan di Wonogiri, Paket yang dibeli sudah termasuk biaya asuransi
sehingga pembeli/ wisatawan akan merasa lebih nyaman selama melakukan
kunjungan wisata.
Strategi pengembangan produk tersebut, akan menjadikan produk wisata
yang ditawarkan menjadi pilihan utama pembeli karena memberikan lebih
banyak keuntungan. Tujuan lain dari penerapan strategi tersebut dalam
pengembangan obyek wisata Kabupaten Wonogiri yaitu agar produk yang
disusun mempunyai kesempatan untuk meningkatkan pasar obyek wisata
Kabupaten Wonogiri dengan menarik pelanggan yang lebih luas dari berbagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
kalangan.Melihat segmen yang dibidik adalah dari semua kalangan, maka
diharapkan dengan diterapkannya strategi produk ini dapat meningkatkan
penjualan paket wisata pendidikan di Kabupaten Wonogiri yang selama ini
belum banyak diminati.
b. Strategi Produk Kompetitif
Produk yang ditawarkan harus berbeda dengan produk pesaing/ biro
perjalanan lainnya dan memiliki kelebihan dengan memberikan nilai tambahan.
Sehingga dengan demikian konsumen tahu bahwa produk yang ditawarkan
akan memberikan manfaat lebih dibandingkan produk yang ditawarkan
pesaing/ biro perjalanan lain. Adapun kelebihan kelebihan produk yang
ditawarkan pihak penyusun paket agar mampu bersaing dengan produk pesaing
antara lain Produk yang ditawarkan ini dapat melayani Paket Wisata “one day
tour” di Kabupaten Wonogiri, sedangkan biro perjalanan lain hanya dapat
menjual paket wisata ke Yogyakarta maupun ke Solo saja. Produk paket wisata
ini dilengkapi dengan fasilitas dokumentasi selama perjalanan dan di setiap
kunjungan ke obyek wisata. Selama ini belum ada Biro Perjalanan Wisata yang
member fasilitas documentasi selama kunjungan. Produk paket wisata ini
memberikan Door Price bagi peserta yang mengikuti game yang di pandu oleh
Tour Leader selama perjalanan maupun berada di obyek wisata. Acara ini
bertujuan untuk memeriahkan suasana tour dalam perjalanan, sehingga rasa
kebersamaan antara peserta semakin erat. Oleh sebab itu tampilan produk yang
berbeda dari yang lain diperlukan untuk menarik minat pembeli agar memilih
produk yang ditawarkan tersebut.
Sebelum membuat sebuah paket wisata harus ada produk yang bisa
ditawarkan kepada konsumen sebelum konsumen membeli. Produk yang
ditawarkan meliputi Obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan
Waduk Gajah Mungkur yang dikemas dalam Paket Wisata “one day tour” di
Kabupaten Wonogiri. Produk yang ditawarkan diteliti lebih dahulu sebelum
menentukan harga yang ditawarkan juga melihat pasar apakah produk paket
wisata tersebut dapat diminati dan berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Harga ( Price )
Harga adalah harga yang dijadikan dasar penawaran konsumen yang
ditetapkan sedemikian rupa dan dapat bersaing dengan harga yang ditetapkan oleh
pesaing produk yang sama, sehingga menarik bagi konsumen yang akan
membelinya. ( Oka A Yoeti, 2003 : 237). Penetepan harga paket wisata one day
tour selalu berorientasi pada segmen pasar yang akan dibidik. Dalam hal ini
segmen pasar yang akan dibidik adalah dari semua kalangan. Oleh sebab itu,
harga paket wisata yang disusun sangat variatif sehingga pembeli dapat memilih
paket yang diinginkannya. Harga paket yang ditawarkan ada yang tergolong
mahal, sedang dan murah sesuai dengan fasilitas yang diberikan selama
melakukan perjalanan wisata.
Harga paket wisata yang berfariasi ini bertujuan agar konsumen/ wisatawan
yang akan berkunjung ke Wonogiri dapat memilih sendiri jenis paket wisata yang
akan berkunjung ke Wonogiri dapat memilih sendiri jenis paket wisata yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengembangan harga paket
wisatanya, produk yang ditawarkan ini mempunyai tarif khusus yang berlaku bagi
calon pembelinya dengan criteria sebagai berikut :
a. Bagi golongan pelajar dengan jumlah rombongan minimal 40 orang mendapat
potongan harga sebesar 5% dari masing- masing jenis paket Ekonomi Class.
Pemberlakuan harga ini karena pihak penyusun paket wisata bekerja sama
dengan pemerintah Wonogiri dan pengusaha yang juga memberlakukan tariff
khusus terutama untuk hotel dan home stay kepada golongan pelajar untuk
kepentingan pendidikan.
b. Untuk paket wisata dengan jumlah rombongan lebih dari 20 orang, dan semua
adalah pelajar masing- masing peserta akan mendapatkan Cindera mata berupa
T-Shirt.
c. Untuk rombongan non pelajar dengan jumlah peserta lebih dari 40 orang akan
mendapatkan Free of charge 2 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Strategi penetapan harga paket yang ditawarkan ini, diharapkan mampu
menarik perhatian calon pembeli untuk memilih produk ini. Hal ini karena produk
yang ditawarkan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan
produk yang ditawarakan oleh biro perjalanan yang lain dan tidak memberikan
tariff khusus.
3. Tempat ( Place )
Tempat adalah tempat dimana konsumen dapat mencari informasi,
memperoleh penjelasan atau melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan. ( Oka A Yoeti, 2003 : 237). Tempat yang digunakan untuk
menawarkan produk Wista one day tour antara lain di Dinas Pariwisata se
Karisidenan Surakarta, Sekolah- sekolah dan biro- biro perjalanan lainnya yang
ada di Surakarta.
Pemilihan tempat- tempat tersebut dalam memasarkan dan menawarkan
produk paket wisata tersebut dalam memasarkan dan menawarkan produk paket
wisata one day tour yang sudah disusun merupakan pilihan yang tepat. Hal ini
karena tempat- yempat tersebut merupakan tempat yang strategis sebagai
perantara untuk mendapatkan konsumen baru. Di Surakarta sendiri masih banyak
yang belum tahu tentang paket wisata di Wonogiri. Dengan alas an tersebut,
pemilihan tempat pemasaran produk di biro perjalanan Surakarta dirasa efektif
untuk menjaring wisatawan untuk berkunjung ke Wonogiri. Kerja sama yang
dilakuan oleh pihak penyusunan paket dengan biro perjalanan wisata di kabupaten
Wonogiri merupakan strategi untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat
mengenai situasi dan kondisi sebelum melakukan kunjungan ke Wonogiri, dengan
kerja sama yang dijalani ini diharapkan dapat memperlancar proses pemasaran
produk paket wisata Wonogiri sehingga dapat memberikan keuntungan masing-
masing pihak.
4. Promosi ( Promotion )
Promosi adalah suatu cara menginformasikan atau memberitahukan
kepada calon pembeli/ wisatawan tentang produk yang di tawarkan dengan
memberitahukan tempat di mana calan pembeli/ wisatawan dapat melakukan
pembelian produk tersebut. ( Oka A Yoeti, 2003 : 237). Promosi yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
tidak lain adalah bagaimana menginformasikan produk paket wisata kabupaten
Wonogiri pada waktu dan media yang tepat, sehingga data diketahui, dikenal, atau
dibandingkan dengan produk paket wisata lain. Dengan demikian calaon pembeli/
wisatwan akan mengetahui kualitas produk, harga yang ditawarkan, benefi produk
yang ditawarkan serta bentuk- bentuk pelayanan yang diberikan.
Jenis- jenis tour menurut M.Kesrul dalam bukunya berjudul Penyelenggaraan
Opereasi Perjalanan Wisata halaman 38 menyebutkan :
1. Paket Tour dengan harga tertentu yang direncanankan dan diselenggarakan
oleh TA/ TO atas resiko tanggung jawab sendiri. Harga sudah termasuk
akomodasi, transportasi, obyek wisata, dan lain- lain.
2. Independent Tour. Tour disusun atas permintaan tamu ( tidak memiliki time
schedule ), pelaksanaan anytime, dan harga dihitung berdasarkan komponen
yang disepakati.
3. Optional Tour. Tour tambahan yang tidak tercantum dalam acara perjalanan.
Tpur yang diselenggarakan/ direncanakan disela- sela acara paket tour
tertentu. Peserta tidak harus mengikuti perjalanan tersebut.
4. Escorted Tour. Tour yang direncanakan dan diselenggarakan oleh TA/ TO
dengan mengelompokan peserta tour kedalam satu grup yang dipimpin
seorang conductor ( tour leader/ guide ) selama perjalanan tour berlangsung.
5. Study Tour. Tour yang disusun dan diselenggarakan untuk tujuan survey/
riset bagi mahasiswa atau pelajar ketempat- tempat tertentu ( budaya, obyek
wisata, dan lain- lain ).
6. Reguler Tour. Tour yang direncanakan/ diselenggarakan dengan waktu/ harga
yang telah ditentukan untuk berbagai tujuan domestic, inbound, ataupun
outbond.
Komponen Paket Wisata.
1. Harga paket
Rincian komponen perhitungan harga paket didasarkan pada :
a. Biaya Transportasi
b. Biaya Akomodasi
c. Biaya Makan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d. Pemandu Wisata
e. Biaya Parkir
f. Biaya ODTW
g. Biaya Pajak Jalan Raya
h. Biaya Tak Terduga/ Biaya Lain- Lain
i. Keuntungan
j. Biaya Pajak
2. Penyusunan paket wisata selalu disertai dengan Itenerary, karena merupakan
suatu jadwal dan daftar dengan keterangan lengkap tentang penyelenggaraan
perjalanan. Itenerary adalah sebuah dokumen yang memuat acara perjalanan,
sejak keberangkatan, di tempat tujuan, hingga kembali ketempat asal.
Keterangan- keterangan yang disebutkan dalam dokumen tersebut antara lain
waktu penyelenggaraan, tempat obyek kunjungan, dan tempat makan. (
M.Kesrul,S.E.,M.B.A.,2003;41 )
G. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan factor penting didalam suatu penelitia.
Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga
untuk mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas
akhir. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci sebagai
berikut :
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di :
a. Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri.
b. Obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah
Mungkur.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis penelitian dan dumber data yang digunakan, maka
metode pengumpilan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
a. Observasi
Dalam melakukan penelitian ini diadakan observasi secara langsung, yaitu
melakukan pengamatan secara langsung terhadap unit observasi yang
diteliti di obyek wisata. Separti observasi sangat membantu dalam proses
pengumpulan data, (Moh. Pabundu Tika 1996 : 68). Observasi dilakukan
untuk mengetahui daya tarik pada obyek wisata.
b. Wawancara
Dalam hal ini metode wawancara yang dilakukan yaitu dengan
menanyakan pertanyaan secara langsung kepada narasumber atau pihak-
pihak yang terkait yaitu petugas dan pengelola setempat, yang bertujuan
mendapatkan informasi yang jelas. Narasumber diantaranya :
1. Suyut selaku bagian Pariwisata Disbudparpora
2. Aris Tri Budoyo Kabid Dinas Pariwisata
3. Estyneng UPTD di Waduk Gajah Mungkur
4. Wahyu Erniasih Seksi Kesejarahan dan Budaya
c. Metode Studi Pustaka
Tahnik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan membaca,
mengkaji serta mempelajari buku- buku, data- data dan bahan- bahan yang
berkaitan dengan bidang kepariwisataa.
Studi pustaka dilakukan melalui referensi perpustakaan pusat Universitas
Sebelas Maret Surakarta, Laboratorium Tour, Perpustakaan kantor
pariwisata Wonogiri, Promosi dan investasi.
4. Tehnik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan, dianalisis menggunakan analisis data
kualitatif yaitu menggambarkan keadaan obyek penelitian. Analisis Kualitatif
adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain (Lexy J. Moelong 2004 : 248).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
G. Sistematika Penulisan Laporan
Untuk mempermudah pemahaman mengenai isi pembahasan laporan ini maka
sistematika penulisan dibuat sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II. Gambaran umum pariwisata Kabupaten Wonogiri, membahas mengenai
gambaran umum pariwisata Kabupaten Wonogiri, meliputi alam, sejarah, dan
rekreasi.
BAB III. Penentuan Paket Wisata “one day tour” Kabupaten Wonogiri
membahas menegenai potensi obyek dan daya tarik wisata, pertimbangan-
pertimbangan geografi obyek wisata sebagai penentu paket wisata, analisis SWOT
obyek, dan paket wisata “one day tour” di Kabupaten Wonogiri
BAB IV. Penutup Berisikan kesimpulan dan saran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB II
GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN WONOGIRI
A. Sejarah Kabupaten Wonogiri
Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan
hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran
Sambernyawa. Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa Jawa wana
(alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/ pegunungan). Nama ini sangat tepat
menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri yang memang sebagian
besar berupa sawah, hutan dan gunung.
Pemerintahan di Kabupaten Wonogiri awal mulanya merupakan suatu daerah
basis perjuangan Raden Mas Said dalam menentang penjajahan Belanda. Raden
Mas Said lahir di Kartasuro pada hari Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 tahun
Jimakir, Windu Adi Wuku Wariagung, atau bertepatan dengan tanggal Masehi 8
April 1725. Raden Mas Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo
Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkannya. Memasuki
usia dua tahun, Raden Mas Said harus kehilangan ayahandanya karena dibuang
oleh Belanda ke Tanah Kaap (Ceylon) atau Srilanka. Hal itu karena ulah keji
berupa fitnah dari Kanjeng Ratu dan Patih Danurejo. Akibatnya, Raden Mas Said
mengalami masa kecil yang jauh dari selayaknya seorang bangsawan Keraton.
Raden Mas Said menghabiskan masa kecil bersama anak-anak para abdi dalem
lainnya, sehingga mengerti betul bagaimana kehidupan kawula alit. Hikmah
dibalik itulah yang menempa Raden Mas Said menjadi seorang yang mempunyai
sifat peduli terhadap sesama dan kebersamaan yang tinggi karena kedekatan
beliau dengan abdi dalem yang merupakan rakyat kecil biasa.
Pada suatu saat terjadi peristiwa yang membuat Raden Mas Said resah, karena
di Keraton terjadi ketidakadilan yang dilakukan oleh Raja (Paku Buwono II) yang
menempatkan Raden Mas Said hanya sebagai Gandhek Anom (Manteri Anom)
atau sejajar dengan Abdi Dalem Manteri. Padahal sesuai dengan derajat dan
kedudukan, Raden Mas Said seharusnya menjadi Pangeran Sentana.
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Melihat hal ini, Raden Mas Said ingin mengadukan ketidakadilan kepada sang
Raja, akan tetapi pada saat di Keraton oleh sang Patih Kartasura ditanggapi
dingin. Dengan tidak berkata apa-apa sang Patih memberikan sekantong emas
kepada Raden Mas Said. Perilaku sang Patih ini membuat Raden Mas Said malu
dan sangat marah, karena beliau ingin menuntut keadilan bukan untuk mengemis.
Raden Mas Said bersama pamannya Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya
yang mengalami nasib yang sama, mengadakan perundingan untuk membicarakan
ketidakadilan yang menimpa mereka. Akhirnya Raden Mas Said memutuskan
untuk keluar dari keraton dan mengadakan perlawanan terhadap Raja.
Raden Mas Said bersama pengikutnya mulai mengembara mencari suatu
daerah yang aman untuk kembali menyusun kekuatan. Raden Mas Said bersama
para pengikutnya tiba disuatu daerah dan mulai menggelar pertemuan-pertemuan
untuk menghimpun kembali kekuatan dan mendirikan sebuah pemerintahan
biarpun masih sangat sederhana. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu Kliwon
tanggal 3 Rabiulawal (Mulud) tahun Jumakir windu Sengoro, dengan candra
sengkala Angrasa Retu Ngoyag Jagad atau tahun 1666 dalam kalender Jawa. Dan
dalam perhitungan kalender Masehi bertepatan dengan hari Rabu Kliwon tanggal
19 Mei 1741 M.
Daerah yang dituju Raden Mas Said waktu itu adalah Dusun Nglaroh (wilayah
Kecamatan Selogiri), dan disana Raden Mas Said menggunakan sebuah batu
untuk menyusun strategi melawan ketidakadilan. Batu ini dikemudian hari dikenal
sebagai Watu Gilang yang merupakan tempat awal mula perjuangan Raden Mas
Said dalam melawan ketidakadilan dan segala bentuk penjajahan. Bersama
dengan pengikut setianya, dibentuklah pasukan inti kemudian berkembang
menjadi perwira-perwira perang yang mumpuni dengan sebutan Punggowo Baku
Kawandoso Joyo. Dukungan dari rakyat Nglaroh kepada perjuangan Raden Mas
Said juga sangat tinggi yang disesepuhi oleh Kyai Wiradiwangsa yang diangkat
sebagai Patih. Dari situlah awal mula suatu bentuk pemerintahan yang nantinya
menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri.
Dalam mengendalikan perjuangannya, Raden Mas Said mengeluarkan
semboyan yang sudah menjadi ikrar sehidup semati yang terkenal dengan sumpah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
“Kawulo Gusti” atau “Pamoring Kawulo Gusti” sebagai pengikat tali batin antara
pemimpin dengan rakyatnya, luluh dalam kata dan perbuatan, maju dalam derap
yang serasi bagaikan keluarga besar yang sulit dicerai-beraikan musuh. Ikrar
tersebut berbunyi “Tiji tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh”. Ini
adalah konsep kebersamaan antara pimpinan dan rakyat yang dipimpin maupun
sesama rakyat.
Raden Mas Said juga menciptakan suatu konsep manajemen pemerintahan
yang dikenal sebagai Tri Darma yaitu :
1. Mulat Sarira Hangrasa Wani, artinya berani mati dalam pertempuran karena
dalam pertempuran hanya ada dua pilihan hidup atau mati. Berani bertindak
menghadapi cobaan dan tantangan meski dalam kenyataan berat untuk
dilaksanakan. Sebaliknya, disaat menerima anugerah baik berupa harta benda
atau anugerah lain, harus diterima dengan cara yang wajar. Hangrasa Wani,
mau berbagi bahagia dengan orang lain.
2. Rumangsa Melu Handarbeni, artinya merasa ikut memiliki daerahnya,
tertanam dalam sanubari yang terdalam, sehingga pada akhirnya pada
akhirnya akan menimbulkan perasaan rela berjuang dan bekerja untuk
daerahnya. Merawat dan melestarikan kekayaan yang terkandung didalamnya.
3. Wajib Melu Hangrungkebi, artinya dengan merasa ikut memiliki timbul
kesadaran untuk berjuang hingga titik darah penghabisan untuk tanah
kelahirannya.
Kegigihan Raden Mas Said dalam memerangi musuh-musuhnya sudah tidak
diragukan lagi, bahkan hanya dengan prajurit yang jumlahnya sedikit, tidak akan
gentar melawan musuh. Raden Mas Said merupakan panglima perang yang
mumpuni, terbukti selama hidupnya sudah melakukan tidak kurang 250 kali
pertempuran dengan tidak menderita kekalahan yang berarti. Dari sinilah Raden
Mas Said mendapat julukan “Pangeran Sambernyawa” karena dianggap sebagai
penebar maut (Penyambar Nyawa) bagi siapa saja musuhnya pada setiap
pertempuran.
Berkat keuletan dan ketangguhan Raden Mas Said dalam taktik pertempuran
dan bergerilya sehingga luas wilayah perjuangannya meluas meliputi Ponorogo,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Madiun dan Rembang bahkan sampai daerah Yogyakarta. Pada akhirnya atas
bujukan Sunan Paku Buwono III, Raden Mas Said bersedia diajak ke meja
perundingan guna mengakhiri pertempuran.
Dalam perundingan yang melibatkan Sunan Paku Buwono III, Sultan
Hamengkubuwono I dan pihak Kompeni Belanda, disepakati bahwa Raden Mas
Said mendapat daerah kekuasaan dan diangkat sebagai Adipati Miji atau mandiri
bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro I.
Penetapan wilayah kekuasaan Raden Mas Said terjadi pada tanggal 17 Maret 1757
melalui sebuah perjanjian di daerah Salatiga. Kedudukannya sebagai Adipati Miji
sejajar dengan kedudukan Sunan Paku Buwono III dan Sultan Hamengkubuwono
I dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah Keduwang (daerah Wonogiri bagian
timur), Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan
Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar), Sembuyan (daerah sekitar
Wuryantoro dan Baturetno), Matesih, dan Gunung Kidul.
KGPAA Mangkunegoro I membagi wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi 5
(lima) daerah yang masing-masing memiliki ciri khas atau karakteristik yang
digunakan sebagai metode dalam menyusun strategi kepemimpinan, yaitu :
1. Daerah Nglaroh (wilayah Wonogiri bagian utara, sekarang masuk wilayah
kecamatan Selogiri). Sifat rakyat daerah ini adalah Bandol Ngrompol yang
berarti kuat dari segi rohani dan jasmani, memiliki sifat bergerombol atau
berkumpul. Karakteritik ini sangat positif dalam kaitannya untuk menggalang
persatuan dan kesatuan. Rakyat di daerah Nglaroh juga bersifat pemberani,
suka berkelahi, membuat keributan akan tetapi jika bisa memanfaatkan potensi
rakyat Nglaroh bisa menjadi kekuatan dasar yang kuat untuk perjuangan.
2. Daerah Sembuyan (wilayah Wonogiri bagian selatan sekarang Baturetno dan
Wuryantoro), mempunyai karakter sebagai Kutuk Kalung Kendho yang berarti
bersifat penurut, mudah diperintah pimpinan atau mempunyai sifat
paternalistik.
3. Daerah Wiroko (wilayah sepanjang Kali Wiroko atau bagian tenggara
Kabupaten Wonogiri sekarang masuk wilayah Kecamatan Tirtomoyo).
Masyarakat didaerah ini mempunyai karakter sebagai Kethek Saranggon,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
mempunyai kemiripan seperti sifat kera yang suka hidup bergerombol, sulit
diatur, mudah tersinggung dan kurang memperhatikan tata krama sopan
santun. Jika didekati mereka kadang kurang mau menghargai orang lain, tetapi
jika dijauhi mereka akan sakit hati. Istilahnya gampang-gampang susah.
4. Daerah Keduwang (wilayah Wonogiri bagian timur) masyarakatnya
mempunyai karakter sebagai Lemah Bang Gineblegan. Sifat ini bagai tanah
liat yang bisa padat dan dapat dibentuk jika ditepuk-tepuk. Masyarakat daerah
ini suka berfoya-foya, boros dan sulit untuk melaksanakan perintah. Akan
tetapi bagi seorang pemimpin yang tahu dan paham karakter sifat dan
karakteristik mereka, ibarat mampu menepuk-nepuk layaknya sifat tanah liat,
maka mereka akan mudah diarahkan ke hal yang bermanfaat.
5. Daerah Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan
Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar) mempunyai karakter seperti
Asu Galak Ora Nyathek. Karakteristik masyarakat disini diibaratkan anjing
buas yang suka menggonggong akan tetapi tidak suka menggigit. Sepintas
dilihat dari tutur kata dan bahasanya, masyarakat Honggobayan memang kasar
dan keras menampakkan sifat sombong dan congkak serta tinggi hati, dan
yang terkesan adalah sifat kasar menakutkan. Akan tetapi mereka sebenarnya
baik hati, perintah pimpinan akan dikerjakan dengan penuh tanggungjawab.
Dengan memahami karakter daerah-daerah tersebut, Raden Mas Said
menerapkan cara yang berbeda dalam memerintah dan mengendalikan rakyat
diwilayah kekuasaannya, menggali potensi yang maksimal demi kemajuan dalam
membangun wilayah tersebut. Raden Mas Said memerintah selama kurang lebih
40 tahun dan wafat pada tanggal 28 Desember 1795. ( http://wonogiri-
wonogiri.blogspot.com/2009/03/sejarah-kabupaten-wonogiri.html, 2 Mei 2011 ).
B. Kondisi Geografi dan Demografi di Kabupaten Wonogiri
1. Geografi
a. Letak Geografis
Wonogiri, (bahasa Jawa: wanagiri, secara harfiah "Hutan di Gunung"),
adalah sebuah daerah kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis lokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Wonogiri berada di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara
berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian
selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan
Wonosari di provinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan
Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Ibu
kotanya terletak di Wonogiri Kota. Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan
populasi 1,5 juta jiwa. secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32'
sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111 0 18'. (BPS, 2010).
b. Kondisi Geografi
Secara geografis, Wonogiri terdiri dari daerah gunung dan pantai. Wilayah
pegunungan memanjang dari sisi selatan sampai sisi timur. Disamping itu disisi
selatan juga memiliki pantai di samudera Indonesia (BPS). Dengan topografi
daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan kawasan lain
membuat kondisi sumber daya alam juga saling berbeda. Di Wonogiri hampir
sebagian besar tanahnya tidak terlalu subur untuk pertanian, berbatuan dan
kering membuat penduduknya lebih banyak merantau. (BPS, 2010).
2. Demografis
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Wonogiri berdasarkan hasil sensus
penduduk tahun 2010 oleh BPS, penduduk Wonogiri sebanyak 928.687 atau
dalam kurun waktu 10 tahun terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk
menjadi rata-rata - 0,93 %. Sementara Pusat Informasi dan konseling kesehatan
reproduksi remaja sebanyak 28, Bina Keluarga Balita sebanyak 52.077, Bina
Keluarga Remaja sebanyak 21.876, dan Bina Keluarga Lansia sebanyak 29.659.
Dengan demikian peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Wonogiri Swbagai
berikut :
Di tinjau dari agama yang dipeluk oleh masyarakat Kabupaten Wonogiri,
jumlah pemeluk agama islam 895.982 (96,8%), pemeluk Khatolik 16.792 (1,5%),
pemeluk agama Kristen 11.326 (1,05%), pemeluk agama Hindu 271 (0,01%), dan
pemeluk agama Budha 4.316 (0,5%).(BPS, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a. Pemerintahan
Saat ini Kabupaten Wonogiri dipimpin oleh Bupati Dhanar Rahmanto dan
Wakil Bupati Yuli Handoko yang memenangkan Pemilihan Umum Kepala
Daerah untuk masa jabatan 2010-2015. Dalam jalannya roda pemerintahan,
bertumpu pada semboyan Wonogiri SUKSES yang merupakan singkatan dari
Stabilitas, Undang- undang, Koordinasi, Sasaran, Evaluasi, dan Semangat Juang.
Secara administrative Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi 25 Kecamatan dan
jumlah Desa/ Kelurahan 294 Desa. Berikut pembagian administrative di
Kabupaten Wonogiri.
Tabel 1 : Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Wonogiri
No Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pracimantoro
Paranggupito
Giritontro
Giriwoyo
Baturetno
Karangtengah
Tirtomoyo
Nguntoronadi
Batuwarno
Tertomoyo
Eromoko
Wuryantoro
17
8
5
14
7
5
12
9
13
13
6
5
1
-
2
2
1
-
2
2
-
2
2
1
18
8
7
16
8
5
14
11
13
15
8
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Manyaran
Selogiri
Wonogiri
Ngadirojo
Sidoharjo
Jatiroto
Kismantoro
Purwantoro
Bulukerto
Puhpelem
Slogohimo
Jatisrono
Girimarto
Jumlah
10
9
9
10
13
8
13
9
5
15
15
9
12
251
6
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
43
16
11
11
12
15
10
14
10
7
17
17
11
14
294
Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Kabupaten Wonogiri
merupakan Kabupaten terluas di wilayah Karisidenan Surakarta. Terbukti dengan
banyaknya jumlah kecamatatan yang mencapai 25 kecamatan, 43 Kelurahan, 251
desa, dan Waduk Gajah Mungkur yang luasnya kira- kira sama dengan 3
kecamatan di Kabupten Wonogiri. ( BPS, Wonogiri 2011 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting yang menunjang kemajuan
pembangunan suatu wilayah. Hal ini di karenakan pendidikan memiliki posisi
setrategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh wilayah meliputi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Kesadaran
masyarakat untuk memperbaiki taraf hidup dan setatus sosial melalui jenjang
pendidikan mendapat dukungan dari pemerintah, terbukti dengan bertambahnya
murid sekolah dari tingkat taman kanak- kanak hingga jenjang pendidikan tinggi.
Selain itu pemerintah maupun pihak swasta menanggapi anomi masyrakat untuk
belajar dengan positif dengan cara mendirikan sekolah dari berbagai tingkatan
dan juga sekolah- sekolah kejuaraan.
Untuk tingkat sekolah dasar dikabupaten Wonogiri pada tahun 2006 terdapat
816 sekolah dasar. Jumlah siswa yang mengikuti proses pendidikan pada tahun
2006 sejumlah 93.680 siswa dan dengan jumlah guru 5.761. Sementara itu untuk
sekolah yang dikelola oleh non P dan K ad 42 Madrasah Ibtidaiyah dengan
jumlah guru 378 dan jumlah siswa 3.595. Pada tingkat menengah pertama,
jumlah SMP yang terdapat di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2006 adalah
sejumlah 73 sekolah negeri, 42 sekolah sekolah swasta, dan 20 sekolah
Tsanawiyah. Jumlah siswa SMP ini adalah 44.870 siswa. Jumlah guru pada SMP
negeri, Swasta, dan Tsanawiyah pada tahun 2006 adalah 3.412 siswa. Pada
jenjang SMA berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2006, di Kabupaten
Wonogiri terdapat 12 SMA negeri, 9 SMA swasta, dan 3 SMK negeri, 31 SMK
swasta, serta 9 Madrasah Aliah. Total jumlah siswa SMA, SMK, dan MA adalah
sebanyak 24.841 siswa. Jumlah guru dari keseluruhan SMA, SMK, dan MA
adalah sebanyak 1.642 orang. ( Sumber :Daftar Sekolah se Kabupaten Wonogiri,
Dinas Pendidikan Wonogiri, 2010 )
c. Perekonomian
Di bidang perekonomian dan industri, Kabupaten Wonogiri memiliki beberapa
perusahaan yang maju. Deltomed Laboratories dan Air Mancur contoh perusahaan
jamu yang maju. Menghasilkan produk-produk jamu kemasan modern,
perusahaan ini termasuk salah satu industri yang mampu bersaing di tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
nasional. Industri jamu juga terdapat pada level industri kecil, di mana banyak
perajin jamu yang memasarkan di pasaran lokal. Banyak pula perajin jamu yang
merantau ke luar daerah, lalu eksis di kota-kota besar di Indonesia. Di samping
jamu, Kabupaten Wonogiri juga memiliki industri makanan bakso. Sebagaimana
perajin jamu, mereka juga banyak yang merantau ke luar daerah, lalu
mendapatkan hasil yang memuaskan. Industri transportasi di Kabupaten Wonogiri
juga turut memberikan sumbangan. Beberapa perusahaan transportasi bus AKAP
(antar kota antar provinsi) banyak terdapat dan dimiliki oleh pengusaha lokal.
Rata-rata mereka melayani rute ke arah Jakarta, beberapa kota di pulau Sumatera
dan kota Denpasar. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonogiri, 5 Mei
2011 )
d. Pariwisata
Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi.
Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam dan lain sebagainya. Di antaranya
obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, wisata gantole. Terdapat sebuah situs
bersejarah bernama "Kahyangan" di dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya
kurang lebih 47 km dari ibu kota kabupaten Wonogiri. Dari Kota Wonogiri,
pengunjung bisa naik bus dari terminal bus giriwono dan naik minibus dari dekat
ponten (dekat Kantor Badan Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo,
bisa naik angdes jurusan Kahyangan atau Sukarjo. Sampai sekarang belum ada
angdes yang bisa masuk sampai Kahyangan, sehingga harus dilanjutkan jalan
kaki sekitar 1 Km. Pengunjung berkendaraan bisa langsung sampai ke tempat
parkir Kahyangan. Desa Taman, di mana Kahyangan berada, dulunya merupakan
sentra batik tulis, yang produknya banyak disetorkan ke Solo, untuk diproses
lanjut. Banyak warga desa yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan
batik, baik sebagai pembatik, pembuat patron, pemasok kain mori. Akan tetapi,
seiring dengan diperkenalkannya teknik pembuatan genting press, yang hasilnya
cepat diperoleh, maka semakin lama industri batik semakin tergeser. Sesampai di
Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung.
Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo, atau yang
dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama kerajaan Mataram Islam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon
merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga
bagi yang percaya takhayul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau. Tempat
itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro).
Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk
bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jumat Kliwon, biasanya
banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas
keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang
warga sekitar. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonogiri, 5 Mei 2011)
C. Potensi Wisata Kabupaten Wonogiri
1. Potensi Wisata Alam
a. Pantai Nampu
Pantai Nampu, adalah salah satu pantai yang berada di kawasan Kabupaten
Wonogiri. Pantai nampu, seperti pantai-pantai sepanjang wilayah
Gunungkidul memiliki karakteristik pasir putih dan terdapat bebatuan
(karang) di ujung garis pantainya. Pantai Nampu yang terletak di Kecamatan
Paranggupito ini memiliki garis pantai yang cukup panjang, dengan hamparan
pasir yang relatif masih bersih, sehingga cukup menarik untuk dikunjungi.
Pengunjung dapat melihat pemandangan dengan leluasa melalui bukit yang
berada di sebelah barat pantai, bahkan ketika pertama memasuki wilayah
pantai ini, pengunjung langsung dapat melihat hamparan pantai, karena lokasi
parkir kendaraan berada di atas pantai.
b. Pantai Sembukan
Pantai Sembukan adalah sebuah pantai di Desa Paranggupito, Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Pantai ini merupakan salah satu tujuan
wisata di Wonogiri. Obyek Wisata ritual Sembukan merupakan salah satu
obyek wisata ritual di Kabupaten Wonogiri yang mempunyai beberapa sarana
ibadah antara lain masjid, paseban dan sanggar. Menurut mitos, obyek wisata
ritual pantai Sembukan ini merupakan pintu gerbang ke-13 kerajaan Ratu
Kidul. Gerbang ini digunakan untuk lewat Kanjeng Ratu Kidul saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
menghadiri pertemuan dengan Raja-raja Kasunanan Surakarta (Paku
Buwono).
c. Goa Ngantap
Gua Ngantap adalah salah satu gua yang terdapat di kelurahan
Bayemharjo, kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Gua ini adalah salah satu gua tujuan wisatawan di
Kabupaten Wonogiri selain gua Platar. Formasi stalagtit dan stalagmit
terdapat di dalam gua ini.
d. Cagar Alam Danalaya
Cagar Alam Danalaya terletak di kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Obyek wisata cagar alam ini merupakan hutan jati. Kayu jati di hutan ini
khusus diperuntukkan untuk membangun istana raja Surakarta. Apabila Raja
Surakarta membutuhkan kayu jati untuk membangun atau memperbaiki
kraton, maka diambilah kayu dari hutan jati Danalaya ini. Obyek wisata ini
banyak dikunjungi oleh wisatawan yang mempunyai latar belakang minat
khusus atau pecinta alam.
e. Girimanik
Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang berudara sejuk dengan
panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat tiga buah
air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo, Tinjo Moyo, serta
Condromoyo. Air Terjun Manik Moyo mempunyi ketinggian 70 meter
sedangkan Air Terjun Tinjo Moyo mempunyai ketinggian 30 meter. Tidak
jauh dari Air Terjun Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan
atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi. Daerah
wisata ini berlokasi di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten
Wonogiri yang berjarak dari pusat kota sekitar 40 km.
f. Sendang Siwani
Sendang Siwani yang terletak di Desa Singodutan, Kec. Selogiri merupakan
petilasan Raden Mas Said (KGPAA Mangkunagara I) saat melakukan gerilya
melawan VOC serta pihak Mataram yang saat itu berada di pihak VOC.
Konon di sendang ('sendang' dalam bahasa Jawa berarti kolam atau danau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kecil) inilah Raden Mas Said mendapatkan petunjuk dari Yang Mahakuasa
mengenai strategi untuk meraih kemenangan dalam perang melawan
penjajah. Dalam perkembangan waktu, berkembang mitos atas tempat ini
yang menyatakan bahwa orang yang melakukan tirakat/meditasi di tempat ini
akan terkabul permohonannya. Sampai sekarang tempat ini menjadi salah
satu.tujuan.wisata.ritual.di.Kabupaten.Wonogiri.(http://catatansikipli.wordpre
ss.com/2010/12/26/sendang-siwani-wonogiri/,16 Juni 2011)
g. Kahyangan
Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di
atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto
Wijoyo, atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama
kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak
Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai
Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya tahyul, dilarang memakai
baju yang berwarna hijau. Tempat itu sangat ramai di malam menjelang
pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah,
terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari
biasa, terutama malam Jum'at Kliwon, biasanya banyak dikunjungi orang-
orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang
telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang warga sekitar.
2. Potensi Wisata Budaya
Wisata Budaya di Kabupaten Wonogiri masih sangatlah kental dan masih
sangat di lestarikan penduduk diantaranya :
a. UpacaraRitual Susuk Wangon
Upacara Susuk Wangan, upacara adat tradisional “Susuk Wangan” di desa
Setren, kecamatan Slogohimo, kabupaten Wonogiri, dilakukan setiap tahun
yaitu pada hari Sabtu Kliwon bulan Besar ( tahun Jawa ). Bila dicermati dan
direfleksikan secara mendalam („tandhesing batin‟ – Bahasa Jawa), kegiatan
tersebut betul-betul merupakan integrasi acara kebangkitan budaya, sosial,
ritual-spiritual, pembangunan semangat pemberdayaan kebersamaan
kegotong-royongan masyarakat yang luar biasa. Cerita ini sudah sejak zaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
nenk moyang, sebuah desa yang didekat gunung yaitu desa Setren, konon ada
sebuah adat istiadat yang sangat langka berupa acara adt tradisional bernama
“Susuk Wangan” (bahasa Jawa). “Susuk Wangan” pada zaman dahulu
kegiatannya dilakukan dengan cara beberapa orang membawa panggang
ayam kampung dan tumpeng yang dibawa ke sumber air, serta disajikan dan
mohon doa restu kepada Allah Yang Maha Kuasa. Hal itu dimaksudkan agar
air yang digunakan warga masyarakat desa Setren menjadi sangat berarti dan
bermanfaat serta berhikmag besar bagi segenap warga masyarakat semuanya.
Oleh karena itu, warga masyarakat dam para pengunjung berdoa bersama
didekat sumber air tersebut. Demikianlah pelaksanaan acara adat “Susuk
Wangan” di zaman dahulu, tidak hanya ditujukan kepada sumber air bersih
(air minum), tetapi juga diarahkan pada sumber air yang bermanfaat untuk
mengaliri sawah-sawah. Oleh karena itu, para pemilik sawah juga membawa
panggang ayam kampung dan tumpeng ke sumber air tersebut diatas. Acara
tersebut juga dimeriahkan dengan kegiatan festival gledekan, yang
merupakan alat transportasi masyarakat untuk membawa sayuran dan hasil
hutan lainnya. (http://gladhenbasajawa.blogspot.com/2011/02/upacara-susuk-
wangan.html, 16 Juni 2011).
b. Jamasan Massal
Jamasan pusaka Mangkunegaran di adakan pada bulan muharam atau sura.
Jamsan massal ini yang dilakukan setiap bulan sura yang dimana pada jamsan
ini akan di adakan arak- arakan yang membawa pusaka Mangkunegara
seperti, Keris, Tombak dan hal yang memang pantas untuk dijamas atau
dicuci agar tetap selalu keramat dan sakti.
c. Ruwatan Massal
Ruwatan massal juga menjadi tradisi di Kabupaten Wonogiri. Ruwatan
adalah membersihkan anak dan membuang sial pada anak dengan memotong
ujung rambut. Ritual ini dimulai dengan pagelaran Wyang Kulit, anak yang
akan diruwat wajib melihat pertunjukan Wayang ini, anak tersebut akan di
balut kain mori adan akan disiram dengan air bunga setaman dan ujung
rambut akan dibuang. Kemudian ujung rambut tersebut akan dilarung di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Waduk. Anak yang boleh di ruat antara lain Kodono- kedini, sendang apit
pancuran, ugel- ugel lawang.
d. Upacara Larung Ageng
Upacara Larung Ageng di Pntai Sembukan ini mempunyai maksut dan
tujuan menghaturkan sesaji kepada Mahluk Goib Laut Selatan agar Tuhan
memberikan keselamatan dan kesejahteraan kepada warga Wonogiri. Upacara
ini tidak hanya berfungsi menolak bala atau menangkis marabahaya penyakit
menular melainkan sering digunakan untuk permohonan, misal terjadi musim
kering dan agar hujan turun, (Sumber : Wawancara dengan Eko Sunarno,
Kepala seksi pengembangan dan penyuluhan, 7 April 2010).
e. Museum Wayang Indonesia
Museum wayang yang berada di Lingkungan Wuryantoro Lor, Kelurahan
Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri tampak semakin kumuh.
Museum itu dulunya padepokan seni dan rumah Prawirowihardjo, paman
mantan Presiden RI, Soeharto.Pagar menuju museum yang diresmikan tahun
2004 oleh Presiden Megawati itu terkesan kumuh lantaran cat sudah
lama.tidak.diganti..(http://idid.facebook.com/note.php?note_id=12704686401
6064,.16 Juni 2010).
3. Wisata Kuliner di Kabupaten Wonogiri
Di Wonogiri, Dulu terkenal dengan “tiwul” tapi sekarang sudah jarang
dijumpai “Ngaso angkringan”,Beberapa jenis makanan khas tersedia di
Wonogiri. Kacang Mede adalah makanan yang berasal dari biji buah jambu
mede (jambu mete) yang memang banyak terdapat di wilayah Wonogiri.
Emping adalah makanan yang berasal dari biji buah melinjo. Biji buah
dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil. Kedua jenis
makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng sampai kecoklatan.
Cabuk adalah makanan yang berasal dari biji wijen yang dicampur dengan
bumbu masak. Berbentuk pasta, warna hitam, terbungkus daun pisang. Juga
ada makanan dari singkong yang disebut “Pindang”, ini berasal dari tepung
singkong yang dimasak dengan Daging Kambing, yang terkenal di sebelah
Barat Lapangan Kecamatan Ngadirojo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Saat pagi hari juga sering dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat di
dekat Pasar Kota Wonogiri. Makanan khas lain adalah Bakso dan Mie Ayam
Wonogiri yang memiliki citarasa khas, makanya di Jakarta banyak sekali
tukang bakso atau mie ayam dari Wonogiri, namun sayang kalau membeli di
Jakarta rasanya jauh tidak enak. Mie Ayam yang terkenal adalah Mie Ayam
Pak Sabar, Mie Ayam Pak Brewok, Mie Ayam dan Bakso Mas Bentoel. Bakso
yang terkenal Bakso Gajah Mungkur dan Bakso Titoti.
Selain itu pada malam hari, banyak juga pedagang makanan lesehan yang
tersebar sepanjang jalan-jalan di Wonogiri, dengan bermacam-macam jenis
makanan, yang terkenal antara lain seperti Gudeg & Nasi Liwet Bu SAMAN
GI (depan toko Baru), Mie Rebus Jawa Pak BAGONG (terminal lama), Cap
Cay depan Gereja GKI. Pusat jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor
Kecamatan Selogiri, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota
Surakarta. Di pusat Kota Wonogiri, terdapat beberapa toko yang menyediakan
makanan khas, salah satu di antaranya adalah Toko Sari Roso. Selain itu, oleh-
oleh khas Wonogiri juga bisa diperoleh di kios-kios yang banyak terdapat di
pasar Wonogiri, salah satu yang cukup banyak dikunjungi pembeli adalah kios
Bu.Darmo..(http://wahyudwi.wordpress.com/2009/02/10/makanan.khas/#more
-102, 16 Juni 2011).
4. Wisata Buatan
Di Wonogiri Selain obyek Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Kuliner, dan
ada beberapa Wisata Buatan diantaranya :
a. Waduk Gajah Mungkur
Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan
Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini
dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai
Bengawan Solo. Mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi
pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7
kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo,
Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota
Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur
perairan waduk dengan transmigrasi Bedhol Deso ke Sitiung, wilayah Provinsi
Lampung. Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat
indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai
tempat memancing..(.http://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Gajah_Mungkur, 16
Juni 2010).
b. Museum Karst Dunia
Keberadaan museum karst di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro,
Wonogiri dinilai merupakan museum terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan
di Asia Tenggara. Di Indonesia saat ini telah ada tiga museum karst, namun di
Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indonesia. Dua
museum lain yang ada di Indonesia, isinya bermaterikan kondisi lokal. Selain
itu, keberadaan museum diharapkan mampu menjawab tiga fungsi, yakni
fungsi edukasi atau pendidikan, wisata atau ekonomi dan lindung. Pernyataan
itu disampaikan Kepala Pusat Lingkungan Geologi Badan Geolkogi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Danaryanto, Kepala
Bakorwil II Jateng Amat Antono dan Kepala Badan Geologi Kementerian
ESDM, R Sukhiyar, Rabu (2/6) di Museum Karst, Gebangharjo, Pracimantoro,
Wonogiri..(http://wcc.web.id/informasi/pariwisata/5-museum-karst-terbesar-
dan-terunik-di-indonesia.html,16 Juni 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
PENENTUAN PAKET WISATA ONE DAY TOUR
KABUPATEN WONOGIRI
A. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Wonogiri
Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu obyek wisata dibutuhkan metode
atau analisis data agar dalam pelasaksanaan program yang direncanakan dapat
tercapai dan tepat pada sasaran yang diinginkan. Kemudian dalam melakukan
penelitian ini analisis dengan melakukan suatu metode pengembangan obyek
wisata dengan pendekatan 4A ( Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas dan Aktifitas ).
Hal tersebut dilakukan agar dalam merumuskan kajian permasalahan dapat
mengetahui secara pasti dan lengkap mengenai atraksi wisata yang ada, sarana
dan prasarana yangdimiliki obyek tersebut, akses yang bias dipakai untuk menuju
obyek dan aktifitas yang dilakukan oleh warga setempat dalam menyajikan jasa
wisata bagi wisatawan. ( Pariwisata Indonesia, Dr. James J. Spillane, S.
J,1994:63). Adapun hasil dari analisa berdasarkan metode 4A sebagai berikut :
1. Atraksi
Atraksi Wisata merupakan factor pendukung yang sangat berpengaruh dalam
menganalisis suatu obyek wisata agar pengunjung tertarik untuk berkunjung ke
obyek tersebut.berikut atraksi wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan
Waduk Gajah Mungkur :
a. Pantai Nampu
Pantai Nampu merupakan pantai yang bertebing, berpasir putih ini
memiliki garis pantai yang cukup panjang, dengan hamparan pasir yang
relatif masih bersih dan terdapat bebatuan (karang) di ujung garis
pantainya. Pantai nampu juga terkenal dengan wisata sepiritualnya yang
masih digunakan untuk bertapa oleh wisatawan yang datang ke Pantai
Nampu.
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. Museum Wayang Kulit
Museum wayang kulit yang menyajikan koleksi wayang kulit dari
berbagai daerah ini tidak hanya melihat wayang, tetapi juga
memperlihatkan cara pembuatan wayang kulit. Di museum ini juga
menyajikan pentas drama wayang orang, jadi bukan hanya pentas wayang
kulit saja yang dipertunjukan.
c. Waduk Gajah Mungkur
Waduk Gajah Mungkur merupakan perairan danau buatan ini dibuat
dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai
Bengawan Solo. Di area Waduk Gajah Mungkur juga terdapat taman
bermain anak- anak dan tempat pemancingan.
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan factor penting dalam menganalisis suatu obyek
wisata agar obyek wista tersebut dapat dijangkau oleh wisatawan baik dari segi
sarana transportasi darat atau udara serta fasilitas yang ada selama perjalanan
menuju obyek. Adapun uraian yang diberikan mengenai segi aksesibilitas sebagai
berikut :
a. Kondisi Jalan
Kondisi jalan untuk menuju Pantai Namu sudah cukup bagus, tetapi masih
ada beberapa jalan yang rusak dan bergelombang. Medan yang harus dilalui
untuk menuju Pantai Nampu juga sangat tejal dan agak sempit akan tetapi
masih bisa untuk dilalui Bus Pariwisata dan mobil pribadi. Kondisi jalan untuk
menuju Museum Wayang sudah bagus terletak di jalan utama Wuryantoro-
Wonogiri- Solo, begitu pula dengan Waduk Gajah Mungkur, karena akses
yang dilalui searah dengan Pantai Nampu dan Museum Wayang Kulit.
b. Transportasi
Untuk menuju Pantai Nampu, Museum Wayang dan Waduk Gajah
Mungkur terdapat sarana transportasi yang sangat mudah untuk dilalui
kendaraan umum seperti Bus dengan dengan rute Praci, Wuryantoro-
Wonogiri- Solo. Akan tetapi jalan untuk menuju Pantai Nampu sangat sulit
dilalui kendaraan umum karena letak Pantai Nampu yang masuk desa dan jauh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dari jalan raya utama, dan harus naik bus lagi dengan rute Giri Tontro- Praci.
Dari Giri Tontro untuk menuju ke Paranggupito letak Pantai Nampu sudah
tidak ada Kendaraan Umum.
c. Papan Penunjuk
Untuk sarana lengkap berupa papan penunjuk arah menuju ketiga obyek
tersebut sudah terpasang di pinggir jalan menuju setiap obyek dan terbuat dari
plat besi dan papan kayu yang terpajang disisi jalan, sehingga apabila
wisatawan berkunjung ke obyek ini tidak perlu kawatir akan papan penunjuk
yang ada untuk mengakses ke obyek karena dari segi ini sudah cukup
memadahi.
3. Amenitas
Amenitas merupakan salah satu factor penting dalam analisis obyek wisata
karena factor ini dinilai mempunyai kaitannya yang sangat erat dengan fasilitas-
fasilitas yang ada di obyek wisata. Sedangkan amenitas yang berada di Pantai
nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur dapat dianalisis
dengan kriteria- kriteria fasilitas yang ada di obyek sebagai berikut :
a. Akomodasi
Dalam hal ini Wonogiri memiliki banyak penginapan yang juga memiliki
fasilitas kamar mandi, pendingin ruangan, tv, maupun ruangan rapat dan ada
beberapa penginapan hotel melati di kawasan Kota Wonogiri dan sekitarnya,
antara lain :
Tabel 2 : Daftar Hotel di kawasan Kabupaten Wonogiri
No. Nama Hotel Kelas Jml
Kamar
Jml Tempat
Tempat Alamat/Tlp
1. Ade Ayem M3 19 27
Jl. Raya Wonogiri –
Wuryantoro Telp. (0273)
323154
2. Asri M1 10 1024 Jl. Raya Baturetno No.32
Telp (0273) - 461032
3. Dewi Anita M2 12 50 Jl. Pelem 11/12 Wonogiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Telp (0273) - 321190
4. Giri Loka M2 30 78 Jl. Raya Giriwono No.63
Telp. (0273) 321325
5. Sendang asri M3 39 46
Jl. Raya Wonogiri –
Wuryantoro Telp. (0273)
322474
6. Wisma Giri M2 18 45
Jl. Murti Pranoto No.4
Wonogiri Telp. (0273)
321038
7. Agung M1 8 8 Jl. Brigjen Katamso No.3
Wonoiri Telp. …….
8. Gir asri M1 20 24 Jl. Raya Wonogiri –
Wuryantoro Telp. ……..
9. Griya Wisata M1 12 12 Jl. Brigjen Katamso No.21
Wonoiri Telp.(0273)-323403
10. Larasati M1 18 18
Ds. Kedung Areng Sendang
Wonogiri Telp.(0273)-
323151
11. Sari Mulyo M1 10 10
Jl. Raya Wonogiri –
Wuryantoro Telp. (0273)
323445
12. Sari murni M1 12 12
Jl.Letjen SupraptoNo.32
Wonogiri Telp (0273)-
321466
13. Sidodadi M1 20 20
Ds. Kedung Areng Sendang
Wonogiri Telp.(0273)-
325415
14. Suko asih M1 13 13
Jl. Ki Mangun Sarkoro II
No.11 Wonogiri Telp (0273)
- 321590
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
15. Watu Gede M1 21 21
Jl. Raya Wonogiri –
Wuryantoro Telp. (0273)
323154
16. Bukit Mulia M1 11 11 Jl. Raya Wonogiri –
Wuryantoro Telp. -
17. Permata Graha M2 10 10
Jl. Raden Mas Said,
Wonogiri. Telp (027)-
323281
18. Cendrawasih - 15 15 Jl. Blimbing II No.9
Wonogiri (0273) - 325539
19. Puri Kamulyan - 14 20 Ds. Bendorejo, Sendang,
Wonogiri
JUMLAH 312 428
Dari tabel tersebut di atas dapat di lihat bahwa kabupaten Wonogiri memiliki
banyak sekali fasilitas Hotel yang bisa di nikmati pengunjung yang akan
melakukan perjalanan wisata ke Kabupaten Wonogiri. Pengunjung dapat memilih
penginapan yang sesuai dengan kemampuan masing- masing.
b. Rumah Makan atau Warung
Untuk fasilitas berupa rumah makan dan juga bisa digunakan sebagai
tempat istirahat yang menyediakan berbagai macam masakan yang berada di
Kabupaten Wonogiri sangat banyak, diantaranya adalah :
Tabel 3 : Daftar Rumah makan di Kabupaten Wonogiri
No Nama dan alamat Rumah makan Meja/ kursi Jenis Masakan
1.
2.
3.
Rumah makan “ MAWAR “
Tubokarto, Pracimantoro
Rumah makan “ Bu Pur “ Jl. A.
Yani, Wonogiri. Nama Pemilik :
Ny. F. Supartinah
Rumah makan “ Sari Raras I “
Cakaran, Wonogiri.
6 meja
10 kursi
16 meja
6 9 meja
16 kursi
4 kursi
Bakso/ soto
Ayam bakar &
Sate kambing.
Nila bakar dan rames
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Rumah makan “ Alam Raya “ Jl.
R. Mas Said, Wonogiri.
Bakso Raksasa, Jl. R. Mas Said,
Wonogori. Nama pemilik : Bp.
Bandi
Rumah makan “ Pak Glinding ”
Cakaran, Wonogiri.
“ Soto ayam “ Kerdukepik,
Wonogiri
Nama Pemilik : Bp. Wartono
Rumah makan “Masakan Jawa”
Jln. RM. Said Wonogiri
RM “Jaya Giri”
Gudang Seng Wonogiri
Rumah makan “ Pak Gino “
Klampisan, Selogiri.
Nama Pemilik : Bp. Gino
Rumah makan “ Mbok Tiyem “
Jatisrono
Nama Pemilik : Ny. Yuni
6 meja
36 kurs
9 meja
20 kursi
16 meja
Lesehan
6 meja
12 kursi
10 meja
50 kursi
10 meja
60 kursi
6 meja
24 kursi
6 meja
38 kursi kursi
Masakan Padang
Bakso
Nila bakar
Soto ayam.
Masakan Jawa
Aneka masakan Jawa
Sate kambing.
Ayam panggang
Dari tabel tersebut di atas dapat di mengerti bahwa di Kabupaten Wonogiri
terdapat Rumah makan yang bias dinikmati pengunjung dengan menyediakan
berbagai masakan dari mulai aneka maskan jawa, ayam panggang, soto ayam, nila
bakar dan lain sebagainya.
4. Aktifitas
Metode Pendekatandalam analisis obyek menggunakan metode pendekatan
4A dengan memperhatikan aktifitas atau kegiatan memperhatikan aktifitas atau
kegiatan wisatawan yang dapat dilakukan wisatawan. Adapun berbagai aktifitas
atau kegiatan yang dapat di lakukan di Obyek wisata Pantai Nampu, Museum
Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
a. Pantai Nampu
Pantai Nampu merupakan pantai berpasir putih ini memiliki garis pantai
yang cukup panjang, maka dari itu Pantai Nampu sangat cocok digunakan
untuk berenang dan ombaknya pun tidak terlalu besar dengan hamparan pasir
yang relatif masih bersih dan terdapat bebatuan (karang) di ujung garis
pantainya. Di pingiran pantai juga terdapan pedang pecel pincuk dan Es
kelapa muda yang bisa dinikmati sembari melihat keindahan Pantai Nampu.
b. Museum Wayang Kulit
Museum wayang kulit Terdapat koleksi wayang kulit dari berbagai daerah
ini tidak hanya melihat wayang yang bisa di nikmati pengunjung, tetapi juga
memperlihatkan cara pembuatan wayang kulit. Di museum ini juga
menyajikan pentas drama wayang orang, jadi bukan hanya pentas Wayang
Kulit saja yang di pertunjukan. Wisatawan juga mendapat kan ilmu
pengetahuan tentang wayang kulit, jenis wayang, dan nama tokoh pewayangan
seperti Pandawa Lima, Wayang Krucil, Wayang Golek, dan Wayang Suket.
c. Waduk Gajah Mungkur
Waduk Gajah Mungkur merupakan perairan danau buatan ini dibuat
dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan
Solo. Pengunjung dapat menikmati keindahan Waduk dan menikmati hasil
tangkapan nelayan setempat yaitu rumah makan Pak Grlinding dengan
menyajikan nila bakar yang dijual di area Waduk Gajah Mungkur yang. Selain
itu pengunjung juga bisa menikmati permainan seperti banana boot, jetsky,
dan menunggang Gajah.
B. Pertimbangan- pertimbangan Geografi Obyek Wisata Sebagai
Penentu Paket Wisata di Kabupaten Wonogiri
Pemilihan obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk
Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri berdasarkan pada letak dan geografi,
faktor tersebut meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1. Lokasi
Lokasi obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk
Gajah Mungkur yang sejalur atau searah yang dijadikan pertimbangan
utama untuk membuat paket wisata “ one day tour “ di Kabupaten
Wonogiri.
2. Kondisi Jalan
Dengan kondisi jalan sudah cukup bagus, tetapi masih ada beberapa jalan
yang rusak dan bergelombang untuk menuju Pantai Nampu. Medan yang
harus dilalui untuk menuju Pantai Nampu juga sangat tejal dan agak
sempit akan tetapi masih bisa untuk dilalui Bus Pariwisata dan mobil
pribadi. Kondisi jalan untuk menuju Museum Wayang sudah bagus
terletak di jalan utama Wuryantoro- Wonogiri- Solo, begitu pula dengan
Waduk Gajah Mungkur, karena akses yang dilalui searah dengan Pantai
Nampu dan Museum Wayang Kulit.
3. Jarak dan Waktu Tempuh
Jarak dan Waktu tempuh dari obyek yang satu ke obyek yang lain di
Kabupaten Wonogiri tidak terlalu jauh dan mudah untuk di jangkau
menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak Pantai Nampu ke
Museum Wayng Kulit kurang lebih 45 km dan dapat ditempuh selama satu
setengah jam perjalanan. Jarak Museum Wayang Kulit ke Waduk Gajah
Mungkur cukup dekat, hanya berjarak 8 km dan membutuhkan waktu
kurang lebih 15 menit untuk sampai di Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan
jarak dari Waduk Gajah Mungkur ke Kota Solo kurang lebih 35 km dan
membutugkan waktu 1 jam perjalanan untuk menempuhnya.
Berikut adalah daftar tabel obyek Wisata berdasarkan Hubungan Geografi
yang berada di Kabupaten Wonogiri :
Tabel 4 : Daftar Obyek Wisata berdasarkan Hubungan Geografi
No Nama Obyek Lokasi Waktu Tempuh dari Pusat Kota
Wonogiri
1.
Waduk Gajah
Mungkur
Kec. Wonogiri Terletak di Selatan Kota Wonogiri (7
Km), waktu tempuh sekitar 15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Sendang Siwani
Goa Ngantap
Plinteng Semar
Alas Kethu
Gunung Gandul
Goa Penengen
Pantai Nampu
Pantai
Sembukan
Pantai Klothok
Pantai Pring
Jono
Pantai Puyangan
Desa Singodutan, Kec.
Selogiri
Ngantap,Bayemharjo,
Kecamatan Giritontro
Lingkungan Gerdu, Kel.
Giripurwo,Kec.Wonogiri
Giriwono, Kec.Wonogiri
Giriwino, Kec. Wonogiri
Desa Paranggupito,
Kecamatan Paranggupito
Desa Gunturharjo,
Kecamatan Paranggupito
Desa Sembukan, Kec.
Paranggupito
Desa Paranggupito,
Kecamatan Pranggupito
Desa Gunturharjo,
Kecamatan Paranggupito
Desa Gunturharjo,
Kecamatan Paranggupito
Waktu tempuh sekitar 10 - 15 menit
dengan kondisi jalan mulus.
Waktu tempuh ± 1,5 jam dari pusat
kota Wonogiri.
Terletak di Pusat Kota Wonogiri
Waktu Tempuh ± 15 menit dari pusat
kota Wonogiri.
Waktu Tempuh ± 15 menit dari pusat
kota Wonogiri.
Waktu tempuh ± 2 jam dari pusat
kota Wonogiri.
Waktu tampuh ± 2 jam, berjarak 60
km dari pusat kota Wonogiri.
waktu tempuh ± 2 jam, berjarak 60 km
dari Wonogiri,.
Waktu tampuh ± 2 jam dari pusat kota
Wonogiri.
Waktu tempuh ± 2 jam dari pusat kota
Wonogiri.5 menit dari Pantai Nampu
Waktu tempuh ± 2 jam dari pusat kota
Wonogiri.5 menit dari Pantai Pring
jono
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Goa Gilap
Goa Luweng
Sapen
Goa Potro
Goa Sodong
Museum Karst
Goa Tembus
Museum
Wayang Kulit
Danggolo,Desa Gebang
harjo Kec. Pracimantoro
Desa Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro
Desa Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro
Desa Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro
Desa Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro
Desa Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro
Kecamatan Wuryantoro
Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota
Wonogiri.
Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota
Wonogiri.
Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota
Wonogiri.
Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota
Wonogiri.
Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota
Wonogiri.
Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota
Wonogiri.
Waktu tempuh ± 30 menit, Jarak dari
pusat kota sekitar 15 km.
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jarak pusat kota ke obyek tidak terlalu
jauh untuk di tempuh dari pusat kota wonogiri, akan tetapi untuk obyek yang
berada di Kecamtan Paranggupito cukup lumayan jauh karena dari masing-
masing obyek membutuhkan waktu tempuh selama kurang lebih 2 jam perjalanan
dari pusat kota Wonogiri atau berjarak kurang lebih 60 km dari pusat kota.
(http://www.pariwisata.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&id=266, 19
Juli 2011 )
C. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dilihat Dari Analisis SWOT
Dalam Paket Wisata “ one day tour “ di Kabupaten Wonogiri
Wonogiri merupakan Kabupaten terbesar di Jawa Tengah, yang di daerahnya
dikelilingi gunung batu kapur dan keadaan yang tandus disekitar gunung kapur
akan tetapi Kabupaten Wonogiri juga memiliki keindahan alam yang bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
dinikmati. Dalam membuat subuah paket wisata sebaiknya juga harus tau tentang
keadaan sekitar sebelum dipasarkan dengan menggunakan analisis SWOT yaitu
mengacu pada Strenght, Weaknesses, Opportunity, Theart ( kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman ).
1. Analisis SWOT di Pantai Nampu
a. Kekuatan ( strengths )
Kekuatan yang dapat di tonjolakan dari Pantai nampu yaitu keindahan
Pantai yang masih menyajikan kesan alami dengan bibir pantai yang
cukup panjang, hamparan pasir putih dengan ombak yang tidak telalu
besar sehingga bisa digunakan untuk bermain air di bibir pantai dan
Pantai Nampu juga terkenal dengan wisata sepiritualnya.
b. Kelemahan ( Weaknesses )
Setiap obyek pasti memiliki kelemahan- kelemahan sendiri seperti
halnya Pantai Nampu juga memiliki kelemahan, yaitu kurangnya
perhatian dari PEMDA setempat dalam pengembangan obyek, kondisi
jalan yang cukup terjal dan sempit, kurangnya sarana dan prasarana
yang belum memadai seperti area parkir yang kurang luas dan belum
terdapat toilet yang layak untuk MCK.
c. Peluang ( Opportunity )
Peluang yang dimiliki oleh Pantai Nampu yaitu pengunjung yang
datang tidak hanya dari Wonogiri saja, banyak nya pengunjung yang
datang pada hari libur sekolah. Sumber daya alam yang berpotensi
disekitar Pantai Nampu seperti Pantai Sembukan, Pantai Klotok, dan
Pantai Klayar ini juga yang menjadi peluang untuk berkunjung ke
Pantai Nampu. Pantai Nampu Juga dikembangkan oleh Dinas
Pariwisata Wonogiri, Karena sangat menarik jika dijadikan suatu paket
wisata.
d. Ancaman ( Threats )
Ancaman yang sering muncul diantaranya, yaitu PEMDA setempat
yang masih kurang memperhatikan perkembangan Pantai Nampu dan
dana alokasi tempat agar tempat menjadi lebih nyaman jika disekitar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Pantai Nampu diberi toilet dan rumah makan juga cendera mata
sebagai pelengkap.
2. Analisis SWOT di Museum Wayang Kulit
a. Kekuatan ( Streingths )
Kekuatan yang dapat ditonjolkan dari Museum Wayang Kulit ini
adalah koleksi wayang yang bukan hanya dari daerah Jawa Tengah
tetapi juga dari daerah lain Indonesia yaitu Jawa Barat dan Bali.
Jumlah koleksi wayang yang dimiliki sebanyak 200 buah wayang
seperti Wayang Kulit Purwo, Wayang Golek, Wayang Bali, Wayang
Klitik, Wayang Suket, Wayang beber, topeng dan bakalan wayang.
b. Kelemahan ( Weaknesses )
Kelemahan yang ada di Museum Wayang Kulit antara lain Kondisi
sarana dan prasarana yang belum memadai kelihatan kurang terurus,
seperti area parker yang kurang luas, kalau hari libur Museum Wayang
Kulit tidak dibuka dan kurangnya promosi baik dari pihak
DISPARTA, PEMDA, dan masyarakat sekitar.
c. Peluang ( Opportunity )
Peluang di Museum Wayang ini sangat bagus jika dikembangkan
dengan baik dan promosi yang bagus maka Museum Wayang kulit
dapat terkenal tidak hanya di Kabupaten Wonogiri saja, peluang yang
dapat dikembangkan seperti letak Museum yang sangat setrategis
dipinggir jalan raya Wuryantoro- Wonogiri- Solo dan dilalui
kendaraan umum antar kota maupun pedesaan.Museum Wayang jika
dikembangkan juga bisa membantu perekonomian penduduk setempat
misalnya berjualan makanan dan minuman ataupun cideramata.
d. Ancaman ( Theats )
Ancaman yang timbul dalam pengembangan Museum Wayang Kulit
yaitu adanya obyek baru yang akan dibangun sedikit demi sedikit
dapat menggeser keberadaan museum ini. Kurangnya rasa cinta akan
budaya sebagai warisan leluhur sering menjadi ancaman bagi obyek
wisata yang menawarkan tentang budaya. Masuknya kesenian asing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
pada zaman globalisasi sekarang ini, sebagai warga Negara Indonesia
yang menghargai hasil seni bangsa sendiri merupakan kewajiban, hal
tersebut perlu dilakukan agar kesenian bangsa tetap terjaga dengan
baik ditengah gempuran budaya asing yang masuk ke Indonesia.
3. Analisis SWOT di Waduk Gajah Mungkur
a. Kekuatan (Streingths )
Kekuatan yang ditonjolkan dari Waduk Gajah Mungkur adalah
fasilitas pendukung lainya yang sudah tersedia, seperti taman bermain,
kapal bot, toilet, masjid, hotel melati yang berada disekitar Waduk
Gajah Mungkur, pedagang cindra mata, dan di sekitar Waduk juga
banyak penjual ikan bakar dari hasil tangkapan nelayan setempat.
b. Kelemahan (Weaknesses )
Kelemahan dari Waduk Gajah Mungkur yaitu dalam segi
keamananyang masih kurang, kurangnya perhatian PEMDA dlam segi
keamanan disekitar Waduk Gajah Mungkur. Keadaan obyek yang
masih kurang bersih, sehingga membawa kesan yang agak kotor.
c. Peluang ( Opportunity )
Waduk Gajah Mungkur sudah dikembangkan Dinas Pariwisata, karena
sangat menarik jika dijadikan satu paket wisata. Jalan yang strategis
membuat Waduk Gajah Mungkur dapat berkembang karena letaknya
di pinggir jalan taya Wuryantoro- Wonogiri- Solo dan dilalui angkutan
umum antar kota maupun pedesaan. Dengan adanya Waduk Gajah
Mungkur juga bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar
Waduk, misalnya berjualan ikan bakar ataupun menjual cideramata.
d. Ancaman ( Threats )
Jika tidak dikelola dengan baik dan kurangnya segikeamanan dapat
menimbulkan alat- alat yang didalam Waduk akan rusak karena ulah
pengunjung yang tidak bertanggung jawab. PEMDA setempat juga
kurang memperhatikan masalah kebersihan yang terdapat di area
Waduk Gajah Mungkur yang mengakibatkan kurangnya kenyamanan
pengunjung dalam berkunjung ke Waduk Gajah Mungkur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
D. Paket Wisata “one day tour” di Kabupaten Wonogiri
Hasil penelitian dan survey lapangan yang telah dilakukan dapat disusun
kedalam beberapa paket wisata “one day tour” yang sesuai dengan harga dan
fasilitas- fasilitas yang ada di Kabupaten Wonogiri. Sehingga menjadi sebuah
produk wisata yaitu paket wisata “one day tour”, dari penelitian yang telah
dilakukan dapat disusun beberapa paket wisata unggulan dan pilihan yang
mengedepankan potensi wisata di Kabupaten Wonogiri. Sehingga dapat disusun
produk paket wisata sesuai harga yang ditawarkan dengan komponen- komponen
yang diperlukan dalam paket wisata tersebut, dengan rincian sebagai berikut :
1. Paket Unggulan ( Paket Wisata Spiritual dan Budaya Sehari Bersama
Maajid di Wonogiri )
a. Rincian Harga Paket Wisata di Kabupaten Wonogiri
One Day tour @ 20 Pax
No Keterangan Rincian Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Transportasi
Meals :
- Snack
- Makan siang
Entrance fee
- Pantai Nampu
- Museum Wayang
Kulit
- Waduk Gajah
Mungkur
Parkir Obyek
Guide/ TL
Tips Driver
Tips Co Driver
Dokumentasi
Lain- lain
Rp. 5.000 X 20
Rp. 15.000 X 20
Rp. 2000 X 20
Rp. 2000 X 20
Rp. 3.100 X 20
Rp. 10.000 X 3
Rp. 1.200.000
Rp. 100.000
Rp. 300.000
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Rp. 62.000
Rp. 30.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Rp. 200.000
Rp. 150.000
+
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Subtotal
Profit
Total
Harga per Pax
20% X Rp. 2.272.000
Rp. 2.726.400 : 20 Pax
= 136.320
Rp. 2.272.000
Rp. 454.400 +
Rp. 2.726.400
Rp. 137.000,-
Harga Paket Wisata Rp.137.000,- sudah termasuk satu kali makan dan
biaya masuk obyek
b. Jadwal Perjalanan Paket Wisata One Day Tour
Solo- Wonogiri One Day Tour
No. Waktu Jadwal
1. 06.00
06.30
08.00
10.00
10.30
12.30
13.00
14.00
15.30
17.30
Rombongan Tour berkumpul di Solo
Perjalanan menuju Pantai Nampu
Rombongan tiba di Waduk Gajah Mungkur.
Meninggalkan Waduk Gajah Mungkur dan
menuju Museum Wayang Kulit
Tiba di Museum Wayang Kulit
Meninggalkan Museum Wayang Kulit dan
menuju rumah makan
Tiba di Rumah Makan
Meninggalkan Rumah Makan dan menuju
Pantai Nampu
Tiba di Pantai Nampu
Meninggalkan Pantai Nampu dan Tour selesai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Paket Pilihan ( Paket Wisata Pendidikan )
a. Rincian Harga Paket Wisata di Kabupaten Wonogiri
One day Tour @ 40 Pax
No Keterangan Rincian Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Transportasi
Meals :
- Snack
- Makan siang
Entrance fee
- P. Sembukan
- Museum Wayang
- Museum Karst
Parkir Obyek
Guide/ TL
Tips Driver
Tips Co Driver
Dokumentasi
Lain- lain
Subtotal
Profit
Total
Harga per Pax
Rp. 5.000 X 40
Rp. 15.000 X 40
Rp. 2000 X 40
Rp. 2.000 X 40
Rp. 3.000 X 40
Rp. 10.000 X 3
20% X Rp. 3.510.000
Rp. 4.212.000 : 40 Pax
= 105.300
Rp. 1.800.000
Rp. 200.000
Rp. 600.000
Rp. 80.000
Rp. 80.000
Rp. 120.000
Rp. 30.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Rp. 200.000
Rp. 150.000 +
Rp. 3.510.000
Rp. 702.000 +
Rp. 4.212.000
Rp. 106.000,-
Harga Paket Wisata Rp.106.000,- sudah termasuk satu kali makan dan
biaya masuk obyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
b. Jadwal Perjalanan Paket Wisata One Day Tour
Solo- Wonogiri One Day Tour
No. Waktu Jadwal
1. 06.00
06.30
08.30
10.30
11.30
13.00
13.30
14.30
15.30
17.30
Rombongan Tour berkumpul di Solo
Perjalanan menuju Museum Wayang
Rombongan tiba di Museum Wayang
Meninggalkan Museum Wayang dan menuju
Museum Karst
Tiba di Museum Wayang
Meninggalkan Museum Wayang dan menuju
Rumah Makan
Tiba di Rumah Makan dan ISOMA
Meninggalkan Rumah Makan dan menuju
Pantai Sembukan
Tiba di Pantai Sembukan
Meninggalkan Pantai Sembukan dan tour
selesai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan geografis di Kabupaten Wonogiri yang berbukit- bukit, berupa
pegunungan dan daerah pantai menunjukan bahwa Kabupaten Wonogiri
mempunyai kekayaan alam yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah
wisata yang bagus. Penentuan obyek wisata sebagai paket wisata “one day tour”
dengan pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut, yaitu lokasi obyek wisata
Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur yang sejalur
atau searah yang dijadikan pertimbangan utama untuk membuat paket wisata “
one day tour “ di Kabupaten Wonogiri.
Dengan kondisi jalan sudah cukup bagus, tetapi masih ada beberapa jalan
yang rusak dan bergelombang untuk menuju Pantai Nampu. Medan yang harus
dilalui untuk menuju Pantai Nampu juga sangat tejal dan agak sempit akan tetapi
masih bisa untuk dilalui Bus Pariwisata dan mobil pribadi. Kondisi jalan untuk
menuju Museum Wayang sudah bagus terletak di jalan utama Wuryantoro-
Wonogiri- Solo, begitu pula dengan Waduk Gajah Mungkur, karena akses yang
dilalui searah dengan Pantai Nampu dan Museum Wayang Kulit.
Jarak dan Waktu tempuh dari obyek yang satu ke obyek yang lain di
Kabupaten Wonogiri tidak terlalu jauh dan mudah untuk di jangkau menggunakan
kendaraan pribadi maupun umum. Jarak Pantai Nampu ke Museum Wayng Kulit
kurang lebih 45 km dan dapat ditempuh selama satu setengah jam perjalanan.
Jarak Museum Wayang Kulit ke Waduk Gajah Mungkur cukup dekat, hanya
berjarak 8 km dan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk sampai di
Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan jarak dari Waduk Gajah Mungkur ke Kota
Solo kurang lebih 35 km dan membutugkan waktu 1 jam perjalanan untuk
menempuhnya.
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Dari beberapa pertimbangan tersebut di atas telah ditentukan paket wisata
“one day tour” di Kabupaten Wonogiri sebagai berikut, paket wisata unggulan
(Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur) dan paket
wisata pilihan ( Pantai Sembukan, Museum Wayang Kulit, dan Museum Karst ).
Harga paket wisata “one day tour” di Kabupaten Wonogiri telah ditentukan,
untuk paket wisata unggulan dengan jumlah 20 pax telah dirinci dengan harga Rp.
137.000,- sudah termasuk satu kali makan dan biaya masuk obyek sedangkan
paket wisata pilihan dengan jumlah 40 pax telah dirinci dengan harga Rp.
106.000,- sudah termasuk satu kali makan dan biaya masuk obyek.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat di berikan saran bagi pihak terkait agar
obyek wisata maupun daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri, dapat
berkembang dan terjaga kelestariannya serta menjadi produk unggulan pariwisata
dengan lebih giat lagi mempromosikan obyek- obyek yang ada di Kabupaten
Wonogiri kepada masyarakat luas agar banyak wisatawan yang datang
berkunjung, lebih diperbanyak fasilitas akomodasi agar wisatawan dapat lebih
lama tinggal dan berwisata di Wonogiri, lebih diperbanyak lagi fasilitras yang ada
dan jangan hanya di sediakan pada waktu lebaran atau musim- musim tertentu
saja, namun harus dilaksanankan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Top Related