8/16/2019 Oseanografi Lingkungan(Bencana Pesisir)
1/4
OSEANOGRAFI LINGKUNGAN (OS-3001)
TUGAS MINGGU 13
Disusun Oleh:
Althof Naufal (12913033)
Eva Fatonah Yunus (15313050)
Della Valentina H. (10514026)
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016
8/16/2019 Oseanografi Lingkungan(Bencana Pesisir)
2/4
I. Pengertian Bencana Pesisir
Bencana mempunyai definisi yang bermacam-macam. Ongkosongo (2004)
mendefinisikan bencana sebagai sebuah dampak kegiatan yang memberikan efek negatif
terhadap manusia. Daerah pesisir adalah jalur tanah darat/kering yang berdampingan dengan
laut, dimana lingkungan dan tata guna lahan mempengaruhi secara langsung lingkungan
ruang bagian laut, dan sebaliknya. Daerah pesisir adalah jalur yang membatasi daratan
dengan laut atau danau dengan lebar bervariasi. Daerah ini selalu berkembang dengan
pesatnya pembangunan yang dilakukan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut secara tidak
langsung mengakibatkan kerusakan lingkungan karena aktivitas yang dilakukan di darat
maupun di laut. Hal ini menjadikan ekosistem pesisir sebagai ekosistem yang rentan terhadap
kerusakan dan perusakan baik alami maupun buatan. Penanggulangan atas permasalahan
tersebut secara bijak dan tepat dapat mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi.
Makalah ini menyajikan permasalahan pesisir yang diakibat oleh faktor alam maupun
manusia beserta penanggulangannya yang tepat atas permasalahan yang dihadapi.
Sedangkan berdasarkan UU No 27 Tahun 2007 menjelaskan secara umum bencana
pesisir adalah kejadian karena peristiwa alam atau karena perbuatan orang yang
menimbulkan perubahan sifat fisik dan atau hayati pesisir yang mengakibatkan korban jiwa,
harta, dan kerusakan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
II. Jenis-Jenis Bencana Pesisir
Beberapa bentuk kerusakan yang kemudian di kategorikan sebagai bencana di
wilayah pesisir menurut Mihardja (2004) adalah:
8/16/2019 Oseanografi Lingkungan(Bencana Pesisir)
3/4
Pencemaran, masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan pesisir akibat adanya kegiatan
Orang sehingga kualitas pesisir turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan pesisir tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. (Pasal 1 Angka 28 UU Nomor 27 Tahun 2007 Tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)
Kerusakan hutan mangrove, yaitu terjadi perubahan kondisi fisik biotik
maupun abiotik di dalam ekosistem hutan mangrove menjadi tidak utuh lagi
(rusak) yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia (Khosim, 2005)
Kerusakan terumbu karang dan lamun,
Abrasi, merupakan proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut
Perubahan tata guna lahan,
Algae blooming , merupakan suatu peristiwa "meledaknya" populasi algae
pada suatu ekosistem air (aquatic system)
kematian ikan.
Penyebab kerusakan tersebut adalah: penebangan hutan mangrove, pengeboman ikan
di sekitar karang, buangan limbah di kawasan perairan, pembangunan yang menyebabkan
degradasi lingkungan, bencana alam.
III. Dampak Bencana Pesisir Terhadap Lingkungan Pesisir dan Laut
Kerusakan di wilayah pesisir dapat diakibatkan oleh alam (seperti tsunami, gempa,
abrasi, dan banjir) atau dampak aktivitas manusia. Kerusakan tersebut tentu saja akan
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit seperti:
8/16/2019 Oseanografi Lingkungan(Bencana Pesisir)
4/4
investasi yang telah ditanam,
kegagalan budidaya,
menurunnya produksi,
perbaikan sarana-prasarana produksi, dan
pemulihan kerusakan sumberdaya pesisir.
Hal ini semestinya dapat diminimalisasikan seandainya semua pihak mempunyai
pemahaman dan informasi yang jelas tentang mitigasi kerusakan lingkungan di wilayah
pesisir. Dampak kerusakan lingkungan pesisir ini perlu disadari urgensinya. Hal ini
dikarenakan:
Sebagian besar dari kota-kota metropolitan di Indonesia terletak di wilayah
pesisir
Sumberdaya penting, khususnya hayati dan jasa lingkungan terletak di pesisir
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil relatif lebih terbelakang dalam hal ekonomi dan sarana-prasarana sosial
sehingga kerusakan lingkungan pesisir akan memperburuk kondisi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://penelitihukum.org/tag/pengertian-pencemaran-pesisir/
http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/01/VOL-17-NO-3-5.pdf
http://www.slideshare.net/christianisilalahi/laporan-mitigasi-bencana-pesisir-dan-laut-selesai
https://penelitihukum.org/tag/pengertian-pencemaran-pesisir/https://penelitihukum.org/tag/pengertian-pencemaran-pesisir/http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/01/VOL-17-NO-3-5.pdfhttp://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/01/VOL-17-NO-3-5.pdfhttp://www.slideshare.net/christianisilalahi/laporan-mitigasi-bencana-pesisir-dan-laut-selesaihttp://www.slideshare.net/christianisilalahi/laporan-mitigasi-bencana-pesisir-dan-laut-selesaihttp://www.slideshare.net/christianisilalahi/laporan-mitigasi-bencana-pesisir-dan-laut-selesaihttp://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/01/VOL-17-NO-3-5.pdfhttps://penelitihukum.org/tag/pengertian-pencemaran-pesisir/Top Related