TUGAS JARINGAN KOMPUTER
MENGENAL JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK BERBASI S
WIRELESS (WMAN)
Oleh :
EDVIN RAMADHAN
09061002050
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2009
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi.............................................................................................................................1
Bab 1. Pendahuluan............................................................................................................2
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................2
1.2. Tujuan Penulisan ...................................................................................................2
1.3. Metode Penulisan .................................................................................................3
Bab 2. Landasan Teori........................................................................................................4
2.1. Jaringan Komputer ................................................................................................4
2.2. Jenis – Jenis Jaringan ............................................................................................5
2.3. Internet ..................................................................................................................5
2.4. Jaringan Tanpa Kabel............................................................................................6
2.5. Gelombang Elektromagnetik.................................................................................7
2.6. Arsitektur Jaringan / OSI Layer ............................................................................9
Bab 3. Pembahasan.............................................................................................................13
3.1. Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)...................................................13
3.2. Perangkat WMAN.................................................................................................14
3.3. Sistem WMAN......................................................................................................16
3.4. Kuntungan dan Kekurangan WMAN....................................................................17
3.5. Standarisasi Perangkat WMAN.............................................................................19
Bab 4. Kesimpulan .............................................................................................................22
Daftar Pustaka ....................................................................................................................23
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki era
informasi yang lebih cepat. Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan internet yang semakin
populer bahkan sudah menjadi kebutuhan bagi dunia usaha/bisnis (e-commerce), pendidikan
(eeducation) sampai pemerintahan (e-goverment). Teknologi internet sebagai jaringan
komputer global terbukti dapat mempermudah user/pemakainya untuk saling berkomunikasi
serta memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pemakai bisa saling berkirim pesan atau
berkomunikasi secara langsung, mengirim dan mengambil file. Hal ini dimungkinkan karena
adanya jaringan komputer. Untuk membangun suatu jaringan beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah pemilihan perangkat keras dan topologi jaringan yang tepat.
Jaringan yang banyak digunakan untuk daerah local adalah jaringan LAN dan
Wireless jika masih kurang dari 100 meter dan menggunakan jaringan fiber optic jika sudah
melebihi dari 100 meter. Sedangkan untuk jaringan pada daerah yang sudah dikategorikan
daerah Metropolitan kebanyakan dari perusahaan – perusahaan, atau instansi yang
memamfaatkan jaringan komputer telah menggunakan fiber optic dan beberapa perusahaan
besar diantaranya sudah menggunakan jaringan yang berbasis Wireless atau Nirkabel,
jaringan Nirkabel inilah yang disebut dengan Wireless Metropolitan Area Network atau lebih
dikenal dengan sebutan WMAN. Saat sekarang ini jaringan WMAN masih digunakan oleh
beberapa provider dan perusahaan dan instansi besar saja.
Pada tulisan ini akan membahas tentang Jaringan Metropolitan yang berbasis
Wireless yang selanjutnya disebut dengan Wireless MAN atau WMAN.
1.2. Tujuan Penulisan
Tulisan ini dibuat dengan beberapa tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan
khusus, yaitu :
a. Tujuan Umum
- Dengan adanya tulisan ini diharapakan para pengguna jaringan pada daerah yang termasuk
kriteria Metropolitan Area Network dapat menggunakan jaringan Wireless sebagai sarana
jaringan dalam network yang digunakan.
b. Tujuan Khusus
- Tulisan ini ditujukan untuk memenuhi tugas akir Jaringan Komputer pada Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Sriwijaya.
3
1.3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang penulis gunakan dalam pembuatan tulisan ini adalah dengan
menggunakan Studi Pustaka atau Literatur. Meode Literatur merupakan metode penulisan
dimana data data yang menjadi bahan untuk penulisan diambil dari sumber – sumber seperti
jurnal dan buku. Dengan metode tersebut penunis mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan pokok pembahasan pada tulisan ini.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Jaringan Komputer
Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer. Dua buah komputer dikatakan membentuk suatu network atau jaringan komputer
bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Secara umum, jaringan mempunyai beberapa
manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri (stand-alone), yaitu
dalam hal :
1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.
Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan
kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing
meja kerja.
2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up-
to-date.
Dapat kita contohkan seperti, sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola
dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai
lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).
Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi
data lainnya yang bukan jaringan.
4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih
efisien.
Seperti Surat dan penyampaian pesan elektronik (email) merupakan
substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan,
pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya
membantu tim bekerja lebih produktif.
5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih
efektif.
Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani
klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.
5
2.2. Jenis – Jenis Jaringan
Pada masa sekerang ini terdapat beberapa tipe jaringan yang digunakan oleh berbagai
kantor maupun perusahaan yang ada pada saat ini. Jenis jaringan tersebut antara lain :
1. Local Area Network (LAN)
Jaringan ini merupakan jaringan yang terdapat di dalam sebuah gedung atau kampus.
Jringan LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam sebuah kantor suatu organisasi, perusahaan atau
pabrik-pabrik untuk melakukan sharing atau berbagi sumberdaya (misalnya printer,
media penyimpanan) dan saling bertukar informasi di dalam perusahaan atau kantor
tersebut.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Jaringan Metropolitan Area Network atau yang lebih dikenal dengan MAN ini
merupakan jaringan network yang memiliki cakupan wilayah yang lebih besar dari
pada Local Area Network atau LAN, dalam MAN terdapat beberapa jaringan LAN.
Teknologi yang digunakan dalam Jaringan MAN tidak jauh berbeda dengan
teknologi yang digunakan dalam jaringan LAN. Jaringan MAN biasanya mencakup
kantor – kantor atau perusahaan yang berdekatan bahkan sebuah kota. Dan biasa
dimamfaatkan unutk keperluan swasta, pribadi dan keperluan umum. Jaringan MAN
dapat menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Jaringan WAN merupakan jaringan yang lebih luas dari jaringan MAN, dalam
jaringan WAN bias saja terdapat beberapa jaringan MAN, Jangkauan dari jaringan
WAN dapat mencakup daerah geografis yang cukup luas, bahkan seringkali
mencakup sebuah negara bahkan benua. Jaringan WAN dapat diartikan sebagai
jaringan yang terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program (aplikasi) pemakai atau user.
2.3. Internet
Jaringan yang menghubungkan jaringan – jaringan yang terdapat diberbagai belahan
dunia disebut dengan jaringan internet. Melalui jaringan internet inilah semua orang dapat
berkomunikasi antar komputer satu dengan komputer lainnya di berbagai belahan dunia.
Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang
lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar
6
jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Kumpulan jaringan yang saling
terhubung (terinterkoneksi) inilah yang disebut dengan internet.
Melalui jaringan internet ini setiap orang dapat mengakses data dan situs dari belahan
dunia lain tanpa harus mengunakan cara manual, dengan internet setiap orang cukup duduk
ddidepan computer yang terkoneksi untuk mengolah atau mengakses data yang ia perlukan
dalam pekerjaannya.
Data yang dilewatkan pada jaringan internet memiliki alamat dan tujuan masing –
masing. Untuk menentukan tujuan dan alamat ini data yang akan dilewatkan pada jaringan
internet akan menjalani proses enkapsulasi terlebih dahulu, untuk lebih jelas tentang proses
enkapsulasi akan dijelaskan pada bagian Arsitektur Jaringan.
2.4. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel ini lebih dikenal dengan wireless yang merupakan suatu solusi
terhadap komunikasi yang tidak bias dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Jaringan tanpa kabel lebih leluasa bergerak (mobile) dalam melakukan aktifitas komunikasi.
Jaringan wireless menggunakan gelombang radio yang dipancarkan melalui suatu pemancar.
Terdapat berbagai jenis pemancar dan receiver yang digunakan pada saa ini. Pada wireless
jika semakin tinggi gelombang radioyang digunakan aka akan semakin tinggi bandwidth yang
dapat diguanakan tetapi aka semakin sempit jarak yang dapat dijangkaunya.
Berbeda dengan jaringan yang menggunakan kabel, wireless menggunakan berbagiai
frekwensi yang berbeda – beda untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya. Ini
bertujuan agar wireless tersbut dapat berbagi sinyal dengan yang lainnya. Ruang ruang
frekwensi yang dapat dilalui gelombang wireless disebut dengan chanel, dengan adanya
chanel – chanel ini akan berefek pada kapasitas yang dapat dilewatkan pada gelombang
wireless.
Setiap radio chanel jaringan wireless yang ada akan diatur chanelnya agar berbeda
dengan chanel wireless lain. Ini bertujuan untuk menghindari interferensi dengan jaringan lain
tersebut. Kekuatan sinyal pada wireless juga bergantung pada kemanpuan gain antena yang
digunakaanya. Satuan yang digunakan untuk mengukur daya pancar yang dimiliki oleh
gelombang radio adalah decibel(db). Setiap negara punya aturan kebijakan range frekuensi
serta channel yang berlainan. Ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kekacauan dalam
jaringan yang digunakan.
Jika setiap frekwensi dibebaskan maka akan timbul berbagai penumpukan data yang
lewat pada beberapa frekwensi yang sama sehingga terjadi berbagai kesalahan yang akana
menimbulakan kekacauan, tidak akan ada privasi dan keamanan data yang lewat pada
jaringan tersebut, setiap orang akan mampu mengakses setiapa data yang lewat pada jaringan
tersebut. Dengan adanya pengaturan frekwensi ini maka terjadinya penumpukan datapada
7
suatu frekwensi apat dihindari, karena frekwensi yang digunakan telah ditentukan dan akan
bersifat pribadi, sehingga tidak bias diakses oleh sembarangan orang, tanpa izin khusus.
Berikut adalah beberapa standar yang berlaku untuk perangkat wireless :
802.16 Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
802.15 Wireless PAN (Personal Area Network) IrDA dan Bluetooth
802.12 Demand Priority Access Method
802.11 Wireless LAN (Wi-Fi)
Dan beberapa perkembangan kemampuan dari 802.11 adalah sebagai berikut :
802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
802,11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer data
hingga 54 Mbps
802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga 11
Mbps
802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua 802.11e interface radio
IEEE WLAN
802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa
vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan
transfer data hingga 54 Mbps
802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa
dan Asia Pasifik
802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar
di Jepang
2.5. Gelombang Elektromagnetik
Gelomabang yang dipancarkan oleh Wireless merupakan gelombang
Elektromagnetik. Electromagnetic forces are the forces between electrical charges and
currents(sumber: Wireless Networking in the Developing World Second edition, December
2007, http://wndw.net/). Gelombang elektromagnetik merupakan suatu gelombang yang
ditimbulkan karena adanya perubahan energy yang merambat pada suatu medium. Disini
mediun yang dimaksud adalah udara.
Salah satubentuk gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk media wireless
adalah gelombang radio yaitu sebagai berikut :
8
Gambar 1. Contoh bentuk Gelombang Radio
Pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa sebuah gelombang radio memiliki satu
lembah dan satu bukit. Garis putus – putus pada gambar tersebut merupakan garis normal.
Titik terjauh yang dicapai oleh suatu bukit atau lembah pada satu gelombang disebut dengan
ampitode atau amplitodo, sedangkan jarak yang ditempuh dari satu bukit ke bukit berikutnya
disebut dengan lamda atau wavelength yang artinya panjang satu gelombang.
Pada gambar gelombang tersebut kita juga dapat menentukan Frekwensi dan Perioda
dari gelombang tersebut. Frekwensi dapat ditentukan dengan melihat jumlah gelombang yang
terjadi dalam satu satuan waktu atau satu detik, dan memiliki satuan hertz. Atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
waktusatuan
gelombangjumlahF
_
_=
Sedangkan Perioda merupakan kebalikan dari frekwensi, yaitu banyaknya wktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu kali gelombang. Satuan dari perioda ini adalah second sama
dengan satuan waktu. Untuk lebih jelas Perioda dapat dirumuskan sebagai berikut :
gelombangjumlah
waktusatuanP
_
_=
Pada contoh gelombang diatas dapat kita lihat bahwa Frekwensi yang dimiliki oleh
gelombang tersebut adalah 2 hertz dengan perioda 0,5 second. Untuk menentukan cepat
rambat grlombang tersebut dapat dicari dengan mengalikan panjang gelombang dengan
frekwensi yang ada.
GelombangPanjangFrekwensiSpeed _*=
Atau
λ*Fc =
9
Polarisasi Gelombang
Gelombang yang dihasilkan oleh pemancar atau anntena wireless merupakan
gelombang elektromagnetik yang terdiri dari medan listrik dan magnet yang saling tegak
lurus dengan arah propagasinya. Umumnya gelombang elektromagnetik memiliki polarisasi
eliptikal. Total medan magnet dari gelombang elektromagnetik terdiri dari 2 komponen linier,
yang saling ortogonal. Setiap komponen ini memiliki amplitudo dan fase yang berbeda. Pada
suatu titik tertentu di sepanjang arah propagasi, total medan listrik akan menghasilkan elips
sebagai suatu fungsi waktu (perhatikan gambar di bawah). Pada setiap waktu, Ex adalah
komponen medan listrik dalam arah z dan Ey adalah kompinen medan listrik dalam arah y.
Total medan magnet adalah E, penjumlahan vektor Ex dan Ey.
Gambar 2. Contoh bentuk Polarisasi Gelombang Elektromagnetik
Terdapat dua kasus spesial polarisasi eliptikal yaitu polarisasi sirkuler dan linier.
Gelombang elektromagnet (EM) dengan polarisasi sirkuler terdiri dari 2 komponen medan
listrik polarisasi linier yang saling ortogonal, dengan amplitudo yang sama dan perbedaan
fasa 90 derajat. Pada kasus ini, polarisasi elips diperlihatkan oleh gelombangnya berupa
sebuah lingkaran. Arah rotasi gelombang polarisasi sirkuler ada 2 yaitu arah tangan kanan
atau tangan kiri. Hubungan fasa antara 2 komponen ortogonal, yaitu 90° dan -90°,
menentukan arah rotasi. Gelombang EM terdiri dari medan listrik tunggal dan polarisasi
eliptikal digambarkan oleh gelombang berupa garis lurus.
2.6. Arsitektur Jaringan / OSI Layer
Arsitektur jaringan menggambarkan protokol dan komponen yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan aplikasi. Satu standar yang populer untuk menggambarkan arsitektur
adalah model referensi Open System Interconnect Layers (OSI Layers) yang terdiri atas 7
lapisan/layer, arsitektur ini dikembangkan oleh Organisasi Standar Internasional (ISO). OSI
10
menetapkan sekumpulan fungsi jaringan, yang dikelompokkan ke dalam lapisan (lihat
Gambar 2), yang berada di dalam masing-masing komponen jaringan. Model referensi OSI
layer adalah suatu model untuk mewakili berbagai standar dan interoperabilitas suatu
jaringan.
Gambar 3. Lapisan – lapisan OSI Layers (sumber : http://MateriKuliah.Com)
Lapisan OSI menyediakan kemampuan jaringan yang berikut:
� Layer 7 - Application layer
Layer ini merupakan layer yang menetapkan komunikasi antar pengguna dan
menyediakan layanan komunikasi dasar seperti transfer file dan email. Layer ini
memiliki interface tertentu yang bisa dimengerti oleh pengguna. Contoh perangkat
lunak yang berjalan pada lapisan ini meliputi:
- Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
- HyperText Transfer Protocol (HTTP) dan
- File Transfer Protocol (FTP).
� Layer 6 - Pressentation layer
Pada Pressentation layer akan dilakukan fungsi - fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu seperti
extension dan format data. Pressentation layer tidak mengijinkan pengguna untuk
menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang
hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, pressentation
layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan, seperti format
dan bentuk data yang akan dilewatkan pada jaringan tersebut.
11
� Layer 5 - Session layer
Pada Session layer, para pengguna diijinkan untuk menetapkan session dengan
pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti
yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk
aplikasiaplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang
pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu
mesin ke mesin lainnya.
� Layer 4 - Transport layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer,
dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan
benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan
dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang
tidak dapat dihindari.
� Layer 3 - Network layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber
ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada tabel statik yang “dihubungkan ke”
network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap
paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan
saat itu.
� Layer 2 - Data link layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame
(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung
pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila
secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian
12
khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai
batas-batas frame.
� Layer 1 - Physical layer
Pada Physical layer ini data yang berupa frame – frame yang telah di ubah menjadi
bentuk bit – bit tersebut akan dilewatkan pada media transmisi yang terhubung
dengan perangkat transmisi yang tersedia pada media tersebut. Di layer inilah
transmisi informasi yang nyata dilewatkan melalui medium. Physical layer meliputi
gelombang radio dan inframerah.
Setiap data yang akan dilewatkan pada jaringan pasti akan melalui ke tujuh OSI layer
tersebut. Pada saat pengiriman data bergerak dari layer 7 ke layer 1, sedangkan pada saat
penerimaan data akan bergerak dari layer 1 ke layer 7, OSI layer ini berfungsi untuk menstan
darkan dat yang akan dilewatkan pada jaringan sehingga data yang akan dilewatkan dapat
sampai ke tujuan dengan tepat, tanpa ada perubahan data.
Selama proses pengiriman tidak menutup kemungkinan data akan hilang atau rusak.
Data yang dibagi atas frame – frame tersebut bias saja mengalami collusion dalam
perjalanannya, sehingga beberapa frame data akan hilang dan ini akan menyebabkan data
yang diterima oleh tujuan tidak lengkap. Tetapi untuk setiap kejadian ini setiap perangkat
yang menerima akan mengirimkan pesan kembali kepda perangkat pengirim untuk
melengkapi data yang hiding tersebut dengan mengirimkannya kembali, sehingga hilangnya
frame - frame data tersebut dapat teratasi.
13
BAB III
PEMBAHASAN
MENGENAL JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK BERBASI S
WIRELESS (WMAN)
3.1 Wireless Metropolian Area Network (WMAN)
Teknologi WMAN merupakan teknologi yang mengizinkan koneksi dari berbagai
jaringan dalam suatu area metropolitan seperti bangunan-bangunan yang berbeda dalam
suatu kota tanpa harus memasang kabel tembaga atau fiber antar bangunannya, tetapi cukup
dengan menggunakan media transmisi wireless untuk dapat berkomunikasi antara satu area
dengan area lainnya (sumber: Janner Simarmata, http://MateriKuliah.Com).
Pada gambar berikut anda dapat melihat salah satu bentuk dari jaringan WMAN
yang didesain untuk sebuah kota. Pada gambar tersebut dapat dilihat bentuk jaringan yang
terbentuk dari beberapa jaringan Wireless LAN pada suatu tempat atau daerah.
Gambar 4. Salah satu bentuk Desain Jaringan WMAN
Suatu jaringan WMAN memungkinkan para pengguna untuk membuat suatu koneksi
dari suatu kota ke kota lain hanya dengan menenbakkan gelombang wireless kedaerah tujuan.
Gelombang yang dipancarkan oleh Wireless merupakan gelombang elektromagnetik yang
14
dihasilkan oleh pemancar. Untuk membangun sebuah jaringan Wireless tidak akan memakan
banyak biaya seperti membangun jaringan dengan menggunakan kabel, karena pada jaringan
wireless kemampuan yang dimiliki oleh kabel telah digantikan oleh kemampuan sinyal yang
dipancarkan oleh wireless.
3.2 Perangkat WMAN
Perangkat yang digunakan dalam teknologi WMAN ini adalah perangkat Microwave dan
Antenna, berikut terdapat beberapa macam jenis dan bentuk microwave dan Antena yang
digunakan untuk membangun jaringan WMAN: (sumber : Deris Stiawan, Wireless
Fundamental, Instalation & Implemetations)
� Parabolic Antenna 7GHz, 10 GHz & 15 GHz & Perangkat Pasolink NEC (E1
Connection)
Gambar 5. E1 Connection
� Canopy Microwave 5,8 GHz
Gambar 6. Canopy Microvave
� 24dBi Grid Antenna Parabolic
15
Gambar 7. Grid Antenna
� 2.4GHz 9.6dBi 60 degree sector panel antenna
Gambar 8. Panel Antenna
� 2.4 Ghz Yagi Antenna 9 db
Gambar 9. Yagi Antenna
� WiMAX Antenna
16
Gambar 10. WiMax Antenna
3.3 Sistem WMAN
Kesatuan dasar WMAN adalah sebuah sel radio, yang terdiri dari hub station and
mobile stations. Hub station adalah bertanggung jawab untuk menyediakan konektivas antara
mobile stations di dalam sel, dan dari mobile stations ke wired backbone. WMAN, terdiri dari
satu atau lebih sel radio yang terdapat pada jaringan, bersama dengan wired terminals,
dihubungkan dari jaringan satu ke jaringan lain sehingga jangkauan yang diperoleh lebih luas
(wider network) melalui wired backbone.
Gambar 11. Contoh Sistem Jaringan MAN yang mengunakan Wireless
17
(The IEEE 802.16 WirelessMAN Standard for Broadband WirelessMetropolitan Area
Networks, http://WirelessMAN.org)
Pada Gambar diatas dapat dilihat bahwa Teknologi WMAN memungkinkan
pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area
metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada
kampus universitas). Pemakaian teknologi nirkabel dapat menghemat biaya fiber optic atau
kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. WMAN juga dapat digunakan sebagai backup
bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi
mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk
mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband yang melayani pengguna dengan
akses berkecepatan tinggi. Kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel
broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3.4 Keuntungan dan Kekurangan WMAN
Jika dikaji dari keamanan Wireless, Jaringan Wireless memiliki beberapa kelemahan
dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini perkembangan teknologi wireless sangat signifikan
sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless
seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus - kampus maupun perkantoran sudah mulai
memanfaatkan wireless pada jaringan masing masing.
Beberapa kelemahan dari jaringan wireless antaralain (sumber : Seminar Wireless
dan keamanan Wireless pada Sabtu, 7 April 2007 UNY, Yogyakarta by Josua M Sinambela,
josh. http://gadjahmada.edu )
� Kelemahan Wireless pada Lapisan Fisik
- Interception atau penyadapan, Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak
asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet.
Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh tools tools tersebut.
- Injection, Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection
karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi
siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
- Jamming, Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak
disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan
penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di
minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit
sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat
jaringan nirkabelnya. S
18
- Locating Mobile Nodes, Dengan berbagai software, setiap orang mampu
melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap
Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan
peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda
posisi.
- Access Control, Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat
memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat
dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik
- Hijacking, Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada
wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan
terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan
melakukan pencurian atau modifikasi informasi.
� Kelemahan pada Lapisan MAC (Data Layer)
Pada lapisan ini terdapat kelemahan yakni jika sudah terlalu banyak node
(client) yang menggunakan channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama,
maka bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun. Selain itu MAC address
sangat mudah di spoofing (ditiru atau di duplikasi) membuat banyak permasalahan
keamanan. Lapisan data atau MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam
implementasi keamanan wifi berbasis WPA Radius (802.1x plus TKIP/AES).
� Kelemahan terhadap cuaca
Keadaan cuaca yang tidak bersahabat akan menimbulkan pengaruh terhadap
gelombang / sinyal yang dipancarka oleh wireless. Seperti pada saat hujan gelombang
yang ditembakkan oleh pemancar wireless akan membentur butiran hujan dan
dipantulkan kearah lain sehingga akan terjadi penurunan kualitas sinyal yang diterima
oleh wireless penerima.
Dibanding dengan kelemahan yang ada teknologi wireless pada jaringan MAN masih
menjadi yang terbaik karena keuntungan yang di dapat untuk keadaan yang aman adalah
(sumber: MateriKuliah.Com)
1. Meningkatkan efisiensi – memperbaiki komunikasi dengan tujuan transfer informasi
yang lebih cepat dalam bisnis dan antara pelanggan.
2. Sentuhan yang dekat – Anda tidak perlu membawa kabel atau adaptor untuk
mengakses jaringan kantor.
3. Memperbesar mobilitas dan fleksibilitas bagi pemakai – pekerja kantor berbasis
wireless dapat terhubung tanpa harus duduk di depan komputer.
19
4. Mengurangi biaya pembuatan jaringan dan perawatannya – pada banyak kasus
jaringan wireless lebih mudah diinstalasi dan perawatannyapun lebih murah
disbanding penggunaan kabel seperti fiber optic dan coaxial.
5. Dengan menggunakan jaringan wireless biaya dapat menjadi lebih efisien karena
dapat menghemat biaya untuk penggunaan kabel.
6. More robust against multi-path propagation effects. Penggunaan media wireless akan
lebih handal dibanding media kabel.
7. Less sensitive to timing errors. Kemungkinan pengiriman ulang data yang error akan
lebih kecil.
8. High spectral efficiency. Untuk menghubungkan jaringan antar daerah spectrum
frekwensi yang digunakan akan lebih efisien disbanding dengan media kabel.
9. Very high bandwidth efficiency.Efisiensi bandwidth yang digunakan akan lebih baik
dibandingkan media kabel.
10. Dapat digunakan untuk berkomunikasi untuk jarak yang cukup jauh tergantung
dengan LoS (Line Of Sight) dan kemampuan perangkat wireless.
3.5 Standarisasi Perangkat WMAN
Standarisasi Untuk perangkat WMAN telah ditetapkan oleh IEEE yang dikenal
dengan The IEEE 802.16 WirelessMAN® Standard for Broadband Wireless Metropolitan
Area Networks. Dalam aturan standarisasi ini dituliskan property dari 802.16 adalah :
• Broad bandwidth, Up to 96 Mbps (>70 Mbps throughput) pada channel 20 MHz
(Wireless MANTM-OFDM air interface)
• Mampu melakukan multiple services berkeanjutan dengan QoS yang terbaik,
Efisiensi transport dengan IPv4, IPv6, ATM, Ethernet, dsb.
• Bandwidth on demand (frame by frame)
• MAC di desain untuk mengeffisienkan penggunaan spectrum gelombang
• Comprehensive, modern, dan extensible security
• Mampu melayani alokasi frekwensi dari <1 hingga 66 GHz, ODFM dan OFDMA
untuk applikasi non-line-of-sight
• TDD dan FDD
• Link adaptation: mengadaptasi modulasi dan coding, Subscriber by subscriber, burst
by burst, uplink dan downlink
• Point-to-multipoint topology, dengan extensi mesh
• Bisa berinteraksi dengan antenna adaptive dan space-time coding, Beamforming dan
MIMO
20
Sesuai dengan standar ini Perangkat WMAN yang digunakan dapat menjangkau area
yang lebih luas tanpa harus mengalami data yang loss. Menurut standar IEEE 802.16 wilayah
jangkauan dari Wireless MAN saat LOS dan N-LOS dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 12. Contoh Kondisi WMAN saat hujan biasa dan deras.
(The IEEE 802.16 WirelessMAN Standard for Broadband WirelessMetropolitan Area
Networks, http://WirelessMAN.org)
Wireless MAN dirancang untuk mampu melayani bervagai servis yang tersedia. Ini
sangat diperlukan karena, semua orang akan membutuhkan hubungan koneksi ke jaringan
internet kapan pun dan dimanapun ia berada. Beberapa perusahaan saat ini membutuhkan
jaringan agar dapat berkomunikasi dengan para kliennya dan itu membutuhkan wajtu yang
lama dan biaya yang cukup mahal jika dilakukan secara manual. Tetapi jika disetiap tempat
telah terdapat jaringan wireless, dan setiap orang bisa terhubung ke jaringan maka resiko dan
biaya yang akan dihadapi jika dilakukan secara manual dapat dihindari dengan adanya
jaringan wireless tersebut.
Agar setiap orang dapat terkonrksi dengan internet kapan saja dan dimana saja, maka
dibutuhkan pula suatu sarana yang menyediakan koneksi tersebut. Salah satu solusinya adalah
dengan media wireless ini. Dengan adanya standarisasi Wireless MAN yang ditetapkan oleh
IEEE ini maka kebutuhan untuk dapat terkoneksi ke jaringan kapan saja dan dimana saja akan
dapat dipenuhi. Seperti pada gambar berikut ini :
21
Gambar 13. Beberapa servis yang dilayani Wireless MAN.
(The IEEE 802.16 WirelessMAN Standard for Broadband WirelessMetropolitan Area
Networks, http://WirelessMAN.org)
22
BAB IV
KESIMPULAN
Wireless Metropolitan Area Network merupakan pengembangan dari teknologi yang
digunakan pada Local Area Network. WMAN memungkinkan kita untuk terkoneksi ke
jaringan melalui jaringan wireless seperti pada Local Area Network. Alat – yang digunakan
sebagai perangkat jaringan Wireless MAN telah memiliki standarisasi dari IEEE yaitu IEEE
802.16. menurut standar yang di buat oleh IEEE ini setiap user bias menggunakan jaringan
dengan berbagai perangkat koneksi, karena perangkat WMAN yang telah distandarisasikan
oleh IEEE ini melayani Multiple Service dar perangkat apapun yang support dengannya.
Dengan menggunakan Wireless MAN suatu perusahaan yang menyediakan layanan jaringan,
dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan mereka, karena untuk level MAN, biaya instalasi
jaringan daengan wireless lebih efisien disbanding dengan menggunakan jaringan cable
seperti Fiber Optic dan sebagainya.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://goleklayangan.wordpress.com/2008/07/21/teknologi-jaringan-nirkabel-wireless/
http://tech.dir.groups.yahoo.com/group/newbie_hacker/message/14516
INet Builds Optical Wireless MAN http://www.sonabeam.com/solu/CASESTUDY-INet.pdf
Marks, Roger, The IEEE 802.16 WirelessMAN Standard for Broadband Wireless
Metropolitan Area Networks http://WirelessMAN.org
Pertimbangan Polarisasi Antena pada komunikasi Nirkabel http://telekomui.org/?p=80
Ross, John. 2003.The Book of Wireless 2nd Edition.No Starch Press, Inc.San Fransisco
Simarmata, Janner. Pengantar Wireless Local Area Network (WLAN) http:// images.
shushanthy. multiply.com/attachment /0/R-7dggoKCmsAAHv3Fr81/ Janner_
pengantar_WLAN.pdf
Stanwood, Ken. The IEEE 802.16 WirelessMAN Standard for Broadband Wireless
Metropolitan Area Networks http:// www.itu.int /ITU- D/ imt-2000 /documents/
Busan/ Session3_IEEE.pdf
Stiawan, Deris. Wireless Fundamental, Instalation & Implemetations http://ilkom.unsri.ac.id
/deris
Wireless Networking in the Developing World http://wndw.net/
Top Related