Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
PercepatanPariwisataNasional
Vol. 3 lNo. 30 l Juni 2012
ISI NOMOR INI
317
2931
Kita di Tengah Diplomasi Dunia
Lombok SumbawaPearl Festival
2225
Mempersiapkan Even Internasional
Wisata Sepur Klutuk Jaladara di Solo
Bersolek untuk Sail Komodo 2013
Danau Toba Dewasa Ini
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
GairahMencipta Event
Pengalaman belakangan ini semakin meyakinkan kita, sekiranya setiap destinasi yang sudah mulai ‘layak jual’ menciptakan dan mengelola ‘event’ yang juga ‘marketable’,
maka negeri Indonesia yang luas ini memang bisa menawarkan ‘a destination with all year round festivities’. Tak akan habis alasan bagi wisman untuk berkunjung ke Indonesia, di luar periode peak season yang sudah tradisional, summer atau winter vacation.
2 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Utama
Penanggung jawab :Sapta NirwandarPenerbit/Pemimpin Redaksi :Arifin HutabaratDewan Redaksi :Sadar Pakarti BudiFaried Moertolo T. BurhanuddinWisnu B. SulaemanReporter : Benito LopulalanAlamat :Direktorat Jenderal Pemasaran PariwisataKementerian Pariwisata dan Ekonomi KreatifJl. Medan Merdeka Barat No.17Lantai 3 Jakarta 10110Telp : 021 383 8220Fax : 021 380 8612,Email : [email protected]
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
Jika Anda mempunyai informasi danpendapat untuk Newsletter ini, silakankirim ke alamat tersebut di atas.
Ajang perhelatan olahraga (sport) dan seni budaya termasuk musik telah terbukti efektif diproduktifkan seba
gai media mempromosikan pariwisata. Kemenparekraf pun kini menempatkan sport dan culture sebagai entry point untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif ke mancanegara.
“Sport dan culture ini sangat efektif sebagai entry point untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif, di pemasaran pariwista, selain melakukan kegiatan pameran serta sales mission,” begitulah Wamenparekraf Sapta Nirwandar selalu menjelaskan kepada publik dengan mengutarakannya pada setiap kesempatan berbincang dengan para watawan.
Sapta mengatakan, olahraga otomotif, tenis, golf, maupun sepakbola, menjadi magnet yang kuat menarik masyarakat dunia, sehingga ajangajang tersebut diminati banyak negara untuk menjadi tuan rumah penyelenggara lantaran sekaligus juga mempromosikan negerinya.
Sebagai contoh, World Cup yang pernah diadakan di Portugal berhasil menaikkan angka kunjungan turis sebesar 5–10%. Begitu pula di Cape Town Afrika Selatan, Beijing China, dan London yang jadi tuan rumah Olimpiade 2012. Perhatian masyarakat dunia tertuju ke sana.
Strategi menjadikan kegiatan olahraga sebagai entry point ini telah diterapkan di sejumlah destinasi seperti Sumatera Barat (Sumbar), dengan lomba balap sepeda in
ternasional Tour de Singkarak, yang tahun 2012 ini memasuki tahun keempat.
Hasilnya sudah dirasakan, kunjungan wisatawan ke Sumbar telah meningkat. Sport tourism telah dikembangkan di sejumlah destinasi seperti Bintan dengan Bintan Triathlon. Kini Kemenparekraf sedang mempersiapkan satu ajang baru, lomba perahu internasional di Sungai Musi.
Sementara itu entry point di bidang culture antara lain telah dikemas dalam festival musik jazz yang memiliki nilai universal.
Selain festival Java Jazz di Jakarta yang kini telah mendunia, dikembangkan kegiatan festival jazz di enam kota di antara nya Ambon, Makassar, BangkaBelitung, dan Batam.
Di Batam dengan judul ASEAN Jazz Festival menciptakan dampak ganda, yakni selain wisnus dan wisman nyata berkunjung ke festival itu, sesudahnya destinasi Batam juga mendapat promosi melalui siaransiaran tentang para pemusik dan tentang Batam sendiri sebagai tempat wisata untuk dikunjungi.
Ajang yang mendapat tempat publikasi,
baik di main stream media maupun sampai ke social media membawa arti bahwa tempat berlangsungnya ajang tersebut tentulah ‘layak dikunjungi sebagai tempat berwisata’.
Di negara tujuan wisata yang sudah ‘mapan’, Belanda misalnya, ketika menggelar pameran lukisan tunggal karya Van Gough, selama dua bulan berduyunduyun wisman datang berkunjung. Mereka datang dari berbagai negeri, dan, rela berbaris antri panjang untuk masuk ke dalam gedung area pameran di kota Amsterdam. Sebagian membawa kursi lipat agar bisa duduk mengurangi lelah sambil menjalani antri yang panjangnya meliukliuk.
Wisatawan pada dasarnya terdiri dari dua macam, menurut motif mapun maksud tujuan. Sebagai wisatawan bepergian liburan — holiday makers , dan wisatawan bepergian dengan minat khusus — special interest tours –.
Yang sangat menarik pada perbedaan antara keduanya ialah, kalau holiday makers pada umumnya melakukan perjalanan dengan memanfaatkan masa libur massal seperti summer vacation atau winter vaca
Menparekraf Mari Elka Pangestu (kedua kiri baris kedua) saat setelah memberikan hadiah pemenang pada etape pertama TDS 2012, bersama Wamenparekraf serta Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar.
3Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Utama
tion di negaranegara belahan bumi utara dan selatan; maka bagi special interest tourist, jadwal waktu mereka bepergian tidak selalu dibatasi pada usual peak season tersebut. Wisatawan minat khusus cende rung menentukan jadwal perjalanan sesuai menurut ‘jadwal ajang atau peristiwa yang ada dalam memenuhi minat khususnya’.
Di pasar wisatawan di Barat belakang an ini dimasukkan pada kategori wisata minat khusus adalah yang mereka sebut: Regional Tourism, Cultural Tourism, Heritage Tourism, Rural Tourism, Educational Tourism, Cycle Tourism, Cultures and Indigenous Tourism, Travelling for Health, Environmental Tourism, Wine and Food Tourism, The Cruise Experience, Festivals and Events, dan Seniors Tourism.
Jadi menciptakan lalu mengelola event olahraga dan ajang festival seni budaya, bisa sedikitnya berfungsi tiga, yaitu: mendatangkan wisatawan untuk menyaksikan on the spot atau mengalami secara langsung, dan menjadi hard facts bagi pemberitaan, penulisan dan siaransiaran di media, serta kemudian dua fungsi itu cenderung mendorong inspirasi bagi pengembangan kualitas dan kuantitas produkproduk wisata di tempat dilaksanakannya special interest event tersebut.
Untuk Daerah-daerah Semakin banyak even pariwisata yang
diciptakan dan digelar oleh Kemenparekraf, demikian pula dengan mendukung event yang dilaksanakan oleh para pemda.
“Kami akan konsisten mendorong even yang berpotensi untuk menjadi even internasional,” ujar Wamen Parekraf, Sapta Nirwandar. “Kami akan mendukung antara lain Festival Danau Toba, Bangka Jazz Festival, Jogja Jazz Festival, Festival Mutiara, dan seterusnya,” jelasnya lagi.
Jadi, bersamaan dengan kegiatan promosi pariwisata di luar negeri, Kemenparekraf juga giat mendorong pengembangan wisata minat khusus seperti spa, golf, menyelam, hingga wisata kapal pesiar.
Program promosi pariwisata daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan didukung oleh Kemenparekraf biasa nya merupakan kegiatan rutin ahunan di daerah.
Tapi menurut Wamenparekraf, untuk menghindari kejenuhan pengunjung, dianjurkan dan dilakukan beberapa terobos an yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
“Tak dipungkiri, sejumlah kendala yang terdapat di daerah masih mengham
bat promosi pariwisata, namun kami akan terus mengupayakan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mengatasi kendalakendala atau masalah tersebut,” kata Wamen.
Mengundang Investor Wisata Sungai dan Danau
Wisata minat khusus tergantung dan cenderung ‘memproduktifkan’ sumber daya alam bersamaan dengan sumber bu daya manusianya dan fasilitas fasilitas yang tersedia. Dan misalnya, betapa di Indonesia tersedia demikian banyak sungaisugai alami yang panjang, lebar, menyejukkan, ada yang ‘menantang’, dan disana berdiam penduduk yang hidup dalam originalitas budaya masingmasing. Kemenparekraf pun sudah melirik pada potensi yang ‘banyak’ itu.
“Sungai di Indonesia layak dijadikan sebagai salah satu daya tarik kegiatan wisata. Banyak negara yang sukses mempromosikan wisata sungai, misalnya, Belanda, Italia, Thailand, dan China,” kata Wamenparekraf Sapta Nirwandar.
Menjelang akhir tahun 2012, akan di selenggarakan ajang lomba perahu dinamakan Triboatton, satu ciptaan baru.
Kita di Tengah Diplomasi Dunia
Menparekraf Mari Elka Pangestu mengadakan pertemuan menjajaki kerja sama di sektor ekonomi kreatif dengan negara Meksiko.
Pada tingkat hubungan antar negara dan diplomasi dunia, kepariwisataan kita
pun mengambil posisi aktif. Men-parekraf Mari Elka Pangestu terbang ke Meksiko menghadiri pertemuan para menteri yang ber-tanggung jawab terhadap pari-wisata, yang tergabung dalam G20. Pertemuan itu berlangsung pada 16 Mei 2012, di Merida, Meksiko.
Ini adalah pertemuan yang ke-4 sejak 2009. Di antara acara pertemuan G20 itu, Menparekraf melakukan penjajak an untuk menjalin kerjasama di sektor ekonomi kreatif de ngan negara Meksiko, agar kerjasama nantinya tidak terbatas pada sektor pariwisata, tetapi juga di sektor ekonomi kreatif. Indonesia maupun Meksiko termasuk negara eksportir produk kreatif penting dengan nilai ekspor mencapai sekitar $10 miliar bagi Indonesia dan $5,167 miliar bagi Meksiko.
Menteri berdiskusi intensif dengan ‘Dewan Nasional Kebudayaan dan Seni’ tingkat nasional Mexico. Dewan itu bertugas mengkoordinasikan kebijakan yang terkait seni budaya dan organisasi kesenian, termasuk membina pengembangan industri kreatif.
Sebelumnya, di Bangkok, Thailand pada 30 Mei hing-ga 1 Juni 2012, World Economic Summit on East Asia mem-bahas prospek pariwisata dunia dalam sesi Travel, Trade
and Tourism. Menparekraf Mari Pangestu berbicara sebagai panelis pada sesi tersebut.
“Pariwisata telah menjadi sektor yang sangat penting bukan hanya dilihat dari kontribusinya terhadap PDB dan penyediaan lapangan kerja namun juga untuk memaju-kan ekspor suatu negara dan pembangunan berkelanjut-an melalui sustainable tourism,” kata Menparekraf.
Dari pertemuan anggota G20, hasil utamanya ter-cermin dalam deklarasi 4th T20 Meeting. Dua poin utama muncul. Pertama, pentingnya sektor pariwisata sebagai solusi dari pemulihan perekonomian dunia dan pencip-taan lapangan kerja. Pariwisata menyumbang 9% ter-hadap PDB Dunia secara langsung dan tidak langsung (angka untuk Indonesia adalah sumbangan langsung terhadap PDB 4,1% dan secara tidak langsung 9%).
Sektor pariwisata tahan terhadap perlambatan per tum buhan ekonomi dunia dengan pertumbuhan pari wisata global sebesar 4,6% di 2011 dengan jumlah 982 juta wisman dan 5,8% di kuartal pertama 2012 (UN WTO).
Di 2012 jumlah wisman diperkirakan akan menjadi lebih dari 1 miliar atau sepertujuh dari penduduk dunia. (angka pertumbuhan Indonesia 9,5% di 2011 dan 11% di kuartal pertama 2012).
Tiga puluh persen dari ekspor jasa-jasa dunia terdiri dari pariwisata dan untuk Amerika Serikat adalah ekspor jasa-jasa kedua terbesar, dan menyumbang terhadap penghasilan devisa (untuk Indonesia pariwisata penyum-bang kelima terbesar terhadap devisa sebesar $8,6 miliar di 2011 se telah migas, batubara, CPO dan karet olahan).
Menparekraf Mari Pangestu.
4 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Utama
Pro-aktif dari Danau Toba
Su ngai lain yang juga memiliki potensi untuk dijadikan daerah wisata sungai antara lain Sungai Batanghari di Jambi, sungai Barito, sungai Kapuas dan sungai Mahakam di Kalimantan.
“Di Sungai Batanghari itu airnya beriak bagaikan ombak yang bagus dan unik. Di dunia, hanya ada dua sungai yang memiliki ombak, salah satunya sungai Batanghari. Potensi ini selayaknya dimaksimalkan,” ujar Wamen.
Pengembangan wisata sungai ini
nantinya dapat menjadi stimulan untuk mendorong peningkatan kualitas manajemen sungai. Dengan demikian, maka pengelola sungai dan masyarakat luas akan memiliki kesadaran untuk menjaga daya tarik sungai, seperti menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah atau limbah sembarangan ke aliran sungai.
Sementara itu, event yang tadinya bersifat lokal di danaudanau telah mulai bertahap go regional, go national, dan go international. Kita bisa sebut festival Danau
Poso, Danau Sentani, Danau Toba, Danau Singkarak dan seterusnya. Event yang ‘ melibatkan’ laut, festival teluk Jailolo, festival Ternate dan Tidore, Sail Indonesia, Sabang International Regatta, akan ada Sail Morotai dan Sail Komodo, dan seterusnya.
Jangan lupa, terlaksananya event de ngan pengelolaan profesional, mem buka pintu dan hati para investor untuk menghidupkan, misalnya wisata sungai—river cruise—dan wisata danau—lake cruise—. Dan demikianlah seterusnya. n
Menurut ILO, pada tahun 2011, pariwisata mencipta-kan 244 juta pekerjaan atau 8,7% dari penyerapan tenaga kerja di dunia (1 dari 12 pekerjaaan di dunia), dan setiap 1 pekerjaan di sektor pariwisata menciptakan 2 pekerjaan di sektor terkait.
Penyerapan tenaga kerja di pariwisata penting untuk kelompok muda dibawah 30 tahun dan untuk wanita 60% (untuk Indonesia penyerapan tenaga kerja dari sektor pari-wisata secara langsung dan tidak langsung adalah 7%).
Negara-negara G20 mencakup sekitar 70 persen dari sumber wisatawan dan pengeluaran di sektor pari-wisata. Pariwisata menyumbang terhadap penyebaran pertumbuhan karena negara-negara yang terkena eurozone crisis pun seperti Spanyol dan Yunani tetap mengalami pertumbuhan 8–9 persen dari pariwisata. Sedangkan emerging economies seperti RRC, Brazil, Russia dan India meningkatkan konsumsi jasa pariwisata dengan pertumbuhan 20–30 persen wisatawan dari negara-negara tersebut. Itu merupakan bagian dari pertumbuhan kelas menengah mereka.
Posisi Indonesia adalah menggarisbawahi pentingnya pariwisata bagi pemulihan perekonomian dunia.
Adapun poin kedua, untuk realisasi potensi sektor pariwisata dan sumbangannya bagi penciptaan lapangan kerja, perlu program aksi dan komitmen bersama untuk mengatasi dan mengelola berbagai isu terkait antara lain dengan fasilitasi perjalanan dan visa.
Suatu riset telah dilakukan oleh T20 menunjukkan bahwa fasilitasi dari prosedur visa, termasuk mengarah kepada electronic visa dan berbagai kemudahan prosedur, akan mempunyai dampak positif terhadap penambahan jumlah wisatawan.
Bahkan dapat menambah 112 juta tambahan wisa-
tawan mancanegara, penghasilan dari sektor pariwisata sebesar $206 miliar, dan 5,1 juta penyerapan tenaga kerja dalam tiga tahun ke depan. Maka ada usul khusus me ngenai kerja sama untuk memperbaiki regim dan pro-sedur visa dalam kerangka komitmen nasional, dan tanpa mengabaikan kedaulatan masing-masing negara terkait keamanan.
Posisi Indonesia adalah mendukung tanpa meng-abai kan aspek keamanan, dan mengingatkan bahwa kerja sama regional seperti ASEAN dan APEC yang sudah melakukan kerja sama dalam fasilitasi visa seperti bebas visa antara negara ASEAN, usul untuk Common ASEAN Visa tahun lalu pada saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN, dan APEC Business Travel Card yang sudah mencakup 18 ekonomi.
Indonesia juga menegaskan pentingnya kerja sama untuk meningkatkan kapasitas penerapan sistem visa elektronik bagi negara-negara berkembang.
Indonesia juga mengusulkan agar tindak lanjut kemudian adalah membuat program aksi yang lebih luas perihal mendorong pariwisata sebagai bagian dari solusi perlambatan perekonomian dunia dan penciptaan lapangan pekerjaaan.
Perlu diprioritaskan kerja sama yang berada di bawah kerangka G20 seperti konektivitas terkait kerja sama infrastruktur maupun membuat regim jasa-jasa transportasi yang lebih kondusif dan efisien, dan pemba-ngunan ter utama terkait financial inclusion dan pengem-bangan UKM.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyam-paikan bahwa, “Kesepakatan dan implementasi program aksi tersebut dapat menjadi program lanjutan bagi T20 dan hal tersebut akan sangat menguntungkan Indonesia
meng ingat pentingnya sektor pariwisata bagi Indonesia, dan juga akan sejalan dengan program prioritas di ASEAN, East Asia dan APEC.”
Pada sesi di Bangkok, ia menyatakan kawasan Asia dan khususnya ASEAN akan memainkan peran penting dalam perkembangan pariwisata dunia. Kawasan ini akan menjadi lokomotif penggerak perekonomian dunia.
Namun, Mari Pangestu mengatakan, untuk meng-optimalkan pengembangannya ada sejumlah hal yang harus diperbaiki.
“Fasilitasi visa di ASEAN harus menjadi agenda utama dan yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan konektivitas, “ jelas Mari Pangestu.
Pada sesi Travel, Trade, and Tourism di WEF on East Asia kali ini dikemukakan pula pentingnya peranan maskapai penerbangan terhadap bisnis pariwisata.
Tumbuhnya maskapai penerbangan berkorelasi lang sung terhadap pariwisata. Meski negara-negara di Asia tengah memperbaiki infrastruktur untuk memper-baiki konektivitas melalui transportasi darat, tidak dapat dipungkiri bahwa penerbangan masih menjadi pilihan utama bagi wisatawan untuk berpergian.
Disampaikan pula pentingnya ada kemudahan untuk memperluas metode pembayaran secara elektronik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Harus dioptimalkan penggunaan teknologi semacam ini karena kecenderungan wisatawan untuk tidak membawa uang cash dalam jumlah yang besar saat berpergian.
Lagipula, dengan pembayaran secara elektronik akan lebih mudah untuk melakukan analisa mengenai peri laku wisatawan, terkait dengan misalnya destinasi yang didatangi, suvenir yang dibeli, dan restoran yang dikunjungi. n
Manparekraf pada pertemuan Menteri-Menteri Pariwisata anggota G-20.
5Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Utama
Endorsement dari TV Eropa
Kru televisi EuroSport tampak sibuk meliput sejak menjelang Menparekraf Mari Elka Pangestu mengibarkan bendera start pertama TDS 2012 di kota Sawah Lunto pada
4 Juni 2012. Setelah itu hingga hari selesainya ajang sport tourism tersebut, tiada henti mereka melakukan shooting.
Itu memang salah satu target dari ajang berkelas internasional seperti TDS. Di situ ada news value sehingga stasiun berkelas EuroSport akan menyiarkannya. Dan di situ pula masuk pesanpesan yang dengan sendirinya mempromosikan destinasi di mana ajang tersebut mengambil tempat.
Dan, publisitas itu pun membawa pesan ‘endorsement’ pihak ketiga mengenai destinasi ini recommended untuk dikunjungi, selain sebagai venue bagi peristiwa olahraga.
Ketika mewawancarai Wamenpare kraf Sapta Nirwandar, beberapa saat sebelum TDS 2012 selesai, pewawancara EuroSport meminta closing statement Wamenparekraf dalam tiga bahasa: Inggris, Perancis, dan Indonesia. n
Untuk Publik di Jepang
Tanoko-san adalah salah satu di antara pewarta dan penulis dari luar negeri yang datang menyaksikan jalannya TDS 2012. Dia menghabiskan 10 hari
tinggal di Sumatera Barat. “Berapa banyak media yang saya kirimi
tulisan saya,” dia mulai bercerita singkat ketika dijumpai di tengah ajang TDS di Bukittinggi. Berikut penuturannya:
Aku mengirim artikel mengenai lomba ini ke 3 media. Cycling news, Cycling Reviews dan Japanese Cycling Wire. Itu sebagai awal. Saya akan kirimkan juga ke majalah atau koran, yang akan meminta.
Sebenarnya saya seorang fotografer dan free lancer khusus untuk lomba bersepeda. Sudah sekitar 3 sampai 4 tahun. Ini adalah ketiga kalinya saya datang ke sini. Pertama kali saya datang ke sini pada tahun 2010. Saya belum pernah meliput balapan sepeda lainnya di Indonesia.
Tim Jepang mengundang saya pada awalnya, sejak 2010. Kali ini, ada 2 tim Jepang. Satu tim di antaranya hanya 5 pebalap. Jadi sekarang ada 11 pebalap.
Saya akan mengikuti balapan ini dari awal sampai akhir. Lalu aku akan kembali ke Jepang. Kantor pusat saya ada di Tokyo. Sebelumnya saya ini editor majalah sepeda. Tadinya ada 3 majalah spesialis sepeda tapi sekarang menjadi 4 majalah di seluruh Jepang.
Setelah saya kembali ke Jepang, maka
saya akan pergi ke Tour de France (TDF). TDF biasanya diadakan pada bulan Juli tapi tahun ini dimulai pada tanggal 28 Juni. Saya telah meliput TDF 5–6 kali.
Bagi saya keramahtamahan di TDS sungguh mengesankan, saya merasa lomba ini berkembang dari tahun ke tahun. Dulu hanya 4 hari tapi sekarang 7 hari, saya merasakan kesan yang baik pada balapan ini.
Tim dari Jepang tahun ini adalah tim yang sama yang datang tahun lalu. Mungkin tahun depan akan ada lebih banyak tim Jepang. Kami punya ajang lomba sepeda di Jepang sekarang.
Saya menulis tentang balapan sepeda itu sendiri dan tentang daerah tempat diadakannya, jadi setengah dan setengah. Orang Jepang tertarik pada balapan sepeda yang terkenal, misalnya TDF. Jadi orang Jepang belum banyak tahu siapa pebalap yang kuat dalam balapan ini. Tapi aku akan meng ikuti para pembalap Jepang. Aku akan menulis tentang balapan ini dan negara ini dan budayanya. Jadi orang Jepang akan memahami orangorang di sini.
Mungkin aku akan menulis mengenai kota per kota dengan halhal menarik. Tadinya tidak terpikir saya akan punya kesempatan untuk menulis mengenai daerah seperti ini dalam beberapa bulan mendatang. Tapi kini jadi kenyataan saya meliput TDS, dan cukup lama menyaksikan dan mengalami berada di daerah ini.
Begitulah cerita ringkas dari dia. n
EuroSport TV mewawancarai Wamenparekraf di TDS 2012.
6 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Promosi Luar Negeri
Sembilan puluh empat industri pariwisata Indonesia yang terdiri dari travel agent, tour operator, hoteliers, spa, pengeloa wisata diving dan 1 (satu) airline perwakilan Garuda Indo
nesia di Malaysia bergabung dalam pavilion Indonesia pada MATTA Fair yang digelar 16–18 Maret 2012 di Putera World Trade Center.
Mereka berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Jawa Barat, Banten, Jakarta, Jawa Te ngah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Indonesia pun menempati lahan seluas 180 m2 (20 booth).
MATTA Fair ke33, tahun ini menempati 3 halls dengan lahan seluas 23.200 m2 (1.016 booth) diikuti lebih kurang 218 exhibitors yang terdiri dari 15 National Tourism Organisation; 9 Local State Government Tourist Office; 40 Hoteliers & Resorts; 102 Tour & Travel Agents; 6 Airlines; 3 Cruises; 43 Travel Related Services.
Holiday & Travel Show Melbourne 2012 merupakan kegiat an promosi langsung ke konsumer yaitu masyarakat Australia. Kegiatan ini cocok bagi para pengunjung yang
sedang merencanakan liburan atau mereka yang sudah terbiasa berwisata.
Event tersebut diselenggarakan untuk yang kedua kali, berlangsung di Royal Exhibition Building, Carlton Garden pada tanggal 17–18 Maret 2012. Penyelenggaraan kegiatan ini menjadi bagian dari agenda utama travel show di Australia yang dilaksanakan di tiga kota besar yaitu Sydney, Melbourne, dan Brisbane.
Kegiatan Holiday & Travel Show Melbourne 2012 juga diikuti oleh tour operator/tour agent dari beberapa negara lain di luar Australia seperti: Jepang, China, Korea Selatan, Bhutan, Taiwan, Fiji, Singapore, New Zealand, Afrika,
Yang Diminati di Matta Fair 2012
Rangkaian Travel Show di Australia
Pada kesempatan tersebut ditampilkan counter coffee corner yang menyajikan kopi dari beberapa daerah penghasil kopi di Indonesia. Coffee corner, Solo Batik Carnival dan petugas informasi dari putraputri Solo dan Putri Pariwisata Indonesia merupakan daya tarik yang banyak mengundang animo pengunjung untuk datang ke booth Indonesia. Uniknya pada pameran kali ini banyakpengunjung yang menanyakan paket wisata ke Raja Ampat. Popularitas destinasi tersebut seakan telah menyamai Bali.
Telah terjadi transaksi sebanyak ±17.260 pax dengan nilai transaksi sekitar Rp 22,1 miliar. Itu berarti terjadi peningkat an transaksi sebanyak 10% bila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp 19,9 miliar. n
Amerika Selatan dan Utara, serta Eropa. Juga diikuti oleh industri pariwisata seperti perhotelan, jasa transportasi, majalah, dan duty free shop.
Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Eko nomi Kreatif menempati lahan seluas 18m2 bersamasama de ngan KJRI Melbourne, VITO Australia, serta industri pariwisata dari Cocotinos Sekotong, Novotel NTB, Puri Mas Boutique Resort & Spa, Santosa Villas & resort, dan Yogyakarta Tourism Board berpromosi efektif di ajang ini. n
7Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Promosi Luar Negeri
Masih di Australia, dalam rangka rangkaian kegiatan travel show tersebut, Sydney Holiday & Travel Expo 2012 adalah pameran pariwisata internasional yang ke3 kali
diikuti oleh Indonesia. Waktu pelaksanaannya berdekatan dengan Melbourne Holiday & Travel Expo 2012 (17–18 Maret 2012).
Selain itu terdapat pula even Perth Holiday and Travel Expo (18–19 Februari 2012) serta Brisbane Holiday and Travel Expo (13–14 April 2012).Pameran ini berlangsung pada tanggal 24–25 Maret 2012, bertempat di Royal Hall of Industries, Moore Park, Sydney, Australia.
Diikuti oleh 105 exhibitors dari Brunei, India, Jepang, Mesir, Australia, New Zealand, Korea, Taiwan, China, South America, Bhutan, Israel, Turki, Yunani, Argentina dan lainlain. Selama dua hari, pameran ini dikunjungi sekitar 1.000 orang.
Booth Kemparekraf diisi oleh VITO dan 6 industri pariwisata. Selain itu ada peserta dari Indonesia yang memiliki booth sendiri dengan lokasi yang berdekatan dengan stan Kemparekraf, yaitu Garuda Indonesia dengan Garuda Orient Holidays, Bali Hotel Association (BHA) terdiri dari 13 hotel di antaranya Tanjung Benoa, Bali Safari & Marine Park, Global Village Travel, Seminyak, Samaya, The Kayana, Ramada, Conrad, Sanur Beach Hotel, dan lainlain, serta BIMC Hospital yang menawarkan paket wisata kesehatan di Bali.
Hasilnya? Total devisa dalam kontrakkontrak yang disepakati ditaksir ekivalen sekitar Rp 3,7 miliar. n
Destinations 2012, kegiatan bursa pariwisata internasional bersifat consumer show, dengan konsep penjualan paket wisata melalui agen perjalanan Bin Moosa Travel sebagai
penyelenggara. Pelaksana annya di Khale diyah Mall, salah satu mal terbesar yang terletak di pusat kota Abu Dhabi, pada 29–31 Maret 2012, dengan total pengunjung sekitar 3.000 orang.
Indonesia pun ikut serta. Kegiatan yang dilaksanakan yakni berupa pelayanan informasi dan pendistribusian bahanbahan promosi, serta pertunjukan kesenian dari KBRI Abu Dhabi, berupa dua tarian daerah Sumatera Barat (tari Dinding Badin ding dan tari Payung), satu tarian daerah Maluku (tari Pocopoco). Per
Sukses di Sidney Holiday
Ke Pasar Wisman Abudhabitunjukan empat buah lagu dari alat musik bambu Angklung dan Kolintang juga ikut meramaikankan booth Indonesia.
Kehadiran industri pariwisata pada Destinations 2012 sa ngat membantu pengunjung untuk mengetahui lebih dalam mengenai paket wisata termasuk harga tiket penerbangan, akomodasi, serta tujuan wisatanya, namun untuk booking/keberangkatan tetap harus melalui penyelenggara kegiatan yaitu Bin Moosa Travel.
Sebagian besar pengunjung adalah ekspatriat yang berasal dari Inggris, Belgia, India, Filipina, Jepang, Pakistan, Kenya, Banglades, Thailand, Libanon, Palestina, dan Arab Saudi. n
8 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Promosi Luar Negeri
Bursa pariwisata tahunan terbesar di Ukraina bersifat trade and consumer yang tahun ini digelar di Kiev, Ukraina 28–30 Maret 2012, nama eventnya UITT (Ukraine International
Travel & Tourism). Menempati luas lahan
pameran 11.000 m2, event ini di ikuti 700 perusahaan dari lebih 50 negara termasuk Indonesia.
Menurut data yang dikeluarkan penyelenggara, jumlah pengunjung pa meran kurang lebih 20.000 pengunjung.
Keikutsertaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan yang ke4 kali. Sementara bagi Ukraina UITT 2012 sendiri ini merupakan kesempatan dan sarana penting mempromosikan tempat penyelenggaraan
Penyelenggaraan PMI (Pasar Malam Indonesia) 2012 adalah untuk meningkatkan hubungan baik antara masyarakat Indonesia dan Belanda melalui kebudayaan, perdagangan
serta kuliner. Jadi merupakan promosi terpadu dalam bidang pariwisata, perdagangan dan investasi (Tourism, Trade and InvestmentTTI).
Tujuan lainnya adalah meningkatkan devisa melalui pe ningkatan kunjungan wisatawan Belanda ke Indonesia serta meningkatkan volume ekspor perdagangan dari Indonesia ke Belanda.
Dari hasil terakhir kali penghitungan tiket yang dilakukan oleh Panitia, Pasar Malam Indonesia 2012 yang diselenggarakan di Malieveld, Den Haag, pada tanggal 29 Maret–1 April 2012, telah dikunjungi kurang lebih sebanyak 27.500 orang.
Jumlah pengunjung tersebut mengalami kenaikan ratarata perhari sebesar 33% dibandingkan dengan penyelenggaraan
Peluang di Pasar Ukrainapertandingan sepakbola EURO 2012 yang berlangsung pada bulan Juni–Juli 2012.
Stand Indonesia seluas 32m2, untuk melakukan beberapa ke giatan antara lain travex dilaksanakan setiap hari di stand Indonesia. Dua perusahaan yang ikut serta adalah: Hotel Mulia Bali dan Natourin Wisata.
Pelayanan informasi tentang pariwisata Indonesia selain didistribusikannya bahanbahan promosi pariwisata Indonesia baik yang berbahasa Inggris, maupun bahasa Rusia.
Cukup sukses, Hotel Mulia Bali mendapat transaksi, senilai Rp 500 juta, sedangkan PT Natourin Wisata mendapatkan nilai kontrak sekitar Rp 3,5 miliar. n
Puluhan Ribu ke Pasar Malam Indonesia 2012PMI 2011 yang berlangsung hingga tujuh hari.
Selain sukses menarik perhatian masyarakat dengan pagelaran seni budaya, kehadiran 25 restoran yang menyajikan berbagai makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia, juga berhasil menarik minat ribuan pengunjung.
Demo masak oleh pakar kuliner William Wongso dan chef dari sejumlah daerah telah menjadi atraksi yang sangat unik di arena Food Court.
Penyelenggaraan PMI 2012 berlangsung lebih singkat namun tidak menyurutkan jumlah transaksi perdagangan yang dihasilkan. Transaksi perdagangan yang kiranya perlu menjadi catatan dalam penyelenggaraan PMI 2012 adalah adanya transaksi pemesanan minyak sawit (CPO) yang mencapai nilai €19,8 juta, transaksi retail dari penjualan produk Indonesia mencapai €556.000, dan transaksi trial order yang mencapai €512.000. n
Pengunjung mencoba menggunakan gamelan yang disediakan.Suasana Demo masak oleh Wiliam Wongso.
9Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
UTAMABali dan Jepang
Hotel bintang 3 dan di bawahnya di destinasi Bali, merasa kehilangan banyak pelanggan dari Jepang. Karena pelanggan uta
ma mereka berasal dari anak muda atau wisatawan dengan anggaran rendah. Tapi sementara itu dari wisatawan dengan anggaran yang lebih tinggi mengalami peningkatan. Maka di sisi lain, resort bintang 5 mencatat pertumbuhan jumlah tamu wisatawan Jepang.
Sebelumnya, para wisatawan higher budget memiliki banyak pilihan hotel di Kuta dan Seminyak, tapi sekarang mereka ha nya memilih tempattempat mewah seperti Jimbaran atau Nusa Dua. Jadi, menurut Michi Sonoda, direktur penjualan Ayana Resort, di wilayahnya wisatawan Jepang benar benar meningkat. Mungkin di Kuta juga, tetapi juga pada resor bintang 5. Tahun ini sekitar 40% dari tamunya datang dari Jepang.
Sebenarnya tahun 2010 bukan tahun yang baik, khususnya karena berhentinya penerbangan langsung ke Bali oleh JAL.
Namun pada 2009 sampai 2010, ada peningkatan tapi tidak banyak. Kemudian, pada tahun 2011 meningkat lebih baik meskipun me ningkatnya sangat kecil. Hal ini terjadi karena Garuda mulai terbang ke bandara Haneda di tengah kota Tokyo.
“Lama tinggal ratarata tamu kami durasinya tiga malam,” katanya. Ada juga para orang tua atau pensiunan, tinggal selama lima malam. Sebelumnya, lama tinggal wisatawan Jepang tidak lebih dari empat malam. Nama pelanggan yang suka tinggal lebih dari empat malam dibuatkan daftar khusus dan selalu dikontak kembali. Sekarang kian banyak tamu tipe tersebut, maklumlah, para pensiunan memiliki waktu banyak untuk dihabiskan.
Sekarang ini, club room atau villa mewah/pondok sangat populer di kalangan wisatawan Jepang. Di Bali ada dua tipe
turis yang besar. Pertama adalah orangorang yang ingin menikmati olahraga laut scuba diving dan surfing, dan mereka tidak menuntut banyak dalam hal akomodasi. Tapi bagi pelanggan highend, mereka berharap tidak hanya ruangan yang bagus, tetapi juga fasilitas, variasi restoran, spa, dan lainlain.
Secara umum, banyak tamu Jepang melakukan tur sejak pagi hari, dan kembali ke hotel di malam hari.” Tapi pelang
gan kami berbeda,” ujarnya. Sejak tiba sampai waktunya pulang, mereka cenderung tidak keluar dari area resor. Mereka datang hanya untuk bersantai. Jadi itulah perbedaannya dan di sini Anda dapat menyebutnya sebagai one stop destination.
Mereka mau datang kembali. Tapi yang penting sekarang sebenarnya bagai mana membawa orangorang Jepang yang belum pernah berkunjung. Repeater lebih mudah menggarapnya.
Sebagian besar pelanggan Jepang masih berpikir bahwa maskapai penerbangan Jepang adalah yang terbaik. Namun kini harus terbang dengan Garuda, kalau menginginkan penerbangan langsung. Maka
masih saja di antaranya memilih terbang dengan JAL atau ANA melalui Jakarta ka rena me reka ingin mengumpulkan millage juga.
Selain itu mereka terbang melalui Singa pura menggunakan SQ. Maka akan baik pula jika Peach, yang LCC dari ANA, bisa terbang ke Indonesia. Jika LCC seperti Jetstar atau AirAsia melayani langsung dari Jepang ke Bali, dipastikan akan meningkatkan jumlah wisatawan Jepang, terutama kalangan muda seperti dulu lagi.
Harga tiket pesawat akhirakhir ini relatif tinggi dibandingkan sebelumnya. Itu kembali membuat wisatawan Jepang membandingkan Bali dengan Hawaii. Membandingkan antar destinasi resor. Sebelumnya, ke Bali bisa lebih murah sekitar $100 daripada ke Hawaii, tapi sekarang, di Bali bisa sama atau bahkan lebih tinggi harganya dibadingkan di Hawaii. Jadi
mereka akan pergi ke sana bukan Bali, jika me reka ingin berlibur ke pantai. Bilamana harga yang ditawarkan sama, me reka cenderung akan memilih Hawaii.
Tadinya dipermasalahkan mengenai biaya visa, tapi sekarang lebih banyak mengeluh tentang tiket pe sawat dan fuel surcharge yang tinggi. Anda lihat, jika biaya tambahan bahan bakar meningkat, wisatawan keluarga tidak mampu membelinya. Karena total untuk sebuah ke luarga berjumlah empat orang akan harus membayar biaya tambahan sebesar $400–500. Itu sudah melebihi anggaran, demikian menurut Michi Sonoda.
Bagaimana peran internet? Barulah 5% yang booking dari Jepang melalui website, itu pengalaman Ayana Resort sebagai salah satu contoh, dan sisanya, 95% dari agen
perjalanan. Meskipun jumlah pemesanan via internet kecil, tetapi dari tahun ke tahun tetap meningkat. Tapi begitulah, peran agen perjalanan rupanya tetap dominan dalam melayani para wisatawan.
HIS, salah satu operator tur Jepang yang besar menyatakan wisatawan Jepang meningkat 10% untuk kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Jumlah ini termasuk wisatawan yang langsung ke Bali dan melalui Jakarta.
Ya, di beberapa hotel meningkat dan beberapa hotel lainnya adalah nol. Me nurun jumlah budget traveler, meningkat ke hotel mewah. n
Profil Wisatawan Jepang dari Pendekatan Bisnis
9
10 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Yosuke Kimura
Bali dan Jepang
Jumlah kunjungan wisman dari Je pang pernah bertahuntahun menem pati posisi terbanyak pertama dan kedua, bergantiganti dengan posisi jumlah
wisman dari Australia. Tapi beberapa tahun terakhir menempati urutan kelima setelah Singapura, Malaysia, Cina, dan Australia. Apa yang terjadi pada pasar wisatawan Jepang?
Dilihat dari pendekatan bisnis—business approach—Makiko Radom Iskandar, Presiden dari Rama Tour yang juga menerbitkan buletin Bali Rasa Sayang mengatakan bahwa orangorang Jepang yang ingin ke Bali masih banyak. Hasil survey oleh Bali Rasa Sayang menunjukkan angka 73% orang Jepang yang datang ke Bali adalah untuk pertama kali nya. Menurutnya ini merupakan harapan bagi Indonesia bahwa masih banyak orang Jepang yang belum pernah datang ke Bali.
Sedangkan Michi Sonoda-Potter, Director of Business Development Japan dari Ayana Resort and Spa mengatakan, “But the most important is Japanese who never coming to Bali that we have to bring them here. This is the most difficult. The repeater is easy. Because once they came here, they know about the culture, they know about the people, so it’s easy for them. But the first ones to come here, is the most difficult.”
Yosuke Kimura, President Director dari JTB (Japan Travel Bereau) Bali Head Office, salah satu biro perjalanan Jepang yang memiliki kantor perwakilan di Bali, melihat ada tiga penyebab umum yang membuat angkaangka dalam data kunjungan wisman dari Jepang ke Indonesia menurun, khususnya ke Bali. Yang pertama adalah penutupan penerbangan langsung dari Jepang oleh JAL pada November 2010, kedua adalah gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011, dan ketiga adalah pengaruh krisis ekonomi.
Dia menjelaskan lebih lanjut, ada penerbangan langsung oleh JAL sampai dengan bulan Oktober 2010. Sejak November 2010 penerbangan langsung dari Tokyo dan Osaka oleh JAL itu ditiadakan dan tidak beroperasi lagi sampai sekarang.
Maka antara November 2010 sampai Februari 2011 wisatawan dari Jepang jum
lahnya agak menurun. Kemudian, dari Maret 2011 sampai akhir tahun 2011, kare
na gempa bumi dan tsunami, JTB menerima banyak pembatalan perjalanan dari Jepang. Itu tidak hanya untuk FIT (wisatawan individual atau kelompok kecil) tetapi juga pesanan tur grup maupun tur insentif.
Makiko Iskandar meng uraikan situasi seperti ini: Dari Tokyo, Osaka dan Nagoya ke Bali dan Jakarta, tadinya dilayani direct flight oleh JAL dan
Garuda. Ini berlangsung sampai dengan September 2010.
Hingga saat itu total beroperasi 14 direct flight oleh JAL dari Tokyo, Osaka dan
Nagoya ke Bali. Ini ditambah dengan 15 direct flight oleh Garuda dengan frekuensi seminggu 3 kali dari Tokyo, Osaka dan Nagoya. Total mencapai 29 direct flight ke Bali dari tiga kota besar utama di Jepang.
Setelah JAL mengumumkan penghentian direct flight ke Bali pada Oktober 2010, berarti Bali kehilangan 14 direct flight dari Jepang dan jumlah kunjungan wisatawan Jepang pun menyusut.
Makiko memberikan perbandingan begini: Sampai dengan September 2010, direct flight JAL ke Jakarta beroperasi 7 flight per
minggu. Sejak September 2010 Garu
da menambah direct flight dari Narita, Tokyo– Soekarno Hatta, Jakarta 7 flight per minggu.
Tiga bulan kemudian, sejak 13 Januari 2011, salah satu maskapai penerbangan swasta Jepang, ANA, kembali turut melayani dengan direct flight setiap hari ke Jakarta. Jadi total 21 flight yang masuk ke Jakarta dari Jepang.
Praktis terjadi kenaikan 300% kapasitas pada penerbangan rute langsung ke Jakarta namun pengurang an 50% rute langsung ke Bali. Orangorang Jepang yang tadinya bisa langsung terbang ke Bali, ha rus melalui Jakarta dulu, kalau mau pergi ke Bali. Pada kenyataannya, masih banyak biro perjalan
an di Jepang yang tetap mau menjual Bali meskipun tidak bisa membawa kliennya langsung ke Bali. Jadi dia melihat, masalah utamanya adalah transportasi langsung yang bisa membawa orangorang Jepang yang ingin berwisata ke pulau destinasi utama itu.
Mengenai penurunan ini Mr Yosuke Kimura mengingatkan karakteristik khusus turis Jepang. Dia mengatakan perusahaan Jepang sangat sensitif terhadap ketiga dampak negatif tersebut. Mereka berpikir bahwa saat ini bukanlah kondisi yang baik. Mereka tidak ingin pergi ke luar negeri. Jadi mereka menghentikan semua tur insentif bahkan MICE dan pertemuan apa pun yang dilakukan di luar negeri. Bisa dikatakan me reka menahan diri untuk sementara.
Kimura-san percaya perekonomian Jepang sendiri masih baik. Tapi orang Jepang, terutama di kalangan pengusaha, berpikir jika lingkungan di sekitarnya tidak baik, seperti di Amerika dan Eropa yang kondisi nya galau, maka tidak baik pula bagi orang Jepang untuk menikmati ‘jalanjalan’ sekarang ini. Tak sedikit manajemen puncak perusahaan Jepang berpikir saat ini bukan waktunya menikmati perjalanan, sehingga mereka menahan diri untuk melakukan pertemuan di luar negeri, atau wisata MICE dan perjalanan insentif maupun perjalanan perusahaan. Ini memang karakter masyarakat Jepang.
Diakuinya ketiga penyebab umum ini menjadi alasan utama pada tahun 2011 se hingga mempengaruhi penyusutan ke
Selain Masalah Tsunami
Makiko Radom Iskandar
Michi Sonoda-Potter
11Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Bali dan Jepang
datang an wisatawan Jepang dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2009. Tapi di sisi lain, dimulai akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012, dampak tsunami mulai berkurang. Sebenar nya, November dan Desember 2011 situasi nya hampir sama seperti tahun sebelumnya. Sudah barang tentu, Jepang masih memiliki beberapa problem karena bencana alam tersebut, tapi sebagian besar orang Jepang tidak lagi ‘mikirin’ tsunami.
Tentu saja masih ada masalah berkaitan itu, namun perekonomian atau pikiran orang Jepang tidak kembali ke masa lalu, mereka kembali normal.
Michi-san dari Ayana Resort and Spa di Bali pun mengakui halangan bagi wisatawan Jepang dimulai ketika JAL menutup rute ke Denpasar. Setelah tahun 2010, boleh dikatakan hanya Garuda yang
memiliki penerbang an langsung ke Bali. Bagi sebagian orang Jepang harga tiket menjadi terasa tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Harga tiket sebelumnya 40% lebih murah dibanding kan dengan harga tiket sekarang. Jadi, bagi wisatawan seperti kaum wanita muda Jepang yang sebelumnya banyak datang ke Bali untuk melakukan aktivitas olahraga di laut dan surfing, berkurang kemampuannya. Mereka mengambil alternatif kembali pergi ke Hawaii atau tempat lain.
Namun bersamaan itu, tampak gejala bertambahnya wisatawan dari kalangan orang tua Jepang yang datang, ratarata adalah para pensiunan. Mereka memilih tempat seperti Ayana, dan halhal yang mewah dan highend. Mereka juga ingin ke re
sor mewah lainnya seperti Grand Hyatt dan sekelasnya. Hotel bintang 3 dan di bawahnya, merasakan pelanggannya berkurang. Itu lantaran pelanggan utama mereka berasal dari kalangan anak muda dengan anggaran rendah. Boleh jadi, wisatawan dengan anggaran yang lebih besar yang meningkat, menggunakan resor bintang 5 dan sekelasnya.
Sebelumnya, bisnis akomodasi di Bali mengalami kendala, dimana warga Jepang menghadapi banyak pilihan hotel di Kuta dan Seminyak, tapi sekarang mereka hanya memilih tempattempat mewah seperti yang beroperasi di kawasan Jimbaran atau kawasan Nusa Dua. Jadi, di wilayah tersebut wisatawan Jepang meningkat, juga di kawasan Kuta untuk pasar produk resor bintang 5.
Di akhir Mei 2012, wisman dari Australia dan Cina tampak lebih mendominasi kawasan tersebut dibandingkan dengan bebe rapa tahun sebelumnya. Tapi di kawasan lain seperti di Sanur dan Jimbaran, kita banyak berpapasan dengan wisatawan Jepang.
Baik JTB maupun Rama Tour menerangkan mayoritas klien yang ditangani oleh kedua biro perjalanan tersebut datang ke Bali untuk bersantai dan menikmati kawasan resor beserta fasilitasnya seperti spa dan aestetic.
Jadi untuk melayani wilayah resor seperti Bali, pesawat atau jenis angkutan yang dibutuhkan tentulah berbeda. Menurut Makiko akan lebih baik pesawat yang terbang ke Bali berkonfigurasi all economy
class. Transportasi bertujuan ke kawasan bisnis seperti Jakarta, memang harus ada kelas bisnisnya. Karena harga tiket kelas bisnis bisa tiga kali lebih mahal daripada tiket ekonomi, niscaya tidak menarik bagi wisatawan yang ingin bersantai di kawasan resor, terutama bagi mereka yang akan berlibur bersama keluarga.
Michi juga mengakui banyak tamunya terbang dengan Garuda, karena penerbangan nya langsung. Tapi sebagian memilih JAL atau ANA melalui Jakarta karena mereka ingin mengumpulkan bonus dari akumulasi milleage. Yang tidak memilih di antara ketiga maskapai penerbangan tersebut, akan memilih terbang melalui Singapura dengan Singapore Airlines.
Akan lebih baik lagi jika Peach Aviation, LCC dari ANA, bisa terbang ke Bali. Atau jika Jetstar atau AirAsia bisa terbang langsung dari Tokyo ke Bali, itu pasti akan meningkatkan jumlah wisatawan Jepang, ter utama dari kalangan muda seperti dulu.
Dia melihat sudah mulai banyak orang Jepang tertarik dengan AirAsia karena harga tiket murah yang mereka tawarkan meskipun tidak banyak yang menggunakannya hingga saat ini.
Di Bali budget traveler datang untuk mela kukan aktivitas olahraga maritime, menyelam dan berselancar, seperti di masa lalu. Jadi secara umum, untuk meningkatkan jumlah turis Jepang, tentu saja maskapai penerbang an murah juga penting. Dan penting pula melihat psikologi orang Jepang yang ‘fanatik’ pada maskapai penerbangan nasionalnya. n
Selain Masalah Tsunami
12 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Bali dan Jepang
Kenaikan meskipun KecilYani Suwanda, Assistant Director of
Sales Padma Resort Bali di kawasan Legian menginformasikan bahwa setelah tsunami bulan Maret 2011
terasa kenaikan jumlah kedatangan wisatawan Jepang di propertinya walaupun kecil. Pada periode Januari–April 2011 dan Januari–April 2012 tercatat kenaikan sekitar 100 room nights per bulan. Bila dihitung dari room night saja memang angka yang ditunjukkan kecil sekali, belum berarti banyak. Secara persentase hanya naik 1%.
Turis Jepang yang menginap di Padma resort didominasi oleh FIT, mencapai 70% dari seluruh tamu Jepang yang menginap. Dikategorikan tamu grup ialah sedikitnya 10 orang yang menempati lima kamar twin bed. Yang menginap di Bali Padma lebih banyak melalui biro perjalanan.
“Jepang sendiri masih dalam tahap recovery process, dalam artian setelah tsunami, turis yang datang, khususnya yang menginap di tempat kami, itu sudah naik, meskipun kecil sekali. Tapi bagi kami ya harus menerima keadaan itu. Pastinya lambat laun akan naik lagi. Walaupun belum pulih seperti tahun 2008, kami tetap menjaga hubungan baik dengan pihakpihak di Jepang terutama dengan perusahaan biro perjalanan di negeri itu,” kata dia.
Budiarsa, Director of Sales Ramada Bintang Bali Resort yang berada di kawasan Tuban, atau dikenal dengan South Kuta, memprediksi kenaikan jumlah tamu dari Jepang di propertinya antara 2–3% saja tahun ini. Pasar Jepang bagi properti mereka kurang dari 5% dan belum menjadi pasar utamanya.
Apa yang disukai oleh wisman Jepang di Bali belum ada perubahan: akomodasi yang menyediakan twin bed dan bathtub. Produk akomodasi di Bali sudah sesuai dengan kebutuhan.
Sekarang sudah tersedia tambahan penerbangan langsung dari bandara Haneda, Tokyo ke Bali tapi belum menunjukkan kenaik an jumlah yang signifikan sehingga belum bisa mengembalikan volume wisman dari Jepang
seperti tahuntahun sebelum tahun 2010. Namun demikian, masih banyak wisman
dari Jepang ke Bali yang menggunakan transit flight misalnya melalui Jakarta atau Singapura. Cukup banyak biro perjalanan di Bali yang mendapat order dari biro perjalanan di Jakarta.
The X FactorMakiko merasa gembira sekaligus sedih
dengan adanya penerbangan langsung Garuda dari Haneda ke Bali. Dia senang ka rena ada penerbangan tambahan langsung dua kali dari Jepang saat ini, tapi dia menyesalkan penutupan penerbangan langsung dari Nagoya ke Bali dengan frekuensi seminggu tiga kali. Saat ini total direct flight dari Jepang ke Bali ada 17 flight tapi itu belum bisa menutupi kekurangan yang ditinggalkan oleh JAL sejak akhir tahun 2010.
Diakuinya bisnis di penerbangan itu berat maka untuk mendukung capaian load factor dari sebuah rute diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk biro perjalanan, hotel dan pemerintah. Terutama mengusahakan capaian load factor saat low season.
JTB melihat sebagian besar orang Jepang masih belum tahu rute baru Garuda dari Haneda ke Bali. Mr Kimura merasa rute tersebut sangat baik. Untuk waktu keberangkatan dari Haneda, Tokyo sudah baik karena
orang Jepang dapat pergi setelah selesai bekerja kantor. Meskipun mereka tiba pagi hari di Bali, tidak menjadi masalah karena “kami bisa membawa para tamu untuk sight seeing di Denpasar atau Sanur, sambil menunggu waktu checkin pada pukul 2–3 siang,” kata dia. Tapi, masalahnya adalah waktu ketibaan kembali di Haneda pada pukul 11.30 malam, dimana transportasi umum seperti kereta api atau bis sudah tidak beroperasi.
Demikian pula penerbangan lanjutan rute domestik seperti ke tujuan Sapporo, Fukuoka, Hiroshima, Sendai dan lainlain yang memungkinkan koneksi penerbangan di hari yang sama. Setelah tengah malam hanya tersedia taksi yang mahal sekali bahkan bagi orang Jepang sendiri. Memang bagi Garuda tidak memiliki pilihan lain karena pemerintah Jepang saat ini bisanya memberikan slot time keberangkatan dan kedatangan di malam hari tersebut. Mr Kimura optimis diperkirakan pada tahun 2013 atau 2014, bandara Haneda akan memiliki ruang lebih luas untuk penerbangan internasional atau asing, sehingga memudahkan bagi kedatangan dan keberangkatan pesawatpesawat dari maskapai penerbangan asing.
Lanjutnya, “Kami akan mem pro mosikannya lebih giat. Pada saat ini, kebanyakan wisatawan masih berangkat dari Narita. Karena waktu keberangkatan dan kedatanganya masih OK.”
Baik JTB maupun Rama Tour melihat satu faktor kunci untuk meningkatkan wisatawan Jepang, yaitu, jika memungkinkan, ditiadakan keharusan visa. Di Hawaii, Thailand, Singapura, bahkan di Cina sudah tidak dikenakan lagi visa bagi wisatawan Jepang. Hanya berlaku di Indonesia biaya visa USD 25. Jadi jika satu keluarga Jepang dengan jumlah lima orang akan berwisata ke Indonesia harus menyiapkan tambahan dana USD 125. Jumlah itu cukup berpengaruh.
Kendati, keistimewaan dalam perjalanan ke Indonesia dari Jepang, immigration clearance dilaksanakan di atas pesawat terbang sebelum mendarat di Indonesia. Itu berkat kerja sama
Yani Suwanda
13Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Bali dan Jepang
dengan instansi imigrasi yang menempatkan petugas pada setiap penerbangan Garuda Indo nesia dari Jepang ke Indonesia. Tapi, di bandara pun para penumpang itu tetap harus berbaris lagi untuk membayar VOA (visa on arrival) selain tetap harus mengantri lagi di loket pengecekan Imigrasi.
Ihwal InternetMenarik juga melihat data dari Bali Rasa
Sayang yang menunjukan sampai saat ini 97% orang Jepang mencari dan menggunakan informasi dari internet. Dibandingkan dengan 10 tahun lalu dimana hanya 7%. Jadi strategi promosi perlu berubah. Memang sampai saat ini yang baru dimanfaatkan oleh mereka adalah untuk mencari informasi, sedangkan untuk booking secara online relatif masih sedikit.
Masyarakat Jepang mencari informasi bukan hanya melalui internet tapi juga menggunakan smartphone, seperti iphone atau Blackberry. Ratarata mereka mencari tur murah. Sebagian besar biro perjalanan Jepang memiliki website sendiri. Sangat mudah calon wisatawan mencari paket tur murah yang ditawarkan melalui internet.
Hal ini diakui oleh Ayana resort dan Padma resort. Website hotel mereka banyak dikunjungi oleh orang Jepang, tapi untuk booking langsung melalui website itu masih kecil jumlahnya. Ratarata mereka melihat website untuk mengetahui dan mengecek fasilitas akomodasi yang dimiliki oleh hotel. Meskipun relatif kecil, tamu Jepang yang booking melalui website akan berkomunikasi melalui surat elektronik atau menelepon kepada pihak hotel untuk mengkonfirmasikan pemesanan online mereka.
Michi dari Ayana resort mengatakan hanya 5% yang booking langsung dari Jepang melalui website dan 95% melalui biro perjalanan.
Tapi untuk memesan fasilitas spa dan tur, kebanyakan tamu akan memesannya ketika mereka sudah menginap. Jumlahnya kecil, tetapi dari tahun ke tahun terus meningkat.
Sedangkan di Padma resort, tamu Jepang yang memesan langsung melalui website biasanya repeater dan kemungkinan mereka sudah mengenal baik personil sales atau GRO di resor ini.
Untuk menghindari keluhan dari tamu, misalnya karena kenyataannya tidak seperti apa yang mereka lihat dari foto dalam website, maka website Padma versi bahasa Jepang se ring dimatihidupkan. Ini dilakukan saat versi bahasa Jepang sedang dimutakhirkan, ketika sedang dialihbahasakan dan diperiksa ulang oleh Sales Manager hotel yang adalah orang Jepang. Sehingga, saat website bahasa Jepang dihidupkan kembali sudah memuat informasi terbaru. Namun selama dimatikan, pe ngunjung Jepang tetap bisa melihatnya dalam versi bahasa Inggris yang setiap hari selalu dimutakhirkan.
PenerbanganSekarang sudah beroperasi low cost carrier
(LCC) di Jepang. Ada Jetstar Jepang, AirAsia Jepang, dan Aviation Peach, low cost carrier dari kelompok maskapai penerbangan ANA. LCC Peach baru melayani rute domestik di negerinya sendiri, dan penerbangan internasional berjarak pendek seperti ke Seoul, Korea; Taiwan, Cina, dan Filipina. Sampai saat ini belum ada rencana terbang ke Bali. Jadi ini merupakan potensi peluang bagi wisatawan Jepang dan penting.
Dengan LCC berarti bisa langsung membeli tiket dari perusahaan penerbangan. Harganya sangat murah bahkan kadang lebih murah daripada harga tiket agen perjalanan yang didiskon. Itu berarti warga Jepang akan mengubah cara bepergian mereka. Tidak akan hanya menggunakan agen perjalanan atau agen diskon online untuk mengetahui tiket diskon, namun juga diperlukan untuk mencari dan membandingkan harga langsung melalui penerbangan atau LCC di situs maskapai penerbangan.
Sebelumnya, orang Jepang itu kehidupan kesehariannya sangat sibuk karena perekonomian sedang tumbuh. Semua orang be kerja sangat keras sehingga tidak ada waktu untuk mencari atau memeriksa pilihanpilihan perjalanan. Itulah mengapa agen perjalanan berpengaruh kuat dan membuat paket wisata yang mungkin cocok untuk klien mereka. Para agen akan menawarkan paket perjalanan ke Bali, menggunakan operator penerbangan JAL, maskapai penerbangan nasional untuk menarik kliennya.
Tapi belakangan ini perekonomian menurun. Mereka tidak punya banyak uang tetapi me reka punya cukup waktu untuk mencari, chatting dan cross checking,
dapat memeriksa sendiri di internet atau langsung ke perusahaan penerbangan, atau ke hotel.
Melihat banyak pilihan yang tersedia. Misalnya mau pergi ke Seoul, Korea Selatan, dapat meme riksa tiket murah dari Peach Aviation, kemudian membuat reservasi hotel melalui Experia, Agoda dan lainlain, lalu meng
gabungkannya. Kombinasi seperti ini bisa lebih murah daripada paket tur yang disediakan oleh biro perjalanan.
Namun demikian, mereka masih akan tetap mempertimbangkan untuk menggunakan paket tur yang ditawarkan oleh biro perjalanan. Karena kadangkadang harga dari agen perjalanan wisata masih lebih rendah daripada harga paket meskipun mereka mengkombinasikan pemesanan melalui tiket murah LCC, diskon hotel di website dan paket tur online.
Mengapa? Membeli paket tur dari biro perjalanan sangat jelas, harganya pasti dan bebas biaya pembatalan. Berbeda jika dengan menggunakan paket tur dari LCC atau kombinasinya karena anda harus bertanggung jawab sendiri, dan kadangkadang harus membayar beberapa biaya tambahan. Jadi, masyarakat Jepang masih 50–50 menggunakan informasi dari internet dan menggunakan jasa agen perjalanan.
Sebuah angket yang dilakukan oleh Bali Rasa Sayang terhadap 43.540 responden dari Jepang menunjukan 37% wisman dari Jepang ingin menikmati kehidupan resor di Bali, 29%
ingin spa dan aestetik, 11% ingin shopping, 10% ingin melakukan olahraga maritim, 6% ingin mengunjungi tempattempat terkenal di Bali, 4% dari mereka ingin honeymoon, 2% dan 1% yang ingin wisata kuliner dan lainnya. De ngan lama tinggal paling ba nyak 4–6 hari, 66% orang Jepang yang telah ke Bali menyatakan ingin kembali lagi dan hanya 1% yang berpikir untuk tidak kembali. Ini sangat baik dan indikasi good impression. (Hasil Survey Bali Rasa Sayang).
Memang, perekonomian Jepang sedikit menurun dan mempengaruhi daya beli. Tapi sebenarnya wisatawan Jepang tidak terlalu
memilihmilih hotel, bahkan hotel high end class seperti Bulgari, Four Season tetap mereka beli. Tidak semua orang Jepang daya belinya menurun.
Sejak lama wisatawan Jepang membanding kan Bali dengan Hawaii. Kedua tempat ini adalah destinasi resor. Sebelumnya,
14 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Hery Sudiarto
PeMAsArAn DesTinAsiBali dan Jepang
ke Bali bisa lebih murah sekitar USD 100 daripada ke Hawaii, tapi sekarang, di Bali bisa sama atau bahkan lebih tinggi harganya dibandingkan di Hawaii. Jadi mereka akan pergi ke Hawaii, bukan ke Bali, jika mereka ingin pergi ke pantai. Bahkan, mereka kadang juga harus mengeluarkan uang lebih banyak di Bali daripada jika mereka pergi ke Hawaii. Jadi mereka pun akan melihat harga, jika harga yang ditawarkan sama, mereka akan memilih Hawaii.
Ini bisa mengesankan ‘penghargaan’ tapi sekaligus tantangan bagi Bali dan Indonesia. Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan?
Pertama adalah menambah penerbangan langsung dari Jepang ke Bali. Dengan memperhatikan penerbangan langsung dari Tokyo ke Jakarta selama 7 jam dan ke Bali selama 6,5 jam, jika seorang wisatawan Jepang ke Bali melalui Jakarta, dengan lama transit selama 3 jam dan diteruskan terbang ke Bali selama 1,5 jam, berarti dia harus menempuh perjalanan selama 10 jam lebih.
Menurut Makiko dari Rama Tour, “Masih ada 50 ribuan orang Jepang datang melalui pintu Jakarta. Kita harus menghargai itu. Sekaranglah harusnya kita buat direct flight. Dan mereka ini pasti bisa diarahkan ke Bali.”
Kemudian dia melanjutkan, “Memang ada pendapat kenapa harus diarahkan ke Bali saja. Tapi kalau terkenalnya Bali, kenapa tidak untuk diajak ke Bali? Kalau mereka tidak punya akses ke Bali, ya mereka akan terbang ke Hawaii dan bukan ke Jakarta. Pesawat yang tersedia ke Hawaii itu 10 kali lebih banyak daripada pesawat yang terbang ke Bali. Setiap hari ada sekitar 10 pesawat siap melayani penerbangan langsung dari Jepang ke Hawaii.”
Menurutnya, jika semua pihak, mulai dari maskapai penerbangan, biro perjalanan dan hotel mau menurunkan sedikitsedikit harga, akan bisa membuat paket wisata murah sekaligus bisa membantu Garuda menangkap ke sempatan sebagai satusatunya maskapai yang memiliki penerbangan langsung.
Kedua adalah pembenahan infrastruktur di bandara. Pelayanannya harus jelas, lebih cepat dan lebih mudah. Pelayanan yang diberikan harus bebas stres. Mr Kimura membandingkan di Singapura memerlukan waktu 10 detik untuk memindai, mengecek dan membubuhkan cap di paspor. Di Jakarta, masih memerlukan waktu 5 menit per orang. Di Bali
sendiri, pelayanan keimigrasian sudah bisa beradaptasi dengan kebutuhan penumpang asing yang mendarat di bandara.
Mr Kimura berpendapat, “Tapi saat ini oke. Hanya perlu mengalokasikan lebih banyak dana, lebih banyak waktu dan lebih berkonsentrasi membangun dan memperbaiki infrastruktur, termasuk sistem visa, infrastruktur imigrasi dan bandara.”
Hery Sudiarto dari Pro Bali Tour melihat untuk menarik wisatawan Jepang kembali harus membuat promosi terutama mempromosikan maskapai penerbangan karena inilah pintu masuknya.
Harus diingat untuk membuka sebuah destinasi harus ada sarana transportasinya. Sebagai satusatunya maskapai penerbangan Indonesia yang mempunyai rute langsung ke Jepang, ada baiknya Garuda, sebagai maskapai penerbangan milik negara, bisa bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata. Jadi harus ada koordinasi dan saling bekerja sama untuk mempromosikan, misalnya Bali.
Dia melihat industri akan berpartisipasi jika pemerintah mengadakan acara sales mission, expo dan lainlain. Tapi industri tidak bisa
hanya berpromosi dengan cara seperti itu, harus menggunakan berbagai macam cara dan produk agar langsung menuju sasaran.
Jadi menurutnya, “Misalnya maskapai penerbangan membuat promosi, Kementrian Pariwisata juga membuat promosi dengan membuat even untuk menarik turis datang, ditambah dengan industri yang membuatnya menjadi sebuah paket perjalanan menarik, ini akan membuat wisman mau datang ke sini.”
Yani dari Padma resort mengatakan mereka tidak melakukan sesuatu yang khusus. Menjaga hubungan baik dengan mengunjungi
birobiro perjalanan di Jepang tetap dilakukan. Itu merupakan salah satu cara mempertahankan hubungan hotel dengan pasar di Jepang. Jadi kami tetap melakukan hal yang sama sebelum ada peristiwa bencana alam tsunami maupun sesudahnya.
Ada beberapa taktik yang dilakukan di Bali Padma seperti memberikan special rate yakni anakanak yang menginap gratis selama bulanbulan liburan sekolah sehingga biro perjalanan dapat membuat flyer promosinya. Karena yang lebih sensitif mengenai hal itu sebenarnya adalah dari biro perjalanan.
Bagi sektor swasta di Bali, mereka harus meningkatkan eksistensi produk mereka. Seperti yang dilakukan di Ayana, yang tetap menjaga dan membangun hubungan komunikasi yang baik dengan tamu sehingga kami mengetahui apa yang mereka inginkan. Kita tidak dapat hanya berbicara mengenai perhotelan di sektor swasta. Menetapkan produk kita sendiri dan mempertahankan apa yang kita miliki. Itulah yang kami lakukan. Seperti kami merenovasi fasilitas spa, dan menjaga hubungan baik dengan sektor pemerintah adalah penting juga .
Menurut Michi, kebanyakan agen perjalanan memang mencatat wisatawan Jepang ke Bali meningkat 10% selama kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.
Jumlah ini termasuk wisatawan yang langsung ke Bali dan melalui Jakarta. Tamu dari Jepang di Ayana sendiri pada tahun 2010 ada 28%, tahun 2011 lebih dari 30%, dan tahun ini ditaksir sekitar 34–35% atau bisa jadi lebih. Jadi dia mendapat bisnis tambah di tengah jumlah wisatawan Jepang yang secara keseluruhan masih mengalami sedikit penurunan seperti diindikasikan oleh data statistik BPS.
Jadi bagi daerah lain yang ingin berpromosi ke Jepang, harus menjaga kelestarian keindah an pantai, mengedepankan pula indahnya la ngit biru di malam hari menyaksikan keindahan bintang gemintang, gununggunung dan danau yang cantik, memelihara habitat flora dan fauna langka atau endemik yang hanya ada di daerah mereka, menjaga peninggalan sejarah dan mempertahankan budaya yang sangat berlainan dengan apa yang mereka miliki di Jepang.
Di Bali ada kebudayaan Hindu yang kental, ada kebudayaan Islam di Jawa, itu semua bisa dipromosikan dan akan menarik pasar di Jepang. Tentu saja tidak boleh melupakan ketersediaan sarana transportasi dan akomodasi hotel serta fasilitas penunjang lainnya. n
15Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pengembangan Pasar
Konsistensi Meningkatkan Fam Trips
Pasar wisatawan di Thailand pun perlu dipenetrasi lebih luas. Maka Famtrip
bagi jurnalis Thailand diikuti oleh enam orang, dari tanggal 1–5 Mei 2012.
Daerah yang dikunjungi adalah Medan dan Sumatera Utara. Famtrip ini bekerja sama dengan AirAsia.
Selama famtrip, para jurnalis ini mengeksplor wilayah Sumatera, khususnya di Medan selama empat hari.
Destinasi yang dikunjungi tentu saja kawasan Danau Toba dengan Pulau Samosirnya.
Kemenparekraf telah melaksa nakan kegiat an Familiarization Trip, atau populer disebut Famtrip selama tahun 2011, dengan jumlah
total 492 peserta. Itu berarti pelaksa na an program Famtrip tercapai dengan melampaui target sebanyak 19%. Target yang ditentukan semula adalah 414 orang.
Capaian tersebut dihasilkan antara lain de ngan jalan menerap kan kerja sama (coFamtrip) dengan berbagai pihak, ter utama de ngan maskapai penerbangan baik na sional maupun internasional. Kegiat an ini memang ha rus konsisten dilaksanakan
tiada henti. Dari sudut strategi pemasaran pari
wisata yang dijalankan oleh Kemenparekraf, praktik Famtrip telah menerapkan beberapa fungsi: horizontal marketing, low budget high impact, penetrasi pasar, dan me ngandung target pencapaian hasil di samping berjangka menengah dan panjang, sampai batas tertentu juga hasilhasil kongkrit dalam jangka pendek.
Menurut Direktur Pe ngembangan Pasar dan Informasi Pasar Pariwisata, Sadar Pakarti Budi, ke giat an Famtrip 2011 dianggarkan sebagai ke giatan yang
Peserta dari Jepang bersama Pakarti Budi (kedua dari kanan, tengah).
memfasilitasi untuk pe ser ta nya tiket inter nasional, tiket domestik, transportasi lokal, akomodasi, makan, dan tur serta biayabiaya mendukung aktivitas first hand observation.
Namun dengan penerapan kerjasama sinergis dengan beberapa pihak lain di luar instansi Kemenparekraf, untuk beberapa Famtrip, biaya tiketnya ditanggung oleh maskapai penerbangan terkait, dan ada juga oleh kantor perwakilan RI di luar negeri. Pola itu dikembangkan terus tahun 2012 ini dalam rangka upayaupaya pengembangan pasar pariwisata.
Famtrip dari JATA (Japan Association of
Travel Agent) Jepang, diikuti oleh 14 orang. Dilaksanakan dari 24 sampai 29 Mei 2012, dengan tujuan Jakarta–Yogyakarta.
Wisatawan Jepang umumnya menyukai pergi ke Bali untuk liburan, dan Yogyakarta merupakan destinasi kedua di Indonesia yang dikunjungi oleh wisatawan Jepang. Mereka bisa masuk melalui Jakarta, atau dari Bali.
Di antara acara kunjungan mereka ke lapangan, juga diadakan pertemuan antara peserta, VITO Jepang dan Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata, Sadar Pakarti Budi, di kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dari JATA Jepang
Jurnalis Thailand
16 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pengembangan Pasar
Dari Italia ke SulawesiFamtrip yang diikuti oleh dua orang jurnalis dari Italia pada
8–15 Mei 2012 dibawa ke Tana Toraja, Sulawesi untuk meliput salah satu upacara kematian terunik di dunia. Ini dilaksanakan bertepatan dengan adanya upacara adat Rambu Tuka. yang diselenggarakan oleh satu keluarga almarhum Adolfina Tangnga. Mereka meliput sejak dari persiapan awal sampai pelaksanaan upacara.
Operator Tur Belgia ke Bali BaratDua operator tur dari Belgia, Mater Tour dan Jet Air, me
ngirimkan masingmasing seorang wakil untuk mengikuti Famtrip mengunjungi Bali Barat, Selatan dan Utara. Kunjungan di Pulau Bali dilaksanakan tanggal 1–8 April 2012.
Promosi destinasi wisata di Bali Barat dipandang belum maksimal dilakukan, maka di samping beberapa aktivitas wisata lainnya dilakukan di daerah ini, termasuklah pelaksanaan Famtrip oleh Kemenbudpar.
Media Elektronik ItaliaFamtrip untuk media elektronik Italia diberikan kepada para
jurnalis dan media televisi dari TV RAI Italia. Sebanyak empat orang selama 1–8 April 2012 datang mengikuti Famtrip di Bali untuk meliput destinasi ini dan menyaksikan atraksiatraksi wisata yang ditampilkan demi mempromosikan pariwisata Indonesia di Italia. Mereka memilih Bali karena sangat tertarik akan budaya juga kondisi alam yang masih alami.
Jurnalis dan Operator Tur dari SwissDari Swiss pelaksanaan Famtrip dikombinasikan untuk
dua orang dari media dan seorang sales agent dari TUI Flex Travel. Dari media adalah seorang jurnalis TagesAnzeiger.
Ke Tour de SingakarakDalam rangka mempersiapkan dan melaksana
kan ajang besar Tour de Singkarak (TDS) awal Juni 2012, dilaksanakan kunjungan yang juga bersifat Famtrip bagi tim dari ASO (Amaury Sport Organization) pada 2–10 Juni 2012 ke Sumatera Barat. Peserta tim ini empat orang. Mereka sekaligus meliput dan mengawasi dari segi kualitas kegiatan TDS, selaku konsultan penilai untuk pelaksanaan TDS.
Kunjungan mereka ke Bali selama 1–8 April 2012.Kemenparekraf mendukung seluruh kegiatan famtrip bagi
jurnalis dan operator tur ini. Mereka menyukai aktivitas budaya yang erat kaitannya dengan budaya serta alam yang masih alami.
Pendukungan Famtrip BelgiaKunjungan Famtrip dari Belgia dilakukan oleh tiga orang
selama 11–16 April 2012. Mereka bertujuan hendak membuat program Place Royale, dalam rangka memperingati Hari Malaria oleh Putri Astrid. Kemenparekraf mendukung dan menguruskan izinizin peliputan dari NBSF dan yang berkaitan.
Wisata Alam dan Budaya Enam orang jurnalis dari media terkemuka di Guangzhou,
China, diundang ke Indonesia. Mediamedia ini mempunyai pembaca setia dalam jumlah besar. Mereka dibawa mengunjungi Jakarta, Bali dan Lombok pada 15–20 April 2012. Famtrip ini dilaksanakan bekerja sama dengan Garuda Indonesia di Guangzhou.
Di Bali para peserta menyaksikan berbagai atraksi budaya dan meninjau berbagai pura yang masingmasing menampilkan keunikan tersendiri.
Di Lombok, peserta lebih banyak mengunjungi obyek wisata alam dan budaya masyarakat suku Sasak. Famtrip ini difokuskan pada wisata alam dan wisata budaya.
Famtrip Dalam NegeriFamtrip juga diadakan untuk kalangan di dalam negeri. Pe
sertanya terdiri dari para blogger Indonesia yang tampak sangat aktif di dunia maya, yang juga mempunyai followers di Twitter cukup banyak sehingga dirasa dapat mempromosikan pariwisata Indonesia lewat internet. Selain itu, famtrip ini juga diikuti oleh dua orang jurnalis dari Metro TV. Kegiatan famtripnya diikuti oleh 10 orang pada 1418 Mei 2012 di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan. n
17Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Event
Lombok Sumbawa Pearl Festival 2012 dilaksa nakan lagi sejalan dengan kesuksesan acara di tahun sebelumnya. Ukurannya adalah in
dustri krea tif sudah semakin berkembang dan ini harus menghailkan valuenya.
Dengan adanya festival ini diharap posisi Lombok semakin kuat. Ini juga sebagai strategi promosi pariwisata dengan menunjukkan produk. Dan untuk menggerakkan perekonomian rakyat. Pelaksanaannya akan diadakan pada 29 Juni–31 Juli 2012.
Dasar pemilihan lokasi festival adalah karena NTB sebagai salah satu daerah penghasil mutiara terbesar di Indonesia, khususnya mutiara air laut. Mutiara merupakan produk yang berperan penting bagi Lombok dan Sumbawa yang memberikan devisa cukup besar.
Tujuan even adalah lebih memperkenalkan Lombok dan Sumbawa sebagai penghasil mutiara utama di Indonesia, meningkatkan kualitas dan design produk NTB terutama untuk memenangkan pasar internasional, turut menyukseskan VLS 2012, menumbuhkan rasa cinta dan bangga ma syarakat pada mutiara Indonesia, turut menggerakkan perekonomian rakyat.
Diawali dengan acara lelang mutiara, lalu panen mutiara, kemudian pameran, pemilihan Putri Mutiara. Pada 1 Juli selain pameran juga akan diadakan beberapa perlombaan, fotografi, mewarnai, juhi atau menghias kerang mutiara dan lainlain.
Yang utama adalah lelang mutiara dimana akan hadir 20 buyers. Akan dikedepankan UKM yang sudah recommended, bukan hanya perusahaan mutiara tapi juga tenun gerabah. Disediakan 15 booth. Selain itu akan ada demo juga. Untuk vendor lelang mutiara terdaftar 6 perusahaan. Mereka dari Lombok, Maluku, NTT dan Papua. Total semua 30 booth dan 3 booth tambahan.
Riwayat even ini, bermula tahun 2009 ketika masih mencari konsep. Waktu itu pembicaraan mengenai Visit Lombok Sumbawa. Festival Mutiara mulai dilaksanakan tahun 2010. Dari situ diperoleh last
credit dari buyer, secara kuantitatif jumlahnya tidak banyak tapi mereka tersebar di Tahiti, Jepang, Jerman, New Zealand, sampai ke Singapura. Setiap tahun ada saja perminta an dating dari mereka.
Tahun 2012 ini bertambah banyak, KADIN Perancis sudah mengkonfirmasi akan mengirimkan buyer, juga dari Jepang ada lima perusahaan. Umumnya mereka adalah para pelaku pasar mutiara.
Di Indonesia sudah ada Asosiasi Budidaya Mutiara, beranggotakan semua pelaku usaha mutiara. Tahun lalu mulai mengkaryakan para pengrajin kerang mu
tiara sampai mengelola limbah menjadi kerang mutiara.
Biasanya dari luar negeri datang untuk melihat budidayanya, yang tadinya datang untuk leisure, tapi sekarang untuk berbisnis. Adapun dari Cina, baru pertama kali dating tahun ini.
Dari domestik sendiri kekuatan pasarnya ada di Jakarta dan Surabaya. Memang 70% pedagang mutiara adalah orang Mataram, tapi buyer berada di Jakarta dan Surabaya.
Yang perlu diantisipasi sekarang adalah pengetahuan masyarakat Lombok sendiri untuk membedakan mana mutiara yang baik dan mana yang kurang baik. Mereka juga harus tahu mutiaramutiara yang dikirim dari Cina yang sebenarnya bukan tergolong permata. Itu sebenarnya termasuk manikmanik. Ini akan menjadi
PR bagi Pemda NTB ke depan. Keluhan dari pembeli luar negeri
adalah susah untuk datang ke Lombok. Bagusnya, dulu yang terbang ke Lombok hanya Garuda, sekarang dari penerbangan dari Singapura juga sudah mendarat. Mereka berharap direct flight yang nyaman untuk sampai ke Lombok.
Sekarang potensi mutiara terdapat pula di Raja Ampat. Karena perairannya paling bersih. Jadi dimohon sekali kepada Pemda Papua untuk menjaga ekosistem terumbu karang, karena itu merupakan treasure.
Asosiasi Budidaya Mutiara sudah nasional, bukan hanya di Mataram, Lombok. Awalnya adalah asosiasi perusahaan, jadi kesannya ekslusif sekali. Tapi mulai tahun lalu dibuka keanggotaan pada mitra yang terdiri dari perajin. Mereka ini sudah berkembang lama tapi tidak tahu kemana memasarkan produknya.
Asosiasi ini ada dimana saja, di Mata ram dan Ambon, Maluku. Papua juga ter masuk. Yang sedang dilakukan di sana adalah membina kemampuan masyarakat setempat karena bahan baku yang tersedia di sana banyak sekali. Masalahnya adalah bagaimana mereka mengelolanya, maka perlu
pembinaan. Yang di Ambon sudah dilatih di Surabaya.
Yang ingin dijual adalah produk yang berkualitas. Mutiara itu pada dasarnya tidak ada standarnya. Orang kita enggan belajar, maka, setelah membeli dan ternyata palsu barulah memberitahukannya kepada Asosiasi.
Kemenparekraf menyusun banyak agenda dalam rangka memasarkan destinasidestinasi di Indonesia. Banyak even yang diadakan dengan berbagai ragam tema se perti olahraga, musik, dan industri kreatif.
Lombok Pearl Festival dicetuskan pertama kali pada tahun 2009. Formalnya mulai tahun 2010 hingga sekarang. Sebagai even promosi, tujuannya adalah mengangkat tema mutiara untuk mempromosikan destinasi di NTB. n
L mb k SumbawaPearl Festival
Wakil Gubernur Provinsi NTB, Badrul Munir, memberi penjelasan kepada pers di Kemenparekraf, Jakarta,
pada hari Senin (25/6).
18 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Event
Di kawasan perbatasaan lainnya, di pulau Timor, dipersiapkan pula kembali penyelenggaraan festival berta
juk Festival Wisata Perbatasan ‘Timoresia’. Setelah di tahun sebelumnya berhasil dilaksanakan lebih maju dibandingkan yang pertama tahun 2010, tahun 2011 berhasil dijalin kerja sama dengan Pemerintah Timor Leste.
Pemerintah Negara tetangga itu menyambut ajakan Indonesia untuk memeriahkan ajang yang mempertemukan penduduk dan seni budaya antara dua Negara ini.
Dengan demikian juga mendorong arus kunjungan wisatawan dan mende katkan hubungan antarmasyarakat. Maka pihak Indonesia menamai even itu sebagai Festival Wisata Perbatasan Timoresia. Direncanakan akan diselenggarakan minggu kedua November 2012 di Atambua, kabupaten
Belu, propinsi Nusa Tenggara Timur. Ketika rapat
persiapan awal bu lan Mei yang lalu di Kemenparekraf, atase
pe rekonomian yang mewakili Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, datang hadir dan aktif
berbicara dalam mendukung rencana Kemenparekraf melaksana
kan Festival Timoresia.Pada festival itu akan terjadi kun jungan
khusus penduduk Timor Leste yang tentu saja sebagai wisatawan, baik dalam rangka tujuan ikut serta pada aktivitas festival, maupun sebagai murni wisatawan pengunjung.
Festival wisata perbatasan yang digelar sekali setahun ini bahkan mengandung beberapa dimensi kedekatan dan hubungan baik dua Negara, di samping dipro
mosikannya kegiatan pariwisata dan arus wisatawan.
Komponen kegiatan selama Festival akan terdiri dari Festival Sasando, Konser Musik, Pagelaran Seni & Budaya, Pemutaran Film, Pasar Malam, Pameran, Kuliner dan pertandingan Olahraga Persahabatan. Indonesia dan Timor Leste akan mempertemukan tim dari kedua belah pihak, yang mengambil bagian pada se tiap kegiatan tersebut.
Indonesia yang luas ini memiliki beberapa kawasan potensial untuk wisata perbatasan, di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, Papua dan di pulau Timor. n
Bukalah di internet aseanjazzfestival.com. Tampilannya sangat menggoda, menggairahkan orang untuk datang berkunjung. Tahun
2012 ini merupakan yang ke lima. Tahun lalu sekitar 7.500 orang menonton.
Inilah music tourism event yang digelorakan terus dan membuahkan hasil. Seiring lokasi eventnya di pulau Batam, maka sekaligus juga masuk dalam kategori pengembangan wisata perbatasan.
Dari sudut permusikan acara tahunan ini telah menggabungkan kolaborasi banyak seniman musik dalam semangat perdamaian tidak hanya dari negaranegara ASEAN tetapi juga dari bagian lain dunia ini.
Tahun ini sekali lagi festival disajikan oleh Kemenparekraf, Provinsi Kepulauan Riau, Kota Batam dan Dwiki Dharmawan sebagai direktur festival.
Tempatnya juga kembali di teluk pelabuhan, Batam Harbor Bay, tanggal 22–23 Juni 2012. Selain Indonesia sebagai tuan rumah, festival asean jazz kelima ini telah mengundang seniman dari Thailand, Malaysia, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Perancis. Mereka memang menggoda, orang pun tampaknya semakin menerima danmenikmati aneka jazz termasuk kombinasi dengan etnis seperti angklung, musik Melayu dan juga Minang (Sumatera Barat). n
ASEANJazz
Festival
Wamen Parekraf, Sapta Nirwandar
memberikan ucapan selamat
kepada musisi Dwiki Darmawan
saat acara konferensi pers
di D’Consulate Cafe,Jumat (15/6).
Festival Timoresia
Atase Perekonomian pada Kedubes Timor Leste (kanan) menghadiri rapat persiapan di Kemenparekraf, Jakarta.
19Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Danau Maninjau
Ngarai Sianok
Istana Pagaruyung
Jam Gadang
Pantai Carocok
Pemasaran Destinasi
Peluang Paket Wisata 3–6 hari
di Destinasi Sumbar“Industri pariwisata yang harus bergerak untuk itu,” kata Wamen Parekraf Sapta Nirwandar.
Dan inilah antara lain hasil lanjut yang mestinya diefektifkan setelah usai dilaksanakan even sport tourism berkelas interna
sional seperti Tour de Singkarak 2012. Penyelenggara ajang lomba sepeda
internasional ini menyatakan pujian dan penghargaan pada masyarakat Sumbar. Dari semua lapisan telah memperlihatkan sambutan yang mengesankan bagi semua peserta balap dan para pelaksana di lapang an. Tentu saja juga bagi pe ngunjung dari luar daerah.
Sepanjang rute yang telah ditempuh total 854 kilometer, masyarakat di kampung dan kota di sisi jalan lintasan seakan tiada putusputusnya menonton dan meng elukelukan para pebalap yang melintas.
“Memang, yang paling mengesankan bagi pebalap dan rombongan dari mancanegara ialah mereka mendapatkan pemandangan dan suasana yang ‘komplit’, variasi dari medan persawahan, bukit dan gunung, perkebunan, sungai dan danaudanau indah, dan masyarakat yang disiplin, tertib serta bergelora dalam menyambut di sepajang jalanjalan lintas rute.
Hari Sabtu 9 Juni 2012 dengan etape ke6 pada rute menyusuri pantai barat Sumatera, semakin menyempurnakan kom binasi lanskap Sumbar yang disaksikan dan dinikmati oleh para pebalap dan pe warta dan penulis, yakni lintasan rute dengan pemandangan laut dan masyarakat pesisirnya, dari Pariaman ke Painan.
Faktanya di lapangan, kerja sama organi sator even, pemda, kepolisian dan satuan pengamanan bersama masyarakat telah menunjukkan pengertian yang proporsional bagaimana popularitas suksesnya pelaksanaan TDS 2012 ke mancanegara akan membawa hasil bagi pengembangan pariwisata Sumbar.
Setiap hari lintasan balap panjangnya lebih 100 kilometer jalan raya telah harus dibuat ‘steril’, ditutup untuk semua lalu lintas, sejak satu jam sebelum start sampai satu jam setelah semua pebalap melintas. Puluhan sampai ratusan kendaraan bermotor tampak sabar antri menunggu di setiap persimpangan jalan, hingga jam dibukanya kembali penutupan arus lalu lintas, sementara di saat itulah masyarakat berhimpun di sisisisi jalan memberikan
sorak sorai gembira pada barisan pebalap yang sedang melaju.
“Itu menunjukkan pemda, media, tokohtokoh masyarakat di Sumbar telah berperan aktif dan berhasil menyosiali sasikan even yang memang konsepnya sport and tourism,” kata M Faried, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf.
Untuk MasyarakatPariwisata Sumbar
Para pewarta dan penulis mancanegara yang mengikuti ajang ini pun menyatakan kepuasan dan kekaguman mereka. Dari sudut teknis lomba sepeda kelas internasional, jalanjalan pada lintasan rute telah memenuhi harapan semua pihak, kualitas jalan raya sampai ke pelosokpelosok daerah mereka nyatakan ‘comfortable’ dan
20 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pemasaran Destinasi
‘menantang’. Dari sudut ‘tourism’ mereka menikmati kombinasi lanskap alam yang amat bervariasi, hawa bersih sejuk, dan ‘masyarakat yang kaya tradisi budaya’.
Menurut M Faried, beberapa pengamat pariwisata yang mengikuti TDS 2012 menyatakan percaya bahwa Sumbar sebagai satu destinasi pariwisata, kini semakin kondusif untuk menciptakan paketpaket wisata yang akan berdurasi tiga sampai enam hari bagi wisatawan untuk menikmati Sumbar sebagai satu kesatuan destinasi wisata. Paket wisata dimaksud bisa memasukkan itinerary perjalanan wisata mencakup semua rute lintasan TDS 2012.
Prospek tersebut kini semakin realistis, “Diharapkan industri pariwisata mulai dari bidang usaha aksesibilitas udara dan darat, usaha akomodasi, atraksi, dan para operator tur akan mengembangkan, mengelola dan memasarkan,” lanjut Faried.
Dengan begitu wisman, juga wisnus, akan sungguh mengalir lebih banyak lagi ke Sumbar secara berkesinambungan. Sedikitnya 10 media di mancanegara menyiarkan TDS 2012 dengan citra Sumbar sebagai destinasi wisata, dan itu berpotensi digandakan lagi oleh mediamedia lain di pasar wisata mancanegara.
“Kami yakin masyarakat sudah semakin siap,” kata Faried lagi. Pemasaran Pariwisata memerlukan kerjasama 3A, yakni Aksesibilitas, Akomodasi, Atraksi, dan dukungan ATB atau aman, tertib, bersih.
Itu sudah diperlihatkan selama TDS 2012, kata dia. Kami berterima kasih kepada media lokal yang telah memberikan peran aktif dalam memberitakan teknis lomba, dan mensosialisasikan gagasan gagasan pengembangan pariwisata di Sumbar. Dimulai di kota Sawahlunto pada 4 Juni 2012, diselesaikan di hari Minggu 10 Juni 2012 setelah etape ke7 mengambil rute di dalam kota Padang.
Kalau total tujuh etape TDS 2012 sepanjang 854 kilometer di 14 wilayah kabupaten kota itu, telah ‘recommended’ bagi suatu ajang internasional, maka tentulah infrastruktur yang digunakan juga layak jual untuk ditempuh oleh perjalanan wisatawan.
Di beberapa daerah destinasi pariwisata masalah kondisi infrastruktur khususnya jalanjalan raya merupakan keluhan umum. Kualitas jalan yang kurang memadai berdampak pada kurang nyamannya para wisatawan menjalani tur.
Dampak ekonomi juga dialami oleh para operator tur lantaran waktu tempuh untuk perjalanan jarak yang relatif pendek pun menjadi lebih lama.
Khususnya bagi destinasi di Sumatera Barat, dari sudut aksesibilitas darat tersebut, kini tersedia peluang untuk membuat kembali paketpaket tur setempat yang ‘layak jual’. Itu didukung kenyataan antara satu lokasi obyek daya tarik wisata dengan obyek lainnya, dapat ditempuh dalam waktu yang tidak akan membosankan dalam suasana perjalanan darat.
Wisatawan yang menginap di hotel Bukittinggi, atau di Padang, misalnya, setiap hari dapat menikmati tur dengan mengunjungi tiap tourist spot yang bisa dicapai berkendara mobil sekitar dua jam saja. Bandara Minangkabau International Airport (MIA) berjarak setengah jam ke Padang, dan sekitar 70 menit ke Bukittinggi.
Jadi, seperti selalu ditekankan oleh Wamenparekraf Sapta Nirwandar, ketika menciptakan dan mengelola event untuk pariwisata, yang terpenting bukan terbatas pada terlaksananya peristiwa itu dengan baik, tetapi justru seusainya event promosi besar lalu memanfaatkan popularitas
M. Faried
Jumlah Wisman Berdasarkan Pintu MasukPertumbuhan dan Perbandingan 2011–2010
PINTU MASUK 2010 2011 +/- %
NGURAHRAI 2,546,023 2,788,706 9.53 SOEKARNO-HATTA 1,823,636 1,933,022 6.00 BATAM 1,007,446 1,161,581 15.30 TANJUNG UBAN 313,945 337,353 7.46 POLONIA 162,410 192,650 18.62 JUANDA 168,888 185,815 10.02 HUSEIN S 90,278 115,285 27.70 BALAI KARI-MUN 100,908 104,397 3.46 TANJUNG PINANG 97,954 106,180 8.40 TANJUNG PRIOK 63,859 65,171 2.05 ADI SUCIPTO 46,987 48,160 2.50 MINANGKABAU 27,482 30,585 11.29 ENTIKONG 23,436 25,254 7.76 ADI SUMARMO 22,350 23,830 6.62 ST. SYARIF Q-II 15,278 21,982 43.88 SAM RATULANGI 20,220 20,074 -0.72 SEPINGGAN 10,824 15,607 44.19 LOMBOK 17,288 17,938 3.76 MAKASSAR 16,211 14,295 -11.82 LAINNYA 427,521 441,846 3.35
JUMLAH 7,002,944 7,649,731 9.24 Sumber : BPS
Kapasitas Penerbangan Langsung dari Luar Negeri ke Bandara dan Jumlah Kedatangan Wisman, Posisi Tahun 2011
Sumber : BPS, Kemenhub
21Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pemasaran Destinasi
nama dan citra destinasi untuk dijadikan produk wisata berupa paketpaket kunjungan bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
“Industri pariwisata yang harus bergerak untuk itu,” kata Wamen Parekraf.
Terbuka Di manakah posisi pasar destinasi Sum
bar dewasa ini di antara berbagai destinasi pariwisata kita ke dunia internasional? Memperhatikan statistik mutakhir, pasar wisman untuk Sumbar agaknya sedang terbuka untuk tumbuh lebih pesat.
Tahun 2011 jumlah wisman yang mendarat langsung dari luar negeri di bandara Padang, MIA, tercatat 30.585 orang, meningkat dua dijit 11,29% dari jumlah tahun 2010 yang 27.482 orang.
Kapasitas penerbangan langsung dari luar negeri ke bandara Padang pada posisi tahun 2011 berjumlah 93.600 tempat duduk. Jumlah wisman yang mendarat tahun 2011 itu tercatat 30.585. Ini mengindikasikan bahwa rupanya barulah sekitar sepertiga jumlah tempat duduk yang disediakan oleh operator penerbangan yang dibeli oleh wisman.
Bukankah itu membuka peluang untuk peningkatan penjualan?
Tentu dimaklumi, wisman yang berkunjung ke suatu daerah destinasi, seperti Sumbar ini, tidak hanya masuk dengan naik penerbangan langsung dari luar negeri. Sebagian akan masuk melalui pintu gerbang lain, bisa melalui Jakarta, Medan, atau lainnya. Kemudian dengan penerbangan domestik melanjutkan tujuan kunjungan ke Sumbar. Mereka akan tercatat memasuki Indonesia di statistik imigrasi Jakarta atau Medan tadi.
Adapun di sektor pergerakan wisa tawan nusantara, setiap daerah akan me nemu kenali posisi masingmasing di pasar wisnus, dan karakter potensi daerah sebagai pasar atau sebagai destinasi, dari
waktu ke waktu. Statistik yang dikutip disini selalu
disosialisasikan oleh Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri pada setiap kesempatan pertemuan dengan kalangan instansi pariwisata di daerah.
Sumbar misalnya, ternyata berada pada peringkat 10 di antara 10 daerah destinasi yang terbanyak dikunjungi oleh wisnus. Tapi sebagai pasar wisnus atau daerah asal wisnus, Sumbar bahkan tidak termasuk 10 besar.
Pola pergerakan wisnus yang membedakan adanya daerah sebagai pasar dan lainnya sebagai tujuan, pada beberapa daerah ‘terbesar’ itu ada juga yang posisinya dirangkap sebagai pasar maupun sebagai destinasi.
Gambaran objektif sedemikian mengisyaratkan betapa peran setiap pemda pun sangat menentukan dalam membangun, menggerakkan, dan akhirnya memasarkan
destinasi yang bersangkutan. Ketika hendak memasarkan, salah satu kesiapan ialah memelihara infrastruktur jalanjalan raya.
Contoh lainnya, ketika infrastruktur bandara internasional sudah berkondisi fisik yang memadai, dan kesiapan aspek tekhnis aviasi mendukung bagi pertambahan frekuensi penerbangan, maka memelihara fasilitas dalam kualitas memadai pun perlu diperhatikan.
Salah satu bandara yang baru diba ngun dan dioperasikan, dikeluhkan oleh para pengguna bandara, karena toilet saja tak dapat dirawat dengan baik.
“Kita sendiri apalagi wisatawan mengkritiknya dengan tajam,” kata salah satu pengusaha operator tur yang biasa mendatangkan grup turis dari mancanegara.
Mengelola pariwisata di daerah memang perlu ditangani oleh para pemimpin di daerah, bersama dengan segenap stakeholders setempat. n
Kenyamanan dalam kabin penumpang penerbangan perlu didukung dengan kenyamanan saat di bandara dan perjalanan darat.
22 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pemasaran Destinasi
Mempersiapkan Even Internasional
Sebanyak 15 orang dari PODSI, dua orang dari pemda Provinsi Sumsel, dua orang dari Kemenparekraf, di dampingi oleh tiga orang dari Pemda Kabupaten di pemda kabupaten di
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sebagai satu tim menyusuri Sungai Musi selama seminggu.
Mereka singgahi satusatu desa di tepi sungai. Itu merupakan survei lapangan yang dilaksanakan pada April 2012 untuk melanjutkan penyiapan rencana pelaksa naan even internasional yang baru diciptakan, yaitu Triboatton 2012.
Sebelumnya pernah dilakukan survei pertama, menyusuri sungai untuk pendataan awal. Bulan April 2012 merupakan survei yang kedua, mencakup sumbersumber daya apa saja yang tersedia, kese niannya, tempatnya, penyerahan hadiah dimana, rencana penyiapan dermaga, kesiapan pihak keamanan dan koordinasi nya. Akan perlu 3–4 kali survei. Kemudian pelaksanaannya akan dikelola dengan koordinasi berbagai organisasi dan komponen industri pariwisata.
Ide ini dimulai dengan persiapan awal tahun 2011, “Tapi tahun 2010 sudah dicetuskan oleh pak Sapta (Dirjen Pemasaran Pariwisata waktu itu)”, ujar Arya Raseno, Kasubdit Promosi Wilayah Sumatera di Direktorat Promosi Dalam Negeri Kemen parekraf, yang memimpin tim survei la pang an tersebut.
Wamenparekraf Sapta Nirwandar mem bicara kannya dengan Wakil Gubernur Sumsel, tadinya ingin menggelar Musi Triboatton 2010. Kemudian diputuskanlah HariH untuk even besar ini akan diadakan pada November 2012. Sungai Musi yang akan dimanfaatkan bagi jalur lomba ini panjangnya 500 kilometer melewati empat kabupaten/kota.
Secara strategis pula diproyeksikan, peserta akan didatangkan dari 15 negara, yang ikut dari ASEAN ditambah tiga ne gara lain termasuk China. Kini, 10 negara ASEAN sudah mengkonfirmasikan keikutsertaannya.
Demikianlah, kalau ajang Tour de Singkarak kegiatannya di darat, even yang satu ini beraksi di atas air
22
23Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pemasaran Destinasi
sungai. Ditentukan akan ada tiga kategori lomba. Empat kabupaten/kota tadi semua menyatakan mendukung. Satu kemajuan positif bahwa salah satu pertimbangan utama para bupati dan para pendukung itu berkat pengertian akan peluang yang akan mempromosikan daerah.
Kegiatan riil masyarakat akan berlangsung di sepanjang etape itu. Acaraacara kesenian, bermacam kuliner, pasar malam, dan semua bupati dan walikota berketetapan untuk mendukung dan melaksanakannya. Anggaran pun kemudian disiapkan.
“Sudah kita telusuri sungaisungai itu,” Raseno menerangkan. Kerja sama dengan pihak keamanan dari Kepolisian termasuk dari Dinas Perhubungan sudah dikoordinasikan. Setelah itu akan diadakan rapat koordinasi lagi untuk pemantapan ke giatan. Launching even ini akan diumumkan se dini mungkin supaya sedini mungkin pula menyosialisasikan dan menarik pengertian masyarakat Sumsel bahwa November akan ada even besar.
Ketika informasi even diuraikan da lam proses sosialisasi atau publikasi, masyarakat akan dibawa membayangkan bagaimana ramainya aktivitas yang akan dihidupkan oleh even ini. Ada kegiatan lomba dayung dan perahu sepanjang sungai, kano, dragon ball alias perahu naga.
Ada tiga kategori lomba pada setiap etape dari satu kabupaten ke kabupaten lain. Kegiatan di pinggir sungai? Akan ada kegiatan transfer dengan mobil, dari satu etape ke etape berikutnya. Itu karena sungai terlalu panjang. Berdasarkan per aturan lomba perahu dayung batasan waktu mendayung tidak bisa sampai dua jam.
Acaraacara makan malam, malam kesenian masyarakat, penampilan jet ski di sungai. Semua itu terbuka untuk masyarakat bersama peserta. Peserta diperkirakan 250 orang asing untuk tiga katagori lomba tadi.
Lantaran terbatasnya jumlah kamar hotel, maka penginapan pun diatur, sehingga yang menggunakan hotel hanya di Kota Sekayu menginap semalam. Sedangkan malammalam lain akan tidur di kota Palembang.
Semakin menarik even ini ketika diketahui bahwa rencananya memang akan menggunakan tenda untuk penginapan sebagian peserta, pendukung atau petugas. Ada pula yang menginap di kapal. Yang jelas tenda disediakan buat para teknisi dan sebagian peserta asing.
Jadi, jika warga Sumsel di luar Sumsel mengetahuinya, tentu akan pulang menyaksikan dan menikmati Festival Musi Triboatton.
Adapun peserta dari luar negeri terdiri dari 15 orang per tim. Dalam katakata
Raseno, mereka nanti tidak hanya mempromosikan Sumsel ke negara masingmasing, mereka juga pulang membawa cerita ada makanan pempek, masakanmasakan khas, juga kain tenun songket dan lain sebagainya. Jadi nanti digelar pasar cinderamata, kuliner ditonjolkan. Di setiap etape ada pesta rakyat.
Dari sudut teknis lomba, tiga kategori lomba diperlombakan sekaligus adalah yang pertama di dunia. Ujungujungnya, terjadilah suatu rentetan even, yang mempromosikan pariwisata daerah, sebutlah ASEAN Jazz Festival, Tour de Singkarak, Sabang International Regatta di Sabang, Aceh, Musi Triboatton, ada lagi beberapa kegiatan pendukung lainnnya yang diselenggarakan di Sumatera. Semua perlu dilakukan dengan koordinasi yang baik dan efektif.
Peserta lomba dari luar negeri beserta pendampingnya diperkirakan mencapai 300 orang. Peserta lomba dari dalam ne
geri sekitar 100 orang, ini belum ditambah pelatih, official pendamping dan pendukung yang diperkirakan bisa mencapai 200 orang. Keluarga pun bisa ikut.
“Semua itu menjadi andalan pemasaran kita untuk Sumatera,” kata Raseno.
Masingmasing daerah jelas memiliki keunikan sendirisendiri. Alamnya juga beda, maka sumber daya alam itu pula yang bisa ditonjolkan oleh masingmasing daerah. Di samping even olahraga itu, di Jambi nanti ada even budaya bertajuk Kemilau Sumatera pada bulan September 2012.
Kembali pada even Musi Triboatton.Wah, pada lajur 500 km di pinggir sungai akan hidup dengan ramainya kegiatan masyarakat. Andalan pariwisata daerah akan ditampilkan termasuk makanan. Makanan lokal yang pantas disajikan dengan ‘penyesuaian’ makanan ‘Barat’ misalnya bumbu cabe dikurangi. Kesenian tradisional sudah pasti ditampilkan.
Memang terdapat ‘tantangan yang unik’. Bagaimana memenuhi kebutuhan akomodasi? Tapi ini pun melahirkan keunikan lain. Jelas tempat tidur hotel tidak akan mencukupi, maka ‘kita siapkan’, kata Raseno. Dari satu etape ke etape lainnya, perpindahan petugas, peserta, nanti tidak semua harus melalui sungai.
Maka, uniknya, untuk penginapan akan disediakan tendatenda tambahan, dan untuk transfer dari satu lokasi kegiatan ke lokasi berikutnya, dilaksanakan melalui jalan darat.
Tapi, uniknya lagi, yang mengikuti transfer dengan kapal sungai, di atas kapalnya disajikan pula atraksi hiburan.
Raseno
Wisman berwisata ke Sungai Musi, sekaligus menyaksikan Jembatan Ampera yang terkenal itu.
24 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pemasaran Destinasi
24
Pertandingan ResmiApa sajakah potensi keunggulan
Sumsel? Sungai yang panjang itu dimanfaatkan dengan menciptakan even sport tourism ini.
Salah satu yang utama dalam menciptakan dan mempersiapkan tourism promotion event ialah memilih waktu yang tepat, maka ditentukan bulan November, ketika aliran air sungai sedang bagusbagusnya. Seperti even Tour de Singkarak, Triboatton pun merupakan sport tourism, namun pertandingannya berstatus resmi. Selain juri nasional, juri internasional pun akan datang dan sebagian wasit akan datang antara lain dari Cina dan Malaysia.
Panitia resmi menggandeng PODSI, (Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indoneisa), salah satu induk organisasi dayung. Kemenparekraf ‘mengurusi’ aspek pariwisata, dan pariwisata merupakan ‘leading section’ di antara seluruh aspek kegiatan. Dari segi teknis lombanya ditangani oleh PODSI. Ke dunia internasional even ini dipromosikan pada organisasi internasional termasuk organisasi Dragon Ball.
Potensi untuk jumlah peserta sebenarnya lebih besar, namun perlu dibatasi untuk pelaksanaan tahun pertama ini. Menurut Raseno, itu seraya melihat bagaimana selanjutnya hasil dan respon serta minat dari dalam dan luar negeri.
Di Sumsel sendiri ada 23 kabupaten/kota, kali pertama ini yang ikut berpartisipasi baru empat kabupaten/kota. Sungai Musi memang tidak melewati seluruh 23 kabupaten/kota itu.
Namun terbuka kemungkinan jalur lomba bertambah memasuki anakanak sungai yang melewati beberapa kabupaten lain. Maka pada waktunya mereka akan ikut bergabung. Menurut Raseno, dia men dapat kesan bahwa tahun depan boleh jadi akan bertambah sehingga menjadi 6–7 kabupaten/kota akan mengambil bagian.
Tim survei menemukan betapa desadesa di sisi sungai itu ada yang belum tersentuh oleh masyarakat dari luar, ada daerah yang dilalui sungai merupakan habitat ratusan ribu, kalau mau mudah menyebutkan, jutaan kelelawar, dan kera. Banyak desa yang sangat sepi, tentu saja amat tradisional. Tampak pula tebingtebing yang bisa dijadikan obyek wisata.
Yah, kegiatan lomba semacam ini, tentu akan membangkitkan desa. Setiap garis finish etape akan berada di sungai di mana salah satu desa berada di tepinya. Jadi masyarakat desa akan ikut serta dalam kegiatan dan keramaian itu.
Tujuh etape lomba akan melewati desadesa, dan tiap pemberhentian, dihidupkan dengan pesta rakyat. Itu dijadikan sebagai obyek wisata. Acara di situ justru termasuk
upacara pemberian hadiah, awarding ceremony, dan tentu saja malam kesenian. Setiap etape ada upacara pemenang.
Para pemda sudah menyatakan ke siap an. Mereka mempuyai beberapa tradisi lokal yang sudah lama tidak muncul, akan ditampilkan kembali. Setiap peserta kabupaten/kota akan memberikan kenangkenangan. Alhasil, hampir semua elemen lokal tergerakkan. Pada momen aca ra puncak finish yang paling akhir, semua akan ditampilkan lagi, disemarakkan lagi.
Industri PariwisataEven ini bagus, bukan? Bagus pula bagi
inspirasi untuk daerahdaerah desti nasi wisata lain. Sesungguhnyalah dari penciptaan even semacam ini, industri pariwisata mesti terbawa ke arah menciptakan kegiatan wisata river cruise. Itu salah satu cara mengefektifkan sumber daya alam yang berpotensi sebagai obyek daya tarik wisata. Sementara ini telah dibicarakan agar dinas pariwisata mencoba membuat model paket wisata dan dengan asosiasi usaha perjalanan agar menjadwalkan penjualan paket wisata ke even ini. Paket tur itu bisa mengikuti jalur lomba di sepanjang Sungai Musi itu.
Untuk kebutuhan even sendiri tersedia 30 perahu. Jadi, untuk tur perlu menyiapkan ketersediaan perahu sendiri. Karena untuk lomba Dragon Ball perahunya berukuran khusus besar, maka panitia menyewa untuk keperluan ini. Dragon Ball alias perahu naga diperlukan lima atau enam, kapasitas per perahu lima atau empat orang.
Ada babak penyisihan sebelum ke final. Sebanyak lima tim berpacu dalam setiap kali lomba dragon ball.
Bagaimana dengan media dari luar negeri? Menurut Raseno, akan diadakan kerja sama dengan TV Malaysia, direktorat promosi Kemenparekraf akan membantu
mengundang media dari Jepang dan Korea. Juga akan dijajaki lainnya seperti Star TV Hongkong atau ESPN. Adapun mediamedia dalam negeri sudah selalu mendukung dan menyebarluaskan informasi eveneven pariwisata.
Dia sependapat bahwa yang terbaik memilih jadwal pelaksanaan even promosi pariwisata yang sekaligus menghasilkan arus masuk wisatawan, dijatuhkan pada periode off season seperti Januari–Maret selain September–November. Yang penting itu dipromosikan dan ada yang menjual paket wisatanya.
Lagi pula even pariwisata apakah sport tourism maupun cultural tourism atau musical tourism event, haruslah diorientasikan bukan sematamata milik daerah yang bersangkutan saja. Event creation and management sedari awal berorientasi untuk menjadikannya diminati oleh masyarakat yang lebih luas dan komunitaskomunitas di dalam negeri dan mancanegara, baik sebagai peserta, pendukung dan pengunjung atau penonton.
Dari sudut bisnis pariwisata, di low season wisatawan bisa mendapatkan hargaharga ‘paling baik’, di mana unsurunsur industri pariwisata seperti aksesibilitas (terutama transportasi udara), akomodasi, sampai jasa operator tur, lazim memberikan hargaharga dengan diskon khusus. Kondisi itu tidak didapat pada periode peak season. Maka agenagen akan lebih mudah dan terdorong untuk menjualnya, agar low season tersebut tidak terlalu ‘sepi bisnis’.
Event semacam itulah menjadi metode mendatangkan wisman. Memasarkan pari wisata pun tidak hanya dengan menjual acara yang monoton.
Wisata minat khusus, seperti terhadap suatu olahraga atau atraksi tertentu, tidak terlalu terikat dengan musim liburan peak season. Mereka akan pergi berwisata sesuai dengan jadwal minat khususnya. n
25Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Pemasaran Destinasi
WisataSepur Klutuk Jaladaradi Solo
Naik kereta api, tut..tut..tut..siapa hendak turut?” Masih ingatkah bait lagu tersebut? Tentunya anda pun sering melihat di televisi rangkaian lokomotif tua yang masih dioperasikan di Ambarawa.
Namun jika belum sempat ke sana, cobalah tinggal lebih lama di Solo sampai hari Minggu, dan turut dalam paket wisata sepur kluthuk Jaladara. Bagi operator tur, ini mestinya dijadikan salah satu mata acara tur atau itinerary di kota ini.
Berawal dari Walikota Solo, Joko Widodo, saat melihat rel kereta api tua yang melintas di tengah kotanya, lalu ber inisiatif menghidupkan kembali rel tersebut dan mengambil salah satu kereta antik di Museum Kereta Api di Ambarawa.
Maka sejak 27 September 2009, ber operasilah rel kereta api berusia satu abad, dan satusatunya rel kereta api di tengah kota yang tersisa di Indonesia, serta kereta uap yang dijalankan lokomotif Seri C1218 buatan Jerman tahun 1896, dan dua gerbong buatan tahun 1906.
Stasiun Purwosari yang ditentukan menjadi tempat awal dan akhir perjalanan sepur kluthuk Jaladara pun punya cerita sama menariknya. Stasiun ini dibangun pada tahun 1875 dan merupakan satu dari 10 stasiun tertua di Indonesia.
Gerbong tua sepur kluthuk Jaladara.
Lokomotif tua C1218 sepur kluthuk Jaladara di Stasiun Purwosari.
25
26 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Kereta api tua yang dijadikan sebagai keretapi wisata itu dioperasikan pada hari Minggu atau hari libur. Jarak yang ditempuh Sepur Kluthuk Jaladara sekitar 11,2 km pergi pulang dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Kota Solo (Sangkrah).
Durasi wisata transportasi Sepur Kluthuk Jaladara ratarata selama tiga jam. Jadwal tripnya tergantung dari jumlah peminat wisata sepur, tapi ratarata ada dua trip pada pukul 08.00 dan pukul 10.00.
Kapasitasnya 72–80 orang penumpang dalam dua gerbong, sepur ini hampir selalu terisi penuh. Selama perjalanan melewati Jalan Slamet Riyadi, jalan bulevarnya kota Solo, sepur berhenti di beberapa titik: di Loji Gandrung rumah tua yang menjadi rumah dinas walikota Solo, Taman Sriwedari, Museum Batik Danarhadi, Kampung Batik Kauman dan yang paling lama berhenti di Gladak. Biasanya jika ada rombongan wisata dan atas permintaan, di sini bisa melihat pertunjukan kesenian tradisio nal, reog Ponorogo atau barongsai.
Paket wisata sepur kluthuk Jaladara mulai dari Rp 150.000 per orang untuk paket 80 orang penumpang, Rp 290.000 per orang untuk paket 35 orang, dan Rp 360.000 per orang untuk paket 25 orang.
Paketnya berisi jamu tradisional sebagai welcome drink, suvenir berupa syal atau pin, pramuwisata, atraksi kesenian tradisional, tiket masuk museum batik dan coffee break.
Tapi isi paket ini fleksibel tergantung dari permintaan peminat wisata sepur kluthuk Jaladara. Mengapa demikian mahal? Dikarenakan biaya operasional kereta uap yang tinggi yakni Rp3,25 juta untuk membiayai 5 m3 kayu jati sebagai bahan bakarnya dan tiga masinis serta tiga asistennya. Meskipun demikian peminatnya tidak pernah sepi.
Saat sepur kluthuk Jaladara beroperasi di hari Minggu pagi, dia menjadi ‘bintang’ selama perjalanannya. Bukan hanya orang asing atau wisnus yang naik kereta, juga dari masyarakat Solo yang sedang berada di Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi yang diadakan setiap hari Minggu mulai pukul 05.00–09.00. Mereka akan berhenti untuk mengambil foto dan berfoto di depan kereta uap kuno tersebut.
Sayangnya, daerah di sekitar Stasiun Purwosari menjadi seperti tempat pembuangan sampah, sehingga tidak sedap dipandang. Bagi penumpang kereta yang duduk di sisi yang bisa melihat pedestrian, cukup terganggu dan berbahaya dengan adanya daun dan ranting yang terlalu rendah di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.
Dan penjelasan yang diberikan oleh pramuwisata yang memandu tur tidak bisa didengar oleh semua penumpang, karena memang tidak ada sistem suara di dalam kereta tua ini.
Menurut Patrick Orlando, salah seorang personel di TIC Disbudpar Solo dan contact person untuk pemesanan paket sepur kluthuk Jaladara, ke depannya semakin banyak peminat wisata sepur kuno ini. Jadi berapa pun peminatnya, wisata sepur ini tetap berjalan.
Selain keraton dan mobil Esemka, kini Solo mempunyai ikon baru yang membuat penasaran banyak orang, yakni sepur kluthuk Jaladara, yang berarti kereta kencana pusaka.
Rencana lain untuk keretapi tua ini belum ada, jadi, tetap akan menjual paket dan programprogram yang sudah dijalankan. Pengelolaannya tetap dijalankan oleh Dishub Kota Solo.
Disbudpar Kota Solo hanya membantu promosinya. n
Pemasaran Destinasi
Patrick Orlando
5 Anak-anak mengerubuti sepur kluthuk Jaladara di stasiun Solo.
5 Lokomotif sedang mengisi air di stasiun Solo.
5 Interior gerbong.
5 Kesenian reog ponorogo di Gladak.
5 Suasana car free day Solo.
27Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Bisnis
CSR dan Co Marketing di TDS 2012Ajang TDS pula yang kian mem
perkuat kepercayaan bahwa tourism event dapat dengan pro duktif bekerjasama dengan
korporasi yang menunaikan CSR (Corporate Social Resposibility) seraya menerapkan pola Co Marketing.
Praktik tersebut memenuhi idealisme memajukan pariwisata di satu sisi, memenuhi targettarget bisnis di sisi lainnya.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) me nyerahkan 28 unit mobil baru Daihatsu yang terdiri dari 25 unit Gran Max Mini Bus dan 3 unit Luxio kepada Kemenparekraf, dua hari menjelang dimulainya TDS 2012 di Padang. Itu berkait terpilihnya kembali Daihatsu sebagai official car lomba balap sepeda berskala internasional Tour de Singkarak tanggal 4–10 Juni 2012 di Sumatera Barat.
Asjoni, Kepala CSR PT ADM menerangkan, sponsorship perusahaannya pada TDS 2012 dan juga TDS 2011 yang lalu, tidak berbentuk uang tunai tapi berupa barang. Pada TDS kita berikan berupa mobil, sopir dan BBMnya. Termasuk penginapan untuk para sopir kita semua tanggung, kata Asjoni.
Mobil tersebut cocok untuk medan berat dan perniagaan karena didesain untuk itu. Sengaja kita pakai manual karena karakter orang Sumbar tidak suka dengan mobil otomatis, kata Asjoni.
Kalau sudah dipakai seperti di lomba itu, mobilnya tidak boleh dijual, kami akan menyewakannya. Kalau sudah disewakan selama 1 tahun, kami jual sebagai mobil bekas, lanjutnya.
Mobil Daihatsu dengan CSRnya aktif
mendukung kegiatan di bidang olahraga, kendati sebenarnya lebih menitikberatkan ke pendidikan.
Untuk bidang pendidikan PT ADM memiliki sekolah binaan di Jateng. Jumlahnya sekitar 20an sekolah.
Di TDS mobil Daihatsu sudah dua kali mensponsori, selain itu juga sponsor ke SEA Games, Dragon Boat di Padang, dan lainlain. Panitia Penyelenggara TDS jelas berterima sekali atas kerja sama dan sponsorship tersebut. Jelas perannya antara lain meningkatkan efisiensi kerja Panitia, dan memperbesar kemampuan event ini dalam memberikan kenyamanan para pebalap.
Apa hasilnya bagi Daihatsu? Menurut Asjoni, setelah Daihatsu mensponsori TDS tahun 2011, dirasakan terjadinya peningkatan penjualannya di Sumbar, meningkat 20–30%.
Perusahaan produsen mobil Hino pun
mendukung TDS 2012. Sebanyak delapan minibus HINO yang bisa memuat 30 orang digunakan dalam kegiatan TDS 2012. Selain itu juga mobiltruk untuk mengangkut sepedasepeda milik para pebalap.
Dengan ikut mendukung keberhasilan event seperti TDS 2012, menurut J Rahlan, Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia, “Kami juga ingin mempromosikan produk kami di Sumatera dan memberikan yang perlu perusahaan kembalikan kepada masyarakat. Saya lihat para pebalap sangat antusias. Juga datang dari beberapa negara. Dan beberapa impresi lainnya yang bagus juga”, kata dia.
Bagaimana dengan kesannya mengikuti TDS 2012? Alamnya?
Kalau tur di sini sebaiknya dimulainya pagi hari, tapi kalau mulai tur jam 2 siang, aduh panas sekali. Bus Hino yang dikaryakan dalam rangka sponsorship pelaksanaan TDS 2012, sangat tepat digunakan di Sumatera Barat.
Nyonya Rahlan menceritakan, Ibu Menteri Parekraf juga menerangkan bahwa remote area seperti di Flores dan lainnya masih susah kondisi transportasinya. Jadi untuk menarik turis susah karena fasilitasnya kurang bagus. Tapi kita juga tidak bisa be kerja sendirian. Operatoroperator di sana yang harus mengambil unitunit kendaraan yang bagus serta membuat atraksi untuk tourist yang bagus, Rahlan mengatakan.
Berkait sponsorship perusahaannya pada TDS 2012, dia mengatakan bahwa, “Dimana kita bisa mensponsori, terutama jika sponsor itu bisa langsung sampai ke masyarakat, programprogram seperti itu yang kami sukai.”
Ini pun sebagai kegiatan mewujudkan CSR perusahaannya. n
Mobil Daihatsu Gran Max dan Luxio mendukung suksesnya pelaksanaan TDS 2012.
Bus Hino pun mendukung TDS 2012.
28 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Jansen Manim
Sukur Sakka
Bisnis
Event
Gaya Pro-Aktif Mengelola PameranPameran Gebyar Wisata Budaya Nusan
tara (GWBN) tahun 2012 ini diselenggarakan di Jakarta awal Juni 2012. Ada yang menarik dari perjalanan penye
lenggaraan pameran yang konsisten memasarkan produkproduk wisata dalam negeri ini. Tahun 2002 diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata.
Tapi rupanya dipelajari betul oleh pelaksananya, Sukur Sakka, sehingga ber kembang dan kini 100% dibiayai oleh swasta. Dan nampaknya eventevent lain yang awalnya di inisiasi oleh pemerintah akan menuju ke sana juga.
Sukur Sakka, Dirut PT WP Citra, penyelenggaranya, menceritakan, Gebyar Wisata Budaya Nusantara telah tumbuh tahun ini masuk ke edisi 10 tahun dan peseta me ningkat dari jumlah tahun lalu 250 an.
Pelaksanaan pameran ini disandingkan dengan pameran yang senafas yakni Sport Ekspo mencakup sepeda, golf dan di sebelahnya pameran bisnis konsumer pertanian dan makanan olahan.
Pameran yang sinergis ini akan menarik total sekitar 30.000 pengunjung. Tahun lalu dari daerah ada yang on the spot melakukan transaksi.
“Kita tidak menjual paket wisata untuk ke luar negeri, ini khusus untuk wisata dalam negeri,” kata Sukur Sakka.
Di Indonesia dinyatakan terdapat 250 obyek wisata. Kami mengundang bukan hanya ibuibu, bahkan sekolah kami jemput di samping menyebarkan undangan. Sekitar 250 yang akan dipasarkan tempat berlibur di GWN jadi obyek
wisata bukan destinasi. Indonesia Timur sebenarnya cukup favorit tapi tiket harganya relatif mahal. Misalnya ke Raja Ampat.
Menurut dia, tujuan penyelenggaraan pameranpamerannya telah tercapai, maka kini ada keinginan dan inisiatif pelaksana annya mengadakan pula di daerah.
Tercapai atau tidak tujuan pameran dapat dibuktikan antara lain dari jumlah peserta yang ikut 80% terdiri dari peserta yang ikut pada event sebelumnya. Yang ke dua, pengunjung jumlahnya tumbuh positif, dan yang ke tiga ialah para peserta tidak rugi.
Suatu pameran yang diselenggrakan berkalikali, kalau misalnya jumlah peserta repeater kurang dari 50%, maka keberhasilan pameran tersebut menjadi tanda tanya.
Dia konsisten pula sesuai dengan nama pameran, lebih banyak wisata budaya di tampilkan dalam pamerannya, secara serentak, ada Tarian,
Festival, Pakaian Adat Pe ngantin sampai acara lomba anakanak.
Sementara itu Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, M Faried menambahkan, bahwa para stakeholder kini mulai proaktif, misalnya Walikota Singkawang mengundang pak Wamen Parekraf barubaru ini untuk membuka acara mereka yang menggelar pameran pariwisata di Kelapa Gading, Jakarta. Ini menampakkan proaktif memasarkan wisatanya di kantongkantong pasar seperti Kelapa Gading.
Jakarta memang menampilkan potensi terbaik untuk kegiatan direct promotion bagi destinasi daerah.
Sukur pun mengatakan pameran dilaksanakan selain untuk kegiatan bisnis juga untuk pencitraan daerah destinasi. Mana saja obyek wisata yang diminati pengunjung pameran?
“Kami berupaya mempromosikan luar Jawa dan luar Bali, agar lebih banyak di eksplor,” kata Sukur Sakka. Intinya, kata Sukur, kepada seluruh peserta diminta supaya yang dijual bukan hanya informasi daerah tapi juga paket perjalanan termasuk untuk libur sekolah dan lebaran.
Bisa diperkirakan berapa banyak nilai transaksi? Menurut dia, sulit diprediksi lantaran tipe pameran ini bukan pameran B to B atau Business to Business. Namun jumlah pengunjung sebagai indikator, tahun lalu 27 ribu tahun ini 30 ribu.
Melihat angka BPS, tahun 2009 ratarata per wisnus membelanjakan Rp. 640 ribu per perjalanan, naik dari angka tahun 2010 yang Rp 662 ribu. Melalui pameran maka berbagai destinasi dan pasar menjadi tergelitik. n
FestivalDanau Sentani
Festival Danau Sentani, di Papua, juga kembali digelar pada 19–23 Juni 2012. Lokasinya di Pantai Kalkhote, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.
Tahun ini merupakan yang kelima kali dilaksanakan. Menampilkan beragam kegiatan dan atraksi budaya, kali ini diberi tema One for All atau Satu untuk Semua.
Pj. Bupati Kabupaten Jayapura, Jansen Manim, datang ke Kemenparekraf, Jakarta, menerangkan kepada pers akan diselenggarakannya kembali festival itu. Diharapkannya dengan penyiaran di media nasional, pengunjung akan
semakin bayak yang datang menyaksikan.Setiap tahun festival itu dikunjungi oleh wis
man dari beberapa Negara, kendati di Kabupaten sendiri masih kekurangan jumlah kamar hotel. Namun di kota Jayapura fasilitas akomodasi
hotel dewasa ini sudah sungguh memedai.Tiga acara utamanya, yakni menari di atas
perahu yang diikuti sekitar 1.000 orang dari 26 kampung adat, penampilan berperang di atas perahu diikuti oleh 600 peserta dari 20 kampung adat, dan, parade di atas perahu dan di darat serta upacara sakral masyarakat Sentani.
Kemenparekraf memberikan program pendukungan kegiatan festival budaya di provinsi Papua dan Papua Barat, di antaranya Festival Budaya Lembah Baliem, Festival Seni dan Budaya Fakfak, Festival Budaya Raja Ampat.
Kabupaten Jayapura merupakan satu di antara 19 kabupaten tertua di Papua, memiliki beraneka ragam potensi wisata alam, budaya dan peninggalan sejarah. Kawasan wisata Danau Sentani menjadi salah satu prioritas pengembangan kawasan wisata unggulan Kabupaten Jayapura. n
29Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
N T T
Bersolek untuk Sail Komodo 2013Untuk menyambut Sail Komodo,
tak tampak spanduk, sticker atau baliho di Labuan Bajo, NTT. Balihobaliho besar yang
muncul di jalanan umumnya memuat satu wajah, tersenyum, optimis, yang tampaknya lebih ditujukan untuk menyukseskan pemilu presiden dan pilkada yang akan berlangsung dua tahun lagi, 2014.
Sail Komodo adalah sebuah ajang pariwisata, melibatkan para penggemar olahraga pelayaran, yang akan diadakan tahun depan, tepatnya September 2013.
“Memang mungkin tidak tampak, tapi sebagai profesional kami selalu siap, dan mempersiapkan diri,”ujar Lois Beda, ketua HPI, himpunan pramuwisata Manggarai Barat. “Ini kesempatan yang luar biasa. Karena biasanya nama event yang datang kesini adalah Sail Indonesia. Tapi kali ini, Sail Komodo, nama daerah kami secara khusus digunakan dalam event ini.”
Sail Komodo akan menghubungkan Australia dan Indonesia. Beranjak dari pelabuhan Darwin, Australia, sejumlah kapal layar akan menyinggahi 13 titik, yang tersebar di 13 kabupaten di wilayah NTT. Di samping Labuan Bajo, tempattempat persinggahan yang akan dilalui peserta Sail Komodo terletak di Kupang, TTU, Belu, Alor, Lembata, Maumere, Ende, Ngada, Waikelo, Sabu Raijua, dan Rote.
Sail Komodo 2013 diharapkan akan menyedot ratusan kapal layar yacht, baik dari Australia, Filipina maupun Singa pura. Diperkirakan, para wisatawan dari 87
negara akan menghadiri acara ini. Puncak Sail Komodo akan berlangsung 6 hingga 9 September 2013, berpusat di Pantai Pede, Kampung Ujung dan gua Batu Cermin di Manggarai Barat.
Pembenahan infrastruktur tampaknya dianggap sangat penting oleh Pemda NTT. Hal ini memang terkait dengan perkembangan pariwisata secara umum.
“Infrastruktur yang diperlukan antara lain pembangunan air minum, revitalisasi atau penataan kawasan potensial atau kawasan pariwisata, pembangunan drainase perkotaan, pengadaan sarana tempat pembuangan sampah, penataan ruang terbuka hijau sebagai usaha untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman,” kata Frans Lebu Raya, Gubernur NTT di Kupang, beberapa waktu lalu.
“Infrastruktur yang baik membuat wisatawan mudah berkunjung ke berbagai wilayah di Flores,” ujar Juven Tongkang, seorang penggerak masyarakat dan pelaku pariwisata di Manggarai Barat. “Salah satu tugas utama pemerintah yang kerap terhambat adalah pembenahan infrastruktur.”
Pulau Flores, khususnya Kabupaten Manggarai Barat, rumah dari kepulauan Komodo, juga terlihat melakukan penataan yang intensif. Penyelenggaraan Sail Komodo memang beruntung, karena saat ini, satu tahun lebih menjelang penyelenggaraan ajang tersebut, jalan raya trans–Flores, yakni jalan negara yang menghubungkan kabupatenkabupaten
di pulau ini, menjalani proses perbaikan dan pelebaran. Kesibukan ini terlihat hampir di semua sudut sepanjang Trans–Flores: alatalat berat menggaruk tebing, melebarkan jalan.
Kepala dinas Pekerjaan Umum Manggarai Barat, Oban Adu, juga sempat menyatakan bahwa dukungan infrastruktur pariwisata telah dilakukan. Jalan rusak sepanjang 4 km, di jalur menuju Danau Sano Nggoang, telah diperbaiki dengan dana APBD sebesar 1 miliar. Sano artinya danau, Nggoang artinya api, danau ini mendapatkan nama dan reputasi di dunia pariwisata karena berbagai aktivitas vulkanis yang ada di tempat tersebut. Di musim tertentu, air danau menjadi panas dan gumpalan hitam lekat mirip aspal mengambang di permukaannya.
Di jalur menuju Sano Nggoang terdapat sejumlah air terjun antara lain Cunca Rami, Cunca Wulang dan Cunca Lolos. Hutan lindung yang ada di wilayah tersebut menyimpan berbagai kekayaan, antara lain sejumlah burung endemik yang hanya terdapat di tempat ini.
Para pemerhati dan pelaku pariwisata di Manggarai Barat, ketika menyoroti persiapan yang dilakukan untuk menyambut ajang Sail Komodo yang akan datang, menyatakan bahwa sejumlah persiapan infrastruktur yang sedang dilakukan memang baik, namun perlu dilengkapi dengan berbagai persiapan yang melibatkan masyarakat.
“Belum terlihat persiapan Sail Komodo yang melibatkan warga masyarakat,”ujar Lois Beda. “Padahal masyarakat akan bergaul dan terlibat dengan para peserta yang berjumlah banyak.” Para pelaku pariwisata umumnya berharap bahwa masyrakat akan bergairah mempromosikan berbagai produk mereka, baik produk kerajinan ataupun wisata dalam momen tersebut.
Sejatinya, semangat untuk terlibat aktif
Boat di pelabuhan untuk ke pulau Komodo.Pantai Labuan Bajo dari salah satu hotel bintang 4.
29
30 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
N T T
dalam pariwisata sudah terlihat di kalangan warga masyarakat Manggarai Barat. Di wilayah Kecamatan Mbeliling, misalnya, warga secara swadaya membangun fasilitas akomodasi berupa bungalow untuk para turis. Fasilitas yang dibangun secara gotong royong tersebut terdiri dari 3 kamar dengan kamar mandi terpisah.
“Semangat warga sebaiknya dibantu dengan berbagai pelatihan yang membuat mereka mampu mengelola kegiatan pariwisata dan menjaga alam serta budayanya,” kata Bernardus Baradaya.
Saat ini Bernardus sedang menghubungi beberapa pihak dari kalangan swasta maupun LSM untuk menyelenggarakan pelatihan bagi warga yang akan terlibat dalam pelayanan pariwisata di Desa Mbeliling. Bernardus merasa bahwa pendampingan untuk pengelolaan fasilitas semacam ini, baik dalam standar kebersihan maupun penyajian makanan lokal, sangat diperlukan.
Para profesional pariwisata mengakui
bahwa pembenahan sumber daya manusia di dunia pariwisata sangat penting. “Kami beberapa kali mengadakan pelatihan bagi pramuwisata muda di beberapa lokasi di NTT,”kata Lois Beda.
Bulan lalu, Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat membantu pelatihan di Kabupaten Lembata. “Adalah penting membangun sinergi antar kabupaten di NTT, itu sebabnya kami saling mendukung.”
Bagi kalangan pemandu wisata di Manggarai Barat, Sail Komodo adalah saat meningkatkan daya tarik wisata di wilayah Komodo dan dataran Flores. “Ini adalah momen untuk meningkatkan perhatian publik terhadap pariwisata olahraga air di wilayah ini,”ujar Don Bosco Mansen, seorang pramuwisata.
Bosco mengambil contoh festival surfing (selancar) yang sempat dilangsungkan di beberapa tempat, seperti di Bali, atau di Hu’u Sumbawa. Festival tersebut meningkatkan keterlibatan masyarakat akan
olahraga air, khususnya berselancar, dan hal ini ternyata mencetak para peselancar profesional di kalangan masyarakat.
“Memang perlu dilihat, olahraga air apa yang menarik untuk kalangan muda di sini,” kata Bosco. “Windsurfing atau selancar angin, yang menggunakan layar mungkin bisa menarik.”
Bagi Juven Tongkang, pemanfaatan momen Sail Komodo untuk pengembangan olahraga perairan memang baik. ”Sejauh tidak merusak terumbu karang di wilayah ini,” katanya tegas.
Mengenai siapa yang seharusnya mempromosikan acara Sail Komodo secara luas, semua yang dihubungi cenderung mengatakan: ini tanggung jawab semua pihak.
“Yang jelas, kami pun akan mengerahkan daya untuk berpartisipasi mendukung dan mempromosikan acara ini,” kata Lois Beda. n
Pelabuhan Labuan Bajo.
Peta Bali, NTB, dan NTT
NTB
NTT
BALI
30 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
31Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Perjalanan darat dari Medan ke Brastagi ditempuh sekitar dua jam, dan Brastagi ke Parapat, kota di pantai Danau Toba memerlu
kan sekitar tiga jam. Keadaan kota Brastagi tampak kurang
menarik untuk wisatawan to stay overnight, pasar tradisional lokal yang menjadi pusat menjual buahbuahan segar dan sayur, dulu merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk dikunjungi.
Wisatawan dari Barat dan dari Asia, pernah menggemari tur di Brastagi, hingga bisa menghabiskan setengah hari bagi wisa tawan. Karena itu pula dahulu (sebelum tahun 2000), perjalanan panjang sekitar 5 jam, antara Medan–Parapat Danau Toba, biasa berhenti menginap satu malam di Brastagi.
Esoknya dilanjutkan perjalanan Brastagi–Parapat Danau Toba, dan di perjalanan itu pun masih ada lagi sedikitnya dua tourist spot yang disinggahi, yakni Rumah Bolon atau rumah tradisional dari salah satu Raja Batak/Simelungun, dan melihat air terjun Sipisopiso dengan pemandangan danau yang menakjubkan. Maka, perjalanan wisata Medan–Parapat Danau Toba yang kini harus ditempuh sekitar 4 sampai 5 jam dengan mobil nonstop, menjadi kurang menarik alias membosankan.
Di Parapat–Danau Toba, bisnis pariwisata umumnya tampak ‘lesu’. Kedatangan wisnus pada setiap akhir pekan dan harihari libur “menghidupkan” suasana bisnis di sini. Kunjungan wisnus umumnya dalam rombongan sekolah dari daerahdaerah lain, kelompokkelompok anak muda dalam jumlah kecil, dan wisnus keluarga.
Tampak sepi dari wisman. Beberapa ho
tel, baik yang layak bagi wisman maupun yang utamanya menerima tamu wisnus, secara keseluruhan mengalami ratarata tingkat hunian per tahun di bawah 40%. Tingkat ratarata itu tertolong oleh penuhnya kamar di akhir pekan dan hari libur panjang atau libur sekolah. Maka toko atau warung penjual souvenir pun tampak sepi, antara hidup dan mati.
Adapun bandara Silangit, terletak di pinggir kota Balige, jaraknya dari Parapat Danau Toba ditempuh sekitar 1,5 jam dengan mobil oneway.
Lokasi dan posisi itu tentu saja menjadi ideal bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Terasa semakin ideal dengan kemungkinan itinerary sebagai berikut:
Tiba mendarat di bandara Silangit; langsung tur di Balige, kunjungan ke
Pemasaran Destinasi
Pemandangan Danau Toba yang luas dan indah, di tengah penduduk yang akan bergairah jika pariwisatanya maju, seperti pernah dialami pada dasawarsa-dasawarsa sebelumnya.
Museum Batak–TBS Center, ini cukup representative dan menarik bagi, wisnus maupun wisman; makan siang di Balige dengan pemandangan hamparan Danau Toba yang luas dan indah; lanjut ke Parapat Danau Toba untuk checkin hotel. Selanjutnya tinggal dan tur di seputar Danau Toba, Pulau Samosir, dan seterusnya.
Sungguh terpulang pada para pengelola hotel, tur operator, serta pengelola destinasi pariwisata di danau ini, bagaimana menyajikan daya tarik dan membuat wisatawan betah serta puas menikmati tur di danau besar nan elok, dengan penduduk yang selalu cenderung memperlihatkan semangat pertemanan.
Untuk pulang kembali setelah usai tur di Parapat Danau Toba, terbuka dua jalan. Pertama, kembali dengan perjalanan
Danau Toba Dewasa Ini Bandara Silangit, Balige.
32 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
darat 1,5 jam ke bandara Silangit, lalu dari Silangit terbang ke tujuan Medan, atau ke Batam, dengan jarak terbang sekitar 45 menit, menggunakan pesawat Caravan Susi Air, berkapasistas 12 penumpang.
Saat ini Susi Air baru melayani penerbangan Medan–Silangit setiap hari (pagi) satu kali penerbangan. Silangit dihubungkan juga ke Gunung Sitoli di Pulau Nias, empat kali penerbangan setiap minggu oleh maskapai NBA, dengan menggunakan pesawat berkapasitas 20 tempat duduk.
Seperti diharapkan oleh tokoh masyarakat TB Silalahi, pihak penerbangan baiknya segera mengkaji bagaimana menghidupkan penerbangan berjadwal antara Silangit dan Medan atau Batam atau bahkan Jakartra.
Jalan kedua, menempuh jalan darat dengan mobil pada rute Parapat— Brastagi—Medan, atau Parapat—Siantar— Medan.
Di tengah perjalanan yang seluruhnya memerlukan sekitar 5 jam, akan dapat berhenti istirahat makan di Brastagi, atau di Siantar.
Tetapi, kondisi jalan raya pada rute melalui Siantar, tampak jauh lebih baik. Demikian pula pemandangan kiri kanan jalan. Bahkan terbuka pula kemungkinan jika wisatawan dibawa mampir berkunjung di satu atau dua spot perke bunan, baik perkebunan karet, kelapa sawit, atau lain sebagainya. Sehingga memberikan variasi daya tarik yang mengesankan bila dikelola dengan baik.
Bandara Silangit dan Pesta Danau Toba
Kembali pada topik Bandara Silangit, kondisinya tampak cukup memadai dan sudah siap. Landasan pacunya berukuran panjang 2.250 meter, tipe pesawat B737500, dengan kapasitas sekitar 100 penumpang, bisa dilayani.
Kondisi fisik lingkungan dan gedung terminal penumpang, tampak representative di kelasnya dan terawat. Sehingga cukup beralasan jika ada ide menggelorakan penerbangan misalnya dari Medan, dari Batam, atau mungkin dari Jakarta.
Mulai akhir Juni atau awal Juli 2012 ini, bahkan gedung terminal baru yang lebih besar baru dibangun, akan dioperasi kan. Tinggal pihak airlines bersama unsur unsur industri pariwisata lainnya, berembuk bersama menghitung feasibility dari sudut komersial penerbangan khususnya, bisnis pariwisata umumnya.
Tadinya, sudah direncanakan Pesta Danau Toba akan kembali digelar akhir Juni 2012. Tapi kemudian dibatalkan, lantaran kurang cukup waktu untuk
persiapannya. Namun ada gagasan, dimana event
Pesta Danau Toba jika dilaksanakan, hendak dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan semacam ‘uji coba’ bagi maskapai penerbangan komersial. Yaitu maskapai yang bersedia mencoba membuka rute dan jadwal khusus, selama Pesta Danau Toba itu berlangsung, untuk bisa meng angkut masyarakat pergi dan pulang ke pesta Danau Toba.
Semacam uji coba dimaksud, misalnya, untuk Pulau Batam diasumsikan tersedia captive market, yakni masyarakat yang ber asal dari daerah Tapanuli yang me netap di Pulau Batam, niscaya memerlukan penerbangan langsung ketimbang harus melalui Medan. Melalui Medan selain lebih mahal, sudah pasti perjalanan
Pemasaran Destinasi
Kompleks pasar tradisional di kota Balige.
Kompleks Musium Batak dan TB Silalahi Center di sisi Danau Toba.
pun lebih lama.Belakangan menarik pula topik yang
diwacanakan, bahwa suatu event bersifat umum dengan nama yang juga ‘umum’, dipandang sudah tidak begitu tepat bagi upaya memasarkan Danau Toba.
Seperti halnya TDS dengan item kegiat an yang kongkrit dan fokus, yakni balap sepeda. Atau Sabang Regatta International dengan fokus lomba perahu dan kapal layar. Sungai Musi dengan fokus Troboattonnya yang ‘mengundang wisatawan dan berdampak promosi luas’. Dan seterusnya dengan contoh lain, maka Pesta Danau Toba diusulkan memilih beberapa kegiat an olahraga danau yang ‘menarik bagi wisnus dan wisman’.
Jadi nama eventpun bukan sekedar Festival Danau Toba. n
33Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Thailand; kemudian sekarang ke Bali, selanjutnya mungkin mereka akan ke Eropa dan seterusnya. Untuk kembali lagi, misalnya ke Bali, mereka harus keliling dunia dulu.
Market outbound Cina itu besar sekali dan banyak negara yang mau meraih pasar Cina. Tapi syukurlah, di antara tamutamu menyatakan merasa terkesan sekali dengan Bali, maka bermaksud akan berkunjung kembali. Diakui cukup banyak paketpaket tur istimewa, tempattempat yang layak dikunjungi bersama keluarga. Memaklumi Cina sebagai satu pasar yang baru, maka hingga sekarang kebanyakan yang datang adalah untuk pertama kali.
“Perusahaan kami bekerja sama tidak hanya dengan Phillipine Airlines saja. Kami juga membawa tamu dengan transit di Malaysia dan Singapura. Jadi banyak penerbang an yang kami pakai untuk sampai ke Bali.”
Agar lebih banyak orang dari Cina datang ke Bali, ya... harus mempertahankan kondisi alam dan budaya di sini. Kondisi lingkungan sebagai hardwarenya harus dilestarikan dan dipertahankan.
Orang Cina yang datang sangat tertarik dengan kondisi alam yang masih natural, dan budaya, serta kepolosan orangorang Indonesia. Tradisi yang masih dipertahankan sangat menarik bagi mereka. Tradisi lokal harus tetap dipertahankan.
Pembangunan infrastruktur di Bali juga harus diperhatikan. Misalnya transportasi yang lebih baik, jalanan yang lebih besar yang bisa membuat mereka merasa lebih nyaman, termasuk kendala bahasa.
Karena ini juga menjadi unsur utama jika ingin meraih pasar Cina. Kalau bisa disediakan media dalam tulisan Cina dan terjemahannya, peta dalam bahasa Mandarin dan itu semua akan mempermudah mereka selama di sini. Masalahnya di tempattempat umum belum tersedia media informasi dalam tulisan dan bahasa Mandarin. Yang ditemukan hanya dalam bahasa Inggris, Jepang, Italia dan bahasa lainnya.
“Selain ke Bali, saya sering membawa tamu ke Korea, Thailand, Jepang, Malaysia, Brunei, Kamboja dan lainlain. Dulu saya pernah mencoba membawa tamu ke daerah selain Bali seperti ke Yogya tapi penjualannya masih belum begitu bagus.” n
Chi Yu Ding
Mr. Kamoda KazuoEntah bagaimana caranya membawa
anjingnya ke Bali, tapi dia tampak sedang menggiring sang teman itu berjalanjalan sore di sekitar pantai di Sanur. Kamoda Kazuo, itulah namanya, seorang pensiunan penduduk kota Tokyo, Jepang. Tiba di Bali sejak bulan Februari 2012 dan selama di Bali, dia tinggal di Alit Beach Hotel di kawasan Sanur. Dia suka de ngan Bali terutama alam dan budayanya yang mengesankannya.
Kapan akan kembali lagi ke Jepang, Kamoda-san hanya menjawab sambil tersenyum, “Yoi tokoro desukara, mada kimete imasen. (Saya belum memutuskannya).” Wah, ingin lebih lama tampaknya.
Memang, dari sudut pemasaran, Indonesia sedang melirik untuk meluaskan meningkatkan penggarapan pasar pensiunan alias silver hair market. Potensi mereka pun lumayan besar, beberapa negara destinasi bahkan menawarkan tempat untuk para pensiunan menikmati hingga menghabiskan masa tua bagi para senior citizens Jepang.
Mr. Benoit KostovSetiap hari dia bekerja sebagai seorang
marine biologist di Manila, Filipina. Dia warga negara Perancis yang bertugas di negara te tangga itu. Dia datang ke Bali ingin berlibur dari pekerjaannya. Dia tampak sedang duduk santai di halaman pura adat di sekitar pantai Sanur, Benoit Kostov namanya.
Sudah dua minggu di Bali, awalnya dia menginap di rumah penduduk yang menyediakan homestay di daerah Lovina. Sederhana, tapi dia sangat menyukai keluarga pemilik homestay tersebut. Setelah itu baru dia pindah ke Sanur. Dua hari lagi dia akan kembali lagi ke Manila, Filipina. Dia menggunakan direct flight untuk pergi dan pulang.
Ms. Sachie YamaneDitemui saat sedang makan malam di
wa rung nasi campur di Pasar Sindu, Sanur,
Kamoda Kazuo
What Do They Say?
Sachie Yamane, seorang graphic designer dari Tokyo, Jepang, baru tiba di Bali siang hari itu. Mengapa memilih Sanur dan dari mana dia tahu tempat makan di sini? Sachie-san menjawab semuanya dia lakukan berdasarkan buku panduan wisata yang dibawanya. Ka rena dia tidak mengkonsumsi daging, maka dia pilih menu sayursayuran saja. Dia ingin makan tempe tapi tidak tahu yang mana. Dia menyukai masakan yang dia makan.
Yang paling menarik baginya dari Bali adalah alam dan budayanya. Dia akan tinggal selama enam hari dan akan jalanjalan saja. Dia merasa terkejut di Bali semua orang bisa berbahasa Inggris. Sachie-san sendiri bahasa Inggrisnya lancar karena pernah belajar dan tinggal di Kanada selama beberapa tahun.
Apakah dia langsung terbang dari Tokyo ke Bali? Dia menjawab, dia transit dulu di Singapura, baru ke Bali.
Mr. Chi Yu DingPhillipine Airlines terbang langsung ke Bali
seminggu 2 kali, Rabu dan Sabtu. Maskapai ini punya jadwal terbang dari Shanghai, Cina–Manila, Filipina. Jadwal kedatangannya di Bali tengah malam pukul 01.00. Pesawat itu berhenti satu jam kemudian terbang kembali pukul 02.00 menuju Manila.
Phillipine Airlines menggunakan pesawat berkapasitas 120 tempat duduk dan 60 seatnya sudah diambil oleh Happy Holiday Shanghai, sementara 60 seat lainnya campuran dari penumpang umum. Dari 60 seat yang diambil oleh Happy Holiday Shanghai semuanya di tangani oleh Pro Bali Tour di Bali.
“Saya suka Bali, kalau ditugaskan ke Bali selalu merasa senang. Saya suka dengan matahari di sini,” ujar Chi Yu Ding, Tour Leader Happy Holiday Shanghai, dari Cina.
Ketika ditemui, saat dia membawa turis di Bali: “Kami tinggal di sini lebih sering 4 malam. Jadi malam kelima sudah berada di pesawat. Dan yang lebih banyak saya bawa ke sini adalah wisatawan Cina yang baru pertama kali ke Bali dan ke Indonesia.”
Untuk market Cina sendiri, destinasi wisata yang ditawarkan di sana terlalu banyak pilihannya. Mereka jarang untuk kembali lagi mengunjungi sebuah destinasi wisata. Jika mereka sudah pergi ke Phuket,
Sachie Yamane
34 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
Indikator
Dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata Indonesia di tahun 2010 terlihat melalui Neraca Satelit Pariwisata Nasional
ini. Dibandingkan tahun 2006, telah terjadi peningkatan di hampir semua lini dan peningkatan relatif besar justru tampak pada dampak pariwisata menciptakan kesempatan kerja.
PINTU MASUK UDARA WISMANPARIWISATA INDONESIA
FIGUR 2011
35Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
inDiKATOrUTAMAIndikator
(+/-) %
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Fokus PasarJanuari–April, 2012 vs 2011 (urutan menurut peringkat jumlah)
SINGAPURA 379,023 368,971 10,052 2.72% MALAYSIA 351,509 322,531 28,978 8.98% AUSTRALIA 270,526 252,214 18,312 7.26% CINA 225,405 158,104 67,301 42.57% JEPANG 136,041 133,237 2,804 2.10% KORSEL 106,998 97,039 9,959 10.26% TAIWAN 63,101 62,802 299 0.48% AMERIKA SERIKAT 62,595 58,186 4,409 7.58% INGGRIS 60,230 59,320 910 1.53% INDIA 55,698 50,939 4,759 9.34% PERANCIS 46,737 45,164 1,573 3.48% FILIPINA 43,880 39,772 4,108 10.33% BELANDA 42,035 43,817 -1,782 -4.07% JERMAN 41,910 39,032 2,878 7.37% RUSIA 39,163 36,980 2,183 5.90% TIM-TENG 29,098 24,157 4,941 20.45% LAINNYA 575,908 530,774 45,134 8.50% GRAND TOTAL 2,529,857 2,323,039 206,818 8.90%
FOKUSPASAR
JANUARI – APRIL2012 2011
SELISIH
*) Kebangsaan lain dan pintu lain.
Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca NegaraMenurut Pintu Masuk Periode Januari–April, 2012 vs 2011
Soekarno-Hatta 638,284 595,925 7.11% Ngurah Rai 904,495 836,756 8.09% Polonia 65,838 57,040 15.42% Batam, Kep. Riau 383,212 344,074 11.36% Sam Ratulangi 6,246 5,856 6.66% Juanda 60,808 56,162 8.27% Entikong 7,735 7,819 -1.07% Adi Sumarmo 7,317 7,490 -2.31% Minangkabau 10,875 10,151 7.13% Tanjung Priok 21,381 21,863 -2.20% Tanjung Pinang 34,968 32,256 8.41% BIL, Lombok 4,931 4,953 -0.44% Makassar 4,581 4,074 12.44% Sepinggan, Balikpapan 6,265 5,738 9.18% St. Sarif Q-II,Pekanbaru 6,928 6,714 3.19% Adi Sucipto, Yogyakarta 16,000 16,172 -1.06% Husein Sastranegara Bandung 46,007 36,919 24.62% Tanjung Uban, Kep. Riau 108,241 103,054 5.03% Balai Karimun, Kep. Riau 36,230 35,313 2.60% Jumlah 19 Pintu 2,370,288 2,188,329 8.31% Pintu Lainnya 159,608 134,710 18.48% Total Wisman 2,529,896 2,323,039 8.90%
Pintu MasukJanuari–April
2012 2011Perubahan thd Jan–April 2011
Sumber : BPS
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TOTAL 2012 652,692 592,502 658,602 626,100 2,529,896 2011 548,821 568,057 598,068 608,093 600,191 674,402 745,451 621,084 650,071 656,006 654,948 724,539 7,649,731 2010 493,799 523,135 594,242 555,915 600,031 613,422 658,476 586,530 560,367 594,654 578,152 644,221 7,002,944
Jumlah Kunjungan Keseluruhan Wisatawan Mancanegara - Bulanan 2010 - 2012
800.000
700.000
600.000
500.000
400.000JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
201220112010
Jumlah Kunjungan Wisatawan MancanegaraJanuari–April, 2012 vs 2011
BULAN 2012 2011 (+/-) % JANUARI 652,692 548,821 18.93 FEBRUARI 592,502 568,057 4.30 MARET 658,602 598,068 10.12 APRIL 626,100 608,093 2.96 JAN-APRIL’12 2,529,857 2,323,039 8.9 M E I 600,191 J U N I 674,402 J U L I 745,451 AGUSTUS 621,084 SEPTEMBER 650,071 OKTOBER 656,006 NOVEMBER 654,948 DESEMBER 724,539 GRAND TOTAL 7,649,731
36 Vol. 3 l No. 30 l Juni 2012
ahun 2012, sekitar 92 even di seluruh Indonesia akan dilaksanakan. Sebelas diantaranya disponsori Kemenparekraf. Enam puluh even di daerah akan didukung. Akan ada 20 event berskala internasional. Ini ditujukan untuk men
dukung eveneven yang dibuat oleh daerah. Obyek paling banyak diminati di liburan adalah yang berada di
pulau Jawa. Uniknya pulau ini sebagai pasar dan sekaligus sebagai destinasi. Maka pertukaran akan dinamis, penduduk Jawa berwisata ke pulaupulau lain dan sebaliknya. Alangkah indahnya.
www.indonesia.travel
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi KreatifDirektorat Jenderal Pemasaran Pariwisata
www.parekraf.go.id
29 Juni-1 Juli 2012
22–23 Juni 2012 Nopember 2012
19-21 Oktober 2012
18–21 Oktober 2012
4–10 Juni 2012
8–11 Oktober 2012
7–12 November 2012
Kemenparekraf menciptakan dan mendukung Tourism Event untuk pemasaran pariwisata di dalam negeri dan di luar negeri.
TIndahnya pakaian dan tari tradisional di Lampung.
Top Related