Nelayan Menggantung Harapdi Bibir Pantai Panjang Bengkulu
PERPUSTAKAANBADAN BAHASA
departemen pendidikan nasional
NelayanMenggantung Harapdi Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Antologi Puisi
Pemenang Lomba Cipta Puisi Indonesia (LCPI)
se-Provinsi Bengkulu
Tahun 2016
dalam rangka Pekan Nelayan dan Kemaritiman
dengan tema:
"Karakterlstik Kemaritiman dalam Puisi"
Diselenggarakan cieh:
Kantor Bahasa Bengkulu
bekerja sama dengan
Pemerintah ProvinsI Bengkulu
PERPUSTAKAA^a BaDAN B AH ASAKlasifikasi
%-\l
- An . J
No. Induk
Tg!.
ltd.
01-30
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendldlkan dan Kebudayaan2016
Perpustakaan Nasional Republik IndonesiaKatalog Dalam Terbitan (KPT):
Helen, dkk. (Peny.)Nelayan Menggantung Harap d! BIblr Pantai Panjang Bengkulu;Cetakan Pertama; Bengkulu: Kantor Bahasa Bengkulu; 2016
xxiv + 184 him.; 21 cm.ISBN: 978-602-6205-10-0
NELAYAN MENGGANTUNG HARAP
di Biblr Pantai Panjang Bengkulu
ISBN 978-602-6205-10-0
14 X 21 cm; xxlv +184
Penanggung Jawab:Kepala Kantor Bahasa Bengkulu
Penults:Nurlendah, dkk.
Penyunting:Hellen, dkic
Peninjau:Karyono, S.Pd., M.Hum.
Tata Letak:
Ahmad
Desaln Sampul:Aye Z. Wafa
Cetakan Pertama
Agustus 2016
Hak cipta dllindungi undang-undangAll Right Reserved
Penerbit:
Kantor Bahasa Bengkulu _Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaKementerian Pendldlkan dan Kebudayaan
Alamat:
Jalan K.S. Tubun No. 9, Gading CempakaBengkulu 38225Telepon 0736-344078Faksimile 0736-344078
Sambutan
Kepala KantorBahasa Bengkulu
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah
pulau terbanyak di dunicL Pulau-pulau tersebut terhubung oleh
samudra dan selat Luas wila}^ lautan Indonesia lebih luas
dibandingkan dengan wila}^ daratan. Oleh karena itu, negara
Indonesia disebut sebagai negara maritim.
Senada dengan hal itu, Provinsi Bengkulu sebagai daerah
yang berada pada wilayah pesisir pantai Barat Pulau Sumatera
menjadi salah satu objek percontohan pembenahan pada sektor
kemaritiman Indonesia. Pembenahan tersebut meliputi banyak
hal, termasuk di antaranya adalah pembinaan mental dan ka-
rakter anak bangsa dalam men3nkapi keberadaan laut Tentu
saja 3^g dimaksudkan dengan laut dalam hal ini mencakup
hingga biotanya. Rusaknya terumbu karang, banyaknya sampah
pada bibir pantai, serta banyaknya kejadian-kejadian 3^ng tidak
manusiawi seperi pembuangan mayat dan tempat perbuatan
mesum menjadikan citra kelautan temoda.
Dalam rangka memperingati Pekan Nelayan dan Kema
ritiman tahun 2016, Kantor Bahasa Bengkulu teiah melaksanakan
kegiatan Lomba Cipta Puisi dengan tema "Karakteristik Maritim
dalam Puisi". Kegiatan tersebut diikuti oleh tidak kurang dari2000 orang.
• Sambutan Kepala Kantor Bahasa Bengkulu v
Kantor Bahasa Bengkulu sebagai lembaga yang bergerakdi bidang kebahasaan dan kesastraan selalu berupaya mem-ben peluang dan kesempatan yang sama bagi semua elemenmasyarakat untuk dapat meningkatkan kemampuan dan me-ngembangkan bakat dalam berekspresi sastra. Sejalan denganhal itu, semua elemen masyarakat juga dapat membangun sikappositif dan apresiatif mereka terhadap maritim dan sastra dan
juga sebagai wahana promosi wisata kemaritiman kepada masyarakat melalui kegiatan ini.
Antologi puisi ini merupakan basil dari kegiatan tersebutDari 2000 peserta j^g terdiri dari enam kategori, yakni Ka-
tegori Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah menengah Atas (SMA), Mahasiswa, GurU dan Dosen,
dan Umum, dipilihlah 20 besar dari masing-masing kategori.
Karya-kaiya tersebut kemudian dianalisis, dinilai, dan disunting
oleh tim sehingga layak diterbitkan sebagai buku kumpulanpuisi. Upaya ini tidak hanya berhenti sebatas penerbitan ini saja.
Kantor Bahasa Bengkulu akan terns berupaya meningkatkan
kualitas dan kuantitas kaiya sastra basil tulisan masyarakat dari
berbagai elemen di Provinsi Bengkulu pada waktu yang akan
datang melalui program pembinaan 3^ng berkelanjutan.
Atas lahim}^ antologi puisi ini, Kepala Kantor Bahasa
Bengkulu memberikan apresiasi yang tinggi dan mengucapkan
selamat kepada semua pemenang yang kaiyanya terpilih untuk
diterbitkan dalam buku antologi puisi ini. Semoga semua pe
menang tetap akan melahirkan karj^-kaiya terbaiknya di masa
yang akan datang.
Bengkulu, 1 Agustus 2016
Kaiyono, S.Pd., M.Hum.
vi Nelayan Menggantung Harap di BIbir Pantai Panfang Bengkulu
Catatan
Tim Penyusun
C3%D
Buku ini merupakan kumpulan puisi karya pemenangLomba Cipta Puisi Indonesia (LCPI) Pemenang Lomba Cipta Puisi Indonesia (LCPI) se-Provinsi Bengkulu Tahun 2016. Kegiat-an Lomba Cipta Puisi Indonesia (LCPI) ini sendiri dilaksanakanoleh Kantor Bahasa Bengkulu bekerja sama Pemerintah Provin-si Bengkulu dalam rangka Pekan Nelayan dan Kemaritiman Tahun 2016. Kegiatan ini berlangsung pada 9 April 2016 di SportCentre, Pantai Panjang, Bengkulu dengan mengangkat tema"Karakteristik Kemaritiman dalam Puisi".
Buku ini berisi 120 puisi yangterdiri dari 20 puisi pemenang20 besar kategori Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Per-tama (SMP), Sekolah menengah Atas (SMA), Mahasiswa, Gurudan Dosen, dan Umum. Salah satu puisi 3^g dimuat dalambuku ini adalah "Nelayan Menggantung Harap". Puisi tersebutmerupakan puisi terbaik pilihan Gubemur Bengkulu 3^ng dipilihpada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten RejangLebong, 2 Mei 2016 lalu.
Dari semua tulisan yang terdapat dalam antologi puisi inimenunjukkan bahwa semua elemen mas3^rakat 3^ng ada diBengkulu baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, guru, dosenmaupun umum memiliki sikap positif dan apresiatif terhadap
• Catatan Tim Penyusun v/f
sastra dan maritim yang mereka tunjukkan melalui keperdulian
mereka yang tertuang di dalam puisi.
Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca sebagai bagiandari upaya pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia di Bengkulu.
Bengkulu, 1 Agustus 2016
Tim Penyusun
via Nelayan Menggantung Harap di Bibfr Pantai Panfang Bengkulu
Kata Pengantar
Buku ini menyajikan kumpulan puisi yang ditulis oleh ber-bagai kelompok usia dan latar pendidikan, yaitu siswa-siswa SD,
SMP, SMA, serta Mahasiswa, Guru, Dosen, dan umum. Mereka
menulis puisi dalam rangka keikutsertaannya pada Lomba Cipta
Puisi Indonesia bertema 'kemaritiman' yang diselenggarakan
oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu. Ada ribuan peserta
lomba tersebut, dan itu beraiti ada ribuan puisi yang ditulis
dan terkumpul. Buku ini tidak menyajikan semua puisi yangterkumpul tersebut, tetapi hanya sekitar 120. Dari jumlah ter-sebut mencakupi 20 puisi terbaik dari tiap-tiap kelompok. De-ngan demikian, puisi-puisi yang diterbitkan dalam buku ini ada-
lah puisi-puisi pilihan.
Sungguh menarik membaca puisi-puisi dengan tema yangsama, yaitu 'kemaritiman', namun dengan penulis yang usia,
pendidikan, dan pengalaman buda}^ 3^ng berlainan. Menarikkarena terlihat adan}^ keragaman pemaknaan dan pemahaman
mengenai ide atau gagasan 'maritim' yang mencakupi laut dengan segala kondisi, kandungan biota, serta keterkaitan dengankehidupan manusia baik lokal Bengkulu maupun nasional Indonesia.
Meskipun para penulis memiliki keanekaragaman latarbelakang, temyata mereka memiliki kesamaan dalam meman-
dang, memahami, dan memaknai laut Mereka merasa bahwa
• Daftarisi jx
laut adalah miliknycL Oleh karena itu mereka prihatin terhadap
kerusakan laut dan tenimbu karangnya, pencurian ikan, dan
kehidupan nelayan. Bagi mereka, menjaga dan melestarikan
laut sangadah penting karena laut merupakan penghubung
dan pemersatu - bukan pemisah - kepulauan negeri mereka.
Itulah topik-topik yang disuarakan oleh penulis dari berbagai
kelompok usia dan latar pendidikan. Membaca keseluruhan
puisi-puisl dalam buku akan kita dapati bahwa laut adalah milikl
semua usia; juga berarti membaca pemahaman dan pemaknaan
kita sendiri tentang laut
Laut dengan segala keberadaannya adalah karunia Tuhan
bagi umat manusia. Karunia dan ciptaan Tuhan yang penuh pe-
sona bagi siapa pun. Tua dan muda pastilah menyukai laut, ke-
indahann}^, pesonanya, misterinya; tentang pasim}^, tentang
cemara-cemaranya, tentang burung camamya, tentang birunya,
tentang ombaknya, perahu-perahu nelayan, ikan dan terumbu
karangnya; tentang segalanya dari laut; selalu dan akan selalu
memukau kita semua.
Puisi yangdikutip sebahagiannya berikut ini menunjukkan
kepada kita anugerah Tuhan itu, laut, takdir bagi kita semua yang
menawan, yang rupawan, yang menalqubkan. Laut adalah takdir
bagi kita dan kita patut bertasbih pada Tuhan sang pencipta.
Takdir hadirkan aku dengan rupawanBiru terbentang anggun menawanBakpermadani terhamparluasTak terukur oleh pembatasBerayun-ayun gelombangkuPentaskan seni alam nan menggodaButiran-butiran pasirku manjakanTiap tapakyang berpijakBetapa tidakjiwa berdendangSaksikan ombak bercumbu rqyu bersama karang..^Jika lisanmu keluh tal^ubLantunkanlah suara tasbihmu pada-Nya
X Nelayan Menggantung Harap dl Bibir Pantai Panjang Bengkulu •
Memahami pesona dan misteri iaut ibarat memahami
rahasia Tuhan yang tiada habisn}^. Tak pemah cukup ungkapanuntuk men3^takan pesona dan keindahan laut Tak pernah
cukup kata-kata digunakan untuk mengungkap misteri yang
dikandungn}^ Takpemah sepadan kiranyapujian dan sanjunganuntuk menyatakan kekaguman manusia pada keindahan laut
Hamparan luas tak terhingga dan wamanya, diungkapan
sebagai permadani biru. Gerak air 3^ng dinamis dan kehidupandi dalamnya digambarkan sebagai ombak bergulung bercakap
ria; terumbu karang dan biota laut; wama-wami rumput laut;
molusca bercangkang berkembang; bawal kerapu, kakap, dan
udang beriring-iring mengundang pandang. Semuanya adalah
pesona. Laut adalah surga para penjelajah. Laut juga bukan
hanya ombak dan biota di dalamn}^, laut adalah cemara yang
menjulang menari-nari diterpa angin, juga pasir dan jingga
di senja kala; pesona yang tiada akan pemah manusia bosan
menikmatinya.
Laut adalah juga sumber kehidupan nan abadi. Laut ada
lah tempat harapan bergantung, ladang kehidupan nelayan,
tempat jiwa dan raga dicurahkan untuk mendapatkan hajathidup bagi keluarga dan anak cucu; dan juga harapan masa
depan disandarkan. Laut identik dengan nelayan, ikan, udang,
mmput laut tetapi juga gelombang dan badai yang mengancam-tenggelamkan perahu, menantang jiwa dan raga nelayan.
Mereka...
Nelayanyang bertarung melawan ombakMereka,..
Nelayanyang takgentar melawan badai,Mereka...
Nelayanyang mencari nafkah untuk keluarganya,Menyerahkan seluruh jiwa dan raganya,Hanya untuk keluarga, dan hanya untuk kita...Untuk kita semua
Antologi Puisi xi
Cahc^a senja menembus celah-celah jalaYang direntangkan nelqyanBuatmenjaring masa depan
Menjadi sumber energi bangsa nan abadi
Laut dan perahu para nelayan adalah kisah 3^ng tak pemahselesai dilukiskan, cerita abadi yang selalu menarik untuk di-
ungkapkan lewat puisi. Upaya dan perjuangan para nelaysm.melawan ombak dan badai adalah kisah sepanjang masa yang
tak akan habis dituturkan. Badai, gelombang, perjuangan, ke-
hidupan, ikan dan tangkapan, harapan, kebahagiaan adalah ung-kapan-ungkapan yang sangat dekat dengan laut dan nela3^n.
Wahai nelqyan tuaTelah kulukiskan langitbakkanvasTelah kutulis kisahmu
Kisah seorang laki-Iaki berjalan di atas laut
Demikianlah, kekaguman akan pesona laut, akan keka3^an
biota di dalamnya yang melimpah ruah melahirkan peduli untuk
melestarikan. Cintai dan sayangi laut kartena ia adalah anugerah
sumber kehidupan yang tiada akan habis sepanjang masa.
Lindungi dan jaga laut karena laut adalah kehidupan bagi masadepan bangsa. Kita bisa simak dari ban}^ puisi dalam buku ini
yang menyuarakan dan mengekpresikan pentingnya mencitaidan melestarikan laut Gelora mencintai laut bisa kita catat dari
hampir semua kelompok usia dan latar pendidikan yang menu-lis puisi dalam buku ini.
Namun, ketika laut tak lagi biru-jemih dan indah memu-
kau pandang, ketika laut rusak oleh tangan-tangan tak bertang-gung jawab, ketika laut tak lagi cukup menafkahi, ketika laut taklagi teijaga dan pencuri bersimaharajalela merusak terumbukarang dan merampas ikan, maka kekecewaan mewamai hatidan bencana pasti menanti di hadapan kita. Sejumlah puisi dalam buku ini menyuarakan hilangnya keindahan dan rusakn}^
xfi Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantal Panjang Bengkulu •
laut serta derita 3^ng ditimbulkannya. Laut adalah sumber ke-
hidupan, dan rasaknya laut berard hulangnya sumber kehi-
dupan. Maka kesengsaraanlah 3^g terslsa. Beberapa puisi me-
nyuarakan tentang hal tersebut
Keindahan hanyalah kenanganKebersihan tinggal impianEksplorasi txinpa batasDari merekayang tek pemah puas
Tawa anakyang enggan berlariJeritpara ibu di depart tungkuMenanak sesobekjaringKehilangan impian tentang sekeranjang ikanYang hilang dihempas musim
Lirik-lirik masa sekarangSejarah sudah redup redamMesiu andalan kerap terancamDirampok, disikatdan dijarahBak sampan yang tak bertuan
Keserakahan manusia mengambil keka3raan laut dengan
dalih untuk kepentingan pribadl atau kelompoknya, keserakah
an manusia akan kesenangan sesat dunia, keserakahan yang
telah menimbulkan kesengsaraan dan bencana kehidupan ma
nusia rupanya menjadi perhatian kita semua dan juga menjadiperhatian para penulis puisi. Puisi-puisi yang ditulis baik olehsiswa SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Guru dan Dosen, juga penulis
dari kelompok umum menjniarakan soal ini. Begitulah, cinta
terhadap laut serta semangat menolak perbuatan semena-mena
terhadap laut adalah suara semua orang.
Dan tidakkah cukup jika aku berkisahJuga tentang wama jingga, hitam nan pekatSisa pabrik kalianDi tambah pengeboran minyak
Antologi Puisi xiii
Tambang pasir besi, dan rencana seperti apa lagi?Masih inginkah kalian akan dunia kamiyang porakporanda?
Ini dendangku, dendang piluMereka sibuk memperkcQ^a tujuh turunanMembalas dengangedung menjulangMengoleksi Pajero mewah
Kita semua menyadari bahwa kekayaan dan keindahan
laut kita tlada bandingnya di dunia. Keindahan dan pesona laut
kita, kekayaan biotanya, letaknya di antara dua benua dan dua
samudera, adalah tiada tandingnya di dunia. Bangsa lain merasa
iri dengan laut kita. Ketika kita lalai dan tak menjaganya, maka
keindahan dan pesonanya rusak, kekayaannya 3^ng melimpah
ruah itu musnah diambil bangsa lain tak tersisa. Tinggalah
kita yang merugi, tiada lagi laut menafkahi dan tiada lagi laut
mempesona. Kutipan bahagian puisi yang berikut menunjukkan
kepada kita betapa tak sepantasnya kita biarkan orang lain
mengambil laut kita.
Banyak negarayang iri..Banyak negarayang ingin mengambil lautku...Jangan ambli lautku...Jangan ambil lautku...
Birukan lagi hitam kamiBiarkan kami dapat menjaring emas
Tolong sayangi kami!Tolong cintai kami!
Penghidupan lebih layak adalah harapan kamiLautan berharta
Rasa cinta dan memiliki laut, melihat kerusakan dan hi-
langnya keindahan laut, menimbulkan semangat, gelora untuk
mengatasinyta. 'Revlosui biru' mesti dilakukan untuk mengem-
balikan laut yang menghidupi. Bakau mesti ditanam kembali
xiV Nelayan Menggantung Harap di BIbir Pantai Panjang Bengkuiu •
dan tenimbu karang mesti terus terpelihara agar ikan me-
limpah dan sumber penghidupan tersedia. Usir para pencuri
ikan dan jaga agar laut tetap berdaulat dan memberikan kehi-
dupan 3^g cukup bagi Idta. Kita mesti peduli kepada dan punyarasa memiliki laut, kita mesti punya cinta pada laut Demikian-
lah suara-suara itu dikumandangkan lewat puisi-puisi ketika
melihat ambang kehancuran laut, ketika melihat laut sebagai
surga 3^g teijajah.
Negeriku negeri bahariTerhampar laus bak permadaniSiang dan malam tumpuan rejekiUntuk anak cucu kini dan nanti
Negeriku, negeri bahariMari kita jaga siang malam dan pagiJangan rusakan tak terkendaliAgar bahari tetap lestari
Laut mesti berdaulat
Berantas, tenggelamkan nelayan asingApapun bentuknya ilegal fishingKapal besar bikin pusing dan bisingHancurkn, biarlah jadi puing-puing
Revolusi biru lautku
Tanami Mangrove dan TerumbuPelihara rumput lautLestarikan penyuJayalah nelayan dan meritimku
Kembalikan senyum nelayan dan laut Nusantara iniBuatlah ikan dan terumbu karang menjadi rianggembiraLautku Hidupku!
Tolong cintai kami
Negeri nan elok kaya sumber dayaJangan biarkan tangan-tangan berdosa itu menjahilinya
• Antologi Puisi xv
Beberapa puisi lainnya menyuarakan hal yang sama meskidengan ungkapan yang berbeda. Bahwa merusak laut, menoirikekayaan di dalamnya hanya untuk memenuhi keserakahan danhasrat pribadi adalah sangat tidak bermartabat Bahwa per-buatan itu pastilah akan melahirkan bencana dan penderitaan
panjang di kemudian hari. Perhatikan kutipan puisi yang berikut
Lirik-lirik masa sekarangSejarah sudah redup redamMesiu andalan kerap terancamDirampok, disikatdan dijarahBak sampan yang takbertuan
Lirik-lirik masa sekarangGelarhormatdan pujian bagai kenanganTerhempas badai akibat layar tuk terkembangPeluh dan raungan sampan-sampanTerus mengusik dan mencabik lautxinHanya sumpah serapahyang terus terlontarTinggal menunggu malapetaka datang
Sekali kita tiada boleh lalai menjaga laut Sesekali kita
tiadalah pantas menelantarkan laut sebab laut adalah marwah
kita, harkat dan martabat bangsa. Maka lewat puisi-puisi, suara-
suara cinta pada laut terus berkumandang. Harapan dan tekad
untuk menjaga laut juga disuarakan. Dengan bersatu dan bekerja
sama bahu-membahu penuh cinta, maka laut akan terjaga dan
lestari, demikian juga kehidupan akan terpelihara sepanjang
ha3rat
Sudah terlalu lama melupakan lautSudah terlalu lama menelantarkan laut
Sudah terlalu lama acuhkan laut
Sampai akhimya, kita lupa bagaimana cara menyelam
Saat kita bisa bersatu
Saatkita bisa beketja samaSaatldta merasa saling peduli
xvi Nelayan Menggantung Harap dl Bibir Pantai Panjang Bengkulu •
Saatkita merasa saling memilikiSaat kita mencintxii negeri iniSaat kita tahu, laut ini milik kita
Tentu kita akan berusaha sekuat tenagaMenjagayang kita miliki
Beberapa puisi yang bahagiannya dikutip di atas mengi-
sahkan kepada kita tentang laut sebagai anugerah Tuhan un-
tuk kita dengan keindahaimya, dengan keka3^an 3^g dikan-
dungnya; laut yang memberi kehidupan bagi manusia. Selain
itu juga puisi-puisi yang mengisahkan ulah manusia yang tidakpeduli terhadap kelestarian laut, bersifat serakah dan merusak
laut; biru permadaninya menjadi kotor dan terumbu karang-
nya rusak; keserahakan yang menimbulkan kesengsaraan bagi
nela3^n, bagi manusia karena tak ada lagi cukup ikan ditangkap.
Juga puisi-puisi 3^ng mengisahkan pecurian ikan dalam laut
kita. Sebahagian lainn}^ menyuarakan harapan dan tekad un-
tuk memelihara laut dan menjaga kelestariannya, menjaga
dari pencurian ikan oleh orang asing. Disuarakan juga dalamsebahagian puisi tersebut harapan untuk terus mendntai laut
dan melestarikannya agar laut tetap memberi kehidupan bagi
umat manusia sekarang dan bagi masa depan bangsa.
Yang sudah kita saksikan dari puisi-puisi itu adalah salah
satu saja dari cara memandang laut Satu cara memandang
laut sebagai bagian dari kehidupan keseharian kita, sesuatu
]yang dekat dan langsung menyentuh kebutuhan kita sehari-
hari. Selain hal-hal 3^ng demikian itu, patut kita catat bahwa
ada cara pandang lainnya tentang laut yang juga disuarakan
dalam sejumlah puisi dalam buku ini. Puisi-puisi yang dimaksud
adalah yang menyuarakan laut dalam hubungan yang lebih
luas, keindonesiaan, kenusantaraan. Cukup banyak puiai yang
berbicara secara tegas tentang hall ini; laut yang tidak me-
misahkan, tetapi laut yang menghubungkan dan men3^tukan
kita yang tinggal dalam pulau-pulau. Bagi mereka laut bukan
• Antologi Puisi xvii
sekadar sumber kehidupan, tempat kita bergantung pada basil
tangkapan ikan untuk kebutuhan sehari-hari. Bagi mereka laut
bukan juga sekadar keindahan dan pesonanya yang tak kunjung
habis blsa dinikmati. Bagi mereka, dan pastilah bagi kita semua,
laut adalah penghubung dan pemersatu ribuan pulau sebagaisatu kesatuan yang tak terpisahkan.
Dari baratke timur
Disatukan oleh lautan nan indah rupawanTanpa lautnegeriku bukan negeri seribu pulauItulah negeriku tercinta IndonesiaIndonesia negeri seribu pulau disatukan oleh lautanLautbukanlah pemisah bagi negerikuLautlah pemersatu negeriku
Itulah Indonesia, itulah Nusantara, ketika laut adalah yangmenghubungkan dan menyatukan, negeri belasan ribu pulau.Gagasan kenusantaraan, belasan ribu pulau yang ditautkan dandiuntai dengan laut disuarakan secara tegas dalam beberapapuisi dalam buku ini. Bahwa keindonesiaan dan bahwa kenu
santaraan bukan hanya satu kesatuan dalam dirinya sendiri,malainkan kesatuan dalam kaitannya dengan dunia denganbangsa-bangsa lain. Nusantara adalah pores dunia, perlintasansegala penjuru dan persinggahan semua bangsa di dunia. Nu
santara adalah kesatuan dan bagian dari dunia, satu laut, satu
dunia. Memahami gagasan kenusantaraan merupakan isu pen-ting dan kita menyaksikann}^ gagasan ini disuarakan melalui
puisi-puisi.
Membentang sepanjang Sabang MeraukeDiapitSamudera Hindia PasifikGugusan pulau-pulau kecilTampak berjejer kokoh
Lebih lagi, kesadaran bahwa lautlah 3^g menyatukanIndonesia, bahwa lautlah yang menguntai Nusantara menjadi
satu kesatuan takterpisahkan, mengingatkan kita semua pada
xvili Nelayan Menggantung Harap di BIbir Pantal Panjang Bengkulu •
harkat bangsa Indonesia sebagai bangsa pelaut, bangsa 3^ng
pemah menjelajah dunia, menjelajah laut, menempuh badai,
menembus ombak.
Sampaikan rinduku pada bocah TapakPadriYang bertenggerdi atas sampan-sampan kecilMengibarkan bendera merah putihSambil berdendangMenyanyikan lagu kampung halaman"NenekMoyangku Orang Pelaut"
Kesadaran akan laut 3^g menguntai beribu pulau dan
beribu suku bangsa menjadi satu kesatuan juga mengingatkankepada kita tentang sejarah masa lain, kejayaan Nusantara.
Bangsa Nusantara adalah bangsa "sang penakluk lautan" yang
telah berlayar memotong Samudera Hindia hingga ke Mada-
gaskar. Bangsa Nusantara adalah bangsa yang pemah beijaya
di masa lampau.
Indonesia,
Ingatkah dulu kita pemah berjcya?Kala sriwijqya takiukkan malakaIngatkah dulu kita pemah meraja?Kala majapahitsatukan nusantara
Akankah kejayaan bangsa maritim akan datang kembali?
Adakah kemuliaan dan keja3^an itu bisa kita rasakan kembali
sekarang dan yang akan datang? Ada kegundahan yang me-
nyelimuti kita yang diungkapkan lewat puisi-puisi. Sebab, ke-
nyataan dewasa ini yang melanda laut kita, yang melanda bang
sa kita menunjukkan sebaliknya. Ada kecemasan akankah kita
bisa menjadi bangsa beijaya di laut. jalesveva jayamahe.
Singgasana tua itu semakin lapukla masih setia merc^u tuannyaLautnya masih bergemuruhTuk dikuasai pelaut tangguh
Antologi Puisi xix
Indonesia
Bangun kembali benteng merah putih ituTuk kenakan mahkota biru
Bangun kembali armada nusanixtraTuk kembali jadi raja di lout kitxi
Demikianlah, melalui puisi kita menj^aksikan kumandangharapan akan kejayaan Nusantara, kejajraan Indonesia, bangsa
maritim, bangsa pelaut, sang penjelajah lautan. Melalui puisi
dilantunkan harapan dan juga pemyataan kesetiaan pada lautIndonesia. Berjuta tangan akan membela laut Indonesia, ber-
Juta putra putri Indonesia akan tetap setia mengawal dan mem-pertahakankan laut dan Indonesia karena laut adalah energi
bangsa nan abadi. Kesetiaan pada nusa dan bangsa, kesetiaan
pada laut Indonesia itulah yang akan mengantarkan kejayaanNusantara di masa mendatang.
Pada hamparan lautdari Sabang sampai MeraukePada persilangan dua samudera dan benuaPada rinduyang mengetuk kutipan sejarah
Aku panggil tuan patih Gajah MadaPerwujud nusantara Jaya kembali
Nusa diantara air....
Sejahteralah IndonesiaJqyalah Nusantara
Pada hamparan seribu pulauyang biruTerlukis sketsa tentang pertiwiku
Akhimya, mencintai Indonesia, mencintai Nusantara ada
lah mencintai laut Mencintai Indonesia, mencintai Nusantara
adalah mencintai laut, menjaganya, mempertahankannya agar
untaian kesatuan dan persatuan Indonesia lestari, dan agar
pesona dan keka3^annya abadi dan senantiasa menghidupi.
Demikianlah yang dapat kita simak sekelumit dari puisi-puisi
dalam buku ini. Puisi-puisi 3^ng mewakili perasaan, pikiran,
XX Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantal Panjang Bengkulu •
harapan kita tentang laut, dan peijuangan kita mempeitahan-kan laut, mempertahankan pertiwi, deml keja3^an dan kemulia-
an Indonesia. Membaca puisi-puisl dalam buku ini, kita akan
menyadari bahwa kita sedang membaca cita-cita kita semua,
bangsa Indonesia.
Selamat membaca.
Tlassinurat,
17 Oktober 2016,22.42
Sarwit Sarwono
Antolo0 Puisi xxl
Daftar hi
Sambutan Kepala Kantor Bahasa Bengkulu v
Catatan Tim Penyusun vii
Kata Pengantar Ix
Daftar Isi xxiii
Kategori
Sekolah Dasar 1
Kategori
Sekolah Menengah Pertama 27
Kategori
Sekolah Menengah Atas 61
Kategori
Mahasiswa 93
Kategori
Guru dan Dosen 127
Kategori
Umum 157
Daftar Isi xxiii
Kategori
Sekolah Dasar
Seuntai Cmta untuk Pantai Bengkulu■ R.A. Nisrina Ulya
Kami beijalan di atas pasir putih yang berkilauDi antara bebatuan yang tersusun rapiSaat kepiting kecil berlari menjauhBersembunyi di balik beton pemecah ombak
Teriihat pohon cemara menjulang tinggiMelambai pada pohon kelapaIkut menyapa kami di pondok bambuMenikmati laut nan tenang
Di tengah lautan perahu nelayan berlombaMendekati tepian pantai bersama anginMembawa ombak ke pesisirMenanti matahari terbenam
Ketika langit berwaraa merah sagaAnak-anak para nelayan berlari mendekatMembantu mendorong perahu orang tua merekaMelompatkegirangan melihattangkapan ikan nan beragam
Sebuah pulau di tengah-tengah lautYang sering disebut dengan namaPulau tikus...
Dengan mercusuar yang berdiri tegap disana
Banyak taman yang mengelilingiTepian pantai yang tak teriihat sepiPa3amg berwama-wami beijaga ̂ sekitar tamanDengan perahu yang beijejer layaknya pasukan
Kategori Sekolah Dasar
Lautku HarapankuB Khairunnisa
6%D
Kakekkubilang...Laut itu, bukanlah laut!... itu kolam susu
Kail dan jala, cukup menghiduplmu...... hmm... apa iya ??
Aku melihat... banyak kapal-kapal kecil nelayan tidak melaut..dengan nada putus asa... mereka berkata:
"... ikannya sedikit; nak...Jangankan untuk ba}^ sekolah...dapat makan saja, sudah S3nikur...."
Kemana larinya Ikan-ikan itu ??
Aku mendengar...beberapa kapal nela3^n asing... diledakkan...ternyata... mereka pencurinya...Waah... hebat
Semoga, mulai sekarang laut kita dapat terjaga
Haai.. angin laut pantai panjang Ben^oiluTolong sampaikan salam dua jempol untukSrikandi lautku, harapanku bu susi
Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Lautan
m Nur Audina Putri
Laut...
Berdiri aku ditepi pantai,Melihatmu yang sangat damaiAlunan ombak datang bergulung-gulung,Deburan ombak terseret angin,Menenan^can hati yang gundah gulana
Laut...
Suara deburan ombakmu,
Bagaikan alunan musik yang sangat indah,Yang menghibur diri sejenakTak lepas pandanganku darimu,Karena indahn}^ pesona alammu
Laut...
Sebuah kehidupan didalamnya,Telah temoda oleh tangan-tangan jahil manusiaKehidupan yang dahulunya damai dan indah,Berubah menjadi kacau dan suram
Lautku...
Maafkanlah kami, atas ulah-ulah kami
Yang membuat pesona alammu,Menjadi kotor dan gersang
Kategoii Sekolah Dasar
Lautku, Hadiah Tuhankuffl Heni Paleta Cahaya
Laudcu...
Tempat pulau-pulau memancang diriDengan hamparan biru ibarat permadaniOmbak berdebur menyisir gelombangHadiah dari sang tuhan
Lautku...
Dalam hempas angin yang meneijangDiantara riak air yang memercikIkan berenang sambil bertasbih penuh syukurNikmat tuhan mana yang kau dustakan
Lautku...
Terumbu karang menata dirinyaMelukis diantara wama air yang heningInilah maha karya sang penciptaYang kau dan aku hams jaga
Lautku...
Disanalah tempat nelayan bekerjaDebur ombak membuat perahu berayun-a)nmItulah kelestarian yang hams dijaga
Nelayan Menggantung Harap dl Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Lintas Nusantara
ffi Mira Devinki Dwi Syahputri.R
Negeriku elok dan permaiBeijejerkan pulau-pulauDan dibentang luas samuderaDengan kekayaan hasil lautnya yang melimpah
Negeriku, negeri bahariYang diapit dua benuaTertata rapi didalam dua samuderaBak taman surga di lautan...
Semerbak harum negerikuDipagar gunung-gunung menjulangDikelilingi perairan dari sabang sampai meraukeTerangkum dalam lintas nusantara
Negeriku subur dan makmurDengan deburan gelombang lautDitumbuhi terumbu karang bak permataDihiasi cakrawala dalam untaian khatulistiwa
Pasukan yang gagahSelalu menjaga kelautan IndonesiaDari tangan yang serakahYang mencoba menjamah...
Sungguh, mereka tak mensyukuriApa yang telah Tuhan beriBahwa laut Indonesia mempunyai manlaat lebihWahai manusia... jagalah maritim Indonesiaku!
Agar hewan laut dapat berkembang biakAgar laut senantiasa teijaga
Agar manusia.
• Kategori Sekolah Dasar
Agar manusia tersen5mm bahagiaAgar Indonesia tetap jaya
Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantal Panj'ang Bengkulu
Aku Anak Nelayan■ Suci Wahyu Puspita Sari
Dipantai yang indahSemilir angin berhembuskanDeburan ombak kuat menghantam karangTerdengar indah di telingakuBagaikan melody di dalam hatiku
Membuat aku dan keluargakuBetah tinggal disiniSebagai anak pesisir, sebagai anak nela3^nYang dekat dngan alam
Aku bangga padamu, ayah...Pergi mencari ikan, pei^ mencari nafkahMenantang maut, melawan ganasanya ombakPergi di kegelapan malam, pulang dikesiangan hariMelawan sinar mentari yang terik
Bercucuran keringatmu a)^...Demi mengais rezekiUntuk kami yang lemah tak berdayaDisetiap hari-harimuEngkau korbankan waktumu... tenagamu...Untuk kami yang kau cintai
A3^ahku...Nelayan pekerja kerasKarenamu... pengorbananmu...Berkatmu... ayah...Aku bisa seperti iniTerima kasih ayah...Aku sayang padamu...
Kategori Sekolah Dasar
Semoga panjang umurmu
Murah rezekimu, sehat kau selalu
Hingga aku bisa membanggakanmu.
- vFUSTAKAAN
PADAN BAHASA" CrAftTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
10 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Kxindahan Lautfli Raisyah Salsabita
Oh laut...
Betapa indahnya dirimuMengellllngi bum! in!Membuat mata menjadi nyaman
Oh laut...
Wamamu yang biru sepertiLangit dl slang hariKau menjadi penambah kelndahan alam
Oh laut...
Pasirmu yang berwarna putihTerlihat sue! tanpa nodaTerasa lembut dikaki
Bagaikan menglnjak awan
Oh laut...
Karang-karang mu luar biasaBerkelap-kelip bagaikan bintang di lanitOmbakmu selalu berlomba-lomba
Berlomba-lomba ke daratan
Oh laut...
Kau menjadi rumah bagi para ikanBerbagai macam ikan yang cantikDan rupawanIkan yang sering menyanyi di dalam lautDan bersenang-senang bersama teman-temannya
Oh laut...
Kau menjadi kehidupan bagi manusia di bumi
Kau menjadi
• Kategori Sekolah Dasar ii
Kau menjadi mata pencarian bagiPara nelayanUntukkehidupannya sehari-hari
12 Nelayan Menggantung Harap dl Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Laut
B Eisi Ramadhini
6^
Laut
Airmu biru seperti langitAirmu asin seperti garamOmbakmu besar menghempas di tepi pantaiKau begitu mempesona hati
Laut
Engkau begitu kayaBeraneka ragam didalammuKerang, mutiara, ikan, terumbu karang dan Iain-lainBahkan belum semua aku sebutkan
Kau begitu kayaKau lautku sungguh indah dan permai
Laut
Ku ingin terus melindungimuKu ingin terus menjagamuSupaya lautku sungguh indah dan aman
Kategori Sekolah Dasar 13
SangNelayanEB Peru Sutra Yandresta
Perahu nelayan di tengah samuderaTerombang-ambing bagai tak berdayaKau berani melawan badai, menerjang ombak, menantang mautHanya untuk menafkahi keluarga
Angin laut berhembus lembut, bersenandung kedlMenandaskan kisah, keluh-kesah mencari nafkah
Yang beijuang tanpaMengharap sedekah
Mereka setia di peraduanSenantdasa menunggu dan berdoaAgar keselamatan dan kelancaranKau reia mengorban kan nyawa demi anak dan istri
Dan ketika kau kembali
Layar digulung satu per satuTiada basil kau bawa
Hanya rasa getir buah tangan mu
Walaupun,Kau pulang tiada membawa basilSenyum ikblas dari merekaMembuatmu babagia
Ob, nelayanKau memangPenakluk, lautan
14 Nelayan Menggantung Harap dl Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Lautkufii Zahra Sari Fhadilah
6^
Sejanh mataku memandangBegitu indah luas terbentangBeraneka ragam kekayaanYang berguna untuk kehidupan
Di bawah sinar mentari pagiOmbak memecah di plngglr pantaiPara nelayan mencari ikanWalaupun n3^wa jadi taruhan
Terkadang aku berfikirBegitu besar kuasa tuhanBegitu banyak keka3^an yang diberikannyaTapi mengapa kita hancurkan...
Saudaraku...
Marilah kita bersama
Menjaga dan memelihara laut kitaKarena kita anak bangsa Indonesia
Kategori Sekolah Dasar 15
Kxindahan Lautku■ Khalisa Rizgita Amanda
Laut ...
Kau begitu indah dimatakuKau begitu luasKau begitu ajaibDidalam airmu yang asinKau menylmpan banyak macamIkan dan yang lainn}^
Oh... laut
Kau menylmpan banyak kekayaanAlam sepertl terumbu karang dan IkanLaut..
Baglku kau adalah surga yangTuhan berikan kepadakuUntuk dljaga dan dlrawat
Laut...
Nantl saat aku besar
Akau akan menyelamlmuUntuk mellhat kelndahan yangKau sembunylkan dari mata manuslaMaka dari Itu aku akan menjaga danMenyayanglmu hlngga akhlr hayatku
16 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panfang Bengkulu
Nelayan^ Muhammad Ghozi
G%D
Walau badai datang menghadangWalau gelombang datang menerjangNamun, semangatmu takkan pernah hilangTerus menggelora mengarungi lautan
Dengan harap cemas, engkau selalu berharapAngin bertiup layarpun berkembangMenghantarkan perahumu ke tengah lautanMenuju tempat sebaran ikan
Kala mentari hendakberanjak dari peraduann}^Engkau mulai berkemas, menuju ketambatanDengan senyum yang mengembangPertanda rezeki banyak engkau dapatkan
Namun jarang pula engkau pulangDengan tatapan kosong, tarikan dan hembusan naias panjangHari itu menandakan karunia tuhan belum engkau dapatkanNamun engkau tetap tabah dan selalu penuh harapan
Oh, nelayan sungguh besar jasamu bagl kehldupanBerbagai ikan kau dapatkanUntuk memenuhi kebutuhan kehldupanProtein hewani pun engkau sajlkan
Kategori Sekolah Dasar 17
Lautku Harapanku@ Khairunnisa
6^
Lautku... harapankuGemuruh ombak di sore hari...
Riuh rendah menggelora..Mengiringi perahu para nelayan..Menembus ombak menembus gelapnya malam..Mengarungi lautan..Sepanjang malam hingga pagi menjelang..Berbekal jaring, jala dan pancingPenuh harapan di dalam hatiSemoga laut mendatangkan rezeki
Lautku.. harapanku..Kepadamu bergantung hidup kamiKepadamu bergantung masa depan kamiKepadamu bergantung masa depan saudara-saudara kami.
Lautku.. harapanku..Aku akan menjagamu dengan sepenuh hatiSeperti kami menjaga diri kami sendiriAgar kau tetap lestariKarena kau milikku
Karena kau hidupkuKarena kau lautku
Karena kau harapankuYa... lautku... harapanku
18 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panj'ang Bengkulu
Nelayanku■ Keysa Nur^dillah
Saat mentari muncul di ufuk timur
Riuh rendah gemuruh ombakDiiringi kicauan burung camarKau bergegas bangkit dari peraduanmu
Wahai nelayankuDengan tatapan matamu yang tajam dan semangatmuKau siap mengarungi samudera biruDemi menghidupi keluargamu
Aku kagum dengan kerja kerasmuMelewati ombak yang sangat ganasMelewati lautan yang sangat indahDia adalah seorang nelayan yang sangat berjasa
Kategori Sekolah Dasar 19
Keindahan Alam Laut di IndonesiaH Sisil Lia Berina Putri
Perahu yang membawamuTelah kembali
Entan ke mana
Angin laut mendorong ke ujung dunia
Engkau tak mengerti jugaDuduklah
Ombak yang selaluPulang dan pergi
Seperti engkauMereka berdlri di pantaiMenantikan
Berkall
Seorang akan datang dan menembak teka-teki itu
20 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Pantai PanjangB Muhammad Nabil
Bermain pasir di pantai panjangOmbak memutih nyiur melambaiDitiup angin dingin membelai
Kami berlomba mengukir pasirMenjadi patung dan purbakalaBangun rumah mirip istana
Oh... daun-daun cemara
Ramah menyapa senyum merekaKaiya seni di pantai bersih
Ombak besar datang ketepiMenyapa patung robob kembaliPetang pun tiba kami pun pergi
• Kategori Sekolah Dasar 21
Cdombang Laut RdnduS Alfi Syaharani
Gt^
Di tepi kerinduan hatiKu jauh memandangiGelombang laut yang rapiRasa enggan menepi
Gelombang candamu kemana pergiTatapan sen3mmmu kurinduiKu masih menunggumu di siniDi tepi laut rindu
Ingin ku lemparkan rinduKe dasar laut hatimu
Agar kau merasakan dan tabuTanpa ada gelombang tawamuYang hadir menerpa aku
22 Netoydn Menggantung Harap di Bibir Pantal Panfang Bengkulu
Surga Biru di SeherangB Rumondang Febrianti Putri Rako
Ku tatap dalam-dalam wama biru ituMenyemangati jiwa dan menyentuh kalbuJutaan makhluk kecil menari-nari di situ
Gemuruh sang gelombang menembus gendangku
Kuterjerat di sebuah titik kedalamanSebuah bunga karang seolah bersalamanHewan laut tampak berkenalanMenduduki surga biru kita nan elok
Lihatlah, di sana, di situ
Surga kita telah dijajahDijajah manusia yang tak tau diriMereka hancurkan, mereka rusaki
Pikirkan cucumu kelak
Jika surga itu kau jajahApa, keturunanmu kan tauApa, siapa, bagaimana, kenapa, surga itu?Pikirkan!
Orang-orang seberang ingin menguasai surga ituMereka gunakan senjata laut untuk menghancurkanBerbondong-bondong mereka datangUntuk menghancurkan surga kita
Datang ? mereka tak diundangPergi ? mereka tak diantarMusnahkan mereka
Sebelum kita yang dimusnahkan
Kategoii Sekolah Dasar 23
Seorang NetayanB Melfa Ashila Nashwa
Nelayan...Kau mencari ikan
Untuk dijual dengan orang-orangDan kau mendapatkan uangUang anak istrimu
Nelayan...Setiap hari kau mencari nafkahTiada letihnya engkauDemi keluarga muKeluargamu menunggu kepulanganmu
Nelayan...Kau siang malam bekerjaAnak-anakmu menangis merindukan muBetapa kasihannya keluargamuDan kau harus tetap bersemangat
Nelayan...Walaupun hujan panasKau tetap berlayar ke lautWalaupun badai menghadangWalaupun ombak menerjangKau tak pemah takut
24 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Laut yang Indah dan TenangSI Yuke Swastika Putri
Lautan oh... lautan
Kau indah dan tenangTerlihat ikan-ikan yang bergumu riangTerumbu karang terlihat kokohBersama tanaman laut 3^ng bergerak indah
Manusia yang melihat terpesonaIkan-ikan berenang dengan ceriaAir laut yang indah dan tenagSuasana lautan menjadi nyaman dan tenang
Kategori Sekolah Dasar 25
Kategori
Sekolah Menengah Pertama
Negeri Seribu Pulau■ Veren Marliana Ariesandi
Laut keindahan dari Tuhan kepada semestaHempasan biru ombakmu, memecah karang ditepi lautAngin nan sejuk menggugurkan dedaunan
Dari barat ke timur
Disatukan oleh lautan nan indah rupawanTanpa laut negeriku bukan negeri seribu pulauItulah negeriku tercinta Indonesia
Indonesia negeri seribu pulau disatukan oleh lautanLautlah membuat negeriku Indonesia termahsyurLautan tempat nenek moyang kita mencari kehidupan
Alangkah beruntungnya aku terlahir dengan iniNegeri elok nan rupawan kaya basil lautnyaMemiliki banyak pantai nan indahNegeriku bak lukisan alam
Negeriku ...Negeri seribu pulauNegeri impian nan menawanLaut bukanlah pemisah bagi negerikuLautlah pemersatu negeriku
Negeriku memiliki beribu budaya, suku bangsa dan bahasaSemuanya itu kama lautkuLaut membuat negeriku Indonesia memiliki pesona luar biasaDari zaman Sriwijaya negeriku sudaah terkenalSebagai negeri maritim 3^g sangat kuat dan hebat
Negeriku...Negeri seribu pulau
Cintaku pada..
Kategorl Sekolah Menengah Pertama 29
Cintaku pada negeri ini takterhinggaKe mana pun dan di mana pun aku beradaNegeriku yang paling kudntaNegeri seribu pulau
30 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panfang Bengkulu
Enggan PulangB Salbila A Nandia Ramadanti
Membentang sepanjang Sabang MeraukeDiapit Samudera Hindia PasifikGugusan pulau-pulau kecilTampak berjejer kokohMenghiasi alam bawah lautOmbak tangguh pecahkan karangSungguh laut penuh sahaja
Birumu membuatku tenangTempat hati mengadu bimbangKe laut rasa berpulangLepaskan penat yang menggantungDari hiruk pikuk dunia fatamorgana
Mamandangmu lekat-lekatKetika senja semakin dekatBurung camar berarak ke sarangSurya mulai perlahan tenggelamCakrawala pun dillputi pekat
Sebentar lagi malam menjelangBirumu telah berubah kelam
Waktu pun mendorong untuk beranjakNamun aku enggan pulang
Laut dan aku adalah indah
Laut dan aku adalah sahabat
Laut dan aku adalah Irama
Kategori Sekolah Menengah Pertama 31
Jeritan BiruMelinda Nurfadhila
6%D
Keanggunan biru membalut pertiwlKilauan mutiara menghias bumiTerumbu karang berbaris rapiGemerlap caha3ra timbul men^ampiri
Domestik hingga mancanegaraGenerasi muda hingga generasi tuaYang digunung hingga di kotaYang memegang cangkul hingga berdasiMengakui permainya laut Indonesia, dulu
Nyanyian paus terdengar merduRumput laut menari gemulaiIkan baduttersenjnim girangAnemon
Namun, kini tinggal ilusi
Sadarkah kita ?
Sudah terlalu lama melupakan lautSudah terlalu lama menelantarkan laut
Sudah terlalu lama acuhkan laut
Sampai akhimya, kita lupa bagaimana cara menyelam
Kita hanyalah nafsu tak terbendungTangan-tangan bejat yang ringan menjamahMenjamah mengotori juga mengusik lautMendderai semboyan negeri maritim "Di Lautan Kita Jaya"
Kita bukan lagi karang bagi kita sendiriSudah tidak lagi berdamai dengan ombakKita hanya menjadi riakyang tak dalamMenjadi bahasa yang tak bermakna
32 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Man nyanyikan kembali sahutan debur ombak yang indahMari dengarkan jeritan hiu yang hampir punahMan kilaukan kembali cahaya redupPercaj^ah, di lautan klta jaya
Kategori Sekolah Menengah Pertama 33
Jangan Ambil Lautku...@ Afifah Riska Tiara Maulidina
Indonesia... adalah negeri beribu-ribu pulauIndonesia... adalah negeri mutiara lautanIndonesia... adalah negeri gemerlap keka}^an lautIndonesia... adalah negeri berjuta terumbu karang
Lautnya yang biru mempesonaTerumbu karangnya yang menawanBiota lautnya yang gemerlapanMutiaranya yang seakan menghipnotisMenjadikan Indonesia negeri maritim...
Namun, oleh pikiran yang jahatOleh hati yang tak bertanggung jawabOleh perilaku yang tak berwenang
Banyak negara yang iri...Banyak negara yang ingin mengambil lautku...
Namim, aku takkan rela...
Aku tidak ingin apabila lautkuHams diambil... walau sepetak saja...
Aku akan mempertahankan lautku...Aku akan menjaga lautku...Walau hams darah dan air mataku korbankan...
Demi laudoi...
Jangan ambil lautku...Jangan ambil lautku...
34 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Di UjungSenja@ Divka Mayasari Annisa Putri Hilry
Di kala sang surya ...Di uiiik barat bumi rafflesia,
Ku sempatkan duduk di atas pasir putih,Di bawah pohon kelapa,Menyaksikan guratan-guratan jinggaDi langit senja
Angin beiHup kencang...Pohon bergoyang bagai memanggil diriku,Tuk duduk betah disini
Aku menggigil, aku menggigil kedinginanMenikmati sepoi angin, manjakan diriku
Taktinggalpula...Deburan ombak menghantam karangDiiringi nyan5dan burung-burungMeramaikan suasana pantai panjang
Tak terasa malam telah tdba
Tembulan telah tersen3nira pastiKantukyang mulai menggela3niti...Segera ku tepis
Tak jelas mata memandangJauh dari ku, tampak tiga sorot lampuYang menyinari gelap malamYa... Itu sudah sering ku lihatTiga lelaki kekar...Dengan jaring nasib, menggantung di pundaknj^
Mereka...
Nelayan yang bertarung melawan ombakMereka.
Kategori Sekolah Menengah Pertama 35
Mereka...
Nelayan yang tak gentar melawan badaiMereka...
Nelayan yang mencari nafkah untuk keluarganya,Menyerahkan selunih jiwa dan raganyaHanya untuk keluarga, dan hanya untuk kita...Untuk kita semua
Terima kasih, wahai nelaj^n
Malam, semakin larut...
Angin pun, tak bersahabat dengan kuKu langkah kan kaki,Segera pulang, ke gubuk ku
36 Nelayan Menggantung Harap dl BIbir Pantal Panjang Bengkulu
Berita Dart KarangHI Annisa Yuri Indah M
Dulu indah, sekarang hampaBak permadani bawah laut yang slap kau kunjungl setiap saatTapi itu dulu, sebelum mereka datangLedakkan saja pukatnyaSaolah-olah takkan ada yang hancurSentrum saja ikannyaSeolah-olah kail dan Jala tak lagi mampu mencukupi kebutuhankalian
Apakah terdengar olehmuApa yang mereka katakan terhadap kamiUntuk apa menjaga lautan, kalau Idta tak dapat apa-apaSekalian saja kita hancurkan dan kita dapatkan hasilnya
Ke mana hati mereka ?
Dengan mudahnya mereka renggut keindahan bawah laut nanindah ini
Sekalian aja kalian luncurkan rudal-rudal di setiap sudut lautnusantara
Biar kami hancur semuanya
Apa lagi guna kamiJika tak banyak lagi orang yang peduli akan keindahan kamiKu coba tanyakan hal ini pada camar yang singgahMungkin dia tau, mengapa naisib kami begini
Tapi apa 3^g kudapatHanya celotehan bodo camar yang laparDan apa yang bisa ku lakukanSelain menunggu ombak mengikis ku perlahan
Biarlah beginiDaripada aku .....
• Kategori Sekolah Menengah Pertama 37
Daripada aku hams mendengar ledakkan itu lagiHarapanku padamu tak banyakTolong cintai kami sebelum kami hancur semua
Sebelum kami marah
Dan kami keluarkan ombak-ombak3^g siap menggulung selumhkota
Sekali lagi kami ingatkanTolong cintai kami
38 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Sajak Netayan Tua@ Meutia Tri Lestari
Debur ombak bergemuruhPantulan, cahaya sang rembulanMenyinari kapal yang terombang-ambing di tengah lautHan3^ saksi bisu, hanya saksi bisu!Tak dapat ungkap rasa relung jiwa
Batuan karang memandang ibaWahai engkau nelayan tuaPantaskah engkau berada disana?Menerjang ombakMenerpa angin malam yang menusuk tulang rapuhDemi sekeranjang harta
Kau bersahabat akrab dengan sang bahariMelambai mesra dengan ombakBasah kuyup laut asm
Sungguh mulianya engkau ...Merajut asa, penuh harapMencari ikan di kala malam
Menjalani keija dengan ikhlasTanpa mengemis,Membantu para konglomeratMengisi perut buncitnya
Hanya dapat tersenyum...Dengan nasib yang tak kunjung membaikEngkau terima dengan lambangEngkau terima tanpa keluh kesah
Saat raja siang seakan lelahSedikit demi sedikit kian tenggelam di ufiik barat
Sosok
• Kategon Sekolah Menengah Pertama 39
Sosokbidadari surgaMelambai-lambai di tepi pantaiHilang lelahmuMenyaksikan lengkungan senyum di bibiraya
Banggaku kepada kauMelahirkan bunga bangsa yang hebatDengan basil tangkapanmu
Wahai nelayan tuaTelah kululdskan langit bak kanvasTelah kutulis kisahmu
Kisah seorang laki-Iaki berjalan di atas laut
40 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantai Panjang Bengkuiu
Prahara Taman Laut
M Amethyst Tria N
Biru kulihat sejauh mata memandangIndah luas terbentang nan panjangGemercik air menampar membentuk gelombangSelunih binatang bak terbang melayangTumbuhan laut pun ikut melambai-lambai sambil bergoyang
Itu lautku...
Ikan menari di batas senjaTerumbu karang berslnar bak lenteraRumput laut ikut bergembiraLautku sungguh mempesona
Lautan teduh, bawah samudera
Bak permadani taman surgaDebur ombak mengguncang kalbuMen^ema sampai keseluruh penjuru
Kini lautku meringisTeriak... menangisTertatih menanggung deritaSerta siksa anak manusia
Terumbu karang diambil tanpa dipertanggungjawabkanIkan semena-mena ditangkap dan diperjualbelikanLautku mengalami kerusakanAkankab lautku bertahan?
Bilakah kita tak punyai kesadaran!
Satu laut, satu dunia
Satu-satu kehidupan, satu kesempatan untuk menjagaMari kawan kita beraksi!
Agar laut tetap lestari
Kategori Sekolah Menengah Pertama 41
Jangan pemah berhenti, untuk peduliBukti cinta pada bumi, tanggimg jawab pada ilahiLaut ini tak kita miliki
Titipan anak cucu di masa nanti!
42 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantal Panjang Bengkulu
Lautku Bak Putri MahkotaS Carolina Ito Hutauruk
6%D
Nanar mataku memandang wajahmu...Bagaikan permadani biru dari suteraBerkilau indah ditimpa sang mentariAkankah engkau abadi ?
Lautku indah tersen3aim menggodaBagaikan sang putri bermahkota sang suiyaYang melahirkan harta-harta yang tak temilaiBisakah aku menggapainya?
Duhai lautku nan rupawanEngkau dijaga laksana-laksana perkasaNamun, tak seutuhnya kau tetjagaKekayaan dan keindahan yang kau milikiMasih saja dicuri dan dirusakOleh tangan-tangan berdosaYang hanya memiklrkan diri sendiri
Duhai lautku...
Dalam sunyi aku termanguHarapan tentang lautku pun menari-nariBerjuta tangan akan membelamuTangan setia putra-putri IndonesiaBerjuta nyawa mengharapkanmuMenjadi sumber energi bangsa nan abadi
Kategori Sekolah Menengah Pertama 43
Nelayan Tak Lagi MengeluhBS M. Fadel At Thoriq
6^
Bergulung ombak dengan kerasMemecah batu karang di batasBiarkan buih mengalir lepasMenuju laut lepas
Di sini aku berdiri tegakTiada maksud untuk bergalakAku hanya ikut bersemarakRiuh tawa nelayan kelak
Ikan, cumi-cumi, kepiting dan udangSelalu ikut turut mengundangDi santap saat bersuka dan berdendangItulah basil lautku yang segudang
Nelayan tak lag! mengeluhWalau kian sullt melempar sauhTak terhitung mengalir peluhBBM tetap melambung jauh
Cintaku tak pemah cukupMelihat nelayang tangann)^ menan^pHanya angin yang tergantungLepas bersama kabut yang menantang
Allah pemilik kehidupanJangan kau hembuslmn badai topanKarena mereka n}^ris tak makanDan tak tabu ke mana membangunHarapan
44 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Semangat Nelayan Indonesia
G%=>
Frima Yunisa Kami
Laut biru men3dlauButiran pasir indah berkilauSaat pagi kau ku pandangBila malam kau ku kenang
Mentari memanaskan diri
Kau kan datang di waktu pagiKapal merah sederhanaYang kau tunggangiTuk mencari sesuap nasi
Bendera Indonesia
Berkibar gagah menantanggelombangMeski ombak marah dikala badai
Para pejuang tua dan mudaTetap mengarungi laut Indonesia
Di tengah laut berdendang riangWalau hanya dapat ikan satu beronang
Tiada jenuh saat berlayarKarena semangat tak henti berkobar
Nela3^n Indonesia
Teruslah berlayar
Tuk menghidupi anak istrimu
Meski sampai senja usia
Nela3^n IndonesiaSemangat tak pernah simaMenjadi cerminan hidupBagi pemuda bangsa
• Kategori Sekolah Menengah Pertama 45
Nelayan IndonesiaKau kan tetap ada didalam jiwaKarena kaulah status hidupkuMenjadi seorang anak pelautYang tak takut menantang maut
46 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantai Panjang Bengkulu
Nyanyian Ombak^ Haidar Ikram Ramadhan
Nyanyian ombak mengundang camarAgar menari dialun gelombangMewamai indahnya samuderaMenandakan ada asa dikedalaman airnya
Samuderaku...!
Pada luas hamparanmuLihatlah, pinishiku gagah membelah gelombangmuNobatkan nakhoda yang berdiri dianjungan ituMenjadi raja kelana samudera
Samuderaku...!
Lihatiah, kami tancapkan tiang-tiang raksasaMenjadi kilang-kilangyang menguras, men^isapSeluruh isi dikedalaman dasamyaKami sisakan ceceran hitamnyaMinyak mentah yang menghiasi jemihnya ombakmu
Nyanyian ombak menyebar hingga ke dasarMenelisik, menyelinap di sela-sela palung3^g dalamMengguncangkan gunung-gunung berapi di dasar lautMemberikan nada-nada mengikut arus hingga ke tepi
Nyanyian ombak makin terdengar piluKetika hari beranjak petangSeiring dengan punahnya biotaDan gesangnya karang-karang di dasar yang berlumpurPekat
Hitam
Kategori Sekolah Menengah Pertama 47
Harapan BamS Qonitah Khairunnisyah
Awan gelap menyelimuti pagi iniGemuruh ombak terdengar kencang mengusik telingaAku berharap bisa meiihat sesuatu yang lebih elok dari iniTidakkah kau mendengar sahutan ombak 3^ng sedih itu?
Laudoi, pantaiku, pasirku...Mereka melindungi kehidupan didalamnyaNamun, lihatlah kayu-kayu ituSampah kotor itu, kenapa engkau seenaknya melakukan itu padamereka
Pasir yang putih itu,Selalu meninggalkan jejakyang pastiTidakkah engkau ingin menjaganya ?Demi generasi gemilang penerus kehidupan...
Hembusan angin membuat semuanya bereraiSemburan air membuat semuanya terlihat nyataDesiran ombak terlihat seakan marah
Membawa kemilau kristal garam...
Kemilau kristal garam itu terpancar indahTertumpuk di atas karang yang rapuhKarang yang terpecah telah matiSemuanya terbawa bersama batuan ke bibir pantai
Ketika sang matahari terbangunKuharap mereka mengerti kesedihan lautkuMereka masih melindungiWama-wami laut bawah
Hari baru telah dimulai
Kehidupan baru telah terlihatPercayalah...
48 Nelayan Menggantung Harap dl Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Percayalah kepada harapanSang cahaya akan datang
Kategori Sekolah Menengah Pertama 49
Biru LautkuAmaliya Hisana Nasution
6^
Biru lautku terbentang di IndonesiaMenyeruak dalam kegelapan malamIkan ikan berkerumul tak karuan
Menunggu isang pemangsa menebar jaring
Semilir angin mengalun perlahanBagai bernyanyi di tengah malamDeburan ombak menabrak karangMeninggalkan buih putih saat mencapai daratan
Hamparan butiran pasir terasa hangatDitepi laut IndonesiaLautan biru pantulan langitBerkilauan dibuatnya
Risau semerbak pada lautanGelombang ombak berteriak pada kegelapanLaut biru yangberubah wamaBau busuk menyengat
Jaring-jaring kecil bertebaranLedakan-Iedakan menyeruak mematikanOrang-orang tak di kenal merampsnyaLaut kita Indonesia
Biru lautku yang suciKini menjadi sampah terbuangManusia yang kotor dan serakahTelah mengotori hadiah tuhan
Akankah ini kembali seperti semula ?Biru lautku yang terkasihi
Telah.
50 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantai Panjang Bengkufu
Telah menangisMeringis dalam gelapnya malam
Kategori Sekolah Menengah Pertama 51
Semangatku untuk Laut IndonesiaLevina Luthfiah
Laut ini...
Garis pantai yang terbentang dan sabang hingga meraukeMenandakan negeri laut Indonesia yang luas
Jenilh laut menjadi gelap gulitaBimnya laut menjadi kenihLaut yang bini bagaikan pennadani syurga yang hams dijagaLaut yang bim bagaikan mutiara yang hams dilestarikan
Suara ombak, mendesir, menerjang hingga tepi pantaiBuih-buih putih menerpa kakiku memohonIkan-ikan kecil menari-nari di atas pennukaan nan memanjakanTemmbu karang nan berwama membentuk koloni yang indah
Kulewati tepi pantai, kupandangi laut ituKulihat samp^ ditepi pantaiKulihat ombak mengerikanKupandang matahari yang bersedih
Akupun bertanya...Ada apa dengan kalian?Ombak menjawab, ikan kecil yang menari telah hilangBuih-buih putih menjawab temmbu karang yang berwama telahhancur
Metahari menjawab bimnya laut bagaikan permadani S3mrgaMenjadi kelam kelabu yang menakutkan
Aku menitikkan air mata, angin laut menyeka air matakuDi mana sekarang ?Hilang sudah, lenyap, hancur!Tangan-tangan nakal memsaknya!Mereka men^ancurkannya dengan akal jahat I
52 Nelayan Menggantung Harap di BIbir Pantai Panjang Bengkulu
Di mana rasa peduli kalian ?Tidakkah kalian tega ? tidakkah kalian peduli ?Di manakah hati kalian ? dimana akal kalian ?
Aku bagaikan lautan hampa! yang merasa kesepian...
Aku katakan dengan semangatku )rang bergairah nan membaraHidupkan kembali laut kitaBuatlah laut kita tersenyum ban^Kembalikan senyum nelayan dan laut Nusantara iniBuatlah ikan dan terumbu karang menjadi riang gembira
Lautku Hidupku!
Kategori Sekolah A/lenengah Pertama 53
Keindahan dan Kekayaan MamNegri Maritim
S Zahra Kamila Rahma
<3^
Disaat kumenatap mentari senjaKutermenung dan menggerutu di hatiDan hatiku berkata...
Sungguh benmtung aku
Kama akau terlahir di negri iniNegri yang kaya akan keindahan alamnyaDan kekayaan bawah lautnyaLaut biru yang menyelimuti negriku ini
Negri maritim itulah negri kamiNegri dengan seribu pulau didalamnyaDan beribu pula keindahan kekayaannyaSerta beribu pula kenangan manis yang tertera
Memiliki terumbu karangyang bermacam bentuknyaHewan-hewan laut yang beraneka jenisnyaDan keindahan laut yang lainnyaYang tidak bisa kuutarakan satu-satu
Sungguh benmtung akuKama aku terlahir di negri iniNegri yang tuhan ciptakanDengan beribu macam keindahann}^
Oh Tuhan...
Aku berharap negriku ini tetap abadiDengan segala keindahannyaDan kekayaan yang tersimpan di dalamnya
Oh Tuhan...
Jagalah.
54 Nelayan Men^antung Harap di BIbir Pantal Panjang Bengkulu
Jagalah dan lindungilah negriku iniDari tangan-tangan jahil dan fikiran yang ternodaTemoda akan menghancurkan keindahan negriku ini
Aku mohon kepada warga di negri iniTolonglah jaga kelndahannyaDan jaga kekaj^annyaAgar tetap memiliki keindahan yang abadiSerta memiliki kenangan yang abadi pula
Kategori Sekolah Menengah Pertama 55
]angan Canggu Maritimdi Indonesiaku
@ Moch. Fachturrahman S.P.
Indonesia, negeii belasan ribu pulauIndonesia, negeri nan indah oleh terumbu karangIndonesia, negeri beragam gemerlap kekayaan lautIndonesia, negeri tangan-tangan kerja keras para nelayanYa, negeriku Indonesia
Dengan hijau biru seperti bola dimiaDengan luasnya sampai ke negeri orangSuara nada-nada laut terasa ingin menari girangIngin rasanya merasakan anggunnya suara ombak dilautYa, itulah maritim di negeriloi
Namun, oleh orang-orangberdosaPikiran-pikiran yang burukMemporak-porandakan terumbu karangMenikis pulau dari deretan keindahan
Kita hams menjaga maritim di negri kitaKita bersama-sama bersorak
"jangan ganggu maritim di negeriku"Kita lestarikan temmbu karangKita menjaga laut dari kapal negara asing
56 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Nelayan dan Kemaritiman di NegerikuEl DIosi Suci Rahmadani
Indonesia negeriku...Negeri maritim dengan sejuta lautn}^Negeri nan indah oleh terumbu karangNegeri dengan tnngan-tangan keija keras nelayan
Wahai nelayan...Hujan dan panas makanan sehari-hariGelombang dan angin menjadi hiburanTak mengenal lelah dan letihSerta tak mengenal putus asa
Inilah negeriku...Tempat dimana terbentang ribuan juta pulauTempat dimana nelayan mencari ikanDemi menghidupi anak dan istri
Negeriku...Tersimpan jutaan surga bawah lautnyaNan memanjakan mataJanji kami anak bangsaAkan merawat dan menjaga kelesatariannya
Terima kasih para nelaj^Kerja kerasmu akan selalu kami ingat
Kategori Sekolah Menengah Pertama 57
Ronta Sedih di Cebmbang SunyiQ Rohana Mezalita
G%D
Kala semua orang tidur terlelapKau ka3ruh kapal kecilmuDengan tubuh renta dan mata yang sayuUntuk keluarga tercintamu
Walau badai di depanKau tetap bertahanWalaupun ombak menghadangKau tetap berjuang
Oh... nelayanPatriot kelautan
Beijuang untuk sambung kehidupanTak gentar walau banyak rintangan
Tahukah kau wahai tuan?
Mereka bertaruh nyawa di lautanDengan basil yang tak sepadanDan kondisi yang memprihatinkan
Beri dia sedikit perhatianBukan aturan dan laranganBukanhanyajanjiTapi ken3^taan yang berarti
58 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantal Panjang Bengkulu
Ayahku Pelaut^ Febby Atika Sari
Perahu layar, melayar gembiraHembusan pasir yang tak bertepiSuara ombak terdengar merduBurung-burung bersorak ramai, tenang
Gempita air berbuih, memutihDi sanalah ayahku mencari nafkahMenangkls gelombangbertalu-taluBersyalr ragam angkatan bam
la tak mengenal lelah, tak kenal letihPanas terik hujan badalSemangat raga berkobar berjuangla tegar, kuat demi keluarga kecilnya
Bersorak ramai, pemuda berlayarMengamng selat, lewati samudrala pergi mempertamhkan nyawaBukan untuk mengejar maut
Sungguh mulianya ayahkuAku bangga menjadi anak seorang pelautMempertaruhkan nyawa demi keluargaMenghimpun jasa perkasa perwiraPergi untuk mencari pulang untuk bahagiaHidup pelaut Indonesia!!!Hidup pelaut Indonesia!!!
Kategori Sekolah Menengah Pertama 59
Kategori
Sekolah Menengah Atas
Maritim Indonesia
ES Assyifa Ramadani
Senda gurau gelombangMenari dan menepi memecah ombakMenjadi buih, tepiskan itu terlihat indahTertanam di benakku Kuasa-NyaLuas bahkan daratan kalah
Kehidupan dalam samudera, takterkiraJika kau agimgkan ilahi, jika kau pahami
Namun mengapa ada tempat mungil itu di sini?Tertutup sebagianTempat para pendosaMengapa birunya sudah menghitam?Suci ombak sudah memudar
Tangan ini tangan besiMenyenggol tanpa had, merusak ohh... rusakTak miriskah kau melihat nikmat-N}^?Di mana letak sadar ini?
Terbenam sinar tanda
Selamat datang para petopi hitamDiterbangkan jala di beberapa titikDengan penuh harap puiang bawa peganganMereka sudah kenal ini
Tentang ombak yang bergemuruhTentang laut berjuta biotaMereka sudah saling bersahabat, ditemani kayuTersusun rapi mengambang diatas birunya air
Kibaran kain dua warna di atas itu
Tanda ini punyaku, punya kamiNegarakuIndonesia!
Kategori Sekoiah Menengah Atas 63
Sinar perlahan bergerak menuju ufiik timurKupasang bola cipta-Nya?Kusudutkan pandangan kumiringkan mahkotaDekil itu saksi bagai beribu pulau, itulah bukti berkeras tekad ditengah sana
Bergerak dekat semakin menepiTanda berpisah sementaraLima centimeter di mulutnyaDaratan sudah menun^uSiap turun,
Maritim daerahku
Maritim Indonesiaku!
64 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Bagai Kapal Dewa RiidB Okky Cinantye Dyaksa
Namamu... Dewa Rud
Adalah dari mereka yang sudKeteguhan memecah surga dan neraka dalam hatiWejangan menuntun tuk ikuti nurani
Kau...
Bak permadani terbangMelayang-layang di lautan lepasTakkan gentar walau besamya badai menghadang
Kau...
Bagai tiang nan kokohTakkan pemah runtuhKetika debur ombak sekeras baja menerjangmu
Kau...
Menelusuri jalan tak terllhatMencoba meraba-raba lautan bebas
Tuk temukan basil nan sempurna
Kau...
Telah terlatih mengarungi lautanku dan merekaMenjadikanmu wadah tuk meraih bintang
Kau...
Menebar harum ibu pertiwiMenyeruakkan suka dta di persinggahan
Tapi...
Seakan keengganan datang untuk mengenalmuMelupakan jasamu dan hadir kembali ketika keharuman itumenyeruak
Kategori Sekolah Menengah Atas 65
Dan kini...
Kau mulai menua
Namun, kau masih tampak gagahPesonamu takkan pudar dalam balutan kesederhanaanKarena kau adalah bintang lautanku
66 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Di Tepi Deburan LamunanSangjingga
@1 RizkiAmaiia
Raja langit tergelincir di ujung baratDia lihat ku tersandar di balik jingganya pekatSegaris sudut laut membelah langit jagatBuih-buih itu berkilauan mengkilat
Dekurannya menyuara melekatkan sun3d lamunankuOh angin kau sambut dakuTak jua daku tapi dukakuLihat... air laut mengiringi lambang lukaku
Suasana membuatku kian larut
Bayangan ayah memandangku dengan senjnim kecutSekarang, tatapanku berubah kalutKusadar hanya akan selalu bayang yang kusambut
Ku hidup dari lautanNasi kutelan hasil jaring dan ikanMiris...
Ketika ladang tempat pen^idupanMenelan sosokterdnta dalam kehidupan
Ayah...
Tempat ini kami cintaiHari disini kami rindui
Dari saat ini kami terlukai
Ayah, haruskah deburan ini kubenci
Kategori Sekolah Menengah Atas 67
Pans yang Tak Lagi Canas^ Amma Sabrina Mashitah
Korek-korek sejarahTeragak nasib elok yang menghampiri kitaTatkala lautan bak mesiu andalan
Guna menjadikan diri yang dipertuanSriwijaya...Demak...
Majapahit...Adalah fakta faktual yang kentara
Korek-korek sejarahTeragak gelar hormat yang memikat jiwa"sang penakluk lautan"Yang telah berlayar memotong Samudera Hindia hingga keMadagaskar
Lirik-lirik masa sekarangSejarah sudah redup redamMesiu andalan kerap terancamDirampok, dlsikat dan dijarahBak sampan yang tak bertuan
Lirik-lirik masa sekarangGelar hormat dan pujian bagai kenanganTerhempas badai akibat layar tak terkembangPeluh dan raungan sampan-sampanTerus mengusik dan mencabik lautanHanya sumpah serapah 3rang terus terlontarTinggal menunggu malapetaka datang
68 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Panorama Alam IndonesiaP Anggi Erita
Ketika sang surya mulaiMenampakkan dirinya di ufiik timurDi sanalah semua kehidupan alamMulai terpancarkan
Daun-daun mulai membuka
Suara gemuruh ombakyang menghantam batu karangNyanyian burung-burung di pagi hariUdara yang sejuk menyentuh jiwa
Lautan yang membentang luasDengan aimya yang biruMembuat mata sejuk memandangnyaHamparan batu karang terhampar di lautan
Ketika pagi datang kapal menepi ke pinggir pantaiPara nela3^n turun dari kapalMembawa basil yang berlimpahDengan ikan-ikan segar yang dibawra
Lautan bagaikan mutiara kehidupanKehidupan yang ban}^ mnyimpan pesona alamPesona yang membuat sekilas senyumanSen3niman seperti mutiara
Ketika senja mulai datangSeberkas cahaj^ timbul di langitMembuat lautan bagaikan lautan emasEmas yang terpancar sangat indah dipandang
Daun-daun mulai mengatupBurung-burung berterbangan pulang ke sarang
Air,
Kategori Sekolah Menengah Atas 69
Air mulai tenang menyambut datangn}^ senjaPerlahan-lahan sang surya tenggelam dl ufiik barat
Seketika laut gelap menyambut malamPemandangan yang indah ketika malamMalam yang sunyi, gelap dan tentramSemuanya karenamu... lautan
70 Nehtyan Menggantung Harap di BIbir Pantal Panlang Bengkulu
Negeriku Negeri Maritim@ Debi Fitra Yanda
Indonesia negeri terdntaLuas perairan menyambangi petaNegeri belasan ribu pulauMenciutkan negeri seberang
Negeriku, negeri beragam gemerlapKekayaan laut dari sabang hingga meraukeNegeri dengan tangan-tangan kerja keras nelayan
Biota laut menari-nari dengan riangSeakan menikmati alunan-alunan lagu yang merduOmbak kejar-kejaranBerlomba-lomba
Menghampiri bibir pantaiMencumbunya hingga basahBermain bersama debur dan batu
Karang-karang laut yang berwama-wamiBagai pelangi yang baru muncul setelah hujan berhenti
Di sini aku berdiri tegak tiada maksud untuk bergalakAku hanya ikut bersemarakRiuh tawa nelayan kelakGaris keriput di wajah itu terlihatPeluh keringat nelayan akan terbayar
Ikan, cumi-cumi, kepiting dan udangAda di rahimmu
Kau kandung di akar biruSelalu turut ikut mengundangDisantap saat bersuka dan berdendangItulah basil lautku yang segudang
Kategori Sekolah Menengah Atas 71
Inilah negeriku negeri maritimNegeri nan elok kaya sumber dayaJangan biarkan tangan-tangan berdosa itu menjahilinya
72 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Pejuang Lautanffil Futri Dwi Ananda
Hidup ini...Itulah harapan yang adaTerkadang harapan-harapan hanya impianYang kosongSilau £ajar terkadang menusukKeruhnya mata
Rakit berayun sopanDiiringi perahu papanDengan nakhoda berpakaian hitamMembela laut menuju harapan
Nelayan...Banggaku menyebutmu seorang guruGuru dalam kehidupanMengais nafkah yang berkahTanpa periu mengemis apalagi berbuat bengisEngkaulah yang mengerti arti berkah dan nafkah
Di sini aku berdiri tegakTiada maksud untuk bergalakAku hanya ikut bersemarakRiuh tawa nelayan kelak
Wahai nelayan...Menjalankan kerja dengan IkhlasMembantu para konglomerat mengisi perutYang tak pemah berontak dan protesDemi nasib yang tak kunjung membalkDisertai hidup yang berpas-pasan
Kategori Sekolah Menengah Atas 73
Bini Bergelombang■ Muthi'ah Annisah
Deras..
Terasa deras..
Deras ombak..
Biru bergelombang..Kau datang men^ampiri bibir pantai..Lalu kau pergi ke ten^ih pantaiItu menandakan betapa indahnya dirimu..
Biru bergelombang..Aku berdiri..
Tepat didepanmu..Menyadari akan pentingnya dirimu..Tempat mencari nafkah..Tempat pariwisata, dan..Tempat mengadu perasaan..
Biru bergelombang..Entah mengapa..Sebagian orang sangat nyamanUntuk mengadu perasaan di tempatmu..Merasakan kedamaian 3^ng ada..Merasakan engkau mendengar..Semua perasaan yang kuadu..Engkau mendengarku..
Biru bergelombang..Aku senang mendengar gemuruh mu..Sekarang aku ingin pergi..Pergi meninggalkanmuSatu pintaku..Semoga aku masih bisa..
Merasakan
74 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Merasakan kedamaian.
Saat ku berada di sini..
SemogaBiru bergelombang
Kategori Sekolah Menengah Atas 75
Lautku Jembatan Hidup61 Tri Rizki Muksida
Pagi ini menyadarkankuSungguh indah lautan di kotaLautan lepas terbentang di pantai BengkuluLautan nan indah...
Dikeliiingi pohon cemara dan pinusPasir putih di pinggirayaDan deburan ombak di setiap detikn}^
Lautku...
Kau membawa sejuta senyumanKau merenggut kesedihan,Menghancurkan kenangan burukDan menjembatani kehidupan
Lautku...
Setiap detik, menit, jam, hari dan seterusnyaKau selalu ada..
Ada untuk memberikan keindahan
Ada untuk menjadi jembatan kehidupan
Lautku...
Setiap orang bergantung hidup padamuDelman-delman yang beijalanMakanan-makanan yang siap dijualDan para nelayan yang melaut
Lautku...
Kau sumber penghidupanKau sumber keindahan
Kau sumber kebahagiaanKau jembatan kehidupan
76 Nelayan fAen^antung Harap dl Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Kau Tahu
@ Monica Susan Afriyani
<3^
Kau tahu?
Terbesit mimpi dalam lamunankuDuduk temgiang dalam IndonesiakuMenatap cerahnya lazuardi NegerikuNegeri elok hempasan surgaJejak warisan pelaut di Nusantara
Kau tahu?
Aku terpaku pada dptaan-Mu TuhanBagai kapal dengan nelayanBagai terumbu dengan karangCintaku tak pemah hilangTakkan tertitah oleh pandang
Kau tahu?
Sang nirwana menghujam kalbuDeburan ombak meracik syahduBagai sayup-sayup lembayuSukma pamhlyangan dalam lantunankuButiran paslr kembalikan lenteraku
Kau tahu?
Malam memang gelap sebelum fajarDalam kalasan nanar aku tergocarMetafora agungmu tak lag! bersinarBagai Nakhoda yang berlayar tanpa sadar
Kau tahu?
Suburaya Indonesia tak kalah subur dengan alam bawahnyaNiscaya zamrud dilapisi permataBerlayar si perahu layar dari arahnyaMenempuh ribuan pulau di Nusantara
Kategori Sekolah Menengah Atas 77
Ombak, hilangkan anginmu hingga aku rapuh ?Laut, goyahkan biotamu hingga aku lusuh ?Pantai, rentahkan pasirmu hingga aku jatuh ?
Kau tahu ?
Nusantara berhenti bercerita
Ketika si pekerja keras tak lagi bersuaraPemah kau tahu ?
Maritimnya tak lagi terjagaKetika si pekeija keras dihalau bencanaHingga kau tahu ?Hanya aku dan doa yang tersisaDi antara himpitan para rajaDan akhimya kau tahu ?Karang bermuram durjaKetika air matan}^ terinjak tapak kaki kita
78 Nelayan Menggantung Harap di BIblr Pantai Panjang Bengkulu
Karang KehancuranG1 Pujiarti
Di tengah dalamnjra naungan samuderaDi tengah ricuhnya ombakmemaksaDan di antara tiupan badai menerpaDi situlah ia berdiri menghadapi semua
Dihadapinya terpaan angin dan badaiDilawannya tiap deruan ombak meng^adangTeguhnya pendirian ia dalam ujianKepercayaan membuatn}^ mampu bertahan
Wahai en^u badai...Mengapa kau selalu datang...Menghancurkan keping demi kepingan karangSamudera yang biru kau jadikan tipu muBening pasir sebagai selimutmuItulah engkau dengan segala muslihatmu
lalah karang kehancuran...Yang tetap mencoba berdiri tegak melawanKarang yang tetap terdiam dalam keheninganlalah karang kehancuranYang akan tetap teguh pendirian
Meskipun ombak tanpa henti menghempaskanMeskipun badai tetap mencampakkan...lalah karang kehancuranYang akan tetap bertahanMeskipun ia akan tenggelam
Kategori Sekolah Menengah Atas 79
Maritimku IndonesiaEl Dendi Apriansyah
Hening seketika...Suara ombak yang berisik namun mengalir dengan tenang
Membawaku tenang dalam kegelapanSebuah harapan tak terhingga
Hentakan ombak menerjang karangSiang dan malam takterhentikan
Jangan kau punah kemaritimankuBiarkan orang-orang mencarimu
Takkan hilang jasa merekaKetika hari-hari penuh kekosongan
Sampah-sampah berserakanDebu dan angin berhembus kencang
Namun ombak takkan pernah berhentiBau tak sedap menyengat
Hari-haripun terasa sunyl
Nelayan-nela3^n bersabar mencari kehidupanMereka yang tak kenal lelah
Jayalah maritimku...
Tak kenal cuaca, hari, badai
Sekalipun bahaya menerpaIndonesia milik mereka
Indonesia jayaIndonesia tak kenal lelah
Laut maritim yang ceriaSebagai generasi penerus bangsa
Bangkitlah laut IndonesiaGenerasi muda yang tak kenal lelah
Maritimku Indonesia...
<s^
80 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Singmsana MaritimQ Fauziyah Nada Rianto
Singgasana itu merangaila tumbuh di ujung pantaiSinar cermin biru dalam palungnyaMenawan hati si raja seberang
la dikelilingl pulau juga ombak bergemuruhDi antara karang lahirkan pelaut tangguhJelma nirwana mengarungi khatulistiwa
Kini, wajah singgasana itu tersaj^tla tak lagi dinaungi tuanyala dijajah, ia diikatSamuderanya terombang ambingOleh jaring perkasa dari negeri seberang
Indonesia,
Singgasana itu telah merdekaSejak tujuh puluh tahun dari belandaTapi, lautnya belum merdekaKapal-kapal asing hilir mudik meraupPundi kekayaan nusantara
Indonesia,
Ingatkah dulu kita pemah berjaya ?Kala sriwijaya taklukkan malakaIngatkah dulu kita pemah meraja ?Kala majapahit satukan nusantara
Singgasana tua itu semakin lapukla masih setia mera}^! tuannyaLautnya masih bergemuruhTuk dikuasai pelaut tangguh
Kategori Sekolah Menengah Atas 8i
Indonesia
Bangun kembali benteng merah putih ituTuk kenakan mahkota blru
Bangun kembali armada nusantaraTuk kembali jadi raja di laut kita
82 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantai Panjang Bengkulu
Lisan-Usanku
il Muhammad Ridho Fahrozi
Aku pantai panjangKetika panjangku penuh biduk-biduk harapanUntuk mencari mata pencaharian
Pantaiku panjangKetika pantaiku penuh dengau-dengau nelayanBerharap sebutlr nasi ada untuk ditelan
Panjang pantaikuKetika masih melihat butiran butiran pasir yang putihMengingat hilangnya oleh terompah-terompah penjarah
Cawan dawat biru mengalir di pantaikuIndah dipandang rasakan kemenanganNegeri yang berjuang dari perompak kekayaanTapi periuk api menelan kebahagiaan iniAmat sedih nela3^nku di negerinya sendiri
Katakan hikayat pantaiku untuk duniaEmas tersimpan di aliran ini,Mungkin kau tak tau betapa bapakmu bersusah disiniAlam bersuka cita, hembuskan doa
Rangkulan harapan tumbuh di sanaIngatan tak pemah pudar untuk bercerita
Terumbu karang lelah menahan kerusakan kalian
Inilah generasi kami, rasakan lebih dalam gelombang kehidupandi pantaikuMari bersama ucapkan salam balik kepada hikayat pantaikuAmati negeri maritim dengan penuh inspirasi dan pembangunan diriNegeri maritim punya cerita tersendiri, untuk diceritakan kepadadunia ini
Kategori Sekolah Menengah Atas 83
Lukisan TuhanH Dian Gustiparani
<3%D
Terlihat laut berwaraa terangKama waktu yang tertelanMen^mbarkan jelas di bawah fajarDisambut oleh kicau dan tetes embun di ujung daun ilalang
Kado besar dihadiahkan tuhan
Lukisan indah 3^g diciptakanDengan ajaib dalam satu kedipanTuhan meletakkan bumi di atas lautan
Laut, tempat para pulau berlabuhTempat para omb^ terhempasTempat para pasir bertaburanJuga tempat banyak makhluk dibesarkan
Jauh terkubur di dasarmuPara terumbu karang menata dirinyaMelukis lautan dengan indah wamanyaSeakan pelangi selalu hadir tak hilang meski terkikisArus deras dibawa ikan-ikan
Hingga ketika cahaya kembali redupJingga mulai melukis langit soreKutemukan burung-burung riang menari di atas awanDan hanya langit malam yang mampu mengusimya
Isimu keluar melimpah ke permukaanHarta karun tersimpan tak tau tempatnyaMereka bersembunyi dibalik papan kapal tenggelamSang bajak laut yang tergulung ombak terdalam
Tepat di atas perahuBahkan aku melihat para ikan menyerahkan dirinya
Untuk,
84 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Untuk para nelayan yang mencari kehidupanDengan mencekik ekosistem lautan
Gulungan dan perdkan ombak menyentuh otakHingga para ikan mampu berdoaPara manusia mampu bers3nikurUntuk keindahan dan isinya
Laut,
Selalu en^u terbentang dengan birumuSelalu berisik dengan ombakmuSelalu terlukis dengan indahDan selalu tersen3nim untukku
Kategori Sekoiah Menengah Atas 85
Negriku, Negri Kemaritimaniil Vivi Alqhorina
Indonesia..
Itulah negrikuNegri dengan belasan ribu jajaran pulauTanah airku yang mempesona
Indonesia
Itulah negrikuDi mana lautan lebih luas berbanding daratanYang semua bisa dimanfaatkan
Indonesia
Itulah negrikuDikelilingi birunya lautan, yang menyimpan gemerlap kekayaanOmbak bergulung dengan gagahnyaMenjdbak biota laut di daiamnya
Indonesia
Itulah negrikuKeindahan baharinya yang menkjubkanMemanjakan mata wisatawan
Indonesia
Itulah negrikuKetika sang suiya muncul di permukaanNyiur melambai tanda dimulainya kehidupanLaut yang menjadi sumber pen^idupanBercampur dengan cucuran keringat para neleyanTangan-tangan kerja keras, nan ahli menangkap ikan
Indonesia
Ituah negrikuBeraneka macam terumbu karang
Tempat tinggal...
86 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Tempat tinggal ikan-ikanSumber protein yang sangat dibutuhkanPenghasil rupiah 3^g menjanjikan
Namun adakah terlintas dalam fikir?
Untuk menjaga kelestariannya?Dan tangan-tangan kotor penuh dosaOleh fkiran-ftkiran temoda
Merekalah orang-orang tak berhatiManusia-manusia tak bemurani
Mengeruk habis kekayaan bahariDengan cara-cara keji
Bom-bom diluncurkan
Memporak-porandakan tenimbu karangMembinasakan biota laut tanpa ada rasa kasihanHanya untuk mencari kepuasaan
Tanpa ada sedikitpun rasa bersalahMenyaksikan bitunya laut berubah meiahApakah kita hanya diam?Tanpa ada tindakan
Indonesia ...
Negeriku tercintaBerteriak mohon keadilan
Maritim di negriku tidak boleh dihancurkan
Jangan duduk berpangku tanganBerantas ilegal fishing dan kejahatanUntuk melestarikan terumbu karangDemi kehidupan masa mendatang
Kategorl Sekolah Menengah Atas 87
Ketangguhan NelayanB Intan Azzahra Khairunnisa
]ika pagi menyambangiKau ambil sampan lalu bergegas berlayarTerdengar gemerisik anginTerdengar gemuruh ombakHujan badai kau bantamTanpa getar, tak kenal letihMenanti basil lemparan saubmu, meski kian sulit
Tapi...Harapan belum sirnaKau rela melawan maut
Tak peduli pelub yang mengalirDemi sebu^ sen3mman yang kau nafkabi
Hanya bisa berusaba dan berdoaHanya bisa menikmatd dan mens3nikuri
Tuban...
Jangan bembuskan badaiMereka nyaris tak makanMengadu nasib di tengab ombakMungkin ajal telab di depan mata
Kau buat umpanKau tangkap ikanTanpa merusak yang lainTedma kasib telab jaga laut kami
88 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Akankah?Eg Rifdavirana Humairah
6^
Akuarium indah terbentangAtlantis sembun3n di perutnyaIkan dan udang tertawa bersenda gurauDilringi alunan angin yang menari senangSeekor pelikan mengepak sayapDan menyapa riang kawannya
Kubayangkan elok pertiwiku10 tahun mendatangKapal gagah 'kan curl ikanTeritorial kan teijamah orang luarTanpa ampun hancurkan kelahiran lokal
Akankah surga kini datang terulang ?
Kategori Sekolah Menengah Atas 89
Untuk Seorang Nelayan^ Dyah Moetiara A.
6^
Berlari dalam gelisah menei^'ang badaiEngkau tahu harapan belum simaSempatkah kau menatap awan lagi
Tak kala debur ombak masih meneriakkan asa
Engkau bertarung bersama tentara kecil dan besarBasah kuyub tertepa laut asin
Menyatu dengan peluh dan rintihGelombang dan angin menjadi hiburan
Berdiri sendiri...
Di bawah layar terkembangWahai samudra kaulah tinta bagi hidupnya
Ceritakanlah kembali hari-harinya dalam sonata yang indah
Dalam simponi ombak yang meliuk ke sana kemariKau pentaskan sebuah panggung abadi
Memang sungguh...Aku tak sabar menanti dan menunggunyaTak pula lupa lengkungan senyumnya...
Wahai nelayan...Menjalankan keija dengan ikhlas
Membantu konglomerat mengisi perutYang tak pemah berontak dan protesDemi nasib yang tak kunjung membaik
Disertai hidup yangberpas-pasan
90 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantai Panjang Bengkulu
Negeri Maritim "Katanya"B Zili Salati Ulfah
Mentari belum menampakkan diriDan kakimu telah menapaki bentang bumi bagian bahariUntuk mencari sesuap nasiDemi menghidupi anak istiiBermodalkan beranl, mengarunglTak terlalu pedulikan diriTanda tulusmu menyertaiTeriknya menjadi selimutmuAnginpun ingin jadi sahabatmuAir laut bersedia menjadi ladangmuSenyummu bahagia keluargamu
Terbentang luas wama perak menj^laAngin berhembus mengibarkan sang sakaTerik mentari tak terasa membakar ragaDeru ombak terus mengiringi kau samuderaKelnh kesah kadang tak memutuskan asaRasa lelah juga membakar rasaPendapatan tak seberapaDemi senyum keluarga terciptaKau rela bermalam disana
Di tengah gelombang ciptaan-Nya
Negeri ini maritim "katanya"Dengan beijuta pesona lautnyaNyatanya...Nelayan terpumk di baharinyaPenjajah mengangkang membentang jangkamya
Kategori Sekolah Menengah Atas 91
Kategori
Mahasiswa
Saat Lxiut BerpuisiS Miftahul Jannah
Tak banyak orang melihat tanah airYang orang lihat hanya air tanahTak banyak orang menulis lautYang ada hanya laut yang tertulis
Kau tahu,
Tubuhku sangat luas bagimuTubuhku terbentang menyusuri pantai kehidupanBukan hanya ikan dan udangRahang-rahang batu karang pun menarik perhatdan
Akutahu,
Kau bilang tak bisa hidup tanpakuKubiarkan perahumu mengarungikuKutdup kau kembali ke pantai kehidupanTapi kenapa kau semakin serakah?Tidak peduli dengan keadaankuApakah isi perutku tak pemah cukup bagimu?
Ruhku pun berdebur kencang menatap ulahmuKumuntahkan kekesalanku pada tebing dan pantaiHingga tak kusadari ia telah karam sendiri
Langit pun menyaksikanDialah tempatku menerbangkan kesakitanTinggi sekali hingga bersatu dengan awanKesakitanku terus berarak menjadi mendungApakah akan turun hujan kebahagiaan?Kau pun tak akan tahu
Saat laut berpuisila telah merebahkan diri
Dan tergores perih
Kategori Mahasiswa 95
Tangisan Air Mata Darah Kami@ Dwi Fristika Desmayani
Kami adalah pejuang di tengah pasangnya air lautKami adalah pejuang di bawah teriknya matahariKami adalah pejuang di atara dinginn}^ angin malamKami adalah pejuang di atas deburan ombak
Panasnya matahari adalah sahabat kamiDinginnya malam adalah saudara kamiDeburan ombak adalah orangtua kamiAir pasang adalah musuh kami
Hidup atau mati bukan pilihan kamiMakan dan masa depan keluarga adalah harapan bagi kamiFenghidupan lebih layak adalah harapan kami
Hingga pada tetesan air mata darah kamiKami akan terns berjuangBerjuang demi kehidupan keluarga kamiBerjuang demi masa depan anak cucu kami
Pengharapan bagi kami adalah kepedulian bagi kamiKepedulian pada anak cucu kami
96 Nelayan Menggantung Harap dl BIblr Pantal Panfang Bengkulu
Ini LautKita Smdiri■ Wahyu Firdaus
cs^
Tanah berkah LAUTAN BERHARTA
Tak berharga tak bercinta yang bertahtaPada harapan nada sumbang tertataMengharap lautan berdamai padanyaSang Nelayan sedang berduka
Apa beda hitam buta hitam mataLadang tak berhujan tandus jugaApa guru harta berlimpahTak dijaga hilang jugaBegitupun laut dan tanah tak ada bedanya
Laut berkahku hilang harapanSura nelayan hilang terhempas topanTuntutan hidup menjadi bait-bait kematianAh...
InibukanPILIHAN!
Tak ada guru yang berharap hingga letihTak berbeda pada diam lalu matiBerhenti bersedih dan mulai mengamatiTentang laut yang hakikiINI LAUT KITASENDIRI!
Lihatlah alam yang bersahabatSyair cinta terlikis dengan tepatLihatlah garis pantai yang jauh merambatDengan siharta-harta yang tersiratBukankah itu menggugat hasrat?
Semangatlah kau siNELAYANBerlayarlah dan tangkap harta itu dari TUHAN
Ambillah.
Kategori Mahasiswa 97
Ambillah dan terus lestarikan
Ingat! Kita dan dia sangatbertemanJangan jadikan dia musuh bebu3nitan!
98 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
NelayanH Euis Margaretta
Dengan segala keikhlasanmuTak satu kata kudengar keluhanmuKau selalu berlomba dengan fajarUntuk melebarkan jaringmuLautan luas kau arungi dengan tawa
Memo cantik pun telah menariKakap merah pun telah menantiTanpa beban mereka bern3^n3dTanpa sadar akan jadi apa mereka nanti
Peluh mulal membasahi wajahTangkap demi tangkap pun mulai terisiSemangat yang tak terhitungAkan member! basil yang melimpah
Tuhan telah menurunkan rezekinya
Agar Istanamu penuh dengan tawaPenantian di ujung pantal pun mulai tampakSen3mm kepuasan yang mengiringi basilTelah kembali ke daratan
Kategori Mahasiswa 99
Cenerasi Pelaut
^ NovaC3^
Pada hamparan laut dari Sabang sampai MeraukePada persilangan dua samudera dan benuaPada rindu yang mengetuk kutipan sejarahPada peluh lelah dan harapan
Tentang angin laut dan derita-derita nelayanTentang pesisir dan kemiskinanTentang hamparan karang dan keseimbanganTentang burung camar dan kepedulian
Ketika manusia berlomba-lomba
Ketika kota semakin tua
Ketika lahan semakin sempitKetika hidup semakin sulit
Mari ingat sejarah bangsaKita dulu pemah beijayaBegitu perkasa nenek moj^g kitaMenerjang luas dua samudera
Kaiau masih juga lupaAku ingatkan pada sriwijayaJika masih tidak merasaAku panggil tuan patih Gajah Mada
Kita penerus generasi sekarangPenjaga laut luas terbentangPemilikbudaya negeri bahariPerwujud nusantara jaya kembali
Nusa di antara air
Semangatmu kembali mengalir
Sejahteralah IndonesiaJayalah Nusantara
100 Nelayan Menggantung Harap dl BIbir Pantai Panjang Bengkuiu
SahabatLaut
H Firman Hidayat
6^
Di sini
Di bibir pantai iniAku berdiri sembari termenungSejauh mata memandang
Kulihat debur ombak terpecah oleh karangBagai ribuan tentaraYang pantang menyerahDemi sebuah kemenangan
Kubiarkan ombak mengusapKedua kakiku menari-nari
Sembari menghantarkan butiran pasirSeakan menggelitik hati
Semelir angin berhembusMerasuk ke dalam jiwaTarik ulur naficisku
Bagaikan labuhan ombak }^ng mencium bibir pantaiDan menyisakan buih kesejukan
Kupejamkan mata iniKurentang^can tangan iniDesiran angin laut pun menghampiri telinga iniSeakan bersabda pada diri ini
Tak akan ada lagi karang yang kokohTak akan ada lagi ikan yang berenang riangTak akan ada lagi tanaman laut 3^ng bergerak indah
Kami terlihat kokoh tapi kami rapuhKami berenang riang berselimut kecemasanKami bergerak indah dalam kesakitan
Kategori Mahasiswa 101
Lihat apa 3^ng manusia perbuat pada kamiSetelah apa yang kami berikan selama in!Mereka membalasnya dengan merusak kamiTolong sayangi kami!Tolong cintai kami!
Namun apada}^ ombak-ombak akan terus menariKarang-karang tak jumpa lagiTanaman laut akan mati
Ikan pun sulit dicariUntuk itu jagalah kami
102 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Cinta dan Lukal@ PuspitaSari
Angin, bawalah terbang cintakuLaut, han3aitkan luka iniPasir, kuburkanlah kenangan yang menyayat hatiMatahari, benamkan pilu ini
Aku ingin seperti pasirMeski digenggam erat tetapi tetap kembali bersatuAku ingin menjadi karangMeski dihempas ombak namun tetap bertahan
Cintaku seluas laut yang indah membiruMeskipun kita jauh tapi hati ini hanj^ milikmuKasih^ bagaikan ombak di tepi pantaiWalaupun pergi pasti dia kembali
Andai kau tau
Meski langit indah membiruTapi tak sebiru hatikuWalaupun pasir putih seputih saljuTapi tak seputih cintaku
Engkau bagaikan sebuah pulauTerlihat indah dari kejauhanEngkau bagaikan sunset di sore hariTerlihat indah pada saat malam mulai muncul
Antara luka dengan cintaBagaikan ombak dengan pasirMemang beda tapi mereka saling melengkapiTak sama tapi mereka saling membutuhkan
Butiran-butiran pasirAngin membawa kesejukan
Pohon-pohon
• Kategori Mahasiswa 103
Pohon-pohon melengkapi keindahanMereka indah ketika bersama
104 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Ombak Enam Sore1^ Juwita
Lembayung enam soreAdalah aku cemburu pada samuderaYang menampung segalaAdalah aku cemburu pada ombakYang selalu bergerakAdalah aku diam dan jatuh dalamKe dasar terdalam
Samudera terdalam
Renungan terdalam
Satu dua ku selami peradabanApa yang salah?Luasnya biru bahkan takterkiraTapi tak dapat menampung asa
Lemba}ning enam soreSj^du menjanjikan pengharapan bagi nelayan pesislr, katanjraMembaca tulisan, membaca isyaratMembaca pasang tenggelam dalam asaTetapi masih saja tak tergapai
Satu dua kuhltung pasirCara buruk, dibalut cantik
Gemuruh ombak pun nyata past!Tetapi semua tetap tak tergapaiDan aku gagal paham
Kategori Mahasiswa 105
Kwatrin Sebuah BangsaE AlpinSuhadi
Pada tugu titik nol 3^g bisuTertulis sajak-sajak tentang negerikuPada hamparan seribu pulau yang biruTerlukis sketsa tentang pertiwiku
"deru ombak menerjangLautan pantai yang membentangPada karang biota bersarangSaat fiajar nelayan pulang dengan riangHamparan samudera seluas mata memandangGambaran negeri firdaus yang terpampangNUSANTARA."
Nusantara
Dalam kwatrin sepotong sejarahTerurai cerita nenek moyong yang gagahMenaklukkan samudera mencari nafkah
Mengarungi malam tanpa lelah
Dalam kwatrin sebuah kapalTergambar keperkasaan pertiwi yang kekalDengan pinisi sebagai buktiKejayaan negeri tiada henti
Pada kuatrin seikat jaringMengikat cerita tentang samuderaYang menyimpan kekayaan tiada duaYang menggulung permata tiada tara
Nusantara
Pada kwatrin sebuah bangsaTerlukislah negeriku yang perkasaTergambar pertiwi yang selalu ja}^
Pertiwi...
106 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Pertiwi tempat lahir betaPertiwi yang selalu ku banggaNUSANTARA
Kategori Mahasiswa 107
Btru yang MenghitamQ Faizah Al Karimah
Biru,
Kau kenal biru? Tanya masa lalu padakuKau pemah lihat biru yang luas? Tanyanya laglAku hanya terdiam, ketlka ia berkata
Dussss...
Apa itu suara biru?Dia sangat indah, bagai surga duniaBiru yang tergulung mutiara-mutiara berkilauApakah mereka ada?
Di sudut kiri, aku melihat seorang tua yang membawa jaringMasa lalu itu berbicara kepadakuAku tabu ia ingin menjaring emas
Bukan! Kataku
Han}^ hampa yang teijaringAku tabu?
Aku tabu biru 5^g kau sebut biruJaring yang menjaring emasTapi, itu emas masa lalu...
Kau tabu?
Biru telab menjadi bitamHijau telab menjadi coklatPutib telab menjadi abu-abu
Kau tabu?
Ini warisan dari masa yang duluDulu kau berucap, "kami menjaga masa depan"Tidakkab kau libat?
Kami bagai daun yang keringBagai mawar yang bidup di gurunBagai ikan yang kebausan
108 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Kembalilah
Kembalilah ke masamu!
Rubahlah sekarang iniBirukan lagi hitam kamiBiarkan kami dapat menjaring emas
Jika kau kemballKami sudah memakai sutera
Kategoii Mahasiswa 109
Balada Anak Nelayanffi Anastasia Gale
Aku ini anak nelayanJantung terakhirBagi terumbu karangInsang ikanCangkang kura-kuraCapit kepitingDan apa lagi?Kalau begltu sebut saja aku ini security laut
Naiasku tercekal bom-bom kalian
Dewa siwa
Kalian manusia
Tukang buang sampahHanya kalilanJenis lain hewanHanya berakal budiDalam diam menghabisiParasit
Tanpa beban
Dan tidakkah cukup jika aku berkisahJuga tentang wama jingga, hitam nan pekatSisa pabrik kalianDitambah pengeboran minyakTambang pasir besi, dan rencana seperti apa lagi?Masih inginkah kalian akan dunia kami yang porak poranda?
Ini dendangku, dendang piluBalada yang dititipkan buih lautkuYang sekarang sekarat, mengeluhMembungkus resahMenelislk dasar
Ya dasar, pusat hati kalian
110 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Ah, kalian manusia
Maukah sedikit saja berbagl duka?
Kategori Mahasiswa m
RumahQ Riqqah Dhiyah Ramadhanti
Gt^
Rumah adalah Malabero di halaman belakang kamiYang menawarkan kehangatanCahaya senja menembus celah-celah jalaYang direntangkan nelayanBuat menjaring masa depan
Rumah adalah pasir pantai panjang kamiYang memberikan pemandangan buat menyaksikanBantalan ombak menghapus jejak anak nelayanDi bibir pantai tempat kami menebar pukatDan melempar sauh hingga jauh
Laut adalah rumah kami
Menyuarakan bau anyirSaban pagi pilangDengan ikan-ikan di tanganDianar angin laut yang kusutKami mencari kerang di karang karangMemungut lokan-lokan mutiaraYang tersebar dihatiTersebar di rumah kami
Malam menyemerbak muramMenggantung murung di balik kelepak elangDi rumah kami
Dihantam angin sakalKami meneguhkan hati mencari masa depanDi antara beribu kaleng bekasYang terserak di rumah kamiDalam bangkai-bangkai ikanYang membusuk di laut kami
Kami mengais
112 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Kami mengais menangis mencari harapanTetapi lautselalu menawarkan masa depan
Kami ingin pulangKerumah yang dingin dilamun ombakKami ingin berkejaran dengan layang-layangMengujak bibir pantaiYang tetap utuh meski dihantam angin badaiKami ingin berlayarDi lautan teduh
Tempat kami madiBerenang ombak yang berlari
Dari pantai kami yang muramMen3nnggung sepi mengundang kelamDengan teriakan-teriakan anak nela3ran yang beriarianMangejar suara samar burung camar
Kategori Mahasiswa 113
Pasukan Katak
m EIsi Helisa Sari
Tuan, kami ini beniduPenjelajah air dan waktuBerenang mencari makanMenyelam mencari uang
Pantai dalah jiwa,laut adalah ragatanpa itu kami bisa apa?Kami tidak ada
Kami mati!
Tuan biru itu indah
Bantu kami untuk menjagaJangan ada api dan darah
Tuan apakah pedoman itu masih berlaku?Pasukan katak yang kuatPasukan katak yang gagahYang pedomannya menggetar jiwa"kami tidak takut salah"
"kami tida takut jatuh""kami tidak takut mati"
"takut mati, mati saja!!"
Jika ijra kami bisa tenangArungi biru di penjuru negriNegri merah putih
Karena terlindungiDari penyamun yang keji!
114 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkuiu
Cetita Duka Laut Rjaflessia■ Dwi Risk! Sarliyani
Langkah kaki beijalanDi pesisir pantai iniGurat wajah pucat namun kasatTerlihat pada nelayan yang meniapkan jaring
Aku termangu mamandang ombakYang menghampitiku seakan mengaduMembawa sesuatu
Hatiku tersentak
Melihat laut raflessia
KOTOR
Sampah berserakan di mana-manaLaut menjadi tong sampahKebersihan hanya menjadi impian belakaArus suka beralih duka
Mata ini tertuju pada terumbu karangYang dulu elok, nan indah, melukis di antaraWaraa laut kini berubah, hancur tab
Bersisa akibat tamaknya ulah manusia
Saat explorasi merajalelaKerusakan laut di mana-mana
Rumah ikan porak porandaBau busuk biota mati
Biru menjadi kelabu
Nelangsa telah menggeleparLaut sedang berdukaKasihan generasi penerus kitaYang han3^ mendengarCerita bahari laut raflessia
Kategori Mahasiswa 115
Burnt Bim
■ Ayif NuH^triana
Hamparan alam yang luasBerldlau bagaikan embun di pagi hariBurung-burung bemyanyiMemainkan aliman nada nan elok
Desir pasir berhamburanMenceritakan sosok keindahan alam
Gulungan ombaktems menyapuMenyelimuti bibir-bibir pantai
Di tepian ini aku berdiriDalam sun3n aku meratapiHentakan kaki yang berpijakHembusan nafas para nelayan
Berlari dalam gelisah, kokoh menerjang badaiKau tabu hamparan belum simaSempatkah kau menatap awan lagiTatkala debur ombak masih meneriakkan asa
Wahal penetap bumiTidakkah kalian sadari
Mafia ini terus bercengkramaLaut yang biru tak lagi men3^pa
Keindahan Tuhan begitu sempumaLalu, kenikmatan 3^ng manakahYang akan kamu acuhkanDi kala mentari tak lagi dalam senja
116 Nelayan Menggantung Harap di BIbir Pantai Panjang Bengkulu
Cetlr Kemaritiman
HI Anita Nurhasana
Semburan mentari di ufiiktimur
Belaian angin menyapa mendesirRiuh lantang ombak bergemuruhMenghantamkan karang nan bahanaLautan pecah, samudera terbelahPasir hangus terseret ombak
Nusantara negeri maritimBentang laut hipnotis jiwaLautan urat nadi perekonomianKekayaan melimpah ruahMenggali, tanpa ilmu teknologi
Kini, terpancar jauh jemari nistaLautan dicengkrami kolonialisEksploitasi merajaiArus balik menjelajahi
Dalam seribu bahasa
Berkoar gagasan tanpa parameterPetinggi negri tak menolehBahkan mengelas
Mereka sibuk memperkaya tujuh turunanMembalas dengan gedung menjulangMengoleksi Pajero mewahBahkan tulisan sekian drama
Mulut manis rasa empeduBerkoar di depan ribuan pasang mataJanji...
Janji...Semua amnesia, janji merekaMenutup gelap menjadi terang
• Kategori Mahasiswa 117
Bangkitlah NusantaraBerjuanglah getakkan sayapmuTerbang menembus cakrawalaMenggelegar menggali bahari dunia
118 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Nusantara Pantai Bini
E3 Zora Febriyanti
Menangis dakuAkan bayangan masa laluRintihan ombak subuh di pantai biruTldak!
Tidak ingin didengar
Batin membuncah
Berlumur nanah
Hak daku tiada juaDirampas petuahTergulung irama fana
Hanj^ nyanylan nestapaMendayu-dayuBersama hasil tangkapan tak layakJaiing telah robek sana-siniKe mana jua daku berkeluh?Sedang orang sebrangMenari-nari bersama hunian pantai biruBukan miliknyaDaku, seharusnya daku di sana!
Andai kuasa dapat gagahAkan daku genggamTanah surga daku sendiriTanpa karam, tanpa geram
Kategori Mahasiswa 779
Pinta Nelayan pada Bapaknya^ Rio Rahmadika
Bocah cadik
Pagi ini ia kembali menemui bapaknyaSambil membawa jala masih saja merengekMulut komat-kamit sesekali dikencangkanBerharap dapat perhatian
Bocah cadik
Umuraya telah beranjak 13 tahunTubuhnya semakin berototBerjalab tegap dan lincahGambaran kerasnya hiodup nelayanBocah cadik
Dari kecil ditemani pasir pantaiDitemani perahu dan ikan-ikanDitemani deburan ombak lautan
Bocah cadik
Hampir setiap pagi ia melepas bapaknyaDengan wajah terkantuk tetap berharapUntuk bertama kali diajak bapaknya melautMeski belum juga, dengan senyum ia tetap lambaikan tangan
Bocah cadik anak nelayanDengan suara khas pesisirBulat dan bergetarLantang layak prajurit siap tempurSedikit berjar^ di dekat bapaknya
Bapak kini usiaku sudah 13 tahunKapankah aku dapat melihat luasnya samudera?Bukankah nenek moyang kita pemah menaWukan luasnya samuderaLalu kenapa aku belum juga diajak melaut
120 Nelayan Menggantung Harap di BIblr Pantai Panjang Bengkulu
Bocah cadik!
Kamu harusnya sekolah duluNanti kalau sudah pintar jaga lautan kita,Jaga pulau-pulaunyaUsir para penjarah dari negeri sebelahKembalikan kejayaan bahari kitaPinta bapakn}^
Kategori Mahasiswa 121
Biru Muda Tak Lagi JayaEi Noval Nauli Pasaribu
Katik lahir dan berpijak di tanah RaflesiaSejauh mata memandang a3mnan berbusa nan nadaPak tua tak lagi gesit memacu ketek kesayanganla rindu akan lompatanNamun, harap tak ubah pasir 3^ng tertiup
Negriku berselimut maritiniBagai saudagar dengan basil yang berlimpahLuas laut yang men^ampiri terluas kedua duniaTerumbu karang bak senjata pemikat mata para pelancong
Sekarang ia terjajahSekuat tenaga bercucur keringat namun dikecamOtak liar tangan dosaTak ada yang baik melainkan pantas mereka dapatNa'as memancing api untuk hidup dan menari di atas air
Kartiniku menangis tersedu sayat hati menembus tombakKembalikan sen3aim itu demi anak cucuJangan katakan kelakHarapku sekarang
122 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Hamparan KxhidupanB Beia Wilianti
Indonesiaku, negeri kepulauanNegeri yang indah akan pantainyaNegeri yang terbentang lautan di sekeliillngnyaNegeri yang penuh akan kehidupanMembuat biota laut seakan berpestaMenarikan lembutn}^ hamparan ombakbersama
Indonesiaku, Negeri tak terhitung luasnyaBahkan sampai managaskar zaman bahariDi negeri ini, nenek moyang adalah pelaut handalDengan bermacam tipe perahu tradisionalItulah maritim negri^
Akan tetapi banyak tangan jahil menodaiTak peduli akan undang-imdang yang didptakanMeluluhlantahkan lautan sebagai hamparan kehidupanMenghancurkan dunia-dunia ikanMemporalq)orandakan terumbu karang
Ribuan biota laut disiksa
Dipaksa mempertontonkan pertunjukanDemi kantong kepuasan manusiaAndai dia bisa berkata
Pastilah dia mengiringi ucapann}^ dengan tangisan darahBersorak-sorak keadilan untuknyaKembalikan duniaku
Biarkan aku tetap tinggai di hamparan kehidupan
Kategori Mahasiswa 123
Ini LautKJta Sendirifli Wahyu Firdaus
Tanah berkah LAUTAN BERHARTA
Tak berharga tak bercinta yang beitahtaPada harapan nada sumbang teitataMegharap lautan berdamau padanyaSang nelayan sedang berduka
Apa beda hitam buta hitam mataLading tak berhujan tandus jugaApa guna harta berlimpahTak dijaga hllang jugaBegitupun laut dan tanah tak ada bedanya
Laut berkahku hllang harapanSuara nelayan hllang terhempas topanTuntutan hldup menjadl balt-balt kematlanAhh....
Inlbukanpilihan!
Tak ada guna yang berharap hlngga letlhTak berbeda pada dlam laut madBerhentl bersedih dan mulal mengamatlTentang laut yang hakUdINl LAUT KITA SENDIRI
Lihadah alam yang bersahabatSyair clnta terlukis dengan tepatUhadah garis pantai 3^ng jauh merambatDengan si harta-harta yang terslratBukankah Itu menggugah hasrat?
Semangadah kau si NELAYANBerlayarlah dan tangkap harta Itu dari TUHAN
Ambll
124 Nelayan Menggantung Harap di B/bfr Pantai Panjang Bengkulu
Ambil dan terus lestarikan
Ingat kita dan dia sangat bertemanJangan jadikan dia MUSUH BEBUYUTAN!
Kategori Mahasiswa 125
Kategori
Gum dan Dosen■, e(?
Nelayan Menggantung Hampm Nuriendah, S.Pd
Gerak bergelak ombak berlagakDerai berderai memecah pantaiBerhembus angin menggiring buihMenepi pantai nan elok permai
Di sini aku berdiri tegakMemandang laut bini membiruHati berbisik menusuk kalbu
Amboiil....
Betapa elok pantai Bengkulu
Di tengah laut tertancap pandangPerahu bergerak digiring ombakPara nelayan membawa jalaBadai dan topan kadang menghadangPara nelayan menggantung harap
Bawal, kerapu, kakap, dan udangBeriring-iring mengundang pandangHati nelayan riang memandangDalam sukma tertancap pandang
Para nelayan bergerak sigapMenebar jala bersama-samaJantung berdetak cemas berharapBawal dan kakap dapat ditangkap
Jala bergerak ditarik kakapPara nelayang bergerak sigapBersama-sama menarik jalaTertancap pandang ke dalam jalaBawal dan kakap ada di sana
Hati nelayan
• Kategori Guru dan Dosen 129
Hati nela3ran berdendang riangBawal dan kakap dibawa pulangTerbayang anak dan keluargaWajah berseri tertancap pandangMenyambut datang pahlawan keluarga
130 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Pesona Laut
n Intan Purnama Sari, S.Pd.
Di sinilah aku dalam tenangMenatap bininya laut 3^g terbentangTuk hllang kegundahanMenghapus semua kepenatan
Terllntas... terlihatbiasa
Padahal sangat mengistimewaMenjdmpan harta nan berjutaBak surga namun hadir di dunla
Lautku nan indah dan bercahayaTak redup walaupun tak tampak sang suiyaTerus berelnkaraasl menglkuti masaSelalu sedia tuk cukup kehidupan manusia
Jangan rusak lautkuDengan tangan kasar tak berperasaanBlarkanlah tumbuh untuk majuBerikan basil terbaik untuk nelayan
Lihatlah...
Itu terumbu karangTempatnya ikan bercanda riangTempat molusca bercangkang berkembang
Di bibir pantai iniOmbak bei^gulung bercakap riaTanda arti sebuah persahabatanAntara pulau dan lautku
Kategori Guru dan Dosen 131
Tuhan Menyapa Negeri Maritimhu^ Mila Rahayu
Tuhan menyapa negeri maritimkuMelalui gemuruh ombakyang mengganasMenghantam dan menenggelamkan batu karangHingga menghempas isl negeri menjadi puing
Tuhan menyapa negeri maritimkuMelalui biota laut yang terkaparAkibat seluruh air tercemar
Ulah penghuni negeri yang tak katu diri
Tuhan menj^pa negeri maritimkuMelalui cobaan yang berbentuk bencana alamBerharap sang penghuni negeri memahamiBahwa Tuhan masih peduli
Tuhan menyapa negeri maritimkuMelalui bisikan, rayuan, bahkan bentakanKepada sang penghuni negeri maritimNikmat mana yang akan kalian dustakan?
Negeri maritimku disapa oleh TuhanBerharap ada secercah harapanMelalui konservasi sang penghuni negeriYang mulai menyadari akan kelestarian maritim di negeri
Nelayan pun turut menyapa TuhanBerharap kasih-Nya mengubag ekonomiHingga 1^ ada had tersakitiDan tangkapan ikan yang berlebih
Tuhan kerap menyapa negeri maritimkuHingga sang pen^uni berani beijanjiNegeri maritim tak akan temodaiOleh tangan yang tak bermata dan berhati
152 Nelayan Menggantung Harap di BIbir Pantai Panjang Bengkulu
Lautku
ISS Chairani, S.Pd.
Lautku
Saat ini...
Aku mengunjungi dirimuKau sambut diriku
Dengan deburan ombak
Lautku...
Ombak putih berkejaranSeakan berlomba
Untuk mencapai bibir pantai
Lautku...
Kau bagaikan permadani bini....Luas membentangMenyejukkan hati setiap memandang
Lautku...
Saat ini aku menatapmuHatiku begitu sejuk dan nyamanHilang sudah rasa sedih, jenuh dan keielahan
Lautku...
Kau sangat beijasaBagi para nelayanUntuk menghidupi belahan jiwa dan buah hatinya
Lautku...
Kau dptaan Tuhan yang terindahAku akan menjagamuDari tangan-tangan yang akan mencelakaimu
Kategori Guru dan Dosen 133
Duka Lautan KejoraM Rusman Dianto. D., S.Pd.
Membentang dijalin pulauSabang sampai MeraukeBak permadani berhias intanWajahmu berkilau biru nan tiada taraLautan Indonesiaku
Dalam hembusan sejuk angin menerjangGemerdk riak air di tepianIkan pun berenang beitasbih penuh sjmkurNikmat Tuhan mana yang kau dustakan
Terumbu karang berhias biota laut nan indahTumbuh subur rumput laut berwarna-warniBirun}^ langit pun tak tinggal diamMenambah semarak betapa menawannyaMaritim Indonesiaku
Namun, mereka tangan-tangan duijanaTak punya nurani meluluhlantakkanMemporakporandakan terumbu karangIkan meregang nyawaPantai pun menangisDuka lautan kejora
Lantas apa yang didambakan?Keindahan hanyalah kenanganKebersihan tinggal impianEksplorasi tanpa batasDari mereka yang tek pemah puasLaut tetap menjadi korban
Ke mana mereka hams mencari ikan
Bagaimana...
134 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Bagaimana mereka mau makanNela3ran pun ikut menjadi korbanWahai kaum tak bermoral
Tak pemahkah kau pikirkan anak cucumuTentang hidup dan masa depan merekaBila lautan kejoramu berduka
Kategori Guru dan Dosen 135
Laut
B Yunarti, M.Pd.
Berdiri aku di tepi pantaiMemandang lepas di tengah lautOmbak pulang memecah berderaiKeribaan pasir rindu berpaut
Laut...
Tepimu yang tanpa batasAdlah garis antara pandangan dan rahasiaKukuh karangmu yang tak menjulangAdalah saksi nyanyian ombak berdebur
Laut...
Kau adalah air yang menyimpan ragamBerjuta harapan dan ketakjubanYang menjadi lahan bagi nelayanUntuk mencari ikan-ikan
136 Nelayan Menggantung Harap dl BIbir Pantai Panjang Bengkulu
Lxiutan Masa Depart Negerikuii Marni Dewi Yanti
Mentari senja telah menampakkan dirinyaSinar keemasannj^ menerpa air lautSungguh satu pemandangan menakjubkan
Berdiri aku dibibir pantaiMemandang nun jauh ketengah lautanAnganku melaj^g-layangMengenang keagungan Tuhan
Pasirberbisik
Ombak berkejar-kejaranTak kenal lelah
Sepeiti mataku yang tak pemah lelahMenatap kelndahan alam laut di depan mataku
Laut negeriku sungguh menalqubkanBerbagai kekayaan alam dikandungnyaIkan-ikan, biota-biota lautTerumbu-terumbu karang yang indah
Wahai para insan yang ada di negerikuJaga dan rawatiah kekayaan lautmuDari tangan-tangan jahil yang mau merenggutKekayaan dan keindahan laut kita
Tegakkan terus kedaulatan negerimuTerus jaga kekayaan alam negerimuTerus jaga keamanan zona maritime negerimuDari tangan-tangan besi penjahat-penjahat maritim
Wahai para penjahat yang bertangan besiAngkat kaki dari negerikuBeifUdrlah beribu-ribu kali
Untuk kembali ke negri kami
Kategori Guru dan Oosen 137
Smandung Ombak Samudera@ Parlena Suri, S.Pd.
6^
Deburanmu adalah nyanyian alam terindahPanoramamu adalah hiasan yang sangat megahTerumbu karangmu menyajikan pesona termewahKekayaan alammu adalah surge para penjelajah
Kau inen3dmpan beijuta kenanganBanyak peristiwa yang dapat kau lukiskanSaksi bisu segala peristiwa mengerlkanPenuh duka yang tak dapat digambarkan
Maafkan tangan-tangan rakus in!Yangmerusakmu demi ambisiYang menghancurkan keindahann demi diri sendiriYang mencemarimu tanpa henti
138 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Nelayan Malabero■ Novianah Anggraini
6^
Nelayan Malabero,Keti^ matahari masih malu-malu menampakkan wajahnyaKetika ayam jantan belum berani untuk berkokok danKetika orang-orang masih bergumul dengan selimutnyaPerahu telah menepi di bibir pantai
Nelayan Malabero,Dibibir pantai kau tidak sendiriOrang-orang berkerumun menunggu 'tuk menegosiasi basiltangkapannmuSenyum simpul mengembang menghias bibir hitammuHilanglah letih yang menggelajniti pundakmuAllhamdulillah rezeki keluargaku hari ini
Nelayan Malabero,Laut seakan menjadi nafas hidupmuLaut seakan denyut nadimuLaut seakan menjadi sahabat setiamuDi sanalah sumber rezekimu
Di sanalah tempat engkau berkeluh kesah
Nelaj^n Malabero,Ibrat ombak yang selalu pasang surutBegitupun kehidupanmu, tapi,Tetaplah tegar laksana karang di tengah lautan
Kategori Guru dan Dosen 139
Orchestra BibirPantai
B3 M. irfan Sofyan
6^
Telah jutaan tahun konser ini digelarBelumjugaselesaiSelagi sang dirijen terus bergerak memimpin
Dubai harmoni
Indahlah terus gemuruh iantangSuara gendering pertanda kehidupanIkhlas dikalahkan dawai anginBiola pengiringBagi burah hujan dan badaiYang tak pemah ditakuti penari sampanDi atas panggung biruMeliuk-iiuk
Tarian itu adalah janji pada leluhurUntuk terus memberilon aroma
Angin ikan segar dan ikan asinYang telah lama mengharumkan negeri ini
Sementara cemara laut
Bemyan3n agak sumbangSerak tei^njal manusia dan bangunanBerbau ban^caiPembuat kotor tanah ini
Andai saja mereka santaiOrkestra abadi ini
Adalah juga zikir syahdu bibir pantai
140 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
IniLautKita
91 Ambar Pravitasari, ST.
Laut biru membentangDebur ombak berayan}aPantai bersih dan sucu
Masih bisakah kita merasakannya nanti?
Begitu banyak kekacauan di negeri kamiPencurian ikan steijadi di setiap sudut maritim kamiNeiajmn kecil menjerit tak berdayaKetilm Negara tetangga berusaha merajaPulau-pulau tak berpenghuni mulai hilang dari petaDan para pengusaha tak mampu berbicaraKami bisa apa?
Begitu banyak tangan kotor merusak tanpa peduliTerumbu Irarang matiLimbah mematikan menyebar, mencemari laut kamiDan ketika semua tak tersisa
Mereka pergi tanpa peduli
Lalu bagaimana dengan laut kami?Ketika laut kami tak lagi biru,Pesisir pantai tak lagi sudYang tersisa kini hanya deburan ombak dan desiran angin pantaiYang membawa kita pada kenaangan
Ah...mungkin dari awal kita keliruIni bukan tentang merekaIni bukan tentang kamiTapi ini tentang kita...
Saat kita bisa bersatu
Saat kita bisa bekerja samaSaat kita merasa saling peduli
Saat kita.....
• Kategori Guru dan Dosen 141
Saat kita merasa saling memilikiSaat kita mencintai negerl iniSaat kita tahu, laut ini milik kita
Tentu kita akan benisaha sekuat tenagaMenjaga yang kita milikiSemua ini telah teijadiSaat ini kita hanya benisaha memperbaikiMencintai sepenuh hatiKarna ini laut kita
142 Nelayan Men^antung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Kilestarian Laut
■ Desi Afrianti, S.Pd.
Gemuruh ombak mengusik sanubaiiBiru wama menyilaukan mataAngin berhembus menusuk hatiMemandang indahnya laut lepas
Pasir putih terbentang luasHutan bakau berjejer di pinggir pantaiKeplting-kepiting kecil berkejar-kejaranSeakan mengajakku ikut bermain
Dalamn}^ samudera men3dmpan maknaBanyak penghuni yang tak ternilai hai:ganyaTerubu karang, udang, keplting, dan biota laut lainnyaMenambah Indahnya panorama
Kini wajahmu berubah wamaBiru menjadi kelabuHijau menjadi layuTerumbu karang mulai hancurBiota laut mulai berkurang
Kecantikan mulai hilangKeindahan sudah melayangJikalau dia bisa bicaraMungkin dia telah berkataTerkutuk en^u yang telah menodaiAlam ciptaan-Nya
• Kategori Guru dan Dosen i43
Akulah LautmuS lis Rani Resti
G%3
Takdir hadirkan aku dengan rupawanBiru terbentang anggun menawanBak permadani terhampar luasTak terukur oleh pembatasBera3am-ayun gelombangkuPentasloui seni alam nan menggodaButiran-butiran pasirku manjakanTiap tapak yang berpijakBetapa tidak jiwa berdendangSaksikan ombak bercumbu ra3ni bersama karang
Jika pandangan terperangahJika sukmamu teigelitikJika lisanmu keluh takjubLantunkanlah suara tasblhmu pada-Nya
Jika perawanku kau jagaKudekap kau segenap jiwaEksotisku 'kan manjakanmuDengan sapaan lembut angin pesisirKan kubawa jiwamu melayangMenari bersama riuk karang
Usahlah kau iri dengan takdirkuKama hadirku untukmu
Jika leu mati, kau pun kan tiadaMenikamku bakbunuh diri
Memoralq>orandakanku bak melululilantakkan bumi
Lalu hanya tersisa tangis darah yang tiada artiHadirkan luka tak terobati
Undang sesal dan lara abadiGersang...
144 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Gersang hati, terkantung jiwaRaga pun tak cukup nj^waTuk sambung hidup separuh sukma
Sebelum hilang harapSebelum getir hinggapHentikanlah nafeu rakusmu
Meraup untung hingga bunting
Hadirlah kau sebelum pembaharuMembenah lautku kembali biru
Hadirlah kau seperti maestro kehidupanMerangkai melodi laut dan senja esok banHingga tercipta simponi baruBerdendang sedap damaikan raja alam
Kategori Guru dan Dosen 145
Indonesiaku Maritimku61 Anita Fransisca, S.Pcl.
Indonesiaku,
Negeri nan cantik berhias rlbuan pulauLukisan indah belahan khatulistiwa
Ibarat permadan! hamparan biruKado Tuhan sang maha kaya
Indonesiaku,
Biota laut dan terumbu karangmu buatku terpukauKetenangan yang engkau hadirkan buatku sukaAku jatuh dnta pada dirimuNamun ada apa dengan mereka
Indonesiaku,
Beribu pasang mata menatap tajam ke arahkuLautmu, daratmu seperti menjanjikan surgaBukankah surga itu indah TuhanloiLancing sekali mereka meluluhlantahkannya
Indonesiaku,
Ancaman dan gangguan tak henti usik damai atas maritimkuGanjaran macam apa yang pantas mereka terimaKau adalah titipan Tuhan kepada kami pertiwikuSaatnya kami berjanji satu untuk setia
146 Nelayan Menggantung Harap dl Biblr Pantai Panjang Bengkulu
Revolusi Bini
H Nimrod. M. Sianturi, S.Pd.
Riak ombak memecah pantaiSuara serak dan desah kian jadiJalanmu panjang, bawa pesanKagumku ciptaan Tuhan
Pulau terhampar dari sabang sampai meraukeTeruntai dati Talaud sampai Pulau RoteBermandikan laut Nusantara
Dari samudera Fasifik ke samudera Hindia
Lautku pemersatuLautku bahariku
Nelayanku tan^uh, sapa lautanIkan berlimpah, jadi santapanIkan sejuta wama, seribu rasaAsupan gizimu besarkan ragaMinyak, proteinmu cerdaskan tunas bangsaNelayanku tangguh sapa lautanIni laut, laut kita
Laut penuh kehidupanBawa jarring dan sandang jalaPersembahkan ikan gurih di meja hidanganNelayanku tangguh sapa lautanPulang kedarat bawa ikanLautku alami jangan dikotoriBom, pukat hams dihindariSemoga lautku abadi dan lestari
Lautku strategis dan tropisNyalamu sambut mentariLekukanmu penuh hayatiRumput laut bei^oyang riang
Segerombol
• Kategori Guru dan Dosen 147
Segerombol ikan kegiranganTenimbu karang jadi surgamu
Kini, aku terhentak sejenakTatkala riak cepat beranjakNelayan tangguhku berteriakNelayan asing mulai merangkakLaut mesti berdaulat
Berantas, tenggelamkan nelayan asingApa pun bentuknya ilegal fishingKapal besar bikin pusing dan blsingHancurkan, biarlah jadi puing-puing
Revolusi biru lautku
Tanami Mangrove dan TerumbuPelihara rumput lautLestarikan penyuJayalah nelayan dan maritimku
148 Nelayan Menggantung Harap dl Biblr Pantai Panjang Bengkulu
Hikayat Hoeridjah Anam[Maestw Seni Kamwitan yangHilangdi Samudem Indonesia)
Si Rahma Diana
Dengarlah olehmu Endk dan TuanInilah kisah hamba kabarkan
Terkisah seorang puanLemah lembut Puann punya badanBagaikan ombak di lautan
Manakala Puan nak ke sebrangDiangkat garuda besi dari tanganMenembus awan sekalian alam
Tertuju pandang kelautan lepasPuan ingat sejarah dahuluDari ibu juga guruPertiwi punya samudera biruDltaburi pulau beribuElok dan ka)^ itu yang Puan tabu
Berkulik elang di imajinasiMemeking melengking tinggi takterperiOh temyata ini bukanlah mimpiElang triak Garuda patah sayapMenukik deras ke samudera antah berantah
Resah...
Gelisah...
Gundah... dan
Pasrah..
Terhenyak Puan di perutmuDitengah luas hamparanmuTiada pandang dapat kau tembus
• Kategori Guru dan Dosen 149
Asa terhenti...
Temgiang-ngiang tepian saudara yang di tenggelamkanTemgiang nyanyian malam ibu mendendangkan...Puan terlelap dalam a3^nan samudera sebagaipersemayaman terakhimya
Siapa mungkir kita juga kan di sanaBuml kita lebih banyak lautnya
150 Nelayan Menggantung Harap dl Biblr Pantai Panjang Bengkulu
Nelayan Tua di UjungPulau Engganon YarJohan
Hanya ada perahu kedl dan lusuh menemanimuJala dan jaring hampir rapuhNamim dulu keringatmulah membuat senyum generasimuKetangkasan dan keperkasaan bahumuHadir membuat tawa
Harapan cerdas generasimu
Nelayan tua di ujung pulau EngganoKala pagi perahu kecilmu menjnisuri riak gelombangMenyemai antara batang-batang bakauMatamu sayuEnergimu mongering bak darah di tepian matahariSemangatmu membara memutihkan awan yang berarak diatas lautan
Kala senja tubuhmu harus kembaliIstri anakmu menungguMenanti cemas bahwa riak-riak ombak
Semakin garang dan tak bersahabat
Nelayan tua di ujung pulau EngganoTatapan nanar dan bisuMelihat ikan-ikan bergantung di tali temali tersusun rapiMengikat dan melinglmr di pinggangmu
Sen3aimmu mengammbang antara setetes air di pelupuk matamuTerumbu karang merekah, bakau-bakaumu bak gadis yang ranumTak boleh dipetik oleh siapa pun yang rakus dan tamak
Nelayan tua di ujung pulau EngganoKaki gemetarmu
Menapak....
• Kategori Guru dan Dosen 151
Menapak tangga kapal pulau telo berlahan-lahanBersama ikan-ikanmu menuju negeri sebrang lautanPerlu bermalam menuju pelabuhan pulau BaiBersam arembulan dan pekatnya malamMenerjang birunya samudraMengiring derunya mesin semakin lama semakin meningglSelrama napasmu yang menua dan membauSemakin tak menentu
152 Nelayan Menggantung Harap di Blblr Pantal Panfang Bengkulu
Obituari Padang LammM Suhendra
6^
Kabar kematian itu sampai juga akhirnyaBersama sauh yang bertamlsat di tepiBersama sampan yang jrang telah berbaris sepanjang banBersama sore yang memendar wajah para pemintal pukatWajah lelaki tua yang lupa kapan terakhir dia melarung bersamaanaknya
Kabar kematian itu masih terns memburu
Bahkan menembus dinding kamar ba3n-ba3n merahMenggertak atap dan bang^-ban^oi sekolahMengosongkan piring dan denclng kuallMenlnggalkan lapar di ujung jala
Kabar kematian itu sekan terus menyebarMemantikpeduli kaum cendikiaNamun hanya sesak ia hanya menjadi obituari tanpa artiYa, obituari di surat-surat kabar
Kabar kematian itu terus saja bertiupBersama lamun di ujung karangMenguarkan anyir lumpur dan ikanMeninggalkan jejak bubuk mesiu
• Kategon Guru dan Oosen 153
Ketika Ratu Samban Celisah1^ Tarmizi
Ketika ratu Samban Bersabda
Mana nelayanku?Ketika Putri Gading Cempaka bertitahMana bagar hiuku?Ketika nelayan memintaMana perahuku?
Ratu Samban gelisahKarena nelaj^annya tersisihGading Cempaka resahKama sulitnya mendapat ikanNelayan mirisKerena perahunya kalah dengan trawi
Tuan, tolonglah kegelisahan kami
154 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantal Panjang Bengkulu
Wajah Bahari^ Usman Romadi
6^
Ketika kelopak mentariMulai mekar di uiuk timur
Sinari wajah bahariDi samudra Khatulistiwa
Membuka cakrawala laut raflessia
Sejuata biota berdendang membahanaSang tikus masih tak bergeming di tengah samuderaMenambah elok panorama bahari
Hamparan pasir putih bertabur mutiara karangKahlah kepiting bertahtakan cangkangTarian sang camar melayang-layangDi antara jala dan kail si ikan berdendang
Kategori Gum dan Dosen 155
Kategori
Umum
■i
Kepada Bocah Tapak PadriB Yeni Trimuriana
Sampaikan rinduku pada bocah Tapak PadriYang bemmah di lautBermain dl laut
Hidupmu di laut
Sampaikan rinduku pada bocah Tapak PadriKulitmu hitam terpanggangDibakar sinar raja siangSepanjang hari selalu memancarDi bawah payung awang-awang
Sampaikan rinduku pada bocah Tapak PadriYang bermain di antara air yang berjalanBertubuh kurus beruas tulangBertelanjang kakiMenantang alamBerbaju lusuh han3^ di badanBergerak gagah penuh keberanianMelawan ombak dan juga karang
Sampaikan rinduku pada bocah Tapak PadriKayuh mungil tanganmu membentang, membelah airMengikuti awan mengelilingi anginMenari-nari dalam buaian gelombangTakterasa sampai ke sebrangHati puas karena menang
Sampaikan rinduku pada bocah Tapak PadriBocah yang terpilih oleh alamTubuhmu sehat dan juga kuatTerlatih lebih dari yang diajarkanGurumu hebat penakut samudraTak pemah takut, sudah biasa
Kategori Umum 159
Sampaikan rindiiku pada bocah Tapak PadriYang bertengger di atas sampan-sampan kecilMengibarkan bendera merah putihSambil berdendangMenyanyikan lagu Kampung halaman" Nenek Moyangku Orang Pelaut"
Sampaikan rinduku pada bocah Tapak Padri...
160 Nelayan Menggantung Harap di BIblr Pantai Panjang Bengkulu
Peduli PantaihuB Dewi Astuti, S.Pd.
Meran^cai mutiara...Lembayung pagi menepis dinginnya embunHangat sumringah wajah pertiwiLangkah terayun memikul segumpal harapMembasuh wajah pertiwiMutiara dan cemara saling mengejekMun^nkah segumpal harap menjadi nyataGemuruh ombak meningkahlKepak bangau menyampai pesanJangan murung wajah pantaiMasih ada tangan-tangan peduliMembersihkan belepotannyaBibir pantalmuCemara bergoyang setujuSemilir yang disampai penyejuk hatiMutiara tersen3nimAkan membeiikan bulir-bulir cahayaPenyejuk hati penyenang jiwaPantai kini berseii
Dltingkahl wangl cemaraTangan -tangan peduliMaslh terus menjagaAlaml wajah pertiwi
Kategori Umum 161
Asa mtuk Laut dan TepianB Denis Kurniawan
Inikali puisi kuhadirkanuntuk bulir-bulir pasir, debur ombakdan desau anginBiar beribu kata, jutaan maknaTiada utuh' kan simpulkan untuk lautku
Mereka, topi-topi jemari setia menebar jaladan sampan 3'ang kian hari makin eratdengan garam biru.Lalu merapaiHah pada tepian,bersama ikan dan amis 3^ng akanmerenda senyum saat carik-carik bayaranterkumpul untuk esok dan harapan.
Ini Negeriku dipeluk erat oleh samuderatakkan habis-habisnya menggantungkanhidup bila biotanya terjaga dan diambil segunanya.Tidak ada cerita kematian jika kitasadar dan pandai membaca cuaca,tidak menjaga ego agar laut tetap terjaga
Tepi pantai pun akan berang jika indahnyaterusik oleh bekas yang terbuangla akan berujar bahwa kita tidak sajrang
Bila saja aku diberikan kelapangan usiaKan kususuri hingga tanjungUntuk 3rakinkan agar anak dan turunankuSelalu tersenyum ketika menulis naman}^Di pasir yang tak berujung
162 Nelayan Menggantung Harap dl Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Badai Bukan Sekali IniH IndarAmus
6^
Bendera kedl terpasang di tiangBau amis ombak
Bulah yang tergulungSekawanan burung lautGelap terlalu pagiKeranjangyang dipikulSuara mesin perahuMenjadi pengharapan setiap waktu
Bila ini tentang ombakIkan penuh sekeranang menjadi tombakTetapi ini cerita tentang lautTentu bukan sampah yang mengapungDaun kering plastik basahPokok batang berimpitDi antara satu keinginanAnak-anak tumbuh
Layak menghapus peluh
Dengan apa terbentang layarKala angin bertentang... badai
Nelayan memiluMenyaksikan perahu-perahu mereka merinding sepiBerhari-hari karam di bibir laut
Yang penuh jejek kecil-kecilTawa anak yang enggan berlariJerit para ibu di depan tungkuMenanak sesobek jaringKehilangan impian tentang sekeranjang ikanYang hilang dihempas musim
Kategori Umum 163
Badai
Bukan sekali ini
164 Nelayan Menggantung Harap di Bib/r Pantai Panjang Bengkulu
Nusantaraku Maritimku■ Fitria
Bahari negerikuMaritim nusantaraku
Kudengar lagumuN3^nyian terumbuk karang yang mulai hilangSenandung dasar samurdamuYang dasam}^ penuh kotoran
Nusantaraku bahariku
Lihatiah camar tak hendak lagiMenari di atas gelombangPenyu linglung takmampuMenemukan pasir dan sarangnya
Bahari negerikuImpor garamkuMenangis nelayanmuMenatap kapal raksasaMengeruk isi samudraDi depan matanya
Nenek moyangku seorang pelautLagu itu kusenandungkanSera}^ mendapat pohon bakauYang mulai hilang
Nusantaraku maritimku
Kokohkan langkahkuKuatkan banggakuAgar nyanyian pelaut terdengar merdu
Kategori Umum 165
Harapan SangNelayanffi Harpilita
Anakku...
Nikmatilah hidup sekehendak jiwamuPergilah kemanasaja ombak membawamuTertawalah sebebas hatimu
Seperti angin di tepian pantai
Tapi ingadah anakku... Ayah dan IbumuAyahmu nelayan miskin yang punya impianEngkau menjadi pelanjut amal salehnyaJika Ayah, Ibumu telah tiada...
Ibumu yang selalu berangan-anganKedua tanganmu selalu tengada...Mendoakan ayah, dan ibumu di sana...Anakku...
Lakukan apa yang ingin kau lakukanHabiskan masa mudamu untukkesenanganTapi ingadah ayah ibumu yang berurai air mataMeminta tak putus-putus kepada PenciptamuAgar hidupmu penuh dengan kesedihan-kesedihan
Anaku...
Ayah ibumu seorang nelayan miskinJika ayahmu kini telah tiadaMenurutmu... apa yang mereka impikan tentangmuJadi nelayan kaya..? Atau saudagar bergelimang harta...?Mungkin saja...
Tapi ibumu lebih berharapEngkau menjadi nelayan yang shalehNelayan yang melewati malam dengan sujud-sujud panjangmuNelayan yang melewati hari-hari dengan kebajikanNelayan 3^ng selalu takut kepada Allah....
166 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantai Panjang Bengkulu •
Kini impian harapan ayah dan ibumuHanya satu...Eng^u menjadi jalan ayah dan ibumuMenjejak jalan surgamu....Yang abadi
Kategon' Umum t67
Asa, dalam Deburan OmbakH Rosalina S.Pd.
Malam, kulihat Bengkulu SemarakDalam senyum, tawa dan candaDalam cahaya gemerlapanRasa sayang di lubuk dadaNasib seakan menuju remang 'Kelam menakutkanDisuguhi kue penit puni dengan alunan serunaiKudendangkan lagu tentang asaku
Asaku dalam deburan ombak
Mendakl ombak, menderuh memburu anginMembunih takdirku yang merinduRindu senyuman kala nelayan pulangRindu ombak pada batu karangRindu telur pensru berpuluh-puluhRindu basil laut yang memuaskanRindu ikan, kepiting dan udang di antara terumbuk karangNamakuhilang...
Rakus! Manusia
Saat ledakan-ledakan membunuh ikan
Saat butiran-butiran batu-batu men^antamMerusak terumbuk karang beserta keindahann)^Ikan-ikan kecil meregang nyawaDan apa lagi 3^g tersisi, selain kerakusan
Serakahl manusia
Kebersihan menjadi impian belakaKetika laut menjadi tong sampahHanya sebatas menampung sisaEksplorasi tanpa batasAsal hati senang dan puas
168 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantal Panjang Bengkulu
Berlari gelisah menerjang badai'Ku tahu harapanku belum sima'Ku tahu semua bisa diubah
Asa yang tidak akan pernah mati
Lautku!
Taldcala deburan ombakmasih meneriakan asa
Kubaca ceritamu
Kulukis kisahmu
Kuasku menggoreskan warnaUntuk anak cucu kita
Lautku!
Terumbu karang menata dirinyaMelukis di antara air yang heningMembiarkan ikan, udang dan yang lain berkembangIniulah maha karya sang pendptaYang kau dan aku hams jaga
Kategori Umum 169
Bicara Sama Sang Saka9 Indah Cempaka
6^
Sepoi ini membawa berita TuhanPada seorang hanmbaTanpa curang dan omong kosongla beri sajak sebagai tanda cinta
Kali ini kubiarkan hikmah menebar
Dinyanyian sajak kuNtah senduatau rayu aku hanyaBerucap karena mau
Kepada sangsaka aku ceritakanAku berkasih sayang,Sedang nelayan di atas lancangdengan malu-malu menyupat negerimencari penghidupan resah di atas baharitapi membinasakan ibu terumbukbagi Tenggiri
negeri ini sempumanyanyian ombak di atas senja kembalimembuatku berkaca di pelupuk mataindonesia raya dalam nyanyian nina bobomasih saja terjajah di lautan
aku tak seberani lautan yang meneijangkarang meski tajamaku tak riuh seperti desing dan anginmeski sajakkuhanya denting
Kuda-kuda penghidupan lelah berlarDari posisi, bahwa bahari negeri iniTunggang langgang mencari perlakuan nabi
170 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Negeriku indah dalam lamunannyaNtah bagaimana rodahidup ini bergantiSempuma rodai masih saja menggelutinya
Singga tetap saja menghampiri senjaSehingga sangsaka ini berkibarTanpa air mata
Kategori Umum 171
Nelayan TuaB FitriYani
SemUir angin menghempas buihTerkembang mata tua 'tuk meniti hariBerat namun mentari tak bisa menungguAngin dapat menyapamu untuk menerjang laut
Kembali kumpulkan asa di tengah ombakEntah apa yang tersapu sauhItu milikmu hari inl
Samudra dan gelombang mengiringi cintamuPada keluarga yang menanti di rumah
Hujan panas tiada kau hirauBertaruh nyawa menakluk laut luasTerkembang senyum di asinnya kehidupanSeasin peluh di lepas pantai
NelayanKesapu dahagamu dengan jerih payahmuAnak keluar^ku penuh gizijasamu tak lean tergantiTak terbilang walau ditantangIkan, udang, cumi-cumi jadi bermakna
Kembali kumpulkan asa di tepi pantaiPasir putih menyambut 1^^ membentangAngin laut mengiringmu pulangKembali ke pang^an petang
NelayanRebahkanlah pandang ke padang karangMun^n alam mengadu pada mentariMenyampaikan nyan3nan indahmu
Dengan deru...
172 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Dengan deru napas tuamuMengonggok bintang dan bulanUntuk menemani asamu
Di tepi pantai ini
Kategori Umum 173
TUgasmu NelayankuH Sri Randi
6^
Dalam hidup dan kehidupanAda perintah yang hams dilaksanakanAda tugas yang sudah dijanjikan
Dalam hidup dan penghidupanDemi hidup dan masa depanEngkau amngi luasnya lautanEngkau hadapi gelombang haluan
Demi hidup dan masa depanDeras hujan tak kau hiraukanTeriknya matahari tak kau rasakan
Dalam hidup dan kehidupanTerkadang pulang membawa hasilTerkadang pulang kecewa nihilSemua sudah menjadi tugas dan janjimu"nela)^ ku"
174 Nelayan Menggantung Harap d! Bibir Pantal Panfang Bengkulu
Maritim Jati DMB Kasiati
Membentang cakrawala nan luasRiak gelombang riuh gemuruhGelombang anginmu membelaiDi balik keindahanmu terselip asa
Namun syang karena egois hatiTeijadi dentuman di sana-sinipukat haralmau makin menjadiApakah yang teijadi??
Terumbu karang merintih perihBesar-kecil ikan pun matiHancur lebur bersama buih
Hancur lebur bersama ambis
Ironis
Sungguh...
Pedih...
Di mana kesahajaan?Di mana akal piukiran?Di mana kebijakan?'Tuk terumbu karang kokoh berdiri'Tuk ikan-ikan tetap lestari'Tuk selaksa asa nela3^nHingga seribu jaman'Tuk asa anak NegeriKarena Maritim Jati diri
Kategori Umum 175
Jeritan Hati Para Nelayan■ Yetri Pitriani
6^
Debur ombak memecah cakrawala
Tiupan angin menghempas dari surgaSatu kata dari kumpulan anak manusia"bebaskan kamu dari sengsara"
Kami pendekar laut penuh rintanganMembakar badan, tangkap ikanYang membawa kenikmatanSeluruh insan
Sungguh karena kami nelayanMereka yang menengadah makan ikanSudah sepantasnya meniupkan perhatlanKepada kami nelayan
Negeri ini negeri yang kaya!Mengapa kami masih sengsara!Dipandang sebelah mataKarena siapa?Entahlah!
Kami para nelayanimpian sebatas angan
176 Nelayan Menggantung Harap di Biblr Pantal Panjang Bengkuiu
Pesan untuk DaratanSI Dina Fatrian
6%D
Aku menjelma menjadi buih asin silih berganti membawa pesanuntuk daratan
Pesan lama yang tak tertulis di kertas usangAku memang tak segagah Jaya Wijaya, tak tinggi seperti kerinciTapi akulah perekat beribu pulauAku memang bising di tepi tapi tenang di kejauhan
Pesan untuk daratan yang tak pemah dibaca hanya dijamahMereka gagah memecah biru sejak senjaTanpa melihat siapa ysng memecah rahang karangTak pemah kusampaikan luaskuTak pemah kusampaikan dalamkuTak pemah kusampaikan isi pemtku
Pesan usang untuk daratanSampaikan pesan iniBiarkan aku gagah hingga ke tepiBacalah-. bukan hanya dijamah
Kategori Umum 177
Negriku Bahariffl ApriaYuiiana
6^
Negeriku negeri bahariTerhampar laus bak permadanlSlang dan malam tumpuan rejekiUntuk anak cucu kini dan nanti
Negeriku, negeri bahariMari kita jaga siang malam dan pagiJangan rusakan tak terkendaliAgar bahari tetap lestari
178 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panj'ang Bengkulu
Cerita Sang Nelayan@ M. Musbar
Semilir angin pantai menyambut lan^hnjraWajah terlihat tegsrTajamnya sorot mata terlihat nyataPerahu 3^ng setia seolah berkataBulatkan tekad, demi menyambung hidup keluarga
Tak pikirkan bahaya... bencanaSerahkan semua pada yang maha kuasaNun di Sana... keluarga tercintaMengharap penuh do'a gelombang dan badai tak menjadi nyata
Jaring panjang terbentang sudahSambil menunggu jaring penuhDipandang langit, bintang menyapa gairahKelap-kelipnya seolah berkata
Tak terasa fajar men3ringsingTanda subuh sudah menjelangJaring diangkat dibawa pulangTak lupa bersyukur dengan sembahyang
Nun jauh di sana...Di pinggir pantaiKeluarga menanti berharap dan berdo'aSemoga sang nelayaan selamat sentosa
Kategori Umum 179
Harapan dan Do'a■ Rahma Julianita
Gt%D
Indonesia negeri yang indah nan mempesona.^Salah satu eksotika alam terletak pada keindahan bawah lautnyaLaut yang menyimpan banyak kejutan tak terdugaPesona maritim Indonesia tersohor hingga ke seluruh dunia
Hari mulai senjaSang suryapun perlahan mulai menghilangDan digantikan oleh sinar rembulan 3^ng indahTakkala para pencuri kehidupan di laut pun mulai bersiapDiiringi do'a...semoga laut bersahabat malam iniBerharap lonceng lomi dapat penuh dengan basil laut yangmelimpah
Laut sumber kehidupan kamiLaut bagian dari jiwa kamiJangan rusak rumah kamiBantu kami menjaga kelestariannyaAgar kelak anak cucu kita masih dapat menikmatinya
180 Nelayan Menggantung Harap di BIbir Pantal Panjang Bengkulu
Seruan dari Celah Batu Karang
6^
Heni Herlina
Riuh rendah deburan ombak
Menyapu wajah-wajah nisakCermin tlah retak
Tinggalkan jejakJejak retak ombak, penisak
Emisi hingga sisa eksplorasiPestisida, batubara hingga limbah nimah tanggaHingga rahang-rahang batu karang bergemeretakDanteriak!
Hai...raga-raga tak berasaTakkaulihatkah
Jiwa-jiwa sesak di antara kerak-kerak maksiatKerak-kerak darat
Sesak terikat
Di antara limbah-limbah karat
Pandangkah, rasakan dan dengarYang terdampar, terkapar dan menggeleparJerit biotaTangis dara laut jelita
Inilah tembang guritaGema yang terhenyak di dasar samudraRimbunkan astana giri rumponBilik benih menuai harapanDarat tebar kebajikanLaut beri persembahanRantai kehidupan penuh kebijakan
Kategori Umum 181
Ahu Bangga Menjadi Anak Pelautm Zurfa Helmi, S.Pd., M.Pd.
Sembilan April 2016Kulangkahkan kakiku ke Sport CenterUntuk menggoreskan keindahanmu
Laut nan biru di tepi pantai panjang BengkuluSepoi-sepoi angln 3^g membelai dedaunanKugoreskan kata-kata indah untukmuRaklt berayun pelanDilringi perahu sampanDengan berpakaian baju hitamMembelah laut menuju harapan
Aku bangga menjadi anak pelautWalaupun kapalmu terombang-ambing dihantam gelombangTanpa peduli karang membatuMenembus ombakberbuih putihSamudra bebas lepas menghempasKapal berlayar jauh di tengah lautanMeneijang ombak menari riakLayar terus kukembangkan
Perahu papan mulai berlayarGelombang laut menjadi tantanganmuKau rela menerjang ombak dan badaiYang selalu datang di hadapanmuAyah...Ketika badai datang menghadangKapalmu terombang-ambingBagaikan tsunami di lautanTapi, itu tak membuatmu menyerah
182 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkuiu
Ayah...Kau selalu kubanggakanJasamu takkan kulupakan sempanjang hayatkuAku bangga menjadi anak MaritimAku bangga bisa mengenal tentang kelautanMari kita jaga kelestarian laut kitaKarena laut sebagai sumber daya alam bagl nelayanSelamat ulang tahun Hari KelautanDan Nelayan NasionalSemoga jaya selalu, Amln...
Kategori Umum 183
Nelayan Tak Lagi Mmgeluh■ Kiki Herlinda Wulandari
Bergulung ombak dengan kerasMemecah batu karang di batasBiarkan buih mengalir lepasMenujulautlepas PERPUSTAKAAN
BAOAH BAHAS^
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASiONAL
Disiniakuberdiritegak BAHASATiada maksud untuk berlagak
Aku hanya ikut bersemarakRiuh tawa nelayan kelak
Ikan, cumi-cumi, keplting dan udangSelalu ikut turut mengundangSisantap saat bersuka dan berdendangItulah hasil lautku yang segudang
Nelayan tak lagi mengeluhWalau kian sulit melempar jauhTak terhitung mengalir peluhBBM tetap melaambung jauh
Cintaku tak peraah cukupMelihat nelayan tangannya menangkupHanya angin yang tergantangLepas bersama kabut yang menantang
Allah pemillk kehidupanJangan kau hembuskan badai topanKarena mereka nyaris tak makanDan tak tahu kemana membangun harapan
184 Nelayan Menggantung Harap di Bibir Pantai Panjang Bengkulu
Top Related