Diterbitkan sejak tahun 1998 oleh Lembaga Penelitian Universitas Syiah KualaDarussalam, Banda Aceh, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial MON MATA merupakan Forum diskusi
dan informasi hasil-hasil penelitian Universitas Syiah Kuala dan hasil-hasil penelitian dari
sumberlain.Jumal Mon Mata Ilmu-ilmu Soial Universitas Syiah Kuala terbit 4 (empat) kali
setahun dan berhenti pada No. 3 6 (Desember tahun 1999). Mulai Maret 2000 terbit Jumal MonMata Ilmu-itnu Sosial Bidang Pendidikan dengan frekuwensi Penerbitan 2 kali setahun (Maret
dan September).
Mon Mata Ilmu-ilmu Sosial Bidang Pendidikan dikelola oleh dewan redaksi sebagai
berikut :
Peliodung/Pembina
Penanggung Jawab
Ketua Dewan Penyunting
Wakil Ketua Dewan Penyunting
Anggota Dewan Peuyunting
Rektor Universitas Slah KualaKetua Lembaga Penelitiar UnsyiahDr. YusufAziz, MADr. Mumiati AR. M. Pd
Dr. Yusri Yusu{ M. Pd (Unimed)Prof. Dr. MohdAli, M. Ed (tlPI)Dr. Nyak AmirProf. Dr. Jamaris Chaniago
Staf Administrasi Drs. M. RizyanDrs.Ibnu Jasad
Jumal Ilmu-ilmu Sosial Mon Mata Bidang Pendidikan didistribusikan atas dasar
pertukaran ataupun sebagai hadiah kepada lembaga-lembaga ilmiah, lembaga-lembagapendidikan tinggi dan instansi yang mempunyai hubungan dengan pengembanganilmu pengetahuan.
AlamatRedaksi:Lembaga Penelitian Universitas Syiah Kuala Darussalam, BandaAceh, IndonesiaTelp. (06s 1) 7410241
I
I
1l..1
I
II
l
I
I
I
I
YOLUME 9, No. I Septcmbet ZX)7 ISSN 0215.8582
Halaman
20
31
48
MON MATAJURNAL ILMU - ILMU SOSIAL BIDANG'PENDIDIKAN
DAFTARISI
DAFTAR ISI
EFEKTTVTTAS PENDEKATAN REALiSTiK BERNUANSA ISLAMI(PM-REND PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN MATEMATIKAI DI PGSD FKIP UNSYIAH.(Ihe Effectiveness of Realistic Islamic Teaching On lvlathematics I At PGSD
FKIPUnsyiah).Oleh: RahmahJohar dan Tuti Zubaidah
FUNGSI DAN BENIUK PENYAJIAN TARI BERINAI(fhe Function and Form of Berinai Dance)
Oleh: Taat Kurnita Yeniningsih
INTERFERENSI BAHASA ACEH TERHADAP PEMAKAIANBAHASA INDONESIA. (Studi Kasus pada Siswa Kelas II SMA Negeri diKabupaten Aceh Besar)
The Acehnese Interverence Toward the In{onesia Usage (Case Study atSecond Yeat Students of Senior High School in Aceh Besar)
Oleh: Yusd
KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM MEMENUHI KEBUTUHANREMAJA DITEI-AAH DARI TINGKATPENDIDIKAN DAN SOSIALEKONOMI.@arent Avnreness Tovatd Teenegers Need, Studied From Education andSocial Economy Stetus)
Oleh : Nurhasanah
1
1
I
60
l"l
1
I
I
I
I
I,
.i
i
I
I
I
I
i
I
I
i
KESIAPAN GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUMBERBASIS KOMPETENSI. (Studi Kasus Pada SMP Negeri I MeueuduKabupaten Pidie)Teacher Readiness in Implementing Competence Based Curriculum.(A Case Studi at Junior High School I Meueudu, Pidie Disttict)Oleh : Fakhriah A ffan
i
I
i
!
I
iI
:
PELAKSANAAN SUPERVISI .AKADEMIK OLEH KEPALASEKOLAH TERIIADAP GURU SMP NEGERI KECAIVIATANINDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR(Academic Superrision Conducted by Principals at SuteJunior High SchoolIn&apuri Subdistric Aceh Besar R.g...y)Oleh: NuhayatiAhmad
PENGGUNAAN STRATEGI PEMODELAN UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ''iTACANA
ARGUMENTASI MATIASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA FKIP UNSYIAH.(Ihe Use of Modding Strategy to A&ance Writing Ability of ArgumentationText of Indonesia Deparunen Studearts, Teacher Training And EducationFaculty, Unsyiah).Oleh : Denni Iskandar
REPRESENTASI NILAI ESTETIS ORANG ACEH DALAMLIADIH MAJA(f:he Aesthetics Values of Achehnese Represen ted n Hadih Maja)Oleh : Mohd. Harun
89
99
I
I
u
EllI ).
irllu
I
II
51
rr
75
I
i:
:
!
;
:
i
iI
I
I
iI
:
lanel ItuwIIau fusizl Mzag Midi*" Yd- 9' No. 2,Sqmba mOZ 9' 118
REPRESENTASI NII-AI ESTETIS ORANG ACEHDAI.AM ITADIIID{ATA
(fhe Aes&etics Yalues of Aclehnese Repesented m lladih Maia)
Mohd- Hann)
Kcy wotde: recrtedcs ualues, Achehaese, hedih maia
This study invesligated the aesthetics vafues h badib naja The &a cooptise of tlLe *le(,a.:ed badib
aSa frcm the reqroodent ol tesource persons aad zvrileble documeats' The rcsearch fndingreveals that &e aesthetks vahres ofAchehoese tel,t€sents or rcsoulc€ petsons the vdue ofbeauty inrhe fotm ofcootexg ideas, and oes-sages portrayed in the cat€gory 66661tr q61-[rrrnro aad huoao'
netute TXe aesthetics values is one ofi6 mrfifir.nt,nnr[< reflecting &e harmonious drtiof,sbiPof varied matters of the oature, humen behaviors; betweeo words aod aaioosi betmeo the aesfietic
and non aesthetiq, betweea self-appearance and self-cristeoce; b€twe€o &e artistic sides rrfiich need
ha."ronization and those u&ich do noq betveco moying actioos and dynaoic styles.
PENDAHULIJAN
Hadib naja puisi lisrn Aceh yang diguoakafl oleh p€ouht[2fa5a A6sh dalem situasi tesmi daa tidak rcsnl Meourut Bakar, dkk (1985:273),
badib n$abeatti neoek moyeng yangtidak berhubugan deogan
W, tet^pi ^d^ de.g?. raky*yatg pedu diambitibaratnya untuk meoiatnin keteoteterman hidr4r atau untuk mencegah te{adinyabencana, sepef,ti adzt tstig.dglt pada suahr upegas, ahrEur-aturzro beqrant^.t&ucapan-uqrpan rnengenai motal, dan lain-laio- Sementara itu, Hrri-y (1995:539)meoyebutkan bahwa badib aaja merupakan kata atau kalimat berhikmat,sedangkan menwut Ali (1994:199), badib mSa adalah nasihat dan penrah nenekmoyatrg yang rnengandrmg nilai-nilei motal den
Tiga definisi di atas menyitatftao hahrrr.a badib aqjamenlpakan 16p165611"t1
kdsralisasi nil2i-nilai sosial budaya oraog Aceh- Fasa 'kepencayaan s\rat' debm
*)Dr. I{ohd Harun, M.Pd. adaleh Sta[ Pengaiar Fakultas Keguruan dan Iknu Pendidikan danProgreor Pasca Sariana Universitas Syiah Kuela, Ban& Aceh
jnf!
snf,rT
T
(ee)
,;;i.
(100) Jumallba-Iba tusial BidzogMdtunba Uol. 9, Na | *peabuilt7
definisi Bakar,,tkl( (1985) meauailkkrn babslt badib nqb saogat mengakar delzm
kehidupan omng Aceh iauh sebelum Islam'membumi' di Aceh.
Patut diduga, sebeium Islam masuk ke Aceh, oraog Aceh tampaknya
sudah memililri sumbet nilai rlqn sr,rmbet hukum d^bm kebudayaan mereka, salah
saturya adalah 'petkataao tetua', yaitu hadib nE'a. Katena itu, walaupun Islrr"meoiadi ^trma yang meogakd kuat dalarn dfti meteka, 'petkataan tetua'tersebuttidak ditioggalkan saoa sekali, bahkan kemudian te{adi akulturasi yang padu
deogao unsur Islam. Salah satu iadikasinya ditandai detgao digantinya istilahflail ,flqia menfadi badib n$a. K^t^ nqja betarti nenek looyaog (aweston) atau
d^lern bahasa Aceh dikeoal deogan btilqh hdaatSebagai karya sastra tudts\ badib n$a memill}o, daya hidup yaog tinggi
uotuk mempetsatukan eksistensi etnis Aceh. Dalam hubuogan ioi, Ahmad(1994:64-73) mengatakan bahwa semua karya sasra tradisi mencettninkankehidupan yang mempctaha*an kerufuaan hidup be*ama di samping sebagai
cerminan ma-srrtekat atau heniadi bayangan kehidupan sosial mereka. Karcoaitt:dzh, hadib nE'a drpznd ng sebagai ptoduk sosial budaya e'-is Aceh yangberhubuagan deogan konstuksi peogetahuao budaya meseka (Uandingkao aeoganDamooo, t984; Krmtorp4oyO 1989; Soediatmokq 1988; Nasr, 1993).
g6lai1 mengrnd.ng nilai agaru Geligius) dan nilai moral (etis) sebagaimaoa
tercetmin dalam .Ali (1994:199), dalqrl"l' hadib ,rrda t*d^p* iuga nilai filosofisdaa nilqi estetis Nilai es,teits bdib aqja adalaih nilti keindahan yang be*enaandengan keindahan bentuk daa keia&hat isi ([om ,lzn nbstaacc). B5lsriLamerupakaa cabaag filsafat yaag metnbicaak o lreiadrhan, 5sdqngken estetisbetkaitan deogan apresiasi keindahan (alam, seni, dan sastra). KeiadahaametuPakao sesuatu yang iahgts1 dalam kehiduPao urenusia, kareoa taopakeiodahen d^l^m ffisplya manusia alran s6aiadi hampa .Ian kenng Dengandemikian, nilai estetis aeajadi salah satu unsur peoting bagi keberadaan manusia.
Meourut Gie (1983:13), dalam hidupaya manusie seoantiasa mencari tiget L y"it" (t) feUenatro, (2) kebaikao, d- (3) [sin.l-han. Kebeoann be'kaiaoden8,n l6,gika kebaikan bethubuogan dengao srik", dao keindahan berhubungandeogan esterik". Hampitsama dmtr, Gie, Gazalba (1989:579) menyar?k?n bahwase$urtu itu dikaakan esretis bila rnenganduog tiga nilai posiuf, yaitu beoar, ba\dan hagus; b€nar besrti seialatr d€ngao agamo, baik bemrd ddak berteatangandengan srita, bagus be$rti meoitki utrsur-uasur keindahan. Sementaa itu,tnenurut Amit (1986:13), sesuatu i1u dikatakqn 6srnitit(i nilai estetis bila didqlamnya tetdalrat:rmsurkeselmasao, dan keseimbangan, misalnya keseimbangaoaotara beotuk, tsq dao fuogsi
t.i,
:
.
;
.,
1
I
i:
i
it
t,
iII
Ii
Menutut Gie (1983:11), keindahan yang paliog seting disebut adalah (1)
kesatuan (srriA), Q) ko"I",","o (barnoryj, p) kesetangkupm' (ynnetrl)' (4)
keseimbangan (balanc), dan (5) t"dt*^o* (nttrasll' Kelima ciri pokok itu
dibangun dLi "r.'*i bahwa keindahan temusu4 dad be$agar keselatasan d'n
p..lr-roto dod garis, wama, bentu\ nada, dan kata kata'^ Koor"p ,ril"i ot ti" Gie (1983), Arnir 0986), dao Gazilba (t949) tamgak
seirama d."g; konsep dasar estetika otang Aceh sebagaiaana tac1T1 !a]am
hadib nEa. i..ioa"n""-i"i (wbaance) dotqm hadib naja dts*tpi sebagi kein9+ao
yang bethubungan deogan kebeoaran, kebaiLan, dao teUagusl atau keindahan;
,.dlrrgk", k iidrh"o b"nt k bethubungan dengan tipogtafi yang berfuagsi
mengernas keindahan isi sebaik mungkin'
Mefuacu pa& seiumlah konsep daa rl^lil di atas, penelitian ini hendak menelaah
,..ro t lti, dan komptehensif tepresentasi nilai estetis omng Aceh A"lqnr. badih
naja. Nrlai estetis tetsebut dibatasi pada nilni estetis substantif ditinjau &riperspektif alern noninsani .lan alam insani. Hasil penditiaa ini betpanfaat untuk
menelusuri hakikat nilni estetis omog Aceh. Selain inr &pat menjadi input bagr
oang non-Aceh unnrk memahami otang Aceh dati segi nilai estetis meteka.
Mohd.Ilarua Qfill
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengau dasan betikut (1)
sumbet dztz ,l^n &ta bersifat oatualistib (2) penditi sehagai instrumen kunciyang berfuogsi sebagai intelptetet; (3) pemapatan dan pembahasaa da;a bercifatdeskriptif-interptetatif-eksplanatif; (4) lebih meagutamakan ptoses da'iFada hasiL
(5) analisis data dilakukan secara intetaktif-induktif; (6) mrknr lnsoja{i per}atianutama; p) disaio penelitian bersifat setrertara (pedksa T.incola & Guba,1985:187-279; Bogdan dan Bikleo, 1998:27-30; Creswelt 1994; Muhaiia 2000;Moleong 2004; Alsa, 200a); (8) tidak harus adanya teoti yang disusua tedebihdahulu (Chadwick, dkl(-, 1991:266) atau teori hanya diguaakan sebagai pemaaduaoalisis.
Dalam konteks penelitian in\ badib naja dtpmdurng sehagai salah satu
bagian dati kehidupan sosid budaya orang Aceh yang mengandung nilai Untukmenelusud hakik"t nilai estetis bgrdasarkan pqla budaya etnis Aceh itq dipedukanperaogkat intelptetasi Dalam hal ini digunakm hetmeneutika p zda tzatm e*bairdqn wrstcben (periksa Pdmer, 2003:78; Hidayag 1996:12-14;Atho' dan Fahrudin,2003). Pemahaman sinergis dilahrkan untuk melihat ketetkaitan bahasa, budaya,
:
i:II
lra.lt
(102) /ttaat ltma'lbu Sooial Bidaog Pcadidibo VoL 9' No' 2' *pmbet ZD7
dan tradisi yang mencerminkan pola budaya dalam tePresentasi nil^i e-steis badih
maia. ltterpret4si didasari pa& perspektif emik orang Aceh'' Oitz peneiitian im adaiah hadib najo terseleksi dari dua sumbet, ynkni
(1) masyamkat U @ dokumeo. Sumber daa masyarakat adalah oaag beretnis
iceh dari betbagar usi" dalar. iotefalsi sehati-hari di Baoda Aceh, Aceh Besar,
dan pidiq baik secara seatah maupun didog" sumbet &ta dokumen diperoleh
d".i (1) Museum N.g"ti Ace[ (2) Museum Ali Hasimy, (3) Pusat Dokumentasi
dan tofotmasi Aceh (PDIA), (4) Balai Kaiieo Seiatah dao Nilai Tradisional Banda
Aceh, dan (5) Pelpusakaan Daetah Aceh. Adapun dokumen sebagai sumber
data dirnaksud adalah (1) btint Hiztpul Hadib Mqa @asyim IvII( 1969); (2)
btku Ungkapaa Tradiioul sebagzi Iafomasi KcbdEraan Dotmb (Faridao, 'tLk.,1983); (3) Kamus Atjcbsch NcMntucb Vtoot*nboek (Dfaiadini"gt"t, 1934); (a)
Kamus Actb Infut*ia @akat, .llk, 1985
Data dikumpulkan meldui tekoik (1) sirn^lr-gltas-partisipatif dan (2)
kaii dokuneo. Data yeng telah dikurnpulkan diklasifikasikan ke dalam masing-
masing suboilai estetis Sementera itr+ instrumen ko""i (*g iastmnntl penelitianini adelah peoeliti seadii (b*maa instnamll, ditambah dat tulis datt format seleksi
dat* Analisis dsa dilakukaa secam hetmeneutis deagan model interaktif-dialektis.Maksudnya" peogumpulan data den anqlisis data dilakukan secata sereiltak, bolak-balik, dao berkali-kali atau sesuai dengan prinsip bctzeacntic cidc dengzo.mempedomaoi lwel semant\ tefleksif, dao eksistensial Analisis betialan secara
simulan &o intetaktif, meliputi 0) soalisis domaio, (2) aodisis taksonomi (3)aoalisis komponensial d"n (4) peoatikao simpulan (diadaptasi dari Sptadley, 1980;Mles d"n 1116,[61tnqn, 1992).
IIASIL DAI{ PEMBA}IASAN
Hasil penelitiao meauniukkan ffiu72 nilai sstetis orang Aceh Atblln badiba$aberhubvagea deogaa koasep kebenarao, kebaiLoq, dan keindaha.. Nilaiestetis tersebut melekat pada alam aoninsani dao alam insaoi deaganmemperhatikan pdasip kesahran, keselarasaa, kesejajaran, keseimbangan, daobedawanan.
L Rcpreeenasi Nilei Eitctis Terkait Alam \[eninrsoiNilai estetis tetkait alqnr noainsaoi oerupakan nilai lreind2[a1 yasg
bersimbollran beoda-beo& alam s€laio maausia Nilai estetis ini mdekat padabenda-benda alam di laogit d2n di burni, sebagian taniiwa, sebagian lainnyabetnyawa atau be&obaog hiak (alam fauoa) dan ktumbuh (plrm floa).
IIIlI
I
IiiI
IIIiII
I
I
I
iI
I
I
i
I
I
i
it
I
II
III
I
III
I
I
I
I
r
I
I
..
iI
tIII
I
III;
Mohdllama (lO3)
1.1 Benda Alam TaaiiwaBenda alam aniiwa adalah ben& mati (tidak bemyawa), seperti bintang
bulan, matahar! bebatuan, clqn air Benda-benda ini disimbolisx5ikan 5sfagai
salah satu sisi keserasian hidup dalam intetaksi menusia dengan abtn 565s5ta.
Hadih naja mengenai benda alam aniiwa in\ ztttrz lain sebagai bedkur
(1) Ran?hak langbt nedafu binaag Semamk laogit betabut bintangRanpbak bhng mutg nwnla Sematak sawah orang betcocok tanam
BarrTpbak kaje funa le cabe*tg Sematak pohoa kalena baoyak cabang
Ron pbak ueaeng karta b yidara Semarak otang katena banyak saudas
Benda alam taojiwa banya tetdapat d^l"tn batis pertam4 yakni longit
dao bintrng Langit adalah !61da rngkas^ yang r^k terbatas d^lem Peocittaan(m^il manusia dan sesuatu yang pentrtr misteri: gelap jika tidak disinari matahari,
bula& dan bintang. Karcna ihl langit sebe,oamya menryatm Imbsng ke$ryim dmketalterpesonaan jika ia hanya seodid atau tidak dihiasi bintang. Di sisi lain,
langit akrn 5goiadi munm jika diselimuti menduog tebal Keif,dahao langit dalam
kesetasian, dengan demikiaq adalah berkat kehadirao bintang benda laio yang[erhalga baginya. Makna [srtahrr.rn biatang d^l^n badib naja dr atas b'bpttibanyak bintang. Bintang .lalrm hal ini menjadi subjek untuk mempedndah langir
Delam kehidupan manusia, bintang diLenal sebagai lambang kebaikan"keindahan, dan keagungan. Bahkao, drl"tn dunia lsLm [futang disimbolkaosebagai sesuatu yang saktal yang merepresentasikan identitas kemusliman.Dengan kata laio, Iangit pa& dasarnya bukanlah seriulrtu yang indah, tgry,efiepa& mrlrm ha'i- Ia meoiadi indah atau semarak ketaa sldzo'ya, bintang. Begitu
}uga ozzda rl2s taniiwa dalam ranah estetika orang Acd d^Lm [afl2q inikebanyakan disimbolkan dengan 5.rr6"-[6d2 zngt<-sa-Jika aabm (1) ditampilkangemhtang, dql^m (2) ffiadirlran si6[ql frtlan.
Q) Iuyit buleuea pettngctb r-^ks^nu bulan pumama
Simbol bulan purnama yaog mema[carkan sinatnya [g ss5seta alam
merupekan salah satu aspek keindahan dqlatn kehi{ulnn manusia. Orang yaogmukanya selalu manis, yang ramah menyunggingkan seoyum persahabatandirm5rlkan sebagai br-lan pumaoa. Kontras dengan itu adalah mrlem yaog tidakada sinat lgfua rlan bintang yatg dt hanyalah kegelapao- Kegelapafl tidzHahmerePresentasikao kein,l^h t4 k^rga^ kebemdaannya dipandang menakutkrn,penuh ketidakFastirn, dao sangat semrl. Jadi rtrlntn yang iodah 4{affi tnabmpenuh cahaya bulan; orang yang baik dan bagus xdalaft 6ra1g yang manis muka
!t:
lt*
:%
(104)Janatlhu-IbasosialBidaagPeadidiboVolg'No.2'Scpembeta0T
rt^n baik perangaiflya.
1.2 lthm NabatiAlam nabati adalah alam makhluk hidup yang tidak dapat betgerak
sebagaimana hewan dan manusia, teapi dapat bernrmbuh (meninggi ke atas,
mengembang ke kiti-kanan, depan-belakang, dan metayap) dan meoeruskan
petialanan hidup ke generasi selaojumya. Nilai estetis yang terPancarkan dari
alam nabat! ^rrtar:-
l^i\, tetdaPat dalarn batis kedua dan ketga badib naja (1),
yakni mengenai sawah dan 1rchon Sawah pada dasarnya tidaklah semarak,
andaiLata tidak ditanami padi. Dengan zdzrryz padi sawah mefliadi hijau dan
betambah semarak saat padi menguning d-n saat dipanen. Setelah padi dipanea,
sang sawah kembali dalam kesepiannya, dalzm ketidaksemarakannya. Begitu
iu"lrh pepohonen. Jika sebatang kayu tumbuh tanp a cabatgatu cabenfya hanya
beberapa, pohon tersebut tidaklah ind4h, tidak semaralq karena tidak tamPak
rindang.Jadi pohon yang semarak adalah yaogtindang atau timbun katena batryak
cabangnya, yang tentu saja banyak ranting dan daunnya.
Selaio itrl A^lqrr badib m$a bedkut ini juga tetdapat nil,ri estetis yang mengambilsimbol tenrmbuhan.
(3) Ranpbak rumob panlang rhc toi Semarak rumah panjang uiung /aiRanpbak bob laagdi gab6lt cetmora Semamk sanggrl dipakai cermat
Rarrr?bak di ladt aajah kaui Semarak di laut ada sampan panongRo"r?bak di gE mtsim bob lada Semarak di grmung musim panen lada
liI
I
I
I!
Kaa gli'g:ol,ngi aau 'bukit' pa& baris keempat sebenamya bermaknakebun atau ladang. Dalam duoia estetik omng Aceh, kebun yang indah, aotaralain, adalah kebun yaog dipeouhi tqr,,,rl.. n bda yarlig ak^n sangat semapk ketikamusim paoen tiba artan mtsim boh hda. Mengapa tao^rnzn lada dipilih sebagaisimbol untuk menyaf^kan kesemarakao kebun? Hal ini katena dohl'lu tttr,^tr,^nini merupakan talr^tn^n pd-a-dona di Aceh yang menjadi komoditas eksporsampai ke Eropa. Kesematakan ini, tentu saia, selain katena kebun dipenuhiIad4 i"gF karena banyak pemetik betkumpul pada musim panen. Ini ditandaioleh ftasa 'musim buah lada', yakni saat Iada dipetik
L3 AIam HewaniAIam hewani 2d^lah drrnia binatang yakni rnokhh,k hidup yang dapat
bergerak d^n berkembang biak, terdfui atas binaang dzrat dan laug iinak danliar, besar dan kecil. Pancaran nilai 651stis berkenaan dengan alam hewani iniditamp;lLrtt dalam beotuk simettis dan kontras. Bentuk simettis, aa1a12 lqin,
II
I
I
iI
II
I
I
iI
I
II
I
I
I
I
i
l1
i!
I:.
i
*tofl.Hann (105)
terdapat dalarn bodib nqiatxriktfi'
$) frnab Hb aibak adng,
T&vb b*atAigaibaknabTtuab guda bakgnkrxPdk
Ttwb aeorcubdkbakYaa
Bettuah keris Pada "ingB€firah lembiog pada EataBffhrah luda pada pacuao
Bfftrrah pednrtut Pa& suata
Nilai estetis terd.pat rlalam batis ketiga &n keeopag yakoi betkeoaao
deogan'!uda' dao 'perkutgd. Kuda adalah hewao yaag dikeaal dekat deagpn
,naiosia. Kuda yaog baik adalah yaag kuat larinye a1 ituta! salah satu
kelebibqorrya sebagai bioatang piaraaa. Aninya jika seekor ku& ut! lf:1]il'l'tenrge tu&'oya, die .ti,nggaP tidak bertuah atau ti&k bagus' Di sisi lain,
perhrtut, yang dalam hal ini adalah buung piaraarl tidak dilihat dad kehebatanoya
terbaog. Seba\ pednrart ioi su&h a'u''' saogkat, tidak lagi betada di "h"' bebas
Jad! dalam kooteks ini yang dipeqtilghao adaleh suarrnya SemzLil se'lq iabetkicau dan semakin Eerdu su.ranya' setaakin bernilailah 'petkutut' itu.Begitulah, setiap alam hewani lai 6s"nitiki kelebihao masiog-masiag &nkelebihan itulah yang mcmbtrat dia b-eryuoa. Kebequoaaonya itu karcoa ia in&h<lal"tn ciuaao manssla,
Sementara iar, d"a badih aqia betikut meoyatakan ketidakserasiao datisisi keestetisen. Keduanya mengfudirkao simbol'cecalC.
(5) InC* cicek ua krdng Seperti cecak memeluk karmg
@ IuCn cicek bhb bz t@ag S€Petti cecak masuk rlalarn fsPlrog
Dalam (5), ketidaksemsiao dicittakan oleh kehadiraa cecak yangpada sebuah karuag Sang'cecak'yang beroafru memeluk karung.
Namuo, bagaimaoa muoglia seekot cecak yaog tububnya sedeoiEnn kecil &patmemeluk karung yang betatus kali lebih besat datipadanya. Koosqr 'cecakmerneluk katug' isi la;m dikiasloo kepada seoraog lehki yeog tubuhnya tecltmuagil kawin deogaa percmpuan tambuo- Saag lelaki diposisikao sebapi cecak,
selaogkao perempuao scbagai ka+o&Jadi, ditioiau dati sudut kesecasian sebagai.suahr kesatuan yaogharmoois, pasaogeo iai tidak baik dan tidak bagus, meskipunbenat, sepcgti maksud Gazalba halrikal estetika; b€oat laleoa netekamenikab, baik kercoa pergaulan mereka tidak bertenAogan detrgan aika teapitidak bagus kar€oe tid"t sesuai dengao asas keseimbrngon.
Dahm (6) ketidaksetasiao dicitakao oleh 'seekot cecak'yang seluruhtubuhaya bedumusn tepto& s€hiogga meajadi putih tak karuas" Sang cecak'i:ri men:p;rkan ,ri6["r;l 56,riair;-1 tariis ve::g b*tletihan rlg!:;rr l-'t":.;lek (be.Cria".
!{
3
(10O lumzl lb*Ibu Sosial Bidaog Pcadidiba Yol t No. I Septembet 4O7
diti). Jika biasaaya otarg memakai bedalr seadanya" sesuai dengn kadamya, sesuai
iuga dengan warna bedak dan wama kulig gadis yang <dicecakkan bedumurantepung? ini justru meogguf,akan bedak secam bedebihan" sehingga sangat kontrasdengan waiah aslinya. W{abnya tampak putih seperti topeng, sehingga bukaonya5611121sarkzn nuansa keiodahan, tetapi rustru keburukan dan ketidakserasian.
2. Reptesenasi Nilai Estetis Tetkait AIam InsaniIstilah alam insani dipahami sebagai duoia manusia, baik yang
bethubungan dengaa mrnusi2 itu sendiri -+eperti bentuk fisik secara umurLbentuk waidl dao sifat l^hitirh lainnya- maupun yang lstkeriean dgngan perilakudao h:rsil kreasinya betupa benda-benda tertentu. Masing-masing dianalisis berikutini.
2.llased.InsardSihbol jasad insani tetkait dengan anggota fisik fasadf sebagai salah
s.rtu $aiafla PenyamPaian nilai s5lgtis" Simbol-simbol jasad insani ini banyakditemukan dalzr^ badih naja, seperti hengenai tubuh secam umum maupuoenggota tubuh secara patsial, sePerti Pungguo& bahrl dan waiah; rambut dan
gigi t^nfn daa k"Li
(1) Perihal TubuhPedhal66.16 5.doiro dengan anatomi tubuh secara umum, yakni tubuh
secara utub bukan pet aoggota tubuh. Misalnya, yang dikatak"o orang gemukadalah tububnya yang gemuk secara utub, buken bagiao tubu\ seperti pipi atauperut saia.
Pe'ihal 62ag yary tidak memiliki ouaosa keiodahao pada bentuktubuhnya, misalnya tedukis dalern (1) betikut ini
Q) Bak sihrdh baaa mpa Oraog kmus tidak cantikBak simaklai baru babsa Otang tak sopan tak ada budi bahasa
Oraag kurus yeng dicontohkao dalem batis pertama adalah onng kuruske.i.g, hanya ada tuJang dao kulir Akibatnya; ia kelihatan bagaikan 'tuletetghng'@artlu yang betdiri de.g. tulang saja). Pakaian apa prm yang dipakainyahampir tidak pernah mendatangk"n lrxrasa keindahan. Katena itu, 'sikurus'dikatakan tidak memiliki rupa cantik ,*11 tam[84. Katt,rupa, dalam ff beraricantik atau tamPan, bukan bearti wajah. Dengan lra12lqin, wajah adalah wamakeindahan pada rupa, se&ngk^n budi bahasa adalah warna keindahan padapedlaku.
t
ttItI
II
;
:
MoMHaruo (lgTl
(2) Perihql fuogung, Bahu, darr WaiahSdr:ueh Mih mqialainp€dhal tubuhbuih* ini, misalnyajupmengbadfutat
nrasmakekontasan(S) Rttngmctsctuck ib6h Rmggtmgbagaiupihgebaog
BaM merglaa sic Nongdlt Bahu bagai rnemikul daging uangRtpa mct+ngkoag aetmtgdh lfafah bagai "iltnang besar
Ketig bads (8) melukisLa. sdasao. ketidakio&haa pada laku 6sikmanusia. Prngguog yaog disrmakan deogan upih gebaog adalah pungguog yaog
butuk, tidak Eulus, carut-maruL Uoglapan bahu'memikul dqging utaog' adahhpelecehao yang dituit lrao kepada orsog Fog selalu berutaog daging Eada waktu'tzerryang!. Karena itu, disifatkaolah bahu itu sebagi sesuatu yaog felek, bahuyang tidek seirantasoye memiliki tasa keindahen. Uagkapaa taiah bagai sia-mong besar' dalarn baris ketiga nerupakm gembarao waiah yaag dipeouhi bulu
ftumis, jamban& jeoggog bulu hiduo& bulu keaiq), tidak teaurag kedpug weiahyaog rasarya tidak &pat tersenytm. Wafah seperti ioi dinilai buruL tidrk'nitmat'
iika dipaodaD& menirnh'tllrqn tasa trlug sefhgp dici6aka sehagai ^agket dankotoe
Dalao (9) berikut ini i"ga dibicatakan petihal simbol muka atau wajahyaog dalem petspeltif estetis tidak semestioya demikiaa.
(9) Muka-muk laa puagdf,g f,dgfu delam panat
tluka dalam paotet' lqziaayt dikaalren kepada $eoraog gadis atauperempuao yaog cemberut (ncfi'ob) kareoa matah atau jeagld Taopilaa waiahyang tidak 'bersahabat' fui dinisbahkan kepada paataq anggota tubuh yaogdicitrakao kotot, teruama kateaa di situ tedetak aous; t€mpat bua4g ait besar,
Kareaa ih\ tek ardt dayz tarik epa pun kepada wajah seperti iai, walaupua pa&dasaroya waiah tersebut caotik lGcembetuan' telah meoghilanglaa tasa iadalltasa canttL-(3) Pedhal Rambut den Gigi
Rambut adaffi mahkota bagi maausia. Akan tetapi aabut yanC tipisdianggrp tidak bagus, karcaa sulit dibennrk meajadi indah. Iatq hagaimana kalaurambut di kepala hanya sehelai saj4 sebagairnaoa diunpamaten .l.l^m (10) betikutini:
(10) Ok si6,, tabdh airynttk Rambut sehelai An& minyakiGigae circ*k tabdli W Gigi sebiii Aoda pupuki
l
Y
ii
j
I
II
I
I
I;
(108) lunal ltuu-Ihu Sosial Bidang Pendidikao Yol 9, No. 2, SeptcmbetZ)07
Kiraoya tidak ada oraog yang haoya memiliki sehelai tambut di kepala.
iic rnrc ltla, ie ldak mar: ii-ir:rlrinvrrkin--2. Scl-.aL.. hagrin:anapua diteta dafl ar-zrl
dipe'indah, rambut sehelai itu tidak memberikan nilar keindahtt apa-zpa bagp
didlya. Begitu iuga halnya dengan gigi sebifi" bagaimanapun diurus supaya rapiputih, dan kuag tetaplah tidak bermakoa; serba taoggung. Hal ini mengacu pada
konsep bahwa sesuatu yang tidak in&h pada hakikat didnya, sulit disulap meniadiio.Lh. Peke4aan itu jadi sia-sia. Dalam masyarakat Aceh, ada kebiasaan memupukgigi atau menyemir gigi dengan saripati (getah) hasil pembakaran tempurungkelapa. Getah itu diambil saat pembakaran dan langsung digosok pa& gigi Haiitu dilahrkan bebetapa kali sehingga gigi menjadi fuitam, tapi berkilau. I7arnahitam ini ai62[ akan berubah l"Cp G.trh itu membuat gigi kuat dan tidak pernahsakir Gigi seperti itu dianggap b4gus Keestetisannya dilihat dari sisi kebetgunaan
gg it" yaog tetap rapi dan kokoh sampai tua. Pesan ini dituj ,krn kepada otangtua yaf,g su&h boak dan rumpang bahwa masa indahnya sudah betakhie
(4)'Petihal Kakldan TaogaaAnggoa tubuh lain yang diladikan simbol tepresentasi nilai estetis adalah
krlci dan tarlgan, sebagaimana tampak dalam (11).
(77) Hana pat6t t@tpatit fidak patut dijadikao patutGaki uatdt tabdb genta Kaki gafah dipakai genta
Hau lryak tapeilayk Tidak layak dijadikan layak
Jarue supak tabdb gaca Tangan supak dipakai daun pacat
Kaki adalah anggota tubuh yang sangat befpetao dabm kelancaran gerakmanusia. Demiki"n iuga t^ngan. Namun, apabila kalci msodsrita penyakit'kakigajah' (kat<i membesar), ia tidak dry*Lry' memenuhi firngsinya untuk betgetaknormal. Dalam bads kedua dilukiskan adanya pemaksaan membedkan genta pada
'kaki gajah'. Genta adalah besi yang dip"keikrn pada kaki penati untuk m&hirkanresonansi atau bunyi-bunyi indah pada 52a1 kaki digerakkan atau dihentakkrn.Katena itu, sungguh dda! sssrrai iika genta itu dipakaikan pada 'kaki gaiah',karena knLi itu tidak dapat difungsikan unhrk meaari. Jrdr, iik" dipaksaLan juga,
kaki itu malah berambah tidak indah dipandrng mata. Begitu i"ge dengan 'angansupak', tidaklah layak dipakaikrn &un pacat Sebab, warna hitarn kemerahaayang ditimbulLrn daun pacar sangat kootas dengan kulitnya yang tetkeluoas2.2 Petilaku Insani
Simbol estetis periblru insaai, anam lain be*aitan dengan petilaku (a)
berpakaian dan aau bedandan, (b) berekspresi (c) bergaya, dad (O beraktivitas
i
I
I
I
I
I
i
I
I
I
I
i
I
I
II
I
I
i
i
I
j
I
I
i
Ill
l'r
i
:(1) Berpaka;ao/Betdandaa
Dalam (12) dihq,lirkan hakikat cara berpakaian yaog benar deogan
memperhatikan uasut keseimbangao dan keseiaiatan dalqm nuansa sstetis pedlaku
insani.
{12) Taagui bart hkt tuffih Betpakaianlah sesuai laku tubuhTapaiilh baa laku ada Makanlnh sesuai dengan hfnr hatta
Ungkapan dalam batis Pettama betmaLt'a hendaklah seseorang
*.rgg""rk o p"kd"r, yrog ror"i dengan bentuk tubuhnya. Misalnya, orang
tinggi sem,mpai (kiia-kira 170 .m), lebih cocok baju lengaa panfaog
[ergrris hotizontal sedangkan otang peadek gemuk lebih sesuai menggrmakaa
baiu lengen pendek beqatis vertikal Dalam batis kedua" seseotaog hatus makaa
5ssuai rn^kanan yaog te$edia. Jaagau m-knn tedalu banyak pada suatu waktudan sedikit sekali pada waktu lain. fui nrtnanya tidak mempettimbangkan asas
keseimbangan dao har-moni- Dalam konteks nilei estetis pada pesan, ini tidakestetis.
(2) BerekspresiDalam (13) dibawah inidilukislron suasana pedlakuiosaoi tentaog t€ttawa
yang setasi dan mengaodung nilai keindaban pada tempatnya.(13) Khirrl sabuk bak iblib Tetawa te*bahak-bahrk teladan dari
iblisKbdm nefiib-bib salack bakgrfo Tetawa tetkekeh-kekeh teladao dari
kudaKbim tcanugaa Mbck bak tcmgkr Tertawa tersenyum simpul teladao dari
sruKlain igitn bact tbza Terawa sedikit perbuatan ularna
Keempat baris (13) diavali kata 'terawa'. Tertawa yanC baik dao iodahpada laku iblis adalah rcrbahak-bnhak- Hal fui dikesankan kepada suasaoa ri2,
hua-hura, sebuah suasan, yaog Eeniurus kepada ketidakstabilaa emosi Tertawaseperti ini tidak cocok pada laku manusia- llertawa terlekeh-kckeh |ang datrmmimesis otang Aceh tefrawa aea:bib-bit (meringlr;k) adalah baik d^n bagusbrgr l*d4 tetapi tidak bagus bagi manusia Ti-tawa dalam bentuk sebatas seoyumsimFul disifatkan kepada tertawaaya kalaogar ustaz, gunr ngaj! Tetawa ini tidaktetbahak-bahak datr tidak terkekeh-kekeh, curna sekadataya saia. Sementareteffawa para ulame, hanya sedikit saja, tidak sampai menampakkan glgh ^t^!senyum terkuhrm. Jadi, tetawa pun ada jeaisnya dan masiog-masing hanya cocok
l
ii
Mohd.Ilzma (109)
ii
I
i{
II
I
IIi!
(110) lwellb*IbatudAil>uddituYol 9,No'z,fuabct lT
(sesuai keteladanan) dengra kebetadaan subiek yang seharusnya tettawa. Jika
subiek ula_ma tertawa terbahak-bahak, misalnya, akan tidak mengenduog uns*r
keserasiao, karcrla iz leiah menempati posisi ibiis. Im karena sistem konvensi
tidak begitu arbitret secan kulturil keacehan- Mungkin Ea& bu&ya etnis lain,
tertawa tetbahak-bahak baik bagi siapa pun untuk melepaskao rfvrr. Dabmpespektif iai 1ledu dipahami sistem koaveosi sebuah emis, seperti disitir FGke
(2004) bahwa kode-kode estetika konvensioaal mempetsyaratkan adanya
kesepakatan di krlrngao Peqgguxmya yaog beasal .l"ri peogalaman kultutat yaag
salna.
(3) llcrgayaBeqaya uPaya 6aousi2 meouni"kkan etsisteosi did sebagai
pihak yaag dinamis dan gaort dip,€rhiruogkao. pel,r'. badih rzajaber;tkut tampak
ouansa estetjs yaag diharapkao, meskipun disampaikan secara kofltras"
$9 6k wplab bafic fukak Rambut tetbelah bafu tetbukaAbdb hgak bakgda ,,Hda Suogguh indah bagi Anda yang mu&
Dalrm rasa cstetika otang Acd meousia yang berpakaian tidak sesuai
deogan a&t iinilqi kuraag berterim4 sepetti membuka kaocitrg baiu sehiogga
tampaL nnggote bada4 tpplqgl hal ini dilakukan wanita Bila seoracg gadismemekei bairl tetapi keliheaa cehh hah da&oya -ir"Lnye h diLetakao tidaksetnilili etik d3a kateoa itg tidak estetis. Sebab, antara nil"i stis daa estetisbaialan sefuing aoggota badan addah bagial dati autet yaog harus ditutupi.Raobut te$eleh l€bih dihiukar kqalJn lcJab, padcan. D"Iqm tradisi otaag Aceh,,rodel tarnbut yaag popul€r adalah sbit ke samping (6k ib,rrd.Ifli tidak berartim&l oh tatphb rlil'r?ng secrre adag rcapi haoya sebapi pedngptan bagi orangyang srrka ikut-ikutan budaya impor yaag bdum teotu bagr:s
Di sisihin, o'engAceh memaad"ngotangyaag diam drt-k baoyakg€oak(bfiic) seb*gtt tid"k memiliki Lr.is[angan dalam penampilrnnya sebag*imrkhh'k bededikasi P€dLhr i"i t *puk d.l*n (15) berihrr
(15'S MenU fuaa wc@ poi ng"k l(21a11 tirLlr tirr6a[ mrna ada gogah
Tetdapat kotelasi yaog simettis antara kelincahan dengan kegagahao.Oraog yaog tidak banyak geta\ rid,khh Iincah dan karena itu dinil,i tidak gagd.Dahm hal ini, kegagahan ditendai oleh kelinc"han. Itulah sebabnya, oraf,g yeogberiel"n hmbao seperti sipug dianegap tirt^k gagah. Jadi, ada hubungao semafltisangata lingah dan gagah dalam sudut pandang kesatuan, kesejajaran, dankesemsian.
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
II
II
I
I
iI
i
lI
iI
I
i
i
Ii
I
i
i
I
I
Mohd. Ilaam (111)
(a) BetalttivitasSimbol-simbol perilaku insani rl^lam betaktivitas tidak banyak ditemukan
rlql*n hadib maja. Selqh satu yang betbasil diidentifiL,si addah hadib naja yang
betkenaan dengan aktivitas otang beriualan, otang makan, dqn 6s1g lidgL(76) Taneakat diyb paydtg Betiualan di bawah payung
Ta?ajdb fu di wafing Makatl nasi di warung
Taaeilinbdt ngn !'a kn6ry Berselimut dengao kain saruog
Aktivitas seorang pedagzng dikaakao serasi bila ia beri"elan di bawah
payung atau di tempat tertutup, bukafl di bawah langit terbuka. Kata 'payuog'digunakan untuk melukiskan aktivitas pe&gng keliling atau pedagang pada heripelialn Qtme gantoe). Pedagate ini bisanya membawa payung dengan'barangdaglngarrrlyz'- Dengan demikian, bila hujan dia dan barangnva iidak bashh;'bilapanas dia dan barangtrya tidak keketingan. Bagi seorang pedaging sepeti itr:, iaS"adaknya rnakan di waruns lrrkan di rumah atau di tempat i,,^lon di bawah
payuog itu. Hd ini karena di sekitat itu a& warung. Jadi, makan pun harusdiserasikan dengan [gadaan di mana ia berada. Di sisi lain, orang tidirt cocoknyaarlalah menggunakan kaifl sarung sebagai selimul Simbol tain sarung' mewakiliselimu! karena di Aceh tempo dulu omng hxrya mengenal kain satuog sebagai
selimut. Ini betarti orang tidur tidak cocok meoggunakan celana panjrng (seluwat)
atau baju ketja.2.3 Petihal Haeil Kreasi Insani "'- '
Hasil kteasi insaoi merupakan baraag-barang hasil kreasi atau buatanmanusia yang tetdid atas benda serri arsitektu, batang ketafiaan atau barangkebutuhan sehari-hari, drn makanan.
(1) Seni ArsirckturSeni atsitektur merupakan salah satu hasil kreasi insani yang sangat vital
dalam kehidupao tnanusia. Dalam (3), tendapat kata 'rumah' dan 'ui',ng balolipada baris pertema (ranpbak rumoh panlang &e to). Artinya, semarak rumahditandai oleh paojangnye. ilie tdi, penyangga lantai rumah Aceh. Rumah adatdggh 2dala[ rumah panggung yang dibanguo dengan materlal ka1'u. Ujuag baloktetsebut tampak menonisl [6 sarnping 1i131lt dan barat (posisi rumah Aceh selaludibangun meogha&p kiblat). Jadi, kal-u sebuah rumah
Aceh hiung balok'nya tidak trmFak menonjol, rumah itu tampak pdng
atau gundul Kareoa ittL dari seni arsitektur tadisiooal Aceh dia rlirnqgap tidakmenganduag uosur keind"han. Rumah Aceh yang baik &n bagus,.antata lrinditandai oleh uiung balok vang paniangpya sesuai dengaa besat rumah; secata
umum lebih kutang 20 sd 30 sentimeter.
it
II
iIt
I
iIII
i
Q12) Iuraallbu-fua bsiel wa^*fudrdiba YoL 9, Na I Scptembct%)07
Selain itu, keestetisao beo& seni arsitetstu meogenai rumah dan petisailumah, yakni pagar, Lampak keatan drl"- 07) berih:t ini.
(17) Wk n,,noh ra1rk buaaleueag Besar rumah besar alasryaRoyk batacryrlnk saua Besar batang besar penunggunyaRqck pgeue rqck betmteueag Besar pagar besar palangnya
Rqek mmgrryk k*an/a Besar omng besaf, pestanya
Hadib naja ini berhubrmgan deogao ailei-nilai estetis .l-; sisi kesatuao,kesimetdsaq dan keseimbaogan. Dalam wufud nilai estetis, gatisguis atau kotak-koak yang seiaiat dan sama ukutaooya disebut simetris, datt kateoa ihr ia seihbaog(balottd). Priosip keestetisao ini b€rada rlzlanr kooteks kealamiahao. Kareoa itu,alas rumah adat Aceh --digmekail uatuk menyangga riang supaya i*goberseotuhaa langpung dcogao troah- harus sesuai deog4 besarnya rumah.Tt&lhh dok nroah kecil ahsoya bcsar, atau runah besat alasaya t€dalu kecilBegihr iuga perihat p.gar, iikr tirl^k seimbeag antara tie.g (vertital) dengaopalangofa (hotizoot^}, W inr tidah rnemaonrlkao nili [sindahai-
Im"ii tradisional-konveasif oraqg Aceh pagat adalah adanyati"ng dari kayu hidup (jnr$nb) den palef,g dad bambu belfu (kntacaS. Ti*gdati kayu mati diguukao iika terpatsa, deoikian fug'a deogan palang selsi' bambrt.
Jika ri-ngnye kecil s€daogkan pat ngrya besaq pagar iur tidak rapf begitu fugesebaliknye Kareoaitq yaagiodah ad.lah s€suaimaksud hatis pertama dao ketigaDad'siqi kesatuao (zatf), koodisi ini sesuai deogaq peodapat Kartika dao Perwirt(2004:117) bahwe kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalaa ataukeuarhan, yaog m€cupakaa isi pokok aati tomposisi I(esauan aetup.a&aa efekyaog dicapai dalam suatu komposisi di aotam unsur pendukung,sehingga secaea kesehrtuhan aeoaopilkan [ssar anggapao secara utuh.
S€hrah rumahymg seropuroa dahmperspektif estetis orangAcch addahruroah yang aeoiliki lrelctngkapa[ dan keinrlahan. Hadib aqia drbawah ini meogeteogabtan perihal anitektur rumah .l^ri sudut pandang tetbdik
$8\ PaAb nzob baaa b*a QeJaLa nroah ti,lak ada halaman
Rumah yaag tidak berhal-man 4irnggaF dd 08). Ioi cootoh yaag sangat
bagus dalam duaia estetis Kesialan rumah itu justru kareaa iatidak meoiliki asp-e-k estetis. Rurqah tak bcrhalaman tidak ada uosur harmoni;tidak sehatdati sqi saniasidantidak nyamao dali segikeainaoao. Artinya, rumahyog b€sat, tetapi tidak a&, habnan dicitrakan tidak indeh. Begitu juga rumahyzng kecil, tehpi hrlamannya saogat luas.
I
I
I
I
III
f
i
I
I
i
iIi
I
III
Ii
J
i
I1
I
I
I
I
i
Ifiohd.Httu (1131
(2) AIat Pencari NaflshSimbol dat peacad oafkah didomioasi oleh duoia bahri, seperti satrUrar
pancing pukat, perahu, b"ifu.Dqbn badib nqa 8) di atas diamsalltrn bahwa
la'ur-yaag indah adalah laut yaog dip*"hi'sampso paaciog,. Ftasa 'sampanpancing'oeaunjrrkkan bzhslt badib uqia iar sudeh dicipt"Lan pa& waktu yaagLmq, sebelum n&yaa Aceh mengeod boat (bemesin) dan alat qng!.ap mod-erlr.. lah kani irlr tidak meogguoakan mesin dan hanya memakai paociagttadisional Suasaoa kesematakan ini ampakoya tidak hanya dituj'kaa ,ro61melukiskao syahdrmya srxrsaoa pa& tr'+lrtt' hrti kareoa tatusrn lampu berkelapkelip di tengah laut, tetapi iuga untuk meaggambarkan suasrt'l'r pa1;i hqfi, saat
pata peouoggu ik"n di bibir paatai be*uopul sambil memaodaog ke laut lepas.
Deogaa kata lain, laut yang di-m, nreskipuo ,loLtn itama getoobaog dan gemuruhombak, adalah laut yang sendid tanpa pasaogao yaqg s€gsi unnrk meocapaikeestetisan samudra-
(3) Pemlatan Rumah TangaPetdaan ftmah taagga yang dihadidon d'lam anrh estet\ antata laia
pe{gn4,lclror, enjilashi (dat peouobuL pad) sepetti taopak A.t^n Mbnajab&r*
(19) I-dSic Prtu bdra &trci Brg"i p.ti tak bednroci(m) I-a$e fdil?dgv bau pba Bagdgaoc€p ta& bergagatrg
Simbol peti .{-1"t" (19) mengec'u kqade tempat oeyitnpao harb benda"termasuk pakaiao OtangAceh zaoan dulu lehih setingmeayimpan h.rta beo&dalam peti d"riFada dal^rn lemad- Untuk itulah setirp peti seharusnya bcdnmci(bergembok). Simbol gancep <letam (20) 'dat uatut mengupaspioaog. Gancep yanC tidak beryagaog bukanlah gaocep seiati setiab ir waiibmemitki g gu*gsebagai p€gengao. Kedua b€dde petalatan s61fi u,ngga di aasdihadi*ao d€ogan catz y ng konuas dalam wuiud 'tidak'i tidat b€*uaci daotidak betgagaog. Ka6'tidak' itu metcpteseousikah keti&lsemputnaaa(4) Bcoda Koosumsi
Beoda konsuosi adalah rna}.n.n atau minumao. Dzlam bdib aqjasdi}lrtsekdi ditemukan simbol estetis ben& konsumsi ini, di aaaanya adalah scbagaibetikut
(21) Tm$ tuzpe daagoa fuhkatMisi messetkat dangot nekaya
r ^tqana trzrpu dagao nasi ketanBagaikan auoth.at dagzo, srikaya
I
I
III
Kedua batis ltadib aq'a di atas meoghadirkao kata pembaading. Batis
ii:
j
i!!
iI
i
i
(114) lumd IIawItuo tuial Bidtogtudidib' YoL 9' No' I SepeabetilMT
perama membandingkan l*@u dn oasi ketan, baris kedua membaodiqgkan'lrars*rkat
dza til.ry.t. Ti;mpae a&lah makanan khas Ac*h vaag telbuat de!1 tePung
daa pisatl& ditambah saatao daa gula secukupnyao laiu digoreng. Bantk anpoc
Uulai pipih daa keryal dan biasanya dimakan dengian ketan, terutama ketan
k "i"g.
-Semeotara itq meuckat iuga n"kqntt khas Aceh yaag tetbuat dari ketan
dr" g"lr. Ketan dimasak dengao gula d"n sedikit bumbu perrangi laiDsya sampai
kering dan [sf,as" S€d^ngkan stikaya terbuat dati tepung tdut, gula, sanhn, den
bumbu pewangr, dapat ditambah oattgLa atau seienisoya. Biasanya, ldkayadioakan dengao ketan dan ozcssetkat. Bettemunya ttmpoc detgan ketan
merepteseoasikao keserasian" karena inrhh Pasaogaooya yang cocok
dan harmoais pemikian iuga nnsat*at dtn s&ayl Sezungguhnya keharmonisan
inrlah yaog Eelahi*ao keiodahao substaatif, baik keindaheo suasan , keind^hrtt
pesas, Eaupun Leind'}"'n gagasao.
TESIMPt'I.ANDANSARAN
Simpulao p€o"liti^" ioi adeleh sebagai betikut Pcnatq nilri estetis onogAceh dafa- badib aoja secar. substentif.6s6ggrngkaa konsep kebeaaran,!6!aikan, dan keind.hao. Icindehan berkaitao erat deogan dimeasi etika danptinsippdasip tehgL l(rd*,4nl/atestetis omngAceh ditepreeotasikeo dalqrn vsisdsimbol-simbol alao aooinsaoi dan nlqm iosani Sebagjao simbol tersebut betsifatunivetsal dan sebagiao sesuai deogao citta ttadisiood-koaveosif orang Aceh.IC&4oihi€suis $eogAehmmperbffianrmsn-rmsrnkesatum, hamoni, sim€fti"kwimbmgru,dantontms
Peaditian ini belum D€oggetrp kete*aitao dimeosi nilai estetis d*gr"nilai rcligiu* qil4i ctis, d61 nilai Eloso6s Karena itq disamokan k"p"d" peoelitiselaniuurya rmtuk meog.ii relasi dan rclenansi keempat nilai dimaksud. SelaiainL disamokzs aga' dihkukao peoelitian yang mendalao mengeoai nilai estetis
@gllrfr balib rilfiqt*\an berkeoaan dengea ljnz (fumc) dan rima Qbflbr,r\.
I
I
i
I
I
I
I
i
I
I
iI
i
I
I
I
i
I
I
!
I
iii
I
I
I
II
iL
i
:
I
i.
Mohdlhma (11O
DAFTARPUSThXA
Ahmad, Ali. 1994. Pengottar Petgajim Kcstsastcraar. Kuala Lumput:
Dewan Bahasa dan Pustaka.
Ali, Atabik dan Ahmad Zuhri Muhdlot.2004. K,mus Komtemporer Atab-
Iodooesia Alasri. Yogyakatta: Yayasan Ali MaksumPoadok
Pesanuen Krapyak
Alsa Asoadi.2fr)4. Peadekean Kuantitatif & Kuditatif seta Kombinasiaya
&btn Penilitian Psikologt Yogyik th. hrstaka Pelaiae
Ali, Bachtiat. 1994. Relavansi Pelestariao Adat dan Budaya Aceh bagi
Kepeotiogan Peogeob"nS"t' Budaya Baogsa Indooesia Sepaniang masa
Dalam T,{. Takya (Ed.), A&t d"n Budaya AcehNada danVatna Olr. 17G
182). Baoda Aceh: PPSM ke-2 IIKA dan LAKA Pusat
dmir, Hazim. 1986. Nilai-Nilai Etis dalam Vayaog daa Pendidikao Watak
Guru-Disetai tidak diterbitlr^n. Malaog: Ppgram Pasca Satiana IKIP
Mataog.
Bakar, Aboe, dkk 1985. Kamus Aceh Indonesia. jakarta: Pusat Pembinaao d"n
Peogenbaogao Bahasa Depdikbrrd-
Bogdan, Robett dan Sari Koopp Bikleo. 1998. Qtalitatioe Rcscarcb ia
Eduation: Aa Introdlctioa to Tbeorl ail Metbod. Bostoo: Allyo and
Bacon, Inc,
i
t,I-n
I
iI
I
II
I
(fl6) tumal Iha-Ibu Sosial Bidaog Padidiba Vol 9, No.2, *pembct AW
Chadwick, Bruce A, Howard M. Bahr, dan Stant L. Albrecht. TzrpzTahun. Metode Pe ngelahtan Ilmx Pengetahsan Sasial. Diterjemahkanoleh Soelistia, dkk. 1991. Semarang: IKIP Semarang Press.
Cteswell, Joha V. 7994. Retcarcb Dcsign ptattitatiw dz ptalitatioc
Approacb. Loodon: Sage Publication, Iic.
Damono, Sapardi Djoko. 1984. Soiologi Sastra. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Denzin, Norman K. dao Lincoln'Yvonna S. (Eds,). 1994. Hailbook
of Qralitativc Researcb. Thousand Oaks, California: SAGE
Publication, Inc.
Faridao, Abdullah, dkk. 1982/1983. Urykapan Tradisional sebagai
I nJorrnasi Kcbr-dalaan Dacrah. Banda Aceh: Ptoyek Inventarisasi
dan DoLumentasi Kebu-d ^y^an
D aetth Kanwil Depdikbud Aceh.
Fiske, Joho: 7990. Cilttral and Commttnicatiot Sttdiet Sebult Peagantar
Paling Komprebctif. Diteriemahkan Yosal Iriantara dan IdiSubaody Ibrahim. 2004. Yogy akarta: Jalasutta.
Gzzalba, Sidi. 1989. Sistematika Filsafat III. Jakattr. Penetbit PTBulan Biotaog.
I
l
I
I
Diaiadidograt, Hoesein. 1934. A$ebsch Nederlandsch WoordenboekDeel I-IL Batavia: Landsdrukkerij.
I
II
;
t
Mohdrb4p (QT)
Gie, The Liaog. 1983. Garis Bcsar Estctika.Yogytlo,rta: Supet Sukses'
Hasfmy, AU. 1995. Putd Pahaag dalam Hikayat Malem Dageng. Dalam
LK Ara, Hasyim KS., dan Taufiq Ismail (Eds.), Scilanab Aatologi
'saitra Aceb (hla. 524--:542). lzkzxta,: Iatermasa.
Hasyim M.K. 1969. Himpoaaa Hadib Maja. Baod,a Aceh: Diaas
Pendidikao Dasar dan Kebudayaaa Aceh.
Hidayat, Komatuddin. 1996. Meaabami Babasa Agama Scbvab Kajiat
Hcracacr.tik. Jakatta: Patamadiaa.
Kartika, Dharsono Soni daa Nanang Gaoda Perq/ita. 2004. Peagartar
Estctika. Bandung: Penetbit Rekayasa Sains.
Kuntowijoyo. 1989. Masyarakat dan Budaya. Yogyakarta: PT Tiara
Wacana.
Lincoln, Y.S. dan E.G. Guba, 1985. Natnalistic ltqairy. Beverley
Hill: SAGE Publication, Inc.
Miles, Matthew B. daa A. Michael Huberman. 1992. Qtalitatiw Data
Arallsis. New York: Sage Publication, Ioc.
Moleoog, Alexy. 20A4. Mctode Petelitian Ktalitatif. Edisi Revisi.
Bandung: Penetbit Aodi.
I
I(l
I
I
it
I
I
I
i
I
I
I
;
Nasr, Seyyed Hoesein. 1993. Spiitttalisme dat Scni Islan. Tetiemahan
Rehmaai Astirti. Baodung: Mizan.
Palmer, Richard E- 2OO3. Heracnutika. Diterjemahkan Musnut Hery &
Damanhuii Muhammad. 1963. Yogyakarta: Pustaka Pelaiar
Sptadlen James P. 198O. Participoat Obtcryatiott. New Yorb Holt, Riaehu rt and
-:Winston.
' 'i"Sulaihen, Budirnan. 7979. Babdsa Aceb. B/arldt Aceh: Pustaka Farabi.
iI
I
II
t
Top Related