Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
MODUS OPERANDI DAN
PELAPORAN AUDIT
INVESTIGASI
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Factors Present in Fraud and Abuse
Schemes By. Gerard M. Zack
Intent (Niat, Sengaja)
Motive (Alasan)
Opportunity (Kesempatan)
Concealment (Penyembunyian)
Rationalization (Pembenaran)
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
TINDAK PIDANA KORUPSI
MORAL HAZARD
Suatu kondisi yang bersumber dari orang dan berkaitan dengan sikap
mental, pandangan hidup maupun kebiasaan yang dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya kerugian. Mengumpulkan harta dengan
menghalalkan segala cara
MORALE HAZARD
Suatu kondisi dari orang yang merasa sedang memperoleh jaminan dan
menimbulkan kecerobohan sehingga memungkinkan timbulnya kerugian.
Dengan kekuasaannya dapat melakukan sesuatu untuk kepentingan pribadi
atau kelompoknya dan merasa kebal terhadap penegakan hukum, merasa
mendapat perlindungan dari penguasa.
LEGAL HAZARD
Suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundang-undangan yang
berlaku dan pengabaian ini dapat terjadi karena kesengajaan maupun
ketidaksengajaan.
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
1.Basic Fairness and Integrity
2.Dedication to The Organization’s
Interest
3.Reasonable Humility
4.Professional Poise
5.Empathy
6. Role Consistency
7. Curiosity
8. Critical Attitude
9. Alertness
10.Persistence
11.Energy
12.Self Confidence
13.Courage
14.Ability to Make Sound Judgement
Necessary Attribute for The Successful Internal Auditor
“Brink’s Modern Internal Auditing”
By Moeller, Herbert N. Witt.
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
INTUISI
BERFIKIR
AUDITOR
KECURANGAN
PIKIRAN YANG
TERBUKA
OBYEKTIF
SELALU INGIN
TAHU
DAPAT
MENGUMPULKAN
DATA DAN
MEMBUAT
HIPOTESA
ATRIBUT AUDITOR INVESTIGASI
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
HAL-HAL PENTING DARI KECURANGAN
• Kecurangan adalah sesuatu yang mungkin terjadi bahkan dalam sistim akuntansi dengan pengendalian yang ketat.
• Bagian yang terlihat dari suatu kecurangan transaksi dapat melibatkan sejumlah uang kecil, tapi bagian yang tidak terlihat dapat melibatkan sejumlah besar uang.
• Tanda bahaya kecurangan dapat dilihat apabila seseorang melihatnya cukup lama dan cukup dalam.
• Pelaku kecurangan dapat datang dari berbagai lapis manajemen atau masyarakat.
By. G. Jack Bologna and Robert J. Lindquist
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Tahap Pengenalan
dan Perencanaan
“ALUR
PROSES
AUDIT
INVESTIGASI”
Resume Kasus
Komunikasi Hasil
Audit
Pengumpulan
Bukti
Evaluasi Bukti
The Evidence Square
• Testimonial
Evidence
• Documentary
Evidence
• Physical Evidence
• Personal
Observation
Criteria of Evidence
• Relevancy
• Materiality
• Competency
• Limited
Admissibility Factor of Fraud
Who, What, Where,
When, Why, How
( 5 W + 1 H)
Laporan Hasil
Audit Investigasi
(Fraud Report)
Forensic
Audit
Phases
Pemaparan
Ekstern
Modus
Operandi
Pemaparan
Intern
Analysis Technical of Evidence
• Find
• Read & Interpret
Document
• Determined Relevance
• Verify The Evidence
• Assemble The Evidence
• Draw Conclusions
7
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Tahap Pengenalan
dan Perencanaan
Pengumpulan
Bukti/Evidence
Evaluasi Bukti
Komunikasi Hasil
Audit
• Untuk menentukan tindakan hukum yang perlu diambil, jika ada. • Dalam perkara perdata, tingkatan evidence haruslah “jelas dan
meyakinkan/clear and convincing” • Dalam perkara pidana, evidence harus membuktikan “melebihi
keraguan yang beralasan/beyond a reasonable doubt”
• Terdapat alasan bahwa ‘fraud’ telah terjadi. • Segala kemungkinan keterangan harus diperoleh dan digali. • Perencanaan mencakup penentuan staf, metoda, tempat, dan
kebutuhan.
Bertujuan untuk menentukan apakah bukti awal terjadinya kecurangan menyesatkan dan apakah perlu prosedur lebih lanjut untuk mengungkapkan ‘fraud’.
• Laporan Audit harus disusun dan disampaikan kepada manajemen. • Laporan mencakup penjelasan tentang fraud, siapa yang
melakukannya, dan menyajikan bukti dokumen dan kesaksian.
FINANCIAL INVESTIGATION AND FORENSIC ACCOUNTING By. George A Manning CFE, EA
Forensic Audit Phases
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Testimonial
Evidence Bukti Keterangan
(Wawancara, Interogasi)
Documentary
Evidence Bukti Dokumen
(Dokumen kertas, Sumber tertulis
lainnya)
Physical
Evidence Bukti Fisik
(Bukti fisik yang berhubungan
dengan perbuatan pelaku)
Personal
Observation Pengamatan
(Diperoleh auditor melalui
pengawasan, pengamatan)
THE EVIDENCE SQUARE By. W. Steve Albrecht
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Relevancy (Bukti yang
terkait dengan fakta)
Materiality (Bukti
merupakan dasar terjadinya permasalahan)
Competency (Bukti yg diperoleh
dengan cara, sumber yg layak sesuai ketentuan
perundang-undangan)
Limited Admissibility (Bukti yang menguatkan
fakta lainnya)
“ CRITERIA OF EVIDENCE “
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Analysis Technical of Evidence
• Find (Mencari)
• Read & Interpret Document (Membaca &
Menafsirkan Dokumen)
• Determined Relevance (Menentukan
relevansinya)
• Verify The Evidence (Menguji bukti)
• Assemble The Evidence
(Merakit/Mengumpulkan bukti)
• Draw Conclusions (Menarik Kesimpulan)
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Modus = cara
Operandi = melakukan ???
Modus Operandi = cara melakukan
sesuatu …….. Tindak Pidana
(5W + 1H)
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
WHO
WHEN
WHERE
Pihak-pihak yang diduga
terkait/bertanggungjawab
Kapan penyimpangan tersebut terjadi
Dimana penyimpangan tersebut terjadi
(Perusahaan/Instansi, Unit Kerja)
5 W + 1 H
WHY WHAT HOW
Penyebab terjadinya penyimpangan (kelemahan SOP, kolusi) Jenis penyimpangan dan berapa nilai kerugian perusahaan/instansi yang bersangkutan Bagaimana penyimpangan tersebut dilakukan
5 W + 1 H
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
RESUME KASUS
JENIS PENYIMPANGAN/
PELANGGARAN
DAMPAK
YANG
BERTANGGUNG
JAWAB
KELENGKAPAN
DOKUMEN
Uraian bentuk
pelanggaran dikaitkan
dengan
ketentuan/peraturan
perundang-undangan
yang dilanggar
Kerugian keuangan
secara konkrit atau
potensi atau dampak lain
non keuangan
Yang terkait dengan
pelanggaran dan jenis
pelanggarannya
Bukti keterangan, bukti
dokumen, bukti fisik,
bukti hasil pengamatan
auditor
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
PEMAPARAN (EKSPOSE)
• Membeberkan
• Pengungkapan secara formal tentang suatu kenyataan
• Menguraikan dengan panjang lebar, membentangkan (memapar)
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
• BAGAN ALUR (flow chart)
• MAPPING, dan
• MATRIK
BAHAN - MATERI
PEMAPARAN (EKSPOSE)
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
BAGAN ALUR (flow-chart)
• Adalah bagan/gambar dalam bentuk
simbol-simbol yg digunakan untuk
menggambarkan urutan pengerjaan serta
logika yg akan dijalankan dalam suatu
proses
• Menggambarkan suatu proses secara
berurutan sejak dimulai sampai selesai
dengan menggunakan simbol-simbol beserta
uraian secara singkat.
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Perusahaan X
Staf (A)
Dirut (M)
Perusahaan Y
Dirut (N)
Customer
Service (C)
Pimpinan (O)
Kantor Cabang
Bank B
Mengisi
formulir
aplikasi
“CHART KASUS
DEPOSITO PALSU”
10
1. Blanko formulir aplikasi permindahbukuan dan
aplikasi pembukaan deposito
2. Serahkan formulir aplikasi pemindahbukuan &
aplikasi pembukaan deposito yang telah
ditandatangani oleh M
3. Lembar pertama form aplikasi pemindahbukuan:
nomor, pemilik rekening (M qq perusahaan X),
penerima atas nama perusahaan Y, Rp 20m
4. Lembar tindasan ke 2 form aplikasi
pemindahbukuan : deposito atas nama M qq
perusahaan X
5. Lembar pertama formulir aplikasi pembukaan
deposito : pemilik deposito N nilai Rp 750 juta
(sumber dana cek atas nama perusahaan Y).
Sedangkan lembar kedua diisi debet rekening M qq
perusahaan X sebesar Rp 20m
6. Terbitkan dan serahkan bilyet deposito seri
WWW866 belum ada nominal untuk ditandatangani
oleh O
7. Menukar bilyet deposito asli no. seri WWW866
dengan blanko bilyet deposito palsu dari N
8. Serahkan tindasan lembar kedua bilyet deposito Rp
750 jt
9. Serahkan bilyet deposito Rp 20m dan lembar kedua
aplikasi pemindahbukuan dan pembukaan deposito
10. Deposito tidak bisa dicairkan
8
7
2 5
4
3
6
1
9
• Bilyet deposito asli diserahkan ke N dijadikan
deposito palsu senilai Rp 20m
• Bilyet deposito palsu dari N dan tembusan bilyet
deposito asli dicetak dengan nilai Rp 750 juta
sesuai yang diterima bank
• Serahkan bilyet deposito palsu senilai Rp 750 juta
kepada N dan O menerima dari N bilyet deposito
asli dengan nilai Rp 20m
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Menyajikan secara sistematis (5W + 1H) :
MAPPING
Apa sebenarnya yg terjadi, siapa
pelakunya, bagaimana modus
operandinya
Berapa kerugian yg diderita, faktor apa
saja yg mendorong terjadinya kasus,
faktor penyebab pokok apa saja serta
penjelasan lainnya yg dpt lebih
menjelaskan apa sebenarnya yg terjadi.
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Penerbitan & Perdagangan Commercial Paper dan Penggantian Mesin Pabrik Melalui Leasing
USD 13,500,00 (Rencana di Reinvestasi)
USD 6,500,000 (Rencana Leasing Finance)
USD 20,000,000 (Ternata, CP dijual belikan
Penerbitan CP:
(1) Tanpa sepengetahuan Dekom dan
(2) Persetujuan RUPS selanjutnya, CP
nominal USD 20,000,000, diperdagangkan
tidak untuk mendanai Leasing, dan selalu di
rool over sampai dengan akhir tahun 1997,
yang akhirnya dinyatakan default dengan
posisi 13,933,717
Jual beli CP/PN (dalam dolar)
USD 20,000,000
Kontrak Leasing
Mesin pabrik hanya USD 5,703,750
RKAP 1994, 1995
carry over s.d 1996-1997
1
2
PT AKF Jakarta
PT AKS Jakarta
Abadi
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
• Uraian simpulan yang
mengkaitkan bukti kasus yang
telah didapatkan dengan
ketentuan (pasal/unsur)
peraturan perundangan yg
berlaku (TPK)
MATRIK
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
MATRIK KASUS DEPOSITO PALSU
No. Nama Jabatan/Pekerjaan Peranan/Pelanggaran Ketentuan/Pasal yang
Dilanggar
1 O Pimpinan Cabang Bank - Mengisi formulir pemindahbukuan dan
pembukaan deposito
- Mengisi nilai nominal pada sertifikat deposito
- Mengetahui pemalsuan sertifikat deposito
- Terima uang pelicin
2 C Customer Service Bank - Tidak mengisi nilai nominal pada sertifikat
deposito
- Indikasi mengetahui sertifikat palsu
3 M Dirut Perusahaan P (Pemilik
uang tabungan)
- Tidak membuat kerjasama dengan perusahaan
Q
- Kolusi dengan O dan N untuk pemanfaatan
uang tabungan yang tidak benar
- Terima uang pelicin
4 N Dirut Perusahaan Q - Menggunakan uang tabungan yang tidak benar
- Memalsukan sertifikat deposito
- Memberikan uang pelicin
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
• Menyuap
• Menggabungkan paket
pekerjaan/pengadaan (seharusnya
dilakukan oleh usaha mikro dan
usaha kecil/korporasi)
• Memecah paket
pekerjaan/pengadaan (untuk
menghindari pelelangan)
• Penunjukkan langsung
• Merekayasa tender
• Memalsukkan dokumen
• Menggelembungkan harga
• Mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan
Modus Operandi Kasus Pengadaan
Barang/Jasa
• Membuat spek yang mengarah
kepada rekanan tertentu
• Membuat syarat tender untuk
membatasi peserta lelang
• Mengurangi kuantitas dan kualitas
barang/jasa
• Pengadaan fiktif
• Salah merancang kontrak
(seharusnya dengan kontrak unit
price/untuk pekerjaan yang
kuantitasnya tidak dapat
diperkirakan secara akurat tapi
dilaksanakan dengan kontrak
lumpsum)
• Kontrak tanpa tersedia anggaran
• HPS terlalu tinggi
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Aneka Teknik Menggaet Proyek
Sumber: Koran Tempo Tgl 10 Oktober 2013
• Grup perusahaan diduga ikut satu tender (semua peserta
tender merupakan satu grup perusahaan)
• Membuat perusahaan yang diduga boneka untuk tender.
• Menyerahkan pekerjaan proyek ke perusahaan lain
(subkontrak)
• Diduga meminta fee hingga 20% kepada perusahaan yang
mengikuti tender (Lelang dibatalkan karena PT. X
sebagai penawar terendah tidak mau diberi ratusan juta
untuk melepas tender oleh perusahaan Y/penawar terendah
kedua yang diduga sudah setor fee 20% kepada
penjamin calon pemenang tender)
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
JENIS PENYIMPANGAN PERBANKAN YANG
MERUPAKAN BAGIAN DARI MODUS
OPERANDI
Pegawai menarik dana dr rekening nasabah;
Petugas customer service melakukan penarikan & penyetoran kembali rekening simpanan sementara untuk dioperasikan dlm jual beli bank notes untuk kepentingan pribadi;
Laporan keuangan direkayasa; Pemberian kredit dgn jaminan fiktif & pemalsuan
dokumen;
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Pelunasan kredit dr hasil pencairan kredit baru; Nilai taksasi jaminan dimark-up agar mengcover
maksimum kredit yg diberikan; Pelanggaran BMPK dgn cara melakukan
pemecahan fasilitas pinjaman menjadi beberapa fasilitas & melalui grup usaha yg sengaja disamarkan.
Melakukan transaksi transfer masuk fiktif dgn merekayasa jumlah nominal & penerima transfer untuk keuntungan pribadi;
Lanjutan …
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Pemanfaatan kartu ATM nasabah yg belum diambil oleh nasabah untuk melakukan penarikan oleh customer service.
Unit Akunting melakukan perubahan parameter bunga shg biaya dana meningkat & dipindahkan ke rekening tabungan petugas ybs;
Pegawai mendebet suatu rekening (RAK, biaya, dll) & dikreditkan ke rekening a.n ybs atau rekg. lain;
Pegawai bank membebankan pengeluaran pribadi atas beban bank.
Lanjutan …
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Importance of Report Writing by ACFE
1. Laporan tertulis merupakan bukti/evidence bahwa penugasan telah selesai.
2. Kasus dapat menang atau kalah tergantung kekuatan laporan tertulis. 3. Laporan tertulis dengan semua bukti/evidence disampaikan kepada
penegak hukum untuk dievaluasi status hukum kasus tersebut dan menunjukkan bagaimana yang terbaik untuk melanjutkannya.
4. Laporan tertulis menambah keyakinan atas pemeriksaan kecurangan dan pemeriksa.
5. Kekuatan laporan tertulis untuk mempertimbangkan kegiatan pemeriksa selama pemeriksaan berlangsung yang memerlukan dokumen untuk mengungkapkan kasus tersebut.
6. Laporan tertulis menghilangkan informasi yang tidak relevan yang diperoleh selama pemeriksaan, dengan demikian hanya diungkapkan secara jelas fakta-fakta dan difahami.
7. Laporan tertulis yang memuaskan didasarkan pada pemeriksaan yang memuaskan
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Tips for Writing Fraud Examination Reports
by ACFE
1. Mengetahui pembacanya ( antara lain jaksa, hakim, internal perusahaan dan media ).
2. Memahami maksudnya yaitu untuk mengkomunikasikan hasil pemeriksaan dan dokumen yang diperoleh.
3. Ketepatan waktu, persiapkan laporan interim dan final tanpa ditunda.
4. Menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana. 5. Memilih kata yang hati-hati karena laporan tertulis
mengungkapkan informasi untuk penasehat hukum dan pihak ketiga yang merugikan.
6. Memelihara/memegang kenetralan. 7. Menggunakan antara lain diagram, matrik agar pembaca
faham
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Reports
Characteristic (Karakteristik Laporan) By. George A Manning CFE, EA
Accuracy
Clarity
Relevance
Promptness
Lack of
Prejudice
Opinions or
Conclusion
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Accuracy (Cermat)
Memuat semua bukti yang materiel,
relevan dan keterangan saksi
Daftar perhitungan harus diteliti
Kesalahan kutip dan matematis dapat
mempengaruhi tidak bermanfaatnya
laporan
Clarity (Jelas)
Menggunakan bahasa yang jelas dan
sederhana
Tidak menggunakan kalimat populer
atau istilah teknis
Menjelaskan secara pasti pengertiannya
sehingga pembaca dapat memahami
Reports Characteristic (Karakteristik Laporan)
By. George A Manning CFE, EA
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Relevance (Terkait)
Memastikan bahwa semua informasi
yang terkait masuk dalam laporan
Informasi yang tidak materiel, dapat
mempertanyakan kemampuan
investigator
Promptness (Segera)
Laporan final atau sementara harus
dipersiapkan sesegera mungkin
Penundaan dapat mengakibatkan
penghilangan informasi yang materiel
Reports Characteristic (Karakteristik Laporan)
By. George A Manning CFE, EA
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Lack of Prejudice
(Tidak berprasangka)
Hanya memuat fakta, dan tidak
memberikan hal yang bersifat bias
atau memihak
Semua fakta harus ditunjukkan tidak
memandang pihak yang membantu
Opinions or Conclusion
(Pendapat atau kesimpulan)
tidak pernah menyatakan suatu pendapat
tentang kesalahan atau tidak pada subjek
Tidak menyatakan suatu pendapat atau
kesimpulan tentang bukti atau keterangan
saksi
mengidentifikasikan informasi yang
bersifat rahasia dengan kode atau
bilangan
Reports Characteristic (Karakteristik Laporan) By. George A Manning CFE, EA
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Nasib Padmomihardjo
STRUKTUR LAPORAN
HASIL AUDIT INVESTIGASI (FRAUD REPORT)
LANDASAN PENUGASAN
TUJUAN, SASARAN
RUANG LINGKUP AUDIT
INVESTIGASI
HAMBATAN PELAKSANAAN
AUDIT INVESTIGASI
JENIS PENYIMPANGAN
URAIAN FAKTA/MODUS
OPERANDI
DAMPAK DAN PENYEBAB
PENYIMPANGAN
PIHAK YANG DIDUGA
TERKAIT/TERLIBAT
BUKTI YANG DIPEROLEH
REKOMENDASI
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
BACKGROUND
EXECUTIVE SUMMARY
S C O P E
APPROACH
FINDINGS
SUMMARY
IMPACT
RECOMMENDATION
WRITING FRAUD EXAMINATION REPORTS
( By A C F E )
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
BACKGROUND
EXECUTIVE
SUMMARY
Why the fraud examination was conducted ( an anonymous
tip was received, an anomaly was discovered during an
audit, money or property was missuing )
Mengapa pemeriksaan kecurangan dilakukan, misalnya
adanya penerimaan tip, anomali yang diketemukan selama
pemeriksaan berlangsung, kehilangan uang/kepemilikan
No more than four or five paragraphs consist as reviewing
documents, interviewing witnesses, conducting analyses or
test
Tidak lebih dari 4 atau 5 paragrap, meliputi review
dokumen, permintaan keterangan , analisa dan pengujian
WRITING FRAUD EXAMINATION
REPORTS
( By A C F E )
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
S C O P E
APPROACH
Only one paragraph, example : Determine whether
inventory was missappropriated from the warehouse.
Hanya satu paragrap, contoh untuk menemukan
ketidakcocokkan persediaan barang gudang.
- fraud examination team member
- Procedur
- individual interviewed
Memuat :
Anggota Tim pemeriksa
Prosedur pemeriksaan
Permintaan keterangan
WRITING FRAUD EXAMINATION
REPORTS
( By A C F E )
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
FINDINGS
SUMMARY
Contains the details of fraud examination and consist of
several pages (how many invoice were forged, who was
involved, they did it and what proof you have).
Memuat secara rinci hasil pemeriksaan kecurangan dan meliputi
beberapa halaman (berapa nilai invoice yang dipalsukan, siapa
yang terlibat, bagaiamana mereka melakukan dan bukti apa yang
diperoleh)
Should be one or two paragraphs and succinctly summarize
the results of the fraud examination.
Terdiri dari 1 atau 2 paragrap yang berisi kesimpulan secara ringkas
hasil pemeriksaan kecurangan
WRITING FRAUD EXAMINATION
REPORTS
( By A C F E )
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
IMPACT
RECOMMENDATION
To describe how the fraud affected the victim organization. An
estimate of the dollar losses or any other kind of tangible or
intangible damage.
Mengunggkapkan dampak kecurangan yang diderita oleh organisasi.
Berisi taksiran nilai kerugian atau kerugian lain yang nyata dan
tidak nyata.
This section is optional. There may be instance in which you wish to
discuss remedial measures or specific recommendations in separate
document. If you do wish to include this section, you should state
what follow up action is necessary or recommended, including
remedial measures such as a review of internal controls, introduction
of a hotline, or increased security.
Seksi ini merupakan pilihan. Dengan dokumen terpisah untuk
membicarakan langkah perbaikan atau rekomendasi khusus. Dapat
dimasukkan dalam seksi ini yaitu harus menetapkan tindak lanjut
atau rekomendasi yang diperlukan termasuk review pengendalia
intern, pengenalan hotline atau meningkatkan pengamanan.
WRITING FRAUD EXAMINATION
REPORTS
( By A C F E )
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Contoh: Kasus Pengadaan Barang
Yang Dilakukan Dengan Cara
Memalsukan Dokumen, Rekayasa
Evaluasi Lelang, Spesifikasi Tidak
Sesuai Dengan Kontrak
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
Pada suatu Instansi Pemerintah, telah terjadi penyimpangan/ pelanggaran dalam proses pengadaan barang “X” senilai Rp 2,5 milyar dalam tahun 200A yang mengakibatkan kerugian instansi yang dilakukan sebagai berikut :
PENGUNGKAPAN FAKTA/MODUS OPERANDI ATAS
FRAUD PENGADAAN BARANG PADA SUATU INSTANSI
PEMERINTAH”
1. Penyusunan Owner Estimate sebesar Rp 2,7 milyar tanggal …… mengacu pada informasi harga yang diberikan oleh calon pemenang lelang.
2. Panitia lelang bekerja sama memalsukan pengumuman lelang dalam mass media yang dilakukan tanggal ………………
3. Peserta lelang berjumlah 10 perusahaan, dan berdasarkan evaluasi panitia lelang tanggal …………… ternyata 7 perusahaan gugur (tidak memenuhi syarat) melalui suatu rekayasa sehingga hanya 3 perusahaan yang memenuhi syarat dengan urutan sebagai berikut:
1) A : Rp 2,5 milyar 2) B : Rp 2,57 milyar 3) C : Rp 2,68 milyar
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
4. Jaminan tender sebagian besar peserta lelang menggunakan bank yang sama
dengan nomor dokumen yang berurutan. Dalam dokumen surat penawaran
perusahaan A, B, dan C diparaf oleh orang yang sama yaitu “P”, yang ternyata
merupakan pemilik perusahaan A, B, dan C.
5. Pimpinan Instansi Pemerintah (Q) atas dasar usulan panitia lelang memutuskan
dan menunjuk pemenang lelang dengan surat No. ….. tanggal .…. yaitu
perusahaan A dengan nilai penawaran sebesar Rp 2,5 milyar antara lain dengan
pertimbangan telah sesuai spesifikasi yang ditetapkan dan masih berada di
bawah nilai OE, dan kemudian dituangkan dalam kontrak No. …. tanggal ……
6. Barang “X” telah diserahkan kepada Instansi Pemerintah dengan Berita Acara
Serah Terima No. ……….. tanggal ………. dan dicatat bahwa spesifikasi
barang “X” sesuai kontrak. Namun demikian ternyata secara fisik spesifikasi
barang yang diserahkan tersebut berbeda dengan yang disepakati dalam
kontrak. Dalam hal ini pihak user tidak berusaha menolak barang dimaksud.
7. Harga pasar barang “X” dengan spesifikasi yang salah tersebut hanya berkisar
Rp 1,1 milyar.
8. Diketahui adanya pemberian uang pelicin kepada pimpinan Instansi
Pemerintah (Q), panitia lelang, kepala bagian gudang dan user secara
keseluruhan mencapai senilai Rp 800 juta.
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
OE
RP 2,7 milyar
Evaluasi
Lelang
Penunjukkan
pemenang
lelang
“CHART KASUS
PENGADAAN BARANG”
BA Serah
Terima Barang
1. Surat penawaran beberapa
rekanan di paraf oleh orang yang
sama
2. Nomor surat jaminan tender
beberapa rekanan berurutan
3. Beberapa rekanan gugur
(rekayasa)
Spesifikasi
barang salah
Harga Kontrak
Rp 2,5 milyar
Kemahalan Harga
Rp 1,4 milyar
Harga Pasar
Rp 1,1 milyar
Uang Pelicin ke pihak
terkait Rp 800 juta
Pengumuman
Lelang
Pemalsuan
pengumuman
lelang di mass
media
Informasi dari
calon pemenang
lelang
1 2
3
4
5
6 7
8
Nasib Padmomihardjo – Presentation 2007 Nasib Padmomihardjo – Presentation 2008
45
SELESAI
dan
TERIMA KASIH
SELESAI
dan
TERIMA KASIH
SELESAI
dan
TERIMA KASIH
Anda Puas Beritahu
Teman
Anda Tidak Puas
Beritahu Kami
Top Related