MODUL TUGAS SEMESTER PENDEK BLOK NEUROPSIKIATRI
PRODI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
1. Gangguan kesadaran bisa disebabkan faktor kerusakan di otak meningen atau
sistemik, Isilah isian berikut ini
Meningitis Ensefalitis Koma hipoglikemi Koma hiperglikemi
Etiologi Bakteri, virus, parasit
Herpes virus, arbovirus, rabies
Penggunaan insulin, Penggunaan sulfonilureaHiperinsulinisme alimenter pasca gastrektoni.InsulinomaTumor ekstrapankreatik : fibsosorkoma, karsinoma ginjal.Hipopituitarisme
DM, infeksi, penyalahgunaan obat
Gejala klinis
Sakit kepalaDemamFoto fobiaTanda rangsang
meningeal
Sakit kepala Demam Gangguan kesadaran,
defisit neurologik Kejang
(berkeringat, gemetar, sakit kepala, dan palpitasi pingsan
rasa haus, mulut kering, kulit gatal, hangat dan kering, mual dan muntah, nyeri abdomen, pusing dan poliuria.
Pemeriksaan fisik yang mendukung diagnose
Kaku kudukBrudzinsky 1Brudzinsky 2Kernig sign
mukosa, kulit-ruam, jaringan limfe
Inspeksi: Pucat, diaforesis, Kulit lembab dan dingin, gemetar, peningkatan pernafasan dangkal.• Palpasi: Piloreksi, kelemahan motorik.• Auskultasi:Gastrointestinal: peningkatan bising usus.
Dehidrasi berat, Turgor buruk, mukosa pipi kering, mata cekung, perabaan ekstremitas dingin, nadi cepat lemah
Pemeriksaan Laboratorium yang mendukung diagnostik
Pemeriksaan analisa cairan serebrospinal,DL, Urin, uji tuberkulin, Ct scan
DL : LeukositPmx : cairan serobrospinal :cairan jemih, jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau meningkat,EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau perlambatan.
Pemeriksaan glukosa darah
Gula darah dan osmolaritas serum tinggi
Terapi Antibiotik, antiviral (tergantung kausa), diazepam
Antibiotik, antiviral (tergantung kausa), diazepam
mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa)
Cairan hipotonis, insulin
1. Salah satu pemeriksaan fisik ntuk menilai kesadaran adalah menggunakan
pemeriksaan GCS. Jelaskan proses pemeriksaan GCS
2. Kejang merupakan keluhan klinis yang sering ditemui dalam praktek. Berikut ini
beberapa contoh penyakit dengan gejala klinis kejang. Isilah isian berikut ini
Kejang demam Kejang epilepsi Kejang tetanusEtiologi Disebabkan oleh
suhu yang tinggi2.timbul pada permulaan penyakit infeksi (extra Cranial), yang disebabkan oleh bakteri, virus
GenetikLesi di otak, seperti : asfiksia, tumor, trauma kepala, infeksi, stroke
Clostridium tetani
Patogenesa Demam-metabolisme basal ↑-kebutuhan O2 ↑-perubahan keseimbangan sel neuron-difusi ion kalium&natrium-pelepasan muatan listrik-kejang
Gangguan pada sel neuron (ion K berkurang dan ion Na meingkat dalam sel)Gangguan mekanisme inhibisi presinap dan pascasinap
Gejala klinis Semua KD bentuk tonik- Bentuk kejang rigiditas, spasme otot dan
klonik apabila berat disfungsi otonom
Pemeriksaan fisik yang mendukung diagnosis
Nilai kesadaran, suhu tubuh
Nilai kesadaran, PF : demam, hemodinamik, tanda dehidrasi, hipoksia
Adanya kekakuan lokal atau trismusAdanya kaku kuduk, risus sardonicus, opisthotonus, perut papanKekakuan extremitas yang khas : flexi tangan, extensi kakiAdanya penyulit
Pemeriksaan laboratorium pendukung
darah tepi, elektrolit, dan guladarah, pungsi lumbal
EEG : untuk membantu menegakan diagnosis epilepsi dan menentukanklasifikasi bangkitan epilepsi dan sindrom epilepsi.oMRI dan CT scan : untuk mengetahui adanya kelainan struktur di otak
Pemeriksaan biakan luka, leukosit meingkat, kadar enzim otot meingkat, EMG menunjukkan pelepasan sub unit motorik
Terapi diazepam Karbamazepin : dosis : 10-25 mg/kgBB/hr. Dibagi 3 dosis.oAsam valproat : dosis : 20-60 mg/kgBB/hr. Dibagi 2-3 dosis
Antibiotik diberikan selama 10 hari, 2 minggu bila ada komplikasi•Penisillin prokain 50.000 IU/kg BB/kali i.m, tiap 12 jam, atau•Metronidazol loading dose 15 mg/kg BB/jam, selanjutnya 7,5 mg/kg BB tiap 6 jam
3. Pasien dengan kelumpuhan juga merupakan keluhan yang sering muncul dalam
klinis. Berikut ini beberapa penyakit dengan gejala utama kelumpuhan. Isilah
isian berikut ini
Poliomyelitis Myastenia gravis
Guillain Bare Syndrome
Stroke perdarahan
Stroke trombosis
Etiologi genus enterovirus dan famili picorna viridae
IdiopatikAutoimun
Idiopatikinfeksi saluran pernafasan atau pencernaan
HemodinamikDefek PDGang. Faal pembekuan
Gejala klinis
Jenis asimptomatis : tidak terdapat gejala,
Jenis abortive : Anoreksia, mual, konstipasi, nyeri abdomen, disertai nyeri tenggorokan, demam ringan dan sakit kepala
Jenis non paralitk : hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat
Jenis paralitik : kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial
Kelemahan otot
Kelemahan progresif kedua anggota gerak atau lebih
Arefleksia
Sangat akutSakit kepalaMuntahKejangTidak sadar
Bangun tidur
Sakit kepala (-)
Muntah (-) Kejang (-)
Pemeriksaan fisik yang menduk
penderita ditugaskan untuk menghitung dengan
hilangnya refleks-refleks tendon
Kaku kuduk Kaku kuduk (-)
ung suara yang keras
mengedipkan matanya secara terus-menerus
Uji Tensilon (edrophonium chloride)
Uji Prostigmin (neostigmin)
Pemeriksaan laboratorium yang mendukung
Setelah masa inkubasi 7-10 hari), tidak terdapat gejala
Antistriated muscle (anti-SM) antibody
Single-fiber Electromyography (SFEMG)
Peningkatan protein dalam CSS dengan jumlah sel <10 sel/μl
Temuan elektrofisiologis mengenai adanya demyelinasi: melambatnya/ terbloknya hantaran saraf
LP darah : +Arteriografi : shift midlineCt scan : hiperdens
Lp darah –Arteriografi : stenosisCT scan : hipodens
Terapi IPV (Inaktivated Polio Vaccine, vaksin salk)OPV (Oral Polio Vaccine, Vaksin Sabin)
Antikolinesterase (asetilkolinesterase inhibitor) dan terapi imunomudulasiAntibiotikPlasma Exchange (PE)
Pengobatan simtomatikImunoglobulin IVObat sitotoksik
Dioperasi (serebelum diameter >3)Rehabilitasi medik
Anti plateletAnti coagulantTrombolitik
4. Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan di klinik.
Berikut ini penyakit dengan keluhan utama. Jelaskan mekanisme dasar terjadinya
nyeri kepala
Nyeri kepala dapat terjadi akibat :
1. Distensi, traksi atau dilasi pembuluh arteri intrakranial / ekstrakranial
2. Traksi/pergeseran pembuluh vena intrakranial yang besar/selubung
duramaternya
3. Kompresi, tarikan/inflamasi pada saraf-saraf kranial serta spinal
4. Spasme, Inflamasi dan trauma pada muskulus kranial serta servikal
5. Iritasi meningen serta kenaikantekanan intrakranial
6. Pertubasi tonjolan serotonergik intraserebral
5. Berikut ini beberapa penyakit dengan keluhan uatama nyeri kepala yang sering
dijumpai di klinik. Isilah isian berikut
Tention headache MigrainPencetus/etiologi Stres psikologis
Stres ototDisfungsi oromandibular
TraumaMakanan mengandung tiraminMenstruasiPil kontrasepsi
Patomekanisme dasar terjadinya penyakit
Fktor psikologik, kontraksi otot perikranial yg berkepanjangan, Faktor hormonal (kadar trombosit rendah)
Banyak hipotesis :Kelainan fungsi trombosit, teori vaskuler, neurovaskuler herediter, alergi makanan
Gejala klinis Terasa diikat, ditindih barang berat, perasaan tidak enak di daerah frontal dan tengkuk, berkurang setelah istirahat
Serangan 1 sisi disertai anoreksia & kadang mual muntah, fotofobia
Pemeriksaan fisik yang ditemukan pemeriksaan umum, internus dan neurologik. Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan didaerah kepala, gerakan kepala ke segala arah, palpasi arteri temporalis,spasme otot peri-cranial dan tengkuk, bruit orbital dan temporal.
pemeriksaan umum, internus dan neurologik. Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan didaerah kepala, gerakan kepala ke segala arah, palpasi arteri temporalis,spasme otot peri-cranial dan tengkuk, bruit orbital dan temporal
Pemeriksaan pendukung yang mendukung diagnosis
Foto Rongten kepela2. EEG3. CT-SCAN4. Arteriografi, Brain Scan Nukli
Foto Rongten kepela2. EEG3. CT-SCAN4. Arteriografi, Brain Scan Nukli
Terapi Analgetika : acetaminofenAntidepresan : amitriptilinAnticemas : benzodoazepinMuscle relaxanBOTOXAkupunctur
AnalgesikAntihistaminAntiemetikSimpatomimetik
6. Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan berbagai pemeriksaan neurologis.
Jelaskan bagaimana melakukan pemeriksaan neurologis pada ekstremitas atas dan
bawah
7. Untuk menegakkan diagnosa, adanya kelainan dari meningen, dilakukan
pemeriksaan meningeal sign. Jelaskn prosedur pemeriksaan meningeal sign
8. Pasien dengan gangguan jiwa, secara garis besar terbagi atas psikosa dan
neurosa. Jelaskan perbedaan dari kedua kelianan tersebut
Psikosa Neurosa
Pencetus Genetik, faktor lingkungan,
gangguan kepribadian, gelisah
Onset
Durasi
Gangguan isi pikiran
(waham/halusinasi)
Waham/halusinasi + Waham/halusinasi -
Insigt diri Jarang memahami kalau sakit Memahami kalau sakit
Sosialisasi Sering membahayakan diri
sendiri dan lingkungan
Jarang membahayakan diri
sendiri dan lingkungan
Kemauan/kebersihan diri Sering Jarag dirawat
Kepribadian premorbid Berat Dekompensasi ringan
Prognosa Umumnya buruk Umumnya baik
9. Secara garis besar, gangguan psikosa terbagi menjadi beberapa hal seperti gangguan
mental organik, shizofrenia, psikosa akut, psikosa karena ketergantungan, gangguan
kepribadian gangguan efek emosi, gangguan waham
Berikut ini sebutkan ciri-ciri dari berbagai penyakit psikosa dibawah ini
GMO (delirium) Shizofrenia Psikosa akut Psiko karena ketergantungan obat
Pencetus Gangguan sistem saraf (epilepsi) penyakit sistemik (gagal jantung), intoksiskasi obat (amitriptilin, doxepn, notriptili, imipramin, dan chlorpromazine)
Kelainan SSP, persaingan antar soudara, hub. Kurang baik dgn kelurga, keadaan sosial ekonomi
Gangguan kepribadian ambang, stres yang berlebihan
Faktor interpersonal- Kebiasaan- Sosial budaya- Ekonomi- Faktor obat
Onset Onset biasanya cepat, perjalanan hilang timbul, seringkali cepat sembuh, ada juga yg berlarut
Usia puncak onset untuk laki-laki adalah 15sampai 25 tahun; untuk wanita usia puncak adalah 25 sampai 35 tahun. Onset skizofreniasebelum usia 10 tahun atau sesudah 50 tahun adalah sangat jarang
Dalam periode 2 minggu
Dalam periode 12 bulan
Durasi fluktuasi sepanjang hari, bisa membaik atau berlanjut tetapi < 6 bln
Dalam waktu 6 bulan
Berlangsung > 1hari tapi < 1 bulan
Gejala klinis Ggn Kesadaran & perhatianTaraf berkabut s/d komaKemampuan memusatkan, mempertahankan & mengalihkan perhatian menurunGgn kognitif sec umumDistorsi persepsi: ilusi & halusinasi visual
Waham, gangguan berfikir, apatis, perubhan mood, deficit memory
Gejala polimorf, menyerupai skizofrenia, didominasi waham
Adiksi, penyakit infeksi, gangguan mental,
Pemeriksaan fisik/psikiatr yang mendukung
1.Pengulangan sebutan 3
benda
2.Pengulangan 7 angka ke
depan dan 5 angka ke
belakang (mundur)
3.Sebutkan nama hari
dalam seminggu ke depan
dan ke belakang
(mundur)
4.Ikuti kriteria diagnostik
dari lCD-10 atau DSM-
IV-TR
5.Confusion Assessment
Method (CAM)
6.Wawancarai anggota
keluarga
7.Penggunaan obat atau
zat psikoaktif overdosis
atau penghentian
mendadak.
Pemeriksaan laboratorium
Tergantung penyakit yang menyertai
Tergantung penyakit yang menyertai
Tergantung penyakit yang menyertai
Test urine
Terapi Terapi diawali dengan memperbaiki kondisi penyakitnya dan menghilangkan faktor yang memberatkan seperti:1.Menghentikan penggunaan obat2.Obati infeksi3.Suport pada pasien dan keluarga4.Mengurangi dan menghentikan agitasi untuk pengamanan pasien5.Cukupi cairan dan nutrisi6.Vitamin yang dibutuhkan7.Segala alat pengekang boleh digunakan tapi harus segera dilepas bila sudah membaik, alat infuse sesederhana mungkin, lingkungan diatur agar nyaman.
1. SomatoterapiPerbaiki KU, antipsikotik,
2. Psikoterapi3. Manipulasi
lingkungan
NeroleptikaPsikoterapi
Maintenance (subutex), dtoxification
10. Isilah isian berikut ini untuk psikosa dengan gangguan efek emosi
Bipolar DepresiPencetus Keturunan, penuh tekanan dlam
kehidupanKehilangn sesuatu yng sangat berarti
Onset Usia 20 th Usia 25 thDurasiGejala klinis Episode manik, gmbaran psikotik Afek depresi, kehilangan minat/kesenangan,
agitasi, gang. konsetrasiPemeriksaan penunjang
Tergantung penyakit yang menyertai Tergantung penyakit yang menyertai
Terapi Mood stabilizer, antipsikotik Neurotransmiter, antidepresan, terapi
psikososial
11. Berikut ini beberapa obat-obatan golongan psikotropika yang banyak digunakan.
Isilah isian berikut ini
Golongan benzodiazepin
CPZ Haloperidol Amitriptilin
Mekanisme kerja
Efek farmakologi benzodiazepin merupakan akibat dari aksi GABA sebagai neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka dan terjadi hiperpolarisasi postsinaptik membran sel dan mendorong post sinaptik membran sel tidak dapat dieksitasi.
Memblokade Dopaminepada reseptor pasca sinaps neuron di otak,khususnya di sistem limbik dan sistemekstrapiramidal
menghambat reseptor D2khususnya di jalur mesolimbik--- hiperaktivitas dopamin pada jalur ini, yang didalilkan sebagai penyebab simtompositif pada psikosis
menghambat re-uptakeaminergic neurotransmiter, menghambatpenghancuran oleh enzim monoamineoxidase sehingga tjd peningkatan jumlahaminergic neurotransmiter pana sinapsneuron di SSP
Efek terapi Toleransi, Ketergantungan fisik & psikis, Penyalahgunaan obat, Toleransi silang terhadap alkohol
pergerakan yang tidak biasa, diperlambat, atau tidak terkendali dari setiap bagian tubuh- pernapasan yang lambat- mengantuk- kehilangan kesadaran
Efek samping
kantuk, pusing, nyeri kepala, mulut kering, dan rasapahit di mulut
Sedasi dan Inhibisi Psikomotor- Gangguan Otonomik- Gangguan Ekstrapiramidal- Ggn Endokrin, metabolik, hematologik
Mengantuk, mulut kering, meningkatnya air liur, penglihatan kabur, hilangnya nafsu makan sembelit
Sedasi- Efek Antikolinergik- Efek Anti Adrenergik Alfa- Efek Neurotoksik
Indikasi Agitasi, ketegangan otot lurik, analgetikum
skizofreni, untukmemgurangi delusi, halusinasi, gangguan proses dan isi pikiran dan juga efektifdalam mencegah kekambuhan
Management of manifestasi psikosis akut dan kronis, termasuk skizofrenia dan manik negara
penderita depresi dan kadang bergunajuga pada penderita ansietas fobia, obsesif-kompulsif, dan mencegah kekambuhandepresi
Kontraindikasi
glaukoma, miasteniagravis, insufisiensi paru kronik, penyakit ginjal dan penyakit hati kronik Pada pasienusia lanjut dan anak dapat terjadi reaksi yang berlawanan
Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris yang tinggi,ketergantungan alkohol, penyakit SSP dan gangguan kesadaran
Wanita hamil , keadaan koma dan dalam kehadiran depresi SSP karena alkohol atau obat depresan lainnya
Penyakit jantung koroner• Glaucoma, retensi urin, hipertensi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsy
Top Related