WI - FI
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu
sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Wireless (Wireless Local Area
Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi
802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut
menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan
transfernya
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat wireless dan Jaringan Area Lokal (LAN),
namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan
seseorang dengan komputer dengan kartu wireless (wireless card) atau personal digital
assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau
dikenal dengan hotspot) terdekat.
Sejarah
Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan komputer
pertama di dunia dengan jaringan komunikasi wireless, ALOHAnet, menggunakan biaya rendah
dengan radio-seperti-HAM. Sistem ini mencakup tujuh komputer yang diletakkan di empat pulau
berbeda untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran
telepon.
Pada tahun 1979, F.R. Gfeller dan U. Bapst mempublikasikan sebuah makalah dalam Prosiding
IEEE melaporkan jaringan Wireless LAN eksperimental menggunakan komunikasi infrared yang
tersebar. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melapor dengan sebuah aplikasi
eksperimental dari sebuah radio yang menyebarkan kode spektrum tunggal untuk komunikasi
terminal wireless dalam Konferensi Nasional Telekomunikasi IEEE. Pada tahun 1984, komparasi
antara infrared dan CDMA spread spectrum communication untuk jaringan wireless information
office diterbitkan oleh Kaveh Pahlavan dalam Simposium Jaringan Komputer IEEE yang
kemudian muncul di Majalah Komunikasi IEEE Masyarakat. Pada bulan Mei 1985, upaya
Marcus membuat FCC berhasil men-develop ISM experimental band sebagai aplikasi komersial
teknologi spread spectrum. Kemudian, M. Kavehrad melaporkan pada sistem PBX
eksperimental wireless menggunakan kode akses beberapa divisi. Upaya ini mendorong
kemajuan industri yang signifikan dalam pengembangan generasi baru jaringan area lokal
wireless dan membuat industri mobile dan nirkabel semakin banyak dan signifikan
Generasi pertama dari modem data wireless telah dikembangkan pada tahun 1980 awal oleh
operator radio amatir, yang secara umum menyebutnya sebagai paket radio. Mereka
menambahkan modem komunikasi dengan voice band, dengan data rate dibawah 9600 bit/s
kepada Radio sistem jarak pendek yang sudah ada, dengan jarak amatir sekitar 2 meter.
Generasi ke dua dari modem wireless diciptakan tepat setelah FCC meluncurkan experimental
bands dari spread spectrum technology yang digunakan bukan untuk militer. Modem ini
menyediakan data rates dengan kecepatan ratusan kbits tiap detik.
Generasi ketiga dari wireless modem kemudian ditujukan untuk kompabilitas dengan LAN yang
sudah ada dengan data rates dengan kecepatan MegaBit per detik. Beberapa perusahaan
mendistribusikan produk generasi ketiga dengan data rates diatas 1Mbits per detik. Dan beberapa
produk telah diumumkan saat IEEE Workshop wireless LAN pertama.
IEEE Workshop wireless LAN Pertama diadakan pada Tahun 1991. Saat itu beberapa produk
wireless LAN generasi awal telah muncul di pasaran, dan komisi IEEE 802.11 telah memulai
aktivitasnya untuk mengembangkan standard dari wireless LANs.Fokus dari Workshop pertama
itu adalah untuk mengevaluasi tekhnologi alternatif.
Pada tahun 1996, tekhnologi tersebut telah mulai matang dan siap, Beberapa jenis aplikasi telah
diidentifikasi dan diberi alamat dan tekhnologi yang membuat aplikasi ini bisa dipakai telah
umum dikenal dan dimengerti.Chipset yang ditujukan untuk implementasi dan aplikasi wireless
LAN, sebuah kunci yang membuat tekhnologi untuk Pertumbuhan Cepat pemasaran berhasil,
telah mulai banyak ada di pasaran.
Wireless LANs telah banyak digunakan di rumah sakit, pertukaran stok, dan banyak bangunan
dan kampus, diatur untuk akses nomadic, point-to-point LAN bridges, networking ad-hoc, dan
bahkan aplikasi yang lebih besar melalui kerja internet. Standard,Alternatif, dan varian dari IEEE
802.11, seperti forum interopabilitas wireless LAN, dan HiperLAN milik Eropa telah mencapai
prosess yang sangat cepat, dan bahkan unlicensed PCS (Unlicensed Personal Communications
Services) dan SUPERNet yang diusulkan, kemudian berganti nama menjadi U-NII, juga
menghasilkan beberapa kesempatan baru.
Nama Wi-Fi yang merupakan kepanjangan dari Wireless Fidelity, mengacu pada alat audio
dengan jangkauan yang panjang dengan nama Hi-Fi (dipakai sejak 1950) atau high fidelity
(Dipakai sejak 1930) Bahkan aliansi dari Wi-Fi pun sering menggunakan kata Wireless Fidelity
dalam wawancara peluncuran perdana nya. Dengan diberikan logo kertas putih bertuliskan WI-Fi
yang didapat dari ITAA.
Nama Wi-Fi pertama kali digunakan secara komersial pada agustus 1999, Nama Tersebut
pertama kali diciptakan oleh perusahaan pemberi merek yang bernama INTERBRAND.
Perusahaan yang memberi nama wi-fi ini memberi penjelasan, bahwa nama wi-fi lebih menarik
perhatian daripada IEEE 802.11b. Nama tersebut merupakan hasil permainan nama dari Hi-Fi,
dan juga setelah itu, mereka membuat logo nya.
Warna Hitam dan Putih dari logo Wi-Fi melambangkan sertifikasi dari produk tersebut karena
kemampuan interoperabilitas nya.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari
802.11, yaitu:
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk
yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikas
iKecepatan
Frekuensi
Band
Cocok
dengan
802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s ~5 GHz a
802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s ~2.4 GHz b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk
mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a
menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit,
lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE
802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan
operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 - 2,412 MHz;
Channel 2 - 2,417 MHz;
Channel 3 - 2,422 MHz;
Channel 4 - 2,427 MHz;
Channel 5 - 2,432 MHz;
Channel 6 - 2,437 MHz;
Channel 7 - 2,442 MHz;
Channel 8 - 2,447 MHz;
Channel 9 - 2,452 MHz;
Channel 10 - 2,457 MHz;
Channel 11 - 2,462 MHz
Wi-fi Hardware
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :
- PCI- USB- PCMCIA- Compact Flash
Wi-fi dalam bentuk PCI Wi-fi dalam bentuk USB Dalam bentuk PCMCIA
Dalam Bentuk Compact Flash
Mode Akses Koneksi Wi-fi
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu
Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih
dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang
terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point
Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga
memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai banyak di beberapa kota
besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu
pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah merupakan hal yang biasa.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di
Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square--
dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru
sambil menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan
teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut
dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung
pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card)
berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera
digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi
Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian
nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-
hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi
wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet wireless ini
dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar
yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference
bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem
telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna
lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada
akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi wireless ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga
digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja
pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana
tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang
pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun
dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan
administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur
frekuensi wireless tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya
pancar perangkat yang digunakan.
Kekurangan
Masalah kurangnya keamanan dari hubungan wireless telah menjadi topik perdebatan. Sistem
keamanan yang digunakan oleh WLAN awalnya adalah WEP, tetapi protokol ini hanya
menyediakan keamanan yang minimum dikarenakan kekurangannya yang serius. Pilihan lainnya
adalah WPA, SSL, SSH, dan enkripsi software lainnya.
WiMax
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan
teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang
memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi
dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan
data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar.
Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat
dilakukan. Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan
untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
1. Perkembangan Teknologi Wireless
WiMax Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar
yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar
802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan
802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang
overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing
evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau
mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple
play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile
Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa karakteristik
sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.
Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless
WiFi 802.11g
WiMAX 802.16-2004*
WiMAX 802.16e
CDMA2000 1x EV-DO WCDMA/ UMTS
Approximate max reach (dependent on many factors)
100 Meters 8 Km 5 Km * *
Maximum throughput 54 Mbps 75 Mbps (20
MHz band)30 Mbps (10 MHz band)
3.1 Mbps (EVDO Rev. A)
2 Mbps (10+ Mbps fpr HSDPA)
Typical Frequency bands 2.4 GHz 2-11 GHz 2-6 GHz 1900 MHz 1800,1900,2100
MHz
Application Wireless LAN
Fixed Wireless Broadband (eg-DSL alternative)
Portable Wireless Broadband
Mobile Wireless Broadband
Mobile Wireless Broadband
2. Sekilas Tentang WiMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda
sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16.
WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak
jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi
dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya
dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu
diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat
WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary).
Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk
‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di
dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European
Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk
keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE
802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika,
sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya.
Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX.
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang
sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau
dikenal dengan BWA.
3. Kelebihan dan Kekurangan WiMAX
Kelebihan:
WiMAX merupakan teknologi broadband wireless acess yang menawarkan standar
open, dengan aplikasi fixed dan mobile (portable).
Lisensi WiMAX berbasis regional, bukan nasional seperti 3G sehingga biaya lisensi
lebih murah dan akhirnya mudah diterima pasar.
Terminal WiMAX akan embedded di consumer goods, seperti computer notebook,
smart phone dan PDA. Karena didukung oleh banyak pihak yang setingkat
otorisasinya kemungkinan WiMAX lebih cepat diterima pasar.
Kekurangan:
Karena menggunakan pita spektrum frekuensi tinggi, maka cakupan layanan
WiMAX lebih kecil dibanding 3G sehingga jumlah base station yang dibutuhkan
untuk mencakup luas yang sama dibutuhkan lebih banyak jumlah base station.
Alokasi spektrum frekuensi WiMAX memerlukan penyesuaian terhadap alokasi
frekuensi eksisting di tiap negara. Ketidakseragaman alokasi frekuensi menyebabkan
harga perangkat menjadi mahal.
Kemampuan WiMAX untuk mobilitas tidak sebagus sistem seluler dan konsumsi
battery akan lebih boros.
4. Spektrum Frekuensi WiMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung
pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band
frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau
otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak
eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed
Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang
menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed
WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band
frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta
frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas
Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-
Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk
Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia.
Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga
dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk
memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama
antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi
interferensi terutama di sisi satelit.
5. Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi
pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris
lainnya.
5.1Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya
dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan
disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang
mengikuti standar WiMAX.
Komponen BS terdiri dari:
NPU (networking processing unit card)
AU (access unit card) up to 6 +1
PIU (power interface unit) 1+1
AVU (air ventilation unit)
PSU (power supply unit) 3+1
5.2Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area
yang akan dilayani.
5.3 Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE
terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang
terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
6. Teknologi WiMAX dan Layanannya
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses
broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan
akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user
dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan
interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan
layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan
pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX
pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi
melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS).
Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular
seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi
sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh
karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau
pun service provider skala kecil.
7. Tinjauan Teknologi
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi
yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang
beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya
WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access
Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara
bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses
yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi,
maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan
(Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana
digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk
memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus
memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a,
diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan
rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax,
diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan
menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki
skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers.
Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi,
konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan
standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada
komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini
menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan
demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada
jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan
standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan
memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax
memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi
Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih
rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar
802.16n.
7.1 Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini.
Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan
WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat
kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat
mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL
(Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet
yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah
terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area
coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan
transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar
bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat
ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para
subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat
yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari
penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk
itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih
masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin
masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed
wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan
sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya.
Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara
range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat
terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer
adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan
komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah,
mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal
memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli
PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah
mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena
portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan
koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.
8. Aplikasi WiMAX
Beberapa aplikasi yang bisa dicapai dengan memanfaatkan WiMAX adalah sebagai
berikut :
- Aplikasi Backhaul
Untuk aplikasi backhaul maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX
itu sendiri, backhaul Hotspot dan backhaul teknologi lain.
Backhaul WiMAX
Dalam konteks WiMAX sebagai backhaul dari WiMAX aplikasinya mirip dengan
fungsi BTS
Backhaul Hotspot
Pada umumnya, hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya
untuk menyambungkan ke sisi koneksi internet. Dengan keterbatasan jaringan
kabel, maka WiMAX juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.
Gambar : Sebuah BTS WiMAX dapat digunakan sebagai backhaul untuk titik-titik
hotspot.
Backhaul Teknologi Lain
Sebagai backhaul teknologi lain, WiMAX dapat digunakan untuk backhaul seluler.
Gambar berikut mengilustrasikan WiMAX untuk menghubungkan MSC/BSC ke
BTS seluler.
- Akses Broadband
WiMAX dapat digunakan sebagai ”Last Mile” teknologi untuk melayani kebutuhan broadband
bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service) maka WiMAX
dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan maupun bisnis dengan service yang
berbeda.
- Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa
pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai berikut:
· Nomadic
Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak sering dan
kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun biasanya tidak sesimpel
untuk aplikasi mobile.
· Mobile
Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi seperti
notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi.
Bedanya kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card yang dipasang di
terminal.
9. Vendor / Manufactures WiMAX
Berikut adalah perusahaan pembuat perangkat WiMAX:
Motorola
InfiNet Wireless
Aperto
EION
Axxcelera
10. WiMAX di Indonesia
Di Indonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi 2,3 GHz diberikan
melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009. Hasil lelangnya adalah
Zona Wilayah Pemenang Nilai (Rp)
1 Sumatera Utara PT First Media 7.201.000.000
2 Sumatera Bagian Tengah PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
3 Sumatera Bagian Selatan PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
4 Banten dan Jabodetabek PT First Media 121.201.000.000
5 Jawa Barat PT Comtronic System dan PT Adiwarta Perdana (konsorsium) 25.218.000.000
6 Jawa Tengah PT Telkom 18.654.000.000
7 Jawa Timur PT Comtronic System dan PT Adiwarta Perdana (konsorsium) 31.518.000.000
8 Bali dan NTB PT Berca Hardaya Perkasa 5.100.000.0009 Papua PT Telkom 775.000.000
10 Maluku dan Maluku Utara PT Telkom 533.000.000
11 Sulawesi Selatan PT Berca Hardaya Perkasa 5.299.000.00012 Sulawesi Bagian Utara PT Telkom 1.177.000.00013 Kalimantan Barat PT Berca Hardaya Perkasa 6.991.000.000
14 Kalimantan Bagian Timur PT Berca Hardaya Perkasa 3.490.000.000
15 Kepulauan Riau PT Berca Hardaya Perkasa 4.000.000.000.
11. Operator 4G WiMAX Pertama di Indonesia
Sitra WiMAX adalah operator 4G WiMAX pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan
4G Wireless Broadband di bulan Juni 2010. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan
merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless
Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA
Top Related