8/18/2019 Mini Pro PKM
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Salah satu indikator keberhasilan program kesehatan menuju Indonesia Sehat
2010 apabila tercapai penurunan angka kematian ibu dan balita serta tercapainya
perbaikan gizi keluarga. Sasaran yang menjadi prioritas utama adalah golongan
rawan gizi seperti ibu hamil yang mengalami KEK Kurang Energi Kronik! dan
"nemia #izi.
$ada kehamilan% anemia adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai
hemoglobin di bawah 11 g&dl pada trimester I dan III% atau kadar nilai hemoglobin
kurang dari 10%' g&dl pada trimester II. (enurut kriteria )*+ 2000!% seorang
wanita hamil dinyatakan anemia apabila memiliki kadar hemoglobin *b! ,11%0
g&-!dan olume hematokrit *t! ,0%// g&-!.
"nemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan
insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada
janin. i dunia / ibu hamil dengan anemia dimana 3' berada di negara sedang
berkembang. i Indonesia% 4/%' ibu hamil dengan anemia.
5erdapat banyak 6aktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu
hamil% salah satunya adalah tingkat sosio ekonomi yang dapat digambarkan dengan
tingkat pendidikan dan pekerjaan. 5ingkat sosio ekonomi yang rendah dapat
mempengaruhi kejadian anemia. "ngka kejadian anemia pada ibu7ibu dengan
kelompok pekerjaan suami petani% nelayan% pekerja lepas! lebih tinggi dari
kelompok pekerjaan suami pegawai negeri% swasta dan dagang!. *al ini mencakup
kemampuan dalam hal membeli dan memenuhi makanan bergizi dan suplemen
tambahan yang dibutuhkan pada saat hamil. Ibu hamil yang berpendidikan rendah
menderita anemia sebanyak 40% sedangkan ibu hamil yang berpendidikan tinggi
menderita sebanyak 13%.
I.2. Rumusan Masalah
1
8/18/2019 Mini Pro PKM
2/27
8erdasarkan latar belakang di atas% peneliti ingin mengetahui apakah terdapat
hubungan antara tingkat pendidikan% pekerjaan% dan akti6itas ibu7ibu hamil di
wilayah -enteng dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
I.3. Tujuan Peneltan
5ujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara tingkat pendidikan% pekerjaan% dan akti6itas 6isik ibu7ibu hamil di
wilayah -enteng dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
5ujuan khususnya adalah 9
a. (engetahui jumlah total ibu hamil yang mengalami anemia dan tidak
mengalami anemia selama kehamilannya.
b. (engetahui tingkatan pendidikan% pekerjaan dan akti6itas 6isik ibu hamil yang
mengalami anemia dan tidak mengalami anemia.
c. (enyelesaikan tugas akhir mini project $uskesmas -enteng $rogram
Internship Kabupaten Sumenep tahun 201'72014.
I.!. Man"aat Peneltan
*al berikut ini adalah macam7macam man6aat penelitian yang dapat
diperoleh9
a. *asil penelitian ini diharapkan menjadi dasar pengembangan penelitian berikutnya
yang berkaitan dengan tingkat pendidikan% pekerjaan% dan akti6itas 6isik ibu hamil
dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
b. *asil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk masukan bagi $uskesmas
dalam memberikan in6ormasi kepada pasien% melakukan tindakan pencegahan dan penanganan anemia pada Ibu *amil.
BAB II
2
8/18/2019 Mini Pro PKM
3/27
TIN#AUAN PU$TA%A
II.1. De"ns
"nemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di
bawah 11 gr pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin ,10%' gr pada
trimester II. "nemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin% sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan
organ7organ ital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan% indikasi
anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10%'0 sampai dengan 11%00
gr&dl.
:umlah zat besi yang dibutuhkan seorang wanita pada saat hamil yaitu sekitar
1000 mg. Kebutuhan zat besi pada kehamilan trimester I relati6 sedikit% yaitu 0%; mg
sehari yang kemudian meningkat tajam selama kehamilan trimester II dan III% yaitu
4%; mg sehari.
II.2. Et&l&g
"nemia pada kehamilan yang terjadi pada trimester pertama sampai ketiga
dapat dipengaruhi oleh 6aktor76aktor sebagai berikut 9Status gizi ibu pada saat hamil mempengaruhi berat badan janin dalam
kandungan% apabila status gizi buruk% baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan
akan menyebabkan berat badan lahir rendah 88-
mengakibatkan terhambatnya otak janin% anemia pada bayi baru lahir. 8ayi baru lahir
akan mudah terkena in6eksi.
"supan gizi sangat menentukan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 1' dibandingkan
dengan kebutuhan wanita normal% peningkatan gizi untuk mammae!% olume
darah %plasenta%air ketuban dan pertumbuhan janin. (akanan yang dikomsumsi ibu
hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 0 dan sisanya 40
digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal ibu hamil akan mengalami
kenaikan berat badan sebesar 1171/Kg. *al ini terjadi karena kebutuhan asupan
makanan ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
3
8/18/2019 Mini Pro PKM
4/27
=aktor umur ibu hamil berkontribusi terhadap kejadian anemia selama hamil%
Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun masih membutuhkan zat besi lebih
untuk keperluan kebutuhan pertumbuhan diri sendiri dan juga untuk janinnya. +leh
karena itu% hamil di usia 20 tahun dengan asupan gizi yang tidak adekuat memiliki
resiko anemia de6isiensi besi penelitian >elwanti 200'! menemukan bahwa ibu
hamil yang menderita anemia paling bayak pada usia resiko yaitu kurang dari 20
tahun sebesar ';.
$aritas secara luas mencakup graid&jumlah kehamilan yaitu kehamilan yang
berulang atau jumlah partus yang banyak lebih meningkat kejadian anemia akibat
banyaknya darah yang keluar selama proses persalinan% angka kejadian padakehamilan makin tinggi dengan semakin tingginya paritas. $enelitian Sidabuke
200/! menjelaskan bahwa terjadi peningkatan anemia pada ibu hamil dengan paritas
? ' sebesar /4%2/.
:arak antara kehamilan yang pendek kurang dari 2 tahun! mempunyai resiko
untuk menderita anemia menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi
keluarga berencana 8KK8>! jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih
karena jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup
untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya. (aka semakin
pendek jarak kehamilan resiko terjadi anemia makin meningkat.
=aktor yang menggambarkan tingkat sosio ekonomi salah satunya adalah
tingkat pendidikan dan pekerjaan. 5ingkat sosio ekonomi yang rendah dapat
mempengaruhi kejadian anemia. "ngka kejadian anemia pada ibu7ibu dengan
kelompok pekerjaan suami petani% nelayan% pekerja lepas! lebih tinggi dari
kelompok pekerjaan suami pegawai negeri% swasta dan dagang!. *al ini mencakup
kemampuan dalam hal membeli dan memenuhi makanan bergizi dan suplementambahan yang dibutuhkan pada saat hamil.. Ibu hamil yang berpendidikan rendah
menderita anemia sebanyak 40% sedangkan ibu hamil yang berpendidikan tinggi
menderita sebanyak 13%.
$emeriksaan "ntenatal @are% pada pemeriksaan antenatal dilakukan
pemantauan dan pemeriksaan terhadap keadaan anemia pada ibu hamil sehingga
apabila ibu menderita gejala anemia dapat dideteksi sedini mungkin dengan
pemeriksaan antenatal yang secara teratur untuk diberi penanganan segera. $ada
4
8/18/2019 Mini Pro PKM
5/27
pemeriksaan ini tablet penambahan darah tablet =e! juga diberikan pada ibu yang
tidak mengalami anemia untuk mencegah terjadinya anemia. $ada beberapa
penelitian yang sudah dilakukan bahwa jumlah penderita semakin menurun pada
kelompok yang sering mengunjungi klinik antenatal dan meningkat pada kelompok
yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal.
II.3. E'(em&l&g
Kematian ibu 1'720 secara langsung atau tidak langsung berhubungan
dengan anemia. "nemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya
kesakitan ibu. "nemia karena de6isiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia
pada ibu hamil dibandingkan dengan de6isiensi zat gizi lain.8adan kesehatan dunia )orld *ealth +rganization&)*+! melaporkan
bahwa prealensi ibu7ibu hamil yang mengalami de6isiensi besi sekitar /'73'% serta
semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. "nemia de6isiensi
zat besi lebih cenderung berlangsung di negara yang sedang berkembang daripada
negara yang sudah maju. 5iga puluh enam persen atau sekitar 1% milyar orang! dari
perkiraan populasi /%; milyar orang di negara yang sedang berkembang menderita
anemia jenis ini% sedangkan prealensi di negara maju hanya sekitar ; atau kira7
kira 100 juta orang! dari perkiraan populasi 1%2 milyar orang.
II.!. %las"kas
"nemia dalam kehamilan dapat diklasi6ikasikan menjadi anemia gizi besi
42%/!% anemia megaloblastik 2A!% anemia hemolitik ;! dan anemia
hipoplastik 0%3!.
• Anemia Defisiensi Besi
"nemia gizi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya
cadangan besi tubuh depleted iron store! sehingga penyediaan besi untuk
eritropoesis berkurang. $enyebab utama anemia pada wanita adalah kurang
memadainya asupan makanan sumber zat besi% meningkatnya kebutuhan zat
besi saat hamil dan menyusui perubahan 6isiologis!% dan kehilangan banyak
darah.
5
8/18/2019 Mini Pro PKM
6/27
#ejala7gejala dapat berupa kepala pusing% palpitasi% berkunang7
kunang% perubahan jaringan epitel kuku% gangguan sistem neurumuskular%
lesu% lemah% lelah% disphagia dan pembesaran kelenjar limpa.
@iri7ciri anemia de6isiensi besi 9
− (ikrositosis
− *ipokromasia
− "nemia ringan tidak selalu menimbulkan ciri khas bahkan banyak
yang bersi6at normositer dan normokrom
− Kadar besi serum rendah
− aya ikat besi serum meningkat
− $rotopor6irin meningkat
− 5idak dtemukan hemosiderin dalam sumsum tulang."pabila pada pemeriksaan kehamilan hanya *b yang diperiksa dan
*b itu kurang dari 10 g & 100 ml% maka wanita dapat dianggap sebagai
menderita anemia de6isiensi besi% baik yang murni maupun yang dimor6is%
karena tersering anemia dalam kehamilan anemia de6isiensi besi.
$engobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. 8iasanya
diberikan garam besi sebanyak 400 B 1000 mg sehari% seperti sul6as B 6errosus
atau glukonas 6errosus. *b dapat dinaikan sampai 10 g & 100 ml atau lebih
asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir.
5erapi perenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan
obat besi per os% ada gangguan penyerapan% penyakit saluran pencernaan% atau
apabila kehamilannya sudah tua. 8esi parenteral diberikan dalam bentuk 6erri.
Secara intramuskulus dapat disuntikan dekstran besi im6eron ! atau sorbitol
besi :ecto6er !. *asilnya lebih cepat dicapai% hanya penderita merasa nyeri di
tempat suntikan.
5rans6usi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat
jarang diberikan B walaupun *b7nya kurang dari 4 g & 100 ml B apabila tidak
terjadi perdarahan. arah secukupnya harus tersedia selama persalinan% yang
segera harus diberikan apabila terjadi perdarahan yang lebih dari biasa%
walaupun tidak lebih dari 1000 ml.
$rognosis anemia de6iesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik
bagi ibu dan anak. $ersalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa
perdarahan banyak atau komplikasi lain.
6
8/18/2019 Mini Pro PKM
7/27
• Anemia Megaloblastik
"nemia megablastik dalam kehamilan disebabkan karena de6isisiensiasam 6olik pteroylglutamic acid !% jarang sekali karena de6isiensi itamin 812
cyanocobalamin!.
#ejala7gejalanya9
− (alnutrisi
− #lositis berat -idah meradang% nyeri!
− iare
− Kehilangan na6su makan
@iri7ciri anemia megaloblastik
− (egaloblast
− $romegaloblast dalam darah atau sumsum tulang
− "nemia makrositer dan hipokrom dijumpai bila anemianya sudah
berat. *al itu disebabkan oleh de6isiensi asam 6olat sering
berdampingan dengan de6isiensi besi dalam kehamilan
alam pengobatan anemia megalioblastik dalam kehamilan sebaiknya
bersama B sama dengan asam 6olik diberikan pula besi. 5ablet asam 6olik
diberikan dalam dosis 1' B /0 mg sehari. :ika perlu% asam 6olik diberikan
dengan suntikan dalam dosis yang sama.
• Anemia Hipoplastik
"nemia hipoplastik pada wanita hamil adalah anemia yang
disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel7sel darah
baru. $engobatan dengan berbagai obat penambah darah tidak memberi hasil
sehingga satu7satunya cara untuk memperbaiki keadaan penderita adalah
trans6usi darah% yang sering perlu diulang sampai beberapa kali.
Cntuk diagnosis diperlukan pemeriksaan7pemeriksaan9
− arah tepi lengkap
− $emeriksaan pungsi sternal− $emeriksaan retikulosit% dan lain7lain.
− #ambaran darah tepi 9 normositik dan normokromik.
• Anemia Hemolitik
"nemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. )anita dengan anemia hemolitik
sukar menjadi hamilD apabila ia hamil% maka anemianya biasanya menjadi
7
8/18/2019 Mini Pro PKM
8/27
lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis
hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
#ejala B gejala yang lazim dijumpai ialah gejala B gejala proses
hemolitik% seperti anemia% hemoglobinemia% hemoglobinuria%
hiperbilirubinemia% hiperurobilinuria% dan sterkobilin lebih banyak dalam
6aeses.
II.). Dagn&ss
Cntuk menegakkan diagnosis anemia pada ibu hamil% dapat dilakukan dengan
anamnesis. $ada anamnesis% akan didapatkan keluhan cepat lelah% sering pusing%
mata berkunang7kunang% dan keluhan mual7muntah yang lebih hebat pada kehamilan
muda. $emeriksaan dan pengawasan *b dapat dilakukan dengan menggunakan alat
Sahli. ari hasil pemeriksaan *b dengan alat Sahli% kondisi *b dapat digolongkan
sebagai berikut 9
• *b 11 gr tidak anemia
• *b A710 gr anemia ringan
• *b 37; gr anemia sedang
• *b ,3 gr anemia berat
Selain pemeriksaan hemoglobin% juga dapat dilakukan pemeriksaanhematokrit% dan indeks7indeks sel darah merah% pemeriksaan cermat terhadap sedian
apus darah tepi dan pengukuran konsentrasi besi atau 6erritin serum% atau keduanya.
II.*. Pat&"s&l&g
$ada kehamilan relati6 terjadi anemia karena darah ibu mengalami hemodilusi
pengenceran! dengan peningkatan olume /0 sampai 0 yang puncaknya pada
kehamilan /2 sampai / minggu. 8ila kadar hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar
11 g&dl maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil
6isiologis% dan kadar *b ibu akan menjadi A%' sampai 10 g&dl.
"nemia dalam kehamilan disebabkan karena dalam kehamilan% kebutuhan
akan zat7zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan7perubahan dalam darah
dan sumsum tulang. olume darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim
disebut hidremia atau hiperolemia. "kan tetapi bertambahnya sel7sel darah kurang
8
8/18/2019 Mini Pro PKM
9/27
dibandingkan dengan bertambahnya plasma% sehingga terjadi pengenceran darah.
$ertambahan tersebut berbanding sebagai berikut 9 plasma /0% sel darah 1;% dan
hemoglobin 1A.
$engenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara 6isiologi dalam
kehamilan dan berman6aat bagi wanita. $ertama7tama pengenceran itu meringankan
beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil sebagai akibat
hidremia cardiac output meningkat. Kerja jantung menjadi lebih ringan apabila
iskositas darah rendah.
8/18/2019 Mini Pro PKM
10/27
5ablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum /0 menit sebelum makan.
8iasanya cukup diberikan 1 tablet&hari% kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus
untuk menyerap zat besi adalah terbatas% karena itu pemberian zat besi dalam dosis
yang lebih besar adalah sia7sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan
pencernaan dan sembelit. Fat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi
berwarna hitam% dan ini adalah e6ek samping yang normal dan tidak berbahaya.
II./. Dam'ak Pa(a Iu Haml
Seorang wanita hamil yang menderita anemia gizi besi kemungkinan besar
akan melahirkan bayi yang mempunyai persediaan zat besi sedikit atau tidak
mempunyai persediaan zat besi sama sekali di dalam tubuhnya walaupun tidak
menderita anemia. :ika setelah lahir bayi tersebut tidak mendapatkan asupan zat besi
yang mencukupi% bayi akan berisiko menderita anemia.
"nemia berat yang tidak diobati dalam kehamilan muda dapat menyebabkan
abortus% dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama% perdarahan
postpartum. Selain itu% anemia pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan daya tahan
ibu menjadi rendah terhadap in6eksi dan kurang mampu menolerir perdarahan ketika
melahirkan.
"nemia gizi besi pada wanita hamil mengakibatkan peningkatan angka
kesakitan dan kematian ibu% peningkatan angka kesakitan dan kematian janin dan
peningkatan risiko bayi dengan berat badan lahir rendah.
10
8/18/2019 Mini Pro PKM
11/27
BAB 3
%ERAN,%A %0N$EP DAN DEINI$I 0PERA$I0NAL
3.1. %erangka %&nse' Peneltan
8erdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian
ini adalah 9
arael In(e'en(en arael De'en(en
5ingkat $endidikan
"nemia
"kti6itas =isik
3.2. De"ns 0'eras&nal
• "nemia 9 suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin di bawah
11 g&dl pada trimester I dan III% atau kadar nilai hemoglobin kurang
dari 10%' g&dl pada trimester II.
• 5ingkat pendidikan terbagi dalam 2 kategori menurut Cndang B
Cndang >o.20 5ahun 200/ 9
1. $endidikan dasar&rendah S7S($&(5s!
2. $endidikan 5inggi S("&/&S1!
• "kti6itas 6isik dibagi dalam / kategori menurut >urmalina%2011! 9
11
8/18/2019 Mini Pro PKM
12/27
1. Kegiatan ringan 9 hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya
tidak menyebabkan perubahan dalam perna6asan atau ketahanan
endurance). @ontoh 9 berjalan kaki% menyapu lantai% mencuci
baju&piring% mencuci kendaraan% berdandan% duduk% les di sekolah%
les di luar sekolah% mengasuh adik% nonton 5% aktiitas main play
station % main komputer% belajar di rumah% nongkrong.
2. Kegiatan sedang 9 membutuhkan tenaga intens atau terus menerus%
gerakan otot yang berirama atau kelenturan flexibility) . @ontoh 9
berlari kecil% tenis meja% berenang% bermain dengan hewan
peliharaan% bersepeda% bermain musik % jalan cepat./. Kegiatan berat 9 biasanya berhubungan dengan olahraga dan
membutuhkan kekuatan strength) membuat berkeringat. @ontoh 9
berlari % bermain sepak bola% aerobik% bela diri misal 9 karate%
taekwondo% pencak silat! dan outbound.
(enurut Kamus 8esar 8ahasa Indonesia % ibu rumah tangga dapat diartikan
seorang wanita yang telah menikah serta menjalankan pekerjaan rumah % merawat
anak B anaknya% memasak% membersihkan rumah dan tidak bekerja di luar rumah.
(enurut Kamus 8esar 8ahasa Indonesia % karyawan dapat diartikan orang
yang bekerja pada suatu lembaga kantor% perusahaan% dan sebagainya! dengan
mendapat gaji upah!% pegawai% pekerja.
3.3 H'&tess
3.3.1. H'&tess N&l H&4
5idak ada hubungan antara anemia dengan tingkat pendidikan dan aktiitas
6isik pada ibu hamil.
3.3.2. H'&tess Alternat" Ha4
"da hubungan antara anemia dengan tingkat pendidikan dan aktiitas 6isik
pada ibu hamil.
12
8/18/2019 Mini Pro PKM
13/27
BAB !
MET0DE PENELITIAN
!.1. Ran5angan Peneltan
:enis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain
penelitian cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
mempelajari adanya suatu dinamika korelasi hubungan! antara 6aktor resiko dan
e6ek. ilakukan dengan menggunakan pendekatan obserasi dan pengumpulan data
sekaligus pada satu saat. 5iap subyek penelitian hanya satu kali saja dilakukan
obserasi.
!.2. L&kas (an 6aktu Peneltan
8/18/2019 Mini Pro PKM
14/27
aramista /; orang% -enteng 5imur A3 orang% -enteng 8arat I ;4 orang% -enteng
8arat II '4 orang% $oreh A orang% :ambu 1; orang% Sindir 1/ orang.
!.!. %rtera Inklus (an Eksklus
!.!.1. %rtera Inklus
G )anita hamil semua trimester pada tahun 201' yang diperiksa *8.
G Semua wanita hamil yang tercatat.
!.!.2. %rtera EksklusG Semua wanita hamil yang tidak tercatat.
!.). Met&(e 'engum'ulan Data
!.).1. Data $ekun(er
ata sekunder 9 data yang diperoleh melalui re6erensi dari para narasumber
petugas kesehatan yang berkaitan dengan penelitian ini.
ata yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengujian tersebut kemudian
diolah dan dianalisis. *asil dari analisis penelitian ini akan disajikan dalam bentuk
tabeel maupun gra6ik yang akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan mengenai
penelitian ini..
!.*. Met&(e Peng&lahan (an Analss Data
ata yang terkumpul akan diolah% dianalisis% dan disajikan dengan
menggunakan soft!are komputer yaitu Statistic Package for Social Science S$SS!
13.0 dan (icroso6t )ord tahun 2010. Cntuk melihat hubungan antara "nemia
dengan tingkat pendidikan dan akti6itas 6isik pada ibu hamil di C$5 -enteng dan
akan dianalisis menggunakan uji statistik Hchi7suareJ.
14
8/18/2019 Mini Pro PKM
15/27
BAB )
HA$IL PENELITIAN DAN PEMBAHA$AN
).1 ,amaran Umum 6la7ah %e5amatan Lenteng
).1.1 %ea(aan Umum
a. %ea(aan ,e&gra"s
$uskesmas -enteng merupakan puskesmas yang ada di Kecamatan
-enteng% Kabupaten Sumenep. -okasi $uskesmas -enteng berada :alan
8/18/2019 Mini Pro PKM
16/27
penduduk keseluruhan sebesar 2'/3 orang% yang terdiri dari 12'/ laki7laki
dan 12; perempuan.
. Data Dem&gra"
:umlah penduduk di wilayah $uskesmas -enteng 5ahun 201/ sebesar /'.''/
jiwa. imana jumlah penduduk wanita sebanyak 1;.1'1 '1%0' ! jiwa dan
penduduk laki7laki sebanyak 13.02 jiwa ;%A'!% jumlah KK sebanyak 12%'2A
dengan anggota keluarga yang terbagi atas beberapa kelompok% yaitu9
1. 8ayi 9 ;2 orang
2. 8alita 9 1.2A1 orang
/. )CS 9 A.4' orang
. 8umil 9 '2; orang
'. 8ulin 9 3; orang
4. $CS 9 3.A orang
16
#ambar 1. $eta )ilayah Kerja $uskesmas -enteng
8/18/2019 Mini Pro PKM
17/27
"dapun distribusi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
berikut9
).1.2 Data %husus
a.$arana Pela7anan %esehatan
8angunan $uskesmas -enteng menempati tanah seluas 1AA m2 di :l
8/18/2019 Mini Pro PKM
18/27
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah $uskesmas -enteng dapat dilihat pada tabel
berikut ini9
.
$arana Tenaga %esehatan
Cntuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan% makatenaga kesehatan yang ada di $uskesmas -enteng harus memadai jumlahnya. "dapun
distribusi ketenagaan di $uskesmas -enteng dapat dilihat pada tabel berikut9
5.
$arana Trans'&rtas
alam menjalankan 6ungsi dan tugasnya sebagai kepanjangan tangan inas
Kesehatan Kabupaten% $uskesmas -enteng dibekali berbagai sarana dan prasarana
oleh pemerintah. i antaranya adalah mobil 5oyota Kijang lansiran 200/ yang
digunakan untuk operasional pusling. "da juga lima buah sepeda motor yang
masing7masing dipegang perawat% bidan% petugas barang% kasubag 5C% dan pelaksana
gizi sebagai kendaraan pembantu operasional.
).2 Hasl Un9arat %arakterstk arael
18
N& #ens 'ela7anan #umlah
1 $uskesmas $embantu $ustu! 2
2 $ondok 8ersalin esa $olindes! A
/ $oskesdes 10
$osyandu '0
' $oskestren 2
4 $uskesmas Keliling 1
3 $osyandu -ansia 2
N& #ens tenaga kual"kas4 #umlah
1 okter Kepala $uskesmas! 1
2 okter gigi 1
/ / Kebidanan $55&$>S&Sukwan! 2 &11&A!
S$K 2
' / Keperawatan A
4 $erawat gigi 13 / #izi 1
; "sisten apoteker 2
A / -aboratorium 1
10 5enaga "dministrasi 4
11 5enaga KK- 1
12 8idan di desa $55&$>S! A &'!
8/18/2019 Mini Pro PKM
19/27
a. %arakterstk Res'&n(en Ber(asarkan Berat Ba(an
Karakteristik berdasarkan berat badan dibagi menjadi 4 kelompok interal.
*asil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah pada kelompok
dengan interal berat badan '0 B 'A kg yaitu sebanyak /; orang 2.!. Sedangkan
kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok dengan interal berat
badan A0 BAA kg yaitu sebanyak / orang /./!. *al ini dapat dilihat pada tabel '.2.
Tael ).2. Dstrus "rekuens res'&n(en er(asarkan erat a(an
Berat Ba(an rekuens &rang4 Persentase :4
0 B A kg 21 2/./
'0 B 'A kg /; 2.
40 B 4A kg 13 1;.A
30 B 3A kg 3 3.;;0 B ;A kg .
A0 B AA kg / /./
T&tal /; 1;;.;
. %arakterstk Res'&n(en Ber(asarkan Tngg Ba(an
Karakteristik berdasarkan tinggi badan dibagi menjadi kelompok interal.
*asil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah kelompok
dengan interal tinggi badan 140 B 14A cm yaitu sebanyak 0 orang .!%sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah kelompok responden dengan
interal tinggi badan 1;0 B 1;A cm yaitu sebanyak 2 orang 2.2!. *al ini dapat
dilihat pada tabel './.
Tael ).3. Dstrus "rekuens res'&n(en er(asarkan tngg a(an
19
8/18/2019 Mini Pro PKM
20/27
Tngg Ba(an rekuens &rang4 Persentase :4
1'0 B 1'A cm / /3.;
140 B 14A cm 0 .
130 B 13A cm 1 1'.4
1;0 B 1;A cm 2 2.2
T&tal /; 1;;.;
).1.3. In(eks Massa Tuuh IMT4
ari A0 responden yang menjadi sampel penelitian% 41.1 diantaranya atau
sekitar '' orang termasuk kategori normal. Kategori kurus tingkat berat maupun
ringan dimasukkan dalam klasi6ikasi kurus% sedangkan kategori gemuk baik gemuk
berat maupun ringan dimasukkan dalam klasi6ikasi gemuk. *al ini menunjukkan
sekitar 22.2 sampel penelitian termasuk klasi6ikasi kurus dan 14.3 termasuk
klasi6ikasi gemuk. *al ini dapat dilihat pada tabel '.'.
Tale ).!. Dstrus "rekuens res'&n(en er(asarkan IMT
IMT kg
8/18/2019 Mini Pro PKM
21/27
kategori L100 mm*g sebanyak / orang /./!. *al ini dapat dilihat pada tabel '.'.
dan tabel '.4.
Tale ).). Dstrus "rekuens res'&n(en er(asarkan tekanan (arah sst&l
TD$ mmHg4 rekuens &rang4 Persentase :4
,120 ; '/./
120 7 1/A 1 '.410 7 1'A 1 1.1
T&tal /; 1;;.;
Tael ).*. Dstrus "rekuens res'&n(en er(asarkan tekanan (arah (ast&l
TDD mmHg4 rekuens &rang4 Persentase :4
,;0 '; 4.
;0 7 ;A 2' 23.;
A0 B AA .L100 / /./
T&tal /; 1;;.;
5ekanan darah sistol terendah adalah A0 mm*g dan tertinggi adalah 10
mm*g. *al ini menunjukkan rentang nilai tekanan darah sistol sampel adalah '0
mm*g.. 5ekanan darah diastol terendah adalah '0 mm*g dan tertinggi adalah 100
mm*g. *al ini menunjukkan bahwa rentang nilai tekanan darah diastol sampel
adalah '0 mm*g.
).1.). Hasl Analss $tatstk
a. Huungan In(eks Massa Tuuh (engan Tekanan Darah $st&l
Sebanyak A0 responden diperiksa dan diambil data B datanya apabila telah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. ata yang telah dikumpulkan dianalisis
melalui uji hipotesis korelasi pearson.
21
8/18/2019 Mini Pro PKM
22/27
ari penelitian% didapatkan rata B rata I(5 sebesar 21.3 dengan standard
deisiasi /.4 dan rata B rata tekanan darah sistol sebesar 11/./ dengan standard
deisiasi /.4. *al ini dapat dilihat dari tabel '.3.
Tael ).+. Huungan In(eks Massa Tuuh (engan Tekanan Darah $st&l 'a(a
ss>a $MA $>asta Pen5a>an Me(an ?
arael Mean $D P 9alue r
Indeks (assa5ubuh I(5!
21.3 12./ 0./// 0.10/
5ekanan
arah Sistol
11/./ /.4
ari hasil uji korelasi pearson didapat p alue yang sebesar 0./// dan r M
0.10/. Karena nilai p yang diperoleh lebih besar dari 0.0' N M 0.0'!% maka hipotesis
nol dalam penelitian ini di terima sedangkan hipotesis alternati6 ditolak dan dengan
didapat nilai r M 0.10/% hal ini menyatakan derajat keeratan tingkat sangat rendah
sesuai dengan tabel pena6siran korelasi pearson )ahyuni%2003!. engan demikian%
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks (assa 5ubuh dengan
5ekanan darah Sistol.
. Huungan In(eks Massa Tuuh (engan Tekanan Darah Dast&l.
ari penelitian% didapatkan rata B rata I(5 sebesar 21.3 dengan standard
deisiasi /.4 dan rata B rata tekanan darah diastol sebesar 30./ dengan standard
deisiasi 12.0. *al ini dapat dilihat dari tabel '.;.
Tael ).-. Tael Huungan In(eks Massa Tuuh (engan Tekanan Darah Dast&l
'a(a ss>a $MA $>asta Pen5a>an Me(an
arael Mean $D P 9alue r
Indeks (assa
5ubuh I(5!
21.3 /.4 0.A10 0.012
5ekanan arah 30./ 12.0
22
8/18/2019 Mini Pro PKM
23/27
iastol
$ada uji korelasi pearson didapat r M 0.012 dan p alue M 0.A10. Karena nilai
p L 0.0' N M 0.0'!% maka hipotesis nol dalam penelitian ini di terima sedangkan
hipotesis alternatie ditolak dan dengan didapat nilai r M 0.012% hal ini menyatakan
derajat keeratan tingkat sangat rendah sesuai dengan tabel pena6siran korelasi
pearson )ahyuni%2003!. engan demikian% dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara Indeks (assa 5ubuh dengan 5ekanan arah iastol.
).2. Pemahasan).2.1. %arakterstk Res'&n(en
*asil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya ariasi karakteristik
responden berdasarkan umur% berat badan% dan tinggi badan.
$ada penelitian ini kebanyakan responden berumur 13 tahun . *al ini dapat
dilihat pada tabel '.1. sebanyak '2 orang '3.;! dan 3 orang 3.;! berumur 1'
tahun% sedang responden dengan umur 14 tahun berjumlah 1 orang 1'.4! dan 1;
tahun berjumlah 10 orang 11.1!. Sementara responden umur 1A tahun berjumlah 4
orang 4.3!% dan yang paling sedikit adalah responden umur 20 tahun yaitu
sejumlah 1 orang 1.1!. *al ini dapat menunjukkan bahwa siswa B siswi yang
bersedia dilakukan penelitian lebih banyak pada umur 13 tahun.
8erdasarkan berat badan% jumlah responden terbanyak berada pada kelompok
berat badan '0 B 'A kg. *al ini merupakan rentang yang normal bagi remaja usia 1'
B 1; tahun Kelompok interal tinggi badan paling banyak adalah kelompok denganinteral 140 B 14A cm% yaitu sejumlah 0 orang %!. *al ini menunjukkan
kecenderungan tinggi badan yang hampir seragam pada sebaran responden
penelitian.
.
).2.2. In(eks Massa Tuuh
23
8/18/2019 Mini Pro PKM
24/27
ari tabel '.'.didapatkan hasil responden yang termasuk klasi6ikasi kurus
sejumlah 20 orang 22.2!% klasi6ikasi normal sejumlah '' orang 41&1! dan
klasi6ikasi gemuk sejumlah 1' orang 14.3!. Klasi6ikasi ini didapatkan dari hasil
perhitungan Indeks (assa 5ubuh I(5! yaitu dengan rumus yang kemudian
dikategorikan sesuai klasi6ikasi Indeks (assa 5ubuh menurut epkes 200/.
8anyak hal yang turut mempengaruhi keadaan ini. Seiring dengan
perkembangan teknologi% penggunaan bahan kimia dalam proses pembuatan
makanan semakin marak. $enggunaan hormon dalam perkembangbiakan hewan
ternak akan mempengaruhi pertumbuhan remaja.
8/18/2019 Mini Pro PKM
25/27
$erbedaan hasil penelitian ini dapat disebabkan akibat beberapa hal%
diantaranya 9 perbedaan cara memilih sampel% umur responden% perbedaan inklusi
dan eksklusi sampel penelitian% dan metode yang digunakan.
25
8/18/2019 Mini Pro PKM
26/27
BAB *
%E$IMPULAN DAN $ARAN
*.1. %esm'ulan
ari uraian7uraian yang telah dipaparkan% maka dalam penelitian ini dapat
disimpulkan% yaitu 9
a! ari penelitian yang dilakukan terhadap A0 responden yang menjadi sampel
didapati bahwa sebanyak '' orang termasuk dalam kategori normal 41%1!
sedang untuk kategori kurus didapati sebanyak 20 orang 22%2! dan untuk
kategori gemuk didapati sebanyak 1' orang 14%3!. b! ari A0 responden dalam penelitian ini sebanyak ; orang '/%/! untuk
tekanan darah sistol berada pada kategori ,120 mm*g sedangkan untuk tekanan
darah diastol sebanyak '; orang 4%! berada pada kategori ,;0 mm*g.
Cntuk 5S yang kategori 10 B 1'A mm*g ada sebanyak 1 orang 1%1!
sedangkan 5 untuk kategori L100 mm*g terdapat sebanyak / orang /%/!.
c! Secara statistik dari hasil uji korelasi pearson didapatkan p L 0%0' dan r M
0%10/! untuk sistol dan p L 0%0' dan r M 0%012! untuk diastol maka dapat
disimpulkan tidak adanya korelasi antara indeks massa tubuh dengan tekanan
darah.
*.2. $aran
8eberapa saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian ini
adalah9
a! (asukan kepada sekolah agar lebih sering mengarahkan dan memberikan
pengetahuan tentang pentingnya olahraga dalam menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh.
b! Saran kepada masyarakat khususnya keluarga siswa agar sama7 sama menjaga
pola hidup sehat dikeluarga dan sering men
c! Saran kepada peneliti selanjutnya adalah melakukan penelitian tentang peran ibu
terhadap diare pada balita secara lebih mendalam% antara lain 6aktor76aktor yang
dapat mempengaruhi perilaku ibu terhadap diare misalnya 6aktor norma sosial%
26
8/18/2019 Mini Pro PKM
27/27
status sosial ekonomi% dan unsur lain dalam indiidu atau. engan diketahuinya
pengaruh berbagai 6aktor tersebut terhadap tindakan ibu% diharapkan perilaku
kesehatan dalam masyarakat mengenai diare dapat semakin baik dan dapat
mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat diare pada balita.
Top Related