Tetapi, pertanyaan model ini juga bisa kita jadikan
sebagai bahan permenungan kital benarkah aku
seorang katolik?
Pertanyaan ini mungkin terdengar aneh dan janggal, apalagi pertanyaan ini diajukan oleh seorang katolik kepada orang Katolik lainnya.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 4
Berikut contoh jawaban atas pertanyaan di atas:
1) “Tentu. Aku 100% Katolik dan akan tetap Katolik!” Buktinya, aku aktif di Paroki sebagai seksi organis, anggota Legio Mariae, Ketua OMK, pelatih kor Lingkungan, dan seterusnya.”
2) “Ya, saya masih Katolik, dan saya akan tetap Katolik hingga mati, walaupun aku jarang ke gereja dan malas mengikuti kegiatan OMK?”
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 5
mari kita review
ajaran iman kita...
TOPIK PEMBAHASAN
KITA
Tuhan yang Kita Imani
Iman dan Gereja
Gereja Sebagai Tanda Kehadiran Allah
Kehadiran Allah Secara Nyata
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 7
(1) Tuhan Yang Hidup
• Sebagai murid Kristus, kita tidak hanya mengikuti sebuah buku, tetapi Seorang Pribadi, yaitu Yesus Kristus.
• Itu sebabnya kita disebut seorang “Christian” (Kristiani/Kristen/Pengikut Kristus).
Kita mengimani TUHAN yang hidup.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 9
(2) Tuhan Yang Tampak Dalam Pribadi Kristus
• Menjadikan Kristus sebagai pusat hidup kita.
• Ia adalah Pribadi yang mengasihi kita, yang menyatakan kasih-Nya kepada kita dan mewahyukan Diri-Nya secara penuh kepada kita.
• Kasih-Nya yang sempurna menjadi alasan mengapa Ia selalu tinggal ditengah kita dan bersekutu dengan kita, sebab kasih selalu menginginkan kebersamaan.
Kita mengikuti pribadi Yesus Kristus
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 10
(3) Tuhan Yang Menghendaki Persekutuan
•yang menghendaki persekutuan antara kita dengan Dia, atas dasar kasih dan kebenaran.
• “Sebab Allah adalah Sang Kasih (1 Yoh 4:8) dan Kebenaran (Yoh 14:6).
Kita mengimani Kristus
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 11
Menurut Konsili Vatikan II, Katekismus, dan Pengajaran Paus Yohanes Paulus II...
iman menyangkut
2 UNSUR
Unsur Pribadi
Unsur Obyektif
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 15
UNSUR PRIBADI
•Aku percaya kepada Allah, akan segala kasih dan kebijaksanaan-Nya, sehingga aku mau menyerahkan diriku tanpa syarat kepada-Nya.
•Menggambarkan bahwa kita lebih percaya akan kebijaksanaan Allah daripada kebijaksanaan diri sendiri.
UNSUR OBYEKTIF
•Kita percaya akan isi wahyu yang diberikan Tuhan, dan memegangnya sebagai sesuatu yang ilahi.
•Analoginya begini, “Kalau Tuhan yang saya percayai sebagai Pribadi yang baik, penuh cinta kasih, dan bijaksana, telah mewahyukan sesuatu kepada saya, maka atas hormat dan kasih kepada-Nya, saya mau menerima apa yang diwahyukan-Nya itu.”
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 16
BAGAIMANA IMAN ITU
DITAMPILKAN DALAM GEREJA?Ada 4 Tanda Kehadiran Gereja
( Satu | Kudus | Katolik | Apostolik )
Satu
Iman Katolik mengajarkan bahwa Tuhan
berbicara melalui Kristus, Putera-Nya
(Ibr 1:1-4).
Sebab Allah mewahyukan Diri dalam Perjanjian Lama (Yahweh,
Adonai, atau Yehovah) adalah
satu dan sama hakekatnya
dengan Yesus Kristus,.
Sebab Kristus mengatakan, “Bapa
dan Aku adalah satu.” (Yoh 10:30).
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 18
Kudus
Kristus yang sama ini
mendirikan Gereja-Nya (Mat 16:18)
oleh kuasa Roh Kudus, diberi karunia :
• kesatuan,
• kekudusan,
• keseluruhan, dan
• kesinambungan
dengan jalur apostolik (hirarki) di sepanjang
sejarah
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 19
Katolik
Dengan mendirikan
Gereja-Nya, dan
memberikan kuasa kepada
Gereja
untuk membaptis
dan mengajarkan
semua perintah-Nya
(Mat 28:19-20):
Kristus menjadikan
Gereja sebagai
sarana yang perlu untuk
keselamatan.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 20
Apostolik
Gereja adalah tanda dan sarana keselamatan, di mana Allah terus melaksanakan
karya penyelamatan-
Nya.
Dimensi keselmatan ini
secara sempurna dinyatakan
dalam perayaan Ekaristi.
Itulah sebabnya dikatakan bahwa Gereja lahir dari
Ekaristi, dan Ekaristi lahir dari
Gereja.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 21
PENDASARAN TEOLOGIS
SISTEM HIRARKI GEREJA
Dimensi Apostolik Gereja Katolik
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 22
Gereja lahir dan memperoleh
hidupnya dari pengorbanan
KRISTUS.
Tanda apostolik
merupakan tanda yang
paling jelas
menunjukkan bahwa
seperti halnya dahulu
Kristus hadir secara
aktif di tengah para
Rasul, kini Ia-pun hadir
secara aktif di tengah
Gereja-Nya.
Tanda apostolik
menjamin
kesatuan,
kekudusan dan
kekatolikan
gereja.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 23
Meskipun sudah bangkit dan naik ke surga, Kristus
tetap hadir dan melanjutkan misinya di dunia, di
dalam/dan melalui Gereja.
ADA HUBUNGAN YANG TAK TERPISAHKAN ANTARA KRISTUS DAN GEREJA:
ADA HUBUNGAN YANG TAK TERPISAHKAN ANTARA KRISTUS DAN GEREJA:
Gereja yang satu, kudus dan katolik
bersumber dari Kristus yang satu,
kudus dan katolik...
Kristus yang senantiasa hadir dan
menyertai Gereja sampai akhir zaman.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 24
KRISTUS HADIR DI TENGAH UMAT-NYA DALAM
BERBAGAI CARA
Namun ada satu cara yang dikehendakiNya, dan cara itu menjadi pusat kehadiran-Nya
secara nyata...
yakni dalam Ekaristi yang menjadi sumber dan
puncak kehidupan kita sebagai umat Kristiani
(KGK 1324).
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 25
Dalam Ekaristi terjalin sebuah hubungan yang tak
terpisahkan antara sifat apostolik gereja dan
kehadiran Kristus yang nyata:
Paus (penerus Rasul Petrus)
menjadi TANDA YANG
MENGHUBUNGKAN Gereja
masa kini dengan Gereja di
zaman para Rasul.
Sebagai prinsip yang
menyatukan, PAUS
MENJAMIN KESATUAN
KOLESE PARA USKUP
(penerus para Rasul) yang
menjadi tanda kesatuan
antara Gereja partikular /
Gereja lokal dengan Gereja
Universal.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 26
di dalam setiap gereja-gereja Gereja partikular/lokal tersebut.
Kesatuan itu BUKAN HANYA SEMATA-MATA SALING
MENGAKUI KEBERADAAN MASING-MASING,
tetapi juga merupakan KESATUAN YANG TIMBUL DARI DALAM, YANG HASILNYA ADALAH HADIRNYA GEREJA UNIVERSAL DENGAN SEMUA ELEMEN DASARNYA,
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 27
Perayaan Ekaristi dijamin oleh sifat apostolik gereja
yang melayani kesatuan, kekudusan dan kekatolikan.
Kristus yang hadir secara aktif atas kuasa Roh Kudus yang telah mengurapi para
rasul dan para penerus mereka MENJADIKAN
GEREJA SEBAGAI SAKRAMEN KESATUAN
DAN KESELAMATAN BAGI UMAT MANUSIA.
EKARISTI DAN KESATUAN DALAM KEPEMIMPINAN
PAUS bukanlah akar yang terpisah bagi kesatuan Gereja, sebab Kristus
menentukan keduanya untuk SALING
BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 28
Kepemimpinan paus adalah
satu, sebagaimana Ekaristi
adalah SATU yakni satu korban
dari satu kristus, yang wafat
dan bangkit.
Maka, dalam setiap perayaan Ekaristi tampaklah kesatuan antara:1. Kristus dengan Uskup
sebagai penerus para Rasul,
2. Kristus dengan Paussebagai penerus Rasul Petrus, sang pemimpin para Rasul, serta
3. Kristus dengan semua imam dan semua umat beriman yang adalah anggota Kristus, di mana Kristus adalah Kepalanya.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 29
GEREJA KATOLIK MEMAHAMI PERAN OTORITAS
APOSTOLIK SEBAGAI IMAN AKAN JANJI KRISTUS:
yang akan menyertai Gereja-Nya,
yang dibuktikan juga oleh banyak tanda sepanjang sejarah,
yang menunjukkan betapa Kristus
menjaga Gereja dan menghindarinya dari ajaran-ajaran yang
menyimpang.
Oleh iman inilah kita menyerahkan diri kepada
Allah melalui Gereja, sebab demikianlah yang dikehendaki oleh Allah.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 31
ALASAN BIBLIS PRINSIP HIRARKI GEREJA
Sepanjang sejarah umat pilihan, Allah menghendaki bahwa kesetiaan kepada-Nya diukur juga dari kesetiaan kepada para nabi atau pengantara yang ditunjuk olah-Nya.
Setia kepada Allah di zaman Perjanjian Lama, berarti juga setia kepada Nabi Musa. Keduanya tak terpisahkan (Kel 14:31).
Kesetiaan kepada para nabi berarti penerimaan terhadap apa yang dikatakan oleh mereka.
Tuhan menganggap bahwa penolakan terhadap ajaran para nabi merupakan penolakan terhadap-Nya, seperti nyata dalam penolakan terhadap Nabi Yeremia (Yer 7:25-26).
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 32
OTORITAS APOSTOLIK KITA PEROLEH LEWAT BAPTISAN
Di masa Yohanes Pembaptis, Jawaban “Ya” terhadap panggilan Tuhan dinyatakan dengan:
PERSETUJUAN UNTUK DIBAPTIS (Mrk 1:4; Luk 3:3) dan
PENERIMAAN TERHADAP PESAN untuk memberitakan kedatangan Kristus, Sang Anak Domba Allah (Yoh
1:29,36).
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 33
Kristus menghubungkan PENERIMAAN
ATAUPUN PENOLAKAN TERHADAP DIRI-NYA
DAN BAPA YANG MENGUTUS-NYA
dengan penerimaan ataupun penolakan terhadap mereka yang
diutus oleh-Nya (Luk 10:16).
Gereja
mengajarkan
Konsekuensinya:
Persetujuan iman terhadap Kristus mengambil bentuk konkritnya dalam persetujuan terhadap semua yang telah dinyatakan dan didirikan oleh-Nya, termasuk oleh Gereja-Nya.
Setia kepada Tuhan, Kristus, Gereja dan diri sendiri (Rasul Yohanes) dan KESETIAAN KEPADA KRISTUS ITU DIUKUR DARI KESETIAAN KEPADA KESELURUHAN PENGAJARAN yang dikenali sebagai wahyu ilahi sejak awal mula (1 Yoh 2:24).
bahwa KESETIAAN KEPADA KRISTUS
ditunjukkan dengan PENERIMAAN
KESELURUHAN KEHENDAK-NYA (Mat
28:19-20), termasuk PENGANTARAAN
GEREJA APOSTOLIK YANG DIDIRIKAN-
NYA (Mat 16:16-19).
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 35
karena Kristus adalah segalanya
(Kol 3:11).
JIKA ALLAH MENGHENDAKI AGAR KITA MENERIMA AJARAN-NYA YANG
DISAMPAIKAN OLEH PARA NABI HINGGA OLEH KRISTUS SENDIRI...
Maka kita telah menerima kehendak Allah dan menerima Kristus sepenuhnya, sebab KRISTUS SEPENUHNYA MENYATAKAN ALLAH DAN KASIH-NYA KEPADA KITA (Kol 1:19; 2:9),
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 36
Menerima Kristus = menerima
segala ajaran-Nya dan menjadi
anggota Gereja yang didirikan-Nya.Jika Kristus menjamin kuasa mengajar Gereja yang dilaksanakan oleh para rasul, khususnya oleh Rasul Petrus dan para penerusnya, maka
demi ketaatan kepada Kristus kita mentaati juga ajaran Gereja-Nya tersebut.
Sebagaimana dikatakan Kristus
kepada para murid-Nya,
“Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.” (Luk 10:16).
Dengan ketaatan menerima Kristus dan ajaran-Nya ini, maka seorang Katolik memberikan kata “Ya” tanpa syarat dalam iman kepada Allah.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 38
Persetujuan iman tanpa syarat ini menjadi tanggapan yang
mendamaikan hati kita sebagai manusia yang senantiasa
resah/gelisah hingga beristirahat di dalam Tuhan, sebab.....
dengan menyerahkan pemahaman kita kepada Kristus melalui Gereja-Nya, kita tidak lagi perlu gelisah menginterpretasikan banyak hal menurut pemahaman sendiri, yang dapat berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain, bahkan bertentangan, terhadap suatu topik pengajaran yang sama.
dengan menerima sepenuhnya pengajaran Gereja, kita memperoleh kepenuhan makna ajaran Kristus, dan ini menghasilkan ketenangan bagi jiwa.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 39
Maria Bunda GerejaPERSATUAN MANUSIA DENGAN KRISTUS
TERCAPAI SECARA SEMPURNA DALAM DIRI BUNDA MARIA.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 40
Para Bapa Gereja
menyebut Bunda
Maria juga sebagai
Hawa Yang Baru.
“Sebagaimana hanya ada satu Hawa yang dibentuk dari Adam, demikian pula hanya ada satu Gereja yang dibentuk dari Kristus. Maka
Gereja tak pernah terpisah dari Kristus.”
Gereja bukan sesuatu yang dibentuk sendiri oleh
beberapa orang beriman, dan kemudian diklaim sebagai
Gereja Kristus.
Gereja adalah suatu ‘pemberian’ dari Kristus dan
dibentuk sendiri oleh Kristus, yang ditandai oleh darah dan air yang mengalir keluar dari lambung-Nya yang terluka di
kayu salib.
Sebab Bunda Maria adalah anggota pertama dan utama dari perkumpulan umat manusia di dalam Kristus, yang kemudian disebut Gereja
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 41
Satu-satunya Gereja yang didirikan
oleh Kristus adalah Gereja Katolik
Rencana Allah untuk mempersatukan seluruh dunia di dalam Kristus sudah ada sejak awal mula, namun rencana ini baru mulai terwujud pada saat Gereja dibentuk dari air dan darah yang keluar dari lambung Yesus yang tertikam di salib.
Gereja ini kemudian ditampilkan kepada dunia pada hari Pentakosta, dengan datangnya Roh Kudus.
Satu-satunya Gereja yang didirikan oleh Kristus di atas Rasul Petrus, yang masih ada sampai sekarang di bawah pimpinan penerus Rasul Petrus adalah Gereja Katolik.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 42
Saya Bangga Menjadi Katolik
Jika Kristuslah yang mendirikan Gereja ini, dan yang telah menyerahkan nyawa-Nya baginya, maka sudah selayaknya saya memutuskan untuk menjadi anggota Gereja-Nya ini.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 43
segala ajaran-Nya dan undangan-Nya untuk bersatu dengan-Nya dan dengan sesama umat manusia di dalam Kristus dan melalui Gereja yang didirikan-Nya, yaitu Gereja Katolik.
Sesungguhnya kita menjadi seorang Katolik bukanlah
semata-mata karena kebetulan, misalnya karena
dilahirkan oleh orang tua yang beragama Katolik.
Alasan kita menjadi katolik justru karena kita ingin sepenuhnya mentaati Allah yang telah mewahyukan diri melalui Kristus:
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 44
Sebagai seorang katolik kita berhadapan dengan
berbagai tantangan nyata di depan mata . . . . .
Ketika Anda “memutuskan” menjadi Katolik, maka Anda harus siap menghadapi berbagai tantangan demi mempertahankan iman Anda kepada Kristus dan Gereja-Nya.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 46
1. Paganisme
Paganisme dalam arti luas adalah semua agama yang di luar agama monoteis, dan dalam arti sempit adalah semua agama diluar agama Kristiani, Yahudi dan Islam.
Istilah paganisme ini juga sama dengan politeisme (kepercayaan tentang adanya banyak tuhan).
Paganisme (Latin: pagus, pagani) menunjuk kepada mereka yang hidup di pedalaman/pedesaan, yang tetap tidak percaya kepada Tuhan sebagaimana yang diwahyukan-Nya tersebut.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 47
2. Sinkretisme
Sinkretisme bermula dari penduduk Kretan yang sering terlibat pertengkaran di antara mereka sendiri, tetapi begitu ada musuh dari luar datang, maka mereka segera berdamai.
Pada abad ke 15 istilah sinkretisme ini dikenal melalui tulisan Erasmus, “Adagia”. Istilah adagia ini dipergunakan untuk menandai adanya persamaan antara pihak-pihak yang ingkar, di samping segala perbedaan mereka, terutama, ketika itu menyangkut perbedaan pemahaman dalam hal Teologi.
Kemudian istilah ini mengacu kepada kata ‘sygkerannynai‘yang secara tidak akurat digunakan untuk menandai campuran dari hal-hal/ide-ide yang tidak sama atau bahkan bertentangan.
Penggunaan istilah yang tidak tepat ini masih berlanjut sampai sekarang.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 48
Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan dari beberapa
paham-paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan.
Pada sinkretisme terjadi proses pencampuradukkan berbagai unsur aliran atau faham, sehingga hasil yang didapat dalam bentuk abstrak yang berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan.
Sinkretisme juga terjadi umumnya di sastra, musik, memperwakilkan seni dan lain ekspresi budaya. Sinkretisme mungkin terjadi di arsitektur, sinkretik politik, meskipun dalam istilah klasifikasi politik memiliki arti sedikit berbeda. Di antaranya bentuk gerakan sinkretisme adalah gnosticisme yang mencampurkan antara filsafat Yunani, agama Yahudi dan agama Kristen di Eropa dan Amerika Utara. Ada juga aliran Buddha Mahayana yang merupakan pencampuran antara ajaran agama Budha dengan Hindu pemuja Dewa Syiwa.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 49
dan dengan demikian menegaskan sebuah kesatuan pendekatan yang melandasi memungkinkan untuk berlaku inklusif pada agama lain.
Istilah sinkretisme juga mengacu kepada upaya untuk
bergabung dan melakukan sebuah analogi atas
beberapa ciri-ciri tradisi,
terutama dalam teologi dan
mitologi agama,
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 50
Mengapa Demikian?
1. Allah adalah Maha Besar (Ibr 1:3) dan Maha Baik, sementara pengetahuan kita tentang Allah itu terbatas, maka pembicaraan kita tentang Allah pun demikian juga. Kita hanya dapat berbicara tentang Allah dari sudut pandang ciptaan dan sesuai dengan cara mengerti dan cara berpikir manusiawi kita yang terbatas.(KGK 40)
2. Kita mengetahui, Apa yang dilakukan oleh Allah untuk kita, selalu Ia laukan karena kasihNYA kepada kita, Allah telah merencanakan yang serba baik bagi manusia.
3. Apa yang ditulis di dalam KitabSuci (kitab Kejadian-penciptaan) adalah Allah yang begitu baik bagi kita. (Kej 1:1-2:4)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 51
DASAR IMAN KATOLIK
Untuk menghalau berbagai paham sesat di atas, kita harus kembali pada ajaran Katolik yang kita imani
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 52
1. MAGISTERIUM
Wewenang Kuasa mengajar Gereja
Dasar biblis-teologis keberadaan Magisterium :
"Adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gereja yang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan alas nama Yesus Kristus" (DV 10).(KGK 85)
"Wewenang Mengajar itu tidak berada di alas Sabda Allah, melainkan melayaninya, yakni dengan hanya mengajarkan apa yang diturunkan saja, sejauh Sabda itu, karena perintah ilahi dan dengan bantuan Roh Kudus, didengarkannya dengan khidmat, dipelihara dengan suci, dan diterangkannya dengan setia; dan itu semua diambilnya dari satu perbendaharaan iman itu, yang diajukannya untuk diimani sebagai hal-hal yang diwahyukan oleh Allah" (DV 10). (KGK 86)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 53
• Kaum beriman mengenangkan perkataan Kristus kepada para Rasul: "Barang siapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku" (Luk 10:16) dan menerima dengan rela ajaran dan petunjuk yang diberikan para gembala kepada mereka dalam berbagai macam bentuk. (KGK 87)
• Wewenang Mengajar Gereja menggunakan secara penuh otoritas yang diterimanya dari Kristus, apabila ia mendefinisikan dogma-dogma, artinya apabila dalam satu bentuk yang mewajibkan umat Kristen dalam iman dan yang tidak dapat ditarik kembali, ia mengajukan kebenaran-kebenaran yang tercantum di dalam wahyu ilahi atau secara mutlak berhubungan dengan kebenaran-kebenaran demikian (KGK 88).
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 54
Tugas untuk menjelaskan Sabda Allah secara mengikat, hanya di serahkan kepada Wewenang Mengajar Gereja, kepada Paus dan kepada para Uskup yang bersatu dengannya dalam satu paguyuban.
(KGK 100)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 55
2. TRADISI SUCI
Allah "menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran" (1Tim 2:4), artinya supaya semua orang
mengenal Yesus Kristus. Karena itu “Kristus harus diwartakan kepada
semua bangsa dan manusia dan wahyu mesti sampai ke Batas-Batas
dunia."
Dalam kebaikan-Nya Allah telah menetapkan, bahwa apa yang
diwahyukan-Nya demi keselamatan semua bangsa, harus tetap utuh untuk
selamanya dan diteruskan kepada segala keturunan" (DV 7, KGK 74):
"Maka Kristus Tuhan, yang menjadi kepenuhan seluruh wahyu Allah yang
Mahatinggi (lih. 2Kor 1:30; 3:16-4:6), memerintahkan kepada para Rasul,
supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi dan dipenuhi
oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya sendiri, mereka wartakan kepada semua
orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan serta
sumber ajaran kesusilaan, dan dengan demikian dibagi-bagikan karunia-
karunia ilahi kepada mereka" (DV 7). (KGK 75)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 56
Sesuai dengan kehendak Allah terjadilah pengalihan Injil atas dua cara:
1. secara lisan "oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan-penetapan meneruskan entah apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri, entah apa yang atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari";
2. secara tertulis "oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus itu juga telah membukukan amanat keselamatan" (DV 7). (KGK 76)
Penerusan yang hidup ini yang berlangsung dengan bantuan Roh Kudus, dinamakan "tradisi", yang walaupun berbeda dengan Kitab Suci, namun sangat erat berhubungan dengannya:
"Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup serta ibadatnya melestarikan serta meneruskan kepada semua keturunan dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya. Ungkapan-ungkapan para Bapa Suci memberi kesaksian akan kehadiran tradisi itu yang menghidupkan, dan yang kekayaannya meresapi praktik serta kehidupan Gereja yang beriman dan berdoa." (DV 8). (KGK 78)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 57
Tradisi yang kita bicarakan di sini, berasal dari para Rasul, yang meneruskan apa yang mereka ambil dari ajaran dan contoh Yesus dan yang mereka dengar dari Roh Kudus:
"Tradisi Suci dan Kitab Suci merupakan satu perbendaharaan keramat Sabda Allah yang dipercayakan kepada Gereja " (DV 10).
Di dalamnya Gereja yang berziarah memandang Tuhan, sumber segala kekayaannya, seperti dalam sebuah cermin. (KGK 97)
Generasi Kristen yang pertama ini belum mempunyai Perjanjian Baru yang tertulis, dan Perjanjian Baru itu sendiri memberi kesaksian tentang proses tradisi yang hidup itu:
tradisi-tradisi teologis, disipliner, liturgis atau religius, yang dalam gelindingan waktu terjadi di Gereja-gereja setempat, bersifat lain:
“Dalam terang Tradisi utama dan di bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, tradisi-tradisi konkret itu dapat dipertahankan, diubah, atau juga dihapus.” (KGK 83)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 58
3. KITAB SUCI
Sesuai dengan kehendak Allah terjadilah pengalihan Injil atas dua cara:
1. secara lisan "oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan-penetapan meneruskan entah apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri, entah apa yang atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari";
2. secara tertulis "oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus itu juga telah membukukan amanat keselamatan" (DV 7). (KGK 76)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 59
"Adapun, supaya Injil senantiasa terpelihara secara utuh dan hidup di dalam Gereja, para Rasul meninggalkan Uskup-Uskup sebagai pengganti-pengganti mereka, yang "mereka serahi kedudukan mereka untuk mengajar" (DV 7).
Maka, "pewartaan para Rasul, yang secara istimewa diungkapkan dalam kitab-kitab yang diilhami, harus dilestarikan sampai kepenuhan zaman melalui penggantian-penggantian yang tiada putusnya" (DV 8). (KGK 77)
Dengan demikian penyampaian Diri Bapa melalui Sabda-Nya dalam Roh Kudus tetap hadir di dalam Gereja dan berkarya di dalamnya: "Demikianlah Allah, yang dahulu telah bersabda, tiada henti-hentinya berwawancara dengan Mempelai Putera-Nya yang terkasih. Dan Roh Kudus, yang menyebabkan suara Injil yang hidup bergema dalam Gereja, dan melalui Gereja dalam dunia, menghantarkan Umat beriman menuju segala kebenaran, dan menyebabkan Sabda Kristus menetap dalam diri mereka secara melimpah (lih. Kol 3:16)" (DV 8). (KGK 79)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 60
Apa dasar hubungan Tradisi dan Kitab suci?
"Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama" (DV 9). Kedua-duanya menghadirkan dan mendayagunakan misteri Kristus di dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama orang-orang-Nya "sampai akhir zaman" (Mat 28:20) .
"Kitab Suci adalah pembicaraan Allah sejauh itu termaktub dengan ilham Roh ilahi". "Oleh Tradisi Suci Sabda Allah, yang oleh Kristus Tuhan dan Roh Kudus dipercayakan kepada para Rasul, disalurkan seutuhnya kepada para pengganti mereka, supaya mereka ini dalam terang Roh kebenaran dengan pewartaan mereka memelihara, menjelaskan, dan menyebarkannya dengan setia" (DV 9).(KGK 81)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 61
"Dengan demikian maka Gereja", yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, "menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya [baik tradisi maupun Kitab Suci] harus diterima dan dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama."
(DV 9). (KGK 82)
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 62
10 Perintah Allah
01•Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja,
dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
02•Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
03•Kuduskanlah hari Tuhan
04•Hormatilah ibu-bapamu
05•Jangan membunuh
06•Jangan berzinah
07•Jangan mencuri
08•Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
09•Jangan mengingini istri sesamamu
19•Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 64
5 Perintah Gereja
1
• Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
2
• Ikutilah perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan pada hari raya yang diwajibkan; dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
3• Berpuasa dan berpantanglah pada hari yang
ditentukan.
4• Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali
setahun.
5• Menyambut Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 65
Beriman Katolik dan Beragama Katolik berarti:
1
•Orang diajak untuk mengambil sikap tertentu dalam diri dan kehidupannya, dengan cara meninggalkan dunianya yang lama dan berani untuk mengarahkan hidup dalam dunia baru.
2•Tidak hanya hidup baru dengan agama katolik dan ajaran katolik, tetapi menjadi
manusia yang sungguh-sungguh baru.
3
•Menjadi percaya dan menyerahkan dirinya secara utuh dan penuh kepada yesus kristus: "jadi siapa yang ada di dalam kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2kor 5:17)
4
•Bagi orang yang telah menanggapi panggilan bebas yang diberikan oleh allah, dan memilih untuk menjadi katolik, beriman katolik dan beragama katolik harus menempuh proses pembelajaran terlebih dahulu sebelum menjadi warga geraja katolik secara penuh.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 67
Implikasi menjadi Katolik:
Beriman Secara Nyata
1. Hidup kita tak pernah lepas dari persoalan ekonomi. Kenyataannya semua orang ingin menjadi kaya dan mampu membeli apa saja yang diinginkannya.
2. Sebagai orang muda, misalnya Anda menginginkan iPhone terbaru, tetapi karena orangtuamu tak punya cukup uang, maka kamu bisa saja merasa Tuhan tak ada di pihakmu hingga praktis agamamu mulai berubah.
3. Padahal tingkat kesejahteraan secara ekonomi bukanlah tujuan hidup seorang beriman Katolik. Kesejahteraan itu hanyalah sarana yang menunjang dan memungkinkan penghayatan iman.
4. Tentu saja Anda membutuhkan bantuan Allah di masa-masa sulit Anda, tetapi juga Anda harus yakin dengan usaha Anda sendiri.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 68
Ini berarti...
1. Kita tidak boleh melarikan diri dari penderitaan ekonomi atau penderitaan lainnya sembari melulu berharap mukzijat segera terjadi (tanpa berkerja keras).
Sebaliknya, kita harus menyadari bakat-bakat serta kemampuan (talenta) kita dan selanjutnya sanggup mengembangkannya untuk meningkatkan kehidupan kita, dengan mencurahkan pikiran serta tenaga, dengan memanfaatkan kesempatan dan menggunakan kemampuan material yang ada pada kita.
a) Kita harus menjalani seluruh hidup kita dalam penghayatan iman, sebagai jawaban kita terhadap karya penciptaan Tuhan.
b) Demikianlah cara terbaik bagi kita untuk mengembangkan pribadi sepenuhnya, untuk memuliakan nama Tuhan.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 69
2. Salah satu upaya pokok untuk mengingkatkan kesejahteraan adalah dengan berusaha keras secara produktif demi menghasilkan sesuatu.
a) Ini tidak berarti hanya sekedar memanfaatkan ciptaan Tuhan melainkan juga melanjutkan, mengolahnya, serta menyempurnakannya.
b) Dari usaha itu, selain mendapatkan penghasilan yang layak dan seseorang sekaligus akan menerima manfaat bagi kemajuannya.
3. Secara istimewa perlu diusahakan peningkatan, penyehatan dan penataan keuangan dengan cara “membeli hanya yang kubutuhkan, bukan membeli segala yang kuinginkan!”
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 70
4. Usaha untuk meningkatkan kesejahteraan sering dihambat atau bahkan digagalkan karena hal-hal yang diluar kekuasaan keluarga sendiri.
Misalnya, Kewajiban adat/kebiasaan yang merugikan keluarga, seperti: kebiasaan untuk mengadakan pesta (menikah sama dengan berpesta pora), keharusan membiayai anggota keluarga lain yang lemah ekonominya, dst. Tak jarang kebiasaan ini merupakan paksaan yang sukar dielakkan atau dilawan.
5. Kita harus menyadari bahwa berkat rahmat Tuhan yang diterangi oleh cahaya iman juga menuntut jerih payah kita sendiri dalam mengupayakan kesejahteraan rohani maupun jasmani.
WWW.LUSIUS-SINURAT.COM 71
Top Related