TEORI BUBUT LANJUT
Jenis pengerjaan bubut lanjut
Pengerjaan bubut luar : Knurling (kartel) External Threading (ulir luar)
Pengerjaan bubut dalam : Boring (pembesaran lubang) Reaming (pembesaran lubang presisi) Internal Grooving (alur dalam) Internal Threading (ulir dalam)
Knurling Knurling atau mengkartel adalah metode
yang digunakan untuk memotong atau membentuk pola ke bahan seperti plastik atau logam.
Sebuah benda kerja yang sudah di kartel akan memiliki pola yang mempunyai alur silang-menyilang, atau pola garis lurus yang diberikan di dalamnya yang menambah fungsionalitas dan estetika.
Knurling sering dimaksudkan untuk memberikan permukaan yang bisa digenggam lebih baik daripada yang diberikan oleh benda yang masih halus permukaannya, dan pola knurled/kartelan sering ditemukan pada pegangan, tombol, dan barang-barang sejenis lainnya.
Pembuatan injakan kartel dimulai dengan mengidentifikasi lokasi dan panjang bagian yang akan dikartel, kemudian mengatur mesin untuk proses kartel. Putaran spindel diatur pada kecepatan rendah (antara 60- 80 rpm) dan gerak makan medium (sebaiknya 0,2 sampai 0,4 mm per putaran spindel).
Knurling
KNURLING
Pahat kartel harus dipasang pada tempat pahat dengan sumbu dari kepalanya setinggi sumbu Mesin Bubut, dan permukaannya paralel dengan permukaan benda kerja.
KNURLING
Harus dijaga bahwa rol pahat kartel dapat bergerak bebas dan pada kondisi pemotongan yang bagus, kemudian pada roda pahat yang kontak dengan benda kerja harus diberi pelumas.
KNURLING
NB ; sebelum proses knurling , diameter yang akan di knurling harus dikurangi 0.2-0.4 mm , karena pada saat proses knurling , BK (material) akan mengembang antara 0.2-0.4 mm.
ULIR LUAR
Cara Membuat Ulir Luar di Mesin Bubut
Pertama, membuat diameter yang tepat,seperti yang diinginkan atau sesuai mur yang akan dipasangkan, ukuran diameter terdapat pada tabel sesuai standar yang diinginkan. Pada bagian akhir,kita harus membuat alur untuk pembebas pahat atau sering disebut undercut.
ALUR PEMBEBAS PAHAT
Cara Membuat Ulir Luar di Mesin Bubut Tentukan posisi roda gigi yang sesuai
dengan kisar/pitch/gang dari ulir yang akan dibuat. Perhatikan tabel pada mesin bubut,kalau-kalau kita perlu melakukan pergantian roda gigi.Kalau posisi gir dan tuas-tuas pengaturnya sudah sesuai bisa dilanjutkan dengan langkah selanjutnya.
ULIR LUAR Setting nol pahat ulir : dalam setting nol
posisi pahat harus sedikit diatas center.
ULIR LUAR , Miringkan 30° pada posisi bed, dan posisi
pahat ulir tegak lurus dengan BK (benda kerja).
Cara Membuat Ulir Luar di Mesin Bubut
Persiapkan pahat bubut ulirnya. Cara mengasahnya hampir sama dengan mengasah pahat bubut muka, cuma bentuknya harus sesuai dengan jenis drat yang dibuat. Ulir metrik memiliki sudut 60 derajat,seedangkan withworth 55 derajat.Bila perlu gunakan plat penyetel pahat (Mal ikan).
Mal Ikan 60 Pahat Ulir dalam
Pahat Ulir luar
ULIR LUAR Setting pahat tegak lurus dengan BK,
dengan alat bantu Mal Ikan. Karena proses ini adalah Ulir metrik maka mal dan pahat yang digunakan mempunyai sudut 60°.
Cara Membuat Ulir Luar di Mesin Bubut
Atur putaran spindel ke kecepatan yang sesuai dengan kondisi bahan benda kerja. Rata-rata kita pakai kecepatan 100 rpm.
Selanjutnya kita mulai menghidupkan mesin dan menekan tuas otomatis drat dan memulai proses pemakanan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jangan melepas tuas ini sebelum proses pembuatan drat selesai. Melepasnya,misalnya karena memperbaiki pahat,akan memerlukan penyetelan kembali agar kembali ke alur pemakanan semula.
ULIR LUAR Pada saat pemakanan perhatikan skala
ukuran yang ada di tuas eretan melintang. Setel lah pada posisi angka tertentu atau 0 agar memudahkan proses pemakanan selanjutnya. Kedalaman pemakanan kurang lebih 0.1mm.Pada saat gerakan kembali ke posisi awal,bebaskan pahat dari sentuhan ke benda kerja. Setelah di posisi awal lagi,kembalikan ke titik pemakanan yang ditandai tadi,ditambah 0.1mm untuk pemakanan berikutnya. Begitu seterusnya sampai mendapatkan ulir yang pas dengan murnya.
Membubut Tirus (Konis)
Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment (perlengkapan tirus).
Jenis pahatnya pun serupa yang digunakan dalam membubut lurus.
Penyetelan peralatan eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment pada saat membubut tirus tergantung pada susut ketirusan benda kerja yang akan dikerjakan.
Membubut Tirus (Konis)
Benda tirus sering diasumsikan sebagai tidak lurus ataupun benda konis, secara sederhananya mempunyai ukuran diameter yang berbeda pada kedua sisinya.
Pada saat pembuatan tirus menggunakan mesin bubut, kita dapat membuat tirus dengan menggunakan 3 macam cara. Yaitu : 1. Menggeser eretan atas, 2. Menggeser kepala lepas,3. Menggunakan perlengkapan peralatan
tirus (Taper Attachment)
Membubut Tirus (Konis)
1. MENGGESER ERETAN ATAS
Kelebihan : Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai
mendekati sudut 90° Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja
Kekurangan : Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas
(manual) Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas
pergerakan eretan atas
Membubut Tirus (Konis)
Rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
Membubut Tirus (Konis)
2. MENGGESER KEPALA LEPAS / TAIL STOCK
Kelebihan : Dapat membuat tirus yang panjang Dapat diotomatis, karena karena menggunakan
eretan memanjangKekurangan :
Pergeseran maksimal adalah 3 % dari panjang total benda kerja
Menggunakan peralatan tambahan (Lathe dog & dead center)
Tidak dapat membuat tirus bagian dalam benda kerja
Membubut Tirus (Konis)
Rumus perhitungan pergeseran kepala lepas
Membubut Tirus (Konis)
3. Taper Attachment
Kelebihan : Dapat membuat tirus luar dan dalam Dapat diotomatis, karena menggunakan eretan
memanjang
Kekurangan : Sudut tirus maksimal adalah ± 5 derajat Panjang tirus terbatas, sepanjang settingan
taper Attachment
Membubut Tirus (Konis)
Rumus perhitungan Taper Attachment
REAMING
Reaming adalah proses penghalusan lubang hasil proses pengeboran sehingga ukuran lubang tersebut lebih akurat.
Langkah-langkah reaming :Centering (pembuatan lubang awalan)
Drilling (pengeboran)Boring (pembesaran lubang)Reaming (penghalusan lubang)
Pisau reamer adalah pisau potong untuk proses finishing pada lubang dengan jumlah mata pisaunya lebih dari satu, baik dengan bentuk lurus maupun helical.
Seperti halnya pahat bubut, bahan pisau reamer terbuat dari HSS dan Carbide.
Sebelum proses reaming :
øawal = øjadi – 0.2 mm
Keterangan :
øawal = diameter awalan sebelum reaming
øjadi = diameter jadi setelah reaming
NB : sebelum proses reaming , diameter dibuat kurang 0,2 mm dari diameter yang diinginkan .
REAMING
REAMING
Boring
Merupakan proses pembesaran lubang dengan menggunakan pahat ISO 8 atau ISO 9.
Langkah proses boring (pembesaran lubang) : Pre-Drill
Bor dengan NC Drill, dan Twist Drill hingga melebihi diameter pahat ISO 8 / ISO 9 .
Boring Setting pahat diatas center BK . Sentuhkan pahat pada diameter dalam & setting 0
sumbu X Mundurkan pahat untuk memasukkan DOC berikutnya
hingga diameter yang dikehendaki. Lakukan pengulangan skala setelah ukuran diameter ±1
mm mendekati ukuran yang dikehendaki.
Internal Threading
Merupakan proses pembuatan ulir dalam di mesin bubut dengan menggunakan pahat ulir dalam.
Adapun alat yang diperlukan : NC Drill, Twist Drill Pahat bubut dalam : ISO 8, ISO 9 Pahat ulir dalam Fishtail Gauge Pitch Thread Gauge Plug Thread Gauge
Langkah sebelum proses internal threading :1. Pre-Drill
Bor dengan menggunakan NC Drill , Twist Drill hingga diameter benda melebihi diameter pahat ISO 8 / ISO 9
2. BoringMemperbesar lubang hingga diameter minor ulir dengan menggunakan pahat ISO 8 / ISO 9
3. Internal GroovingMembuat alur/groove sebagai tempat pembebas pahat ulir dalam saat proses berlangsung.
Internal Threading
Langkah-langkah proses internal threading :1. Sentuhkan pahat pada diameter dalam ulir.2. Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas
menjadi 0 mm.3. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat
di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4. Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
Internal Threading
5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6. Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu pada tabel) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
Internal Threading
7. Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut.
8. Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja
9. Mundurkan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
Internal Threading
10. Langkah dilanjutkan seperti No. 7 sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11. Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukurannya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
Internal Threading
DAFTAR PUSTAKA
Widarto,dkk. 2008. Teknik Permesinan untuk SMK. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://firearmsdesigner.com/wp-content/uploads/2011/03/14-threading-tube.jpg
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196309131989031-ENDA_PERMANA/Silabus_MK_Teknik_Permesinan.pdf
Top Related