5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
1/18
1
PEMBUATAN PROPOSAL
PENELITIAN KEDOKTERAN DANKESEHATAN YANG BAIK
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
2/18
2
PENDAHULUAN
Dalam membuat proposal yang paling dan sangat diperhatikan adalahdalam membuat latar belakang penelitian, rumusan masalah / pertanyaan
penelitian dan tujuan penelitian.
EMPAT Prinsip utama sebuah proposal penelitian adalah :
Bagian Pokok Bahasan1 Bagian 1 Important
Membuat proposal
penelitian yang dapatmeyakinkan bahwa
penelitian penting
untuk dilakukan
Important I Important
K7
BAGIAN 2 KONSISTENMembuat tujuh
komponen dalamproposal penelitian
konsisten satu sama
lain
Konsistensi IMembuat pertanyaan dan tujuan
penelitian
Konsistensi II Mengidentifikasi jenis masalahpenelitian secara statistik
Konsistensi IIII Membuat hipotesis
Konsistensi IV Menentukan design penelitian
Konsistensi V Menentukan besar sampel
Konsistensi VI Merencanakan uji hipotesis
Konsistensi VII Merencanakan hasil
V4
BAGIAN 3 VALID
Membuat proposal
penelitian yang
menggambarkan
bahwa hasil yang
diperoleh adalahvalid
Validitas I Validitas seleksi
Validitas II Validitas Informasi
Validitas III Mengontrol perancu
Validitas IV Generalisasi penelitian
E1 BAGIAN III : ETIS Etis Etis
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
3/18
3
BAGIAN 1 | IMPORTANTUpaya untuk meyakinkan bahwa penelitian penting
untuk dilakukan
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
4/18
4
A.Membuat Latar Belakang Masalah1. Misi penulisan latar belakang
Untuk memberikan alasan mengapa penelitian dilakukan
termasuk merumuskan berbagai argumentasi sehingga
berani meyimpulkan bahwa masalah yang diusulkan :menarik, penting, dan dapat diteliti
2. Sistematika pembuatan latar belakangTerdiri dari beberapa komponen yaitu :
a.Besar masalah dan dampak (komponen M dankomponen D)Setiap latar belakang proposal akan dimulai dengan alasan kuat
peneliti bahwa masalah yang diteliti benar-benar merupakan
masalah yang besar dan memberikan dampak yang besar.
Untuk hal tersebut perlu pembuktian, caranya adalah :(1) Bandingkan masalah tersebut dengan tempat lain.(2) Bandingkan masalah tersebut pada tempat yang sama
tapi dengan waktu sebelumnya.(3) Bandingkan masalah tersebut dengan target / sasaran
yang diharapkan.(4) Beri alasan masalah tersebut memberikan dampak yang
besar.
b. Area spesifik (komponen A)Area spesifik muncul dari komponen M dan D dalam bidang
kedokteran terdiri dari :(1) Penentuan besar masalah(2) Masalah diagnostik(3) Masalah patofisiologi(4) Faktor Resiko(5) Masalah pengobatan(6) Masalah prognosis
c. Apa saja yang sudah diketahui / dilakukan berdasarreferensi (komponen E = Elaborasi)Menuliskan berbagai penelitian yang sudah dilakukan dalambidang yang akan diteliti. Tujuannya adalah memberi gambaran
yang sudah diteliti untuk kita identifikasi apa yang masih belum
diketahui. Mana yang kita pilih dari area spesifik diatas. Elaborasiberikutnya adlah hanya pada area spesifik yang akan diteliti.
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
5/18
5
d. Apa yang belum dilakukan / diketahui (komponen K =Kesenjangan)Bagian kesenjangan adalah konsekuensi dari bagian elaborasi.
Atas dasar hal tersebut maka komponen K inilah yang akan kita
angkat sebagai masalah penelitian. Kesenjangan dapatditemukan setelah melakukan elaborasi, yaitu sesuatu yangdianggap baru yang terdiri dari beberapa aspek yaitu denganpanduan :
(1) Kesenjangan ada pada aspek populasi(2) Kesenjangan ada pada aspek desain penelitian(3) Kesenjangan ada pada aspek keluaran(4) Kesenjangan ada pada aspek dosis(5) Kesenjangan ada pada aspek alat ukur(6) Kesenjangan ada pada aspek waktu mengukur(7)
Kesenjangan dapat juga berupa penelitian konfirmatif
B. Perumusan Masalah1. Misi Perumusan Masalah
Perumusan masalah sebenarnya merupakan pemadatan
yang efektif dan efisien dalam masalah yang diteliti.
2. Komponen dalam perumusan masalah, yaitu adakomponen :1. M,D,A,E & K
C.Manfaat Penelitian1. Penerima manfaat
Peneliti harus menyebutkan secara spesifik dan lengkap
siapa yang menurut peneliti akan menerima manfaat dari
penelitian yang dilakukan.
2. Apa manfaat yang diterima dari penelitianBagi peneliti manfaat apa yang bisa diberikan pada insititusi yangmenurut peneliti mempunyai kegunaan.
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
6/18
6
LATAR BELAKANG
MASALAH & DAMPAK(M&D)
AREA SPESIFIK(A)
ELABORASI(E)
KESENJANGAN(K)
Bandingkan masalahtersebut dengan
tempat lain.
Bandingkan masalahtersebut dengan waktusebelumnya.
Bandingkan masalahtersebut dengan target
yang diharapkan
Sampaikan dampak darimasalah tersebut.
Penentuan
besar masalah
Diagnostik
Patofisiologi
Faktor Resiko
Pengobatan
Prognosis
Menyampaikan berbagai
penelitian yang sudah
dilakukan, untuk
memberikan gambaran
apa saja yang sudahditeliti agar kita dapat
mengidentifikasi apa
yang masih belum
diketahui
Menyampaikanmasalah yang akan
diteliti.
Merupakan kesimpulandari komponenelaborasi
Mengandung sesuatuyang baru, yaitu salah
satu dari aspek populasi
design penelitian,
keluaran, dosis alat
ukur; dan lain-lain
Dapat juga berupapenelitian konfirmatif
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
7/18
7
BAGIAN 2 | KONSISTENMembuat Tujuh Komponen dalam Proposal Penelitian
Konsisten Satu Sama Lain
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
8/18
8
A. Konsistensi Pertanyaan Penelitian1. Menyusun Pertanyaan Penelitian yang baik. Kriteria
adalah:
a.Dibuat dalam kalimat tanya.b.Bersifat spesifik, yaitu menyebutkan variabel penelitian.c.Dalam satu pertanyaan yang mencari hubungan antar
variable hanya terdapat satu variabel tergantung.
Artinya bila variabel bebas lebih dari satu pertanyaan
penelitian boleh disatukan, dan bila variabel
tergantung lebih dari satu, pertanyaan penelitian
hendaknya dipisah.
d.Bila perlu tentukan mana pertanyaan yang utama danpertanyaan tambahan.
Diagnosis (2)
Hipotesis (3)
Besar sampel (5)
Design Penelitian (4)Rencana AnalisiPenelitian
Hasil yang diharapkan (7)
Pertanyaan Penelitian (1)
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
9/18
9
2. Tambahan variabel komposit.Variabel komposit adalah variabel yang merupakan
kesimpulan dari beberapa variabel. Apabila yang diteliti
adalah variabel komposit kriteria spesifik terpenuhi. Akan
tetapi bila yang akan diteliti variabel penyusunnya kriteriaspesifik tidak terpenuhi.
B. Konsistensi Tujuan Penelitian : Umum & KhususTujuan umumadalah tujuan yang melingkupi semua tujuan penelitian,
sehingga peneliti harus memformulasikan agar semua tujuan penelitian
terangkum dalam tujuan umum
Tujuan khusus adalah tujuan yang mengandung lebih rinci yang ingin
dicapai oleh penelitian, merupakan uraian yang lebih detail daritujuan umum. Tujuan khusus harus konsisten dengan pertanyaan
penelitian. Jika pertanyaan penelitian jumlahnya lima, tujuan khususjuga harus lima. Tujuan khusus yang baik harus mengandung ciri
sebagai berikut :
(1) Dibuat dalam kalimat berita(2) Konsisten dengan pertanyaan penelitian, baik dari jumlah maupun
urutannya.
(3) Bersifat spesifik (menyebutkan variabel penelitian).
A1
A2
A3
A4
A5
A
Hipertensi
Stroke iskemik
Stroke hemoragik
Jantung Koroner
Infark
Penyakit kardiovaskuler
(ya/tidak)
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
10/18
10
(4) Bila terdapat pertanyaan utama dan pertanyaan tambahan, buattujuan khusus utama dan tujuan khusus tambahan.
(5) Bila variabel bebas lebih dari satu, maka tujuan penelitian bolehdisatukan
(6) Bila variable tergantung lebih dari satu, maka tujuan penelitianhendaknya dipisah
C. Konsistensi Diagnosis Penelitian secara Statistik1. Maksud diagnosis Pertanyaan Penelitian adalah proses
mengklasifikasikan masalah penelitian secara metodologi
statistik
2. Cara Melakukan DiagnosisDeskriptif kategorik 1
Deskriptif numerik 2
Analitik Korelatif 3
Kategorik
Numerik
Deskriptif
Korelatif
Analitik
Bivariat
Komparatif
Kategorik
TidakBerpasangan
Berpasangan
Analitik kategorik tidakberpasangan 4
Analitik kategorik
berpasangan 5
Numerik
Tidak
berpasangan
2 KelompokAnalitik komparatif numerik tidak
berpasangan 2 kelompok 6
>2 KelompokAnalitik komparatif numerik tidak
berpasangan >2 kelompok 7
2 KelompokAnalitik komparatif numerik
berpasangan 2 kelompok 6
>2 KelompokAnalitik komparatif numerik
berpasangan >2 kelompok 7
Berpasangan
Regresi Liner 10
Regresi Logistik 11
Diagnostik 12
Survival 13
Analitik
Multivariat
Khusus
l
ii
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
11/18
11
2.1DeskriptifAnalitikDeskriptif adalah pene;itian yang bertujuan mengetahui hubungan
antar variabel. Penelitian analitik apabila tidak bertujuan
mengetahui hubungan antar variabel, hanya menjelaskan tentang
variabel mandiri.
2.2Kategorik NumerikCara membedakan variable katagorik dengan numerik adalah
dari Kata kunci yang digunakan, yaitu variabel katagorik adalah
persentase, porposi, prevalensi, dan insiden. Sementara untuk
variabel numerik adalah rerata.
Kategorik Numerik
Contoh Klasik Jenis Kelamin Berat Badan
Kategorik Variabel Laki Laki
Perempuan
Tidak ada kategori
VariabelKata Kunci Proporsi, persentase Rerata
Contoh hasil /contoh penyajian
Persentase laki-laki55%
Rerata berat badan22 + 5kg
2.3Penelitian Deskriptif : Deskriptif KategorikDeskriptif NumerikNo. Contoh Masalah Penelitian Jenis Masalah1. Berapa prevalensi inkontinensia urine pada
wanita usia > 50 tahun?
Deskriptif
Kategorik
2. Berapa prevalensi katarak pada penduduk usia>50 tahun?
3. Berapa insidens kejang berulang pada anak
dengan riwayat kejang?4. Berapa presentase disfungsi ereksi pada pasien
skizofrenia?5. Berapa proporsi status gizi buruk di Kabupaten
A?6. Berapa rerata skor kualitas hidup pasien dengan
gangguan asma ringanDeskriptif
Numerik7. Berapa rerata hasil pemeriksaan uroflowmetri
pada pasien inkontinensia urine?8. Berapa rerata kadar asam laktat pada pasien
Analitik
Deskriptif Tidak mencari hubungan antar variabel
Mencari hubungan antar variabel
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
12/18
12
yang mengalami sepsis?9. Berapa rerata skor pengetahuan ibu hamil
tentang ante natal care?10. Berapa rerata kadar kolesterol pasien yang
mendapat terapi obat A selama satu bulan?
2.4Analitik : Analitik Bivariat MultivariatPenelitian analitik diklasifikasikan menjadi dua, yaitu analitik bivariat
dan multivariat.
Analitik bivariat adalah : penelitian yang mencari hubungan antara
dua variabel, analitik multivariat adalah : penelitian yang mencari
hubungan antara banyak variabel bebas dengan satu variabel
tergantung.
Bivariat Multivariat
2.5Analitik Bivariat : Analitik KorelatifAnalitik KomparatifAda tiga pendekatan mengetahui apakah hubungan antara
variabel dilakukan secara analitik komparatif atau korelatif.
Pendekatan itu adalah :
(1)Dilihat dari hasil, penelitian korelatif menghasilkan keluaranberupa koefisien korelasi (r). Penelitian komperatifmenghasilkan
perbandingan proporsi jika yang dibandingkan adalah variabel
kategorik dan perbandingan rerata jika yang dibandingkan
adalah variabel numerik
(2)Dilihat dari segi bahasa, untuk menunjukkan bahwa penelitiananalitik dari bahasa inggris correlation akan digunakan kata
A
B
C
D
YA B
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
13/18
13
kunci korelasi. Untuk penelitian Comparasion digunakan
hubungan, perbedaan atau perbandingan.
(3)Dilihat dari segi variabel yang dihubungkan : Hubungan antaravariable numerik dengan variabel numerik pasti dilakukan
secara korelatif. Hubungan antar variable katagorik dengankatagorik atau katagorik dengan numerik umumnya dilakukan
secara komparatif. Hubungan katagorik dengan katagorik
disebut sebagai komparatif katagorik, sementara hubungan
katagorik dengan numerik disebut sebagai komparatif numerik.
Sudut Pandang Komparatif Korelatif
Dari segi hasil yang diperoleh
Perbandingan
proporsi
Perbandingan
rerata
Koefisien korelasi (r)
Dari segi
bahasa
Padanan dalam
bahasa inggrisComparation Correlation
Istilah bahasa
Indonesia yang
digunakan
Hubungan,
perbedaan,
perbandingan
Korelasi
Dari segi
Variabel Variabel yangdihubungkan
Kategorik
Kategorik atauKategorik
Numerik
Numerik Numerik
Kategorik Kategorik *
Kategorik Numerik *
Variabel yang
dibandingkan
Kategorik
Numerik-
.* Mencari hubungan antara variabel kategorik dengan kategorik, dan kategorikdengan numerik dengan cara korelasi jarang digunakan dalam dunia
kedokteran.
2.6Analitik Komparatif Kategorik Analitik Komparatif Numerik
TerminologiVariabel yang
dihubungkan
Variabel yang
dibandingkan
Komparatif kategorik Kategorik dengankategorik
Kategorik
Komparatif Numerik Kategorik denganNumerik
Numerik
Tujuan PenelitianVariabel yang
dihubungkan
Variabel yang
dibandingkanMasalah
Mengetahui perbandingankesembuhan antara obat A
dengan obat B
Kategorik denganKategorik (Obat dengan
Kesembuhan)
Kategorik(Kesembuhan)
KomparatifKategorik
Mengetahui perbandingan
lama perawatan antara
obat A dengan obat B
Kategorik dengan
Numerik (Obat dengan
lama rawat)
Numerik (lama
perawatan)
Komparatif
Numerik
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
14/18
14
2.7Berpasangan tidak berpasanganKelompok data dikatakan berpasangan karena pengukurannya
berulang, juga bila penelitian melakukan metode matching dalam
pengambilan sampel, juga diperoleh dalam penelitian uji klinis
yang menggunakan metode crossover , pertukaran antarakelompok kontrol menjadi perlakuan dan perlakuan menjadi
kontrol. Kesimpulan bahwa variabel berpasangan apabila :
(1)Variabel yang sama berasal dari kelompok individu yang samakarena pengukuran berulang, atau
(2)Variabel yang sama berasal dari kelompok individu yang samakarena design dengan cross over, atau
(3)Variabel yang sama berasal dari individu yang berbeda, tetapidilakukan proses matching pada cara pengambilan subjek,
atau
(4)Variabel yang sama berasal dari individu yang sama karenadiambil dari bagian tubuh yang berbeda.
2.8Jumlah Kelompok : Dua Kelompok Lebih dari Dua KelompokUntuk analitik komparatif numerik, langkah selanjutnya adalah
menentukan jumlah kelompok, apakah dua kelompok atau lebih
dari dua kelompok.
2.9Masalah Khusus : Survival dan DiagnostikMasalah survival adalah masalah yang ingin melihat terjadinya
suatu kejadian (event) sekaligus dengan pertimbangan waktu
terjadinya event tersebut. Kekhasan pada masalah ini adalah
pada faktor waktu oleh sebab itu dimasukkan dalam masalah
khusus.
Masalah diagnostik adalah masalah yang ingin mengetahui nilaidiagnostik suatu alat ukur yang diwakili oleh nilai nilai senstivitas,
spesifitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif.
D. Konsistensi membuat Hipotesis Penelitian1. Misi Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban
sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (analitik), yang
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
15/18
15
akan dibuktikan melalui penelitian, sehingga dua kemungkinan hasil
hipotesis terbukti atau tidak
2. Perbedaan Hipotesis statistik dengan hipotesis penelitianHipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian, Hipotesis statistik adalah jawaban sementara
terhadap uji statistik.
Hipotesis statistik tersebut bersifat universal, sementara hipotesis
penelitian bersifat individual
3. Menyusun Hipotesis yang benarSyaratnya adalah(1) Merupakan kalimat deklaratif(2) Konsisten dengan pertanyaan penelitian(3) Hipotesis hanya dibuat untuk penelitian analitik(4) Hipotesis hanya dibuat untuk pertanyaan utama(5) Menyebutkan Variabel secara spesifik(6) Hanya mengandung satu variabel bebas dan satu variabel
tergantung.
(7) Hipotesis boleh mengandung beberapa variabel bebas, tapihanya mengandung satu variabel tergantung.
(8) Hipotesis dapat dibuat dalam bentuk hipotesis negatif maupunhipotesis positif.
(9) Hipotesis positif dapat dibuat dalam hipotesis satu arah ataudua arah.
4. Jenis hipotesis penelitianJenis hipotesis penelitian ada dua yaitu hipotesis negatif dengan
hipotesis positif.
Hipotesis Negatif adalah jawaban sementara jawaban sementara
yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel atau tidak
ada perbedaan antar variabel.
Hipotesis Positif adalah hipotesis yang menyatakan adanya
hubungan antar variabel atau adanya perbedaan antar variabel.
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
16/18
16
Hipotesis positif hanya menyatakan adanya hubungan / perbedaan
antar variabel tanpa menyebutkan secara jelas sifat hubungan
tersebut, dinamakan sebagai hipotesis dua arah.
Hipotesis positif yang menyatakan adanya hubungan antar variabel,
menyebutkan secara jelas sifat hubungannya dinamakan hipotesissatu arah.
5. Contoh Hipotesis PenelitianHipotesis Komentar PerbaikanApakah terdapat
perbedaan proporsi
kesembuhan antarapasien yang diobati obat
A dibandingkan obat B?
Tidak deklaratif Terdapat perbedaan
proporsi kesembuhan
antara pasien yangdiobati obat A
dibandingkan obat B
Prevalensi gizi buruk di
Kabupaten Y sebesar 20%
Tidak ada hipotesis untuk
penelitian deskriptif
Tidak ada hipotesis
E. Konsistensi Memilih Design Penelitian1. Pemilihan Design Penelitian
No. Masalah Design yang sesuai
1. Deskriptif (prevalensi) Potong Lintang
2. Deskriptif (insiden) Kohort
3. Hubungan antarvariabel1. Eksperimen / uji klinis2. Kohort3. Kasus kontrol4. Potong lintang5. Serial kasus6. Laporan kasus
4. Uji Klinis 1. Uji klinis acak tercemar ganda2. Uji klinis acak tersamar tunggal3. Uji klinis acak tidak tersamar4. Uji klinis tidak acak dengan pembanding5. Uji klinis tanpa pembanding
5. Diagnostik1. Potong Lintang2. Kasus kontrol
6. Survival Kohort
F. Konsistensi Menentukan Besar Sampel1. Penentuan Rumus Besar Sampel
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
17/18
17
Untuk menentukan rumus besar sampel yang tepat harus memahami
masalah pertanyaan penelitian / masalah penelitian secara statistik.
Tabel berikut akan menjelaskan
Jenis PertanyaanPenelitian
Skala Pengukuran Variabel
Kategorik Numerik
Deskriptif(Jenis 1 dan 2)
( )
Analitis :Tidak Berpasangan(Jenis 3 dan 4)
Analitis :Berpasangan(Jenis 5 dan 6)
Analitis : Korelatif(Jenis 7) { [ ]}
Design Khusus (Jenis 8)
Diagnostik dengankeluaran sensitivitas
Diagnostik dengankeluaran AUC
Prognostik Regresi Linear atau rule of thumbRegresi Logistik ( )
Kesintasan Uji Kesesuaian Uji Validitas { [ ]}
G. Konsistensi Menentukan Analisis
5/24/2018 Membuat Proposal Penelitian.docx
18/18
18
1. Pemilihan Analisis
No. Masalah penelitian
Analisis
Prioritas Alternatif1. Deskriptif Kategori Frekuensi Presentase -
2. Deskriptif numerik Rerata (simpang baku)*Median (minimum maksimum)
3. Korelatif Pearson* Spearman
4.
Analitik komparatif
kategorikal tidakberpasangan
Chi Square #
- Uji Fisher
- Kolmogorov
-Smirnov
5.Analitik komparatif
kategorikal berpasangan
McNemar, Cochran,
Wilcoxon, Friedman$-
6.
Analitik komparatif
numerik tidak
berpasangan 2 kelompok
T tidak berpasangan* Mann-Whitney
7.
Analitik komparatif
numerik tidak
berpasangan >2
kelompok
One way anova* Kruskal Walls
8.
Analitik komparatif
numerik berpasangan 2
kelompok
T Berpasangan* Wilcoxon
9.
Analitik komparatif
numerik berpasangan > 2
kelompok
Two way anova* Friedman
10.Multivariat variabel
tergantung numerik Regresi Linear -
11.Multivariat variabel
tergantung kategorikRegresi Kategorik -
12. Diagnostik
Sensitivitas, spesifisitas, nilai
prediksi positif, nilai prediksinegatif
-
13. SurvivalKapplan meier Cox
regression