8/7/2019 MATERIB PRAM
1/90
This is a "feed" of frequently changing content on this site.
You can subscribe to this feed to receive updates when this content changes.
8/7/2019 MATERIB PRAM
2/90
Pramuka SMA Kramat
desain kaos lapangan
Wednesday, March 16, 2011 10:23 AM
8/7/2019 MATERIB PRAM
3/90
MATERI LDK
Tuesday, January 18, 2011 5:29 PM
MATERI I
HAKEKAT KEPEMIMPINAN
1. Sejumlah manusia yang berkelompok untuk mencapai suatu tujuan memerlukan
pemimpin. Pimpinan ini mutlak adanya kalau mereka ingin maju untuk mencapai tujuan
tersebut.Tanpa Pimpinan, suatu kelompok tak ubahnya kapal tanpa nahkoda.
2. Kepimimpinan didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan dalam hubungan
antar manusia untuk mempengaruhi orang lain melalui proses komunikasi yang
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.
3. Dengan demikian ada 4(empat) hal dalam arti kepimimpinan :
8/7/2019 MATERIB PRAM
4/90
a. pendayagunaan pengaruh
b. hubungan antar manusia
c. proses komunikasi
d. pencapaian suatu tujuan
Keempat hal diatas akan menentukan keefektifan tindakan kepemimpinan.
4. Usaha mempengaruhi orang lain itu sendiri sudah merupakan tindakan
kepemimpinan, tanpa mempedulikan apakah pemimpin tersebut dapat mempengaruhi
tingkah laku orang lain atau tidak. Efektif tidaknya usaha kepemimpinanlah yang diukur
dari perubahan yang terjadi.
BAGAIMANA MEMPENGARUHI ORANG LAIN
1. Kekuasaan adalah kapasitas atau kesanggupan untuk mempengaruhi.
2. Otoritas/wewenang adalah merupakan hak, untuk mempengaruhi para pengikut,
dan hak ini diperoleh dari jabatan yang dijabat dari dala organisasi.
3. Menurut French dan reven, ada tujuh jenis sumber-sumber kekuasaan yang
dimiliki oleh pemimpin.
8/7/2019 MATERIB PRAM
5/90
4. Kekuasaan yang bersumber dari organisasi adalah :
a. Kekuasaan sah (legitinate power)
Kekuasaan ini karena ia memiliki jabatan tertentu.
b. Kekuasaan paksaan (coersive power)
Kekuasaan yang timbul karena ia memiliki kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya.
c. Kekuasaan imbalan (reward power)
Kekuasaan atas dasar kemampuan memberikan imbalan dan hukuman.
5. Kekuasaan yang bersumber dari individu :
a. Kekuasaan ahli (expert power)
Kekuasaan ini dikarenakan yang bersangkutan lebih ahli dibanding yang lain.
b. Kekuasaan informasi (information power)
Kekuasaan ini timbul karena orang tersebut lebih banyak memiliki informasi.
c. Kekuasaan koneksi (conection power)
8/7/2019 MATERIB PRAM
6/90
8/7/2019 MATERIB PRAM
7/90
c. memecahkan persengkataan
d. merangsang perkembangan cara berfikir yang berpedoman pada tujuan.
9. Gaya kepemimpinan seseorang akan menentukan jenis kekuasaan yang
digunakannya. Ada dua gaya utama, yaitu :
a. Berorientasi pada tugas
Disini sang pemimpin menekankan pada pentingnya penyelesaian tugas dengan cara
mengatur penugasan kerja, pengambilan keputusan dan penilaian hasil keja.
Pengawasan dilakukan dengan ketat. Pemimpin lebih mementingkan penyelesaian tugas
dengan cara penggunaan kekuasaan yang bersumber pada imbalan, paksaan dan sah,
dalam usaha yang mempengaruhi tingkah laku dan hasil kerja pengikut.
b. Berorientasi pada pengikut
Orientasi pada pengikut ditunjuk dengan sikap terbuka dan ramah serta usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengikutnya. Ia berusaha mendelegasikan
pengambilan keputusan serta berusaha membantu pengikutnya untuk memuaskan
kebutuhan mereka dengan menciptakan iklim dan lingkunagn yang mendukung. Sumber
kekuasaan yang digunakan adalah keahlian dan kharisma. Gaya kepemimpinan yang
ideal adalah yang menggabungkan kedua orientasi tersebut secara berimbang.
MATERI II
8/7/2019 MATERIB PRAM
8/90
KEPEMIMPINAN DI AMBALAN/RACANA
1. Rumus pembinaan dalam Gerakan Pramuka mengatakan untuk dan oleh Penegak
dan pandega, dibawah pimpinan Penegak dan Pandega dan dengan bimbingan dantanggung jawab pembinanya. Peran Pembina lebih bersifat pendamping Tut Wuri
Handayani.
2. Dalam bidang Gerakan dan Teknik Kepramukaan ditangani oleh Dewan Ambalan
atau Dewan Racana, seang bidang pendidikan yang bersifat kejiwaan dalam usaha
pembentukan watak dan pribadi ditangani oleh Pembina.
3. Dalam melaksanakan sistem beregu, pembina mendelegasikan kepemimpinannyakepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana. Bimbingan Pembina lebih diarahkan
kepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana(serta pimpinan sangga/reka) dan tidak
langsung kepada anggota ambalan/racana. Kepada Dewan Ambalan/Racana, Pembina
menjelaskan dan membantu mereka untuk dapat menggerakkan Ambalan/Racana.
4. Dengan demikian jelaslah bahwa Dewan Ambalan/Racanma-lah yang betugas
merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan, latihan
serta program satuannya.
5. Atas dasar itu, pimpinan yang duduk di Dewan Ambalan/Racana perlu :
a. Mengetahui kesenangan dan perhatian khusus anggotanya.
b. Mengenal lebih dekat pribadi anggotanya, dengan bersama-sama melakuak
pengembaraan, pekemahan dan mengunjungi mereka dirumahnya masing-masing.
c. Mempunyai wibawa dan dapat memberikan contoh pribadinya sehingga anggota-
anggotanya dapat menghargainya.
8/7/2019 MATERIB PRAM
9/90
d. Memiliki kecakapan memimpin dengan bijaksana, penuh semangat, disiplin dan
pandangan luas. Lord Baden Powel pernah berkata Ingatlah kamu harus memberikan
pimpinan, bukan desakan(Scouting For Boys,1908). Ia bukanlah seorang komandan
yang perintah-perintahnya harus dilakukan tanpa dibantah, tetapi ia seorang kakak
yangmendampingi mereka.
e. Memberikan kesempatan kepada orang lain, terutama orang yang lebih muda,
supaya memperoleh pengalaman memimpin dan dapat mengembangkan kecakapannya.
f. Menghubungi Pembina atau pembantu Pembina selaku pendampingnya, bila
mendaptkan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkannya sendiri untuk
mendapat bantuannya.
6. Lebih jauh lagi, Baden Powell mengemukakan empat hal utama yang harus ada
pada seorang pemimpin yang antara lain sebagai berikut ;
a. Ia harus mempunyai kepercayaan dan keyakinan penuh tentang kebenaran dari
apa yang telah dipilihnya.
b. Dia harus selalu mempunyai kepribadian yang selalu tampak riang gembira, kuat,pengertian, simpatik dan bersahabat dengan pengikutnya. Dengan demikian
menguatkan kerjasama yang menyenangkan dengan mereka.
c. Dia harus mempunyai kepercayaan tehadap diri sendiri denga jalan megetahui
tugas/pekerjaannya. Dengan demikian meningkatkan rasa percaya diri pengikutnya.
d. Apa yang dikhotbahkan harus dipraktekkan sendiri, dengan demikian memberi
contoh kepada temannya.
8/7/2019 MATERIB PRAM
10/90
MATERI III
PERANAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK DAN PANDEGA
I. PENDAHULUAN
Keberadaan Dewan dalam Satuan Pramuka merupakan wadah kegiatan Pramuka dalam
mengembangkan :
1. jiwa kepemimpinan.
2. kemampuan bermasyarakat, bekerja sama, tenggang rasa dan hidup bergotong -
royong.
3. kemampuan mengadministrasikan kegiatan satuan.
4. kemampuan hubungan insani dan kehumasan.
5. kemampuan dalam menyusun/perencanaan, pemrograman, pelaksanaan dan
penilaian atas suatu kegiatan.
6. kemampuan jiwa demokratis
8/7/2019 MATERIB PRAM
11/90
II. MATERI POKOK
1. Dewan Satuan Pramuka merupakan perwakilan dari Barung, Regu, Sangga, Racana.
2. Dewan Satuan Pramuka, dapat dibedakan menjadi:
a. Dewan perindukan Siaga / Dewan Siaga, terdiri dari
1) Pemimpin Barung Utama sebagai Ketua
2) Para Pemimpin Barung sebagai Sekretaris Bendahara,
3) Para wakil Pemimpin Barung anggota.
4) Para Pembina Pramuka Siaga dan Pembantu Pembina Siaga bertindak sebagai
penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak mengambil
keputusan terakhir.
b. Dewan Pasukan Penggalang/ Dewan Penggalang, terdiri dari :
1) pemimpin regu utama ( PRATAMA ) sebagai ketua.
2) para pemimpin regu sebagai sekretaris , bendahara &
3) para wakil pemimpin regu anggota
8/7/2019 MATERIB PRAM
12/90
4) para Pembina Pramuka Penggalang dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang
bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak
pengambilan keputusan terakhir.
c. Dewan Ambalan Penegak / Dewan Penegak, Dewan Racana Pandega/ Dewan
Pandega, terdiri dari :
1) Ketua Dewan Penegak di pegang oleh Pradana dan Ketua Dewan Pandega dipegang
oleh Ketua Racana.
2) Seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara serta beberapa
orang anggota dipilih dari para pemimpin wakil pemimpin Sangga. Sedangkan untukwakil ketua Dewan Pandega, sekretaris dan bendahara di pilih dari anggota Racana.
Pembina Pramuka Penegak dan Pembina Pramuka Pandega tidak duduk dalam Dewan
Penegak maupun Dewan Pandega, Pembina berfungsi sebagai konsultan dan fasilitator.
d. Dewan Satuan Karya Pramuka ( SAKA )
1) masing - masing SAKA membentuk Dewan SAKA
2) susunan Dewan SAKA sama dengan Dewan Penegak / Pandega
3) Dewan SAKA berkedudukan di Kwartir Cabang
3. Dewan Satuan bertugas :
a. Menyusun perencanaan, pemrograman , pelaksana program dan mengadakan
penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
8/7/2019 MATERIB PRAM
13/90
b. Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
c. Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
d. Keputusan Dewan dibuat secara demokratis
4. Dewan Kehormatan
Dewan kehormatan ialah dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan satuan
dengan tugas :
a. membahas proses pelantikan seorang Pramuka.
b. membahas proses pemilihan dan pelantikan pemimpin satuan.
c. membahas tentang pemberian penghargaan atas prestasi seorang Pramuka.
d. membahas tentang tindakan atas pelanggaraan Kode Kehormatan Pramuka.
e. membahas tentang rehabilitasi anggota satuan.
5. Dewan Kehormatan dalam satuan
a. Pada Peridukan Siaga tidak dibentuk Dewan Kehormatan untuk itu peranan Dewan
Kehormatan dibebankan kepada para Pembina Pramuka Siaga dan Pembantu Pembina
Siaga.
8/7/2019 MATERIB PRAM
14/90
b. Dewan Kehormatan Penggalang, terdiri atas :
1) Ketua di pegang langsung oleh Pembina Pramuka Penggalang
2) Wakil ketua dipegang oleh Pembantu Pembina Penggalang
3) Sekretaris dipegang oleh salah seorang pemimpin regu
4) Anggota dewan kehormatan terdiri dari semua Pemimpin regu
c. Dewan Kehormatan Penegak, terdiri atas
1) Ketua di pegang oleh PRADANA
2) Wakil ketua, Sekretaris, dan anggota adalah para pemimpin Sangga dan wakil
Pemimpin Sangga.
(3) Pembina dan para pembantu Pramuka Penegak sebagai penasehat dan pengarah.
d. Dewan Kehormatan Pandega, terdiri atas :
1) Ketua di pegang oleh ketua Racana
2) Wakil ketua, sekretaris, bendahara dan anggota adalah para anggota Rancana yang
sudah di lantik
8/7/2019 MATERIB PRAM
15/90
3) Pembina Pramuka Pandega sebagai penasehat & pengarah
6. Dalam Gerakan Pramuka disamping kita dapati Dewan Satuan Pramuka terdapat
pula Dewan Kerja Penegak Pandega, sebagai berikut :
a. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Ranting (DKR) berkedudukan di Kwartir
Ranting.
b. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Cabang (DKC) berkedudukan di Kwartir
Cabang.
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Daerah (DKD) berkedudukan di Kwartir
Daerah.
d. Dewan Kerja Pramuka Panegak Pandega Nasional (DKN) berkedudukan di Kwartir
Nasional.
7. Dewan Kerja dalam Gerakan Pramuka adalah badan kelengkapan Kwartir berfungsi
sebagai wahana kaderisasi kepemimpinan, dan bertugas mengelola Pramuka Penegak
dan Pandega.
8. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega dipilih oleh musyawarah Pramuka Penegak
dan Pandega Puteri Putera (MUSPANITERA) ditingkat masing - masing yang kemudian
disahkan oleh Kwartir.
9. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega :
a. Susunan Dewan Kerja
8/7/2019 MATERIB PRAM
16/90
1) Ketua
2) Wakil ketua
3) Sekretaris I dan Sekretaris II
4) Bendahara
5) Beberapa anggota
b. Apabila Ketua Dewan Kerja tersebut terpilih seorang putera, maka harus dipilih
seorang puteri sebagai wakil ketua, atau sebaliknya.
c. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja, adalah ex officio anggota Kwartir sebagai
andalan.
III. PENUTUP
Keberadaan Dewan Satuan Pramuka, Dewan Kehormatan Satuan, dan Dewan Kerja,
mentengarai bahwa peserta didik pada proses pendidikan dalam Gerakan Pramuka
berperan sebagai subyek pendidikan.
KEPUSTAKAAN
8/7/2019 MATERIB PRAM
17/90
1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA (Kepres No. 34 Th. 1999 dan Kep Ka. Kwarnas
No. 107 Th 1999), Kwarnas. Jakarta, 1999.
2. PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN PRAMUKA (137 Th 1990) Kwarnas.Jakarta, 1990.
3. PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA (PP 118 Th. 1977)
Kwarnas. Jakarta, 1977.
4. PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PENEGAK PANDEGA PUTERA &
PUTERI (PP 106 Th 1980). Kwarnas. Jakarta, 1980
5. SCOUTING : AN EDUCATIONAL SYSTEM, The Team System. WSB JENEVA.
MATERI IV
DASAR DASAR MANAGEMENT
PENDAHULUAN
Organisasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan orang orang yang bekerja sama dalam
sebuah pembagian kerja guna mencapai tujuan bersama tertentu. Seorang pakar
management yang bernama Chester I Bernard berpendapat bahwa Organisasi
organisasi yang merupakan aktivitas aktivitas terkoordinasi secara sadar dari sistem
sistem sosial atau teknikal antara dua orang atau lebih, harus di manage, agar dapat
dicapai sasaran sasaran untuk jangka waktu tertentu.
8/7/2019 MATERIB PRAM
18/90
Dapat diambil kesimpulan bahwa management merupakan proses pencapaian,
penggunaan dan pemanfaatan aneka macam sumber sumber daya esensial, yangdapat membantu pencapaian sasaran sasaran tertentu organisasi. Secara konseptual
setidaknya ada empat langkah secara berurutan yang dinyatakan orang sebagai proses
atau fungsi management yang akan dijelaskan berikut yang dikenal dengan singkatan
POAC yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
PROSES MANAGEMENT
1. Planning ( Perencanaan )
Pengertiannya adalah suatu proses dimana seorang atau kelompok memformulasikan
serentetan tindakan untuk suatu kegiatan tertentu, dan ditujukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Terdapat tiga ciri aktivitas dari perencanaan yaitu :
o Pemikiran kemasa yang akan datang
o Pengambilan keputusan
o Orientasi pada tujuan
8/7/2019 MATERIB PRAM
19/90
Manfaat dari sebuah perencanaan adalah :
- memberikan gambaran secara menyeluruh dari program / kegiatan yang akan
dilaksanakan.
- memberikan arah dari pelaksanaan.
- memperkecil kesalahan / kekeliruan.
- mengkoordinir pelaksanaan.
- Membatasi ruang gerak dan waktu pelaksanaan.
Langkah langkah dari perencanaan :
- What, adalah upaya mempertanyakan tujuan dan kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Why, proses mempertanyakan kembali mengapa atas What diambil
- When, tindakan mempertanyakan bilamana diselenggarakannya suatu kegiatan
- Where, tindakan mempertanyakan dimana tempat menyelenggarakannya suatu
kegiatan
- Who, tindakan mempertanyakan siapa pelaksananya / human resources
8/7/2019 MATERIB PRAM
20/90
- How, tindakan mempertanyakan kemudian merencanakan dan memutuskan
bagaimana metode kerja, controlling, hubungan kerja struktural, biaya,
pertanggungjawaban, penilaian.
2. Organizing ( Pengorganisasian )
Organizing berarti tindakan menetapkan hubaungan perlaku efektif antara orang-orang,
sehingga mereka dapat bekerja sama secara efektif dan mencapai kepuasan pribadi
dalam hal melaksanakan tugas-tugas khusus dalam kondisi-kondisi lingkungan tertentu,
dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
3. Actuating ( Penggerakan )
Setelah rencana selesai disusun dan organisasi yang diperlukan dibentuk, begitu pula
setelah jabatan-jabatan yang ada terisi, maka organisasi yang bersangkutan siap untuk
digerakkan. Secara kiasan seakan-akan organisasi tersebut menunggu orang yang
membunyikan lonceng untuk memulai aktivitas-aktivitasnya. Hal ini merupakan
tanggung jawab dari seorang manajer/pemimpin dan dilaksanakan melalui fungsimemimpin/membina/mengarahkan aktivitasnya. Hal ini merupakan tanggung jawab dari
seorang manajer/pemimpin dan dilaksanakan melalui fungsi
memimpin/membina/mengarahkan.
4. Controlling ( Pengawasan )
Pengawasan merupakan suatu fungsi yang melengkapi lingkaran siklus management
secara penuh. Ia merupakan suatu mekanisme pengendali yang mengkaitkan semuafungsi fungsi yang mendahuluinya berupa : pengorganisasian menempatkan anggota
pada posisi posisi yang ada dalam struktur organisasi memimpin mereka ke arah
tujuan perencanaan. Proses pengawasan menetapkan standar standar dan kemudian
mengukur hasil hasil yang dicapai berdasarkannya. Tindakan perbaikan dilaksanakan
apabila kesenjangan antara apa yang direncanakan dengan apa yang sesungguhnya
terjadi dalam kenyataan terlampau besar. Pengawasan dapat dilaksanakan sebelum,
8/7/2019 MATERIB PRAM
21/90
sesudah atau pada tahap manapun dalam proses konversi yang berlangsung.
Pengawasan kan menjadi sangat efektif apabila ditempatkan secara selektif pada titik
titik kritikal yang menentukan berhasil gagalnya suatu aktivitas atau proses.
Proses pengawasan :
o tetapkan standar standar unjuk kerja ( kinerja )
o ukurlah hasil unjuk kerja aktual
o bandingkanlah hasil unjuk kerja aktual dengan standar
o laksanakan tindakan tindakan perbaikan / korektif
Sistem pengawasan :
- Feed Forward Control ( pengawasan pada saat masukan / awal )
- Concurrent Control ( pengawasan pada saat pekerjaan sedang berlangsung )
- Feed Back Control ( pengawasan pada saat kegiatan / operasi selesai dilaksanakan
)
Metode Pengawasan :
- Observasi langsung
8/7/2019 MATERIB PRAM
22/90
- Metode Statistikal
- Metode Laporan
MATERI V
ADMINISTRASI GUGUSDEPAN DAN SATUAN
Oleh: Kak. Fatwa Tajudin
Administrasi dalam arti sempit, adlah kegiatan yang menyangkut teknis ketatausahaan,
seperti: surat menyurat, tulis menulis, pengetikan, pembukuan, arsip-arsip dsb.
Administrasi dalam arti luas adalah suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Administrasi yang dibutuhkan sebagai sarana pembantu seperti, misalnya:
1. Buku Presentasi (Kehadiran)
No Nama Satuan H S I A Iuran Tabungan Paraf
8/7/2019 MATERIB PRAM
23/90
2. Buku Iuran
3. Buku Tabungan (Bisa Disatukan Dengan Buku Hadir)
4. Buku Acara (Agenda) Latihan
No Kegiatan Waktu Tempat peserta Biaya Keterangan
5. Buku Catatan Rapat (Notulen Rapat)
Hari, Tanggal :
Waktu :
Pokok pembicaraan.................................................... ................................. :
Pencatat :
No Permasalahan Pemecahan Keterangan
6. Buku Inventaris (Perbendaharaan Benda / Peralatan)
No Barang Klasifikasi Jumlah Keadaan Sumber ket
7. Buku Catatan Peristiwa / Kegiatan Penting (Log)
No Tanggal Catatan Keterangan
8/7/2019 MATERIB PRAM
24/90
8. Buku Kas Keuangan (Pemasukan dan Pengeluaran)
1. Buku kas besar
2. Buku kas kecil
No Tanggal Jenis Pengeluaran No Bukti Jumlah ket
9. Buku Catatan Pribadi (Tentang Anggota Yang Biasanya Dipegang oleh Pembina)
10. Buku Upacara Pelantikan
11. Buku dapta Istiadat Pasukandan Buku Renungan
12. Buku Tamu
No Hari / Tanggal Waktu Nama Jabatan Tujuan Alamat Ttd
13. Buku Ekspedisi (Keluar Masuk Surat)
No No surat Tanggal Surat Perihal Tujuan Paraf Ket
8/7/2019 MATERIB PRAM
25/90
Untuk lebih lengkapnya, perlu di lengkapi dengan peralatan latihan seperti di bawah ini :
1. Tiang bendera dan perlengkapannya.
2. Bendera merah putih, bendera kepanduan sedunia, bendera gerakan PRAMUKA.
3. Teks Panasila, Pembukaan UUD 1945 dan Dasa Dharma.
4. Buku renungan.
5. Tenda dan perlengkapannya.
6. Alat-alat masak.
7. Kompas dan Peta-peta.
8. Alat-alat berkebun.
9. Alat-alat untuk membuat hasta karya.
10. Alat-alat untuk melukis, kesenian dan olah raga.
11. Tongkat dan tali.
12. Alat P3K dan Kesehatan.
13. Buku-buku bacaan bermutu.
14. Alat-alat peraga untuk latihan.
15. Dsb.
Wajah - wajah Dewan Ambalan 2009/2010
Thursday, July 01, 2010 2:48 PM
Pradana Pangeran Geusan Ulun
Pradana Dayang Sumbi
8/7/2019 MATERIB PRAM
26/90
Juru Adat Pangeran Geusan Ulun
Juru Adat Dayang Sumbi
Sekretaris 1
Sekretaris 2
Bendahara 1
Bendahara 2
TEKNIK PERSIDANGAN
Thursday, July 01, 2010 2:16 PM
TEKNIK PERSIDANGAN
8/7/2019 MATERIB PRAM
27/90
Oleh: Ajid, S.Ag.
Jenis-Jenis Ketukan dalam Persidangan/Rapat dan Pengertian Serta Kegunaannya:
Ketukan 1 (satu) kali:
a. Untuk menskor atau membuka kemali persidangan.
b. Memberi perhatian pada presidium sidang baik perorangan maupun banyak.
c. Untuk mengambil keputusan sementara.
Ketukan 2 (dua) kali:
a. Untuk menskor siang selama 2 x 15 atau 2 x 30
b. Membuka persidangan kembali atau mencabut skorsing.
Ketukan 3 (tiga) kali:
a. Pembukaan
b. Penutupan persidangan
c. Mengambil kepuutusan terakhir.
Macam-Macam Persidangan
1. Sidang ditinjau dari peserta siding
a. Sidang pleno
b. Sidang komisi
c. Sidang sub komisi
2. Sidang ditinjau dari segi keputusan
a. Kongres (muktamar)
b. Musyawarah
c. Konferensi
d. Rapat anggota
3. Sidang ditinjau dari yang mengikuti persidangan
a. Rapat presidium
8/7/2019 MATERIB PRAM
28/90
b. Rapat BHP
c. Rapat pleno
d. Rapat bagian (seksi)
Unsur-Unsur Persidangan
a. Ruang siding/tempat siding
b. Waktu siding
c. Perlengkapan sidang
d. Peserta sidang
e. Pimpinan sidang
f. Acara sidang
g. Sekretaris sidang
h. Kesimpulan sidang.
Tugas Dan Kewajiban Pimpinan Sidang
a. Mengarahkan untuk menyelesaikan masalah
b. Memeinta persetujuan peserta sidang dalam menyusun acara dan tata tertib sidang.
c. Menjelaskan masalah yang akan dibahas
d. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang
e. Memberi masalah, menyalurkan dan mengarahkan.
f. Menyimpulkan hasil-hasil pembicaraan dan menjelaskan kembali.
g. Mengusahakan agar mendapat kesepakatan dan keputusan.
Syarat-Syarat Pimpinan Sidang
a. Mempunyai jiwa leadership
b. Mempunyai pengetahuan yang luas
c. Mengetahui seluk beluk persidangan
d. Mempunyai pengalaman
e. Bijaksana dan tanggung jawab
8/7/2019 MATERIB PRAM
29/90
Sikap Pimpinan Sidang
a. Sopan dan hormat
b. Mempunyai vitalitas yang tinggi
c. Disipilin dan sabar
d. Menghargai tanggapan dan pendapat orang lain
e. Bersikap adil terhadap semua peserta sidang
f. Simpatik dan menarik
Sebab-Sebab Menjadi Pimpinan Sidang
a. Dipilih oleh peserta sidang
b. Dikarenakan jabatan dan kedudukan
c. Ditunjuk oleh atasannya
d. Diminta spontan oleh peserta sidang
Tata Tertib Sidang
a. Hak-hak peserta sidang (persidangan)
b. Pengaturan hak bicara dan hak suara
c. Peraturan-peraturan pimpinan sidang dan hak pimpinan sidang
d. Peraturan mengenai pimpinan sidang
e. Dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.
Tugas Sekretaris Sidang (Notulen)
Mencatat jalanya persidangan serta segala hal yang terjadi dalam persidangan.
Istilah-Istilah Persidangan
a. Schorsing : Menghentikan jalannya persidangan untuk sementara waktu, guna
menyegarkan
suasana sidang (istirahat) maksimal 2 x 24 jam.
b. Lobbying : Menghentikan jalannya sidangan/persidangan dalam waktu singkat
untuk
8/7/2019 MATERIB PRAM
30/90
Mengadakan persesuaian faham guna menari kesepakatan yang tidak diambil
dalam ruang sidang.
c. Interupsi : Memotong pembicaraan orang lain dalam persidangan terhadap peserta
lain.
Adapun jenis-jenis interupsi sebagai berikut:
a. Point of Order, yaitu memotong pembicaraan yang berhubungan dengan masalah
yang sedang dibicarakan.
b. Point of Information, yaitu memotong pembicaraan untuk menyampaikan suatu
informasi.
c. Point of Clarification, yaitu memotong pembicaraan untuk memberikan penjelasan
mengenai suatu masalah yang sedang dibicarakan.
d. Point of Personal Previlage, yaitu memotong pembicaraan untuk menyampaikan
pembelaan pribadi.
Foto ALumni Pada Narsis
Tuesday, June 08, 2010 9:52 PM
8/7/2019 MATERIB PRAM
31/90
10 Pribadi yang disukai
Tuesday, June 08, 2010 9:35 PM
10 Kualitas Pribadi yang Disukai
1. Ketulusan
Menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang.
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan
dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka
mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya
Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang
selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu ketulusan
tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
2. Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru
mengungkapkan kekuatan.
Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang
semakin berisi semakin menunduk.Orang yang rendah hati bisa mengakui dan
menghargai keunggulan orang lain.Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa okedan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan
Sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya.Orang yang setia selalu bisa
dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang
kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
4. Orang yang bersikap positif
Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang
buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebihsuka mencari solusi. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada
frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.
5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus
diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.
8/7/2019 MATERIB PRAM
32/90
8/7/2019 MATERIB PRAM
33/90
Menggali Potensi
Tuesday, June 08, 2010 9:34 PM
Menggali Potensi
Kamu pasti sering mendengar istilah kata potensi. Tahukah kamu apa artinya ?
Potensi adalah kemauan terpendam yang dimiliki seseorang karena kemampuan itu
masih terpendam, maka seseorang harus berusaha menggalinya agar kelihatan. Lalu
bagaimana menggali potensi ? antara lain melalui :
1. Mengenal diri sendiri.
Buatlah daftar untuk pertanyaan untuk diri sendiri apa yang membuat saya bahagia ?,
apa saja kelebihan dan kelemahan saya? Apa sebenarnya minat dan bakat saya ?
Jawablah pertanyaan pertanyaan tersebut dengan sejujurnya, kalau perlu minta
bantuan keluargamu atau sahabat untuk menilai kelebihan. Kelemahan, minat dan bakatkamu.
2. Kenali Motivasi Hidup.
Setiap orang memiliki motivasi ( dorongan dari dalam diri sendiri ) untuk mencapai
tujuan hidupnya. Cobalah mengenal apa motivasi hidup kamu. Misalnya apa yang bisa
memacu semangat kamu untuk melakukan hal hal terbaik dalam hidupmu ? Dengan
begitu kamu memiliki kekuatan dan dukungan dari dalam diri sendiri untuki
menghasilkan karya dan prestasi yang terbaik.
3. Jangan Mengadili Diri.
Mungkin kamu telah berusaha melakukan segala daya untuk mencapai suatu tujua.
Tetapi ternyata mengalami kegagalan. Jangan terlalu menyesali dan mengadili kesalahan
diri sendiri. Hal ini hanya akan membuang-buang waktu dan energ. Lebih baik waktu dab
energi kamu manfaatkan untuk bangkit kembali. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman
dan pelajaran berharga untuk mencapai keberhasilan yang tertunda.
Selamat menggali potensi diri sendiri........
By. Kak Fatwa
MANAJEMEN KONFLIK
Tuesday, June 08, 2010 9:33 PM
8/7/2019 MATERIB PRAM
34/90
MANAJEMEN KONFLIK
Merasa frustasi? Marah? Mudah emosi? Kita pasti pernah mengalaminya suatu waktu.
Yang menjadi permasalahan di sini adalah dapatkah kita mengontrol diri saat tertimpa
masalah? Salah satu jalan untuk dapat deal dengan rasa marah adalah dengan
mendinginkan pikiran. Saat menerima sesuatu yang membuat diri kita merasa sangat
marah dan emosi berlebihan, usahakan untuk menstop perasaan tersebut, tenangkan
diri, dan pikirkan setiap perkataan ataupun tindakan agar tidak menyesal belakangan.
Ekspresikan apa yang mengganggu dan mengapa hal tersebut membuat kita merasa
sangat marah.
Dengarkan dengan seksama apa yang orang lain katakan
Tentukan pilihan penyelesaian konflik tanpa adanya perkelahian dan menghindar.
Jika merasa tidak mampu menyelesaikan sendiri carilah bantuan.
Berbicara dengan orang tua dan orang dewasa
Apakah kalian pernah mencoba melakukan hal ini, namun tidak mendapatkan hal yang
kalian harapkan dari orang dewasa? Tenang.. Jangan emosi dulu. Mungkin hal ini
disebabkan oleh cara komunikasi kalian yang kurang tepat.
Nah, coba deh gunakan tips berikut ini untuk meningkatkan komunikasi kalian dengan
orang dewasa.
Jujurlah dengan perasaan kalian. Orang tua atau wali kalian bisa menjadi sumberdukungan ataupun saran. Akan tetapi mereka tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran
kalian jika kalian tidak mengungkapkannya.
Jika kalian merasa sedih, jangan dengan segera berada pada sisi defensif. Jika kalian
memulai dengan emosi maka kalian tidak akan bias mengekspresikan perasaan kalian.
Kunci dalam membentuk persahabatan yang baik
Terkadang perasaan pada saat kita merasa stres dan memiliki tekanan, akan membantu
kita untuk mengetahui apakah teman kita ada untuk kita. Teman yang baik dapat
diumpamakan seperti lem yang saling berpegangan dan berbagi sesuatu bersama dalam
hidup kita. Selamat ya bagi kalian yang telah memiliki teman yang baik. Namun jika
belum, coba deh ikuti tips di bawah ini untuk menemukan teman sejati.
Carilah orang yang memiliki hobi yang sama dengan kalian. Akan tetapi jangan
mengeksklusi orang dengan hobi yang berbeda. Keep open mind.
Jika kalian menghargai orang lain, maka orang lain akan menghargai kalian.
8/7/2019 MATERIB PRAM
35/90
Terimalah bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan.
Meskipun teman baik tapi tentu tak kan ada selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
Kembangkan minat lain dan janganlah iri bila teman kalian memiliki minat lain juga.
Teman kalian tidak dapat membaca pikiran kalian, jadi katakan padanya jika adasesuatu yang mengganjal.
Jadilah orang yang dapat menjadi tempat bertukar pikiran secara timbale balik dan
kalian harus ada memberikan dukungan pada saat teman kalian menemui masalah.
Dukunglah teman kalian. Tidak masalah jika tidak setuju terhadap apa yang telah
mereka lakukan. Tapi jangan bercerita tentang kejelekan teman dari belakang.
Pilihlah kata-kata kalian dengan bijak, karena tidak dapat kalian tarik kembali.
Saat teman kalian mencoba mencari sesuatu yang baru, kalian mungkin merasa kesepian
dan mungkin suatu saat teman kalian tidak bisa ada di saat kalian memerlukannya. Jika
kalian merasa tidak mampu menghadapi situasi tersebut kalian perlu mengembangkan
ruang lingkup pertemanan kalian. Kalian harus menghargai diri kalian dan orang lain
dengan mulai membuka diri dan mau bergaul dengan orang lain. Ok guys?
( Disadur dari buku RemajaSehat dot CoM )
PERANGKAT AMBALAN/RACANA
Tuesday, June 08, 2010 9:31 PM
PERANGKAT AMBALAN/RACANA
I. PENGERTIAN DASAR
1. Kehidupan dalam Ambalan/Racana merupakan suatu persaudaraan hidup diluar danbakti (a brotherhoodin the open air and service). Persaudaraan ini merupakan
persaudaraan yang menyenangkan dan riang gembira atau (jolly brotherhood). Suatu
persaudaraan yang kenal dan dinamis yang warganya saling Bantu dalam hidup sehari-
hari serta menegakan citra Penegak/Pandega dan Pramuka Indonesia.
8/7/2019 MATERIB PRAM
36/90
2. Sepeti juga dalam pergaulan di masyarakat, terdapat ketentuan-ketentuan tertentu
yang harus dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Hal ini kita sebut sebagai Adat.
3. Adanya Adat Ambalan/Racana dimaksudkan untuk memberi bobot dan mewarnai
kehidupan Ambalan/Racana. Adat ini bersumber pada Tri Satya dan Dasa Dharma
diperkaya oleh adat istiadat dan sopan santu/tata krama setempat.
4. Adat Ambalan/Racana merupakan alat pendidikan dalam Ambalan/Racana, dalam
rangka menumbuhkan perilaku yang positif bagi warga Ambalan/Racana. Oleh karena
itu dalam penerapannya, tidak terlepas dan berkaitan dengan proses pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega.
II. PENGEMBANGAN ADAT AMBALAN/RACANA
1. Adat Ambalan/Racana berlaku bagi warga Ambalan/Racana tersebut. Setelah
disepakati isinya, maka disampaikan secara berganting dari generasi ke generasi, dan
mengikat bagi seluruh anggotanya.
2. Adat seperti di masyarakat sifatnya tidak tertulis dan menjadi ciri khas dari
Ambalan/Racana tersebut. Tentu saja dapat berubah dan berkembang bersama zaman.
Musyawarah Ambalan/Racana merupakan forum yang berwenang merubah Adat
Ambalan/Racana.
3. Juru Adat/Pemangku Adat merupakan anggota Ambalan/Racana yang berkewajiban
mengawasi dan memelihara kehidupan dan pelaksanaan adat. Biasanya dipilih warga
Ambalan/Racana yang tertua dan sudah dilantik.
4. Dalam pengembangan Adat Ambalan/Racana perlu diperhatikan :
a. Adat tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam Gerakan Pramuka.
b. Ada harus selaras dengan sistem nilai masyarakat.
c. Adat harus mengandung nilai-nilai pendidikan.
d. Adat tidak mengarah pada timbulnya kelompok-kelompok ekslusuf dan tidan sehat.
e. Adat timbul dan berkembang berdasarkan aspirasi, cipta rasa dan karsa para
Penegak/Pandega itu sendiri.
5. Jika terjadi terhadap pelanggaran Adat Ambalan/Racana maka sangsi yang diberikan
harus bersifat positif dan mendidik. Hendaknya dihindarkan tindakan yang semata-mata
menghukum anggota Ambalan/Racana tersebut.
8/7/2019 MATERIB PRAM
37/90
III. PERANGKAT PERLENGKAPAN AMBALAN/RACANA
1. Nama Ambalan/Racana
a. Nama Ambalan/Racana merupakan gambaran cita yang diharapkan dapat diwujudkan
warganya dan menjadi identitas yang khas dari Ambalan/Racana.
b. Nama Ambalan/Racana diambil dari nama pahlawan tokoh yang menyiratkan jiwa
kepahlawanan (tokok wayang atau legenda) atau nama yang menggambarkan
kepahlawanan, kesatria dan keagungan. Pilihan nama disesuaikan dengan karakteristik
Putera/Puteri yang berbeda.
2. Amsal Ambalan/Racana
a. Amsal adalah semboyan yang menggambarkan kehendak, cita-cita dan semangat
warga Ambalan/Racana dalam berbakti dan berkarya.
b. Amsal umumnya dirumuskan dalam bentuk untaian kata mutiara yang sering
menggunakan bahasa Sansekerta.
Contoh :
- Ksatria Usadhatama (Amsal Pramuka Penegak dan Pandega Kota Bandung), yang
berarti sifat ksatria yang mengutamakan usaha.
- Aditya Ambah Buana (Amsal Pramuka Penegak dan Pandega Jawa Barat), yang berarti
Ksatria yang cinta dan menguasai alam semesta yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Sandi Ambalan/Racana
a. Sandi merupakan pedoman tingkah laku dan gambaran watak yang diinginkan sebagaipenjabaran Dasa Dharma. Ada penekanan terhadap hal-hal tertentu sesuai dengan
semangat Ambalan/Racana yang tercermin dalam nama Ambalan/Racana.
b. Sandi Ambalan/Racana biasanya disusun dalam bentuk sajak.
c. Sandi dibacakan dalam penyelenggaraan kegiatan Ambalan/Racana misal dalam
upacara pembukaan/penutupan latihan, upacara pelantikan dan sebagainya.
8/7/2019 MATERIB PRAM
38/90
d. Sikap pada saat membaca sandi yang pokok adalah berdiri tegak. Untuk putera,
lazimnya dengan menundukan kepala seraya tangan kanan diletakkan diatas dada kiri (di
atas jantung). Sedang puteri lebih feminim, dengan bersedekap (kedua tangan dilipat di
dada). Tentu saja, setiap Ambalan/Racana dapat menentukan sikapnya masing-masing.
e. Setelah pembacaan sandi, perlu adanya tindakan yang dapat memperkuat apa yang
terdapat dalam kata-kata sandi. Untuk putera misalnya dengan menancapkan kapak
pada balok kayu, keris dihunus dari sarungnya, golok ditancapkan di meja dan
sebagainya. Untuk puteri, misalnya dengan melepaskan anak panah ke lingkaran yang
telah dibagi dalam 10 segmen bagian. Tiap bagian berisi satu butir Dasa Dharma.
Dharma pada segmen yang ditancapi anak panah merupakan pedoman tingkah laku
yang utama, hingga pertemuan berikutnya. Atau dapat pula dengan mengucapkan kata-
kata tertentu bersama-sama, misalnya : ikhlas-bakti-suci, dan sebagainya.
4. Lambang Ambalan/Racana
a. Lambang merupakan tanda pengenal persaudaraan bakti Ambalan/Racana yang
bersangkutan, yang menyerahkan cita yang terkandung dalam nama Ambalan/Rcana
tersebut.
Misalnya : Ambalan Ganesa, mempunyai figur Dewa Ganesa, Ambalan Padmanaba
(yang berarti teratai merah), mempunyai lambang teratai merah yang sedang mekar,
dan sebaginya.
b. Lambang Ambalan/Racan diterapkan dalam 3 (tiga) bentuk :
1. Bade Ambalan/Racana
Dikenakan pada seragam Pramuka di lengan kiri, di bawah tanda Sangga/Reka.
2. Panji dan Bendera
Lambang dilukiskan dalam bendera atau panji, dengan bentuk tertentu, sebagai kibaran
cita Ambalan/Racana tersebut. Panji biasanya digunakan di dalam ruangan, sedangkan
bendera digunakan di luar ruangan.
3. Lencana Ambalan/Racana
Penggunaan lencana ini mulai lajim digunakan sejak tahun 1980-an. Penggunaanlencana ini hanya digunakan, dibenarkan bila dikenakan bukan pada seragam pramuka.
c. Penggunaan lambang ini diatur dengan kriteria terntentu, baik cara memakai,
memiliki atau cara merawat. Lajimnya, setelah diterima sebagai calon Penegak atau
Pandega, baru yang bersangkutan diberi hak menggunakan Badge Ambalan/Racana.
8/7/2019 MATERIB PRAM
39/90
5. Pusaka Ambalan/Racana
a. Pusaka Ambalan/Racana merupakan alat pemersatu warga Ambalan/Racan. Dalam
penggunaannya, hendaknya dihindarkan dari sikap mengkeramatkan. Pusaka ini juga
merupakan perlambang semangat persaudaraan bakti dan hanya dikeluarkan pada saat-
saat upacara.
b. Penentuan pusaka hendaknya disesuaikan dengan nama Pahlawan yang menjadi
nama Ambalan/Racana atau yang sesuai dengan tradisi setempat.
c. Dibeberapa Ambalan/Racana, Penegak/Pandega yang telah dilantik diperkenankan
menggunakan/memiliki duplikat pusaka Ambalan/Racana.
Misal : Ambalan Diponegoro, berpusaka keris, Ambalan Srikandi berpusaka Cundrik
(keris kecil untuk wanita).
d. Penggunaan dan penyimpanan pusaka Ambalan/Racana menjadi tuga dan
kewenangan Juru Adat/Pemangku Adat.
IV. PENERAPAN ADAT LAINNYA
1. Pergaulan antar anggota Ambalan/Racan misalnya :
a. Salam yang khas bila bertemu antar anggota Ambalan/Racana
b. Tata cara makan
c. Sikap terhadap sesama anggota, sesama Pramuka, orang lain.
d. Kebisaan positif seperti tidak merokok, tidak beli rokok, tidak minum kopi, tidak
minum-minuman keras, obat terlarang dan lain sebagainya.
e. Kewajiban para Penegak Bantara untuk menjadi pendamping calon Penegak.
2. Perubadan setiap masa dalam kepenegakan/kepandegaan
a. Sebelum diterima menjadi calon Penegak telah aktif mengikuti latihan sebanyak 7
(tujuh) kali.
8/7/2019 MATERIB PRAM
40/90
b. Pada masa calon harus pernah melakukan pengembaraan dan membaca buku
Memandu untu Pramuka dan mengembara menuju Bahagia.
c. Sebelum dilantik Penegak Bantara, harus pernah menjalani renungan jiwa.
d. Sebelum dilantik Penegak Laksana, harus berpuasa dulu selama 3 (tiga) hari menurutagamanya masing-masing.
e. Setelah selesai SKU dan akan menjalankan renungan jiwa, melaksanakan kewajiban
dan menghindari larangan/pantangan Ambalan/Racana, misal :
1. untuk masa 3 (tiga) minggu tertentu tidak boleh keluyuran malam,
2. meningkatkan kegiatan sosial,
3. berpatangan makan/minum makanan dan minuman yang merangsang,
4. dan tidak menggunakan kendaraan bermotor pribadi.
3. Upacara-upacara Ambalan/Racana
a. Penerapan adat dalam upacara pembukaan/penutupan telah dikupas di depan.
b. Peletakan pusaka dan panji Ambalan/Racana dalam ruangan diatur dalam adat.
c. Bila memasuki ruangan tempat upacara, dengan mengucapkan katatertentu atau
ketukan sebagai kode tertentu.
d. Kewajiban bersuci sebelum dilantik sebagai Penegak/PandegaBantara/Laksana/Pandega.
e. Penyerahan Bendera Merah Putih dan Bambu Runcing pada saat Pelantikan Penegak
Laksana.
4. Tata Persaudaraan Bakti dalam kegiatan
a. Tata cara berdoa
b. Kegiatan bakti Ambalan
c. Atribut khas Ambalan, seperti : ring kacu, potongan rambut dan lain sebagainya.
V. PENUTUP
8/7/2019 MATERIB PRAM
41/90
Demikianlah uraian mengenai adat Ambalan/Racana selebihnya mengenai adat ini, tiap
Ambalan/Racan dapat menyesuaikan dengan keadaan dan tempat.
By. Kak Fatwa
Tata Upacara
Tuesday, June 08, 2010 9:28 PM
TATA UPACARA
I. PENGERTIAN
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan, peraturan
yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur
dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
Maka untuk itu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengeluarkan Surat Keputusan
Nomor 178 tahun 1978, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan
Pramuka.
Jenis-jenis upacara adalah sebagai berikut :
1. Upacara Umum, yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan, yaitu ucapara yang
dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan
di lingkungan Gerakan Pramuka.
3. Upacara Pelantikan, yaitu :
a. Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota
Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8/7/2019 MATERIB PRAM
42/90
b. Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu
dalam satuan.
4. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan
kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka
sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku.
5. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan
anggota dari suatu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka
mengantar Pramuka Penegak/Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara
langsung sesuai bidangnya.
Pembina upacara ialah pembina dalam upacara yang menerima penghormatan,
mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara
itu.
Pengaturan upacara (protokol) ialah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan
tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendallikan jalannya upacara.
Pembawa acara ialah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara.
Pemimpin upacara ialah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
Peserta upacara ialah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan pemimpin upacara.
Petugas upacara ialah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu
upacara, misalnya pengibar bendera, pembaca Dasa Dharma, pemimpin lagu dan yang
lainnya.
II. POKOK-POKOK UPACARA GERAKAN PRAMUKA
8/7/2019 MATERIB PRAM
43/90
Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai
berikut :
1. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan denganperkembangan jiwa peserta didik.
a. Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian
dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/pembina.
b. Bentuk barisan di satuan Pramuka penggalang adalah bentuk angkare, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.
c. Bentuk barisan di satuan Pramuka Penegak dan Pandega adalah bersaf, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
d. Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisanyang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan
keadaan tempat.
2. Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dilakukan :
a. Pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih
b. Pada waktu Sang Merah Putih di bawa masuk atau keluar ruang upacara
3. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti :
a. untuk Pramuka Siaga, adalah Dwi Dharma
b. Untuk Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega, adalah Dasa Dharma
4. Pada waktu pembacaan Dwi Dharma atau Dasa Dharma, para Pramuka tidak
melakukan penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan saat pengucapan Dwi Satya
atau Tri Satya.
8/7/2019 MATERIB PRAM
44/90
Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa (dengan menundukan kepala), agar
selalu mendapat rakhmat dan hidayah dalam segala kegiatan.
5. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.
Pokok-pokok upacara, yaitu :
1. Pada upacara diluar Gerakan Pramuka pelaksanaanya disesuaikan dengan ketentuan
dan peraturan yang disusun oleh penyelenggaranya.
2. Pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka harus ada :
a. Pengibaran Sang Merah Putih
b. Pembacaan Pancasila
c. Pembacaan Kode Kehormatan
d. Doa
Jenis upacara, yaitu :
1. Macam upacara dalam Gerakan Pramuka :
b. Upacara Umum
c. Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan
d. Upacara Pelantikan
e. Upacara Kenaikan
f. Upacara Pindah Golongan
g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana
2. Tempat upacara adalah :
a. Di dalam ruangan
b. Di luar ruangan/di lapangan
8/7/2019 MATERIB PRAM
45/90
III. UPACARA UMUM DALAM GERAKAN PRAMUKA
1. PETUGAS-PETUGAS UPACARA
Untuk melaksanakan tiap upacara ditentukan petugas-petugas upacara sebagai berikut :
a. Pembina Upacara
b. Pemimpin Upacara
c. Pengatur Upacara
d. Pembawa Acara
e. Pengibar Bendera
f. Petugas-petugas lainya
A. Pembina Upacara, berhak :
1. Menerima penghormatan dari peserta upacara yang dipimpin oleh Pemimpin upacara
2. Merubah dan mengesahkan rencana acara upacara uang diserasikan dengan situasi
dan kondisi
3. Melaksanakan acara yang ditentukan.
4. Melimpahkan wewenang kepada Pembina upacara
B. Pemimpin Upacara, berwajiban :
1. Memimpin peserta upacara untuk memberi penghormatan kepada Pembina Upacara
2. Mengatur ketertiban peserta upacara
3. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara
C. Pengatur Upacara, berkewajiban :
1. Menyusun rencana pelaksanaan upacara serta mengendalikan jalannya upacara
2. Mengajukan rencana pelaksanaan upacara untuk mendapatkan pengesahan dari
Pembina Upacara dan memberikan penjelasan seperlunya
8/7/2019 MATERIB PRAM
46/90
3. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pembina Upacara
D. Pembawa Acara, berkewajiban
1. Membaca acara upacara
2. Dalam keadaan terpakasa dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan dari
Pengatur Upacara
3. Mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pengatur Upacara
E. Pengibar Bendera, berkewajiban mengibarkan dan menurunkan bendera Sang
Merah Putih sesuai dengan ketentuan.
F. Petugas yang lainnya berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan
oleh petugas-petugas diatas.
2. UPACARA PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH
Pedoman upacara pengibaran Bendera Sang Merah Putih :
1. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin upacara
2. Pembina upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan
3. Penghormatan pasukan kepada Pembina upacara dipimpin oleh Pemimpin upacara
4. Laporan Pemimpin upacara kepada Pembina upacara bahwa uapacara siap dimulai
5. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan
bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas
mengatakan bendera siap
6. Pemimpin upacara memberi aba-aba Kepada Sang Merah Putih, hormat...grak dan
semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di puncak tiang
Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik atau
kelompok vokal
8/7/2019 MATERIB PRAM
47/90
7. Setalah bendera sampai di puncak, Pemimpin upacara menyerukan aba-aba
Tegak...grak
8. Petugas bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah,
memberi hormat kepada bendera dan kembali ke tempat semula
9. Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina upacara
10. Pembacaan teks Pancasila
11. Amanat Pembina upacara
12. Laporan Pemimpin upacara kepada Pembina upacara bahwa pengibaran bendera
telah selesai
13. Penghormatan pasukan kepada Pembina upacara dipimpin oleh Pemimpin upacara
14. Pasukan dibubarkan oleh Pemimpin upacara.
3. URUTAN UPACARA PENURUNAN/PENYIMPANAN SANG MERAH PUTIH
1. Pasukan upacara disiapkan oleh pimpinan upacara
2. Pemkbina upacara menempatkan diri ditempat yang ditentukan
3. Penghormatan pasukan kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara
4. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara, bahwa upacara
penurunan/penyimpanan sang merah putih siap dimulai
5. Petugas bendera maju ke tiang bendera dan memberi hormat kepada sang merah
putih
6. Kemudian petugas melepas tali dan setelah selesai mengantarkan bendera siap
7. Pemimpin upacara menyerukan aba-aba kepada sang merah putih hormat....grak
dan semua peserta upacara memberi hormat sampai bendera tiba dibatas bawah
8. Pemimpin upacara menyerukan aba-aba tegak.....grak kemudia petugas melepas
dari tali, lalu melipasnya dan selanjutnya dibawa ketempat semula (tidak balik kanan)
9. Berdoa dipimpin oleh pembina upacara
10. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara
penurunan/menyimpanan bendera telah selesai
11. Penghormatan pasukan kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara
12. Pembina upacara meninggalkan tempat upacara
8/7/2019 MATERIB PRAM
48/90
13. Pasukan dibubarkan oleh pemimpin upacara
PENGGUNAAN BENDERA SETENGAH TIANG :
1. Dalam keadaan berkabung, sang merah putih dikibarkan setengah tiang dengan jalan
menaikan kepuncak tiang dahulu, kemudian diturunkan sampai setengah tiang
2. Penurunan bendera yang dikibarkan setengah tiang dilakukan dengan menaikkannya
ke puncak tiang dahulu ,kemudian diturrunkan.
Pelaksanaan Laporan Sebagai Berikut :
A . Peserta Upacara dalam keadan sikap sempurna.
B . Pemimpin Upacara maju menghadap pembina upacara,menghormat llalu
menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara.
C . Selesai laporan pemimpin Upacara tanpa menghormat,kembali ke tempat semula
D . Laporan penutup dilaksanakan oleh pemimpin upacara dengan maju menghadap
pembina upacara,langung lapor tanpa menghormat terlebih dahulu. Selesai laporan
memberi hormat, kemudian kembali ketempat semula.
Pelaksanaan Mengheningkan Cipta dan Berdoa :
8/7/2019 MATERIB PRAM
49/90
8/7/2019 MATERIB PRAM
50/90
T U J U A N
a. menanamkan kesadaran dan tanggungjawab akan pentingnya keselamatan dalam
kegiatan-kegiatan di alam bebas,
b. Mampu memperhitungkan dan mengatasi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dialam bebas, dengan seaman mungkin.
I. M E N T A L
Faktor mental kadang-kadang sering diabaikan, padahal tanpa keseimbangan mental
fisik tidak berarti apa-apa. Untuk mengatasi faktor mental kita kenal sebuah kunci dari
pada kata survival itu sendiri,yaitu :
S : Sadarilah sungguh-sunguh situasimu,
U : Untung-malang bergantung pada ketenaganmu,
R : Rasa takut dan panik harus dikuasai,
V : Vakum/ kosong isilah dengan segera,
I : Ingat dimana kamu berada,
V : Viva/vivere atau hidup, hargailah dia,
A : Adat-istiadat setempat patut ditiru,
L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu.
Dengan mengetahui dan memahami kunci tersebut maka segala tindakan yang akan kitaambil haruslah memakai akal sehat, walaupun keadaan kita dalam keadaan kritis/sulit.
Selanjutnya perlu patokan untuk bertindak yang mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1. Berpikir
2. Rencanakan selanjutnya
3. Perhitungkan dengan matang
4. Evaluasi sebelum dikerjakan
5. Bertindak/ kerjakan sesuai patokan/ pengetahuan
Faktor yang menyebabkan seseorang gagal dalam bersurvival :
a. Rasa kesunyian
b. Rasa putus asa atau perasaan sudah tidak ada harapan lagi
8/7/2019 MATERIB PRAM
51/90
c. Rasa jemu terhadap lingkungan/ situasi
d. Kebutuhan jasmani seperti lapar, haus, dll, yang dapat menipu diri sendiri sehingga
mental menjadi lemah.
II. P E N G E T A H U A N
Empat faktor utama dalam survival untuk melindungi diri dari panas,dingin,angin,hujan :
1. Perlindungan
2. Air
3. Makanan
4. Api
Karena khusus di gunung, dingin dan basah sudah cukup untuk membunuh manusia.
2.1. P e r l i n d u n g a n
Tujuan dibuatnya perlindungan untuk melindungi diri dari panas, dingin, hujan, dan
angin bertujuan pula untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas dan hal
disekitanya, biasa dikenal dengan sebutan Bivoak/ bivak.
a. Bivak alam, menggunakan hal-hal yang tersedian dari alam itu sendiri, atau terdapat
dari alam seadanya misal : Gua, pohon tumbang, akar dan daun atau ranting yang
disusun.
b. Bivak buatan, perlindungan yang dibuat sengaja/yang telah dipersiapkan dan dibawa
oleh survivor seperti : Tenda, ponco, fly sheet, hamock, de el el.
c. Bivak Gabungan, perlindungan yang mengunakan keduanya seperti, ranting yang
diikat dengan menggunakan tali dan atap ditutupi dengan ponco dan daun-daunan.
Yang perlu di perhatikan dalam pembuatan bivak :
- Tidak ditempat yang mungkin banjir diwaktu hujan,
- Tidak dibawah pohon yang rapuh dan tua,
- Tidak digua yang tanahnya labil atau mudah longsor,
- Tidak bocor
8/7/2019 MATERIB PRAM
52/90
- Pilih lokasi yang baik (dekat dengan sumber air, banyak tumbuhan untuk makan dan
obat-obatan),
- Tidak dijalan setapak apa lagi tempat jalan ninatang buas. (ihhh serem)
2.2. A i r
Dalam keadaan survival air adalah faktor yang sangat penting, lebih penting dari faktor
lain. Tanpa air manusia mampu bertahan 3 sampai 5 hari (tanpa luka). Adapun
kebutuhan air tersebut tergantung suhu dan aktivitas survivor.
Semakain banyak aktivitas/ makin tinggi suhu disekitar makin banyak pula kebutuhan
tubuh akan air.
Dalam penggunaannya air dapat dibedakan menjadi :
Air yang bisa langsung diminum/ tanpa perlu dimurnikan dulu
- Air hujan
- Air dari tanaman rambat
- Air dari tanaman kantong semar
- Air dari lumut di daun-daunan lebar
- Air dari pohon bambu (terutama bambu muda)
Air yang perlu dimurnikan terlebih dulu
- Air sungai besar
- Air genangan
- Air dari hasil menggali pasir didaerah pantai (biasanya air sedikit payau)
- Air di daerah berbatu-batu/ kapur (dengan membongkar batu-batu)
- Air dari pohon pisang hutan ( lubangi pangkalnya tunggu sampai tergenang)
Yang perlu diperhatikan dalam hal air :
- Jangan terburu-buru minum air yang anda temukan sebelum anda yakin
kebersihannya,
- Jangan meminum air yang tergenag dirawa laut maupun gunung terutama bila air
tersebut berwarna kehitaman dan kehijau-hijauan.
8/7/2019 MATERIB PRAM
53/90
2.3. M a k a n a n
Makanan merupakan sumber kehidupan dan energi untuk mempertahankan hidup.
Dalam keadaan survive kita dituntut untuk mendapatkan makanan sepraktis mungkin
dan mengupayakan mendapatkan sumber energi yang tinggi. Bahan makanan dialam
dapat kita dapatkan dari tumbuhan dan hewan. Baik tumbuhan dan hewan hampir
semua dapat di makan, tergantung selera, cara mengolah dan adaptasi tubuh kita.
Bila kita ragu-ragu atau tidak mengenal jenis tumbuhan dengan pasti, maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Hindari jenis tumbuhan yang mempunyai warna mencolok (warna gantar/ terang),
- Coba dulu dengan mengoleskan pada tangan/ cicipi kemudian tunggu beberapa menit
ada reaksi atu tidak,
- Jangan memakan banyak satu jenis makanan tetapi makan jenis makanan dan sedikit
saja.
Selain itu masih ada jenis jamur-jamur yang dapat dimakan, hal yang patut diperhatikan
untuk jamur yang dapat dimakan :
- Tudung warna tidak mencolok,
- Batang dibawah tudung tidak bergelang,
- bila dikukus dengan nasi tidak menimbulkan warna kuning,
- bila dikerat dengan logam/ perak tidak memberikan warna hitam.
Bila menemukan jamur dengan tanda kebalikan dengan diatas jangan dimakan karena
jamur tersebut beracun.
2.4. A p i
Api merupakan salah satu cahaya penerang/ kehidupan bagi seorang survivor, karena
dengan api survivor bisa melakukan aktivitasnya seperti memasak, mendidihkan air,
disamping untuk menghangatkan badan dan mengusir dari gangguan binatang buas.
Sumber api dapat kita peroleh dari :
8/7/2019 MATERIB PRAM
54/90
1. Geretan Api (korek api), pematik api gas (tokai), Zippo de es be (mudah didapatkan
dipasaran, tetapi kadang tidak bisa digunakan misalnya karena rusak, basah atau hilang
???),
2. Lensa, misalnya lensa kamera, teropong, kacamata, dengan bantuan sinar matahari,
3. Busur dan gurdi bisa dibuat dari bahan kayu dan sejenis tali caranya dengan
menggurdikan kayu sehingga panas.
P e r a l a t a n
Peralatan disini sangat menunjang sekali bagi kelancaran survivor dalam mengatasi
kondisi survive. Peralatan yang dibawa sebaiknya dwi fungsi atau multi fungsi
(mempunyai keguanaan yang ganda). Dengan banyak berlatih dan belajar kita dapat
mencari dan menemukan kelebihan dari peralatan yang kita bawa, selain itu kita dapat
membuat peralatan-peralatan yang kita temukan dialam dan menggunakannya dengan
baik dan semakisimal mungkin.
Setelah mampu bertahan hidup di dalam keadaan kritis, maka seorang survivor harus
segera mencari pertolongan guna bisa kembali ke keadaan kehidupan normal.
Untuk mencari pertolongan, survivor dapat melakukan :
1. Mencari tempat yang lebih tinggi guna mencari tempat/ arah yang akan kita tuju,
2. Membuat asap putih jika udara/ langit cerah dan mendung, membuat asap hitam jika
cuaca berkabut.
3. Membuat tanda-tanda yang mudah terlihat dimana-mana (misalnya kain/ bendera
warna mencolok)
4. Merintis jalur guna mencari tempat/ pertolongan yang terdekat (tidak lupa
meninggalkan jejak).
Kemampuan dan keberhasilan seseorang dalam mengatasi situasi survival tersebut
tergantung pada:
a. Penggunaan akal sehat,
b. Pengalaman dan pengetahuan tentang teknik survival,
c. Peralatan penunjang.
S u r v i v a l K i t
8/7/2019 MATERIB PRAM
55/90
Selain ditunjang dengan kondisi fisik yang baik, mental yang tangguh, dan pengetahuan
tentang teknik survival, seseorang akan lebih mudah mengatasi situasi survival bila
memiliki survival kit. Dalam hal ini yang dimaksud survivlal kit adalah peralatan minimal
yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mempertahankan hidup dalam keadaan
darurat dialam bebas.Survival kit sangat dianjurkan untuk selalu dibawa dalam
melakukan kegiatan di alam bebas, terutama di daerah terpencil. Survival kit dapat
dipersiapakan sendiri secara bertahap, disesuaikan dengan keperluan, disesuaikan
dengan keperluan dan pengalaman yang dimiliki.
Untuk darerak yang berhutan gunung, survival kit (minimal) terdiri dari:
a. Pisau multifungsi/golok tebas,
b. Kompas, peta dan Doughlas Protacktor,
c. Geretan Api (dalam kemasan tahan air),
d. Penerang, Senter, Patromak, Lilin,
e. Ponco atau kantung plastik besar,
f. Peralatan PPPK,
g. Tali Pramuka atau rafia,
h. Pakaian dan makanan cadangan,
i. Alat tulis (pensil, ball point, kertas dsb.).
O r i e n t a s i
Orientasi adalah kegiatan mengamati, mempelajari dan mengenali keadaan disekitar
kita, untuk mengetahui dimana tempat kita berada, hal mana yang dapat memberikan
rasa yakin pada diri sendiri. Mengetahui, atau dapat menemukan tempat kedudukan,
merupakan salah satu langkah yang sangat penting dan menentukan keberhasilan dalam
survival. Bila kita tidak berhasil menemukan tempat kita berada atau pernah berada,
maka kite telah tersesat.
Pada dasarnya manusia tidak dapat berjalan lurus tanpa bantuan suatu pedoman
tertentu (sebagai petunjuk arah) yang biasanya berupa benda yang dapat dilihat (pohon,
puncak bukit, tinaglistrik dsb.). Dengan bantuan pedoman ini seseorang dapat pergi dan
kembali ke suatu tempat. Jika pedoman ini terhalang atau tidak terlihat, tempat
tersebut masih dapat dicapai dengan bantuan kompas sebagai penunjuk arah.
By. Kak Fatwa
8/7/2019 MATERIB PRAM
56/90
SELUK BELUK KEPRAMUKAAN DAN GERAKAN PRAMUKA
Tuesday, June 08, 2010 9:24 PM
SELUK BELUK KEPRAMUKAAN DAN GERAKAN PRAMUKA
I. PENGERTIAN KEPRAMUKAAN
Sebelum kita pelajari lebih lanjut mengenai seluk beluk kepramukaan dan Gerakan
Pramuka, perlu kita kaji kembali pengertian mengenai hakekat kepramukaan, sifat dan
fungsinya. Untuk memahami hal itu kita baca dahulu kutipan pendahuluan buku Aids to
Scoutmastership karangan Baden Powell, yang berbunyi sebagai berikut :
Scouting is not an abstruse or difficults science rather it is a jolly game if you take it in
the right light. At the same time it is educative, and (like Mercy) it is apt to benefit him
that giveth as well as him that recciveth.
The tema scouting has come to mean a system of training in citizenship, through
games, for boys or girls.
The girls are the important people, because when the mothers of the nation are good
citizens and women of character, they will she to it thar their son are not deficient in
these point. As things are, the training is needed for both sexes, and imparted through
the boy Scouts and Girl Guides (Girl Scouts) Movements. The principles are the sama for
both. It is only in the details that they vary.
Artinya :
Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang sukar atau mendalam, lebih baik diartikan
sebagai permainan yang menarik, bila anda tempatkan pada kedudukan yang benar.
Sekaligus permainan itu bersifat pendidikan, dan (seperti halnya Mercy, kemurahan hati)
ia condong memberi manfaat bagi yang memberi maupun yang menerima.
8/7/2019 MATERIB PRAM
57/90
Kepramukaan harus diartikan sebagai suatu sistem latihan kewarganegaraan melalui
permainan untuk anak-anak putera dan puteri. Anak puteri adalah rakyat yang penting,
karena bila ibu-ibu suatu bangsa itu merupakan warganegara yang baik, serta
merupakan ibu-ibu dengan tabiat yang teguh, maka mereka akan mengusahakan agar
anak-anaknya juga mengikuti jejak ibunya. Latihan itu diperlukan untuk kedua jenis
golongan gerakan kepramukaan putera dan gerakan kepramukaan puteri. Prinsip-
prinsipnya sama untuk keduanya. Hanya penjabarannya yang beraneka ragam.
Dalam buku BPs Out-Look, Baden Powell menulis :
Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a collection of doctrine and
texts. No! It is a jolly game in the out of doors, where boymen and boys can go
adventuring together as leader and younger brothers picking up health and happiness,
handicraft and halpfulness.
Artinya:
Kepramukaan bukanlah suatu ilmu untuk dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan
suatu kumpulan ajaran atau bahan pelajaran. Bukan! Kepramukaan adalah suatu
permainan yang menyenangkan dialam yang terbuka, tempat boy-men (orang dewasa
berjiwa muda) dan anak-anak dapat mengadakan pengembaraan bersama sebagai kakak
dan adik, membina kesehatan dan mendapatkan kebahagian, keterampilan dan
mengabdikan diri bagi sesamanya.
Penjelasan mengenai Boy-men dapat kita peroleh dari buku Aids to Scoutmastership
yang menyatakan bahwa Boy-men ialah :
a. Orang dewasa yang memiliki jiwa dan semangat muda, yang karenanya ia harus dapat
menempatkan dirinya dalam alam pikiran peserta didik.
b. Orang dewasa yang mengerti dan menyadari kebutuhan peserta didik, ia harus
mengerti pula pandangan serta keinginan peserta didik, sesuai dengan tingkat usianya,
dan sesuai pula dengan pertumbuhan jiwanya.
c. Orang dewasa yang dalam membina peserta didik lebih memperhatikan peserta didik
secara pribadi/perorangan dari pada secara keseluruhan (massal).
d. Orang dewasa yang dapat mengembangkan jiwa kesatuan, sehingga setiap pribadi
peserta didik dapat berkembang dan mencapai hasil yang sebaik-bainya.
8/7/2019 MATERIB PRAM
58/90
Aslinya tertulis sebagai berikut :
THE SCOUTMASTER
As a preliminary word of comfort to intending Scoutmaster, I Should like to contradiet
the usual misconception thet, to be a successfull Scoutmaster, a man must be an
Admirable Caichton a know all. Not a bit of it.
He has simply to be a boy-men, that is :
a. He must have boy spirit in him, and must be able to place himself on a right plane
with his boys as a first step.
b. He must realise the needs, outlooks and desires of the different ages of boys life.
c. He must deal with the individual boy rather than with the mass.
d. He that needs to promote a corporate spirit among his individuals to gain the best
result.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka dapat kita ketahui bahwa padahakekatnya pengertian kepramukaan mempunyai 3 unsur sebagai berikut :
a. Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan
pemuda, di bawah tanggungjawab anggota dewasa.
b. Yang dilakukan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di luar pendidikan sekolah,
yaitu di lingkungan dan di alam fikiran anak dan pemuda itu sendiri, serta dilaksanakan
di alam yang terbuka.
c. Dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
Dari pengertian hakekat kepramukaan tersebut, jelaslah bahwa kepramukaan sebagai
proses pendidikan harus meruapakn kegiatan yang bernilai pendidikan dan dapat
dipertanggungjawabkan secara pendidikan, sehingga kegiatanya harus berencana,
dipersiapkan, dilaksanakan dan dapat dinilai dari segi kejiwaan dan pendidikan.
8/7/2019 MATERIB PRAM
59/90
Proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan dan
dilakukan di alam yang terbuka ini diarahkan pada peningkatan kecintaan pada alam dan
lingkungan hidupnya, sehingga dapat meningkatkan ketakwaaannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam kegiatan kepramukaan itu peserta didik didampingi oleh Kakak
Pembina, sebagai orang dewasa yang berjiwa muda, yang dapat mendorong peserta
didik mengembangkan dirinya, agar di kemudian hari menjadi manusia yang
berkepribadian, berwatak luhur, dan menjadi warganegara yang baik, setia, patuh
kepada negaranya, serta berguna bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
II. SIFAT KEPRAMUKAAN
Konferensi Kepramukaan International dua tahunan (Biennial International Scout
Conference) yang diselenggarakan pada bulan Agustus 1924 di Konpenhagen,
mengeluarkan resolusi yang berbunyi aslinya sebagai berikut :
The Boy Scout International Conference Declaes that the Boy Sout Movement is a
movement of national, International, and universal character, the object of which it to
endow each separate nation and the whole world with a youth which is physically,
morally and spiritually strong.
It is National, in that it aims through national organization, at endowing nation with
useful and healthy citizens.
It is International, in that it an national barrier in the comradeship of the Scouts.
It is Universal, in that it insist upon universal fraternity between all Scout of every
nation, class of creed. The Scout Movement has no tendency to weaken but, on the
contrary, to strong then individual religious belief. The Scout Law requires thet a Scout
shall truly and sincerely practise his religion, and the policy of the Movement forbids any
kind of seetarian propaganda at mixed gatherings.
Agar jelasnya diterjemahkan sebagai berikut :
8/7/2019 MATERIB PRAM
60/90
Konferensi Kepramukaan Internasional menyatakan bahwa Gerakan Kepramukaan
merupakan gerakan yang bersifat Nasional, Internasional, dan Universal. Maksudnya
adalah untuk menciptakan pemuda yang kuat jasmani, moral dan spiritualnya, bagi
negaranya masing-masing maupun bagi dunia secara keseluruhan.
Gerakan Kepramukaan bersifat Nasional, karena melalui organisasi nasional masing-
masing negara, bertujuan menciptakan warganegera yang sehat dan bergunabagi
negaranya.
Gerakan Kepramukaan bersifat Internasional, karena mengakui persaudaraan antar
Pramuka tanpa mengenal batas negara.
Gerakan Kepramukaan bersifat Universal, karena memegang teguh adanya
persaudaraan yang universal antar sesama Pramuka, tanpa memandang bangsa,
golongan dan asal-usulnya. Gerakan Kepramukaan tidak memperlemah, justru
sebaliknya memperkuat kepercayaan beragama bagi setiap Pramuka. Dasa Dharma
Pramuka meminta agar setiap Pramuka bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban
agama, serta Gerakan Kepramukaan melarang diberikannya ajaran agama tertentu
dalam suatu pertemuan yang terdiri atas berbagai macam penganut agama.
Dari sifat nasional tersebut di atas, maka kepramukaan dilaksanakan di tiap negara, yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat
setempat. Hal ini bagi Gerakan Pramuka tercantum dalam Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 034 tahun 1999, tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pada Bab
II Pasal 5. Berpangkalan pada inilah maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan di
Indonesia berbeda dengan di negara lain. Sekarang Gerakan Pramuka sudah
melaksanakan pengembangan kepramukaan masa lampau dengan berbagai
pembaharuan. Karena bersifat Internasional, yang bercita-cita ingin membina
persahatan dan persaudaraan sedunia, maka diadakannya pertemuan yang bersifat
Internasional, seperti Jambore sedunia, Jambore di Udara sedunia, Rovermoot
8/7/2019 MATERIB PRAM
61/90
(Raimuna), Konferensi dan lainnya. Dengan saling mengenal di antara sesama Pramuka,
tanpa memandang kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa, maka
diharapkan akan saling menyanyangi dan bersahabat.
Karena bersifat Universal, maka kepramukaan dapat diterapkan di mana saja, untuk
bangsa apa saja, dan penganut agama apa saja, yang pelaksanaanya selalu
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
III. FUNGSI KEPRAMUKAAN
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Kegiatan Menarik bagi anak dan pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung
pendidikan, bukanlah sebagai permainan yang tidak mempunyai tujuan dan aturan
permainan bukan pula kegiatan yang sekedar sebagai hiburan. Kegiatan menarik di sini
merupakan kegiatan yang menyenangkan, yang mempunyai tujuan dan aturan
permainan, yang disajikan kepada anak/pemuda tidak dirasakan adanya pembinaan
langsung atas dirinya.
b. Pengabdian atau Kewajiban bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, melainkan suatu tugas
kewajiban yang dilakukan dengan penuh rasa keikhlasan, kerelaan dan rasa pengabdian.
Orang dewasa mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya,
mengembangkan pribadi peserta didiknya, mengembangkan potensi yang dimiliki
peserta didiknya, serta membawanya ke tujuan gerakan kepramukaan.
c. Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk membentuk warga masyarakat
yang dicita-citakannya, yang diperlukan bagi perkembangan masyarakatnya. Melalui
kegiatan kepramukaan para peserta didik dibina menjadi anggota masyarakat yang baik
dan berguna bagi masyarakat setempat.
8/7/2019 MATERIB PRAM
62/90
Kepramukaan juga menjadi alat bagi organisasinya untuk membentuk manusia seperti
yang ditentukan oleh organisasi kepramukaan itu. Kepramukaan sebagai alat, sehingga
kegiatan kepramukaan juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Jadi kegiatan
kepramukaan bukan tujuan pendidikan.
Contoh : Tali menali bukanlah tujuan Gerakan Pramuka, melainkan alat untuk melatih
keterampilan bagi seorang pramuka. Manusia yang terampil itulah tujuan Gerakan
Pramuka.
IV. PENGERTIAN ISTILAH GERAKAN PRAMUKA DAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka adalah nama suatu lembaga pendidikan non formal, sebagai wadahpembinaan anak dan pemuda Indonesia, yang dilaksanakan dengan menggunakan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Hal ini dapat kita telaah sebagai
berikut :
Gerakan Pramuka dilahirkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 238 tahun 1961. Dalam keputusan presiden tersebut dinyatakan bahwa
penyelenggaraan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia
ditugaskan kepada perkumpulan Gerakan Pramuka. Dalam Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka, yang merupakan lampiran Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 034
tahun 1999, Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa Organisasi ini bernama Gerakan Pramukayaitu Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana. Jadi organisasi ini merupakan gerakan,
sehingga semuanya ikut serta bergerak. Organisasinya bergerak, berkembang, sehingga
keadaanya selalu berubah menuju ke perkembangan yang maju. Manusianya bergerak,
semuanya ikut serta berperan, tidak ada yang menjadi penonton.
8/7/2019 MATERIB PRAM
63/90
Gerakan ini adalah Gerakan Pendidikan, sehingga semua gerak langkahnya, semua
kegiatannya mengandung pendidikan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara
pendidikan.
Pendidikan yang dilakukan dalam Gerakan Pramuka adalah Pendidikan Kepanduan, yang
berarti menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Praja
berarti rakyat atau warganegara, Muda berarti belum tua, dan Karana berarti
kesanggupan dan kemampuan berkarya.
Dengan demikian maka Gerakan Pramuka adalah suatu lembaga pendidikan yang
dinamis, yang selalu bergerak mengikuti perkembangan masyarakat, bangsa, negara dan
dunia, yang melaksanakan pendidikan kepramukaan, guna membentuk warganegara
muda yang sanggup dan mampu berkarya, membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya, menuju cita-cita nasional yaitu membentuk masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.
Istilah kepanduan, kepramukaan, scouting atau padvinderij mempunyai pengertian yang
sama.
Kata Pramuka yang mempunyai pengertian seperti tersebut di atas, di dalam Gerakan
Pramuka digunakan sebagai sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia
antara 7 sampai 25 tahun, yang berkedudukan sebagai peserta didik. Jadi yang dimaksud
dengan Pramuka adalah Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega. Anggota Gerakan Pramuka lainnya termasuk anggota dewasa, yaitu
Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Andalan, Pimpinan Satuan Karya, Pamong
Satuan Karya, Anggota Majelis Pembimbing, dan Karyawan Staf Kwartir.
V. TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar
mereka mejadi :
1. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang :
8/7/2019 MATERIB PRAM
64/90
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dan tinggi moral
b. Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya
c. Kuat dan sehat jasmaninya
2. Warganegara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.
VI. TUGAS POKOK GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum
muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang
sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional.
Dengan demikian Gerakan Pramuka yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan di lingkungan luar sekolah yang
melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dengan tujuan:
a. Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan
bertakwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan kecakapan
serta memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi manusia yang
berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan
mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
VII. FUNGSI GERAKAN PRAMUKA
8/7/2019 MATERIB PRAM
65/90
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan di luar sekolah dan di luar
keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda,
menerapakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem
Among, yang pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan
pekembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
VIII. SASARAN
Sararan Gerakan Pramuka adalah mempersiapkan kader bangsa yang :
a. Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila
b. Berdisiplin yaitu berpikir, bersikap dan bertingkah laku tertib
c. Sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya
d. Memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai perjuangan yang
diwariskan oleh para pejuang bangsa
e. Berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berpikir kreatif,
inovatif, dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas-tugas.
By. Kak Fatwa
Materi Pramuka Penegak Dan Pandega
Tuesday, June 08, 2010 9:21 PM
Raimuna
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar
yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna
Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
8/7/2019 MATERIB PRAM
66/90
Gladian Pimpinan Satuan
adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama,
Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana,yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan.
Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang
perlu.
Perkemahan
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan
secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode,
seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Saptu Minggu
(Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
Perkemahan Wirakarya (PW)
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan
besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam
kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir
secara reguler,
khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.
Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan
pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan
karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
Perkemahan Antar (Peran) Saka
adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan
Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir
Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka
diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.
8/7/2019 MATERIB PRAM
67/90
Pengembaraan
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan,
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan
survival.
Latihan Pengembangan Kepemimpinan
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan
mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam
mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan
dalam Gerakan Pramuka.
Latihan Pengelola Dewan Kerja
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan
pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para
anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
Kursus Instruktur Muda
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi
Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan
pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan danPenanggulangan Bencana.
Penataran, Seminar, dan Lokakarya
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu
permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara
bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.
Sidang Paripurna
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program
kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan
dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
8/7/2019 MATERIB PRAM
68/90
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera)
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun
perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah
kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada
musyawarah kwartirnya.
By. Kak Fatwa
Tuesday, June 08, 2010 9:20 PM
Perkemahan Pelantikan Penegak Laksana dan Bantara
Tuesday, June 08, 2010 9:20 PM
Pada tanggal 08-10 April di Bumi Perkemahan situ Cicerem
8/7/2019 MATERIB PRAM
69/90
Ambalan kami melaksanakan perkemahan kenaikan tingkat Bantara dan laksana dan
sekaligus upacara pelantikannya.
Anggota yang dilantik menjadi penegak bantara kurang lebih ada 15 anggota putra dan
putri, dan
Anggota yang dilantik menjadi penegak laksana kurang lebih ada 19 anggota putra dan
putri, dan 4 anggota pelantikan susulan menjadi pramuka penegak. yang bertugas pada
upacara pelantikan penegak laksana dan bantara diantaranya:
1. yang melantik : Kak Aj id Sumarya, S.Ag
2. Pendamping kanan : Kak Fatwa Tajudin (Pandega Racana AG-AD Pangkalan IAIN
Syekh Nurjati Cirebon)
3. Pendamping Kanan : Kak Syamsudin (Purna Laksana 2003)
4. Pembawa Bendera : Kak Abdul Syukur (Purna Laksana 2002)
5. Documentasi : Kak Buang Darmawan (Purna Laksana 2004)
dan ada 1 anggota yang mengikuti proses kenaikan tingkat laksana 2 minggu setelah
perkemahan kenaikan tingkat tersebut. dan rencananya akan dilaksanakan upacara
pelantikannya pada tanggal 04 juni 2010 jum'at lusa.
semoga lancar amin.....
By. Kak Fatwa
Tugas Petugas Upacara
Tuesday, June 08, 2010 9:19 PM
Tugas Petugas Upacara ( Bag.I )
Dalam Upacara kita mengenal dan harus memahami perangkat apa saja yang
dibutuhkan sesuai dengan kepentingan dan tujuan acara Upacara tersebut. Antara lain
terdiri atas :
1. Perangkat Upacara Bendera
a. Pembina Upacara, Pengatur Upacara
8/7/2019 MATERIB PRAM
70/90
b. Pemimpin Upacara
c. Pemandu Acara
d. Pembaca Doa
e. Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945
f. Pembaca Naskah Janji Siswa
g. Pemimpin Lagu (dirigen)
h. Pendamping Pembina Upacara
i. Pengibar bendera (3 orang)
j. Pemimpin Kelompok Paduan Suara
k. Pemimpin Kelompok Peserta Upacara
l. Kelompok Paduan Suara
m. Kelompok-kelompok Peserta Upacara
2. Perlengkapan Upacara Bendera
Tiang Bendera lengkap dengan talinya
Bendera Merah Putih
Naskah Pembukaan UUD 1945
Naskah Pancasila
Naskah Susunan Acara
Top Related