Setiap organisasi atau perusahaan selayaknya secara suka rela melakukan audit untuk umpan balik kinerja
Auditor adalah manusia
Auditor seharusnya terlepas dari faktor-faktor personalitas dalam melakukan audit (Siegel dan Marconi, 1989)
Misalnya human being (keinginan manusia), emosi, subyektifitas
Menyebabkan kegagalan audit, risiko audit yang tinggi
Auditor dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap lingkungan audit
Auditor harus menyelaraskan dan sinergi dalam pekerjaan mereka, karena audit hakikatnya adalah pekerjaan kelompok
AKTIVITAS PERTIMBANGAN HASIL PENILAIAN
Menetapkan materialitas • Materialitas akuntansi• Materialitas audit• Risiko Bisnis
Mengidentifikasi tujuan dan asersi audit yang penting
• Audit area• Aliran transaksi • Asersi Laporan Keuangan
Menilai lingkungan risiko inheren • Impliksi lingkungan klien untuk mengidentifikasi struktur pengendalian•Penilaian risiko inheren untuk laporan keuangan
AKTIVITAS PERTIMBANGAN HASIL PENILAIAN
Mengevaluasi pengendalian internal
•Perbaikan efisiensi dan efektivitas audit•Risiko pengendalian untuk asersi laporan keuangan• Kelemahan dalam pengendalian
Mengembangkan strategi audit • Hasil terhadap uji pengendalian•Kemungkinan pendekatan audit yang berbeda•Penekanan terhadap keseimbangan atau aliran transaksi Identifikasi terhadap asersi strategik
AKTIVITAS PERTIMBANGAN HASIL PENILAIAN
Mengembangkan program audit •Mengembangkan kombinasi yang tepat dari prosedur audit spesifik dan menentukan ruang lingkup dan waktu aplikasi
Memilih dan mengevaluasi prosedur review analitis
•Prosedur tertentu untuk diaplikasikan•Pengembangan ekspektasi•Formulasi untuk menjelaskan fluktuasi
Mengevaluasi hasil-hasil dari pengujian audit
• Kesimpulan terhadap prosedur audit spesifik dalam kaitan dengan tujuan dan hasil yang diperoleh
AKTIVITAS PERTIMBANGAN HASIL PENILAIAN
Menentukn status going concern perusahaan
•Status going concern perusahaan satu tahun ke depan
Mengaplikasikan standar audit yang berterima umum dan prinsip-prinsip akuntansi
• Identifikasi terhadap standar auditing• Identifikasi terhadap arah dari standar audit yang diaplikasikan
Mengaplikasikan aturan-aturan mengenai kode etik
•Ada pelanggaran kode etik apa tidak
Memilih opini audit yang tepat •Apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar selama satu periode akuntansi
Untuk menjadi auditor yang mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan menjunjung tinggi etika profesi, kecerdasan intelektual hanya menyumbang 20%, yang 80% dipengaruhi bentuk kecerdasan yang lain (Goleman, 2007)
Dari 80%, diantaranya kecerdasan emosional
Shannon dan Stevens dalam Siegel dan Marconi (1989) mengusulkan suatu terapi yang disebut RET
Tujuannya adalah mengeliminasi sebanyak mungkin perasaan negatif yang tidak diinginkan
Pekerjaan audit adalah pekerjaan kelompok
Pengambilan keputusan kelompok memiliki kinerja yang lebih baik dibanding pengambilan keputusan individual
Ivancevich dan Matteson (2002):
1. Kelompok formal (perintah, tugas, tim)2. Kelompok non formal (pertemanan,
kelompok kepentingan)
Sutton dan Hayne (1997):1. Lebih banyak pengetahuan dan
informasi2. Pendekatan pemecahan masalah yang
beragam3. Partisipasi dalam pemecahan masalah
meningkat4. Komunikasi dan interaksi lebih baik
sehingga tercipta konsensus
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
Penyatuan kepentingan, koreksi kesalahan, simulasi memori
•Proses keputusan kelompok lebih kaya dengan ide-ide segar•Anggota kelompok mampu mengoreksi kealahan•Kontribusi oleh satu anggota bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya
KARAKTERISTIK RISIKO
Blocking idea, dominasi, free riding, sosialisasi
•Ada anggota kelompok yang tidak memberikan informasi yang utuh kepada anggota lainnya dalam satu diskusi•Ada satu anggota yang mendominasi jalannya diskusi•Ada satu orang yang bisa saja menjadi “penggembira” atau “penumpang gelap”•Anggota kelompok terkadang lebih mementingkan sosialisasi dibandingkan tugas di tangan
Top Related