8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
1/48
MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN DAN
PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN
I. PENGERTIAN
I.1 Pendahuluan.
Rumah sakit merupakan Industri Pelayanan Jasa Publik yang padat
akan modal , padat teknologi dan padat karya. Berbagai disiplin ilmu
baik medis maupun non medis akan terlibat dalam proses pelayanan
dirumah sakit. Rumah sakit sebagai pelayan jasa publik harus mampu
menerima pasien dari berbagai strata ekonomi dan sosial tanpa
pembatasan dan perbedaan dalam pelayanan.Kompleksitas pelayanan rumah sakit akan duikuti kebutuhan
sarara dan prasaran serta peralatan yang komplek juga. Sarana dan
prasarana serta peralatan sebagai sebagai fasilitas untuk operasional
rumah sakit, diperlukan perhatian khusus mulai dari perencanaan,
pengadaan , operasional dan maintanance untuk dapat memastikan
baha sarana dan prasarana serta peralatan dapat bekerja sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan.
Berdasarkan !ndang"!ndang Republik Indonesia #o. $$ %ahun
&''( tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan raat inap, raat jalan, dan gaat darurat.
)isi rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, sedang tugas suatu rumah sakit adalah
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan
pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan dimana untuk
menyelenggarakan fungsinya, maka rumah sakit umum
menyelenggarakan kegiatan*
1. Pelayanan medis2. Pelayanan dan asuhan peraat
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
2/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
3/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
4/48
92 )enyediakan semua ruang yang dibutuhkan, tetapi tidak
dengan berlebihan. :al ini membutuhkan pemrograman
pra desain yang hati hati.$2 )enyediakan sistem logistik yang e6sien, termasuk lift,
tabung pneumatic, kon8eyor bo;, kereta dorong manual
atau otomatis untuk e6siensi penanganan makanan,
pembuangan limbah, daur ulang dan bahan bahan
kotor.2 )enempatkan tata letak ruang yang optimal, seperti unit
peraatan intensif bedah diletakkan dekat ruang
operasi. %ata letak ini harus direncanakan secara
terperinci agar dapat mempermudah pergerakan pasien,
sta7 dan perlengkapan.
&.4.&.& ?leksibilitas dan 5kspandibilitas
Karena kebutuhan medis dan cara pengobatan terus
berkembang, maka rumah sakit harus*
42 )engikuti konsep perencanaan tata ruang dan letak.&2 )enggunakan ukuran ruang yang umum sebanyak
mungkin, dari pada ruang ruang yang spesi6k.92 )udah diakses serta sistem mekanik dan listrik yang
mudah dimodi6kasi.$2 %erbuka untuk perluasan atau perkembangan di masa
mendatang
&.4.&.9 Kenyamanan
Perasaan takut dan tidak nyaman pasien dapat
menghambat proses penyembuhan. Berbagai upaya harus
dilakukan untuk menciptakan perasaan nyaman, tidak takut
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
5/48
dan bebas stess di rumah sakit. esain interior memainkan
peran utama dalam upaya menciptakan lingkungan yang
nyaman. esain interior pada rumah sakit harus didasarkan
pada pemahaman yang komprehensif terhadap misi rumah
sakit dan pro6l pasien. Karakteristik pro6l pasien akan
menentukan sejauh mana desain interior harus menentukan
arna dinding, material yang digunakan, penempatan
barang untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan cacat
6sik maupun mental. Beberapa aspek penting untuk
menciptakan interior yang nyaman adalah*
42 )enggunakan bahan yang ramah lingkungan dan
konsisten dengan kebutuhan sanitasi dan kebutuhan
fungsional lainnya.&2 )enggunakan tekstur dan arna arna yang ceria dan
ber8ariasi. engan mengingat baha tidak semua arna
dapat digunakan pada ruang ruang tertentu karena
dapat menggangu sta7 dan pasien khususnya pasien
kejiaan.92 )emungkinkan masuknya cahaya alami yang cukup di
manapun berada dan menggunakan arna pencahayaandi ruangan yang mendekati suasana siang hari.
$2 )emberikan pemandangan luar dari tempat tidur pasien
dan di tempat lain sedapat mungkin. ?oto mural
pemandangan alam akan sangat membantu di mana
pemandangan luar tidak tersedia.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
6/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
7/48
42 Pasien yang datang ke unit diagnostik dan pengobatan
tidak harus meleati unit raat inap.&2 Rute untuk pasien raat jalan harus sederhana dan
jelas.92 Pengunjung harus memiliki rute yang sederhana dan
langsung ke setiap unit peraatan pasien tanpa
meleati bagian fungsional lainnya.$2 Pisahkan pengunjung dan pasien dari bidang logistik
maupun kebersihan.2 /ift khusus untuk pengiriman, makanan dan peraatan
gedung.
&.4.&.> 5stetika
5stetika erat kaitannya dengan menciptakan lingkunganyang nyaman 1seperti rumah sendiri dan menarik2. :al ini
penting untuk menciptakan citra public rumah sakit dan
dengan demikian merupakan alat pemasaran yang
penting. /ingkungan yang baik juga berkontribusi pada
kinerja karyaan dan peraatan pasien. Pertimbangan
estetika meliputi*
42 Penggunaan cahaya dan bahan alami,&2 Penggunaan karya seni,92 Perhatian pada proporsi, skala arna, dan detail,$2 Ruang yang cerah dan terbuka,
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
8/48
Selain keselamatan umum semua bangunan, rumah sakit
memiliki kekhaatiran terhadap keamanan tertentu.
42 Perlindungan terhadap asset dan property rumah sakit
termasuk obat obatan,&2 Perlindungan terhadap pasien dan sta7,92 Selamat dari kekerasan dan pasien yang tidak stabil,$2 Kerentanan terhadap penularan penyakit,
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
9/48
." Peralatan Rumah Sakit
Peralatan baik medis maupun non medis yang digunakan untuk
operasional rumah sakit baik untuk pelayanan langsung maupun
tidak langsung pada pasien.
&.9.4 Peralatan medis
adalah instrumen, apparatus, mesin, implan yang tidak
mengandung obat, yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
meraat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada
manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki
fungsi tubuh. 1!! #o.&9 thn 4((& tentang Kesehatan pasal 4
ayat 442 *
+lat radiologi
+lat anestesi
instrumen bedah
+lat monitor pasien
+lat laboratorium
sb
&.9.& Peralatan non medis
adalah instrument, mesin guna mendukung pelayanan
kesehatan dan biasanya tidak berfungsi untuk penyembuhan
langsung kepada pasien, seperti *
Peralatan"peralatan binatu
Peralatan dapur
Peralatan Sterilisator
Peralatan Pendingin
Peralatan Ingenerator
Peralatan Kantor
Peralatan Pengolahan +ir
.# Pemeliharaan Sarana Pra!arana Rumah Sakit
Maintenance berarti memelihara agar alat 1equipment/physical
assets2dapat secara berkesinambungan melaksanakan fungsinya sesuai
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
10/48
dengan keinginan pengguna 1users2. )aintenance ini mencakup semua
akti8itas yang diperlukan untuk menjaga agar asset berada dalam @as-
built conditionA sehingga asset dapat member original productive
capacitysecara berkelanjutan.
Reliability Centered Maintenance dapat diartikan sebagai
peraatan pendekatan 1maintenance approach2 yang
mengkombinasikan strategi peraatan reaktif, pre8entif, prediktif dan
proaktif untuk memaksimalkan fungsi dan umur dari peralatansystem
dalam kondisi yang diperlukan dengan cost minimal. R-) menciptakan
kombinasi optimal dari berbagai tipe peraatan dengan pendekatan
statistic untuk mengambil suatu tindakanlangkah tepat bagaimana
meraatmemelihara suatu peralatansystem.Pemeliharaan dapat diartikan sebagai perlakuan
berkesinambungan untuk menjaga dan mempertimbangkan agar
peralatan tetap dapat berfungsi optimal sesuai standart manual
instruction book.
Pihak yang terkait dalam pemeliharaan *
4. Pengambil keputusan)anajemen RS
&. Penggunapemakai utamapenunjang
9. Pengadapemasokpenghasil
%ujuan Pemeliharaan *
4. )enjamin keselamatan pengguna
&. )enjamin kesiapan operasional alat setiap aktu
9. )emperpanjang usia layanan
Jenis pemeliharaan *
4. Pemeliharaan Pre8entif
&. Pemeliharaan Kuratif
Caitu kegiatan perbaikan yang dilaksanakan setelah terjadinya
penurunan unjuk kerja fasilitas atau perbaikan yang telah diprogramkan
karena akan terjadinya keausan atau kerusakan suatu komponen dari
peralatan yang dapat diperkirakan sebelumnya.
.#.1 Pre$enti% Maintenan&e
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
11/48
Pre8entif )aintenance 1P)2 adalah setiap akti8itaskegiatan peraatan
terprogram yang dilakukan terhadap suatu fasilitas 1assets2 dengan
tujuan untuk meningkatkan umur asset tersebut. Pre8entif )aintenance
yang baik akan terhindar dari akti8itas tak terprogram 1unplanned
maintenance acti8ity2. P) harus senantiasa dilakukan agar asset
tersebut dapat beroperasiberproduksi secara berkesinambungan.
engan akti8itas ini, suatu asset akan terhindar dari kerusakan fatal
sehingga tidak perlu terjadi breakdon untuk periode aktu tertentu.
+danya breakdon akan meningkatkan biaya operasi sehingga harga
produk menjadi lebih mahal dan kurang kompetitif dalam pasar bebas
saat ini. +da beberapa hal yang menjadi alasan mengapa P) perlu
dilakukan yaitu *
a. )eningkatkan otomatisasi 1increased automation2,
b. +gar tepat aktu, tepat alat dan tepat material 1just"in"time
manufacturing2,
c. )engurangi keterlambatan produksi 1production delays2,
d. )engurangi alat berlebihan 1eDuipment redundancies2,
e. )engurangi persediaan spare"parts 1insurance in8entories2,
f. -ell dependencies,
g. )eningkatkan umur alat 1longer eDuipment life2,
h. )eminimumkan konsumsi energy 1minimiEe energy
consumtion2,
i. )eningkatkan kualitas produk 1higher Duality product2,
j. Kebutuhan organisasi peraatan lebih baik 1need for more
organiEed2.
+da beberapa tipe pre8enti8e maintenance antara lain *
a. Routine maintenance
Routine maintenance seperti lubrication, cleaning dan
inspections merupakan tahap aal dari program maintenance.
/angkah ini menangani problema relati8e sederhana 1kecil2 dan
kalu tidak ditangani secara rutin akan dapat menyebabkan alat
1eDuipment2 menjadi rusak atal mal"function. engan
inspection akan dapat diketahui komponen"komponen apa saja
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
12/48
yang sudah mengalami gangguan 1deterioration2 sehingga
perlu direparasi atau diganti dengan spare"parts baru.
b. Proacti8e replacement
Komponen"komponen yang mengalami gangguan
1deterioration2 atau komponen yang tidak berfungsi lagi perlu
diganti sebelum terjadi kerusakan fatal. Reparasi yang
terjadalterprogram akan dapat mengurangi biaya tinggi dari
breakdon. Komponen"komponen yang perlu direparasi atau
diganti biasanya dapat diketahui melalui akti8itas inspeksi
rutin. Perlu dicatat baha penggantian yang dilakukan
terutama pada komponen yang bahaya kerusakan. :anya
komponen yang tidak berfungsi lagi atau komponen yangsegera akan rusak yang perlu diganti.
c. Schedule refurbishings
:al ini secara umum ditemukan pada perusahaan utility,
countinous process"type industries atau pada cyclic facilities.
Selama shutdonoutage semua komponen yang tidak
berfungsi perlu diubah. 5Duipment atau fasilitas diset pada
kondisi kerja relati8e tanpa gangguan sampai shutdon
berikutnya. /angkah ini dikontrol dengan softare, sehingga
perusahaan memiliki aktu untuk start atau melanjutkan
operasinya.
d. Predicti8e maintenance
)erupakan langkah lebih aal dari inspeksi rutin. engan
perkembangan teknologi, inspeksi dapat dilakukan dengan alat
tertentu untuk mengetahui detail kondisi sebenarnya 18irtual2
dari setiap komponen dari suatu eDuipment. +lat tersebut
dapat berupa *
4. Fibration analysis,
&. Spectographic oil analysis,
9. Infrared scanning.
e. -ondition"based maintenance
)erupakan salah satu langkah lebih jauh dari predicti8e
maintenance dengan melakukan inspeksi tepat aktu 1real"
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
13/48
time2. :al ini dapat dilakukan berdasarkan sinyal yang
diperoleh dari sensor yang terpasang pada eDuipment dan
selanjutnya sinyal ini diolah dalam komputer. Berdasarkan data
olahan komputer ini, maka maintenance dapat dischedule bila
diperlukan. /angkah ini akan mengeliminir kesalahan yang
mungkin dilakukan oleh teknisi dalam hal pembacaan atau
pencatatan data.
f. Reliability engineering
)erupakan langkah akhir dalam pre8enti8e maintenance.
Reliability berfokus pada pengoptimalan program pre8enti8e
dan predicti8e maintenance untuk meningkatkan e6siensi
eDuipment dan meminimumkan biaya peraatan. Bila masihada masalah 1peraatan belum optimal dan e6sien2, maka
@total maintenance planA perlu dikaji ulang untuk melihat
adanya hal"hal yang dihilangkan atau mungkin diabaikan.
alam hal ini dimungkinkan juga adanya modi6kasi terhadap
eDuipment untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Program pre8enti8e maintenance yang baik akan mengkombinasikan
semua tipe pre8entif maintenance diatas dengan penekanan berbeda
antara satu industri dengan industry lainnya atau antara satu fasilitas
dengan fasilitas lainnya. %ipe peraatan ini harus dilakukan dengan cara
tahap demi tahap sehingga diperoleh program pre8enti8e maintenance
komprehensif.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
14/48
PEMELIHARAA
PemeliharaanPre$enti%
PemeliharaanKurati%
Pemeliharaan'aktu
()erati(nal*runnin+
Pemeliharaan'aktu tak
()erati(nal*!hutd('n
Pemeliharaan teren&ana
*runnin+-!hutd('n,
Pemeliharaantidak
teren&ana*!hutd('n,
Peraikanthd
keru!akanalat /+
Peraikanthd
keru!akan
0$erh(ul
In!)e&ti(n lihat2
ra!akan2den+arkan2
tan)a-den+analat ukur 3
Pemeliharaanerkala
Pemer!ihan2)eluma!an2)en/etelan2
)en+en&an+a
Pemeliharaanerkala
Pemer!ihan2)eluma!an2)en/etelan2
)en+en&an+an2)en++antian!uku &adan+
)emeliharaan
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
15/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
16/48
III. PERMENKES N0. 114#-MENKES-PER-I5-66# Tentan+
Pen+amanan Alat Ke!ehatan dan Perekalan Ke!ehatan
Rumah Tan++a
Isi Permenkes #o. 443$)enkesPerIF&''$ %entang Pengamanan +lat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah %angga, terdiri dari *
Bab I * Ketentuan !mum
Serti6kat produksi adalah serti6kat yang diberikan oleh )enteriKesehatan kepada pabrik yang telah mengikuti pedoman cara
pembuatan yang baik untuk memproduksi +lat kesehatan dan
atau perbekalan Kesehatan Rumah tangga.
Bab II * Persyaratan )utu )anfaat dan Keamanan
Bab III * Produksi * Serti6kat IEin Produksi
Bab IF * Peredaran * IEin edar, 5;port"Import
Bab F * Informasi * Penandaan Iklan
Bab FI * Pemeliharaan )utu * Pemeliharaan dan Kalibrasi secara
periodik
Bab FII * Penarikan kembali
Bab FIII * Pemusnahan
Bab IG * Pemberdayaan )asyarakat
Bab G * Pembinaan
Bab GI * Pengaasan
Bab GII * Sangsi
Bab GIII * Ketentuan Peralihan
Bab GIF * Ketentuan Penutup
Pengamanan adalah upaya untuk melindungi masyarakat dari
bahaya yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat, dan atau
yang tidak memenuhi persyaratan mutu, manfaat, dan keamanan.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
17/48
+lat kesehatan adalah instrumen, mesin, alat untuk ditanamkan,
reagensproduk diagnostik in8itro atau barang lain yang sejenis atau
yang terkait termasuk komponen, bagian dan perlengkapannya yangH
isebut dalam ?armakope Indonesia, 5kstra ?armakope Indonesia
dan ?ormularium #asional atau suplemennya dan atauH
igunakan untuk mendiagnosa penyakit, menyembuhkan,
meraat, memulihkan, meringankan atau mencegah penyakit
pada manusia dan atau
dimaksudkan untuk mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh
manusia dan atau
dimaksud untuk menopang atau menunjang hidup atau mati
imaksud untuk mencegah kehamilan dan atau
imaksud untuk pensucihamaan alat kesehatan dan atau
imaksudkan untuk mendiagnosa kondisi bukan penyakit yang
dalam mencapai tujuan utamanya
)emberi informasi untuk maksud medis dengan cara pengujian
in8itro terhadap spesimen yang dikeluarkan dan tubuh manusia
Perbekalan kesehatan rumah tangga adalah alat, bahan, atau
campuran untuk pemeliharaan dan peraatan kesehatan untuk manusia,
hean peliharaan, rumah tangga dan tempat"tempat umum.
+lat kesehatan dan atau perbekalan kesehatan rumah tangga
yang mendapat iEin edar harus memenuhi kriteria sebagai berikut *
a. Keamanan +lat Kesehatan *
&2 !ntuk alat kesehatan
Kemanfaatan dan keamanan dibuktikan dengan melakukanuji klinis atau bukti"bukti lain sesuai dengan status
perkembangan ilmu pengetahuan.
92 !ntuk perbekalan kesehatan rumah tangga
Keamanan, yaitu tidak menggunakan bahan yang dilarang
dan tidak melebihi batas kadar yang telah ditentukan.
b. )utu
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
18/48
)utu dinilai dari cara pembuatan yang baik dan hanya
menggunakan bahan dengan spesi6kasi yang sesuai untuk alat
kesehatan dan atau pembekalan kesehatan rumah tangga.
c. Penandaan
42 !ntuk alat kesehatan *
Penandaan berisi informasi yang cukup, yang dapat
mencegah terjadinya salah pengertian atau salah
penggunaan.
&2 !ntuk perbekalan kesehatan rumah tangga *
Penandaan berisi informasi yang cukup, yang dapat
mencegah terjadinya salah pengertian atau salah
penggunaan, termasuk tanda peringatan dan cara
penanggulangannya apabila terjadi kecelakaan.
I5. PERMENKES N0. "7"-MENKES-PER-I5-1884 TENTANG
PENG9JIAN DAN KALI:RASI ALAT KESEHATAN
Peningkatkan mutu pelayanan kesehatan diperlukan supaya
tersedianya alat kesehatan yang berkualitas, yaitu alat kesehatan yang
tejamin ketelitian, ketepatan dan keamanan penggunaannya. +gar alat
kesehatan dimaksud berkualitas maka perlu dilakukan pengujian dan
kalibrasi. Berdasarkan SK )enkes #o. &3&)5#K5SSKIF4((& tentang
rganisasi dan %atakerja Balai Pengamanan ?asilitas Kesehatan, telah
terbentuk & 1dua2 Balai Pengamanan ?asilitas Kesehatan 1BP?K2 yaitu
BP?K Jakarta untuk melayani pengujian dan kalibrasi alat kesehatan pada
sarana pelayanan kesehatan ilayah Indonesia bagian Barat dan BP?K
Surabaya untuk Indonesia bagian %imur. BP?K sebagai unit pelaksana
teknis pada irektorat Jenderal Pelayanan )edik yang memiliki tugas
dan 6ngsi untuk menyelenggarakan Pengujian dan Kalibrasi alat
kesehatan adalah merupakan Institusi Penguji yang diselenggarakan
oleh Pemerintah.
Berdasarkan Permenkes N(."7"-MENKES-PER-I5-1884 tanggal
3 +pril 4((3, tentang Pengujian dan Kalibrasi +lat Kesehatan, setiap alat
kesehatan yang dipergunakan sarana pelayanan kesehatan ajib
dilakukan pengujian dan kalibrasi oleh Institusi Penguji, untuk menjamin
ketelitian dan ketepatan serta keamanan penggunaan alat kesehatan.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
19/48
+kurasi suatu instrumen tidak dengan sendirinya timbul dari
rancangan yang baik. Rancangan suatu instrumen merupakan hasil
kompromi antara kinerja, stabilitas, keandalan dan biaya serta faktor"
faktor lain yang mempengaruhinya. +kurasi dapat diperoleh hanya dari
kegiatan kalibrasi yang benar, sedangkan stabilitas dan keandalan dapat
diketahui dari pengujian, atas dasar inilah perlunya dilakukan pengujian
dan kalibrasi terhadap instrumen secara teratur.
Pengujian adalah kegiatan untuk menentukan satu atau lebih
karakteristik dari suatu bahan atau instrumen, sehingga dapat dipastikan
kesesuaian antara karakteristik dengan spesi6kasinya.
Kalibrasi bertujuan untuk memastikan hubungan antara *
#ilai"nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau
#ilai"nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur, dengan nilai
sebenarnya dari besaran yang diukur.
#ilai sebenarn8a adalah konsep ideal yang tidak dapat diketahui dengan
pasti. alam prakteknya nilai ini diganti oleh suatu nilai yang diabadikan
pada suatu standar, kemudian secara internasional dinyatakan sebagai
nilai yang benar 1kebenaran kon8ensional2. engan demikian kalibrasi
dapat dide6nisikan sebagai *
Suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran kon8ensional penunjukan
instrument ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap
standar ukurnya yang tertelusur 1traceable2 ke standar #asional
danatau Internasional.
engan demikian dapat disimpulkan juga baha pengujian dan kalibrasi
bertujuan untuk *
)emastikan kesesuaian karakteristik terhadap spesi6kasi dari suatu
bahan ukur atau instrumen.
)enentukan de8iasi kebenaran kon8ensional nilai penunjukan suatu
instrument ukur atau de8iasi dimensi nominal yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur.
)enjamin hasil"hasil penskuran sesuai dengan standar #asional
maupun Internasional.
)anfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pengujian dan kalibrasi
adalah kondisi instrumen ukur dan bahan ukur tetap terjaga sesuai
dengan spesi6kasinya.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
20/48
I5.1 :ata!an dan Pen+ertian
42 Alat Ke!ehatan adalah instrument, apparatus, mesin, implant
yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
meraat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia
dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
&2 Alat 9kur adalah semua peralatan yang digunakan untuk
mengukur, memeriksa atau memeriksa cuplikan untuk
menentukan keberlakuan standar yang mampu menampilkan
objek besaran, dipergunakan untuk mengetahui kebenaran dari
bahan ukur. +lat ukur yang dipergunakn dalam pelaksanaan
pengujian atau kalibrasi alat kesehatan, berupa alat ukur besaran
dasar maupun alat ukur besaran turunan.
92 :e!aran Standaradalah alat atau bahan yang memiliki besaran
tertentu dan nilainya diketahui, sehingga dapat dipergunakan
sebagai bahan pembanding terhadap besaran sejenis yang diukur
pada objek ukur. Besaran standar yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pengujian atau kalibrasi alat kesehatan berupabesaran dasar maupun besaran turunan.
$2 In!titu!i Pen+u;iadalah sarana kesehatan atau sarana lainnya
yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan pengujian
dan kalibrasi alat kesehatan.
2 Kemam)uan Telu!uradalah kemampuan untuk menghubungkan
hasil alat"alat ukur tertentu dengan hasil pengukuran pada
standar nasional atau secara nasional diterima sebagai system
pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
21/48
32 Ketelitian *)re&i!i(n, adalah kemampuan proses pengukuran
untuk menunjukkan hasil yang sama dan pengukuran dilakukan
secara berulang"ulang.
(2 La(rat(rium Kalira!i adalah unit kerja yang melaksanakan
kegiatan teknis kalibrasi alat kesehatan pada institusi pengujian
alat kesehatan.
4'2 Lulu! Kalira!i adalah kondisi besaran pada alat
kesehatan sesuai dengan besaran sebenarnya dan laik
dipergunakan dalam pelayanan kesehatan.
442 Lulu! 9;i adalah kondisi alat kesehatan yang memenuhi
spesi6kasi dan laik dipergunakan dalam pelayanan kesehatan.
4&2 Pen+u;ian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi
pemeriksaan 6sik dan pengukuran untuk membandingkan alat
ukur dengan standar untuk satuan ukuran yang sesuai guna
menetapkan sifat ukurnya 1sifat metrologik2 atau menentukan
besaran atau kesalahan pengukuran.
492 Pen+ukuran adalah kegiatan atau proses mengaitkan
angka secara empiric dan obyektif pada sifat"sifat obyek atau
kejadian nyata sedemikian rupa, sehingga angka tadi dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadiantersebut.
4$2 Sarana Pela/anan Ke!ehatan adalah institusi yang
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik
dasar, penunjang maupun rujukan.
4
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
22/48
" +lat ukur atau besaran standar untuk menyatakan lulus
kalibrasi
&'2 Tanda tidak laik )akai adalah tanda yang ditempelkan
pada *
" +lat kesehatan untuk menyatakan tidak lulus uji atau tidak
lulus kalibrasi
" +lat ukur atau besaran standar untuk menyatakan tidak lulus
kalibrasi
I5. Pen+u;ian Alat Ke!ehatan
Sebagaimana ditetapkan pada Permenkes #o.
9=9)enkesPerIF4((3 alat kesehatan yang dipergunakan di sarana
pelayanan kesehatan ajib diuji atau dikalibrasi secara berkala,
sekurang"kurangnya 4 1satu2 kali setiap tahun. Pengujian atau kalibrasi
ajib dilakukan terhadap alat kesehatan dengan kriteria *
a. Belum memiliki serti6kat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi.
b. )asa berlaku serti6kat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi
telah habis.
c. iketahui penunjukannya atau keluarannya atau kinerjanya
1perlormance2 atau keamanannya 1sa8ety2 tidak sesuai lagi,alaupun serti6kat dan tanda masih berlaku.
d. %elah mengalami perbaikan, alaupun serti6kat dan tanda masih
berlaku.
e. %elah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, alaupun
serti6kat dan tanda masih berlaku.
+tau jika tanda laik pakai pada alat kesehatan tersebut hilang atau
rusak, sehingga tidak dapat memberikan informasi yang sebenamya.
%ingkat teknologi, beban kerja dan umur sangat mempengaruhi kinerja
alat kesehatan, baik untuk akurasi, ketelitian maupun keamanannya.
leh karena itu selang aktu pengujian atau kalibrasi ulang peralatan
kesehatan, dipengaruhi oleh faktor"faktor tersebut.
engan demikian dapat disimpulkan juga baha pengujian dan kalibrasi
bertujuan untuk *
)emastikan kesesuaian karakteristik terhadap spesi6kasi dari
suatu bahan ukur atau instrumen.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
23/48
)enentukan de8iasi kebenaran kon8ensional nilai penunjukan
suatu instrument ukur atau de8iasi dimensi nominal yang
seharusnya untuk suatu bahan ukur.
)enjamin hasil"hasil pengukuran sesuai dengan standar #asional
maupun Internasional.
)anfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pengujian dan kalibrasi
adalah kondisi instrumen ukur dan bahan ukur tetap terjaga sesuai
dengan spesi6kasinya.
+lat kesehatan dinyatakan lulus pengujian atau kalibrasi apabila *
a. Penyimpangan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang
diabadikan pada alat kesehatan tersebut, tidak melebihi
penyimpangan yang diijinkanb. #ilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai
ambang batas yang diijinkan.
%abel penyimpangan yang diijinkan dan nilai ambang batas keselamatan
kerja untuk &' 1dua puluh2 alat kesehatan, terdapat pada lampiran 4.
Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan hanya dapat dilaksanakan oleh
tenaga profesional, menggunakan alat ukur dan besaran standar yang
terkalibrasi.
#..1 Pen+u;ian Alat Ke!ehatan
Pengujian alat kesehatan adalah merupakan keseluruhan tindakan
meliputi pemeriksaan 6sik dan pengukuran untuk menentukan
karakteristik alat kesehatan, sehingga dapat dipastikan kesesuaian alat
kesehatan terhadap keselamatan kerja dan spesi6kasinya.
engan pelaksanaan kegiatan pengujian, dapat dijamin peralatan
kesehatan bersangkutan aman dan laik pakai dalam pelayanan
kesehatan. Kegiatan pengujian dilakukan terhadap alat kesehatan yang
tidak memiliki standar besaran yang terbaca, berarti tidak terdapat nilai
yang diabadikan pada alat kesehatan bersangkutan, sehingga pengujian
dilaksanakan mengacu pada *
nilai standar yang ditetapkan secara nasional maupun
internasional, misalnya * arus bocor, 6ekuensi kerja dan paparan
radiasi
fungsi alat dalam pelayanan kesehatan, misalnya * kuat cahaya,
daya hisap, sterilitas, putaran, energi dan temperatur
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
24/48
Pengujian alat kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut*
Pengukuran kondisi lingkungan
Pemeriksaan kondisi 6sik dan fungsi komponen alat.
Pengukuran keselamatan kerja.
Pengukuran kinerja.
#.. Kalira!i Alat Ke!ehatan
Kalibrasi alat kesehatan bertujuan untuk menjaga kondisi alat
kesehatan agar tetap sesuai dengan standar besaran pada
spesi6kasinya. engan pelaksanaan kegiatan kalibrasi maka akurasi,
ketelitian dan keamanan alat kesehatan dapat dijamin sesuai dengan
besaran"besaran yang terteradiabadikan pada alat kesehatanbersangkutan.
Standar besaran yang dapat dibaca pada alat kesehatan mungkin
berupa pemilih 1selector2 atau metering, merupakan nilai yang
diabadikan pada alat kesehatan bersangkutan. Sehingga pelaksanaan
kalibrasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai terukur dengan
nilai yang diabadikan pada alat kesehatan, misalnya * %egangan
18oltage2, +rus listrik 1electric current2, aktu, 5nergi dan Suhu
Kalibrasi alat kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut *
Pengukuran kondisi lingkungan
Pemeriksaan kondisi 6sik dan hngsi komponen alat.
Pengukuran keselamatan kerja.
Pengukuran kinerja sebelum dan setelah penyetelan atau
pemberian factor kalibrasi sehingga nilai terukur sesuai dengan
nilai yang diabadikan pada bahan ukur.
#.." Alat Ke!ehatan =a;i 9;i atau Kalira!i.
Berkaitan dengan kegiatan pengujian atau kalibrasi, secara teknis
peralatan kesehatan dapat dibedakan ke dalam alat kesehatan yang
memiliki acuan besaran dan alat kesehatan yang tidak memiliki acuan
besaran. +cuan besaran dapat dipergunakan sebagai pembanding
terhadap nilai terukur. %erhadap alat kesehatan yang memiliki acuan
besaran dilakukan kalibrasi, contoh* 5-0, cardiotocograph,
electroencephalograph, G "Ray.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
25/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
26/48
bila memungkinkan. Setelah penyetelan, dilakukan pengukuran
ulang sekurang"kurangnya 9 1tiga2 kali pada masing"masing
skalaparameter, sehingga diperoleh kondisi stabil pengukuran.
. Kalira!i :e!aran Standar
Kalibrasi besaran standar hanya dapat dilakukan dengan metodepengukuran langsung. #ilai sebenarnya dari besaran standar, diukur
secara langsung menggunakan alat ukur yang telah diketahui ketelitian
serta kecermatannya 1terkalibrasi2. Jika nilai terukur berbeda dengan
nilai yang diabadikan pada besaran standar, dilakukan penyetelan jika
memungkinkan. Setelah penyetelan dilakukan pengukuran ulang
sekurang"kurangnya 9 1tiga2 kali pada masing"masing skalaparameter,
sehingga diperoleh kondisi stabil pengukuran. ?aktor Kalibrasi dapat
diberikan jika penyimpangan nilai terukur, berada dalam rentang nilai
yang diijinkan.
Serti6kat dan %anda +lat kesehatan, +lat !kur maupun Besaran
Standar yang lulus kalibrasi akan mendapatkan Serti6kat Kalibrasi serta
%anda /aik Pakai, demikian juga +lat Kesehatan yang lulus uji akan akan
mendapatkan Serti6kat Pengujian dan tanda /aik Pakai.
+lat kesehatan, +lat !kur dan Besaran Standar yang tidak lulus
kalibrasi serta +lat Kesehatan yang tidak lulus uji akan mendapatkan
%anda %idak /aik Pakai. Serti6kat Pengujian dan Serti6kat Kalibrasi serta
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
27/48
%anda /aik Pakai dan %anda %idak /aik Pakai alat kesehatan dikeluarkan
oleh Institusi Penguji dan Institusi Penguji Rujukan. Sedangkan Serti6kat
Pengujian dan Serti6kat Kalibrasi dan %anda /aik dan %idak /aik Pakai
alat ukur serta besaran standar dikeluarkan oleh Institusi Penguji
Rujukan.
a. Serti6kat.
Serti6kat Pengujian atau Serti6kat Kalibrasi dapat memberikan
perlindungan hukum kepada sarana pelayanan kesehatan dalam
penggunaan alat kesehatan bersangkutan. ?ormat masing"masing
Serti6kat Pengujian maupun Serti6kat Kalibrasi sekurang"kurangnya
harus memuat informasi tentang *
" #ama Institusi Penguji, +lamat dan #omor Ijin dari )enkes
" #ama +lat Kesehatan
" )erk, )ode %ype dan #omor Seri +lat Kesehatan
" #ama Sarana Pelayanan Kesehatan
" Identitas Sarana Pelayanan Kesehatan
" +lamat Sarana Pelayanan Kesehatan
" %anggal Pelaksanaan Pengujian atau Kalibrasi
" )asa berlaku Serti6kat" %ingkat ketelitian alat kesehatan
" )etode pengujian atau kalibrasi yang dipergunakan
" Penanggung jaab Pengujian atau Kalibrasi
b. %anda.
%anda /aik Pakai akan memberikan rasa aman kepada pengguna
jasa pelayanan kesehatan. +gar masyarakat pengguna jasa pelayanan
kesehatan dapat mengetahui dengan jelas tentang kinerja dan
keamanan 1safety2 alat kesehatan, maka pada setiap alat kesehatan
akan ditempelkan tanda laik pakai atau tanda tidak
laik pakai, sesuai dengan hasil pengujian atau kalibrasi alat kesehatan
tersebut. Penempelan tanda perlu memperhatikan hal sebagai berikut *
%anda /aik Pakai atau %idak /aik Pakai dipasang dan ditempelkan
oleh petugas pengujian atau kalibrasi segera setelah
pelaksanaan pengujian atau kalibrasi selesai dilaksanakan.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
28/48
Petugas pengujian atau kalibrasi menuliskan tanggal
pelaksanaan, masa berlaku dan paraf pada %anda /aik Pakai dan
tanggal pelaksanaan serta paraf pada %anda %idak laik Pakai.
%anda /aik Pakai atau %idak /aik Pakai dibuat oleh Institusi
Penguji, dibuat dari bahan yang perekatnya tidak mudah lepas
>..1 Tanda Laik Pakai
%anda /aik Pakai alat kesehatan berarna dasar hijau dengan tulisan
hitam, ukuran tanda disesuaikan dengan besar kecilnya alat kesehatan
yang akan ditempel tanda tersebut. Penggunaan tanda dibedakan antara
alat kesehatan yang menggunakan
radiasi dan yang tidak menggunakan radiasi. %anda /aik Pakai +lat Kesehatan Radiasi, dilengkapi dengan
symbol radiasi dengan arna dasar kuning dan simbol berarna
merah dengan pernyataan L I#C+%+K+# +)+# B+0I P5K5RJ+,
P5#5RI%+ +# /I#0K!#0+# L.
%anda /aik Pakai +lat Kesehatan non Radiasi, dilengkapi
pernyataan L I#C+%+K+# +)+# !#%!K P5/+C+#+# L
%anda /aik Pakai, sekurang"hurangnya hams memuat informasi
tentang *
" #ama dan /ambang /nstitusi Penguji
" #ama alat kesehatan
" )erk, )odel %ype dan #omor Seri alat kesehatan
" %anggal Pelaksanaan Pengujian atau Kalibrasi
" #omor Serti6Kat Pengujian atau Kalibrasi
" Pernyataan /aik Pakai dan jangka aktu berlaku %anda
Pengujian atau Kalibrasi
" #omor #ama Ruangan tempat alat kesehatan
dipergunakan
>.. Tanda Tidak Laik Pakai
%anda %idak /aik Pakai alat kesehatan berarna dasar merah dengan
tulisan hitam, besarnya tanda disesuaikan dengan besar kecilnya alat
kesehatan yang akan ditempel tanda tersebut.
Penggunaan tanda dibedakan antara alat kesehatan yang menggunakan
radiasi dan yang tidak menggunakan radiasi.
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
29/48
%anda %idak /aik Pakai +lat Kesehatan Radiasi, dilengkapi dengan
simbol radiasi dengan arna dasar kuning dan simbol berarna
merah dengan pernyataan L I#C+%+K+# %I+K +)+# B+0I
P5K5RJ+, P5#5RI%+ +# /I#0K!#0+# L.
%anda %idak /aik Pakai +lat Kesehatan non Radiasi, dilengkapi
pernyataan L I#C+%+K+# %I+K +)+# IJ#%!K P5/+C+#+# L
%anda %idak /aik Pakai, sekurang"kurangnya harus memuat
informasi tentang *
" #ama dan /ambang Institusi Penguji
" #ama alat kesehatan
" %anggal Pelaksanaan Pengujian atau Kalibrasi dan Pernyataan
%idak /aik Pakai.
DAFTAR P9STAKA
4. epartemen Kesehatan RI, Permenkes #o.9=9)enkesPerIF4((3 Pedoman Pengujian dan Kalibrasi +latKesehatan, 4((3.
&. epartemen Kesehatan RI, Permenkes #o.443$)enkesPerIF&''$ Pedoman Pengamanan +lat Kesehatandan Perbekalan Kesehatan Rumah %angga, &''$.
9. epartemen Kesehatan RI, Pedoman Pemeliharaan BangunanRumah
Sakit, 4((
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
30/48
$. !ndang"!ndang R.I #o. $$ %ahun &''(, tentang Rumah Sakit
. -arr, R. ?. 1&''3, ctober 4>2. Hospital.Retrie8ed ?ebruary
&>, &''(, from B0 :ealth -are ?acilities*
http*.bdg.orgdesignhospital.php
/+)PIR+# 4
Sumber * Permenkes #o. 9=9)enkesPerIF4((3
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
31/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
32/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
33/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
34/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
35/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
36/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
37/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
38/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
39/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
40/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
41/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
42/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
43/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
44/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
45/48
/+)PIR+# &
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
46/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
47/48
8/10/2019 Manajemen Fasilitas Kesehatan Pemeliharaan Alkes
48/48
Top Related