BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembiayaan yang dilakukan oleh suatu lembaga keuangan, baik bank
maupun lembaga keuangan non bank, dapat ditujukan untuk tujuan produksi,
distribusi atau konsumsi barang dan jasa. Yang termasuk bidang usaha dari
lembaga pembiayaan adalah sewa guna usaha (leasing), perdagangan surat
berharga, anjak piutang, modal ventura, pembiayaan konsumen, dan kartu kredit.
Lembaga keuangan bukan bank yang menyalurkan dana atau memberikan
pembiayaan (dalam bentuk pinjaman atau kredit) kepada debitur untuk tujuan
konsumsi barang dan jasa disebut perusahaan pembiayaan konsumen (consumer
finance company). Hal ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang bergerak di
bidang apapun baik dalam hal untuk distribusi, produksi, maupun konsumsi.
Pembiayaan konsumen menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan
karena hal ini dapat membantu tugas mereka dalam meningkatkan penjualan
produk atau jasa. Selain itu, hal ini menjadi suatu yang penting juga bagi
konsumen karena perusahaan pembiayaan konsumen dapat membantu konsumer
untuk membeli barang atau jasa secara kredit.
Dikarenakan pentingnya pembiayaan konsumen, maka dibuatlah makalah
ini dengan judul “Pembiayaan Konsumen”. Dalam makalah ini akan disajikan
pembahasan mengenai pengertian pembiayaan konsumen, dasar hukum
pembiayaan konsumen, jenis perusahaan pembiayaan konsumen, mekanisme kerja
pembiayaan konsumen serta data terkini dari perusahaan pembiayaan konsumen
di Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan pembiayaan konsumen?
2. Bagaimana mekanisme kerja dari pembiayaan konsumen?
1
3. Apa kegiatan usaha dari pembiayaan konsumen?
4. Bagaimana kondisi terkini dari pembiayaan konsumen?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pembiayaan konsumen.2. Untuk mengetahui dokumen dan jaminan-jaminan yang dibutuhkan dalam
proses pembiayaan konsumen.3. Untuk mengetahui mekanisme kerja pembiayaan konsumen4. Untuk mengetahui data terkini dari pembiayaan konsumen
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini
adalah dapat menambah memberikan informasi mengenai pembiayaan konsumen
serta dapat menjadi referensi ilmu bagi pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pembiayaan konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang diberikan
oleh suatau perusaaan kepada debitur untuk pembelian barang dan jasa yang akan
langasung dikonsumsi oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan produksi ataupun
distribusi. Sementara Perusahaan Pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang
melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan
sistem pembayaran angsuran atau berkala. Pembiayaan konsumen merupakan
salah satu bidang usaha lembaga pembiayaan. Di negara kita, badan usaha di luar
bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan
kegiatan yang termasuk dalam atau seluruh bidang usaha lembaga pembiayaan
biasanya disebut perusahaan pembiayaan atau perusahaan multi finance.
Menurut A.Abdulrahman, Pembiayaan Konsumen adalah kredit yang
diberikan kepada konsumen-konsumen guna pembelian barang-barang konsumen
dan jasa-jasa seperti yang dibedakan dari pinjaman-pinjaman yang dugunakan
untuk tujuan-tujuan produktif atau dagang. Kredit ini dapat mengandung resiko
yang lebih besar daripada kredit dagang biasa.
Menurut keputusan Presiden No.16 tahun 1988,perusahaan pembiayaan
konsumen atau Costumer finance company adalah badan usaha yang melakukan
system pembayaran angsuran atau berkala. Menurut Keputusan Mentri Keuangan
No.1251 / KMK. 013/ 1988 tentang perusahaan pembiayaan ,perusahaan adalah
badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan system pembayaran angsuran atau
berkala oleh konsumen. Pesatnya pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen ini
sekaligus menunjukan tingginya minat masyarakat untuk membeli arang-barang
dengan cara mencicil seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat lapisan
menengah kebawah.
Di samping kondisi diatas, perkembangan pembiayaan konsumen juga
disebabkan oleh adanya kendala-kendala bagi masyarakat berpenghsilan rendah
untuk dapat mengakses dana dari sumber lain. Menurut Abdulkadir Muhammad
3
dan Rilda Murniati(2000, hlm. 250) ada 4 alasan yang mendorong perkembangan
pembiayaan konsumen yaitu:
1. Keterbatasan sumber dana formal
2. Koperasi simpan pinjam sulit berkembang
3. Bank tidak melayani pembiayaan konsumen
4. Pembiayaan lintah darat yang mencekik
2.2. Klasifikasi Perusahan Pembiayaan Konsumen
Berdasarkan kepemilikannya, perusahaan konsumen dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) jenis yaitu :
1. Perusahaan Pembiayaan yang merupakan anak perusahaan dari pemasok
Perusahaan pembiayaan konsumen ini dibentuk oleh perusahaan induknya, yaitu
pemasok, untuk memperlancar penjualan barang atau jasanya. Mengingat
perusahaan ini sengaja dibentuk untuk memperlancar penjualan barang atau jasa
perusahaan induknya, maka perusahaan pembiayaan konsumen jenis ini biasanya
hanya melayani barang dan jasa yang diproduksi atau ditawarkan oleh perusahaan
induknya.
2. Perusahaan pembiayaan yang merupakan satu grup dengan usaha pemasok
Perusahaan pembiayaan konsumen jenis ini pada dasarnya tidak berbeda dengan
perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan anak perusahaan dari
pemasok. Perusahaan pembiayaan konsumen ini biasanya juga hanya melayani
pembiayaan pembelian barang dan jsa yang diproduksi oleh pemasok yang masih
satu grup usaha dengan perusahaan tersebut. Perbedaannya hanya terletak pada
hubungan antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan konsumen.
3. Perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak memiliki kaitan
kepemilikan dengan pemasok.
Perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan
dengan pemasok biasanya tidak hanya melayani pembiayaan atas pembeliaan
barang pada satu pemasok saja. Perusahaan pembiayaan ini bisa melayani
pembiayaan pembelian pada pemasok yang lain, Sedangkan spesialisasi
perusahaan pembiayaan konsumen biasanya pada jenis atau tipe barang dan
4
daerah pemasarannya. Perusahaan pembiayaan konsumen ada yang berspesialisasi
pada pembiayaan pembelian barang elektronik, ada yang berspesialisasi pada
pembiayaan pembelian mebel, ada yang berspesialisasi pada pembiayaan
pembeliaan mobil, dan lain-lain.
2.3. Jaminan-Jaminan
Jaminan yang diberikan dalam transaksi pembiayaan konsumen pada
prinsipnya serupa jaminan terhadap perjanjian kredit bank biasa khususnya Kredit
Konsumen jaminan ini dapat dibagi atas 3 macam yaitu:
1. Jaminan utama
Adalah kepercayaan dari kreditur kepada debitur atau konsumen bahwa pihak
konsumen dipercayakan sanggup membayar hutang-hutangnya. Dengan kata
lain,prinsip pemberian kredit berlaku, misalnya prinsip 5C yaitu
Collateral,capacity,Character,Capital, dan Condition of economy.
2. Jaminan Pokok
Adalah barang yang dibeli dengan dana dan biasanya jaminan ini dibuat
dalam bentuk Fidusiary of ownership atau fidusi karena dengan adanya
fidusia,seluruh Dokumen yang berkenaan dengan kepemilikan barang yang
bersangkutan akan dipegang oleh pihak kreditur atau pemberi dana hingga
kreditnya lunas.
3. Jaminan tambahan
Biasanya berupa pengangkutan hutang atau promissory notes,kuasa menjual
barang dan assignment of procced atau cessie dari asuransi. Selain itu,diminta
juga persetujuan suami istri untuk konsumen pribadi dan persetujuan komisaris
atau RUPS untuk konsumen perusahaan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasarnya.
2.4. Dokumen-Dokumen yang diperlukan
Dokumen yang diperlukan selama proses pembiayaan konsumen, sejak
adanya perjanjian awal sampai dengan proses pelunasan pinjaman, meliputi
dokumen- dokumen sebagai berikut :
5
1. Dokumen kelayakan konsumen adalah dokumen yang diperlukan oleh
perusahaan pembiayaan konsumen untuk menentukan apakah suatu konsumen
layak dibiayai ataukah tidak. Dokumen ini berupa :
Identitas dokumen ( KTP, Paspor, SIM, NPWP, dll)
Bukti penghasilan atau keadaan keuangan konsumen ( slip gaji, neraca dan
laba rugi, dan lain-lain)
Laporan survei oleh petugas pembiayaan konsumen pada tempat tinggal atau
usaha dari konsumen
Dokumen pendukung seperti persetujuan istri/suami, rekomendasi pihak yang
dapat dipercayai dan lain-lain
2. Dokumen perjanjian adalah dokumen yang menunjkkan kesepakatan-
kesepakatan antara pihak-pihak yang terkait dalam proses pembiayaan
konsumen. Dokumen ini berupa :
Perjanjian kerja sama antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan
konsumen
Perjanjian jual beli antara konsumen dengan pemasok
Perjanjian pembiayaan antara konsumen dengan perusahaan pembiayaan
konsumen
Perjanjian pengikatan berbagai macam bentuk jaminan ( cessie piutang,
fidusia, akta pembebanan hak tanggungan, dan lain-lain)
3. Dokumen kepemilikan objek pembiayaan adalah dokumen yang merupakan
bukti kepemilikan atas barang yang dibiayai dengan pembiayaan konsumen.
Dokumen ini antara lain berupa BPKB, faktur, sertifikat, bukti penyerahan
barang, bukti pemesanan barng dan lain-lain.
4. Dokumen kepemilikan jaminan adalah dokumen yang terkait dengan
kepemilikan jaminan atas pemenuhan kewajiban calon debitor. Dokumen ini
antara lain berupa BPKB, sertfikat tanah, faktur, dan lain-lain.
2.5. Mekanisme Kerja Pembiayaan Konsumen
Adapun mekanisme transaksi pembiayaan konsumen menurut Budi Rahmat
adalah :
6
1. Tahap permohonan.
Permohonan pembiyaan konsumen biasanya dilakukan oleh konsumen
di tempat kedudukan supplier atau dealer penyedia barang kebutuhan
konsumen. Supplier atau dealer ini biasanya telah bekerja sama dengan
perusahaan pembiayaan konsumen.
2. Tahap pengecekan dan pemeriksaan lapangan.
Berdasarkan aplikasi pemohon, perusahaan pembiayaan konsumen
akan melakukan pengecekan atas kebenaran dari pengisian formulir aplikasi
tersebut dengan melakukan analisis dan evaluasi terhadap data dan informasi
yang telah di terima. Selanjutnya dilakukan :
a. Kunjungan ketempat calon konsumen (plant visit)
b. Pengecekan ketempat lain (credit checking)
c. Observasi secara umum atau khusus lainnya.
Adapun tujuan dari pemeriksaan lapangan ini adalah :
Untuk memastikan keadaan konsumen dan memastikan akan kebutuhan
barang konsumen.
Mempelajari keberadaan barang yang dibutuhkan konsumen, terutama
harga kredibilitas pemasok atau supplier, dan layanan purna jual.
Untuk menghitung secara pasti berapa besar tingkat kebenaran laporan
calon konsumen dengan laporan yang telah disampaikan.
3. Tahap pembuatan customer profile
Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, marketing department dari
perusahaan pembiayaan konsumen tersebut akan membuat customer profile
yang isinya memuat tentang nama calon konsumen dan istri/suami, alamat dan
nomor rumah, pekerjaan, alamat kantor, kondii pembiayaan yang diajukan,
jenis dan tipe barang kebutuhan konsumen, dll.
4. Tahap pengajuan proposal kepada credit komite
Marketing department akan mengajukan proposal atas permohonan
yang diajukan oleh calon konsumen tersebut kepada credit komite.
5. Tahap keputusan kredit komite
7
Keputusan kredit komite merupakan dasar bagi perusahaan pembiyaan
konsumen untuk melakukan pembiayaan atau tidak. Apabila permohonan
calon konsumen ditolak, maka harus diberitahukan melalui surat penolakan,
sedangkan apabila disetujui maka oleh marketing department akan
meneruskan ke tahap berikutnya.
6. Tahap pengikatan
Berdasarkan keputusan kredit komite, selanjutnya oleh Bagian Legal
akan mempersiapkan pengkitan sebagai berikut:
a. Perjanjian pembiayaan Konsumen beserta lampirannya
b. Jaminan Pribadi (jika ada)
c. Jaminan Perusahaan (jika ada)
Pengikatan perjanjian pembiayaan konsumen usaha dapat dilakukan
secara bawah tangan, dilegalisir oleh notaries, atau secara notariil.
7. Tahap pemesanan barang kebutuhan konsumen
Setelah proses penandatanganan perjanjian dilakukan oleh kedua belah
pihak, selanjutnya perusahaan pembiayaan konsumen akan melakukan:
a. Pemesanan barang kebutuhan konsumen kepada supplier. Pesanan ini
dituangkan dalam penegasan pemesanan pembelian/confirm purchse order dan
bukti pengiriman dan surat tandan penerimaan barang
b. Penerimaan pembayaran dari konsumen kepada perusahaan pembiayaan
konsumen (dapat melalui supplier/dealer).
8. Tahap pembayaran kepada supplier
Setelah barang model diserahkan oleh supplier kepada konsumen,
selanjutnya supplier akan melakukan penagihan kepada perusahaan
pembiayaan konsumen. Sebelum melaksanakan pembayaran, perusahaan
pembiayaan konsumen akan melakukan hal-hal sebagai berikut ;
a. Melakukan penutupan perjanjian asuransi kepada perusahaan asuransi
yang telah ditunjuk.
b. Pemeriksaan ulang terhadap seluruh dokumentasi perjanjian pembiayaan
konsumen.
9. Tahap penagihan/monitoring pembayaran
8
Setelah seluruh pembayaran kepada supplier/dealer dilakukan, proses
selanjutnya adalah pembayaran angsuran oleh konsumen sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Pada tahap ini collection department akan memonitor
pembayaran angsuran berdasarkan jatuh tempo yang telah ditetapkan, dan
berdasarkan system pembayaran yang telah disepakati.
Disamping itu, juga akan dilakukan monitoring terhadapa jaminan, jangka
waktu berlakunya jaminan, dan masa berlakunya penutupan angsuransi.
10. Tahap Pengambilan Surat Jaminan
Setelah konsumen melunasi seluruh kewajibannya kepada perusahaan
pembiayaan konsumen, maka perusahaan pembiayaan konsumen akan
mengembalikan kepada konsumen berupa:
a. Jaminan (BPKB, dan/atau sertifikat dan/atau faktur/invoice)
b. Dokumen lainnya (jika ada).
2.6. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha pembiayaan konsumen dilakukan dalam bentuk
penyediaan dana untuk permgadaan barang berdasarkan pada kebutuhan
konsumen degnan pembayaran secara berkala, antara lain meliputi :
1. Pembiayaan kendaraan bermotor.
2. Pembiayaan alat-alat rumah tangga.
3. Pembiayaan barang-barang elektronik
4. Pembiayaan perumahan, dll.
Selain itu perusahaan pembiayaan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha
sebagai berikut :
1. Menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Menerbitkan surat sanggup bayar (Promisssory Note), kecuali sebagai jaminan
atas hutang kepada bank yang menjadi krediturnya.
3. Memberikan jaminan dalam segala bentuknya kepada pihak lain.
9
2.7. Data Terkini Pembiayaan Konsumen di Indonesia
Perusahaan pembiayaan konsumen saat ini sangat digemari banyak
konsumen. Dikarenakan harga kebutuhan tambahan yang mahal menyebabkan
perusahaan pembiayaan ini maju pesat di Indonesia. Sebagai contoh adalah
pembelian kendaraan bermotor, karena harganya terbilang mahal banyak kelas
menengah kebawah yang memilih untuk membelinya dengan cara melalui
perusahaan pembiayaan dan membayarnya secara kredit daripada harus membeli
dengan tunai.
Banyaknya konsumen di Indonesia yang tertarik dengan pembiayaan
konsumen sehingga banyak perusahaan pembiayaan konsumen yang berdiri
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. PT. Federal International Finance ( FIF ), didirikan dengan nama PT.
Mitrapusaka Artha Finance pada bulan Mei 1989, serta seiring perkembangan
perusahaan berganti nama menjadi PT. Federal International Finance ( FIF )
dan fokus pada pembiayaan konsumen secara retail pada tahun 1996 sampai
dengan sekarang. Pemilik mayoritas saham saat ini adalah PT. Astra
International, Tbk dan hingga kini memantapkan diri sebagai salah satu
perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia.
2. PT. Adira Dinamika Multi Finance,Tbk, atau yang dikenal dengan nama Adira
Finance berdiri sejak tahun 1990 dan telah menjadi perusahaan terbesar dalam
pembiayaan otomotif di Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembiayaan berbagai macam merek kendaraan (otomotif) di Indonesia,
membuat laba yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadikan dia
sebagai salah satu pemain terbesar di industri ini.
3. PT. Summit Oto Finance, yang berdiri pada tahun 1990 dengan nama awal
perusahaan adalah PT. Summit Sinar Mas Finance. Awalanya fokus pada
sewa guna usaha, namun pada tahun 2003 mengubah aktifitasnya menjadi
perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor dan mengganti namanya menjadi
PT. Summit Oto Finance. Sumitomo Corporation adalah perusahaan dagang
Jepang yang terpadu (sogo shosha) yang merupakan pemilik saham terbesar
perusahaan ini. Dengan dukungan dari Sumitomo Corporation, perusahaan ini
10
telah memberikan dukungan terhadap semua aspek seperti manajemen,
treasury, keuangan hingga operasionalnya, serta berhasil tumbuh dan
berkemabang hingga saat ini dan memiliki kantor jaringan tersebar hampir di
seluruh Indonesia.
4. PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM), merupakan perusahaan yang
paling dominan dalam pembiayaan sepeda motor di Indonesia. Perusahaan ini
memiliki sejarah yang cukup panjang, dengan nama awal perusahaan adalah
PT. Jakarta Tokyo Leasing pada tahun 1982. Kemudian pada tahun 1997,
menjadi bernama PT. Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT.
Fuji Semeru Leasing. Pada tahun 2000, mengganti nama menjadi PT. Wahana
Ottomitra Multiartha (WOM) hingga sekarang. Perusahaan ini menyediakan
leasing untuk produk sepeda motor merek Honda, Yamaha dan Suzuki.
Pernaha mendapat penghargaan Multifinance Award (2006) oleh majalah
Infobank dan Multifinance Award (2007) oleh Majalah Investor.
5. PT. Bussan Auto Finance (BAF), yang berkonsentrasi melayani pembiayaan
sepeda motor merek Yamaha. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1997 dan
memperoleh banyak penghargaan seperti menjadi perusahaan pembiayaan
terbaik pada tahun 2006 s/d 2008 menurut majalah Investor. Meraih
penghargaan TOP BRAND AWARD dari Pefindo pada tahun 2008 dan 2010
untuk kategori pembiayaan motor roda dua. Pada tahun 2009 menerima
penghargaan sebagai perusahaan dengan kinerja sangat bagus selama 5 tahun
berturut-turut.
6. PT. Toyota Astra Financial Services (TA Finance), merupakan perusahaan
patungan antara PT. Astra International,Tbk dengan Toyota Financial Services
Corporation (TFSC) yang merupakan anak dari Toyota Motor Corporation.
Melayani pembiayaan khusus untuk kendaraan merek Toyota dan memiliki 33
gerai Toyota Jasa Keuangan yang beroperasi di 33 negara.
7. PT. Indomobil Finance Indonesia, yang merupakan perusahaan pembiayaan
yang bernaung pada Indomobil Group dan berdiri sejak tahun 1993. Aktifitas
pelayanannya adalah Consumer Finance, Leasing dan Factoring dengan
produk kendaraan bermotor dari produk Indomobil Group. Nama awalnya
11
adalah PT. Indomaru Multi Finance dan pada tahun 2003 berubah nama
menjadi PT. Indomobil Finance Indonesia.
8. PT. Astra Credit Companies (ACC), merupakan salah satu perusahaan
pembiayaan yang sudah berdiri sejak tahun 1982 an. ACC memiliki fasilitas
pembiayaan untuk semua jenis kendaraan baru maupun bekas. Awal berdiri
dengan nama PT. Raharja Sedaya yang merupakan tulang punggung bisnis
Astra Group untuk mendukung penjualan produknya Astra Group. Hal ini
merupakan langkah dari penilaian manajemen, dimana manajemen melihat
pada masa itu, daya beli kas masyarakat untuk kendaraan masih rendah,
sehingga rakyat butuh membeli kendaraan dengan cicilan. Seiring
perkembangan waktu, PT. Raharja Sedaya tidak hanya melayani pembiayaan
produk Astra Group, tetapi juga melayani produk non Astra Group.
Kepemilikan saham pada awalnya dimiliki oleh PT. Raharja Sedaya, namun
pada tahun 1992 PT. General Electric Services, ikut memberikan sahamnya
9. PT. Oto Multi Artha, merupakan perusahaan pembiayaan otomotif yang
independen, dimana didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 1994 dengan
nama badan usaha PT. Manunggal Multi Finance. Pada September 1994,
mengubah nama badan usaha menjadi PT. Oto Multi Artha yang
mencerminkan fokus kepada pembiayaan mobil. Pada tahun 1996, Sumitomo
Corporation bergabung sebagai pemegang saham baru dan pada saat ini
menjadi pemegang saham utama/mayoritas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembiayaan konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang diberikan
oleh suatau perusaaan kepada debitur untuk pembelian barang dan jasa yang akan
langasung dikonsumsi oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan produksi ataupun
distribusi. Sementara Perusahaan Pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang
melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan
sistem pembayaran angsuran atau berkala.
Pembiayaan konsumen memiliki dasar hukum Keputusan Presiden nomor
16 tahun 1998 tentang pembiayaan konsumen serta Keputusan Mentri Keuangan
No.1251 / KMK. 013/ 1988 tentang perusahaan pembiayaan konsumen.
Pembiayaan konsumen memiliki mekanisme permohonan pembiayaan
dengan syarat-syarat serta dokumen yang telah ditentukan diantaranya adalah
identitas diri, jaminan, bukti penghasilan konsumen dan lainnya guna
mempertimbangkan kelayakan konsumen.
Dengan adanya perusahaan pembiayaan konsumen ini banyak manfaat
yang didapatkan oleh berbagai pihak yakni dari pemasok/perusahaan produksi
yang diuntungkan karena produknya cepat laku, kemudian konsumen yang dapat
membeli produk yang mahal dengan mudah (angsuran/cicilan) serta perusahaan
pembiayaan itu sendiri yang mendapatkan penghasilan dari bunga atau biaya
administrasi dari konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa perusahaan pembiayaan konsumen sangat
penting keberadaannya karena menguntungkan berbagai pihak. Sehingga banyak
perusahaan pembiayaan konsumen yang berdiri di Indonesia.
3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami yakin masih banyak kekurangan.
Meskipun demikian kami menyarankan kepada pembaca khususnya dan
masyarakat pada umumnya semoga dapat memanfaatkan dan mengamalkan
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2015. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba EmpatAbu Tholib. 2015. Makalah Pembiayaan Konsumen. (http://tholibpoenya.blogspot.co.id diunduh pada 18 September 2015)Maslan. 2013. Perusahaan Pembiayaan dan Contohnya (http://maslahpaloh.blogspot.co.id diunduh pada 18 September 2015)
14
Top Related