KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“MASA TURUNNYA AL-QURAN”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Allah SWT. dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Makassar, 6 Desember 2011
Fathimah Az Zahraa
NIM 105 336 774 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M,
menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia.
Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Dalam membahas masalah agama Islam, kita tidak bisa lepas dari Al-Quran
kitab suci umat Islam, yang merupakan firman-firman Allah SWT, yang diturunkan dengan
perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai peringatan, petunjuk, tuntunan,
dan hukum bagi kehidupan umat manusia.
Ayat-ayat Al-quran yang diterima Nabi Muhammad SAW. diterima secara berangsur-
angsur selama kurang lebih 22 tahun, atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, 22hari, yakni sejak ia
berusia 40 tahun sampai belau wafat. Oleh karena itu, perlu diadakan pembahasan lebih lanjut
mengenai masa turunnya Al-quran.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan informasi mengenai masalah
tersebut, sehingga pembaca dapat mengetahui sedikit informasi tentang masa turunnya Al-quran.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa itu Al-quran ?
2. Berapa periode/masa turunnya Al-quran ?
3. Sebutkan urutan turunnya wahyu Al-quran ?
4. Apa hikmah diturunkannya Al-quran secara berangsur-angsur ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1. Pembaca dapat mengetahui Al-quran.
2. Pembaca dapat mengetahui periode/masa turunnya Al-quran.
3. Pembaca dapat mengetahui urutan turunnya wahyu Al-quran.
4. Pembaca dapat mengetahui hikmah diturunkannya Al-quran secara berangsur-
angsur.
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada mahasiswa dalam mata kuliah AIK I untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang masa turunnya Al-quran. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah
dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam mempelajari AIK
I. Khususnya dalam materi masa turunnya Al-quran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Al-quran
Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman
Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafaldan
maknanya. Al-Qur‟an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi
umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia
dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.
Jumlah surat yang terdapat dalam Al Qur‟an ada 114; nama-namanya dan batas-batas
tiap-tiap surat, susunan ayat-ayatnya adalah menurut ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan
oleh Rasulullah sendiri (tauqifi).
Agama Islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum Muslim di seluruh
dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di dunia dan di
akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang esensial: berfungsi memberi petunjuk ke
jalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman, Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk
menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS, 17:9).
Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syariah, dan akhlak,
dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai persoalan-persoalan tersebut; dan Allah
SWT menugaskan Rasul saw., untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-
dasar itu: Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu terangkan kepada
manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir(QS 16:44).
Disamping keterangan yang diberikan oleh Rasulullah saw., Allah memerintahkan pula
kepada umat manusia seluruhnya agar memperhatikan dan mempelajari Al-Quran: Tidaklah
mereka memperhatikan isi Al-Quran, bahkan ataukah hati mereka tertutup (QS 47:24).
Mempelajari Al-Quran adalah kewajiban. Berikut ini beberapa prinsip dasar untuk
memahaminya, khusus dari segi hubungan Al-Quran dengan ilmu pengetahuan. Atau, dengan
kata lain, mengenai "memahami Al-Quran dalam Hubungannya dengan Ilmu
Pengetahuan."( Persoalan ini sangat penting, terutama pada masa-masa sekarang ini, dimana
perkembangan ilmu pengetahuan demikian pesat dan meliputi seluruh aspek kehidupan.
Kekaburan mengenai hal ini dapat menimbulkan ekses-ekses yang mempengaruhi
perkembangan pemikiran kita dewasa ini dan generasi-generasi yang akan datang. Dalam
bukunya, Science and the Modern World, A.N. Whitehead menulis: "Bila kita menyadari betapa
pentingnya agama bagi manusia dan betapa pentingnya ilmu pengetahuan, maka tidaklah
berlebihan bila dikatakan bahwa sejarah kita yang akan datang bergantung pada putusan
generasi sekarang mengenai hubungan antara keduanya.
Tulisan Whithead ini berdasarkan apa yang terjadi di Eropa pada abad ke-18, yang ketika
itu, gereja/pendeta di satu pihak dan para ilmuwan di pihak lain, tidak dapat mencapai kata
sepakat tentang hubungan antara Kitab Suci dan ilmu pengetahuan; tetapi agama yang
dimaksudkannya dapat mencakup segenap keyakinan yang dianut manusia.
Demikian pula halnya bagi umat Islam, pengertian kita terhadap hubungan antara Al-
Quran dan ilmu pengetahuan akan memberi pengaruh yang tidak kecil terhadap perkembangan
agama dan sejarah perkembangan manusia pada generasi-generasi yang akan datang.
Bagian-bagian Al-Qur’an
Al-Qur‟an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al
Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-‟Ashr, Al-Kautsar, dan An-Nashr. Sebagian
ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur‟an adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666.
Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah
pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang
terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll. Ada yang
memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat.
Untuk memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur‟an dalam
30 juz yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur‟an).
Masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub‟ (seperempat), an-nisf
(seperdua), dan as-salasah (tiga perempat).
Selanjutnya Al-Qur‟an dibagi pula dalam 554 ruku‟, yaitu bagian yang terdiri atas
beberapa ayat. Setiap satu ruku‟ ditandai dengan huruf „ain di sebelah pinggirnya. Surat yang
panjang berisi beberapa ruku‟, sedang surat yang pendek hanya berisi satu ruku‟.
Nisf Al-Qur‟an (tanda pertengahan Al-Qur‟an), terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19
pada lafal walyatalattaf yang artinya: “hendaklah ia berlaku lemah lembut”.
B. Masa Turunnya Al-Quran
Ayat-ayat Al-quran yang diterima Nabi Muhammad SAW. diterima secara berangsur-
angsur selama kurang lebih 22 tahun, atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, 22hari, yakni sejak ia
berusia 40 tahun sampai belau wafat
Al-Quran Al-Karim yang terdiri dari 114 surah dan susunannya ditentukan oleh Allah
SWT. dengan cara tawqifi, tidak menggunakan metode sebagaimana metode-metode
penyusunan buku-buku ilmiah. Buku-buku ilmiah yang membahas satu masalah, selalu
menggunakan satu metode tertentu dan dibagi dalam bab-bab dan pasal-pasal. Metode ini tidak
terdapat di dalam Al-Quran Al-Karim, yang di dalamnya banyak persoalan induk silih-berganti
diterangkan.
Persoalan akidah terkadang bergandengan dengan persoalan hukum dan kritik; sejarah
umat-umat yang lalu disatukan dengan nasihat, ultimatum, dorongan atau tanda-tanda kebesaran
Allah yang ada di alam semesta. Terkadang pula, ada suatu persoalan atau hukum yang sedang
diterangkan tiba-tiba timbul persoalan lain yang pada pandangan pertama tidak ada hubungan
antara satu dengan yang lainnya. Misalnya, apa yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 216-
221, yang mengatur hukum perang dalam asyhur al-hurum berurutan dengan hukum minuman
keras, perjudian, persoalan anak yatim, dan perkawinan dengan orang-orang musyrik.
Yang demikian itu dimaksudkan agar memberikan kesan bahwa ajaran-ajaran Al-Quran
dan hukum-hukum yang tercakup didalamnya merupakan satu kesatuan yang harus ditaati oleh
penganut-penganutnya secara keseluruhan tanpa ada pemisahan antara satu dengan yang lainnya.
Dalam menerangkan masalah-masalah filsafat dan metafisika, Al-Quran tidak menggunakan
istilah filsafat dan logika. Juga dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan. Yang
demikian ini membuktikan bahwa Al-Quran tidak dapat dipersamakan dengan kitab-kitab yang
dikenal manusia.
Tujuan Al-Quran juga berbeda dengan tujuan kitab-kitab ilmiah. Untuk memahaminya,
terlebih dahulu harus diketahui periode turunnya Al-Quran. Dengan mengetahui periode-periode
tersebut, tujuan-tujuan Al-Quran akan lebih jelas.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat
mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya.
Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril.
Adapun masa/ periode turunnya Al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua sebagai berikut :
1. Periode Mekah, yaitu saat Nabi SAW bermukim di
Mekah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari (610-622 M) sampai Nabi SAW melakukan
hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu disebut ayat-ayat Makkiyah, yang
berjumlah 4.726 ayat, meliputi 89 surat. 2. Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah
selama 9 tahun 9 bulan 9 hari (622-632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini
dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat. Ayat-ayat Makiyah maupun Madaniyah yang terdapat dalam Al Qur‟an memiliki
beberapa perbedaan yang menjadi ciri khas. Berikut ini adalah ciri-ciri yang terdapat pada kedua
kategori ayat tersebut.
Ciri-Ciri Ayat-Ayat Makkiyah dan Madaniyyah
Makkiyah
•Ayat-ayatnya pendek.
• Ayatnya dimulai dengan lafdz : Ya ayuhannas artinya, wahai manusia.
• Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah Swt., masalah surga dan neraka,
dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi).
Madaniyah
• Ayat-ayatnya panjang.
• Ayatnya dimulai dengan lafadz : ya ayyuhalladzina amanu artinya, wahai orang-orang
yang beriman.
• Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah (muhajirin)
dan kaum penolong (anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.
Wahyu yang pertama turun adalah 5 ayat pertama surah Al-„alaq (surah ke-96) di Gowa
Hira (terletak di Jabal Nur, beberapa kilometer di sebelah Utara Mekkah) pada malam Qadar, 17
Ramadhan 610 M (13 S.M.).
Diketahui bahwa Muhammad saw., pada awal turunnya wahyu pertama (Al-'alaq), belum
dilantik menjadi Rasul. Dengan wahyu pertama itu, beliau baru merupakan seorang nabi yang
tidak ditugaskan untuk menyampaikan apa yang diterima. Baru setelah turun wahyu kedualah
beliau ditugaskan untuk menyampaikan wahyu-wahyu yang diterimanya, dengan adanya firman
Allah: "Wahai yang berselimut, bangkit dan berilah peringatan" (QS 74:1-2).
Masa turunnya wahyu dinyatakan berakhir setelah Nabi menerima wahyu terakhir yaitu
surat Al-Maidah ayat 3 yang diturunkan saat Nabi berada di padang Arafah guna
melaksanakan haji wada’ (haji perpisahan) pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 H. (633 M).
Seperti berikut : ...... Pada hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu dan
telah Ku cukupkan nikmatKu, serta Ku ridho‟i Islam sebagai agamamu....” (QS. Al-Maidah :3)
Surat Al-Maidah, ayat ketiga ini secara jelas menunjukkan jaminan Allah bahwa
Islam telah di nyatakan sempurna, isinya merangkum semua persolan hidup manusia, sehingga
orang yang berpegang kepada Islam, akan memperoleh nikmat yang sempurna pula
dan Allah juga telah meridho‟i Islam sebagai agama umat manusia.
C. Urutan Turunnya Wahyu Al-Quran
Urutan Turun No. Surat Nama Surat Jumlah Ayat Tempat Turun
1 96 Al-'Alaq
19 Makkiyah
2 68 Al-Qalam
52 Makkiyah
3 73 Al-Muzzammil
20 Makkiyah
4 74 Al-Muddatstsir
56 Makkiyah
5 1 Al-Faatihah
7 Makkiyah
6 111 Al-lahab
5 Makkiyah
7 81 At-Takwiir
29 Makkiyah
8 87 Al-A'laa
19 Makkiyah
9 92 Al-Lail
21 Makkiyah
10 89 Al-Fajr
30 Makkiyah
11 93 Adh-Duhaa
11 Makkiyah
12 94 Al-insyirah
8 Makkiyah
13 103 Al-'Ashr
3 Makkiyah
14 100 Al-'Aadiyaat
11 Makkiyah
15 108 Al-Kautsar
3 Makkiyah
16 102 At-Takaatsur
8 Makkiyah
Urutan Turun No. Surat Nama Surat Jumlah Ayat Tempat Turun
17 107 Al-Maa'uun
7 Makkiyah
18 109 Al-Kaafiruun
6 Makkiyah
19 105 Al-Fiil
5 Makkiyah
20 113 Al-Falaq
5 Makkiyah
21 114 An-Naas
6 Makkiyah
22 112 Al-Ikhlas
4 Makkiyah
23 53 An-Najm
62 Makkiyah
24 80 Abasa
42 Makkiyah
25 97 Al-Qadr
5 Makkiyah
26 91 Asy-Syams
15 Makkiyah
27 85 Al-Buruuj
22 Makkiyah
28 95 At-Tiin
8 Makkiyah
29 106 Quraisy
4 Makkiyah
30 101 Al-Qaari'ah
11 Makkiyah
31 75 Al-Qiyaamah
40 Makkiyah
32 104 Al-Humazah
9 Makkiyah
33 77 Al-Mursalaat
50 Makkiyah
34 50 Qaaf
45 Makkiyah
35 90 Al-Balad
20 Makkiyah
36 86 Ath-Thaariq
17 Makkiyah
37 54 Al-Qamar
55 Makkiyah
38 38 Shaad
88 Makkiyah
39 7 Al-A'raaf
206 Makkiyah
40 72 Al-Jin
28 Makkiyah
41 36 Yaasiin
83 Makkiyah
42 25 Al-Furqaan
77 Makkiyah
43 35 Faathir
45 Makkiyah
Urutan Turun No. Surat Nama Surat Jumlah Ayat Tempat Turun
44 19 Maryam
98 Makkiyah
45 20 Thaahaa
135 Makkiyah
46 56 Al-Waaqi'ah
96 Makkiyah
47 26 Asy-Syu'araa'
227 Makkiyah
48 27 An-Naml
93 Makkiyah
49 28 Al-Qashash
88 Makkiyah
50 17 Al-Israa'
111 Makkiyah
51 10 Yunus
109 Makkiyah
52 11 Huud
123 Makkiyah
53 12 Yusuf
111 Makkiyah
54 15 Al-Hijr
99 Makkiyah
55 6 Al-An'am
165 Makkiyah
56 37 Ash-Shaaffat
182 Makkiyah
57 31 Luqman
34 Makkiyah
58 34 Saba '
54 Makkiyah
59 39 Az-Zumar
75 Makkiyah
60 40 Al-Mu'min
85 Makkiyah
61 41 Fushshilat
54 Makkiyah
62 42 Asy-Syuura
53 Makkiyah
63 43 Az-Zukhruf
89 Makkiyah
64 44 Ad-Dukhaan
59 Makkiyah
65 45 Al-Jatsiyaah
37 Makkiyah
66 46 Al-Ahqaaf
35 Makkiyah
67 51 Adz-Dzariyaat
60 Makkiyah
68 88 Al-Ghaasyiyah
26 Makkiyah
69 18 Al-Kahfi
110 Makkiyah
70 16 An-Nahl
128 Makkiyah
Urutan Turun No. Surat Nama Surat Jumlah Ayat Tempat Turun
71 71 Nuh
28 Makkiyah
72 14 Ibrahim
52 Makkiyah
73 21 Al-Anbiyaa'
112 Makkiyah
74 23 Al-Mu'minuun
118 Makkiyah
75 32 As-Sajdah
30 Makkiyah
76 52 At-Thuur
49 Makkiyah
77 67 Al-Mulk
30 Makkiyah
78 69 Al-Haaqqah
52 Makkiyah
79 70 Al-Ma'aarij
44 Makkiyah
80 78 An-Naba'
40 Makkiyah
81 79 An-Nazi'at
46 Makkiyah
82 82 Al-Infithaar
19 Makkiyah
83 84 Al-Insyiqaaq
25 Makkiyah
84 30 Ar-Ruum
60 Makkiyah
85 29 Al-'Ankabuut
69 Makkiyah
86 83 Al-Muthaffifiin
36 Makkiyah
87 2 Al-Baqarah
286 Madaniyah
88 8 Al-Anfaal
75 Madaniyah
89 3 Ali 'Imran
200 Madaniyah
90 33 Al-Ahzab
73 Madaniyah
91 60 Al-Mumtahanah
13 Madaniyah
92 4 An-Nisaa'
176 Madaniyah
93 99 Al-Zalzalah
8 Madaniyah
94 57 Al-Hadiid
29 Madaniyah
95 47 Muhammad
38 Madaniyah
96 13 Ar-Ra'du
43 Makkiyah
Urutan Turun No. Surat Nama Surat Jumlah Ayat Tempat Turun
97 55 Ar-Rahmaan
78 Makkiyah
98 76 Al-Insaan
31 Madaniyah
99 65 Ath-Thalaaq
12 Madaniyah
100 98 Al-Bayyinah
8 Madaniyah
101 59 Al-Hasyr
24 Madaniyah
102 24 An-Nuur
64 Madaniyah
103 22 Al-Hajj
78 Madaniyah
104 63 Al-Munaafiquun
11 Madaniyah
105 58 Al-Mujaadilah
22 Madaniyah
106 49 Al-Hujuraat
18 Madaniyah
107 66 At-Tahriim
12 Madaniyah
108 64 At-Taghaabun
18 Madaniyah
109 61 Ash-Shaff
14 Madaniyah
110 62 Al-Jumu'ah
11 Madaniyah
111 48 Al-Fath
29 Madaniyah
112 5 Al-Maa-idah
120 Madaniyah
113 9 At-Taubah
129 Madaniyah
114 110 An-Nashr
3 Madaniyah
Referensi : Revelation Order of the Qur’an
D. Hikmah Diturunkannya Al-Quran Secara Berangsur-Angsur
Al Qur‟an diturunkan secara beransur-ansur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Kurang lebih 13 tahun di Mekkah dan kurang lebih 10 tahun di Madinah. mulai dari
malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi SAW hingga 9 Dzulhijjah tahun ke-
10 Hijriyah (633 M).Hikmah Al Qur‟an diturunkan secara beransur-ansur itu ialah:
1. Agar lebih mudah difahami dan dilaksanakan. Orang tidak akan melaksanakan suruhan,
dan larangan sekiranya suruhan dan larangan itu diturunkan sekaligus banyak. Hal ini disebutkan
oleh Bukhari dan riwayat „Aisyah r.a.
2. Di antara ayat-ayat itu ada yang nasikh dan ada yang mansukh, sesuai dengan
permasalahan pada waktu itu. Ini tidak dapat dilakukan sekiranya Al Qur‟an diturunkan
sekaligus. (ini menurut pendapat yang mengatakan adanya nasikh dan mansukh).
3. Turunnya sesuatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi akan lebih
mengesankan dan lebih berpengaruh di hati.
4. Memudahkan penghafalan. Orang-orang musyrik yang telah menayakan mengapa Al
Qur‟an tidak diturunkan sekaligus. sebagaimana tersebut dalam Al Qur‟an ayat (25) Al Furqaan
ayat 32, yaitu: mengapakah Al Qur‟an tidak diturunkan kepadanya sekaligus ?. Kemudian
dijawab di dalam ayat itu sendiri: demikianlah, dengan (cara) begitu Kami hendak menetapkan
hatimu
5. Di antara ayat-ayat ada yang merupakan jawaban daripada pertanyaan atau penolakan
suatu pendapat atau perbuatan, sebagai dikatakan oleh lbnu „Abbas r.a. Hal ini tidak dapat
terlaksana kalau Al Qur‟an diturunkan sekaligus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril dengan lafaldan maknanya dan merupakan mukjizat Nabi
Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam yang di dalamnya terkandung
petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di
dunia maupun akhirat.
2. Masa turunnya Al-Qur‟an dapat dibagi menjadi dua, yaitu Periode pertama dinamakan
Periode Mekah (Ayat-ayat Makiyah) dan Periode yang kedua adalah Periode Madinah
(Ayat-ayat Madaniyah).
3. Wahyu yang pertama turun adalah 5 ayat pertama surah Al-„alaq, sedangkan wahyu
terakhir yaitu surat Al-Maidah ayat 3.
4. Allah SWT menurunkan Al-quran secara berangsur-angsur sebagai bukti bahwa wahyu
yang diucapkan Muhammad berasal dari Allah.
B. SARAN
Mengingat materi ini merupakan salah satu sillabi matakuliah AIK I, mahasiswa dapat
menjadikan makalah ini sebagai materi tambahan dalam mata kuliah AIK I.
DAFTAR REFERENSI
http://www.quranpoin.com/urutan-turunnya-wahyu-al-quran-tabel/
TUGAS AIK I
MASA TURUNNYA AL-QURAN
FATHIMAH AZ ZAHRAA
105 336 774 11
BI I C
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2011
Top Related