Latihan Kondisi Fisik
(Latihan Kemampuan Dasar)
Oleh:
dr. Hamidie Ronald ,M.Pd, AIFO
Latihan Ergosistema Primer
1. Latihan kerangka ------ flexibilitas
2. Latihan Otot :
a. Latihan kekuatan dan daya tahan statis.
b. Latihan daya tahan dinamis
c. Latihan a dan b bersama-sama
3. Latihan saraf :
a. melatih kemampuan koordinasi gerak dasar
b. Melatih kemampuan koordinasi gerak ketrampilan teknik cabor.
1. Latihan kelentukan (Flexibilitas)
Ada 4 metode pelatihan :
A. Dinamis
B. Statis
C. Pasif
D. PNF (Proprioceptor Neuromuscular
Facilitation)
Anatomi dan fisiologi proprioseptor
ototOtot mempunyai 2 prorioseptor
a. Muscle spindle :
- Di dalam jaringan otot sejajar dgn serabut otot.
- Bentuk fusiform td bag tengah disebut equator dan kedua ujungnya disebut kutib proximal dan kutub distal.
- Kutubnya td jar. Otot = otot intrafusal. Jar. Otot di luar muscle spindle = otot extrafutsal.
- ada 2 macam reseptor yg yterletak di equator yaitu :
* anulospiral
* Flower spray
b. Golgi tendon organ
- di dalam jaringan urat (tendo) terletak
dalam posisi seri dengan serabut otot
extra fusal
- Dgn demikian oto mempunyai 3 reseptor
yaitu :
* anulospiral
* Flower spray
* Golgi tendon organ
1. Anulospiral
- Strecth receptor yg akan merespon perubahan
khususnya peningkatan regangan (panjang)
otot yg bersifat mendadak.
- Rangsang ---- anulospiral ----- serabut saraf
alpha aferen ke pusat refleks (medula spinalis)
--- kontraksi kosentrik utk melawan
peningkatan regangan.= strecth reflex
(reflexks tegang) = reflex Myotatic = reflex
noniceptic yaitu mencegah terjadinya
regangan otot yg berlebihan yg bisa
menyebankan ruptura otot.
2. Flower spray
- Terletak di equator berfungsi utk
mendeteksi dan mengatur perubahan
panjang dan ketegangan muscle spindle,
agar panjang dan ketengannya selalu
sesuai dengan panjang dan ketegangan
otot extrafusal.
- Rangsang yg diterima flower spray
dislurkan ke serabut saraf gamma eferen
ke pusat reflex dan dihantarkan melalui
serabut saraf gamma eferen.
3. Golgi tendon organ.
- Mendeteksi besar ketegangan yg terjadi dlm
otot-tendo.
- Fungsi mengetahui berapa besar tegangan yg
ada pd saat itu.
- Makin besar tegangan yg ada, makin besar
rangsangan yg diterima golgi tendon organ.
- Oleh karena tegangan otot demikian besar
maka golgi tendon organ mengirim hambatan yg
begitu kuat thd pool motor neuron alpha
sehingga kontraksi berhenti (relaksasi pd otot) =
stress reflex (kebalikan dari stretch reflex)
Metoda Latihan Peregangan
1. Metode Latihan Dinamis
- Dilakukan dg melakukan renggutan dg
maksud mencapai sebesar mungkin luas
pergerakan persendian melampaui batas
kemampuan yg ada.
- Akan mendapat hambatan dengan
adanya stretch refleks
2. Metoda statis
- Perbaikan dari metoda dinamis
- Tidak ada renggutan.
- Mempeluas ruang gerak sendi secara kontinu dan dipertahankan beberapa waktu dan diulang beberapa kali (secukupnya)
- Tidak terkendala oleh stretch refleks
3. Metoda Pasif
- Kelanjutan dari metoda statis
- Setelah melakukan peregangan metoda statis sesuai kemampuan, seorang teman membantu mendorong gerakan itu lebih lanjut sampai dirasakan nyeri, dipertahankan bebrapa saat dan diulang beberapa kali.
4. Metoda PNF
- Kelanjutan dari metoda pasif.
- Melibatkan Golgi tendon organ.
- Setelah melakukan peregengan metoda pasif, dorongan dilakukan lebih jauh dg menambah kekuatan dorongan, harus dilawan lebih kuat dan seterusnya.
- Ketegangan otot krn melakukan kontraksi isometrik ini suatu saat akan mengalami stress refleks sehingga pendorong kehilangan perlawanan sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan persendian lebih jauh lagi.
- Harus dilakukan oleh org yang berpengalaman utk mencegah terjadinya over shoot (kebablasan) mendorong.
Latihan Otot
Pengertian/batasan :
- Kekuatan : kemampuan otot utk mengembangkan ketegangan max tanpa memperhatikan faktor waktu
- Daya tahan statis : kemampuan otot mengembangkan ketegangan max dan mempertahankannya dlm waktu yg max
- Daya tahan dinamis : kemempuan mengulang kontraksi dg frekuensi max dan dlm waktu yg max (tanpa memperhatikan faktor beban)
Pada dasarnya ada 2 kontraksi otot:
1. Kontraksi isometrik : menimbulkan
ketegangan otot tanpa adanya
perubahan pada panjangnya
2. Kontrkasi isotonik : meimbulkan
ketegangan otot yg kemudian diikuti dgn
perubahan panjang-nya.
Mekanisme peningkatan
Kemampuan fungsional Otot.1. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan statis.
- menciptakan keadaan anaerobik di dalam otot disebabkan keadaan ischemia (kekurangan darah).
- Dijumpai pada kontraksi isometrik
2. Meningkatkan daya tahan dinamis
- menciptakan keadaan aerobik di dlm otot
- di jumpai pada kontraksi isotonik dg beban agar terjadi frekuensi optimum utk mempertinggi efektivitas pompa otot.
Perubahan anatomi, kimiawi dan
fisiologi otot
1 Perubahan anatomi
- Latihan otot akan menyebebkan otot
menjadi besar, oleh karena :
a. Membesarnya serabut otot (hypertropi
otot)
b. Bertambahnya jmlah kapiler dlm otot
c. Bertambahnya jumlah jaringan ikat di
dlm otot.
Hypertrofi otot.
- Disebabkan oleh karena:
a. bertambahnya unsur kontraktil (aktin dan
myosin) di dlm otot ----- meningkatkan
kekuatan kontraksi otot (kekuatan aktif otot)
b. Menebalnya dan menjadi kuatnya
sarcolemma dan bertambahnya jar. Ikat
antar sel (serabut otot) ----- meningkatkan
kekuatan pasif otot.
c. Bertambahnya jumlah kapiler di dlm otot
(khususnya yg dilatoh utk daya tahan).
2. Perubahan Biokimia
- Meliputi bertambahnya jumlah
phospocreatine, glikogen otot dan enzym
oksidatif di dala mitochondria.
- Latihan anerobik meningkatkan jumlah PC
dan glykogen otot (2-3 x lebih banyak)
- Latihan aerobik meningkatkan jumlah
myoglobin (otot berwarna lebih merah)
dan enzym oksidatif (meningkat 2x pd saat
dilatih)
Latihan Ergosistem sekunder
- Kapasitas aerobik ialah kemampuan aerobik yg bersifat sistemik yg mampu mendukung kondisi aerobik pada sejumlah besar otot tubuh (+ 40%) yg melakukan aktivitas daya tahan dinamis secara simultan.
- Peningkatan kemampuan fungsional ergosistema sekunder lebih lanjut hanya akan dapat dilakukan bila kemam[ua ergositema primer terlebih dahulu ditingkatkan.
- Ergosistema sekunder diperlukan juga utk keperluan pemulihan ------ perlu dilakukan bagi semua olahragawan baik yg anerobik maupun aerobik.
Top Related