7/25/2019 Lapsus Melena
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Peptic Ulcer Disease (PUD) merupakan penyakit yang ditandai dengan
adanya ulkus yang dapat terdapat pada gaster, yang kemudian disebut ulkus
gaster, dan duodenum, yang kemudian disebut ulkus duodenum. Ulkus gaster atau
tukak lambung merupakan daerah lokal erosi pada lapisan lambung, sehingga
timbul nyeri perut, perdarahan mungkin, dan gejala gastrointestinal lainnya.
Penyebab paling umum dari ulkus lambung adalah infeksi perut yang
berhubungan dengan bakteriHelicobacter pylori(H. pylori).
Ulkus gaster masih sering ditemukan di Indonesia. Sekitar 6!"#
pre$alensi kejadian ulkus gaster terjadi pada usia %&"& tahun. Paling sering
didiagnosis pada orang de'asa usia pertengahan sampai usia lanjut, tetapi lesi ini
mungkin sudah munul sejak usia muda
Diagnosis segera pada ulkus gaster akan sangat berpengaruh pada
pengobatan serta dapat menegah komplikasi dari penyakit tersebut. leh karena
itu, penting untuk mengetahui mengenai penyakit ulkus gaster itu sendiri dan ara
diagnosis. Sehingga dapat ditentukan penatalakasanaan yang ukup baik dari segi
penyembuhan maupun penegahan ulkus gaster.
1
7/25/2019 Lapsus Melena
2/25
BAB 1I
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
*ama + n. -atim
Usia + " tahun
/lamat + 0andangan 0ali'ungu 0endal
Pekerjaan + tidak bekerja
Status + 1enikah
/gama + Islam
anggal masuk + 2 3uni %&!6
II. Anamnesis
/namnesa dilakukan seara autoanamnesis pada tanggal !6 1ei %&!6 di
4angsa Dahlia 5
!. 0eluhan Utama + 4/4 hitam
%. i'ayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan 4/4 hitam sejak % minggu yang lalu. 4/4
yang keluar sebanyak ! gelas belimbing. Pasien 4/4 !% kali sehari
dengan 4/4 lembek dan berbau busuk. Pasien sudah meminum diapet
namun tidak ada perubahan. Sebelum pasien mengalami 4/4 hitam,
pasien merasa nyeri perut kiri atas terlebih dahulu. Pasien terus menerus
merasakan nyeri dan nyeri semakin lama semakin bertambah. *yeri yang
dirasa seperti ditusuktusuk dan sampai menganggu aktifitas pasien. *yeri
bertambah saat pasien melakukan aktifitas dan setelah makan atau saat
pasien merasa kenyang. *yeri berkurang saat pasien istirahat dan
menggosokkan kayu putih di atas perut pasien. Pasien juga mengeluh mual
(7), muntah (7) berapa menit sampai beberapa jam setiap habis makan,terasa penuh dan kembung. *afsu makan pasien juga berkurang
belakangan ini. Demam (), 4/0 (7) normal, 'arna kuning jernih, nyeri
().
5. i'ayat Penyakit Dahulu
i'ayat Sakit Serupa + Disangkal
i'ayat penggunaan obat + Diakui
2
7/25/2019 Lapsus Melena
3/25
Pasien sering membeli obat di raikan di'arung setiap kali pasien
merasa pegalpegal. 0ebiasaan ini berlangsung selama 8 % tahun.
i'ayat perdarahan + Disangkal
i'ayat hipertensi + Disangkal
i'ayat D1 + Disangkal
ia'ayat penyakit hati + Disangkal
i'ayat penyakit ginjal + Disangkal
i'ayat alergi + Disangkal
9. i'ayat Penyakit 0eluarga
i'ayat Sakit Serupa + Disangkal
i'ayat perdarahan + Disangkal
i'ayat hipertensi + Disangkal
i'ayat D1 + Disangkal
ia'ayat penyakit hati + Disangkal
i'ayat penyakit ginjal + Disangkal i'ayat alergi + Disangkal
". i'ayat Sosial :konomi
i'ayat konsumsi alkohol (). 4erhenti merokok 8 !& tahun yang lalau.
Pasien tidak bekerja. Pasien tinggal bersama seorang anak dan
menantunya. 4iaya pengobatan dengan 4P3S. 0esan ekonomi ukup.
6. /namnesis Sistem
0epala + pusing ()
1ata + pandangan kabur ()
elinga + berdenging (), pendengaran berkurang ()
;idung + mimisan (), lendir () 1ulut + bibir kering (), saria'an (), gusi berdarah ()
Sist. espirasi + batuk berdahak ()
Sist. 0ardio$as + nyeri dada (), berdebardebar ()
Sist. Penernaan + 4/4 (7) 'arna hitam, sebanyak ! gelas
belimbing !% kali sehari, lembek dan berbau busuk, nyeri perut kiri
atas (7), mual (7), muntah (7) beberapa menit sampai jam setelah
makan, terasa penuh dan kembung, nafsu makan berkurang.
Sist. Perkemihan + 4/0 (7) normal.
1uskuloskeletal + lemas (7).
III. Pemeriksaan Fisisk
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal !6 1ei %&!6 4angsal Dahlia 5
1. 0eadaan umum + tampak sakit sedang
2. 0esadaran + ompos mentis
"
5. anda >ital
a. D + !%9?@ mm;g
b. *adi + % A?menit, reguler, isis dan tegangan ukup
3
7/25/2019 Lapsus Melena
4/25
. + !6 A?menit
d. Suhu + 56, B=
9. Status
7/25/2019 Lapsus Melena
5/25
I=S
ampak melebar ampak melebar
2. Pa!&asi
*yeri tekan () ()
Stem fremitus
I=S
*ormal
idak 1elebar
*ormal
idak normal
'. Perkusi sonor sonor
(. Ausku!tasi
Suara dasar >esikuler >esikuler
Suara tambahan
-heeCing
onki kasar
onkhi
basah halus
Stridor
Be!akan
1. Ins&eksi
-arna Sama dengan kulit
sekitar
Sama dengan kulit
sekitar
2. Pa!&asi
*yeri tekan () ()
Stem Gremitus
I=S
*ormal
idak 1elebar
*ormal
idak 1elebar
'. Perkusi
Eapang paru ;ipersonor hipersonor
5
7/25/2019 Lapsus Melena
6/25
(. Ausku!tasi
Suara dasar >esikuler melemah >esikuler melemah
Suara tambahan
-heeCing
onki kasar
onkhi
basah halus
Stridor
!5. /bdomen
Inspeksi + 4entuk datar, 'arna sama dengan sekitar
/uskultasi + 4ising usus kali permenit
Perkusi + impani seluruh lapang abdomen, Pekak sisi
(7), Pekak alih ()
Palpasi + Supel, nyeri tekan (7) di regio hyponodria
sinistra. ;epar + tidak teraba, Eien + tidak teraba,
7/25/2019 Lapsus Melena
7/25
I). Pemeriksaan Penun*an
!. Darah utin tanggal 2 3uni %&!6
Pemeriksaan Hasi! Satuan Ni!ai N"rma!
Eeukosit H 1+.,- !&H5?ul 5, !&,6
:ritrosit L 21/ !&H5?ul 9,9 ",2
;emoglobin L ('- g?dl !5,% !@,5
;ematokrit L 1((- # 9& "%
1=> L +0-- Gl & !&&
1=; L 2--- Pg %6 59
1=;= L 2,,- g?dl 5% 56
rombosit @69 !&H5?ul !"& 99&
D- H 10'- # !!," !9,"
:osinofil absolute &,&" !&H5?ul &.&9".&99
4asofil absolute &,&@ !&H5?ul &&.%
*etrofil absolute H 1'+ !&H5?ul !,
Eimfosit absolute !,62 !&H5?ul &.2".%
1onosit absolute H 12' !&H5?ul &.!6!
:osinofil L-'- # %9
4asofil &.9& # &!
*etrofil H 2-- # "&@&
Eimfosit L 1--- # %"9&
1onosit @,5& # %
%. 0imia 0linik
Pemeriksaan Hasi! Satuan Ni!ai N"rma!
7/25/2019 Lapsus Melena
8/25
S
7/25/2019 Lapsus Melena
9/25
%nd part + tidak diperiksa
d. Info tambahan +
Sebagian besar lumne tertutup makanan
0esan + ULKUS 4AS%ER
Saran + konfirmasi hasil biopsi
). Data A3n"rma!itas
/namnesis Pemeriksaan Gisik Penunjang
!. 4/4 (7) 'arna
hitam, sebanyak !
gelas belimbing !%
kali sehari, lembek
dan berbau busuk
%. *yeri perut kiri atas5. *yeri seperti
ditusuktusuk
9. 4ertambah nyeri saat
setelah makan
". 1ual (7)
6. 1untah (7) beberapa
menit sampai jam
setelah makan dan
minum
@. Perut kembung
. i'ayat penggunaan
obat raikan pegal
linu dari 'arungn
selama 8 % tahun
2. =onjungti$a anemis
(7?7)
!&. *yeri tekan di regio
hipokindria sinistra
!!. Eeukosit ; !6.2&
!%. :ritrosit E %!,!"
!5. ;b E 9,5&
!9. ;t E !9,9&
!". 1=> E 6@,&&
!6. 1=; E %&,&&
!@. 1=;= E %2,2&
!.
7/25/2019 Lapsus Melena
10/25
Ulkus
7/25/2019 Lapsus Melena
11/25
1enjelaskan penyakit pasien dan faktor penyebabnya
1enjelaskan pemeriksaan lebih lanjut
1enjelaskan akan dilakukan pengambilan darah rutin untuk
monitoring sel darah didalam tubuh
1inta pasien untuk berhenti minum obat raikan pegal linu
dan mulai memeriksakan diri atau konsultasi ke dokter
apabila sakit
Diet makanan lunak
0urangi makanan yang bersifat iritatif seperti asam dan
pedas.
%. /nemia mikrositik hipokrom
a. /ssesment
:tiologi + Penyakit kronis
0ehilangan Cat besi karena perdarahan traktus
gastrointestinal (pemakaian /I*S, tukak peptik, kanker
lambung, kanker kolon,di$ertikulosis, hemoroid), tranktus
urinaria (hematuria), traktur respiratori (hemoptoe), organ
genitalia 'anita (menoragia, metroragia)
0ebutuhan Cat besi meningkat
7/25/2019 Lapsus Melena
12/25
1onitoring hasil pemeriksaan darah rutineritrosit, ;b, ;t,
1=>, 1=;, 1=;=
:dukasi +
Istirahat ukup
4anyak makan makanan yang mengandung Cat besi
daging, ikan, ayam
1akan makanan yang tinggi $itaminbuah dan sayur
)III. Pr"ress N"te
anggal !@ 3uni %&!6
S
/
P
*yeri perut kiri atas (7), 4/4 hitam (7), Eemas (7), tidak nafsu
makan, mual (7), muntah (7) %A.
0esadaran + =1
D !&&?2 mm;g
; + @2 A?menit
+ %% A?menit
+ 56,% o=
0epala + turgor kulit % dtk
1ata + =onjungti$a anemis (7?7), sklera ikterik (?)
horak + =or 43 III regular,
Pulmo SD> 7?7, ronki (?)
/bdomen + 4U (7)*, nyeri tekan regio hipokondria sinistra (7)
Eaboratorium + Eeukosit 2,6!, eritrosit 9,%, ;b + !&.&&, ;t
5&.&&, 1=> @%.&&, 1=; %5.9&, 1=;= 5%."&,
trombosit "96
Ulkus gaster dan anemia mikrositik hipokrom
Inf. E %& tpm
Inj. Prosogan %A5& mg
Inj. anitidin %A%" mg
Ulsafat syr 5A% th
etraylin %A"&& mg
12
7/25/2019 Lapsus Melena
13/25
1etronidaCole %A%"& mg
/sam folat !A!
>itamin = 5A!
anggal ! 3uni %&!6
S
/
P
*yeri perut kiri atas (7) berkurang, 4/4 hitam (7), Eemas (7),
tidak nafsu makan, mual (7), muntah (7) !A.
0esadaran + =1
D !&"?@6 mm;g
; + @ A?menit
+ %% A?menit
+ 56," o=
0epala + turgor kulit % detik
1ata + =onjungti$a anemis (7?7), sklera ikterik (?)
horak + =or 43 III regular,
Pulmo SD> 7?7, ronki (?)
/bdomen + 4U (7)*, nyeri tekan regio hipokondria sinistra (7)
;I> dengan diare dan 4 paru lama atif
Inf. E %& tpm
Inj. Prosogan %A5& mg
Inj. anitidin %A%" mg
Ulsafat syr 5A% th
etraylin %A"&& mg
1etronidaCole %A%"& mg
/sam folat !A!
>itamin = 5A!
BAB III
%INJAUAN PUS%AKA
A. De6inisi
Ulkus gaster adalah lesi dalam yang menembus seluruh lapisan tipis
dari mukosa gastrointestinal dan mukosa muskularis. Ulkus gaster atau tukak
lambung merupakan daerah lokal erosi pada lapisan lambung, sehingga timbul
nyeri perut, perdarahan mungkin, dan gejala gastrointestinal lainnya.
13
7/25/2019 Lapsus Melena
14/25
Penyebab paling umum dari ulkus lambung adalah infeksi perut yang
berhubungan dengan bakteriHelicobacter pylori(H pylori).
B. Eti"!"i
/da beberapa faktor etiologi terjadinya ulkus gaster yaitu infeksi
Helicobacter pylori, penggunaan *S/ID, merokok, dan kebiasaan makanan.
1. Helicobacter pylori
elah lama diketahui ulkus gaster mempunyai hubungan dengan
infeksi kuman Helicobacter pylori (H. pylori). H. pylori merupakan
penyebab utama terjadi tukak gaster. 4anyak terjadi pada orang kulit gelap
di bandingkan dengan kulit putih. Pre$alensi infeksi H. pylori dalam
ulserasi komplek misalnya perdarahan dan perforasi, sangat rendah jika
dibandingkan penemuan dalam penyakit ulserasi yang tidak komplek.
1enurut suatu penelitian, @ ulkus gaster adalah karena infeksi kuman
H. Pylori.
%. *S/ID
Penggunaan *S/ID merupakan penyebab umum terjadi ulkus
gaster. Penggunaan obat ini mengganggu peresapan mukosa,
menghanurkan mukosa dan menyebabkan kerusakan mukosa Sebanyak
5 orang de'asa yang menggunakan *S/ID mempunyai
7/25/2019 Lapsus Melena
15/25
untuk terjadi tukak gaster. isiko perdarahan saluran erna bagian atas
dapat terjadi dengan penggunaan diuretik spironolakton atau serotonin
reuptake inhibitor.
5. ,
heilmannii Helicobacter, herpes simpleks, influenCa, sifilis, Candida
albicans, histoplasmosis, muormyosis, dan anisakiasis
7. E&idemi"!"iPeptic ulcer disease(PUD) di /merika Serikat mempengaruhi sekitar
9," juta orang setiap tahun dengan % disebabkan H. Pylori. Pre$alensi
ulkus gaster pada lakilaki adalah !!!9# dan pre$alensi pada 'anita adalah
!!# (/nand et al, %&!!). Sekitar 5&&& kematian setiap tahun di /merika
Serikat disebabkan oleh tukak gaster. /da bukti bah'a merokok, penggunaan
rutin aspirin, dan penggunaan steroid yang lama menyebabkan ulkus gaster.
Gaktor genetik memainkan peranan penyebab ulkus gaster.
Di Indonesia, ditemukan antara 6!"# pada usia %&"& tahun. terutama
pada lesi yang hilang timbul dan paling sering didiagnosis pada orang de'asa
usia pertengahan sampai usia lanjut, tetapi lesi ini mungkin sudah munul
sejak usia muda.
D. Fakt"r Risik"
4eberapa faktor risiko yang menyebabkan tukak gaster ini antaranya
adalah faktor jenis kelamin. 3enis kelamin lelaki adalah yang banyak terkena
tukak gaster. Selain itu adalah faktor umur. Eelaki yang lebih berusia lebih
enderung terkena tukak gaster. Gaktor risiko yang lain adalah penggunaan
obat nyeri yang regular, status sosio ekonomi yang rendah dan juga
penggunaan alkohol. erdapat juga kajian mengatakan merokok juga boleh
menyebabkan tukak gaster.
E. Pat"6isi"!"i
15
7/25/2019 Lapsus Melena
16/25
1enurut Shay and Sun dalam 4alane heory !2@9, ulkus atau tukak
terjadi bila terjadi gangguan keseimbangan antara faktor agresif?asam dan
pepsin dengan defensif yaitu mukus, bikarbonat, aliran darah dan bias faktor
agresif.
ukak gaster terjadi akibat multifaktor yang menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan antara faktor agresif dan faktor defensif. Gaktor agresif
tebagi menjadi faktor endogen (;=l, pepsinogen?pepsin) dan faktor agresif
eksogen (obatobatan, alkohol, infeksi). Gaktor defensif meliputi mukus
bikarbonat dan prostaglandin. 0eadaan dan lingkungan indi$idu juga
memberikan kontribusi dalam terjadinya tukak yang mengakibatkan terjadinya
peningkatan sekresi asam lambung atau melemahnya barier mukosa.H. pylorihidup di lapisan dalam mukosa terutama mukosa antrum
menyebabkan kelemahan pada sistem pertahanan mukosa dengan mengurangi
ketebalan lapisan mukosa dengan melepaskan berbagai maam enCim seperti
urease, lipase, protease dan posfolipase dan mengeluarkan berbagai maam
sitotoksin ($auolating ytotoAin? >a / gen) yang dapat menyebabkan
$akuolisasi selsel epitel. Urease dapat memeah urea dalam lambung menjadi
ammonia yang toksik terhadap selsel epitel, sedangkan protease dan
fosfolipase /% menekan sekresi mukus yang menyebabkan daya tahan mukosa
menurun, lalu merusak lapisan kaya lipid pada apikal sel epitel dan melalui
kerusakan selsel ini asam lambung berdifusi balik menyebabkan nekrosis
yang lebih luas sehingga terjadi tukak gaster.
F. Dian"sis
Diagnosis ulkus gaster dapat ditegakkan melalui anamnesis mengenai
gambaran klinis ulkus peptikum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.!. /namnesis
Seara umum, pasien ulkus gaster biasanya mengeluh dispepsia.
Dispepsia merupakan sindrom klinis atau kumpulan keluhan beberapa
penyakit saluran erna, seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati,
senda'a, rasa terbakar, rasa penuh ulu hati, dan epat merasa kenyang.
asa nyeri pada ulkus gaster timbul setelah makan. asa nyeri pada ulkus
16
7/25/2019 Lapsus Melena
17/25
gaster dirasakan di sebelah kiri. asa nyeri bermula dari bermula pada satu
titik (pointing sign) yang akhirnya difus, dan menjalar hingga ke
punggung. ;al ini kemungkinan disebabkan penyakit yang bertambah
berat atau komplikasi berupa penetrasi ke organ pankreas.
%. Pemeriksaan Gisik
Ulkus tanpa komplikasi biasanya jarang menimbulkan kelainan
fisik. asa nyeri ulu hati pada daerah kiri atau kanan dari garis tengah
perut dan penurunan berat badan merupakan tanda fisik yang dapat
dijumpai.
7/25/2019 Lapsus Melena
18/25
untuk dilakukan biopsy dan endoskopi ulang setelah !% minggu terapi
eradikasi.
4. Dian"sis Bandin
Diagnosis banding untuk ulkus gaster adalah+
!. Dispepsia non ulkus
%. Dispepsia fungsional
5. umor lambung atau saluran erna bagian atas
9.
7/25/2019 Lapsus Melena
19/25
=abai, makanan yang merangsang, dan makanan yang mengandung
asam dapat menimbulkan rasa sakit, 'alaupun belum didapat bukti
keterkaitannya. Pasien mungkin mengalami intoleransi terhadap
makanan tersebut, atau makanan tersebut mempengaruhi motilitas
usus. Dalam hal ini dianjurkan untuk menghindari makanan tersebut.
4eberapa peneliti menganjurkan makanan biasa, lunak, tidak
merangsang, dan diet seimbang.
1erokok sebaiknya dihindari. 1erokok dapat menghalangi
penyembuhan ulkus gaster kronik, menghambat sekresi bikarbonat
pankreas, menambah keasaman bulbus duodenum, menambah refluks
duodenogastrik akibat relaksasi sfingter pilorus, sekaligusmeningkatkan kekambuhan ulkus.
/lkohol sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko
perdarahan dan komplikasi lain. /ir jeruk yang asam, oa ola, bir,
kopi tidak mempunyai pengaruh ulserogenik pada mukosa lambung,
tetapi dapat menambah sekresi asam lambung sehingga sebaiknya
jangan dikonsumsi saat perut kosong.
. batobatan
1enghindari penggunaan *S/ID karena dapat menekan produksi
prostaglandin yang sangat berperan dalam proteksi mukosa lambung.
Saat ini telah tersedia =M % inhibitor yang selektif untuk penyakit
osteoartritis?rematoid artritis yang kurang menimbulkan keluhan pada
lambung.
%. erapi 1edikamentosa
a. erapi ulkus dengan kausaH. pylori
:radikasi merupakan tujuan utama dalam terapi. -alaupun antibioti
mungkin ukup untuk terapi, namun kombinasi dengan penghambat
pompa proton (PPI) dengan dua jenis antibioti merupakan ara pilihan.
0ombinasi tersebut +
!) PPI %A! 7 amoksisilin %A! g?hari 7 klaritromisin %A"&&mg
%) PPI %A! 7 amoksisilin %A! g?hari 7 metronidaCole %A"&&mg
5) PPI %A! 7 klaritromisin %A"&&mg 7 metronidaCole %A"&&mg
19
7/25/2019 Lapsus Melena
20/25
3enis preparat dan kemasan PPI yang tersedia+ omepraCol %&mg,
rabepraCol !& mg, pantopraCol 9&mg, lanCopraCol 5&mg, dan
esomepraCol magnesium %&?9&mg.
3ika gagal dengan terapi tripel maka dianjurkan memberikan regimen
dengan terapi kuadripel, yaitu +
!) PPI % A !
%) 4ismuth Subsalisilat 9 A % tablet
5) 1*N 9 A %"& mg
9) etrasiklin 9 A "&& mg
b. erapi ulkus denganH. pyloridisertai *S/ID
:radikasiH. pylorisebagai tindakan utama, bila mungkin pengobatan
*S/ID dihentikan atau diganti dengan obat *S/ID spesifik =M %
inhibitor. PPI diberikan untuk meningkatkan p; lambung di atas 9.
Penggunaan *S/IDs terus menerus setelah eradikasi H. pylori perlu
diberikan PPI sebagai upaya penegahan terjadinya komplikasi (arigan
P, %&&@O Safer, .-., %&&O /kil, ;./.1., %&&@).
. erapi ulkus akibat *S/ID
Penggunaan *S/ID terutama memblok kerja =M! akan
meningkatkan kelainan struktural gastroduodenal. leh karena itu
penggunaan *S/ID pada pasienpasien dengan kelainan
musuloskeletal yang lama harus disertai dengan obatobatan yang
menekan produksi asam lambung seperti antagonis reseptor ;% (;%/)
atau PPI dan diupayakan p; lambung di atas 9 atau dengan
menggunakan obat sintetik prostaglandin (misoprostol %&&0g?hari)
sebagai sitoprotektif apabila penggunaan *S/ID tidak bisa dihentikan
(arigan P, %&&@O Safer, .-., %&&O /kil, ;./.1., %&&@).
d. erapi ulkus nonH. piloridan non*S/IDPada ulkus yang hanya disebabkan oleh peningkatan asam lambung,
maka terapi dilakukan dengan memberikan obat yang dapat menetralisir
asam lambung dalam lumen atau obat yang menekan produksi asam
lambung.
!) /ntasida, dapat menyembuhkan ulkus namun dosis biasanya lebih
tinggi dan digunakan dalam jangka 'aktu lebih lama dan lebih
20
7/25/2019 Lapsus Melena
21/25
sering (@A sehari, dosis !&&m:?hari) dengan komplikasi diare
yang mungkin terjadi.%) ;% reeptor antagonist (;%/), berperan dalam menghambat
pengaruh histamine sebagai mediator untuk sekresi asam melalui
reseptor histamin% pada sel parietal,tetapi kurang berpengaruh
terhadap sekresi asam melalui pengaruh kolinergik atau gastrin
postprandial. 4eberapa jenis preparat yang dapat digunakan seperti
imetidin %A9&&mg?hari, atau !A&&mg pada malam hari,
ranitidine diberikan 5&&mg sebelum tidur malam atau
%A!"&mg?hari, famotidin diberikan 9&mg sebelum tidur malam
atau %A%& mg?hari. 1asingmasing diberikan selama !% minggudengan penyembuhan sekitar 2.
5) Proton pump inhibitor (PPI), merupakan obat pilihan untuk ulkus
peptikum, diberikan sekali sehari sebelum sarapan pagi atau jika
perlu % kali sehari sebelum makan pagi dan makan malam, selama
9minggu dengan tingkat penyembuhan di atas 2.9) bat lain selain sukralfat %A%gr sehari, atau 9A! sehari berfungsi
menutup permukaan ulkus sehingga menghindari iritasi atau
pengaruh asampepsin dan garam empedu, dan disamping itu
mempunyai efek tropi.
5. indakan perasi
Indikasi operasi pada ulkus gaster adalah +
a. :lektif, karena gagal terhadap pengobatan.
b. Darurat, karena terdapat komplikasi berupa perforasi, perdarahan, atau
stenosis pilorik.
. Ulkus gaster dengan dugaan keganasan pada korpus dan fundus (@
keganasan)
Ulkus pada daerah antrum dilakukan anterektomi, dan 4ilroth !
anastomosis?gastroduodenostomi, bila disertai ulkus duodenum dilakukan
$agotomi. Ulkus di daerah esofagogastrik dilakukan operasi
radikal?subtotal gastrektomi dengan ouAenQ?esofagogastro jejunostomi
(prosedur =sendo).
21
7/25/2019 Lapsus Melena
22/25
I. K"m&!ikasi
0omplikasi ulkus gaster menurun setelah adanya obat /;%, PPI dan
terapi eradikasi bakteriH. pylori. 0omplikasi terdiri atas+
!. Perdarahan, insiden perdarahan !"%"#, meningkat pada usia lanjut (F6&
tahun) akibat adanya penyakit degeneratif dan meningkatnya pemakaian
*S/ID. Sebagian besar perdarahan spontan, sebagian memerlukan
tindakan endoskopi terapi, bila gagal dilanjutkan dengan terapi operasi
("# pasien memerlukan transfusi darah). PantoCol?PPI %amp?!&&*/=E
&,2 drips selama !& jam seara parenteral dan diteruskan selama beberapa
hari dapat menurunkan kejadian perdarahan ulang.
%. Perforasi, insidensi 6@#, hanya %5# mengalami perforasi terbuka ke
peritoneum, ! tanpa keluhan atau tanda perforasi dan ! disertai
perdarahan ulkus dengan mortalitas yang meningkat. Insidensi perforasi
pada usia lanjut karena proses aterosklerosis dan meningkatnya
penggunaan *S/ID. Perforasi ulkus gaster biasanya ke lobus kiri hati
dapat menimbulkan fistula gastro kolik. Penetrasi adalah suatu bentuk
perforasi yang tidak terbuka atau tanpa pengeluaran isi lambung karena
tertutup omentum atau organ perut sekitar. erapi perforasiO dekompresi,
pemasangan nasogastri tube, aspirasi airan lambung, pasien dipuasakan,
diberi nutrisi parenteral total dan pemberian antibiotika diikuti tindakan
operasi.
5. Stenosis pilorik atau gastri outlet obstrution, insidensi !%# dari pasien
ulkus. 0eluhan pasien akibat obstruksi mekanik berupa epat kenyang,
muntah berisi makanan tak tererna, mual, sakit perut setelah makan, berat
badan menurun. 0ejadian obstruksi bisa temporer akibat peradangandaerah peripilorik timbul edema dan spasme. Ini akan membaik, jika
peradangan sembuh.
22
7/25/2019 Lapsus Melena
23/25
KESI#PULAN
!. Ulkus gaster atau tukak lambung merupakan daerah lokal erosi pada lapisan
lambung, sehingga timbul nyeri perut, perdarahan mungkin, dan gejala
gastrointestinal lainnya. Penyebab paling umum dari ulkus lambung adalah
infeksi perut yang berhubungan dengan bakteriHelicobacter pylori(H. pylori).
%. Gaktor etiologi terjadinya ulkus gaster yaitu infeksi Helicobacter pylori,
penggunaan *S/ID, merokok, dan kebiasaan makanan.
5. Penegakkan diagnosis ulkus gaster dapat ditegakkan melalui anamnesis
mengenai gambaran klinis ulkus peptikum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang berupa endoskopi.
9. Pentalaksanaan ulkus gaster meliputi terapi nonmedikamentosa,
medikamentosa, dan operatif. Pengobatan ulkus gaster didasarkan berdasarkan
etiologi dari ulkus gaster.
23
7/25/2019 Lapsus Melena
24/25
DAF%AR PUS%AKA
!. /kil, ;./.1, ukak duodenum, dalam 4uku /jar Ilmu Penyakit Dalam,
editor /ru -. Sudoyo, dkk., :disi I>, G0UI, %&&@.
%. /nand, 4.S., 0atC, 3., %&!!. Pepti Uler Disease, 1edsape eferene,
Professor. Department of Internal 1ediine, Di$ision of
7/25/2019 Lapsus Melena
25/25