Laporan Individu
Praktikum Sistem Video
Percobaan 5
“KAMERA VIDEO”
KELAS III C
Kelompok 4
Inike Aprilia Putri (1331130070)
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
OSCILLOSCOPE
KAMERA VIDEO
VOUT
PERCOBAAN 5
KAMERA VIDEO
5.1 Tujuan :
1.1 Mengenal kamera video.
1.2 Mengukur video komposit pada kamera video.
1.3 Menentukan parameter video komposit.
5.2 Peralatan yang Digunakan :
1 Kamera Video CCD/TRV40E PAL1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe TEXTRONIK TBS 10221 Kabel penghubung RCA - BNC (75 ) RCA – BNC (75Ω)
5.3 Diagram Rangkaian :
5.4 Pendahulan :
Suatu ide menyeluruh dari fungsi kamera TV dilukiskan pada Gambar 3-2 dan 3-3.
Pada Gambar 3-2 kamera ditujukan Pada adegan/pandangan sehingga bayangan optik
(optical image) dapat difokuskan pada pelat sasaran tabung pengambil (pick-up tube). Jika
Anda dapat melihat ke dalam, Anda akan melihat bayangan optik-. Sinyal video yang
dihasilkan diperlihatkan oleh bentuk gelombang Osiloskop di bagian kiri bawah gambar. Di
atas Osiloskop adalah monitor, yang memperlihatkan gambar yang direproduksi.
Gambar 3-3. Diagram blok yang menunjukkan bagaimana kamera televisi menyalurkan keluaran sinyal video komposit.Disini tidak diperlihatkan refleksi dan pemfokusan tabung kamera.
Rincian bentuk gelombang sinyal video yang lebih lengkap diperlihatkan oleh
diagram balok pada Gambar 3-3. Mula-mula, pulsa-pulsa pengosongan ditambahkan ke
sinyal kamera. Mereka menyebabkan amplitudo sinyal menuju level hitam sehingga
pengulangjejakan (retrace) dalam pemayaran tidak akan terlihat. Selanjutnya pulsa-pulsa
penyelarasan (sync) disisipkan. Penyelarasan (sinkronisasi) diperlukan untuk mengatur waktu
pemayaran horisontal dan vertikal.
Sinyal kamera beserta pengosongan dan penyelarasan (sync) dinamakan sinyal video
komposit (composite video signal). Kadang-kadang istilah sinyal video yang bukan komposit
(noncompoxite video signal) digunakan untuk mengenali sinyal kamera dengan pengosongan
tetapi tanpa penyelarasan. Level keluaran standar dari sinyal video komposit dari kamera
adalah 1Vpuncak-ke-puncak (p-p = peak to peak) dengan pulsa-pulsa penyelarasan di posisi
bawah untuk polaritas negatif.
5.5 Prosedur Percobaan
1. Set-up perangkat seperti gambar diatas, hubungkan kamera video out dengan input CRO.
2. ON-kan instrumen.
3. Atur CRO yang sesuai agar mudah diamati (MODE pada posisi TV-H dan atau TV-V).
Pada saat melihat gelombang sinkronisasi horisontal letakkan saklar MODE pada posisi
TV-H, sedangkan untuk melihat gelombang sinkronisasi vertikal letakkan saklar MODE
pada posisi TV-V.
4. Tentukan pulsa-pulsa sinkronisasi, pulsa blanking, serambi depan dan belakang, dan
informasi gambar.
5. Foto gambar bentuk gelombang tersebut dan tentukan tegangannya.
5.6 Data Hasil Percobaan :
5.6.1 Pemayaran Horizontal
Keterangan :
Tegangan : 5 volt/div
Time : 2,50 µs/div
5.6.2 Pemayaran Vertikal
Keterangan :
Tegangan : 5 volt/div
Time : 250 µs/div
5.7 Analisis Hasil Data Praktikum
5.7.1 Analisis Hasil Data Pemayaran Horizontal
Gambar 5.7.1 a.Mode TV-H untuk melihat gelombang pemayaran horizontal
Dari sinyal komposit memiliki periode :
Periode Pemayaran Horizontal
Periode : 10µs/div
1 sinyal komposit : 6div + 0,3 div
Maka, periode pemayaran horizontal sinyal komposit (T) : periode x 1sinyal komposit
10µs/div x (6div + 0,3div)
60µs + 3µs
63µs
Jadi, periode permayaran horizontal adalah 63µs
Dan akan diketahui frekuensi pemayaran sebesar :
F= 1T
=1
63 µs=
1
63.10−6 s=15873,015 Hz
Periode Serambi Depan
Periode : 10µs/div
Waktu serambi depan pada oscilloscope : 0,1 div
Periode Serambi depan : 10µs/div x 0,1div
1µs
Periode Sinkronisai Horizontal
Periode : 10µs/div
Waktu sinkronisasi horizontal pada oscilloscope : 0,3 div
Sinyal Informasi
Pengosongan Horizontal
Sinkronisasi HorizontalSerambi Belakan
Serambi Depan
Waktu Sinkronisasi Horizontal : 10µs/div x 0,3div = 3µs
Periode Serambi Belakang
Periode : 10µs/div
Waktu Serambi Belakang pada oscilloscope : 0,4 div
Waktu Serambi Belakang : 10µs/div x 0,4div = 4µs
Periode Sinyal Sinkronisasi Warna (Burst)
Periode : 10µs/div
Waktu Sinyal Sinkronisasi Warna pada oscilloscope : 0,15 div
Waktu Sinyal Sinkronisasi Warna : 10µs/div x 0,15div = 1,5 µs
5.7.2 Analisis Hasil Data Pemayaran Vertikal
Gambar 5.7.2 a.Mode TV-V untuk melihat gelombang sinkronisasi vertikal
Pengosongan Vertikal
Periode : 250µs/div
Waktu Pengosongan Vertikal pada oscilloscope : 6,2 div x 5 = 31
Waktu Pengosongan Vertikal : 6,2 div x 250µs/div = 6,2 x 250.10−6 s/¿ = 0,00155s
Sinkronisasi Vertikal
Periode : 250µs/div
Waktu Sinkronisasi Vertikal pada oscilloscope : 2 div x 5 = 10
Waktu Pengosongan Vertikal : 2 div x 250µs/div = 2 x 250.10-6 s/div =5 x 10-4 s
“Sinkronisasi vertikal terdiri dari 6 pulsa pemayaran yang terpisah pada interval
setengah garis dan terjadi berulang sebanyak 3 kali bolak balik”
Sinkronisasi Vertikal
Pengosongan Vertikal
Sinkronisasi Horizontal
Panjangnya hPanjang ½ h
Periode 6 pulsa pemayaran pada interval setengah garis = 0,35 div x 250.10-6 s/div =
8,75 x 10-5 s/div
Periode 6 pulsa pemayaran pada interval setengah garis berulang 3 kali bolak balik =
2,05 x 250.10-6 s/div= 0,0005125 s = 5,125 x 10-4 s
Sinkronisasi Horizontal
Periode : 250µs
Periode Sinyal Sinkronisasi Horizontal = 4,5 x 250.10-6s/div = 0,001125s = 1,125 x
10-3 s
Periode pulsa pemayaran pada interval garis = 1,125 x 10−3 s22,5
= 0,00005 s
5.7 Penutup
5.7.1 Kesimpulan
1. Pada pemayaran horizontal yang telah dilakukan maka mendapatkan hasil
bahwa :
Periode pemayaran horizontal adalah 63µs
Periode serambi depan adalah 1µs
Periode sinkronisasi horizontal adalah 3µs
Periode serambi belakang adalah 4µs
Periode sinyal sinkronisasi warna adalah 1,5µs
Sedangkan pada teori disebutkan bahwa :
Periode pemayaran horizontal sepanjang H
Periode serambi depan sepanjang 0,02 H
Periode sinkronisasi horizontal sepanjang 0,08 H
Periode serambi belakang sepanjang 0,06 H
Maka , dapat disimpulkan apabila pada praktikum periode pemayaran
horizontal 63µs dan pada teori sepanjang H. Maka dapat dibandingkan :
Periode serambi depan dalam praktikum 1µs tetapi hasil yang diperoleh dari
hasil perhitungan 1,26 x 10-6
63 µs x0,02 H=0,00000126=1,26 x 10−6
Periode sinkronisasi horizontal dalam praktikum 3µs tetapi hasil yang
diperoleh dari perhitungan 5,04 x 10-6
63 μs x 0,08 H=0,00000504=5,04 x10−6
Periode serambi belakang dalam praktikum 4µs tetapi hasil yang diperoleh
dari perhitungan
63 μs x 0,06 H=0,00000378=3,78 x 10−6
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pemayaran antara praktikum dan teori
memiliki persamaan yang tidak jauh beda. Hasil yang diperoleh dari praktikum
tidak memiliki perbedaan yang jauh signifikan.
2. Periode pengosongan vertikal dimulai dengan suatu kelompok 6 pulsa pemayaran, yang terpisah pada interval setengah garis. Periode tersebut menghasilkan 8,75 x 10-5 s/div. Lalu periode interval panjang h hampir sama dengan jarak periode pemayaran horizontal. Diperoleh periode pemayaran pada interval garis sebesar 0,00005s dan periode pemayaran horizontal sebesar 0,000063s.
1.7.2 Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum dapat disarankan untuk menghubungkan
konektor dengan benar
2. Melihat dengan teliti setiap perhitungan
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Praktikum Sistem Video.Lemjiantek Malang
Praktikum Sistem Video.Lemjiantek Malang
Top Related