LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI
PT PLN ( PERSERO )
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA
SEKTOR BELAWAN UNIT PLTU DAN PLTGU
SICANANG
oleh:
JUSUF GANDI LUMBAN TOBING. NIM : 088130024
PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN
2011
PT.PLN ( PERSERO ) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT PLN ( PERSERO ) SEKTOR
PEMBANGKITAN BELAWAN
Diajukan Oleh :
JUSUF GANDI LUMBAN TOBING NIM : ( 088130024 )
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
16 Agustus 2011 s/d 16 September 2011
PROGRAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2011
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT PLN ( PERSERO )
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA
SEKTOR BELAWAN UNIT PLTGU
SICANANG
Laporan Kerja Praktek yang telah dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus
2011 s/d 16 September 2011 di PT. PLN ( Persero ) Sektor Pembangkitan
Belawan
oleh:
JUSUF GANDI LUMBAN TOBING. NIM : 08 813 0024
MENGETAHUI :
Ketua Jurusan Teknik Mesin, Kepala Program Studi Teknik Energi, Amru Siregar .MT Amirsyam Nasution .MT
Pembimbing
Amru Siregar .MT
PT.PLN ( PERSERO ) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PKL
DISUSUN OLEH :
NAMA : JUSUF GANDI LUMBAN TOBING NIM : ( 088130024 )
Menyetujui, Belawan, September 2011
Asman SDM dan Keuangan Mentor / Pembimbing
PT PLN ( Persero ) Sektor Belawan Supervisor PLTGU
Benny Rahmat Dian Amir NIP : 5980113A NIP : 8005002A2
Mengetahui,
Manager
PT PLN ( Persero ) Sektor Belawan
Rodi Cahyawan
NIP : 6593068
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat Rahmat dan Karunia_Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan Laporan
ini dengan baik.
Laporan ini adalah laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL) di PT.
PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan
Belawan. Yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 s/d 16 September
2011,yang merupakan syarat untuk melengkapi komponen nilai dari praktek Kerja
Lapangan di Jurusan Teknik Mesin Program studi Teknik Mesin Konversi Energi
Universitas Medan Area.
Pada Kesemptan ini penlis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga selesainya laporan ini.Dan penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Amru Siregar,selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Medan
Area.
2. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Energi.
Universitas Medan Area yang telah mengarahkan kami dalam pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan.
3. Bapak Rodi Cahyawan,selaku Manager. PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangitan Belawan.
4. Asisten. Menager pemeliharaan PLTGU Zulkarnaen Dt.Husin
5. Bapak Rahmat Dian Amir, selaku Supervisor Pemeliharaan Turbin Gas
PLTGU.
6. Bapak Wendi Sasmita,Darliswanto, Cecep S.M, Ardiansyah Hrp. Selaku
pembimbing Lapangan saya.
7. Seluruh Staff dan karyawan/karyawati PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan, atas kesediannya
dalam membantu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.
8. Orang Tua saya yang senantiasa memberikan Doa, Kasih sayang, Cinta,
Motivasi, dukungan dalam segala hal dan teguran yang membangun.
9. Seluruh Rekan – rekan Mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu
kami untuk menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna.Oleh karena
itu ,penulis mengharapkan krtik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik selama kegiatan
Praktek Kerja Lapangan hingga Penulisan laporan ini,Semoga Laporan ini
bermanfaat bagi setiap pembaca.
Medan, September 2011.
Hormat Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ............................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek ............................................................... 2
1.4 Manfaat Kerja Praktek .......................................................................... 3
1.5 Sasaran ................................................................................................ 3
1.6 Target .................................................................................................. 4
1.7 Peserta yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan .................................. 4
1.8 Waktu dan Tempat Kegiatan................................................................. 4
1.9 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................. 6
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................ 8
2.3 Pembagian Tugas dan Wewenang ....................................................... 11
2.3.1 Direktur ..................................................................................... 11
2.3.2 Manager.................................................................................... 11
2.3.3 Asisten Manager ....................................................................... 11
2.3.4 Supervisor................................................................................. 12
2.3.5 Operator.................................................................................... 12
2.4 Tata Letak Perusahaan ........................................................................ 12
BAB III. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP
3.1 Pengertian dasar PLTGU .................................................................... 14
3.2 Keuntungan dan kerugian PLTGU ...................................................... 15
3.3 Gas Turbin ......................................................................................... 16
3.4 Prinsip Kerja Gas Turbin .................................................................... 17
3.5 Bagian Utama Turbin Gas ................................................................. 17
3.5.1 Generator ................................................................................... 18
3.5.2 Compressor ................................................................................ 18
3.5.3 Combustion Chamber ( Combustor ) .......................................... 19
3.5.4 Turbin ....................................................................................... 20
3.5.5 Komponen Bantu PLTG ............................................................ 20
a). Air inlet ................................................................................. 20
b). Sistem- sistem pada PLGU .................................................... 20
Sistem Udara Pendingin dan Perapat ................................ 21
Sistem Udara Pengabut .................................................... 22
Sistem Bahan Bakar ......................................................... 22
Sistem Pelumasan ............................................................ 22
3.6 Sistem Pengoperasian PLTGU ............................................................ 23
3.7 Siklus PLTG dan Diagram ( T-S dan P – V ) ...................................... 24
3.8 Pemeliharaan Turbin.......................................................................... 26
3.9 Spesifikasi Peralatan ........................................................................... 26
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 29
4.2 Saran .................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 31
ABSTRAK
PLTGU adalah adalah Suatu mesin yang memanfaatkan gas sebagai
fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas
energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan
yang memutar sudu turbin sehingga menghasilkan daya. Dan sisa hasil
pembakaran yang akan dibuang dimanfaatkan lagi untuk memutar Turbin.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mencapai tujuan pendidikan yang utuh diperguruan tinggi,
mahasiswa memerlukan pengetahuan tentang aplikasi ilmu yang didapat
dibangku kuliah. Pengetahuan tentang aplikasi tersebut dapat melengkapi ilmu
yang didapat dibangku kuliah sehingga dapat menjadi suatu bahan pembanding
antara ilmu yang didapatkan dibangku kuliah dengan aplikasi dilapangan.
Pengetahuan tentang aplikasi dari ilmu tersebut dilapangan bisa didapatkan
di perusahaan – perusahaan yang mengaplikasikan ilmu yang didapatkan
dikuliah. Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengetahuan
tersebut maka Mahasiswa akan melakukan Praktek Kerja Lapangan di
perusahaan yang dipilih mahasiswa tersebut, dalam hal ini adalah PT.PLN
(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan.
Menyikapi kebijakan tersebut Universitas Medan Area menawarkan pada
setiap program studi untuk melakukan PKL sebagai salah satu mata kuliah untuk
menyelesaikan Tugas Akhir.
PKL juga dilakukan untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi antara
dunia usaha dan perguruan tinggi.Salah satu penyebabnya adalah mahasiswa
banyak menghabiskan waktunya diruang perkuliahaan yang banyak menekan hal
teoritis.
Praktek Kerja Lapangan pada dasarnya merupakan :
1. Perwujudan dari program pendekatan dunia pendidikan dan dunia kerja.
2. Pendekatan interdisipliner dan koompetitif ilmu-ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Lintas program studi.
4. Memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ).
5. Merangsang aktivitas mahasiswa dalam proses pengumpulan informasi,
analisa situasi dan evaluasi kerja.
Oleh karena itu setiap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Progarm Studi
Teknik Konversi energi yang telah menempuh semester tujuh dan telah
menyelesaikan 122 SKS diwajibkan untuk melaksanakan PKL sebagai salah
satu ayrat untuk menyelesaikan Tugas Akhir di Universitas Medan Area.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek diperusahaan tersebut adalah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui implementasi dari teori yang telah
didapatkan dimata kuliah dengan keadaan yang ada dilapangan.
2. Melatih mahasiswa agar dapta bekerja dalam kelompok /instansi
pemerintah,dunia usaha atau instansi yang terkait dibidang ilmu pengetahuan
dan sekaligus memberi aran pemecahan masalah yang dihadapi dengan
berdasarkan potensi mahasiswa.
3. Mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang terampil penerus
pembangunan yang menghayati permasalahan yang dihadapi masyarakat dan
belajar menanggulangi masalah tersebut secara pragmatis dan terpadu.
4. Mendekatkan perguruan tinggi kepada kelompok masyarakat / instansi
pemerintah atau dunia usaha dan instansi – instansi yang terkait dengan
bidang keteknikan sesuai dengan tujuan pembangunan.
5. Memicu mahasiswa untuk bekerja pada bidang keahlian.
6. Mempersiapkan kader – kader masyarakat,khusunya bidang keteknikan.
7. Menjadikan mahasiswa lebih berkepribadian yang lebih dewasa dan
menambah wawasan yang dimiliki.
8. Sebagai syarat menyelesaikan Tugas Akhir.
1.3 Ruang Lingkup
Lingkup Kerja Praktek ini adalah PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangitan Belawan.
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan kerja praktek
ini baik bagi mahasiswa perguruan tinggi maupun perusahaan.
1. Bagi mahasiswa :
a. Melatih mahasiswa agar dapat bekerja keras, bertanggungjawab
dan berdisiplin.
b. Mendapat ilmu pengetahuan yang baru, mengenai pengoperasian
mesin – mesin pabrik struktur organisasi,pemasaran dan sosial
terhadap lingkungan.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih lanjut tentang
permasalahan perusahaan yang terkait dengan pengopereasisan
dan ilmu – ilmu permesinan sehingga dapat dijadikan pilihan untuk
pengambilan judul pada tugas Akhir nantinya.
2. Bagi perguruan tinggi :
a) Mendapatkan masukan mengenai ilmu – ilmu yng baru yang dapat
dijadikan landasan perbaikan kurikulum agar mata kuliah yang
diajarkan sesuai dunia kerja.
b) Meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi dengan
perusahaan .
3. Bagi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangitan Belawan :
a. Perusahaan dapat memberikan pengetahuan mengenai struktur
kerja yang standart suatu perusahaan bagi mahasiswa sebagai
generasi yang akan datang.
b. Dapat berpartisipasi dalam pembagunan ilmu pengetahuan.
1.5 Sasaran
Adapun sasaran Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahsiswa Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin.
2. Perguruan Tinggi.
3. Kelompok Masyarakat.
4. Instansi Pemerintah.
5. Dunia Uasaha.
6. Instansi yang bergerak dalam bidang keteknikan dan menghasilkan produk
yang berkualitas.
1.6 Target
Adapaun target Praktek Kerja Lapangan ini adalah adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang cerdas,berkualitas,profesional
serta mempunayi keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Membentuk Mahasiswa Teknik Mesin yang sipa terjun kedunia kerja dan
masyarakat.
1.7 Peserta yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan
JUSUF GANDI LUMBAN TOBING NPM : 088130024.
1.8 Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini direncanakan pada Tanggal 16 Agustus 2011
s/d 16 September 2011.bertempat di PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangitan Belawan.
1.9 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan,yaitu :
1. Peninjauan langsung ke PT PLN (Persero) pembangkitan Sumbagut
Sektor Belawan.
2. Melihat langsung proses pembangkitan tenaga Listrik serta Mesin dan
peralatan yang digunakan di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut
Sektor Belawan.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat PT PLN ( Persero ) Sektor Pembangkit Belawan.
PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Belawan. Merupakan PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan terletak didalam sebuah pulau yang
bernama Naga Putri dengan Luas wilayah 47 Hektar, didesa pulau sicanang,
kecamatan Medan Belawan, 24 KM sebelah Utara kota Medan, dekat dengan
pesisir pantai dan pelabuhan Belawan.
Berdiri pada tahun 1983 dan mulai berproduksi pada tahun 1984 dengan
kapasitas awal 130 MW. Saat ini sudah berkembang menjadi 1.156,3 MW yang
terdiri dari 4 unit PLTU, 2 Unit Blok PLTGU dan 5 Unit PLTG.
PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan
Belawan adalah salah satu unit pembangkit di Sumatrea bagian utara yang
mempunyai tugas pokok mengoperasikan dan memelihara mesin pembangkit.
Pada tahun 1973 dilakukan studi kelayakan oleh pemerintah Jepang (OCTA)
yang dilanjutkan pada tuhun 1974 oleh tim Survey Direktorat Bina Program.
Pada tanggal 31 Oktober 1974 diusulkan lokasi sebagai berikut :
1. Kampung Belawan II.
2. Kampung Belawan III.
3. Muara Sungai Dua.
4. Pulau Naga Putri.
P.T PLN bersama-sama dengan Energoinvest Yugoslavia melakukan
survey menentukan lokasi yang diusulkan untuk pembangunan PLTU unit 1 dan
2 pada lokasi yang diusulkan tersebut, yang akhirnya ditentukan lokasi Pulau
Naga Putri. Pada tanggal 02 April 1977 ditandatangani kontrak pembangunan
PLTU unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 x 65 MW antara PLN dengan
Energoinvest dengan nomor kontrak PJ.005/PST/1977.
Beradasarkan hasil penelitian, maka dipilihlah pulau sicanang ( ± 24 km
dari kota medan ) sebagai tempat berdirinya PT.PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan. Adapun jenis
pembangkitan, kapasitas dan jumlah unit di Sektor Belawan dapat dilihat pada
Tabel.
Tabel 1.1 Unit Sektor Pembangkitan Belawan
Jenis Pembangkit Jumlah Kapasitas Terpasang
( Unit ) ( MW )
1. PLTU 4 260
2. PLTG 5 626,3
3. PLTGU 2 270
Total 1.156,3
Pada tanggal 30 Mei 1984 PLTU unit 2 paralel dengan sistem Medan
kemudian disusul dengan PLTU unit 1 yang paralel pada tanggal 14 November
1984. Kemudian disusul dengan pembangunan PLTU Unit 3 dan PLTU unit
4,Kemudian disusul dengan pembangunan Unit PLTGU.
Pada tahap pertama dilakukan pembangunan pembangkit PLTGU Blok I
yang terdiri dari 2 pembangkit Gas Turbin (GT 11 dan GT 12) dan satu
pembangkit tenaga Uap (ST10). Pembangkit ini dinyatakan berhasil
dikombinasikan dan mulai beroperasi tanggal 05 November 1993.
Sementara pembangunan PLTGU Blok II yang terdiri dari dua unit
instalasi tenaga Gas Turbin (GT 21 dan GT 22) dan satu unit instalasi Tenaga
Uap (ST 20) mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun 1994. Pada tanggal 11
Oktober 1994, PLTG unit 21 (GT 21) mulai di operasikan dalam siklus terbuka
( Open cycle ) dan kemudian pembangunan terus dilakukan untuk instalasi Tenaga
Uap (ST 20). Pembangkit tenaga kombinasi PLTG Blok II dinyatakan bekerja
dalam siklus tertutup ( close Cycle ) mulai tanggal 08 Agustus 1995.
Sementara itu juga pembangunan PLTG lot 3 dilakukan pada bulan maret
2008 dan mulai beroprasi pada bulan februari 2010, dengan menggunakan bahan
bakar HSD dan daya terpasang 120 MW.
Motto :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for a better life).
Berikut adalah gambar sisi depan kantor PT.PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan.
Gambar 2.1. Gedung PLN Sektor Pembangkitan Belawan
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dimana
dengan struktur organisasi yang baik akan membuat pembagian tugas yang jelas
dan aktivitas kerjasama yang baik serta semangat kerja yang lebih tinggi sehingga
tercapailah mekanisme prosedur kerja yang effisien dan efektif.
Adapun struktur organisasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan. Adalah seperti terdapat di bawah
ini.
PT PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMATERA UTARA
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
PT PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN
Lampiran : Nomor : 140.K/DIR/2008 Tanggal : 23 April 2008
MANAJER SEKTOR
ASISTEN MANAJER ENJINEERING
ASISTEN MANAJER
OPERASI
ASISTEN MANAJER
PEMELIHARAAN PLTGU
ASISTEN MANAJER
PEMELIHARAAN PLTU
ASISTEN MANAJER SDM DAN
KEUANGAN
SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST
PENGENDALIAN KONTRAK
SENIOR ENGINEER II / ENGINEER / ASISTANT ENGINEER MANAJEMEN BAHAN BAKAR
SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST MANAJEMEN RESIKO SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPERVISOR
OPERASI PLTGU
SUPERVISOR PEMELIHARAAN TURBIN
GAS & HRSG PLTGU
SUPERVISOR PEMELIHARAAN BOILER &
ALAT BANTU PLTU
SUPERVISOR
SEKRETARIAT & UMUM
SUPERVISOR OPERASI PLTGU Shift A/B/C/D *)
SUPERVISOR PEMELIHARAAN TURBIN
UAP & ALAT BANTU PLTGU
SUPERVISOR PEMELIHARAAN TURBIN UAP & ALAT BANTU PLTU
SUPERVISOR
K3 & KEAMANAN
SUPERVISOR
OPERASI PLTU
SUPERVISOR PEMELIHARAAN LITRIK
PLTGU
SUPERVISOR PEMELIHARAAN LISTRIK
PLTU
SUPERVISOR
KEPEGAWAIAN & DIKLAT
SUPERVISOR OPERASI PLTU Shift A/B/C/D *)
SUPERVISOR PEMELIHARAAN KONTROL
INSTRUMEN PLTGU
SUPERVISOR PEMELIHARAAN KONTROL
INSTRUMEN PLTU
SUPERVISOR
ANGGARAN & KEUANGAN
SUPERVISOR PENGUSAHAAN PEMBANGKIT
SUPERVISOR PEMELIHARAAN
PLTG
SUPERVISOR BENGKEL & SARANA PEMBANGKIT PLTU
SUPERVISOR AKUNTANSI
SUPERVISOR SARANA PEMBANGKIT
PLTGU
SUPERVISOR
LOGISTIK
2.3 Pembagian Tugas dan Wewenang
2.3.1 Direktur
Direktur bertugas dalam pembuatan laporan dan kebijaksanaan kepada divisi
berdasarkan kebijakan dewan direksi dalam mencapai tujuan perusahaan yang
tercantum dalam Anggaran Dasar Pendiri Perusahaan, melaksanakan pengawasan
terhadap General Manager, koordinasi pada divisi yang dipimpinnya dan
menetapkan struktur organisasi dalam divisi.
Direktur juga memiliki wewenang antara lain pemberian persetujuan sesuai
dengan peraturan perusahaan ataupun kewenangannya, membuat keputusan dalam
pelaksanaan dan pengawasan seluruh kegiatan dalam divisinya,
merekomendasikan pergantian General Manager atau Senior Manager kepada
Direktur Utama, Dewan Direksi, Komisaris/Pemegang Saham, membuat laporan
berkala dan sesuai dengan yang ditetapkan kepada Direktur Utama.
2.3.2 Manager
Jabatan ini merupakan kepala bagian disetiap seksi, tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengawasi serta bertindak dalam pelaksanaan setiap tugas yang
dilaksanakan dalam setiap seksi masing-masing.
2.3.3 Asisten Manager
Asisten Manager ini bertugas membantu Manager dan Ahli Madya. Dalam
PLN ada 5 Asisten Manager yaitu yang membawahi bidangnya masing-masing,
meliputi :
1. Engineering: meliputi perencanaan, evaluasi operasi dan
pemeliharaan juga meliputi lingkungan dan teknologi informasi serta
keselamatan kelistrikan.
2. Operasi: meliputi pengoperasian pembangkit yang ada di PLN
Sicanang yaitu PLTU, PLTG dan PLTGU.
3. Pemeliharaan PLTU: meliputi pemeliharaan boiler, pemeliharaan
turbin uap, pemeliharaan listrik,pemeliharaan I & C, bengkel dan
sarana pembangkit PLTU.
4. Pemeliharaan PLTGU: Meliputi pemeliharaan Turbin Gas dan
HRSG, pemeliharaan Turbin dan alat bantu, pemeliharaan listrik,
pemeliharaan I & C, pemeliharaan PLTG, dan sarana pembangkit
PLTGU.
5. SDM dan Administrasi : Meliputi sekretariat dan umum, kepegawaian
dan diklat, anggaran dan keuangan, akuntansi, serta logistik, dan K3.
2.3.4 Supervisor
Bagian ini merupakan pelaksana dalam kegiatan operasi perusahaan dan
bertanggung jawab kepada Manager.
2.3.5 Operator
Operator ini merupakan pelaksana harian kegiatan operasi perusahaan di
lapangan baik kegiatan dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan dan kepentingan perusahaan.
2.4 Tata Letak Perusahaan
Organisasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangitan Belawan. berlokasi di sebuah pulau yang bernama Naga
Putri di Belawan. Tempatnya dikelilingi oleh laut dan dihubungkan oleh sebuah
jembatan. Lokasi ini dipilih karena pertimbangan sebagai berikut :
1. Uap yang dihasilkan boiler diperoleh dari air sumur (deepwell)
disekitarnya yang diubah terlebih dahulu menjadi air demin (air yang
telah mengalami treatment sehingga dihasilkan air murni).
2. Mudah mendapatkan air untuk sistem pendingin.
3. Jauh dari pemukiman penduduk.
4. Memudahkan kapal laut yang membawa bahan bakar pembangkit.
Berikut adalah gambar PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian
Utara Sektor Pembangitan Belawan. yang berada di Pulau Naga Putri.
Gambar 2.2 Peta Lokasi PT. PLN Belawan.
BAB III
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP
3.1 Pengertian Umum
PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap ) merupakan gabungan atau
kombinasi dari siklus ( Combined cycle) turbin gas dan turbin uap. Gas buang dari
turbin gas yang masih bertemperatur tinggi dimanfaatkan untuk memanaskan air
dan mentransfernya menjadi uap. Alat yang berfungsi untuk memanfaatkan
panas gas buang dari TURBIN GAS tersebut adalah HRSG (Heat Recovery
Steam Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan boiler. Gas buang dari
turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi masuk ke
HRSG. Setelah masuk ke HRSG maka gas sisa pembakaran tadi dimanfaatkan
untuk memanaskan air dan air tersebut akan berubah menjadi uap bertekanan
tinggi yang kemudian digunakan untuk memutar generator. Hasil pembuangan
akan dikondensasi dan dilairkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya sehingga
terbentuk siklus tertutup.
Gambar 3.1. Unit Combined Cycle PLTGU
3.2 Keuntungan dan Kerugian PLTGU
Keuntungan dan kerugian PLTGU dibanding dengan unit pembangkit
thermal lain adalah :
Keuntungan
1. Dapat Start dengan cepat, hanya membutuhkan 6 Menit untuk sampai
Sinkron.
2. Konstruksinya simple dan kompak sehingga waktu pembangunannya
cepat.
3. Dapat dioperasikan dari lokal maupun Remote
4. Efisiensi panas lebih naik, sehingga biaya operasi Rp/kwh lebih rendah
dibandingkan dengan pembangkit Thermal lainnya.
5. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya tanah lebih
sedikit.
6. Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi memudahkan
operasinya.
7. Waktu yang dibutuhkan Untuk membangkitkan beban maksimum 1
blok PLTGU relatif singkat 150.
8. Prosedur pemeliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya
fasilitas sistem diagnosa.
Kerugian
1. Biaya Operasinya Mahal
2. Biaya pemeliharaannya lebih mahal
3. Materialnya (spare part) mahal
4. Tingkat kebisingan cukup tinggi
5. Membutuhkan pasokan udara yang besar
6. Tidak dapat di reparasi di tempat kerja mesin
3.3 Turbin Gas
Gas Turbin adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar
sudu turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling
sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Penggunaan bahan bakar gas untuk Turbin Gas (PLTG) akan lebih
menguntung kan dibanding dengan bahan bakar minyak karena :
Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang
Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan start .
Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan
lebih hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi.
3.4 Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan
ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik.
Gambar 3.2 .Turbin Gas
3.5 Bagian Utama Sistem Turbin Gas
Adapun bagian utama PLTG tersebut adalah :
1. Generator
2. Compressor
3. Combustion Chamber
4. Turbin
5. Komponen bantu
3.5.1 Generator
Gambar 3.3 Generator
Generator terdiri dari stator dan rotor. Rotor berfungsi sebagai medan
magnet putar, sedang stator berfungsi sebagai kumparan tetap.
Generator merubah energi kinetik menjadi energi listrik. Ketika rotor
diputar oleh turbin maka medan magnet memotong kumparan stator sehingga
timbul tegangan pada ujung terminalnya.
3.5.2 Compressor
Gambar 3.4 Compressor
Fungsi kompresor utama adalah menghasilkan udara bertekanan untuk
digunakan sebagai udara pembakaran dan pendingin. Tipe kompresor adalah
kompresor aksial ber tingkat banyak. Kompresor terdiri dari sudu gerak dan sudu
diam, sehingga kecepatan relatif udara Vr2 < Vr1, tetapi kecepatan absolut udara
disisi keluar lebih besar dari sisi masuk (V2 > V1) karena pada rotor diberikan
kerja. Kecepatan absolut udara keluar sudu diam akan berkurang, dan disini
energi kinetik diubah menjadi energi potensial atau tekanan. Akibat dari
meningkatnya tekanan pada tiap tingkat dan melewati ruang yang lebih sempit
disisi keluar kompresor, maka suhu udara keluar kompresor naik mencapai 280 -
315 C.
3.5.3 Combustion Chamber ( Combustor )
Gambar 3.5 Combustion Chember ( Combustor ).
Combustion Chamber adalah ruangan tempat terjadinya proses
pembakaran. Turbin gas umumnya mempunyai combustion chamber yang terdiri
dari banyak combustion basket (liner) yang dipasang melingkari compressor
discharge. Volume gas panas produksi combustion chamber jumlahnya besar
karena proses pembakaran nya memberikan excess air yang tinggi hingga
mencapai sekitar 350 %.
3.5.4 Turbin
Gambar 3.6 Turbin
Gas panas (energi panas) hasil pembakaran diarahkan untuk memutar sudu
turbin. Turbin gas merubah energi panas menjadi energi kinetik. Perubahan energi
terjadi ketika gas panas melewati sudu diam dan sudu gerak. Melewati sudu diam
tekanan gas turun, tetapi kecepatanya naik. Pada saat mendorong sudu gerak,
tekanan dan kecepatan gas turun.
3.5.5 Komponen Bantu PLTG
a. Air Inlet
Air inlet terdiri dari filter house yang berfungsi menyaring udara masuk
kompresor. Kotoran tidak boleh terbawa masuk kedalam kompresor maupun
turbin karena menyebabkan deposit ataupun erosi. Filter house dapat berupa filter
berputar atau filter yang dapat membersihkan sendiri. Pembersihan otomatis
bekerja apabila perbedaan tekanan melintas filter mencapai harga set nya. Filter
house dihubungkan ke saluran udara masuk kompresor dan inlet silincer.
b. Sistem – sistem pada PLTG
Peralatan bantu PLTG selain terdiri dari peralatan yang berbentuk
komponen. Juga berupa suatu siklus atau sirkiut yang disebut sistem.Sistem
tersebut diantaranya terdiri dari :
Sistem udara pendingin dan perapat
Sebagaimana telah disebutkan diatas sistem udara terutama menyediakan
udara untuk pembakaran, dimana udara dihasilkan oleh kompresor utama. Tetapi
udara dari kompresor ini sebagian juga digunakan sebagai pendingin dan perapat.
Udara pendingin berfungsi untuk mendinginkan sudu-sudu turbin.
Material turbin gas akan mengalami stress yang berat karena dilalui oleh gas
yang temperaturnya sangat tinggi hasil dari pembakaran bahan bakar. Untuk
mencegah agar tidak terjadi overheating, maka bagian turbin yang dilalui oleh gas
panas tersebut didinginkan dengan udara.
Sudu-sudu gerak (moving blade) didinginkan dengan udara yang diambil dari
kompresor (tingkat tertentu).
Sudu- sudu diam (fixed blade) atau diapragma tingkat pertama akan menerima
temperaratur dan tekanan yang paling tinggi. Oleh karena itu udara pendinginnya
diambil dari kompresor utama tingkat terakhir yang tekanannya paling tinggi.
Udara ini terlebih dahulu didinginkan sebagaimana yang digunakan untuk
pendingin sudu gerak. Sedangkan sudu diam tingkat kedua didinginkan dengan
udara yang diambil dari kompresor tingkat yang lebih rendah.
Pendinginan sudu gerak dan sudu diam dilakukan dengan mengalirkan udara
kedalam rongga (lubang) yang ada didalam sudu-sudu tersebut. Udara ini
kemudian keluar dari permukaan sudu dan melapisi permukaan sudu sehingga
melindungi dari kontak langsung dengan gas panas.
Selain digunakan sebagai pendingin sebagian udara dari kompresor juga
digunakan sebagai perapat pada bantalan (bearing seal air). Fungsi udara perapat
adalah mencegah bocornya minyak pelumas dari ujung bantalan (celah antara
rumah bantalan dan poros).
Sebagaimana pada udara pendingin, udara perapat sebelum digunakan juga
didinginkan terlebih dahulu.
Sistem udara pengabut
Proses pembakaran akan berlangsung dengan sempurna apabila bahan bakar
dapat bertemu dengan Oksigen (udara) yang cukup. Untuk mempermudah
pertemuan antara bahan bakar dan udara dalam proses pembakaran, maka bahan
bakar harus dipecah menjadi partikel yang sangat kecil. Proses memecah bahan
bakar menjadi partikel yang kecil ini disebut atomisasi (pengabutan). Atomisasi
dapat dilakukan secara mekanik (dengan tekanan tinggi) atau dengan uap atau
udara.
Bahan bakar Gas pada turbin gas umumnya diatomisasi dengan udara. Udara
atomising ini diambil dari kompresor khusus atau dari kompresor utama. Pada
saat start udara pengabut biasanya diambil dari kompresor khusus, dan setelah
operasi normal udara pengabut diambil dari kompresor utama.
Sistem bahan bakar
Bahan bakar yang dipakai untuk PLTGU adalah Natural Gas ( gas alam)
dan HSD.Penggunaan bahan bakar gas untuk turbin gas ( PLTGU ) akan lebih
menguntungkan dibanding dengan bahan bakar minyak ( HSD ) karena :
Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang
Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan Start .
Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan
lebih hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi.
Disamping ada keuntunganya, penggunaan bahan bakar gas juga
mempunyai kelemahan yaitu : Kebocoran gas dari intalasi tidak dapat terlihat
langsung, dan ini mengundang bahaya kebakaran .
Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan diperlukan untuk mensupply minyak pelumas yang bersih
dengan tekanan dan suhu tertentu kedalam bantalan turbin, bantalan alternator,
bantalan kompresor, bantalan load gear,bantalan generator , sistem pengaman dan
lain- lainnya.
3.6 Sisitem pengoperasian PLTGU
Pemeriksaan dan Persiapan START
a. Pemeriksaan secara umum, meliputi sistem TAG, kebocoran
minyak, dan pasok Listrik.
b. Pemeriksaan Sistem Kontrol dan instrumen, meliputi power
supply, announciator, indikator dan interlock.
c. Pemeriksaan Kompresor dan perlengkapannya, meliputi inlet filter,
penggerak IGV, bleed valve, atomising air dan pendingin udara.
d. Pemeriksaan Turbin dan perlengkapannya, meliputi level minyak
pelumas, turning gear, pompa pelumas, pendingin pelumas, dan
minyak hidrolik.
e. Pemeriksaan Sistem Pendingin, meliputi level air pendingin,
pompa, radiator, fan (kipas) dan kebocoran.
f. Pemeriksaan Sistem Bahan bakar minyak, meliputi level tangki,
pompa, filter, shut off valve dan salurannya.
g. Pemeriksaan Generator dan Eksiter, meliputi pendingin generator,
sikat arang dan slipring, dan switch gear.
h. Pemeriksaan Sistem Pemadam Kebakaran, meliputi tekanan gas,
solenoid valve, damper-louver, dan kebocoran saluran.
3.7 Siklus PLTG dan diagram ( T-S dan P-V )
Prinsip kerja suatu PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :
Gambar 3.7 Prisinp Kerja PLTG
Sebelum turbin gas menghasilkan energi mekanik untuk memutar poros,
untuk menggerakan Kompresor poros, mula-mula untuk pemutar dapat berupa
Diesel, motor listrik atau Generator menjadi motor, Setelah kompresor berputar,
maka udara luar terhisap sehingga mendapatkan udara bertekanan dan menaikan
temperatur pada sisi discharge kemudian masuk ke ruang bakar tersebut diatas.
Pada ruang bakar tersebut, bahan bakar cair dikabutkan didalamnya, kemudian
terjadilah proses pembakaran dengan penyala awal berupa busi, yang kemudian
menghasilkan api dan gas panas.Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga
turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas bekas
dari turbin gas dibuang ke atmosfir dengan temperatur yang masih tinggi.Proses
seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang disebut siklus tekanan
tetap dan merupakan penerapan Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.8 Diagram Siklus T - S dan P – V
Siklus T – S :
1-2 = Udara luar dihisap dan ditekan didalam kompresor, menghasilkan udara
bertekanan.( Proses Adiabatis Isentropis ).Langkah Kompresi.
2-3 = Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar, terjadi
reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas Pembakaran di Ruang
bakar,( proses Isobar ).Langkah Pemberian panas
3-4 = Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar turbin.Proses
Langkah Ekspansi.
4-1 = Pembuangan gas bekas ke atmosfir.( proses isobar ).Langkah Pembuangan.
Siklus P – V :
1-2 = Volume Berkurang,Tekanan Naik.
2-3 = Tekanan Tetap,Volume Naik.
3-4 = Tekanan Turun,Volume Naik.
4-1 = Tekanan Turun,Volume Turun
3.8 Pemeliharaan Turbin
Gambar 3.9 Pemeliharaan Turbin
Keterengan :
SI : Simple Inspection
MI : Minor Inspection
MO : Mayor Overhoul
LTE : Life Time Extension
3.9 Spesifikasi Peralatan PLTG Sektor Belawan
Blok I ( GT11 dan GT 12 )
Turbin dan kompresor
Merk : Siemens KWU
Type : V94.2
Putaran : 3000 rpm
Combustor : 2
Bahan bakar : HSD / GAS
Tingkat sudu : 16 / 4
Sistem kontrol : Iskamatic / Simadyn - D
Generator
Merk : KWU
Type : TLRI 108 / 41 – 108 / 36
MVA : 150 MVA / 162,75 MVA
Cos Ø : 0,8
Frekuensi : 50 Hz
Tegangan : 10,5 kV
Cooling system : Air open / air close loop
Trafo utama
Merk : Trafo Union
Type : TLSM 8252
Tegangan : 10,5 / 155
Blok II (GT 21 dan GT 22)
Turbin dan kompresor
Merk : Siemens KWU
Type : V94.2
Putaran : 3000 rpm
Combustor : 2
Bahan bakar : HSD / gas
Tingkat sudu : 16 / 4
Sistem kontrol : Iskamatic / Simadyn - D
Generator
Merk : KWU
Type : TLRI 108 / 36
MVA : 186 MVA
Cos Ø : 0,8
Frekuensi : 50 Hz
Tegangan : 10,5 kV
Cooling system : Air close loop
Trafo utama
Merk : Trafo Union
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja peraktek yang telah dilaksanakan pada tgl 16 Agustus – 16
September 2011 di PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Belawan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan telah
terpupuk dengan baik di lingkungan kerja PT. PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Belawan
2. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan merupakan pemasok
utama kebutuhan listrik di Sumatra Utara, dapat mencapai 95% dari total
kebutuhan listrik.
3. Pada kondisi saat ini kapasitas daya terpasang tidak sebanding dengan
kebutuhan beban puncak sehingga apabila terjadi ganguan ataupun
perawatan pada salah satu pembangkit maka sebagian besar konsumen
akan mengalami pemadaman listrik.
4. Peralatan-peralatan pada pembangkit bekerja secara optimal dan kontiniu,
karena dilakukan pemeliharaan (maintenance) pada seluruh peralatan-
peralatan secara berkala, seperti pemeliharaan harian, bulanan, dan
pemeliharaan tahunan.
5. Kedisiplinan Kerja sangat diutamakan.
4.2 Saran
1. Hendaknya hubungan antara Mahasiswa/i perguruan tinggi dan
perusahaan lebih ditingkatkan dengan cara pemberian fasilitas yang dapat
mendukung dalam pelaksanaan kerja praktek.
2. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktek di PT. PLN
(persero) pembangkitan sektor belawan diharapkan agar lebih mempelajari
tentang system pembangkit dan cara kerja pembangkit karena sangat
berguna dalam pelaksanaan kerja praktek nantinya.
3. Dari pihak perguruan tinggi diharapkan agar dapat mengawasi atau
memberi kunjungan ke tempat kerja praktek mahasiswa agar dapat
memonitoring sekaligus lebih memotivasi mahasiswa dalam melaksanakan
kerja praktek di dunia usaha dan industri.
Top Related