LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 2 BOJA
Disusun oleh:
Nama : Noviani Ambarwati
NIM : 4001410011
Program Studi : Pendidikan IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME yang telah
melimpahkan anugerah-Nya kepada penulis sehingga laporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) 2 ini dapat terselesaikan.
Penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dan dukungan, baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. selaku Rektor Universitas Negeri Semarang
sekaligus pelindung pelaksanaan PPL,
2. Drs. Masugino, M. Pd selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL Universitas Negeri
Semarang,
3. Dosen Koordinator PPL di SMP Negeri 2 Boja, Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum.
4. Novi Ratna Dewi, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing PPL program studi Pendidikan
IPA di SMA Negeri 2 Boja yang telah berkenan mencurahkan fikiran, waktu, dan tenaga
untuk memberikan nasehat, saran, petunjuk serta bimbingannya yang sangat berguna
dalam pelaksanaan PPL 2 ini.
5. Asikin, M. Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Boja yang telah memperkenankan
kami untuk mengadakan Praktik Pengalaman Lapangan 2,
6. Endang Sulistyani, S.Pd selaku Koordinator Guru Pamong di SMP Negeri 2 Boja, yang
dengan bijak bersedia memberikan bimbingan dan arahan,
7. Andika Kusumawati, S.Pd selaku Guru Pamong mata pelajaran IPA Fisika di SMP
Negeri 2 Boja, yang telah berkenan mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaga untuk
memberi nasehat, serta saran yang sangat berguna dalam pelaksanaan PPL ini,
8. Bapak/Ibu Guru, karyawan serta siswa-siswa SMP Negeri 2 Boja yang telah bersedia
memberi waktu dan kesempatan dalam pelaksanaan PPL,
9. Teman-teman PPL yang senantiasa bekerja sama, memberi nasihat, saran serta pendapat,
10. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan PPL kami.
Demikian laporan PPL ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun dan juga
pembaca. Untuk kesempurnaan laporan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Terimakasih
Kendal, Oktober 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pembelajaran ............................................................................................... 4
B. Pengertian Metode Pembelajaran ................................................................................., 4
C. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan .................................................................... 4
D. Dasar Pelaksanaan PPL ................................................................................................. 5
E. Status, Peserta, Bobot kredit, dan Tahapan ................................................................... 6
F. Syarat dan Tempat Pelaksanaan .................................................................................... 6
G. Tugas – Tugas Guru ...................................................................................................... 7
H. Kompetensi Guru .......................................................................................................... 7
I. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ......................................................................... 8
BAB III PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan ..................................................................................................... 10
B. Tempat Pelaksanaan ................................................................................................... 10
C. Tahapan Latihan ......................................................................................................... 10
D. Materi Kegiatan .......................................................................................................... 11
E. Proses Pembimbingan ................................................................................................ 12
F. Faktor pendukung dan Hambatan ............................................................................... 13
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................................................... 14
REFLEKSI DIRI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Mahasiswa PPL UNNES
2. Pedoman Pembuatan Perangkat Pembelajaran
2.1 Kalender pendidikan
2.2 Program Tahunan
2.3 Program Semester
2.4 Perhitungan Jumlah Jam Efektif
2.5 Jadwal Mengajar
3. Perangkat Pembelajaran
3.1 Silabus
3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.3 Daftar Nilai
3.4 Analisis Nilai Ulangan Harian
4. Kegiatan Praktikan dan daftar presensi
4.1 Rencana Kegiatan Praktikan
4.2 Jurnal Kegiatan PBM
4.3 Daftar hadir dosen koordinator
4.4 Daftar hadir dosen pembimbing
4.5 Surat Keterangan Mengikuti Kegiatan Pengembangan Diri
4.6 Kartu Bimbingan Praktik Mengajar
4.7 Daftar presensi mahasiswa PPL
4.8 Daftar Piket Guru Praktikan
4.9 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang salah
satu fungsi utamanya adalah mendidik calon guru dan tenaga pendidik yang profesional.
Calon guru profesional dalam melaksanakan tugas profesi pendidikan mampu
menunjukkan keprofesionalannya yang ditandai dengan penguasaan kompetensi
akademik pendidikan dan kompetensi penguasaan, meliputi: kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang
profesional, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan praktik pengalaman lapangan
(PPL). Salah satu missi utamanya adalah menyiapkan tenaga pendidik untuk siap bertugas
dalam bidang pendidikan, baik sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya. Untuk
dapat mencapai misi tersebut Universitas Negeri Semarang menjalin kerjasama dengan
pihak lain yang berkompeten dalam bidang penyelenggaraan pendidikan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib
yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Kependidikan yang diselenggarakan
Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan PPL (praktik pengalaman lapangan)
merupakan program yang diselenggarakan oleh civitas akademik khususnya program
pendidikan guna membekali mahasiswa (calon guru) tentang pengetahuan kehidupan
pendidikan nyata di sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan untuk
membina mahasiswa program pendidikan menjadi tenaga pendidik yang profesional,
bertanggungjawab, disiplin, dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan di sekitar
sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa telah dibekali dengan berbagai
mata kuliah yang bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan.
Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) terbagi dalam dua tahapan yaitu
PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan PPL dilaksanakan 2 tahap, yaitu:
1. PPL 1, meliputi pembekalan micro teaching, pembekalan PPL di kampus diakhiri
dengan tes, serta observasi dan orientasi di sekolah tempat latihan.
2. PPL 2, meliputi:
a. membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing dan
mandiri, serta melaksanakan refleksi pembelajaran.
b. melaksanakan kegiatan non pembelajaran.
2
Praktik pengalaman lapangan (PPL) yang kami ikuti berlokasi di SMP Negeri 2
Boja yang berlangsung selama ± 3 bulan. Dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan ini, diharapkan praktikan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pengajaran, pembelajaran, dan lain-lain
di sekolah latihan sebagai bekal menjadi seorang guru yang berkualitas.
B. Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip
pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Sedangkan tujuan khusus
(PPL) adalah :
1. Untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat mengelola
proses pendidikan secara profesional
2. Melatih praktikan agar dapat menyusun perangkat pembelajaran sebagai bekal dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Melatih praktikan agar dapat melakukan tugas fungsional, yakni melakukan kegiatan
pembelajaran kelas.
4. Menciptakan praktikan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan.
C. Manfaat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Diharapkan dapat memberikan manfaat
terhadap berbagai komponen yang terkait baik dari mahasiswa, sekolah, dan pihak
universitas yang bersangkutan.
1. Manfaat Bagi Mahasiswa Praktikan
a. Melatih praktikan dalam mengajar sehingga dapat menjadi calon tenaga
kependidikan yang profesional.
b. Praktikan dapat mengetahui dan mempraktikan secara langsung mengenai cara-
cara pembuatan perangkat pembelajaran yaitu kalender pendidikan, program
tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, serta
instrumen penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor.
c. Praktikan dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya selama dibangku kuliah
melalui proses pengajaran yang dibimbng guru pamong.
d. Praktikan dapat mengetahui secara langsung permasalahan belajar siswa di dalam
kelas, sehingga praktikan dapat belajar untuk menemukan solusi pemecahannya.
3
e. Meningkatkan pemahaman praktikan terhadap model–model pembelajaran di
kelas.
2. Manfaat Bagi Sekolah
a. Dapat meningkatkan kualitas tenaga pendidik.
b. Dapat menambah keprofesionalan guru.
c. Dapat memberikan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan program pengajaran
berbasis kompetensi berkenaan dengan peralihan / transformasi pendidikan saat ini.
d. Menambah wawasan model pembelajaran kooperatif dan inovatif di sekolah
tersebut..
3. Manfaat bagi UNNES
a. Memperoleh pengetahuan tentang berbagai masalah pendidikan yang timbul di
sekolah sehingga dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam
pengembangan proses pendidikan.
b. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan.
c. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan sekolah yang
terkait.
d. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan
kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang
mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Pembelajaran
adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi kompetensi. Kegiatan pemberdayaan
ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono
(Syaiful Sagala, 2011: 62) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.
B. Pengertian Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan,
dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Metode
pembelajaran yang ditetapkan guru memungkinkan siswa untuk belajar proses, bukan
hanya belajar produk. Belajar produk pada umumnya hanya menekankan pada segi
kognitif. Sedangkan belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik
segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Oleh karena itu, metode pembelajaran
pembelajaran diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyak menekankan
pembelajaran melalui proses. Dalam hal ini guru dituntut agar mampu memahami
kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi
keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
C. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Praktik Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua
kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan
untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya, sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan
keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah
5
mitra atau di tempat latihan lainnya. Kegiatan PPL meliputi: peer-teaching, pembekalan,
observasi dan orientasi, praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan
konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku
di sekolah/tempat latihan.
D. Dasar Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
Pelaksanaan PPL II ini mempunyai dasar hukum sebagai landasan
pelaksanaannya, yaitu :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4301).
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
RI Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586).
3. Peraturan Pemeritah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 No. 41, Tambahan Lembaran Negara RI No. 449).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5157);
5. Keputusan Presiden:
a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;
b. Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan IKIP Semarang, Bandung, dan
Medan menjadi Universitas
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional:
a. Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Semarang.
b. Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang;Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional:
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional:
a. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
b. Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;
6
c. Nomor 176/MPN.A4/KP/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri
Semarang Masa Jabatan Tahun 2010-2014;
8. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang:
a. Nomor 05 Tahun 2009 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi
Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang;
b. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Fakultas
serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
c. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri
Semarang
d. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang.
E. Status, Peserta, Bobot Kredit dan Tahapan
PPL wajib dilaksanakan oleh praktikan program kependidikan UNNES sebagai
bagian integral dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi
yang termasuk didalam struktur program kurikulum. Praktikan yang mengikutinya
meliputi praktikan program S1, Program Diploma, Program Strata dan program lain.
Mata kuliah PPL mempunyai kredit 6 SKS dengan rincian PPL 1 = 2 SKS, PPL II = 4
SKS. Satu SKS setara dengan 4 x 1 jam ( 60 menit ) x 18 pertemuan = 72 Jam pertemuan.
Tahapan PPL:
a. PPL Tahap I (PPL1):
PPL1 meliputi micro teaching, pembekalan, serta observasi dan orientasi di
sekolah/tempat latihan;
b. PPL Tahap II (PPL2):
1. Membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing dan
mandiri, serta menyusun laporan;
2. Melaksanakan kegiatan non pembelajaran.
F. Syarat dan Tempat Pelaksanaan.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum mengikuti
praktik pengalaman lapangan (PPL).
a. Menempuh minimal 110 SKS dibuktikan dengan KHS dan KRS pada semester enam
(6);
b. Mendaftarkan diri sebagai calon peserta PPL secara online;
c. Lulus mata kuliah micro teaching/mata kuliah belajar-mengajar;
d. PPL2 dilaksanakan setelah PPL1.
7
Tempat praktik ditetapkan berrdasarkan persetujuan Rektor dengan d Tempat
praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, atau pimpinan lain yang setara dan terkait dengan tempat latihan;
Mahasiswa dapat memilih sendiri sekolah/tempat latihan yang tersedia di Sim-PPL.
G. Tugas-Tugas Guru
Guru sebagai tenaga pengajar di jenjang pendidikan dasar maupun menengah
harus mempunyai kualitas diri serta pengembangan kepribadiannya sebagai salah satu
upaya mencapai tujuan pendidikan nasional.
a. Tugas dan Kewajiban Guru sebagai Pengajar
Tugas guru sebagai pengajar antara lain mengadakan persiapan mengajar
seperlunya sesuai dengan kurikulum yang berlaku, hadir pada hari kerja, mengadakan
evaluasi proses pembelajaran secara rutin sesuai teknik evaluasi yang berlaku, serta
ikut memelihara tata tertib kelas dan sekolah.
b. Tugas dan Kewajiban Guru sebagai Pendidik
Tugas guru sebagai pendidik antara lain mencintai peserta didik dan
profesinya serta selalu meningkatkan pengetahuan, memperhatikan norma-norma
etika dan estetika dalam berpakaian, dan berhias diri.
c. Tugas Guru sebagai Anggota Sekolah
Tugas guru sebagai anggota sekolah atau wara sekolah yaitu bekerja sama
dengan warga sekolah sesuai aturan yang berlaku. Guru juga diharapkan dapat
berinteraksi dengan siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
tidak membosankan serta kaku, melainkan dalam situasi kekeluargaan yang harmonis
dan penuh hormat.
H. Kompetensi Guru
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar para guru profesional
dalam tugasnya, adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi Pedagodik, yaitu kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta
didik, yang terdiri dari kemampuan memahami peserta didik, kemampuan merancang
dan melaksanakan pembelajaran, kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran,
kemampuan membantu pengembangan peserta didik dan kemampuan
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dipunyainya.
2. Kompetensi Profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional.
8
3. Kompetensi Sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali serta
masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Kepribadian, yaitu kepribadian yang harus melekat pada pendidik yang
merupakan pribadi yang mantap, stabil, dewasa,arif, berwibawa, berakhlak mulia
serta dapat dijadikan teladan bagi peserta didik
I. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum yang digunakan di SMP N egeri 2 Boja yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanadalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Prinsip-Prinsip
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari
manajemen sekolah, maka KTSP pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan satuan
pendidikan pada bidang intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler untuk mencapai visi,
misi, dan tujuannya. Dokumen KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
setidak-tidaknya meliputi:
1. Kurikulum nasionalyang terdiri dari Rasional, Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur
Kurikulum, Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, dan Silabus untuk satuan
pendidikan terkait.
2. Kurda yang terdiri dari KD dan Silabus yang dikembangkan oleh daerah yang
bersangkutan, dengan acuan KI yang dikembangkan pada kurikulum nasional
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4. Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler)
5. Kalender Pendidikan.
9
Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi mata pelajaran yang
keluasaan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Disamping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing – masing tingkat satuan
pendidikan.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
10
BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan PPL II dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan 19
Oktober 2013, setelah menempuh PPL I yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli sampai
dengan 19 Agustus 2013. Sedangakan untuk PPL II dilaksanakan mulai tanggal 19
Agustus 2013 sampai 19 Oktober 2013.
B. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan PPL II ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Boja yang beralamatkan di
Jalan Raya Tampingan-Boja Telp. (0294) 571255, Kode Pos 51381.
C. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan PPL II yang dilakukan mahasiswa praktikan, antara lain:
1. Pembekalan.
Pembekalan dan peer teaching dilakukan dikampus mulai tanggal 15 Juli
2013 sampai dengan 26 Juli 2013.
2. Penerjunan.
Upacara Penerjunan dilakukan di depan gedung rektorat UNNES pada
tanggal 29 Juli 2013 mulai pukul 07.00 WIB – selesai yang didampingi oleh dosen
koordinator lapangan (DPL) SMP Negeri 2 Boja yaitu Joko Wiyoso, S.Kar,
M.Hum.
3. Pelaksanaan.
Kegiatan PPL dilaksanakan di SMP Negeri 2 Boja ± 3 bulan yaitu PPL I
selama 2 minggu, mahasiswa praktikan melakukan observasi dan orientasi di
SMP Negeri 2 Boja secara langsung, meliputi: data kondisi fisik dan lingkungan
sekolah, administrasi pembelajaran oleh guru, model-model pengajaran guru,
pengelolaan kelas, dan cara penanganan masalah siswa dengan proses belajar
mengajar. Adapun rincian kegiatan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan Lapangan
Kegiatan pengenalan lapangan di SMP Negeri 2 Boja telah dilaksanakan
pada PPL I yaitu tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan 17 Agustus 2013. Adapun
data pengenalan lapangan telah terlampir pada laporan PPL I, sehingga tidak
dilampirkan kembali pada laporan PPL II.
b. Pengajaran Model
11
Pengajaran model adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa praktikan
dengan cara mengamati cara mengajar guru pamong baik model dan metode
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Melalui
kegiatan ini praktikan dapat mengetahui bagaimana proses guru mengajar dan
permasalahan yang terjadi di dalam kelas.
c. Pengajaran Terbimbing
Pengajaran terbimbing adalah kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh
praktikan dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Artinya guru
pamong dan dosen pembimbing ikut masuk kelas. Sebelum melakukan
pembelajaran di kelas praktikan sudah menyiapkan perangkat pembelajaran
seperti silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dikonsultasikan
terlebih duhulu kepada guru pamong dan dosen pembimbing.
d. Pengajaran Mandiri
Pengajaran mandiri adalah kegiatan pelatihan mengajar dan tugas keguruan
lainnya yang didahului proses konsultasi mengenai perangkat pembelajaran pada
guru. Pengajaran mandiri melatih praktikan untuk berkreasi dalam memberikan
materi, penggunaan media pembelajaran, serta menggunakan metode dan model
yang sesuai, sehingga melatih praktikan untuk menjadi guru yang sebenarnya dan
siap untuk diterjunkan ke lapangan.
e. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan pada akhir praktik setelah
berlatih mengajar di kelas minimal tujuh kali. Penilaian ujian praktik mengajar
dilakukan oleh guru pamong dan dosen pembimbing yaitu Andika Kusumawati,
S.Pd dan Novi Ratna Dewi, S.Si, M.Pd.
f. Bimbingan Penyusunan Laporan
Di dalam penyusunan laporan, praktikan mendapat bimbingan dari berbagai
pihak, seperti guru pamong, dosen koordinator maupun dosen pembimbing,
teman-teman praktikan, serta pihak–pihak lain yang terkait, sehingga laporan
dapat disusun dan terselesaikan.
D. Materi Kegiatan
Materi yang praktikan peroleh berasal dari kegiatan pembekalan PPL, antara lain
materi tentang ke-PPL-an, aturan, pelaksanaan serta kegiatan belajar mengajar dengan
segala permasalahannya yang mungkin muncul sedangkan materi yang lain diberikan
oleh dosen koordinator, kepala sekolah, serta guru-guru tempat sekolah latihan yang
12
mendapat tugas dari UPT PPL Unnes. Materi kegiatan dalam praktik pengalaman
lapangan (PPL) ini adalah sebagai berikut.
a. Membuat perangkat pembelajaran atas bimbingan guru pamong.
b. Melaksanakan praktik mengajar atas bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.
c. Membuat soal tes ulangan harian untuk kelas VII E, VII F dan VII H.
d. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan sekolah, yaitu mendampingi
ekstrakulikuler PMR.
e. Mengikuti kegiatan lain yang diselenggarakan sekolah, misalnya kegiatan karnaval
se-kecamatan Boja, Jalan Sehat Haornas, upacara bendera terutama upacara HUT RI
ke-66, halal bi halal, upacara bendera hari senin, dan kegiatan setelah mid semester.
f. Mengawasi siswa dalam pelaksanan UHT (Ulangan Harian Terprogram).
E. Proses Pembimbingan
Mahasiswa praktikan selama melaksanakan PPL mendapatkan bimbingan dari
guru pamong. Proses pembimbingan ini meliputi pembimbingan dalam pembuatan
perangkat pembelajaran dan pembimbingan yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar atau kompetensi profesional seorang guru.
1. Bimbingan dengan Guru Pamong
Guru pamong mata pelajaran IPA Fisika adalah Andika Kusumawati, S.Pd
Waktu bimbingan: sebelum atau setelah mengajar
Hal-hal yang dikoordinasikan :
Bahan untuk mengajar.
Pembuatan Prota
Pembuatan Promes
Pembuatan Silabus
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Penggunaan Metode Pengajaran
Perkembangan dan keadaan siswa
Evaluasi
Analisis Nilai
Hal-hal lain yang berhubungan dengan tugas-tugas keguruan.
2. Bimbingan dengan Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing mata pelajaran IPA adalah Novi Ratna Dewi, S.Si, M.Pd
Waktu bimbingan: Setiap kali dosen pembimbing datang ke sekolah latihan.
13
Hal-hal yang dikoordinasikan :
Materi yang diajarkan
Sistem Pengajaran yang baik
Penggunaan metode dan media pembelajaran
Kesulitan-kesulitan selama PPL di sekolah latihan
Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah latihan
Evaluasi setelah kegiatan mengajar
F. Faktor Pendukung dan Penghambat
Selama pelaksanaan PPL di SMP Negeri 2 Boja, dijumpai beberapa hal yang
menghambat maupun mendukung pelaksanaan PPL tersebut. Adapun hal-hal yang
menghambat dan mendukung PPL, yaitu sebagai berikut.
Faktor yang menghambat pelaksanaan PPL antara lain :
1. Kurang adanya koordinasi antara pihak UPT PPL UNNES dengan pihak sekolah
latihan sehingga tanggal penerimaan mahasiswa PPL UNNES di sekolah tempat
latihan sempat diundur.
2. Kurangnya kesadaran belajar dalam diri siswa sehingga dalam menerima pelajaran
siswa banyak yang malas.
3. Kurangnya manajemen waktu dari praktikan, sehingga rencana pembelajaran yang
sudah ditulis dalam RPP terkadang tidak sesuai dengan realita mengajar.
4. Tidak tersedianya LCD di kelas praktikan mengajar, sehingga dalam menggunakan
media pembelajaran berupa powerpoint tidak berjalan.
5. Terbatasnya media pembelajaran dan kesulitan praktikan menerapkan teori
pembelajaran yang sudah dipelajari pada mata kuliah yang didapat.
Faktor – faktor yang mendukung antara lain :
1. Guru pamong yang mudah ditemui untuk diminta saran dan bimbingan.
2. Guru pamong yang selalu memberikan masukan kepada praktikan guna membentuk
pribadi guru yang profesional.
3. Siswa SMP Negeri 2 Boja menerima mahasiswa praktikan mengajar kelas mereka
dengan sikap ramah dan mengikuti pembelajaran dari mahasiswa praktikan
sebagaimana pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hsasil pelaksanaan praktik pengalaman lapangan yang telah
dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Praktikan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
2. Selama melaksanakan kegiatan PPL praktikan mendapatkan berbagai pengalaman dan
keterampilan yang praktikan butuhkan ketika menjadi guru kelak.
3. PPL sebagai media dan sarana bagi mahasiswa kependidikan untuk berlatih menjadi
tenaga pengajar yang profesional dan kompeten di bidangnya.
4. Praktikan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman daalm menangani masalah
siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
efektif.
5. Selama kegiatan PPL, praktikan tidak hanya dilatih untuk menjadi guru yang
kompeten pada bidang studi yang praktikan tekuni, tetapi juga dilatih untuk
menangani permasalahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di
sekolah.
B. Saran
Untuk lebih meningkatkan kualitas SMP Negeri 2 Boja, maka praktikan selaku
mahasiswa PPL memberikan beberapa saran yang membangun yaitu sebagai berikut :
1. Kedisiplinan peserta didik agar lebih ditingkatkan.
2. Punishment atau hukuman yang diberikan kepada pelanggar norma sekolah lebih
dipertegas pelaksanaannya.
3. Mahasiswa PPL seharusnya menyadari tanggung jawab yang dipikul setelah PPL
sehingga pengalaman dan pelajaran seharusnya dapat diambil dari PPL yang telah
dilakukan sebagai bekal terjun ke dunia pendidikan.
4. SMP Negeri 2 Boja sebaiknya lebih memaksimalkan sarana dan prasarana seperti
laboratorium dan LCD, guna mendukung kegiatan belajar mengajar.
Demikian penyusunan laporan PPL II telah praktikan selesaikan, dengan kesadaran
bahwa masih banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Namun kami berharap, laporan
ini dapat bermanfaat bagi praktikan khususnya dan para pembaca pada umumnya.
15
REFLEKSI DIRI
Nama : Noviani Ambarwati.
Nim : 4001410011
Prodi/Jur/Fakultas : Pendidikan IPA/FMIPA
Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan pembelajaran yang
menerapkan teori yang telah dipelajari untuk memperoleh pengalaman dan keterampilan
tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Praktik pengalaman
lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga
kependidikan yang profesional yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi profesional. Pelaksanaan PPL 2 di SMP N 2 Boja dilaksanakan
pada tanggal 19 Agustus 2013 hingga 19 Oktober 2013. Praktik pengalaman lapangan (PPL)
2 ini meliputi membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing
dan mandiri, serta menyusun laporan PPL 2. Selain itu, mengikuti kegiatan non pembelajaran
yakni kegiatan ekstra kurikuler.
1). Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) meliputi fisika, kimia,dan biologi. Fisika adalah
cabang IPA yang mempelajari energi dan perubahannya serta bumi dan antariksa, kimia
mempelajari materi dan sifatnya, sedangkan biologi memepelajari tentang makhluk hidup dan
proses kehidupan. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini sangat erat kaitannya kengan
kehidupan alam sekitar dan fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam
memegang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan
teknologi juga diawali dari adanya penemuan sederhana yang menggunakan benda-benda
dilingkungan sekitar. Pembelajaran IPA juga memberikan pengalaman yang bermakna dari
pengalaman langsung yang mereka peroleh dari fenomena alam di kehidupa sehari-hari.
Pembelajaran IPA sesuai kurikulum 2013 yaitu pembelajaran IPA secara Terpadu. IPA
Terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran IPA yang menghubungkan atau memadukan
berbagai bidang kajian IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Bidang kajian IPA antara lain;
energi dan perubahan, materi dan sifatnya, makhluk hidup dan proses kehidupan, bumi dan
antariksa., serta bidang IPA lainnya, seperti kesehatan, lingkungan, dan astronomi.
Pembelajaran IPA secara terpadu juga mencakup dimensi sikap, proses, produk, aplikasi dan
kreativitas.
Kelemahan mata pelajaran IPA dalam proses pembelajaran adalah berdasarkan fakta
di lapangan, ada beberapa sekolah yang belum menerapkan IPA secara terpadu antara lain:
SMP N 2 Boja masih menerapkan IPA secara terpisah yaitu disiplin ilmu fisika dan biologi.
Permasalahan belum dilaksanakannya pembelajaran IPA secara Terpadu adanya ketakutan
para guru tentang muatan materi kurikulum tidak tersampaikan, tidak adanya contoh-contoh
pembelajaran IPA terpadu di beberapa buku teks serta belum diperolehnya langkah-langkah
pengembangan pembelajaran IPA terpadu bagi guru SMP/MTs. Selain itu, siswa
beranggapan bahwa pelajaran IPA merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan yaitu
pelajaran biologi yang penuh hafalan dan pelajaran fisika yang penuh dengan rumus.
Sehingga menyebabkan, siswa kurang berhasil dalam mencapai hasil belajar yang maksimal.
2). Ketersediaan Sarana dan Prasarana di SMP N 2 Boja.
Ketersediaan sarana dan prasarana di SMP N 2 Boja sudah lengkap dan baik yakni
meliputi ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang bimbingan
dan konseling, perpustakaan, ruang multimedia, laboratorium bahasa, laboratorium komputer
dan laboratorium IPA. Laboratorium IPA di SMP N 2 Boja dapat menunjang pembelajaran
IPA yaitu siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan sesuai materi ayng
dipelajari. Dengan adanya laboratorium IPA dapat membantu proses pembelajaran IPA
secara efektif, karena laboratorium IPA di SMP N 2 Boja dilengkapi alat dan bahan
16
praktikum, torso, charta, dan mikroskop. Selain itu, SMP N 2 Boja sudah dilengakapi wifi
sehingga dapat membantu siswa dalam mencari informasi/pengetahuan yang lebih luas.
3). Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.
Guru mata pelajaran IPA fisika di SMP N 2 Boja adalah Ibu Andika Kusumawat,
S.Pd. sebagai guru pamong yang merupakan guru profesional dari segi kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial. Ibu Andika
merupakan contoh guru yang baik, ramah, disiplin dan sabar dalam menghadapi peserta
didik. Dalam proses pembelajaran, khususnya pengelolaan kelas sudah baik. Dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan ibu andika ketika dalam menghadapi siswa yang
kurang disiplin, ibu andika memberi punishment berupa pertanyaan sesuai materi yang di
ajarkan dan menyuruh peserta didik tersebt mengerjakan latihan soal. Sebaliknya, apabila
peserta didik aktif, Ibu Andika memberikan reward yaitu point sehingga peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran. Dalam penjelasan materi sudah baik.
Dosen pembimbing praktikan PPL adalah Novi Ratna Dewi, S.Si., M.Pd. adalah
dosen pendidikan IPA. Ibu novi selalu memberikan bimbingan dan arahan mengenai apa saja
yang harus dilakukan ketika PPL dan selalu memberi bimbingan mengenai etika. Beliau
merupakan dosen pendidikan IPA yang baik, ramah, dan disiplin. Selain itu, Ibu novi selalu
membimbing praktikan dalam pembuatan perangkat pembelajaran IPA yang benar dan
memberi solusi apabila terdapat kendala dalam proses pembelajaran IPA.
4). Kualitas Pembelajaran di SMP N 2 Boja.
Kualitas pembelajaran di SMP N 2 Boja sudah cukup baik, kareana banyak peserta
didik yang telah mencapai batas KKM. Selain itu, sarana dan prasarana yang menunjang
proses pembelajaran sudah memadai. Materi pelajaran yang di sampaikan sesuai dengan
materi pelajaran pada kurikulum KTSP untuk kelas VIII dan IX. Sedangkan untuk kelas VII
juga masih menggunakan kurikulum KTSP, belum menerapkan kurikulum 2013. Kualitas
pembelajaran di SMP N 2 Boja dikatakan sudah cukup baik dilihat juga dari segi metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran, tidak semua
guru hanya dengan metode ceramah, tetapi menggunakan metode pembelajaran yang
PAIKEM sehingga menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar secara efektif dan disiplin. Metode pembelajaran yang digunakan guru bervariasi,
sehingga memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik yaitu pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan.
5). Kemampuan Praktikan.
Secara akademik sebelum melaksanakan PPL, mahasiswa praktikan sudah memenuhi
persyaratan dengan sudah mengambil mata kuliah minimal 110 sks dengan tanpa nilai D.
praktikan telah menempuh kegiatan microteaching pada semester sebelumnya. Sebelum PPL
dilaksanakan, praktikan juga telah mengikuti pembekalan PPL. Setelah terjun langsung di
sekolah, praktikan menyadari banyaknya kekurangan terutama karena sedikitnya pengalaman
dan ketrampilan dalam pengajaran mengingat begitu banyaknya hal baru yang ada di
lapangan yang selama ini tidak diperoleh di perkuliahan. Hal inilah yang menjadi motivasi
bagi praktikan untuk meningkatkan kemampuan sehingga mampu menjadi pengajar yang
professional.
6). Nilai Tambah Setelah Melaksanakan PPL 2.
Setelah melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) 2, praktikan dapat lebih
memahami sistem penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Praktikan, dapat lebih memahami
cara pengelolaan kelas, cara mengatasi permasalahan proses pembelajaran, karakteristik
siswa, model-model pembelajaran yang tepat digunakan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang dicapai, cara penjelasan materi yang baik serta evaluasi pembelajaran
yang baik guna mencapai hasil belajar peserta didik secara optimal. Selain itu, praktikan
dapat mengetahui kondisi riil proses pembelajaran yang terdapat di SMP Negeri 2 Boja.
17
7). Saran Pengembangan bagi SMP N 2 Boja dan UNNES.
a. Bagi Sekolah (SMP N 2 Boja).
SMP N 2 Boja perlu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penggunaan
metode pembelajaran yang bervariasi dan inovatif, serta penggunaan media pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu,
sekolah perlu melengkapi sarana dan prasarana kelas, misal melengkapi kelas dengan LCD
sehingga dapat mempermudah siswa dalam penjelasan materi dengan berbasis teknologi dan
materi yang bersifat abstrak. Untuk guru, perlu adanya ,sosialisasi dan motivasi kepada guru
unutuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang inovatif. Selain itu, perlu
memfasilitasi peserta didik dalam menyalurkan bakat dan minat peserta didik untuk
mengekspresikan kreativitas yang dimiliki peserta didik dan meningkatkan program sekolah
yang mengangkat tema nasionalisme. Untuk pihak SMP Negeri 2 Boja, perlu adanya
optimalisasi penggunaan media pembelajaran yaitu CD pembelajaran, alat peraga, torso,
charta, dan beberapa KIT IPA yang dapat menunjang proses pembelajaran IPA.
b. Bagi UNNES.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) perlu meningkatkan interaksi sosial antara
pihak sekolah, masyarakat dan praktikan, sehingga dapat menjalin kerjasama yang baik
dalam tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, pihak PPL perlu memantau
keadaan praktikan ketika di lapangan, sehingga koordinasi antara praktikan, pihak sekolah,
dan pihak UNNES terjalin dengan baik.
Top Related