BAB I
1.1. Latar Belakang KKN-PPM
Pendidikan di Perguruan Tinggi dilaksanakan dengan cara membekali dan
mengembangkan religiusitas, kecakapan, ketrampilan, kepekaan dan kecintaan mahasiswa
terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada
khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada
Masyarakat..
Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan
proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan
Perguruan Tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan yang memadai dalam
bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi
kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh civitas
akademika, KKN-PPM merupakan wadah pembelajaran bagi mahasiswa dan wadah bangi
mahasiswa untuk memberdayaan masyarakat. KKN-PPM adalah kegiatan intrakurikuler
wajib yang memadukan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dengan metode pemberian
pengalaman belajar dan bekerja pada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Di samping itu, KKN-PPM juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan
teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, dan dengan mekanisme kerja, serta
persyaratan tertentu.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 1
Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia
akademik teoritik dan dunia empirik praktis. Dengan demikian, akan terjadi interaksi yang
sinergi saling memberi dan menerina , saling asah, asih dan asuh antara mahasiswa dengan
masyarakat, KKN-PPM merupakan suatu bentuk kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa
program sarjana (S1) yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
Universitas Bung Hatta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia turut
bertanggungjawab untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sejalan dengan tujuan
tersebut Universitas Bung Hatta memiliki visi, misi dan tujuan untuk menghasilkan tenaga
profesional muda yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan kemampuan
kewirausahaan sehingga mampu menjadi motivator dan dinamisator dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, perlu memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
hidup ditengahtengah masyarakat di luar kampus dan terlibat secara langsung dalam
mengidentifikasi serta mengenal masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh
masyarakat.
1.2. Tujuan KKN-PPM
Tujuan utama dari program KKN-PPM adalah untuk memberikan pengalaman kepada
mahasiswa dalam keikutsertaannya dalam proses pembangunan. Kegiatan ini diharapkan
akan membuka wawasan mahasiswa serta dapat dijadikan sebagai wahana dalam proses
pematangan berfikir, bertindak dan mengambil keputusan terhadap sesuatu yang akan atau
telah direncanakan.
Secara eksplisit, tujuan yang hendak dicapai dengan dilaksanakannya program KKN-
PPM adalah sebagai berikut:
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 2
a. Universitas Bung Hatta menghasilkan sarjana yang lebih memahami dan menghayati
permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa diharapkan dapat belajar dan menanggulangi setiap permasalahan secara
pragmatis dan interdisipliner.
b. Memberikan pengalaman belajar tentang sosial masyarakat nagari dan pengalaman
dalam pembangunan.
c. Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadian mahasiswa.3
d. Memacu pembangunan nagari dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pembangunan.
e. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa serta sarjana
Universitas Bung Hatta, sehingga akan lebih mendekatkan Universitas Bung Hatta
pada masyarakat.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 3
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KKN-PPM
2.1 Program Pokok
2.1.1 Penggunaan Media Sederhana ( Sedotan ) dalam Pembelajaran Matematika di SD
A. Tujuan Kegiatan
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai
salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan
proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 4
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut
Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali
menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks,
bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
Dalam penggunaan media pembelajaran, banyak sekali terdapat kendala-kendala yang
dihadapi oleh guru. Misalnya ketidaktersediaan alat, mahalnya harga media yang diperlukan,
dan tingkat pengaksesan media yang sedikit rumit. Dengan begitu, untuk mempermudah guru
dalam menggunakan media pembelajaran maka akan diperkenalkan media sederhana yang
mudah ditemukan dan digunakan. Dengan adanya media sederhana misalnya ; sedotan (pipet)
dalam Pembelajaran Matematika, maka gur akan lebih terbantu dalam mentransfer informasi
kepada siswa-siswanya.
Tujuan Kegiatan Penerapan Media sederhana ( sedotan ) akan mempermudah siswa
dalam menerima pembelajaran Matematika khususnya pada sub pelajaran penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Selain media yang mudah ditemui, mudah didapat, harga murah
dan mudah digunakan.
B. Masalah Yang Dipecahkan
Berdasarkan survey dilapangan, siswa/siswi sekolah dasar khususnya siswa SDN 17
Sungai Janiah. Dalam menyelesaikan operasi hitung dalam proses pembelajaran matematika
cenderung menggunakan alat hitung (kalkulator) yang mana alat hitung tersebut memiliki
dampak buruk bagi proses berpikir siswa. Penggunaan alat hitung dapat menghambat proses
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 5
berpikir siswa dan juga siswa menjadi malas dan dari segi pengadaan pun, kalkulator lebih
mahal.
Dengan demikian, kami berpikir untuk mengatasi masalah ini. Yaitu dengan
melakukan kegiatan pelatihan penggunaan media sederhana dalam pembelajaran matematika,
yaitu bagaimana menggunakan media sedotan dalam proses pembelajaran matematika
khususnya operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa sekolah dasar akan lebih
mudah dalam menerima pelajaran matematika khususnya penjumlahan dan pengurangan
dengan lebih cepat dan baik menggunakan media yang sederhana. Selain penggunaan yang
lebih mudah dan juga lebih ekonomis yang dapat terjangkau oleh semua siswa.
C. Lokasi & Waktu Kegiatan
Lokasi kegiatan pelatihan dilaksanakan di SD 17 Sungai Janiah dan posko KKN-PPM
Mahasiswa Bung Hatta di jorong Tabek Panjang sungai Ririak, Nagari Tabek Panjang, agam.
Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama dua hari. Yaitu pada hari jumat-sabtu
tanggal 12-13 juli 2013 pada pukul 10.00 – 11.00 wib.
D. Masyarakat Sasaran
Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah para siswa sekolah dasar kelas IV
SD Jumlah masyarakat yang dilatih ±20 orang.
E. Metode Kegiatan
Metode kegiatan pelatihan untuk mengatasi permasalahan sulitnya siswa kelas tinggi
dalam menerima pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan metode ceramah
dan latihan (simulasi praktek). Dengan metode ceramah, khalayak sasaran diberi penjelasan
tentang bagaimana penggunaan media pipet dalam pelajaran penjumlahan dan pengurangan.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 6
Kemudian mereka dilatih untuk mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan
dengan menggunakan media sedotan tersebut. Selain mereka ditugaskan mengerjakan soal,
mereka juga diminta untuk mempraktekan cara pengoperasian penggunaan media sedotan
tersebut dalam pelajaran penjumlahan dan pengurangan.
2.2 Program Tambahan
2.2.1 Pembuatan Profil Nagari Tabek Panjang
A. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan kegiatan ini adalah :
Mengetahui tentang nagari Tabek Panjang
Mempererat hubungan antara warga dan mahasiswa KKN.
Menciptakan rasa kebersamaan baik antar warga, antar mahasiswa KKN maupun
antara warga dan mahasiswa KKN.
Menjadikan nagari Tabek panjang mempunyai ciri khas tersendiri dari nagari-nagari
yang lainnya.
Melengkapi data Nagari Tabek Panjang ke dalam situs web Kemendagri.
B. Masalah yang Dipecahkan
Masalah yang dipecahkan dalam kegiatan pembuatan profil nagari ini adalah
menjadikan nagari Tabek Panjang memiliki ciri tersendiri dibandingkan dengan nagari-
nagari yang lain.
Selain itu, pembuatan profil nagari ini juga bertujuan untuk melihat kondisi
geografis, orbitasi, topografi dan demografi serta kegiatan perekonomian, pendidikan
dan pemerintahan dari Kanagarian Tabek panjang itu sendiri.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 7
Dengan dibuatnya profil Nagari Tabek Panjang ini, kita dapat melihat secara
lebih jelas bagaimana kondisi real masyarakat dari kanagarian Tabek panjang.
C. Lokasi dan Waktu Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Nagari Tabek panjang dan waktu
kegiatannya dilaksanakan pada minggu ke-3 dan minggu ke-4 bulan Juli 2013.
D. Masyarakat Sasaran
Adapun khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh warga masyarakat
yang berada di kenagarian Tabek panjang.
E. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, latihan dan
pendataan.
2.2.1 Jarimatika
A. Tujuan Kegiatan
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 8
menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai
salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan
proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut
Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali
menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks,
bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
Dalam penggunaan media pembelajaran, banyak sekali terdapat kendala-kendala yang
dihadapi oleh guru. Misalnya ketidaktersediaan alat, mahalnya harga media yang diperlukan,
dan tingkat pengaksesan media yang sedikit rumit. Dengan begitu, untuk mempermudah guru
dalam menggunakan media pembelajaran maka akan diperkenalkan media sederhana yang
mudah ditemukan dan digunakan. Dengan adanya media sederhana misalnya ; sedotan (pipet)
dalam Pembelajaran Matematika, maka gur akan lebih terbantu dalam mentransfer informasi
kepada siswa-siswanya.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 9
Tujuan Kegiatan Penerapan Media jari-jari tangan ( jarimatika ) akan mempermudah
siswa dalam menerima pembelajaran Matematika khususnya pada sub pelajaran perkalian
dan pembagian bilangan bulat.
B. Masalah yang dipecahkan
Berdasarkan survey dilapangan, siswa/siswi sekolah dasar khususnya siswa SDN 17
Sungai Janiah. Dalam menyelesaikan operasi hitung dalam proses pembelajaran matematika
cenderung menggunakan alat hitung (kalkulator) yang mana alat hitung tersebut memiliki
dampak buruk bagi proses berpikir siswa. Penggunaan alat hitung dapat menghambat proses
berpikir siswa dan juga siswa menjadi malas dan dari segi pengadaan pun, kalkulator lebih
mahal.
Dengan demikian, kami berpikir untuk mengatasi masalah ini. Yaitu dengan
melakukan kegiatan pelatihan penggunaan media sederhana dalam pembelajaran matematika,
yaitu bagaimana menggunakan media sedotan dalam proses pembelajaran matematika
khususnya operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa sekolah dasar akan lebih
mudah dalam menerima pelajaran matematika khususnya penjumlahan dan pengurangan
dengan lebih cepat dan baik menggunakan media yang sederhana. Selain penggunaan yang
lebih mudah dan juga lebih ekonomis yang dapat terjangkau oleh semua siswa.
C. Lokasi dan waktu Kegiatan
Lokasi kegiatan pelatihan dilaksanakan di SD 17 Sungai Janiah dan posko KKN-PPM
Mahasiswa Bung Hatta di jorong Tabek Panjang sungai Ririak, Nagari Tabek Panjang,
Agam. Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama dua hari. Yaitu pada hari sabtu-
minggu tanggal 13-14 juli 2013 pada pukul 10.00 – 11.00 wib.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 10
D. Masyarakat Sasaran
Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah para siswa sekolah dasar kelas III,
IV, dan V. Jumlah masyarakat yang dilatih ±10 orang.
E. Metode Kegiatan
Metode kegiatan pelatihan untuk mengatasi permasalahan sulitnya siswa kelas tinggi
dalam menerima pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan metode ceramah
dan latihan (simulasi praktek). Dengan metode ceramah, khalayak sasaran diberi penjelasan
tentang bagaimana penggunaan jarimatika dalam pelajaran perkalian.
Kemudian mereka dilatih untuk mengoperasikan perkaalian dengan menggunakan
jarimatika tersebut. Selain mereka ditugaskan mengerjakan soal, mereka juga diminta untuk
mempraktekan cara pengoperasian penggunaan jarimatika tersebut dalam pelajaran perkalian.
2.2.1 Sosialisasi Penanggulangan Sampah ( Bank Sampah )
A. Tujuan Kegiatan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diharapkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila
sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka
akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah rumah tangga
yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan tikus got dan serangga (lalat, kecoa, lipas,
kutu, dan lain-lain) yang membawa kuman penyakit.
Sampah merupakan benda-benda sisa hasil konsumsi. Sampah terdiri atas dua,
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang bisa di uraikan
oleh mikroorganisme dan bisa dijadikan pupuk. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah
yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme dan sampah ini dapat di daur ulang.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 11
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Dari sudut pandang
kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak
menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi
medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi,
yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai
estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya.
Selain itu, sosialisasi pengelolaan sampah pada siswa sekolah dasar ini adalah untuk
menanamkan sejak dini sadar lingkungan kepada para siswa. Dengan kesadaran menjaga
lingkungan, para siswa dapat mengurangi resiko terserang penyakit yang disebabkan oleh
sampah. Dan juga, sampah-sampah yang masih dapat di daur ulang dapat juga dijadikan
barang-barang kerajinan seperti tas dari plastik, sandal dari kain perca dan lain-lain.
Dengan sosialisasi penanggulangan sampah ini, siswa SD dapat menghasilkan barang-
barang kerajinan tersebut sendiri dan hasil kerajinan tersebut dapat dipasarkan. Dengan
demikian, para siswa SD ini dapat meghasilkan uang sendiri. Dan uang hasil kerajinan
tersebut dimasukkan kedalam kas kelas. Dengan demikian, para siswa menjadi lebih mandiri.
B. Masalah yang dipecahkan
Kesadaran para siswa akan masalah-masalah yang timbul yang disebabkan oleh
sampah masih rendah. Para siswa masih kurang kesadarannya untuk membuang sampah pada
tempatnya. Selain itu, kesadaran siswa akan pemamfaatan sampah ini juga masih sangat
rendah. Padahal, sampah-sampah yang masih bisa di daur ulang dapat dimamfaatkan.
Diantaranya, sampah plastik botol minuman bisa dijadikan hiasan dinding, dan buku-buku
bekas yang sudah tidak terpakai dapat dijual. Dengan demikian, siswa dapat memamfaatkan
sampah ini, selain dijadikan barang kerajinan, juga dapat menghasilkan uang.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 12
Jadi, dengan sosialisasi Bank Sampah ini, dapat menigkatkan kesadaran siswa akan
penanggulangan dan pemamfaatan sampah. Dengan demikian, masalah-masalah yang dapat
diakibatkan oleh sampah dapat diatasi.
C. Lokasi dan waktu Kegiatan
Lokasi kegiatan pelatihan dilaksanakan di SD 01 Baringin Anam di jorong Tabek
Panjang sungai Ririak, Nagari Tabek Panjang, Agam. Waktu pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan selama dua hari. Yaitu pada hari sabtu tanggal 27 juli 2013 pada pukul 10.00 –
11.00 wib.
D. Masyarakat Sasaran
Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah para siswa sekolah dasar kelas V.
Jumlah masyarakat yang dibina ±20 orang.
E. Metode Kegiatan
Metode kegiatan pelatihan untuk mengatasi permasalahan penanggulangan sampah di
sekolah dasar adalah dengan menggunakan metode ceramah dan latihan (simulasi praktek).
Dengan metode ceramah, khalayak sasaran diberi penjelasan tentang bagaimana penggunaan
jarimatika dalam pelajaran perkalian.
Kemudian mereka dilatih untuk membuat suatu kerajianan dengan bahan baku
sampah. Selain mereka mendengarkan penjelasan mengenai sampah, mereka juga dilatih
bagaiamana cara pemamfaatan sampah dengan cara membuat kerajinan.
3.3 Program Bantu
3.3.1 Gotong Royong di Masjid Nurul Ihsan Baso
A. Tujuan Kegiatan
Dalam menyambut bulan suci ramadhan, setiap jorong di kanagarian Tabek Panjang
memiliki agenda rutin. Salah satunya adalah membersihkan masjid yang nantinya akan
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 13
digunakan oleh jamaah masjid untuk melaksanakan sholat wajib dan sholat tarawih pada
malam hari selama bulan ramadhan. Selain itu, masjid juga digunakan untuk para remaja di
Kanagarian Tabek Panjang untuk melakukan kegiatan tadarrus alquran dan didikan subuh
serta palaksanaan MTQ yang digelar pada pertengahan Ramadhan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan
diantara sesama muslim di Kanagarian tabek panjang. Dengan bergotong royong, dapat
memberikan nilai kerjasama sesama masyarakat, dapat memberikan kesadaran bag
masyarakat bahwa mereka tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Sebagai manusia kita
membutuhkan orang lain sehingga apa yang kita kerjakan menjadi lebih ringan dan hemat
waktu.
Kegiatan gotong royong ini juga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan setiap
insannya. Yang mana pelaksanaan kegiatan dilakukan di masjid, sehingga masyarakat dapat
lebih mendekatkan diri kepada allah swt.
B. Masalah Yang Dipecahkan
Masalah yang dipecahkan disini adalah para remaja-remaja dan seluruh lapisan
masyarakat yang terdapat di Kanagarian Tabek Panjang dapat lebih meningkatkan rasa
persaudaraan sesama muslim, menumbuhkan rasa kerjasama dan memberikan nilai-nilai
kebersamaan antar sesama manusia. Dan semakin meningkatkan kesadaran akan keesaan
Tuhan Yang Maha Esa.
C. Lokasi & Waktu Kegiatan
Lokasi kegiatan ini aksanakan di Majid Nurul ihsan Baso yang terdapat di Kanagarian
Tabek Panjang. Dan waktu pelaksanaannya pada hari minggu tanggal 7 juli 2013 pukul 8.30
wib.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 14
D. Masyarakat Sasaran
Adapun sasaran utama dari kegiatan ini adalah pemuda-pemudi dan seluruh lapisan
masyarakat yang berada di jorong Baso, di Kanagarian Tabek Panjang itu sendiri.
E. Metode Kegiatan
Dan metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah gotong royong secara
bersama-sama.
3.3.2 Musabaqoh Tilawatil Qur’an
A. Tujuan Kegiatan
Musabaqoh Tilawatil Qur’an adalah kegiatan yang rutin dilakukan setiap bulan
Ramadhan. Penyelenggarannya dilaksanakan di masjid atau di Musholla. Musabaqoh
Tilawatil Qur’an diadakan untuk mengisi hari-hari yang suci dengan cara lebih mendalami
ilmu agama dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT daripada dengan kegiatan yang
kurang bermanfaat lainnya. Peserta Musabaqoh Tilawatil Qur’an biasanya diikuti oleh
remaja, putri maupun putra serta lansia.
Adapun tujuan diselenggarakannya Musabaqoh Tilawatil Qur’an adalah:
1. Meningkatkan pemahaman alqur’an di kalangan masyarakat melalui pendalaman dan
pengamalan isi kandungan alqur’an dalam kehidupan.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai kandungan alqur’an dikalangan masyarakat dalam
kehidupan.
3. Meningkatakan ukhuwah islamiyah melalui budaya baca alqur’an pada MTQ ke XVII
sungai liriak.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 15
B. Masalah Yang Dipecahkan
Dewasa ini, masyarakat kurang menyadari pentingnya membaca dan memahami isi
kandungan alqur’an. Para pemuda-pemudi mulai enggan datang ke majelis-majelis baca
alqur’an. Masyarakat tidak lagi menjadikan alqur’an sebagai pegangan hidup. Mereka terlalu
mementingkan masalah duniawi saja.
Oleh karena itu, diharapakan dengan diadakan Musabaqah tilawatil Qur’an ini dapat
meningkatkan kembali kesadaran masyarakat untuk membaca, memahami dan menhayati isi
dari kandungan alqur’an.
C. Lokasi & Waktu Kegiatan
Lokasi kegiatan ini dilaksanakan di Musholla Sungai Liriak tabek panjang yang
terdapat di Kanagarian Tabek Panjang. Dan waktu pelaksanaannya pada hari tanggal 27-28
juli 2013.
D. Masyarakat Sasaran
Adapun sasaran utama dari kegiatan ini adalah anak-anak, remaja dan lansia yang
berada di jorong Tabek panjang, di Kanagarian Tabek Panjang.
E. Metode Kegiatan
Dan metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah perlombaan dan
penjurian.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan diadakannya KKN-PPM ini, kami banyak mendapatakan pengalaman
langsung yang berhubungan dengan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, selain kami
mentransfer ilmu yang di dapat di bangku perkuliahan kepada masyarakat kami juga
mendapat ilmu yang belum atau tidak pernah kami dapat di bangku kuliah dari masyarakat.
Banyak hal yang belum kami ketahui, kini kami dapatkan dari masyarakat sekitar
melalui kegiatan KKN-PPM ini. Bagaimana manjaga hubungan baik dengan masyarakat,
bagaimana menjalin kerjasama dengan masyarakat, serta bagaimana menjaga hubungan baik
itu agar tetap terjaga dengan setai anggota masyarakat.
Selama di bangku kuliah, kita hanya mendapatkan teori-teori yang mungkin tidak
sesuai dengan kondisi aslinya dimasyarakat. Namun, dengan diadakannya KKN-PPM ini,
semua teori-teori itu dapat kami implementasikan kepada masyarakat secara langsung.
Disana, kami dapat melihat apa-apa saja yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dengan
teori-teori yang ada. Sehingga kami dapat membandingkan realitas-realitas dimasyarakat
dengan teori-teori yang di dapat di perkuliahan agar menjadi masukan dimasa yang akan
datang sehingga kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi menjadi lebih baik.
Jadi, KKN-PPM ini sangatlah bermamfaat guna meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di setiap perguruan tinggi karena dapat memberikan pengalaman secara langsung
bagaimana nantinya berhubungan baik di masyarakat.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 17
B. Saran
Penulis sadar akan banyaknya kekurangan akan penulisan laporan ini. Untuk itu
penulis meminta kepada pembaca untuk memberikan saran yang dapat mendukung penulis
untuk memperbaiki laporan penulis di masa akan datang.
Ismarina Rosida 1010013411155 Page 18
Top Related