LAPORAN KINERJA
DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN
PANGAN KABUPATEN SOPPENG
TAHUN 2017
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga Laporan Kinerja Tahun 2017 sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Presiden RI Nomor tentang Sistem Akuntabilitas KInerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah telah selesai
disusun.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Perikanan dan Ketahanan
Pangan Kab. Soppeng Tahun 2017 menyajikan berbagai keberhasilan atas capaian
sasaran strategis dengan beberapa kendala, serta langkah perubahan kedepan.
Berbagai capaian sasaran strategis tercermin dalam analisis sasaran dan analisis
capian indikator kinerja utama (IKU) serta komponennya. Capaian kinerja diukur
atas dasar penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan keberhasilan
pencapaian tujuan dan sasaran strategis sebagaimana yang telah ditetapkan pada
Penetapan Kinerja Tahun 2017.
Pada kesempatan ini pula kami sampaikan ucapkan terima kasih kepada
seluruh anggota Tim Penyusun dan seluruh aparat yang telah memberikan
sumbangsih pikiran dan tenaga sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik. Kritik dan Saran senantiasa kami harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaannya dan semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan manfaat
serta informasi dalam mewujudkan good governance dan clean governance
Watansoppeng, Februari 2017
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng
Ir. H. SURIYADI, MP Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP : 19660720 199209 1 001
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kab. Soppeng Tahun 2017 memfokuskan pada pencapaian
kinerja yang tercakup dalam 8 (delapan ) sasaran strategis yang dilengkapi oleh
masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) sebanyak 15 (lima belas) yang
menggambarkan kinerja dengan beberapa penjelasan dan formulasi perhitungan.
Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Penetapan Indikator
Kinerja yang dicapai Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan dalam kurun waktu
satu tahun. Persentase rata-rata pencapaian kedelapan sasaran sebagai berikut:
1. Sasaran 1 sebesar 116,62 %
2. Sasaran 2 sebesar 100%
3. Sasaran 3 sebesar 100%
4. Sasaran 4 sebesar 115.07%
5. Sasaran 5 sebesar 116.4%
6. Sasaran 6 sebesar 100%
7. Sasaran 7 sebesar 100%
8. Sasaran 8 sebesar 100%
Adapun faktor yang mendukung keberhasilan kinerja adalah :
Pencapaian Output Rata-rata diatas 90% pada 38 Kegiatan
Adanya dukungan pimpinan dan segenap stackholder dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi
Dukungan Sarana dan Prasarana Perkantoran yang sudah cukup memadai
Adanya Iklim Lingkungan Kerja yang cukup Kondusif
Kualitas Sumber Daya Manusia yang sudah cukup baik dalam mendukung
pelaksanaan Program dan Kegiatan
Meningkatnya Ketersediaan Pangan Penduduk Perkapita/Tahun.
Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi
makanan yang Bergizi, Berimbag, Seimbang dan Aman (B2SA)
Meningkatnya Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Meningkatnya Pengetahuan serta Kemampuan Lembaga Petani.
Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan SDM Aparat Penyuluhan dalam
melakukan Tugas dan Fungsinya
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Meningkatnya Pelaksanaan Sistem Penyuluhan yang Efektif
Adapun Faktor – faktor yang menjadi kendala dalam mendukung
keberhasilan
kinerja adalah :
o Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya berbasis kinerja
o Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya mengacu pada
rencana matriks kegiatan dan masih bertumpuk pada akhir anggaran
o Belum seimbangnya antara jumlah aparat dengan volume kerja
o Belum terukurnya dengan jelas tingkat capaian kinerja yang dicapai (Output
/ outcome kegiatan tidak jelas/tidak terukur) dalam penyusunan anggaran
dan masih monoton
o Masih lemahnya fungsi koordinasi antara segenap stake holder dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
o Masih lemahnya pengawasan/kontrol secara internal terhadap proses
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
Adapun Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
di atas adalah:
Capaian output seluruh program/kegiatan yang telah dilaksanakan
dievaluasi secara berkala, agar sasarannya jelas dan terarah, Hal ini
berkaitan dengan fungsi pengendalian dan pengawasan.
Seluruh program dan kegiatan harus mengacu pada rencana operasional
kegiatan
Perlunya penataan penempatan personil sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki
Perlunya mengenali, memahami uraian tugas pokok dan fungsi
Mengedepankan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan
serta pengambilan keputusan/kebijakan
Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam menyusun rencana kerja
Meningkatkan etos kerja,integritas, dan profesionalisme.
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Soppeng disusun berdasarkan Peraturan Presiden No.29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan
perubahan dari PP No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja.
Sebelum keluarnya Perpres No.29 Tahun 2014 maka acuan yang dipakai adalah
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dengan peraturan pelaksanaannya adalah Surat Keputusan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.Laporan Kinerja disusun berdasarkan atas tugas pokok dan fungsi
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng Kab. Soppeng,
Renstra Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng.
Penyusunan laporan ini secara umum berpedoman pada Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) diharapkan berbagai
kebijaksanaan dan kegiatan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Soppeng dapat diketahui secara luas, sehingga dapat dijadikan media dalam
pengambilan keputusan dan perbaikan guna tercapainya efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan tugas pokok & fungsi (tupoksi) masing-masing bagian. Oleh
karenanya laporan ini juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk bahan evaluasi
khususnya Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing bagian yang terukur dan
jelas sasaran yang ingin dicapai.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggung-jawabkan keberhasilan atau kegagalan suatu misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara periodik. Untuk
itu telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagai tindak lanjut
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
TAP MPR tersebut yaitu dengan disahkannya Undang-Undang No 28 tahun 1999,
yang selanjutnya diterbitkannya INPRES No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Intansi Pemerintah (AKIP). Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk
menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara
transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan suatu
misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Soppeng yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah
di bidang Perikanan dan Ketahanan Pangan yang mempunyai kewajiban untuk
menyusun dan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disusun sesuai
ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN Nomor 239
Tahun 2003. Laporan tersebut di atas memberikan gambaran mengenai tingkatan
pencapaian kinerja, sasaran, program/kegiatan serta indikator makro, baik
keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja yang telah dicapai pada
periode/tahun tertentu. Selain hal tersebut Laporan Akuntabilias Dinas Perikanan
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng ini juga merupakan bahan untuk
penyusunan Laporan Akuntabilias Pemerintah Kabupaten Soppeng. Sebagai tindak
lanjut Tap MPR dan Undang-Undang tersebut , telah diterbitkan Inpres Nomor 7
tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan
setiap instansi Pemerintah mulai dari pejabat eselon II keatas untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan penjelasan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan
kepadanya berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan sebelumnya dan
Undang – Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 bahwa Asas
Akuntabilitas berarti bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dituangkan dalam Laporan
Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng. Laporan
Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng
dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Soppeng, juga untuk dapat memperoleh umpan balik dalam rangka peningkatan
kinerja di masa mendatang.
1.1 ASPEK STRATEGIK ORGANISASI
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagai hasil perubahan
dari Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 disebutkan bahwa Pemerintah
Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain
sebagai Badan Eksekutif Daerah.
Tindaklanjut dari Undang-undang tersebut ditetapkan Peraturan
Pemerintah Nomor 84 tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2000
tentang Pedoman Susunan dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota dimana memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah baik Propinsi, Kabupaten/Kota untuk menyusun dan menetapkan
organisasi perangkat daerahnya sesuai kebutuhan .
Organisasi pemerintah Kabupaten merupakan wadah bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan dan sebagai proses interaksi
antara pemerintah dengan institusi daerah lainnya dan dengan masyarakat
sebagai pilar-pilar pembangunan Daerah. Atas dasar hal tersebut,
Pemerintah Kabupaten Soppeng pada tahun 2016 telah membentuk
kelembangaan dalam hal ini struktur organisasi Badan Pelaksana
penyuluhan pertanian dan Ketahanan Pangan menjadi Dinas perikanan
dan ketahanan pangan melalui Perda ….
Dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng selama tahun 2017 dilandasi
dengan Peraturan Bupati Soppeng Nomor : 47 Tahun 2016
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Tugas dan Fungsi
a. Kepala Dinas
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan dipimpin oleh
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam
memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan
bidang perikana dan ketahanan pangan yang menjadi
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
kewenangan daerha dan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepala daeraha sesuai peraturan perundang –
undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran
tugas.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas mempunyai
fungsi
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi sekretariat
- Perumusan kebijakan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
perikana budidaya.
- Perumusan kebijakan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
perikanan tangkap dan daya saing.
- Perumusan kebijakan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
ketersediaan dan distribusi pangan.
- Perumusan kebijakan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
penganekaragaman komsumsi dan keamanan pangan.
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati
terkait tugas dan fungsinya.
b. Sekretaris
Tugas : Memimpin dan melaskanakan penyiapan bahan
dalam rangka perumusan kebijakan penyelenggaraan dan
koordinasi pelaksanaansub bagian umum dan kepegawaian,
perencanaan dan pelaporan dan keuangan serta
memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada
semua unsur dalam lingkup dinas perikanan dan ketahanan
pangan sesuai peraturan perundang – undangan dan
pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Fungsi Sekretaris
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi bagian umum dan kepegawaian.
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi bagian perencanaan dan pelaporan.
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi bagian keuangan.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
- Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dikepalai
oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas
memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggawraan
urusan pemerintah daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan
kegiatan bidang ketersediaan dan distribusi pangan
yang meliputi ketersediaan dan kerawanan pangan,
distribusi dan harga pangan, serta cadangan pangan
sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman
yang berlaku
Fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi ketersediaan dan kerawanan pangan
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi distribusi dan harga pangan
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi cadangan pangan
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
d. Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, dan
Keamanan Pangan
- Bidang Penganekaragaman, Konsumsi, dan
Keamanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, memberikan dukungan atas
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan bidang penganekaragaman,
konsumsi dan keamanan pangan sesuai peraturan
perundang-undangan dan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran pelaksanaan tugas
Fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi penganekaragaman dan konsumsi
pangan
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi pengembangan pangan lokal
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi kelembagaan dan pengawasan
keamanan pangan
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
e. Bidang Perikanan Budidaya
- Bidang Perikanan Budidaya dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas memimin dan
melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi
serta pelaporan pelaksanaan pemberdayaan usaha
kecil dan pengelolaan pembudidayaan ikan yang
meliputi pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
ikan sesuai peraturan perundang-undangan dan
pedoman yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas
Fungsinya :
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, menitoring
dan evaluasi seksi pemberdayaan usaha kecil
pembudidayaan ikan
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, menitoring
dan evaluasi seksi kesehatan ikan dan lingkungan
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, menitoring
dan evaluasi seksi pengelolaan pembudidayaan ikan
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
f. Bidang Perikanan Tangkap dan Daya Saing Perikanan
- Bidang perikanan tangkap dan daya saing perikanan
dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai
tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan
atas penyelenggaraan urusan pemerintah daerah,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan bidang perikanan tangkap dan
daya saing yang meliputi pemberdayaan nelayan kecil,
pengendalian dan pengelolaan sumber daya
perikanan, dan daya saing produk perikanan sesuai
peraturan perundang-undangan dan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Fungsinya :
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi pemberdayaan nelayan kecil
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi pengendalian dan pengelolaan
sumber daya perikanan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
- Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, monitoring
dan evaluasi seksi daya saing produk perikanan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan ketahanan pangan
berdasarkan Peraturan Bupati Soppeng Nomor : 47 tahun 2016 yang terdiri
dari :
1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Dinas
2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu : Sekretaris yang terdiri dari 3 sub
bagian yaitu
Sub Bagian Program
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Unsur Pelaksana yaitu :
a. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan yang terdiri dari 3
seksi yaitu :
Seksi ketersediaan dan kerawanan pangan
Seksi distribusi dan harga pangan
Seksi cadangan pangan
b. Bidang Konsumsi, Keamanan Pangan dan Gizi yang terdiri dari 3
seksi yaitu:
Seksi penganekaragaman dan konsumsi pangan
Seksi pengembangan pangan lokal
Seksi kelembagaan dan pengawasan keamanan pangan
c. Bidang Perikanan Budidaya yang terdiri dari 3 seksi yaitu:
Seksi pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan
Seksi kesehatan ikan dan lingkungan
Seksi pengelolaan pembudidayaan ikan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
d. Bidang Perikanan Tangkap dan Daya Saing Perikanan yang
terdiri dari 3 seksi yaitu :
Seksi pemberdayaan nelayan kecil
Seksi pengendalian dan pengelolaan sumber daya perikanan
Seksi daya saing produk perikanan
1.3 LINGKUNGAN STRATEGIK
1.3.1 Lingkungan Eksternal
Sebelum menyusun Laporan Kinerja perlu dikaji terlebih
dahulu kondisi Lingkungan Eksternal Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kab. Soppeng yang mengacu pada Landasan
Hukum yang berlaku sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan
Pangan dan Gizi;
11. Peraturan Presiden RI Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan
Ketahanan Pangan;
13 Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi Kewenangan
Pemerintah Kabupaten Soppeng;
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
15 Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun 2016
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng ;
1.3.2 Lingkungan Internal
Dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng dilandasi dengan peraturan-
peraturan dan didukung oleh Sumber Daya Manusia Khususnya
Pegawai Negeri Sipil sebanyak 44 orang Pegawai Negeri Sipil serta
didukung oleh sarana dan prasarana perkantoran .
Adapun jumlah dan tingkat pendidikan sumber daya
manusia serta sarana dan prasarana yang mendukung Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng dapat dilihat
pada tabel dibawah ini;
Tabel 1 : Jumlah Pegawai berdasarkan Pangkat/Golongan dan Pendidikan pada DPKP Kab. Soppeng Tahun 2017.
No. Pangkat/ Golongan Pendidikan Jumlah
S-3 S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD
1 IV/c 0 1 0 0 0 0 0 1
2 IV/b 0 1 1 0 0 0 0 2
3 IV/a 0 4 2 0 0 0 0 6
Total Gol IV 0 6 3 0 0 0 0 9
4 III/d 0 0 2 0 0 0 0 2
5 III/c 0 1 14 0 0 0 0 15
6 III/b 0 1 5 0 2 0 0 8
7 III/a 0 0 9 0 0 0 0 9
Total Gol III 0 2 30 0 2 0 0 34
8 II/d 0 0 0 0 0 0 0 0
9 II/c 0 0 0 0 0 0 0 0
10 II/b 0 0 0 0 0 0 0 0
11 II/a 0 0 0 0 1 0 0 1
Total Gol II 0 0 0 0 1 0 0 1
12 I/d 0 0 0 0 0 0 0 0
13 I/c 0 0 0 0 0 0 0 0
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
1.4. ANALISIS LINGKUNGAN
Analisis kondisi Internal dan Eksternal Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kab. Soppeng pada saat ini didasarkan pada kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kab. Soppeng pada saat ini, dan kondisi eksternal yang
merupakan peluang (opportunities) serta tantangan (threats) yang dihadapi
masa kini maupun di masa mendatang. Analisis kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan (SWOT) Lingkungan Internal Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng yang berupa faktor “Kekuatan dan
Kelemahan” sebagai suatu potret jati diri Dinas Perikanan dan Ketahanan
Pangan Kab. Soppeng adalah sebagai berikut :
1. Kondisi Lingkungan Internal
Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah situasi dan kemampuan yang bersifat posisitf,
yang memungkinkan organisasi memiliki keuntungan strategis
dalam mencapai sasaran.
Kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Perikanan dan ketahanan
Pangan Kabupaten Soppeng adalah :
a. Adanya uraian Tugas dan Fungsi yang cukup jelas.
b. Prosedur kerja (program dan kegiatan) yang jelas dan terarah.
c. Adanya Iklim yang kondusif internal Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan
d. Memiliki kelembagaan yang berfungsi sebagai mediasi, fasilitator
dan koordinasi antar masyarakat dengan pemerintah.
e. Memiliki jaringan kerjasama baik di tingkat rumah tangga, desa,
kecamatan dan kabupaten melalui lembaga Dewan Ketahanan
Pangan.
14 I/b 0 0 0 0 0 0 0 0
15 I/a 0 0 0 0 0 0 0
Total Gol I 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 8 33 0 3 0 0 44
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah situasi dan ketidakmampuan internal yang
bersifat negatif mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai
sasaran.
Kelemahan yang dimiliki oleh Kantor ketahanan Pangan Kab.
Soppeng adalah :
a. Minimnya dukungan pembiayaan dalam implementasi
program dan kegiatan yang sudah direncanakan
b. Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya
berbasis kinerja
c. Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya
mengacu pada rencana matriks kegiatan dan masih
bertumpuk pada akhir anggaran
d. Belum seimbangnya antara jumlah aparat dengan volume kerja
e. Kurangnya pemahaman dan kepedulian aparat tentang
pentingnya pelaporan tepat waktu.
f. Masih rendahnya kemampuan aparat dalam mengaplikasikan
Tugas dan Fungsinya.
g. Masih rendahnya disiplin kerja aparat
h. Masih lemahnya fungsi koordinasi antara segenap stake holder
dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
i. Masih lemahnya pengawasan/kontrol secara internal terhadap
proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah
melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan
rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada
pada tingkat sasaran dan kegiatan. Dokumen Rencana Kinerja memuat
informasi tentang : Sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang
bersangkutan; Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya;
Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana
Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan
dan kegiatan pendukung lainnya yang merupakan kegiatan program
khusus. Penetapan Indikator Kinerja Kegiatan didasarkan pada perkiraan
yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan
serta data pendukung yang harus diorganisir.
Penetapan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan
kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target yang ingin dicapai berdasarkan sumber daya alam dan sumber daya
manuasia yang dimiliki dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra).
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Adapun Sasaran, Indikator Kinerja dan Target yang ingin dicapai
dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Selengkapnya dapat dilihat Pada
Tabel di bawah ini.
No SASARAN INDIKATOR TARGET
1 2 3 4
1 Meningkatnya Peran Kelembagaan
dan Sumber daya perikanan
1.Produktifitas Pembudidaya
Ikan (Ton/Ha)
2.Produktifitas Nelayan
(Ton/Unit)
3.Jumlah Unit Usaha
Pengelola Hasil Perikanan
(Unit)
0.702 Ton
7.33 Ton
15 Unit
2 Meningkatnya Ketersediaan dan
Kebutuhan Pangan Masyarakat
1.Ketersediaan Energi dan
Protein Perkapita
2. Penanganan Daerah Rawan
Pangan
92%
100%
3 Meningkatnya percepatan
penganekaragaman konsumsi, mutu
dan keamanan pangan;
1. Skor Pola Pangan Harapan
2. % Tingkat Keamanan
Pangan
89%
65%
4 Meningkatnya cadangan pangan dan
stabilisasi harga komoditas pangan
strategis
1.Penguatan Cadangan
Pangan Pemerintah
2.%Ketersediaan Informasi
Pasokan dan Harga dan
Akses Pangan
3.Stabilitas Harga dan
Pasokan Pangan
24 Ton
93%
93%
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Tabel 2 : Sasaran Jangka Menengah dan Target Kinerja Pelayanan
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Soppeng
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Kinerja
2016 2017
1 2 3 4
Meningkatnya peran
Kelembagaan dan Sumber
daya Perikanan
Produktifitas
Pembudidaya Ikan
(Ton/Ha)
0.622 0.702
Meningkatnya ketersediaan
dan kebutuhan panga
masyarakat
Ketersediaan Energi dan
Protein Perkapita 90% 92%
Penanganan Daerah
Rawan Pangan 100% 100%
Meningkatnya Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi,
Mutu dan Keamanan Pangan
Skor Pola Pangan Harapan 85 88
% Tingkat Keamanan
Pangan 50% 65%
Meningktanya Cadangan
pangan dan Stabilisasi harga
komoditas pangan strategis
Penguatan Cadangan
Pangan Pemerintah 20 Ton 24 Ton
%Ketersediaan Informasi
Pasokan dan Harga Akses
Pangan
90 % 93%
Stabilitas Harga dan
Pasokan Pangan 90% 93%
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Perjanjian Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.
Soppeng Tahun 2017, disusun dalam bentuk Program dan Kegiatan yang
dapat dilihat pada tabel dibawah:
Program Kegiatan
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Penyediaan Layanan Kebersihan
Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah
Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang Undangan
Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Rapat-rapat Kordinasi dan
Konsultasi dalam dan luar daerah
serta kedinasan lainnya
Peningkatn pelayanan Administrasi
Perkantoran
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/Operasional
Pemeliharaan rutin/berkala
peralatan gedung kantor
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Peningkatan Profesionalisme
Aparatur
Bimbingan Teknis Implementasi
Peraturan Perundang-undangan
Peningkatan Pengembangan Sistem
Laporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Penyusunan laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan
Akhir Tahun
Penyusunan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Penyelenggaraan Ketahanan
Pangan
Laporan Kondisi Ketahnan Pangan
Daerah
Pemetaan Daerah Rawan Pangan
Analisis Ratio Jumlah Penduduk
terhadap Kebutuhan Pangan
Kordinasi Kebijakan Perberasan
Pengembangan Desa Mandiri
Pangan
Pengembangan Cadangan Pangan
Daerah
Pengembangan Lumbung Pangan
Desa
Pemantauan dan Analisis Akses
Pangan Masyarakat
Pengembangan Model Distribusi
Pangan Yanga efisien
Pemantuan dan Harga Pagan Pokok
Pengembangan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan dan Pengawasan
Keamanan Pangan
Analisis dan Pnyusunan Pola
Konsumsi dan Suplai Pangan
Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan melalui P2KP
Laporan Kinerja Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Promosi dan Sosialisasi Produk
Olahan Pangan Lokal
Penyulhan Sumber Pangan
Alternatif
Peningkatan Mutu dan Keamanan
Pangan
Pembinaan dan Pemantauan dan
Sosialisasi Prefernsi Pangan
Masyarakat (PPM)
Pengembangan Budidaya Perikanan
dan Perikanan Tangkap
Pengembangan Perikanan (Bibit
Ikan Unggul Air Tawar)
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengembangan Perikanan (DAK)
Pengembangan Usaha Mina
Pedesaan dan Pengelolaan
Pemasaran Hasil Perikanan (PUMP-
PPHP)
Pembinaan dan Pengawasan danau
Tempe
Pengukuran Luasan Lahan
Tappareng SalaE
Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan
Pengembangan Agribisnis
Perikanan
Pengembangan Daya Saing Produk
Perikanan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima pelaporan akuntabilitas. Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar
untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng. Pengukuran yang dimaksud itu
merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada
kelompok Indikator Kinerja Kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan
dampak. Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan
menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap
penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.
A. CAPAIAN KINERJA
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode
perbandingan capaian kinerja sasaran yaitu dengan membandingkan antara
rencana kinerja dengan realisasi kinerja yang dicapai organisasi. Selanjutnya
akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi
serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Metode ini
bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang
sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Agar dapat memberikan gambaran capaian sasaran-sasaran
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan berikut akan disajikan tabel
indikator setiap sasaran strategik.
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Tabel 3 : Sasaran, Indikator, Target, Realisasi dan Capaian T.A 2017
No. Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
1. Meningkatnya Peran Kelembagaan dan Sumber Daya Perikanan
- Produktifitas Pembudidaya Ikan ( Ton.Ha)
- Produktifiats Nelayan
( ton/Unit) - Jumlah Unit Usaha
Pengelola Hasil Perikanan
Ton
Ton
Unit
0.702
7.33
15
0.706
7.98
15
100.56
108.86
100
2.
Meningkatnya Ketersediaan dan kebutuhan pangan masyarakat
- Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita
- Penanganan daerah rawan pangan
%
%
92
100
88
100
95.65
100
3. Meningkatnya Percepatan Pengnekaragamana komsumsi, Mutu dan keamanan pangan
- Skor Pola Pangan harapan
- % Tingkat Keamanan Pangan
%
%
88
65
84.9
65
96.47
100
3. Meningkatnya
Cadangan Pangan dan Stabilitas harga komoditas pangan strategis
- Penguatan cadangan
pangan pemerintah - % Ketersediaan Informasi
Pasokan dan harga dan Akses pangan
- Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Ton
%
%
24
93
93
17.63
93
93
73.45
100
100
Rincian analisis capaian masing-masing sasaran strategik dapat diuraikan sebagai
berikut :
Sasaran 1 :
Meningkatnya Peran Kelembagaan dan Sumber Daya Perikanan
Tabel 4. Indikator, Target, Realisasi dan Capaian Persentase T.A 2017
No. Indikator
2016 2017
Satuan Target Realisasi Capaian
% Satuan Target Realisasi
Capaian
%
1.
2.
3.
Produktifitas
Pembudidaya Ikan
(Ton.Ha)
Produktifiats
Nelayan
(ton/Unit)
Jumlah Unit Usaha Pengelola Hasil
Perikanan
Ton
Ton
Unit
0.62
2.74
10
0.66
6.67
10
106.45
243.43
100
Ton
Ton
Unit
0.702
7.33
15
0.706
7.98
15
100.56
108.86
100
Prosentase
Pencapaian Sasaran
13,36
17,33
129,72
23,032
23,686
102,84
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Capaian sasaran meningkatnya Peran Kelembagaan dan Sumber Daya
Perikanan yang terdiri dari 3 Indikator yaitu : (1) Produktifitas Pembudidaya
Ikan (ton/ha) pada tahun 2017 target 7.33 ton/ha dan realisasi 7.98 ton/ha
sehingga capaiannya 108.86 % di bandingkan dengan tahun 2016 produktifitas
pembudidaya target 2.74 ton/ha dan realisasi 6.67 ton/ha sehingga capaiannya
243.43 %, hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan capaian pada tahun
2017 di bandingkan tahun 2016 akibat adanya kenaikan target yang sangat
signifikan pada tahun 2016, akan tetapi terjadi peningkatan produksi pada
tahun 2017 sebesar 0.046 Ton/ha dengan jumlah luas lahan 450 ha,
peningkatan produksi ikan karena adanya penumbuhan kelompok, Pakan
buatan sebagai alternatif pengganti pakan pabrikan, debit air yang cukup untuk
budidaya dikarenakan musim hujan yang normal. Perbandingan ini dapat di lihat
melalui grafik 1. (2) Produktifitas Nelayan (ton/unit) pada tahun 2017 target
7.33 ton/ha dan realisasi 7.98 ton/ha sehingga capaiannya 108.86 % di
bandingkan dengan tahun 2016 produktifitas pembudidaya target 0.620 ton/ha
dan realisasi 0.660 ton/ha sehingga capaiannya 106.45 %, hal ini menunjukkan
bahwa terjadi penurunan capaian pada tahun 2017 di bandingkan tahun 2016
akibat adanya kenaikan target pada tahun sebelumnya, akan tetapi terjadi
peningkatan produksi pada tahun 2017 sebesar 1.31 Ton/ha, peningkatan
produksi ikan karena Adanya penebaran (restocking) di perairan umum sehingga
populasi ikan meningkat, meningkatnya aktifitas penangkapan di perairan
umum dan kondisi perairan yang cenderung stabil. Perbandingan ini dapat di
lihat melalui grafik 1. ( 3 ). Jumlah unit Usaha Pengelola Hasil Perikanan pada
tahun 2017 target 15 Unit dan realisasi 15 unit sehingga capaiannya 100 %
sebanding dengan tahun 2016 target 10 Unit dan realisasi 10 Unit sehingga
capaiannya 100%, hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja Tiap tahunnya
pada usaha pengelola hasil perikanan mencapai target. Hal ini dapat di lihat pada
Grafik 1.
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Grafik. 1 : Perbandingan Pengingkatan Produksi 2016 dan Tahun 2017
Sasaran 2 :
Meningkatnya Ketersediaann dan Kebutuhan Pangan Masyarakat
Tabel 8. Indikator Meningkatnya Ketersediaan Pangan, Cadangan Pangan, Akses
serta Informasi Harga Pangan
No. Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1.
2.
Ketersediaan Energi dan Protein Per
Kapita Penanganan Daerah Rawan Pangan
%
%
92
100
88
100
95.65
100
Prosentase Pencapaian Sasaran 97.82
Capaian sasaran Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Protein
Perkapita dalam Menanggulangi Kerawanan Pangan serta Akses dan Informasi
Harga Pangan telah berhasil dicapai sebesar 97.82 % yang didukung oleh 2
(dua) indikator kinerja yaitu :
0,66 0,67
6,67
7,98
0
2
4
6
8
10
2016 2017
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PEMBUDIDAYA IKAN DAN NELAYAN
ProduktifitasPembudidaya Ikan
Produktifitas Nelayan(Ton/Unit)
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita pada Tahun 2017 pencapaian
ketersediaan energi dan protein sebesar 92 %. Untuk mengetahui lebih jelas
tingkat Ketersediaan Kalori dan Ketersediaan Protein pada Tahun 2016 dan
Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel : Perbandingan Ketersediaan Kalori dan Protein Tahun 2016 dan tahun 2017 perkapita/hari
Uraian
Tahun 2016 2017
Ketersediaan
Kalori (Kkal/hari) 6.897 8.540.
Ketersediaan Protein
(Grm/hari)
38.07 201.57
Sumber Data Sementara : Laporan Neraca Bahan Makanan
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat ketersediaan
kalori dan protein pada tahun 2017 meningkat. Hal ini disebabkan oleh
tingkat ketersediaan energi untuk padi-padian khususnya jenis pangan
beras dimana tingkat ketersediaannya tinggi sebesar 267.08. Sedangkan
untuk mengetahui tingkat capaian ketersediaan protein dan kalori
perkapita/hari Tahun 2016 dan tahun 2017.
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Grafik 2 : Perbandingan Ketersediaan Kalori dan Protein 2016 dan Tahun
2017
Penanganan Daerah Rawan Pagan Sampai Tahun 2017 tingkat
pencapaiannya masih nihil. Hal ini disebabkan akibat kondisi ketahanan
pangan di Kabupaten Soppeng cukup tahan pangan dimana belum ditemukan
adanya indikasi gejala-gejala kerawanan pangan di 8 kecamatan baik yang
sifatnya kronis maupun temporer sehingga belum ada penanganan secara dini
daerah rawan pangan.
Sasaran 3
Skor Pola Pangan Harapan
Skor Pola Pangan Harapan yang telah berhasil dicapai pada Tahun 2017
sebesar 96.47 di bawah target skor PPH yang ditetapkan sebesar 88 dengan
capaian tingkat realisasi sebesar 84.9%. Meskipun masih di bawah target
yang ditetapkan namun terjadi kenaikan konsumsi energi masyarakat di
Kab.Soppeng dikarenakan terjadinya kenaikan konsumsi semua kelompok
pangan terutama kelompok sayur,buah, pangan hewani, umbi-umbian dan
6,897 8,5438,07
201,57
0
50
100
150
200
250
2016 2017
KETERSEDIAAN KALORI DAN PROTEIN
Ketersediaan Kalori (Kkal/hari) Ketersediaan Protein (Gram/hari)
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
gula.Tingkat pencapaian Skor Pola Pangan Harapan selama Tahun 2016 dan
Tahun 2017 dapat dlihat pada tabel di bawah :
Tabel 11 : Perbandingan Skor PPH Tahun 2016 Dan Tahun 2017
No.
Kelompok Pangan
Skor PPH
Ideal
Skor Pola Pangan Harapan
2016
2017
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Padi-Padian
Umbi-Umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Lemak
Buah/Biji
Kacang-Kacangan
Gula
Sayur dan Buah
Lain-Lain
25,0
2,5
24,0
5,0
1,0
10,0
2,5
30,0
0
25.0
1.4
20.1
4.4
0.7
6.2
2.1
30,0
0
25,0
0.8
18.2
4.1
0,6
4.2
1.9
30,0
0
Jumlah 100 89.9 84.9
Berdasarkan tabel diatas bahwa Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten
Soppeng mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 89.9 sedangkan di
tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 5 point yaitu 84.9. Hal ini
disebabkkan oleh beberapa faktor antara lain pola konsumsi masyarakat di
kabupaten soppeng mengalami penurunan yang signifikan di kelompok
pangan umbi-umbian dan pangan hewani karena adanya perubahan
preferensi konsumsi pangan, dimana masyarakat lebih memilih untuk
mengkonsumsi makanan cepat saji/modern dibanding pangan segar.
Sedangkan konsumsi padi-padian tetap pada skor 25,0 demikian pula sayur
dan buah tetap pada skor 30,0.
Target PPH 2017 sebesar 95 sehingga Kab.Soppeng mengalami
ketertinggalan sebesar 10.1 dari pencapaian skor PPH 84.9.
Adapun perbandingan tingkat penurunan skor PPH dapat di lihat pada
grafik di bawah ini :
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Grafik 10 : Perbandingan Skor PPH Tahun 2016 dan 2017
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa skor PPH di
kabupaten soppeng pada tahun 2017 menurun dari tahun 2016 yaitu dari
89.9 menjai 84.9 yang berarti masih jauh dari kondisi harapan yaitu 100,
dengan kata lain masih kurang 15.1 poin dari kondisi yang di harapkan jika
dilihat berdasarkan setiap kelompok pangan, kelompok pangan padi-padian,
dan kelompok pngan saur dan buah sudah melebihi konsumsi energi yang
diharapkan. Sementara 7 kelompok pangan lainnya masih kurang dari
harapan.menurunnya skor pangan umbi-umbian disebabkan karena
konsumsi penduduk akan umbi-umbian berkurang kemungkinan
disebabkan karena meningkatnya konsumsi makanan modern selain itu
penurunan konsumsi umbi-umbian salah satunya lebih disebabkan oleh
gaya hidup yang berdampak pada gaya makan.Mauludyani et al. (2008)
menyebutkan bahwa semakin tingi tingkat pendapatan masyarakat di
indonesia maka semakin rendah konsumsi umbi umbian di Indnesia sejalan
dengan masyarakat cenderung menganggap pangan lokal umbi-umbian
adalah makanan inferior dan dianggap sebagai orang miskin apabila
mengkonsumsinya.
25,0 25,0 25,0
2,51,4 0,8
24,0
20,118,2
5,0 4,4 4,1
1,0 0,7 0,6
10,0
6,24,2
2,5 2,1 1,9
30,0 30,0 30,0
0,0 0,0 0,00,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
Target Realisasi 2016 Realisasi 2017
Chart Title
Padi-padian Unbi-Umbian Pangan Hewan
Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-Kacangan
Gula Sayur dan Buah Lain-Lain
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Tingkat penurunan konsumsi beras kita belum mencapai target yang
telah ditetapkan per tahun sehingga perlu dilakukan kebijakan-kebijakan
untuk menurunkan konsumsi beras sampai dengan standar PPH Ideal.
Tingkat Keamanan Pangan
Pada Tahun 2017 Pencapaian sebesar 43 %. Pencapaian tersebut berupa
hasil pengujian di laboratorium terdapat jumlah pangan yang diuji adalah
7 sampel dengan hasil pengujian yang aman dikonsumsi sebanyak 4 sampel
dan sebanyak 3 sampel yang tidak aman. Hal ini menunjukkan bahwa
sebahagian besar buah-buahan di Kabupaten Soppeng mengandung zat-zat
yang berbahaya bagi kesehatan terutama formalin.
Dimana kondisi ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengujian
laboratorium yang dilakukan oleh Tim penguji dari salah satu akademi
yaitu Universitas Hasanuddin Makassar menunjukkan bahwa jenis sampel
yang diuji belum aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat di kabupaten
Soppeng terutama beberapa jenis buah-buahan seperti buah apel, buah
anggur dan ikan kering yang dijual di pasar tradisional di Kabupaten
Soppeng yang di duga mengandung zat pengawet atau formalin
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Grafik 12 : Perbandingan Tingkat Pengawasan dan Pembinaan Keamanan
Pangan Tahun 2016 s/d Tahun 2017
Berdasarkan grafik diatas, pada Tahun 2016 tingkat pencapaian
Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan sebesar 45% dengan target
50% dimana jumlah sampel buah yang diuji masing-masing sebanyak 11 jenis
sayur dan buah dan jumlah sampel yang aman atau hasil pengujian oleh Tim
dari akademisi (Unhas) menunjukkan bahwa sampel aman sebanyak 8 dan
sampel yang tidak aman sebanyak 3 sampel, dimana kondisi ini menunjukkan
bahwa berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang dilakukan oleh Tim
penguji dari salah satu akademi yaitu Universitas Hasanuddin Makassar
menunjukkan bahwa jenis sampel yang diuji belum aman untuk di konsumsi
oleh masyarakat di Kabupaten Soppeng terutama beberapa jenis buah-buahan
seperti buah apel, buah anggur dan ikan kering yang dijual di pasar tradisional
di Kabupaten Sopeng yang di duga mengandung zat pengawet atau formalin.
Sedangkan berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh
lembaga setifikasi mutu internasional dalam hal ini PT.Mutu Agung Lestrari,
jumlah sampel yang tidak aman sebanyak 4 (empat) buah sampel, yaitu buah
pear dan jeruk manis dari Misi Pasaraya, ikan terbang dan ikan gabus dari
pasar sentral Soppeng. Keempat sampel tersebut mengandung formalin
(formaldehyde) yang berbahaya untuk kesehatan. Sedangkan uji residu
pestisida yang dilakukan pada 2 sampel yaitu kentang dan bawang merah tidak
ditemukan adanya pestisida organanochlorine, organophosphate,pyretroid dan
carbamate.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
Target
Realisasi
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Sasaran 4
Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah
Pada Tahun 2017 tingkat pencapaiannya belum terealisasi dimana
belum adanya cadangan pangan pemerintah sebesar 100 ton untuk
kabupaten/kota sehingga belum terealisasi. Untuk menyikapi hal
tersebut maka pada Tahun 2017 telah ditargetkan pengisian cadangan
pemerintah sebesar 24 ton dengan memperhatikan kemampuan
anggaran kabupaten/kota.
Ketersediaan Informasi Pasokan dan harga dan Akses Pangan
mengalami peningkatan yang cukup baik dimana tingkat ketersediaan 9
(Sembilan) bahan pokok cukup tersedia yaitu: (1) gabah/beras, (2)
jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak
goreng, (8) gula pasir, dan (9) cabe merah dan dapat terjangkau oleh
masyarakat di 8 kecamatan. Untuk mengetahui lebih jelas situasi
ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan dapat dilihat
pada grafik di bawah ini :
Grafik 8 : Perbandingan Tingkat Ketersediaan Pasokan Harga dan Akses Pangan Tahun 2016 s/d Tahun 2017
0
20
40
60
80
100
Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Realisasi
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2016
sampai Tahun 2017 tingkat ketersediaan informasi pasokan harga dan
akses pangan mengalami. Indikator ketersediaan informasi pasokan dan
akses pangan mengalami peningkatan capaian disebabkan oleh beberapa
faktor varibel perhitungan nilai capaian ketersediaan informasi sesuai
target dengan realisasi. Adapun faktor varibel tersebut adalah :
- Harga dengan mengacu pada beberapa parameter pembanding yaitu
pertama jenis komoditas terdiri dari 9 (Sembilan) bahan pokok: (1)
gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6)
telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, dan (9) cabe merah. Kedua lokasi
pengambilan sampel dimana di targetkan di 4 (empat) titik yaitu Pasar
Sentral Cabenge, Pasar Sentral Takalala, Pasar Sentral Soppeng dan
Pasar Sentral Batu-Batu dimana ke 4 (empat) lokasi tersebut telah
dilakukan pengambilan sampel sehingga tingkat capaian 100%. Ketiga
waktu pengambilan sampel di targetkan 52 minggu dimana waktu
pengambilan sampel dilaksanakan sesuai dengan yang di tergetkan
sehingga tingkat pencapaian sebesar 100%.
- Pasokan dengan mengacu pada beberapa parameter pembanding yaitu
pertama jenis komoditas terdiri dari 9 (Sembilan) bahan pokok: (1)
gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6)
telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, dan (9) cabe merah. Kedua lokasi
pengambilan sampel dimana di targetkan di 4 (empat) titik yaitu Pasar
Sentral Cabenge, Pasar Sentral Takalala, Pasar Sentral Soppeng dan
Pasar Sentral Batu-Batu dimana ke 4 (empat) lokasi tersebut telah
dilakukan pengambilan sampel sehingga tingkat capaian 100%. Ketiga
waktu pengambilan sampel di targetkan 52 minggu dimana waktu
pengambilan sampel dilaksanakan sesuai dengan yang di tergetkan
sehingga tingkat pencapaian sebesar 100%.
- Akses dengan mengacu pada beberapa parameter pembanding yaitu
pertama jenis komoditas terdiri dari 9 (Sembilan) bahan pokok: (1)
gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6)
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, dan (9) cabe merah. Kedua lokasi
pengambilan sampel dimana di targetkan di 8 (delapan) titik yaitu di 8
Kecamatan di Kabupaten Soppeng lokasi tersebut telah dilakukan
pengambilan sampel sehingga tingkat capaian 100%. Ketiga waktu
pengambilan sampel di targetkan 4 minggu dalam satu tahun dimana
waktu pengambilan sampel dilaksanakan sesuai dengan yang di
tergetkan sehingga tingkat pencapaian sebesar 100%.
Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan mengalami peningkatan yang
cukup baik dimana tingkat ketersediaan 9 (Sembilan) bahan pokok
cukup tersedia yaitu: (1) gabah/beras, (2) jagung, (3) kedelai, (4) daging
sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak goreng, (8) gula pasir, dan (9)
cabe merah dan dapat terjangkau oleh masyarakat di 8 kecamatan.
Adapun faktor varibel tersebut adalah :
- Harga dengan mengacu pada beberapa parameter
pembandingan yaitu pertama jenis komoditas terdiri dari 9
(Sembilan) bahan pokok : (1) gabah/beras, (2) jagung, (3)
kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak
goreng, (8) gula pasir, dan (9) cabe merah. Kedua lokasi
pengambilan sampel dimana di targetkan di 4 (empat) titik
yaitu pasar sentral Cabenge, Pasar Sentral Takalala, Pasar
Sentral Soppeng dan Pasar Sentral Batu-Batu dimana ke 4
(Empat) lokasi tersebut telah dilakukan pengambilan sampel di
targetkan 52 minggu dimana waktu pengambilan sampel
dilaksanakan sesuai dengan yang di targetkan sehingga tingkat
pencapaian sebesar 100%.
- Pasokan dengan mengacu pada beberapa parameter
pembandingan yaitu pertama jenis komoditas terdiri dari 9
(Sembilan) bahan pokok : (1) gabah/beras, (2) jagung, (3)
kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) minyak
goreng, (8) gula pasir, dan (9) cabe merah. Kedua lokasi
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
pengambilan sampel dimana di targetkan di 4(empat) titik yaitu
Pasar Sentral Cabenge, pasar Sentral Takalala, Pasar Sental
Soppeng dan Pasar Sentral Batu-batu dimana 4 (empat) lokasi
tersebut telah dilakukan pengambilan sampel di targetkan 52
minggu dimana waktu pengambilan sampel dilaksanakan
sesuai dengan yang ditargetkan sehingga tingkat pencpaian
sebesar 100%.
- Akses dengan mengacu pada beberapa parameter
pembandingan yaitu pertama jenis komoditas terdiri dari 9
(Sembilan) bahan pokok : (1) gabah/beras, (2) jagung, (3)
kedelai, (4) daging sapi, (5) daging ayam, (6) telur, (7) Minyak
goreng, (8) gula pasir, dan (9) Cabe merah. Kedua lokasi
pengambilan sampel dimana di target di 8 (delapan) titik yaitu
di 8 Kecamatan di Kabupaten Soppeng lokasi tersebut telah
dilakukan pengambilan sampel sehingga tingkat capaian
100%. Ketiga waktu pengambilan sampel di targetkan 4 minggu
dalam satu tahun dimana waktu pengambilan sampel
dilaksanakan sesuai dengan yang di targetkan sehingga tingkat
pencapaian sebesar 100%.
Grafik 8 : Perbandingan Tingkat Ketersediaan Pasokan Harga dan Akses
Pangan Tahun 2016 s/d Tahun 2017
0
20
40
60
80
100
Tahun 2016 Tahun 2017
Series1
Series2
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2016
sampai Tahun 2017 tingkat ketersediaan informasi pasokan harga dan
akses pangan mengalami peningkatan dengan tingkat pencapaian melebihi
target.:
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk melaksanakan Program dan Kegiatan yang telah ditetapkan,
maka Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng Tahun 2017
menerima alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten sebesar
Rp. 9.205.222.278,- dengan realisasi sebesar Rp. 8.782.009.205,- atau
sekitar 95.40 % yang terdiri Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Adapun rincian alokasi dan realisasi anggaran sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung dengan nilai pagu dana keseluruhan setelah revisi
atau perubahan anggaran sebesar Rp. 3.136.303.778,- dengan realisasi
sebanyak Rp.3.780.336.580,- atau sekitar 88.65 %.
b. Belanja Langsung dengan jumlah pagu dana setelah direvisi atau
perubahan anggaran sebesar Rp. 6.068.918.500,- untuk membiayai 8
(Delapan) Program dan 40 (Empat) Kegiatan dengan Realisasi sebesar Rp.
6.001.672.625,- atau sekitar 98.89 %.
Adapun rencana dan realisasi belanja langsung berdasarkan program
dan kegiatan lingkup Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng
tergambar pada Tabel berikut ini :
Tabel 15 : Realisasi Anggaran Menurut Program dan Kegiatan Tahun 2017
Kode
Uraian Menurut Program & Kegiatan Anggaran (RP) Realisasi (Rp) % Prog
Keg
.
01 Program Pelayanan Perkantoran 1.228.322.500
1.219.748.155
99,30
1 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber
daya air & listrik
56.180.000 49.484.839 88.08
3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan Perizinan kendaraan dinas/operasional
13.748.590 12.260.991 89.18
5 Penyediaan Layanan Kebersihan Kantor 15.000.000 15.000.000 100
6 Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
3.919.000 3.724.000 95.02
7 Penyediaan peralatan rumah tangga 5.000.000 5.000.000 100
8 Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan
8.540.000 8.506.500 99.61
9 Penyediaan bahan logistik kantor 3.120.000 3.120.000 100
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
10
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi
dalam dan luar daerah serta kedinasan
lainnya
753.156.810 753.012.500 99,98
11
Peningkatan Pelayanan Adminstrasi
Perkantoran
369.658.100
369.639.325
99,99
02 Program Peningkatan Saranan dan
Prasarana Aparatur 698.235.000
677.981.146
97,10
7 Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor
228.870.000 228.777.000 99.96
13 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
151.815.000 151.655.000 99.89
15 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
265.150.000 245.149.146 92.46
19 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan
gedung kantor
52.400.000 52.400.000 100.
03 Program Peningkatan Profesionalisme
Aparatur
76.940.000 72.144.199 93.77
9 Bimbingan teknis implementasi
peraturan perundang-undangan
76.940.000 72.144.199 93.77
04
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Laporan Capaian Knerja dan
Keuangan
73.500.000
73.131.000
99,50
1 Penyusunan laporan capaian kinerja
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
6.250.000 5.950.000 95.20
4 Penyusunan pelaporan keuangan akhir
tahun
3.450.000 3450.000 100
6 Penyusunan standar pelayanan minimal (SPM)
63.800.000 63.731.000 99.89
01 Program Penyelenggaraan Ketahanan
Pangan 816.590.000
812.933.625
99,55
1 Laporan Kondisi Ketahanan Pangan
Daerah
136.510.000 134.909.450 98.83
2 Pemetaan Daerah Rawan Pangan 29.052.500 28.702.500 98.80
3 Analisis ratio jumlah penduduk
terhadap kebutuhan pangan
71.512.500 71.807.500 99.99
4 Koordinasi kebijakan perberasan 55.050.000 55.050.000 100
5 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 84.100.000 83.100.000 98.81
6 Pengembangan Cadangan Pangan
Daerah
95.000.000 95.000.000 100
7 Pengembangan Lumbung Pangan Desa 226.915.000 226.365.000 99.76
8 Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
22.450.000 22.300.000 99.33
9 Pengembangan Model Distribusi Pangan
yang Efisien
66.675.000 66.374.175 99.55
10 Pemantauan dan Harga Pangan Pokok 29.325.000 29.325.000 100
02 Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Pengawasan
Keamnan Pangan
307.775.000
286.208.500
92,99
1 Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
34.770.000 32.270.000 92.81
2 Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi pngan melalui P2KP
66.435.000 63.566.000 95.68
3 Promosi dan Sosilaisasi produk olahan
pangan lokal
54.730.000 46.682.500 85.30
4 Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif 46.660.000 44.060.000 94.43
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
5 Peningkatan Mutu dan Keamanan
Pangan
61.970.000 59.470.000 95.97
6
Pembinaan dan Pemantauan dan
Sosilasasi Pereferensi Pangan
Masyarakat (PPM)
43.210.000 40.160.000 92.94
01 Program Pengembangan Budidaya
Perikanan dan Perikanan Tangkap 2.768.276.000
2.765.021.000
99,88
1 Pengembangan Perikanan (Bibit Ikan
Unggul Air Tawar)
422.165.000 421.848.000 99.92
2 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengembangan Perikanan (DAK)
1.952.161.000 1.952.161.000 100
3
Pengembangan usaha Mina Pedesaan
Perikanan Budidaya (PUMP-PB) dan
Pengelolaan Pemasaran Hasil Perikanan (PUMP-PPHP)
18.850.000 18.300.000 97.08
4 Pembinaan dan Pengawasan Danau
Tempe
375.100.000 372.712.000 99.36
6 Pengukuran Luasan Lahan Tappareng
SalaE
0 0 0
02 Program Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan 99.280.000
95.180.000
95,87
1 Pengembangan Agribisnis Perikanan 80.500.000 80.500.000 100
2 Pengembangan Daya Saing Produk
Perikanan
18.780.000 14.680.000 78.17
Sumber : Data LRA DPKP Kab. Soppeng Tahun 2017
Adapun realisasi tingkat pencapaian program dan kegiatan untuk belanja
langsung yang dilaksanakan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Soppeng Tahun 2017 telah dijabarkan sebagai berikut:
1) Pencapaian Program Pelayanan Perkantoran diwujudkan melalui 9
(sembilan) kegiatan dengan realisasi belanja sebesar Rp. 1.219.748.155,-
dengan anggaran sebesar Rp. 1.228.322.500,- atau realisasi sekitar
99,30%.
2) Pencapaian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan dengan realisasi belanja sebesar
Rp. 677.981.146,- dari pagu anggaran sebesar Rp. 698.235.000,- atau
realisasi sekitar 97.10%.
3) Pencapaian Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan realisasi belanja sebesar Rp.
72.144.199 dari pagu anggaran sebesar Rp. 76.940.000 atau realisasi
sebesar 93.77%.
4) Pencapaian Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Capain Kinerja dan Keuangan yang mencakup 3 (tiga) kegiatan dengan
realisasi belanja sebesar Rp. 73.131.000,- dari pagu anggaran sebesar Rp.
73.500.000 atau realisasi sebesar 99.50%.
5) Pencapaian Program Penyelenggaraan Ketahanan Pangan diwujudkan
melalui 10 (Sepuluh) kegiatan dengan realisasi belanja sebesar Rp.
812.933.625,- dari pagu anggaran sebesar Rp. 816.590.000,- atau
realisasi sebesar 99,55%.
6) Pencapaian Program Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan dan Pengawasan Keamanan Pangan yang diwujudkan melalui 6
(enam) kegiatan yang realisasi belanja sebesar Rp. 286.208.500,- dari pagu
anggaran sebesar Rp. 307.775.000,- atau realisasi sebesar 92.99%.
7) Pencapaian Program Pengembangan Budidaya Perikanan dan Perikanan
Tangkap yang diwujudkan melalui 5 (Lima) kegiatan yang realisasi belanja
sebesar Rp. 2.765.021.000,- dari pagu anggaran sebesar Rp.
2.768.276.000,- atau realisasi sebesar 99.88%.
8) Pencapaian Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan yang diwujudkan melalui 2 (dua) kegiatan yang realisasi belanja
sebesar Rp. 95.180.000,- dari pagu anggaran sebesar Rp. 99.280.000,-
atau realisasi sebesar 95.87%.
Tabel 16 : Perbandingan Jumlah Anggaran dan Realisasi Tahun 2016 dan Tahun
2017
No
Belanja
Jumlah
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi
%
2016
2017
2016
2017
2016
2017
1.
Belanja Tidak
Langsung
9.920.598.549 3.136.303.778
9.451.064.175 2.780.336.580
95.27
88.65
Belanja Pegawai
9.920.598.549 3.136.303.778
9.451.064.175
2.780.336.580
95.27
88.65
2.
Belanja
Langsung
4.248.929.000
6.068.918.500
3.908.631.379
6.001.672.625
91.99
98.89
a. Belanja
Pegawai
200.450.000
173.760.000
197.600.000
173.760.000 98.58
100.00
b. Belanja
Barang dan
Jasa
2.789.369.000
4.318.303.500
2.632.718.229
4.251.370.625
94.38
98.45
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
c. Belanja
Modal
1.259.110.000
1.576.855.000
1.078.313.150
1.576.542.000
85.64
99.98
J u m l a h 14.169.527.549 9.205.222.278 13.359.695.554 8.782.009.205 94 95.40
Sumber : Data LRA BP3KP dan DPKP Kab. Soppeng Tahun 2016-2017
Untuk mengetahui perbandingan peningkatan jumlah pagu anggaran
dan realisasi belanja Tahun 2016 s/d Tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :
Grafik 17 : Perbandingan Jumlah Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun
2016 s/d Tahun 2017
Dari tabel diatas menujukkan bahwa jumlah pagu anggaran dan realisasi
belanja Tahun 2016 s/d Tahun 2017 mengalami penurunan. Pada Tahun 2016
jumlah anggaran sebesar Rp. 14.169.527.549 dan realisasi Rp. 13.359.695.554 atau
tingkat pencapaian 94%. Pada Tahun 2017 jumlah anggaran sebesar Rp.
9.205.222.278 dan realisasi Rp. 8.782.009.205 atau tingkat pencapaian 95.40%..
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
menghambat pencapaian kinerja serta upaya-upaya perbaikan kedepan pada
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng adalah sebagai berikut:
Faktor pendukung keberhasilan
a. Pencapaian Output Rata-rata diatas 90% pada 38 Kegiatan
b. Adanya dukungan pimpinan dan segenap stackholder dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi
c. Dukungan Sarana dan Prasarana Perkantoran yang sudah cukup
memadai
d. Adanya Iklim Lingkungan Kerja yang cukup Kondusif
e. Kualitas Sumber Daya Manusia yang sudah cukup baik dalam
mendukung pelaksanaan Program dan Kegiatan
0
5E+09
1E+10
1,5E+10
Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Realisasi
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
f. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Penduduk Perkapita/Tahun.
g. Meningkatnya Pola Konsumsi Ideal Masyarakat yang berbasis Pola
Pangan Harapan
h. Meningkatnya Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
i. Meningkatnya Pengetahuan serta Kemampuan Lembaga Petani.
j. Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan SDM Aparat Penyuluhan
dalam melakukan Tugas dan Fungsinya
k. Meningkatnya Pelaksanaan Sistem Penyuluhan yang Efektif .
Faktor penghambat keberhasilan
a. Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya berbasis kinerja
b. Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya mengacu pada
rencana matriks kegiatan dan masih bertumpuk pada akhir anggaran
c. Belum seimbangnya antara jumlah aparat dengan volume kerja
d. Belum terukurnya dengan jelas tingkat capaian kinerja yang dicapai
(Output / outcome kegiatan tidak jelas/tidak terukur) dalam
penyusunan anggaran dan masih monoton
e. Kurangnya pemahaman dan kepedulian aparat tentang pentingnya
pelaporan tepat waktu
f. Masih lemahnya fungsi koordinasi antara segenap stake holder dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
g. Masih lemahnya pengawasan/kontrol secara internal terhadap proses
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
Upaya-upaya pemecahan masalah
a. Seluruh program/kegiatan yang akan dilaksanakan dievaluasi secara
berkala capaian output kegiatannya supaya jelas dan terarah
sasarannya (Pengendalian dan Pengawasan)
b. Seluruh program dan kegiatan harus mengacu pada rencana
operasional kegiatan
c. Perlunya penataan penempatan personil sesuai dengan beban kerja
d. Perlunya mengenali, memahami uraian tugas pokok dan fungsi
e. Mengedepankan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan serta pengambilan keputusan/kebijakan
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
f. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam menyusun rencana kerja
g. Meningkatkan budaya etos kerja,integritas, dan profesionalisme
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Soppeng tahun 2017 merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban
dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, berdasarkan suatu sistem
akuntabilitas yang memadai
Hasil capaian dari 4 (empat) sasaran strategis dimana 3 (tiga) diantaranya
sesuai dengan target dalam penetapan kinerja sedangkan 1 (satu) diantaranya
melebihi target yang ditetapkan.
Pencapaian target kinerja dan keberhasilan pelaksanaan program dan
kegiatan secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal
pada Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Soppeng. Oleh karena itu peran
dan keterlibatan dan sinergitas seluruh komponen stake holder dan pemanfaatan
seluruh lini kekuatan harus dilaksanakan demi peningkatan pencapaian kinerja. Ada
beberapa langkah-langkah ke depan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan
kinerja adalah sebagai berikut :
• Seluruh program/kegiatan yang akan dilaksanakan dievaluasi secara berkala
capaian output kegiatannya supaya jelas dan terarah sasarannya (Pengendalian
dan Pengawasan)
• Seluruh program dan kegiatan harus mengacu pada rencana operasional kegiatan
• Perlunya penataan penempatan personil sesuai dengan beban kerja
• Perlunya mengenali, memahami uraian tugas pokok dan fungsi
• Mengedepankan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan
serta pengambilan keputusan/kebijakan
• Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam menyusun rencana kerja
• Meningkatkan budaya etos kerja,integritas, dan profesionalisme
Dalam penyusunan Laporan Kinerja ini masih ditemui banyak kendala
antara lain pelaksanaan kegiatan tahun 2017 yang tertuang dalam APBD belum
sepenuhnya berdasarkan Perencanaan Strategik (Renstra). Oleh karena itu
masukan-masukan positif dari berbagai kalangan kami sangat harapkan sebagai
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
bahan acuan dan pedoman dalam penyempurnaan penyusunan laporan di masa
yang akan datang sehingga dapat menjadikan informasi yang valid dalam menilai
kinerja organisasi yang terukur dan akuntabel.
Watansoppeng, Pebruari 2017
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Ir. H. SURIYADI, MP Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP : 19660720 199209 1 001
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
Lampiran I : Jumlah Sarana Prasarana yang dimiliki pada Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kab. Soppeng T.A 2017
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Tanah 35.390 m² 2 Gedung dan Bangunan 38 Unit
3 Kendaraan Roda 4 (empat) 3 Unit
4 Kendaraan Roda 2 (dua) 37 Unit
5 Kendaraan Roda 3 (tiga) 3 Unit
6 Excavator 2 unit
7 Electric Generating Set 1 unit
8 Portable water pomp 1 unit
9 Gerobak Tarik 1 unit
10 Motor Boat 2 unit
11 Alat Angkut Tak Bermotor (perahu) 1 unit
12 Alat ukur universal 4 unit
13 Alat timbangan biasa 9 unit
14 Traktor tangan 3 unit
15 Alat panen/pengolahan 4 paket
16 Bak pemeliharaan sementara 6 unit
17 Mesin Ketik 6 buah
18 Lemari Besi/metal 3 buah
19 Rak Besi 1 buah
20 Filling besi metal 6 buah
21 Lemari Arsip 3 buah
22 Papan Visual 1 buah
23 White Board 4 buah
24 Terali Pengaman 34 paket
25 Lemari Kayu 20 buah
26 Tempat tidur kayu 13 buah
27 Meja Rapat 7 buah
28 Meja Makan 3 buah
29 Kursi Rapat 169 buah
30 Kursi Tamu 6 buah
31 Kursi biasa 12 buah
32 Bangku tunggu 13 buah
33 Meja ½ biro 4 buah
34 Sofa 2 buah
35 Meja 1 biro 6 buah
36 Meja Kerja 41 buah
37 Mesin pemotong rumput 2 unit
38 Lemari es 2 unit
39 AC Split 14 Unit
40 Cold Storage 15 unit
41 Kompor Gas 9 unit
42 Alat dapur lainnya 17 buah
43 Blender 4 unit
44 Televisi 6 buah
45 Unit Power Suplay 17 unit
Laporan Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab.Soppeng Tahun 2017
46 Timbangan Barang 3 unit
47 Dispenser 2 unit
48 Handy Cam 3 unit
49 Brangkas 1 buah
50 Alat Rumah Tangga Lainnya 1 buah
51 Personal Computer (PC) 22 unit
52 Laptop 43 unit
53 Notebook 3 unit
54 Hardisk 7 buah
55 Printer 43 unit
56 Scanner 7 unit
57 Peralatan komputer lainnya 6 unit
58 Peralatan jaringan internet 2 unit
59 Meja kerja pejabat eselon III 1 buah
60 Kursi kerja pejabat eselon III 1 buah
61 Camera + Attachment 19 unit
62 Proyektor + Attachment 7 unit
63 Microphone wireless mic 1 unit
64 Power Amplifier 1 unit
65 Peralatan studio visual lainnya 3 unit
66 Loudspeaker 2 buah
67 Megaphone 2 unit
68 Sound System 2 unit
69 Handy Talku (HT) 5 unit
70 Faximile 2 unit
71 Alat komunikasi telephone lainnya 3 unit
72 Timbangan Badan 2 unit
73 Alat destilasi air 1 paket
74 Thermometer 2 unit
75 Alat laboratorium A lainnya 1 unit
76 Alat laboratorium perikanan 9 unit
77 Autoclave 1 unit
78 Microscope Binocular 1 unit
79 Turbidimeter 1 unit
80 Mobile Lab Safety goggles, Gloves 12 unit
81 DO Meter 1 unit
82 Timbangan digital 2 unit
83 Freezer/Refrigerator 2 unit
84 Golongan jalan, irigasi dan jaringan 37 paket
Sumber : Data Buku Inventaris Barang DPKP Tahun 2017
Top Related