LAPORAN KASUS II
DEMAM TYPHOID
OLEH :CHINTYA PUTRIMA AGADITA
10-156
Tinjauan pustaka
Definisi :Demam typhoid adalah penyakit
infeksi akut yang terdapat pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi.
Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari.
Etiologi Penyebab dari demam tifoid adalah Salmonella yg dapat dibagi menjadi 4 jenis :
Salmonella typhiSalmonella paratyphi ASalmonella paratyphi BSalmonella paratyphi C
Patogenesis S.Typhi penularan terjadi lewat oral (makanan atau minuman yang terkontaminasi S.typhi)
Selain melalui lapisan sel epitel usus halus, S.typhi dapat masuk lewat sel-M yang berada di atas Plak payeri usus halus, difagosis oleh makrofag, terbawa ke kelenjer getah bening mesenterika, dan akhirnya masuk ke peredaran darah umum.
Bakteremia ini terjadi 24-72 jam setelah infeksi
Sebagian S.typhi di dalam makrofag keluar dari sirkulasi masuk kedalam jaringan organ nonlimfoid dan berkembangbiak didalamnya
S.typi yang ada didalam makrofag dapat bertahan hidup dan berkembangbiak didalam fagosom makrofag. Sel akhirnya akan mengalami lisis, S.typhi keluar dalam peredaran darah umum, terjadi bakteremia ke II yang disertai dengan gejala klinis (simtomatis).
Manifestasi KlinisMinggu I : Demam yang tidak teratur, sore
lebih tinggi dari pagiNyeri kepala, pusingNyeri ototAnoreksia, mual, muntahKonstipasi/diarePerasaan tidak enak diperutbatuk & epistaksis
Minggu II :DemamBradikardia relatif Lidah kotorHepatomegaliSpenomegali
Diagnosis
Diagnosa demam tifoid ditegakkan berdasarkan gejala klinis,ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium.
Darah rutin :LeukopeniLeukosit normal atau leukositosisDapat juga ditemukan trombositopenia
SGOT dan SGPT sering kali meningkat
Uji widal
Uji widal dilakukan untuk mendeteksi antibodi terhadap kuman Salmonella thyphi. Uji widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka demam tifoid, yaitu : Aglutinin O , Aglutinin H , Aglutinin Vi
DDParatypoidMalariaDengueLeptospirosis
Penatalaksanaan Demam typhoid :
Istirahat dan perawatan, dengan tujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Diet dan terapi penunjang (simtomatik dan suportif), dengan tujuan mengembalikan rasa nyaman dan kesehatan pasien secara optimal.
Pemberian antimikroba, dengan tujuan menghentikan dan mencegah penyebaran kuman.
Obat-obat antimikroba yg sering digunakan :
KloramfenikolDosis : 4 x 500 mg/hari (per oral atau intravena)Diberikan 7 hari bebas panas.
TiamfenikolDosis : 4 x 500 mg/hariDemam rata-rata menurun pada hari ke-5 sampai ke-6.
KotrimoksazolDosis : 2 x 2 tablet ( 1 tablet mengandung sulfametoksazol 400 mg dan 80 mg trimetropim) diberikan selama 2 mgg.
KomplikasiKomplikasi intestinal : perdarahan usus, ileus paralitik, pankreatitis
Komplikasi ekstraintestinal : anemia hemolitik , trombositopenia, hepatitis, kolesistitis
Prognosa
Quo ad vitam : BonamQuo ad fungtionam: Bonam
Kasus.....
Identifikasi Nama : NurbaitiUmur : 43 thJenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Simpang rumbio
Kebangsaan : Indonesia
RM : 094204
Anamnesis
Keluhan Utama : DemamRPS : Demam tinggi ± 5 hari sebelum
masuk RS terus menerus terutama pada sore/malam hari, menggigil, tidak kejang, berkeringat.
sakit kepala (+)sakit perut (+)Keluhan batuk pilek tidak adamual (+) dan muntah (-)
Diare 3 hari sebelum masuk RSBAK biasaPasien tidak nafsu makan dan
sangat lemah.
Riwayat penyakit dahulu :Riwayat penyakit dengan gejala yang sama disangkal
Riwayat gastritisRiwayat penyakit keluarga :
Riwayat penyakit dengan gejala yang sama disangkal
Riwayat sosial ekonomi : Status sosial ekonomi sedang
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentisTD : 120/80 mmHgNadi : 80x/menit , pengisian bagus/kuat
Nafas : 19x/menitT : 36 FC
Pemeriksaan khusus Kulit : tidak pucatKepala bentuk : bulat, simetrisRambut : hitam, tidak mudah dicabutMata : tidak cekung, konjungtiva palpebra tidak pucat, sklera tidak ikterik, reflek cahaya (+)Telinga : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Hidung : bentuk dan ukuran normal, sekret tidak adaMulut : mukosa bibir kering, lidah kotor (-)Tenggorokan : faring tidak hiperemis
Leher : JVP tidak meningkat , tidak ada pembesaran KGB
ThoraksParu-paruInspeksi : simetris kiri-kanan, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : sonorAuskultasi : Vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis tidak terabaPerkusi : Batas kanan jantung : linea sternalis
dextra RIC 3-4Batas atas jantung : linea
sternalis sinistra RIC 2Batas pinggang jantung : linea
parasternal sinistra RIC 3Batas kiri jantung : linea
midklavikularis sinistra RIC 5
Auskultasi : BJ I > BJ II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : tidak membuncit, tidak ada
sikatrik, tidak ada bekas operasiPalpasi : hepar tidak teraba, lien tidak
terabaPerkusi : tympaniAuskultasi : BU (+) normal
Ekstremitas Akral dingin : tidak adaSianosis : tidak adaUdem : tidak ada
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan laboratorium Hb : 14,7 g/dlLeukosit : 7.980 mm3Ht : 42 %Trombosit : 215.000GD random : 90 mg%
Hasil Tes Widal (+)Tipe H : 1/160Tipe O : 1/320
DiagnosisDiagnosis kerja : demam Typhoid
DD :MalariaDemam dengueLeptosprosis
Follow uptanggal Follow up
22/10/2014 S : demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri perut (+), BAB biasa, BAK biasa.O : KU : sdgKes : CMTD : 120/80 mmHgND : 85x/menitNf : 18x/menitT : 36 FCA : TyphoidP : pemeriksaan darah rutin, uji widal, terapi : ranitidin, domperidon, kloramfenikolDiet bubur saring
Tanggal Follow up
23/10/2014
S : demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri perut (+), BAB biasa, BAK biasa.O : KU : sdgKes : CMTD : 110/80 mmHgND : 80x/menitNf : 19x/menitT : 36,3 FC
A : Typhoid
P : terapi : ranitidin, domperidon, kloramfenikolDiet bubur saring
Tanggal Follow up
24/10/2014
S : demam (-), mual (-), muntah (-), nyeri perut (+), BAB biasa, BAK biasa.O : KU : sdgKes : CMTD : 120/80 mmHgND : 75x/menitNf : 18x/menitT : 36 FC
A : Typhoid
P : terapi : ranitidin, domperidon, kloramfenikol
Analisis kasus
Seorang ibu berumur 43 th datang dengan :KU : DemamAnamnesis : Demam selama 5 hari sebelum
masuk RS, terus menerus, tinggi terutama pada sore/malam hari. Demam menggigil dan berkeringat.
Mual, muntah (-), nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, diare 3 yg lalu sebelum masuk RS, BAK biasa.
Dari keluhan utama yaitu demam lama maka penyebab demam lama adalah suatu proses infeksi.
Diagnosa sementara pasien ini adalah demam thypoid tapi masih harus dibuktikan dengan : Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang : tes widal
Pemeriksaan fisik didapatkan :
Keadaan umum : sedangKesadaran : compos
mentisTD : 120/80 mmHgNadi : 80x/menit ,
pengisian bagus/kuatNafas : 18x/menitT : 36 FC
Untuk lebih memastikan maka dilakukan :
Uji WidalHasil tes widal pasien: (+)Titer H : 1/160Titer O : 1/320
Terapi :Tirah baringDiet bubur saringChloramphenicol tab 4x500 mg
Injeksi ranitidin 2x1 ampDomperidon 3x1Observasi vital sign
anjuranTes widalPemeriksaan fesesKultur darah
Prognosis pasien ini quo ad vitam bonam dan quo ad fungtionam bonam karena pada pasien ini tidak terdapat komplikasi dari demam tifoid seperti perforasi usus, perdarahan usus dan sebagainya.
Daftar pustaka Kamus Kedokteran Dorlan edisi
29, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
Soeparman. (2007). Ilmu Penyakit Dalam edisi I, Jilid II. Jakarta : Balai Pustaka FKUI
Sudoyo A, Setyohadi B,Alwi I, K.Marcellius S,Setati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta : Internal publishing,2009.