8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Maksud Praktikum
Maksud dari pelaksanaan praktikum farmasetika dasar ini adalah agar
praktikan dapat mengetahui cara pembuatan sediaan obat yang baik dan benar,
serta praktikan dapat menghitung dosis yang tepat terhadap keadaan pasien.
B. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum farmasetika dasar, praktikum ini
bertujuan agar praktikan dapat :
Memahami resep dokter
Memiliki keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan mengenai sediaan
obat yang dibuat
Menghitung dosis dengan benar
Menimbang bahan dengan benar
Mengerjakan sediaan obat sesuai dengan yang diminta dokter
Mengetahui fungsi serta efek samping dari sediaan obat yang dibuat
BAB II
DASAR TEORI
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
2/32
SERBUK (PULVERES
Menurut Farmakope Indonesia edisi III, Serbuk adalah campuran homogen
dua atau lebih bahan obat yang diserbukkan. Sedangkan menurut Farmakope
Indonesia edisi IV, serbuk adalah campuran bahan kering, bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.
Serbuk dibagi menjadi dua yaitu, serbuk terbagi pul!eres" dan serbuk tabur
pul!is adspersorius" Ilmu Meracik #bat, $al. %&".
Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi pul!eres" atau tak
terbagi pul!is". 'ul!eres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang
lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali
minum Farmakope Indonesia edisi III, $al. &%".
Serbuk tidak terbagi untuk pemakaian luar dapat dibedakan menjadi :
(. Serbuk tabur pulvis adspersorius"
)dalah serbuk bebas dari butiran kasar, dimaksudkan untuk obat luar.
*alam pembuatan selalu dilakukan obat+obat yang berkhasiat dicampurkan
dengan talk atau bolus alba, tetapi tidak dengan inci #-idum dan zat lain
yang sama.
Syarat+syarat serbuk tabur yaitu :
a) alk, kaolin dan bahan mineral lain yang digunakan untuk serbuk tabur
harus memenuhi syarat bebas dari bakteri Clostridium tetani, Clostridium
welchii,danBacillus anthracis.
b) Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.c) 'ada umumnya serbuk tabur harus mele/ati ayakan dengan derajat halus
(00 mesh, agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
&. Serbuk gigi pulvis dentrificus"
1iasanya menggunakan per/arna carmin yang dilarutkan dalam etanol
203.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
3/32
%. Serbuk bersin pulvis sternutatorius"
'enggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuknya harus halus
sekali.
4ara pembuatan pul!eres adalah:
Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu per satu, sedikit
demi sedikit dan dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit. 5emudian diayak
dengan pengayak 6o. 70 dan dicampur ladi. 8ika serbuk mengandung lemak,
harus diayak dengan pengayak 6o. 99. 8ika jumlah obat kurang dari 0 mg atau
jumlah tersebut tidak dapat ditimbang, maka harus dibuat pengenceran
menggunakan zat tambahan yang cocok Farmakope Indonesia III, $al. &%".
$al+hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan 'ul!eres adalah :
(. 8angan mencampurkan obat berkhasiat keras ke dalam mortir dengan keadaan
tidak diencerkan, karena mencegah masukkanya obat ke dalam pori+pori
dinding mortir.&. #bat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu.
%. )pabila serbuk sangat halus dan ber/arna, misalnya : ;ifampisin, Stibii
'entasulfidum. Sediaan ini dapat masuk kedalam pori+pori mortir dan
/arnanya sulit dihilangkan, maka pada /aktu menggerus mortir harus dilapisi
dengan zat tambahan konstituen".
9. )pabila di dalam serbuk terdapat ekstrak kental dilakukan dengan cara
mengencerkan terlebih dahulu kedalam mortir panas dan ditambahkan dengan
penyari spiritus dilutus lalu dikeringkan dengan saccharum lactis.
. )pabila didalam serbuk terdapat inctura atau uidum maka,
dilakukan dengan cara, inctura atau uidum diuapkan
pelarutnya diatas tangas air hingga hampir kering lalu diserbukkan dengan
saccharum lactis.
K!"!#i$an%k!"!#i$an s!diaan s!r#uk ada"a$ &
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
4/32
(. *okter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan
penderita.
&. =ebih stabil, terutama untuk obat yang rusak oleh air.
%. 'enyerapan lebih cepat dan sempurna dibandingkan sediaan padat lainnya.
9. 4ocok untuk anak+anak atau orang de/asa yang sukar menelan kapsul atau
tablet.
. #bat yang !olumenya terlalu besar untuk dibuat tablet atau kapsul dapat
dibuat dala bentuk serbuk.
K!"!ma$an s!diaan s!r#uk ada"a$ &
(. idak menutupi rasa obat yang tidak enak.
&. Mudah lembab pada penyimpanan.
%. Membutuhkan /aktu dalam penyimpanan di apotek.
P!rs'aratan s!r#uk (u")!r!s &
Pu")!r!s &
K!s!ra*aman B+#+t &
(. imbang isi dari &0 bungkus satu persatu, campur isi ke+&0 bungkus tadi dan
timbang sekaligus, hitung bobot rata+rata.
&. 'enyimpangan antara penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata+rata
tidak lebih dari ( 3 tiap & bungkus dan tidak lebih (0 3 tiap (? bungkus.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
5/32
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM II
R!s! ,
A. R!s! As"i
(. ;esep Standar
;@ loco Inzana ab. IS# 9&, %&9"
5omposisi
(. )spirin ?0 mg
&. Alisina (0 mg
&. 5elengkapan ;esep
(. 'araf dokter tidak tertera
&. )lamat pasien tidak tertera
%. 'enggolongan #bat :
# B Serbuk candu majemuk
A B
C B
1 B )spirin, Alisina, 5armin
dr. Aaluh
8l. =ambung Mangkurat no (&2 Samarinda
SI' : (D@*E@(2?2
Smd, (D Sept &0((
;@ Ioco Inzana ab no.II
5armin >s
M.f.pul!. d.t.d. no.
S.t.d.d.pul! I p.c.
'ro : Aita (? bulan
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
6/32
9. 5omposisi 1ahan
iap ( bungkus mengandung :
- )spirin B ?0 mg - & B (70 mg- Alisina B (0 mg - & B &0 mg- 5armin B & mg- =aktosa B %D0 mg
B. Uraian Ba$an
,. Asam As!ti"sa"isi"at
a. Sinonim : )cidum )cetylsalicylicum, )setosal FI III, 9%"
b. 5hasiat : + )nalgetikum : #bat yang
menghilangkan rasa nyeri tanpa menimbulkan
ketidaksadaran )nsel, 7%9".
+ )ntipiretikum : obat yang menormalkan suhu
tubuh pada saat demam )nsel, 7%?".
c. 'amerian : $ablur tidak ber/arna atau serbuk hablur putihG
tidak berbau atau hampir tidak berbauG rasa asamF( III, 9%".
d. Farmakologi : )nti+demam kuat dan pada dosis rendah sekali
90mg" berdaya mengahambat agregasi trombosit
##', &2?".
e. 5elarutan : )gak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol
23" G larut dalam kloroform dan dalam eter.
f. *osis : + *= anak
BH (- B 0 mg 70 mg@tahun( $r B (0 mg &90 mg@tahun
- *M )nak bulan"
BH (- B (000 mg
( hr B ?000 mg
-. Amin+ As!tat P
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
7/32
a. Sinonim : )sam )minoasetat 'G Alisina ' FI III, 79&"
b. 5hasiat : Mendeteksifikasi hati denganjalan mengikat radikal bebas dan toksin, serta
mempercepat pertumbuhan luka. FI III, 79&"
c. 'amerian : Serbuk hablurG putih FI III, 79&"
d. 5elarutan : Mudah larut dalam airG
praktis tidak larut dalam etanol mutlak ' dan dalam
eter '. FI III, 79&"
. /arminum
a. Sinonim : 5armin FI IV, 9??"
b. 5hasiat : 1ahan tambahan, pe/arna FI IV, 9??"
c. 'amerian: Serbuk atau massa hablur,
keras, merah, tidak berbau dan rasa sedikit
manis, stabil di udara, tetapi mudah menyerap
bau FI IV, 9??"
d. 5elarutan : Mudah atau pelan+
pelan larut dalam air, mudah larut dalam air
mendidih, sangat sukar larut dalam etanol,
tidak larut dalam kloroform dan eter. FI IV,
9??"
e. Inkompatibilitas : *iendapkan oleh
asam Sco!elleJs, 92D"
/. P!r$itun*an D+sis
,. Asam As!ti"sa"isat
*= anak B (- B 0 mg 70 mg@tahun - (,7 tahun
B ?0 mg 27 mg
( hr B (0 mg &90 mg@tahun - (,7 thn
B &90 mg %?9 mg
*M anak B (- B n - *M *e/asa
(0
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
8/32
(? - (000 mg B (&0 mg
(0
( hr B n - *M *e/asa (? - ?000 mg B 270 mg (0 (0
*osis dalam resep
- (- B & - ?0 mg B (70 mg- ( hr B %- (70 B (00 mg
5esimpulan : *osis #!er dosis karena dosis diatas dosis
maksimum
;ekomendasi : *osis diturunkan sesuai dosis lazim menjadi(- B & - 0 mg B (00 mg
( hr B % - (00 mg B %00 mg
'erbaikan ;esep
;@ )spirin 0 mg"
Alisin (0 mg"
5armin >s
M.F 'ul! d.t.d no. S.t.d.d. pul! I '.4
D. P!nim#an*an Ba$an
(. )sam )setilsalisilat B (00 mg@tab - (0 B (000 mg untuk (0 bungkus
( tab B (00 mg ( bungkus B (000 mg : (0 B 0,( g
&. Alisin B & - (0 mg B &0 mg - (0 B &00 mg
%. 5armin B 0,0& g B & mg
9. =aktosa B (0 - 0," (K0,&K0,0&"
B %,DD g B %.DD mg B %.D0 mg
5arena jumlah karmin diba/ah 0 mg, harus dilakukan pengenceran :
- imbang 5armin 0 mg
- imbang S= 90 mg K
6o II
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
9/32
00 mg
L *ari campuran 00 mg tersebut, diambil :
& mg - 00 mg B &0 mg
0 mg
$asil pengenceran B &0 mg
Sisa pengenceran B &0 mg dibungus tersendiri"
E. /ara K!rja
(. Sediakan alat dan bahan.
&. imbang bahan yang diperlukan sesuai perhitungan.
%. *ibuat pengenceran karmin. *iambil &0 mg, disisihkan sisanya
dibungkus tersendiri &0 mg"
9. Masukkan glisina didalam mortir, ditambahkan sebagian laktosa, gerus
hingga homogen dan keluarkan.
. *imasukkan aspirin didalam mortir, tambahkan sisa laktosa, gerus hingga
halus dan homogen, tambahkan dan campuran no.9
7. *imasukkan hasil pengenceran karmin &0 mg" dalam mortir, gerus
hingga homogen.
D. Serbuk dibagi menjadi & bagian yang sama dengan penimbangan masing+
masing bagian dibagi menjadi bagian sama banyak dan dibungkus
?. Serbuk dikemas rapi dan diberi etiket putih.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
10/32
0. P!nandaan (Etik!t Puti$
1. Edukasi
(. #bat ini sebagai obat demam, meringankan nyeri, nyeri kepala, nyeri gigi
dan lain+lain.
&. #bat ini diminum % - sehari ( bungkus, pagi, siang dan malam, sesudah
makan.
%. #bat ini disimpan ditempat sejuk dan kering
9.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
11/32
dr. Galuh
Jl. Lambung Mangkurat no 129 SamarindaSIP : 157/!/19"9
Smd# 17 S$%t 2&11
'/ lo(o )$dak *$ka(il5
+dd$
P$%%$rmint ,ilgtt I
S.u.$
Pro : $ndra
A. R!s! As"i 2 Standar & ;@ 1edak ekacil IS# 9, %?%"
,. R!s! as"i
(. )sam )setilsalisilat ( 3
&. 1alsam peru 0, 3
%. 5amper 0, 3
9. Mentol 0, 3
. Seng #ksida 3
-. K!"!n*kaan r!s!
+ 'araf dokter tidak tertera
+ )lamat pasien tidak tertera
+ Emur pasien tidak tertera
. P!n**+"+n*an +#at
# :
A :
C:
1 : )sam Salisilat, 1alsam peru, 5amter, Menthol dan n#.
3. K+m+sisi #a$an
*alam ( bungkus mengandung:
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
12/32
(. )sam salisilat 0,0 g
&. 1alsam peru 0,0& g
%. 5amper 0,0& g9. Mentol 0,0& g
. Seng #ksida 0,& g
B. Uraian Ba$an
,. Asam As!ti"sa"isi"at
a. Sinonim : )cidum )cetylsalicylicum, )setosal FI III, 9%"
b. 5hasiat : + )nalgetikum : #bat yang menghilangkan
rasa nyeri tanpa menimbulkan ketidaksadaran
)nsel, 7%9".
+ )ntipiretikum : obat yang menormalkan suhu
tubuh pada saat demam )nsel, 7%?".
c. 'amerian : $ablur tidak ber/arna atau serbuk hablur putihG
tidak berbau atau hampir tidak berbauG rasa asam
F( III, 9%".
d. Farmakologi : )nti+demam kuat dan pada dosis rendah sekali
90mg" berdaya mengahambat agregasi trombosit
##', &2?".
e. 5elarutan : )gak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol
23" G larut dalam kloroform dan dalam eter.
f. Inkompatibilitas : 1ila bercampur dengan asam borat akan membentuk
asam borasalisilat yang mudah larut dan rasa pahit.
1ila bercampur dengan n# akan membentuksemen.
&. Ba"samum P!ru)ianum
a. Sinonim : 1alsam 'eru FI III, (0&"
b. 5hasiat : 5eratolitikum, )nti iritansia FI III, (0&"
c. Farmakologi : *enaturasi protein mikroorganisme, lalu
pengendapan protein dalam protoplasma, setelah
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
13/32
itu protein dioksidasi, mengganggu pada sistem
dan proses enzim dan akhirnya terjadi modifikasi
dinding sel atau membransitoplasma
desinfektansia dengan akti!itas permukaan".
d. 'emerian : 4airan kental, lengket t idak berserat, coklat tua
dalam lapisan tipis ber/arna coklat, transparan
kemerahan, bau aromatik khas menyerupai
!anilin. FI III, (0&"
e. 5elarutan : =arut dalam kloroform, sukar larut dalam eter,
dalam eter minyak tanah dan dalam asam asetat
glasial. FI III, (0&"
f. Inkompatibilitas : *engan minyakG tidak tersatukan.
. /am$+ra
a. Sinonim : 5amper FI III,(%0"
b. 5hasiat : )nti iritan FI III,(%0"
Entuk membunuh mikroorganisme
c. 'emerian : $ablur butir atau massa hablur G
idak ber/arna atau putih G bau khas G tajam G rasa
pedas dan aromatik FI III,(%0".
d. 5elarutan : =arut dalam D00 bagian air, D
bagian etanol 23", dalam 0,& bagian kloroform.
Sangat mudah larut dalam eter. =arut dalam
minyak lemak.
e. Inkompatibilitas : )kan meleleh bila
bercampur dengan asam benzoat, guala coli,
carbonas, diuretinum dan chlolari $ydras.
3. M!nt$+"um
a. Sinonim : Mentol, Minyak 'okok FI
III, %7&"
b. 5hasiat : )nti iritasi FI III, %7&"
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
14/32
c. 'emerian : $ablur berbentuk jarum atau
prisma, tidak ber/arna, bau tajam seperti
minyak permen, rasa panas dan aromatik diikuti
rasa dingin. FI III, %7&"
d. 5elarutan : Sukar larut dalam air, sangat
mudah larut dalam etanol 2 3" dalam
kloroform dan dalam eter, mudah larut dalam
parafin cair dan dalam minyak aksiri. FI III,
%7&"
e. Inkompatibilitas : *alam larutan
spiritus, kalau di-ampur dengan air atau jika
kadar alkoholnya terlampau rendah, mentol
akan memisah. FI III, %7&"
4. 5in6i +7'dum
a. Sinonim : Seng oksida F( III,7%7"
b. 5hasiat : )ntiseptikum lokal F( III,7%D"
c. 'emerian : Serbuk amorf, sangat halusGputihatau putih kekuningan G tiadak berbau G tidak
berasa,lambat laun menyerap karbondioksida
dari udara F( III,7%7"
d. 5elarutan : 'raktis tidak larut dalam ain
dan dalam etanol 23" 'GII larut dalam asam
mineral encer dan dalam larutan alkali
hidroksida. F( III,7%7"
e. Inkompatibilitas : )pabila bercampur dengan asam salisilat akan membentuk senya/a
padat berupa semen".
8. O"!um M!nt$a!
a. Sinonim : Minyak permen FI III, 9?"
b. 5hasiat : at tambahanG karminatifum
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
15/32
c. 'emerian : 4airan, tidak ber/arna, kuning pucat atau
kuning kehijauan, bau aromatik, rada pedas dan
hangat, kemudian digin.
d. 5elarutan : *alam etanol larut dalam 9 bagian !olume
etanol D0 3".
/. P!nim#an*an #a$an
(. )sam salisilat B (3 - B 0,0 g B 0 mg
&. 1alsam 'eru B 0,3 - B 0,0& g B & mg
%. 5amfer B 0,3 - B 0,0& g B & mg
9. Mentol B 0,3 - B 0,0& g B & mg. Seng #ksida B 3 - B 0,& g B & mg
7. #leum Menthae B ( tetes
5arena jumlah 5emfer diba/ah 0 mg, harus dilakukan pengenceran :
- imbang 5amfer 0 mg
- imbang S= 90 mg K
00 mg
L *ari campuran 00 mg tersebut, diambil :
& mg - 00 mg B &0 mg
0 mg
$asil pengenceran B &0 mg
Sisa pengenceran B &0 mg dibungus tersendiri"
5arena jumlah mentol diba/ah 0 mg, harus dilakukan pengenceran :
- imbang Mentol 0 mg
- imbang S= 90 mg K
00 mg
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
16/32
Laboraturium arma$tika aar +kad$mi armai Samarinda
+%t : $dri )a0ar
o.IIgl : 17 S$%t 2&11
$ndra
aburkan %ada bagian 0ang gatal 3t$riritai4
,)+ L!+'
L *ari campuran 00 mg tersebut, diambil :
& mg - 00 mg B &0 mg0 mg
$asil pengenceran B &0 mg
Sisa pengenceran B &0 mg dibungus tersendiri"
E. /ara k!rja
(. *isiapkan alat dan bahan
&. *itimbang bahan+bahan yang diperlukan sesuai perhitungan n# diayak
terlebih dahulu"
%. *imasukkan asam salisilat dan balsam peru dalam mortir, lalu di tetesi
etanol 23 &+% tetes, gerus hingga larut dan homogen, dikeringkan degan
sebagian n# gerus hingga homogen, lalu dikeluarkan dari mortir
4ampuran ( "
9. *imasukkan pengenceran camphora dalam mortir lalu ditambahkan
pengenceran mentol gerus hingga larut dan homogen, lalu keringkan
dengan sisa n# gerus hingga homogen.
. *imasukkan campuran ( kedalam mortir gerus hingga halus dan
homogen.
7. *itambahkan #leum Menthae 'erpemint #il " ( tetes kedalam mortir
gerus hingga homogen.
D. *itimbang pot kemas sebelum dan sesudah diisi bedak tabur, dihitung
selisih.
?. *ikemas dalam pot dan diberi etiket biru.
0. P!nandaan
Etik!t #iru
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
17/32
1. Edukasi
(. Fungsi obat ini adalah untuk mengatasi iritasi yang disebabkan gatal+gatal.
&. 4ara pemakaian ditaburkan dibagian yang teriritasi.
%. idak ada efek samping tetapi jika terjadi iritasi berlebih, hentikan
pemakaian obat dan hubungin dokter.
9. *isimpan ditempat yang sejuk dan kering jauhkan dari jangkauan anak+
anak.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
18/32
dr. Galuh
Jl. LambungMangkurat no 129 Samarinda
SIP : 157/!/19"9
Smd# 17 S$%t 2&11
'/Pul. +PL in$ 6$na$tinno
+dd$ %ro doi ing
86$dhrin tab1/2
M.6. %ul. o.
S. 1-&-1
Pro : 'atih 35 th4
R!s!
A. R!s! As"i
,. R!s! Standar
;@ 'ul! )'= sine fenasetin F#I, (277, hal (%D"
5omposisi terdiri dari :
)sam )setilsalisilat 0,&
Fenobarbital 0,%
-. K!"!n*kaan R!s!
- 'araf dokter tidak tertera- )lamat pasien tidak tertera
. P!n**+"+n*an O#at
# B
A B Fenobarbital 'sikotropika",
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
19/32
c. Sinonim : )cidum )cetylsalicylicum, )setosal FI III, 9%"
d. 5hasiat : + )nalgetikum : #bat yang menghilangkanrasa nyeri tanpa menimbulkan ketidaksadaran
)nsel, 7%9".
+ )ntipiretikum : obat yang menormalkan suhu
tubuh pada saat demam )nsel, 7%?".
c. 'amerian : $ablur tidak ber/arna atau serbuk hablur putihG
tidak berbau atau hampir tidak berbauG rasa asam
F( III, 9%".
d. Farmakologi : )nti+demam kuat dan pada dosis rendah sekali
90mg" berdaya mengahambat agregasi trombosit
##', &2?".
e. 5elarutan : )gak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol
23" G larut dalam kloroform dan dalam eter.
f. *osis : *= (- B 90 mg 0 mg @ tahun
( hari B (&0 mg &00 mg @ tahun
*M de/asa
(- B (000 mg( hari B ?000 mg
g. Inkompatibilitas : )pabila bercampur dengan alkali akan tejadi
penyabunan dan pemisahan akan membentuk asam
asetat dan garam salisilat", dan bila bercampur
dengan anti dopyrin akan meleleh dan ber/arna
kuning.
-. P$!n+#ar#ita"um
a. Sinonim : Fenobarbital, =uminal FI III, 9?("
b. 5hasiat : $ipopuotikum, sedati!um
c. Famakologi : Memperkua efek A)1)$,
kemudian menghambat kerjanya aspartat dan
gliutaman memblokir saluran+saluran 6a, 5, 4a
kemudain meningkatkan ambang serang dengan
jalan menstabilkan membran sel, mencegah
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
20/32
timbulnya muatan up normal dipangkalnya dlam
SS', kemudian terakhir menghindari menjalannya
hiperaktifitas muatan listrik" tersebut pada neuron
otak lainnya.
d. 'emerian : $ablur @ sendok hablur, putih
tidak berbau, rasa agak pahit.
e. 5elarutan : Sangat sukar larut dalam air,
larut dalam etanol 23", dalam eter, daam larutan
alkali karbonat.
f. *osis : *= (- B ( mg &0 mg
( hr B 9 mg ?0 mg
*M (- B %00 mg
( hr B 700 mg
g. Inkompatibilitas : )rgenti 6itras G #pa lesensi
karena terbentuk luminal )g
)miinofilin G kertas pembungkus dalam serbuk akan
ber/arna kuning, jika tidak disimpan dalam tempat
yang kering sempurna, tetapi serbuknya tetap
ber/arna putih
. E$!drini H'dr+6$"+ridum
a. Sinonim :
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
21/32
e. 5elarutan : =arut dalm lebih kurang 9
bagian air, dalam lebih kurang (9 bagian etanol
23" praktis tidak larut dalam eter. FI II, &%7"
f. Inkompatibilitas : *icampur dengan asetosal
menjadi basah meleleh. *icampur dengan mentol
dan phenobarbital akan menjadi basah. *icampur
dengan ekstra belladone akan lengket, ber/arna
kuning dan menyerupai amin.
g. *osis : *= (- B 0,? mg@kg (7 mg@kg
dibagi dalam 9 dosis "
( hr B 0,& mg@kg 9 mg@kg
*M *e/asa
(- B 0 mg
( hr B (0 mg
/. P!r$itun*an D+sis
,. Asirin
*= ( - B 90 mg 0 mg@tahun - tahun
B &00 mg &0 mg
( hr B (&0 mg &00 mg@tahun - tahun
B 700 mg (000 mg
*M (- B n - *M
n K (&
B - (000 mg
K (&
B &29,( mg
( hr B n - *M
n K (&
B - ?000 mg
K (&
B &%&,2 mg
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
22/32
*osis dalam resep (- : ( - @(0 0,&" B ( - 0,( B 0,( g
B (00 mg
( hr : & - 0,( B 0,&B &00 mg
5esimpulan : *osis subterapi karena dosis diba/ah dosis lazim
;ekomendasi : *osis dinaikkan sesuai dosis lazim menjadi
(- B (- @(0 - 0,? B (- 0,&2 B &20 mg
( hr B & - 0,&2 B 0,? B ?0 mg
supaya mendekati dosis lazim seharinya"
-. 0!n+#ar#ita"
*= (- : ( mg &0 mg
( $r : 9 mg ?0 mg
*M (- : n - *M
n K (&B - %00 mg B ??,& mg
K (&
( $r : n - *M
n K (&
B - 700 mg B (D7, mg
K (&
*osis dalam resep (- B ( - @(0 0,0%" B ( mg
( hr B & - ( mg B %0 mg
5esimpulan : *osis dalam resep ini sub terapi karena diba/ah dosis lazim
;ekomendasi : *osis dinaikkan sesuai dengan dosis lazim
(- B ( - @(0 0,0" B 0,0& B & mg
( $r B & - & mg B 0 mg
diambil 0,0 untuk mencapai *= ( hari dan bahan dapat ditimbang "
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
23/32
. E9!drin
Emur anak tahun, berat badannya (9,& kg IS# 9&, 99"
*= (- : 0,& mg@kg + 9 mg@kg
B 0,& mg@kg (9,& kg" + 9 mg@kg (9,& kg"
B &,?9 mg + 7,? mg
( $r : 0,? mg@kg + (7mg@kg
B 0,? mg@kg (9,& kg" + (7mg@kg (9,& kg"
B ((,%7 mg + &&D,& mg
*M (- : n - *M
n K (&
B - 0 mg B (9,D mg
K (&
( $r : n - *M
n K (&
B - (0 mg B 99,( mg
K (&
*osis dalam resep (- B N tab - & mg@tab B (&, mg
( hr B & - (&, mg B & mg
5esimpulan : *osis dalam resep ini adalah terapi karena berada dalam rentang
*= dan *M.
'erbaikan ;esep
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
24/32
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
25/32
D. *ikemas dengan sak plastik dan diberi etiket putih.
0. P!nandaan
Etik!t Puti$
1. K+ns!"in*2Edukasi
(. #bat ini berfungsi sebagai obat demam, obat nyeri sakit kepala dan sakit
gigi, dll" dan juga sebagai obat sesak nafas asma".
&. #bat ini diminum & kali sehari ( bugkus, pagi dan malam hari dan
diminum sesudah makan.
%. *isimpan ditempat yang sejuk dan kering.
9.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
26/32
IV.PEMBAHASAN
RESEP ,
'ada praktikum kali ini membuat sediaan serbuk bagi pul!eres", yaitu
serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dan di bungkus dengan
kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum FI
edisi III, &%".
'ada resep ini bahan+bahannya adalah loco Inzana ab yang komposisinya
terdiri dari )spirin, Alisina dan ditambah kan karmin sebagai pengenceran.
)setosal adalah obat anti+nyeri tertua, yang sampai kini paling banyak digunakan
di seluruh dunia. at ini juga berkhasiat anti+demam kuat O pada dosis rendah
sekali 90 mg" berdaya menghambat agregasi trombosit. ;eabsorpsinya cepat dan
praktis lengkap, terutama di bagian pertama duodenum usus (& jari". 6amun,
karena bersifat asam, sebagian zat diserap pula dilambung.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
27/32
dikurangi melalui kombinasi dengan suatu antasido Mg# aluminium hidroksida,
4a4#%" atau digunakan garam kalsiumnya. Selain itu asetosal menimbulkan efek
spesifik, seperti reaksi alergi kulit dan tinitus telinga berdengung" pada dosis
lebih tinggi.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
28/32
Entuk inc #-ydum dan alc diayak terlebih dahulu sebelum ditimbang.
inc #-ydum diayak dengan pengayak no. (00 yaitu ayakan untuk serbuk halus.
5arena inc #-ydum higroskopis atau menyerap karbondioksida di udara, agar
tidak membentuk n#% yang akan menggumpal dan membuat sediaan menjadi
tidak halus. Sedangkan alc diayak dengan pengayak no. (&0 yaitu ayakan untuk
serbuk sangat halus IM#, hal.%%". 'engayakan sediaan ini bertujuan untuk
menghilangkan butiran kasar, karena pada bedak tabur tidak boleh ada butiran
kasar yang dapat mengiritasi kulit.
4amphora dan Menthol termasuk bahan yang bersifat eutektikum, yaitu
bahan yang memiliki titik lebur rendah, sehingga dalam pengerjaannya Menthol
dan 4amphora digerus bersamaan sampai mencair, ini juga memudahkan
pengerjaan sediaan ini. Setelah campuran ini mencair dikeringkan dengan Seng
#ksida dan gerus hingga homogen. =akukan jugan pada )setosal dan 1alsam
'eru digerus hingga homogen dan tambahkan etanol 23" dan keringkan dengan
sisa n#. 4ampurkan campuran 5amferKMentol dan )setosalK1alsam 'eru dan
tambahkan 'epermint oil ( tetes gerus hingga homogen. *ikeluarkan dandimasukkan ke dalam pot yang sudah ditimbang pot kosongnya. 5emudian
ditimbang berat akhir pot dan diberi etiket biru untuk pemakaian luar. 'enggunaan
obat ini dengan cara menaburkan tipis+tipis pada bagian yang sakit dan tidak
boleh untuk kulit yang terbuka.
RESEP
'ada praktikum farmasetika dasar, praktikan membuat sediaan berupa serbuk.
'ada resep % praktikan membuat sediaan dengan menggunakan bahan )sam
)setilsalisiat, Fenobarbital,
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
29/32
- Anti!ritikum : obat yang menormalkan suhu tubuh pada saat
demam.
Fenobarbital berfungsi sebagai hipotikum dan sedati!um
Fenobarbital adalah senya/a hipnotik. Entuk mengatasi efek
hipnotiknya, obat ini dapat dikombinasikan dengan kofein. ;eabsorpsinya
di usus baik D0+203", maka dosisnya dapat diberikan sekaligus sehari.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
30/32
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah menjalani praktikum, praktikan dapat mengambil kesimpulan
bah/a sediaan serbuk !rtamamengandung )sam )setilsalisilat dan Alisina,
yang dibuat sebanyak (0 bungkus dan hasilnya sudah mendapatkan efek terapi.
5hasiatnya adalah sebagai obat demam, meringankan nyeri, nyeri kepala, nyeri
gigi dll. *iminum % kali sehari ( bungkus sesudah makan. *isimpan ditempat
yang kering dan sejuk.
Setelah menjalani praktikum, praktikan dapat mengambil kesimpulan bah/a
sediaan serbuk k!dua mengandung 4amphora, inci #-ydum, 1alsam 'eru,
)cid. Salyc, dan Mentol yang dikemas dalam pot karena sebagai obat tabur dan
sediaan yang dihasilkan sudah homogen. ang berkhasiat sebagai obat tabur untukmengatasi iritasi yang disebabkan gatal+gatal pada tubuh dengan cara ditabutkan
sedikit demi sedikit. *isimpan ditempat yang kering.
5esimpulan dari resep % adalah bah/a sediaan serbuk k!ti*a mengandung
Fenobarbital,
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
31/32
(. 'erhitungan dosis harus tepat dan akurat, karena praktikan tidak dapat
menggunakan dosis subterapi ataupun o!er dosis.
&. 1erhati+hati dalam membuat sediaan agar sediaan yang dihasilkan sesuai
dengan yang diharapkan.
%. 'enimbangan harus cermat dalam menmbang sediaan dan juga menggunakan
timbangan yang sesuai.
9. Aunakan /aktu dengan sebaik mungkin.
. 1erhati+hati dalam menggunakan alat+alat praktikum.
8/10/2019 Laporan II Praktikum Farmasetika
32/32
Top Related