Laporan Kasus
Gastroenteritis Akut
Nessa Rahmadini Fajri
Identitas PasienNama pasien : Tn. E
Usia : 58 tahunJenis kelamin : Laki-LakiAlamat : Dusun Cilengkong
RT/RW 11/06 Desa Neglasari Kec. Banjar
Kota Banjar Kunjungan ke puskesmas : Rabu, 1 April 2015
Anamnesis Keluhan UtamaBAB mencret sudah 5 kali sejak semalam sebelum berobat ke puskesmas
Keluhan Tambahan BAB dengan konsistensi cair, sebanyak ± 1 gelas setiap kali BAB, tidak disertai lendir dan darah. Pasien mengeluh demam semalam saat malam sebelum berobat. Pasien mengeluh pusing dan lemas. Pasien mengeluh muntah sebanyak 2 kali.
Riwayat Penyakit DahuluPasien pernah mengalami BAB mencret sebelumnya Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien pernah ada yang mengalami BAB mencret Riwayat PengobatanPasien belum mengkonsumsi obat sebelum berobat ke puskesmas
Riwayat allergiPasien allergi terhadap cuaca Riwayat psikososialPasien suka mengkonsumsi kopi dan teh. Pasien merokok.
Keadaan umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Compos mentisTanda vital
Suhu : 36,80 CNadi : 72 x/menit, reguller, kuat angkatRR : 18 x/menit TD : 120/70 mmHg
Pemeriksaan Fisik
Kepala
• Tidak ada tanda alopesia• Dalam batas normal
Mata
• Tidak ada madarosis• Sclera ikterik (-), Conjungtiva anemis (-)• Dalam batas normal
Hidung
• Tidak ada perdarahan ataupun sekret• Dalam batas normal
Telinga
• Tidak ada perdarahan ataupun sekret• Dalam batas normal
Mulut
• Tidak ada stomatitis, tidak ada bagian hiperemis, lidah bersih
• Dalam batas normal
Leher
• Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid• Dalam batas normal
Dada
• Inspeksi: dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan• Palpasi : dalam batas normal• Perkusi :dalam batas normal• Auskultasi :terdengar bunyi vesikuler di seluruh lapang paru, tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen
• Inspeksi : tidak terlihat adanya ascites, dalam batas normal• Palpasi : CRT (<2detik),dalam batas normal• Perkusi : perutkembung, hipertimpani• Auskultasi : bising usus 15x/menit
Resume Status PasienSeorang pasien laki-laki, 58 tahun datang ke
balai pengobatan umum Puskesmas Situbatu. Pasien datang dengan keluhan BAB mencret, 5x sejak malam sebelum datang ke puskesmas, pasien BAB dengan konsistensi cair sebanyak ± 1 gelas setiap kali BAB. Pasien mengeluh demam pada malam hari sebelum datang ke puskesmas. Pasien mengeluh pusing dan lemas.
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen • Perkusi : Perut kembung, hipertimpani• Auskultasi : bising usus 15x/menit
Pemeriksaan Penunjang yang dianjurkan
a. Darah rutin (lekosit) untuk memastikan adanya infeksi dan keadaan elektrolit tubuh
b. Feses lengkap (termasuk analisa mikrobiologi) untuk menentukan penyebab
Diagnosis DD
1. Gastroenteritis Akut2. Disentri
WD3. Gastroenteritis Akut
Penatalaksanaan
REHIDRASI
Antidiare
Antasid
Oralit : Berikan 400 ml (2 gelas) setiap habis BABEdukasi pemberian untuk mencegah terjadinya mual muntah
Jika diperlukan
Medikamentosa :• Oralit sachet No. VI
• Antasid tab No. X, 3 x 1
Non medikamentosa :• Hindari minuman yang mengandung
alkohol atau kafein, karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi usus.
• Makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang tidak mengandung gas, dan mudah
dicerna.
Tinjauan Pustaka
penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir
Definisi
1. Faktor infeksius : • Virus (rotavirus, enterovirus,
adenovirus)• Bakteri (S. Shigella, E. Coli)
2. Faktor non-infeksuis :• Malbasrobsi• Faktor makanan• Faktor psikologis
Etiologi
1. Gangguan osmoticAdanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul gastroenteritis.2. Gangguan sekresiAkibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul gastroenteritis kerena peningkatan isi lumen usus.3. Gangguan motilitas ususHiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul gastroenteritis. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul gastroenteritis pula.
Patofisiologi
Diare Muntah Demam Nyeri abdomen Membran mukosa mulut dan bibir kering Kehilangan berat badan Tidak nafsu makan Badan terasa lemas
Gejala Klinis
WHO telah menetapkan 4 unsur utama dalam penanggulangan diare akut yaitu:1. Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral (URO)
untuk mencegah maupun mengobati dehidrasi.2. Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa,
terutama ASI, selamadiare dan dalam masa penyembuhan.
3. Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun antimikroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau terbukti giardiasis atau amubiasis.
4. Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta keluarganyatentang upaya rehidrasi oral di rumah, tanda-tanda untuk merujuk dancara mencegah diare di masa yang akan datang.
−Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penatalaksanaan
Pada penderita diare dengan dehidrasi ringan – sedang (Terapi B) :
Oralit diberikan 75 ml/kg BB dalam 3 jam
Jika pasien muntah (karena pemberian cairan terlalu cepat), tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih lambat
Tentukan diare dengan atau tanpa dehidrasi…
Pada penderita diare dengan dehidrasi berat ( Terapi C ) :
Diberikan Ringer Laktat 100 ml yang terbagi dalam beberapa waktu
Setiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak membaik tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau tiga jam (pasien lebih tua), pasien kembali di periksa
Pada penderita diare tanpa dehidrasi: ( Terapi A )
Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan setiap habis BAB
Anak < 1 thn: 50 – 100 ml
Anak 1 – 4 thn: 100 – 200 ml.
Anak > 5 tahun: 200 – 300 ml
Dewasa: 300 – 400 ml
Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
Top Related