TRAUMA TORAKS
KULIAH KLASIKALSub. Lab. Bedah Toraks KardiovaskularRSU Dr.Soetomo / FK Unair
STAF PENGAJAR Prof.Dr. med. Puruhito, SpB(K)TKVSetiono Basuki, SpB(K)TKVProf. DR. Paul Tahalele, SpB(K)TKVAgung Prasmono, SpB(K)TKVHeru Koesbianto, SpB(K)TKVHeroe Soebroto, SpB(K)TKVBEDAH TORKS KARDIOVASKULAR
- Mengenal berbagai trauma toraks, baik yang mengancam jiwa ataupun tidak - Mengetahui komplikasi yang terjadi akibat trauma toraks - Melakukan tindakan pertolongan darurat pada kasus yang mengancam jiwaTUJUAN
- Setiap 4 trauma, 1 adalah trauma toraks - Mortalitas 10% mayoritas di RS - Operasi : - trauma tumpul < 10% - trauma tajam 15 30%
Trauma toraks dengan trauma lain - Amerika : 372 kasus/tahun 27% cedera ekstremitas 15% cedera otak 24% cedera traktus digestivus - Surabaya: 149 kasus/tahun 19% cedera ekstremitas 14% cedera otak 9% cedera traktus digestivus
Rongga toraks dilindungi oleh : - kosta - vertebrae - sternum - diafragma - muskulus ANATOMI
Dari anterior : OS. Sternum OS. Costae M. pectoralis mayor M. pectoralis minor M. obliquus externus M. serratus anterior M. intercostalis M. transversus thoracisANATOMI
Dari samping : Os. Scapula sisi depan, M.intercostalisDari posterior - Os. Scapula - Col. Vertebralis - M. trapezius - M. latissimus dorsi - M. rhomboideus - M. intercostalis - M. serratus posterior
Fisiologi nafas:
Aktif :pada waktu inspirasi Pasif :pada waktu ekspirasi
Empat fungsi nafas:
Ventilasi Distribusi Difusi Perfusiaktifpasif
VENTILASIDISTRIBUSIDIFFUSIPERFUSIEMPAT FUNGSI NAFAS
Ventilasi TANPA PERFUSI Perfusi TANPA VENTILASI
- Kegagalan ventilasi - Kegagalan pertukaran gas / difusi - Kegagalan sirkulasi karena perubahan hemodinamika
Hipoksia hipoperfusi jaringan / seluler sitokin SIRS MODS MOF Hipoperfusi splanchnic translokasi bakteri/endotoksin ke sirkulasi sistemikPATOFISIOLOGI TRAUMA TORAKS
Kegawatan : - mengancam jiwa - potensial mengancam jiwa
Jenis trauma : - trauma tumpul - trauma tajamPEMBAGIAN UMUM TRAUMA TORAKS
Trauma tumpul Biomekanik : - stress - kompresi - peregangan Kosta : - fraktur akan kembali ke posisi semula m.interkostalisTRAUMA TUMPUL
fraktur kostaflail chestfraktur sternumkontusio parupneumotorakshematotoraksruptur bronkhushematoperikardium tamponade jantungAKIBAT TRAUMA TUMPUL
Fraktur kosta Perhatikan : - jumlah - lokasi - komplikasi
Diagnosa : - fisik - radiologis
Perhatikan : - fraktur kosta 1-3 : - trauma besar - cedera organ lain - mortalitas tinggi - fraktur kosta 4-9 : - kontusio paru - pneumotoraks - fraktur kosta 10-11 : - organ intra abd.
Proyeksi bayangan rongga toraks dari anterior :
Kanan : costae 6-7 mengenai hepar Kiri : costae 6-7 mengenai lien dan gaster
Proyeksi bayangan rongga toraks dari posterior :costae 11-12 mengenai ginjal
TINDAKAN AWAL - Oksigenasi - Nyeri : - analgetika - lokal / blok anestesi - Observasi adanya komplikasi akibat fraktur kosta, terutama fraktur kosta multipel
Lokasi pungsi anestesi lokal
- Plate & screw - Wire - Clips / staples
* Tidak dianjurkan memakai alat-alat yang menghambat gerakan nafas.TINDAKAN DEFINITIF
123a3b4
1234
INSTRUMENT SHAPP KLIP
SHAPP KLIP
Fraktur sternum - Trauma langsung pada sternum (terbentur steer mobil) - Nyeri - DeformitasDiagnose : - klinis - foto toraks lateralPerhatikan komplikasi pada jantung
2. Flail chest - Fraktur kosta >2 berturutan dgn level yang samadd.dada tdk mampu menjalankan fungsi nafas (Fr. Costae multiple & Segmental) - Gerakan paradoksal : - inspirasi segmen fraktur masuk - ekspirasi segmen fraktur keluar - Trauma besar perhatikan komplikasi pada organ intra thorakal
Tindakan awal - Perhatikan adanya trauma lain (multipel) - Oksigenasi ventilasi - Analgetika - Cegah gerakan paradoksal
Tindakan definitif- Sama dengan fraktur kosta :dengan pemasangan coste klip /SHAPP Klip
Perhatikan :
- akibat dari flail chest kerusakan paru kontusio pulmonum hipoksia - Tindakan definitif : - Oksigenasi - kembangkan paru - cairan - analgetik
3. Pneumotoraks a. Tension b. Simple c. Opena. Tension pneumotoraks Dx. ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, bukan radiologis
Adanya mekanisme ventil/katub satu arahParu kolaps total,mediastinum terdorongKlinis : - sesak / sianosis - nyeri dada - perkusi hipersonor - ausk. suara nafas hilang - trakhea terdorong - vena jugularis menonjol/ terbendung
Tindakan segera - Alat : jarum infus no.F-14/16 - Lokasi : sela iga II,ditengah klavikula - Cara : jarum ditusukkan sampai udara keluar, jarum logam dikeluarkan dan plastik (sheat) ditinggalkan - Prinsip : buat tension menjadi simpel pneumotoraks segera pasang toraks drain
b. Simple pneumotoraks Klinis : - sesak - suara nafas menurun - hipersonor - gerakan dada yang sakit tertinggal Tindakan definitif : - toraks drain
C. Open pneumotoraks Ada hubungan antara rongga pleura dgn.udara luar Bila defek >2/3 trakhea paru kolaps Tindakan awal : - oksigenasi - tutup defek dengan kasa/plastik diples ter pada 3 sisi
Tindakan definitif : - Jahit defek lapis demi lapis (air tight) - atasi komplikasi : - toraks drain - torakotomi, bila ada indikasi / kelainan anatomis di organ intra torakal yang memerlukan koreksi bedah.
4. Hematotoraks Adanya darah pada rongga pleura akibat trauma toraks - Klinis : - sesak - suara nafas menurun/hilang - redup - gerakan dada tertinggal - anemis / syok - Masif : - Jugularis menonjol / tidak & trakhea terdorong.
- Tindakan awal : - oksigenasi - balans cairan - Tindakan definitif : - pasang toraks drain WSD bila : - darah > 800 cc (15%) - darah 3-5cc/kgBB/jam 2 4 jam torakotomi cari kausa
Ringan Sedang MasifHematotoraks
Perhatikan : Luka tusuk / tembak diantara papila mama dan diantara skapula, kemungkinan besar perlu tindakan torakotomi. pembuluh darah besar struktur di hilus jantung
5. Tamponade jantung trias beck : - hipotensi, Nadi paradoxal - Vena Jugularis terbendung - suara jantung menjauh - Kausa : - tumpul trauma langsung sternum - tajam
Perikardium robek perdarahan masif syokPerikardium intak perdara han tamponade jantung
- Tindakan awal : - oksigenasi - resusitasi cairan
- Tindakan definitif : - perikardiosentesis - perikardiotomi * Open * Torakoskopi
Xypoid kiri arah ujung skapula kiri, 45 derajad* Pasang EKG !
Cedera pada diafragma - Penyebab : - trauma tumpul besar efek kantung kertas - trauma tajam kecil besar - Sering pada diafragma kirihernia diafragmatika traumatika - Klinis : - sesak - tanda ileus obstruksi
Hernia DiafragmaGambaran diafragma hilang- Adanya udara dengan batas tegas
- Diagnosa : - klinis - pasang NG tube - radiologis / kontras - Tindakan : - segera dilakukan operasi
- Pembedahan hernia diafragmatika : - Torakotomi - Laparotomi
Penjahitan satu-satu pada defek mono filamen tidak diserap.
Tehnik pembedahan hernia diafragma
Cedera pada bronkhus Klinis : - Sesak - Batuk darah - Sianosis - Emfisema subkutis / mediastinum Diagnosis : - Klinis - Bronkhoskopi - Radiologi
EMPHYSEMA
Tindakan pertolongan : 1. Subcutan : - Tak ada yang spesifik, - Lihat kausa - Sembuh sendiri - Aspirasi dengan spuit Multiple insisi
2. Mediastinal : - Pasang mediastinal drain
MASSIVE SUB CUTANEUS EMPYSEMA
RUPTURA BRONKUS :Udara masuk ke mediastinum
Emfisema mediastinum
Tindakan sementara : Drenase mediastinum
Tindakan segera - Toraks drain hemato- pneumotoraks - Mediastinostomi pneumomediastinum - Trakheostomi ruptur proksimal - Endotrakheal tube (bronkhoskopi) distal
Trauma tembus jantung Prinsip penanganan : - Diagnosa cepat - Atasi tamponade perikardium - Kontrol perdarahan dengan menutup lubang pada jantung - Segera siapkan darah / transfusi
Diagnose - Luka tembus : - sela iga III kiri - grs.tengah klavikula kiri - linea parasternal kanan - arcus costa kiri - Trias Beck
Tindakan segera - Torakotomi kiri antero lateral - Buka perikardium evakuasi darah - Tutup luka tembus dengan tangan / folley catheter ( balon) traksi ringan - Jahit dengan benang monofilamen yg tidak diserap, jelujur dengan pledged matras
- Penanganan trauma toraks secara umum sesuai dengan kaidah ATLS, dimana toraks menempati urutan setelah airway - Trauma toraks sering terdapat pada pende- rita trauma ganda dan merupakan masalah life threatening - Tindakan yg.relatif sederhana, seperti penu- sukan jarum kontraventil, toraks drain, peri- kardiosintesis merupakan tindakan awal yang penting sebelum dilakukan tindakan definitifRINGKASAN
Top Related