PERIKANAN RAWAI TUNA
TUNA LONGLINE
ILUSTRASI PERIKANAN TUNA
Karakteristik Tuna
Exportable : Komoditi eksporInvisible : Tidak dapat terlihat secara langsung di lautCommon property : Sumberdaya tuna & cakalang di laut merupakan milik umum High risk : Risiko bahaya dalam proses penangkapan tuna & cakalang cukup tinggi Highly perishable : Komoditi tuna & cakalang cepat mengalami pembusukan
Longline merupakan hasil pengembangan teknik pada perikanan pancing. Dimana prinsip yang utama yaitu memasang umpan aseli pada mata pancing, kemudian mempengaruhi ikan agar memangsa umpan yang diletakkan pada mata pancing
DEFINISI :
Rawai tuna (tuna longline) adalah alat tangkap yang disebut dengan pancing yang dioperasikan secara horizontal dan terbentang memanjang dalam perairan yang cukup luas pada kedalaman tertentu, terdiri dari tali utama (main line) yang berangkai dengan tali-tali cabang (branch line) yang dilengkapi pancing dan tersusun dalam unit-unit yang disebut basket
120 GT
TUNA LONGLINE DI BITUNG
KAPAL TUNA LONGLINE TIPE BAGAN SIAPIAPI
JENIS IKAN
HASIL TANGKAPAN :
Tuna
dan
tuna lainnya (Billfish)
MAIN TARGET : IKAN TUNA
MADIDIHANG YELLOWFIN TUNAThunnus albacares
TUNA MATA BESAR BIGEYE TUNAThunnus obesus
MAIN TARGET : IKAN TUNA
ALBAKORA ALBACOREThunnus alalunga
MAIN TARGET : IKAN TUNA
MAIN TARGET : IKAN TUNA
TUNA SIRIP BIRU SELATAN SOUTHERN BLUEFIN TUNAThunnus maccoyii
MAIN TARGET : IKAN TUNA
TUNA SIRIP BIRU UTARANORTHERN BLUEFIN TUNAThunnus thynnus)
MAIN TARGET : IKAN TUNA
TUNA SIRIP HITAM BLACKFIN TUNA Thunnus atlanticus)
TUNA EKOR PANJANG (LONGTAIL TUNA / Thunnus tonggol)
TARGET IKAN HASIL TANGKAPAN
SECOND TARGET (BY-CATCH)
IKAN PEDANG / JANGILUS / TODAK (BROADBILL SWORDFISH / Xiphias gladius)
SETUHUK LORENG (STRIPPED MARLIN / Tetrapturus audax)
SETUHUK HITAM (BLACK MARLIN / Makaira indica)
IKAN LAYARAN / GEULANG PAYUNG (INDO-PASIFIC / Istiophorus orientalis)
TARGET IKAN HASIL TANGKAPAN
SECOND TARGET (BY-CATCH)
SETUHUK PUTIH (INDO-PASIFIC BLUE MARLIN / Makaira mazara)
IKAN TUMBUK (SHORTBILL SPEARFISH / Tetrapturus angustirostris)
CUCUT MARTIL (HAMMERHEAD SHARK / Sphyrna blochii)
CUCUT GERGAJI (SAWFISH / Pristopsis microdon)
ILUSTRASI PERIKANAN TUNA
Hook rate = 8-10 Hook rate = 5-6
Hook rate = 3-4 Hook rate = 1-2
Hasil tangkapan ikan tuna dan billfish, per 100 mata pancing
1952
1958
1964
1980
(Meyers & Worm 2003 vide Purwito Martosubroto, 2005)
Trend hasil tangkapan tuna oleh Indonesia di Samudra India bagian timur
0
50000
100000
150000
200000
250000
30000019
93
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
T A H U N
HA
SIL
TA
NG
KA
PA
N
(TO
N)
AlbacoreBigeye tunaBlack marlinBlue marlinFrigate and bullet tunasIndo-Pacif ic king mackerelIndo-Pacif ic sailf ishKaw akaw aMarlins,sailf ishes,etc. neiNar.-b.Spanish mackerelSkipjack tunaSouthern bluefin tunaStriped marlinSw ordfishTuna-like fishes neiWahooYellow fin tunaTotal
ILUSTRASI PERIKANAN TUNA
(Komisi Tuna Indonesia vide Purwito Martosubroto, 2005)
ILUSTRASI PERIKANAN TUNA
Kondisi Daerah Penangkapan Tuna
Tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus)
tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus) aboard NOAA research vessel Townsend Cromwell in waters adjacent
to Kailua-Kona, Hawaii
Menangkap seekor bigeye tuna dengan alat tangkap longline
Mengangkat tuna dengan jaring
Melepaskan mata pancing dari mulut tuna
Tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus)
Membuat sayatan untuk tagging
Memasukkan tag Menjahit kembali luka yang disayat
Tagging of bigeye tuna (Thunnus obesus)
Tag konvensionalMelepaskan tuna yang sudah di tag
Alat taging dari Northwest Marine Technology Inc.
Sea Surface temperature and bigeye tuna track
Sea Surface temperature and bigeye tuna track
Sea Surface temperature and bigeye tuna track
Sea Surface temperature and bigeye tuna track
Sea Surface temperature and bigeye tuna track
ALAT TANGKAP TUNA LONGLINE
ALAT TANGKAP TUNA LONGLINE
ALAT TANGKAP TUNA LONGLINE
METODE OPERASI PENANGKAPAN
PERSIAPAN OPERASI PENANGKAPAN
MUAT PERBEKALAN
PERSIAPAN UMPAN
IKAN UMPAN DALAM KEADAAN SEGAR (BANDENG, LEMURU, CUMI)
STRUKTUR TUBUH TAHAN DALAM PENANGKAPAN, YAITU SELAMA PERSIAPAN OPERASI PENANGKAPAN DAN SELAMA TERENDAM DALAM AIR
HARGA MURAH ?
JUMLAHNYA BANYAK
MEMILIKI WARNA KULIT YANG TERANG DAN MENGKILAT
BAU CUKUP TAJAM
UKURAN SESUAI (FL 15-25 CM DAN LEBAR 4-5 CM)
PENAMPAKAN BAIK, UMPAN AGAK LEMAS DAN KELIHATAN SEOLAH-OLAH HIDUP JIKA BERADA DALAM AIR KARENA PENGARUH ARUS
METODE OPERASI PENANGKAPAN
PELAKSANAAN OPERASI PENANGKAPAN
OPERASI PENANGKAPAN : SETTING; DRIFTING; HAULING
IDENTIFIKASI FISHING GROUND :
TIME SERIES DATA;
KONDISI OSEANOGRAFI INSITU (SUHU, SALINITAS VIA FAXIMAIL);
SCHOOLING TUNA VIA FISH FINDER
PERSIAPAN SETTING :
PENYIAPAN UMPAN; BRANCH LINE; RADIO BUOY, PELAMPUNG; LIGHT BUOY; PENYAMBUNGAN MAIN LINE
METODE OPERASI PENANGKAPAN
SETTING :
SETTING DILAKUKAN SEKITAR PUKUL 04:00 HINGGA PUKUL 09:00 PAGI; SETTING DILAKUKAN DI BAGIAN BURITAN KAPAL
RADIO BUOY PERTAMA DILEMPARKAN KE LAUT DISUSUL DENGAN 2 PELAMPUNG; MEMASANG SNAP BRANCH LINE PADA MAIN LINE (BEL BERBUNYI); BRANCH LINE DAN MATA PANCING BERUMPAN DILEMPARKAN; SETELAH 7 ATAU 14 KALI BEL BERBUNYI (JUMLAH MATA PANCING YANG DIGUNAKAN PER BASKET) DIPASANG SNAP TALI PELAMPUNG DAN PELAMPUNGNYA KEMUDIAN DILEMPARKAN KE LAUT DAN SETERUSNYA HINGGA PELEMPARAN RADIO BUOY TERAKHIR. SETIAP 30 PELAMPUNG (30 BASKET) DIPASANG 1 LIGHTBUOY.
METODE OPERASI PENANGKAPAN
SETTING
METODE OPERASI PENANGKAPAN
DRIFTING :
DRIFTING DILAKUKAN DENGAN MELEPASKAN KONSTRUKSI TUNA LONGLINE DAN BERGERAK BEBAS MENGIKUTI ARUS; DRIFTING DILAKUKAN SEKITAR 5 JAM; SAAT DRIFTING MESIN UTAMA KAPAL DIMATIKAN DAN ABK BERISTIRAHAT; MENJELANG 5 JAM DRIFTING KAPAL MENDETEKSI LOKASI ALAT TANGKAP MELALUI PENDETEKSIAN RADIO BUOY DENGAN RADIO DETECTION FINDER (RDF); SETELAH DIKETEMUKAN, KAPAL BERGERAK MENUJU ALAT TANGKAP DAN ABK MEMPERSIAPKAN DIRI TERMASUK PERALATAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN HAULING.
METODE OPERASI PENANGKAPAN
HAULING :
HAULING DILAKUKAN DI BAGIAN TENGAH KAPAL KE ARAH HALUAN DI SEBELAH KANAN KAPAL; HAULING DILAKUKAN SEKITAR PUKUL 14:00; LAMANYA HAULING AKAN TERGANTUNG BANYAKNYA JUMLAH HASIL TANGKAPAN KARENA AKAN MEMBUTUHKAN WAKTU UNTUK PENANGANAN IKAN HASIL TANGKAPAN DI ATAS DEK KAPAL;
PENANGANAN IKAN TUNA
PENANGANAN IKAN TUNA
PENGELUARAN DARAH DENGAN CARA PEMOTONGAN NADI DARAH DARI INSANG KE JANTUNG
PENANGANAN IKAN TUNA
PENANGANAN IKAN TUNA
PENYIMPANAN IKAN TUNA DALAM PALKAH UNTUK PRODUK FRESH TUNA
PENANGANAN IKAN TUNA
PENANGANAN IKAN TUNA
PENANGANAN IKAN TUNA
PENANGANAN IKAN TUNA
PENANGANAN IKAN TUNA
DAMPAK PENANGKAPAN TUNA LONGLINE
TERHADAP SPESIES LAINNYA
TERIMA KASIH
I’m not TERRORIST,Fisherman of course
TAMBAHAN
MOVIE
NYLON FILAMENT
TETORON / HONEN TYPE NYLON CORE /VECTRAN CORE / DYNEMA CORE
MAIN LINE
MAIN LINE
Main line adalah tali utama yang berfungsi sebagai pangkal dari semua ikatan tali cabang
BAGIAN/BAHAN ALAT TANGKAP DAN ALAT BANTU TUNA LONGLINE
BRANCH LINE
SEKIYAMA
TETORON
TETORON
Branch line (tali cabang) adalah tali mata pancing yang terikat pada tali utama
Sekiyama adalah tali yang salah satu ujungnya dibuat simpul mata yang dihubungkan dengan sakite
Wire leader adalah wire yang menghubungkan sekiyama swivel dengan kail tuna
Branch line snap adalah peniti rawai untuk mengkaitkan branch line ke main line
Swivel adalah kili-kili pada branch line snood
Hook (kail) adalah pancing yang khusus untuk menangkap ikan tuna yang dilengkapi dengan cincin pancing (hook ring)
Top buoy dan fuji light adalah logam yang diikatkan pada puncak buoy sebagai radar reflector agar kedudukannya dapat terdeteksi oleh radar. Fuji light adalah reflektor cahaya yang bila terkena sinar dapat terdeteksi oleh cahaya search light dan dilengkapi dengan bahan fluorescence
ISTILAH :
Branch line snap ring adalah lingkaran tali yang menghubungkan branch line snap dengan branch line
Branch line snood adalah pangkal tali cabang yang menghubungkan branch line snap ring dengan swivel
Sakite adalah tali penghubung antara swivel dengan branch line snood
Sekiyama swivel adalah kili-kili pada bagian sekiyama
Tali pelampung (buoy line) adalah tali yang menghubungkan pelampung dengan tali utama
ISTILAH :
Buoy line snap adalah peniti pengkait buoy line dengan main line di setiap basket
Buoy line snap ring adalah lingkaran tali yang menghubungkan buoy line snap dengan buoy line
Pelampung (buoy) adalah benda terapung yang berfungsi sebagai penahan berat dan gaya yang terjadi pada suatu alat tangkap
Buoy snap ring adalah lingkaran tali yang diikatkan pada buoy sebagai penghubung antara pangkal simpul buoy dengan buoy snap
Buoy snap adalah pengkait yang berbentuk peniti sebagai pengkait buoy dengan buoy line
SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE
Susunan komponen tali utama (main line)
KOMPONEN BAHAN UKURAN
Tali Utama (Main Line) Polyester 6,5 mm 55000 – 62500 m
Susunan satu komponen bola pelampung (buoy)
KOMPONEN BUOY
BAHAN UKURAN
(a) Buoy (bola pelampung) ABS plastic buoy 300 mm
(a) Top buoy Plate and pole -
(a) Fuji light Luminous plate 3 pcs -
(a) Swivel Leaden barrel swivel 60 gr
(a) Buoy snap ring Polyester 6,5 mm panjang 47 cmberat 33.27 gr
(a) Buoy snap Stainless snap 35 X 125 mm berat 42 gr
SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE
Komponen tali pelampung (buoy line)
KOMPONEN BUOY LINE
BAHAN UKURAN
1. Buoy line snap Stainless snap 35 X 125 mm berat 42 gr
2. Buoy line snap ring Polyester 6,5 mm panjang 47 cmberat 33.27 gr
3. Buoy line Polyester 6,5 mm 35 m
SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE
Rangkaian komponen tali cabang (branch line)
No. KOMPONEN BRANCH LINE
BAHAN UKURAN
1. Branch line snap Stainless snap 35 X 125 mm berat 42 gr
2. Branch line snap ring Polyester 4,5 mm panjang 47 cm berat 15.70 gr
3. Branch line snood(pangkal branch line)
Polyester 4,5 mm panjang 25 cm berat 417,50 gr
4. Swivel No. 1 Leaden barrel swivel berat 60 gr
5. Sakite Polyester 4,5 mm panjang 40 cm berat 6,75 gr
6. Sekiyama :
- Armor spring Armor spring 3,2 mm panjang 10 cm
- Silver lock Silver lock 3,3 mm panjang 30 mm
- Tali sekiyama Fuji braid 3 mm panjang 10 m berat 75 gr
- Silver lock Silver lock 3,3 mm panjang 20 mm
- Armor spring Armor spring 3,2 mm panjang 10 cm
SPESIFIKASI TEKNIS TUNA LONGLINE
Rangkaian komponen tali cabang (branch line)
No. KOMPONEN BRANCH LINE
BAHAN UKURAN
7. Swivel No. 2 Silver type 8-3S berat 11 gr8. Wire leader :
- Armor spring Armor spring 3,2 mm panjang 10 cm
- Fuji lock No. 5; 1,5 mm panjang 15 mm
- Wire leader Fuji wire No. 30/3 panjang 1.5 m berat 42 gr
- Luminous lead No. 6 (small) -
- Fuji lock Fuji lock No. 5; 1,5 mm 15 mm
- Kanseki spring No. 4; 1,9 mm panjang 30 mm
9. Pancing :
- Tuna hook Galvanized tuna hook 3,8 sun
5.1 mm panjang 104 mm berat 12 gr
- Ring hook Galvanized ring hook -
- Zinc anode Zinc anode -
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Line hauler adalah suatu alat yang digerakkan secara mekanik untuk menarik rangkaian tali utama (main line) pada waktu hauling, untuk selanjutnya rangkaian tali disusun dan ditata menjadi bentuk basket, atau disusun dalam sebuah keranjang. Ada juga tali setelah melalui line hauler diteruskan secara otomatis melalui blok-blok conveyor menuju tempat/kotak penyimpanan tali dibagian buritan kapal
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Line Arranger adalah alat yang digerakkan secara mekanik yang dipergunakan untuk penyusunan tali utama pada kotak penyimpanan secara otomatis, alat ini selain mengatur tali juga berfungsi sebagai penarik setelah tali keluar dari line hauler
Line Emitter adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan tali utama dari kotak penyimpanan, sewaktu tali hendak diturunkan ke laut (setting). Secara otomatis alat ini juga berfungsi untuk menormalkan lilitan tali, sehingga tidak terjadi kusut
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Branch Hauler adalah alat yang dipergunakan untuk menggulung tali cabang dan tali pelampung secara cepat. Dengan alat tali ini tali cabang akan tergulung rapi, sehingga tidak mudah kusut
Line Setter adalah adalah alat yang digunakan untuk membuang tali utama ke laut, setelah tali melalui line emitter. Dengan alat ini pula dapat diketahui berapa panjang tali yang telah terbuang dengan melalui sistem alarm bell. Line setter, biasa dipasang di bagian buritan kapal dimana para awak kapal melakukan setting
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Side Roller adalah alat yang dipergunakan untuk mengarahkan tali utama pada line hauler, sehingga tali selalu terarah pada line hauler walaupun kondisi kapal terombang-ambing oleh ombak. Disamping itu pula, dengan side roller ini tali tidak mudah rusak oleh karena gesekan dengan badan kapal
Longline Spools adalah alat yang digerakkan secara hidrolik, dipergunakan untuk menarik dan menggulung tali utama bahan monofilamen. Bagi kapal longliner yang mempergunakan alat ini tidak lagi menggunakan line hauler atau alat yang lain kecuali line setter sebagai pasangannya dalam pembuangan/ penurunan tali. Semua tali utama akan tergulung dan tersimpan dalam longline spools
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Light Buoy adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui kedudukan rangkaian tuna longline waktu dioperasikan malam hari. Dengan mengetahui nyala lampu dari pelampung berlampu (light buoy) maka rangkaian tuna longline dapat diketahui
Radio Buoy adalah alat yang dapat mengirimkan sinyal radio yang telah diketahui kodenya secara teratur, selama radio dalam kondisi dinyalakan. Alat ini dipergunakan untuk menghindari hilangnya rangkaian tuna longline, dengan cara mendeteksi kode radio yang terkirim dengan Radio Detection Finder (RDF), maka akan dapat diketahui posisinya. Radio buoy dipasang pada rangkaian tuna longline bagian ujung atau setiap 20 atau 30 basket tergantung dari jumlah basket yang dibuang (dioperasikan)
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Longline Blocks adalah alat pelengkap dalam pengoperasian tuna longline yang dipergunakan untuk mengatur arah tali sesuai dengan kondisi kapal (deck layout). Blok ini dapat dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan baik pada waktu setting maupun hauling
Wire Cutter adalah alat pemotong tali baja maupun jenis tali yang lain yang terangkai dalam unit tuna longline. Wire cutter ini harus selalu siap dipergunakan pada saat setting maupun hauling sebagai alat pencegah bahaya atau keadaan yang tidak diinginkan, seperti pancing tersangkut pada kapal atau pemancing pada saat dibuang
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Subaru (Jepang) diikatkan pada tali yang cukup panjang, adalah alat yang dipergunakan untuk menggapai tali (tali pelampung atau tali utama) yang ada di dalam air dengan cara melemparkannya ke arah tali yang dituju kemudian ditarik
Long Hook atau Hook Shaft adalah alay yang dipergunakan untuk mengangkat ikan tuna yang terpancing
Short Hook atau Short Gaff adalah alat yang dipergunakan untuk mengangkat atau memindahkan ikan dengan tangan, bila ikan telah berada di atas dek
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Hand Hook atau Fish Kill Gaff adalah alat yang dipergunakan sebagi ganco ikan atau sebagai alat pembunuh
T-Spike atau Piercing Stick (Inggris), Sutoropu Toshi (Jepang) adalah alat yang dipergunakan untuk membunuh dengan cepat ikan tuna pada bagian kepala, agar kondisi ikan tetap segar
Tuna Missile adalah alat yang dipergunakan untuk menangkap dan mengangkat ikan besar. Tuna missile diikatkan pada sebuah tali yang kuat dan diluncurkan ke bawah melalui wire leader, maka alat ini akan menjepit ikan pada bagian mulut dan kepala. Dengan demikian ikan tidak lagi dapat menyerang atau bergerak
ALAT BANTU PENANGKAPAN
Harpoon adalah alat yang dipergunakan untuk membunuh ikan buas dan besar yang terpancing. Ada beberapa macam harpoon yang digunakan di kapal, baik yang berbentuk panah, bermata satu maupun yang bermata tiga (trisula). Harpoon dilengkapi dengan tangkai panjang seperti tombak
Shark Hook atau Ganco Cucut dilengkapi dengan tali yang kuat, adalah alat yang dipergunakan untuk mengangkat ikan cucut (shark) yang terpancing ke atas dek
Top Related