SJATTAR, E.LSJATTAR, E.L
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT ADDISONDENGAN PENYAKIT ADDISON
createdcreated
ByBy
ELLY L. SJATTARELLY L. SJATTAR
KONSEP DASARSekresi hormon pd kortex adrenal mungkin berkurang unt
mempertahankan kehidupan normal, hal ini dpt disebabkan:
Insufisiensi kortex adrenal addison disease Kekurangan sekresi ACTH
Insufisiensi ACTH hipofisis kegagalan sekunder kortex adrenal.
Pada Addison seluruh bagian kortex terserang timbul insufisiensi semua sekresi kortex adrenal yaitu :
Glukokortikoid Mineral kortikoid Androgen
DEFINISI
Penyakit Addison atau krisis adrenal adalah suatu penyakit yang terjadi akibat kegagalan dari korteks adrenal untuk memproduksi hormon adrenokortikal akibat proses patologis pada korteks adrenal tersebut.
ETIOLOGIETIOLOGIAtropi autoimun atau idiopatik kelenjar adrenal
(penyebab 75% penyakit Addison) Sekresi ACTH yang tidak adekuat dari kelenjar
hipofisis juga akan menimbulkan insufisiensi adrenal akibat penurunan stimulasi korteks adrenal.
Infeksi kronik :TBCJamur (histoplasmosis, koksidio mikosis,
kriptokokosis)
NeoplasmaEmboli Trombosis
MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS
1. Kelemahan otot, keluhan mudah lelah 2. Anoreksia, vomiting, BB turun3. Gejala gastrointestinal:mual, nyeri abdomen,
serta diare 4. Emasiasi (tubuh kurus kering)5. Hiperpigmentasi pada mukosa & kulit (papila,
mamae, areola mamae, lipatan kulit)6. Hipoglikemia 7. Dehidrasi yang kronis dan berat 8. Hipotensi dan tanda-tanda syok
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI
PENYAKIT ADDISON
DEF. HORMON ADRENOKORTIKAL
DEF. MINERALOKORTIKOID DEF. HORMON SEKS DEF. GLUKOKORTIKOID
INSUFISIENSI KORTEKS ADRENAL
Def. MineralokortikoidDEF. MINERALOKORTIKOID
DEF. ALDOSTERON
HIPONATREMIA & HIPERKALEMIA
VOLUME PLASMA
HIPOTENSI, TAKIKARDI
SYOK, KOLAPS SIRKULASI
DEF. GLUKOKORTIKOID
HYPOFUNGSI KORTISOL
GLUKONEOGENESIS
HIPOGLIKEMI
OTOT-OTOT LEMAH
ACTH ↑, MSH ↑
MELANIN ↑
HIPERPIGMENTASI
DEF. HORMON SEKS
DEF. ANDROGEN
EFEK METABOLIK ANDROGENIK TERGANGGU
KERONTOKAN RAMBUT PUBIS, AKSILLA, DLL
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Kadar hormon:Kadar hormon: kortisol plasma kortisol plasma menurun, ACTH menurun, ACTH meningkat, ADH meningkat, meningkat, ADH meningkat, Aldosteron Aldosteron menurunmenurun
Elektrolit:Elektrolit: natrium menurun sedangkan kalium natrium menurun sedangkan kalium meningkat. meningkat.
Ureum/kreatinin:Ureum/kreatinin: Mungkin meningkat (karena Mungkin meningkat (karena terjadi perfusi ginjal).terjadi perfusi ginjal).
Sel darah merah:Sel darah merah: Normositik, anemia Normositik, anemia normokromik, hematokrit meningkat (karena normokromik, hematokrit meningkat (karena hemokonsentrasi). Jumlah limfosit mungkin rendah, hemokonsentrasi). Jumlah limfosit mungkin rendah, eosinofil meningkat.eosinofil meningkat.
Urine 24 jam:Urine 24 jam: 17-ketosteroid, 17-hidroksikortikoid, 17-ketosteroid, 17-hidroksikortikoid, dan 17-ketogenik steroid menurun. Kadar kortisol dan 17-ketogenik steroid menurun. Kadar kortisol bebas menurun. Natrium urine meningkat.bebas menurun. Natrium urine meningkat.
Sinar-X:Sinar-X: jantung kecil, kalsifikasi kelenjar adrenal, jantung kecil, kalsifikasi kelenjar adrenal, atau TB (paru, ginjal) mungkin akan ditemukan.atau TB (paru, ginjal) mungkin akan ditemukan.
PEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN LABORATORIUM Jumlah leukosit menurun, jumlah limfosit Jumlah leukosit menurun, jumlah limfosit
meningkat, jumlah eosinofil normal/sedikit meningkat, jumlah eosinofil normal/sedikit naiknaik
Gula darah menurun, total protein menurun, Gula darah menurun, total protein menurun, Ca darah meningkat, Na darah menurun. Ca darah meningkat, Na darah menurun.
K darah meningkat, keasaman darah menurun K darah meningkat, keasaman darah menurun (asidosis)(asidosis)
Glukosa:Glukosa: Hipoglikemi Hipoglikemi
Analisa gas darah:Analisa gas darah: Asidosis metabolic Asidosis metabolic
KOMPLIKASIKOMPLIKASI Keletihan yang berlebihan, kelemahanKeletihan yang berlebihan, kelemahan Hipotensi beratHipotensi berat DehidrasiDehidrasi Nyeri hebat: punggung, abdomen, ekstremitasNyeri hebat: punggung, abdomen, ekstremitas Sakit kepala hebatSakit kepala hebat Hipertemia pada infeksi akutHipertemia pada infeksi akut SyokSyok Henti jantungHenti jantung Gagal ginjalGagal ginjal AzotemiaAzotemia KematianKematian
TERAPITERAPI1.1. Memulihkan sirkulasi darah, memberikan cairan, Memulihkan sirkulasi darah, memberikan cairan,
melakukan terapi penggantian kortikosteroid, melakukan terapi penggantian kortikosteroid, memantau tanda-tanda vital dan baringkan pasien memantau tanda-tanda vital dan baringkan pasien dalam posisi setengah duduk dengan kedua dalam posisi setengah duduk dengan kedua tungkai ditinggikan.tungkai ditinggikan.
2.2. Hidrokortison (Solu-Cortef) disuntikkan secara Hidrokortison (Solu-Cortef) disuntikkan secara intravena yang kemudian diikuti dengan pemberian intravena yang kemudian diikuti dengan pemberian infuse dekstrosa 5% dalam larutan normal saline.infuse dekstrosa 5% dalam larutan normal saline.
3.3. Preparat vasopresor amina mungkin diperlukan Preparat vasopresor amina mungkin diperlukan jika keadaan hipotensi menetap.jika keadaan hipotensi menetap.
4.4. Antibiotic dapat diberikan untuk mengatasi infeksi.Antibiotic dapat diberikan untuk mengatasi infeksi.
5.5. Asupan per oral dapat dimulai segera Asupan per oral dapat dimulai segera setelah pasien dapat menerimanya. setelah pasien dapat menerimanya.
6. 6. Jika kelenjar adrenal tidak dapat Jika kelenjar adrenal tidak dapat berfungsi kembali, terapi penggantian berfungsi kembali, terapi penggantian preparat kortikosteroid dan preparat kortikosteroid dan mineralokortikoid seumur hidup mineralokortikoid seumur hidup diperlukandiperlukan
7. Berikan7. Berikan suplemen makanan dengan suplemen makanan dengan penambahan garam, pada saat terjadi penambahan garam, pada saat terjadi kehilangan cairan dari saluran cerna kehilangan cairan dari saluran cerna akibat muntah dan diare.akibat muntah dan diare.
PENGKAJIAN KLIENPENGKAJIAN KLIEN
1. AKTIVITAS / ISTIRAHAT1. AKTIVITAS / ISTIRAHAT Gejala : Lelah, nyeri / kelemahan pada otot .Gejala : Lelah, nyeri / kelemahan pada otot . Tanda : Peningkatan denyut jantung / nadi, Tanda : Peningkatan denyut jantung / nadi,
Penurunan kekuatan dan rentang Penurunan kekuatan dan rentang gerak sendi. Depresi, gangguan konsentrasi, gerak sendi. Depresi, gangguan konsentrasi, penurunan inisiatif / ide.penurunan inisiatif / ide.
2. SIRKULASI2. SIRKULASI Tanda : Hipotensi termasuk hipotensi postural. Tanda : Hipotensi termasuk hipotensi postural.
Takikardia, disritmia, suara jantung melemah.Takikardia, disritmia, suara jantung melemah. 3. INTEGRITAS EGO3. INTEGRITAS EGO Gejala : Adanya riwayat faktor stres yang baru Gejala : Adanya riwayat faktor stres yang baru
dialami, dialami, Tanda : Ansietas, peka rangsang, depresi, Tanda : Ansietas, peka rangsang, depresi,
emosi tidak stabil.emosi tidak stabil.
4. ELIMINASI 4. ELIMINASI Gejala : Diare sampai dengan adanya konstipasi, kram Gejala : Diare sampai dengan adanya konstipasi, kram
abdomen, perubahan frekuensi dan karakteristik abdomen, perubahan frekuensi dan karakteristik urine. urine.
Tanda : Diuresis yang diikuti dengan oliguria.Tanda : Diuresis yang diikuti dengan oliguria.
5. MAKANAN / CAIRAN5. MAKANAN / CAIRAN Gejala : Anoreksia berat (gejala utama), mual/muntah, Gejala : Anoreksia berat (gejala utama), mual/muntah,
kekurangan zat garam, berat badan menurun dengan kekurangan zat garam, berat badan menurun dengan cepat. cepat.
Tanda : Turgor kulit jelek, membran mukosa kering.Tanda : Turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
6.6. NEUROSENSORINEUROSENSORI Gejala :Pusing, sinkope, gemetar, sakit kepala yang Gejala :Pusing, sinkope, gemetar, sakit kepala yang
diikuti oleh diaforesis, kelemahan otot. penurunan diikuti oleh diaforesis, kelemahan otot. penurunan toleransi terhadap keadaan dingin atau stress, toleransi terhadap keadaan dingin atau stress, kesemutan.kesemutan.
Tanda :Disorientasi terhadap waktu, tempat, dan ruang, Tanda :Disorientasi terhadap waktu, tempat, dan ruang, parastesia, paralysis, astenia, rasa kecap/penciuman parastesia, paralysis, astenia, rasa kecap/penciuman berlebihan, ketajaman pendengaran juga meningkat.berlebihan, ketajaman pendengaran juga meningkat.
7. NYERI / KENYAMANAN7. NYERI / KENYAMANAN Gejala : Nyeri otot, kaku perut, sakit kepala, nyeri Gejala : Nyeri otot, kaku perut, sakit kepala, nyeri
tulang belakang, abdomen, dan ekstremitas.tulang belakang, abdomen, dan ekstremitas.
8. PERNAPASAN8. PERNAPASAN Gejala : DispneaGejala : Dispnea Tanda : Kecepatan pernapasan meningkat, takipnea, Tanda : Kecepatan pernapasan meningkat, takipnea,
suara napas: krakel, ronki (pada keadaan infeksi).suara napas: krakel, ronki (pada keadaan infeksi).
9. KEAMANAN9. KEAMANAN Gejala : Tidak toleran terhadap panas, cuaca (udara) Gejala : Tidak toleran terhadap panas, cuaca (udara)
panas.panas. Tanda : Hiperpigmentasi kulit yang menyeluruh atau Tanda : Hiperpigmentasi kulit yang menyeluruh atau
berbintik-bintik. peningkatan suhu, demam yang diikuti berbintik-bintik. peningkatan suhu, demam yang diikuti dengan hipotermia, otot menjadii kurus. dengan hipotermia, otot menjadii kurus. gangguan/tidak mampu berjalan.gangguan/tidak mampu berjalan.
10. SEKSUALITAS10. SEKSUALITAS Gejala : Adanya riwayat menopause diri, hilangnya Gejala : Adanya riwayat menopause diri, hilangnya
tanda-tanda seks sekunder, hilangnya libido.tanda-tanda seks sekunder, hilangnya libido.
PRIORITAS KEPERAWATANPRIORITAS KEPERAWATAN
Mempertahankan keseimbangan cairan Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolitdan elektrolit
Memperbaiki status nutrisiMemperbaiki status nutrisi Mencegah komplikasi / timbulnya krisisMencegah komplikasi / timbulnya krisis Memberikan dukungan dalam Memberikan dukungan dalam
penyesuaian diri dengan kondisi yang penyesuaian diri dengan kondisi yang adaada
Memberikan informasi tentang proses Memberikan informasi tentang proses penyakit / prognosis dan lamanya penyakit / prognosis dan lamanya pengobatan.pengobatan.
DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN
1. 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelebihan natrium dan kehilangan cairan melalui kelebihan natrium dan kehilangan cairan melalui ginjal, kelenjar keringat, saluran gastrointestinal ginjal, kelenjar keringat, saluran gastrointestinal (karena kekurangan aldosteron).(karena kekurangan aldosteron).
Kriteria evaluasi:Kriteria evaluasi: Menunjukkan adanya Menunjukkan adanya perbaikan keseimbangan cairan.perbaikan keseimbangan cairan.
2. 2. Perubahan nutrisi:berhubungan dengan defisiensi Perubahan nutrisi:berhubungan dengan defisiensi glukokortikoid, metabolisme lemak abnormal, glukokortikoid, metabolisme lemak abnormal, protein, dan karbohidrat.protein, dan karbohidrat.
Kriteria evaluasi:Kriteria evaluasi: Tidak ada mual dan muntah, Tidak ada mual dan muntah, menunjukkan berat badanmenunjukkan berat badan
3. 3. Kelelahan berhubungan dengan penurunan energi Kelelahan berhubungan dengan penurunan energi metabolisme, perubahan kimia tubuh, metabolisme, perubahan kimia tubuh, ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan glukosa.ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan glukosa.
Kriteria evaluasi: Kriteria evaluasi: Mampu menunjukkan faktor yang Mampu menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap kelelahan, dan menunjukkan berpengaruh terhadap kelelahan, dan menunjukkan peningkatan kemampuan dan berpertisipasi dalam peningkatan kemampuan dan berpertisipasi dalam aktivitas.aktivitas.
4. 4. Harga diri rendah, resiko tinggi terhadap adanya Harga diri rendah, resiko tinggi terhadap adanya kondisi fisik yang memerlukan terapi seumur hidup.kondisi fisik yang memerlukan terapi seumur hidup.
Kriteria evaluasi : Kriteria evaluasi : Mengungkapkan penerimaan Mengungkapkan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri, menunjukkan terhadap keadaan diri sendiri, menunjukkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi.kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
5. 5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis, dan Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, kesalahan interpretasi informasi.keterbatasan kognitif, kesalahan interpretasi informasi.
Kriteria evaluasi : Kriteria evaluasi : Pasien dapat mengungkapkan Pasien dapat mengungkapkan pemahamannya tentang penyakit, prognosis, dan pemahamannya tentang penyakit, prognosis, dan pengobatannya.pengobatannya.
CreatedCreatedbyby
Elly SjattarElly Sjattar