KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN
PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG
ANGKATAN 2016
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
EMALIA SARI
NPM. 1411010063
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H / 2018M
KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN
PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG
ANGKATAN 2016
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
EMALIA SARI
NPM. 1411010063
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Pembimbing I : Prof. Dr. H.Sulthan Syahril, MA
Pembimbing II : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H/2018 M
ii
ABSTRAK
KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN
PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2016
Oleh :
EMALIA SARI
Latar belakang penelitian ini adalah perilaku siswa yang saat ini sangat
membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak, antara lain pihak keluarga,
lingkungan sekitar dan juga guru disekolah. Sekarang ini banyak sekali anak
mempunyai prestasi disekolah itu baik namun tidak berbanding lurus dengan akidah
akhlak siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat korelasi
yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII
MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu, dan untuk mengukur sejauh mana
hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
evaluasi bagi sekolah untuk membentuk akidah akhlak siswa agar lebih baik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi (korelasional) dan
metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa penerima Bidikmisi di kampus UIN Raden Intan
Lampung yang berjumlah 154 mahasiswa, sedangkan sampel penelitian ini
menggunakan teknik cluster random sampling (area sampling) merupakan teknik
sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau
sumber data sangat luas yaitu 59 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen yang digunakan adalah uji
validitas dan uji reliabilitas. Analisis data yang digunakan adalah korelasi/hipotesis
dan koefisien determinasi.
Berdasarkan analisis data dan perhitungan, diperoleh pengujian hipotesis pada
analisis data didapat H0 ditolak dan H1 diterima, yakni dengan rhitung sebesar 0,91
berada pada interval 0,80-100 sehingga menunjukkan korelasi Mahasiswa Penerima
Bidikmisi dengan Prestasi Belajar adalah korelasi yang kuat. Lalu dilakukan
perhitungan koefisien determinasi dan diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar
akidah akhlak memberikan kontribusi sebesar 82,81% terhadap akhlak siswa peserta
didik dan 19,19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Kata Kunci : Korelasi Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar
iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Let.Kol.H. Endro Suratmin Bandar Lampung Telp: (0721) 703160
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI
DENGAN PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN
LAMPUNG TAHUN 2016
Nama : EMALIA SARI
NPM : 1411010063
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, M. A Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd
NIP. 19560611 198803 1 001 NIP. 198402282005101004
Ketua Jurusan PAI
Dr. Imam Syafe’i, M.Ag
NIP. 196502191998031002
v
MOTTO
Artinya: 26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27 Sesungguhnya pemboros-
pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya. (QS. Al-Israa: 26-27)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bogor: Wisma Haji, 2007) hal. 284
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah
penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini
penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Husin HT dan Ibu Khulailawati, S.Pd yang
telah memberiku segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu
menyertaiku. Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa,
pengorbanan, keikhlasan membesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih
sayang. Terimakasih ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah
SWT.
2. Saudaraku Hendra Fauzi, S.Pd, Iwan Mirza Jaya, S.Pd dan Zainal Abidin yang
telah menjaga serta mendidik diriku sampai saat ini dan seluruh keluargaku yang
selalu menungguku mencapai keberhasilan pendidikan. Terimakasih untuk do’a
dan dukungan yang telah diberikan.
3. Almamaterku (UIN Raden Intan Lampung) yang telah memberikan pengalaman
yang sangat berharga untuk membuka pintu dunia kehidupan.
vii
RIWAYAT HIDUP
EMALIA SARI, lahir di desa Batu Badak Kecamatan Marga Sekampung
Lampung Timur pada tanggal 17 Juni 1996, yang merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara dari pasangan bapak Husin HT dan ibu Khulailawati, S.Pd.
Jenjang pendidikan yang pernah dilalui penulis adalah SDN Batu Badak (lulus
tahun 2008), MTs Diniyyah Putri Lampung (lulus tahun 2011), MAN 1 Bandar
Lampung (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di UIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014
hingga sekarang.
Lewat seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri (SPAN PTKIN) penulis diterima sebagai mahasiswa di UIN Raden
Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu pendidikan Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) pada tahun 2014.
Selama masa kuliah penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Pardasuka Kec. Katibung Kab. Lampung Selatan dan kegiatan Praktek
pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur selalu terucap atas segala nikmat yang di
berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga
saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.
Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk
melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd) pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses
menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung.
ix
2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M. Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A selaku pembimbing I dan Bapak Dr.
Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu serta mencurahkan fikirannya dalam membimbing penulis
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu
dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Intan Lampung
5. Pimpinan perpustakaan baik pusat maupun Fakultas yang telah memberikan
fasilitas buku-buku yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.
6. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014,
terkhusus pada kelas B.
7. .Temen-temen serta sahabatku Khoirunisa, Erna septiyana, Himatul aliah, Ike
Inayah dan Asih Sholeha yang telah memberikan semangat dan motivasinya.
8. Temen-temen kelompok KKN 07, Desa Pardasuka kec. Katibung kab. Lampung
Selatan, Meila, Elifatna, Nisa, Fitri, Dita, Ranti, Chintya, Raden, Sofwan, Rian,
Mario, walau kita tidak memiliki ikatan darah setidaknya kita bisa menganggap
kita satu keluarga kecil.
9. Temen-temen kelompok PPL SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, Mona,
Nazmi, Dini, Nisa, Gifa, Una, Panjul, Fitri, Eca, Negi, Nopa, Wahyu, Tiara, Eka.
Kalian menjadi tempat belajar disaat kita menghadapi siswa-siswi yang begitu
x
beragam kepribadian, dan belajar menjadi seorang pendidik calon penerus
bangsa. Pengalaman yang saya dapat sangatlah bermanfa’at.
10. Terimakasih juga kepada temen-temen satu kosan Aidah, Elvina, Maya, Maimun,
Indrawati, Umayah, Lia, Agna yang telah memberikan semangat dan motivasi
serta dorongannya.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu, dan
saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan mudah-
mudahan Allah SWT akan membalasnya, Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin...
Bandar Lampung, 17 Mei 2018
Penulis,
EMALIA SARI
NPM. 1411010063
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .......................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ................................................................................. 2
C. Latar Belakang ............................................................................................ 3
D. Identifikasi Masalah .................................................................................... 15
E. Batasan Masalah.......................................................................................... 16
F. Rumuasan Masalah ..................................................................................... 16
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Beasiswa ...................................................................................................... 19
1. Pengertian Beasiswa.............................................................................. 19
2. Tujuan Pemberian Beasiswa ................................................................. 19
3. Manfaat Beasiswa ................................................................................. 22
xii
B. Bidikmisi ..................................................................................................... 22
1. Pengertian Bidikmisi ............................................................................. 22
2. Landasan Hukum Bidikmisi .................................................................. 24
3. Misi Bidikmisi ....................................................................................... 25
4. Tujuan Bidikmisi ................................................................................... 26
5. Sasaran Bidikmisi.................................................................................. 26
6. Bentuk Bantuan Bidikmisi .................................................................... 27
7. Sistem Beasiswa Bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung .................. 27
8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Program Bidikmisi .............................. 27
C. Prestasi belajar ............................................................................................ 39
1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................... 39
2. Ciri-ciri Belajar ..................................................................................... 41
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................................... 44
4. Gaya Belajar .......................................................................................... 47
5. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ....................................................... 51
D. Kerangka Pikir ............................................................................................ 52
E. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 55
B. Variabel Penelitian ...................................................................................... 56
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...................................................... 57
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 61
E. Uji Prasyaratan Instrumen ........................................................................... 63
F. Teknis Analisis data .................................................................................... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Lokasi Penelitian ............................................................................. 69
1. Profil kampus UIN Raden Intan Lampung ......................................... 69
xiii
2. Visi, Misi dan Tujuan Kampus ........................................................... 75
B. Definisi Operasional.................................................................................. 76
C. Uji Prasyarat Instrumen............................................................................. 77
1. Uji Validitas ........................................................................................ 78
2. Uji Realiabilitas ................................................................................... 79
D. Uji Hipotesis.............................................................................................. 80
1. Koefeisien Korelasi ............................................................................. 80
2. Koefisien Determinasi ......................................................................... 82
E. Pembahasan ............................................................................................... 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 87
B. Saran .......................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi UIN RIL Tahun 2016 .............. 14
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi Tahun 2016 ................... 30
Tabel 3.1 Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi Tahun 2016 ........ 58
Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi 60
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien korelasi ............ 67
Tabel 3.4 Skala Likert .......................................................................................... 68
Tabel 4.1 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ........................................... 80
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar nama sampel penelitian .................................................... 92
Lampiran 2. Kisi-kisi angket ........................................................................... 94
Lampiran 3. Angket Beasiswa Bidikmisi ........................................................ 95
Lampiran 4. Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi ........................................ 97
Lampiran 5. Uji validitas angket Mahasiswa .................................................. 99
Lampiran 6. Perhitungan validitas angket ...................................................... 102
Lampiran 7. Perhitungan reliabilitas angket ................................................... 105
Lampiran 8. Perhitungan Product Moment .................................................... 107
Lampiran 9. Perhitungan Analisis Korelasi X dan Y ..................................... 109
Lampiran 10. Tabel r Product Moment ............................................................ 111
Lampiran 11. Tabel T ....................................................................................... 112
Lampiran 12. Foto Penelitian
Lampiran 13. Kartu Konsultasi
Lampiran 14. Surat-Surat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Skripsi ini berjudul “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan
Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”. Agar tidak
terjadi kesalah pahaman dan pengertian pembaca, terlebih dahulu penulis akan
menguraikan secara singkat pengertian-pengertian istilah yang terdapat dalam:
1. Korelasi
Korelasi atau hubungan berasal dari kata “hubung” yang mendapat akhiran
“an” yang berarti “berangkaian atau bersambung (yang satu dengan yang lain)”.1
Disamping itu juga hubungan berarti : “keadaan hubungan, kontak, sangkut paut,
ikatan jaringan yang berwujud karena interaksi antara satuan-satuan yang aktif”.2
Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah salah satu keadaan
berhubungan atau dihubungkan berkenaan dengan apa yang ditentukan dahulu
dalam ikatan kalimat, dalam hal ini antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan
Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
2. Bidikmisi
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
1Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 313.
2Ibid., h. 314.
2
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa
yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
3. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu bai kognitif,
afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah
proses belajar mengajar
4. UIN Raden Intan Lampung
UIN Raden Intan Lampung merupakan salah satu Kampus atau satu-satunya
Universitas Islam Negeri di Lampung yang terletak di Jl. Letnan Kolonel H.
Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung di mana penulis
mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian pada
mahasiswa penerima Bidikmisi tahun 2016.
Berdasarkan pada uraian penegasan judul di atas maka judul skripsi tersebut
berarti suatu penelitian yang berusaha untuk mengetahui hubungan yang
ditimbulkan antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di
Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.
B. Alasan Memilih Judul
Dalam rangka mengadakan penelitian untuk memperoleh hasil yang bersifat
ilmiah, alasan penulis memilih judul tersebut adalah :
1. Sesuai dengan masalah yang penulis temukan dilokasi penelitian yaitu adanya
nilai mahasiswa atau IPK yang menurun.
3
2. Prestasi Belajar yang baik akan mempengaruhi kelancaran untuk
mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
3. Betapa pentingnya beasiswa Bidikmisi terhadap mahasiswa kurang mampu
dalam perekonomian keluarga karena dapat membantu pembiayaan kuliah
sampai selesai.
4. Mahasiswa yang mengabaikan prestasi belajarnya akan merasa rugi, karena
jika terdapat penurunan nilai IPK tiga kali maka akan diberikan surat
pemberhentian mengikuti beasiswa Bidikmisi.
5. Sebaiknya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi harus belajar dengan
tekun supaya dapat meningkatkan nilai IPK per semester
6. Dipilihnya kampus UIN Raden Intan Lampung sebagai lokasi penelitian,
karena penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang sistematika penerimaan
dan pelaksanaan Beasiswa Bidikmisi.
7. Ingin mengetahui seberapa besar hubungan Mahasiswa Penerima Bidikmisi
dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.
C. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri
manusia. Manusia mulai belajar sejak kecil sampai dewasa, bahkan Nabi Muhammad
SAW, menganjurkan supaya kita belajar dari ayunan sampai liang lahat, sebagaimana
Firman Allah SWT dalam Q.S Luqman ayat 13
4
Artinya: “ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
(Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman
yang besar”. QS Luqman (31:13)
Ayat tersebut menggambarkan tentang Luqman memulai nasihatnya kepada
anak-anaknya sedari kecil dengan menekankan perlunya menghindari
mempersekutukan Allah SWT. Selama itu proses pendidikan berlangsung secara
continue yang didapatkan dari orang tua, guru maupun lingkungannya, baik du
lembaga formal maupun lembaga non formal. Salah satu wadah formal untuk
mengembangkan diri adalah lembaga pendidikan perguruan tinggi.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu
bangsa. Pendidikan harus terus menerus di perbaiki baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S al-„Alaq ayat 1-5 :
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan. Dia telah
Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mulah Yang Maha
Mulia. Yang Mengajar (manusia) dengan pena. Dia Mengajarkan manusia apa yang
tidak diketahuinya”.QS Al-Alaq :1-5
5
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting, manusia
dikeluarkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu sampai bisa
melihat, mendegar, berbicara semua itu dengan ilmu atau pendidikan dengan
perantara baca dan tulis.
Pemerintah berupaya untuk mengurangi angka putus kuliah bagi mahasiswa
yang berprestasi tinggi dengan alasan ekonomi. Seperti yang telah diatur dalam
Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi: Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam
pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945.3
Berdasarkan pasal tersebut, maka
pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya
dalam penyelenggaraan pendidikan.
Seperti yang kita ketahui, pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang
untuk memajukan kehidupan suatu bangsa. Banyak orang diluar sana yang ingin
mengenyam pendidikan baik pendidikan formal ataupun non formal. Hal tersebut
menimbulkan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan, khususnya di
Indonesia. Permasalahan pendidikan di Indonesia ini sangatlah kompleks, di
antaranya ialah terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan, jauhnya lembaga
pendidikan dari tempat tinggal, masyarakat terlalu fokus untuk mencari uang untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehingga mengesampingkan pendidikan, dan masyarakat
3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
6
yang putus asa atau pasrah terhadap keadaan, dan berbagai masalah lainnya yang ada
di masyarakat.
Permasalahan pendidikan dapat terjadi di berbagai tingkatan pendidikan,
mulai dari PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA sampai ke perguruan tinggi.
Semakin tinggi pendidikan yang dicapai, maka semakin banyak pula biaya yang
dikeluarkan. Hal tersebut terbukti dengan adanya permasalahan pendidikan di tingkat
perguruan tinggi. Dengan biaya pendidikan yang tinggi serta pengeluaran lainnya
yang berhubungan dengan pendidikan di perguruan tinggi, maka segala permasalahan
akan semakin timbul terutama mengenai biaya pendidikan di perguruan tinggi. Biaya
yang diperlukan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi bagi masyarakat
yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, apalagi jika
masyarakat itu berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Maka dari itu, pemerintah memberikan berbagai kemudahan untuk
masyarakat yang kurang mampu serta memilki prestasi yang ingin melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi. Salah satu kemudahan yang diberikan pemerintah
ialah dengan adanya berbagai macam beasiswa pendidikan yang telah disiapkan
untuk para generasi penerus bangsa. Berbagai macam beasiswa diantaranya beasiswa
S1 Unggulan, beasiswa S1 Bidikmisi, beasiswa Etos, beasiswa S1 BII-maybank,
beasiswa PPA/BPP PPA, beasiswa Monbukagakusho, beasiswa Astra 1st, beasiswa
S1 Djarum, beasiswa S1 Kemenag, beasiswa S1 Tanoto Foundation, beasiswa S1
7
BCA Finance, beasiswa ORBIT HAH, beasiswa S1 ISRA, dan masih banyak lagi
beasiswa lainnya.4
Berbagai macam alasan pun menjadi latar belakang setiap orang dalam
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ekonomi, prestasi dan
keinginan belajar, kualitas dan keberlangsungan hidup suatu negara. Berkaitan
dengan belajar, dalam perspektif keagamaan belajar merupakan kewajiban bagi setiap
orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan
derajat kehidupan mereka.5 Hal ini dinyatakan dalam firman Allah SWT Surat Al-
Mujadalah ayat 11:
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” QS Mujadalah :11
Pada ayat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hal yang sangat
penting untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik dan juga dapat
meninggikan derajat orang-orang yang mempunyai pengetahuan baik dalam
pengetahuan yang bersifat umum maupun pendidikan agama Islam.
4 Herdiansyah, Beasiswa S1 2016-2017, 2016, (http://www.beasiswapascasarjana.com).
5 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 62.
8
Pengakuan masyarakat akan pendidikan yang tinggi, dituntut untuk lebih
memiliki andil dalam suatu negara berpendidikan tinggi maka seseorang akan
semakin diakui dalam kehidupan di masyarakat. Masyarakat tidak akan memandang
rendah jika pendidikan seseorang melampaui batas dari masyarakat sendiri. Dengan
pendidikan maka seseorang akan semakin diakui keberadaannya dalam lingkungan
masyarakat. Terkait dengan kondisi ekonomi, tingkat pendidikan masyarakat
Indonesia berada pada tingkat menengah dan bawah. Oleh karena itu, pemerintah
memberikan bantuan terhadap pendidikan di Indonesia agar para generasi muda bisa
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, salah satunya yaitu dengan memberikan
beasiswa Bidikmisi kepada para pelajar yang berprestasi. Masyarakat yang berada di
tingkat ekonomi menengah kebawah berhak mendapatkan pendidikan yang layak
sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1.
Selain itu, juga dibutuhkan adanya prestasi dan keinginan belajar yang tinggi
pula. Pelajar kurang mampu yang memiliki prestasi dan keinginan belajar yang tinggi
namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih
tinggi berhak mendapatkan pengajaran yang layak. Dengan ini pemerintah
mengadakan program beasiswa untuk membantu pelajar yang kurang mampu namun
memiliki prestasi belajar yang baik dan keinginan belajar yang tinggi. Hal tersebut
harus diberikan bantuan berupa beasiswa agar ilmu yang sudah dimiliki bisa
berkembang luas lagi dan bermanfaat bagi orang banyak dikemudian hari. Karena
generasi cerdas akan lahir bukan dari kaya miskinnya seseorang, tapi dari tekad yang
9
kuat dan keinginan belajar yang tinggi. Percuma jika kita kaya tapi tidak memiliki
tekad dan keinginan belajar yang tinggi.
Dengan adanya prestasi serta keinginan belajar yang tinggi, maka akan
menghasilkan kualitas yang mumpuni pula. Tanpa mengesampingkan kuantitas,
kualitas juga sangatlah penting. Kualitas yang baik menuntut negara untuk lebih
kreatif dan inovatif demi kemajuan negaranya. Jika suatu negara memiliki kualitas
yang baik, maka negara lain pun akan melirik negara kita dan akan di perhitungkan di
mata dunia. Perbaiki kualitas dengan pendidikan. Apabia kualitas sumber daya
manusia menjadi lebih baik, maka akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup
suatu bangsa. Keberlangsungan hidup suatu negara bisa dilihat dari cerdasnya
generasi penerus melalui pendidikan. Semakin banyak orag yang berpendidikan maka
akan semakin maju suatu negara. Jika sumber daya manusia diberikan pendidikan
yang baik, maka kita tidak perlu mengandalkan orang asing untuk mengelola sumber
daya alam negara kita sendiri. Bangsa kita bisa mengelola dengan memanfaatkan
sumber daya manusia negaranya sendiri. Cerdaskan generasi bangsa dengan
pendidikan.
Situasi ekonomi keluarga bukanlah penghalang untuk melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi. Berbagai perguruan tinggi menyediakan berbagai macam
beasiswa pendidikan untuk menopang biaya pendidikan mahasiswa selama kuliah.
Salah satu perguruan tinggi yang dipercayai untuk memberikan beasiswa adalah
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. UIN Raden Intan ini terletak
di Jl. Letnan Kolonel H. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung,
10
Lampung. UIN Raden Intan Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi Islam
terbesar di Indonesia menyediakan berbagai macam beasiswa untuk para mahasiswa,
baik mahasiswa yang berprestasi maupun mahasiswa yang memiliki kendala finansial
pun dapat mengajukan permohonan beasiswa. Berbagai macam beasiswa yang
disediakan oleh UIN Raden Intan Lampung di antaranya beasiswa bidik misi,
beasiswa BI, beasiswa supersemar, beasiswa Gudang Garam, beasiswa Bank Syariah
Mandiri, beasiswa DIPA, beasiswa Tahfidzul Qur‟an, beasiswa Djarum dan beasiswa
yang lainnya. Beasiswa diatas terjalin atas kerja sama universitas dengan sebagai
lintas instansi, yayasan dan perusahaan pemberi beasiswa.
Universitas telah memberikan kemudahan bagi masyarakat yang kurang
mampu terutama dalam finansial tetapi memiliki berbagai prestasi, maka masyarakat
bisa memilih dan mengikuti program beasiswa bidikmisi yang diselenggarakan di
UIN Raden Intan Lampung serta mengikuti berbagai persyaratan yang telah
ditetapkan. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, bagian ke lima,
Pasal 27 ayat 1 dan 2.6
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan
pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki
potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.48 Tahun 2008.
11
Bidikmisi merupakan program 100 hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional
yang dicanangkan pada tahun 2010.7 Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan
yang hanya ditunjukkan untuk calon mahasiswa tidak mampu.8 Menurut Kementrian
Agama, beasiswa Bidikmisi PTAI adalah beasiswa pendidikan yang diberikan kepada
mahasiswa berprestasi pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang
berasal dari keluarga yang kurang mampu.9
Pada awalnya, bidikmisi hanya sebatas pada Peraturan Menteri yang harus
dilaksanakan oleh PTN, kemudian menjadi Peraturan Pemerintah, dan kini
ditingkatkan menjadi UU. Ini artinya, jika sebelumnya hanya bersifat dukungan
kebijakan yang ada pada tingkat Menteri, lalu ditingkatkan menjadi kebijakan
pemerintah, maka dengan telah masuknya kebijakan itu dalam UU No. 12 Pasal 74
ayat 1, kini Bidikmisi menjadi tanggung jawab negara.10
Melalui program Bidikmisi, pemerintah siap menanggung biaya kuliah dan
biaya hidup. Yang membedakan program beasiswa Bidikmisi dengan beasiswa
lainnya di UIN Raden Intan Lampung di antaranya penerima beasiswa Bidikmisi
mendapatkan biaya perkuliahan hingga semester 8 serta mendapatkan uang saku
setiap bulannya.
Dengan begitu, para penerima beasiswa Bidikmisi akan lebih terjamin dan
dapat mengikuti pendidikan dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya. Hal
7
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswa-
bidikmisi/kemendikbud). 8 Ristekdikti, Bidikmisi,2016, (http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id).
9 Kementrian Agama, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://www.kemenag.go.id).
10 Mohammad Nuh, Kebangkitan Kaum Duafa Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan,
(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), h. 162.
12
tersebut akan membangun jiwa generasi muda untuk lebih berpacu dalam menempuh
pendidikan yang lebih tinggi lagi dan melakukan berbagai inovasi kreatif yang
bermanfaat.
Semua penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan mengikuti aturan yang telah
disetujui dan tertera sebagai bahan acuan bagi mahasiswa penerima beasiswa
Bidikmisi untuk tetap bersikap dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Aturan
yang telah ditetapkan itu bersifat mengikat, karena sudah adanya perjanjian dengan
kedua belah pihak. Belum lagi jika mengikuti kegiatan di kampus misalnya Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM), maka sebagai mahasiswa harus pandai-pandai membagi
waktu agar semuanya bisa berjalan beriringan.
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar kita di kampus yang
penilaian akhirnya dilihat melalui IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sebagai hasil dari
prestasi belajar. Belum lagi isu yang terdapat di kalangan mahasiswa UIN Raden
Intan Lampung yang mengatakan bahwa penerima Bidikmisi tidak sesuai dengan
latar belakang ekonomi mahasiswa tersebut dan adanya beberapa mahasiswa yang
hasil IPK tidak sesuai dengan apa yang di inginkan dalam peraturan teknis beasiswa
Bidikmisi.
Oleh karena itu, tidaklah mudah untuk mendapatkan IPK yang baik dan sesuai
harapan tanpa mengesampingkan tuntutan antara kegiatan belajar di kampus dengan
kegiatan organisasi intra ataupun ekstra. Untuk dapat mengetahui dan memahami
prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tentunya peneliti harus
melakukan observasi terlebih dahulu.
13
Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan pada tanggal 15 februari 2018
dan pengamatan penulis, serta pengungkapan dari bagian keuangan yang mengurus
persoalan beasiswa bidikmisi (bapak Agus Salim), mahasiswa penerima bidikmisi di
UIN Raden Intan Lampung akan mendapatkan prestasi belajar yang baik jika mereka
bisa belajar dengan tekun dan bisa memanfaatkan waktu antara belajar dengan
kegiatan kampus atau di luar kampus. Sebaliknya jika mahasiswa tersebut cenderung
malas untuk belajar lebih sibuk dengan kegiatan ekstra ataupun intra, justru
cenderung untuk mengurangi langkah mereka untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi
dari pihak kampus, dikarenakan jika terdapat tiga kali nilai atau IPK mahasiswa
bidikmisi turun dari standar yang diberikan oleh pemerintah kementrian pendidikan
dan kebudayaan maka mahasiswa tersebut diberi surat pemberhentian beasiswa
bidikmisi.
Berbicara tentang prestasi belajar berdasarkan observasi yang di lakukan pada
tanggal 15 februari 2018. Prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di kampus
UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 beberapa ada yang menurun, dikarenakan
mahasiswa terlalu fokus dengan kegiatan organisasi, tidak mengikuti kegiatan belajar,
tidak mengerjakan tugas, terlalu fokus mencari uang untuk sehari-hari. Hal ini dapat
dilihat dari prestasi belajar mahasiswa bidikmisi yang berbentuk IPK yang penulis
sajikan dalam bentuk tabel berikut:
14
Table 1.1
Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
NO NAMA JURUSAN IP SEMESTER
IPK 1 2 3
1 Eni Nopia Pendidikan Agama Islam 3,39 3,68 3,56 3,54
2 Saadatur Rahman Pendidikan Agama Islam 3,77 3,70 3,66 3,71
3 Putri Yusnita Manajemen Pendidikan Islam 3,52 3,70 3,68 3,63
4 Andika Yusuf Manajemen Pendidikan Islam 3,85 3,70 3,56 3,70
5 Rossalina Pendidikan Bahasa Inggris 2,43 3,02 3,12 2,86
6 Mery Elvina Pendidikan Bahasa Inggris 3,15 3,39 3,37 3,30
7 Anisa Kinanti Pendidikan Bahasa Arab 3,41 3,56 3,34 3,44
8 Abdul Miftachuddin Pendidikan Bahasa Arab 3,64 3,58 3,02 3,41
9 Ayu Septiani Pendidikan Biologi 3,45 3,58 3,54 3,52
10 Fina Rosmala Dewi Pendidikan Biologi 3,04 2,79 2,88 2,90
11 Sri Handayani Pendidikan Fisika 3,22 3,13 3,22 3,19
12 Lekok Arita Pendidikan Matematika 3,00 3,25 3,21 3,15
13 Nurul Muslimah Pendidikan Matematika 3,56 3,37 3,47 3,47
14 Aroni PGMI 2,82 3,61 3,31 3,25
15 Ayu Amelia PGMI 3,60 3,81 3,75 3,72
16 Rizkita Rama Aditya PIAUD 2,86 3,45 3,47 3,26
17 Amilia Lestari Sosiologi Agama 3,80 3,57 3,77 3,71
18 Heni Widyawati Pengembangan Masyarakat Islam 3,87 3,86 3,93 3,89
19 Elvina Savitri Perbankan Syariah 3,20 3,34 3,50 3,35
20 Siti Fauziah Perbankan Syariah 3,41 3,63 3,70 3,58
21 Indah Desfahira Muamalah 3,52 3,60 3,50 3,23
22 Aulia Rahmah Muamalah 3,54 3,54 3,31 3,46
23 Rohman Arif Ahawal- Alsyahsiyah 3,39 3,39 3,60 3,46
15
24 Tia Putri Bimbingan Konseling 3,39 3,08 3,45 3,31
25 Fitri Ramadhani Bimbingan Konseling 3,41 3,41 3,66 3,49
26 Inggar Pryadana Ekonomi Islam 2,85 3,57 2,28 2,90
27 Nur Badriyah Ekonomi Islam 3,72 3,58 3,52 3,61
28 Ahmad Mustofa Ekonomi Syariah 3,25 3,80 3,54 3,53
29 Wiwid Apriyanti Filsafat Agama 3,34 3,86 3,27 3,49
30 Jefry Anggar Ilmu Al qur‟an dan Tafsir 3,90 3,77 3,91 3,86
31 Daprianto Jinayah Siyasah 3,50 3,67 3,45 3,54
32 Sandy Saputra Komunikasi Penyiaran Islam 3,75 3,69 3,73 3,72
33 Herlan Akrom Manajemen Dakwah 3,60 3,41 3,36 3,46
Sumber :Data yang diolah berdasarkan dokumentasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016, 15 februari
2018.
Tabel diatas menunjukkan bahwasanya terdapat titik permasalah terhadap
prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun
2016, dimana ada beberapa mahasiswa memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
yang menurun atau dibawah IPK standar yang telah ditentukan.
Berdasarkan penelitian di atas, membuat penulis tergugah untuk melakukan
penelitian mengenai “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi
Terhadap Prestasi Belajar di UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”.
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi permasalahan dalam
penelitian ini antara lain :
16
1. Adanya isu ketidaktelitian dalam menentukan obyek sasaran dalam
penerimaan mahasiswa bidikmisi.
2. Terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan.
3. Mahasiswa terlalu fokus untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
4. Mahasiswa penerima Bidikmisi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) di bawah standar.
E. Batasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang keliru,
maka peneliti membatasi masalah, yaitu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi
memperoleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di bawah standar dan mahasiswa terlalu
fokus mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah terdapat korelasi antara mahasiswa penerima Bidikmisi terhadap
prestasi belajar mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 ?
G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian, tujuan merupakan target atau sasaran yang
hendak dicapai, yang menjadi “center point” seorang peneliti yang akan
17
memberikan kejelasan arah dan maksud dilakukannya sebuah penelitian. Tujuan
diadakannya penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui korelasi antara mahasiswa
penerima Bidikmisi dengan prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan
Lampung”.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau
bahan acuan bagi penelitian-penelitian sejenis yang mungkin dilakukan di
masa yang akan datang
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi para
mahasiswa dalam memilih program beasiswa yang disediakan oleh pihak
universitas. Serta bagi mahasiswa bidikmisi agar pertimbangkan waktu
untuk melaksanakan kegiatan diluar perkuliahan atau Unit Kegiatan
Mahasiswa yang ada.
2) Bagi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan
pertimbangan bagi institusi terkait dalam memberikan segala jenis
tuntutan yang telah ditentukan dan wajib untuk dilaksanakan dengan
18
ketentuan yang ada terhadap segala kegiatan perkuliahan di kampus bagi
penerima beasiswa Bidikmisi.
3) Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai besarnya pengaruh beasiswa Bidikmisi
terhadap prestasi belajar bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi,
Sehingga masyarakat bisa menilai dan mempertimbangkan agar tidak
gelisah dan khawatir terhadap biaya untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Beasiswa
1. Pengertian Beasiswa
Beasiswa adalah bantuan yang diberikan oleh pihak tertentu kepada
perorangan yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.1
Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih
sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka
mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan beasiswa adalah bentuk atau
subsidi dan beasiswa.2 Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang
biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak-anak sekolah atau
mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang
diinginkan.
2. Tujuan Pemberian Beasiswa
Beberapa tujuan dari penerimaan beasiswa ini antara lain:
1 Universitas Indonesia, Beasiswa, 2016, (http://anakui.com)
2 Zulihar Mukmin, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1
No. 1 (Agustus 2016),h. 51
20
1) Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa mencari
ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya
masalah dalam hal pembiayaan.
2) Menciptakan pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau pendidikan kepada
setiap orang yang membutuhkan. Memang kita punya hak untuk belajar
agar mendapat ilmu pengetahuan yang cukup untuk bekal hidup di
kemudian hari. Namu, untuk mendapatkan suatu ilmu kadang kita perlu
mengeluarkan biaya.untuk itu, beasiswa inilah yang akan membantu
seseorang untuk mendapatkan ilmu tersebut.
3) Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan
adanya bantuan beasiswa ini, maka seseorang terutama kaum muda bisa
mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi. Dari sini akan tercipta sumber daya manusia baru yang lebih
mampu menjawab tantangan di zaman yang terus maju ini.
4) Meningkatkann kesejahteraan. Setelah tercipta sumber daya manusia baru
yang cerdas, diharapkan mereka ini bisa memberi bantuan lewat ide dan
ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya ketika menjalani masa
pendidikan. Karena ilmu pengetahuan tersebut bisa diterapkan dalam
masyarakat dengan tujuan untuk memajukan mereka sehingga
kemakmuran dan kesejahteraan lebih mudah dicapai.3
3 Anneahira, Beasiswa, 2016, (www.anneahira.com)
21
Tujuan pemberian beasiswa pada dasarnya adalah untuk mendukung
kemajuan dunia pendidikan.Pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswa
yang berprestasi dan kurang berprestasi, namun secara ekonomis tidak atau
kurang mampu secara ekonomi.Mendorong dan mempertahankan semangat
belajar mahasiswa sehingga mampu tetap berprestasi dan bergairah dalam
menyelesaikan studi.Mendorong siswa berpacu mencapai prestasi akademik yang
tertinggi sehingga sumberdaya manusia yang potensial tersebut tidak sia-
sia.Sasaran awalnya adalah golongan masyarakat yang tidak mampu dari segi
ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak.Tidak hanya
itu, penerima beasiswa seharusnya juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan
mengurangi sifat egoisme. Supaya ketika mereka lulus dari bangku pendidikan,
mampu menerapkan ilmunya untuk kepentingan umum, dan semaksimalnya
berusaha menjadi orang yang menyediakan beasiswa bagi penerusnya.
Namun pada penerapannya sangat berkebalikan, kesalah pahaman tentang
arti beasiswa itu menjadi sebuah polemik yang sering muncul dan semakin
terlihat jelas. Lebih parahnya lagi, dana besiswa yang diberikan sering kali
disalah gunakan oleh oknum penerima beasiswa yang tidak bertanggung jawab .
Realita itu sudah menjadi suatu hal yang tidak tabu lagi. Saya pribadi berpendapat
bahwa, tidak ada masalah jika golongan mampu bisa mendapat beasiswa, kalau
dia memang benar-benar berprestasi namun seyogyanya yang mendapat beasiswa
adalah yang benar-benar kurang mampu. Namun akan lebih baik lagi jika dana
beasiswa yang dia peroleh digunakan untuk menunjang atau memajukan sebuah
22
pendidikan. Seperti membeli buku, atau melakukan sebuah penelitian ilmiah yang
berguna bagi dunia pendidikan, daripada hanya untuk memenuhi kebutuhan
tersier pribadinya.Sehingga, tujuan adanya program beasiswa yang diberikan
pemerintah atau swasta benar-benar bisa tercapai dan tepat sasaran, yaitu
menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berguna bagi agama
bangsa dan negara.
3. Manfaat Beasiswa
1. Adapun manfaat dari beasiswa, di antaranya:
Membantu siswa yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan dalam
menempuh pendidikan.
2. Mendorong siswa untuk sling berlomba dalam hal prestasi akademik.
3. Merangsang semangat belajar siswa atau penerima beasiswa agar terbebas
dari pencabutan beasiswa tersebut.
4. Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisiasi
dalam proses peningkatan pendidikan.
B. Bidikmisi
1. Pengertian Bidikmisi
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa
yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
23
Bidikmisi merupakan program 100 Hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional yang
dicanangkan pada tahun 2010.Perguruan tinggi yang mendapat bantuan Bidikmisi
yaitu perguruan tinggi di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kementrian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima Bidikmisi
bertambah menjadi 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya
tambahan anggaran APBN-Perubahan. Pada tahun 2012 ini Bidikmisi dilanjutkan
dikembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan
di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Kemdikbud dan program Bidikmisi yang
dikelola oleh Kementrian Agama.
Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi
masyarakat kurang mampu dan potensi akademik memadai untuk menempuh
pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Bantuan yang diberikan dalam
program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan keepada mahasiswa
sekurang-kurangnya sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan yang
ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi PTN dan bantuan
biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTN sebanyak-23banyaknya Rp
2.400.000,- (dua juta empat ratus ribu rupiah) persemester permahasiswa.4
4 Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,
(http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswabidikmisi/kemendikbud)
24
2. Landasan Hukum Bidikmisi
Peraturan perundang-undangan yang dijadikan landasan dalam pemberian
Program Bidikmisi Rekrutmen Baru adalah:5
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5948);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
5 Petunjuk Teknis Bidikmisi (Jakarta: Kementrian Agama, 2017), h 2.
25
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja
Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015
tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat
Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden
Intan Lampung
3. Misi Bidikmisi
1. Menghidupkan harapan bagi masyarakat yang tidak mampu, namun
mempunyai potensi akademik baik untuk dapat menempuh pendidikan
sampai ke jenjang pendidikan tinggi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berperan dalam
memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
26
3. Memperluas akses kaum miskin untuk mengenyam pendidikan yang
bermutu pada PTKIS.6
4. Tujuan Bidikmisi
1. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi
Keagamaaan Islam (PTKI) bagi peserta didik yang tidak mampu secara
ekonomi dan berpotensi akademik baik;
2. Meningkatkan motivasi belajar dan berprestasi mahasiswa, khususnya
mereka yang menghadapi kendala ekonomi;
3. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat
waktu, serta mampu berprestasi baik secara akademik maupun non
akademik;
4. Melahirkan lulusan PTKI yang berkarakter, mandiri, produktif dan
memiliki kepedulian sosial sehingga mampu memutus mata rantai
kemiskinan.
5. Sasaran Bidikmisi
Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan Madrasah
Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun terakhir ) yang
berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara ekonomi.
6 Ibid, h. 4.
27
6. Bentuk Bantuan Bidikmisi
Bentuk Bantuan Program Bidikmisi adalah Bantuan Sosial berupa uang
yang ditempatkan pada akun belanja Bantuan Sosial (57), diluncurkan kepada
mahasiswa penerima program.7
7. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung
Ketentuan Umum
a. Sasaran
Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan
Madrasah Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun
terakhir ) yang berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara
ekonomi.
b. Penyelenggara
Penyelenggara program beasiswa Bidikmisi adalah UIN Raden Intan
Lampung di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia.
8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Pelaksanaan Program
a. Persyaratan
Persyaratan Calon Penerima Bidikmisi Rekrutmen Baru Persyaratan
untuk mendaftar sebagai penerima Program Bidikmisi Rekrutmen Baru
adalah sebagai berikut:8
7 Ibid, h. 5.
8 Ibid, h. 6.
28
1) Mahasiswa PTKIS lulusan MA/MAK/SMA/SMK atau bentuk lain
yang sederajat pada Tahun Pelajaran 2016 dan 2017;
2) Memiliki potensi akademik memadai serta kurang mampu secara
ekonomi. Yang dimaksud kurang mampu secara ekonomi adalah
calon penerima program dengan kriteria sebagai berikut:
a) Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) sebesar-
besarnya Rp.3.000.000,- per bulan. Pendapatan yang dimaksud
meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non
formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata rata
penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir;
b) Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota
keluarga sebesar-besarnya Rp. 750.000,- setiap bulannya.
3) Berpotensi akademik baik dan direkomendasikan oleh
Madrasah/Sekolah. Apabila calon penerima program tidak
mendapatkan rekomendasi dari Madrasah/Sekolah maka PTKIS
memfasilitasi pendaftaran seleksi mandiri, jika terjadi hal-hal sebagai
berikut:
a) Madrasah/Sekolah asal tidak lagi menyelenggarakan pendidikan
pada saat pendaftaran program Bidikmisi 2016;
b) Madrasah/Sekolah kurang mendukung Program Bidikmisi;
c) Terjadi force majeur bencana alam lainnya;
29
d) Hal lain yang dirasa mendesak dan bertujuan untuk kemanusiaan
dan keadilan serta pemerataan akses pendidikan.
4) Mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti seleksi yang
diselenggarakan oleh PTP Program Bidikmisi.
5) Tidak terlibat dan/atau terindikasi mengikuti kegiatan/organisasi anti
Pancasila dan NKRI dibuktikan dengan penandatangan fakta
integritas.
b. Kuota
1) Direktur Jenderal Pendidikan Islam menetapkan alokasi kuota
penerima Program Bidikmisi.
2) Rektor/Ketua Perguruan Tinggi/Dekan FAI pada PTU Penyelenggara
menetapkan sebaran kuota pada masing-masing Jurusan/Program
Studi.
3) Banyaknya penerima beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung
pada tahun anggaran 2016 adalah 145 orang. Jumlah tersebut
berdsarkan hasil pendistribusian perguruan tinggi negeri di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia.
4) Kuota fakultas di tentukan oleh UIN Raden Intan Lampung dan di
sahkan melalui SK Rektor UIN Raden Intan Lampung sebagai
berikut:
30
Tabel 2.1
Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi
No. Tahun Jumlah
1 2010 60
2 2011 60
3 2012 60
4 2013 71
5 2014 60
6 2015 140
7 2016 145
8 2017 144
Total Jumlah 595
Sumber: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2017
c. Sistem Pelaksanaan Program
1) Mekanisme Pendaftaran
Calon Penerima mengisi formulir pendaftaran yang disediakan
oleh PTP Program Bidikmisi.Berkas pendaftaran terdiri dari:9
a) Mengisi Formulir pendaftaran yang telah disediakan;
b) Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar;
c) Menandatangani Pakta Integritas;
d) Surat keterangan lulus dari Kepala Madrasah/Sekolah;
e) Fotokopi rapor semester 1 (satu) s.d 6 (enam) yang dilegalisir
f) oleh Kepala Madrasah/Sekolah;
g) Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh Kepala Madrasah/Sekolah;
h) Fotokopi nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang dilegalisir oleh
Kepala Madrasah/Sekolah;
9 Ibid, h. 12.
31
i) Menunjukkan prestasi yang telah dicapai di SLTA dibuktikan
dengan sertifikat atau surat keterangan lainnya;
j) Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh Kepala
Desa/Lurah;
k) Fotokopi Kartu Keluarga;
l) Fotokopi Rekening Listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran
listrik) dan/atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai
bukti pembayaran) dari orang tua/wali.
2) Mekanisme seleksi
a) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan
koordinasi dan sosialisasi antar unit utama, unit kerja dan instansi
terkait termasuk Panitia Seleksi Nasional mahasiswa baru serta
melakukan publikasi melalui media massa.
b) Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota melakukan
sosialisasi dan atau memberikan informasi kepada satuan
pendidikan di lingkungannya tentang program Bidikmisi.
c) Institusi pendidikan tinggi melakukan sosialisasi dan atau
memberikan informasi kepada sekolah dan publik tentang
program Bidikmisi.
d) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat
mensosialisasikan program Bidikmisi kepada siswa khususnya
bagi siswa kelas 12.
32
e) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat
mengoordinasikan dan memfasilitasi seluruh proses pendaftaran
di setiap sekolah dan mengirimkan berkas yang telah memenuhi
persyaratan ke perguruan tinggi negeri yang dituju tanpa
mengenakan biaya pada siswa pendaftar.10
3) Alokasi Dana Bantuan
a) Penerima program Bidikmisi mendapatkan alokasi anggaran
sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu rupiah) per
mahasiswa per semester;
b) Anggaran sebagaimana dalam poin (1) di atas, meliputi:
a. Bantuan biaya hidup (living cost) yang diserahkan kepada
mahasiswa sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah)
perbulan. Total dana yang diterima mahasiswa dalam satu
semester sebesar Rp. 4.200.000,-(empat juta dua ratus ribu
rupiah).
b. Bantuan Biaya Pendidikan sebesar Rp. 2.400.000,- (dua juta
empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa.
4) Penggunaan Dana
Dana bantuan Program Bidikmisi dipergunakan untuk keperluan
hal-hal sebagai berikut:
a) Bantuan Biaya Hidup (living cost);
10
Pedoman Penyelenggaraan Bidikmisi (Jakarta: Kementrian Agama, 2015), h. 18.
33
b) Bantuan Biaya Pendidikan bagi Penerima Bidikmisi meliputi:
a. SPP/Biaya kuliah sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Peningkatan kualitas pendidikan penerima program;
c) Kekurangan bantuan biaya pendidikan di perguruan tinggi,
ditanggung oleh PTP dengan mengupayakan dana dari sumber
lain yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d) Biaya pendidikan program Bidikmisi yang diterima oleh PTP
direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
5) Penyaluran Dana Bantuan
a) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menyampaikan Keputusan
penetapan penerima program Bidikmisi dan persyaratan pencairan
kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Bidikmisi;
b) PTP Program Bidikmisi menghimpun persyaratan pencairan dari
mahasiswa penerima bantuan;
c) PTP Program Bidikmisi menyampaikan dokumen-dokumen
persyaratan pencairan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam
berupa :
a. Fotocopy nomor rekening Bank atas nama mahasiswa penerima
bantuan;
b. Surat Keterangan Bank (ASLI) yang menyatakan bahwa
rekening tersebut masih aktif;
34
d) Penyaluran dana bantuan program Bidikmisi dilaksanakan
persemester;
e) Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan menerbitkan Surat
Pernyataan Tanggung JawabBelanja (SPTB) setelah persyaratan
pada point terpenuhi;
f) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menerbitkan Surat Perintah
Pembayaran (SPP) berdasarkan SPTB;
g) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Cq. Bagian Keuangan
menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) berdasarkan SPP;
h) KPPN Jakarta IV menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana(SP2D) dan menyalurkan dana bantuan langsung kepada
rekening masing-masing penerima bantuan yang dilakukan
sekaligus (100%).
i) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui pengajuan ke
KPPN, dapat menyalurkan bantuan Bidikmisi kepada mahasiswa
per bulan atau maksimal 6 (enam) bulan yang diberikan/ditransfer
melalui rekening bank by name by address atau Bank/Pos
penyalur.
j) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dapat memfasilitasi
pembuatan rekening untuk masing-masing penerima, dan
melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Bank
Operasional Pemerintah.
35
6) Penghentian Bantuan
Perguruan Tinggi Penyelenggara dapat menghentikan bantuan
Bidikmisi kepada penerima program, apabila yang bersangkutan:
a) Telah menyelesaikan studi;
b) Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 3,00
selama 2 (dua) semester berturut-turut
c) Cuti karena sakit atau alasan lain yang ditentukan oleh Perguruan
Tinggi Penyelenggara;
d) Menerima Skorsing dari perguruan tinggi; Mahasiswa penerima
Bidikmisi yang melanggar peraturan akademik dan atau
melanggar tata kehidupan kampus dan dikenakan sanksi skorsing
minimum 1 (satu) semester oleh PTP Program Bidikmisi.
e) Drop Out Mahasiswa penerima Bidikmisi yang karena alasan
tertentu dikeluarkan sebagai mahasiswa oleh Perguruan Tinggi
Penyelenggara.
f) Non Aktif Mahasiswa penerima Bidikmisi yang tidak mengikuti
kegiatan akademik sesuai aturan perguruan tinggi dan atau tidak
melakukan daftar ulang/her-registrasi.
g) Mengundurkan Diri.
h) Mahasiswa Lulus Sebelum Waktu Beasiswa Berakhir;Mahasiswa
penerima program Bidikmisi yang lulus kurang dari masa studi
yang ditetapkan (mahasiswa Program Sarjana yang lulus kurang
36
dari 8 (delapan) semester atau 6 (enam) semester untuk Program
D3);
i) Mahasiswa Memberikan Keterangan Palsu;36Mahasiswa
penerima Bidikmisi yang terbukti memberikan keterangan data
diri yang tidak benar setelah diterima di perguruan tinggi;
j) Penerima program terbukti mengikuti aktivitas organisasi yang
berpaham anti Pancasila dan NKRI;
k) Meninggal dunia;
l) Bantuan penerima Program Bidikmisi dihentikan pada saat
mahasiswa penerima Bidikmisi telah sampai dengan batas waktu
yang ditetapkan, dan selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan
harus mengupayakan sendiri biaya pendidikan dan biaya
hidupnya;
7) Pelanggaran dan Sanksi
Hal-hal yang termasuk jenis pelanggaran program Bidikmisi
adalah sebagai berikut:
a) Telah memberikan keterangan yang tidak benar baik secara lisan
atau tertulis;
b) Melakukan pemalsuan dokumen pendaftaran;
c) Dikemudian hari yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi
syarat sebagai penerima Program Bidikmisi;
37
Sanksi yang diberikan kepada penerima program Bidikmisi yang
melakukan pelanggaran adalah penghentian pemberian bantuan program
Bidikmisi.
8) Pelaporan
Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Bidikmisi
menyampaikan laporan akhir tahun akademik kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Laporan program Bidikmisi memuat beberapa hal sebagai berikut:
a) Rekapitulasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) penerima program
Bidikmisi;
b) Nama-nama pengganti penerima program Bidikmisi (jika ada);
c) Foto Copy Kwitansi dan Buku Tabungan yang membuktikan bahwa
dana bantuan telah diterima penerima program. Perguruan Tinggi
Penyelenggara Program Bidikmisi menyampaikan laporan per
semester yang terdiri dari :
a) Foto Copy Kwitansi;
b) Foto Copy Buku Tabungan yang membuktikan bahwa dana
bantuan telah diterima penerima program.
9) Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Islamdan Perguruan Tinggi Penyelenggara untuk
memperoleh informasi secara komprehensif implementasi program
38
Bidikmisi di lapangan. Selain itu monitoring diperlukan untuk menjamin
bahwa proses seleksi, pembinaan dan penyaluran dana telah dilakukan
dengan baik dan telah memenuhi aspek program yang berprinsip pada 4-
T (Tepat Proses, Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu);
a) Tepat Proses; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai
penerima Program Bidikmisi telah sesuai prosedur yang diatur di
dalam petunjuk teknis;
b) Tepat Sasaran; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai
penerima Program Bidikmisi telah sesuai kriteria sebagaimana
yang diatur di dalam petunjuk teknis;
c) Tepat Jumlah; apabila jumlah dana bantuan dan jumlah
mahasiswa penerima bantuan sesuai dengan kuota dan atau
perjanjian yang telah ditetapkan. Apabila jumlah mahasiswa
penerima bantuan kurang atau melebihi dari yang telah ditetapkan,
maka perguruan tinggi wajib melaporkan ke Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam.
d) Tepat Waktu; apabila tahapan dari proses seleksi awal hingga
penyelesaian akhir masa studi sesuai jadwal, dan dana Program
Bidikmisi diterima dan bantuan biaya hidup disalurkan kepada
mahasiswa penerima sesuai dengan waktu sebagaimana diatur
dalam mekanisme penyaluran dana.
39
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya
perubahan pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam
sikapnya. Indikator dalam perubahan itu biasanya akan tampak pada prestasi
belajarnya. Istilah prestasi belajar kerap digunakan dalam pendidikan untuk
mengungkapkan kondisi hasil belajar peserta didik yang telah melalui proses
pembelajaran dalam suatu masa tertentu.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan dengan “hasil
yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”.11
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan
suatu usaha seseorang atau kelompok orang yang bertujuan memberikan
pertolongan kepada individu atau kelompok individu dalam menyumbangkan
potensi-potensi yang ada pada dirinya. Sedangkan belajar merupakan proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku secara
keseluruhan hasil dari pada belajar.
Banyak pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para pakar dalam
bidang pendidikan antara lain Morgan (1978) di dalam Ngalim Purwanto
mengatakan Belajar adalah “setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dalam latihan dan pengalaman.12
11 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 895. 12
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : Remaja Karya Jemara, 1990), h.84.
40
James O. Whittaker, misalnya, merumuskan belajar sebagai proses di
mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in
behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard
L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the
broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar
adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
diubahmelalui praktek atau latihan. Sedangkan Geoch merumuskan learning is
change is performance as a result of practice.
Drs. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.13
Adapun menurut Melvin H. Marx mengatakan bahwa belajar adalah
perubahan yang dialami secara relatif abadi dalam tingkah laku yang pada
dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku sebelumnya. Dalam hal ini,
sering atau biasa disebut praktik atau latihan (learning is a relatively enduring
change in behaviour which is a function of prior behaviour, usually called
practice).14
13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 12. 14
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: ArRuzz
media, 2012), h. 227.
41
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh sutau perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotor.15
Oleh karena itu, belajar bukanlah suatu tujuan
tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, langkah-langkah atau
prosedur yang ditempuh.16
Kemudian untuk memperoleh batasan mengenai prestasi belajar, penulis
memandang perlu untuk mengemukakan berbagai pendapat. Menurut W.S.
Winkel “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha belajar yang dapat
dicapai oleh individu yang belajar”.17
Berdasarkan pengertian diatas dapar disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai bukti dari keberhasilan
usaha belajar sehingga dapat di demonstrasikan dan diuji.
2. Ciri-ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa
perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar.
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan
itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya
bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi
15
Djamarah, Op. Cit, h. 13. 16
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), h. 29.
17
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Grafindo Persada, 1991), h.36.
42
perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam
pengertian belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan
perubahan itu.
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar
menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi
dapat menulis. Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.Ia dapat menulis dengan kapur
dan sebagainya. Di samping itu, dengan kecakapan menulis yang telah
dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapankecakapan lain. Misalnya, dapat
menulis surat, menyalin catatan-catatan, mengerjakan soal-soal, dan
sebagainya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah
dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.Dengan
demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan
makin baik perubahan yang diperoleh.Perubahan yang bersifat aktif artinya
bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha
individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses
43
kematangan yang terjadi dengan sendirinya karenadorongan dari dalam, tidak
termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan
sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian
belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan piano
setelah belajar tidak akanhilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan
makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku
yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik,
sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin43dapat dicapai dengan
belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan
demikian, perubahan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah
laku yang telah ditetapkannya.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
44
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara
menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan
sebagainya.18
Menurut Baharuddin & Esa N.W, ciri-ciri belajar meliputi: (1) Belajar
ditandai adanya perubahan tingkah laku, (2) Perubahan tingkah laku dari
hasil belajar itu relatif permanen, (3) Perubahan tingkah laku tidak harus
dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan
perilaku itu bisa jadi bersifat potensial, (4) Perubahan tingkah laku itu
merupakan hasil latihan atau pengalaman, (5) Pengalaman atau latihan itu
dapat memberikan penguatan.19
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh
sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat
berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya
ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila ada
anak cerdas, aktif dan kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam
belajar karena faktor keluarga yang kurang mendukung.Sebaliknya, banyak
ditemukan anak-anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar
karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang
profesional.Secara umum, keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
18
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., h. 15. 19
Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Ombak Dua, 2013), h. 18.
45
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu.
1) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.Faktor nonsosial merupakan
kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di
masyarakat.Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana
belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah,
iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transfortasi yang tersedia
dan sejenisnya.
2) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
manusia.Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor
yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang
dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,
keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya pengasuhan orang
tua, hubungan antarpersonil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru
terhadap siswa dan sebagainya.
46
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar.Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor
psikologis.
1) Faktor Fisiologis
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani
secara umum yang ada dalam diri individu sangat memengaruhi
hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya
tingkat kesehatan, mengantuk dan kebugaran fisik individu.
Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan
mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam
keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambar hasil
belajar.
b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan fungsi-fungsi
jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra
dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam diri individu.
Pancaindra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan
dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan sangat
menunjang belajar.
c. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat,
bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Tingkat
47
kecerdasan akanmemengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak
memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu
mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai
tujuan belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja
lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.20
4. Gaya Belajar
Gaya adalah cara. Gaya belajar merupakan cara anak didik belajar yang
sudah menjadi kebiasaan, dan kebiasaan tersebut dianggap paling tepat baginya.
Ada empat gaya belajar, yaitu:
a. Somatis, artinya tubuh atau raga. Anak dengan gaya belajar somatis akan
belajar lebih cepat bila dilakukan dengan memanfaatkantubuh/raga, baik
melalui aktivitas yang melibatkan tubuh, ataupun dengan melihat,
memperhatikan bagian-bagian tubuhnya.
b. Auditif, artinya suara. Gaya belajar ini ditempuh dengan mendengarkan
suara, seperti suara guru, suara diri sendiri atau teman lain yang sedang
belajar. Anak yang mempunyai tipe belajar auditifakan lebih menangkap
pelajaran dengan cara mendengarkan.
c. Visual, merupakan gaya belajar melalui penglihatan. Anak dengan gaya
belajar akan lebih mudah memahami materi bila dengan melihat atau
membaca.
20
Ibid, h. 24.
48
d. Intelektual, gaya belajar yang dilakukan dengan perenungan atau insight.
Anak dengan tipe belajar ini akan memahami pelajaran melalui
pemahaman dan perenungan.biasanya siswa dengan tipe ini menyukai
suasana belajar yang tenang.21
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita
bedakan menjadi tiga macam, di antaranya:
a. Faktor internal, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
1) Aspek Pisiologis (meliputi: tonus jasmani, mata dan telinga).
2) Aspek Psikologis (meliputi: inteligensi, sikap, minat, dan motivasi).
b. Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
1) Lingkungan Sosial (meliputi: keluarga, guru dan staf, masyarakat, dan
teman).
2) Lingkungan Nonsosial (meliputi: rumah, sekolah, peralatan, dan alam).
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
1) Pendekatan Tinggi (meliputi: speculative dan achieving)
2) Pendekatan Sedang (meliputi; analitical dan deep)
3) Pendekatan Rendah (meliputi: reproductive dan surface)22
21
Ibid, h. 27 22
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 132.
49
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan seseorang yang bukan
karena faktor belajar adalah:
a. Faktor kematangan. Perkembangan manusia dan perubahan dalam diri
seseorang dapat terjadi karena faktor kematangan. Kematangan
merupakan proses alamiah yang terjadi dengan sendirinya. Seseorang
dapat mengalami perubahan karena kematangan, seperti berubahnya suara
pada masa pubertas, perubahan jakun dari kecil menjadi lebih besar,
perubahan dari belum mempunyai jambang/jenggot menjadi berjenggot.
b. Faktor pertumbuhan. Pertumbuhan seseorang terjadi factor makanan atau
gizi. Pertumbuhan adalah perubahan material manusia secara kuantitatif.
Perubahan tersebut bisa dari kecil menjadi besar, bisa dari sempit menjadi
luas bisa pula dari sedikit menjadi banyak atau dari tidak ada menjadi ada.
Pertumbuhan fisik berarti jasmani menjadi lebih besar, lebih tinggi atau
lebih gagah. Pertumbuhan terjadi pada kondisi fisik lain seperti
pertumbuhan rambut, pertumbuhan gigi, pertumbuhan tangan kaki.
Pertumbuhan rambut bisa dalam arti dari sedikit menjadi banyak atau dari
pendek menjadi panjang.
c. Faktor insting dan reflek. Insting dan reflek merupakan perilaku yang
terjadi secara otomatis. Insting dan reflek merupakan mekanisme dalam
diri seseorang yang terjadi secara alamiah sebagai jalan untuk
mempertahankan hidupnya. Mencari makan, bernafas, berkedip, bersin
merupakan bentuk-bentuk perilaku yang muncul secara otomatis sebagai
50
jalan untuk melindungi diri dari bahaya atau mempertahankan hidup.
Dengan jalan ini manusia berkembang dan tetap bertahan hidup.23
Selain itu, juga terdapat faktor-faktor yang tersangkut dalam kegiatan
belajar, yakni:
a. Asosiasi. Dalam kegiatan belajar terjadi koneksi atau hubungan di dalam
otak, antara hal satu dengan lainnya.
b. Motivasi. Belajar akan terjadi bila manusia atau binatang terdorong dalam
beberapa hal.
c. Variabilitas. Dalam peristiwa belajar terjadilah berbagai macam tingkah
laku yang dapat dilakukan untuk memecahkan suatu masalah, tergantung
dari stimulus belajar.
d. Kebiasaan. Belajar dapat membentuk suatu kebiasaan sehingga hal itu
dapat digunakan untuk menghadapi situasi yang berbeda yang harus
dipertimbangkan.
e. Kepekaan. Faktor kepekaan yakni perasaan atau kognisi yang mudah
tersentuh merupakan hal yang menentukan juga keberhasilan belajar.
f. Pencetakan (imprinting), atau merekam. Hal ini biasanya terjadi pada
binatang, yang mungkin dapat disamakan dengan dressur. Dalam hal ini
berarti semacam proses “melihat”-kansesuatu (yang dipelajari) pada
kesan/otak.
g. Hambatan. Dalam proses belajar tentu terjadi hambatan.24
23
Lilik Sriyanti, Op. Cit, h. 20.
51
5. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelasdari
menurunnya kinerja akademik atau presta mengusik teman, berkelahi, sering
tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah.
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar
terdiri atas dua macam, yakni:
a. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari
dalam diri siswa sendiri.
b. Faktor ekstern, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar
diri siswa.
Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain di
bawah ini:
a. Faktor Intern Siswa
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik
siswa, yakni:
1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas
intelektual/intelegensi siswa.
2) Yang bersifat afektif (ranah rasa), seperti labilnya emosi dan sikap.
3) Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), seperti terganggunya alat-alat
indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).
24
Mulyati, Pengantar Psikologi Belajar, ( Yogyakarta: Quality Publishing, 2007), h. 3.
52
b. Faktor Ekstern Siswa
1) Lingkungan keluarga, contohnya ketidak harmonisan hubungan antara
ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
2) Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya wilayah
perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer
group) yang nakal.
3) Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah
yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alatalat belajar yang
berkualitas rendah.25
D. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun
dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel yang diteliti. Sintesa tentang
hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.26
Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu korelasi antara
mahasiswa penerima bidikmisi dengan prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan
Lampung tahun 2016. Dengan demikian prestasi belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki mahasiswa penerima bidikmisi setelah ia menerima
pengalaman belajarnya baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik dalam
pembelajaran.
25
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. 11, h. 184. 26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D), (Alfa
beta, Bandung, cet-10, 2010), h. 91
53
Selanjutnya bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh
pemerintah agar dapat membantu biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa yang kurang
mampu dalam perekonomian keluarga, sehingga tidak terlalu membebani keluarganya.
Untuk lebih jelasnya peneliti membuat skema variabel yang berisikan
hubungan kausal dalam penelitian adalah:
X Y
Secara Singkat penelitian ini akan dibuktikan ada tidaknya hubungan
signifikan antara variabel bebas yakni mahasiswa penerima bidikmisi dengan variabel
terikat yakni prestasi belajar.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis
(kesimpulan). Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.
keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena perumusan masalah
merupakan pertanyaan penelitian. Pertanyaan ini harus dijawab pada hipotesis.27
1. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini adalah Hipotesis alternatif (Ha) yaitu
terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan prestasi belajar di
kampus UIN Raden Intan Lampung tahun 2016. Sedangkan Hipotesis Nol (Ho)
27
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 80
Prestasi Belajar
Mahasiswa Bidikmisi Beasiswa Bidikmisi
54
yaitu tidak terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan
prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan Lampung tahun 2016.
2. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Ho :
Ha :
: Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan
Ho : Tidak terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan
prestasi belajar
Ha : Terdapat korelasi antara mahasiswa penerima bidikmisi dengan
prestasi belajar
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian berdasarkan metode yang digunakan oleh peneliti dalam hal
ini adalah penelitian korelasi atau korelasional atau penelitian hubungan. Penelitian
korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan dan
manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Menurut Gay dalam Sukardi,
karakteristik penelitian korelasioanal sebagai berikut:
1. Penelitian korelasi tepat bila variabel kompleks dan peneliti tidak
memungkinkan untuk melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti
pada penelitian eksperimen.
2. Memungkinkan variabel dilakukan pengukuran secara intensif dalam setting
atau lingkungan nyata.
3. Memungkinkan peneliti memperoleh derajat asosiasi yang signifikan.1
Penelitian menurut jenis data yang digunakan dalam hal ini adalah jenis
kuantitatif (data berbentuk angka).2 Metode penelitian Kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
1
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008 ), h. 166. 2 Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 15.
56
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.3
Dalam melakukan suatu penelitian, dibutuhkan sebuah pemahaman yang
benar dalam menggunakan pendekatan, metode ataupun teknik untuk melakukan
penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, agar hasil dicapai
akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam
hal ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek
penelitian, dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk
operasionalisasi dari masing-masing variabel. Reliabititas dan validitas merupakan
syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini, karena kedua
elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi
serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis.4
B. Variabel Penelitian
Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang membentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut yang kemudian ditarik kesimpulannya.5
Variabel berdasarkan hubungan
terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 14. 4 Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 30.
5 Ibid, h. 61.
57
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi
penyebab atau berubah/mempengaruhi suatu variabel lain (variabel dependent).
2. Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel lain (variabel bebas).
Berdasarkan permasalahan korelasi antara penerima bidikmisi dengan prestasi
belajar mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 terdiri dari dua variabel,
yaitu Beasiswa Bidikmisi merupakan variabel bebas yang diberi simbol X, dan
Prestasi Belajar mahasiswa penerima Bidikmisi merupakan variabel terikat yang
diberi simbol Y.
Jadi hubungan variabel tersebut dapat digambar sebagai berikut:
X Y
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukanlah
orang, tetapi obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
Beasiswa Bidikmisi Prestasi Belajar Mahasiswa
Bidikmisi
58
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.6 Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa penerima Bidikmisi di UIN Raden Intan
Lampung tahun 2016, data dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung tahun 2016
NO Fakultas Jenis kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. Tarbiyah dan Keguruan 20 67 87
2. Dakwah dan Komunikasi 4 9 13
3. Ushuludin 1 2 3
4. Ekonomi Syari’ah 8 4 12
5. Ekonomi dan Bisnis 11 19 20
Jumlah 44 101 145
Sumber : Data statistik mahasiswa penerima bidikmisi UIN Raden Intan Lampung
tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa penerima bidikmisi UIN Raden Intan Lampung tahun
2016 berjumlah 145.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
dipelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.7
6 Sugiyono.Op.Cit, h. 117
7 Ibid, h. 118.
59
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dapat disebut juga teknik sampling, untuk
menentukan sampel dalam penelitian. Secara umum, untuk penelitian
korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah
30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari
masing-masing kelompok dan untuk penelitian survei jumlah sampel minimum
adalah 100. Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel menggunakan
Rumus Slovin:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
Dalam pengambilan sampel menggunakan sistem probability sampling
yaitu Teknik sampling yang akan memberikan peluang yang sama bagi seluruh
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satu teknik dari
probability sampling adalah cluster random sampling (area sampling) merupakan
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Dengan demikian dapat ditentukan untuk jumlah sampel pada penelitian
ini dengan menggunakan sampel ketidaktelitian sebesar 10% hasilnya sebagai
berikut:
60
dibulatkan menjadi 59 mahasiswa.
Untuk mengetahui keterangan lebih jelas mengenai pembagian sampel
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Data Pengambilan Sampel Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi
UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
No Fakultas Jumlah
Mahasiswa
1 Tarbiyah dan Keguruan 24
2 Dakwah dan Komunikasi 10
3 Ushuludin 3
4 Ekonomi Syari’ah 10
5 Ekonomi dan Bisnis 12
Jumlah 59
61
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik
sebagai berikut:
1. Metode Angket (kuesioner)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden.8 Pendapat lain mengemukakan ,kuesioner
(Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya .9
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat dipahami bahwa kuesioner
merupakan daftar pertanyaan tertulis untuk mendapatkan jawaban atau suatu
permasalahan tertentu dan mendapatkan fakta-fakta dan informasi dari responden
serta untuk mendapatkan data tentang keberadaan objek yang diteliti.
Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada
sudut pandang :
1. Dipandang dari cara menjawab.
a. Kuesiner terbuka,yang memberikan kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b. Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih
8
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Jakarta:Bumi
aksara,2013),h. 194 9 Sugiyono. Op. cit. h. 199
62
2. Dipandang dari jawaban yang diberikan
a. Kuesioner langsung yaitu respon menjawab tentang dirinya.
b. Kuesioner tidak langsung yaitu jika respon menjawab tentang orang
lain
3. Dipandang dari bentuknya
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuesioner tertutup.
b. Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka
Adapun kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner langsung
dan kuesioner tidak langsung, yang ditujukan kepada mahasiswa penerima
bidikmisi UIN Raden Intan Lampung tahun 2016.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket beasiswa
bidikmisi yang akan digunakan untuk mengukur variabel prestasi belajar
mahasiswa penerima bidikmisi tahun 2016. Angket beasiswa bidikmisi terdiri
dari 4 indikator, yaitu sebagai berikut:
1. Proses penerimaan beasiswa Bidikmisi.
2. Pengalokasian anggaran yang disediakan untuk setiap mahasiswa
penerima Bidikmisi.
3. Penghentian bantuan dana Bidikmisi.
4. Mekanisme penyeluran dana Bidikmisi.
5. Pelanggaran dan sanksi bagi penerima Bidikmisi
63
2. Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto, Dokumentasi adalah menyelidiki benda-
benda tertulis berupa buku, majalah, notulen rapat, peraturan-peraturan catatan
harian dan sebagainya.10
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.11
Dapat disimpulkan dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data
atau keterangan-keterangan melalui dokumen yang sudah tersedia yang
berhubungan dengan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui metode
dokumentasi ini adalah IP per semester, IPK keseluruhan, daftar nama-nama
siswa penerima bidikmisi tahun 2016, visi misi kampus UIN Raden Intan
Lampung dan semua yang berkenaan dengan profil kampus UIN Raden Intan
Lampung.
E. Uji prasyaratan Instrumen
Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data. Menurut Suharsimi
Arikunto,instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis
dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik
sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu alat ukuran tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.
10
Ibid. h. 201 11
Iqbal Hasan .Pokok-pokok Materi Metodelogi dan Aplikasinya (Bogor:Gralia
Indonesia,2002). h. 72
64
Sebaiknya,instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu
alat ukur dikatakan valid bila instrument-instrumen tersebut tersebut dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat menungkap data dan
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
validitas yang dimaksud.12
Alat untuk mengukur tingkat validitas angket
menggunakan rumus Product Moment yaitu sebagai berikut:
2222YYnXXn
YXXYNrxy
Keterangan :
xyr : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n : Jumlah sampel yang diteliti
∑ X Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑ X : Skor total X
∑ Y : Skor total Y
Kriteria pengujian jika harga r hitung tabel dengan taraf
signifikasi 0,05 maka alat ukur tersebut valid, begitu juga sebaliknya jika r hitung
tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah derajat ketetapan,ketelitian atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengumpulan. Suatu alat ukur dikatakan reliable
12 Sugiyono .Op cit. h. 173
65
yaitu juka hasil pengukuran yang dilakukan tidak berbeda walaupun diukur pada
situasi yang berlainan. Jadi alat yang eliabel secara konsisten memberi hasil
ukuran yang sama.13
Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest,
equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal dapat diuji
dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan
teknik tertentu. Untuk mengetahui reliabilitas instrumennya, dalam penelitian ini
menggunakan rumus
Alpha Cronbach,yaitu
[
] [
∑
]
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas tes
k = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstanta
∑ = Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item
= Varian total
14
Berdasarkan pendapat tersebut tes yang digunakan dalam penelitain ini
adalah tes yang memiliki koefisien reliabilitas lebih dari atau sama dengan 0,70.
13
Anas Sudijono, Pengantar evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Rajawali Pers, 2011) , h. 95
14
Suharsimi arikunto .Op .cit. h. 239
66
F. Teknik Analisis Data
Analisis terhadap data penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Setelah data yang penulis butuhkan untuk
penelitian terkumpul semuanya, maka untuk menganalisis hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa, peneliti menggunakan analisis kuantitatif, analisis secara
statistik, karena penelitian ini untuk melihat hubungan antar variabel.
Maka teknik analisis kuantitatif akan mengoperasionalkan rumus Product
Moment dari Pearson yaitu dengan rumus angka kasar (RawScor), yang merumuskan
sebagai berikut :
2222YYnXXn
YXXYNrxy
Keterangan :
= keofisien korelasi X dan Y
n = Banyaknya sampel
X = Skor Ganjil
Y = Skor Genap
XY = Perkalian X dan Y
Nilai akhir yang akan diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut adalah
nilai yang menggambarkan keberadaan hubungan antar variabel yang dikorelasikan.
Kemudian setelah diketahui nilai korelasi yang diperoleh dengan tabel interpretasi
koefisien korelasi sebagai upaya untuk mengetahui tingkat hubungan yang dihasilkan
dari korelasi antar variabel yang selanjutnya menggunakan tabel interpretasi koefisien
korelasi dimaksud sebagai berikut:
67
Tabel 3.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat kuat
Sumber :Dikutip dari Sugiyono15
Untuk mengetahui nilai korelasi antara dua variabel, tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan menggunakan rumus Koefisien penentu (KP), yang
dihasilkan dari korelasi antar variabel. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dan selanjutnya guna untuk menguji dari nilai akhir yang diperoleh dengan
menggunakan rumus product moment maka akan dilanjutkan dengan menggunakan
uji teori, yang rumusnya adalah sebagai berikut :
√
√
Keterangan :
r = nilai korelasi antar variabel
n = banyaknya data
m = banyaknya variabel
Dalam melakukan uji validitas angket ini penulis menggunakan skala
Likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
15
Sugiyono op.cit. h. 149
KP = r2 ×
100 %
68
pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.
Skala Likert memiliki 2 bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan
bentuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban skala
Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.
Tabel. 3.4
Skala Likert
Pernyataan positif Pernyataan negatif Kode
Sangat sesuai 5 Sangat sesuai 1 SS
Sesuai 4 Sesuai 2 S
Netral 3 Netral 3 N
Tidak sesuai 2 Tidak sesuai 4 TS
Sangat tidak sesuai 1 Sangat tidak sesuai 5 STS
Alternatif jawaban pada skala Likert tidak hanya tergantung pada
jawaban setuju atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun sepanjang
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban,
misalnya baik, senang, tinggi, puas, dan lain-lain.16
16
Syofyan Siregar, Op. Cit, h. 50-51.
69
NBAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Lokasi Penelitian
1. Profil UIN Raden Intan Lampung
UIN Raden Intan Lampung adalah perguruan tinggi agama Islam tertua
dan terbesar di Lampung. Dalam lintas perjalanan sejarahnya, UIN Raden Intan
Lampung melintasi beragam fase, mulai dari fase rintisan, kemudian fase
pendirian dan pembangunan, lalu fase pengembangan hingga mencapai
kemajuan sekarang ini.
Fase Rintisan dan Pendirian (1961-1973)
Pada mulanya, UIN Raden Intan Lampung merupakan lembaga
pendidikan tinggi Islam di bawah Yayasan Kesejahteraan Islam Lampung
(YKIL). Yayasan yang diketuai Raden Muhammad Sayyid ini berdiri pada 1961
sebagai yayasan sosial yang bertujuan membangun rumah-rumah peribadatan
umat Islam dan pendidikan Islam di wilayah Lampung.
Untuk merealisir program kerja YKIL tersebut, pada 1963 diadakan
Musyawarah Alim Ulama se-Lampung di Metro Lampung Tengah dengan
agenda menghimpun potensi alim ulama dan mengintegrasikan antara tokoh-
tokoh masyarakat dengan aparat pemerintah. Musyawarah ini antara lain
merekomendasikan pendirian lembaga pendidikan tinggi Islam dengan 2 fakultas
sekaligus, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah. Aktivitas akademik
dan administrasi lembaga ini awalnya dipusatkan di Sekretariat Fakultas Hukum
70
UNSRI Cabang Palembang di Lampung (UNILA sekarang), sebelum akhirnya
pindah ke Masjid Lungsir (sekarang Masjid al-Anwar).
Setahun kemudian (1964), seiring dengan berdirinya Lampung sebagai
provinsi yang terpisah dari Sumatera Selatan, Fakultas Tarbiyah milik yayasan
ini dinegerikan sebagai cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang
di bawah kepemimpinan Syaikh Syamsuddin Abdul Mu’thi. Selanjutnya, muncul
gagasan untuk membangun PTAIN tersendiri di Provinsi Lampung. Dalam
rangka tersebut, didirikanlah Fakultas Ushuludin pada 1965 dengan Dekan KH.
Zakariya Nawawi.
Pada 1966, aktivitas akademik ketiga fakultas yang ada dipindahkan ke
Kampus Kaliawi. Pada tahun yang sama, untuk efektivitas upaya penegerian,
dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Islam (Yaperti) Lampung dengan ketua
K.H. Zakaria Nawawi. Yaperti bekerja keras membenahi proses administrasi
sembari menyiapkan proposal penegerian yayasan yang disetujui Menteri Agama
dengan keluarnya Keputusan Menteri Agama RI No. 162 Tahun 1967 tentang
pengesahan susunan personalia kepanitiaan penegerian dengan struktur
organisasi yang diketuai oleh Gubernur Drs. Zainal Abidin Pagar Alam.
Sekretaris panitia dipegang Mochtar Hasan, SH yang pada waktu itu menjabat
sekretaris daerah Propinsi Lampung, sementara Bendahara dijabat K.H. Zakaria
Nawawi sebagai wakil Yaperti. Adapun anggota-anggotanya terdiri dari para
dekan fakultas yang ada, tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama yang terdiri
dari tokoh-tokoh NU, Muhammadiyah dan PSII.
71
Jerih payah dan usaha YKIL, Yaperti, dan panitia gabungan ini akhirnya
menghasilkan SK Menteri Agama Nomor 187 Tahun 1968 tanggal 26 Oktober
1968 tentang Pendirian “IAIN Al-Jami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah Raden
Intan”. Pemberian nama “Raden Intan” didasari pada pertimbangan bahwa di
belakang nama Universitas/Institut biasanya diberi label nama kota atau nama
pahlawan; dan Raden Intan merupakan pejuang bangsa yang menentang
penjajahan Belanda, sekaligus penyiar agama Islam di Lampung.
Pada periode pertama, kepemimpinan institut (Rektor) dijabat oleh
Mochtar Hasan S.H., dibantu M. Djuaini Zubair, SH, sebagai Sekretaris Al-
Jami'ah (Kepala Biro). Tiga tahun kemudian, jabatan rektor dipegang oleh Drs.
Ibrahim Bandung (1971-1973).
Fase Pembangunan (1973-1993)
Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Rekor ke-2, Institut mulai
memasuki fase pembangunan di bawah masa kepemimpinan Rektor ke-3, Letkol.
Drs. H. Soewarno Achmady (1973-1978). Fase ini ditandai dengan pemberian
hibah tanah seluas 5 hektar di Labuhan Ratu oleh Pemda Dati I Lampung yang
kemudian dibangun kampus baru untuk kegiatan administrasi dan akademik.
Setelah proses pembangunan gedung dan sarana prasarana rampung, aktivitas
Institut pun dipindahkan dari Kampus Kaliawi ke Kampus Labuhan Ratu. Hal ini
terjadi pada masa kepemimpinan Rektor ke-4, Bapak Drs. Muhammad Zein
(1978-1984). Pada masanya juga, Institut mendapat hibah tanah seluas 50 hektar
di Sukarame dari Pemda atas dukungan Menteri Agama kala itu yang juga putra
daerah Lampung, Alamsyah Ratu Perwiranegara.
72
Di kawasan yang baru ini kemudian didirikan 4 unit gedung perkuliahan
berlantai dua yang dipersiapkan untuk kegiatan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas
Ushuluddin. Pembangunan ini dimulai pada tahun 1984 di bawah kepemimpinan
Drs. H. Busyairi Madjidi sebagai rektor ke-5 (1984-1989). Setelah bangunan-
bangunan dan fasilitas penunjang dipandang memadai, maka pada tanggal 20
Agustus 1987 kegiatan perkuliahan untuk Fakultas Tarbiyah dan Fakultas
Ushuluddin secara resmi dipindahkan ke komplek Kampus Sukarame, sedangkan
untuk Fakultas Syari'ah, termasuk Rektorat, kegiatannya masih berlangsung di
Kampus Labuhan Ratu.
Pada masa rektor ke-6 yang dijabat Drs. H. Pranoto Tahrir Fatoni (1989-
1993), pembangunan fisik terus digalakkan, antara lain dengan membangun
gedung Fakultas Syari'ah dan Perpustakaan. Di samping itu, ia juga melakukan
upaya-upaya penataan administrasi umum, terutama administrasi keuangan, serta
bidang akademik dan kemahasiswaan.
Fase Pengembangan (1998-sekarang)
Gelombang pengembangan Institut mulai dilakukan secara intensif pada
masa kepemimpinan rektor ketujuh Drs. H.M Ghozi Badrie (1993-1997),
ditandai dengan peresmian Fakultas Dakwah yang telah dirintis sejak tahun 1990
berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 397 tahun 1993, sehingga jumlah
Fakultas yang ada di lingkungan Institut menjadi empat sebagaimana sekarang
ini.
Prof. Dr. H. M. Damrah Khair, MA. (1998-2002) yang menjabat rektor
ke-8 melanjutkan upaya pengembangan akademik ini antara lain dimulai dengan
73
pemindahan seluruh kegiatan Rektorat yang semula berpusat di Kampus
Labuhan ke Kampus Sukarame, sekaligus menandai perpindahan secara resmi
kegiatan akademik Institut ke Kampus Sukarame. Ia juga mengupayakan
pembukaan Program S-2 dan Fakultas Adab. Namun sayang, karena peminat
bidang studi untuk Fakultas Adab sangat minim, maka kegiatan Fakultas ini
dihentikan. Adapun program S2 terus survive diawali dengan pembahasan dalam
sidang senat UIN Raden Intan tanggal 17 Nopember 1999, yang menyetujui
untuk membuka Program Pascasarjana (S2) dan kemudian diterbitkan Surat
Keputusan Rektor nomor 222 tahun 1999 tanggal 4 Desember 1999 tentang
persiapan pendirian Program Pascasarjana (S2) UIN Raden Intan Bandar
Lampung. Surat Keputusan Rektor tersebut dikukuhkan oleh Gubernur
Lampung, Ketua DPRD, Rektor UNILA dan Ormas Islam Provinsi Lampung
sebagai dukungan untuk berdirinya Program Pascasarjana UIN Raden Intan.
Pada tahun 2001 Program Pascasarjana UIN Raden Intan mulai beroperasi
dengan jumlah mahasiswa awal sebanyak 52 orang. Setahun kemudian, PPs
berhasil mendapat status negeri berdasarkan SK. Menteri Agama Nomor 186
Tahun 2002, tepatnya pada masa kepemimpinan Rektor ke-9, Prof. Dr. H.S.
Noor Chozin Sufri (2002-2006).
Upaya pengembangan dilanjutkan rektor ke-10, Prof. DR. KH. Musa
Sueb, MA. (2006-2010) dengan kebijakan peningkatan mutu akademik
mahasiswa dan dosen, termasuk di dalamnya pembinaan dan pengembangan
akademik bahasa asing, dan pembangunan Pesantren Mahasiswa Ma’had al-
Jami’ah di lingkungan kampus. Pengembangan prodi-prodi baru pada program
74
S1 dan S2 juga dilakukan, di antaranya: Prodi Tadris Matematika, Prodi Tadris
Bahasa Inggris, Prodi Tadris Biologi, Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
(PGRA), pada Fakultas Tarbiyah, Prodi Ekonomi Islam pada Fakultas Syari’ah,
Prodi Pemikiran dan Politik Islam pada Fakultas Ushuluddin, dan Prodi Perdata
Syari’ah pada Program Pascasarjana (PPs). Musa juga mendorong pemberdayaan
unit-unit pelaksana teknis dan lembaga penunjang akademik antara lain Lembaga
Pengabdian Masyarakat (LPM), Lembaga Penelitian (LEMLIT), Pusat
Pembinaan Bahasa (PUSBINSA) dan Pusat Penjamin Mutu Pendidikan (P2MP),
di samping pengembangan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga. Pada
akhir masa jabatannya, Institut ditetapkan sebagai salah satu instansi pemerintah
yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU)
secara penuh berdasakan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
277/KMK.05/2010 tanggal 5 Juli 2010.
Laju pengembangan institut ke arah kemajuan terus digalakkan oleh rektor
ke-11 saat ini yang dijabat Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag (2010-sekarang)
dengan motto: Lebih Unggul dan Kompetitif. Berbagai usaha pengembangan
kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM terus digalakkan, baik secara fisik
maupun akademik. Sejumlah gedung adminitrasi dan sarana akademik
direnovasi dan dibangun untuk memberikan layanan prima bagi mahasiswa.
Fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran pun terus dibenahi dan dibangun,
antara lain: hotspot, laboratorium, hingga lapangan olahraga. Di bawah
kepemimpinannya, sejumlah prestasi mulai diukir pada level nasional. Tahun
2016 Tahun 2011, UIN Raden Intan Lampung menduduki peringkat pertama se-
75
wilayah Sumatera dan ketiga nasional untuk SPMB-PTAIN 2011. Tahun yang
sama, UIN Raden Intan Lampung masuk peringkat sepuluh besar PTAIN dari
segi penyerapan anggaran. Terhitung November 2011, UIN Raden Intan
memiliki jurnal ilmiah terakreditasi nasional, yaitu ANALISIS: Jurnal Studi
Keislaman. Dan awal tahun 2012, Program Pascasarjana membuka Program
Doktor dengan Konsentrasi Hukum Islam, Manajemen Pendidikan Islam dan
Pengembangan Masyarakat Islam. Dan masih banyak lagi kemajuan yang
dicapai dan terus diupayakan menuju visi sebagai perguruan tinggi Islam yang
unggul dan kompetitif.
2. Visi, Misi dan Tujuan UIN Raden Intan Lampung
Visi:
Terwujudnya Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung sebagai rujukan
Internasional dalam pengembangan ilmu keislaman integrative-multidisipliner
berwawasan lingkungan tahun 2035.
Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu keislaman integrative-multidisipliner
berwawasan lingkungan yang memilki keunggulan dan daya saing
internasional;
2. Mengembangkan riset ilmu keislaman integrative-multidisipliner yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pengembangan lingkungan;
76
3. Menyelenggarakan pengabdian berbasis riset untuk kepentingan
pengembangan masyarakat dan lingkungan; dan
4. Menjalin kerja sama dalam dan luar negeri untuk penguatan kelembagaan.
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan, akademik (ulil ilmi),
intelektualitas (ulil albab),spiritualitas (ulil abshar), dan intregitas iman,
takwa, dan akhlaqul karimah (ulin nuha), serta kemampuan daya saing
dalam rangka menjawab tantangan global;
2. Mengembangkan dan/atau menghasilkan kajian, riset, dan pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dijiwai oleh nilai keislaman
secara inovatif, obyektif, dan dinamis;
3. Menyebarluaskan hasil riset dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang dijiwai oleh nilai keislaman, serta mengupayakan
pemanfaatannya guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional; dan
4. Menghasilkan kerjasama dalam dan luar negeri yang memperkuat
pengembangan universitas sebagai rujukan internasional.
B. Definisi Operasional
Definisi Operasional Indikator
1. Beasiswa Bidikmisi adalah 1. Proses penerimaan bidikmisi
77
program bantuan biaya
pendidikan yang diberikan
pemerintah melalui Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) Kementrian dan
Kebudayaan mulai tahun 2010
kepada mahasiswa yang memiliki
potensi akademik yang memadai
dan kurang mampu dalam
ekonomi.1
2. Pengalokasian anggaran yang
disediakan untuk mahasiswa
bidikmisi
3. Penghentian bantuan dana
bidikmisi
4. Mekanisme penyaluran dana
bidikmisi
5. Pelanggaran dan sanksi bagi
penerima bidikmisi.
2. Prestasi Belajar adalah
kemampuan yang dimiliki oleh
peserta didik sebagai bukti dari
keberhasilan usaha belajar
sehingga dapat di demonstrasikan
dan di uji.
1. Prestasi belajar di dapatkan dari
IPK per semester
C. Uji Prasyarat Instrumen
Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data. Menurut
Suharsimi Arikunto, instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang
1 Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,
(http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswabidikmisi/kemendikbud)
78
digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Yaitu sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Perhitungan Validitas Butis soal nomor 1 dan butir soal nomor 2:
1.
2222YYnXXn
YXXYNrxy
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
√
√
0,38
2.
2222YYnXXn
YXXYNrxy
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
79
√( )( )
√
Berdasarkan uji validitas angket dapat dilihat. Telah ditetapkan bahwa
butir soal dikatakan valid jika memiliki atau . Dan
dari perhitungan soal nomor 1 diperoleh sehingga
dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata lain soal tersebut
dapat digunakan. Perhitungan soal nomor 2 diperoleh sehingga
dengan demikian soal nomor 2 dikatagorikan valid dengan kata lain
soal tersebut juga dapat digunakan. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
2. Uji Reliabilitas
(
) ( ∑
)
(
) (
)
( ) (
)
80
( ) ( )
atau dibulatkan 0,77
Berdasarkan Uji Reliabilitas angket dapat dilihat perhitungan pada uji
reliabilitas tersebut diperoleh berdasarkan kriteria instrumen
dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih besar dari
0,70 ( ) , hasil perhitungan menunjukan bahwa sehingga
butir soal instrumen dinyatakan reliabel.
D. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas, maka dilanjutkan dengan uji
hipotesismenggunakan uji t. Pengujian hipotesis menggunakan analisis
hubungan. Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan
diantara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang
satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).
1. Koefesien Korelasi
Koefesien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan
dari kedua variabel. Untuk menganalisa data maka memakai rumus:
})({})({
))((
2222
YYnXXn
YXXYnrxy
Keterangan :
81
: Angka Indeks Korelasi ''r'' Product Moment.
n : Number Of Casses.
X Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y.
X : Jumlah seluruh skor variabel X (skor nilai UH).2
Y : Jumlah seluruh skor variabel Y (skor nilai Angket).
Adapun hipotesis statistik yang penulis ajukan adalah:
Ho :
Ha :
: Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan
Ho : Tidak terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan
Prestasi Belajar
Ha : Terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi
Belajar
Data yang dikorelasikan adalah Angket Beasiswa Bidikmisi dengan data
hasil Prestasi Belajar berbentuk IPK, dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dengan rumus sebagai berikut:
})({})({
))((
2222
YYnXXn
YXXYnrxy
n = 59 ∑ = 4195 ∑ = 4917 ∑ = 304615 ∑ = 412193 ∑ = 350249
( )( )
√* ( ) + * ( ) +
2 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hlm. 206.
82
= 0,86
Kemudian hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikasi
5% . Taraf signifikasi 5% pada n = 59 adalah 0,25 sehingga rhitung= 0,86 > rtabel
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan. Untuk mengukur seberapa besar
pengaruhnya, nilai rhitung selanjutnya diinterprestasikan dengan tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Hubungan3
No Nilai Korelasi (r) Tingkat hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 100 Sangat kuat
Berdasarkan tabel di atas maka rhitung = 0,86 berada pada interval 0,80-
100 sehingga dapat disimpulkan korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi
dengan Prestasi belajar adalah korelasi yang sangat kuat. Selanjutnya dilakukan
uji keberartian yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan
signifikan dan dapat digunakan untuk seluruh populasi. Uji keberartian dalam
penelitian ini menggunakan uji-t, dengan ketentuan thitung > ttabel, maka tolak H0
3
Syofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 337.
83
(Korelasi signifikan) dan bila thitung < ttabel maka terima H0 (korelasi tidak
signifikan) dan persamaan yang digunakan adalah:
t = √
√
49,1351,0
88,6
7396,01
886,0
86,01
25986,0
1
2
2
2
r
nr
00,259:05,0 tttab
Dengan menggunakan rumus persamaan di atas, diperoleh harga thitung=
13,49 Sedangkan harga ttabel untuk a =5% dan db (derajat kebebasan) 59 adalah
2,00 berarti harga thitung > ttabel. Jadi harga koefisien korelasi 0,86 adalah
signifikan atau dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.4
2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi adalah ukuran (besaran) yang menyatakan tingkat
kekuatan hubungan dalam bentuk % selain itu koefisien determinasi merupakan
besaran untuk menunjukkan seberapa besar persentase keragaman variabel
terikat (Y) yang dapat dijelaskan oleh keragaman variabel bebas (X), atau dengan
4 Perhitungan secara lengkap ada pada lampiran 25, hlm. 128.
84
kata lain seberapa besar X dapat memberikan konstribusi terhadap Y. Nilai
koefisien determinasi dapat ditemukan dengan rumus:
KP = r2
x 100%
= (0,86)2 x 100 %
= 0,7396 x 100 %
= 73,96%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa korelasi antara Mahasiswa
Penerima Bidikmisi memberikan kontribusi sebesar 73,96% terhadap Prestasi
Belajar, dan 26,04% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi
dengan Prestasi Belajar atau Ha diterima.
E. Pembahasan
Dari hasil analisis, angket yang disebarkan kepada responden yaitu mengenai
beasiswa Bidikmisi. Sedangkan data pretasi belajar mahasiswa penerima beasiswa
Bidikmisi dapat diketahui melalui nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang
diperoleh dari Akademik UIN Raden Intan Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa korelasi antara mahasiswa
penerima Bidikmisi dengan prestasi belajar mahasiswa di UIN Raden Intan
Lampung. Hal ini terbukti dengan perhitungan koefisien korelasi antara yang sebesar
0,86 atau dengan kata lain, Mahasiswa Penerima Bidikmisi 82,81% pada prestasi
belajar. Artinya terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan
85
prestasi belajar. Hal ini diperkuat dengan teori menurut Siti Pratini dalam bukunya
yang berjudul “Psikologi Pendidikan” mengartikan bahwa prestasi belajar adalah
suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan belajar.5 Adapun
mengenai gaya atau cara belajar yang biasa digunakan pun menjadi sebuah kebiasaan
yang akhirnya kebiasaan tersebut dianggap paling tepat baginya. Dengan gaya belajar
yang berbeda-beda menjadikan prestasi yang diraih pun akan berbeda pula setiap
individunya. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti bernama
Stephani Chintya Debi tahun 2014 dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar pada Mahasiswa Bidikmisi Jurusan Ekonomi dan Administrasi
Universitas Negeri Jakarta” memberikan kesimpulan bahwa adanya hubungan yang
positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa
Bidikmisi program studi Pendidikan Ekonomi UNJ 2011. Di dalam penelitian yang
dilakukan Stephany ini terdapat motivasi belajar yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa penerima Bidikmisi, sedangkan dalam penelitian dilakukan kali ini ada
kaitannya motivasi belajar dengan beasiswa Bidikmisi nya itu sendiri. Dengan
demikian, terdapat korelasi antara mahasiswa penerima Bidikmisi dengan prestasi
belajar.
Dengan demikian Beasiswa Bidikmisi dapat menjadikan salah satu acuan dari
motivasi belajar supaya dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa penerima
Bidikmisi. Adapun penghambat menurunnya prestasi belajar tesebut adalah Mereka
5 Muhammad Syahrul, Wawasan Pendidikan, 2016, (http://www.wawasanpendidikan
.com/2015/09/pengertian-prestasi-belajar-menurut-ahli.html?m=1)
86
harus membagi konsentrasi terhadap berbagai hal seperti, organisasi, bekerja,
perkuliahan serta hal lainnya. Mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi
kebutuhannya karena dana Bidikmisi yang tidak mencukupi. Dengan konsentrasi
yang terbagi-bagi, di sisi lain mereka juga harus mempertahankan prestasinya di
perkuliahan agar nilai Indeks Prestasi Kumulatif tidak < 3,00 sesuai dengan ketentuan
standarisasi IPK Bidikmisi dan mereka juga harus mempertahankan persentase dalam
pembinaan agar melebihi 70% untuk mendapatkan dana Bidikmisi. Dikarenakan
segala sesuatunya harus sesuai dengan ketentuan Bidikmisi dan atas Keputusan
Pemerintah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) Tentang
Petunjuk Teknis Program Beasiswa Bidikmisi pada poin pelanggaran, pemberhentian
bantuan dan sanksi tertulis bahwa jika Indeks prestasi Kumulatif (IPK) < 3,00 akan
dilakukan pemberhentian bantuan dana Bidikmisi.
Hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi antara
Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan
Lampung Tahun 2016 sesuai dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,86 atau dengan
koefisien determinasi sebesar 73,96% Artinya 73,96% Beasiswa Bidikmisi
dipengaruhi oleh Prestasi Belajar, sedangkan 26,04% hasil dari beasiswa Bidikmisi,
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan
Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016 dan Ha diterima.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sesuai dengan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya tentang korelasi antara
Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar menunjukkan bahwa
Beasiswa Bidikmisi yang telah memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan
Prestasi Belajar Mahasiswa. Adapun Beasiswa Bidikmisi memberikan kontribusi
sebesar 73,96% terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa dan 26,04% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lainnya dan Ha diterima. Artinya terdapat korelasi antara
Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di kampus UIN Raden
Intan Lampung Tahun 2016.
B. Saran
1. UIN Raden Intan Lampung
a. Harus adanya pengawasan dan pengontrolan terhadap penerima
beasiswa Bidikmisi terkait berbagai hal, terutama terhadap pendaan
yang bersifat krusial
b. Adanya keseimbangan pengelola beasiswa Bidikmisi dengan
banyaknya jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi
c. Komunikasi yang sejalur agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi
yang disampaikan kepada kedua belah pihak, baik pengelola beasiswa
Bidikmisi maupun penerima Bidikmisi.
88
2. Bagi Kementrian Agama sebagai penyelenggara Beasiswa Bidikmisi
Agar meningkatkan kuota beasiswa Bidikmisi supaya Mahasiswa Kurang
mampu lainnya dapat menerima atau berkecimpung dalam beasiswa
Bidikmisi ini.
3. Bagi Mahasiswa Penerima Bidikmisi
Sebaiknya Mahasiswa penerima Bidikmisi fokus untuk meningkatkan
Prestasi Belajarnya supaya tidak ada lagi IPK yang menurun hanya
dikarnakan tidak fokus dengan kegiatan belajar di kampus melainkan
melakukan kegiatan lain di luar kampus seperti terlalu aktif di organisasi dan
sibuk mencari uang tambahan untuk biaya hidup.
90
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SAMPEL PENELITIAN
No Nama NPM Jurusan
1 Eni Nopia 1611010082 Pendidikan Agama Islam
2 Saadatur Rahmah 1611010411 Pendidikan Agama Islam
3 Paisal Gunadi 1611010242 Pendidikan Agama Islam
4 Hamim Maftuh Ridho 1611010197 Pendidikan Agama Islam
5 Ila Nur Fauzah 1611010480 Pendidikan Agama Islam
6 Hidayatussoholihin 1621010107 Ahawal-Al syahsiyah
7 Rohman Arif 1621020453 Ahawal-Al syahsiyah
8 Ria Selvia 1611080410 Bimbingan Koseling
9 Tia Putri 1611080046 Bimbingan Koseling
10 Fitri Rahmadhani 1611080251 Bimbingan Koseling
11 Inggar Pryadana 1651010137 Ekonomi Islam
12 Tiar Sukmadi 1651010230 Ekonomi Islam
13 Nur Badriyah 1651010025 Ekonomi Islam
14 Ahmad Mustofa 1651010224 Ekonomi Islam
15 Muhammad Agus Salim 1651010363 Ekonomi Syariah
16 Wiwid Apriyanti 1631010018 Filsafat Agama
17 Jefry Anggara 1631030076 Ilmu Alqu'ran dan Tafsif
18 Andri Ratama 1621020361 Jinayah Siyasah
19 Daprianto 1621020174 Jinayah Siyasah
20 Sandy Saputra 1641010259 Komunikasi Penyiaran Islam
21 Herlan Akrom 1641030157 Manajemen Dakwah
22 Rika Purnama Sari 1641030158 Manajemen Dakwah
23 Putri Yusnita 1611030124 Manajemen Pendidikan Islam
24 Andika Yusup 1611030056 Manajemen Pendidikan Islam
25 Mariya Ulfa 1611030152 Manajemen Pendidikan Islam
26 Indah Desfahira 1621030122 Muamalah
27 Andela 1621030347 Muamalah
28 Aulia Rahmah 1621030143 Muamalah
29 Eko Nanda 1621030431 Muamalah
30 Nopita Sari 1611040157 Pen.Bahasa Inggris
31 Riska Fitri Utami 1611040001 Pen.Bahasa Inggris
32 Rossalina 1611040420 Pen.Bahasa Inggris
91
33 Anisa Kinanti 1611020044 Pend.Bahasa Arab
34 Abdul Miftachuddin 1611020154 Pend.Bahasa Arab
35 Atia Yuliyanti 1611020061 Pend.Bahasa Arab
36 Ayu Septiani 1611060272 Pend.Biologi
37 Ayu Irma Fitriani 1611060459 Pend.Biologi
38 Fina Rosmala dewi 1611060349 Pend.Biologi
39 Mila Merdeka Wati 1611090062 Pend.Fisika
40 Sri Handayani 1611090050 Pend.Fisika
41 Lekok Arita 1611050206 Pend.Matematika
42 Nurul Muslimah 1611050362 Pend.Matematika
43 Maulida 1611050290 Pend.Matematika
44 Heni Widyawati 1641020033
Pengembangan Masyarakat
Islam
45 Elvina Sapitri 1651020206 Perbankan Syariah
46 Laras Desita 1651020213 Perbankan Syariah
47 Hera Wati 1651020552 Perbankan Syariah
48 Siti Fauziah 1651020494 Perbankan Syariah
49 Ayu Amelia 1611100194 PGMI
50 Chindy Aulia Pratiwi 1611100344 PGMI
51 Aroni 1611100036 PGMI
52 Milya wati 1611100341 PGMI
53 Desi Wulandari 1611100490 PGMI
54 Irhan 1611100223 PGMI
55 Siti Handayani 1611100250 PGMI
56 Rizkita Rama Aditya 1611070082 PGRA
57 Amilia Lestari 1631090012 Sosiologi Agama
58 Beti Ria Fitri 1651020372 Perbankan Syariah
59 Rizki Kurnia Illahi 1651020361 Perbankan Syariah
92
Lampiran 2
Kisi-kisi Angket Penelitian Beasiswa Bidikmisi
Variabel
Penelitian
Instrumen Penelitian
Beasiswa Bidikmisi Nomor Soal Jumlah
Beasiswa
Bidikmisi
a. Proses penerimaan
beasiswa Bidikmisi 1,2,3,4,5 5
b. Pengalokasian
anggaran yang
disediakan untuk setiap
mahasiswa penerima
beasiswa Bidikmisi
6,7,8,9,10 5
c. Mekanisme penyaluran
dana Bidikmisi 11,12,13,14,15 5
d. Penghentian bantuan
dana Bidikmisi 16,17,18,19,20 5
e. Pelanggaran dan sanksi
bagi penerima
Bidikmisi
21,22,23,24,25 5
Total 25
93
Lampiran 3
ANGKET BEASISWA BIDIKMISI
A. IDENTITAS
1. Nama :
2. Jurusan :
3. Jenis Kelamin :
B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Baca pernyataan dalam setiap point pada angket
2. Kemudian pilih dari 5 kolom kosong tersebut dengan menggunakan
tanda √
3. Jawablah dengan jujur sesuai apa yang kalian alami dan rasakan
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
C. DAFTAR PERNYATAAN
N
NO Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya mengikuti program beasiswa
2. Saya mengikuti proses seleksi dengan baik
3. Saya melakukan kesepakatan dengan
penyelenggara Bidikmisi
4. Saya mengikuti peraturan Beasiswa Bidikmisi
5. Saya menerima dana beasiswa setiap semester
6. Setiap pembayaran kuliah sesuai dengan
fakultas masing-masing
7. Saya menerima anggaran sesuai dengan yang
ditentukan
8. Dalam pengalokasian dana Bidikmisi rutin
diterima
94
9. Menggunakan dana Bidikmisi untuk keperluan
kuliah
10 Saya membuat pelaporan penggunaan dana
Beasiswa
11. Saya membayar living cost setiap 1 tahun
sekali
12. Biaya perkuliahan dibayarkan langsung oleh
bagian kemahasiswaan
13. Saya menerima dana beasiswa melalui
rekening Bank
14. Saya mengikuti peraturan yang ditentukan oleh
pihak kampus
15. Adanya kesesuaian penyauran dana Bidikmisi
16. Saya pernah tidak mematuhi kode etik kampus
17. Nilai IPK dibawah 3,00
18. Pihak Bidikmisi pernah memberikan
keterangan yang tidak sesuai baik secara lisan
dan tulisan
19. Saya pernah melakukan pemalsuan dokumen
saat mendaftar beasiswa Bidikmisi
20. Berniat mengundurkan diri sebagai mahasiswa
Bidikmisi jika bermasalah di kampus
21. Pernah mendapatkan dana Beasiswa Bidikmisi
tidak sesuai dengan kesepakatan
22. Pernah tidak mengikuti salah satu peraturan
kampus
23. Saya mahasiswa ber organisasi
24. Saya pernah mendapatkan prestasi dikampus
25. Saya selalu infaq ketika menerima dana
Bidikmisi
95
Lampiran 4
Prestasi Belajar Mahasiswa penerima Bidikmisi
No Nama NPM Jurusan IPK Kredit
1 Eni Nopia 1611010082 Pendidikan Agama Islam 3.54 85
2 Saadatur Rahmah 1611010411 Pendidikan Agama Islam 3.71 89
3 Paisal Gunadi 1611010242 Pendidikan Agama Islam 3.63 87
4 Hamim Maftuh Ridho 1611010197 Pendidikan Agama Islam 3.76 90
5 Ila Nur Fauzah 1611010480 Pendidikan Agama Islam 3.85 92
6 Hidayatussoholihin 1621010107 Ahawal-Al syahsiyah 3,09 74
7 Rohman Arif 1621020453 Ahawal-Al syahsiyah 3,46 83
8 Ria Selvia 1611080410 Bimbingan Koseling 3,50 84
9 Tia Putri 1611080046 Bimbingan Koseling 3,31 79
10 Fitri Rahmadhani 1611080251 Bimbingan Koseling 3,49 83
11 Inggar Pryadana 1651010137 Ekonomi Islam 2,90 70
12 Tiar Sukmadi 1651010230 Ekonomi Islam 3,42 82
13 Nur Badriyah 1651010025 Ekonomi Islam 3,61 86
14 Ahmad Mustofa 1651010224 Ekonomi Islam 3,53 84
15 Muhammad Agus Salim 1651010363 Ekonomi Syariah 3,82 91
16 Wiwid Apriyanti 1631010018 Filsafat Agama 3,49 83
17 Jefry Anggara 1631030076 Ilmu Alqu'ran dan Tafsif 3,86 92
18 Andri Ratama 1621020361 Jinayah Siyasah 3,58 86
19 Daprianto 1621020174 Jinayah Siyasah 3,54 85
20 Sandy Saputra 1641010259 Komunikasi Penyiaran Islam 3,72 89
21 Herlan Akrom 1641030157 Manajemen Dakwah 3,46 83
22 Rika Purnama Sari 1641030158 Manajemen Dakwah 3,48 83
23 Putri Yusnita 1611030124 Manajemen Pendidikan Islam 3,63 87
24 Andika Yusup 1611030056 Manajemen Pendidikan Islam 3,70 89
25 Mariya Ulfa 1611030152 Manajemen Pendidikan Islam 3,77 90
26 Indah Desfahira 1621030122 Muamalah 3,54 85
27 Andela 1621030347 Muamalah 3,69 88
96
28 Aulia Rahmah 1621030143 Muamalah 3,46 83
29 Eko Nanda 1621030431 Muamalah 3,33 80
30 Nopita Sari 1611040157 Pen.Bahasa Inggris 3,51 84
31 Riska Fitri Utami 1611040001 Pen.Bahasa Inggris 3,07 73
32 Rossalina 1611040420 Pen.Bahasa Inggris 2,86 68
33 Anisa Kinanti 1611020044 Pend.Bahasa Arab 3,44 82
34 Abdul Miftachuddin 1611020154 Pend.Bahasa Arab 3,41 82
35 Atia Yuliyanti 1611020061 Pend.Bahasa Arab 3,42 82
36 Ayu Septiani 1611060272 Pend.Biologi 3,52 84
37 Ayu Irma Fitriani 1611060459 Pend.Biologi 3,72 89
38 Fina Rosmala dewi 1611060349 Pend.Biologi 2,90 69
39 Mila Merdeka Wati 1611090062 Pend.Fisika 3,73 89
40 Sri Handayani 1611090050 Pend.Fisika 3,19 76
41 Lekok Arita 1611050206 Pend.Matematika 3,15 75
42 Nurul Muslimah 1611050362 Pend.Matematika 3,47 83
43 Maulida 1611050290 Pend.Matematika 2,69 64
44 Heni Widyawati 1641020033 Pengembangan Masyarakat Islam 3,89 93
45 Elvina Sapitri 1651020206 Perbankan Syariah 3,35 80
46 Laras Desita 1651020213 Perbankan Syariah 3,66 88
47 Hera Wati 1651020552 Perbankan Syariah 3,43 82
48 Siti Fauziah 1651020494 Perbankan Syariah 3,58 86
49 Ayu Amelia 1611100194 PGMI 3,72 89
50 Chindy Aulia Pratiwi 1611100344 PGMI 3,80 91
51 Aroni 1611100036 PGMI 3,25 78
52 Milya wati 1611100341 PGMI 3,00 72
53 Desi Wulandari 1611100490 PGMI 3,52 84
54 Irhan 1611100223 PGMI 3,41 82
55 Siti Handayani 1611100250 PGMI 3,49 83
56 Rizkita Rama Aditya 1611070082 PGRA 3,26 78
57 Amilia Lestari 1631090012 Sosiologi Agama 3,71 89
58 Beti Ria Fitri 1651020372 Perbankan Syariah 3,71 89
59 Rizki Kurnia Illahi 1651020361 Perbankan Syariah 3,80 91
97
Lampiran 5
NO Nama Jawaban Butir Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 jumlah
1 A1 5 4 4 2 3 5 4 5 1 3 2 3 5 4 2 5 4 3 3 4 2 5 4 3 5 90
2 A2 4 2 4 3 3 4 2 2 4 2 4 5 5 4 4 2 4 3 2 5 4 5 2 5 3 87
3 A3 4 3 3 2 5 4 3 5 3 2 2 2 2 3 5 3 5 4 3 4 4 2 4 3 2 82
4 A4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 2 2 3 3 3 5 5 4 3 3 4 3 2 2 3 89
5 A5 4 4 4 5 3 1 2 5 3 5 5 3 2 3 2 3 5 3 2 3 4 2 4 2 4 83
6 A6 5 3 2 5 3 2 3 5 4 3 3 3 5 4 4 3 4 1 2 5 3 5 5 2 4 88
7 A7 2 2 1 1 2 3 4 2 5 5 3 3 2 3 5 5 4 2 1 5 4 1 2 3 5 75
8 A8 3 5 5 3 5 4 2 5 3 3 4 5 1 1 3 5 3 3 4 4 4 1 4 4 3 87
9 A9 2 5 5 3 4 2 2 5 5 5 2 5 3 3 2 3 4 3 5 2 5 1 2 4 3 85
10 A10 1 3 5 4 2 3 4 3 3 3 1 3 2 4 2 4 5 1 3 5 5 2 4 2 2 76
11 A11 3 4 4 5 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 1 2 5 2 4 3 4 1 4 2 2 72
12 A12 2 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 4 2 1 4 3 2 2 3 3 2 2 3 67
13 A13 1 1 3 5 2 3 5 4 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 5 1 2 2 4 2 3 70
14 A14 1 2 1 2 2 2 4 3 2 2 1 3 1 1 4 3 4 2 2 4 2 2 5 4 3 62
15 A15 2 1 2 4 2 2 5 4 2 3 1 2 1 1 5 3 1 2 3 4 2 1 2 3 2 60
16 A16 5 4 4 2 3 1 4 1 1 3 3 1 3 1 4 3 1 3 1 3 4 3 4 3 3 68
17 A17 2 5 4 2 5 4 3 5 5 4 4 2 4 2 3 3 4 3 5 2 4 4 4 4 3 90
18 A18 5 5 4 5 5 3 2 4 1 4 2 4 3 5 1 2 4 5 2 4 5 3 4 3 3 88
19 A19 4 5 3 5 3 1 4 1 3 5 3 1 2 5 2 1 4 1 2 3 5 4 4 1 2 74
20 A20 4 3 2 1 3 2 5 1 2 3 4 3 2 3 4 5 2 1 1 3 2 3 1 3 2 65
21 A21 4 4 4 3 2 1 2 5 3 3 2 1 2 3 3 2 4 3 3 5 1 2 3 5 3 73
22 A22 1 5 3 4 2 2 1 3 2 4 5 3 2 3 1 3 1 2 5 2 3 4 3 1 3 68
98
23 A23 4 4 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 5 4 3 2 3 1 1 3 3 4 3 69
24 A24 2 2 2 3 2 1 1 2 3 4 5 3 2 1 2 3 2 1 1 4 5 5 2 2 1 61
25 A25 1 2 4 3 5 5 3 2 3 5 4 3 2 1 3 4 3 4 5 4 2 4 3 2 1 78
26 A26 4 3 2 3 3 1 1 2 5 1 3 5 5 3 3 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 68
27 A27 1 2 3 4 5 3 2 5 3 4 2 1 1 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 1 67
28 A28 5 5 3 4 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 2 1 4 3 2 3 3 2 2 1 2 64
29 A29 3 3 4 5 5 3 3 3 2 2 4 4 3 2 1 1 2 3 3 2 2 1 1 2 2 66
30 A30 5 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 4 4 5 3 2 3 1 2 3 1 1 3 2 64
31 A31 3 2 3 3 2 2 1 3 2 4 5 5 2 3 5 5 4 3 2 3 4 3 2 4 2 77
32 A32 2 3 4 4 4 3 3 3 2 5 4 4 3 4 1 3 2 4 1 4 3 2 1 3 3 75
33 A33 3 4 3 2 2 1 3 5 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 4 62
34 A34 4 4 3 3 2 4 1 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 1 3 2 3 1 4 4 66
35 A35 1 4 5 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 4 2 3 2 2 4 1 2 1 2 1 1 55
36 A36 3 4 3 3 4 5 3 2 1 3 4 3 4 3 4 2 2 5 2 2 3 3 2 3 2 75
37 A37 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 5 2 3 2 4 2 2 4 5 3 2 2 3 4 2 79
38 A38 3 1 1 3 1 3 2 4 5 3 2 2 1 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 66
39 A39 4 5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 5 3 2 1 3 4 5 5 4 3 2 2 1 2 82
40 A40 2 3 4 5 3 2 1 2 1 1 2 3 2 3 5 5 4 4 3 2 4 5 3 2 2 73
41 A41 3 2 1 1 4 3 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 44
42 A42 1 2 3 2 1 4 2 3 4 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 5 60
43 A43 3 5 4 3 2 4 1 1 2 2 3 3 4 5 4 2 2 2 1 3 3 5 1 3 1 69
44 A44 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 4 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 2 1 61
45 A45 1 4 3 2 2 1 2 3 2 4 3 3 2 2 1 4 2 1 1 2 3 3 2 4 2 59
46 A46 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 5 2 2 3 2 4 5 4 1 1 1 1 1 4 67
47 A47 2 3 3 1 4 2 3 4 4 2 2 2 1 2 2 5 3 2 3 4 3 4 4 5 2 72
48 A48 2 4 2 2 2 3 1 4 4 2 1 3 3 4 2 1 4 3 4 2 3 3 2 3 4 68
99
49 A49 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 3 4 3 2 5 4 3 56
50 A50 3 4 3 5 5 4 5 4 5 1 3 5 5 3 2 5 3 2 1 5 5 4 4 4 3 93
51 A51 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 5 5 3 3 2 2 4 5 4 3 2 5 1 4 3 84
52 A52 2 3 1 2 3 1 1 4 2 2 2 3 1 2 2 3 2 4 2 3 5 2 1 1 4 58
53 A53 3 4 3 2 4 1 1 3 2 2 3 1 4 2 4 5 5 2 2 1 1 3 3 2 1 64
54 A54 1 2 2 3 1 1 2 2 3 3 1 3 4 2 2 2 4 3 1 1 2 3 5 5 1 59
55 A55 3 1 3 2 2 4 1 4 2 2 5 3 5 1 1 3 1 2 2 2 4 2 3 3 3 64
56 A56 1 2 2 5 3 5 4 1 1 1 3 5 4 2 2 4 2 2 3 1 1 2 4 3 4 67
57 A57 2 5 2 5 1 1 2 4 3 4 2 2 5 4 4 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 65
58 A58 3 4 5 3 5 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 1 3 2 3 2 1 1 3 68
59 A59 2 3 3 3 4 5 2 4 2 2 5 1 5 1 3 4 4 4 3 1 2 3 2 2 1 71
Lampiran 6
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS ANGKET UJI COBA INSTRUMEN
Validitas butir soal menggunakan koefisien korelasi product moment yaitu:
2222YYnXXn
YXXYNrxy
Keterangan:
koefisien korelasi antara variabel X dan Y
= Jumlah skor item butir soal
= jumlah skor dari subyek
Σ = = jumlah kuadrat skor tiap butir soal
= jumlah kuadrat skor total
N = jumlah subjek peserta didik yang diteliti.
Berikut ini perhitungan validitas untuk butir soal no 1 dan 2
No Nama Butir soal no.1 Butir soal no.2
x x2 y y2 xy x x2 y y2 xy
1 A1 5 25 90 8100 450 4 16 90 8100 360
2 A2 4 16 87 7569 348 2 4 87 7569 174
3 A3 4 16 82 6724 328 3 9 82 6724 246
4 A4 4 16 89 7921 356 4 16 89 7921 356
5 A5 4 16 83 6889 332 4 16 83 6889 332
6 A6 5 25 88 7744 440 3 9 88 7744 264
7 A7 2 4 75 5625 150 2 4 75 5625 150
8 A8 3 9 87 7569 261 5 25 87 7569 435
9 A9 2 4 85 7225 170 5 25 85 7225 425
10 A10 1 1 76 5776 76 3 9 76 5776 228
11 A11 3 9 72 5184 216 4 16 72 5184 288
12 A12 2 4 67 4489 134 2 4 67 4489 134
13 A13 1 1 70 4900 70 1 1 70 4900 70
14 A14 1 1 62 3844 62 2 4 62 3844 124
15 A15 2 4 60 3600 120 1 1 60 3600 60
16 A16 5 25 68 4624 340 4 16 68 4624 272
17 A17 2 4 90 8100 180 5 25 90 8100 450
18 A18 5 25 88 7744 440 5 25 88 7744 440
19 A19 4 16 74 5476 296 5 25 74 5476 370
20 A20 4 16 65 4225 260 3 9 65 4225 195
21 A21 4 16 73 5329 292 4 16 73 5329 292
22 A22 1 1 68 4624 68 5 25 68 4624 340
23 A23 4 16 69 4761 276 4 16 69 4761 276
24 A24 2 4 61 3721 122 2 4 61 3721 122
25 A25 1 1 78 6084 78 2 4 78 6084 156
26 A26 4 16 68 4624 272 3 9 68 4624 204
27 A27 1 1 67 4489 67 2 4 67 4489 134
28 A28 5 25 64 4096 320 5 25 64 4096 320
29 A29 3 9 66 4356 198 3 9 66 4356 198
30 A30 5 25 64 4096 320 3 9 64 4096 192
31 A31 3 9 77 5929 231 2 4 77 5929 154
32 A32 2 4 75 5625 150 3 9 75 5625 225
33 A33 3 9 62 3844 186 4 16 62 3844 248
34 A34 4 16 66 4356 264 4 16 66 4356 264
35 A35 1 1 55 3025 55 4 16 55 3025 220
36 A36 3 9 75 5625 225 4 16 75 5625 300
37 A37 3 9 79 6241 237 4 16 79 6241 316
38 A38 3 9 66 4356 198 1 1 66 4356 66
39 A39 4 16 82 6724 328 5 25 82 6724 410
40 A40 2 4 73 5329 146 3 9 73 5329 219
41 A41 3 9 44 1936 132 2 4 44 1936 88
42 A42 1 1 60 3600 60 2 4 60 3600 120
43 A43 3 9 69 4761 207 5 25 69 4761 345
44 A44 3 9 61 3721 183 3 9 61 3721 183
45 A45 1 1 59 3481 59 4 16 59 3481 236
46 A46 2 4 67 4489 134 4 16 67 4489 268
47 A47 2 4 72 5184 144 3 9 72 5184 216
48 A48 2 4 68 4624 136 4 16 68 4624 272
49 A49 1 1 56 3136 56 2 4 56 3136 112
50 A50 3 9 93 8649 279 4 16 93 8649 372
51 A51 4 16 84 7056 336 3 9 84 7056 252
52 A52 2 4 58 3364 116 3 9 58 3364 174
53 A53 3 9 64 4096 192 4 16 64 4096 256
54 A54 1 1 59 3481 59 2 4 59 3481 118
55 A55 3 9 64 4096 192 1 1 64 4096 64
56 A56 1 1 67 4489 67 2 4 67 4489 134
57 A57 2 4 65 4225 130 5 25 65 4225 325
58 A58 3 9 68 4624 204 4 16 68 4624 272
59 A59 2 4 71 5041 142 3 9 71 5041 213
JUMLAH 163 545 4195 304615 11890 194 720 4195 304615 14049
Perhitungan:
1.
2222YYnXXn
YXXYNrxy
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
√
√
0,38
2.
2222YYnXXn
YXXYNrxy
( )( ) ( )( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
√* +* +
√( )( )
√
Telah ditetapkan bahwa butir soal dikatakan valid jika memiliki atau
. Dan dari perhitungan soal nomor 1 diperoleh
sehingga dengan demikian soal nomor 1 dikatagorikan valid dengan kata
lain soal tersebut dapat digunakan. Perhitungan soal nomor 2 diperoleh
sehingga dengan demikian soal nomor 2 dikatagorikan valid
dengan kata lain soal tersebut juga dapat digunakan.
Hasil perhitungan soal nomor 3 sampai dengan soal nomor 25 dapat dilihat dalam
lampiran dari 25 soal yang dilakukan uji instrumen, terdapat 22 soal yang
dikatagorikan valid dan dapat digunakan.
103
Lampiran 7
PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS ANGKET
Dalam hal ini penulis menggunakan salah satu formula yang diajukan oleh Kuader
dan Ricardson diberi kode , yaitu:
(
)
( ∑
)
Dimana :
= reliabilitas instrumen.
k = banyaknya butir pertanyaan.
1 = bilangan konstan.
= varians total.
p = proporsi subjek yang menjawab dengan betul pada sesuatu butir (proporsi subjek
yang mendapat skor 1)
=
q =
( )
Maka :
(
) ( ∑
)
(
) (
)
( ) (
)
( ) ( )
atau dibulatkan 0,77
104
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh berdasarkan kriteria
instrumen dikatakan baik bila nilai reliabilitas instrumen sama dengan atau lebih
besar dari 0,70 ( ), hasil perhitungan menunjukan bahwa
sehingga butir soal instrumen dinyatakan reliabel.
105
Lampiran 8
ANALISIS KORELASI
No Nama X Y X² Y² XY
1 A1 90 85 8100 7225 7650
2 A2 87 89 7569 7921 7743
3 A3 82 87 6724 7569 7134
4 A4 89 90 7921 8100 8010
5 A5 83 92 6889 8464 7636
6 A6 88 74 7744 5476 6512
7 A7 75 83 5625 6889 6225
8 A8 87 84 7569 7056 7308
9 A9 85 79 7225 6241 6715
10 A10 76 83 5776 6889 6308
11 A11 72 70 5184 4900 5040
12 A12 67 82 4489 6724 5494
13 A13 70 86 4900 7396 6020
14 A14 62 84 3844 7056 5208
15 A15 60 91 3600 8281 5460
16 A16 68 83 4624 6889 5644
17 A17 90 92 8100 8464 8280
18 A18 88 86 7744 7396 7568
19 A19 74 85 5476 7225 6290
20 A20 65 89 4225 7921 5785
21 A21 73 83 5329 6889 6059
22 A22 68 83 4624 6889 5644
23 A23 69 87 4761 7569 6003
24 A24 61 89 3721 7921 5429
25 A25 78 90 6084 8100 7020
26 A26 68 85 4624 7225 5780
27 A27 67 88 4489 7744 5896
28 A28 64 83 4096 6889 5312
29 A29 66 80 4356 6400 5280
30 A30 64 84 4096 7056 5376
31 A31 77 73 5929 5329 5621
32 A32 75 68 5625 4624 5100
106
33 A33 62 82 3844 6724 5084
34 A34 66 82 4356 6724 5412
35 A35 55 82 3025 6724 4510
36 A36 75 84 5625 7056 6300
37 A37 79 89 6241 7921 7031
38 A38 66 69 4356 4761 4554
39 A39 82 89 6724 7921 7298
40 A40 73 76 5329 5776 5548
41 A41 44 75 1936 5625 3300
42 A42 60 83 3600 6889 4980
43 A43 69 64 4761 4096 4416
44 A44 61 93 3721 8649 5673
45 A45 59 80 3481 6400 4720
46 A46 67 88 4489 7744 5896
47 A47 72 82 5184 6724 5904
48 A48 68 86 4624 7396 5848
49 A49 56 89 3136 7921 4984
50 A50 93 91 8649 8281 8463
51 A51 84 78 7056 6084 6552
52 A52 58 72 3364 5184 4176
53 A53 64 84 4096 7056 5376
54 A54 59 82 3481 6724 4838
55 A55 64 83 4096 6889 5312
56 A56 67 78 4489 6084 5226
57 A57 65 89 4225 7921 5785
58 A58 68 89 4624 7921 6052
59 A59 71 91 5041 8281 6461
JUMLAH 4195 4917 304615 412193 350249
107
Lampiran 9
PERHITUNGAN ANALISIS KORELASI ANTARA MAHASISWA
PENERIMA BIDIKMISI DENGAN PRESTASI BELAJAR DI
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ + (∑ )
Keterangan:
= Angka indeks korelasi “r” product moment
N = Number of casses
∑ = Jumlah hasil perkalian antara X dan skor Y
∑ = Jumlah seluruh skor X
∑ = Jumlah seluruh skor Y
Dengan harga kritik (product moment) dapat dikatakan signifikan jika r hitung
lebih besar dari harga r tabel. Maka diketahui:
N = 59
∑ = 4195
∑ = 4917
∑ = 304615
∑ = 412193
∑ = 350249
108
Diketahui:
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ + (∑ )
( )( )
√* ( ) + * ( ) +
√* + * +
√( ) ( )
√
109
Lampiran 10
Nukilan Tabel Nilai Koefesien Korelasi “r” Product Moment
dari Pearson untuk Berbagai df.
df.
(degrees of
freedom)
atau db.
(derajad
bebas)
Banyak variabel yang
dikorelasikan: df.
(degrees of
freedom)
atau db.
(derajad
bebas)
Banyak variabel yang
dikorelasikan:
2 2
Harga “r” pada taraf
signifikansi
Harga “r” pada taraf
signifikansi
5% 1% 5% 1%
1 0,997 1,000 26 0,374 0,478
2 0,950 0,990 27 0,367 0,470
3 0,878 0,959 28 0,361 0,463
4 0,811 0,917 29 0,355 0,456
5 0,754 0,894 30 0,349 0,449
6 0,707 0,874 35 0,325 0,418
7 0,666 0,798 40 0,304 0,393
8 0,632 0,765 45 0,288 0,372
9 0,602 0,735 50 0,273 0,354
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
11 0,553 0,684 70 0,232 0,302
12 0,532 0,661 80 0,217 0,283
13 0,514 0,641 90 0,205 0,267
14 0,497 0,623 100 0,195 0,254
15 0,482 0,606 125 0,174 0,228
16 0,468 0,590 150 0,159 0,208
17 0,456 0,575 200 0,138 0,181
18 0,444 0,561 300 0,113 0,148
19 0,433 0,549 400 0,098 0,128
20 0,423 0,537 500 0,088 0,115
21 0,413 0,526 1000 0,062 0,081
22 0,404 0,515
23 0,396 0,505
24 0,388 0,496
25 0,381 0,487
110
Lampiran 11
TABEL T
df atau
db
Harga Kritik “t” Pada
Taraf Signifikansi: df atau
db
Harga Kritik “t” Pada Taraf
Signifikansi:
5% 1% 5% 1%
1 12,71 63,66 26 2,06 2,78
2 4,30 9,92 27 2,05 2,77
3 3,18 5,84 28 2,05 2,76
4 2,78 4,60 29 2,04 2,76
5 2,57 4,03 30 2,04 2,75
6 2,45 3,71 35 2,03 2,72
7 2,36 3,50 40 2,02 2,71
8 2,31 3,36 45 2,02 2,69
9 2,26 3,25 50 2,01 2,68
10 2,23 3,17 60 2,00 2,65
11 2,20 3,11 70 2,00 2,65
12 2,18 3,06 80 1,99 2,64
13 2,16 3,01 90 1,99 2,63
14 2,14 2,98 100 1,98 2,63
15 2,13 2,95 125 1,98 2,62
16 2,12 2,92 150 1,98 2,61
17 2,11 2,90 200 1,97 2,60
18 2,10 2,88 300 1,97 2,59
19 2,09 2,86 400 1,97 2,59
20 2,09 2,84 500 1,96 2,59
21 2,08 2,83 1000 1,96 2,58
22 2,07 2,82
23 2,07 2,81
24 2,06 2,80
25 2,06 2,79
Top Related