05/02/2016
1
KONSEP DASAR KEPERAWATAN PENYALAHGUNAAN &
KETERGANTUNGAN NAPZA
By:
MASYKUR KHAIR, S.Kep., Ns.
MENGENAL NAPZA
� Napza merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat / bahanadiktif lainnya adalah bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam tubuhmanusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat,sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsisosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan(dependensi) terhadap NAPZA.
� NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya. Istilahini sangat populer di masyarakat termasuk media massa dan aparatpenegak hukum yang sebetulnya mempunyai makna yang sama denganNAPZA
JENIS NAPZA YANG DISALAHGUNAKAN
1. NARKOTIKA (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika).
NARKOTIKA : adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanamanbaik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapatmenimbulkan ketergantungan.
Narkotika Golongan I : Contoh : heroin, kokain, ganja
Narkotika Golongan II : Contoh : morfin, petidin
Narkotika Golongan III : Contoh : kodein
JENIS NAPZA YANG DISALAHGUNAKAN........
2. PSIKOTROPIKA (Menurut Undang-undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika)
PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukanNarkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunansaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental danperilaku.
PSIKOTROPIKA GOLONGAN I : Contoh : ekstasi, shabu, LSD
PSIKOTROPIKA GOLONGAN II : Contoh amfetamin, metilfenidat atau ritalin
PSIKOTROPIKA GOLONGAN III : Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam
PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV : Contoh : diazepam, bromazepam,Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam
JENIS NAPZA YANG DISALAHGUNAKAN........
3. ZAT ADIKTIF LAIN
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
Minuman berakohol
Inhalansia (gas yang dihirup) Contoh: Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.
Tembakau
� Sama sekali dilarang : Narkotoka golongan I dan Psikotropika Golongan I.
� Penggunaan dengan resep dokter : amfetamin, sedatif hipnotika.
� Diperjual belikan secara bebas : lem, thinner dan lain-lain.
� Ada batas umur dalam penggunannya : alkohol, rokok.
JENIS NAPZA YANG DISALAHGUNAKAN........
05/02/2016
2
� Napza tersebut bekerja didalam tubuh yg mempengaruhi terjadinyaperubahan: perilaku, alam perasaan, memori, proses pikir, kondisi fisikindividu yg menggunakannya.
� Penyalahgunaan Napza ini dapat mengalami kondisi lanjut yaitu :KETERGANTUNGAN NAPZA.
� Yaitu suatu kondisi yg cukup berat dan parah, sehingga mengalami sakit ygcukup berat.
� Kondisi ini juga ditandai dg adanya KETERGANTUNGAN FISIK yaituSINDROMA PUTUS OBAT dan TOLERANSI.
� SINDROMA PUTUS ZAT adalah : suatu kondisi dimana individu ygmenggunakan napza menurunkan atau menghentikan penggunaan napzayg biasanya digunakannya, akan menimbulkan gejala kebutuhan biologikterhadap napza.
� TOLERANSI adalah suatu kondisi klien yg menggunakan napza memerlukanpeningkatan jumlah napza yg dikonsumsi untuk mencapai tujuan ygdikehendaki.
PENYALAHGUNAAN NAPZA adalah suatu penyimpangan perilaku ygdisebabkan oleh penggunaan yg terus menerus sampai terjadi masalah.
Menurut Pasal 1 UU RI No.35 Tahun 2009 Ketergantungan adalah kondisiyang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terus-menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang samadan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba,menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.
PSIKODINAMIKA
� Beberapa macam napza secara alamiah ada didalam tubuh individu.
� Zat ini berguna bagi tubuh untuk kebutuhan hidup sehari-hari, seperti melakukanaktivitas fisik, meditasi; kadar napza ini selslu dalam keadaan seimbang didalamtubuh individu.
� Apabila individu mengkonsumsi napza seperti tembakau, kafein, alkohol, obat2anyg legal, obat terlarang dg penggunaan jarang, maka akan terjadi peningkatankadar napza tersebut didalam tubuh.
� Kondisi ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan kimiawi tubuh, sehinggamenyebabkan terjadinya perubahan perilaku yg lazim disebut INTOKSIKASI.
TAHAPAN PEMAKAIAN NAPZA
Ada beberapa tahapan pemakaian NAPZA yaitu sebagai berikut :
1. Tahap pemakaian coba-coba (eksperimental)
2. Tahap pemakaian sosial
3. Tahap pemakaian situasional
4. Tahap habituasi (kebiasaan)
5. Tahap ketergantungan
PROSES KEPERAWATAN
� Untuk membantu pasien dg gangguan penggunaan zat adiktifadalah : dengan menggunakan proses perawatan, tahappertama yg dilakukan adalah ; pengkajian.
� Dalam pengkajian ada beberapa faktor yg penting untukdiketahui yaitu : f.predisposisi; f.presipitasi; tingkah laku pasien,mekanisme koping.
05/02/2016
3
FAKTOR PREDISPOSISI
Beberapa faktor predisposisi terjadinya gangguan penggunaan zat adiktif adalah ;
Faktor Biologis; Kecenderungan keluarga, terutama orang tua yg menyalahgunakannapza. Perubahan metabolik alkohol yg mengakibatkan respon fisiologik yg tdknyaman. Penyakit kronis: Asma Bronchiale,kanker, penyakit lain dg masa sakit ygmenahun.
Faktor Psikologis : Tipe kepribadian yg tergantung. Harga diri yg rendah: terutamauntuk ketergantungan alkohol, sedatif hipnotik yg diikuti oleh rasa bersalah.Pembawa keluarga : kondisi keluarga yg tidak stabil, role model yg negatif,Kurang dipercaya, dan orang tua yg ketergantungan zat adiktif. Individu dgperasaan tidak aman (permusuhan dg orang tua, penganiayaan masa kanak2).Individu dg krisis identitas: kecenderungan homoseksual,krisis identitas dgmenggunakan obat untuk menunjukkan kejantanan. Cara pemecahan masalah ygmenyimpang.
Faktor Sosial Kultural: Sikap masyarakat yg ambivalensi terhadappenggunaan napza seperti nikotine, ganja, alkohol. Normakebudayaan : suku bangsa tertentu menggunakan alkohol untukupacara adat dan keagamaan. Lingkungan : tempat yg rentanuntuk transaksi napza : diskotik, tempat hiburan malam, mall,lokalisasi pelacuran, lingkungan rumah yg kumuh dan padat.
FAKTOR PREDISPOSISI....
FAKTOR PRESIPITASI
� Penggunaan zat atau penyalahgunaan zat sering kali merupakan suatucara dari seseorang untuk mengatasi stres yg ada dalamkehidupannya.
� Tanpa disadari kondisi atau cara ini merupakan suatu lingkaran untukmendapatkan stres selanjutnya akibat dari penggunaan zat tersebut.
� Semakin banyak penggunaan zat adiktif, semakin banyak pula stresyg ditimbulkan, akibat tergantungnya fungsi biopsikososial sebagaidampak penggunaan zat adiktif.
FAKTOR PRESIPITASI...........
Stresor presipitasi untuk terjadinya penyalahgunaan zat adiktif adalah :
� Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya sebagai pengakuan
� Reaksi sebagai prinsip kesenangan : menghindari dari rasa sakit, mencarikesenangan, relaks agar menikmati hubngan interpersonal.
� Kehilangan sesuatu yg berarti : orang yg dicintai/pekerjaan/drop out darisekolah.
� Diasingkan oleh lingkungan : rumah, sekolah, kelompok teman sebaya.
� Dampak kompleksitas era globalisasi : ketegangan akibat modernisasi, lancarnyatransportasi, film, iklan
TINGKAH LAKU
� Penyalahgunaan zat dapat berkembang menjadiketergantungan psikologik dan toleransi.
� Ketergantungan fisik adalah tubuh membutuhkan zat adiktif, danjika tidak dipenuhi maka akan terjadi gejala putus obat pd fisik.
� Ketergantungan psikologik adalah efek subyektif dari sipengguna zat.
MEKANISME KOPING
Penyalahgunaan zat adiktif adalah suatu representasi dari mekanismepertahanan diri yg tidak sukses dan tingkah laku adaptif yg tdk adekuat atautidak berkembang.
Mekanisme yg biasa digunakan pd penyalahgunaan zat adiktif adalah :
1. Denial dari masalah.
2. Proyeksi merupakan tingkah laku untuk melepaskan diri dari tanggungjawab.
3. Rasionalisasi.
05/02/2016
4
DIAGNOSA KEPERAWATAN
� Masalah keperawatan sehubungan dg gangguanpenggunaan zat adiktif terutama masalah : gangguanproses pikir,
� Gangguan persepsi sensori (visual, pendengaran, rasa,raba, penciuman),
� Gangguan konsep diri (HDR).
Menurut NANDA diagnosis keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Gangguan persepsi sensori pada penggunaan halusinogen
2. Gangguan hubungan sosial manipulatif
3. Gangguan konsep diri:HDR
4. Tidak mampu mengenal kualitas yg positif dari diri sendiri.
5. Gangguan pemusatan perhatian
6. Partisipasi keluarga yg kurang dalam program pengobatan pasien
7. Menolak mengikuti aktifitas program .
PERENCANAAN
Tujuan yg ingin dicapai dalam memberikan tindakan keperawatanpd pasien dg gangguan penggunaan zat adiktif adalah :
� Agar tidak terjadi ancaman terhadap kehidupan.
� Tidak memburuknya keadaan kesadaran pasien
� Aman dari kecelakaan terutama pd kondisi intoksikasi.
Setelah masa detoksifikasi :
� Termotivasi untuk mengikuti program terapi jangka panjang.
� Mengenal hal2 positif pada dirinya.
� Menggunakan koping yg sehat dalam mengatasi masalahnya.
� Keluarga bekerjasama dalam program terapi pasien.
� Mempunyai pengetahuan untuk merawat pasien dirumah.
TINDAKAN KEPERAWATAN
� Pendidikan kesehatan jiwa untuk pencegahan penggunaan zat adiktif.
� Mengganti koping respon yg sehat, pengganti tingkah laku menyalahgunaan zat.
� Membahas dg pasien tingkah laku menyalahgunakan zat dan resiko penggunaan.
� Membantu pasien untuk mengidentifikasi masalah menyalahgunakan zat.
� Memotivasi pasien agar mau mengikuti/berpartisipasi dalam program terapi.
� Konsisten memberikan dukungan dan pengalaman bahwa pasien mempunyai kekuatanuntuk menghadapi masalah yg akan datang.
� Memberikan perawatan fisik; observasi tanda vital, makanan, keseimbangan cairan dankejang.
� Memberikan pengobatan sesuai dg terapi detoks.
EVALUASI
� Klien mengalami/mencapai keutuhan fisik dan harga diri secara alamiah.
� Tingkah laku klien merefleksikan meningkatnya pengertian ttg adanya hubungan antara stres dg kebutuhan untuk menggunakan napza.
� Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien berubah.
� Klien mengenal kecemasannya dan sadar akan perasaannya.
� Klien menggunakan koping yg adaptif.
� Klien mempunyai alternatif atau belajar pendekatan alternatif untuk mengatasi stres dan ansietasnya.
� Klien mampu secara periodik tetap tidak menggunakan napza.
05/02/2016
5
Hidup itu Sederhana... Kita hanya perlu MELAKUKAN TUGAS kita sebagai MANUSIA
UJIAN adalah BUMBU KEHIDUPAN.. Dengan adanya bumbu segala sesuatu akan terasa lebih NIKMAT
Mencoba itu PELU.. Karena dgn MENCOBA kita akan tau KEMAMPUAN KITA... TAKUT itu perlu.. Karena TAKUT akan MEMBUAT kita WASPADA
Tapi COBALAH MELAKUKAN hal-hal yang BAIK.. Dan WASPADA terhadap hal-hal yang BURUK
SAY NO TO DRUGS.....!!!
SEKIAN.. SEMOGA BERMANFAAT.....!!
TERIMA KASIH
KELOMPOK 1
MEKANISME KERUSAKAN OTAK AKIBAT NAPZA
David Kenedi H
Indra Muhammad
Didi Oktapianda
Lala Noviani
Siti Hanifa Y
Bunga Suci
KELOMPOK 2MODEL-MODEL TERAPI UNTUK PENYALAHGUNAAN NAPZA
Muhtadin
Masdaryani
Muhammad Julfi A
Rika Rahmawati
Mira Andriani
Sendi Rahmawati
KELOMPOK 3ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DGN PENYALAHGUNAAN NAPZA
Reynaldi Septian H
Moch Rochby
Nuranisa
Anggi Andriani
Muna Suraya
Anggi Putri Utami
KELOMPOK ROLE PLAY I
SKENARIO PERAWAT PASIEN
12
34567
89
Bunga SuciAnggi Putri Utami
David KenediMuhtadinSendy RachmawatiReynaldi Septian HMuna Suraya
Mira AndrianiIndra Muhammad
Didi OktapiandaLala Noviani
Muhammad JulfiRika RahmawatiNuranisaMoch RochbyMasdaryani
Anggi AndrianiSiti Hanifa Y
05/02/2016
6
KELOMPOK ROLE PLAY II
SKENARIO PERAWAT PASIEN
12
34567
89
Muhammad JulfiSiti Hanifa Y
NuranisaMoch RochbyLala NovianiRika RahmawatiDidi Oktapianda
MasdaryaniAnggi Andriani
Reynaldi Septian HDavid Kenedi
MuhtadinMira AndrianiIndra MuhammadBunga SuciAnggi Putri Utami
Sendy RachmawatiMuna Suraya
Top Related