7/25/2019 Konsensus Dm Why
1/21
KONSENSUSNASIONAL
PENATALAKSAANDIABETESMELITUS1998
Kata PengantarKata Sambutan
Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Diagnosis
1. Pemeriksaan penyaring
2. Langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis
3. Klasifikasi
. Pengelolaan
1. !u"uan
2. #al-hal yang perlu dilakukan pada pengelolaan D$
3. Pilar utama pengelolaan D$
1. Penyuluhan
2. Peren%anaan makan
3. Latihan "asmani
. &bat berkhasiat hipoglikemik
'. Penyulit D$
(. Pen%egahan D$
). Penyuluhan
*. $asalah khusus
1. D$ tipe-2 dan ibadah puasa
2. D$ dan hipertensi
3. Dislipidemia pada D$
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pendahuluanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#diagnosishttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#klasifikasihttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pengelolaanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyulithttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pencegahanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyuluhanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#mslh_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#diagnosishttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#klasifikasihttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pengelolaanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyulithttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pencegahanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#penyuluhanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#mslh_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#pendahuluan7/25/2019 Konsensus Dm Why
2/21
. +spirin pada D$
,. Daftar singkatan
Daftar nama penandatangan Konsensus
!oP /oP
1. Pendahuluan
Dari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia didapatkan pre0alensi diabetes mellitus
D$ sebesar 1'-234 pada penduduk usia lebih dari 1' tahun bahkan pada suatu penelitianepidemiologis di $anado didapatkan pre0alensi D$ (14. Penelitian yang dilakukan di
5akarta membuktikan adanya kenaikan pre0alensi. Pre0alensi D$ pada daerah urban di
5akarta meningkat dari 1)4 pada thun 1,*2 men"adi ')4 pada tahun 1,,3.
!oP /oP
2. Diagnosis
Diagnosis D$ harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah tidak dapat
ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria sa"a. Dalam menentukan diagnosis D$ harusdiperhatikan asal bahan darah yang diambil dan %ara pemeriksaan yang dipakai. 6nutk
diagnosis D$ pemeriksaan yang dian"urkan adalah pemeriksaan glukosa dengan %ara
en7imatik dengan bahan darah plasma 0ena. 6ntuk memastikan diabnosis D$ pemeriksaan
glukosa darah seyogyanya dilakukan di laboratorium klinik yang terper%aya yang melakukan
program pemantapan kendali mutu se%ara teratur. 6ntuk memantau kadar glukosa darah
dapat dipakai bahan darah kapiler.
Saat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar glukosa darah %ara reagen kering yang
umumnya sederhana dan mudah dipakai. #asil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai
alat-alat tersebut dapat diper%aya se"auh kalibrasi dilakukan dengan baik dan %arapemeriksaan dilakukan sesuai dengan %ara standar yang dian"urkan teruama untuk memantau
kadar glukosa darah. Se%ara berkala hasil pemantauan dengan %ara reagen kering peru
dibandingkan dengan %ara kon0ensional.
2.1. Pemeriksaan penyaring
Pemeriksaan penyaring yang khusus ditu"ukan untuk D$ pada penduduk umumnya mass
screening tidak dian"urkan karena di samping biaya yang mahal ren%ana tindak lan"ut bagi
mereka yang positif belum ada. 8agi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan
penyaring bersama penyakit lain general check-up adanya pemeriksaan penyaring untukD$ dalam rangkaian pemeriksaan tersebut sangat dian"urkan. Pemeriksaan penyaring
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_singkatanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_namahttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_singkatanhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#dftr_namahttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
3/21
berguna untuk men"aring pasien D$ !9! !oleransi 9lukosa !erganggu dan 9DP!
9lukosa Darah Puasa !erganggu sehingga dapat ditentukan langkah yang tepat untuk
mereka. Peran aktif para pengelola kesehatan sangat diperlukan agar deteksi D$ dapat
ditegakkan sedini mungkin dan pen%egahan sekunder dapat segera diterapkan.
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu a!"o# #isi!oun"u! DM yaitu :
Kelompok usia de;asa tua dl dan>atau trigliserida3 tetap !9! dan 1>3 lainnya kembali normal.
!abel 1. Kadar glukosa darah se;aktuB dan puasaB sebagai patokan penyaring dan diagnosisD$ mg>dl
8ukan D$ 8elum pasti D$ D$
Kadar glukosa darah se;aktu mg>dlplasma 0ena
darah kapiler
@11=
@ ,=
11=-1,,
,=-1,,
7/25/2019 Konsensus Dm Why
4/21
8. Langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis diabetes mellitus
Diagnosis klinis D$ umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas D$ berupa poliuria
polidipsia polifagia lemah dan penurunan berat badan yang tidak dapat di"elaskan
sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan gatal matakabur dan impotensia pada pasien pria serta pruritus 0ul0ae pada pasien ;anita. 5ika keluhan
khas pemeriksaan glukosa darah se;aktu dl sudah %ukup untuk menegakkan
diagnosis D$. #asil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dl "uga digunakan
untuk patokan diagnosis D$. 6ntuk kelompok tanpa keluhan khas D$ hasil pemeriksaan
glukosa darah yang baru satu kali sa"a abnormal belum %ukup kuat untuk menegakkn
diagnosis klinis D$. Diperlukan pemastian lebih lan"ut dengan mendapat sekali lagi angka
abnormal baik kadar glukosa darah puasa dl kadar glukosa darah se;aktu dl pada hari yang lain atau dari hasil tes toleransi glukosa oral !!9& yang abnormal.
Cara pelaksanaan !!9& #& 1,*' :
3 tiga hari sebelumnya makan seperti biasa
kegiatan "asmani se%ukupnya seperti yang biasa dilakukan
puasa semalam selama 1=-12 "am
kadar glukosa darah puasa diperiksa
diberikan glukosa )' gram orang de;asa atau 1)' gram>kg88 anak-anak
dilarutkan dalam 1air 2'= ml dan diminum selama>dalam ;aktu ' menit
diperiksa kadar glukosa darah 1 satu "am dan 2 dua "am sesudah beban glukosaA
selama pemeriksaan subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok.
6ntuk kemudahan P/?K/EI hanya mengan"urkan pemeriksaan kadar glukkosa darah pada
"am ke-2 sa"a. +lasan untuk kemudahan ini disarankan "uga oleh +meri%a Diabetes
+sso%iation +D+ yang bahkan "uga memakai hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
puasa dl untuk kriteria diagnosis.
Kriteria diagnostik diabetes mellitusB
1. Kadar glukosa darah se;aktu plasma 0ena dl
a"au
2. Kadar glukosa darah puasa plasma 0ena dl
a"au
3. Kadar glukosa plasma dl pada 2 "am sesudah beban glukosa )' gram pada
!!9&BB
B Kriteria diagnostik tersebut harus dikonfirmasi ulang pada hari yang lain ke%uali untukkeadaan khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik akut seperti ketoasidosis berat
7/25/2019 Konsensus Dm Why
5/21
badan yang menurun %epat.
BB Cara diagnosis dengan kriteria ini tidak dipakai rutin di klinik. 6ntuk penelitian
epidemiologis pada penduduk dian"urkan memakai kriteria diagnostik kadar glukosa darah
puasa. 6ntuk D$ 9estasional "uga dian"urkan kriteria diagnostik yang sama Lihat: 8uku
Konsensus Pengelolaan Diabetes $ellitus 9estasional.
!oP /oP
$. Klasii!asi
Klasifikasi D$ yang dian"urkan oleh P/?K/EI adalah yang sesuai dengan an"uran
kalisifikasi D$ +meri%an Diabetes +sso%iation +D+ 1,,).
Klasifikasi Etiologis Diabetes Mellitus (ADA, 1997)
1. Diabetes tipe 1 destruksi sel beta umumnya men"urus ke defisiensi insulin absolut: -
autoimun - idiopatik
2. Diabetes tipe 2 ber0ariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insuln disertai resistensi
insulin
3. Diabetes tipe lain
o Defek genetik fungsi sel beta
o Defek genetik ker"a insulin
$aturity &nset Diabetes of the Foung $&DF 123
DE+ mitokondria
o Penyakit eksokrin pankreas
pankreatitis
tumor ataupankreatektomi
pankreatopati fibrokalkulus
o /ndokrinopati
akromegali
sindroma Cushing
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
6/21
feokhromositoma
hipertiroidisme
o Karena obat atau 7at kimia
0a%or pentamidin asam nikotinat
glukokortikoid hormon tiroid
tia7id dilantin interferon-alfa dll
o Infeksi
rubela kongetnital 0irus sitomegalo C$G
o Sebab imunologi yang "arang
antibodi anti insulin
o Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan D$
sindrom Do;nSindrom Kleinefelter sindrom !urner dll
. Diabetes mellitus gestasional D$9
!oP /oP
%. Pengelolaan
1. !u"uan
1. Jangka pendek: menghilangkan keluhan>ge"ala D$ dan mempertahankan rasa
nyaman dan sehat.
2. Jangka panjang: men%egah penyulit baik makroangiopati mikroangiopati maupun
neuropati dengan tu"uan akhir menurunkan morbiditas dan mortilitas D$.
3. Cara: menormalkan kadar glukosa lipid insulin.
$engingat mekanisme dasar kelainan D$ tipe-2 adalah terdapatnya faktor genetik
resistensi insulin dan insufisiensi sel beta pankreas maka %ara-%ara untuk
memperbaiki kelainan dasar tersebut harus ter%ermin pada langkah pengelolaan.
. Kegiatan: mengelola pasien se%ara holistik menga"arkan pera;atan mandiri.
2. #al-hal yang perlu dilakukan pada pengelolaan pasien D$.
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
7/21
1. Pada pertemuan pertama:
o +namnesis keluhan dan ge"ala hiperglikemia maupun keluhan dan ge"ala
komplikasi.
o Pemeriksaan "asmani lengkap:
!8 88 !D rabaan nadi kaki
!anda neuropati di%ari
Pemeriksaan keadaan kaki kulit kuku
Pemeriksaan 0isus
o Pemeriksaan penun"ang yang harus dilakukan tergantung fasilitas yangtersedia:
#b hitung leukosit L/D hitung "enis leukosit
9lukosa darah puasa dan sesudah makan
6rinalisis rutin
+lbumin serum
Kreatinin
S9P!
Kolesterol total kolesterol #DL trigliserida
+lbumin urin kuantitatif 2 "am atau mikroalbuminuria
#b+1% opsional pada pertemuan pertama
/K9
Hoto paru
Hunduskopi
o Penyuluhan sepintas mengenai:
+pakah penyakit D$ itu
$akna dan perlunya pengendalian dan pemantauan D$
7/25/2019 Konsensus Dm Why
8/21
Penyulit D$
Peren%anaan makan
Kegiatan "asmani
&bat berkhasiat hipoglkemik dan hipoglikemia
Pera;atan kaki
2. Se%ara berkala $enurut kebutuhan: pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 "am
sesudah makan.
!iap tiga 3 bulan : #b+1%
!iap tahun:
o pemeriksaan "asmani lengkap
o albumin urin sedimen urin
o kreatinin
o S9P!
o kolesterol total kolesterol #DL trigliserida
o /K9
o Hunduskopi
Idealnya semua psien D$ mendapat kesempatan dan perlakuan yang sama pada
semua tingkat pengelola kesehatan baik primer sekunder maupun tersier. Eamun
mengingat keterbatasan yang ada pada berbagai tingkat pengelola kesehatan ma%am
dan "umlah pemeriksaan penun"ang yang diperiksa disesuaikan dengan fasilitas yang
ada. Demikian pula tingkat pelayanan yang diperiksa disesuaikan dengan kapasitas
dan fasilitas yang ada. Penyuluhan dan pen%egahan primer dapat diker"akan pada
semua tingkat pengelola kesehatan.
3. Pilar utama pengelolaan D$
1. Penyuluhan
2. Peren%anaan makan
3. Latihan "asmani
. &bat berkhasial hipoglikemik
Pada dasarnya pengelolaan D$ tanpa dekompensasi metabolik dimulai dengan
pengaturan makan disertai dengan kegiatan "asmani yang %ukup selama beberapa
;aktu -* minggu. 8ila setelah itu kadar glukosa darah masih belum dapat
memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan baru diberikan obat
hipoglikemik oral & atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. Dalam
7/25/2019 Konsensus Dm Why
9/21
keadaan dekompensasi metabolik misalnya ketoasidosis D$ dengan stres berat
berat badan yang menurun dengan %epat insuln atau & dapat segera diberikan.
Pemantauan kadar glukosa darah bila dimungkinkan dapat dilakukan sendiri di
rumah setelah mendapat pelatihan khusus untuk itu.
1. Penyuluhan /dukasi Diabetes
Penyuluhan untuk ren%ana pengelolaan sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
maksimal...
2. Peren%anaan makan
Standar yang dian"urkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal
karbohidrat protein dan lemak sesuai dengan ke%ukupan gi7i baik sebagai berikut:
Karbohidrat
Protein
Lemak
(=-)=4
1=-1'4
2=-2'4
5umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan status gi7i umur stres akut dan
kegiatan "asmani untuk men%apai dan mempertahankan berat badan idaman.
6ntuk penetuan status gi7i dipakai 8ody $ass Inde 8$I J Indeks $assa !ubuh
I$!.
8$I J 88kg>!8m2
I$! normal ;anitaJ 1*'-22, kg>m2
I$! normal pria J 2=-2, kg>msup
7/25/2019 Konsensus Dm Why
10/21
kalori yang dibutuhkan menghadapi stres akut misalnya infeksi dsb. sesuai dengan
kebutuhan. 6ntuk masa pertumbuhan anak dan de;asa muda serta ibu hamil
diperlukan perhitungan tersendiri Lihat: Konsensus D$ tipe 1 dan Konsensus D$
gestasional.
$akanan se"umlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut di atas dibagi dalam 3porsi besar untuk makan pagi 2=4 siang 3=4 dan sore 2'4 serta 2-3 porsi
makanan ringan 1=-1'4 di antaranya. Pembagian porsi tersebut se"auh mungkin
disesuaikan dengan kebiasaan pasien untuk kepatuhan pengaturan makanan yang
baik. 6ntuk pasien D$ yang mengidap pula penyakit lain pola pengaturan makan
disesuaikan dengan penyakit penyertanya. Perlu diingatkan bah;a pengaturan makan
pasien D$ tidak berbeda dengan orang normal ke%uali "umlah kalori dan ;aktu
makan yang ter"ad;al. 6ntuk kelompok sosial ekonomi rendah makanan dengan
komposisi karbohidrat sampai )=-)'4 "uga memberikan hasil yang baik.
5umlah kandungan kolesterol @3== mg>hari. Diusahakan lemak dari sumber asam
lemak tidak "enuh dan menghindari asam lemak "enuh.
5umlah kandungan serat 2' g>hari. Diutamakan serat larut soluble fibre.Pasien D$ dengan tekanan darah yang normal masih diperbolehkan mengkonsumsi
garam seperti orang sehat ke%uali bila mengalami hipertensi harus mengurangi
konsumsi garam.
Pemanis buatan dapat dipakai se%ukupnya. 9ula sebagai bumbu masakan tetap
dii7inkan. Pada keadaan kadar glukosa darah terkendali masih diperbolehkan untuk
mengkonsumsi sukrosa gula pasir sampai '4 kalori.
6ntuk mendapatkan kepatuhan terhadap pengaturan makan yang baik adanya
pengetahuan mengenai bahan penukar akan sangat membantu pasien.
3. Latihan "asmani
Dian"urkan latihan "asmani se%ara teratur 3- kali seminggu selama kurang lebih 3=
menit yang sifatnya sesuai C?IP/ %ontinousm rhythmi%al nter0al progressi0e
enduran%e training. Sedapat mungkin men%apai 7ona sasaran )'-*'4 denyut nadi
maksimal 22=-umur disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyakit
penyerta. Sebagai %ontoh olahraga ringan adalah ber"alan kaki biasana selama 3=
menit olahraga sedang adalah ber"alan %epat selama 2= menit dan olahraga berat
adalahjogging.
. &bat berkhasiat hipoglikemik
5ika pasien telah menerapkan pengaturan makan dan kegiatan "asmani yang teratur
namun pengendalian kadar glukosa daranhya belum ter%apai LihatSasaranpengendalian glukosa darah dipertimbangkan pemakaian obat berkhasiat
hikoglikemik oral atau suntikan.
.1. &bat hipoglikemik oral &
Pada umumnya dalam menggunakan obat hipoglikemik oral baik golongan
sulfonilurea metformin maupun inhibitor glukosidase alfa harus diperhatikan benar
fungsi hati dan gin"al. !idak dian"urkan untuk memberikan obat-obat tersebut pada
penderita dengan gangguan fungsi hati atau gin"al.
o Sulfonilurea
7/25/2019 Konsensus Dm Why
11/21
&bat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh
sel beta pankreas. &leh sebab itu merupakan pilihan utama untuk pasien
dengan berat badan normal dan kurang namun masih boleh diberikan kepada
pasien dengan berat badan lebih. 6ntuk menghindari risiko hipoglikemia yang
berkepan"angan pada sulfonilurea dengan ;aktu ker"a pan"ang sebaiknya
dihindari.
o 8iguanid
&bat golongan ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati
di samping "uga efek memperbaiki ambilan glukosa perifer. &bat golongan ini
terutama dian"urkan dipakai sebagai obat tunggal pada pasien gemuk.
8iguanid merupakan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan fungsi
gin"al dan hati serta pasien-pasien dengan ke%enderungan hipoksemia
misalnya pasien dengan penyakit serebro0askular. &bat biguanid dapat
memberikan efek samping mual. 6ntuk mengurangi keluhan tersebut dapat
diberikan bersamaan atau sesudah makan.
.2. Insulin
Indikasi penggunaan insulin pada D$ tipe-2:
o ketoasidosis koma hiperosmolar dan asidosis laktat
o stres berat infeksi sistemik operasi besar
o berat badan yang menurun dengan %epat
o kehamilan>diabetes mellitus gestasional yang tidak terkendali dengan
peren%anaan makan
o tidak berhasil dikelola dengan & dosis maksimal atau ada indikasi kontra
dengan &
!abel 2. $ekanisme ker"a efek-samping utama dan pengaruh terhadap #b+1%.
Cara ker"a utama /fek samping utamaPengaruh
terhadap #b+1%
Sulfonilurea $eningkatkan sekresi insulin88 naik
hipoglikemia1'-2'4
$etfomrin $enekan produksi glukosa hatiDiare dispepsia
asidosis laktat1'-2'4
Inhibitor glukosidase
alfa$enghambat absorpsi glukosa
Hlatulens tin"a
lembek='-1=4
Insulin
$enekan produksi glukosa hati
stimulasi pemanfaatan glukosa
#ipoglikemia 88
naik
Potensial
normal
7/25/2019 Konsensus Dm Why
12/21
!abel 3. &bat hipoglikemik oral
&bat Dosis a;al Dosis maks Dosis an"uran
Golongan SulfonilureaB
9libenklamid
9liklasid
9likuidon
9lipisid
9lipisid 9I!S
9limepiridBB
Klorpropamid
2' mg
*= mg
3= mg
' mg
' mg
1 mg
'= mg
1'-2= mg
2= mg
12= mg
2= mg
2= mg
( mg
'== mg
1-2 kali
1-2 kali
2-3 kali
1-2 kali
1 kali
1 kali
1 kali
Golongan Biguanid
$etforminBBB '== mg 2'== mg 1-3 kali
Golongan inhibitor glukosidase alfa#
+%arbose'= mg 3== mg 3 kali
B
BB
BBB
diberikan kurang lebih 3= menit sebelum makan
dapat diberikan sesaat sebelum makan
diberikan sebelum makan
diberikan segera setelah makan
!abel . 5enis dan lama ker"a insulin
5enis +;itanB Pun%akB Lama ker"aB
Insulin ker"a pendekInsulin ker"a menengah
Insulin ker"a pan"ang
Insulin %ampuran
='-11-2
2
='-1
2--12
(-2=
2- dan (-12
'-**-2
1*-3(
*-2@br@ tdJMMbr@dl
*=-1=,
11=-1',
11=-13,
1(=-1,,
7/25/2019 Konsensus Dm Why
14/21
sedang. #al ini dilakukan mengingat sifat-sifat khusus pasien usia lan"ut dan "uga
untuk men%egah kemungkinan timbulnya efek samping dan interaksi obat.
!oP /oP
&. Pen'uli" DM
Dalam per"alanan penyakit D$ dapat ter"adi penyulit akut dan menahun
+. Penyulit akut:
1. ketoasidosis diabetik
2. hiperosmolar non ketotik
3. hipoglikemia
8. Penyulit menahun:
1. makroangiopati:
o pembuluh darah "antung penyakit "antung koroner
o pembuluh darah tepi
o pembuluh darah otak stroke
2. mikroangiopati:
o retinopati diabetik
o nefropati diabetik
3. neuropati
. rentan infeksi misalnya tuberkulosis paru ginggi0itis dan infeksi saluran kemih
'. Kaki diabetik gabungan sampai dengan
6ntuk penatalaksanaan penyulit ini seringkali diperlukan ker"a sama dengan bidang>disiplin
ilmu lain.
#ipertensi dan dislipidemia merupakan faktor risiko penting penyulit makroangiopati oleh
sebab itu hipertensi dan dislipidemia harus di%ari dan diobati dengan sebaik-baiknya
Lihat8ab $asalah Khusus
!oP /oP
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#masalah_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#masalah_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#masalah_khusushttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
15/21
(. Pen)egahan DM
+. Pen%egahan Primer
Pen%egahan primer adalah upaya yang ditu"ukan pada orang-orang yang termasuk kelompokrisiko tinggi yakni mereka yang belum menderita tetapi berpotensi untuk menderita D$
LihatHaktor ?isiko. !entu sa"a untuk pen%egahan primer ini harus dikenal faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap timbulnya D$ dan upaya yang perlu dilakukan untuk
menghilangkan faktor-faktor tersebut.
Penyuluhan sangat penting perannya dalam upaya pen%egahan primer. $asyarakat luas
melalui lembaga s;adaya masyarakat dan lembaga sosial lainnya harus diikutsertakan.
Demikian pula pemerintah melalui semua "a"aran terkait seperti Departemen Kesehatan dan
Departemen Pendidikan perlu memasukkan upaya pen%egahan primer D$ dalam program
penyuluhan dan pendidikan kesehatan. Se"ak masa prasekolah hendaknya telah ditnamkan
pengertian mengenai pentingnya kegiatan "asmani teratur pola dan "enis makanan yang sehatmen"aga badan agar tidak terlalu gemuk dan risiko merokok bagi kesehatan.
8. Pen%egahan sekunder
$aksud pen%egahan sekunder adalah upaya men%egah atau menghambat timbulnya penyulit
dengan tindakan deteksi dini dan memberikan pengobatan se"ak a;al penyakit. Deteksi dini
dilakukan dengan pemeriksaan penyaring namun kegiatan tersebut memerlukan biaya besar.
$emberikan pengobatan penyakit se"ak a;al sudah harus di;aspadai dan sedapat mungkin
di%egah kemungkinan ter"adinya penyulit menahun. Penyuluhan mengenai D$ dan
pengelolaannya memegang peranan penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien untuk
berobat.
Sistem ru"ukan yang baik akan sangat mendukung pelayanan kesehatan primer yang
merupakan u"ung tombak pengelolaan D$. $elalui langkah-langkah yang disebutkan di atas
diharapkan dapat diperoleh hasil yang optimal apalagi bila ditun"ang pula dengan adanya tata
%ara pengaobatan baku yang akan men"adi pegangan bagi para pengelola.
C. Pen%egahan tersier
Kalau kemudian penyulit menahun D$ ternyata ter"adi "uga maka pengelola harus berusaha
men%egah ter"adinya ke%a%atan lebih lan"ut dan merehabilitasi pasien sedini mungkinsebelum ke%a%atan tersebut menetap. Sebagai %ontoh aspirin dosis rendah *=-32' mg dapat
dian"urkan untuk diberikan se%ara rutin bagi pasien D$ yang sudah mempunyai penyulit
makroangiopati.
Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin terkait sangat diperlukan
terutama di rumah sakit ru"ukan baik dengan para ahli sesama disiplin ilmu seperti ahli
penyakit "antung dan gin"al maupun para ahli dari disiplin lain seperti dari bagian mata
bedah ortopedi bedah 0askular radiologi rehabilitasi medis gi7i podiatri dan lain
sebagainya.
!oP /oP
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#faktor_risikohttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#faktor_risikohttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#faktor_risikohttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
16/21
*. Pen'uluhan
Penyuluhan bagi pasien D$ tidak hanya dilakukan oleh dokter yang mengobati tetapi "uga
oleh segenap "a"aran terkait dengan pengelolaan D$ seperti pera;at penyuluh peker"a
sosial ahli gi7i dan sebagainya sesuai dengan bidang keahlian masing- masing. !entu sa"apenataran>penyuluhan berkala bagi para penyuluh "uga sangat penting untuk setiap saat dapat
menyegarkan dan memperbaiki materi penyuluhan yang mereka berikan kepada para pasien
D$. Dalam men"alankan tugasnya tenaga kesehatan dalam bidang diabetes memerlukan
suatu landasan empati yaitu kemampuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes adalah:
berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari ter"adinya ke%emasan
berikan informasi se%ara bertahap. "angan sekaligus
mulailah dengan hal yang sederhana baru kemudian yang lebih sulit
gunakan alat bantu dengar pandang
lakukan pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukanlah simulasi
berikan pengobatan sesederhana mungkin agar kepatuhan lebih baik
lakukan kompromi dan negosiasi agar tu"uan pengobatan dapat diterima
"angan memaksakan tu"uan pengobatan kita
lakukan moti0asi. berikan penghargaan dan diskusikanlah hasil pemeriksaan
laboratorium
+. Penyuluhan untuk pen%egahan primer
Penyuluhan untuk pen%egahan primer harus diberikan kepada:
1. Kelompok masyarakat risiko tinggi:
$asyarakat perlu ditingkatkan kepeduliannya bah;a D$ merupakan suatu problem
kesehatan masyarakat dan dapat di%egah dengan mengendalikan kegemukan dan
meningkatkan kegiatan "asmani terutama pada indi0idu dengan risiko tinggi.
2. Peren%ana kebi"akan kesehatan :
Peren%ana kebi"akan kesehatan perlu memahami dampak sosio - ekonomik penyakit
ini dan betapa pentingnya peran penyuluhan dalam penatalaksanaan D$ sehingga
kemudian dapat diambil langkah-Iangkah untuk meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan bagi pasien D$.
7/25/2019 Konsensus Dm Why
17/21
$ateri penyuluhan :
Haktor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya D$ dan usaha untuk mengurangi faktor
risiko tersebut.
8. Penyuluhan untuk pen%egahan sekunder
Fang disuluh adalah kelompok pasien D$ terutama yang baru. Penyuluhan dilakukan padapertemuan pertama dan perlu sering diulang serta ditekankan kembali pada setiap kesempatan
pertemuan berikutnya. $ateri yang disuluhkan pada tingkat pertama adalah :
Diabetes: apakah itu D$
Penatalaksanaan D$ se%ara umum
&bat-obat untuk menurunkan kadar glukosa darah tablet dan insulin
Peren%anaan makan dengan menggunakan bahan makanan penukar D$ dan kegiatan
"asmani
$ateri penyuluhan pada tingkat lan"utan adalah :
$engenal dan men%egah penyulit akut D$
Pengetahuan mengenai penyulit menahun D$
Penatalaksanaan D$ selama menderita penyakit lain
$akan di luar rumah
?en%ana untuk kegiatan khusus
Penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang D$
Pemeliharaan kaki
C. Penyuluhan untuk pen%egahan tersier
Penyuluhan diberikan kepada pasien yang sudah mengidap penyulit menahun D$.
$ateri yang disuluhkan:
maksud tu"uan dan %ara pengobatan pada penyulit menahun D$.
upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan kesabaran dan ketaN;aan untuk dapat
menerima dan memanfaatkan keadaan hidup dengan penyulit menahun
!oP /oP
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
18/21
8. Masalah !husus
+. D$ tipe-2 dan ibadah puasa
Pasien yang %ukup terkendali dengan pengaturan makan sa"a tidak mengalamikesulitan kalau berpuasa.
Pasien yang %ukup terkendali dengan & dosis tunggal "uga tidak mengalami
kesulitan untuk berpuasa. & diberikan saat berbuka puasa.
6ntuk yang terkendali dengan & dosis terbagi pengaturan dosis obat diberikan
sedemikian sehingga dosis sebelum berbuka lebih besar dari pada dosis sahur.
6ntuk pasien D$ tipe 2 yang menggunakan insulin dipakai insulin ker"a menengah
yang diberikan saat berbuka sa"a. 6ntuk pasien yang harus menggunakan insulin dosismultipel dian"urkan untuk tidak berpuasa dalam bulan ?amadhan.
8. D$ dan hipertensi
Pengelolaan hipertensi pada D$ tipe 2.
1. Indikasi pengobatan :
8ila !D sistolik atau !D diastolik
7/25/2019 Konsensus Dm Why
19/21
2. Pengobatan farmakologis:
#al-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih obat anti-hipertensi &+#:
o pengaruh &+# terhadap profil lipid
o pengaruh &+# terhadap resistensi insulin
3. Daftar &+# lini pertama disusun menurut ab"ad:
o +ntagonis kalsium
o Diuretik
o Inhibitor +C/
o
Penghambat alfa
. Catatan
Pada penderita dengan mikroalbuminuria dilaporkan inhibitor +C/ merupakan &+#
lini pertama terpilih. +ntagonis kalsium golongan non-dihidropiridin dilaporkan "uga
dapat mengurangi mikroalbuminuria.
Diuretik dapat digunakan se%ara hati-hati dengan dosis rendah. Penggunaan diuretik
dosis tinggi dapat memperburuk intoleransi glukosa.
Pengobatan hipertensi harus diteruskan ;alaupun sasaran sudah ter%apai. 8ila tekanan
darah dapat dikendalikan setelah satu tahun dosis dapat di%oba diturunkan se%ara
bertahap.
C. Dislipidemia pada D$
Dislipidemia baru diobati kalau memang bukan sekunder akibat D$. Pemberian obat
hipolipidemia dipertimbangkan bila kadar glukosa darah sudah normal namun kadar lipid
darah masih tetap abnormal ;alaupun pasien sudah men"alani peren%anaan makan rendah
lemak selama 3 -( bulan. 6ntuk pasien D$ yang disertai P5K tenggang ;aktu dapat lebih
singkat bergantung pada penilaian klinis oleh dokter yang mengelolanya. Selan"utnya dapatdilihat pada buku Konsensus Pengelolaan Dislipidemia pada D$.
D. +spirin pada D$
+spirin dosis rendah *= -32' mg dapat dian"urkan untuk diberikan se%ara rutin bagi pasien
D$ yang sudah mempunyai penyulit makro0askular. 6ntuk pen%egahan primer +spirin
hanya diberikan pada pasien D$ yang mempunyai satu atau lebih faktor risiko ter"adinya
penyulit makro0askular.
!oP /oP
9. Da"a# sing!a"an
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
20/21
+D+
88
8$I
D$
/K9
9DP!9DP
9DS
#DL
IDH
I$!
LDL
L/D
&+D
&+#
&
P5KP/?K/EI
S9P!
S!
S!!
!8
!D
!9!
!!9&
#&
+meri%an Diabetes +sso%iation
8erat 8adan
8ody mass inde
Diabetes mellitus
/lektrokardiogram
9lukosa Darah Puasa !erganggu9lukosa Darah Puasa
9lukosa Darah Se;aktu
High ensit! Lipoprotein
"nternational iabetes ederation
Indeks $assa !ubuh
Lo$ ensit! Lipoprotein
La"u /ndap Darah
&bat +nti Diabetik
&bat anti #ipertensi
&bat #ipoglikemik &ral
Penyakit 5antung KoronerPerkumpulan /ndokrinologi Indonesia
Serum Glutamic %!ru&ic 'ransaminase
Sasaran $etabolik !er%apai
Sasaran $etabolik !idak !er%apai
!inggi 8adan
!ekanan Darah
!oleransi 9lukosa !erganggu
!es !oleransi 9lukosa &ral
(orld Health )rgani*ation
!oP /oP
Da"a# na+a ,enanda"angan Konsensus
Prof.Dr. Kadri $edan
Dr. S"afii Piliang $edan
Dr. Eur +s"iah $edan
Prof.Dr. S"afril S"ahbuddin Padang
Dr. +sman $anaf PadangDr.#.?. Surasmo P. Palembang
Prof.Dr. 6toyo Sukaton 5akarta
Prof.Dr. Supartondo 5akarta
Prof.Dr. Slamet Suyono 5akarta
Prof.D?.Dr. 8oedisantoso ?. 5akarta
Dr. +inal Ikram 5akarta
Dr. Pud"i ?ahard"o 5akarta
Dr. iguno Prod"osud"adi PhD 5akarta
$urni I.D. Prakoso SK$ $S% 5akarta
Dr. $ar7uki Suryaatmad"a 5akarta
Dr. 5ose ?.L. 8atubara 5akartaDr. Sar;ono aspad"i 5akarta
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoP7/25/2019 Konsensus Dm Why
21/21
Dr. Sidarta;an Soegondo 5akarta
Dr. Pradana Soe;ondo 5akarta
Prof.D?.Dr. Sri #artini K.S. Kariadi 8andung
Prof.D?.Dr. 5ohan S. $as"hur 8andung
Dr. +gusta F.L. +rifin 8andung
Dr. ?ully $.+. ?oesli 8andungProf.D?.Dr. ?.?.5. D"okomoel"anto Semarang
D?.Dr. Darmono Semarang
Prof.D?.Dr. Su"ono +s;in DI Fogyakarta
Prof.Dr. #.+. #usain +sdie DI Fogyakarta
Dr. Paulus iyono PhD DI Fogyakarta
Dr. 8udi Santoso Surakarta
Prof.D?.Dr. +skandar!"okropra;iro Surabaya
Dr. #endromartono Surabaya
D?.Dr. +ri Sut"ah"o Surabaya
Dr. #ans !andra Surabaya
Dr. D"oko ahono Soeatmad"i $alangDr. +hmad ?udianto $alang
Dr. D;i Sutanegara 8ali
Dr. Ketut Suastika 8ali
Prof.Dr. 5ohn $.H. +dam 6"ung Pandang
Dr. #arsinen Sanusi 6"ung Pandang
Prof.Dr. +le ?obert Sumual $anado
!oP /oP
Da"a# ,e#usahaan a#+asi ,enun-ang
1. +bbott Diagnosti%s > $edisense
2. 8ayer Indonesia
3. 8oehringer Ingelheim
. 8oehringer $annheim > ?o%he Diagnosti%s
'. /li Lilly
(. /rbapharrna Intenational
). Hahrenheit Indonesia
*. #oe%hst $arion ?oussell Indonesia
,. Ikapharrnindo Putramas
1=. Lifes%an > 5ohnson O 5ohnson Company11. $er%k Indonesia
12. Eo0o Eordisk > Dea $edi%a
13. Pfi7er Indonesia
1. Ser0ier Indonesia!oP/oP
#omePublikasi
Hor any problems Nuestions or suggestions please %onta%t the ebmaster.Last updated : Hebruary 2 2==1
http://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/index.htmlhttp://perkeni.freeservers.com/publikasi.htmlmailto:[email protected]://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#EoPhttp://perkeni.freeservers.com/kons_dm.html#ToPhttp://perkeni.freeservers.com/index.htmlhttp://perkeni.freeservers.com/publikasi.htmlmailto:[email protected]Top Related