TUGAS KIMIA ANORGANIK DASAR
KIMIA ANION
KELOMPOK 5REGULER B
PRODI PEND. KIMIA
WELI
YURINA
PUTRI HAZARIANTIDESI
KARTILA
YOGA WISNU DEWANTA
KELOMPOK 5
PENDAHULUAN
Sejauh ini telah dibahas ikatan kovalen dan
beberapa kekhasan senyawaan ion
sederhana, yaitu yang hanya terdiri atas
kation monoatom seperti Na+ atau Ca2+ , dan
anion monoatom seperti F- atau O2-.
Kimia kation umumnya disebut kimia koordinasi.
Istilah penting yang perlu ditetapkan dulu
ialah ligan, yaitu anion dan gugus lain yang
terikat pada ion logam. Anion-anion dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Anion sederhana seperti O2-, F-, atau
CN-
2. Anion okso diskret seperti NO3-, atau
SO42-.
3. Anion polimer okso seperti silikat,
borat atau fosfat terkondendasi.
4. Anion kompleks halide seperti TaF6 dan
kompleks anion yang mengandung
anion.
Anion – anion yang Mengandung Oksigen
(Ion Oksida dan Hidroksida) Oksida adalah sen
yawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta sedikitnya sebuah unsur lain. Oksida terbentuk ketika unsur-unsur dioksidasi oleh oksigen di udara.
Pembakaran hidrokarbon menghasilkan dua oksida utama karbon, karbon monoksida, dan karbon dioksida.
Oksida ion berfungsi sebagai anhidrida
basa. Jika tidak larut dalam air, oksida
tersebut biasanya larut dalam asam.
Misalnya :
MgO(s) + 2H+(aq) Mg2+(aq) + H2O(l) Oksida amfoter berlaku sebagai
basa terhadap asam kuat dan
sebagai asam terhadap basa
kuat.
Hidroksida adalah suatu ion poliatomik yang terdiri dari oksigen dan hidrogen (OH−).
Ion ini bermuatan −1 dan merupakan salah satu ion poliatomik yang paling sederhana.
Sebagian besar hidroksida tidak larut dalam air.
Suatu kelompok basa yang mengandung hidroksida disebut basa hidroksida.
Basa ini akan terdisosiasi di dalam air menjadi satu kation dan satu atau lebih ion hidroksida sehingga menjadikan larutan tersebut bersifat basa.Proses ini membentuk alkali hidroksida, yang dapat menjalani reaksi netralisasi dengan asam.
Secara umum, reaksi asam-alkali dapat disederhanakan menjadi:OH−
(aq) + H+aq) → H2O(cair)
dengan melepaskan ion spektator.
5-3 Anion Okso Berinti Satu
• Anion okso diskret pada dasarnya di bentuk oleh unsur-unsur,B C N
Si P S ClAs Se Br
Te IDan Unsur-Unsur transisi,
V Cr Mn FeMo Tc RuW Re Os
• Asam okso dari karbon• ion karbonat dan ion bikarbonat, keduanya
terdapat dalam padatan ion krinstal dan dalam larutan netral atau alkali. Terdapat banyak karbonat alami, beberapa di antaranya sangat penting seperti misalnya batu kapur CaCO3.
• Anion okso dari nitrogen, Nitrit NO2 7 umumnya terdapat hanya sebagai anion dalam NaNO2 atau KNO2. Ion tersebut berlaku sebagai ligan dengan berbagai cara.
• Anion Okso dari fosfor, anion jenis ini cukup banyak namun anion P + yang berasal dari asam berbasa tiga , asam ortofosfat H3PO4 atau O = P(OH)3 adalah yang paling penting. Ortofosfat mempunyai gugus PO4 tetrahedral.
• Anion Okso dari belerang, ion sulfat membentuk banyak kompleks yang terkoordinasi kepada ion logam melalui satu atom oksigen, dua atom oksigen, atau berfungsi sebagai jembatan antara dua atom logam.
• Anion Okso dari Halogen , Klorat,bromat dan iodat ion XO3- yang pyramidal terutama sekali di jumpai pada garam logam alkali. Iodat ion +4 dari Ce, Zr, Hf, Th dan sebagainya dapat di endapkan dari HNO3 6 M dan merupakan cara-cara pemisahan unsure-unsur tersebut
• Anion okso logam transisi, anion okso tetrahedral, sebagai anion jarang di gunakan. Yang paling di kenal adalah permangCrO4 ² , yaitu 7ion – ion yang banyak di gunakan bukan sebagai anion melainkan sebagai pengoksidasi.
5-4 Anion Okso Berinti Banyak
• Silikat dan borat• Silikat dibangun atas dasar penggunaan bersama atom-atom
oksigen dari satuan SiO4 tetrahedral. Begitupula borat di bentuk dari satuan BO3 planar, atau kadang-kadang dari satuan BO4 tetrahedral.
• Fosfat terpolimer dan Terkomdensasi• Anion ortofosfat juga dapat dihubungkan
melalui jembatan oksigen. Anion polimer yang terjadi di sebut metafosfat bila siklik atau polifosfat bila linear.
• Fosfat polimer banyak dipakai sebagai pelembut air, karena dapat membentuk kompleks yang larut dengan kalsium dan logam lain.
• Fosfat terkondensasi biasanya di buat melalui dehidrasi ortofosfat pada berbagai kondisi suhu (300-1200 derajat), juga melalui dehidrasi yang sesuai dari spesies terhidrat.
• Polianion Logam TransisiAnion okso dari V , Nb , Ta , Mo VI dan W VI ͮ ͮ ͮmembentuk sederet ion isopoli dan heteropoli. Keduanya terbentuk dengan menggunakan bersama atom oksigen padan Oktahedra MO6, yaitu dengan menggunkan bersama sudut-sudut dan sisi-sisi, tetapi tidak pada bidang-bidang.
Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu
bagiannya adalah salah satu atom halogen dan
bagian lainnya adalah elemen lainnya
atau radikal yang mempunyai
tingkat keelektronegatifan lebih kecil daripada
atom halogen, untuk membentuk
senyawa fluorida, klorida,bromida, iodida,
atau astatin.
5-5 Halida Ionik
• Kebanyakan halida logam dengan tingkat oksidasi +1, +2, +3 lebih banyak bersifat ion.
• Fluorida dengan tingkat oksidasi tinggi seringkali terhidrolisis oleh air, misalnya, 4RuF5 + 10H2O 3RuO2 + RuO4 + 20HF
• Reaksi ini sangat condong ke kanan, karena kestabilan oksida yang tinggi dan disosiasi HF yang kecil dalam larutan akua.
• Halida yang lebih rendah cenderung bersifat ion, sedangkan halida yang lebih tinggi cenderung bersifat kovalen.
• Kebanyakan halida ionik larut dalam air
menghasilkan ion logam terhidrasi dan ion halida.
Namun unsur-unsur lantanida dan aktinida
dengan tingkat oksidasi +3 dan +4 membentuk
fluorida yang tidak larut dalam air.
• Halida yang lebih bersifat ion, urutan
kelarutannya : Iodidabromida Klorida Fluorida
• Jika sifat kovalen lebih penting, urutannya akan
terbalik.
• Faktor penentu tingkat kelarutan adalah energi
kisi, yang akan naik bila jari-jari ion turun.
• Anion-anion halogeno terbentuk oleh adanya interaksi dari halida-halida dari logam dan non logam yang bertindak sebagai asam lewis terhadap halida yang bertindak sebagai basa :
AlCl + Cl- = AlCl4-
FeCl3 + Cl- = FeCl4-
BF3 +F- = BF4-
PF5 + F- = PF6-
5-6 Anion Kompleks Halida
Dalam membahas kestabilan ion-ion kompleks dalam larutan, sangat
penting untuk mengenali :
a. Kestabilan Kompleks, tidak saja termasuk kekuatan ikatan dari M-X, namun juga kestabilan relatifnya terhadap kestabilan ikatan ion pelarut.
b. Secara umum, urutan kompleks yang akan terjadi, Mn + (aq), MX(n-1) + (aq), MX2
(n-2)+ (aq),... MXx
(n-x)+
(aq) dimana x adalah jumlah koordinasi maksimum dari ion logam.
5-7 Pseudohalida
Pseudohalida adalah senyawaan yang mengandung dua atau lebih atom yang mempunyai sifat mirip dengan halogen.
Contoh dari pseudohalida yaitu sianida CN-, sianat OCN-, thiosianat SCN-.
Ion-ion pseudohalida adalah ligan yang baik. Untuk sianat san thiosianat kedua mempunyai dua kemungkinan pengikatan melalui N atau melalui O atau S. Untuk sianidabagak berbeda dalam hal pembentukan kompleks sianida yang dibatasi untuk logam transisi blok d dan Zn,Cd,Hg. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan penerima-π penting dalam ikatan CN- dengan logam.
Hanya alkali dan alkali tanah yang
membentuk sulfida yang mengandung ion
S2-. Hanya sulfida inilah yang tidak larut
dalam air. Meskipun S2- tidak terhidrolisis
sempurna seperti O2- namun pada dasarnya
hanya ion SH- yang ada dalam larutan aqua.
5-8. Ion-ion Sulfida dan Hidrosulfida
Sehubungan dengan rendahnya tetapan disosiasi kedua dari H2S. Ion S2- ada dalam larutan basa kuat, namun tidak dapat dideteksi dalam larutan yang kurang kebasaannya dari 8M, NaOH sehubungan dengan reaksi berikutS2- + H2O SH- + OH- K=1
Ion Polisulfida Sn2-
terbentuk bila larutan alkali sulfida dididihkan dengan sulfur. Garamnya dapat dikristalkan. Ion-ionnnya mengandung rangkaian cincin atom-atom sulfur seperti pada struktur S4
2- .
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
Top Related