LAPORAN PENDAHULUAN
NEFROLITHIASIS
A. DEFINISI
Nefrolitiasis adalah adanya batu pada atau kalkulus dalam velvis renal, pembentukan
deposit mineral yang kebanyakan adalah kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun juga
yang lain urid acid dan kristal, juga membentuk kalkulus ( batu ginjal ).
B. ETIOLOGI
Batu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti
kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat.Batu juga dapat terbentuk ketika
terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi
dalam urine. Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup pH urin dan
status cairan pasien (batu cenderung terjadi pada pasien dehidrasi).
Banyak faktor yang sering menjadi predisposisi timbulnya batu :
1. Faktor Endogen
a. Faktor genetik familial pada hiper sistinuria
Suatu kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino di membran
batas sikat tubuli proksimal.
b. Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer.
2. Faktor eksogen
a. Infeksi
Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk amonium akan mengubah pH
uriun menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam fosfat sehinggga akan
mempercepat pembentukan batu yang telah ada.
b. Obstruksi dan statis urin
Mempermudah terjadinya infeksi
c. Jenis kelamin
Lebih banyak ditemukan pada laki-laki
d. Ras
e. Keturunan
f. Air minum
g. Pekerjaan
h. Makanan
i. Suhu
C. PATOFISIOLOGI
Batu dapat ditemukan disetiap bagian ginjal sampai kekandung kemih dan ukuran
bervariasi dari defosit granuler yang kecil, yang disebut pasir atau kerikil, sampai batu
sebesar kandung kemih yang berwarna oranye. Factor tertentu yang mempengaruhi
pembentukan batu, mencakup infeksi, statis urine, periode immobilitas. Factor-faktor yang
mencetuskan peningkatan konsentrasi kalsium dalam darah dan urine, menyebabkan
pembentukan batu kalsium.
Sebagian besar batu saluran kemih adalah idiopatik dan dapat bersifat simptomatik
ataupun asimptomatik .
Teori terbentuknya batu antara lain :
1. Teori inti matriks
a. Terbentuknya batu saluran kemih memerlukan adanya substansi organik sebagai inti
b. Terdiri dari muko polisakarida dan muko protein A yang mempermudah kristalisasi dan
agregasi substansi pembentuk batu.
2. Teori Supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti : sistin , Xantin, asam urat
dan Kalsium.
3. Teori Presipitasi – kristalisasi
a. Terjadi pH urin yang mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin.
b. Urin yang bersipat asam akan mengendap sistin, Xantin dan asam urat
c. Urin yang bersifat alkali akan mengendap garam fospat
4. Teori berkurangnya faktor penghambat.
D. MANIFESTASI KLINIK
Keluhan yang sering ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Hematuria
2. Piuria
3.Polakisuria/fregnancy
4.Urgency
5.Nyeri pinggang menjalar ke daerah pingggul, bersifat terus menerus pada daerah pinggang.
6. Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan.
7. Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah, selanjutnya ke arah
penis atau vulva.
8. Anorexia, muntah dan perut kembung
9. Hasil pemeriksaan laboratorium, dinyatakan urine tidak ditemukan adanya batu leukosit
meningkat.
Batu yang terjebak diureter menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa, akut,
kolik, yang menyebar kepaha dan genitalia.Pasien merasa selalu ingin berkemih, namun
hanya sedikit urin yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasive
batu.Batu yang terjebak dikandung kemih biasanya menyebabkan gejala iritasi dan
berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria.
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis ditegakkan dengan studi ginjal, ureter, kandung kemih (GUK), uregrafi
intravena, atau pielografi retrograde. Uji kimia darahdan urine 24 jam untuk mengukur kadar
kalsium, asam urat, kreatinin, natrium, pH, dan volume total merupkan bagian dari upaya
diagnostic. Riwayat diet dan medikasi serta riwayat adanya batu ginjal dalam keluarga
didapatkan untuk mengidentifikasi factor yang mencetuskan terbentuknya batu pada pasien.
F. PENATALAKSANAAN
1. Terapik medik dan simtomatik
a. Terapik medik => mengeluarkan batu ginjal atau melarutkan batu
b. Pengobatan Simtomatik = > mengusahakan agar nyeri khususnya koli ginjal yang terjadi
menghilang dengan pemberian simpatolitik selain itu dapat diberikan minum berlebihan
disertai diuretikum bendofluezida 5 – 10 mg/hr.
2. Terapi mekanik
E S W L = > Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
3. Terapi pembedahan
Jika tidak tersedia alat litotriptor
Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis
batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi, dan mengurangi obstruksi yang
terjadi.
G. KOMPLIKASI
Batu yang terlelak pada piala ginjal atau ureter dapat memberikan komplikasi
obstruksi baik sebagian atau total.
Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh :
1. Sempurnanya obstruksi
2. Lamanya obstruksi
3.Lokasi obstruksi
4. Ada tidaknya infeksi
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada obstruksi antara
lain :
1. Statis urin meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga mendorong pertumbuhan
organisme maupun pembentukan kristal khususnya magnesium amonium fosfat atau struvita
2. Meningkatkan tekanan intra luminal menyebabkan pertumbuhan mukosa saluran kemih
berkurangnya, sehingga menurunkan daya tahan tubuh.
3. Kerusakan jaringan dapat menimbulkan penurunan daya tahan tubuh
H. PENCEGAHAN
Untuk mencegah terbentuknya kembali batu saluran kemih perlu disiplin yang tinggi
dalam melaksanakan perawatan dan pengobatan. Maka perlu adanya pencegahan atau
program sepanjang hidup, seperti :
1. Masalah yang mendasari untuk mempermudah terbentuknya batu saluran kemih harus
dikoreksi
2. Infeksi harus dihindari atau pengobatan secara intensif untuk semua jenis type batu
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraksi ureter, trauma
jaringan, terbentuknya edema.
2. Gangguan Pola eliminasi buang air kecil berhubungan dengan iritasi ginjal/ureter,
obstruksi mekanik, implamasi, stimulasi kandung kencing oleh batu.
3. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan impormasi yg salah.
J. INTERVENSI DAN RASIONAL DARI TIAP DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraksi ureter, trauma
jaringan, terbentuknya edema.
Tujuan : kebutuhan rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil : rasa nyeri teratasi, nyeri berkurang sampai, menunjukkan fostur rileks
INTERVENSI RASIONAL
a)Catat lokasi lamanya intensitas, dan
penyebarannya
b)Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya
melaporkan kestaff terhadap perubahan
kejadian/karakteristik nyeri
c)Berikan tindakan nyaman, contoh pijatan
punggung dan lingkungan istirahat.
d)Berikan obat anti nyeri
a) membantu mengevaluasi tempat obstruksi
dan kemajuan gerakan kalkulus
b) memberikan kesempatan terhadap
pemberian analgesi sesuai waktu
c) Meningkatkan relaksasi, menurungkan
tegangan otot dan meningkatkan koping.
d) untuk menurungkan rasa nyeri
2. Gangguan Pola eliminasi buang air kecil berhubungan dengan iritasi ginjal/ureter,
obstruksi mekanik, implamasi, stimulasi kandung kencing oleh batu.
Tujuan : gangguan pola eliminasi teratasi
Kriteria hasil : pola eliminasi :BAK lancer, warna urine kuning jernih.
INTERVENSI RASIONAL
a)Awasi pemasukan dan pengeluaran serta
karakteristik urine
b)Tentukan pola berkemih pasien dan
perhatikan variasi
c)Dorong meningkatkan pemmasukan cairan
d)Awasi pemeriksaan laboratorium
a)memberikan informasi tentang fungsi ginjal
dan adanya komplikasi
b) kalkulus dapat menyebabkan eksitabilitas
saraf, yang menyebabkan sensasi kebutuhan
berkemih segera.
c) peningkatan hidrasi dapat membilas
bakteri, darah, dan debris dan dapat
membantu lewatnya batu
d) peninggian BUN, kreatinin, dan elektrolit
mengindikasikan disfungsi ginjal.
3. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah.
Tujuan : tidak terjadi deficit cairan
Kriteria hasil : mual/muntah hilang, volume cairan terpenuhi.
INTERVENSI RASIONAL
a)Awasi pemasukan dan pengeluaran cairan a) membandingkan keluaran aktual dan yang
b)Catat insiden muntah
c)Tingkatkan pemasukan cairan 3-4 liter/hari
dalam toleransi jantung
d)Awasi tanda vital
e)Berikan cairan IV
diantisipasi membanu dalam evaluasi adanya
kerusakan ginjal
b) Mual/muntah secara umum berhubungan
dengan kolik ginjal
c) mempertahankan keseimbangan cairan
untuk homeostasis
d) indikator hidrasi/volume sirkulasi dan
kebutuhan intervensi
e) mempertahankan volume sirkulasi
meningkatkan fungsi ginjal
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurang terpajang atau mengingat, salah interpretasi informasi.
Tujuan : pengetahuan klien tentang penyakit baik
Kriteria hasil : klien akan membuka diri meminta informasi
INTERVENSI RASIONAL
a)Kaji ulang proses pemnyakit dan harapan
masa depan
b)Tekankan pentingnya pemasukan cairan
c)Diaskusikan program pengobatan
a) memberikan pengetahuan dasar dimana
pasien dapat membuat pilihan berdasarkan
informasi
b) pembilasan sistem ginjal menurungkan
kesempatan statis ginjal dan pembentukan
batu
c) obat-obatan diberikan untuk mengasamkan
atau mengalkalikan urine
K. DAFTAR PUSTAKA
http : //ismails.kep.wordpress.com//2008/11/17/asuhan-keperawatan-klien-nefrolithiasis
ASUHAN KEPERAWATAN PDA TN. D
DENGAN DIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
NEFROLITHIASIS
DI RUANG WIJAYA KUSUMA, RSU KOTA BANJAR
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. D
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/ Bangsa : Sunda/ Indonesia
Ruang/ Kamar : Wijaya Kusuma/ IIIB
Tgl. Masuk : 15 Desember 2011
Tgl. Pengkajian : 19 Desember 2011
No.Med Rec : 179188
Diagnosa Medis : Nefrolithiasis
Alamat : Dsn. Kiarapayung - Rt. 26 Rw. 08 - Ds. Puloherang -
Kec. Lakbok – Kab. Ciamis
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. N
Umur : 39 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Hub. Dengan Klien : Suami
Alamat : Dsn. Kiarapayung - Rt. 26 Rw. 08 - Ds. Puloherang –
Kec. Lakbok – Kab. Ciamis
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri dibagian pinggang
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat di kaji tanggal 19 Deember 2011 klien mengeluh nyeri di bagian pinggang dengan
skala nyeri 2 (nyeri dengan tidak nyaman). Nyeri di perberat dengan tidak lancarnya buang
air kecil (BAK), saat miksi kadang kesulitan/ merasa sakit. BAK yang keluar sedikit-sedikit
dengan warna urine kuning agak keruh. Klien merasa nyaman dengan posisi semi powler.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya klien pernah menderita penyakit yang sama, namun tidak sampai
menunjukan reaksi yang hebat seperti sekarang, klien belum pernah mengalami operasi dan
dirawat di RS seperti sekarang.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada ada yang menderita penyakit yang sama seperti yang
dideritanya dan tidak ada yang menderita penyakit menular atau penyakit keturunan.
3. Keadaan Umum
1. Penampilan : Lemas
2. Kesadaran :
Kualitas : Compos mentis
Kuantitas (GCS) : E = 4; M= 5; V=6; GCS =15 ;
Fungsi Kortikal : Mampu berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang.
3. Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 59 kg
4. Tanda Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 37OC
4. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan Rambut : Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, warna rambut hitam,
tidak ada benjolan dan keluhan nyeri.
2. Mata : Bentuk simetris, fungfsi penglihatan baik, konjungtiva an anemis, sklera an
ikterik, bentuk pupil bulat isocor, lapang pandang baik, klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
3. Hidung : Fungsi enciuman baik, mampu membedakan bau, bentuk
hidung simetris, keadaan cukup bersih, tidak ada alat terpasang, tidak ada keluhan.
4. Telinga : Bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, keadaan cukup
bersih,tidak terdapat serumen, tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak ada keluhan.
5. Mulut : Mukosa bibir kering, kondisi gigi dan lidah agak kotor, fumgsi
menelan baik, fungsi pengecapan baik.
6. Leher : Pergerakan baik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening, tidak ada peninggian JVP, tidak ada keluhan.
7. Dada : Bentuk simetris, pergerakan dada baik, tidak terdapat Ronchi/ whezing,
frekuensi 20x/menit, keluhan tidak ada, pola nafas teratur.
8. Abdomen : Bising usus 10x/menit, BAB (+), nyeri di bagian pinggang.
9. Punggung dan Bokong : Tidak ada lesi maupun decubitus.
10. Ekstremitas
o Ekstremitas Atas : Bentuk dan ukuran simetris, pergrakan bebas tanpa ada nyeri,
namun terbatas karena pada tangan kanan terpasang infuse, tidak ada oedema.
o Ekstremitas Bawah : Bentuk dan ukuran simetris, kadang terjadi keterbatasan gerak karena
adanya nyeri pinggang.
o Kekuatan Otot : 5 5
4 4
11. Genetalia : Tidak ada oedema, varises, perdarahan, kebersihan kurang
12. Integumen : Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, suhu 37 0 celcius,
tidak ada oedema, tidak ada kelainan warna maupun lesi.
5. Pola Aktivitas
No Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Nutrisi dan cairan
Nutrisi :
Jenis
Frekuensi
Tambahan
Pantangan
Nasi
3x/ hari
Sayur, lauk pauk
Tidak ada
Nasi
3x/ hari
Sayur, lauk pauk
Tidak ada
Cairan :
Jenis
Frekuensi
Jumlah
Keluhan
Air putih
+/- 6 – 8 gelas/ hari
+/- 1200-1600 cc/hari
-tidak ada
Air putih
+/- 6 – 7 gelas/ hari
+/-1200-1600 cc/hari
-tidak ada
2 Istirahat dan tidur
Tidur siang
Tidur malam
+/- 2 jam
+/- 6 – 8 jam
+/- 1 jam
+/- 5 jam
3 Eliminasi
BAK :
Frekuensi
Warna
Keluhan
BAB :
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Keluhan
+/- 4 – 5 x/ hari
Kuning jernih
Susah BAK
2x/ hari
Padat
Kuning khas feses
Tidak ada
+/- 3 – 4 x/hari
Keruh
BAK kurang lancar,
terjadi nyeri saat miksi,
saat miksi keluar
sedikit-sedikit
1x/ hari
Padat
Kuning khas feses
Tidak ada
4 Personal hygiene
Mandi
Gosok gigi
Cuci rambut
Ganti pakaian
Gunting kuku
2x/ hari
3x/ hari
3x/ minggu
2x/ hari
1x/ minggu
1x/ hari (di seka)
1x/ hari
Belum pernah
1x/ hari
Belum pernah
5. Data Penunjang
a. Data Sosial
Hubungan kilen dengan keluarga baik, terbukti dengan adanya keluarga yang merawat begitu
perhatian, menjaga dan banyak kerabat yang berkunjung menjenguknya.
b. Data Ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga klien termasuk cukup
c. Data Spiritual
Klien beragama islam, taat beribadah, klien selalu berdo’a akan kesembuhannya.
d. Data Psikologi
Klien selalu bertanya kepada perawat/ dokter tentang penyakitnya karena merasa cemas dan
belum mengetahui/ informasi tentang penyakitnya.
e. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
1 Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Eritrosit
14,2
9,1
307
39,1
4,80
g/dl
10^3/UL
10^3/UL
%
Juta/UL
P : 12-16; L : 14-16
4-11
150-350
P : 35-45; L : 40-50
3,8-5,8
2 Kimia Klinik
Ureum
Kreatinin
Asam Urat
26,0
1,59
6,6
mg/dl
mg/dl
mg/dl
10-50
0,7-1,36
3,5-7,2
3 Urine
Kimia Urine
Warna
Kejernihan
pH
Berat Jenis
Protein
Reduksi
Urobilinogen
Bilirubin
Nitrit
Keton
Mikroskopis
Kuning
Keruh
5,0
1,015
(++)
Neg (-)
(+)/ Normal
Neg (-)
Neg (-)
Neg (-)
Kuning
Jernih
4,6-8,0
1,005-8,0
Negatif
Negatif
0,1-1,0
Negatif
Negatif
Negatif
Urine
Leukosit
Eritrosit
Sel epitel
Silinder
Kristal
Bakteri
Penuh
Banyak
3-5
Negatif
Negatif
Negatif
0-5
0-3
5-15
Negatif
Negatif
Negatif
f. . Hasil Pemeriksaan Rotgen
IVP (Pielografi)
Bayangan batu bawah kanan dan pyelum kiri
Fase ekskresi kedua ginjal tmpak pada menit ke-5
7. Therapy
Inf : RL 20 gtt/ Menit
Ceftriaxone : 2x 2 gr
8 .Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS :
Klien mengeluh nyeri
pinggang, nyeri semakin
terasa saat miksi keluar
sedikit-sedikit.
DO :
Klien tampak lemah,
Klien meringis
kesakitan, dengan skala
nyeri 2
0 1 2
3 4 5
(Nyeri dengan tidak
nyaman)
Warna urine keruh
Peningkatan frekuensi atau
dorongan kontraksi ureter
↓
Luka sayatan
↓
Sel rusak
↓
Mediator bradikenen
cerotamin
↓
Stimulasi reseptor
↓
nyeri
Nyeri
2 DS :
Klien mengeluh BAK
tidak lancar dan terasa
sakit saat miksi.
DO :
BAK keluar sedikit-
sedikit,
Warna urine:
“keruh”.
Stimulasi kandung kemih
oleh batu
↓
Iritasi ginjal/ureter
↓
Sakit saat miksi
Gangguan pola eliminasi
BAK
II.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan frekuensi atau dorongan kontraksi ureter
2. Gangguan pola eliminasi BAK b/d Stimulasi kandung kemih oleh batu ginjal/ ureter
C. Rencana Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. D
Tgl. Masuk : 15 Desember 2011
Umur : 42 Tahun
No.Med Rec: 179188
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa : Nefrolithiasis
No
Tanggal/
Jam
Diagnosa Keperawatan
PrencanaanTujuan dan Kriteria
HasilIntervensi
1 19/12/11
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peningkatan frekuensi atau dorongan kontraksi ureter ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh
nyeri pinggang, nyeri semakin terasa saat mengalami batuk.DO :
Klien tampak lemah,
Klien meringis kesakitan, dengan skala nyeri 2
0 1
2 3 4 5(Nyeri dengan tidak nyaman)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam rasa nyaman teratasi dengan kriteria hasil :
Nyeri pinggang berkurang, atau bahkan hilang.
2 19/12/11
Gangguan pola eliminasi BAK b/d Stimulasi kandung kemih oleh batu ginjal/ ureter yang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam gangguan pola eliminasi teratasi dengan kriteria hasil :
ditandai dengan : DS :
Klien mengeluh BAK tidak lancar dan terasa sakit saat miksi.DO :
BAK keluar sedikit-sedikit,
Warna urine kuning dengan kejernihan : “keruh”.
Pola eliminasi BAK lancar,
Warna urine kuning.
3 Mual, muntah b/d therapy obat yang diberikan (parmasetika) yang ditandai dengan : DS :
Klien mengeluh pait dimulut setelah di beri therapy,
Klien mengatakan muntah, terjadi setelah diberi therapy IV (ceftriaxone)DO :
Mual, muntah (+) Adanya sensasi
menelan pada klien Adanya
peningkatan salivasi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, mual dan muntah teratasi dengan kriteria hasil :
Mual dan muntah hilang.
D.Implementasi Keperawatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. D
Tgl. Masuk : 15 Desember 2011
Umur : 42 Tahun
No.Med Rec: 179188
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa : Nefrolithiasis
No
Tanggal/ Jam
No. Dx
Implementasi Hasil/ Respon Paraf
E. Catatan Perkembangan (Evaluasi)
CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
Nama : Tn. D
Tgl. Masuk : 15 Desember 2011
Umur : 42 Tahun
No.Med Rec: 179188
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa : Nefrolithiasis
No
Tanggal/ Jam
No. Dx Perkembangan Pasien (Evaluasi)
Pelaksana
III. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. D
Tgl. Masuk : 15 Desember 2011
Umur : 42 Tahun
No.Med Rec : 179188
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa : Nefrolithiasis
No Tanggal/
Jam
Diagnosa Keperawatan
Prencanaan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
1 19/12/2011 Gangguan rasa nyaman
nyeri b/d peningkatan
Dalam 3 x 24 jam rasa
nyaman teratasi dengan
1.Lakukan penilaian terhadap
nyeri, lokasi, karakteristik
frekuensi atau dorongan
kontraksi ureter
ditandai dengan :
DS :
Klien mengeluh nyeri
pinggang, nyeri semakin
terasa saat miksi keluar
sedikit-sedikit
DO :
Klien tampak lemah,
Klien meringis
kesakitan, dengan skala
nyeri 2
0 1 2
3 4 5
(Nyeri dengan tidak
nyaman)
Warna urine keruh
kriteria hasil :
Nyeri pinggang
berkurang, atau bahkan
hilang.
dan faktor-faktor yang
dapat menambah nyeri
2.Amati isyarat non verbal
tentang kegelisaan
3.Fasilitasi linkungan
nyaman
4.Berikan obat anti sakit
5.Bantu pasien menemukan
posisi nyaman
6. Berikan massage di
punggung
2 19/12/11 Gangguan pola eliminasi
BAK b/d Stimulasi
kandung kemih oleh
batu ginjal/ ureter yang
ditandai dengan :
DS :
Klien mengeluh BAK
tidak lancar dan terasa
sakit saat miksi.
DO :
BAK keluar sedikit-
sedikit,
Warna urine kuning
Dalam 2 x 24 jam
gangguan pola eliminasi
teratasi dengan kriteria
hasil :
Pola eliminasi BAK
lancar,
Warna urine kuning.
dengan kejernihan :
“keruh”.
3 Mual, muntah b/d therapy
obat yang diberikan
(parmasetika) yang
ditandai dengan :
DS :
Klien mengeluh pait
dimulut setelah di beri
therapy,
Klien mengatakan
muntah, terjadi setelah
diberi therapy IV
(ceftriaxone)
DO :
Mual, muntah (+)
Adanya sensasi
menelan pada klien
Adanya peningkatan
salivasi.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 24 jam,
mual dan muntah teratasi
dengan kriteria hasil :
Mual dan muntah
hilang.
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. D
Tgl. Masuk : 15 Desember 2011
Umur : 42 Tahun
No.Med Rec : 179188
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa : Nefrolithiasis
No Tanggal/
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Hasil/ Respon Paraf
1. 19/11/2011 Gangguan
rasa nyaman
nyeri b/d
peningkatan
frekuensi
atau
dorongan
kontraksi
ureter
1. Melakukan
penilaian terhadap
nyeri, lokasi,
karakteristik dan
faktor-faktor yang
menambah nyeri
2. Memberikan
posisi tidur yang
nyaman dan
membantu klien
menemukan
posisi yang
nyaman (semi
powler)
3. Melakukan
masase punggung
4. Mengajari
keluarga untuk
melakukan
Hasil :
-Skala nyeri 2
(nyeri dengan
tidak nyaman).
-Lokasi nyeri :
bagian
pinggang
-Penyebaran :
nyeri bagian
pinggang dan
terkadang nyeri
ke bagian
abdomen.
-Faktor yang
menambah
nyeri : saat
miksi urine
yang keluar
sedikit-sedikit.
Respon Klien :
-Klien merasa
lebih nyaman
masase punggung
5. Menganjurkan memakai
balsem/minyak untuk
menghangatkan dan
mengurangi nyeri
V. CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
Nama : Tn. D
Tgl. Masuk : 15 Desember 2011
Umur : 42 Tahun
No.Med Rec : 179188
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa : Nefrolithiasis
No Tanggal/
Jam
No. Dx Perkembangan Pasien (Evaluasi) Pelaksana
1. 21/11/2011 DX. 1 S :
Klien mengatakan masih mengeluh
nyeri pada daerah pinggang dan
pada saat berkemih namun
berkurang.
O :
Klien tampak lemah,
Klien meringis kesakitan, dengan
skala nyeri1
0 1 2
3 4 5
(Nyeri tanpa gangguan) Nadi: 92
x/m
A :
Masalah teratasi sebagian
Nyeri masih terjadi
P :
Rencana tindakan 1,2,3,4 dan 5
dilanjutkan.
2. 21/11/2011 DX. 2