KETIMPANGAN GENDER PADA KOMUNITAS REPUBLIK LADIES BIKERS BERSATU (Rep.LABIBERS) dan KOMUNITAS MOTOR
OWNER VIXION INDICATOR ( MOVI ) Medan
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Dalam Bidang Antropologi
Disusun Oleh :
Madun Purba
120905031
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENYATAAN ORIGINALITAS
Ketimpangan Gender pada Komunitas Republik Ladies Bikers Bersatu (Rep. LABIBERS) dan Komunitas Motor Owner Vixion Indicator (MOVI)
Medan
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap meninggalkan gelar kesarjanaan saya.
Medan, Maret 2017
Penulis,
Madun Purba
Universitas Sumatera Utara
ii
Abstrak
Madun Purba 120905031. Ketimpangan Gender pada Generasi Muda Kota (Studi Kasus Pada Komunitas Rep. LABIBERS dan Komunitas MOVI di Kota Medan). Skripsi ini terdiri dari 90 halaman.
Sebuah Komunitas motor dibentuk oleh sekelompok orang yang biasanya beranggotakan laki-laki namun ada jugak perempuan yang ikut dalam komunitas bahkan sebagai pendiri, yang terbentuk karena memiliki hubungan khusus antar mereka, kesamaan kepemilikan motor, kesenangan dan hobi serta minat yang sama. Anggota komunitas motor biasa disebut sebagai biker dan bagi perempuan sebagai ladies biker. Melalui wadah komunitas ini sekelompok orang berbagi nilai-nilai berlalu lintas, keselamatan dan budaya tertib di jalan, dan nilai-nilai persaudaraan yang muncul karena kesamaan hobi tersebut, terlebih zaman sekarang banyak perempuan yang ikut bergabung dengan komunitas motor karena didasari beberapa hal. Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan budaya, dimana laki-laki dan perempuan dibedakan sesuai dari perannya masing-masing yang dikontruksikan oleh budaya setempat yang berkaitan dengan peran, sifat, kedudukan, dan posisi dalam masyarakat. Sedangkan seks artinya jenis kelamin yang merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan cirri biologinya. Perbedaan gender telah melahirkan ketidakadilan baik bagi laki-laki maupun perempuan. Komunitas Motor meruapakan salah satu wadah atau hobi yang menyatukan masyarakat baik laki-laki ataupun perempuan yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, hobi dan aktivitas yang mengarah dalam bidang otomotif motor ataupun kegiatan Touring.
Metode yang digunakan adalah kualitatif. Kualitatif yang dimaksud adalah pendekatan yang mendalam, tentunya dengan metode ini penulis dapat lebih mengetahui dan melihat secara langsung apa yang terjadi dalam sebuah komunitas. Kesimpulan dari pembahasan ini adalah melihat bahwa adanya kesetaraan didalam sebuah komunitas motor, dan tidak ada pengsubordinasian dan pengkotak-kotakan yang terjadi terhadap perempuan. Kesetaraan tercermin dapat dilihat dari pemberian akses dan kesempatan kepada perempuan untuk mengeluarkan pendapat nya, dan perempuan dapat dipilih untuk menjadi ketua dalam komunitas motor. Tidak ada syarat-syarat atau aturan-aturan tertentu yang diberikan laki-laki kepada perempuan untuk menjadi atau bergabung dalam sebuah komunitas motor. Kesetaraan gender juga terlihat dari kebijakan dan keputusan untuk melibatkan perempuan dalam setiap kegiatan ataupun agenda sebuah komunitas, karena tidak ada pembatasan antara ruang gerak laki-laki dan perempuan.
Kata Kunci : Ketimpangan, Kesetaraan, Ladies Bikers, Komunitas Motor, Kota.
Universitas Sumatera Utara
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji Tuhan, terima kasih penulis ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan kasih-Nya yang selalu mengiringi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian lapangan dan menuliskannya ke dalam skripsi peneliti
yang berjudul “KETIMPANGAN GENDER PADA GENERASI MUDA KOTA
Studi Kasus pada Komunitas Republik Ladies Bikers Bersatu (Rep.LABIBERS)
dan Komunitas Motor Owner Vixion Indicator ( MOVI ) Medan”. Skripsi ini
disusun sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Sosial di bidang Antropologi
Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini penulis
medapatkan doa, dukungan, saran, dan bimbingan dari banyak pihak. Dalam
kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada banyak pihak.
Pertama-tama dan secara terkhusus penulis berterima kasih kepada kedua
orang tua yaitu, Bapak yang terkasih Robinson Purba dan Mamak tercinta Rosma
Sinamo, atas bimbingan dan motivasi serta kasih sayangnya, pendidikan, perhatia,
serta tidak pernah kenal lelah yang diterima dari penulis kecil hingga saat ini
senantiasa merasa didukung sepenuhnya dalam studi sampai seslesai. Terima
kasih juga untuk saudara kandung terbaik dan keras kepala penulis, yaitu adek
penulis Nanda Wardi Purba yang selalu mendukung dan mengasihi selama ini
bahkan yang selalu memotivasi penulis untuk selalu berjuang meskipun sekarang
jarak memisahkan. Terima kasih yang tak terhingga untuk keluarga penulis atas
setiap apapun yang telah dilakukan selama ini yang membuat penulis tetap
semangat.
Universitas Sumatera Utara
iv
Kepada Ibu Dra. Sabariah Bangun, selaku dosen pembimbing, terima
kasih atas kemurahan hatinya mau membimbing penulis dalam pengerjaan skripsi
selama ini. Terima kasih atas waktu, bimbingan, arahan, dan pengetahuan yang
diberikan selama ini. Tak lupa juga peneliti ucapkan terima kasih kepada Bapak
Fikarwin Zuska selaku Ketua Departemen Antropologi Sosial yang sudah banyak
membantu dan membimbing. Kepada Bapak Drs. Edi Syahputra selaku dosen
Pembimbing Akademik penulis yang sudah banyak memberikan waktu dalam
perkuliahan penulis.
Terima kasih juga kepada staf pengajar FISIP-USU, khususnya dosen-
dosen Antropologi yang telah memberikan pengetahuan selama penulis
melaksanakan perkuliahan, terima kasih banyka atas semua ilmu yang telah kalian
berikan. Demikian juga staf pegawai FISIP USU, terutama Kak Sofie dan Kak
Nur yang telah membantu penulis dalam pengurusan administrasi dan seluruh
berkas-berkas penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman
penulis kerabat Antropologi Sosial 2012 yang selama ini menghabiskan waktu
bersama di bangku perkuliahan dengan suka duka yang kita alami yang membuat
penulis bersyukur pernah kenal dan berada di antara kalian semua, yakni Wildani
Agustina, Widya Sandharo, Febriana Nainggolan, Lestari Mei Anggriani, Ruth
Oktodora, Herlina Simanjutak, Mariance Harianja, Shofwan Al Faroqy, Erwin
Simarmata, Trio Wijaya, Drixen Manwutu, Rizki Adi Nugraha, Muhammad
Subur, Ali Agasi, Arif Akbar, Winggou S. Purba, Hendra Fernandez, dan kerabat
lainnya yang tidak bisa disebutkan namanya satu-persatu. Namun percayalah,
Universitas Sumatera Utara
v
bahwa setiap kesan-kesan secara pribadi akan selalu penulis kenang sepanjang
hidup.
Terima kasih juga untuk para kerabat lainnya, yaitu abang-abang senior
Antropologi yaitu, Bastian Tambunan S.Sos, Mark Sinar Rafael Girsang S.Sos,
Maryo Sembiring S.Sos, Gorat Siahaan S.Sos, Sakti HDP Bancin S.Sos, Martin
Simamora S.Sos dan yang tak bisa disebutkan namanya satu-persatu yang telah
berkontribusi selama ini.
Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat penulis dari kecil hingga saat
ini bisa bersama, tetap selalu member semangat dan acuan agar tidak menyerah
yaitu Mart Asido Silitonga, Daniel Fonseca, Amos Aritonang, Elbert Jonathan,
Gabriel Hutabarat dan Sahabat atau teman special penulis yang paling banyak
memotivasi dan selalu mengingatkan penulis Rika Hutapea Amd
Terima kasih juga kepada rekan-rekan atau teman-teman para bikers dan
lady bikers dan komunitas-komunitas motor yang mau meluangkan waktu untuk
penulis dalam memberikan data dalam pengerjaan skripsi ini yaitu Josua Turnip,
Niki Pertiwi, Erna Queen, Ayu, Putri (Uty) dan masih banyak lagi serta
Komunitas MOVI, Komunitas Rep. LABIBERS, Komunitas RVC, Komunitas
LVIC, dan masih banyak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih
banyak.
Medan, April 2017
Penulis,
Madun Purba
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Madun Purba lahir di Medan pada
tanggal 21 Oktober 1994. Putra dari
pasangan Robinson Purba dan Rosma
Sinamo. Merupakan anak pertama
dari dua bersaudara. Alamat e-mail
penulis : [email protected]
Penulis telah menyelesaikan
pendidikan di Sekolah Dasar di SD
Swasta Budi Murni 6 Medan pada
tahun 2006. Sekolah Menengah
Pertama di SMP Budi Murni 1 Medan
pada tahun 2009, dan menamatkan
pendidikan Sekolah Menengah Atas
di SMA Budi Murni 1 Medan pada
tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan Strata 1 di Universitas Sumatera
Utara melalui ujian tertulis SNMPTN.
Selama perkuliahan penulis cukup aktif selama perkuliahan, dan UKM
Sepak Bola FISIP USU serta mau mengikuti organisasi-organisasi yang hanya
berada di bawah naungan Departemen Antropologi. Adapun pengalaman
berorganisasi selama perkuliahan yaitu :
1. Anggota INSAN Antropologi
2. Panitia Inisiasi Antropologi Sosial 2013
3. Panitia Inisiasi Antropologi Sosial 2014
4. Panitia Natal Antropologi Sosial 2013
5. Pantia Festival Antropologi Sosial FISIP USU
6. Panitia Warkop Antropologi Sosial
7. Anggota UKM Sepak Bola USU hingga tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi dan segala
perlengkapan lainnya dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana dalam bidang antropologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
Studi Kasus Ketimpangan Gender pada Komunitas Republik Ladies Bikers
Bersatu (Rep. LABIBERS) dan Komunitas Motor Owner Vixion Indicator
(MOVI) Medan, yang menjadi judul dari skripsi ini dan merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
di Universitas Sumatera Utara dalam bidang Antropologi Sosial. Skripsi ini
merupakan hasil dari penelitian yang didasarkan observasi dan partisipasi dan
wawancara penulis pada saat di lapangan.
Skripsi ini memang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran untuk perbaikan dalam penulisan hingga skripsi ini
menuju kata sempurna meskipun belum sepenuhnya. Penulis berharap skripsi ini
dapat memberikan manfaat kepada pembaca, khusunya mahasiswa Antropologi
Sosial sebagai ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan.
Medan, April 2017
Penulis
Madun Purba
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Pernyataan Originalitas ................................................................................ i
Abstrak ........................................................................................................... ii
Ucapan Terima Kasih ................................................................................... iii
Riwayat Hidup .............................................................................................. vi
Kata Pengantar ............................................................................................. vii
Daftar Isi ....................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1.1. Latar Belakang ................................................................................... ..1 1.2. Tinjauan Pustaka ................................................................................ ..7 1.3. Rumusan Masalah .............................................................................. ..18 1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................ ..18 1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. ..19 1.6.Lokasi Penelitian ………………………………………………………...20 1.7. Metode Penelitian ............................................................................... ..21
1.6.1. Bentuk Penelitian ………………………………………………...21 1.6.2. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..21
1.8. Analisa Data …………………………………………………………….26 BAB II.GAMBARAN UMUM KOMUNITAS Rep.LABIBERS & MOVI
2.1. Perkembangan Komunitas Motor di Kota Medan ................................ ..28 2.2. Republik Ladies Bikers Bersatu (Rep. LABIBERS) …………………...31
2.2.1. Masa Awal Pembentukan Rep. LABIBERS ……………………..31 2.2.2. Struktur Kepengurusan Rep. LABIBERS ………………………..34 2.2.3. Lambang dan Makna Warna Rep. LABIBERS .……………….....35 2.2.4. Mekanisme Penerimaan Rep. LABIBERS …………………….....36
2.3. Motor Owner Vixion Indicator …………………………………………38 2.3.1 Masa Awal Pembentukan MOVI ………………………………….38 2.3.2 Struktur Kepengurusan MOVI …………………………………….40 2.3.3 Lambang dan Makna Warna MOVI.…………………………........41 2.3.4 Mekanisme Penerimaan MOVI ……………………………………42
Universitas Sumatera Utara
ix
BAB III. PERAN PEREMPUAN DI KOMUNITAS REP. LABIBERS &
MOVI
3.1.Kesetaraan Gender ............................................................................... .45 3.1.1. Interaksi Perempuan Komunitas MOVI ..................................... .49 3.1.2. Interaksi Perempuan Komunitas Rep. LABIBERS ……………...51
3.2. Motivasi & Alasan Perempuan Bergabung di Komunitas ..................... .52 3.3. Peran Perempuan dalam Komunitas Motor .......................................... .57
3.3.1. Peran Perempuan di Komunitas MOVI ...................................... .61 3.3.2. Peran Perempuan di Komunitas Rep. LABIBERS ………………62
3.4. Peran Laki-Laki ................................................................................. 64 3.5. Perilaku Perempuan di Komunitas ..................................................... 75 3.6. Fungsi Struktur Kepengurusan ………………………………………...67
BAB IV. ADAKAH KETIMPANGAN GENDER & ASPEK YANG
MEMPENGARUHI
4.1.Kebudayaan dan Gender ...................................................................... .69 4.2.Implementasi Gender di Komunitas ..................................................... .73 4.3.Faktor Pendorong Kesetaraan Gender .................................................. .74 4.4.Faktor Penghambat .............................................................................. .78 4.5.Strategi Pendukung Kesetaraan Gender…………………………………79 4.6.Reaksi Lingkungan Terhadap Lady Bikers………………………………83 4.7.Reaksi Lady Bikers………………………………………………………84
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 86 5.2. Saran .......................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah salah satu bagian dari
Lifestyle yaitu Ladies Bikers. Bagaimana jika seorang perempuan ikut bergabung
dengan sebuah komunitas motor, dan dimana perempuan menyukai dan
menggeluti dunia otomototif serta dimana perempuan lebih dekat dengan
motor.Ladies Biker merupakan sebutan bagi seorang perempuan yang ikut dalam
dunia komunitas motor, dan menyukai hobi jalan-jalan menggunakan motor baik
dalam jarak jauh sekalipun. Komunitas yaitu wadah yang dibentuk oleh
sekelompok orang yang memiliki hubungan khusus antara mereka yang
diidentifikasikan atas dasar kesamaan kepemilikan barang, tetangga, kelompok
minat, dan lain-lain, dan melalui komunitas, sekelompok orang berbagi nilai-nilai
kognitif. Komunitas bukanla sebuah Genk yang sering dipikirkan oleh orang
banyak.
Berkembangnya komunitas motor di Indonesia merupakan hasil dari trend
budaya global di dunia barat pasca Perang Dunia ke-II. Dari perkembangan
budaya barat inilah muncul motor Harley Davidson yang dulu digunakan oleh
petinggi atau orang-orang penting pada masa perang dunia ke-II.Seiring
perkembangan global dan zaman yang semakin berkembang pesat, motor Harley
Davidson tetap diproduksi dan dijual bagi umum namun dengan jumlah yang
terbatas. Harley Davidson menjadi ikon dari sebuah motor gede untuk pertama
kalinya di dunia.
Universitas Sumatera Utara
2
Pada awalnya motor gede atau yang lebih popular dikenal dengan akronim
moge. Memang tidak bisa dipungkiri telah mewakili suatu kelompok masyarakat
tertentu yang identik dengan golongan “kelas atas”.Motor Harley Davidson pun
mulai diperjual belikan di Indonesia dan dimiliki oleh kelompok masyarakat
golongan atas dan hanya beberapa orang saja yang mampu memiliki motor
tersebut. Dari kesadaran yang berlandaskan kesamaan kepemilikan motor Harley
Davidson inilah menjadi pendorong untuk membentuk dan membuat sebuah
Komunitas Motor Harley Davidson di Indonesia yang berawal di Jakarta, yang
semakin lama semakin menyebar hingga ke Pulau Jawa, Sumatera, dan kota-kota
besar yang mencakup seluruh Indonesia.
Seiring perkembangan zaman di era modern ini dan hobi otomotif yang
semakin merebak dan banyak peminat nya serta banyaknya bermunculan beragam
jenis sepeda motor yang diproduksi bagi masyarakat luas dan mudahnya
mendapatkan atau membeli di showroom yang sudah terdapat di tiap-tiap daerah
dan tidak hanya diteargetkan bagi kalangan atas saja, serta melihat eksistensi dari
komunitas Harley Davidson ini banyak masyarakat baik yang muda hingga tua
membuat sebuah komunitas motor. Dan untuk seorang yang penghobi otomotif
atau hobi mengendarai sepeda motor, dia akan mencari penghobi lain yang
memiliki kesamaan baik dalam bidang otomotif sepeda motor atau kegiatan
mengendarai sepeda motor (touring) sehingga saling bersosialisasi dan
berinteraksi dengan penghobi-penghobi yang lain. Dari bertemu dan berjumpanya
para penghobi tadi, maka mereka akan berkumpul dan saling berinteraksi dan
terjadi komunikasi diantara mereka yang membuat semakin dekat hingga pada
akhirnya mereka membentuk sebuah komunitas untuk menjadi wadah atau tempat
Universitas Sumatera Utara
3
saling bertukar pikiran mengenai hobinya yang sama. Komunitas-komunitas itu
pun beragam dan bertingkat sesuai dengan kategori ( merek/jenis) motor seperti
Honda, Yamaha, Kawasaki, dan lain-lain, kemudian dari tahun pembuatan kereta
yang tergolong antik seperti Vespa, dari ukuran cc motor ( motor cc besar, motor
cc kecil) dan komunitas-komunitas lain yang semakin lama semakin berkembang
dan bertambah banyak terkhusus pada kota Medan.
Karena perkembangan global dan zaman yang semakin kuat dan semakin
berkembang pesat, dikota-kota besar, terkhusus di kota Medan membuat
komunitas itu menjadisebuah penampilan atau lifestyle yang dianggap modern
sehingga membuat komunitas motor tidak hanya karena kesamaan kepemilikan
saja, tetapi kesamaan hobi dan minat dan bukan hanya bagi kaum laki-laki dan
anak muda saja, namun bisa untuk semua orang yang ingin ikut dan memiliki
kesamaan yang sama. Motor saat ini juga dapat menunjukkan identitas pemiliknya
melalui variasi-variasi yang dibuat pada motornya.
Pada awalnya di dalam masyarakat Indonesia, terdapat sebuah anggapan yang
mengatakan bahwasanya motor adalah kendaraan dan ranah bagi kaum pria dan
bukan kendaraan atau ranah bagi kaum perempuan. Anggapan ini muncul karena
didalam dunia atau mengendarai motor harus menggunakan keterampilan dan
memerlukan tenaga yang besar dan juga memiliki resiko yang cukup besar serta
harus mampu bersosialisasi dengan orang lain yang kebanyakan kaum pria,
sedangkan perempuan yang sifatnya identik dengan feminis, keibuan serta manja.
Namun, semakin era modern dan munculnya emansipasi wanita terjadi
pergeseran, bahwasanya dunia motor juga bisa dimasuki oleh kaum
perempuan.Hal ini awalnya terlihat pada perempuan yang bekerja sebagai
Universitas Sumatera Utara
4
mekanik atau montir disebuah bengkel. Lalu berlanjut kepada perempuan yang
memiliki ketertarikan atau hobi terhadapa Motor hingga bergabung menjadi
anggota seorang komunitas motor dan bahkan menjadi pendiri atau pembentuk
sebuah komunitas dan mendapat julukan Ladies Bikers. Mereka para kelompok
perempuan memberanikan diri mereka tampil ke masyarakat luas untuk
menunjukkan eksistensi mereka, karena mereka ingin membuktikan bahwasanya
mereka bisa tampil seperti pria berprilaku maskulin dan mengarah keranah
jalanan, memakai aksesoris-aksesoris laki-laki baik dimotor mereka ataupun yang
dipakai mereka namun tetap memiliki sifat feminis dan keibuan yang melekat.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi para perempuan tertarik untuk
bergabung dan membentuk sebuah komunitas motor, alasan yang mendasar
adalah ingin memiliiki kesempatan yang sama dengan pria yang bisa
mengeksplorasikan hobi di dunia otomotif dan minat mereka pada kegiatan jalan-
jalan, dan membuktikan bahwa dunia motor bukan hanya bagi kaum pria tetapi
juga bagi kaum perempuan dan membuktikan komunitas bukan hal yang bersifat
anarkis dan bercitra buruk, bahkan ada juga yang karena keturunan dari orang tua
mereka adalah seorang anggota komunitas motor. Pola asuh orang tua juga
menjadi salah satu pengaruh juga yang membuat seorang anak perempuan
menyukai dunia otomotif dan memiliki sifat maskulin . Ada orang tua yang
memperkenalkan dunia otomotif atau dunia motor pada anaknya yang perempuan
karna kesukaan atau hobi ayah nya sehingga berlangsung dan tetap dijalankan
anak perempuannya hingga beranjak dewasa.
Perkembangan komunitas yang beranggotakan kaum perempuan ini muncul
akibat untuk mensetarakan perempuan dan laki-laki. Karena perempuan dianggap
Universitas Sumatera Utara
5
tidak sama atau tidak setara dengan laki-laki maka muncul lah kesadaran dan
keinginan kaum perempuan untuk bergabung dengan komunitas motor dan
bahkan membuat komunitas motor perempuan sendiri. Kesadaran membentuk
komunitas motor perempuan ini agar menunjukkan bahwa perempuan mampu,
dan bisa menjadi seorangbiker. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa perempuan
juga bisa memiliki sifat maskulin dan mampu untuk hidup dijalanan yang
membuat mereka merasa nyaman dan merasa bebas ketika mengendarai motor
baik dari yang berukuran besar hingga berukuran kecil (matic dan sebagainya).
Namun, kelompok perempuan yang bergabung ataupun membentuk sebuah
komunitas motor tidak mudah begitu saja menjalani kegiatan mereka tanpa
adanya masalah, karena mereka harus menghapus anggapan dan pendapat yang
mengatakan bahwa komunitas motor bersifat anarkis, arogant, dan Komunitas
motor bukanla tempatnya bagi perempuan ikut bergabung. Mereka harus perlahan
menghapus anggapan dan pendapat yang demikian dengan cara tetap melakukan
kegiatan-kegiatan yang positif, kegiatan sosial dan tetap menunjukkan sifat
feminim meskipun diatas motor.
Pertumbuhan dan perkembangan komunitas motor dikota besar pun semakin
banyak dan berkembang pesat terkhusus di kota Medan, hal ini dibuktikan dengan
sudah banyaknya tipe motor yang diproduksi, tingginya minat dan ketertarikan
masyarakat terhadap kendaraan motor yang lebih efisien dan komunitas motor
juga sudah menjadi gaya hidup. Perkembangannya pun bervariasi mulai dari yang
berbody besar seperti (Tiger, Megapro, Vixion) sampai yang matic (Vario,
Scoopy, Mio, dan lain-lain).
Universitas Sumatera Utara
6
Adapun komunitas-komunitas motor yang ada dikota Medan beragam dan
banyak, dan terbentuk bukan hanya adanya kesamaan kepemilikan motor saja,
tetapi karna kesamaan hobi dan minat walaupun motor mereka berbeda. Antara
lain yaitu:
- Rep.LeBiBers (Republik Ledis Biker Bersatu)
- Honda Streetfire Club Indonesia Chapter Medan ( HSFCI )
- Motor Owner Vixion Indicator ( MOVI )
- Perkumpulan Ladies Matic Biker ( PLATBK )
- Honda Tiger Club Indonesia ( HTCI ), dan banyak lagi.
Komunitas motor yang saya ambil di kota Medan untuk dijadikan bahan
penelitian saya adalah Komunitas Republik Ladies Bikers Bersatu
(Rep.LABIBERS) dan Komunitas MOVI (Motor Owner Vixion Indicator).
Komunitas Rep.LABIBERS merupakan komunitas di Medan yang beranggotakan
semua adalah kaum perempuan tanpa adanya kaum laki-laki sebagai anggota nya,
Rep.LABIBERS yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda.
Sedangkan MOVI merupakan salah satu komunitas motor besar di kota Medan
yang memiliki ketua dan pendiri adalah seorang kaum perempuan dan
beranggotakan kebanyakan kaum pria.
Alasan peneliti mengambil dua komunitas ini menjadi bahan untuk diteliti
adalah karena peneliti ingin tahu apakah ada perbedaan dan ketimpangan yang
terjadi pada perempuan di sebuah komunitas yang beranggotakan perempuan
semua dan disebuah komunitas yang beranggotakan perempuan dan laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
7
1.2 Tinjauan Pustaka
Segala hal yang terbentuk karena adanya rasa kesamaan baik dari kesamaan
hobi, kepemilikan, minat dan lain sebagainya merupakan salah satu faktor
pendorong terbentuknya sebuah perkumpulan atau komunitas yang membuat
terbentuknya sebuah rasa kebersamaan dan kekeluargaan walaupun dari identitas
dan latar belakang yang berbeda-beda. Menurut pandangan Soekanto (2003)
dalam kehidupan masyarakat terdapat ikatan solidaritas antar individu, yang
biasanya ditentukan oleh kesamaan-kesamaan dalam hal perasaan, adat istiadat,
bahasa, norma-norma social, dan cara-cara hidup bersama pada umumnya yang
dinamakan community sentiment atau perasaan komunitas. Sebuah komunitas
terbentuk karena adanya sekelompok orang yang tergabung dan membangun
hubungan khusus diantara mereka seperti komunitas motor yang terbentuk karena
dasar kepemilikan motor dan kesamaan hobi yang sama.
Dalam setiap sebuah penelitian ilmiah, harus memiliki konsep yang sangat
diperlukan untuk mempermudah dan lebih dapat memfokuskan sebuah penelitian.
Konsep adalah definisi abstrak mengenai gejala atau realita atau sebuah
pengertian yang nantinya dapat akan menjelaskan suatu gejala mengenai
penelitian atau permasalahan yang akan diangkat adibahas. Adapun konsep yang
saya ambil yaitu :
A. Gender
Dalam memahami konsep gender harus dibedakan terlebih dahulu antara kata
gender dan kata seks (jenis kelamin). Karena gender dan seks memiliki definisi
dan makna yang berbeda walupun dalam keseharian kita masih ada yang
Universitas Sumatera Utara
8
menganggap bahwa gender dan seks itu adalah sama. Seks (jenis kelamin)
merupakan penafsiran atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang dilihat dan
ditentukan secara faktor biologis yang ada pada manusia tertentu, dan sudah ada
serta melekat sejak seseorang itu lahir. Seperti, jenis kelamin pada laki-laki yaitu
seseorang yang memiliki penis, memiliki jakala (kala menjing) dan memproduksi
sperma sudah pasti itu adalah seorang laki-laki.Sementara perempuan memiliki
alat reproduksi, seperti rahim dan saluran untuk melahirkan seorang bayi,
memproduksi sel telur, memiliki vagina dan mempunyai alat untuk menyusui
sudah pasti adalah seorang perempuan.Alat-alat ini semua sudah secara biologis
tercipta sejak dan bahkan saat di dalam kandungan dan bersifat permanen tidak
berubah dan sering kita sebut sebagai sebuah takdir, ataupun ketentuan dari Yang
Maha Kuasa “Kodrat”.
Sedangkan konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum
laki-laki ataupun perempuan yang tidak tetap, dapat berubah-ubah dan dapat
dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, bahkan dikontruksikan secara social budaya
atau kultur, melalui ajaran keagamaan ataupun Negara. Konsep gender
menyangkut semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat laki-laki dan
perempuan, yang bisa berubah baik dari waktu ke waktu, dari suatu tempat ke
tempat lainnya, maupun dari keluarga ke keluarga lainnya. Gender juga lebih
merujuk kepada perbedaan yang memberikan peran-peran sosial kepada laki-laki
dan perempuan. Salah satu sifat yang melekat pada perempuan, misalnya wanita
dikenal : lemah lembut, cantik, emosional, keibuan. Sementara pria dikenal kuat,
rasional, jantan, perkasa. Pada prinsipnya dalam pemahaman gender ada beberapa
karakter dari sifat tersebut yang dapat dipertukarkan. Artinya, ada pria yang
Universitas Sumatera Utara
9
emosional, lemah lembut, dan keibuan, Sementara ada juga wanita yang kuat,
perkasa, dan rasional.Semua itu bisa berbeda dan berubah berdasarkan waktu,
tempat, maupun kelas-kelas sosial.
Menurut Mansour Fakih (1996:8) gender adalah suatau sifat yang melekat
pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara social maupun
cultural. Menurut Ann Oakley (2001:2) gender adalah masalah budaya, yang
merujuk kepada klasifikasi social dari laki-laki dan perempuan menjadi
‘maskulin’ dan ‘feminim’.
Secara umum gender merupakan pembedaan atau perbedaan peran laki-laki
dan perempuan baik dalam fungsi, tanggung jawab, perilaku, yang dibentuk oleh
social budaya pada masing-masing masyarakat tersebut.
Dalam pemahaman gender terdapat 2 teori, yakni :
1. Teori nature yang beranggapan bahwa perbedaan psikologis antara
perempuan dan laki-laki hanya disebabkan oleh perbedaan fisiologis dan
biologis saja.
2. Teori nurture yang beranggapan bahwa perbedaan psikologis antara
perempuan dan laki-laki disebabkan oleh proses belajar dari lingkungan.
Konstruksi sosial budayalah yang memunculkan maskulinitas dan
feminimitas. Dari teori diatas, terlihat bahwa pemimpin merupakan hasil dari
budaya yang dibentuk oleh lingkungan yang merupakan factor dari teori nurture.
Universitas Sumatera Utara
10
Pembahasan mengenai permasalahan gender, termasuk kedalam pembahasan
mengenai permasalahan kesetaraan dan keadilan gender, dimana lebih
menekankan pada konsep kemitraan dan keharmonisan hubungan antara
perempuan dengan laki-laki. Bagaimana keduanya mampu bekerja sama dalam
kemitraan, keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat ataupun
social, dan dalam hal kepentingan ataupun pekerjaan. Perbedaan gender
sebenarnya tidaklah menjadi masalah sepanjang itu tidak melahirkan atau
membuat ketidakadilan gender. Namun, yang menjadi persoalan ternyata
perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, terkhusus pada kaum
perempuan.
Namun sebelum terciptanya kesetaraan gender, ketidakadilan pada perempuan
sudah lama terjadi sejak zaman penjajahan dulu, dimana perempuan masih di
pandang rendah oleh kaum laki-laki, dimana perempuan hanya dijadikan
pelengkap kehidupan bagi laki-laki. Namun seiring perkembangan dari waktu ke
waktu dan pendidikan yang semakin tinggi membuat kesadaran diri perempuan
untuk bergerak maju melangkah di depan, dan membantah bahwa perempuan
hanya dijadikan sebagai pelengkap saja tetapi juga dapat berdiri, bersanding di
samping kaum laki-laki.
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dan mengapa
seseorang merasakannya seperti itu dan pengaruh perilaku seseorang terhadap
orang lain. Kemampuan tersebut diantaranya; kemampuan menyampaikan secara
jelas pikiran dan perasaan seseorang, membela diri dan mempertahankan
pendapat, kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dan berdiri
dengan kaki sendiri (kemandirian), kemampuan untuk mengenali kekuatan dan
Universitas Sumatera Utara
11
kelemahan orang dan menyenangi diri sendiri meskipun seseorang memiliki
kelemahan (penghargaan diri), serta kemampuan mewujudkan potensi yang
seseorang miliki. Dengan kesadaran itula yang membuat semakin lama kaum
perempuan semakin berani untuk bergerak maju, memunculkan gerakan-gerakan
untuk mensetarakan antara laki-laki dan perempuan, yaitu Feminisme dan
Emansipasi*.Gerakan tersebut dibuat kaum perempuan dengan tujuan untuk
membangkitkan kemandirian kaum perempuan mampu sejajar dengan laki-laki
dan menunjukkan mereka bisa dan tidak hanya menjadi pelengkap saja.
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat.Jadi, kesetaraan juga dapat
disebut kesederajatan. Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) sederajat
artinya sama tingkatan. Dengan demikian, kesetaraan atau kesederajatan
menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih
tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan gender adalah suatu kondisi dimana semua manusia (baik laki-laki
maupun perempuan) bebas mengembangkan kemampuan personal mereka dan
membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype, peran gender yang kaku*.
Oleh karena itu untuk mewujudkan gagasan kesetaraan gender maka dalam setiap
kebijakan yang dibuat agar tetap memperhitungkan peran perempuan dan laki-laki
yang seimbang. Hubungan diantara laki-laki dan perempuan bukanla saling
bertentangan melainkan saling melengkapi dengan kesadaran yang semakin lama
semakin terbangun, oleh karena itu keduanya harus bekerja sama.
B. Komunitas
Universitas Sumatera Utara
12
Berbicara mengenai komunitas, hal pertama yang muncul di benak adalah
kelompok atau pun perkumpulan tertentu. Komunitas merupakan salah satu
bentuk kelompok yang sengaja dibentuk dengan tujuan tertentu yang sama,
kepemilikan yang sama, kesamaan profesi, kesamaan nasib, kesamaan territorial
dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini komunitas yang dimaksud adalah para
kelompok perempuan yang memiliki hobi mengendarai sepeda motor.Pada
dasarnya, hampir semua orang di dunia ini tergabung ke dalam komunitas
tertentu.Akan tetapi, dari sekian banyak orang yang tergabung ke dalam
komunitas, ternyata masih banyak orang yang tidak memahami arti kata
komunitas yang sebenarnya.Kebanyakan orang-orang ini biasanya ikut atau
tergabung dalam komunitas, namun tidak ikut berpartisipasi di dalamnya, atau
merupakan orang yang tidak aktif di dalam komunitas yang mereka ikuti.
Kata komunitas (community) berasal dari bahasa Latin communire atau
communia yang berarti memperkuat.Dari kata ini, dibentuk istilah komunitas yang
artinya persatuan, persaudaraan, perkumpulan, masyarakat. Komunitas sosial
adalah suatu kelompok teritorial yang membina hubungan para anggotanya
dengan menggunakan sarana-sarana yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
Komunitas merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri tersendiri dalam hal
kebersamaannya.Komunitas merupakan bagian dari masyarakat, tetapi berbeda
dengan kolektivitas atau kerumunan. Pada dasarnya ada beberapa ciri khusus yang
menonjol dari suatu komunitas sama hal nya seperti organisasi, yaitu : kesamaan
kepemilikan akan suatu barang, profesi, kesamaan teritorial, kesamaan hobi dan
minat dan lain sebagainya, adanya kelompok manusia yang hubungan antar
anggotanya berlangsung akrab, harmonis, kekeluargan, saling mengenal (face to
Universitas Sumatera Utara
13
face) dan saling tolong menolong, serta memiliki tujuan dan kepentingan yang
sama juga. Pengertian komunitas menurut beberapa ahli, yaitu :Menurut Hendro
Puspito – Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur & tetap dari
individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna
mencapai tujuan bersama. Lalu menurut Soenarno (2002) – Komunitas adalah
sebuah identifikasi & interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi
kebutuhan fungsional. Dan menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt –
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya & saling berinteraksi. Secara umum komunitas yaitu sebuah
kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya
memiliki ketertarikan dan hobi/minat yang sama. Dalam masyarakat manusia,
individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber
daya, preferensi, kebutuhan, risiko, mengumbar dan sejumlah kondisi lain yang
serupa ataupun sama.
Komunitas terbentuk juga memiliki manfaat baik terhadap masyarakat umum,
terkhusus manfaat terhadap anggota nya sendiri, yaitu sebagai berikut :
• Manfaat yang pertama adalah sebagai media penyebaran informasi. Di
komunitas, setiap anggota yang tergabung dapat saling bertukar informasi atau
pengetahuan yang dimiliki (baik membagikan atau pun menerima) yang terkait
dengan tema komunitas yang terbentuk.
• Terbentuk Jalinan/Hubungan – Selain sebagai media penyebaran
informasi, komunitas juga bermanfaat sebagai media untuk menjalin
relasi/hubungan antar sesama anggota ataupun luar anggota secara luas dan
Universitas Sumatera Utara
14
banyak komunitas yang memiliki hobi atau pun berasal dari bidang yang sama,
bahkan relasi terhadap komunitas yang lain yang berbeda.
• Saling Bantu/Dukung – karena berasal dari bidang yang sama, komunitas
dapat dijadikan sebagai media untuk kegiatan saling bantu, menolong, dan
mendukung antar sesama anggota komunitas atau pun ke luar anggota komunitas.
• Komunitas juga dapat dijadikan tempat untuk membangun sebuah
kepercayaan diri seseorang, menempah seseorang untuk menjadi lebih berani
mengungkapkan pendapat nya dan tidak malu, karena di dalam sebuah komunitas
setiap anggota dibentuk untuk menjadi seseorang anggota yang aktif.*
Dalam membuat sebuah komunitas, bukanla sebuah hal yang gampang dan
mudah, ada beberapa pertimbangan dan syarat-sayart untuk membentuk sebuah
komunitas, diantaranya yaitu :
� Anggota – anggota yang diajak untuk bergabung ke dalam sebuah
komunitas hendaknya memiliki kesamaan, baik yang berasal dari
bidang/minat/hobi yang sama, kepemilikan, profesi ataupun territorial
(wilayah/lingkungan) yang sama, dan lain sebagainya.
� Media Komunitas – untuk mendukung keberlangsungan komunitas,
pembentuk atau pendiri sebuah komunitas sebaiknya mempertimbangkan media-
media yang akan digunakan untuk melancarkan seluruh program kerja yang telah
dibentuk di dalam komunitas, dan mengembangkan dan memperkenalkan
komunitas nya kepada komunitas-komunitas lain baik dalam ataupun luar daerah.
Karena komunitas jaman sekarang tidak cukup dengan bertatap muka saja,
membutuhkan tempat dimana pertemuan dapat diadakan dan untuk bertatap muka
(face to face), jadi keterbatasan waktu dan ruang lingkup serta perencanaan
Universitas Sumatera Utara
15
kegiatan membutuhkan banyak persiapan, disinilah gunanya media
seperti(internet, dan media sosial) dengan menggunakan internet atau media sosial
anggota komunitas dapat saling berinteraksi, dan komunikasi tidak terputus
karena dapat berinteraksi meskipun tidak bertatap muak seperti dengan membuat
grup, forum dan lain-lain sehingga tujuan akan cepat tercapai.
� Program Kerja dan Sumber Daya – agar komunitas tidak vakum atau jalan
ditempat saja, pendiri atau pembentuk sebuah komunitas harus mampu
membentuk program kerja, mmembuat agenda kegiatan yang akan dilakukan baik
untuk menjadi rutinitas ataupun hanya sekedar saja, agenda untuk mengikuti atau
berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dibuat komunitas lain untuk menjalin
tali silahturahmi atau persaudaraan sesame anggota komunitas,dan menentukan
sumber daya untuk menjalankan program kerja tersebut.*
Komunitas memiliki pengertian yang luas, dan beraneka ragam komunitas-
komunitas yang terbentuk. Dalam penelitian ini komunitas yang saya maksud dan
angkat adalah Komunitas Motor dan para kelompok perempuan yang memiliki
hobi mengendarai sepeda motor.
C. Ladies Bikers
Bikers adalah sekumpulan orang yang mempunyai hoby mengendarai dan
memodifikasi sepeda motor. seperti memasang body protect, box belakang,
klakson besar, memakai pakaian safety riding. Pada hari-hari tertentu mereka akan
melakukan kegiatan yaitu kopdar dimana mereka akan keliling kota dimana
mereka tinggal. Biasanya bikers akan melakukan perjalan , baik itu sendirian
ataupun dengan anggota club lainnya. Banyak aturan ketika kalian ikut kedalam
Universitas Sumatera Utara
16
club ataupun independent bikers itu semua tergantung club masing-masing,
terutama dalam peraturan safety riding dan aturan berlalu lintas yang menjadi
pedoman mereka
Pada awalnya dunia motor lebih identik dengan kaum laki-laki, karena dalam
mengendarai dan mengendalikan sebuah sepeda motor harus memiliki
kemampuan tersendiri, namun saat ini dimana itu semua bergeser, tidak hanya
kaum laki-laki saja tetapi kaum perempuan juga sudah banyak menyukai
kendaraan roda dua ini dan menyukai dunia otomotif ini. Hal ini awalnya dilihat
ketika mulai muncul perempuan yang bekerja sebagai mekanik atau montir
disebuah bengkel, karena tidak ada larangan perempuan untuk ikut berkecimpung
dalam dunia motor. Seiring perkembangan zaman dan semakin tingginya juga
kesadaran kaum perempuan bahwa mereka mampu, bisa setara dengan kaum laki-
laki, sekarang sudah banyak perempuan yang berkecimpung dalam dunia motor
dan otomotif. Hal ini dapat dilihat dengan banyak nya bermunculan komunitas
otomotif yang beranggotakan perempuan dan berbagai komunitas motor
perempuan yang menyebut dirinya adalah ladies bikers dan sudah banyak ladies
bikers berada di dalam setiap komunitas motor di Indonesia.
Akan tetapi, sayangnya, keberadaan Lady Bikers saat ini masih dipandang
'miring' oleh sebagian masyarakat. Hal itu karena dunia otomotif khususnya
klub/komunitas, citranya memang berkaitan dengan laki-laki seperti jalanan dan
dunia malam, yang notabene merupakan 'wilayah' dan kegemaran kebanyakan
kaum laki-laki.Namun sebenarnya, pandangan positif atau negatifnya Ladies
Bikersitu harus dinilai dari pribadi orang. Bila orangnya memang suka
menonjolkan hal-hal yang negatif, maka orang pasti akan berpikiran negatif, dan
Universitas Sumatera Utara
17
begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, cara para Ladies Bikers punya peran aktif
yang positif agar tidak lagi dipandang dengan citra negatif oleh kebanyakan
orang. Sehingga banyak club atau komunitas sekarang dipegang atau diketuai oleh
seorang perempuan, karena kesadaran itula yang membuat mereka berani
menonjolkan diri mereka bahkan maju berada di depan kaum laki-laki.
Bahkan kaum perempuan mampu menonjolkan sifat laki-laki mereka pada
saat mengendarai sepeda motor, seperti memakai perlengkapan yang biasanya
dipakai laki-laki, cara berpakaian, namun tetap mampu menunjukkan sifat
feminism mereka. Seperti menurut Sandra Bem (dalam Baron & Byrne 1994)
bahwa sifat yang ada pada pria juga dapat dimiliki dan dijalankan oleh kaum
perempuan seperti : bertanggung jawab, tegas, kemampuan memimpin, dan lain
sebagainya. Dan hingga saat ini ladies bikersdan kaum perempuanmenunjukan
bahwa mereka bisa dan mampu.
1.3 Rumusan Masalah
Pada penelitian ini memiliki pertanyaan dan permasalahan. Adapun
pertanyaan dan permasalahan pada penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana peran perempuan dalam setiap kegiatan pada Komunitas
Rep.LABIBERS dan Komunitas MOVI?
2. Apakah ada ketimpangan yang terjadi pada perempuan di dalam
Komunitas Motor ?
Universitas Sumatera Utara
18
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada di atas, dan di dalam setiap
penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan penelitian yang ingin dicapai,
yaitu :
1. Ingin mengetahui peran dan posisi perempuan dalam setiap kegiatan yang
berlangsung di Komunitas Rep. LABIBERS dan MOVI.
2. Ingin mengetahui ketimpangan yang terjadi di dalam sebuah komunitas
motor.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat, antara
lain yaitu:
• Manfaat Praktis
a. Bagi Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dapat menambah koleksi karya ilmiah mahasiswa sehingga
dapat digunakan untuk sarana acuan atau bacaan dalam menambah wawasan atau
pengetahuan yang berkaitan dengan ketimpangan gender.
b. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi-referensi sebagai
bahan informasi untuk menambah wawasan mengenai ketimpangan gender di
komunitas motor.
c. Bagi Komunitas dan Organisasi-Organisasi
Universitas Sumatera Utara
19
Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan referensi mengenai ketimpangan
gender dan berorganisasi atau dalam kegiatan sebuah Komunitas.
d. Bagi Masyarakat Umum
Hasil ini dapat digunakan sebagai bahan informasi pada masyarakat luas, baik
laki-laki ataupun perempuan dan bagi orang-orang yang aktif dalam sebuah
Komunitas sehingga tidak terjadi ketimpangan gender.
e. Bagi Peneliti
• Penelitian ini digunakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana pada program studi Antropologi Sosial Fisip USU.
• Peneliti dapat mengetahui lebih dalam mengenai ketimpangan gender dan
dapat mencegah atau mengurangi terjadinya hal yang demikian.
• Peneliti memperoleh pengalaman terjun langsung dalam sebuah penelitian
sehingga dapat menjadi acuan dan bekal bagi penelitian berikutnya.
1.6 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Mesjid Raya, di Jalan S.MRaja yang menjadi
tempat kumpul semua komunitas motor pada malam Sabtu terkhusus komunitas
Rep. LABIBERS.
Selain di mesjid raya, lokasi penelitian Rep.LEBIBERS berada di tempat
mereka biasa nongkrong atau kumpul di Warung Kopi (Warkop) Elisabeth,
tepatnya di depan rumah sakit Elisabeth.
Universitas Sumatera Utara
20
Lokasi penelitian Komunitas MOVI dilakukan di Sekret atau tempat kumpul
nya para anggota Komunitas MOVI tempat mereka mengadakan diskusi dan
agenda” kegiatan mereka serta tempat menerima tamu-tamu sesame Biker yang
datang dari dalam dan luar kota Medan. Yaitu dijalan Mongonsidi dan dijalan
Menteng 7.
1.7 Metode Penelitian
1.7.1 Bentuk Penelitian
Metode yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi etnografi, dan penulis turut menjadi bagian
penelitian yang sedang di teliti.Namun penulis harus bersikap objektif.
Penelitian yang bersifat etnografi seperti ini menekankan pada pendeskripsian
fenomena yang terjadi pada objek atau bahan yang diteliti. Seperti perilaku-
perilaku individu, keadaan , gejalan dan masalah-masalah lainnya. Pendekatan
studi etnografi bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dari objek, yang
artinya data yang dikumpulkan, dipelajari dan dimengerti bagaimana dapat terjadi
dan pemecahannya.
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data primer
Data primer, yaitu data yang di dapat langsung dari narasumber tentang
masalah yang diteliti atau biasa disebut dengan data asli.
Pengumpulan data yang digunakan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
21
• Wawancara
Teknik wawancara yaitu teknik yang digunakan penulis untuk memperoleh
data dengan cara memberikan pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada
informan atau pihak yang mengetahui masalah penelitian dengan cara Interview
guide* .Peneliti akan melakukan sesi tanya jawab mengenai masalah yang akan
diteliti, yaitu bagaimana peran perempuan alam kegiatan aktivitas, dan apakah ada
perbedaan atau ketimpangan diantara mereka. Informan adalah orang yang
memberikan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh peneliti. Informan
dalam penelitian in terbagi atas 3 bagian yaitu informan pangkal, informan
pokok/kunci dan informan biasa. Yang dimaksud dengan ketiga informan diatas,
yaitu :
Informan pangkal yaitu seseorang yang memberikan informasi secara
mendalam dan langsung mengalami keadaan sesuai dengab permasalahan yang
ingin diketahui peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti memilih ketua komunitas
Motor Owner Vixion Indicator (MOVI) sebagai informan pangkal, yaitu Niki
Pertiwi. Kakak ini adalah perempuan yang sudah cukup lama bergabung di dalam
dunia komunitas motor dan bikers. Alasan penulis memilih Niki karena
pengetahuan dan pemahamannya mengenai bagaimana perempuan dikomunitas
motor di kota Medan, baik itu pada awal-awal berkembangnya komunitas motor
dikota Medan, hingga sekarang dijadikan sebagai gaya hidup bagi kaum muda.
Universitas Sumatera Utara
22
Dan yang menjadi fokus pertanyaan saya adalah seputar pengetahuan tentang
kesetaraan gender di komunitas motor ini, seperti apa peran-peran, interaksi
perempuan di komunitas yang lebih banyak diminati kaum laki-laki, dan masih
adakah ketimpangan-ketimpangan atau pengkotak-kotakan antara laki-laki dan
perempuan di dalam komunitas motor ini dan kemudian alasan yang biasanya
menjadikan perempuan bergabung dalam komunitas motor, dan factor yang
mendorong dan menghambat terjadinya kesetaraan gender.
Infroman pokok atau kunci yaitu seseorang yang juga merasakan keadaan
sesuai permasalahan yang terjadi. Dalam penelitian ini, penulis memilih empat
orang, dua orang perempuan dan dua orang laki-laki sebagai informan kunci, ke-
empat orang ini ada yang pernah menjabat sebagai ketua disalah satu komunitas
motor di kota Medan, dan ada yang sudah lama berkecimpung di dunia bikers atau
para bikers mengatakan sesepuh. Informan pokok yang pertama adalah Erna
Queen, atau yang biasa para bikers memanggilnya dengan nama Queen. Queen
adalah merupakan satu-satunya perempuan di komunita yang bernama GENIT
(Generasi Ninja Tanjung Morawa), dan saat ini ia menjabat sebagai ketua umum
dan pendiri dari komunitas Republik Ladies Bikers Bersatu (Rep.LABIBERS).
Informan pokok yang kedua adalah Josua Fredrik Turnip atau yang lebih akrab
para bikers Ojos. Ojos yang saat ini menjabat ketua umum di komunitas Rider
Verza Club & Family (RVC) Medan, namun sebelum itu dia juga pernah menjadi
ketua di komunitas Verza Rider Community Indonesia (VRCI) chapter Medan
selama 2 tahun. Informan pokok yang ketiga adalah Grey Sihite yang saat ini
menjabat sebagai ketua dari komunitas Love Matic Community (LMC) dan di
dalam komunitas ini banyak terdapat kaum laki-laki. Informan pokok yang
Universitas Sumatera Utara
23
terakhir adalah Abangda Heru yang menajabt sebagai ketua Medan Tiger
Brotherhood (MTB) yang merupakan salah satu club yang sudah lumayan lama
terbentuk dikota Medan, dan di dalam komunitas ini juga terdapat perempuan
yang juga mendapat sebutan wanita tangguh karena sudah sampai Bandung
menggunakan sepeda motor sendirian.
Informan biasa yaitu satu orang ataupun lebih yang biasa atau sering
berinteraksi dengan informan pangkal dan informan kunci. Dalam penelitian ini,
penulis memilih empat orang informan biasa. Yang pertama adalah Putri Dwiana,
yang merupakan sekretaris di komunitas Rep.LABIBERS. Informan biasa yang
kedua adalah Siska Sihombing. Ia adalah anggota biasa dikomunitas Pasukan
Matic (PASMA). Dan informan biasa yang ketiga adalah Putri yang merupakan
anggota biasa di komunitas terlama dikota Medan yaitu Medan Tiger Brotherhood
(MTB). Dan informan biasa yang terakhir adalah Ayu yang merupakan anggota
biasa dari komunitas Rep.LABIBERS.
Didalam menanyakan pertanyaan yang ada, tentunya penulis juga merangkap
sebagai peneliti lebih natural, karena keadaan yang sebenarnya dan natural akan
memunculkan jawaban-jawaban yang lebih apa adanya dibandingkan dengan
wawancara yang sudah diatur ataupun disusun terlebih dahulu.
Wawancara yang diterapkan merupakan wawancara mendalam agar data yang
diperlukan lebih banyak dan lebih dalam di dapatkan.Informan kunci dalam
penelitian ini adalah (Ladies Bikers) perempuan pada Komunitas PLATBK
(Perkumpulan Ladies Matic Bikers) dan MOVI (Motor Owner Vixion Indicator).
Informan biasa yang akan ditemui dan diwawancarai penulis adalah Laki-Laki
Universitas Sumatera Utara
24
pada Komunitas tersebut dan pada komunitas-komunitas lain. Hal-hal yang
penulis tanyakan adalah mengenai seputar Ladies Bikers, pendapat terhadap
keberadaan Ladies Bikers.Seperti apakah ada perbedaan peran terhadapat
perempuan, atau pelecegan yang dilakukan anggota laki-laki terhadap perempuan,
dan apakah pendapat perempuan juga di dengar oleh anggota laki-laki, dan lain
sebagainya.
• Obeservasi Partisipasi
Teknik observasi ini digunakan penulis/peneliti sebagai tindakan pengamatan
untuk mendapatkan gambaran tentang apa dan bagaimana peran mereka dalam
kegiatan-kegiatan komunitas pada saat Ngumpul Bareng (KOPDAR), TOURING,
Kegiatan Sosial, juga style fashion Ladies Bikers. Didalam hal ini penulis/peneliti
lebih dekat lagi kepada Ladies Bikers dan komunitasnya, dan ikut-ikut bergabung
dalam kegiatan atau agenda mereka untuk melihat seperti apa kegiatan dan peran
Ladies Bikers pada Komunitas PLATBK dan MOVI yang saya teliti. Apakah ada
perbedaan atau ketimpangan di dalam-nya.
Di dalam teknik observasi participant ini penulis/peneliti menggunakan etic
view dan emic view yang dimana bahwa etic view merupakan hasil pengamatan
dan pendapat dari peneliti tentang apa yang diteliti, sementara emic view
merupakan hasil pengamatan dan pendapat yang yang diperoleh dari informan
atau orang yang diteliti. Pastinya didalam penelitian ini “Emic View”akan lebih
banyak digunakan dan ditulis daripada etic view.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Universitas Sumatera Utara
25
Dalam data sekunder merupakan data yang berhubungan dengan aspek yang
diteliti yang bersumber dari buku, jurnal, artikel baik media masa maupun
elektronik.Suatau penelitian tidak mungkin hanya mengandalkan data yang ada
dilapangan saja tetapi juga harus memiliki data yaitu dari buku, majalah, artikel
yang dianggap dapat sinkron dan relevan dengan pembahasan suatu
penelitian.Data sekunder juga berperan penting dalam penelitian ini sebagai dasar
untuk melakukan data primier atau data yang diperoleh dilapangan.Seperti teori-
teori yang berhubungan dengan gender.Majalah dan artikel juga menjadi bahan
tambahan penulis atau peneliti dalam menulis dan memperbanyak data mengenai
Ketimpangan Gender Pada Sebuah Komunitas.
1.8 Analisa Data
Analisis data merupakan sebuah pengkajian di dalam data yang mencakup
perilaku objek atau pengalaman, atau pengetahuan yang teridentifikasi. Hasil
pengumpulan data penelitian akan dianalisis secara kualitatif. Beberapa hal yang
dilakukan dalam analisa data yaitu : pemilihan, pemilahan, kategori dan evaluasi
data. Dapat dikatakan bahwasanya dalam penelitian ini penulis berusaha untuk
bersikap objektif terhadap data yang diperoleh dilapangan. Data ini diperlakukan
sebagaimana adanya, tanpa dikurangi, ditambahi ataupun dirubah, sehingga tidak
akan mempengaruhi keaslian dari data-data tersebut. Keseluruhan data yang
diperoleh dari hasil penelitian lapangan tersebut akan diteliti kembali, pada
akhirnya kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kembali kelengkapan dari hasil
wawancara dan hasil penelitian..
Universitas Sumatera Utara
26
BAB II
GAMBARAN UMUM KOMUNITAS Rep. LABIBERS dan KOMUNITAS
MOVI
2.1 Perkembangan Komunitas Motor di Kota Medan
Perkembangan komunitas motor sungguh amat banyak yang sudah meliputi
hampir seluruh Indonesia dengan berbagai macam jenis, model, modifikasi, dan
nama yang berbeda-beda. Peneliti lebih berfokus pada komunitas-komunitas
motor yang ada di kota Medan, yang merupakan ibu kota dari Sumatera Utara.
Awal mula berkembangnya komunitas-komunitas motor di Sumatera terlebih
dikota Medan merupakan efek dari komunitas motor yang ada di Pula Jawa yang
awalnya mula terbentuk, dan juga dari Komunitas Harley Davidson Club
Indonesia (HDCI) yang membuka chapter di Sumatera terlebih di Kota Medan.
Mulai dari perkembangan inila semakin lama semakin banyak orang yang
membuka komunitas namun yang awalnya komunitas yang berbasis Indonesia
yang berpusat di Jawa membuka chapter di Kota Medan, seperti Honda Tiger
Club Indonesia (HTCI), Verza Rider Club Indonesia (VRCI), Yamaha Vixion
Club Indonesia (YVCI), Blanksack Indonesia yang dibuka dan diketua umun oleh
Indro Warkop sendiri sebagai wadah bagi orang yang ingin bergabung namun
tidak harus memiliki motor Harley boleh motor apa saja, dan masih banyak lagi.
Universitas Sumatera Utara
27
Setelah banyak komunitas yang berbasis Indonesia berjalan dan berkembang
serta banyak yang ingin bergabung kedalamannya, disaat itula nama komunitas
motor di Kota Medan dikenal masyarakat yang memang belum banyak mengenal.
Setelah lama berjalan , kemudian banyak bermunculan komunitas-komunitas
motor yang berdiri secara Independent. Secara Independent maksudnya adalah
komunitas yang berdiri sendiri tanpa harus memiliki pusat di Jawa, namun mereka
adalah pusat nya. Awalnya komunitas yang Independent berdiri karena ada
perpecahan yang terjadi antara internal sebuah komunitas yang berbasis Indonesia
tadi, karena ada aturan yang berbeda antara di Sumatera dan di Jawa sehingga
bagi sebagian orang atau anggota tidak begitu cocok, sehingga memutuskan untuk
keluar dan membuat atau mendirikan sebuah komunitas yang bersifat Independent
namun tetap memberitahu atau menunjukkan kepada Indonesia tidak hanya di
Medan melalui media-media social seperti Facebook, dan lain-lain. Beberapa
contoh komunitas independent yang tidak bisa peneliti sebutkan semua yaitu
Honda Tiger Club Medan (HTCM), Honda Revo Club(HRC), Republik Ladies
Bikers Bersatu (Rep. LABIBERS), Motor Owner Vixion Indicator(MOVI), Rider
Verza Club (RVC), dan masih banyak lagi.
Ditambah lagi banyak nya dan semakin berkembangnya komunitas motor
telebih dikota Medan, dipicu dengan banyak nya produksi-produksi sepeda motor
yang baru dengan berbagai macam tipe dan model, sehingga membuat masyarakat
diluar Sumatera bahkan di Sumatera itu sendiri, membuat sebuah wadah untuk
tempat berkumpul nya sesame pengguna jenis sepeda motor yang sama, untuk
saling berbagi ilmu dan saran. Seperti jenis motor dan komunitas yang terbentuk
dari keluaran motor-motor baru Yamaha N-Max Cub Indonesia (YNCI), Xabre
Universitas Sumatera Utara
28
Owner Medan (XOMED), Sonic Medan (SOCMED), Supra GTR Medan
(SGTM), dan masih banyak lagi.
Semakin lama perkembangan komunitas motor semakin banyak dan semakin
besar, namun pada prinsip nya semua komunitas memiliki aturan yang sama yaitu
Safety Riding, mengikuti aturan lalu-lintas, dan memiliki surat yang lengkap
karena para komunitas motor tidak ingin dan tidak suka disamakan dengan Genk
Motor yang bersifat anarkis, brutal, sembarangan, dan tindakan negatif. Membuat
komunitas motor juga semakin berkembang adalah prinsip bahwa sesame biker
ataupun ladies biker adalah saudara apapun itu jenis dan merek motor nya, dari
komunitas motor mana saja pun, tetap saudara bagi sesame biker, sehingga
banyak bergabung melihat ikatan yang demikian.
Namun, dari sekian banyak komunitas motor yang ada peneliti hanya tertarik
pada dua komunitas motor saja yang menurut peneliti paling mencolok dan
menarik dijadikan bahan penelitian dan perbandingan adalah Komunitas Rep.
LABIBERS dan MOVI. Karena, komunitas ini memiliki anggota perempuan yang
memiliki peran penting dalam sebuah komunitas. Seperti Rep. LABIBERS yang
beranggotakan kaum perempuan semua, dan tidak merasa minder ataupun takut
berhadpan dengan laki-laki dan dikaitkan dengan motor dan jalanan yang
memiliki anggapan negatif. Kemudia MOVI yang merupakan salah satu
komunitas motor 150cc yang memiliki body motor yang lumayan besar, memiliki
ketua sekaligus pendiri seorang perempuan, dan posisi penting juga diduduki
kaum perempuan, dan harus berinteraksi selalu dengan yang pada umumnya
adalah tempat nya laki-laki.
2.2 Rep.LABIBERS (Republik Ladies Biker Bersatu)
Universitas Sumatera Utara
29
2.2.1 MASA AWAL PEMBENTUKAN Rep.LeBiBers
Rep. LeBiBers awalnya terbentuk pada tanggal 11 Desember 2014, dan sudah
berjalan selama 2 tahun terbentuknya komunitas ini. Komunitas ini terdiri dari
berbagai latar belakang profesi yang berbeda satu sama lain, ada yang sebagai
pekerja kantoran, guru, mahasiswa, dan lain sebagainya. Dan, memiliki latar
belakang orang tua yang berbeda juga yaitu terdiri dari Polisi, Tentara, Buruh,
Pegawai Negeri, dan masih banyak lagi. Dan mereka juga terdiri dari beragam
jenis dan tipe sepeda motor dari yang cc atau motor kecil ( Matic, Sepeda Motor
Bebek) hingga sepada motor yang ber cc bebas (Ninja Warior 250cc). Para Ladies
ini juga terdiri dari berbagai macam komunitas motor yang ada dikota Medan, dan
komunitas ini dijadikan sebagai wadah mereka sehingga lebih banyak mengenal
para ladies-ladies petarung yang ada di Kota Medan.
Namun selama komunitas ini sudah berjalan dan berdiri selama 2 tahun
mereka lebih menganggap wadah mereka ini sebagai tempat dimana berkumpul
nya ladies biker yang memang petarung atau perempuan yang memang selalu
berani membawa motor nya sejauh mana pun dia melakukan kegiatan
perjalanannya, dan sudah sangat menunjukkan eksistensi nya di kota Medan, yang
hampir semua komunitas-komunitas motor di kota Medan bahkan diluar kota
mengenal komunitas atau wadah mereka. Rep.LeBiBers ini tidak memiliki
struktur organisasi dan Anggaran Dasar / Aturan Rumah Tangga (AD/ART) yang
mengikat para anggota nya. Mereka hanya memiliki pendiri, ketua dan penasihat.
Dan masa jabatan ketua berganti jika ketua sebelumnya merasa sudah tidak
mampu bertanggung jawab menjadi ketua dalam artian sudah menikah,memiliki
Universitas Sumatera Utara
30
anak dan lain sebagainya. Mereka juga memiliki moto tetap mengutamakan Safety
Riding dan mengikuti aturan lalu-lintas yang berlaku.
Aturan mereka hanya terdapat dalam diri mereka sendiri, dimana mereka
dilatih secara tidak langsung menjadi perempuan yang mandiri dijalanan, dan
tidak lembek dan tidak terlalu gampang bergantung dengan kehadiran laki-laki.
Bagi mereka menjaga nama baik wadah ini dan menjadi Ladies Bikers bukanla
hal yang mudah dan gampang, yang bisa dilakukan perempuan mana saja. Seperti
yang dikatakan ketua Rep.LABIBERS EQ :
“Aturan disini tidak ada, karena semua sudah punya aturan di Club nya masing-masing dan aturan di semua club atau komunitas motor itu secara umum sama. Aturan ya ada pada diri masing-masing Ladies Bikers, yang aturannya berupa moral, dan agar mereka tidak seperti yang dipikirkan laki-laki bahwa mereka dianggap sebagai cabe(perempuan penghibur saja)”
Awalnya komunitas ini terbentuk karena mereka ingin berdiri sendiri sebagai
komunitas yang beranggotakan perempuan semua dan dapat sejajar dengan
komunitas-komunitas motor yang beranggotakan laki-laki yang lain,namun
semakin lama mereka ingin lebih menjadi Paguyuban atau wadah yang mampu
merangkul semua ladies bikers dari semua jenis dan tipe motor, dan dari semua
komunitas yang ada dikota Medan. Perempuan yang tergabung dalam wadah ini
awalnya sudah berkecimpung dalam dunia motor dan otomotif, yang ikut
tergabung dalam komunitas-komunitas lain yang perempuan hanya dianggap
sebagai pelengkap atau pewarna dalam sebuah komunitas saja, namun semakin
lama meraka sadar bahwa mereka ingin sama halnya dengan kaum laki-laki,
menunjukkan bahwa mereka bisa melakukan apa yang dilakukan komunitas motor
laki-laki walaupun mereka hanya kaum perempuan semua. Sehingga mereka para
Universitas Sumatera Utara
31
ladies bikers berkumpul dan membuat keputusan untuk membentuk komunitas
dan wadah yang beranggotakan hanya kaum perempuan semua tanda adanya
kehadiran laki-laki di tengah komunitas mereka.
Komunitas ataupun wadah ini juga membentuk sebuah komunitas yang
terkhusus beranggotakan kaum perempuan semua untuk menunjukkan bagi kaum
laki-laki bahwa mereka dapat berdiri, membangun sebuah komunitas motor
perempuan sendiri dan menunjukkan eksistensi mereka tidak kalah dari kaum
laki-laki. Mereka juga ingin menghapus pendapat-pendapat negative yang
menyatakan perempuan yang tergabung dengan komunitas-komunitas laki-laki
termasuk ke dalam perempuan nakal, dan sebagainya, dan menghapus opini
masyarakat luas bahwa komunitas motor ataupun anak motor bersifat anarkis.
Mereka juga didalam wadah ini menghidupkan bahwa Ladies Bikers jarang
dan tidak begitu banyak terlebih dikota Medan, jadi agar mereka dapat berkumpul
dan saling mengenal sesame Ladies Bikers, semua sama dijalanan, sama diaspal,
walaupun tidak satu jenis sepedan motor. Dan didalam wadah ini mereka
menumbuhkan sifat moral yang walaupun mereka layaknya bebas, namun arti
bebas itu bukanla sebuah hal yang negatif namun menjadi atau menciptakan sifat
mandiri terutama jika berada dijalanan.
Cara yang mereka buat adalah dengan membuat agenda rutin kegiatan mereka
seperti tindakan social berupa (bakti social/gerakan social), mengadakan acara-
acara safety riding, dan lain sebagainya.
2.2.2 Struktur Kepengurusan
Universitas Sumatera Utara
32
Struktur organisasi adalah susunan dari kepengurusan yang dipakai dalam
sebuah organisasi ataupun komunitas. Struktur kepengurusan menjelaskan
bagaimana pemberian tugas mekanisme pengambilan keputusan dalam komunitas
dipakai dalam perencanaan yang dirumuskan dalam kepengurusan agar tujuan,
agenda dan segala kegiatan yang ingin dicapai dapat berjalan dengan baik dan
rapi.
Gambar 1. Struktur Kepengurusan Republik Ladies Bikers Bersatu (Rep.
LABIBERS)
Struktur ini adalah struktur yang paling sederhana dalam kepengurusan
Komunitas PLATBK. Struktur ini akan digunakan apabila krisis anggota biasa,
sehingga ketika struktur ini digunakan aka nada peran ganda yang dipegang oleh
anggota biasa dalam kepengurusan.
2.2.3 Lambang dan Makna Atribut Komunitas
Pendiri
Erna Queen
Penasihat
------
Ketua Umum
Erna Queen
Universitas Sumatera Utara
33
MAKNA DETAIL GAMBAR DAN WARNA LAMBANG
1. Makna Gambar dan Tulisan :
• Rep : Kata Rep merupakan singkatan dari Republik, yang artinya
adalah kumpulan, wadah tempat berkumpul dan bertemunya para
ladies bikers yang terdiri dari berbagai komunitas
• Sayap : Makna sayap pada gambar itu melambangkan bahwa walaupun
mereka perempuan namun mereka tidak hanya berada di satu tempat,
tapi mereka suka berpergian kemana saja yang mereka suka atau jika
diajak
• Helm : Makna helm pada gambar menandakan bahwa mereka tetap
menunjukkan sikap safety riding, yang menyatakan dan mewajibkan
bahwa bikers harus memakai helm.
Universitas Sumatera Utara
34
• Mahkota : Makna mahkota bagi mereka adalah bahwa mereka itu ratu
jalanan, mereka mampu menguasai jalanan, mereka siap turun kejalan
bahkan jarak tempuh jauh mereka siap menjajalnya.
2. Makna Warna Pink yang mereka buat didalam logo mereka adalah
menandakan bahwa mereka adalah komunitas yang berisikan perempuan ladies
bikers yang berbeda dengan perempuan biasa. Warna pink dipilih karena
merupakan warna yang identik melambangkan dengan perempuan
2.2.4 Mekanisme Penerimaan Rep. LABIBERS
Untuk masuk dan bergabung ke sebuah komunitas komunitas motor terlebih
dalam wadah ini tidak masuk begitu saja, karena mereka harus memimilih yang
benar-benar serius ingin bergabung menjadi seorang ladies biker yang siap untuk
berangkat kemana saja dan siap untuk membawa sepeda motor nya sendiri tidak
hanya berharap dibonceng oleh laki-laki ataupun ada laki-laki sebagai
pendamping mereka dijalan, dan mampu mengikuti aturan-aturan yang berlaku di
dalam lalu-lintas. Karena setiap komunitas atau club harus mengikut aturan-aturan
yang membuat mereka menjadi teratur dan terarah, dan terlebih mereka harus
memiliki SIM dan STNK motor masing-masing.
Mekanisme penerimaan anggota bagi wadah ini yaitu setiap yang ingin masuk
dan bergabung ke dalam wadah mereka diberi masa orientasi, pengenalan
terhadap masing-masing anggota yang lama, dan tidak ditentukan berapa lama
mereka bisa ikut. Begitu mereka mengajukan diri untuk bergabung mereka sudah
termasuk didalam wadah atau paguyuban ini, namun mereka seiring waktu
Universitas Sumatera Utara
35
diperhatikan dilihat apakah mereka memang betul-betul sebagai ladies bikers
sejati yang berani membawa motor mereka kemana pun.
Selama menjalani masa pengenalan dia harus menunjukkan keaktifan dia
dalam setiap kegiatan yang ada selama masa orientasinya, seperti ikut dalam
forum atau kumpul-kumpul yang sudah ditentukan harinya yang merupakan
kegiatan rutin komunitas motor, TOURING yang diadakan atas kesepakatan
bersama, dan harus berani membawa motor nya sendiri dan terutama harus
mengkuti safety riding atau setiap aturan lalu-lintas yang ada, seperti wajib
memakai helm kemana pun ingin pergi, mengikuti rambu dan lampu lalu lintas,
tidak boleh melewati marka jalan. Dan ketika kedapatan akan diberi sanksi dan
hukuman atas tindakan tersebut
Kemudian ketika sudah dianggap memenuhi atau menunjukkan bahwa mereka
betul-betul sebagai ladies bikers sejati makan akan dilakukan Pemberian PDH,
Cuttingan sebagai salah satu tanda bahwa sudah menjadi seorang member ataupun
anggota. Pengangkatan dibawa keluar dari kota Medan, dengan tujuan agar
mereka lebih memahami makna persaudaraan dijalan, memahami kode-kode
komunikasi dijalan, dan salah satu maknanya agar lebih solid lagi. Namun, bagi
mereka yang merasa tidak mampu atau hanya lebih senang menajadi Boncengers
(lebih sering dibonceng) maka akan mundur dengan sendirinya ataupun
diberitahukan secara lembut dan sopan.
Universitas Sumatera Utara
36
Gambar 1 : Erna Queen ( Ketua dari Republik Ladies Bikers Bersatu)
2.3 MOTOR OWNER VIXION INDICATOR (MOVI)
2.3.1 MASA AWAL PEMBENTUKAN MOVI
Motor Owner Vixion Indicator (MOVI) merupakan salah satu komunitas yang
beranggotakan kebanyakan laki-laki dan hanya sedikit kaum perempuan, dan
komunitas ini adalah salah satu komunitas terkenal yang diketuai atau didirikan
oleh kaum perempuan. MOVI awalnya terbentuk karena dasar kesamaan jenis
atau tipe sepeda motor yaitu Yamaha Vixion, dan karena keinginan dan kesadaran
dari seorang perempuan yang ingin menunjukkan bahwa perempuan mampu
membentuk dan mendirikan sebuah komunitas motor dan tidak selamanya hanya
menjadi anggota biasa dan pelengkap.
Awalnya komunitas MOVI ini didirikan karena ketidaksukaan salah seorang
perempuan yang sekarang adalah pendiri komunitas MOVI. Sebelumnya dia
sempat bergabung dengan salah satu komunitas motor dikota Medan, dan didalam
komunitas itu anggota perempuan hanyalah sedikit yaitu hanya dua orang saja.
Universitas Sumatera Utara
37
Selama bergabung dikomunitas tersebut mereka tidak pernah dianggap, ketika ada
kegiatan touring mereka tidak pernah dikabari, ketika ada forum, saran atau
pendapat mereka tidak pernah di dengar, dan mereka dianggap hanya sebagai tim
hore-hore , pelengkap, dan pemvariasi saja di dalam komunitas. Mereka memilih
untuk keluar, kemudian berani membuka komunitas motor dengan berdasarkan
kesamaan jenis sepeda motor. Dan sekalian ingin menunjukkan bahwa perempuan
bisa, dan mampu sama halnya dengan laki-laki.
Komunitas ini terbentuk dan berdiri pada tanggal 15 Mei tahun 2014, dan
sudah berdiri selama 2 tahun. Jumlah anggota dari komunitas MOVI ini tidak
begitu banyak seperti komunitas-komunitas lain hanya 7 orang, itu terdiri dari
lima (5) laki-laki dan dua (2) perempuan karena mereka lebih mencari yang
berjiwa kekeluargaan nya kuat ataupun loyal (setia). Mereka awalnya sudah saling
kenal sebelum menjadi satu komunitas, kemudia mereka membuat komunitas
MOVI dan menjadikan mereka semakin dekat, semakin erat, dan semakin solid.
Komunitas ini memiliki Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT) , memiliki
Agenda-Agenda kegiatan yang akan dilaksanakan tiap bulan ataupun tiap tahun,
dan visi atau tujuan yang ingin dicapai. Walaupun mereka dikit namun mereka
tiap-tiap anggota memiliki relasi yang luas dengan semua komunitas motor,
sehingga apapun agenda yang mereka buat dan memerlukan bantuan tenaga,
mereka tidak perlu bingung. Pemilihan ketua didalam komunitas ini tidak
ditentukan oleh waktu lama dia menduduki jabatan namun berdasarkan keputusan
bersama, karena mereka adalah keluarga yang tidak ada memandang remeh satu
sama lain.
Universitas Sumatera Utara
38
2.3.2 Struktur Kepengurusan Komunitas MOVI
Struktur kepengurusan ini adalah struktur kepengurusan yang sederhana saja,
karena untuk melengkapi keperluan AD/RT dan untuk dilihat oleh penasihat
komunitas MOVI ini, sehingga diketahui, dan dihargai oleh komunitas lain, dan
tidak dianggap komunitas motor yang hanya untuk hore-hore atau peramai
komunitas yang ada di Medan, namun menjadi komunitas yang jelas memiliki
AD/RT dan struktur kepengurusan yang jelas.
Gamabr 2. Struktur Kepengurusan Komunitas MOVI
2.3.3 Lambang dan Makna Komunitas MOVI
Pembina/Pelindung
Om Darwanto
Penasihat
Ayah David
Ketua
Nikki Pertiwi
Humas
Emir Belle
Universitas Sumatera Utara
39
MAKNA DETAIL GAMBAR DAN WARNA LAMBANG
1. Makna Gambar :
• Makna Sayap : Sayap kecil ditambah dengan sayap besar pada logo
berjumlah 15 biji menandakan tanggal terbentuknya komunitas ini.
• Sayap kecil kanan kiri dilogo berjumlah 14 biji melambangkan tahun
terbentuknya komunitas ini.
• Makna Tameng : Tameng yang tedapat pada logo ada 5 buah siku yang
melambangkan bulan terbentuknya komunitas ini.
• Makna Spedometer : Spedometer yang tertera di lambing itu merupakan
speedometer yang terdapat pada motor vixion dan merupakan arti kata dari
kata indicator
• Gambar Motor : Motor yang terdapat pada gambar merupakan gambar dari
motor vixion yang menunjukkan bahwa ini merupakan komunitas bagi
jenis motor yang bertipe vixion.
2. Makna warna
Universitas Sumatera Utara
40
• Warna Biru : Warna biru melambangkan keteduhan yang berarti di dalam
komunitas ini bukan karena adanya paksaan, kekerasan ataupun
diskriminasi. Dikomunitas ini merupakan keluarga yang mengutamakan
kenyamanan, kekeluargaan, dan keharmonisan didalam nya.
• Warna Merah : Merah melambangkan atau mengartikan sebuah
keberanian, yang bagi mereka bahwa mereka berani bergerak kemana saja
baik yang laki-laki ataupun perempuan, mengikuti acara dimana saja
selagi bisa dan ada waktu dari tiap-tiap anggota.
2.3.4 Mekanisme Penerimaan Komunitas MOVI
Penerimaan untuk masuk menjadi anggota komunitas motor bukanla hal yang
mudah, terutama bagi komunitas yang memiliki sebuah AD/RT dan juga
komunitas yang terbentuk karena berlandaskan sebuah kekeluargaan, salah satu
nya komunitas MOVI. Komunitas MOVI memang memiliki jumlah member yang
sedikit, dan tidak banyak namun, komunitas ini dikenal bukan hanya karena
diketuai perempuan dan memiliki ladies-ladies yang tangguh tapi, karena
kekompakan mereka yang mereka miliki.
MOVI pernah beranggotakan sekitar 17 orang namun tidak begitu kompak,
solid, dan dapat saling memahami oleh karena itu banyak yang dikeluarkan dari
komunitas sehingga saat ini hanya beranggotakan 8 orang saja. Namun, MOVI
tidak menutup bagi kawan-kawan yang ingin bergabung dengan komunitas ini,
dan mereka juga tetap memiliki mekanisme penerimaan bagi member atau
anggota yang bergabung.
Universitas Sumatera Utara
41
Mekanisme penerimaan anggota komunitas MOVI berdasarkan AD/RT cukup
berat dan susah karena mereka ingin mencari yang betul-betul menjiwai arti bikers
yang sebenarnya, tidak hanya numpang terkenal ataupun ajang tebar pesona.
Seorang Caang(anggota baru) akan melalu prospek selama paling cepat 6 bulan,
dan paling lama 1 tahun. Mereka harus aktif mengikuti agenda - agenda yang
dibuat komunitas, dapat membantu sesama member jika terjadi trouble atau
masalah.
Masa prospek juaga menjadi masa dimana calon anggota baru mempelajari
segala kode-kode komunikasi yang biasa dilakukan pada saat perjalanan, untuk
memberitahukan kepada kawan dimana ada lubang, jalan rusak, tanda berhenti,
tanda menambah kecepatan, membuat dua baris, dan lain sebagainya. Selama
masa prospek juga diberitahukan dan diwajibkan agar mengikuti segala aturan
yang berlaku seperti wajib helm, spion dua, mengikuti rambu dan aturan lalu-
lintas karena itu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan,dan juga aturan-
aturan lain yang ada di AD/RT.
Setelah selama masa prospek komunitas merasa cocok dan pantas untuk
menjadi member atau anggota dari komunitas MOVI mereka akan diangkat
menjadi Member atau anggota, diberikan no register sebagai penanda, cuttingan,
dan Pakaian Dinas Harian(PDH). Namun, tidak berikan dengan begitu saja
mereka akan member tantangan bagi calon anggota baru untuk mengambil PDH
dan Cutting keluar dari kota Medan, yang diberikan komunitas MOVI kepada
komunitas motor lain diluar kota medan. Dan, ketika itu semua tercapai dan dapat
maka caang atau calon anggota baru tadi sah dan resmi menjadi member
Universitas Sumatera Utara
42
komunitas MOVI, dan diberitahukan kepada komunitas lain melalu BBM, Line,
ataupun media sosial yang lain.
Namun, walaupun telah menjadi anggota tetap, seorang anggota dapat
dikeluarkan dari komunitas jika melanggar aturan-aturan yang berlaku, namun
diberikan sanksi dan teguran terlebih dulu kemudian, ketika tetap melanggar dan
tidak dapat mengikuti dan melakukan kewajiban makan akan dikeluarkan , dan
PDH akan dikembalikan, dan cuttingan serta no register akan dicabut dan
diberitahukan kepada komunitas dan bikers-bikers yang lainnya, Sehingga apapun
yang terjadi diluar bukan merupakan tanggung jawab komunitas.
Gambar 2 : Ketua Komunitas Motor Owner Vixion Indicator (MOVI) Medan
Universitas Sumatera Utara
43
BAB III
PERAN PEREMPUAN DI KOMUNITAS Rep. LABIBERS dan MOVI
MEDAN
3.1 Kesetaraan Gender
Kesetaraan itu sama artinya dengan kesederajatan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI). Kesederajatan artinya yaitu sama tingkatan, baik
kedudukan maupun pangkat seseorang atau apa saja. Oleh karena itu tidak ada
yang namanya lebih tinggi ataupun lebih rendah, lebih kuat ataupun lebih lemah,
dan lainnya antara satu sama lain. Manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki
tingkat ataupun kedudukan yang sama, yang membedakan manusia dengan Tuhan
adalah tingkat ketaqwaannya dan amal serta kebaikan yang telah diberikan dan
dilakukan kepada orang lain.
Kata “gender” dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status, dan
tanggung jawab pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari bentukan
(kontruksi) social budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dan interaksi di
lingkungan dan sosialisasi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Gender
merupakan konsep social. Istilah “feminitas” dan “maskulinitas” terkait dengan
bagaimana interaksi perempuan dan sosialisasinya di lingkungan tempat dia
tinggal, dan sehingga berkaitan dengan karakteristik psikologisnya kedepan.
Kesetaraan gender adalah adanya persamaan hak tanpa ada pembedaan antara
perempuan dengan laki-laki dimana persamaan itu mempunyai arti yang
Universitas Sumatera Utara
44
menggungtungkan bagi kedua belah pihak. Kesetaraan gender juga berarti
kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan
yang ada serta hak-haknya sebagai seorang manusia juga, sehingga perempuan
mampu menunjukkan perannya dan ikut mengambil partisipasi dalam kegiatan
politik, hokum, ekonomi, social budaya, pendidikan dan pertahanan dan
keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan
tersebut.
Kesetaraan gender juga telah semakin menghapus dan menghilangkan
deskriminasi dan ketidakadilan struktural baik terhadap laki-laki maupun
perempuan. Telah banyak strategi dan upaya yang dilakukan dalam mencapai
kesetaraan dan keadilan gender. Berdasarkan pasal 28 ayat I (2) UUD 1945
menyebutkan bahwa: “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”. Karena itu kondisi ketidakadilan
gender harus dihapus, diubah, dan dihilangkan semua serupa baik laki-laki
maupun perempuan. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut dengan melakukan
pendekatan yang tepat dan sesuai dengan kelompok-kelompok atau individu
secara psikologis. Beberapa pendekatan pun dilakukan berdasarkan asumsi bahwa
untuk memperbaiki posisi antara perempuan dan laki-laki dibutuhkan upaya
penghapusan subordinasi, yang lebih bersifat ideologis dan filosofis serta
melibatkan semua elemen dan kalangan masyarakat.
Subordinasi adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih
penting atau lebih utama dibanding jenis kelamin yang lainnya. Banyak kasus
bahwa masih ada nilai-nilai pada masyarakat yang membatasi ruang gerak
Universitas Sumatera Utara
45
terutama bagi perempuan dalam berbagai kehidupan. Sebagai contoh dalam
pengambilan keputusan, apabila seorang perempuan ingin membuat keputusan
dia harus memberitahu kepada kaum laki-laki untuk mendengar bagaimana
tanggapan dari kaum laki-laki. Tetapi apabila laki-laki ingin mengambil
keputusan, ia bisa mengambil keputusan sendiri tanpa harus mengkonfirmasi pada
kaum yang lain terlebih pada kaum perempuan. Kondisi semacam ini telah
menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting, sehingga ketika karena
kemampuannya perempuan mampu menempati posisi penting seperti sebagai
pemimpin, bawahan atau anggota nya yang berjenis kelamin laki-laki merasa
tertekan atau merasa gengsi atau tidak percaya diri. Komunitas motor terlebih
komunitas Rep. LABIBERS dan MOVI memandang kesetaraan gender memang
sudah harus diterapkan tanpa harus ada yang merasa ditindas atau tertindas.
Pelabelan atau penandaan (stereotip) yang sering kali bersifat negatif secara
umum akan sering melahirkan ketidakadilan.
“kami disini tidak ada member label baik member ataupun prospek, baik perempuan ataupun laki-laki, karena didalam komunitas ini semua adalah sama, dan keluarga. Terlebih saya adalah seorang perempuan yang menjabat sebagai ketua dan pendiri, namun saya tidak ada membeda-bedakan semua anggota saya, atau lebih condong kepada perempuan saja. Karena bagi saya ini adalah keluarga saya, yang menutupi kekurangan dan kelemahan satu sama lain.” Ungkap NP yang menjabat sebagai ketua dan pendiri komunitas MOVI.
Salah satu jenis stereotip yang melahirkan ketidakadilan dan diskriminasi
berasal dan berawal dari pandangan terhadap gender, karena menyangkut
pelabelan atau penandaan terhadap salah satu jenis kelamin saja. Contoh,
pandangan terhadap perempuan yang mengungkapkan bahwa tugas perempuan
Universitas Sumatera Utara
46
hanya melaksanakan pekerjaan seputar kerumahtanggaan saja, dan akibatnya
ketika berada di ruang publik maka jenis pekerjaan dan profesinya bisa berbeda
dengan peran yang seharusnya. Pelabelan demikian sudah tidak layak lagi, bagi
waktu sekarang, karena semua orang sudah berhak mendapatkan dan melakukan
apapun tanpa memandang satu jenis kelamin saja. Hal itu jugak yang membuat
perempuan layak menjadi pemimpin atau pendiri sebuah komunitas dan
organisasi, dan dapat melakukan apa yang dilakukan oleh seorang laki-laki.
“walaupun perempuan secara kewajiban tidak diharuskan menjadi seorang pemimpin, bukan berarti perempuan tidak mampu dan bisa dalam hal itu. Perempuan mampu menjadi seorang pemimpin, pendiri, dan penggerak bagi sesama perempuan dan bahkan mampu melakukan apa yang biasa dilakukan oleh bikers laki-laki.” Ungkap EQ selaku ketua komunitas Rep. LABIBERS.
Secara umum anggota komunitas motor terlebih MOVI dan Rep. LABIBERS
sudah memahami konsep kesetaraan gender. Terlebih lagi bagi mereka yang
pernah mendapat pendidikan mengenai gender. Dan bagi beberapa orang yang
sudah memahaminya lebih dalam konsep kesetaraan gender dipandang sebagai
persamaan hak antar laki-laki dan perempuan sehingga tidak ada diskriminasi
dalam hal apapun. Komunitas motor terlebih MOVI dan Rep. LABIBERS sebagai
salah satu contoh wadah sebuah hal yang terbentuk oleh kaum perempuan tidak
membatasi ruang gerak bagi setiap anggotanya.
“Saat saya menjadi seorang ladies biker sampai saat ini setiap komunitas yang saya masuki terlebih saat ini komunitas Rep. LABIBERS tidak pernah membatasi ruang gerak saya, namun menjaga layaknya keluarga ketika saya melakukan perjalanan (TOURING) mereka selalu mengawasi keadaan saya bahkan laki-lak ikut menjaga biarpun dari komunitas yang berbeda.” Ungkapan yang diungkapkan oleh AY.
Universitas Sumatera Utara
47
Dalam hal ini anggota menganggap isu kesetaraan gender perlu diketahui oleh
seluruh komunitas, untuk mewujudkan keadilan dalam lingkungan komunitas-
komunitas yang ada. Mengingat banyaknya komunitas-komunitas baik motor,
sepeda, mobil, dan lain-lain yang semua telah banyak diikuti oleh kaum
perempuan juga. Dengan satu harapan, nantinya setiap orang terlebih masing-
masing gender dapat saling menghargai perbedaan yang ada, bukan melakukan
diskriminasi terhadap salah satu gender sehingga pengaplikasian kesetaraan
gender dapat berlangsung dan berjalan dengan baik.
Dari temuan penelitian, semua informan berpendapat bahwa didalam
komunitas motor terlebih komunitas MOVI dan PLATBK sudah mengetahui dan
mengaplikasikan kesetaraan gender dalam setiap agenda dan kegiatan serta
tanggungjawab yang mereka miliki. Dan dimana saat ini banyak juga perempuan
yang mendominasi kepengurusan menjabat sebagai ketua, pendiri, penasihat
didalam sebuah komunitas motor terlebih MOVI dan PLATBK.
3.1.1 Interaksi Perempuan Komunitas MOVI
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan
masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama (cooperation) dan
pertentangan atau pertikaian (conflict) dan juga cara berkomunikasi yang berbeda
ketika didalam komunitas, diluar komunitas, dan kepada masyarakat umum.
Bentuk interaksi sosial yang pertama yaitu kerja sama. Interaksi perempuan di
dalam komunitas MOVI ataupun dengan komunitas lain dengan membentuk
Universitas Sumatera Utara
48
sebuah komitmen untuk meningkatkan kebersamaan, bahwa semua bikers dan
ladies bikers semua adalah saudara.
Ketika perempuan atau ladies bikers MOVI melakukan sebuah agenda
ataupun kegiatan, perempuan dari komunitas motor lain ikut bergabung dan
meramai-ramaikan dan membantu kegiatan mereka baik dalam hal seperti touring,
kegiatan sosial, acara atau event safety riding, dan lain sebagainya. Namun
perempuan-perempuan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk melibatkan
laki-laki, bahkan laki-laki bergerak sendiri tanpa permintaan perempuan. Mereka
melakukan pekerjaan yang perempuan membutuhkan bantuan laki-laki, dan
terkadang laki-laki dari komunitas MOVI itu sendiri atau komunitas lain
mengawasi setiap kegiatan ladies mereka, karena tidak ada perbedaan antara
ladies MOVI ataupun ladies komunitas lain.
Kerjasama muncul sebagai nilai kepercayaan antar anggota komunitas dan
kesamaan atas tujuan dan harapan yang ingin dicapai. Bentuk interaksi yang
kedua yaitu pertentangan ataupun pertikaian. Sebab dari pertentangan adalah
perbedaan, terlebih pada perempuan dan laki-laki akan sering terlihat
pertentangan terjadi karena hal perbedaan pemikiran, perbedaan kepentingan,
pendapat dan lain-lain. Namun bagi perempuan MOVI perbedaan dan pertikaian
yang terjadi bukanla alasan untuk dapat bermusuhan dengan laki-laki, mereka
tetap mencari jalan keluar dan malah menjadi seorang mediator dalam komunitas
mereka yang berisikan laki-laki dan perempuan. Karena perempuan lebih
memakai hati dibandingkan dengan laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
49
Dari hasil pengamatan peneliti, melihat bahwa interaksi yang terjadi antara
laki-laki dan perempuan dalam komunitas MOVI berjalan baik, tidak ada tindakan
diskriminasi terhadap perempuan didalam komunitas bahkan perempuan menjadi
kunci penting jika terjadi pertentangan yaitu seorang mediator karena lebih
menggunakan hati, dibandng laki-laki yang memakai otot.
3.1.2 Interaksi Perempuan Komunitas Rep. LABIBERS
Rep. LABIBERS seperti dikatakan diawal adalah komunitas motor yang
beriskan perempuan semua tanpa adanya kehadiran laki-laki. Namun, interaksi
yang mereka lakukan bukan hanya sesama anggota didalam komunitas mereka
saja, namun tetap melakukan interaksi terhadap perempuan-perempuan komunitas
lain yang ada di kota Medan, tanpa memandang perbedaan motor. Perempuan atau
ladies bikers Rep. LABIBERS juga tidak menutup kemungkinan melakukan
interaksi dengan laki-laki dari komunitas lain, bahkan banyak juga laki-laki yang
tertarik dengan anggota-anggota dari komunitas Rep. LABIBERS.
Perempuan Rep. LABIBERS melakukan interaksi dengan tujuan mereka
tetap sadar bahwa mereka tetapla perempuan, yang membutuhkan bantuan dari
seorang laki-laki, dan mereka tau bahwa hobi dan kegiatan yang mereka lakukan
merupakan wadah yang lebih banyak digeluti laki-laki, namun mereka tetap
nyaman dan enjoy. Bahkan laki-laki dari komunitas lain banyak yang peduli,
menjaga, dan mengawasi komunitas ini karena ada saja member atau anggota
yang memiliki hubungan special dengan laki-laki dari komunitas lain.
Bentuk interaksi lain yaitu pertentengan yang terjadi meskipun mereka
beranggotakan perempuan semua namun mereka tetap saja memiliki pertikaian
Universitas Sumatera Utara
50
atau perdebatan yang berawal karena perbedaan pendapat, pandangan, dan lain
sebagainya. Bahkan, ada yang mengakibatkan anggota lain keluar akibat
pertentangan yang terjadi, dan membentuk komunitas baru ataupun berdiri sendiri
tanpa ada komunitas. Namun, bukan berarti mereka menjadi musuh diluar, mereka
saling berhubungan, tetap saling membantu, dan menghargai baik yang ada
didalam komunitas maupun yang sudah keluar.
Dari hasil pengamatan peneliti, melihat bahwa interaksi perempuan di dalam
komunitas Rep. LABIBERS tidak ada batasan, atau tidak ada jarak dengan laki-
laki. Semua tetap saling berdampingan, saling membantu, dan saling menghargai
perbedaan diantara mereka.
3.2 Motivasi & Alasan Perempuan Bergabung Komunitas Motor
Seseorang baik laki-laki bahkan perempuan memiliki motivasi atau faktor
pendorong yang membuat perempuan ingin bergabung dengan komunitas motor
dan menjadi seorang ladies bikers. Perempuan bergabung dengan komunitas
motor dan menjadi ladies bikers diantaranya yaitu adalah penyaluran hobi, tempat
berinteraksi dengan anggota komunitas bikers yang lain, dan tempat dimana
mendapat pengetahuan dan bertukar pikiran seputar tentang dunia otomotif
ataupunn komunitas. Dan dalam sebuah komunitas juga terdapat aturan-aturan
yang harus ditaati dan diikuti oleh para anggotanya, dan di dalam komunitas
perempuan biasanya mendapat posisi yang istimewa.
Berikut penjelasan mengenai motivasi seorang perempuan bergabung ke
dalam komunitas dan menjadi seorang bikers adalah :
� Hoby
Universitas Sumatera Utara
51
Komunitas motor terbentuk awalnya didasarkan oleh kesamaan hobi, dan
dalam hal ini yang menjadikan perempuan ikut bergabung ke dalam
sebuah komunitas motor. Karena memiliki ketertarikan akan sepeda motor
dan dunia otomotif. Komunitas motor bukan hanya tentang memodifikasi
sepeda motor tetapi senang mengendarai sepeda motor, senang berpergian
jauh mengendarai sepeda motor, sehingga akan bertahan lama karena
memiliki komunitas, yang memiliki kesamaan hobi. Hal ini berkaitan
dengan kepuasan hati diri yang berkaitan dengan dunia bikers.
� Cari Pengalaman
Seorang bikers pastilah melakukan perjalanan touring ke banyak tempat di
berbagai daerah. Oleh karena itu, setiap perjalanan touringnya itu akan
mendapatkan suatu pengalaman baru yang akan menambah catatan
hidupnya. Dan dalam perjalanan inilah mendapat pengalaman yang tidak
sedikit, dan dari pengalaman inila dapat memiliki cerita hidup yang dapat
diceritakan kembali.
� Cari saudara atau teman
Ketika touring ke daerah orang lain yang memiliki komunitas atau bikers
nya serta mengkondisikan bikers lain yang datang dari luar kota ke daerah
atau ke tempat nya, secara otomatis dia juga akan berkenalan dan
melakukan interaksi dengan bikers lain itu sehingga menjadi saudara.
Karena dalam dunia komunitas atau dunia bikers memiliki istilah sesame
bikers adalah saudara dimana pun bikers tersebut berada. Oleh karena jika
ditanya mengapa ikut bergabung dalam dunia komunitas akan dijawab
adalah untuk mencari dan menambah saudara.
Universitas Sumatera Utara
52
� Cari Pengetahuan
Selain karena mencari pengalaman dan menambah teman dan
persaudaraan seseorang baik laki-laki dan terkhusus perempuan
bergabung karena ingin mendapat pengetahuan yang luas yang belum ia
ketahui. Hal ini dikarenakan dalam berinteraksi dengan banyak orang dan
berbeda-beda karakter tiap orang, anggota komunitas mendapat
pengetahuan baik itu dalam komunitas motor, pengetahuan cara
berkomunikasi dengan orang, menghargai orang lain, dan dalam
kehidupan sehari-hari. Ketika menambah teman seorang bikers juga akan
mendapat pengetahuan yang baru baik dari dunia bikers ataupun dunia
umum. Salah satu hal yaitu ketika seorang bikers berkunjung atau touring
ke suatu daerah, bikers itu akan diajak jalan-jalan atau berkeliling ke
tempat-tempat wisata oleh sang tuan rumah dan mendapat pengetahuan
bagaimana cara kita berbaur atau berinteraksi dengan yang belum mereka
kenal.
� Disuruh atau diajak oleh orang terdekat
Untuk motivasi ini peneliti menemukan ketika sedang berbincang-bincang
sambil bercanda dengan para lady bikers. Awalnya para perempuan ini
bergabung dalam sebuah komunitas karena dikenalkan oleh teman terdekat
atau bahkan pasangan atau pacar yang menyuruh masuk komunitas motor
biar bisa touring sama atau kesukaan yang sama dapat sama-sama bisa
disalurkan.
Selain penyebab-penyebab diatas yang memotivasi atau alasan yang membuat
perempuan bergabung dan mengikuti komunitas motor, ada hal unik yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
53
yaitu ada perempuan yang mendirikan sebuah komunitas motor, yang awalnya
memang sudah bergabung atau menjadi Lady Bikers, kemudia ingin
mengumpulkan semua perempuan pecinta motor dan hobi touring menjadi satu
komunitas. Ada juga yang bergabung dengan komunitas motor dengan cara
mengikuti sebuah event motor kemudia mendapatkan sosialisasi tentang
komunitas motor hingga menjadi tertarik bergabung dengan komunitas motor.
Salah satu alasan yang pernah diutarakan atau diberitahukan oleh informan
saya mengenai alasan mengapa perempuan ikut atau bergabung di dalam sebuah
komunitas motor adalah karena faktor orang tua. Faktor orang tua yang
dimaksudkan disini adalah karena awalnya orang tua mereka adalah seorang
anggota komunitas motor atau bikers pada dulunya yang memiliki hobi yang
sama. Kemudian mereka juga sudah mengenal dunia motor dari mereka kecil,
sehingga terbiasa dan sudah menjadi bagian dari hidup sebagian anggota
perempuan yang menjadi bikers ini. Dan orang tua mereka yang menjadi
penasihat mereka, member ajaran dan aturan-aturan bagaimana tata cara
berkelakuan yang baik ketika mengendarai motor dan berinteraksi, cara
berkomunikasi dengan orang yang baru kita kenal, sehingga meninggalkan kesan
yang baik.
Kemudian selain alasan dan motivasi para ladies mengapa bergabung dengan
komunitas motor, peneliti juga bertanya kepeda mereka apa yang sudah mereka
rasakan atau dapatkan selama bergabung dengan komunitas dan yang paling
umum jawaban yang di dapat ada beberapa yaitu :
� Lebih Produktif : Punya motor dan mampu mengendarai motor memang
bisa bikin seseorang lebih produktif, semenjak bergabung dengan
Universitas Sumatera Utara
54
komunitas motor perempuan semakin memiliki relasi atau teman yang
banyak, tentu saja mobilitasnya tambah tinggi. Baik dalam melakukan
usaha atau mencari pekerjaan akan lebih bisa memanfaatkan relasi yang
dia punya antar sesame bikers.
� Lebih Bahagia : Lebih bahagia disini dimaksudkan adalah dengan banyak
nya kegiatan dan keseharian yang membuat capek, strees, dan lain
sebagainya. Para perempuan merasa lebih terhibur karena ketika dia strees
dia dapat menghilangkan nya dengan mengajak teman sesame biker nya
untuk berlibur, melakukan perjalanan, mencari tempat wisata sehingga
strees mereka hilang.
� Lebih Percaya Diri : Selain bahagia dan produktif, perempuan dilatih
supaya memiliki rasa percaya diri lebih tinggi karena selain lebih banyak
berinteraksi dengan laki-laki juga sangat diperlukan ketika berada
dijalan. Mengendarai motor perlu ketrampilan dan harus yakin dan jangan
ragu. Banyak kecelakaan yang melibatkan pengendara motor cewek
memang. Di dalam komunitas motor jika seorang cewek mampu
‘menaklukkan’ motornya, maka ia pasti miliki percaya diri yang tinggi.
� Lebih Berwawasan : Setelah memiliki rasa percaya diri para lady bikers
juga dituntu mahir dalam berkomunikasi dan mampu bersosialisasi baik
dikomunitas ataupun dilingkungannya, karena mereka akan bertemu
orang-orang baru dan melakukan interaksi. Dan dengan bertemu dengan
orang-orang baru atau bikers-bikers yang lain, dengan bertukarpikiran
saling sharing tentang dunia motor, tempat wisata, dan lain sebagainya
akan menambahwawasan yang dimiliki, dan semakin mengenal banyak
Universitas Sumatera Utara
55
sifat-sifat orang lain. Maka semakin banyak wawasan perempuan semakin
besar pula rasa percaya diri dan kemampuan bersosialisasi para perempuan
pengendara motor ini, dan bahkan laki-laki akan jauh lebih respect
terhadap mereka.
� Merasa Lebih Seksi : Merasa lebih seksi itu adalah jawaban terkahir yang
kebanyakan para lady bikers ungkapkan, hanya itu hanya sebagai symbol
atau kiasan bagi mereka , mereka selalu mengatakan bahwa lady bikers itu
seksi.
3.3 Peran Perempuan dalam komunitas Motor
Membicarakan keterlibatan perempuan dalam organisasi sama halnya
berbicara mengenai sejarah. Kita harus memundurkan waktu sekian tahun
lamanya, dan mencermati sejak kapan perempuan terlibat dalam organisasi.
Mengapa pertanyaan tersebut muncul? Hal ini disebabkan oleh paham yang dianut
oleh sebagian masyarakat kita, bahwasanya perempuan itu memiliki kedudukan
sebagai ibu rumah tangga, maka ia harus berada dirumah dan mengatur rumahnya.
Sebelumnya sudah lama seorang perempuan tergabung dalam organisasi dan
tidak asing lagi, bahkan para perempuan telah banyak juga yang menduduki
kedudukan yang penting, sebagai penggagas, bahkan banyak yang menjabat
sebagai berndahara dan sekretaris sebuah organisasi dan komunitas.
Kedudukan perempuan sebagai ketua dalam organisasi tidak banyak, karena
masih ada rasa enggan dan kurang percaya diri. Namun, kedudukan perempuan
sebagai sekretaris dan bendahara cukup banyak. Kedudukan ini dianggap sebagai
lahannya kaum perempuan, karena sangat identik dengan ketelitian dan kerapihan.
Universitas Sumatera Utara
56
Meskipun masih banyak jugak perempuan yang tergabung dalam organisasi
terkhusus pada komunitas motor hanya jadi pelengkap ataupun hore-hore saja,
namun ada juga yang menempati beberpa kedudukan atau posisi penting
walaupun belum begitu banyak.
Sama halnya seperti diatas peran seorang perempuan dalam sebuah komunitas
motor seperti sudah mendarah daging sebelumnya, bahwa perempuan di dalam
sebuah organisasi ataupun komunitas terfokus pada komunitas motor bahwa
perempuan mendapat sebuah peran catat mencatat , ataupun mengatur keuangan
atau pembukuan karena dianggap memiliki kepribadian yang lebih teratur dan
teliti. Seperti yang dilihat oleh peneliti dalam kajiannya hal ini terbukti dengan
kebanyakan para Lady Bikers yang tergabung kedalam sebuah komunitas motor
akan menjabat atau memiliki kedudukan sebagai Sekretaris ataupun Bendahara.
Menurut anggota komunitas laki-laki yang lain karena mereka perempuan
makanya diberikan tugas yang berkaitan dengan sifat catat-mencatat seperti
pembukuan ataupun keuangan, karena harus memiliki kerapian dan ketelitian
karena merupakan hal yang sensitif dalam sebuah komunitas. Seperti yang
diutarakan oleh AY anggota Rep.LABIBERS :
“Perempuan lebih banyak diberikan tugas dalam hal catat-mencatat karena perempuan jauh lebih rapi dan teliti dibandingkan laki-laki, dan rata-rata laki-laki malas dalam hal pembukuan namun senang dan cepat kalau dalam hal TOURING”
Namun untuk urusan kegiatan touring laki-laki lebih diandalkan karena dalam
hal perjalanan mereka lebih banyak menguasai atau mengetahui medan jalan yang
ingin dilalui. Dan dalam hal pengondisian para bikers lain yang dating dari luar
kota yang datang untuk silahturahmi lebih banyak diambil alih oleh laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
57
Namun ada juga seorang perempuan yang dijadikan sebagai seorang ketua dalam
sebuah komunitas dan bahkan komunitas itu lebih banyak beranggotakan kaum
laki-laki, karena menurut beberapa laki-laki perempuan dijadikan ketua karena
perempuan lebih menggunakan hati, menyatukan pendapat, dan tidak memikirkan
ego, beda dengan sifat laki-laki yang cenderung tegas dan keras dengan mau
mengambil keputusan sendiri. Dan karena Lady Bikers bisa menjadi perempuan
satu-satu dalam sebuah komunitas yang mampu menjadi penengah ataupun
pendingin diantar anggota laki-laki lain. Kebanyakan para Bikers laki-laki atau
anggota laki-laki lebih menganggap benar yang dikatakan perempuan dan mau
didengarkan oleh member laki-laki. Seperti yang diungkap oleh NP ketua
komunitas MOVI :
“Saya dijadikan sebagai ketua dalam komunitas MOVI ini bukan hanya karena saya sebagai pendiri, namun para anggota laki-laki lain menganggap bahwa saya mampu menjadi penengah disaat terjadi keributan apalagi ketika forum. Sehingga saya mampu menyatukan pendapat mereka, dan anggota laki-laki lebih mau menerima saran dari perempuan”.
Di dalam sebuah komunitas terdapat sebuah hubungan timbal balik bukan
hanya sekedar peran Bikers ataupun Lady Bikers terhadap Club atau Komunitas
nya, namun terdapat juga peran sebuah Komunitas baik terhadap anggota
komunitas dan peran komunitas terhadap Masyarakat luar.
Ada beberapa Peran Komunitas Terhadap Anggota komunitas itu sendiri yang
dilihat dan diperoleh peneliti dari informan, diantaranya :
• Dapat membangun rasa solidaritas atau rasa kebersamaan, saling tolong-
menolong antar anggota komunitas baik didalam komunitas ataupun
terhadap komunitas atau yang biasa mereka sebut rasa kekeluargaan
terhadap semua bikers dari komunitas motor apapun dan kota manapun.
Universitas Sumatera Utara
58
• Dapat membangun moral, dan rasa bertanggung jawab terhadap sesama
bikers dan terhadap apa yang anggota komunitas lakukan.
• Dapat menumbuhkan kepercayaan diri, karena sering melakukan interaksi
terhadap orang banyak terutama terhadap bikers-bikers lain yang belum
tentu kita kenal bahkan terhadap perempuan yang lebih banyak
berinteraksi dengan laki-laki.
Dan ada juga peran yang dilakukan oleh sebuah komunitas motor terhadap
masyarakat umum atau masyarakat luar, bukan hanya terhadap anggotanya saja.
Salah satu peran yang paling sering atau rutin dilakukan oleh komunitas motor
terhadap masyarakat yaitu :
- Dengan sering melakukan progam atau sebuah kegiatan penyuluhan seperti
acara Safety Riding yaitu bagaimana cara berkendara yang baik, dan
perlengkapanyang harus digunakan pada saat berkendara seperti helm, serta
aturan-aturan yang ada di lalu lintas ( rambu-rambu, lampu lalu lintas, dan lain
sebagainya. Dan biasanya kegiatan ini mendapat dukungan ataupun izin dari
kepolisian langsung.
3.3.1 Peran Perempuan di komunitas MOVI
Pada komunitas MOVI peran perempuan memiliki peran penting pada
komunitas ini, karena perempuan memiliki kedudukan penting, dan malah laki-
laki yang hanya menjadi member anggota biasa saja. Perempuan pada komunitas
MOVI ini memiliki peran sebagai ketua sekaligus pendiri komunitas MOVI ini
yang termasuk komunitas motor besar 150cc. perempuan juga la yang memiliki
kedudukan sekretaris sekaligus bendahara karena seperti yang dikatakan
perempuan lebih teliti, dan lebih rapi. Perempuan pada komunitas ini dia yang
Universitas Sumatera Utara
59
mengambil keputusan, berani mengatur setiap member atau anggota nya, dan
memberikan sanksi bagi yang melanggar aturan seperti “tidak mengikuti aturan
lalu lintas” terhadap laki-laki tanpa rasa takut dan berskap tegas.
Di komunitas MOVI perempuan juga tidak pernah dibatasi peran meskipun
pada saat kegiatan lapangan, seperti perjalanan jauh (TOURING), kegiatan sosial,
dan perayaan anniversary. Namun, dalam komunitas ini tetap ada rasa saling
menghargai dan pembagian tugas, kebanyak pada saat perjalan jauh (TOURING)
peran laki-laki yang sangat diperlukan sebagai Pembawa Jalan (Road Captain),
yang menjaga perempuan dan bertanggung jawab selama perjalan. Seperti
diungkap oleh NP:
“Perempuan ataupun laki-laki mempunyai hak dan kewajiban yang
sama disini, hal itu karena pada saat perjalanan jauh dengan
perjalanan dekat berbeda. Jadi tidak ada yang merasa paling hebat
atau dibutuhkan, semua sama , saling membutuhkan, saling menjaga.
Karena kami berlandaskan sebuah rasa kekeluargaan”.
Oleh karena itu di dalam komunitas ini semua sama, tidak perbedaan gender
yang mengatakan perempuan hanya hore-hore saja, pelengkap saja, dan lain
sebagainya, di dalam komunitas ini semua saling menghargai, dan perempuan
dapat berinteraksi yang kebanyakan laki-laki tanpa ada rasa diskriminasi, dan laki-
laki berperan membantu anggota perempuan jika terjadi kesusahan terutama
bertanggung jawab terhadap perempuan untuk menjaga dari laki-laki yang
beranggapan bahwa lady bikers cewek nakal, dan hanya untuk hiburan.
3.3.2 Peran Perempuan di komunitas Rep. LABIBERS
Universitas Sumatera Utara
60
Membicarakan keterlibatan dan perempuan pada komunitas Rep. LABIBERS
yaitu adalah seluruh keperluan , aktivitas, dan agenda, serta kepengurusan dijabat
oleh perempuan. Seperti dikatakan diawal bahwa komunitas Rep. LABIBERS
adalah komunitas yang berisi dan beranggotakan kaum perempuan semua, namun
tidak menutup bahwa mereka tidak dikenal oleh komunitas lain. Peran perempuan
pada komunitas ini sangatlah nampak dan berpengaruh besar pada komunitas
mereka yang sudah berdiri lama ini. Karena dikomunitas ini dituntut agar
perempuan lebih produktif dan aktif, serta tidak manja karena didalam komunitas
mereka tidak ada sosok laki-laki
Peran perempuan pada komunitas ini adalah sebagai pemimpin yang
mengambil keputusan, dan harus mampu menyatukan pendapat karna menyatukan
pendapat dan pemikirin perempuan semua tidaklah mudah. Seperti yang
disampaikan oleh Ketua Rep. LABIBERS
“Di dalam komunitas ini sangat susah menyatukan pendapat dan pemikiran dari perempuan sama, karena sebenarnya lebih susah menyatukan pendapat sesama perempuan, dibandingkan pendapat laki-laki karena rasa gengsi perempuan lebih besar, oleh karena itu perempuan harus tegas.”
Perempuan juga harus mampu bertanggung jawab terhadap sesame nya dan
mampu saling melindungi satu sama, oleh karena itu kebanyakan peran laki-laki
yang pada umumnya disebuah komunitas menjadi peran mereka para perempuan
dikomunitas ini.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga mereka memerlukan sosok laki-laki
pada saat kegiatan lapangan mereka seperti saat melakukan perjalan jauh, mereka
tetap membutuhkan peran laki-laki sebagai pemimpin jalan mereka, orang yang
Universitas Sumatera Utara
61
mampu melindungi mereka, dan juga bertanggung jawab terhadap mereka pada
saat perjalanan jauh. Karena walaupun mereka ingin membuktikan mereka bisa
melakukan apa yang dilakukan laki-laki, namun mereka tetap membutuhkan
tenaga atau keahlian seorang laki-laki.
3.4 Peran Laki-Laki
Peran laki-laki pada dasarnya didalam komunitas motor yaitu memiliki peran
yang cukup dapat dihargai dan berat. Pada lazimnya perempuan beranggapan laki-
laki dalam komunitas motor adalah seseorang yang arogan, kasar, keras kepala,
pemarah, namun dalam hal ini laki-laki dimanapun dan siapapun pada dasarnya
tetap memiliki sifat dan tingkah laku dan kebiasaan yang baik dan ramah terlebih
terhadap yang lebih tua darinya dan dihormatinya, yang mampu menghargai dia,
dan terlebih terhadap lawan jenis nya. Namun, laki-laki yang memiliki kekuasaan
atau merasa dirinya sudah hebat atau banyak pengalaman serta memiliki tingkat
kesadaran moral , sosialisasi dan etika yang kurang yang dapat dikategorikan
sebagai laki-laki yang arogan.
Laki-laki juga memiliki peran yang cukup penting dan berat dalam berumah
tangga, didalam sebuah organisasi dan komunitas atau kelompok. Seperti halnya
didalam rumah tangga laki-laki memiliki peran sebagai kepala keluarga,
menafkahi, melindungi, menjaga , dan menuntun keluarganya kejalan yang benar
dan baik, karena keluarga dapat dikatakan baik tergantung siapa yang memimpin
keluarga tesebut. Sedangkan dalam sebuah komunitas dan kelompok peran laki-
laki sama halnya seperti peran dalam sebuah keluarga. Komunitas motor banyak
yang berlandaskan kekeluargaan oleh karena itu walaupun ada komunitas yang
Universitas Sumatera Utara
62
dipimpin oleh seorang perempuan, bukan berarti laki-laki didalam komunitas
tersebut lepas tangan, karena laki-laki tetapla penting menjadi pendamping
seorang perempuan.
Dalam komunitas juga laki-laki memiliki peran sebagai seorang pemimpin,
laki-laki juga mendapat peran sebagai seorang penjaga agar komunitas yang
dibentuk tidak dapat terpecah oleh hal apapun. Peran laki-laki juga berperan
penting dalam pada saat melakukan touring dimana otomatis laki-laki akan
menjadi pemimpin barisan, pengatur barisan dan penutup barisan karena fisik
laki-laki jauh lebih kuat dari laki-laki namun tidak menutup bagi perempuan yang
ingin menjadi ketiga bagian penting tersebut saat touring. Perempuan tetap dilatih
laki-laki agar memilik kemampuan untuk menjadi ketiga bagian penting touring
tersebut.
Selain menjadi pelatih, peran laki-laki yaitu menerima, atau mengkondisikan
tamu-tamu bikers yang datang dari luar kota agar tidak ada hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi jika dikondisikan oleh perempuan, dan peran laki-laki juga
menjadi orang yang mampu membuat kepercayaan diri para anggota perempuan
bahwa mereka sama, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan,
sehingga tidak ada terjadi ketimpangan dan anggota laki-laki mampu menjaga
anggota perempuan nya. Peran laki-laki dalam komunitas adalah hal yang penting,
dan dalam pembentukan moral dan etika agar para lady biker tidak dikatakan
perempuan nakal oleh orang lain.
3.5 Perilaku Perempuan
Universitas Sumatera Utara
63
Perilaku perempuan baik pada komunitas Rep. LABIBERS ataupun MOVI
atau bahkan ladies bikers yang lain memiliki perilaku yang berbeda sesuai dengan
peran yang mereka miliki. Perilaku mereka berbeda saat melakukan kegiatan-
kegiatan sosial dilapangan, berbeda saat sedang kumpul bersama anggota-anggota
komunitas motor yang lain seperti kopdar, nongkrong, dan lain sebagainya
mereka tampak lebih maskulin atau biasa disebut tomboy, dan juga pada saat
berada atau mengendarai sepeda motor nya masing-masing dengan berbagai
macam modifan nya masing-masing, yang juga sekalian menunjukkan diri mereka
melalui motor mereka.
Perilaku perempuan pun berbeda-beda pada saat sedang
melakukan forum atau diskusi di dalam internal komunitas mereka ataupun diluar
komunitas mereka, bagi perempuan yang menduduki sebuah jabatan penting
mereka menunjukkan perilaku yang jauh lebih berwibawa dan tegas layaknya
seorang laki-laki yang berada di depan melakukan sebuah forum dan mengambil
sebuah keputusan diantara para anggota laki-laki komunitas motor, dan tanpa
adanya ejekan atau cibiran dari anggota laki-laki sehingga membuat perempuan
nyaman berada pada posisi ataupun kedudukan sebagai ketua ataupun kedudukan
lainnya.
Perilaku hidup ladies bikers jugak tidak selalu menunjukkan kepada
masyarakat mengenai perilaku buruk saja, seperti merokok, minum-minum keras,
dan dunia malam karena sebenarnya perempuan pada komunitas ini bukanla
mengarah pada aktifitas atau kegiatan yang demikian, waulupun ada saja yang
mau mengikuti kegiatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
64
Pada komunitas motor ada dua jenis perilaku anggota komunitas yaitu
perilaku aktif dan perilaku tidak aktif. Perilaku aktif yaitu gaya hidup atau
perilaku yang tidak ingin melewatkan setiap kegiatan yang dilakukan kawan-
kawan komunitas nya terlebih anggota laki-laki, dia ingin selalu ikut dan tidak
mau ketinggalan seperti TOURING, modifikasi motor, gaya merokok dan lain
sebagainya. Perilaku tidak aktif adalah perilaku yang mengikuti kegiatan hanya
kegiatan penting saja seperti Kopdar, Touring Wajib, Bakti Sosial, dan lain
sebagainya, tidak mau mengikuti kegiatan yang menurutnya tidak penting, bahkan
banyak juga laki-laki yang melarang anggota perempuan nya untuk tidak
melakukan hal-hal yang bersifat negatif dan menjaga anggota perempuan dari
laki-laki yang bermaksud jahat atau mempunya niat yang tidak baik.
3.6 Fungsi Struktur Kepengurusan
Sama halnya dalam sebuah organisasi , bagi komunitas motor yang ingin tetap
eksis, dihargai, dan bertahan lama struktur kepengurusan dalam sebuah komunitas
memiliki fungsi/kegunaan, berikut penjelasannya.
1. Kejelasan Tanggung Jawab
Setiap anggota dari sebuah komunitas harus dapat bertanggung jawab
antar anggota satu sama lain, dan apa saja yang harus dipertanggung
jawabkan. Setiap anggota komunitas harus dapat bertanggung jawab
kepada pimpinannya jika ada kesalahan atau aturan yang dilanggar, dan
juga pimpinan harus mampu bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi
kepada anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
65
2. Kejelasan Kedudukan/Posisi
Kejelasan kedudukan pada komunitas artinya anggota atau seseorang yang
ada didalam sebuah komunitas dapat mempermudah dalam melakukan
koordinasi dan hubungan jika melakukan sebuah agenda kegiatan, sebab
ada keterkaitan mengenai sebuah posisi yang telah dipercayakan kepada
seseorang.
3. Kejelasan mengenai tugas
Kejelasan mengenai tugas sangat membantu dalam sebuah komunitas agar
komunitas dapat berjalan lancer, tidak sembarangan, dan memiliki nilai
positif dari apa yang mereka bentuk dan buat. Jadi, tidak hanya menjadi
peramai komunitas-komunitas motor dikota Medan.
Universitas Sumatera Utara
66
BAB IV
ADAKAH KETIMPANGAN GENDER dan ASPEK YANG
MEMPENGARUHI
4.1 Kebudayaan dan Gender
Gender seperti pengertiannya yaitu sifat-sifat pada umumnya yang melekat
pada laki-laki dan perempuan. Seperti perempuan lebih dikenal dengan lembah
lembut, cantik, keibuan, dan make up, dan lain sebagainya. Sementara laki-laki
dianggap kuat, kasar, rasional, keras, dan lain sebagainya. Perbedaan gender
antara manusia laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang panjang.
Pembentukan gender juga ditentukan oleh sejumlah faktor yang ikut membentuk
kepribadian tersebut, kemudian disosialisasikan, diperkuat dan bahkan di
konstruksikan melalui sosial atau kultural. Sehingga lama kelamaan sifat tersebut
melekat dan perbendaan gender dianggap sebagai kodrat antara tugas laki-laki dan
perempuan yang ditentukan berdasarkan sifat tadi. Proses selanjutnya perbedaan
gender dianggap suatu ketentuan Tuhan yang tidak dapat diubah sehingga
perbedaan itu dianggap sebagai kodrat.
Menurut Mansour Fakih (1996:12) Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah
menjadi masalah yang rumit dan besar selagi tidak menimbulkan dan melahirkan
ketidakadilan gender. Perbedaan gender selanjutnya melahirkan peran gender dan
perilaku gender yang sesungguhnya tidak menjadi itu sebuah masalah yang besar
jika tidak terjadi ketimpangan yang berakhir pada ketidakadilan gender. Peran
gender yang diterima, kemudian perilaku yang dilakukan sesuai dengan peran
tersebut diterima sebagai ketentuan social, dan diyakini sebagai sebuah kodrat.
Universitas Sumatera Utara
67
Ketimpangan sosial yang bersumber atau berdasarkan sebuah gender sangat
merugikan posisi perempuan dalam komunitas sosialnya. Akibat ketidakadilan
gender tersebut antara lain : 1) Marginalisasi perempuan, 2) Penempatan
perempuan pada subordinat, 3) stereotype perempuan, 4) kekerasan terhadap
perempuan, dan 5) beban kerja tidak proposional.
Masalah sulitnya membangun kesetaraan dan keadilan gender agar tidak
adanya terjadi ketimpangan gender baik melalui struktural maupun kultural tidak
mudah, dan tidak lepas dari lima hal tersebut yang disebutkan di paragraf diatas,
yang terus menerus berlangsung karena adanya terdapat legitimasi yang menjadi
hambatan dan tantangan dalam membangun dan membuat sebuah kesetaraan
gender dan keadilan gender. Sumber legitimasi yang dimaksud adalah : 1)
Legitimasi Sosial Budaya, 2) Peraturan Perundang-undangan dan kebijakan dan
program pembangunan yang masih bias gender.
1. Legitimasi Sosial Budaya
Dalam membahas peran dan juga status seorang laki-laki dan perempuan,
masyarakat pada umumnya mengenal dua bentuk budaya yaitu patriarkhi atau
patrilnieal dan matriarkhi atau matrilineal . Budaya patriarkhi atau patrilineal
dapat dilihat salah satu nya pada budaya Batak, yang lebih mengutamakan atau
mengunggulkan anak laki-laki dari pada perempuan, sedangkan budaya matriarkhi
atau matrilineal dapat ditemukan salah satunya pada budaya Minangkabau yang
lebih mengunggulkan anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Kedua
budaya tersebut sama-sama tidak ada yang menguntungkan kedua belah pihak
baik laki-laki ataupun perempuan karena salah satu memiliki status, peran,
Universitas Sumatera Utara
68
kekuasaan, wewenang, dan hak-hak yang lebih dominan dari jenis kelaminnya di
salah satu budaya tersebut.
Kondisi seperti itu dapat berdampak pada relasi salah satu jenis kelamin
dibudaya nya tidak setara, dan dapat saja terjadinya ketidakadilan social yang
berbasis gender dimasyarakat masing-masing budaya yang masih memegang
teguh prinsip budayanya, dan jika ditinjau dari analisis gender mencerminkan
adanya kesenjangan dan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan.
Demikian pula dengan upacara keagamaan sebuah buadaya yang didominasi laki-
laki ataupun perempuan karena dipandang tidak setara. Hal ini yang menjadi salah
satu pendudukung ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan, yang kemudian
menjadi ideology yang sulit dirubah.
Masuknya gender ke dalam masyarakat dengan budaya yang demikian
mengalami persoalan tersendiri, karena dianggap menghancurkan tatanan
kehidupan yang telah mapan. Realita kehidupan di masyarakat memang selalu
mengalami perubahan seiring dan seturut dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang juga semakin berkembang. Namun norma-norma yang berlaku
dalam sebuah masyarakat berkembang dengan proses yang lambat, yang artinya
masyarakat mengalami perubahan perilaku yang lambat yang berdampak pada
ketimpangan gender di masyarakat seperti kekerasan, peran mengenai pencarian
nafkah, perubahan status karena akses pendidikan telah terbuka untuk perempuan,
tetapi norma yang menyertai perubahan tersebut kurang adaptatif atau
menyesuaikan dengan perkembangan.
Universitas Sumatera Utara
69
2. Peraturan Perundang-Undangan, Kebijakan dan Program Pembangunan
Yang Masih Bias Gender
Pemerintah secara resmi telah menganut dan secara resmi pula menetapkan
atas persamaan antara perempuan dan laki-laki sebagaimana ditulis dalam UUD
1945 pasal 27. Ketentuan ini dibuat dan ditulis sebagai dasar untuk memberikan
akses, partisipasi, perhatian, dan kontrol bagi perempuan maupun laki-laki dalam
bidang ekonomi, bidang social, dan politik. Dan diharapkan dengan adanya
peraturan dan Undang-Undang ini dapat mengurangi bahkan menghapus
diskriminasi terhadap perempuan dan peningkatan status perempuan.
Antropologi dalam penerapannya selalu mengkaji dan meneliti mengenai
persoalan budaya yang terdapat dalam masyarakat. Budaya merupakan ide,
gagasan, sehingga memunculkan sebuah kegiatan artifact (Koenjaraningrat).
Kebudayaan merujuk dan mengarah kepada pengetahuan yang diperoleh, yang
digunakan orang untuk menginterpretasikan dan menyalurkan pengalaman
sehingga menghasilkan tingkah laku sosial (James Spreadly;terjemahan 2007:6).
Perilaku yang dimunculkan oleh seseorang merupakan hasil dari apa yang
didengar, dipelajari, lalu diterapkan dalam kehidupan sosial dan sehari-hari.
Budaya yang diteliti mengenai gender dan budaya itu adalah budaya patriarki
yang masih dominannya di dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia
membuat paham kesetaraan gender menjadi terhambat, karena lelaki masih
dipandang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum perempuan, dan laki-laki
merasa masih mempunyai kuasa terhadap perempuan. Dalam hal apapun budaya
patriarki tidak dibutuhkan terutama dalam hal proses sosialisasi maupun
pelaksanaan kesetaraan gender di dalam sebuah organisasi ataupun komunitas,
Universitas Sumatera Utara
70
karena hal tersebut akan membuat perempuan merasa di diskriminasikan,
diasingkan, dan membuat kaum perempuan tidak berkembang dan dibatasi akan
ruang geraknya.
4.2 Implementasi Gender di Komunitas
Implementasi menurut pengertian umumnya merupakan sebuah penerapan
akan kebijakan yang dibuat atau diputuskan. Menurut Van Meter dan Van Horn
(1975), dalam bukunya Leo Agustino(2006;139), mendefinisikan implementasi
sebagai: “tindakan-tindakan yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang
telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan”. Jadi dengan kata lain
implementasi mengarah kepada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme
suatau system. Ungkapan mekanisme mengandung makna bahwa implementasi
bukan hanya sekedar aktivitas, tetapi menjadi sebuah kegiatan yang sudah
terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma dan
pedoman untuk dapat mencapai tujuan kegiatan tersebut.
Pengimplementasian mengenai keadilan dan kesetaraan gender mengalir
begitu saja dan diterapkan karena kesadaran diri setiap anggota Komunitas
terlebih komunitas motor, dan tidak ada aturan yang mengatur hal mengenai
kesetaraan tersebut hanya saja kesadaran bahwa harus mampu melindungi yang
lemah dan membantu yang membutuhkan. Seperti yang diungkap EM:
“di Komunitas ini baik itu komunitas kami atau komunitas motor yang lain penyetaraan itu terjadi ya begitu aja, tanpa ada aturan atau semacam nya, karena kami paham akan kemampuan masing-masing, dan jika perempuan bergabung kami jauh lebih senang karena hobi semacam ini bukan hanya disukai laki-laki saja tetapi perempuan, dan kami harus jaga yang berbeda dari kami”.
Universitas Sumatera Utara
71
4.3 Faktor Pendorong Kesetaraan Gender di Komunitas
Perempuan merupakan makhluk suci, makhluk yang mulia dan mempunyai
peran yang mulia juga. Perempuan disatu sisi mampu berperan sebagai seorang
istri dan seorang ibu yang mengharuskan untuk selalu berada di rumah. Sudah
sepantasnya kita paham bahwa peran perempuan sebagai istri dan sebagai ibu
merupakan tugas dan peran yang sangatlah utama dan mulia. Dikatan begitu
karena seorang ibu(perempuan) yang melahirkan, merawat dan mendidik
pemimpin-pemimpin baru yang mungkin saja mampu merubah suatu hal. Di sisi
lain perempuan juga berperan di tengah-tengah lingkungan masyarakat sebagai
pemimpin untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Sebagai
bagian dari masyarakat memiliki peran dalam pembangunan bangsa juga tidak
dapat dipandang gampang, karena dengan cara pengajaran yang dilakukan oleh
perempuan merupakan sebuah cara pengajaran yang membedakan mereka dengan
kaum laki-laki.
Selama ini kualitas perempuan dinilai masih rendah, dimana hal itu
menunjukkan pula rendah nya perhatian dan kepedulian terhadap kaum
perempuan. Selain itu, dari banyaknya organisasi perempuan dirasa masih kurang
nya pembinaan dan pengkaderan dibidang keperempuanan. Keberadaan organisasi
ataupun komunitas yang berisikan perempuan sangat diperlukan karena banyak
sekali keuntungan dan manfaat yang diperoleh jika masuk atau bergabung
menjadi anggota dan bagian dari organisasi ataupun komunitas perempuan,
manfaat yang paling mendasar yang didapat adalah perempuan menjadi lebih
terbiasa untuk berbicara di depan umum, berani mengeluarkan pendapat dan
aspirasi nya, bisa saling bertukar informasi sesame perempuan dan pastinya
Universitas Sumatera Utara
72
menambah wawasan mengenai masalah-masalah perempuan dan dengan ikut
berpartisipasi dan bergabung dengan organisasi atau komunitas perempuan
diharapkan mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.
Kita harus melihat perempuan sebagai pendidik pertama dan yang utama.
Perempuan secara biologis akan menjadi seorang ibu. Hal tersebut sangat sensitif
dalam proses pertumbuhan generasi untuk berikutnya. Oleh karena itu perempuan
memiliki peran penting dan mulia, karena perempuan akan menjadi seorang
pendidik pertama dan utama, maka harus diupayakan agar ditingkatkan
kualitasnya, diberikan dorongan agar perempuan lebih berdaya, lebih mandiri,
lebih memiliki ketahanan fisik maupun psikis. Kondisi inilah yang akan diubah
dengan cara-cara yang terncana, terarah dan terpadu melalui peningkatan kualitas
perempuan serta adanya sebuah lembaga ataupun organisasi sebagai medianya.
Meningkatkan kualitas diri perempuan suatu hala yang sangat penting untuk
dilakukan guna mempersempit dan mengurangi ruang agar diskriminasi dan
ketidakadilan bagi perempuan itu tidak terjadi. Dalam membentuk kualitas diri
perempuan pastinya kita akan melihat dinamika tersendiri di dalamnya yang
terjadi di internal maupun eksternal yang nantinya menjadi tanggung jawab
bersama khususnya bagi kaum perempuan yang menginginkan dirinya selalu
dapat berada pada posisi yang setara dimata publik dengan laki-laki tanpa ada rasa
saling membedakan mengenai peran ataupun tugas. Hal ini pastinya bukanlah
sebuah pekerjaan yang mudah dan sangat dibutuhkan konsistensi maupun kerja
keras. Salah satu cara mendasar dan bisa dilakukan guna meningkatkan kualitas
perempuan disaat masih remaja ialah ikut berpastisipasi atau mengikut sertakan
Universitas Sumatera Utara
73
dirinya dalam organisasi ataupun komunitas-komunitas yang bersifat positif,
gunan meningkatkan kualitas diri baik dari keberanian, dan lain sebagainya.
Dengan kegiatan berorganisasi ataupun mengikuti komunitas-komunitas yang
ada berarti perempuan mempunya kesempatan untuk terlibat dalam proses
pembuatan kebijakan, dan juga perempuan dapat melakukan sesuatu hal yang dia
sukai tanpa adanya terhalang ruang gerak, sehingga membuat dia lebih percaya
diri dan yakin bahwa dia sama dengan laki-laki dan mampu melakukan hal yang
dilakukan laki-laki. Faktor-faktor umum yang biasanya mendorong atau
mendukung mengenai kesetaraan gender misalkan seperti Undang-Undang
tentang kekerasan terhadap perempuan, Undang-Undang tentang perlindungan
perempuan, dan kebijakan tentang perempuan.
Di dalam sebuah komunitas juga memiliki factor yang menjadi pendorong dan
pendukung mengenai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam
sebuah komunitas terlebih komunitas motor, yaitu :
A. Perlindungan dan Kesempatan Kepada Perempuan
Salah satu factor yang mendorong dan mendukung kesetaraan gender dalam
komunitas motor adalah adanya akses yang seimbang antara laki-laki dan
perempuan. Perempuan lebih dijaga didalam komunitas motor dan menjadi
sebuah tanggung jawab bagi anggota laki-laki untuk menjaga anggotanya yang
perempuan. Memberi kesempatan kepada perempuan untuk mencalonkan sebagai
seorang pemimpin tanpa ada diskriminasi.
Universitas Sumatera Utara
74
B. Perlindungan Hak
Dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dalam sebuah komunitas, dapat
dilaksanakan dengan member kesempatan yang sama kepada perempuan dalam
menyampaikan pendapat nya, dan pendapat perempuan dapat diterima dan
disetujui anggota lain pada saat melakukan atau membuat suatu forum.
C. Pemberian bantuan atau Pergntian Tugas
Dalam menghilangkan ketidakadilan gender atau diskriminasi, perempuan
diberikan kesempatan untuk melakukan hal yang ingin dilakukan dengan bantuan
anggota laki-laki. Ketika ingin melakukan perjalanan jauh perempuan diizinkan
membawa motor nya sendiri, dan dapat juga menjadi Road Captain atau
Pemimpin barisan yang palin depan, dan jika terjadi kerusakan yang tidak dapat
diatasi oleh perempuan , laki-laki dan membantu tanpa mengeluarkan kata-kata
yang mampu membuat perempuan merasa ditekan atau di diskriminasi.
Oleh karena itu ketika setiap anggota komunitas memiliki dan mendapatkan
hak yang sama tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, maka kesetaraan
gender akan tercipta, dan tidak aka nada yang merasa didiskriminasikan terlebih
bagi perempuan. Sehingga, perempuan lebih merasa nyaman, percaya diri, dan
merasa dihargai disebuah komunitas.
4.4 Faktor Penghambat
Faktor penghambat merupakan salah satu hal yang membuat orang merasa
dibatasi ruang geraknya, sehingga membuat orang terlebih dalam penelitian ini
kaum perempuan tidak berani untuk maju, atau tidak percaya diri menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
75
diri nya dan kebolehannya. Ada beberapa penghambat yang biasanya membuat isu
kesetaraan gender dalam sebuah komunitas sulit terlaksana, yaitu :
A. Merasa Tidak Mampu
Hal ini merupaka salah satu factor penghambat dalam kesetaraan gender di
komunitas motor. Para perempuan merasa tidak mampu melakukan apa
yang biasa dilakukan laki-laki, sehingga membuat mereka minder atau
tidak yakin, sehingga hanya berada dibelakang saja.
B. Kurang Bersosialisasi
Hal ini menjadi salah satu penghambat kesetaraan gender di komunitas,
karena antar sesame anggota komunitas baik internal maupun eksternal
akan membuka mindset kita, tetapi ada beberapa anggota baik itu laki-laki
ataupun perempuan yang tidak terbiasa bersosialisasi baik itu dengan
seniornya ataupun juniornya.
C. Hanya ikut-ikut
Ini yang menjadi salah satu penghambat kesetaraan gender, karena masih
ada perempuan yang hanya menjadi anggota, namun tidak aktif. Hanya
menjadi anggota yang hanya mengikuti kegiatan wajib saja seperti
KOPDAR, TORJIB dan itupun tidak sering, sehingga membuat mereka
hanya sebagai penghibur saja, dan mengakibatkan diskriminasi diantara
anggota.
D. Budaya
Faktor budaya dalam artian ini adalah budaya salah satu factor
penghambat dalam penyetaraan gender di dalam komunitas motor yang
peneliti lihat pada saat melakukan penelitian. Ada saja laki-laki yang
Universitas Sumatera Utara
76
terlalu kental atau memegang teguh budaya nya, yang sulit untuk
menerima bahwa perempuan setara dengan laki-laki, sehingga harus secara
perlahan dilakukan sosialisasi atau penerapan nya di dalam sebuah
komunitas motor.
4.5 Strategi Pendukung Kesetaraan Gender
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan sebuah cara atau upaya agar
bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai dan terlaksana.
Permasalahan perempuan senantiasa berkembang seiring dengan perubahan
dan perkembangan kondisi masyarakat. Demikian pula dengan perkembangan
pemikiran yang mengikuti kondisi zaman yang semakin kompleks sangat
dibutuhkan dalam menyikapi permasalahan tersebut. Oleh karena permasalahan
tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendasar, yang menuntut
keluasaan, ruang gerak dan pemahaman yang mendalam tentang peran dan fungsi
perempuan, yang pada gilirannya perempuan berkualitaslah dan mandiri yang
dapat menjawab segala permasalahan tersebut. Peran perempuan di Indonesia bisa
dikatakan sudah mengalami peningkatan, dan bertambah banyak. Sudah banyak
perempuan yang ikut berpartisipasi dalam sebuah organisasi ataupun komunitas
yang bahkan biasanya digeluti oleh laki-laki. Mereka sudah menunjukkan
eksistensi mereka para perempuan. Kebebasan berpendapat, menyalurkan aspirasi,
berorganisasi serta berekspresi di kalangan perempuan Indonesia mulai
berkembang.
Universitas Sumatera Utara
77
Beberapa langkah atau cara yang perlu dilakukan sebuah komunitas dalam
merumuskan atau merencanakan strategi-strategi sebagai pendukung kesetaraan
gender, yaitu :
1. Melakukan analisis atau mencari data mengenai calon anggota perempuan
yang ikut bergabung, atas dara atau latar belakang apa ingin ikut
bergabung dalam sebuh komunitas motor.
2. Melakukan cara-cara atau memotivasi dan meyakinkan anggota
perempuan bahwa di dalam komunitas semua sama, tidak ada perbedaan
agar anggota perempuan jauh lebih nyaman dan percaya diri.
3. Memilih strategi atau cara yang paling sesuai untuk menjadikan
perempuan lebih mandiri, dan kuat.
Dengan meningkatkan kesetaraan gender berarti memberikan akses dan
kontrol serta ruang gerak kepada anggota perempuan dalam hal pengambilan
keputusan ataupun melakukan sesuatu tanpa dibatasi. Anggota perempuan
dikatakan memiliki akses ketika mereka diberi hak yang sama dengan laki-laki
dan diperhitungkan pendapatnya dalam pengambilan sebuah keputusan. Setelah
diberi hak suara yang sama tanpa ada membedakan berarti perempuan akan
mampu mendapatkan kontrol, dan ruang gerak yang bebas, serta merasa dirinya
lebih diperhitungkan dan dianggap ada disekitar laki-laki. Ketika anggota
perempuan telah mendapatkan kontrol artinya perempuan tidak hanya sekedar
mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan sebuah
keputusan atau dalam sebuah agenda kegiatan, tetapi anggota perempuan dalam
sebuah komunitas juga mendapatkan manfaat dari keputusan yang juga ikut
berpartisipasi didalam nya. Dengan demikian kesempatan berpartisipasi dalam
Universitas Sumatera Utara
78
pengambilan keputusan belumlah cukup, masih diperlukan penyadaran tentang
gender terhadap anggota yang lain agar anggota perempuan dalam sebuah
komunitas motor merasa nyaman didalam nya.
Dengan adanya hak dan wewenang (kekuasaan) yang sama dengan laki-laki
dalam komunitas motor, adanya kesetaraan dalam kontrol dan pengambilan
keputusan, berarti relasi timpang dapat dihilangkan. Para anggota komunitas laki-
laki ditanyai mengenai pendapat perempuan dalam pengambiilan keputusan setiap
ada forum atau diskusi mengatakan bahwa pendapat yang dikemukakan oleh
anggota perempuan diterima, diperhatikan, dan menjadi pertimbangan, dengan
selagi pendapat tersebut dapat diterima akal sehat dan disertai dengan alas an yang
logis. Tapi kadang pendapat yang dikemukakan oleh anggota perempuan
dikembalikan kepada forum dan ditanyai persetujuannya kepada seluruh anggota.
Dan keputusan rapat atau forum biasanya tetap berada ditangan atau berdasarkan
keputusan ketua dari kesimpulan setiap pendapat yang diberikan.
Struktur yang ada pada setiap komunitas motor memang saat ini masih
didominasi oleh kaum laki-laki, namun dalam mekanisme sebuah komunitas yang
pada umumnya baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak dan kedudukan
yang sama , tidak ada saling membeda-bedakan gender. Laki-laki dan perempuan
diberi kebebasan dan hak yang sama untuk tampil, menunjukkan eksistensi nya,
dan bersaing dengan anggota laki-laki, bahkan mampu menjadi seorang ketua.
Tidak ada larangan bagi anggota laki-laki ataupun anggota perempuan untuk
menjadi ketua ataupun pemimpin atau menduduki jabatan-jabatan seperti humas
dalam sebuah komunitas, karena siapapun yang kelak mendapat jabatan akan tetap
menjalankan tugas dan wewenang nya sesuai dengan apa yang telah tercantum
Universitas Sumatera Utara
79
dan tertulis di AD/RT sebuah komunitas Politik di dalam hal komunitas ini
bukanla merujuk seperti kepada partai politik, lembaga eksekutf ataupun lembaga
legislatif dan bukan pula dalam hubungan kenegaraan. Berpolitik dalam sebuah
komunitas disini dimaksudkan adalah seperti strategi atau cara-cara yang
dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Terjadi persaingan dalam
memperebutkan kekuasaan ataupun kepemimpinan di dalam komunitas. Persoalan
mengenai kepemimpinan bukanla melihat dari gender ataupun jenis kelamin laki-
laki atau perempuan tapi sejauh mana seseorang mampu berkompetisi serta
memiliki kepercayaan diri dan semangat yang tinggi serta mampu dan siap
bertanggung jawab dengan apa yang diterima nya. Karena di dalam sebuah
komunitas motor juga memilik keyakinan dan statement, terlepas dari statement
tidak ada perbedaan gender di dalam komunitas motor ini juga berpendapat bahwa
setiap anggota atau member adalah pemimpin, sehingga setiap member atau
anggota pun bisa menjadi seorang pemimpin.
4.6 Reaksi Lingkungan Terhadap Lady Bikers
Sebelum peneliti menanyakan bagaimana anggapan atau reaksi masyarakat
mengenai lady bikers peneliti bertanya apakah masyarakat pada umumnya
mengetahui apa itu lady bikers. Kebanyakan masyarakat belum mengetahui apa
itu lady bikers terlebih para orang tua, namun kaum anak muda banyak yang
sudah mengenal lady bikers bahkan dunia motor karena juga sudah merupakan
salah satu gaya hidup dikalangan anak muda.
Reaksi Lingkungan atau masyarakat umum yang peneliti tarik dari setiap
anggapan yang ada untuk saat ini melihat lady bikers ini saat ini masih negatif,
Universitas Sumatera Utara
80
terlebih dipandangan para orang tua yang lebih banyak tidak menyetujui
perempuan bergabung dengan komunitas. Hal ini dikarenakan beberapa alas an
seperti pada kebanyakan perempuan yang mau keluar malam dan pulang larut
malam, terkadap tidak pulang atau menginap, dan berpergian jauh bersama teman
yang kebanyakan laki-laki, maka sebagai control social yang didapatkan dalam
masyarakat yang hanya memandang dari luar para lady biker sering mendapat
pemikiran jelek dari masyarakat, mendapat label sebagai “cew gak bener”.
Bahkan dari orang tua para lady bikers atau informan saya ada juga orang tua
mereka yang setuju mereka bergabung dengan komunitas dan menjadi lady biker.
Namun, ada juga respon positif dari masyarakat yang sudah mengenal atau
mengetahui mengenai komunitas motor dan lady bikers ini, dan mereka tidak
begitu terlalu menganggap bahwa mereka perempuan nakal. Respon positif
masyarakat terdapat salah satu nya bagi masyarakat bahkan orang tua yang juga
pernah bergabung dengan komunitas, dan orang tua para lady bikers yang
mendapat penjelasan tentang bagaimana komunitas motor itu sendiri, kegiatan
para lady bikers, dan lain sebagainya. Bahkan ada juga yang mendukung karena
para komunitas dan lady bikers ini mau melakukan sosialisasi mengenai
bagaimana cara berkendara yang baik, aturan-aturan lalu lintas kepada
masyarakat, dan melakukan bakti-bakti social ketika terjadi musibah, dan banyak
masyarakat yang melihat mereka dan kagum dengan para perempuan yang masih
bisa peduli terhadap sesama nya, walaupun mereka hanya perempuan yang
kebanyakan menganggap mereka tidak mampu dan nakal.
Universitas Sumatera Utara
81
4.7 Reaksi Lady Bikers
Reaksi lady bikers disini yang dimaksudkan oleh penulis adalah bagaimana
cara atau reaksi perempuan dalam menanggapi respon atau tanggapan masyarakat
yang menganggap mereka perempuan nakal, dan hal-hal buruk lainnya. Seperti
yang informan katakana yaitu EQ :
“Lady bikers itu gak salah, perempuan yang hobi motor dan jalan itu gak salah asal tau aturan dan dalam komunitas pasti diajarkan aturan dan moral, dan lady bikers itu gak menyalahi kodrat karena dia tetap ingat, tau kewajiban dia sebagai perempuan”.
Ada juga terkadang ucapan atau ungkapan bagi laki-laki atau kaum muda yang
menganggap mereka perempuan nakal, seperti yang diungkapkan NP :
“Ngapai peduli apa sama yang dibilang mereka terlebih laki-laki yang tau nya cumin komen, bukan mereka yang kasih kami makan dan kami bukan juga gak ngelakuin kejahatan, jadi apa yang jadi masalah?”
Respon atau cara yang sering atau biasanya dilakukan oleh para lady
bikers untuk menghilangkan atau menunjukkan bahwa biarpun mereka keluar
malam, nongkrong, pigi jauh dan apapun hal negative yang dituduhkan kepada
mereka, mereka bukan membalas dengan ucapan atau mendatangi masyarakat
langsung. Namun, mereka menghapus dan mengurangi pemikiran demikian
dengan melakukan kegiatan-kegiatan social yang berhubungan dengan bantuan
bencana, kemudia penyuluhan atau kegiatan sosialisasi mengenai safety riding,
dan cara mereka bermasyarakat yang berbeda ketika mereka di dalam komunitas.
Karena mereka tetap menghargai dan tahu mengenai tata karma karena di dalam
komunitas para perempuan juga diajarkan mengenai moral, dan etika bertindak
baik dijalan maupun dimasyarakat.
Universitas Sumatera Utara
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gender sering disamakan pengertiannya dengan jenis kelamin. Gender
merupakan perbedaan yang terciptakan oleh interaksi di masyarakat, oleh factor
sosial budaya yang panjang. Sedangkan jenis kelamin merupakan perbedaan
biologis yang tampak antara laki-laki dan perempuan yang dibawa dan sudah ada
sejak seseorang dilahirkan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah mengenai :
• Bagaimana Peran Perempuan dikomunitas motor
Peran perempuan di dalam komunitas motor, hampir sama halnya dengan
peran perempuan umum biasanya baik di dalam organisasi juga di dalam
lingkungan masyarakat, dan seperti sudah mendarah daging didalam diri seorang
perempuan. Perempuan mendapat peran dalam hal catat-mencatat, dalam hal
keuangan yang bersifat sensitif. Hal ini dapat dilihat didalam komunitas bahwa
perempuan banyak menjabat sebagai sekretaris dan bendahara dalam sebuah
komunitas motor karena menurut kaum laki-laki perempuan jauh lebih rapi,
teratur, dan teliti dibandingkan laki-laki.
Ada juga perempuan yang memiliki peran sebgai ketua dalam sebuah
komunitas, dan itu terjadi karena kaum laki-laki berharap perempuan itu dapat
Universitas Sumatera Utara
83
menjadi penengah dan pendingin jika terjadi ketegangan di dalam sebuah
komunitas motor, sehingga tidak terjadi perpecahan.
Sedangkan didalam komunitas peran laki-laki adalah dalam hal kegiatan
touring yang lebih bertanggung jawab terhadap anggota atau membernya yang
perempuan, dan juga memiliki peran dalam hal pengondisian bikers lain yang
datang dari luar kota, dan juga mengambil alih dalam hal kegiatan yang berat
yang belum tentu mampu dikerjakan oleh perempua sendiri.
• Adakah ketimpangan gender yang terjadi
Perbedaan antara kesetaraan dan keadilan gender yaitu kesetaraan lebih
condong terhadap peluang sedangkan keadilan gender lebih condong terhadap
tngkah laku laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender dan keadilan gender
seharusnya sama-sama ditegakkan dalam kegiatan apapun baik itu hal kecil
sedikitpun, agar tidak ada terjadi ketidakadilan dan ketimpangan gender terlebih
terhadap perempuan yang dianggap tidak mampu dan masih terlalu berpatok pada
budaya patriarki.
Namun, yang peneliti lihat di dalam penelitian ini bagaimana perempuan
dikomunitas motor yaitu, bahwa didalam komunitas motor ini tidak ada terjadi
ketimpangan gender antara laki-laki dan perempuan, tidak ada tindakan
pengasingan yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan, serta tidak ada
pengkotak-kotakan antara laki-laki dan perempuan, dan anggapan bahwa
perempuan tidak mampu, bahkan perempuan jauh lebih dihormati apalagi ketika
perempuan itu berani mengendari motor nya sendiri pada saat perjalanan jauh. Di
dalam komunitas semua sama, baik laki-laki atau perempuan didalam bahasa
komunitas dan bikers untuk mengurangi ketidakadilan dikatakan “Kita semua
Universitas Sumatera Utara
84
sama, kita semua satu aspal, satu tujuan, satu darah, adalah darah
BROTHERHOOD.
Beberapa faktor pendorong dan penghambat terjadinya kesetaraan gender
yang peneliti temukan pada saat penelitian. Berikut tujuan dari faktor pendorong
adalah untuk memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mampu
mengemukakan pendapat, dan tidak ada dibatasi ruang gerak yang terjadi kepada
perempuan dan memberikan kesempatan kepada perempuan jika ingin menjadi
ketua ketika forum. Faktor penghambat adalah kurangnya sosialisasi dan
kepercayaan diri dari anggota perempuan karena jauh lebih banyak laki-laki
dibangdingkan perempuan, namun di dalam komunitas kepercayaan diri itu akan
dibangun dan dibentuk.
5.2 Saran
Dengan adanya skripsi ini penulis mempunyai saran yaitu sebaiknya manusia
itusaling menegakkan kesetaraan gender, agar tidak ada sesuatu yang menjadi
permasalahan dalam kehidupan bersosial dan juga tidak ada ketimpangan yang
diterima oleh perempuan. Selama menjadi anggota komunitas dan melakukan
penelitian, penulis melihat bahwa laki-laki masih tetap memiliki peran yang berat
dan besar sehingga perlu peningkatan bagi anggota perempuan agar tetap setara
atau seimbang dengan laki-laki, dan bagi perempuan untuk menghilangkan rasa
kurang bersosialisasi dan rasa enggan dan kurang percaya diri karena jauh lebih
banyak laki-laki dibandingkan perempuan dalam komunitas motor.
Dan anggapan bagi masyarakat yang menganggap Lady Bikers tabu dan
bersifat negative perempuan memiliki berbagai alas an yang sudah
Universitas Sumatera Utara
85
dipertimbangkan sebelum dia bergabung dengan sebuah komunitas, ada yang
berawal dari hobi, sampai bahkan dari keluarga ataupun keturunan. Oleh karena
itu semua itu kembali ke diri kita masing-masing bagaimana memandang seorang
Lady Bikers, karena menjadi seorang Lady Bikers merupakan pilihan yang dipilih
sebagian kecil oleh perempuan sebagai kegiatan atau aktivitas nya.
Universitas Sumatera Utara
86
DAFTAR PUSTAKA
Spradley, James P.
2007. Metode Etnografi. Yogyakarta. Tiara Wacana
Fakih, Mansour
1996. Analisis GENDER & Transformasi Sosial. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Moore, HenriettaL.
1998. Feminisme dan Antropologi. Jakarta. OBOR.
Megawangi, Ratna.
1999. Membiarkan Berbeda?: Sudut Pandang Baru Tentang Relasi
Gender. Bandung. Mizan.
Abdullah, Irwan.
2001. Seks, Gender & Reproduksi Kekuasaan. Yogyakarta. Tawarang
Press.
Sutrisno, Edy.
2010. Budaya Organisasi. Jakarta. Kencana.
Murniati, A Nunuk P.
2004. GETAR GENDER. Magelang. Yayasan Indonesia Tera.
Bhasian, Kamla.
Universitas Sumatera Utara
87
2001. Memaham GENDER. Jakarta. Teplok Press.
Cahayani, Ati.
2003. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta. PT. Grasindo.
Sumber Internet :
http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-komunitas-dan-menurut-para-
ahli.html
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-komunitas-manfaat-komunitas-dan-
beberapa-pertimbangan-dalam-pembentukan-komunitas/
http://bilcjakarta.blogspot.co.id/2012/05/lady-bikers-bukan-cuma-pemanis-di.html
http://eprints.walisongo.ac.id/3968/3/104411031_bab2.pdf
http://ejournal.unesa.ac.id/article/8945/39/article.pdf
http://kabaroto.ac.id
https://gatotlaksono.wordpress.com/2012/10/26/perlunya peran laki-laki/
Universitas Sumatera Utara
Top Related