Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”MENU UTAMA
BAB I
(PENDAHULUAN)
BAB II
(PEMBAHASAN)
BAB III
(PENUTUP)
DAFTAR PUSTAKADonny Arlandy NIM 09021381419116
Shofi Salsabila NIM 09021381419068
Yopi Adi Purnomo NIM 09021381419098
Kelompok 4
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Latar BelakangIslam adalah agama rahmatal lil’alamin, yaitu suatu
agama yang memberikan kesejukan, kedamaian, keselamatan, dan
kesejahteraan tidak hanya kepada pemeluknya, tetapi juga kepada
umat lain, bahkan kepada seluruh makhluk dan alam semesta.
Indonesia mempunyai banyak kepulawan yang pastinya juga
mempunyai beraneka ragam agama dan budaya. Agama yang diakui
di negara indonesia adalah agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha,
Kristen Katolik dan Konghuchuprotestan. Dari ke-6 agama tersebut
kita harus rukun karena kita diciptakan sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain dari politik maupun material, maupun
spiritual. Tidak akan tercipta kesinambungan antar agama apabila
tidak terwujudnya kerukunan antar umat beragama. Masalah akan
terrus timbul dan perdebatan terjadi dimana- mana. Oleh karena itu
kerukunan sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Tapi
perlu dingat satu hal tentang paduan kita yaitu “lakum dinukum
waliyadin” ~ Bagimu agamamu dan bagiku agamaku. (Q.S. Al-
Kafirun: 6).
BAB I
(PENDAHULUAN)
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Rumusan Masalah• Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas pada
makalah ini adalah apakah yang dimaksud dengan kerukunan antar
umat beragama?
• Secara rinci akan di jabarkan sebagai berikut:
• Apakah yang dimaksud dengan kerukunan antar umat
beragama dalam kehidupan bermasyarakat?
• Apakah yang dimaksud dengan kerukunan antar umat
beragama menurut pandangan masyarakat dan islam?
• Apa saja kendala-kendala kerukunan antar umat
beragama?
• Apa faktor penyebab masalah kerukunan antar umat
beragama?
• Solusi Masalah Kerukunan Antar Umat Beragama juga?
• Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat
beragama?
• Bagaimana cara menjaga kerukunan antar umat
beragama?
BAB I
(PENDAHULUAN)
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
TujuanBAB I
(PENDAHULUAN)
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk membahas tentang
kerukunan antar umat beragama dan betapa pentingya
kerukunan antar umat beragama itu sendiri.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Pengertian Kerukunan Antar Umat
BeragamaKerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan
makna “baik” dan “damai”. Kerukunan umat bragama yaitu
hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi,
saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam
kehidupan masyarakat dan bernegara.
Kerukunan antar umat beragama berarti damai dan
tentram dalam berbagai perbedaan agama sehinnga tercipta
kesinambungan yang baik antar umat beragama. Ajaran Islam
menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong
(ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Kerukunan
dalam kehidupan akan dapat melahirkan karya – karya besar yang
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya konflik
pertikaian dapat menimbulkan kerusakan di bumi. Manusia sebagai
mahkluk sosial membutuhkan keberadaan orang lain dan hal ini akan
dapat terpenuhi jika nilai-nilai kerukunan tumbuh dan berkembang
ditengah-tengah masyarakat.
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam
Kehidupan BermasyarakatDalam kehidupan bermasyarakat kerukunan antar umat beragama
sangat diperlukan karena tidak menuntut kemungkinan bahwa orang
yang disekitar kita satu agama dengan kita. Tidak bisa dibayangkan
apabila tidak terciptanya kerukunan antar umat beragama pada
masyarakat sekarang ini, mungkin akan terjadi perang antar agama.
Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang
oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan
ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam
yang tidak boleh dicamputi pihak lain, tetapi aspek sosial
kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja sama yang baik. Kerja
sama antar umat beragama merupakan bagian dari hubungan sosial
antar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan
kerja sama dalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya
tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang
lingkup kebaikan. Hubungan yang baik antar umat beragama dapat
berdampak positif bagi pemuda penerus bangsa.
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Kerukunan Antar Umat Beragama
Menurut Pandangan IslamKerukunan dalam Islam diberi istilah “tasamuh” atau toleransi. Sehingga
yang dimaksud toleransi adalah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan
dalam hal akidah Islamiyah (keimanan), karena akidah telah digariskan
secara jelas dan tegas dalam Alqur’an dan Hadits.
Selain itu islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara
karena pada hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah,
merupakan salah satu ajaran yang pada hakikatnya bukan bermakna
persaudaraan antara orang-orang Islam, melainkan cenderung memiliki
arti sebagai persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau
persaudaraan yang bersifat Islami.
Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas
disebutkan dalam Alqur’an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan
adalah dalam masalah akidah dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial,
puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-
Nya dalam surat Al Kafirun: 6, yang artinya: “Bagimu agamamu, bagiku
agamaku”.
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Kendala- Kendala Kerukunan Umat
Beragama1. Rendahnya Sikap Toleransi
Menurut Dr. Ali Masrur, M.Ag, salah satu masalah dalam
komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya di Indonesia, adalah
munculnya sikap toleransi malas-malasan (lazy tolerance) sebagaimana
diungkapkan P. Knitter. Sikap ini muncul sebagai akibat dari pola
perjumpaan tak langsung (indirect encounter) antar agama, khususnya
menyangkut persoalan teologi yang sensitif. Sehingga kalangan umat
beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan.
2. Kepentingan Politik
Faktor Politik, Faktor ini terkadang menjadi faktor penting
sebagai kendala dalam mncapai tujuan sebuah kerukunan anta umat
beragama khususnya di Indonesia, jika bukan yang paling penting di antara
faktor-faktor lainnya
3. Sikap Fanatisme
Di kalangan Islam, pemahaman agama secara eksklusif juga
ada dan berkembang. Bahkan akhir-akhir ini, di Indonesia telah tumbuh dan
berkembang pemahaman keagamaan yang dapat dikategorikan sebagai
Islam radikal dan fundamentalis, yakni pemahaman keagamaan yang
menekankan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran
agama seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat.
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Faktor Penyebab Masalah Kerukunan
Antar Umat Beragama
• Sikap prasangka stereotype etnik dan dijiwai oleh
suasana persaingan yang tajam
• Penyiaran agama yang ditujukan kepada
kelompok yang sudah menganut agama
• Penyendirian rumah beribadah, pendirian rumah
ibadah kelompok minoritas ditengah kelompok
mayoritas juga dapat mengganggu hubungan
antar umat beragama, keyakinan yang bersifat
mutlak ini menimbulkan penolakan yang bersifat
mutlak pula terhadap kebenaran agama lain yang
diyakini oleh pemiliknya sebagai kebenaran
mutlak.
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Manfaat Kerukunan Antar Umat
Beragama
1. Terciptanya suasana yang damai dalam
bermasyarakat
2. Toleransi antar umat Beragama
meningkat
3. Menciptakan rasa aman bagi agama –
agama minoritas dalam melaksanakan
ibadahnya masing masing
4. Meminimalisir konflik yang terjadi yang
mengatasnamakan Agama
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Cara Menjaga Kerukunan Antar Umat
Beragama a) Menjunjung tinggi toleransi antar umat Beragama di
Indonesia. Baik yang merupakan pemeluk Agama yang sama,
maupun dengan yang berbeda Agama.
b) Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan
tanpa melihat status orang tersebut. Jangan melakukan
perlakuan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat
mereka membutuhkan bantuan.
c) Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa
yang mereka anut.
d) Bila terjadi masalah yang membawa nama agama, tetap
selesaikan dengan kepala dingin dan damai, tanpa harus
saling tunjuk dan menyalahkan. Para pemuka agama, tokoh
masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan peranannya
dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak merugikan pihak
– pihak manapun, atau mungkin malah menguntungkan
semua pihak. Hal ini diperlukan karena di Indonesia ini
masyarakatnya sangat beraneka ragam.
BAB II
(PEMBAHASAN)
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Kesimpulan
Kerukunan umat bragama yaitu hubungan
sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling
menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan
kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara.
BAB III
(PENUTUP)
Kesimpulan
Saran
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Saran
Jagalah dan tingkatkanlah toleransi yang tinggi antar
umat beragama. Jangan jadikan perbedaan sebagai
masalah, tapi jadikanlah perbedaan sebagai suatu
kelebihan untuk saling melengkapi menuju kehidupan
yang lebih baik. 1 hal yang perlu diingat oleh kita yaitu
“lakum dinukum waliyadin” ~ Bagimu agamamu dan
bagiku agamaku. Q.S. Al-Kafirun: 6
Sudah saatnya bukan perbedaan lagi yang kita cari atau
yang kita bicarakan, tapi persamaanlah yang seharusnya
kita cari karena dari persamaanlah hidup ini akan saling
menghargai, menghormati dan selaras. Lewat persamaan
kita bisa jalin persaudaraan dan mempererat tali
silahturahmi, dengan begitu akan tercipta kerukunan
dengan sendirinya.
BAB III
(PENUTUP)
Kesimpulan
Saran
Universitas Sriwijaya
Palembang Pendidikan Agama Islam
Teknik Informatika Bilingual “B”
Top Related