8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
1/24
Keracunan Pestisida / Insektisida
Pestisida yang paling banyak digunakan di
Indonesia :
1. Chlorinated Hydrocarbon Pesticides
(CHP)
2. Organofosfate Pesticides (OFP)
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
2/24
Dosis lethal akut oral beberapa CHP pada
manusia
CHP dalam larutan
minyak
Dosis lethal akut oral
DDT
Dieldrin
AldrinEndrin
Thiodan (Endosulfan)
10 20 gram
1,5 3 gram
1,5
3 gram0,5 1 gram
10 20 gram
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
3/24
I. Keracunan gol. CHP
Efek farmakologik
Perangsangan SSP side of action
batang otak, serebelum, kortex serebri
Mekanisme kerjabelum jelas.
Binatang percobaan (tikus)
menghambat kerja enzim
adenosin trifosfat pada ujung saraf
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
4/24
Toksikologi
Tidak larut dalam air
Larut dalam kerosene, vegetable oils,
alkohol dan benzene
Dapat diserap :
Per oral
Inhalasi
Per kutan / kulitEfek kumulasi terutama DDT
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
5/24
Gejala keracunan
Keracunan Kronik Pegawai gudang penyimpanan
Penyemprot
Petani
Dsb
Disini mode of entry :
- traktus respiratorius
- kulit
- oral
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
6/24
Gejala keracunan kronik : gejala aspesifik
1. Nyeri kepala
2. Insomnia
3. Pusing
4. Sukar konsentrasi pikiran5. Nausea
6. Anemia aplastik
Kematian oleh karena nekrosis hati
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
7/24
Keracunan akut1. Muntah-muntah
2. Nyeri perut berak-berak 1
2 jamsesudah keracunan
3. Parestesia pada bibir, lidah dan muka
4. Malaise, nyeri kepala, nyeritenggorokan
5. Tremor, ataxia
6. Keadaan berat : kejang tonik klonikkoma, parese
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
8/24
7.Keadaan sangat berat DDT
menyebabkan sensitisasi jantung
terhadap epinefrine endogen fibrilasiventrikelkematian
8.Kematian terjadi karena respiratory arrest
oleh karena kelumpuhan medulla
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
9/24
Diagnosis
Anamnesis
Laboratorium
Thin layer chromatographyInfra red spectrophotometry
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
10/24
Penatalaksaan
Umum1. Mode of entry per kutan (kulit) :
a. cuci baik-baik dengan air banyak dansabun
b. pakaian ditanggalkan
2. Mode of entry per oral :a. Dimuntahkan korek dinding
belakang faring dengan jari / spatel
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
11/24
b. Memberi larutan garam dapur
sebanyak 1 sendok makan penuhdalam segelas air hangat
Bila penderita tidak sadar, tidak boleh
merangsang muntah karena bahayaaspirasi
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
12/24
3. Tindakan lanjut bilas lambung dengan
air. Dapat dikerjakan bila racun berada
dalam lambung < 4 jam
4. Laxans melalui kateter sulfas
magnesicus defekasi
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
13/24
Khusus :
Antidotum khusus : (-)Terapi simptomatik
1. kejang-kejang anoksia beri O2
2. pemberian anti konvulsan
dosisprofilaksis (dosis kecil) luminal
3. penderita dirawat observasi 24 jam
oleh karena dapat timbul kejang
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
14/24
II. Keracunan golongan OFP
OFP : persenyawaan yang tergolong
anticholinesterase seperti prostigmin,
physostigmin, diisoprophylfluorophosfat
(DFP) dan gas perang
OFP diserap :
Per oral
Inhalasi
Kulit sehat
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
15/24
Dosis lethal akut pada manusia
OFP Dosislethal
Chlorothion
DiazinonDiisopropylfluorophosphat (DFP)
Malathion
Metacide
Ocramethylpyrophosphoramide (OMPA)
Parathion
Tetraethyl pyrophosphat (TEPP)
1 gram
1 gram100 mg
1 gram
300 mg
20 mg
100 mg
20 mg
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
16/24
III. Keracunan selain OFP dan CHP yaitu
golongan Carbamat (kerjanya analog
dengan OFP) :
- Carboryl
- Baygon- Carbamult
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
17/24
Efek Farmakologik
1. Golongan yang menghambat enzym
cholinesterase in vitro
2. Golongan yang berpengaruh sedikit sekali
atau tidak ada sama sekali terhadap
enzim cholinesterasemasuk ketubuh
inhibitor
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
18/24
Gejala keracunan
Akut
1. Muskarinik
2. Nikotinik
Kronis
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
19/24
I. Gejala Muskarinik
1. Hipersekresi kelenjar
- Keringat - sal. napas
- Airmata - sal. cerna
- Air liur
2. Nausea, muntah, nyeri perut, diare,
inkontinensia alvi & urinae3. Bronkokonstriksi
4. Miosis
5. Bradikardi6. Hipotensi
(pada keracunan parathion hipertensi)
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
20/24
II. Gejala Nikotinik
1. Twitching dan fasciculation otot
bergaris
2. kelemahan otot
Disamping itu, dapat ditemukan gejala sentral :
- ketakutan - mengantuk
- gelisah - konvulsi
- insomnia - gangguan napas
- tremor - gangguan sirkulasi
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
21/24
Penyebab kematian
kegagalan pernapasan (asfiksia) karena : Sekresi bronkial
Spasme otot-otot bronkial
Kelumpuhan otot-otot pernapasan dan pusat
pernapasan
Kegagalan kardiovaskuler akibat :
Bradikardi
Cardiac arrest
Kelumpuhan pusat vasomotor
Gejala keracunan OFP timbul - 6 jam
Carbamat sangat cepat
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
22/24
Diagnosis
Anamnesis
Gejala-gejala klinik
Laboratorium : pemeriksaan Kadar kolinesterase dengan paperstrips atau
tintometer
Kadar fosfatester dengan TIC atau gas
chromatography
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
23/24
Penatalaksaan
1. Perbaiki pernapasanPembersihan
jalan napas, oksigenasi dan napas
buatan
2. OFP mengenai kulit pakaian terkena
dilepas, kulit dicuci dengan banyak air
dan sabun
3. Keracunan oral muntahkan bila
penderita sadar
8/13/2019 Keracunan Pestisida Dan Insektisida
24/24
4. Beri antidote khusus ;
a. atropin: 0,015 0,05 mg / kgBB IV atau IM
diulangi setiap 5
10 menit sampai timbulgejala atropinisasi, kemudian dosismaintenance 5 10 hari
b. Pralidoxineatau 2 PAM (pyridine
Aldoxine Methiodide)dosis anak kecil 25 50 mg / kgBB
> 12 tahun : 0,5 1 gram
diberikan IV pelan-pelan atau IVFD,dapat di ulangi 1 2 jam kemudian
Top Related