KEBIJAKAN PROGRAM PERAWATAN METODE KANGURU/KMC DI RSNs. Brewijaya Psik stikes husada jombang
Pendahuluan Kondisi di Indonesia saat ini : Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu 34/1000 KH (SDKI 2007) Target RPJMN Depkes 2004-2009 AKB turun menjadi 26/1000 KH Berdasarkan SKRT 2001 sebanyak 47% bayi meninggal saat neonatal
PendahuluanPenyebab kematian neonatal di Indonesia (SKRT, 2001) : 1. Prematuritas & BBLR (29 %) 2. Asfiksia Neonatorum (27 %) 3. Pemberian makan (10 %) 4. Tetanus Neonatorum (10%) 5. Lainnya (13 %) Perlu intervensi dr Pel dasarRujukan
VISI DEPKESMasyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat
MISI DEPKESMembuat Rakyat Sehat
GRAND STRATEGI DEPKES 2005-20091. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas 3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan 4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
VISI DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK
PELAYANAN MEDIK PRIMA 2010
TERWUJUDNYA PELAYANAN MEDIK PRIMA DI SARANA YANKES STRATA I, STRATA II, STRATA III (RUMAH SAKIT)
RUMAH SAKITAdalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang dilaksanakan selama 24 jam melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat/pelayanan darurat dan pelayanan tindakan medik serta dapat sebagai tempat pendidikan,pelatihan tenaga kesehatan dan penelitian.
Kebijakan Perumahsakitan1.
4.Peningkatan akses dan keterjangkauan upaya pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kls III di RS pemerintah dan RS Swasta yg ditunjuk 5. Penerapan UU Praktek Kedokteran 6. Peningkatan Pelayanan PONEK di RS 7. Kebijakan dlm penanaman modal asing diarahkan utk meningkatnya mutu pelayanan & SDM di RS
Kebijakan Perumahsakitan8. Peningkatan pelayanan rujukan diarahkan utk meningkatkan peran serta RS dlm penurunan AKI dan AKB serta kesiapan RS sbg tempat rujukan penyakit tdk menular dan penyakit HIV/AIDS, AI, DBD dll 9.Peningkatan mutu diarahkan melalui standarisasi/ pedoman, perizinan dan akreditasi RS 10.Kebijakan perizinan RS dilaksanakan mll pembagian kewenangan dengan tetap memperhatikan kerangka NKRI * Izin mendirikan oleh Dinkes Kab/Kota * Izin penyelenggaraan sementara oleh Dinkes Prop * Izin penyelenggaraan tetap oleh Depkes
Kebijakan Perumahsakitan11.Kebijakan akreditasi RS: semua RS minimal harus terakreditasi untuk 5 pelayanan (Administrasi & Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat darurat, Keperawatan dan Rekam Medik) 12.RS wajib melaksanakan : * Pelayanan Gakin di Kls III RS * Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu & anak * Peningkatan Pelayanan life saving (IGD, ICU, ICCU) * Peningkatan pelayanan kesehatan penunjang (lab, bank darah, radiologi dan anestesi) * Pengembangan dan peningkatan profesionalisme SDM
Program RS Sayang Ibu & Bayi (RSSIB) Kesehatan bayi juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu Merupakan bagian dari program Safe Motherhood sejak tahun 2001 Data tahun 2006: hanya 149 RS dari 1292 RS (11,53%) yg menjalankan RSSIB Perkembangan teknologi kesehatan memperkaya pengembangan RSSIB
10 Langkah Menuju RSSIB1. Kebijakan tertulis ttg Manajemen yg mendukung yan ibu & bayi trmsk ASI Eksklusif & Perawatan Metode Kanguru/KMC utk BBLR 2. Pel Antenatal trmsk Konseling kes maternal & neonatal 3. Persalinan bersih & aman, inisiasi menyusu dini & kontak kulit ibu-bayi 4. Pelayanan Obstetrik & Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 5. Pel Nifas & Rwt Gabung adekuat, ibu menyusui yg benar, pel neonatus sakit
10 Langkah Menuju RSSIB6. Pel rujukan dua arah & membina jejaring rujukan dgn sarkes lain 7. Pel imunisasi bayi dan tumbuh kembang 8. Pel KB trmsk Pencegahan & Penanganan kehamilan yg tdk diinginkan serta Keseha-tan reproduksi lainnya 9. Audit maternal & perinatal RS sec periodik dan tindak lanjut 10. Pemberdayaan kel pendukung ASI dlm tindak lanjut pemberian ASI eksklusif dan PMK
Perawatan Metode Kanguru Tujuan : Menurunkan mortalitas & morbiditas BBLR Pelaksanaan terdiri dr 5 langkah : 1.Skin to skin contact 2.kangaroo position 3.Nutrition Supplementation (Breast Feeding, Breast Milk) 4. Supporting & 5.Discharge
Main issue diagram 1
Pengembangan Program KMCKebijakan dan support program
Intervensi u.Peningkatan kinerja
Intervensi u.Perubahan behaviour
Monitoring and Evaluation
Kebijakan & Program SupportPusatKebijakan : -Pokja KMC -Pedoman Pelayanan KMC -Buku Kesehatan Ibu dan Anak Regulasi : -SK Menkes/Dirjen Yanmed Pengembangan/pemantapan KMC di 4 RS Pendidikan (RSCM, Sutomo, Sarjito, Wahidin) -SK Direktur ttg Pel Tim Terpadu KMC -SOP KMC (Pemberian ASI Eksklusif/Breast Feeding dan Breast Milk, Perawatan Metode Kanguru (PMK), Perawatan BBLR, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Imunisasi Bayi dll) -Sistem RR -Pedoman Pelayanan Medis Bayi Berat Lahir Rendah -Pedoman Asuhan Keperawatan Bayi Berat Lahir Rendah
Rumah Sakit
Profesi
Intervensi pengembangan kinerja Untuk Tenaga Kesehatan,jajaran struktural Institusi (Sosialisasi Pedoman,Bimbingan teknis/pelatihan tehnis)
Intervensi u.perubahan behaviour Keluarga pasien Petugas kesehatan (Konseling/Edukasi/praktek)
Monitoring and Evaluation Pencatatan pelaporan kualitas layanan Pemanfaatan layanan (rujukan) Kinerja Perubahan behaviour Support dari tenaga kesehatan
Pedoman Pelayanan KMCDasar : Penapisan HTA Isi : Falsafah Pelayanan Pengorganisasian, SDM (ketenagaan + kompetensi ) Patient Safety Persyaratan min fasilitas (bangunan, prasarana, peralatan, obat dan alkes) Konsep,Prosedur + Alur pelayanan pasien Algoritma Pola tarif dan Sistem pembiayaan Model Implementasi PMK Asuhan Keperawatan dan Konseling,pemberian nutrisi Pencatatan dan pelaporan Evaluasi dan pengendalian mutu Sistem rujukan Pembinaan dan pengawasan Pengembangan pelayanan
Ruang LingkupPerawatan Pelayanan Berat Lahir bernapas Metode Kanguru adalah kesehatan Bayi dengan Rendah (BBLR) yang dapat spontan di sarana kesehatan berupa Ruang Rawat Bayi Baru Lahir, NICU, High care, Ruang Rawat/Klinik PMK, dan di rumah yang dilakukan oleh ibu dengan pengawasan dan bimbingan tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, konselor)
Perawatan Metode Kanguru (PMK) : perawatan untuk bayi lahir prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin contact). (WHO)
FalsafahSesuai dengan isi Deklarasi Bogota tentang Perawatan Metode Kanguru tahun 1998 : Perawatan Metode Kanguru harus menjadi hak dasar bagi bayi baru lahir Perawatan Metode Kanguru harus menjadi bagian integral dari manajemen BBLR dan bayi normal, dalam berbagai kondisi dan pada semua tingkat pelayanan di semua negara
Program PMKterdiri atas kangaroo kangaroo kangaroo kangaroo empat komponen yaitu : position nutrition discharge support.
Struktur Organisasi di dalam RSDirektur Utama
Dir. Pelayanan
Dir. Umum & Keuangan
Dir. Penunjang
Dep. Anak Divisi Perinatologi Unit PMK
Dep. Obsgyn
Keperawat an & Gizi
Administrasi & Keuangan
Pelayanan Medis
Struktur Organisasi di luar RSKlinik/ Unit PMKdi luar RS
PJ Pelayanan Medis PJ Keperawatan dan Gizi
PJ Administrasi & Keuangan
Sumber Daya Manusia Dokter Spesialis Obsgin & Anak Dokter Ahli lain Dokter Umum Perawat Bidan Tenaga khusus (Konselor menyusui) Dibantu ibu bayi & keluarga (Ayah, nenek dll)
Fasilitas & Sarana di RS Ruangan :poli, NICU, Intermediate, High Care,conseling room,kulkas Alat : Incubator, Ventilator, CPEP, O2, Infus pump, Resusitasi bayi dll Obat habis pakai : Vit K1, cairan, antibiotika, antiseptik, vaksin, dll Gendongan bayi
Persyaratan Minimal Peralatan Penggendong Topi bayi/kaos kaki Timbangan Pengukur lingkar kepala/panjang badan Termometer low reading Stetoskop Stopwatch/jam Peralatan resusitasi dasar & Oksigen set Formulir pencatatan Media informasi : leaflet, brosur, video
Pola Tarif Biaya sendiri (Out of Pocket) Asuransi : Askes Gakin : Jamkesmas Pemda/APBD : Jamkessos Perusahaan
Konsep pelayanan Komprehensif (promotif,preventif,curatif,rehabilitatif ) Hospital based dan community based Harus integrasi dengan pelayanan yg ada Semua tindakan harus terdokumentasi PMK utamanya merupakan intervensi perawatan dengan dukungan medis
Alur Pelayanan PasienUGD/Poliklinik Ruang bersalin
NICU
Special Care
Ruang Rawat PMK
(Level III)
(Level II)
(Level I)
Discharge
Rumah
Poliklinik/Puskesmas/ Polindes/Poskesdes
Patient Safety Untuk pencegahan infeksi nosokomialUniversal precaution yang ketat (pasien, staf, ibu) Keluarga pasien diajarkan utk memelihara higiene pribadi terutama cuci tangan & mandi sebelum PMK
Pencatatan & PelaporanPencatatan : Lembar Observasi bayi Catatan harian BB bayi Lembar penilaian kesiapan pulang Pelaporan : Waktu pelaksanaan PMK Tipe PMK : intermitten/continue Masalah/kendala yg dihadapi
ASUHAN KEPERAWATANa. Edukasi kepada ibu b. Konseling c. Pelaksanaan PMK : Posisi bayi Nutrisi dengan pemberian ASI Dukungan (support) Pemulangan (discharge) : 1. Bayi dlm kondisi baik 2.Bayi minum dgn baik 3.BB bayi bertambah 4.Ibu mampu merawat bayi dan datang utk follow up
ASUHAN KEPERAWATAND. Monitoring Kondisi Bayi :
Tanda vital BB bayi Panjang badan & lingkar kepala Predischarge score Jejas paska persalinan Skrining BBL Tumbuh kembang bayi E. Monitoring kondisi ibu : Tanda vital Involusi uteri Laktasi Perdarahan post partum Luka operasi Luka perineum F. Penanganan & pencegahan penyakit
Sistem Rujukan Konsep rujukan : upaya pelimpahan tanggung jawab dan wewenang secara timbal balik untuk menciptakan pelayanan kesehatan paripurna.
Rujukan dapat terjadi dari unit PMK di luar RS, atau unit PMK di RS ke RS lain dengan kelas rujukan lebih tinggi. Kapan dirujuk? Ibu diajarkan mengenal tanda bahaya : apnea, sulit nafas, sulit minum, kulit teraba dingin, diare, kejang, kulit menjadi kuning. Apabila pertolongan pertama tdk berhasil anjurkan ibu mencari pertolongan pada nakes terlatih dan cara membawa bayi dlm kondisi PMK.
Pembinaan dan PengawasanTujuan : 1. Meningkatkan mutu pelayanan 2. Pengembangan jangkauan pelayanan
3. Peningkatan kemampuan kemandirian pelayanan
Pengawasan mencakup : Manajemen (termasuk kompetensi SDM)
Teknis medis dan keperawatan Sarana dan prasarana
Keamanan dan keselamatan pasien/klien
PROGRAM PMK 2007-2015KegiatanPenapisan HTA Pemantapan 4 rs pddk Pedoman Sosialisasi Modul Pelatihan MONEV08 09 10 11 12 13 14 15
x x x
x x x x
x x x
x
x
x x x
x x
PenutupProgram KMC telah terbukti dapat mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan inkubator di sarana kesehatan, dan menggantikannya dengan kehangatan dan kasih sayang ibu
Top Related