KEBIJAKANKEBIJAKANDIREKTORAT PEMBINAAN DIREKTORAT PEMBINAAN
TK DAN SDTK DAN SDTAHUN 2008TAHUN 2008
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAHDIREKTORAT PEMBINAAN TK DAN SD
TAHUN 2008
VISI PENDIDIKAN NASIONALVISI PENDIDIKAN NASIONAL
Mewujudkan sistem pendidikan Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia semua warga negara Indonesia
agar berkembang menjadi manusia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang menjawab tantangan zaman yang
selalu berubahselalu berubah
MISI PENDIDIKAN NASIONAL(1)(1) mengupayakan mengupayakan perluasan dan pemerataanperluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu
bagi seluruh rakyat Indonesia; bagi seluruh rakyat Indonesia;
(2) meningkatkan (2) meningkatkan mutu pendidikanmutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional, dan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional, dan internasional;internasional;
(3) meningkatkan (3) meningkatkan relevansi pendidikanrelevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global; dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global;
(4) (4) membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuhmembantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
(5) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan (5) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan pembentukan kepribadian yang bermoralkepribadian yang bermoral; ;
(6) meningkatkan (6) meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitaskeprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global; dan nasional dan global; dan
(7) mendorong (7) mendorong peran serta masyarakatperan serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesiaotonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sekolah yang Asri dan nyaman Sekolah yang Asri dan nyaman
untuk belajaruntuk belajar
Pendidikan Pendidikan merupakanmerupakan usaha sadar dan terencana usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajarandan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyamengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilanmulia, serta keterampilan yang yang diperlukan dirinya, masyarakat, diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. bangsa dan negara.
Fungsi dan tujuan Pendidikan Fungsi dan tujuan Pendidikan NasionalNasional
Pendidikan nasionalPendidikan nasional berfungsiberfungsi :: mengembangkan kemampuan dan mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,kehidupan bangsa, bertujuanbertujuan untuk berkembangnya potensi untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawabdemokratis serta bertanggung jawab
TUJUAN PENDIDIKANTUJUAN PENDIDIKANTINGKAT SATUAN PENDIDIKANTINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
1.1. Tujuan pendidikan dasarTujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,ahlak kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,ahlak mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.2. Tujuan pendidikan menengahTujuan pendidikan menengah umum umum adalah meningkatkan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.lebih lanjut.
3.3. Tujuan pendidikan menengah kejuruanTujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan adalah meningkatkan kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Siswa yang aktif,gembira dan bersemangat
3 PILAR KEBIJAKAN POKOK PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan
Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Keluaran Pendidikan
Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik Pengelolaan Pendidikan.
Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan
Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Keluaran Pendidikan
Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik Pengelolaan Pendidikan.
MUTU PENDIDIKAN MUTU PENDIDIKAN DIMAKSUDKAN SEBAGAIDIMAKSUDKAN SEBAGAI
MUTU LAYANAN PENDIDIKAN KEPADA MUTU LAYANAN PENDIDIKAN KEPADA MASYARAKAT,KHUSUSNYA SISWA DI MASYARAKAT,KHUSUSNYA SISWA DI
SEKOLAHSEKOLAH MUTU MENGANDUNG MAKNA DERAJAT MUTU MENGANDUNG MAKNA DERAJAT
/ TINGKAT KEUNGGULAN SUATU / TINGKAT KEUNGGULAN SUATU KINERJA ATAU UPAYA, BAIK YANG KINERJA ATAU UPAYA, BAIK YANG
NYATA MAUPUN TIDAK NYATA MAUPUN TIDAK ( TANGIBLE DAN INTANGIBLE)( TANGIBLE DAN INTANGIBLE)
Guru selalu meningkatkan kompetensi bersama di KKG
STRATEGI PENUNTASAN WAJAR(SD/SDLB, MI/SALAFIYAH ULA )
KOMPONEN S T R A T E G I
AKSES • Meningkatkan APM melalui program penurunan angka putus sekolah, mengulang kelas dan menaikan kelulusan siswa SD.
• Menurunkan disparitas partisipasi siswa dengan meningkatkan perhatian pembangunan infrastruktur di Kabupaten dari pada di Kota
• Meningkatkan efektivitas pemberdayaan BOS karena hasil penelitian Balitbang Depdiknas (2006) menunjukkan bahwa BOS mengurangi jenis iuran orang tua miskin, meningkatkan kehadiran siswa dari 95,5% menjadi 96,25%, dan menurunkan angka putus sekolah dari 4,25% menjadi 1,5%
• Mendorong Pemda untuk mendukung dan memperkuat program BOS melalui APBD.
MUTU • Meningkatkan kualitas sarana pembelajaran seperti ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium, buku teks pelajaran, buku referensi, alat peraga pendidikan, dan multimedia.
• Memperbaiki skema pembiayaan pendidikan• Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan• Meningkatkan daya saing prestasi siswa pada berbagai kompetisi nasional dan internasional
khususnya di bidang sains, seni dan olahraga• Meningkatkan jumlah sekolah yang berstandar nasional dan internasional.• Membudayakan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
TATA KELOLA
• Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan transparansi melalui pengembangan manajemen berbasis sekolah/madrasah
• Memperbaiki kinerja, advokasi program melalui sosialisasi keseluruhan kebijakan.
PROGRAM-PROGRAM INOVATIFPROGRAM-PROGRAM INOVATIF1. Penyelenggaraan TK-SD Satu Atap dan 1. Penyelenggaraan TK-SD Satu Atap dan
berbagai alternatif layanan TKberbagai alternatif layanan TK2. Penyelenggaraan Sekolah Standar 2. Penyelenggaraan Sekolah Standar
Nasional (SSN) Berwawasan Nasional (SSN) Berwawasan Keunggulan dan Keunggulan dan
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)3. Rehabilitasi Ruang Kelas /RK berbasis 3. Rehabilitasi Ruang Kelas /RK berbasis
partisipasi masyarakat, Regrouping, partisipasi masyarakat, Regrouping, dan Kelengkapan Sarana Penunjang dan Kelengkapan Sarana Penunjang Pendidikan TK dan SD.Pendidikan TK dan SD.
4. Manajemen Berbasis Sekolah (Otonomi 4. Manajemen Berbasis Sekolah (Otonomi Manajemen, PAKEM, dan Partisipasi Manajemen, PAKEM, dan Partisipasi Masyarakat) Masyarakat)
5.5. Peningkatan Mutu Pembelajaran Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA ,Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA ,Peningkatan Mutu Pembelajaran Matematika, OR Dini dan SeniMatematika, OR Dini dan Seni
6.6. Rintisan Pembudayaan Nilai Rintisan Pembudayaan Nilai Pancasila (PNP)Pancasila (PNP)
7.7. Program Retrieval (KLK)Program Retrieval (KLK)
8.8. Program Pendidikan Kecakapan Program Pendidikan Kecakapan Hidup, Komunikasi dan Teknologi Hidup, Komunikasi dan Teknologi Dasar, CalistungDasar, Calistung
( Lanjutan….. )( Lanjutan….. )
Bergembira dan mengenal seni sejak dini
PENYELENGGARAAN SDPENYELENGGARAAN SD
SD Bertaraf SD Bertaraf Internasional (SBI)Internasional (SBI) PP 19/2005 ps.
61 & penjelasan ps. 91
PP 19/2005 ps. 11, 16, 91&
penjelasan
PP 19/2005 ps. 11, 16 &
penjelasannya
SD Standar SD Standar Nasional (SSN) - Nasional (SSN) - Kategori StandarKategori Standar
SD Standar Nasional SD Standar Nasional (SSN) - Kategori (SSN) - Kategori MandiriMandiri
SD Standar Nasional SD Standar Nasional (SSN) - Kategori (SSN) - Kategori MandiriMandiri
OTONOMI MANAJEMEN OTONOMI MANAJEMEN
PAKEMPAKEMPERAN SERTAPERAN SERTA MASYARAKATMASYARAKAT
PENGELOLAANPENGELOLAAN SD DAN MI SD DAN MI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Pasal 51
(1) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah/madrasah.
Menggalang peranserta masyarakat, sekolah milik bersama
APA YANG HARUS ADA DI APA YANG HARUS ADA DI SEKOLAHSEKOLAH
SEMANGAT
SUMBERDAYA
PENGELOLAAN
K A I Z E NPerbaikan terus
menerus
CITA-CITAVISI-MISI
KEPEMIMPINAN
D U K U N G A N
Dari berbagai pihak
KURIKULUM ?KURIKULUM ? PP RI NO. 19 TH 2005 TTG STANDAR NASIONAL PENDIDIKANPP RI NO. 19 TH 2005 TTG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
KURIKULUM MERUPAKAN KURIKULUM MERUPAKAN SEPERANGKAT SEPERANGKAT
RENCANA, DAN PENGATURANRENCANA, DAN PENGATURAN MENGENAI MENGENAI TUJUANTUJUAN,,
ISIISI DAN DAN BAHAN PELAJARANBAHAN PELAJARAN SERTA SERTA CARA CARA YANG DIGUNAKANYANG DIGUNAKAN
SEBAGAI SEBAGAI PEDOMANPEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN UNTUK UNTUK
MENCAPAI MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKANTUJUAN PENDIDIKAN TERTENTUTERTENTU
Didik Prangbakat April 2007Didik Prangbakat April 2007
Penjelasan atas UU RI No. 20 Th. Penjelasan atas UU RI No. 20 Th. 20032003
Bagian Umum :Bagian Umum :Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional:Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional:1.1. Pelaks. Pend. Agama serta akhlak muliaPelaks. Pend. Agama serta akhlak mulia2.2. Pengembangan dan Pelaksanaan Pengembangan dan Pelaksanaan
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi3.3. Proses Pembelajaran yang mendidik dan Proses Pembelajaran yang mendidik dan
dialogisdialogis4.4. Evaluasi, akreditasi dan sertifikasi Evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
pendidikan yang memberdayakanpendidikan yang memberdayakan10. Pelaksanaan otonomi manajemen 10. Pelaksanaan otonomi manajemen
pendidikanpendidikan……………………………………………………………………………………sd. 13.sd. 13.
Belajar bisa dimana saja, mengasyikkan dan menyenangkan
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 19 TAHUN 2005
TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN :YAITU KRITERIA MINIMAL TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DI SELURUH
WILAYAH HUKUM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
DIKEMBANGKAN OLEH
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
(BSNP)
BSNP : BADAN MANDIRI DAN INDEPENDEN YANG BERTUGAS MENGEMBANGKAN, MEMANTAU PELAKSANAAN, DAN MENGEVALUASI
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Didik Prangbakat April 2008Didik Prangbakat April 2008
SD Standar Nasional (SSN)SD Standar Nasional (SSN)(PP 19/2005 ps. 2)(PP 19/2005 ps. 2)
1. Standar Isi2. Standar Proses3. Standar Kompetensi Lulusan4. Standar Pendidik & Tenaga
Kependidikan5. Standar Sarana dan Prasarana6. Standar Pengelolaan7. Standar Pembiayaan8. Standar Penilaian Pendidikan
Berani tampil, penuh percaya diri
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIAPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 19 TAHUN 2005NOMOR 19 TAHUN 2005
TENTANGTENTANGSTANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
BAB IIIBAB III STANDAR ISISTANDAR ISI
Bagian KesatuBagian Kesatu UmumUmum Pasal 5Pasal 5
(1). (1). Standar isi mencakup lingkup materi Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. pendidikan tertentu.
(2). Standar isi sebagaimana dimaksud (2). Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.kalender pendidikan/akademik.
Permendiknas Permendiknas tentang SI DAN SKLtentang SI DAN SKL
PERMENDIKNASPERMENDIKNAS No. 22 th 2006 No. 22 th 2006 tentangtentang Standar Isi Standar Isi
( SI )( SI ) No. 23 th 2006 tentang Standar No. 23 th 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan ( SKL )Kompetensi Lulusan ( SKL ) No. 24 dan No. 6 th 2006 No. 24 dan No. 6 th 2006 tentangtentang
Pelaksanaan Permen No. 22 dan 23.Pelaksanaan Permen No. 22 dan 23.
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengahuntuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar KompetensiStandar Kompetensi Standar dimaksudkan untuk:Standar dimaksudkan untuk:
Memberikan informasi lebih rinci Memberikan informasi lebih rinci mengenai standar yang diharapkanmengenai standar yang diharapkan
Memberikan fokus pengetahuan, Memberikan fokus pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai yang keterampilan sikap dan nilai yang perlu dicapai siswaperlu dicapai siswa
Mencakup sejumlah indikator untuk Mencakup sejumlah indikator untuk mengukur dan menilai kinerja siswamengukur dan menilai kinerja siswa
Lebih menuntut ketuntasan Lebih menuntut ketuntasan belajarbelajar
KurikulumTingkat Satuan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan?Pendidikan?
K T S PK T S P Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah adalah kurikulum operasionalkurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikandi masing – masing satuan pendidikan
sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi daerah, sekolah, dan peserta didik masing – masing daerah, sekolah, dan peserta didik masing – masing
satuan pendidikan, satuan pendidikan, dengan mengacu pada SI, SKL, dan Panduan dengan mengacu pada SI, SKL, dan Panduan
Penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP.Penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP.
Satuan pendidikan dasar dan menengah Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkanharus sudah mulai menerapkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Nomor 23 Tahun 2006 Standar Isi dan Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk satuan pendidikan dasar tentang SKL untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan menengah paling lambat tahun ajaran paling lambat tahun ajaran 2009/2010.2009/2010.
Satuan pendidikan dasar dan menengah Satuan pendidikan dasar dan menengah yang yang telah melaksanakan uji coba kurikulum telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh2004 secara menyeluruh dapatdapat menerapkan menerapkan secara menyeluruh Permendiknas Nomor 22 secara menyeluruh Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 tahun 2006 Tahun 2006 dan Nomor 23 tahun 2006 untuk untuk semua tingkatan kelasnya mulai tahun semua tingkatan kelasnya mulai tahun ajaran 2006/2007.ajaran 2006/2007.
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSPKTSP
1.1. Berpusat pada potensi,perkembangan, Berpusat pada potensi,perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.dan lingkungannya.
2.2. Beragam dan terpaduBeragam dan terpadu3.3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni.pengetahuan,teknologi dan seni.4.4. Relevan dengan kebutuhan kehidupanRelevan dengan kebutuhan kehidupan5.5. Menyeluruh dan berkesinambunganMenyeluruh dan berkesinambungan6.6. Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat7.7. Seimbang antara kepentingan nasional dan Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.kepentingan daerah.
ACUAN OPERASIONAL ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSPPENYUSUNAN KTSP
1.1. Peningkatan iman dan takwa serta Peningkatan iman dan takwa serta akhlak muliaakhlak mulia
2.2. Peningkatan potensi, kecerdasan, Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan perkembangan dan kemampuan peserta didikpeserta didik
3.3. Keragaman potensi dan karakter Keragaman potensi dan karakter daerah dan lingkungandaerah dan lingkungan
4.4. Tuntutan pembangunan daerah dan Tuntutan pembangunan daerah dan nasionalnasional
5. Tuntutan dunia kerja 5. Tuntutan dunia kerja 6. 6. Perkembangan IPTEKSPerkembangan IPTEKS7. Agama7. Agama8. 8. Dinamika perkembangan globalDinamika perkembangan global9. Persatuan nasional dan nilai-nilai 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaankebangsaan10.Kondisi sosial budaya masyarakat 10.Kondisi sosial budaya masyarakat setempatsetempat11.Kesetaraan Jender11.Kesetaraan Jender12.Karakteristik satuan pendidikan12.Karakteristik satuan pendidikan
SK dan KDSK dan KD
Kedalaman muatan kurikulum pada setiap Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas Standar kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi dan Kompetensi dasarKompetensi dan Kompetensi dasar
Standar Kompetensi merupakan Standar Kompetensi merupakan penjabaran dari SKLpenjabaran dari SKL
Kompetensi dasar merupakan kompetensi Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal/wajib yg, harus dikuasai peserta minimal/wajib yg, harus dikuasai peserta didikdidik
OLAH HATI/KALBUCERDAS SPIRITUAL
OLAH RASACERDAS EMOSIONAL DAN SOSIAL
CERDAS
OLAH PIKIR CERDAS INTELEKTUAL
OLAH RAGA CERDAS KINESTETIK
TK DAN SD SEBAGAI FONDASI YANG KOKOH
INTELEKTUAL
MORAL SPIRITUAL
SOSIAL DAN EMOSIONAL
KINESTETIKCERDAS
Olah Pikir
Olah Rasa
Olah Hati Olah Raga
Kemandirian iptek, kritis, kreatif, imajinatif
Sensitivitas, apresiatif seni dan budaya, demokratis,
simpatik, empati, toleran
Iman, takwa, akhlak mulia, budi pekerti, pribadi Unggul
Sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil, trengginas
C E R D A SC E R D A S
Olah Rasa
Semangat Juang Tinggi
M a n d i r i
Pantang Menyerah
Inovatif Inovatif ((Agent of Change)Agent of Change)
P r o d u k t I f
S a d a r M u t u
Berorientasi global
Didik Prangbakat April 2008Didik Prangbakat April 2008
Pembelajaran
Aktif
Kreatif
Efektif
Menyenangkan
DIREKTORAT PEMBINAAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR
DITJEN MANDIKDASMEN
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BAGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BAGI
ANAK/SISWA SDANAK/SISWA SD
SUATU PROSES TENTANG APA YANGSUATU PROSES TENTANG APA YANG
DILIHAT, DIDENGAR, DIRASAKAN, DILIHAT, DIDENGAR, DIRASAKAN,
DIALAMI,DIALAMI,
DETIK DEMI DETIK, DARI HARI KE HARI DETIK DEMI DETIK, DARI HARI KE HARI
SEPANJANG TAHUNSEPANJANG TAHUN
Pembelajaran yang AktifPembelajaran yang Aktif
Mengaktifkan siswa dan guruMengaktifkan siswa dan guru Mengaktifkan fisik termasuk segenap Mengaktifkan fisik termasuk segenap
indera maupun mental,indera maupun mental, moral dan moral dan spiritual. spiritual.
MemproduksiMemproduksi,,percobaan atau percobaan atau eksperimen sederhanaeksperimen sederhana,, sehingga sehingga secara fisik aktif semua indera terlibat, secara fisik aktif semua indera terlibat,
juga berfikir dan menganalisis,juga berfikir dan menganalisis, dikaitkan dengan kebesaran Tuhan dikaitkan dengan kebesaran Tuhan menciptakan air bagi kesejahteraan menciptakan air bagi kesejahteraan hidup manusia,hidup manusia,
Bersih, indah penuh fasilitas sarana untuk tumbuh sempurna
Didik Prangbakat April 2008Didik Prangbakat April 2008
KreatifKreatif Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna, Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna,
tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan acuan kurikulum, acuan kurikulum,
Kreatif dalam implementasi kurikulumKreatif dalam implementasi kurikulum Kreatif dalam memanfaatkan sumber belajarKreatif dalam memanfaatkan sumber belajar Kreatif dalam menggunakan metode dan Kreatif dalam menggunakan metode dan
pendekatan belajarpendekatan belajar kreatif dalam mengembangkan kompetensi kreatif dalam mengembangkan kompetensi
dasardasar kreatif dalam manajemen kelas pembelajaran, kreatif dalam manajemen kelas pembelajaran, Kreatif dikaitkan dengan kehidupan nyata Kreatif dikaitkan dengan kehidupan nyata
sehari-hari.sehari-hari.
Lanjutan…..Lanjutan…..
Kreatif dalam memanfaatan lingkungan Kreatif dalam memanfaatan lingkungan sebagai sumber, bahan dan sarana sebagai sumber, bahan dan sarana untuk belajar. untuk belajar.
lingkungan fisik, dan sosial, fisik bisa lingkungan fisik, dan sosial, fisik bisa berupa lingkungan alam dan gejala berupa lingkungan alam dan gejala alam alam
lingkungan sosial merupakan segala lingkungan sosial merupakan segala perilaku manusia dan hubungannya perilaku manusia dan hubungannya dengan manusia lain, maupun terhadap dengan manusia lain, maupun terhadap lingkungan alam. lingkungan alam.
EfektifEfektif
Pembelajaran dikatakan Pembelajaran dikatakan efektifefektif jika mencapai sasaran dan tujuan serta jika mencapai sasaran dan tujuan serta banyak hal yang banyak hal yang “didapat”“didapat” oleh siswa, oleh siswa, bahkan gurupun pada setiap kegiatan bahkan gurupun pada setiap kegiatan pembelajaran mendapatkan pembelajaran mendapatkan “pengalaman “pengalaman baru”baru” sebagai hasil interaksi dua arah dengan sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanyasiswanya
Pembelajaran Pembelajaran Efektif jika bermaknaEfektif jika bermakna, , bermaknabermakna jika pembelajaran jika pembelajaran berkesan,berkesan, berkesan jika berkesan jika melibatkan semua indramelibatkan semua indra, daya , daya pikir daya, daya cipta, pemecahan masalah pikir daya, daya cipta, pemecahan masalah dsb. dsb.
Didik Prangbakat April 2008Didik Prangbakat April 2008
Lanjutan…Lanjutan…
Oleh sebab itu perlu adanya perenungan” Oleh sebab itu perlu adanya perenungan” (refleksi) yang dilakukan oleh guru dan (refleksi) yang dilakukan oleh guru dan siswasiswa
Diharapkan jika pembelajaran berlangsung Diharapkan jika pembelajaran berlangsung secara kreatif, aktif dan menyenangkan secara kreatif, aktif dan menyenangkan maka hasilnya akan lebih bermakna maka hasilnya akan lebih bermakna (efektif) serta bermanfaat langsung maupun (efektif) serta bermanfaat langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan sehari-haritidak langsung dalam kehidupan sehari-hari
Didik Prangbakat April 2008Didik Prangbakat April 2008Belajar itu beraktivitas, bukan duduk
mendengar saja
MenyenangkanMenyenangkan Menyenangkan Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain harus dimaknai secara luas, antara lain
belajar belajar ““Tanpa Tekanan “Tanpa Tekanan “
Dapat Dapat “dinikmati”“dinikmati” oleh pembelajarnya. oleh pembelajarnya.
Menyenagkan, Mengasyikkan, Menguatkan dan Menyenagkan, Mengasyikkan, Menguatkan dan MencerdaskanMencerdaskan. .
Siswa dilatih Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Olah Siswa dilatih Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Olah Raga.Raga.
Memberikan Memberikan tantangantantangan kepada siswa untuk kepada siswa untuk berfikirberfikir, , mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan mandiripercaya diri dan mandiri untuk mengembangkan untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal. potensi positifnya secara optimal.
Menjadi manusia yang Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri,berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan. kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
Lanjutan……Lanjutan……
Sekolah, guru, serta media dan sarana yang ada Sekolah, guru, serta media dan sarana yang ada hanya mendukung dan memfasilitasi.hanya mendukung dan memfasilitasi.
Pembelajaran juga perlu memberikan Pembelajaran juga perlu memberikan tantangan tantangan untuk memotivasi rasa ingin tahuuntuk memotivasi rasa ingin tahu dan belajar dan belajar lebih lanjut, kreatif dan inovatif, tekun dan lebih lanjut, kreatif dan inovatif, tekun dan menyadari potensi diri, menyadari potensi diri,
Pembelajaran juga harus Pembelajaran juga harus memacu semangat memacu semangat kompetitifkompetitif.. Jadi tidak sekedar Jadi tidak sekedar JoyfulJoyful dalam arti bersenang- dalam arti bersenang-senang dan bergembira bersama saja. senang dan bergembira bersama saja.
Bagaimana dengan Bagaimana dengan reward reward and and punishment ?punishment ?..
Lebih bagus lagi kalau kata Lebih bagus lagi kalau kata “sanksi”“sanksi” diganti diganti dengan dengan “konsekuensi”. “konsekuensi”.
Hal ini dimaksudkan untuk melatih disiplin, mentaati aturan Hal ini dimaksudkan untuk melatih disiplin, mentaati aturan yang disepakati bersama.yang disepakati bersama.
Pembelajaran :Pembelajaran :
Segala upaya untuk melayani Segala upaya untuk melayani dan memfasilitasi siswa untuk dan memfasilitasi siswa untuk dapat belajar seoptimal dapat belajar seoptimal mungkin,sesuai potensinyamungkin,sesuai potensinya
Dalam suasana yang kondusif Dalam suasana yang kondusif baik secara fisik, mental dan baik secara fisik, mental dan emosionalemosional
PEMBELAJARAN HENDAKNYAPEMBELAJARAN HENDAKNYA
MENYENANGKANMENYENANGKAN MENGASYIKKANMENGASYIKKAN MENCERDASKANMENCERDASKAN
MENGUATKANMENGUATKAN
Setelah Perang Dunia IISetelah Perang Dunia II
Industri Jepang Hancur, maka Industri Jepang Hancur, maka didatangkan pakar mutu dari didatangkan pakar mutu dari Amerika Edward Deming dan Joseph Amerika Edward Deming dan Joseph JuranJuran
Th 50-60 mengajarkan pada CEO Th 50-60 mengajarkan pada CEO Jepang bahwa persoalan mutu 80% Jepang bahwa persoalan mutu 80% datang dari manajer, 20% dari datang dari manajer, 20% dari karyawan.karyawan.
Budaya SekolahBudaya Sekolah
Pola nilai-nilai, keyakinan dan harapan Pola nilai-nilai, keyakinan dan harapan yang tertanam dan berkembang di yang tertanam dan berkembang di kalangan warga sekolahkalangan warga sekolah
( Schein 1990)( Schein 1990)
Budaya SekolahBudaya Sekolahdikembangkan melaluidikembangkan melalui
( S. Sashkin & K.Kiser 1993)( S. Sashkin & K.Kiser 1993)
Nilai-nilaiNilai-nilai
Penghayatan warga sekolah tentang Penghayatan warga sekolah tentang apa yang salah-benar, baik-buruk, apa yang salah-benar, baik-buruk, keindahan-kejelekan, layak – tidak layakkeindahan-kejelekan, layak – tidak layak
KeyakinanKeyakinan Sikap tentang bagaimana cara sesuatu Sikap tentang bagaimana cara sesuatu
seharusnya dilakukan seharusnya dilakukan (jika…maka…)(jika…maka…)
Nilai : sst yang penting,berharga, bersifat konseptual yg hrs Nilai : sst yang penting,berharga, bersifat konseptual yg hrs diyakini dan dihayati sbg dasar untuk bersikap dan bertindakdiyakini dan dihayati sbg dasar untuk bersikap dan bertindak
Secara makro pengembangan Secara makro pengembangan budaya dapat diimplementasikan budaya dapat diimplementasikan
dalam 3 tingkatdalam 3 tingkat( Soewarso HS,2004 )( Soewarso HS,2004 )
Kegiatan, wujud nyataKegiatan, wujud nyataFakta KonkretFakta Konkret
Nilai-nilai danNilai-nilai danKeyakinanKeyakinan
Asumsi DasarAsumsi DasarApa urgensinya melakukan itu Apa urgensinya melakukan itu semuasemua
Citra SekolahCitra Sekolah
Hal-hal yang tampak, fisik, kelihatan Hal-hal yang tampak, fisik, kelihatan nyata, fakta konkretnyata, fakta konkret
Hal-hal yang bersifat proses, Hal-hal yang bersifat proses, mekanisme, prosedurmekanisme, prosedur
Semangat, gairah, motivasi untuk maju, Semangat, gairah, motivasi untuk maju, cita-cita dan harapan.cita-cita dan harapan.
Saran Pengembangan Silabus Saran Pengembangan Silabus PGMIPGMI
Kurikulum formal hanyalah bagian kecil dari kompetensi ideal seorang guru
Perlu didukung dengan tugas-tugas mandiri di luar kurikulum formal
Calon guru perlu mendapat peluang untuk berkomunikasi dengan kebijakan dan implementasinya di lapangan (pem.& sekolah)
Perlu dibangun dan dikembangkan kultur kehidupan jurusan yang mengarah pada kehidupan seorang guru
Lanjutan……..Lanjutan……..
Guru perlu siap untuk menjadi inovator dan motivator di sekolah, secara bertanggungjawab
Guru bukan sekedar keahlian, tetapi lebih pada karakter dan kepribadian
Guru akan menjadi teladan bukan sekedar memberi contoh dengan kata-kata
Memberi pengalaman konkret lebih bijaksana daripada hanya memberi ilmunya saja
G u r u ………G u r u ……… Guru itu sepertiGuru itu seperti Mata Angin,Mata Angin, memberi arah kebijakan dan kebajikanmemberi arah kebijakan dan kebajikan
Guru itu sepertiGuru itu seperti Mata AirMata Air, , terus mengalirkan ilmu, menyegarkan terus mengalirkan ilmu, menyegarkan
dengan kebaikan dan kebenarandengan kebaikan dan kebenaran
Guru itu mengabdi denganGuru itu mengabdi dengan Mata HatiMata Hati mendidik dengan naluri dan nurani mendidik dengan naluri dan nurani kearifannyakearifannya
Didik Prangbakat April 1990 Didik Prangbakat April 1990
Didik Prangbakat April 2008Didik Prangbakat April 2008
TerimakasihTerimakasih
Assalamualaikum warrahmatullahi
wabarakatuh
Top Related