KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA)
DI DUSUN PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO,
SLEMAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Natasya Serri Supit
NIM : 141434012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA)
DI DUSUN PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO,
SLEMAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Natasya Serri Supit
NIM : 141434012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Halaman Persembahan
Ku Persembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa
Kedua Orang Tua
Sebagai ungkapan terimakasih, hormat dan baktiku
Adik dan Keluargaku
Program Studi Pendidikan Biologi dan Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta :
Nama : Natasya Serri Supit
NIM : 141434012
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang bejudul :
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI DUSUN
PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, SLEMAN YOGYAKARTA.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univrsitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingn akademis tanpa
perlu ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat : Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Juli 2018
Yang menyatakan
Natasya Serri Supit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI DUSUN
PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, SLEMAN YOGYAKARTA”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk
menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik khususnya kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa menyertai penelitian ini dari awal
sampai selesai.
2. Kedua orang tua saya Bapak Richard Erikson Supit dan Ibu Revellyn
Cherry Rapar atas segala pengorbanan, doa dan dukungan yang telah
diberikan.
3. Ibu Puspita Ratna Susilawati M.Sc selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan semangat dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
4. Erik Rivaldi Supit selaku adik saya yang selalu memberikan semangat.
5. Riko Anggih Dwi Utomo yang telah banyak membantu, memberikan
semangat dan menemani dari awal hingga akhir penelitian.
6. Maria Gabriella Walman Ratu dan Maria Goretti Widnya Ayusatula
Purnaduka Rapar yang telah memberikan semangat selama proses
penyusunan.
7. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2014 atas kerjasama dan bantuannya.
9. Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan serta motivasi
kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik.
Yogyakarta, 18 Juli 2018
Natasya Serri Supit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA)
DI DUSUN PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO,
SLEMAN YOGYAKARTA
Natasya Serri Supit
141434012
Universitas Sanata Dharma
2018
ABSTRAK
Kupu-kupu adalah salah satu serangga dalam ordo Lepidoptera yang
berperan penting dalam proses penyerbukan di alam. Keberadaan kupu-kupu
tidak dapat dipisahkan dari kondisi habitatnya. Dusun Pentingsari merupakan
salah satu desa wisata dengan berbagai tipe habitat yang dapat mendukung
kelangsungan hidup kupu-kupu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keanekaragaman dan dominansi kupu-kupu (Lepidoptera) di Dusun
Pentingsari.
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Pengumpulan data
dilakukan pada bulan Maret hingga April 2018 di Dusun Pentingsari.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode jelajah (pollard walk). Area
penelitian dibagi menjadi dua kuadran. Kupu-kupu ditangkap menggunakan
jaring dan diidentifikasi berdasarkan analisis morfologi. Data yang diperoleh
dianalisis keanekaragamannya menggunakan indeks keanekaragaman
Shannon-Weinner dan dominansinya menggunakan indeks dominansi
Simpson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman kupu-kupu
di Dusun Pentingsari terdiri dari 35 spesies yang tergolong dalam 21 genus
dan 5 familia, yaitu Papilionidae dengan 2 genus dan 5 spesies; Pieridae
dengan 4 genus dan 8 spesies; Nymphalidae dengan 13 genus dan 19 spesies;
Lycaenidae dengan 1 genus dan 1 spesies; dan Hesperidae dengan 1 genus dan
1 spesies. Indeks keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari tergolong
tinggi dengan nilai H’ 3,172366 dan indeks dominansi tergolong rendah yaitu
D 0,050318 yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi. Spesies yang
paling banyak ditemukan adalah Eurema hecabe.
Kata kunci: Keanekaragaman, Kupu-Kupu, Lepidoptera, Dominansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
THE DIVERSITY OF BUTTERFLIES (LEPIDOPTERA)
IN THE PENTINGSARI HAMLET, UMBULHARJO VILLAGE,
SLEMAN YOGYAKARTA
Natasya Serri Supit
141434012
Sanata Dharma University
2018
ABTRACT
Butterflies are one of the insects in the Lepidoptera order that play an
important role in the pollination process in nature. The existence of butterflies
can not be separated from the condition of the habitat. Pentingsari Hamlet is one
of the tourist villages with various types of habitats that can support the survival
of butterflies. This study aims to determine the diversity and dominance of
butterflies (Lepidoptera) in Pentingsari Hamlet.
This research was an explorative research. Data collection was conducted
from March to April 2018 in Pentingsari Hamlet. Sampling was done by the
method of cruising (pollard walk). The study area was divided into two quadrants.
Butterflies were caught using a net and identified based on morphological
analysis. The data obtained were analyzed for its diversity using the Shannon-
Weinner diversity index and its dominance using Simpson's dominance index.
The results showed that the index of diversity of butterflies in Pentingsari
Hamlet consisted of 35 species belonging to 21 genera and 5 families, namely
Papilionidae with 2 genera and 5 species; Pieridae with 4 genus and 8 species;
Nymphalidae with 13 genus and 19 species; Lycaenidae with 1 genus and 1
species; and Hesperidae with 1 genus and 1 species. The index of diversity of
butterflies in Pentingsari Hamlet was high with the value of H '3.172366 and the
low dominance index is D 0.050318 which meant no dominant species. The most
common species was Eurema hecabe.
Keywords: Biodiversity, Butterfly, Lepidoptera, Dominance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK ................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................................... x
ABSTRACT ..................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL........................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian ............................................................................................. 5
BAB II : LANDASAN TEORI ....................................................................................... 6
A. Dusun Pentingsari .............................................................................................. 6
B. Karakteristik dan Morfologi Kupu-Kupu .......................................................... 6
1. Familia Papilionidae .................................................................................... 8
2. Familia Pieridae........................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Familia Nymphalidae .................................................................................. 9
4. Familia Lycaenidae ..................................................................................... 9
5. Familia Hesperidae ...................................................................................... 10
C. Morfologi Kupu-kupu ........................................................................................ 10
1. Kepala (cephal) ................................................................................. 11
2. Dada (thoraks) ................................................................................... 11
3. Perut (abdomen) ................................................................................ 13
D. Siklus Hidup Kupu-Kupu .................................................................................. 13
1. Telur ............................................................................................................ 14
2. Ulat (Larva) ...................................................................................... 14
3. Kepompong (Pupa) ........................................................................... 15
4. Dewasa (Imago) ................................................................................ 15
E. Habitat Kupu-Kupu ........................................................................................... 16
F. Peran Kupu-Kupu .............................................................................................. 16
G. Perilaku Kupu-Kupu .......................................................................................... 17
1. Berjemur ...................................................................................................... 17
2. Bertengger ................................................................................................... 17
3. Menghisap Air dan Garam Mineral (Mudpuddling) ........................... 17
4. Bercumbu (Courtdhip) dan Kawin (Matting) ................................... 18
5. Penyamaran (Kamuflase) .................................................................. 18
6. Mimikri ............................................................................................. 18
7. Migrasi ........................................................................................................ 18
H. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................................................... 19
I. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 20
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................................... 22
A. Jenis Penelitian dan Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................... 22
B. Batasan Penelitian .............................................................................................. 24
C. Alat dan Bahan .................................................................................................. 25
D. Cara Kerja .......................................................................................................... 25
1. Observasi ..................................................................................................... 25
2. Penentuan Area Penelitian ................................................................ 26
3. Pengumpulan Data dan Pembuatan Insektarium .............................. 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Identifikasi Spesimen ........................................................................ 30
E. Analisis Data ...................................................................................................... 31
1. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (H’) ............................. 32
2. Indeks Dominansi Simpson .............................................................. 32
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 34
A. Keanekaragaman ................................................................................................ 34
B. Dominansi .......................................................................................................... 47
C. Hambatan, Kendala, dan Keterbatasan .............................................................. 49
BAB V : IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN ...... 50
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 51
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 51
B. Saran .................................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 52
LAMPIRAN ................................................................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Perbedaan Kupu-kupu dan Ngengat .................................................... 7
Tabel 2.2: Penelitian Yang Relevan .................................................................... 19
Tabel 4.1: Data Jenis Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari ...................................... 34
Tabel 4.2: Indeks Keanekaragaman Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari ............... 41
Tabel 4.3: Hasil pengukuran faktor lingkungan di Dusun Pentingsari ................ 46
Tabel 4.4: Dominansi Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari ................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Morfologi Kupu-Kupu ..................................................................... 10
Gambar 2.2: Bagan Kerangka Berpikir ................................................................ 21
Gambar 3.1: Peta Dusun Pentingsari .................................................................... 23
Gambar 3.2: Track Jelajah .................................................................................. 27
Gambar 3.3: (a) Kebun (Kuadran 1); (b) Sawah (Kuadran 1); (c) Hutan (Kuadran
1); (d) Lingkungan perumahan (Kuadran 2); (e) Sungai (Kuadran 2); (f) Lapangan
(Kuadran 2) ......................................................................................................... 28
Gambar 3.4: Cara Kerja (a) spesimen ditangkap menggunakan jaring; (b) spesimen
disimpan dalam kertas papilot; (c) proses coding; (d) spesimen disuntikan alkohol
70%; (e) sayap spesimen direntangkan; (f) proses pengeringan; (g) proses
identifikasi; (h) pembuatan insektarium ............................................................. 30
Gambar 3.5: Morfologi Kupu-kupu ...................................................................... 31
Gambar 4.1: (a) bagian dorsal O.medus, (b) bagian ventral O.medus .................. 36
Gambar 4.2: Eurema hecabe ................................................................................ 36
Gambar 4.3: Contoh familia Nymphalidae (a) Hypolimnas bolina; (b) Doleschalia
bisaltidae; (c) Faunis canens; (d) Tanaecia palguna ......................................... 37
Gambar 4.4: Contoh familia Papilionidae (a) Papilio gigon (sayap belakang
sebelah kiri rusak pada bagian ekor); (b) Papilio memnon; (c) Graphium sarpedon
............................................................................................................................. 39
Gambar 4.5: (a) Mellitus symentus familia Lycaenidae; (b) Notocrypta curvifascia
familia Hesperidae .............................................................................................. 40
Gambar 4.6: Junonia atlites sedang hinggap direrumputan ................................. 41
Gambar 4.7: Contoh habitat di Dusun Pentingsari (a) sawah; (b) sungai; (c) kebun
............................................................................................................................. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.8: Contoh tumbuhan inang di Dusun Pentingsari (a) kakao; (b) singkong;
(c) pisang ............................................................................................................. 44
Gambar 4.9: Eurema hecabe sedang berjemur ..................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman Shannon-Weinner ...... 56
Lampiran 2: Hasil Perhitungan Indeks Dominansi Simpson ................................ 58
Lampiran 3: Hasil Pengukuran Faktor Lingkungan ............................................. 60
Lampiran 4: Lembar Sampling ............................................................................. 61
Lampiran 5: Data Spesies yang Ditemukan .................................................................... 76
Lampiran 6: Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas karena berada di
kawasan tropik yang memiliki iklim stabil dan terletak di antara dua benua
yaitu Asia dan Australia sehingga menjadi jalur lintasan distribusi biota
(Indrawan dkk, 2007). Indonesia memiliki sumber daya alam hayati yang
sangat tinggi yaitu sekitar 10% dari semua spesies yang ada di dunia.
Keanekaragaman hayati yang begitu besar harus ditunjang dengan
ketersediaan informasi kajian ilmiah sehingga setiap keanekaragaman hayati
yang ada di Indonesia bisa didata. Salah satu keanekaragaman hayati yang
dimiliki Indonesia adalah kupu-kupu. Akan tetapi, saat ini informasi terkait
keanekaragaman hayati sangat sedikit khususnya keanekaragaman kupu-kupu.
Kupu-kupu digolongkan ke dalam Ordo Lepidoptera yakni serangga yang
sayapnya ditutupi oleh sisik yang umumnya mempunyai bentuk dan warna
menarik. Menurut Peggie (2014) Tingkat endemik kupu-kupu di Indonesia
mencapai 35% dari total jumlah spesies dan di Indonesia ada sekitar 2.000
spesies kupu-kupu dimana sekitar 640 spesies diperkirakan terdapat di Jawa.
Dari sekian banyak jenis kupu-kupu yang ditemukan di Indonesia, beberapa
diantaranya termasuk dalam daftar merah Internasional Union for the
Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai jenis yang
dilindungi (Peggie dan Amir 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kupu-kupu memiliki peran penting dalam ekosistem karena merupakan
indikator lingkungan. Menurut Kristanto dan Momberg (2008) kupu-kupu
memberikan andil yang sangat berarti dalam mempertahankan keseimbangan
ekosistem yaitu sebagai polinator pada proses penyerbukan bunga sehingga
membantu perbanyakan tumbuhan secara alami. Selain peran tersebut, Natasa
(2016) juga menyebutkan bahwa kupu-kupu telah banyak memberikan
manfaat dalam kehidupan manusia seperti estetika atau keindahan, budaya,
pendapatan ekonomi dan penelitian. Kupu-kupu sangat bergantung pada
ketersediaan tumbuhan inang sehingga keberadaan kupu-kupu tidak lepas dari
kondisi habitat yang dapat menjamin keberlangsungan hidupnya (Soble,
1992). Habitat yang baik untuk kupu-kupu adalah yang memiliki penutupan
vegetasi perdu dan pohon yang berakar kuat serta adanya aliran air.
Berdasarkan pernyataan dari Kepala Dusun Pentingsari, dusun ini
merupakan salah satu desa wisata sejak tahun 2008 yang terletak di Kelurahan
Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Posisinya berdekatan dengan lereng Gunung Merapi dan terletak di lereng
obyek wisata Kali Adem sebelum Lapangan Golf Merapi (Merapi Golf).
Dusun ini berada di ketinggian ± 600 mdpl dan berada pada jarak 12,5 km dari
puncak Gunung Merapi serta berjarak ± 22 km dari pusat Kota Yogyakarta.
Luas wilayah Dusun Pentingsari adalah seluas 103 hektar, yang terbagi atas 2
RW dan 4 RT dengan jumlah total penduduk 399 penduduk dan 122 Kepala
Keluarga (Wawancara dengan Kepala Dusun Pentingsari pada tanggal 12
Februari 2018 pukul 16.00). Berdasarkan hasil observasi, dusun ini memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kondisi lingkungan berupa alam pedesaan dengan berbagai macam tipe habitat
seperti perkebunan, hutan, lahan pertanian, sawah, dan sungai (Sungai Kuning
dan Pawon) yang menjadi habitat yang baik untuk kupu-kupu. Tipe habitat
yang beragam di Dusun Pentingsari menyediakan beragam jenis tumbuhan
pada setiap tipe habitatnya. Jenis tumbuhan yang beragam sangat mendukung
untuk kelangsungan hidup kupu-kupu karena tersedianya berbagai tumbuhan
sebagai pakan larva ataupun imago bagi beragam jenis kupu-kupu. Sebagai
salah satu desa wisata, Dusun Pentingsari memiliki daya tarik dan keunggulan
dari segi keanekaragaman hayatinya termasuk keanekaragaman kupu-kupu.
Mengingat pentingnya peran kupu-kupu serta belum adanya data
keanekaragaman kupu-kupu di Dusun tersebut maka perlu dilakukan
penelitian keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Hasilnya dapat
digunakan sebagai sumber informasi keanekaragaman kupu-kupu untuk
pengembangan Dusun Pentingsari sebagai Desa Wisata. Penelitian serupa
pernah dilakukan oleh Sulistyani (2013) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang
Kecubung Kabupaten Batang yang menyebutkan bahwa keanekaragaman
kupu-kupu di kawasan tersebut tergolong tinggi dengan indeks
keanekaragaman yaitu 3,93 (area hutan sekunder) dan 3,08 (area padang
rumput/semak). Hal ini menjelaskan bahwa di kawasan tersebut terdapat
berbagai variasi jenis kupu-kupu.
Di Wilayah Yogyakarta, penelitian serupa pernah dilakukan oleh Natasa
(2016) di Plawangan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang
menyebutkan bahwa keanekaragaman kupu-kupu di kawasan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tergolong rendah dengan indeks keanekaragaman (H’) yaitu 1,92 yang artinya
hanya terdapat sedikit variasi jenis kupu-kupu di kawasan ini. Fatwa (2017) di
kawasan Embung Tambakboyo dengan keanekaragaman sedang dengan nilai
H’ berkisar 2,55-2,87. Sela (2011) di ruang terbuka hijau Babarsari dengan
keanekaragaman rendah dengan nilai H’ berkisar 0,819-0, 880. Banyak
wilayah di Indonesia yang belum memiliki data yang memuat informasi kajian
ilmiah tentang keanekaragaman kupu-kupu. Informasi kajian ilmiah tentang
keanekaragaman kupu-kupu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih
sangat terbatas maka dari itu, dirasa perlu dilakukan penelitian tentang
keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan:
1. Bagaimana keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari?
2. Bagaimana dominansi kupu-kupu di Dusun Pentingsari?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari.
2. Mengetahui dominansi kupu-kupu di Dusun Pentingsari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti dalam bidang entomologi khususnya
kupu-kupu serta pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu untuk
memperoleh informasi tentang keanekaragaman kupu-kupu di Dusun
Pentingsari.
2. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber referensi untuk
pembelajaran tentang keanekaragaman kupu-kupu sebagai upaya yang
dapat dilakukan untuk kegiatan konservasi jenis tertentu untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, penelitian ini
juga dapat digunakan dalam pembelajaran materi keanekaragaman hayati
untuk siswa kelas X SMA.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat sebagai data
ilmiah yang memuat informasi tentang keanekaragaman kupu-kupu di
Dusun Pentingsari sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk menjaga kelestarian lingkungan serta dapat melakukan langkah
pengembangan untuk meningkatkan populasi dan keanekaragaman kupu-
kupu seperti dengan menyediakan tumbuhan inang (larva dan imago) yang
dapat menunjang potensi keanekaragaman hayati di Dusun Pentingsari
sebagai Desa Wisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dusun Pentingsari
Dusun Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Luas wilayah Dusun
Pentingsari adalah seluas 103 hektar. Dusun ini berada di keinggian ± 600
mdpl dan berada pada jarak 12,5 km di puncak Gunung Merapi serta berjarak
± 22 km dari pusat Kota Yogyakarta. Total penduduk yaitu 399 penduduk dan
122 Kepala Keluarga yang tersebar pada 2 RW dan 4 RT (Wawancara dengan
Kepala Dusun Pentingsari pada tanggal 12 Februari 2018 pukul 16.00).
B. Karakteristik dan Morfologi Kupu-Kupu
Kupu-kupu merupakan serangga yang aktif pada siang hari, artinya
aktivitas seperti mencari makan, terbang, berjemur dan kawin dilakukan saat
siang hari (Hadi, 2009). Dalam satu siklus hudup kupu-kupu terjadi empat
tahap pertumbuhan yaitu telur, ulat (larva), kepompong (pupa), dan dewasa
(imago). Saat dewasa memiliki dua pasang sayap yang ditutupi sisik seperti
debu halus yang memberi warna pada tubuhnya (Jumar, 2000). Mulut pada
tahap larva diadaptasikan untuk mengunyah, sedangkan pada Imago
dikhususkan untuk menghisap (Busnia, 2006). Kupu-kupu juga merupakan
serangga dengan metamorfosis sempurna (Brotowidjoyo, 1994). Kupu-kupu
merupakan salah satu serangga yang sering melakukan migrasi secara
musiman dan melibatkan banyak individu (Richard dkk, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kupu-kupu diklasifikasikan dalam filum Arthropoda, kelas Insekta dan
Ordo Lepidoptera. Ordo Lepidoptera juga dibagi menjadi 2 berdasarkan
bentuk tubuh dan aktivitasnya yaitu Heterocera yang dikenal dengan sebutan
ngengat atau moth dan Rhopalocera atau kupu-kupu. Heterocera aktif pada
malam hari dan umumnya memiliki warna gelap sedangkan Rhopalocera aktif
pada siang hari dan identik dengan warna sayapnya yang cerah atau cenderung
berwarna-warni (Soekardi, 2007).
Tabel 2.1 Perbedaan Kupu-kupu dan Ngengat (Peggie, 2014).
Kupu-kupu
(Rhopalocera)
Ngengat
(Heterocera)
Diurnal Nokturnal
Sayap dilipat secara vertikal
(tegak)
Sayap direntangkan secara
horisontal.
Antena tipis dengan ujung
yang menonjol atau
membesar
Tidak memiliki tonjolan di
ujung antenna
Tubuhnya berbentuk
ramping
Tubuhnya lebih gemuk dan
banyak bulu.
Umumnya berwarna cerah Umumnya berwarna gelap
Kupu-kupu dibagi ke dalam 2 superfamilia yaitu Hesperidea dan
Papilionidea. Hesperidea lebih dikenal dengan sebutan Skipper dan hanya
memiliki satu familia yaitu Hesperiidae. Kupu-kupu jenis ini memiliki kepala
yang besar dan kuat, badan yang berbulu dan sayap berbintik dengan
kecepatan terbang yang tinggi serta memiliki kaki yang kuat (Soekardi, 2007)
sedangkan superfamilia Papilionoidea sering disebut True Butterflies atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kupu-kupu sesungguhnya. Indonesia memiliki 5 famili kupu-kupu dari 15
familia yang ada di dunia yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae,
Lycaenidae, dan Hesperiidae (Gunadharma, 2013).
1. Familia Papilionidae
Familia Papilionidae berukuran sedang hingga besar. Bahkan
merupakan yang paling besar di antara familia lainnya (Reed & Sperling,
2006). Familia Papilionidae merupakan penerbang yang tangguh dengan
warna sayap yang indah. Secara umum Papilionidae dikenal dengan
sebutan Swallowtails karena sayap belakang memiliki bentuk yang
menyerupai ekor. Sebagian spesiesnya termasuk Birdwing Butterflies atau
kupu-kupu sayap burung yang terbang dengan kepakan sayap yang
menyerupai burung (Soekardi, 2007). Telur berbentuk bulat dengan warna
putih hingga kuning, larvanya bertanduk yang beraroma, kepompongnya
berduri dan terikat pada pinggang dan ekor dengan benang sutera
(Gunadharma, 2013).
2. Familia Pieridae
Familia Pieridae memiliki ukuran tubuh yang kecil sampai sedang
antara 25-100 mm yang umumnya memiliki sayap yang tidak berekor,
berwarna putih atau kekuningan dengan tanda hitam pada tepi sayapnya
(Soekardi, 2007). Familia ini dapat terbang jauh dan sering ditemukan
dalam jumlah banyak di sekeliling air. Memiliki bentuk telur yang tajam
pada kedua sisi, larva berwarna hijau atau cokelat yang biasanya telanjang
atau sedikit berbulu dan tidak memiliki tanduk atau duri. Kepompong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tergantung dengan posisi kepala ke atas dan kedua ujung kaki agak tajam
(Gunadharma, 2013).
3. Familia Nymphalidae
Familia Nymphalidae biasanya berukuran sedang sampai besar antar
25-150 mm dengan sayap yang beraneka warna dan kaki yang ditutupi
bulu yang tampak seperti sikat. Umumnya sayap belakang tidak berekor
(Soekardi, 2007). Kaki depan mengalami reduksi sampai tidak berfungsi
sehingga kelihatannya hanya memiliki dua pasang kaki, terutama pada
jantan. Familia ini suka pada sesuatu yang berbau busuk. Ulatnya memiliki
bulu dengan ekor yang terbagi dua, kepompong bergantung dengan posisi
kepala ke bawah (Gunadharma, 2013).
4. Familia Lycaenidae
Familia Lycaenidae memiliki ukuran tubuh yang kecil antara 15 mm,
akan tetapi ada juga yang memiliki rentang sayap mencapai 80 mm.
Sayapnya berwarna cemerlang dengan kecepatan terbang yang tinggi.
Spesies yang terkenal dari familia ini yaitu Blues atau kupu-kupu nuansa
biru dan Coppers atau kupu-kupu tembaga (Soekardi, 2007). Familia ini
biasanya agak lemah dan rapuh dengan ukuran sayap yang pendek dan
sayap bagian atas berwarna lebih gelap dari pada sayap bagian bawah.
Bentuk sayap betina lebih membulat. Ulatnya berbentuk seperti bekicot
dan berbulu (Gunadharma, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Familia Hesperiidae
Berdasarkan bentuk tubuhnya, familia ini agak mirip dengan ngengat
sehingga disebut juga kupu-kupu primitif. Memiliki bentuk tubuh yang
pendek, gemuk dan kuat. Jarak antar kedua ujung antena agak jauh
(Gunadharma, 2013). Sering disebut sebagai Metalmarks Butterflies
karena sayapnya bertanda seperti logam dengan ukuran pendek. Familia
ini merupakan kupu-kupu yang memiliki ukuran tubuh kecil dengan warna
sayap yang gelap (Soekardi, 2007).
C. Morfologi Kupu-Kupu
Kupu-kupu memiliki tubuh yang terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala
(cephal), dada (thoraks), dan perut (abdomen). Kenampakan morfologi
tersebut seperti pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Morfologi Kupu-Kupu
Sumber : Braby (2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Kepala (cephal)
Pada bagian kepala terdapat antena dengan ujung sedikit membulat
(antennal club) yang memiliki fungsi yang berkaitan dengan penerimaan
rangsang seperti bau, rasa, raba, panas dan sebagai pengatur keseimbangan
(Purwowidodo, 2015). Mulut pada larva bertipe penggigit khusus untuk
mengunyah makanannya yang berupa daun sedangkan pada imago bertipe
penghisap (Hadi, 2009). Mulut penghisap biasanya tidak ada mandibular,
hanya maksila yang bersatu membentuk proboscis (Brotowidjoyo, 1994).
Proboscis dapat memanjang untuk menghisap nutrisi dari bunga maupun
dari getah pohon, buah busuk dan kotoran kemudian dapat menggulung
kembali ketika tidak digunakan. Kupu-kupu memiliki mata kompon
(Compound Eye) dan mata tunggal (ocellus). Mata majemuk terdiri dari
banyak lensa heksagonal dan hanya bisa melihat warna merah, hijau dan
kuning. Selain itu, mata majemuk mampu menampung semua pandangan
dari berbagai arah (Jumar, 2000). Mata tunggal berfungsi untuk
mengetahui intensitas cahaya (Peggie, 2014).
2. Dada (thoraks)
Seperti pada semua serangga, thoraks terdiri dari tiga segmen yaitu pro-
, meso-¸ dan metathoraks. Ketiga segmen terbagi menjadi tiga bagian yaitu
dorsal, ventral dan lateral. Setiap segmen memiliki kaki dan pada bagian
mesothoraks serta metathoraks terdapat sepasang sayap (Peggie, 2009).
Sayap depan pada kupu-kupu seringkali berukuran lebih besar dari sayap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
belakang. Sayap kupu-kupu ditutupi oleh bulu-bulu atau sisik (Jumar,
2000).
Sayap depan (forewing) merupakan sepasang sayap yang berada di
bagian atas sedangkan sayap belakang (Hindwing) adalah sepasang sayap
yang berada di bagian bawah. Pada beberapa familia mengalami
perpanjangan sayap belakang yang menjuntai menyerupai ekor (Peggie,
2009). Kakinya terdiri dari 9 ruas (segmen), ruas pertama disebut koksa
(coxa), ruas kedua disebut trochanter (trochanter), ruas ketiga disebut
femur, merupakan ruas yang terbesar. Selanjutnya ruas keempat disebut
tibia dan biasanya lebih ramping. Tibia ini umumnya terdapat duri-duri
atau taji. Ruas terakhir disebut tarsus dan biasanya terdiri atas 1-5 ruas.
Ujung ruas tarsus terakhir terdapat pretarsus yang terdiri dari sepasang
kuku tarsus (Soekardi, 2007). Variasi bentuk thoraks merupakan karakter
penting yang dapat digunakan untuk mempelajari klasifikasi dan hubungan
kupu-kupu.
Ada tidaknya reduksi pada kaki bagian depan, bentuk dan warna sayap
menjadi bagian yang penting diperhatikan dalam mengidentifikasi suatu
spesies, apakah kaki bagian depannya mengalami reduksi seperti familia
Nymphalidae kemudian bentuk sayapnya apakah memiliki perpanjangan
sayap belakang menyerupai ekor atau tidak seperti pada kebanyakan
familia Papilionidae dan warna sayap yang khas membedakan antara satu
familia dengan familia lainnya. Familia Papilionidae memiliki warna
hitam sebagai warna dasar dan dihiasi oleh warna-warna cerah seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
merah, hijau atau kuning. Familia Nymphalidae memiliki warna khas yaitu
cokelat. Familia Pieridae memiliki warna cerah yaitu putih, kuning atau
orange. Familia Lycaenidae memiliki dua warna berbeda pada bagian atas
dan bawah sedangkan famili Hesperidae memiliki warna gelap dan
bentuknya menyerupai sayap ngengat (Peggi dan Amir, 2006).
3. Perut (abdomen)
Abdomen memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan
thoraks. Bagian abdomen kupu-kupu terdiri dari 10 ruas dan ruas
terakhirnya mengalami modifikasi menjadi organ genital. Alat reproduksi
luar juga terlihat di tiga ruas terakhir di ujung tubuhnya, pada kupu-kupu
jantan berupa valva atau clasper di ujung abdomen dan pada kupu-kupu
betina berupa lubang di ruas kedua sebelum ruas terakhir (Peggie, 2009).
Organ pencernaan, organ ekskresi dan organ reproduksi berada di bagian
abdomen (Soekardi, 2007).
D. Siklus Hidup Kupu-Kupu
Kupu-kupu mengalami proses metamorfosis sempurna. Pada umumnya
kupu-kupu meletakkan telurnya dengan jumlah banyak dalam satu rumpun
pada bagian bawah dari daun. Selanjutnya telur menetas menjadi ulat yang
terus berkembang dan berganti kulit secara berkala kemudian membentuk
kepompong. Ketika kepompong pecah, maka akan keluar kupu-kupu (Beatty
dkk, 2008). Jangka waktu untuk setiap satu siklus kupu-kupu sangat
bervariasi, tergantung spesies dan musim. Siklus yang singkat biasanya terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
di daerah beriklim tropik seperti Indonesia yaitu 5-10 minggu karena
perkembangannya tidak terhambat oleh faktor cuaca (Peggie, 2014).
1. Telur
Kupu-kupu betina akan meletakkan telurnya secara tunggal atau dalam
rumpun pada tumbuhan pakan atau di dekat tumbuhan pakan larva
tersebut. Telur akan menetas antara 3-5 hari (Soekardi, 2007).
2. Ulat (Larva)
Larva merupakan tahap pertumbuhan kupu-kupu yang paling penting.
Larva dapat dikatakan sebagai mesin pencari makan (Putra, 1994). Setelah
menetas dari telurnya larva akan memakan daun tumbuhan inangnya, akan
tetapi sebagian larva mengonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai
makanan pertamanya (Soekardi, 2007). Sebagian besar dari tubuhnya
merupakan saluran pencernaan untuk mencerna makanan yang disuplai
dari bagian rahang. Dalam masa pertumbuhannya larva mengalami
pergantian kulit secara berkala atau dikenal dengan istilah molting.
Umumnya larva mengalami pergantian kulit empat sampai lima kali
selama masa pertumbuhan mereka dan periode antar setiap pergantian
kulit disebut instar. Warna setiap instar ini dapat saja berbeda dengan
instar lanjutannya. Warna ulat ini ada yang cerah menarik perhatian, tetapi
kebanyakan berwarna hijau atau cokelat. Hal ini merupakan strategi untuk
menyatu dengan sekitarnya, sehinggga terhindar dari pemangsa. Ada juga
ulat yang berwarna terang menarik perhatian sebagai tanda beracun.
(Peggie dan Amir, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sebagian besar larva kupu-kupu berbentuk silindris dan terkadang
mempunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen. Ketika larva sudah
mencapai pertumbuhan yang maksimal maka larva akan berhenti makan
kemudian akan melekatkan diri pada ranting atau daun untuk membentuk
pupa (Soekardi, 2007).
3. Kepompong (Pupa)
Tahap ini merupakan transformasi dari ulat (larva) menjadi kupu-kupu
dewasa (imago). Setiap familia memiliki bentuk dan warna pupanya
sendiri. Pada umumnya pupa berwarna hijau atau cokelat. Pupa sering
berkamuflase menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya agar tidak
mudah terlihat oleh predator. Pembentukan pupa umumnya terjadi selama
7-20 hari tergantung spesiesnya (Soekardi, 2007). Ketika jaringan dewasa
telah terbentuk dengan sempurna maka kulit pupa akan robek dan keluar
Imago (Putra, 1994).
4. Dewasa (Imago)
Setelah keluar dari pupa, imago akan berusaha merentangkan sayapnya
menggunakan cairan dari rongga tubuhnya. Ketika sayapnya telah kering
dan telah berada dalam posisi yang sempurna maka kupu-kupu dewasa
siap untuk terbang (Putra, 1994). Kupu-kupu akan terbang mencari makan
atau pasangannya. Setelah menemukan pasangannya kupu-kupu akan
melakukan kopulasi selama beberap jam kemudian kupu-kupu jantan dan
betina akan melanjutkan hidupnya sendiri-sendiri (Soekardi, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
E. Habitat Kupu-Kupu
Habitat kupu-kupu ditandai dengan tersedianya hostplant dan foodplant.
Hostplant merupakan tumbuhan inang yang menjadi pakan larva. Foodplant
merupakan tumbuhan yang menjadi sumber makanan bagi kupu-kupu
(Indrawan dkk, 2007). Hostplant biasanya dijadikan tempat kupu-kupu
meletakan telurnya sedangkan foodplant biasanya merupakan tumbuhan
berbunga yang mengandung nektar sebagai sumber nutrisi bagi kupu-kupu.
Apabila hanya salah satu tumbuhan inang yang tersedia maka kupu-kupu tidak
dapat melangsungkan kehidupannya (Soekardi, 2007).
F. Peran Kupu-Kupu
Secara ekologi kupu-kupu memiliki peranan yang sangat penting karena
apabila kupu-kupu tidak ada maka organisme yang lain akan ikut terpengaruh
(Busnia, 2006). Secara garis besar kupu-kupu dapat memberikan peran
menguntungkan dan merugikan. Peran menguntungkan dari kupu-kupu yaitu,
sebagai polinator yang membantu dalam proses penyerbukan, pemakan bahan
organik, dan sebagai bahan penelitian sedangkan peran merugikan yaitu ketika
kupu-kupu masih berada pada fase larva yang cenderung menjadi hama karena
dapat merusak tanaman dengan memakan bagian daunnya (Jumar, 2000).
Kupu-kupu juga berperan sebagai indikator lingkungan karena mudah diamati
serta peka terhadap iklim mikro dan intensitas cahaya (Indrawan dkk, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
G. Perilaku Kupu-Kupu
1. Berjemur
Kupu-kupu membutuhkan panas untuk meningkatkan aktivitas
fisiologisnya. Kupu-kupu akan menghangatkan tubuhnya di bawah sinar
matahari ketika suhu tubuhnya sedang rendah. Dua cara yang digunakan
kupu-kupu untuk berjemur yaitu yang pertama merentangkan sayapnya di
bawah sinar matahari dan yang kedua berjemur secara lateral dengan
posisi sayap tertutup kemudian memiringkan sayapnya sampai tegak lurus
dengan cahaya matahari sehingga lebih efisien untuk mendapat energi dari
sinar matahari (Utami, 2012).
2. Bertengger
Biasanya pada malam hari atau saat cuaca siang hari berawan maka
kupu-kupu akan bertengger di atas daun, pada kulit kayu, atau
menggantungkan diri di bawah permukaan daun. Saat cuaca mendung,
kupu-kupu tidak dapat keluar untuk menghangatkan tubuhnya untuk
melakukan aktivitas lainnya (Purwowidodo, 2015).
3. Menghisap Air dan Garam Mineral (Mudpuddling)
Banyak jenis kupu-kupu yang sering terlihat berada di pinggiran sungai
atau di genangan air untuk menghisap air, garam dan unsur-unsur mineral
dimana aktivitas ini sering disebut dengan istilah mudpuddling (Peggie,
2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Bercumbu (Courtdhip) dan Kawin (Matting)
Beberapa jenis kupu-kupu akan terbang melewati suatu rute tertentu
yang memungkinkan untuk melepas feromon agar menarik kupu-kupu
betina. Ketika pejantan menemukan betina yang cocok maka akan dimulai
masa bercumbu (courtdhip) kemudian berlanjut ke proses kawin (matting)
(Busnia, 2006).
5. Penyamaran (Kamuflase)
Perilaku ini bertujuan untuk melindungi kupu-kupu dari serangan
pemangsa. Kamuflase yang dilakukan oleh kupu-kupu biasanya
penyemaran menyerupai lingkungannya (Purwowidodo, 2015).
6. Mimikri
Beberapa spesies dapat mengambil keuntungan dari karakter spesies
lain dengan mengikuti (mimic/copy) karakter spesies yang menjadi acuan
penyamarannya sehingga dapat terhindar dari predator (Purwowidodo,
2015).
7. Migrasi
Ada beberapa spesies yang sering berpindah ke daerah yang cukup jauh
dalam jumlah banyak hal ini dikenal dengan proses migrasi. Salah satu
contoh spesies yang melakukan migrasi jarak jauh yaitu kupu-kupu
“monarch” (Danaus plexippus) (Purwowidodo, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
H. Hasil Penelitian Yang Relevan
Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan.
Referensi Judul Hasil
Natasa (2016) Keanekaragaman Kupu-
Kupu (Lepidoptera) di
Plawangan Kawasan Taman
Nasional Gunung Merapi,
Daerah Istimewa
Yogyakarta
Hasilnya menyatakan
bahwa terdapat 9 jenis
kupu-kupu yang
ditemukan, terdiri dari 2
familia yaitu Pieridae dan
Nymphalidae dengan
jumlah keseluruhan 116
individu. Jenis kupu-kupu
yang mendominasi adalah
Eurema blanda, E.
hecabe, dan Gandaca
harina. Indeks
keanekaragaman (H’)
menunjukan angka 1,92
yang berarti
keanekaragaman jenis
kupu-kupunya berada
pada kategori rendah.
Sulistyani
(2013)
Keanekaragaman Jenis
Kupu-Kupu (Lepidoptera :
Rhopalocera) di Kawasan
Cagar Alam Ulolanang
Kecubung Kabupaten
Batang
Hasilnya menunjukan
bahwa terdapat 121 jenis
kupu-kupu yang terdiri
dari lima familia
Rhopalocera dengan
indeks keanekaragaman
kategori tinggi.
Fatwa (2017) Keanekaragaman dan
Kemelimpahan Kupu-Kupu
(Lepidoptera) pada Tipe
Habitat Berbeda di Kawasan
Embung Tambakboyo,
Condong Catur, Sleman,
Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Hasilnya menunjukan
bahwa terdapat 400
individu kupu-kupu yang
terdiri dari 36 jenis kupu-
kupu dari lima familia
indeks keanekaragaman di
seluruh tipe habitat berada
pada kategori sedang yaitu
H’= 2,55-2,87.
Fauziyah dkk
(2017)
Keanekaragaman Kupu-
Kupu di Kawasan
Konservasi Petungsewu
Wildlife Education Center,
Malang, Jawa Timur.
Hasilnya menunjukan
bahwa tingkat
keanekaragaman kupu-
kupu di jalur X sebesar
2,17 dan pada jalur Y
sebesar 2,81 artinya kedua
jalur tergolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
keanekaragaman sedang.
Indeks dominansi jalur X
sebesar 0,19 dan jalur Y
sebesar 0,07 yang berarti
bahwa komunitas dalam
keadaan stabil, tidak ada
spesies yang
mendominasi.
Dewi (2016) Keanekaragaman dan
Kemelimpahan Jenis Kupu-
Kupu (Lepidoptera ;
Rhopalocera) di Sekitar
Kampus Pinang Masak
Universitas Jambi.
Hasilnya menunjukan
bahwa ditemukan 143
individu dari 5 familia
dengan indeks
keanekaragaman jenis
yaitu H’= 2,153 yang
berarti tergolong
keanekaragaman sedang.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan
metode jejak jelajah dengan jarak tertentu, titik hitung, transek sedangkan
dalam penelitian ini menggunakan metode jejak jelajah dengan menyusuri
seluruh area penelitian sehingga dengan metode ini maka kupu-kupu di
seluruh area penelitian dapat tersampling. Penelitian ini akan dilakukan di
lokasi yang berbeda dari beberapa penelitian sebelumnya yaitu di Dusun
Pentingsari. Variabel penelitian adalah indeks keanekaragaman dan indeks
dominansi.
I. Kerangka Berfikir
Keanekaragaman kupu-kupu sangat bergantung pada kondisi habitat yang
terdapat banyak tumbuhan inang sehingga kelangsungan hidup baik imago
atau larvanya bisa tetap terjaga. Faktor lingkungan secara langsung berdampak
pada keberadaan kupu-kupu dalam suatu lingkungan. Dusun Pentingsari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memiliki beberapa tipe habitat seperti sawah, sungai, perkebunan, hutan,
ladang, peternakan ayam dan pemukiman penduduk. Pengambilan data
mengenai keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Melalui data
yang diperoleh mengenai “Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) di
Dusun Pentingsari Desa Umbulharjo Sleman Yogyakarta” dapat teridentifikasi
setiap spesies yang ditemukan dan dapat menggambarkan keanekaragaman
kupu-kupu di dusun tersebut.
Faktor lingkungan (intensitas
cahaya, suhu, dan kelembapan)
Kupu-kupu sangat bergantung
pada kondisi habitat yang
terdapat banyak tumbuhan
inang.
Dusun Pentingsari memiliki
berbagai tipe habitat dengan
iklim sejuk.
Data keanekaragaman kupu-
kupu di Dusun Pentingsari.
Diketahui keanekaragaman
kupu-kupu di Dusun
Pentingsari.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Penelitian dilakukan di
Dusun Pentingsari dari bulan November 2017 sampai April 2018. Dusun
Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Posisinya berdekatan dengan lereng Gunung
Merapi sebelum Lapangan Golf Merapi (Merapi Golf) yang berhawa sejuk
dan termasuk dalam pengembangan pariwisata lereng Gunung Merapi. Dusun
ini berada di ketinggian ± 600 mdpl dan berada pada jarak 12,5 km dari
puncak Gunung Merapi serta berjarak ± 22 km dari pusat Kota Yogyakarta.
Luas wilayah Dusun Pentingsari adalah seluas 103 hektar dan memiliki
kondisi lingkungan berupa alam pedesaan berkontur bukit yang diapit oleh 2
sungai (Sungai Kuning di sisi kiri dan Sungai Pawon di sisi kanan) dengan
berbagai macam tipe habitat seperti perkebunan, hutan, lahan pertanian, sawah
dan area perumahan yang tersebar dari pusat dusun hingga bagian selatan
dusun. Di sisi utara, dusun ini berbatasan dengan Dusun Gambertan yang
termasuk Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan, sisi selatan berbatasan
dengan Dusun Bedoyo yang termasuk Desa Wukirsari Kecamatan
Cangkringan, sisi timur berbatasan dengan Dusun Gatak Cancangan yang
termasuk Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan sedangkan sisi barat
berbatasan dengan Dusun Samba Kecamatan Pakem (Gambar 3.1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Penelitian menggunakan metode jelajah (pollard walk). Berdasarkan hasil
observasi, area penelitian dibagi menjadi 2 kuadran yaitu kuadran 1 (utara)
dan kuadran 2 (selatan) dengan titik pusat yaitu jalan masuk Dusun
Pentingsari (Gambar 3.1). Pembagian 2 kuadran ini bertujuan untuk
mempermudah proses pendataan. Kuadran 1 didominasi oleh perkebunan
(kacang, jagung, singkong) dengan beberapa peternakan ayam serta aliran
Sungai Kuning dan Sungai Pawon. Kuadran 2 didominasi oleh perumahan
dengan beberapa daerah persawahan, perkebunan, hutan serta terdapat aliran
Sungai Kuning dan Sungai Pawon.
Gambar 3.1 Peta Dusun Pentingsari.
I I
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
B. Batasan Penelitian
Pada penelitian ini, agar penelitian yang dibahas menjadi lebih terarah dan
tidak terlalu meluas, maka dibuat beberapa batasan penelitian sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah kupu-kupu yang berhasil dikoleksi dan
didokumentasikan mengingat ada beberapa spesies yang memiliki
kecepatan terbang yang tinggi di Dusun Pentingsari.
2. Area penelitian di Dusun Pentingsari. Penentuan area penelitian dilakukan
berdasarkan tipe habitat serta jenis dan struktur vegetasi di Dusun
Pentingsari. Area penelitian dibagi menjadi 2 kuadran dimana terdapat
beberapa tipe habitat yang mewakili seluruh wilayah di Dusun Pentingsari.
Kuadran pertama dimulai dari jalan masuk Dusun Pentingsari ke utara
sampai perbatasan jalan raya. Kuadran kedua dimulai dari jalan masuk
dusun ke arah selatan sampai daerah pertemuan Sungai Kuning dan
Pawon.
3. Parameter yang diukur adalah nilai indeks keanekaragaman menggunakan
indeks keanekaragaman Shanon-Winner dan nilai dominansi
menggunakan dominansi Simpson.
4. Identifikasi dilakukan melalui analisis morfologi sampel menggunakan
buku panduan identifikasi kupu-kupu Identification Guide for Regulated
Insect (Hutacharern dkk, 2001); The Complete Field Guide to Butterflies
of Australia (Braby, 2004); Kupu-Kupu di Kampus Unila (Soekardi,
2007); An Annotated List of the Lepidoptera of Alberta, Canada (Pohl
dkk, 2010) serta skripsi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Rhopalocera) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten
Batang (Sulistyani, 2013).
C. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop stereo untuk
mengamati spesimen agar lebih jelas dengan perbesaran yang lebih besar.
GPS (Global Posisition System), kompas, termohigrometer untuk mengukur
kondisi lingkungan, jaring kupu-kupu, syringe untuk menyuntikkan alkohol
70% ke spesimen. Kotak spesimen untuk menyimpan kupu-kupu, alat tulis
untuk menulis catatan selama pengamatan, sterofoam sebagai tempat untuk
merentangkan sayap kupu-kupu, jarum pentul untuk mengatur posisi sayap
saat direntangkan di atas sterofoam, gunting, double tape, cutter, pinset, kotak
pengeringan yang diberi lampu, buku panduan identifikasi kupu-kupu dan
kotak insektarium. Kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan
spesimen yang ditangkap. Bahan yang digunakan adalah alkohol 70% dan
kertas minyak.
D. Cara Kerja
1. Observasi
Observasi dilakukan pada bulan November sampai bulan Desember
2017 di Dusun Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta. Observasi dilakukan terkait kondisi beberapa habitat di
Dusun Pentingsari seperti pada daerah persawahan, perkebunan, sungai,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ladang, hutan, peternakan dan pemukiman penduduk dengan
memperhatikan jenis tumbuhan inang bagi kupu-kupu yang tersedia pada
setiap habitat seperti banyaknya tumbuhan jeruk, sirsak, mengkudu dan
kakao yang tumbuh di Dusun Pentingsari. Selain itu, observasi dilakukan
dari pagi hari pukul 08.00 WIB sampai sore hari pukul 16.00 WIB
terhadap waktu aktivitas kupu-kupu yang ada di Dusun Pentingsari.
2. Penentuan Area Penelitian
Penentuan area penelitian dilakukan berdasarkan tipe habitat serta jenis
dan struktur vegetasi di Dusun Pentingsari. Area penelitian terbagi
menjadi 2 kuadran. Kuadran pertama dimulai dari jalan masuk Dusun
Pentingsari ke Utara sampai perbatasan jalan raya. Sampling kupu-kupu
dilakukan di seluruh area kuadran 1 dan kuadran 2 (Gambar 3.2). Kuadran
pertama melewati daerah perkebunan singkong, kacang tanah dan jagung
dengan vegetasi yang rapat dan kanopi yang teduh sehingga banyak kupu-
kupu yang berteduh di daerah ini saat udara sedang panas. Selain itu, di
kuadran ini juga terdapat peternakan ayam dimana beberapa jenis kupu-
kupu menyukai bau busuk. Kuadran ini juga diapit oleh dua aliran sungai
yaitu Sungai Kuning (barat) dan Sungai Pawon (timur) dimana biasanya
kupu-kupu menyukai tempat yang ada aliran air untuk menyerap garam
mineral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 3.2 Track Jelajah.
Kuadran kedua dimulai dari jalan masuk dusun ke arah selatan sampai
daerah pertemuan Sungai Kuning dan Sungai Pawon. Daerah selatan dari
Dusun Pentingsari dipilih karena melewati daerah dengan vegetasi terbuka
yang biasanya digunakan kupu-kupu untuk melakukan basking di pagi
hari. Selain itu, di kuadran ini juga terdapat area pemukiman penduduk
yang memiliki banyak tumbuhan inang (larva dan imago) di pekarangan
rumah seperti pohon jeruk, sirih hutan dan tumbuhan berbunga yang
biasanya dihinggapi kupu-kupu untuk mengambil nektarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(a)
(b)
Gambar 3.3 (a) Kebun (Kuadran 1); (b) Sawah (Kuadran 1); (c) Hutan (Kuadran
1); (d) Lingkungan perumahan (Kuadran 2); (e) Sungai (Kuadran 2); (f) Lapangan
(Kuadran 2).
3. Pengumpulan Data dan Pembuatan Insektarium
Sampling kupu-kupu dilakukan mulai awal bulan Maret sampai akhir
bulan April 2018 setiap satu minggu sekali selama 6 kali pengambilan
sampel. Pemilihan waktu ini mempertimbangkan faktor cuaca dimana
pada bulan tersebut curah hujan tergolong rendah. Sebagaimana data
prakiraan curah hujan tahun 2018 yang dirilis secara resmi oleh Badan
(a) (c)
(f) (e) (d)
(b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) (Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, 2018).
Berdasarkan hasil observasi, maka waktu pengamatan dilakukan pada
saat aktivitas kupu-kupu cukup tinggi dan saat matahari cukup untuk
menyinari atau untuk mengeringkan sayapnya yaitu pada pukul 07.00–
16.00 WIB. Sampling dilakukan dengan menjelajahi kedua kuadran yang
telah mewakili beberapa tipe habitat di Dusun Pentingsari.
Sampel ditangkap menggunakan jaring kupu-kupu dan dimasukkan ke
dalam kertas papilot agar sayap tidak rusak kemudian diberi kode.
Selanjutnya spesimen disuntik dengan alkohol 70% pada bagian thoraks
menggunakan syringe.
Spesimen dibawa ke Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk direntangkan sayapnya yaitu dengan
meletakkan spesimen di atas sterofoam dengan bantuan kertas minyak
untuk menutupi sayap spesimen dan jarum pentul untuk menata posisi
spesimen agar sama seperti saat sedang terbang. Selanjutnya spesimen
dikeringkan dengan meletakkannya dalam kotak kayu yang diberi lampu
selama 3 hari. Setelah kering, spesimen ditata dalam kotak insektarium
yang telah diberi sterofoam pada bagian dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(a)
(b)
(c) (d)
Gambar 3.4 Cara Kerja (a) spesimen ditangkap menggunakan jaring; (b) spesimen
disimpan dalam kertas papilot; (c) proses coding; (d) spesimen disuntikan alkohol
70%; (e) sayap spesimen direntangkan; (f) proses pengeringan; (g) proses
identifikasi; (h) pembuatan insektarium.
4. Identifikasi Spesimen
Identifikasi dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta dengan menggunakan buku panduan
identifikasi kupu-kupu Identification Guide for Regulated Insect
(Hutacharern dkk, 2001); The Complete Field Guide to Butterflies of
Australia (Braby, 2004); Kupu-Kupu di Kampus Unila (Soekardi, 2007);
An Annotated List of the Lepidoptera of Alberta, Canada (Pohl. dkk,
2010) serta skripsi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera:
(a) (b) (c) (d)
(e) (f) (g) (h)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Rhopalocera) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten
Batang (Sulistyani, 2013).
Identifikasi dilakukan berdasarkan ciri morfologi kupu-kupu. Bagian-
bagian yang diamati dalam proses identifikasi yaitu bagian sayap yang
meliputi bentuk, ukuran dan warnanya. Bagian antena meliputi bentuk dan
panjangnya. Thoraks dan abdomen meliputi warnanya (Gambar 3.4).
Gambar 3.5 Morfologi Kupu-kupu
Sumber: Soekardi (2007).
E. Analisis Data
Data yang didapatkan dianalisis dan dihitung nilai indeks keanekaragaman
menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner dan dihitung nilai
dominansi menggunakan Dominansi Simpson.
Sayap
depan
Sayap belakang
Kepala
anten
a
labial
palpi mata probosis
kaki depa
n
kaki tengah kaki
belakang
Thoraks
segmen ovipositor
Abdomen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (H’)
Menurut Magurran (1988), keanekaragaman kupu-kupu dapat dihitung
menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner dengan rumus:
H’ = - ∑ pi 1N pi dimana pi= ni/N
Keterangan:
ni = jumlah individu tiap jenis kupu-kupu
N = jumlah total seluruh jenis kupu-kupu
H’ = indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
pi = indeks kemelimpahan
Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wienner:
H’< 2 : keanekaragaman rendah
2<H’<3 : keanekaragaman sedang
H’>3 : keanekaragaman tinggi
2. Indeks Dominansi Simpson
Menurut Magurran (1988), dominansi kupu-kupu dapat dihitung
menggunakan Indeks dominansi Simpson dengan rumus:
D = ∑ pi2 dimana pi= ni/N
Keterangan:
pi = indeks kemelimpahan
D = Indeks Dominansi Simpson suatu jenis kupu-kupu
ni = Jumlah individu suatu jenis
N = Jumlah individu dari seluruh jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kriteria nilai indeks dominansi:
0,00<C<0,30 : dominansi rendah
0,30<C<0,60 : dominansi sedang
0,60<C<1,00 : dominansi tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman
Dari penelitian yang telah dilakukan pada kedua kuadran maka diketahui
bahwa keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari terdiri dari 35
spesies yang tergolong dalam 21 genus dan 5 familia, yaitu Papilionidae
dengan 2 genus dan 5 spesies, Pieridae dengan 4 genus dan 8 spesies,
Nymphalidae dengan 13 genus dan 19 spesies, Lycaenidae dengan 1 genus
dan 1 spesies, dan Hesperidae dengan 1 genus dan 1 spesies. Hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Jenis Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari.
Familia Genus Spesies Kuadran Jumlah
individu
Nymphalidae Hypolimnas Hypolimnas bolina 1, 2 20
Hipolimnas missipus 1, 2 9
Orsotriaena Orsotriaena medus 1, 2 22
Neptis Neptis hylas 1, 2 17
Mycalesis Mycalesis horsfreldii 1, 2 18
Junonia Junonia iphita 1, 2 18
Junonia atlites 2 5
Junonia hedonia 2 1
Euploea Euploea mulciber 1, 2 16
Euploea caramalzeman 1 1
Melanitis Melanitis leda 1, 2 11
Tanaecia Tanaecia palguna 2 7
Tanaecia iapis 2 1
Ariadne Ariadne Ariadne 2 6
Dolescalia Dolescalia bisaltidae 2 6
Elymnias Elymnias nesaea 2 1
Elymnias hypermnestra 2 2
Dophla Dophla evelina 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Faunis Faunis canens 2 1
Papilionidae Papilio Papilio polytes 2 5
Papilio memnon 1, 2 7
Papilio gigon 2 1
Graphium Graphium sarpedon 2 4
Graphium agamemnon 2 3
Graphium doson 2 1
Pieridae Eurema Eurema hecabe 1, 2 24
Eurema brigita 1, 2 19
Eurema alitha 1, 2 10
Letopsia Letopsia nina 1, 2 21
Appias Appias libythea 1, 2 11
Catopsilia Catopsilia pomona f. jugurtha 2 7
Catopsilia pomona f. catilia 2 6
Catopsilia pomona f. hilaria 2 6
Lycanidae Mellitus Mellitus symentus 2 2
Hesperiidae Notocrypta Notocrypta curvifascia 2 1
291
Pada kuadran satu spesies yang paling banyak dijumpai adalah Orsotriaena
medus dari familia Nymphalidae. Spesies ini menyukai habitat berumput basah
dan biasanya terbang rendah di antara rerumputan. Larva O.medus menyukai
daun dari tumbuh-tumbuhan Poaceae. Pada kuadran satu terdapat beberapa
tumbuhan dari familia Poaceae seperti jagung, padi, bambu, alang-alang dan
berbagai rerumputan. Jumlah tumbuhan jagung dan alang-alang di kuadran
satu lebih banyak dari kuadran dua. Kondisi habitat ini sesuai untuk
kelangsungan hidup spesies O.medus sehingga spesies ini dapat ditemukan
dalam jumlah banyak pada kuadran satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(a)
(b)
Gambar 4.1 (a) bagian dorsal O.medus, (b) bagian ventral O.medus.
Sumber: dokumentasi pribadi.
Pada kuadran dua spesies yang paling banyak dijumpai adalah spesies
Eurema hecabe dari familia Pieridae. Kupu-kupu ini berukuran kecil biasanya
terbang pelan dan rendah secara berkelompok. Menyukai habitat dengan
vegetasi semak berumput, teduh, banyak pohon dan air. E.hecabe menyukai
tumbuhan Caesalpiniaceae, Mimosaceae, Papilionaceae dan Rhamnaceae.
Berdasarkan pengamatan, tipe habitat di kuadran dua sangat mendukung bagi
spesies ini karena adanya tipe habitat berupa semak berumput, hutan, aliran air
sungai dan sawah serta terdapat berbagai tumbuhan berbunga di pekarangan
rumah warga. E.hecabe sering dijumpai pada tumbuhan putri malu, di
genangan air dan hinggap di tanah secara berkelompok saat sedang berjemur.
Gambar 4.2 Eurema hecabe
Sumber: dokumentasi pribadi.
(a) (b)
(a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Secara keseluruhan dari kuadran satu dan kuadran dua, anggota familia
yang paling banyak ditemukan yaitu familia Nymphalidae dengan jumlah 19
spesies (Tabel 4.1). Familia Nymphalidae memiliki jumlah terbesar dengan
penyebaran yang luas. Biasanya menyukai tempat terang, daerah ladang, hutan
serta beberapa menyukai buah busuk atau kotoran hewan. Pada kuadran satu
terdapat berbagai tumbuhan yang digemari familia Nymphalidae seperti ubi
kayu, kakao, jeruk dan putri malu. Selain itu di kuadran satu terdapat
peternakan ayam dan aliran sungai sedangkan pada kuadran dua didominasi
oleh tumbuhan kakao, mengkudu, jeruk dan puring yang digemari oleh familia
Nymphalidae. Pada kuadran dua juga terdapat persawahan, hutan, aliran sungai
dan perumahan warga yang memiliki berbagai tumbuhan berbunga di
pekarangannya. Berbagai tipe habitat pada kedua kuadran ini sangat sesuai
untuk menopang kelangsungan hidup kupu-kupu familia Nymphalidae.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 4.3 Contoh familia Nymphalidae (a) Hypolimnas bolina; (b) Doleschalia
bisaltidae; (c) Faunis canens; (d) Tanaecia palguna
Sumber: dokumentasi pribadi.
(a)
(d) (c)
(b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Familia lain yang ditemukan di Dusun Pentingsari adalah Papilionidae,
Lycanidae dan Hesperiidae. Selama penelitian, familia Papilionidae yang
didapat rata-rata berukuran besar dengan warna yang indah serta pada beberapa
spesies seperti Papilio polytes, Papilio memnon, Papilio gigon, dan Graphium
agamemnon memiliki bagian sayap belakang yang memanjang mirip ekor.
Umumnya familia ini hanya memiliki tumbuhan inang yang spesifik seperti
larva Papilio polytes yang hanya memakan daun tumbuhan jeruk saja. Selama
penelitian, banyak jenis kupu-kupu familia Papilionidae yang didapatkan dan
sebagian besar familia Papilionidae ditemukan pada kuadran dua (Tabel 4.1).
Hal ini disebabkan karena tersedianya beberapa tumbuhan inang bagi familia
Papilionidae seperti jeruk (Rutaceae); sirih (Piperaceae); alpukat (Lauraceae);
srikaya dan sirsak (Annnonaceae). Sesuai dengan yang dipaparkan oleh
Soekardi (2007) bahwa umumnya familia papilionidae memiliki tumbuhan
inang yang spesifik seperti Aristolochiaceae, Rutaceae, Piperaceae, Lauraceae,
Annnonaceae, dan Magnoliaceae.
Selain itu beberapa spesies seperti Graphium doson dan Graphium
sarpedon ditemukan hinggap pada pohon mengkudu (Rubiaceae) karena buah
mengkudu mempunyai aroma yang khas sehingga dapat menarik perhatian
kupu-kupu dan kupu-kupu dapat mengambil sari buah dari buah yang telah
matang. Akan tetapi jumlah individu setiap spesies dari familia Papilionidae
yang ditangkap hanya sedikit. Hal ini disebabkan karena familia Papilionidae
biasanya terbang dengan cepat dan di tempat yang tinggi sehingga sulit
ditangkap dan sering luput dari penglihatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(a) (b) (c)
Gambar 4.4 Contoh familia Papilionidae (a) Papilio gigon (sayap belakang
sebelah kiri rusak pada bagian ekor); (b) Papilio memnon; (c) Graphium
sarpedon.
Sumber: dokumentasi pribadi.
Familia Lycaenidae dan Hesperiidae merupakan familia yang paling
sedikit ditemukan dengan jumlah masing-masing satu spesies. Familia
Lycaenidae yang ditemukan adalah spesies Mellitus symentus memiliki ukuran
tubuh yang kecil dengan sayap yang lemah dan rapuh. Beberapa tumbuhan
inang spesies ini yang tersedia yaitu mangga, rambutan dan putri malu
sehingga saat ditemukan spesies ini sedang hinggap pada tumbuhan putri malu.
Familia Hesperiidae yang ditemukan yaitu spesies Notocrypta curvifascia
yang memiliki bentuk menyerupai ngengat. Spesies ini biasanya menyukai
tumbuhan Arecaceae, Musaceae, Poaceae, dan Zingiberaceae. Pada kuadran
dua dapat dijumpai beberapa tumbuhan inang bagi spesies ini dalam jumlah
yang lebih banyak dari kuadran satu seperti padi, jahe-jahean, pisang, mangga
dan rambutan. Saat ditemukan, spesies ini sedang hinggap pada daun
tumbuhan pisang.
(a) (c) (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(a) (b)
Gambar 4.5 (a) Mellitus symentus familia Lycaenidae; (b) Notocrypta curvifascia
familia Hesperiidae.
Sumber: dokumentasi pribadi.
Beberapa spesies hanya terdapat pada salah satu kuadran saja seperti
spesies Euploea caramelzeman yang hanya terdapat di kuadran satu.
Umumnya genus Euploea memiliki tumbuhan inang Moraceae. Berdasarkan
pengamatan, beberapa jenis tumbuhan Moraceae tumbuh dominan di kuadran
satu dibandingkan kuadran dua seperti sukun dan nangka sehingga
kemungkinan ditemukannya spesies E.caramelzeman lebih tinggi di kuadran
satu sedangkan spesies Junonia atlites, Junonia hedonia, Tanaecia palguna,
Tanaecia iapis, Ariadne ariadne, Catopsilia pomona f. jugurtha, Catopsilia
pomona f. hilaria, Catopsilia pomona f. catilia, Doleschalia bisaltidae,
Elymnias nesaea, Papilio polytes, Graphium sarpedon, Graphium agamemnon,
Graphium doson, Mellitus symentus, dan Notocrypta curvifascia hanya
terdapat di kuadran dua karena jenis tumbuhan di kuadran dua lebih beragam
sehingga mendukung kehidupan beragam jenis kupu-kupu.
Berdasarkan pengamatan hampir semua jenis kupu-kupu dijumpai di pagi
hari (lampiran 1). Pada pagi hari udara di Dusun Pentingsari sejuk dan belum
panas sehingga banyak kupu-kupu yang dijumpai sedang terbang atau hinggap
pada tumbuhan berbunga untuk mencari nektar. Selain itu, ada beberapa
spesies yang dijumpai sedang melakukan aktivitas seperti berjemur dan kawin
(a) (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
seperti spesies Eurema hecabe. Pada siang hari mulai menurun jumlah kupu-
kupu yang dijumpai karena udara di Dusun Pentingsari mulai terasa panas
sehingga kupu-kupu akan mencari tempat yang teduh biasanya di bawah daun.
Gambar 4.6 Junonia atlites sedang hinggap direrumputan.
Sumber: dokumentasi pribadi.
Berdasarkan hasil analisis data keanekaragaman kupu-kupu di Dusun
Pentingsari menggunakan Indeks keanekaragamn Shanon-Winner maka
didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2 Indeks Keanekaragaman Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari
Familia Spesies Jumlah pi 1n pi pi 1n pi
Nymphalidae Hypolimnas bolina 20 0.068729 -2.67759 -0.18403
Hipolimnas missipus 9 0.030928 -3.4761 -0.10751
Orsotriaena medus 22 0.075601 -2.58228 -0.19522
Neptis hylas 17 0.058419 -2.84011 -0.16592
Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 -2.78295 -0.17214
Junonia iphita 18 0.061856 -2.78295 -0.17214
Junonia atlites 5 0.017182 -4.06389 -0.06983
Junonia hedonia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Euploea mulciber 16 0.054983 -2.90073 -0.15949
Euploea caramalzeman 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Melanitis leda 11 0.037801 -3.27543 -0.12381
Tanaecia palguna 7 0.024055 -3.72741 -0.08966
Tanaecia iapis 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Ariadne Ariadne 6 0.020619 -3.88156 -0.08003
Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 -3.88156 -0.08003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Elymnias nesaea 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Elymnias hypermnestra 2 0.006873 -4.98018 -0.03423
Dophla evelina 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Faunis canens 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Papilionidae Papilio polytes 5 0.017182 -4.06389 -0.06983
Papilio memnon 7 0.024055 -3.72741 -0.08966
Papilio gigon 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Graphium sarpedon 4 0.013746 -4.28703 -0.05893
Graphium agamemnon 3 0.010309 -4.57471 -0.04716
Graphium doson 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Pieridae Eurema hecabe 24 0.082474 -2.49527 -0.2058
Eurema brigita 19 0.065292 -2.72888 -0.17817
Eurema alitha 10 0.034364 -3.37074 -0.11583
Letopsia nina 21 0.072165 -2.6288 -0.18971
Appias libythea 11 0.037801 -3.27543 -0.12381
Catopsilia pomona f. jugurtha 7 0.024055 -3.72741 -0.08966
Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 -3.88156 -0.08003
Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 -3.88156 -0.08003
Lycanidae Mellitus symentus 2 0.006873 -4.98018 -0.03423
Hesperiidae Notocrypta curvifascia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
291 -3.17237
H' 3.172366
Dari Indeks keanekaragaman menunjukkan bahwa keanekaragaman kupu-
kupu di Dusun Pentingsari dikategorikan tinggi berdasarkan kriteria nilai
Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (Magurran, 1988). Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya jenis spesies yang ditemukan di Dusun
Pentingsari. Beragamnya spesies yang ditemukan disebabkan oleh banyaknya
jenis tumbuhan pakan bagi larva serta tumbuhan berbunga sebagai sumber
nektar. Kupu-kupu sangat bergantung pada kondisi habitat yang terdapat
banyak tumbuhan inang sehingga kelangsungan hidup baik kupu-kupu atau
larvanya bisa tetap terjaga (Corbet & Pendlebury, 1956).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Keanekaragaman habitat juga mempengaruhi keanekaragaman spesies
kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Kupu-kupu sangat bergantung pada
keanekaragaman tanaman inang sehingga terdapat hubungan yang erat antara
keanekaragaman kupu-kupu dengan kondisi habitatnya. Dusun Pentingsari
memiliki beberapa tipe habitat yang berbeda seperti persawahan, perkebunan,
hutan, ladang, pemukiman penduduk, daerah aliran sungai (DAS) dan
peternakan ayam. Setiap habitat ini terdiri dari berbagai variasi vegetasi
sebagai sumber pakan yang mendukung kelangsungan hidup kupu-kupu.
Gambar 4.7 Contoh habitat di Dusun Pentingsari (a) sawah; (b) sungai; (c) kebun
Sumber: dokumentasi pribadi.
Beberapa tumbuhan inang yang banyak terdapat di Dusun Pentingsari
yaitu jeruk, sirsak, nangka, kakao, sukun, singkong dan berbagai tumbuhan
berbunga sebagai sumber nektar. Semakin beragam tipe habitat dengan
berbagai jenis tumbuhan di dalamnya maka semakin berpotensi menyebabkan
tingginya keanekaragaman kupu-kupu di suatu daerah. Hal ini dapat terjadi
karena setiap spesies kupu-kupu memiliki jenis tumbuhan inang yang berbeda-
(a) (b) (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
beda dan beberapa spesies memiliki tumbuhan inang khusus sehingga apabila
pada setiap habitat terdapat beragam jenis tumbuhan maka semakin banyak
pula spesies kupu-kupu yang bisa hidup di habitat-habitat tersebut.
Gambar 4.8 Contoh tumbuhan inang di Dusun Pentingsari (a) kakao; (b)
singkong; (c) pisang.
Sumber: dokumentasi pribadi.
Beragamnya tipe habitat juga mendukung berbagai aktivitas kupu-kupu.
Biasanya ketika suhu tubuhnya sedang rendah maka kupu-kupu akan berjemur
di bawah sinar matahari agar memperoleh energi untuk meningkatkan aktivitas
fisiologisnya. Untuk itu kupu-kupu membutuhkan tempat yang terbuka seperti
ladang atau lapangan. Berdasarkan pengamatan, kupu-kupu melakukan
aktivitas berjemur pada jalan di daerah pemukiman penduduk yang masih
terdapat beberapa pohon dan rerumputan di tepi jalannya sehingga kupu-kupu
mencari daerah yang terpapar sinar matahari dan tidak terhalang oleh pohon
(gambar 4.9). Kupu-kupu juga membutuhkan habitat dengan vegetasi berupa
pohon karena saat siang hari kupu-kupu akan mencari tempat yang teduh di
A
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
antara pepohonan dan bertengger pada kulit kayu atau menggantung di bawah
permukaan daun sehingga beberapa spesies ditemukan berada pada bagian
bawah daun. Selain itu, di pemukiman penduduk juga banyak di temukan
kupu-kupu karena di setiap pekarangan rumah penduduk terdapat berbagai
jenis tumbuhan berbunga yang sering dihinggapi oleh kupu-kupu untuk
menghisap nektar. Adanya aliran sungai di sisi timur dan barat Dusun
Pentingsari berpengaruh terhadap keanekaragaman kupu-kupu. Sungai sangat
menunjang kelangsungan hidup kupu-kupu sebagai sumber air, garam dan
unsur-unsur mineral sehingga kupu-kupu sering dijumpai berada di pinggiran
sungai atau genangan air dimana aktivitas ini disebut dengan mudpuddling.
Gambar 4.9 Eurema hecabe sedang berjemur.
Sumber: dokumentasi pribadi.
Tingginya indeks keanekaragaman yang didapatkan dipengaruhi oleh
musim. Sebagaimana data prakiraan curah hujan tahun 2018 yang dirilis secara
resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) (BMKG,
2018) maka diperkirakan pada saat pengambilan data yaitu bulan Maret sampai
April 2018 curah hujan tergolong rendah. Hal ini berpengaruh terhadap
keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Saat curah hujan tergolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
rendah maka banyak kupu-kupu yang akan keluar beraktivitas sehingga akan
banyak dijumpai berbagai spesies kupu. Sebaliknya apabila curah hujan sedang
tinggi maka kupu-kupu tidak akan keluar karena selain sayapnya akan basah,
juga tidak ada cahaya matahari untuk menghangatkan tubuh dan meningkatkan
aktivitas fisiologinya.
Faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban dan suhu dapat
mempengaruhi keanekaragaman kupu-kupu. Hasil pengukuran faktor
lingkungan (intensitas cahaya, kelembaban, dan suhu) di Dusun Pentingsari
yang diukur selama 6 kali sampling pada kuadran 1 dan kuadran 2 (Lampiran
3) dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil pengukuran faktor lingkungan di Dusun Pentingsari
Faktor Lingkungan Kisaran
Intensitas cahaya
Kelembaban
Suhu
3.050-3.650 Lux
57-65%
28-30ºC
Kisaran intensitas cahaya di Dusun Pentingsari yaitu 3.050-3.650 lux.
Kisaran intensitas cahaya ini sesuai untuk perkembangan kupu-kupu. Hal ini
sesuai dengan pendapat Nurjannah (2010) yang mengatakan intensitas cahaya
yang sesuai untuk perkembangan imago kupu-kupu adalah 2.000-7.500 lux.
Kisaran kelembaban dan suhu di Dusun Pentingsari masih berada dalam
kisaran yang diperlukan kupu-kupu, yaitu 57-65% dan 28-30oC. Kupu-kupu
memerlukan kelembaban udara antara 64-94% dan suhu antara 30-35oC
(Achmad, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
B. Dominansi
Tabel 4.4 Dominansi Kupu-Kupu di Dusun Pentingsari
Familia Spesies Jumlah pi
Nymphalidae Hypolimnas bolina 20 0.068729 0.004724
Hipolimnas missipus 9 0.030928 0.000957
Orsotriaena medus 22 0.075601 0.005716
Neptis hylas 17 0.058419 0.003413
Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 0.003826
Junonia iphita 18 0.061856 0.003826
Junonia atlites 5 0.017182 0.000295
Junonia hedonia 1 0.003436 1.18E-05
Euploea mulciber 16 0.054983 0.003023
Euploea caramalzeman 1 0.003436 1.18E-05
Melanitis leda 11 0.037801 0.001429
Tanaecia palguna 7 0.024055 0.000579
Tanaecia iapis 1 0.003436 1.18E-05
Ariadne Ariadne 6 0.020619 0.000425
Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 0.000425
Elymnias nesaea 1 0.003436 1.18E-05
Elymnias hypermnestra 2 0.006873 4.72E-05
Dophla evelina 1 0.003436 1.18E-05
Faunis canens 1 0.003436 1.18E-05
Papilionidae Papilio polytes 5 0.017182 0.000295
Papilio memnon 7 0.024055 0.000579
Papilio gigon 1 0.003436 1.18E-05
Graphium sarpedon 4 0.013746 0.000189
Graphium agamemnon 3 0.010309 0.000106
Graphium doson 1 0.003436 1.18E-05
Pieridae Eurema hecabe 24 0.082474 0.006802
Eurema brigita 19 0.065292 0.004263
Eurema alitha 10 0.034364 0.001181
Letopsia nina 21 0.072165 0.005208
Appias libythea 11 0.037801 0.001429
Catopsilia pomona f.
jugurtha 7
0.024055 0.000579
Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 0.000425
Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 0.000425
Lycanidae Mellitus symentus 2 0.006873 4.72E-05
Hesperiidae Notocrypta curvifascia 1 0.003436 1.18E-05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
291 0.050318
D 0.050318
Indeks dominansi menggambarkan ada tidaknya spesies yang
mendominasi jenis yang lain. Indeks dominansi berkisar antara 0 sampai 1,
dimana semakin kecil nilai indeks dominansi maka menunjukkan bahwa tidak
ada satu spesies yang mendominasi sebaliknya semakin besar nilai indeks
dominansi maka menunjukkan bahwa ada dominansi dari satu spesies (Odum,
1996). Hasil perhitungan menggunakan rumus indeks dominansi Simpson
menunjukkan nilai 0,050 yang berarti mendekati 0 (nol) dengan demikian
berdasarkan kriteria nilai Indeks dominansi Simpson (Magurran, 1988) maka
secara umum dominansi kupu-kupu di Dusun Pentingsari tergolong rendah.
Indeks dominansi yang rendah di Dusun Pentingsari dikarenakan ada beberapa
jenis yang mendominasi.
Jenis kupu-kupu yang mendominasi tersebut antara lain Eurema hecabe
(0,08), Orsotriaena medus (0,07), Eurema brigitta (0,06), Hypolimnas bolina
(0,06), Mycalesis horsfieldii (0,06), Neptis hylas (0,05), dan Euploea mulciber
(0,05). Dominansi jenis-jenis tersebut disebabkan oleh melimpahnya
ketersediaan tumbuhan inang sehingga jumlah individu imagonya menjadi
lebih banyak dan frekuensi ditemukannya menjadi lebih tinggi. Berdasarkan
nilai indeks dominansi tersebut maka dapat dilihat bahwa tidak terjadi
pemusatan dominansi pada jenis tertentu sehingga indeks dominansi menjadi
rendah (0,05) (tabel 4.4). Hal ini sesuai dengan pendapat Soegianto (1994),
bahwa suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman jenis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
tinggi jika komunitas tersebut disusun oleh banyak jenis dengan kemelimpahan
jenis yang sama atau hampir sama.
C. Hambatan, Kendala, dan Keterbatasan
1. Beberapa spesies yang terbang cepat dan tinggi seperti sebagian besar
familia Papilionidae sehingga sulit untuk ditangkap.
2. Kadangkala kupu-kupu terbang ke tempat yang sulit dijangkau seperti di
tepi jurang atau di dalam hutan yang banyak semak berduri sehingga
kupu-kupu tersebut tidak dapat tersampling.
3. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Maret-April yang
merupakan musim kemarau sehingga tidak dapat diketahui spesies-spesies
pada musim hujan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
RANCANGAN PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN
DALAM PEMBELAJARAN
Hasil penelitian keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari dapat
digunakan sebagai bahan ajar untuk pembelajaran Biologi SMA kelas X pada
materi Tingkat Keanekaragaman Hayati. Isu-isu yang dapat digali menggunakan
pendekatan metode ilmiah berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan
adalah mengenai keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari. Pembelajaran
dirancang agar siswa dapat melakukan percobaan berkaitan dengan materi
Tingkat Keanekaragaman Hayati. Dalam penelitian ini diharapkan siswa dapat
mengetahui keanekaragaman kupu-kupu yang ada di Dusun Pentingsari.
Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait dengan
penelitian yang telah dilakukan adalah Kurikulum 2013. Kompetensi Dasar (KD)
yang digunakan adalah:
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia serta
ancaman dan pelestariannya.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai
bentuk media informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari terdiri dari 35 spesies
yang tergolong dalam 21 genus dan 5 famili, yaitu Papilionidae dengan 2
genus dan 5 spesies; Pieridae dengan 4 genus dan 8 spesies; Nymphalidae
dengan 13 genus dan 19 spesies; Lycaenidae dengan 1 genus dan 1
spesies; dan Hesperiidae dengan 1 genus dan 1 spesies. Nilai indeks
keanekaragaman kupu-kupu di Dusun Pentingsari tergolong tinggi dengan
nilai H’ 3,172366.
2. Indeks dominansi yang tergolong rendah yaitu D 0,050318 yang berarti
tidak ada spesies yang mendominasi.
B. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya:
1. Agar spesies yang terbang cepat dan tinggi dapat tersampling maka dapat
diambil gambar atau video menggunakan kamera.
2. Agar kupu-kupu yang berada di tempat yang sulit dijangkau seperti di tepi
jurang atau di dalam hutan yang banyak semak berduri dapat tersampling
maka dapat menggunakan metode umpan untuk memancing kupu-kupu.
Selain itu, dapat juga menentukan area penelitian yang mudah dijangkau.
3. Agar didapatkan informasi lebih lengkap diperlukan penelitian lanjutan
pada musim penghujan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A., 2002. Potensi dan Sebaran Kupu-Kupu di Kawasan Taman Wisata
Alam Bantimurung. Dalam : Workshop Pengelolaan Kupu-Kupu Berbasis
Masyarakat; Bantimurung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2018, Prakiraan Curah Hujan,
https://www.bmkg.go.id/, diakses tanggal 10 Februari 2018.
Beatty, dkk, 2008, Encyclopedia Fauna, diterjemahkan oleh Wulandari,
Damaring T., dan Raharjo, Broto., Erlangga, Jakarta.
Braby, M.F., 2004, The Complete Field Guide to Butterfiles of Australia, CSIRO
Publishing, Australia. 2.
Brotowidjoyo, M.D., 1994, Zoologi Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. 156.
Busnia, M., 2006, Entomologi, Andalas University Press, Padang.
Dewi, B., A.Hamidah., J.Siburian., 2016, Keanekaragaman dan Kemelimpahan
Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera ; Rhopalocera) di Sekitar Kampus Pinang
Masak Universitas Jambi, J.Biospecies., 9(2), 33-37.
Fatwa, K.M., 2017, Keanekaragaman dan Kemelimpahan kupu-kupu
(Lepidoptera) pada Tipe Habitat Berbeda di Kawasan Embung
Tambakboo, Condongcatur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Fauziyah, S., F.Q.Maghfirah., A.D.Wulandari., T.Felayati., E.K.A.P.Sari.,
D.Winarni., T.H.Al-Yamini., 2017, Keanekaragaman Kupu-Kupu di
Kawasan Konservasi Petungsewu Wildlife Education Center, Malang,
Jawa Timur, Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas
Indonesia, Universitas Airlangga.
Gunadharma, N., 2013, Dinamika Keanekaragaman Jenis dan Karakteristik
Habitat Kupu-kupu di Kawasan Kampus IPB Darmaga. Skripsi, Institut
Pertanian Bogor.
Hadi, H.M., 2009, Biologi Insekta Entomologi, Graha Ilmu, Yogyakarta. 139-140.
Indrawan, M., Richard B. P., dan Jatna S., 2007, Biologi Konservasi; Edisi
Revisi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Jumar, 2000, Entomologi Pertanian, Rineka Cipta, Jakarta. 155.
Kristanto, A., dan Momberg, F., 2008, Alam Jakarta-Panduan Keanekaragaman
Hayati yang Tersisa di Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Magguran, A.E., 1988, Ecological Diversity and Its Measurement, Chapman and
Hall, USA.
Natasa, I.W., dkk., 2016, Keanekaragaman Kupu-kupu (Lepidoptera) di
Plawangan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Teknobiologi Jurusan Biologi, Universitas
Atma Jaya, Yogyakarta.
Nurjannah, S.T., 2010, Biologi Troides Helena Helena dan Troides Helena
ephaestus (Papilionidae) di Penangkaran, Tesis, Departemen Keilmuan
Divisi Entomologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Odum, E.P., 1996, Dasar-dasar Ekologi, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Peggi, D., dan Amir, M., 2009, Practial Guide to the Butterflies Of Bogor Botanic
Garden, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI dan Nagao
Natural Environment Foundation, Jakarta.
Peggie, D., 2014, Mengenal Kupu-kupu, Pandu Aksara Publishing, Jakarta. 5.
Purwowidodo, 2015, Studi Keanekaragaman Hayati Kupu-kupu (Sub Ordo
Rhopalocela) dan Peranan Ekologisnya di Area Hutan Lindung Kaki
Gunung Prau Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Skripsi, Universitas Islam
Negeri Walisongo, Semarang, 70-74.
Putra, N.S., 1994, Serangga di Sekitar Kita, Kanisius, Yogyakarta.
Reed RD, Sperling FAH. 2006. Papilionidae ; The Swallowtail Butterflies,
http://tolweb.org/Papilionidae, diakses tanggal 20 Mei 2018.
Richard, B., dkk., Encyclopedia Fauna, terj. Damaring Tyas Wulandari dan Broto
Raharjo, (Jakarta: Erlangga, 2008), 110.
Scoble, M.J., 1992, The Lepidoptera Form, Function and Diversity, Oxford, The
Natural History Museum In Association With Oxford University Press.
London.
Sela, A.F., 2011, Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu pada Ruang Terbuka Hijau
di Babarsari, Depok, Slemaan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Soekardi, H., 2007, Kupu-Kupu di Kampus Unila, Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
Sulistyani, T.H., 2013, Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera:
Rhopalocera) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Batang, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang.
Utami, E. N., 2012, Komunitas Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera:
Papilionoidea) di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat,
Skripsi, Departemen Biologi Universitas Indonesia, Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman Shannon-Weinner
Rumus Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner:
H’ = - ∑ pi 1N pi dimana pi= ni/N
Keterangan:
ni = jumlah individu tiap jenis kupu-kupu
N = jumlah total seluruh jenis kupu-kupu
H’ = indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
pi = indeks kemelimpahan
Famili Genus Spesies Jumlah pi 1n pi pi 1n pi
Nymphalidae Hypolimnas Hypolimnas bolina 20 0.068729 -2.67759 -0.18403 Hipolimnas missipus 9 0.030928 -3.4761 -0.10751
Orsotriaena Orsotriaena medus 22 0.075601 -2.58228 -0.19522
Neptis Neptis hylas 17 0.058419 -2.84011 -0.16592
Mycalesis Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 -2.78295 -0.17214
Junonia Junonia iphita 18 0.061856 -2.78295 -0.17214 Junonia atlites 5 0.017182 -4.06389 -0.06983 Junonia hedonia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Euploea Euploea mulciber 16 0.054983 -2.90073 -0.15949 Euploea caramalzeman 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Melanitis Melanitis leda 11 0.037801 -3.27543 -0.12381
Tanaecia Tanaecia palguna 7 0.024055 -3.72741 -0.08966 Tanaecia iapis 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Ariadne Ariadne Ariadne 6 0.020619 -3.88156 -0.08003
Dolescalia Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 -3.88156 -0.08003
Elymnias Elymnias nesaea 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Elymnias hypermnestra 2 0.006873 -4.98018 -0.03423
Dophla Dophla evelina 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Faunis Faunis canens 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Papilionidae Papilio Papilio polytes 5 0.017182 -4.06389 -0.06983 Papilio memnon 7 0.024055 -3.72741 -0.08966 Papilio gigon 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Graphium Graphium sarpedon 4 0.013746 -4.28703 -0.05893 Graphium agamemnon 3 0.010309 -4.57471 -0.04716
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Graphium doson 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
Pieridae Eurema Eurema hecabe 24 0.082474 -2.49527 -0.2058 Eurema brigita 19 0.065292 -2.72888 -0.17817 Eurema alitha 10 0.034364 -3.37074 -0.11583
Letopsia Letopsia nina 21 0.072165 -2.6288 -0.18971
Appias Appias libythea 11 0.037801 -3.27543 -0.12381
Catopsilia Catopsilia pomona f. jugurtha 7 0.024055 -3.72741 -0.08966 Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 -3.88156 -0.08003 Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 -3.88156 -0.08003
Lycanidae Mellitus Mellitus symentus 2 0.006873 -4.98018 -0.03423
Hesperidae Notocrypta Notocrypta curvifascia 1 0.003436 -5.67332 -0.0195
291 -3.17237
H' 3.172366
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Indeks Dominansi Simpson
Rumus Indeks dominansi Simpson:
D = ∑ pi2 dimana pi= ni/N
Keterangan:
pi = indeks kemelimpahan
D = Indeks Dominansi Simpson suatu jenis kupu-kupu
ni = Jumlah individu suatu jenis
N = Jumlah individu dari seluruh jenis
Famili Spesies Jumlah pi pi2
Nymphalidae Hypolimnas bolina 20 0.068729 0.004724
Hipolimnas missipus 9 0.030928 0.000957
Orsotriaena medus 22 0.075601 0.005716
Neptis hylas 17 0.058419 0.003413
Mycalesis horsfreldii 18 0.061856 0.003826
Junonia iphita 18 0.061856 0.003826
Junonia atlites 5 0.017182 0.000295
Junonia hedonia 1 0.003436 1.18E-05
Euploea mulciber 16 0.054983 0.003023
Euploea caramalzeman 1 0.003436 1.18E-05
Melanitis leda 11 0.037801 0.001429
Tanaecia palguna 7 0.024055 0.000579
Tanaecia iapis 1 0.003436 1.18E-05
Ariadne Ariadne 6 0.020619 0.000425
Dolescalia bisaltidae 6 0.020619 0.000425
Elymnias nesaea 1 0.003436 1.18E-05
Elymnias hypermnestra 2 0.006873 4.72E-05
Dophla evelina 1 0.003436 1.18E-05
Faunis canens 1 0.003436 1.18E-05
Papilionidae Papilio polytes 5 0.017182 0.000295
Papilio memnon 7 0.024055 0.000579
Papilio gigon 1 0.003436 1.18E-05
Graphium sarpedon 4 0.013746 0.000189
Graphium agamemnon 3 0.010309 0.000106
Graphium doson 1 0.003436 1.18E-05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pieridae Eurema hecabe 24 0.082474 0.006802
Eurema brigita 19 0.065292 0.004263
Eurema alitha 10 0.034364 0.001181
Letopsia nina 21 0.072165 0.005208
Appias libythea 11 0.037801 0.001429
Catopsilia pomona f. jugurtha 7 0.024055 0.000579
Catopsilia pomona f. catilia 6 0.020619 0.000425
Catopsilia pomona f. hilaria 6 0.020619 0.000425
Lycanidae Mellitus symentus 2 0.006873 4.72E-05
Hesperidae Notocrypta curvifascia 1 0.003436 1.18E-05
291 0.050318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 3 : Hasil Pengukuran Faktor Lingkungan
Pengamatan
ke- Kuadran
Intensitas
Cahaya (lux)
Kelembaban
(%) Suhu (oC)
1 1 3.650 58 30
2 3.550 60 29
2 1 3.050 61 28
2 3.050 65 28
3 1 3.600 57 30
2 3.450 61 29
4 1 3.050 59 29
2 3.100 60 28
5 1 3.360 60 29
2 3.300 61 29
6 1 3.100 61 28
2 3.110 61 28
Kisaran 3.050-3.650 57-65 28-30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 4 : Lembar Sampling
Keterangan:
1: Terbang
2: Hinggap ditumbuhan
3: Berjemur
4: Kawin
Data sampling I (Selasa, 6 Maret 2018) - Kuadran 1
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 1:002 08.13 1 Eurema brigitta
2 1:003 08.36 1 Eurema brigitta
3 1:004 08.47 1 Letopsia nina
4 1:006 09.10 1 Orsotriaena medus
5 1:008 09.20 1 Neptis hylas
6 1:009 09.30 1 Orsotriaena medus
7 1:010 09.42 1 Mycalesis horsfieldii
8 1:011 09.59 1 Papilio memnom
9 1:012 10.12 1 Appias libythea
10 1:013 10.30 2 Hypolimnas missipus
11 1:014 10.56 2 Eurema hecabe
12 1:015 11.06 2 Neptis hylas
13 1:016 11.20 1 Mycalesis horsfieldii
14 1:017 11.35 3 Letopsia nina
15 1:019 12.17 1 Mycalesis horsfieldii
16 1:020 12.55 1 Eurema hecabe
17 1:021 13.18 1 Eurema brigitta
18 1:023 13.49 4 Eurema alitha
19 1:024 14.08 3 Letopsia nina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
20 1:026 14.50 2 Junonia iphita
21 1:027 15.03 2 Orsotriaena medus
22 1:028 15.30 2 Euploea mulciber
23 1:029 15.48 2 Eurema alitha
24 1:030 15.58 2 Letopsia nina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kuadran 2
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 2:001 08.05 1 Letopsia nina
2. 2:002 08.06 3 Eurema brigitta
3 2:004 08.12 2 Ariadne ariadne
4 2:005 08.15 2 Tanaecia palguna
5 2:006 08.16 2 Dophla evelina
6 2:007 08.25 1 Eurema hecabe
7 2:008 08.30 1 Eurema brigitta
8 2:010 08.50 1 Eurema brigitta
9 2:013 09.20 1 Graphium sarpedon
10 2:017 09.52 4 Orsotriaena medus
11 2:018 10.11 3 Eurema brigitta
12 2:019 10.25 2 Junonia hedonia
13 2:020 10.36 2 Tanaecia iapis
14 2:021 10.55 2 Miletus symentus
15 2:022 11.15 1 Junonia atlites
16 2:023 11.25 1 Orsotriaena medus
17 2:024 11.40 1 Junonia iphita
18 2:025 12.10 1 Notocrypta curvifascia
19 2:026 12.25 1 Leptosia nina
20 2:027 12.55 2 Eurema hecabe
21 2:028 13.12 2 Tanaecia palguna
22 2:029 13.26 3 Graphium sarpedon
23 2:030 13.58 1 Faunis canens
24 2:031 14.10 4 Hypolimnas bolina
25 2:032 14. 23 4 Miletus symentus
26 2:033 14.47 1 Graphium agamemnon
27 2:035 15.05 1 Eurema hecabe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
28 2:036 15.12 1 Letopsia nina
29 2:38 15.34 1 Mycalesis horsfieldi
30 2:40 15.57 1 Junonia iphita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Data sampling II (Selasa, 13 Maret 2018) - Kuadran 1
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 1:001 08.03 1 Letopsia nina
2. 1:002 08.17 3 Hypolimnas bolina
3 1:003 08.35 2 Papilio memnon
4 1:005 08.50 2 Eurema hecabe
5 1:006 09.00 2 Euploea mulciber
6 1:007 09.06 1 Neptis hylas
7 1:008 09.21 4 Eurema hecabe
8 1:009 09.40 1 Orsotriaena medus
9 1:011 10.03 1 Appias libythea
10 1:012 10.15 1 Euploea mulciber
11 1:013 10.33 3 Junonia iphita
12 1:015 10.59 2 Orsotriaena medus
13 1:016 11.10 2 Appias libythea
14 1:017 11.27 2 Eurema hecabe
15 1:018 11. 44 1 Hypolimnas bolina
16 1:019 12.02 1 Letopsia nina
17 1:021 12.39 1 Euploea caramalzeman
18 1:023 13.14 1 Mycalesis horsfieldi
19 1:025 13.55 1 Eurema brigitta
20 1:026 14.08 2 Eurema hecabe
21 1:027 14. 25 2 Neptis hylas
22 1:028 14.50 3 Letopsia nina
23 1:031 15.33 1 Melanitis leda
24 1:032 15.47 2 Hypolimnas bolina
25 1:033 15.58 4 Letopsia nina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kuadran 2
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 2:001 08.02 1 Neptis hylas
3 2:003 08.13 1 Catopsilia pomona
f.jugurtha
4 2:005 08.35 1 Letopsia nina
5 2:007 08.57 1 Catopsilia f.catilia
6 2:009 09.15 1 Doleschalia bisaltidae
7 2:011 09.36 1 Papilio polytes
8 2:013 09.56 1 Eurema brigitta senna
9 2:014 10.03 1 Hypolimnas bolina
10 2:015 10.17 1 Melanitis leda
11 2:016 10.33 2 Ariadne ariadne
12 2:017 10.53 2 Junonia iphita
13 2:019 11.35 2 Tanaecia palguna
14 2:020 11.58 1 Papilio polytes
15 2:021 12.20 3 Eurema alitha
16 2:023 13.01 1 Doleschalia bisaltidae
17 2:024 13.22 1 Eurema hecabe
18 2:026 14.00 1 Orsotriaena medus
19 2:027 14.20 4 Catopsilia pomona
f.hilaria
20 2:029 15.10 3 Junonia iphita
21 2:030 15.33 2 Junonia atlites
22 2:031 15.55 2 Euploea mulciber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Data sampling III (Selasa, 20 Maret 2018) - Kuadran 1
No. Kode
Spesimen Waktu Aktivitas Spesies
1. 1:001 08.05 1 Eurema alitha
2 1:003 08.20 1 Hypolimnas bolina
3 1:004 08.40 1 Melanitis leda
4 1:005 09.00 1 Eurema hecabe
5 1:008 09.40 1 Euploea mulciber
6 1:009 10.02 1 Mycalesis horsfieldii
7 1:010 10.26 1 Junonia iphita
8 1:011 10.40 1 Hypolimnas missipus
9 1:012 10.55 1 Letopsia nina
10 1:013 11.13 2 Appias libythea
11 1:015 11.58 2 Eurema hecabe
12 1:016 12.19 1 Euploea mulciber
13 1:018 13.01 1 Orsotriaena medus
14 1:019 13.20 1 Eurema brigitta
15 1:021 13.59 1 Hypolimnas bolina
16 1:022 14.18 1 Eurema brigitta
17 1:023 14.33 1 Melanitis leda
18 1:025 15.05 1 Mycalesis horsfieldii
19 1:026 15.27 1 Eurema alitha
20 1:027 15.40 1 Hypolimnas missipus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kuadran 2
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 2:001 08.04 1 Mycalesis horsfieldi
2. 2:002 08.14 3 Eurema hecabe
3 2:005 08.40 2 Ariadne ariadne
4 2:006 08.57 2 Tanaecia palguna
5 2:007 09.03 2 Junonia iphita
6 2:009 09.32 1 Eurema hecabe
7 2:010 09.48 2 Graphium sarpedon
8 2:011 10.00 1 Eurema brigitta
9 2:013 10.19 1 Letopsia nina
10 2:014 10.28 4 Orsotriaena medus
11 2:016 10.53 3 Catopsilia pomona
f.hilaria
12 2:017 11.07 2 Orsotriaena medus
13 2:018 11.20 2 Eurema brigitta
14 2:019 11.48 2 Letopsia nina
15 2:022 12.29 1 Junonia iphita
16 2:024 13.00 1 Junonia atlites
17 2:025 13.23 1 Tanaecia palguna
18 2:027 13.52 1 Hypolimnas bolina
19 2:028 14.08 1 Letopsia nina
20 2:029 14.36 2 Eurema hecabe
21 2:031 15.10 2 Neptis hylas
22 2:032 15.37 3 Hypolimnas bolina
23 2:033 15.50 1 Graphium agamemnon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Data sampling IV (Selasa, 27 Maret 2018) - Kuadran 1
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 1:001 08.10 1 Euploea mulciber
2 1:003 08.30 3 Eurema alitha
3 1:006 09.02 2 Letopsia nina
4 1:008 09.32 2 Appias libythea
5 1:010 10.03 2 Euploea mulciber
6 1:011 10.18 1 Neptis hylas
7 1:012 10.44 1 Papilio memnon
8 1:013 11.05 1 Orsotriaena medus
9 1:014 11.27 1 Eurema hecabe
10 1:016 12.07 4 Hypolimnas bolina
11 1:017 12.25 3 Eurema brigitta
12 1:018 12.50 2 Orsotriaena medus
13 1:020 13.23 2 Eurema hecabe
14 1:022 13.58 2 Appias libythea
15 1:024 14.27 1 Hypolimnas missipus
16 1:025 14.40 1 Euploea mulciber
17 1:026 15.00 1 Neptis hylas
18 1:027 15.22 1 Letopsia nina
19 1:028 15.38 1 Orsotriaena medus
20 1:029 15.56 2 Junonia iphita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kuadran 2
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 2:001 08.05 1 Junonia iphita
2. 2:002 08.10 3 Graphium doson
3 2:003 08.22 2 Catopsilia pomona
f.hilaria
4 2:005 08.50 2 Hypolimnas bolina
5 2:007 09.17 2 Melanitis leda
6 2:008 09.30 1 Neptis hylas
7 2:009 09.45 1 Orsotriaena medus
8 2:011 10.14 1 Ariadne ariadne
9 2:012 10.22 4 Eurema hecabe
10 2:013 10.37 2 Junonia atlites
11 2:014 10.50 3 Doleschalia bisaltidae
12 2:015 11.06 2 Euploea mulciber
13 2:016 11.15 2 Junonia iphita
14 2:017 11.36 2 Appias libythea
15 2:019 12.04 1 Mycalesis horsfieldii
16 2:020 12.20 1 Papilio memnon
17 2:022 12.56 1 Eurema hecabe
18 2:023 13.11 1 Mycalesis horsfieldii
19 2:024 13.31 1 Orsotriaena medus
20 2:026 14.05 2 Eurema brigitta
21 2:027 14.24 2 Neptis hylas
22 2:029 14.58 3 Catopsilia pomona
f.catilia
23 2:030 15.12 1 Graphium agamemnon
24 2:031 15.34 1 Junonia iphita
25 2:033 15.58 2 Ariadne ariadne
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Data sampling V (Selasa, 3 April 2018) - Kuadran 1
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 1:001 08.09 1 Letopsia nina
2. 1:002 08.20 3 Eurema alitha
3 1:004 08.55 2 Hypolimnas bolina
4 1:005 09.12 2 Melanitis leda
5 1:006 09.34 2 Euploea mulciber
6 1:007 09.50 1 Hypolimnas missipus
7 1:009 10.15 1 Junonia iphita
8 1:010 10.33 1 Hypolimnas missipus
9 1:011 10.47 1 Papilio emnon
10 1:012 11.00 4 Hypolimnas bolina
11 1:014 11.37 3 Mycalesis horsfieldii
12 1:015 12.00 2 Euploea mulciber
13 1:016 12.22 2 Eurema alitha
14 1:019 13.20 2 Appias libythea
15 1:020 13.41 1 Melanitis leda
16 1:021 13.55 1 Orsotriaena medus
17 1:022 14.10 1 Euploea mulciber
18 1:023 14.27 1 Hypolimnas bolina
19 1:024 14.50 1 Eurema alitha
20 1:026 15.10 2 Junonia iphita
21 1:027 15.33 2 Mycalesis horsfieldii
22 1:028 15.47 3 Hypolimnas missipus
23 1:029 15.58 1 Melanitis leda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kuadran 2
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 2:001 08.05 1 Tanaecia palguna
2. 2:002 08.14 3 Eurema hecabe
3 2:003 08.29 2 Mycalesis horsfieldii
4 2:005 08.57 2 Papilio polytes
5 2:006 09.13 2 Eurema brigitta
6 2:007 09.16 1 Junonia atlites
7 2:008 09.32 1 Letopsia nina
8 2:010 10.03 1 Graphium sarpedon
9 2:011 10.14 1 Junonia iphita
10 2:012 10.28 4 Orsotriaena medus
11 2:013 10.50 3 Eurema brigitta
12 2:015 11.26 2 Eurema hecabe
13 2:017 12.00 2 Euploea mulciber
14 2:018 12.28 2 Neptis hylas
15 2:019 12.42 1 Hypolimnas bolina
16 2:021 13.10 1 Catopsilia pomona
f.hilaria
17 2:022 13.22 1 Orsotriaena medus
18 2:024 13.52 1 Eurema hecabe
19 2:025 14.18 1 Papilio polytes
20 2:026 14.32 2 Ariadne ariadne
21 2:027 14.49 2 Melanitis leda
22 2:028 15.04 3 Tanaecia palguna
23 2:030 15.33 1 Eurema hecabe
24 2:031 15.45 1 Doleschalia bisaltidae
25 2:032 15.55 4 Neptis hylas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Data sampling VI (Selasa, 10 April 2018) - Kuadran 1
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 1:001 08.07 1 Hypolimnas bolina
2. 1:002 08.21 3 Eurema brigitta
3 1:004 08.50 2 Melanitis leda
4 1:005 09.04 2 Appias libythea
5 1:006 09.30 2 Orsotriaena medus
6 1:008 10.02 1 Neptis hylas
7 1:009 10.16 1 Mycalesis horsfieldii
8 1:011 10.33 1 Eurema brigitta
9 1:012 10.51 1 Junonia iphita
10 1:013 11.09 4 Mycalesis horsfieldii
11 1:014 11.19 3 Letopsia nina
12 1:015 11.31 2 Orsotriaena medus
13 1:017 12.03 2 Eurema alitha
14 1:018 12.18 2 Euploea mulciber
15 1:020 13.00 1 Papilio memnon
16 1:021 13.16 1 Mycalesis horsfieldii
17 1:022 13.42 1 Appias libythea
18 1:024 14.12 1 Hypolimnas bolina
19 1:025 14.36 1 Eurema hecabe
20 1:026 14.52 2 Orsotriaena medus
21 1:027 15.07 2 Melanitis leda
22 1:028 15.28 3 Junonia iphita
23 1:029 15.33 1 Hypolimnas missipus
24 1:030 15.56 4 Mycalesis horsfieldii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kuadran 2
No. Kode
Spesimen Waktu
Aktivitas Spesies
1. 2:001 08.06 1 Catopsilia pomona
f.jugurtha
2. 2:002 08.10 3 Catopsilia pomona
f.jugurtha
3 2:003 08.13 2 Hypolimnas bolina
4 2:004 08.25 2 Catopsilia pomona
f.jugurtha
5 2:005 08.36 2 Catopsilia pomona
f.catilia
6 2:006 08.47 1 Catopsilia pomona
f.jugurtha
7 2:007 08.57 1 Catopsilia f.catilia
8 2:008 09.10 1 Hypolimnas bolina
9 2:009 09.16 1 Papilio polytes
10 2:010 09.20 2 Catopsilia pomona
f.hilaria
11 2:011 09.26 3 Neptis hylas
12 2:012 09.30 2 Neptis hylas
13 2:013 09.42 2 Catopsilia pomona
f.jugurtha
14 2:014 09.50 2 Catopsilia pomona
f.catilia
15 2:015 09.59 1 Doleschalia bisaltidae
16 2:016 10.10 2 Papilio gigon
17 2:017 10.30 1 Catopsilia pomona
f.jugurtha
18 2:018 10.56 1 Neptis hylas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
19 2:019 11.06 1 Catopsilia pomona
f.catilia
20 2:020 11.20 2 Catopsilia pomona
f.hilaria
21 2:021 11.35 2 Mycalesis horsfieldii
22 2:022 12.02 3 Papilio memnon
23 2:023 12.17 1 Doleschalia bisaltidae
24 2:024 12.55 2 Neptis hylas
25 2:025 13.18 2 Hypolimnas missipus
26 2:026 13.30 1 Elymnias nesaea
27 2:027 13.49 3 Hypolimnas bolina
28 2:028 14.08 2 Appias libythea
29 2:029 14.24 2 Euploea mulciber
30 2:030 14.50 2 Elymnias hypermnestra
34 2:034 15.48 1 Elymnias hypermnestra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 5 : Data Spesies yang Ditemukan.
Familia Spesies Deskripsi
Nymphalidae
Hypolimnas bolina
Bagian dorsal didominasi warna
hitam dengan corak putih dan coklat.
Bagian ventral berwarna dominan
cerah dengan motif putih, hitam dan
coklat.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 20 individu.
Hipolimnas missipus
Bagian dorsal didominasi warna
coklat dengan corak putih dan hitam.
Bagian ventral berwarna dominan
cerah dengan motif putih, hitam dan
coklat.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 9 individu.
Orsotriaena medus
Bagian dorsal berwarna coklat.
Bagian ventral berwarna coklat
dengan motif bulatan hitam.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 22 individu.
Neptis hylas
Bagian dorsal berwarna hitam dan
putih. Bagian ventral berwarna
hitam dan putih.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 17 individu.
Mycalesis horsfreldii
Bagian dorsal berwarna coklat
muda. Bagian ventral berwarna
coklat dengan motif bulat-bulat kecil
ditepi sayap.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 18 individu.
Junonia iphita
Bagian dorsal berwarna coklat
gelap. Bagian ventral berwarna
coklat terang.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 18 individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Familia Spesies Deskripsi
Junonia atlites
Bagian dorsal berwarna coklat muda
dengan corak zigzag dan bulatan
hitam. Bagian ventral berwarna
coklat muda dengan corak zigzag
dan bulatan hitam.
Ditemukan di kuadran n 2 sebanyak
5 individu.
Junonia hedonia
Bagian dorsal berwarna coklat tua
dengan corak bulatan orange.
Bagian ventral berwarna coklat
muda.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
Euploea mulciber
Bagian dorsal berwarna biru hitam
dengan bintik putih di bagian
forewings. Bagian ventral berwarna
hitam kecokelatan dengan bintik
putih di kedua sayap.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 16 individu.
Euploea caramalzeman
Bagian dorsal berwarna hitam
dengan bintik dan garis putih.
Bagian ventral berwarna hitam
kecokelatan dengan bintik putih di
kedua sayap.
Ditemukan di kuadran 1 sebanyak 1
individu.
Melanitis leda
Bagian dorsal berwarna cokelat.
Bagian ventral berwarna cokelat
dengan bintik hitam di tepi sayap.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 11 individu
Tanaecia palguna
Bagian dorsal berwarna cokelat
dengan motif zigzag putih. Bagian
ventral berwarna cokelat terang
dengan motif zigzag putih.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 7
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Familia Spesies Deskripsi
Tanaecia iapis
Bagian dorsal berwarna hitam
dengan garis putih dan biru di
bagian handwings. Bagian ventral
berwarna hitam dengan garis putih
dan biru di bagian handwings.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu
Ariadne Ariadne
Bagian dorsal berwarna orange
dengan motif zigzag cokelat. Bagian
ventral berwarna orange dengan
motif zigzag cokelat.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6
individu.
Dolescalia bisaltidae
Bagian dorsal berwarna cokelat dan
hitam di bagian tepi pada forewings.
Bagian ventral berwarna cokelat tua
dengan motif bulat hitam dan
cokelat.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6
individu.
Elymnias nesaea
Bagian dorsal berwarna hitam
dengan garis putih. Bagian ventral
berwarna hitam dengan garis putih
yang kurang jelas.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
Elymnias hypermnestra
Bagian dorsal berwarna hitam
dengan bintik biru di bagian
forewings dan warna cokelat di
bagian tepi handwings. Bagian
ventral berwarna coklat tua.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 2
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Familia Spesies Deskripsi
Dophla evelina
Bagian dorsal berwarna coklat dan
bagian pangkal sayap lebih gelap
dari bagian tepi sayap serta memiliki
bercak merah pada bagian pangkal
forewings. Bagian ventral berwarna
coklat terang.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
Faunis canens
Bagian dorsal berwarna cokelat
terang. Bagian ventral berwarna
cokelat terang.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
Papilionidae
Papilio polytes
Bagian dorsal berwarna hitam
dengan corak putih di bagian
handwings dan ekor yang pendek.
Bagian ventral berwarna hitam
dengan corak putih di bagian
handwings.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 5
individu.
Papilio memnon
Bagian dorsal berwarna dominan
hitam dengan bagian forewings
berwarna hitam kebiruan. Bagian
ventral berwarna hitam dengan
bintik merah pad pangkal sayap.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 7 individu
Papilio gigon
Bagian dorsal berwarna hitam dan
hijau kekuningan serta terdapat ekor
di bagian handwings. Bagian ventral
berwarna hitam dan hijau
kekuningan.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Familia Spesies Deskripsi
Graphium sarpedon
Bagian dorsal berwarna hitam di
bagian tepi dan biru di bagian
tengah. Bagian ventral berwarna
hitam di bagian tepi dan biru di
bagian tengah serta terdapat bintik
merah di pangkal sayap.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 4
individu.
Graphium agamemnon
Bagian dorsal berwarna hitam
dengan bintik hijau dan ekor yang
pendek di bagian handwings. Bagian
ventral berwarna hitam dengan
bintik hijau.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 3
individu.
Graphium doson
Bagian dorsal berwarna hitam
dengan bintik biru. Bagian ventral
berwarna hitam dengan bintik biru
serta bintik merah di bagian pangkal
sayap dan handwings.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
Pieridae
Eurema hecabe
Bagian dorsal berwarna kuning
dengan tepian hitam yang lebih
banyak pada bagian forewings.
Bagian ventral berwarna kuning
dengan 3 spot atau bercak pada
pangkal sayap.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 24 individu.
Eurema brigita
Bagian dorsal berwarna kuning
dengan tepian hitam yang lebih
banyak pada bagian forewings.
Bagian ventral berwarna kuning
dengan 1 spot atau bercak pada
pangkal sayap.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 19 individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Familia Spesies Deskripsi
Eurema alitha
Bagian dorsal berwarna kuning
dengan tepian hitam yang lebih
banyak pada bagian forewings.
Bagian ventral berwarna kuning
dengan 2 spot atau bercak pada
pangkal sayap.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 10 individu.
Letopsia nina
Bagian dorsal berwarna putih
dengan bintik hitam pada bagian
forewings. Bagian ventral berwarna
putih.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 21 individu.
Appias libythea
Bagian dorsal berwarna putih
dengan tepian hitam. Bagian ventral
berwarna putih dengan tepian hitam.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 11 individu.
Catopsilia pomona f.
jugurtha
Bagian dorsal berwarna kuning
pucat dengan tepian hitam. Bagian
ventral berwarna kuning pucat.
Ditemukan di kuadran 1 dan 2
sebanyak 7 individu.
Catopsilia pomona f.
catilia
Bagian dorsal berwarna kuning
pucat dengan tepian hitam dan satu
bintik hitam di bagian forewings.
Bagian ventral berwarna orange
kekuningan.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Familia Spesies Deskripsi
Catopsilia pomona f.
hilaria
Bagian dorsal berwarna kuning di
bagian pangkal sayap dan putih di
tengah sayap serta tepian hitam pada
forewings. Bagian ventral berwarna
kuning pucat.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 6
individu.
Lycanidae
Mellitus symentus
Bagian dorsal berwarna cokelat dan
pada bagian tengah forewing
berwarna putih. Bagian ventral
berwarna cokelat.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
Hesperiidae
Notocrypta curvifascia
Bagian dorsal berwarna cokelat dan
pada bagian tengah forewing
berwarna putih. Bagian ventral
berwarna cokelat.
Ditemukan di kuadran 2 sebanyak 1
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 6 : Surat Keterangan Selesai Penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XII
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsive, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efekti dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
1.1. Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan
lingkungan hidup.
• Konsep
keanekaragaman
gen, jenis,
ekosistem.
• Keanekaragaman
hayati Indonesia
(gen, jenis,
ekosistem), flora,
fauna,
mikroorganisme,
Garis Wallace,
Garis Weber.
• Keunikan hutan
hujan tropis.
• Upaya pelestarian
keanekaragaman
hayati Indonesia
dan
pemanfaatannya.
• Sistem klasifikasi
makhluk hidup:
taksan, klasifikasi
binomial.
Mengamati
• Mengamati berbagai
keanekaragaman hayati di
Indonesia.
Menanya
• Berbagai macam
keanekaragaman hayati
Indonesia, bagaimana cara
mempelajarinya?
• Bagaimana keanekaragaman
hayati dikelompokkan?
• Apa manfaat Keanekaragaman
hayati Indonesia bagi
kesejahteraan bangsa?
Mengumpulkan data
(Eksperimen/Eksplorasi)
• Mengamati berbagai tingkat
keanekaragaman hayati
Indonesia.
• Mengelompokkan berbagai
tingkat keanekaragaman hayati
Indonesia dengan contoh-
contohnya dari berbagai
Tugas
• -
Observasi
• Pemahama
n terhadap
keanekarag
aman
hayati
Indonesia
dari
diskusi.
• Sikap
ilmiah
dalam
bertanya,
memberika
n
pendapat,
mengharga
i pikiran
orang lain.
Portofolio
• -
4 minggu x
4 JP • Buku siswa.
• Internet.
• Gambar/foto
dan video.
1.2. Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses.
1.3. Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
ekosistem mulai dari savana
sampai dengan tundra(flora,
fauna, mikroorganisme), garis
Wallace dan Weber dari peta atau
berbagai sumber.
• Mendiskusikan pemanfaatan
keanekaragaman hayati Indonesia
yang sudah dilakukan dan
peluang pemanfaatannya secara
berkelanjutan dalam era ekonomi
kreatif.
• Mengamati tentang takson dalam
klasifikasi dan mengenal kunci
determinasi.
Mengasosiasikan
• Mendiskusikan berbagai tingkat
keanekaragaman hayati Indonesia
dan memberi contohnya,
memahami gairs Wallace dan
Weber.
• Mendiskusikan untuk
mengasosiasikan pemahaman
tentang takson dalam klasifikasi
dan kunci determinasi.
Tes
• Perbedaan
tingkat
keanekarag
aman
hayati,
persebaran
keanekarag
aman
hayati,
garis
Wallace
dan
Weber.
• Pemahama
n tentang
takson
dalam
klasifikasi
dan kunci
determinas
i.
2.2. Peduli terhadap keselamatan
diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan
di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.2. Menganalisis data hasil
obervasi tentang berbagai
tingkat keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
4.2. Menyajikan hasil
identifikasi usulan upaya
pelestarian keanekaragaman
hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis
data ancaman kelestarian
berbagai keanekaragaman
hewan dan tumbuhan khas
Indonesia yang
dikomunikasikan dalam
berbagai bentuk media
informasi.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan secara lisan
tentang keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan tingkat
keanekaragamannya.
• Mempresentasikan takson-takson
dalam klasifikasi dan kunci
determinasi.
• Mempresentasikan upaya
pelestarian dan pemanfaatan
keanekaragaman hayati Indonesia
untuk kesejahteraan ekonomi
masyarakat Indonesia dalam era
ekonomi kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit (3 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efekti dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem
dan lingkungan hidup.
1.1 Menunjukkan rasa syukur
kepada Tuhan atas kemempuan
berpikir ilmiah yang dimiliki.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin
tahu dalam melakukan praktikum.
2.2 Menunjukkan perilaku tekun dan
bertanggung jawab dalam
melaporkan hasil praktikum.
2.3 Menunjukkan perilaku
berkomunikasi yang baik pada saat
diskusi.
3.2 Menganalisis data hasil obervasi
tentang berbagai tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis
dan ekosistem) di Indonesia serta
ancaman dan pelestariannya.
3.2.1 Mengkarakteristikkan konsep
keanekaragaman gen, jenis dan
ekosistem.
3.2.2 Membuat dasar
pengelompokkan berbagai jenis
makhluk hidup berdasarkan konsep
tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3.2.3 Menemukan contoh
kenekaragaman hayati Indonesia
(gen, jenis, dan ekosistem)
3.2.4 Mengidentifikasi wilayah
penyebaran keanekaragaman hayati
di Indonesia berdasarkan garis
Wallace dan garis Weber.
3.2.5 Mengumpulkan data melalui
observasi objek nyata dari berbagai
tingkat keanekaragamn hayati di
Indonesia.
3.2.6 Mendeteksi ancaman dan
upaya pelestarian keanekaragaman
hayati Indonesia.
3.2.7 Membuat garis besar manfaat
keanekaragaman hayati.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi
usulan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang
dikomunikasikan dalam berbagai
bentuk media informasi.
4.2.1 Mempresentasikan hasil
observasi berbagai tingkat
keanekaragamn hayati di Indonesia
dalam bentuk insektarium.
4.2.2 Mengkomunikasikan upaya
pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan analisis data
ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia dalam
bentuk laporan tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Sikap
1.1.1.1 Mengubah perilaku untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis,
dan ekosistem) di Indonesia.
1.1.1.2 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam
melakukan observasi dan identifikasi tentang tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia.
2. Pengetahuan
3.2.1.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu mengkarakteristikkan
konsep tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di
Indonesia.
3.2.2.1 Seteah melakukan pengamatan siswa mampu membuat dasar
pengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup berdasarkan konsep
tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
3.2.3.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menemukan contoh
kenekaragaman hayati Indonesia (gen, jenis, dan ekosistem).
3.2.4.1 Setelah melakukan diskusi siswa mampu mengidentifikasi wilayah
penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis
Wallace dan garis Weber.
3.2.5.1 Setelah melakukan observasi siswa mampu mengumpulkan data
objek nyata dari berbagai tingkat keanekaragamn hayati di Indonesia.
3.2.6.1 Setelah menonton video siswa mampu mendeteksi ancaman dan
upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2.7.1 Setelah melakukan diskusi siswa mampu membuat garis manfaat
keanekaragaman hayati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3. Keterampilan
4.2.1.1 Setelah melakukan praktikum siswa mampu mempresentasikan hasil
praktikum berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia
dengan membuat insektarium.
4.2.2.1 Setelah melakukan analisis siswa mampu mengkomunikasikan upaya
pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan analisis
data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan tertulis.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Tingkat Keanekaragaman Hayati
2. Keanekaragaman Hayati Indonesia
3. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Biodiversitas
4. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
5. Klasifikasi Makhluk Hidup
E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintific Learning
Model : 5 M
Metode : Ceramah, Diskusi, Gambar, Video, Praktikum.
F. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (2 JP x 45 menit)
Waktu
(menit) Tahap Sintak Pembelajaran 5M
15’ Pendahuluan
a. Apersepsi
- Guru memberikan salam dan berdoa
(sebagai implementasi nilai religious).
- Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang keanekaragaman hayati
Indonesia di tingkat gen, jenis dan
ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Motivasi
c. Orientasi
d. Mengorganisasi
- Guru menayangkan gambar mengenai
keanekaragaman gen, jenis dan
ekosistem.
Guru mengajukan pertanyaan:
- Pernahkah kalian melihat hal-hal
tersebut?
- Bagaimana hal itu bisa terjadi?
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
- Siswa diminta membentuk kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.
60’ Inti
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengumpulkan
informasi
d. Menalar dan
mencoba
e. Mengkomunikasikan
f. Mengklarifikasi
- Guru membagikan LKS dan kartu
pembelajaran.
- Siswa diminta untuk mencermati LKS
dan kartu pembelajaran.
- Siswa dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyataan-
pertanyaan yang berkaitan dengan
LKS dan kartu pembelajaran yang
telah dibagikan.
- Siswa membaca buku referensi atau
sumber terkait mengenai meteri
keanekaragaman hayati tingkat gen,
jenis, dan ekosistem di Indonesia.
- Siswa berdiskusi menjawab
pertanyaan pada LKS.
- Siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
- Guru mengklarifikasi jawaban siswa
apabila ada yang belum tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
15’ Penutup
a. Apresiasi
b. Merangkum
c. Evaluasi
d. Refleksi
e. Arahan/tindak lanjut
- Guru memberikan apresiasi kepada
siswa karena telah mengikuti
pembelajaran dengan baik.
- Siswa diminta untuk menyimpulkan
apa yang telah dipelajari.
- Siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan terkait dengan materi yang
sudah dibahas.
- Siswa diminta untuk mengungkapkan
makna yang diperoleh setelah
mempelajari materi tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis,
dan ekosistem) di Indonesia.
- Siswa diminta untuk bahan yang
harus dibawah pada kegiatan
praktikum pertemuan selanjutnya.
2. Pertemuan Kedua (2 JP x 45 menit)
Waktu
(menit) Tahap Sintak Pembelajaran 5M
15’ Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
- Guru memberikan salam dan berdoa
(sebagai implementasi nilai
religious).
- Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang keanekaragaman
hayati Indonesia di tingkat gen,
jenis dan ekosistem.
- Guru menayangkan gambar
berbagai jenis kupu-kupu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
c. Orientasi
d. Mengorganisasi
Guru mengajukan pertanyaan:
- Pernahkah kalian melihat hal-hal
tersebut?
- Apa yang membuatnya berbeda?
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
- Siswa diminta membentuk
kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa.
60’ Inti
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengumpulkan
informasi
d. Menalar dan
mencoba
e. Mengkomunikasikan
- Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis
gambar tentang keanekaragaman
kupu-kupu.
- Siswa dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaa-
pertanyaan yang berkaitan dengan
hasil pengamatan gambar.
- Setiap kelompok melakukan
kegiatan praktikum
keanekaragaman hayati sesuai
panduan praktikum yang telah
dibagikan.
- Peserta didik mencatat data-data
hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.
- Guru mengajak kelompok untuk:
- Mendiskusikan data hasil
praktikum keanekaragaman
hayati.
- Menjawab pertanyaan yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
f. Mengklarifikasi
di lembar kegiatan.
- Diskusi kelas untuk mengklarifikasi
data dengan teori.
- Setiap kelompok
mengkomunikasikan hasil
diskusinya dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
- Guru bersama peserta didik
membahas jawaban pertanyaan
pada lembar kegiatan.
- Guru mengklarifikasi jawaban
siswa apabila ada yang belum tepat.
15’ Penutup
a. Apresiasi
b. Merangkum
c. Evaluasi
d. Refleksi
- Guru memberikan apresiasi kepada
siswa karena telah mengikuti
pembelajaran dengan baik.
- Secara klasikal peserta didik
menyepakati hasil pengembangan
meteri dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh.
- Guru memberikan tambahan
informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan peserta didik.
- Siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan terkait dengan materi
yang sudah dibahas.
- Siswa diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan
menfaat yang diperoleh setelah
mempelajari materi tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
e. Arahan/tindak lanjut dan ekosistem) di Indonesia.
- Siswa diminta untuk mempelajari
materi klasifikasi makhluk hidup
yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
3. Pertemuan Ketiga (2 JP x 45 menit)
Waktu
(menit) Tahap Sintak Pembelajaran 5M
15’ Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
c. Orientasi
d. Mengorganisasi
- Guru memberikan salam dan berdoa
(sebagai implementasi nilai
religious).
- Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang klasifikasi makhluk
hidup.
- Guru menayangkan berbagai
gambar makhluk hidup.
- Guru meminta peserta didik
memisahkan gambar-gambar
tersebut menjadi beberapa
kelompok.
- Guru mengajukan pertanyaan
kepada peserta didik:
- Apa yang mendasari
pengelompokkan gambar-gambar
tersebut.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
- Siswa diminta membentuk
kelompok. Setiap kelompok terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dari 4 siswa.
60’ Inti
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengumpulkan
informasi
d. Menalar dan
mencoba
e. Mengkomunikasikan
f. Mengklarifikasi
- Guru membagikan LKS dan
menayangkan video mengenai
tingkatan takson dalam klasifikasi.
- Guru menampilkan contoh nama
ilmiah spesies.
- Siswa dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan
hasil pengamatan video.
- Siswa dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan yang
berkaitan dengan kaidah penulisan
nama ilmiah tersebut.
- Siswa membaca buku referensi atau
sumber terkait mengenai meteri
terkait.
- Siswa berdiskusi menjawab
pertanyaan pada LKS.
- Siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
- Guru mengklarifikasi jawaban
siswa apabila ada yang belum tepat.
15’ Penutup
a. Apresiasi
b. Merangkum
- Guru memberikan apresiasi kepada
siswa karena telah mengikuti
pembelajaran dengan baik.
- Siswa diminta untuk menyimpulkan
apa yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
c. Evaluasi
d. Refleksi
e. Arahan/tindak lanjut
- Siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan terkait dengan materi
yang sudah dibahas.
- Siswa diminta untuk
mengungkapkan makna yang
diperoleh setelah mempelajari
materi klasifikasi makhluk hidup.
- Siswa diminta untuk mempelajari
materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
G. MEDIA, ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
Media : LKS, Lembar penilaian.
Alat : Laptop & LCD/ power point, Speaker.
Bahan : Video, Gambar.
Sumber belajar :
Karmana, Oman, 2007, Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X SMA/MA,
Grafindo media Pratama, Bandung.
Soekardi, H., 2007, Kupu-Kupu di Kampus Unila, Universitas Lampung,
Bandar Lampung.
Yudianto, S.A., 2018, Modul 1 Keanekaragaman Hayati,
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1953
05221980021-
SUROSO_ADI_YUDIANTO/Modul/MODUL1_KEANEKARAGA
MAN_HAYATI.pdf.
Suryati, H., 2016, Keanekaragaman Hayati Tingkat gen,
https://www.youtube.com/watch?v=F2SR8wnjmuI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
H. PENILAIAN
Aspek Teknik Instrumen
Pengetahuan Tes
Non Tes
Isian singkat.
Laporan praktikum.
Portofolio
Sikap Observasi Lembar observasi
Lembar Penilaian Presentasi
Keterampilan Observasi Lembar observasi
Lembar Penilaian Presentasi
I. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Instrumen dan rubik penilaian
Yogyakarta, ………. 2018
Guru Biologi
Natasya Serri Supit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LEMBAR KERJA SISWA 1
Tingkat Keanekaragaman Hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia
Nama :
Kelas :
Kelompok :
A. Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati pada
tingkat gen, jenis dan ekosistem.
2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara keanekaragaman hayati pada
tingkat gen, jenis dan ekosistem.
3. Siswa mampu menyebutkan contoh masing-masing tingkat
keanekaragaman hayati.
4. Siswa mampu menyebutkan ancaman dan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati
5. siswa mampu menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati.
B. Alat dan bahan
1. Kartu gambar
2. Kartu keterangan
C. Cara kerja
1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang.
2. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu gambar dan 6 kartu keterangan.
3. Siswa diminta untuk mencocokan kartu gambar dengan kartu keterangan.
4. Tulis jawaban pada tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No. Gambar Keterangan
1.
2.
3.
Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis
dan ekosistem?
2. Jelaskan perbedaan antara keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis
dan ekosistem.
3. Sebutkan contoh masing-masing tingkat keanekaragaman hayati.
4. Sebutkan contoh ancaman dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
5. Apa saja manfaat keanekaragaman hayati?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LEMBAR KERJA SISWA 2
Klasifikasi Makhluk Hidup
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
Tujuan:
Alat dan Bahan:
1. Alat
- Alat tulis
2. Bahan
- Buku teks biologi dan internet
Cara Kerja:
1. Perhatikan gambar yang telah tersedia.
2. Pilihlah jenis klasifikasinya.
3. Catatlah hasil diskusi pada tabel hasil pengamatan
4. Jawablah pertanyaan diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Perhatikan klasiikasi di bawah ini!
Hasil Pengamatan
Jenis klasifikasi : Alami / Buatan (Artifisial) / filogenetik
DASAR PENGELOMPOKAN
KLASIIKASI
Kingdom :
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies : Felix catus
Kingdom :
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies : Ursus horibilus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Pertanyaan Diskusi
1. Sebutkan macam-macam klasifikasi makhluk hidup yang kamu ketahui.
Jelaskan macam-macam klasifikasi pada lembar kerja kelompok!
2. Siapakah pencetus sistem klasifikasi tersebut?
3. Hubungan kekerabatan Felix catus lebih dekat dengan spesies ….
4. Berdasarkan gambar tersebut, bagaimana hubungan kekerabatan antara Felix
catus dengan Ursus horibilus!
5. Jelaskan persamaan dari kedua spesies tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Panduan Praktikum Keanekaragaman Hayati
Tujuan Praktikum:
1. Mengkarakteristikkan konsep tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis,
dan ekosistem) di Indonesia.
2. Membuat dasar pengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup
berdasarkan konsep tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
3. Menemukan contoh kenekaragaman hayati Indonesia (gen, jenis, dan
ekosistem).
4. Mengumpulkan data objek nyata dari berbagai tingkat keanekaragamn
hayati di Indonesia.
5. Membuat insektarium keanekaragaman kupu-kupu di lingkungan sekolah.
Alat dan Bahan:
1. Alat
- Pisau/silet
- Penggaris
- Lup
- Syringe
- Sterofoam
- Jarum pentul
- Double tape
2. Bahan
- Alkohol 70%
- Kertas minyak
- Macam-macam buah jeruk (jeruk nipis, jeruk baby, jeruk pecel)
- Macam-macam biji kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah,
kacang merah).
- 3 jenis kupu-kupu.
- Gambar atau foto 3 macam ekosistem dari internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Cara Kerja:
A. Identifikasi buah jeruk dan biji kacang-kacangan.
1. Amati dan identifikasi macam-macam variasi buah jeruk dan biji kacang-
kacangan berdasarkan sifat atau ciri yang dapat diamati, variasi ukuran,
variasi tekstur permukaan dengan menggunakan indra.
2. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/sifat pada spesimen.
B. Pembuatan insektarium
1. Ditangkap 5 individu kupu-kupu yang ada di lingkungan sekolah.
2. Disimpan dalam kertas papilot.
3. Dibawa ke laboratorium untuk disuntik alkohol 70%.
4. Sayap spesimen direntangkan di atas sterofoam (mounting) dengan posisi
sama saat sedang terbang.
5. Posisi spesimen ditata menggunakan jarum pentul untuk menata.
6. Diamati dan diidentifikasi macam-macam variasi kupu-kupu berdasarkan
sifat atau ciri yang dapat diamati, variasi ukuran, warna dan bentuk sayap,
bentuk antena, modifikasi kaki.
7. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/sifat pada spesimen.
C. Identifikasi jenis ekosistem
1. Perhatikan gambar atau foto ekosistem yang diambil dari internet dan
tuliskan aspek-aspek yang penting dari pengamatan tersebut ke dalam
tabel pengamatan.
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Buah Jeruk
Bahan Warna Aroma Bentuk Tekstur Kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 2. Hasil Pengamatan Biji Kacang-kacangan
Bahan Warna Aroma Bentuk Tekstur Kulit
Tabel 3. Hasil Pengamatan Kupu-kupu
Bahan Ukuran
Tubuh
Warna
Sayap
Bentuk
Sayap
Bentuk
Antena
Modifikasi
Kaki
Tabel 4. Hasil Pengamatan Jenis Ekosistem
Gambar Jenis
Ekosistem
Jenis
Hewan
Jenis
Tumbuhan
Berada di
ketinggian/di
daerah apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana cara mengidentifikasi keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem?
2. Apa perbedaan keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem?
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
A. Aspek Afektif (sikap)
Penilaian sikap
Lembar Observasi
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Ras ingin tahu (curiosity) dalam praktikum.
2. Ketekunan dan tanggung jawab dalam
melaporkan hasil observasi.
3. Berkomunikasi yang baik pada saat diskusi.
Kriteria Penilaian:
Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 3
Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek yang
dinilai
Rubik
1. Menunjukkan
rasa ingin tahu
3. Bertanya tanpa disuruh, mencari literatur
tambahan, dan memperhatikan penjelasan
guru.
2. Jika dua aspek terpenuhi.
1. Jika satu aspek terpenuhi.
2. Ketekunan dan
tanggungjawab
dalam
melaporkan hasil
observasi.
3. Menyelesaikan laporan tepat waktu, laporan
rapih, dan menyajikan data yang akurat
dalam laporan.
2. Jika dua aspek terpenuhi.
1. Jika satu aspek terpenuhi.
3. Berkomunikasi 3. Aktif dalam tanya jawab, dapat
mengemukakan gagasan atau ide, menghargai
pendapat siswa lain.
2. Jika dua aspek terpenuhi.
1. Jika satu aspek terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
B. Aspek Kognitif (pengetahuan)
1. Non test
a. Praktikum
Laporan Praktikum
Format Skor
Acara praktikum:
a. Judul praktikum
b. Hari/tanggal
c. Tempat
d. Waktu
*Kurang 1 komponen
*Kurang 2 komponen
*Kurang 3 komponen
10
6
3
1
Tujuan praktikum
*Kurang 1 komponen
*Kurang 2 komponen
5
3
1
Alat, bahan dan cara kerja
*Kurang 1 komponen
*Kurang 2 komponen
20
10
5
Hasil pengamatan dan analisi
*hasil tidak lengkap
*analisis kurang lengkap
20
15
10
Pembahasan
*membahas sesuai tujuan praktikum
*membahas hasil pengamatan
25
20
10
Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan praktikum
*Kurang 1 komponen
*Kurang 2 komponen
10
6
4
Daftar pustaka 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
*Hanya 3 daftar pustaka
*Hanya 2 daftar pustaka
5
2
Total skor 100
Sistem penilaian:
Nilai Akhir = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100
b. Makalah Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Gen, Jenis, dan
Ekosistem
Hal yang dinilai Skor
Judul 10
Pengertian dan penjelasan
- Pengertian keanekaragaman hayati.
- Contoh keanekaragaman hayati.
- Penyebaran keanekaragaman hayati berdasarkan garis
Wallace dan garis Weber.
- Keunikan hutan hujan tropis, pesisir, dan laut.
- Ancaman keanekaragaman hayati
- Upaya pelestarian keanekaragaman hayati
- Manfaat keanekaragaman hayati.
*jika hanya salah satu
70
10
Kesimpulan
*kurang 1 komponen
*kurang 2 komponen
20
10
5
Total skor 100
Sistem penilaian:
Nilai Akhir = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
1. Test
Soal Postest
No. Pertanyaan dan jawaban Ranah Skor
1. Bagaimana karakteristik setiap tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem).
C4 30
2. Sebutkan masing-masing satu contoh
keanekaragaman hayati (gen, jeni, dan ekosistem).
C1 15
3. Identifikasikan keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan garis Wallace dan garis Weber?
C4 20
4. Contohkanlah satu ancaman dan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati.
C2 10
5. Temukanlah 5 manfaat keanekaragaman hayati. C3 25
Rubik penilaian postest
Soal Skor Aspek
1. 30
20
10
0
Jika mampu mengkarakteristikan ketiga tingkat
kenekaragaman hayati.
Jika hanya mengkarakteristikan dua tingkat keanekaragaman
hayati
Jika hanya mengkarakteristikan satu tingkat
keanekaragaman hayati
Jika tidak menjawab.
2. 15
10
5
0
Jika dapat menyebutkan contoh ketiga tingkat
kenekaragaman hayati.
Jika hanya menyebutkan contoh dua tingkat
keanekaragaman hayati.
Jika hanya menyebutkan contoh satu tingkat
keanekaragaman hayati.
Jika tidak menjawab.
3. 20 Jika dapat mengidentifikasikan keanekaragaman hayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
10
0
Indonesia berdasarkan garis Wallace dan garis Weber.
Jika hanya dapat mengidentifikasikan salah satunya.
Jika tidak menjawab.
4. 10
6
3
0
Jika dapat mencontohkan ancaman dan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati.
Jika hanya mencontohkan ancaman keanekaragaman hayati.
Jika hanya mencontohkan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati.
Jika tidak menjawab.
5. 25
20
15
10
5
0
Jika dapat menemukan 5 manfaat keanekaragaman hayati.
Jika hanya menemukan 4 manfaat keanekaragaman hayati.
Jika hanya menemukan 3 manfaat keanekaragaman hayati.
Jika hanya menemukan 2 manfaat keanekaragaman hayati.
Jika hanya menemukan 1 manfaat keanekaragaman hayati.
Jika tidak menjawab.
Kisi-kisi soal
No. No. Soal Soal Ranah
1. 1. Peserta didik dapat mengkarakteristik setiap
tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis,
dan ekosistem).
C4
2. 2. Peserta didik dapat menyebutkan masing-
masing satu contoh keanekaragaman hayati
(gen, jeni, dan ekosistem).
C1
3. 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi
keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan garis Wallace dan garis Weber?
C4
4. 4. Peserta didik dapat menontohkan satu
ancaman dan upaya pelestarian
C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
keanekaragaman hayati.
5. 5. Peserta didik dapat menemukan 5 manfaat
keanekaragaman hayati.
C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
C. Aspek Psikomotorik (keterampilan)
1. Lembar Penilaian Produk
Penilaian Produk
Nama Proyek : Membuat Insektarium
Nama Siswa :………………………………. Kelas : X
No. Aspek Skor (1-3)
1. Persiapan Alat dan Bahan
2. Proses Pembuatan
3. Hasil Produk
Total skor yang di capai
Jumlah Skor maksimum
Rubik Penilaian
No Kriteria Skor (1-
3)
1 Persiapan Alat dan Bahan
• Membawa dan menggunakan alat dan bahan dengan
tepat.
• Membawa alat dan bahan dengan tepat namun
penggunaan kurang tepat.
• Tidak membawa dan menggunakan alat dan bahan
dengan tepat
3
2
1
2 Proses Pembuatan
• Menyimpan dalam kertas papilot dengan rapih,
menyuntikkan alkohol dengan benar, dan
melakukan mounting dengan benar.
• Jika hanya dua aspek yang terpenuhi.
• Jika hanya satu aspek yang terpenuhi.
3
2
1
3 Estetika
• Insektarium yang dibuat indah dan rapi
• Insektarium yang dibuat rapi tapi kurang indah
• Insektarium yang dibuat tidak rapi dan tidak indah
3
2
1
NILAI = skor yang dicapai x100 =
Skor maksimum
Kriteria skor
10-12 = sangat baik
7-9 = baik
4-6 = kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Penilaian Presentasi
Lembar Penilaian Presentasi
Aspek : Afektif dan Psikomotor
No. Nama Siswa
Aspek yang dinilai Total
Skor
Kerjasama
Kelompok
Kecakapan
Merespon
Pertanyaan
Keberanian
Berpendapat
1.
2.
3.
dst
Diisi dengan rentan angka 1-5
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Rubik Penilaian Presentasi
• Aspek kerjasama kelompok
Skor Kriteria
5 Kerjasama kelompok terlihat kompak, presentasi dilatih dan
dipersiapkan dengan baik, ada pembagian tugas saat presentasi
dengan jelas dan pembagian waktu yang baik.
4 Jika hanya 3 aspek saja yang terlihat.
3 Jika hanya 2 aspek saja yang terlihat.
2 Jika hanya 1 aspek saja yang terlihat.
1 Jika tidak ada aspek yang terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
• Aspek kecakapan merespon pertanyaan
Skor Kriteria
5 Menjawab dengan benar tanpa melihat teks teori terkait
menggunakan logika yang tepat, penyusunan kata-kata mudah
dimengerti dan sistematis (psikomotor).
4 Menjawab dengan benar, namun masih melihat teks teori terkait,
penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis.
3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan kata-kata dalam
menampaikan kurang baik.
2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat.
1 Tidak dapat menjawab pertanyaan.
• Aspek keberanian berpendapat
Skor Kriteria
5 Berani mengemukakan pendapat terkait meteri presentasi,
memaparkan secara logis tanpa melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin presentasi dengan sangat baik dan
meyakinkan, tidak memotong pembicaraan, menatap lawan
bicara.
4 Jika hanya 3 aspek saja yang terlihat.
3 Jika hanya 2 aspek saja yang terlihat.
2 Jika hanya 1 aspek saja yang terlihat.
1 Jika tidak ada aspek yang terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related