8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
1/27
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab III ini melaksanakan asuhan keperawatan pada anak A dengan
diagnosa medis kejang demam + faringitis di ruang anak RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
A. PengkajianPengkajian dilakukan oleh Kurnia Yuliastutik pada tanggal 8 September 2001 jam
11.00 WIB.
1. Data Subyektifa. Biodata/Identifitas
Nama anak : An A
Umur : 15 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor Rekam Medis : 10082571
Lahir : Normal (Spontan B)
Tempat/tanggal lahir : Surabaya, 23 Mei 2000
Diagnosa Medis : Kejang Demam + Faringitis
Tanggal MRS : 8 September 2001 jam 03.30 WIB
Nama Ibu :Ny. H
Umur : 29 tahun
Agama : Katolik
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
2/27
Penghasilan : -
Alamat : Pucang Jajar 42 Surabaya
Nama Ayah : Tn. B
Umur : 31 tahun
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Batak/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp 500.000/bulan
Alamat : Pucang Jajar 42 Surabaya
b. Riwayat Penyakit Sekarang1) Keluhan utama : Ibu mengatakan bahwa anaknya panas sejak 7-9-
2001 jam 14.30 WIB
2) Perjalanan penyakit sekarangTanggal 7-9-2001 jam 14.30 WIB Anak mulai panas lalu diberi
obat penurun panas (Sirup Salmol) 1 kali dan dikompres, disertai
batuk dan pilek. Tetapi panas tidak turun. Muntah sebanyak 2 kali
yaitu jam 23.30 WIB dan 01.30 WIB sebanyak 2-3 sendok
makan dengan berisi makanan. Lalu kejang terjadi pada jam 02.30
WIB sebanyak 1 kali, lamanya 5-10 menit, tidak mengeluarkan
busa dari mulut. Keadaan saat kejang adalah mata melirik ke atas,
kedua tangan fleksi, dan kedua kaki kaku (ekstensi). Setelah
kejang terjadi anak langsung menangis. Batuk tidak mengeluarkan
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
3/27
dahak, suara grok-grok, konsistensi pilek agak kental, jernih, dan
keluar kadang-kadang, tetapi tidak sesak.
3) Penyakit riwayat dahuluSebelumnya anak tidak pernah menderita/mengalami kejang,
epilepsi, trauma kepala, radang selaput otak, ostitis media akut.
Penyakit yang pernah diderita anak yaitu panas, batuk, pilek tetapi
jarang terjadi.
4) Riwayat ImunisasiIbu mengatakan bahwa imunisasi anaknya sudah lengkap.
Reaksi setelah mendapat imunisasi DPT anak panas tetapi tidak
kejang, sembuh dengan meminum obat yang diberikan petugas
kesehatan.
5) Riwayat Perkembangan Anaka)Riwayat personal sosial :
Anak mudah beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Anak masih ngompol dan belum bisa memberi tahu orang tua
bila ingin BAK/BAB.
b) Gerakan motorik kasar : anak sudah bisa berjalan, mendorong,dan menarik kursi, dapat mengerjakan perintah secara
sederhana.
c)Gerakan motorik halus : anak bisa memegang pensil danmencoret-coret.
d) Bahasa : anak sudah bisa bicara beberapa kata, misalnya :mama, papa, memanggil kakaknya (Iza), dan memanggil
binatang peliharaan (anjing), minum, dll.
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
4/27
6) Riwayat Kesehatan KeluargaAyah : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit epilepsi,
kelainan syaraf, penyakit menular ataupun menurun dari ayah.
Ibu : Ibu menderita hipotensi. Orang tua perempuan ibu
menderita penyakit diabetes mellitus sejak tahun 1992, dari
keluarga ibu tidak ada yang menderita kelainan syaraf, epilepsi.
7) Riwayat Sosiala)Yang mengasuh ibu sendiri, di rumah tidak ada pembantu
ataupun orang lain.
b) Hubungan dengan anggota keluarga baik: anak sangat dekatdan manja dengan ibunya. Biasanya anak bermain bersama
kakak apabila ditinggal ibu memasak, mencuci, dan
membersihkan rumah. Kakaknya berusia 9 tahun, sudah kelas
4 SD.
c) Hubungan dengan teman sebaya : anak lebih banyak bermaindi rumah bersama ibunya. Kadang-kadang anak bermain
dengan teman sebayanya yang dekat dengan rumahnya.
d) Pembawaan secara umumAnak tampak gelisah dan rewel, kadang-kadang menangis
minta digendong, anak sangat manja kepada ibunya.
8) Pola Kebiasaan dan Fungsia)Pola persepsi dan tatalaksanaan hidup sehat
Sebelum sakit : Mandi 2 kali / hari, keramas 2 kali/minggu,
ganti celana setiap ngompol, baju ganti tiap pagi dan sore.
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
5/27
Setelah sakit : Mandi 2 kali / hari, tidak pernah keramas, ganti
baju tiap pagi dan sore dan celana ganti tiap ngompol.
Keluarga sangat khawatir saat anaknya kejang karena selama ini
tidak ada keluarga yang kejang. Keluarga tidak tahu cara
pencegahan dan pertolongan kejang. Kalau anak sakit biasanya
dibawa ke dokter atau rumah sakit bila setelah diberi obat
paracetamol atau bodrexin tidak sembuh. Anak bila sakit rewel,
sering minta digendong. Anak tampak takut bila ada petugas
kesehatan yang akan melakukan perawatan/ tindakan medik.
b) Pola NutrisiSebelum sakit : Makan 3-4 kali / hari, dengan porsi satu
mangkuk kecil habis, tidak ada pantangan dalam makanan,
komposisinya nasi tim dan lauknya bervariasi tiap hari yaitu
tahu, tempe, ikan laut, telur dan daging kadang-kadang dengan
ukuran 1 satu porsi sebesar korek api. Sayurnya seperti bayam,
sup, soto, dan lain-lain.
Minum : Air putih 35 gelas (ukuran 100 cc), anak masih
menetek.
Selama sakit : Sehari makan 3 kali/hari, porsi yang disediakan
rumah sakit dimakan separuh. Komposisinya nasi tim, lauk,
sayur, dan buah. Anak lebih sering menetek. Minum air putih
46 kali/100 cc, pasi (SGM 2) baru diberikan 2 sendok lalu
dimuntahkan.
c) Pola Eliminasi
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
6/27
Sebelum sakit : BAK 4 5 kali/hari, warna kuning, nyeri
tidak ada. BAB lancar setiap pagi hari, konsistensi lembek,
warna kuning.
Selama sakit : BAK 4 5 kali/hari, warna kuning, nyeri
tidak ada. BAB setiap hari, konsistensi lembek, warna kuning.
d) Pola Aktivitas dan LatihanSebelum sakit : Bermain bersama kakaknya 4 5 jam
sehari, waktu terbanyak bersama ibu. Bersama ayah kadang
kadang, antara 3 4 jam. Biasanya anak juga bermain sendiri
sambil melihat TV atau mendengarkan musik sambil menari.
Selama sakit : Aktivitas anak menjadi menurun karena
terpasang infus di tangan kiri, anak sering minta digendong
ibu.
e)Pola Tidur dan IstirahatSebelum sakit : Tidur malam antara jam 20.00 05.00 WIB,
siang tidur antara jam 12.00 15.00 WIB, terbangun bila
ngompol.
Selama sakit : Pada siang hari tidurnya sulit - 1 jam,
tidurnya sering terbangun dan rewel minta digendong. Pada
malam hari tidurnya jam 01.00 04.00 WIB, anak rewel dan
tidurnya sering terjaga.
ii. Data Obyektif4) Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : lemah
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
7/27
2. Kesadaran : composmentis
3. Tekanan darah : -
Nadi : 132 kali/menit
Respirasi : 30 kali/menit
Suhu : 38,2 C
4. BB / TB : 9 kg / 77 cm
Status gizi : 2n + 8
2(1,5) + 8 = 11 kg
9/11 x 100 % = 81,8 % (gizi kurang)
5) Pemeriksaan Fisik Umum1. Kepala
Tak ada tandatanda mikrochepali ataupun makrochepali, lingkar kepala 46 cm,
ubunubun besar menutup, bentuk kepala normal.
2. RambutWarna pirang, rambut tidak mudah dicabut, ketebalan rambut cukup, tidak
terdapat kutu.
3. Muka / wajahTidak ada rhisus sardonicus, simetris, tidak terdapat oedema, wajah tidak tampak
pucat.
4. MataKetajaman penglihatan baik, palpebra simetris, tak ada midriasis atau miosis,
sklera tidak ikterus, konjungtiva tak anemis, pergerakan normal, tak ada
strabismus.
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
8/27
5. HidungBentuk normal, tidak terdapat epistaksis, nampak keluar sekret berwarna
kental dan jumlahnya sedikit, tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping
hidung.
6. TelingaSimetris kanan dan kiri, pendengaran normal, tak tampak keluar cairan.
7. MulutSimetris, tak tampak cyanosis, gigi berjumlah 8 buah, tak ada karies, lidah bersih,
tidak terdapat stomatis, tak ada strismus, bibir tampak kering dan pecah-pecah
8. TenggorokanTonsil tak tampak kemerahan dan tak tampak pembesaran, faring tampak
kemerahan, tak ada eksudat.
9. LeherTak ada kaku kuduk, tak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada pembesaran vena
jugularis, tak ada pembesaran kelenjar getah bening.
10.Dada / ThoraxLingkar dada 46 cm, bentuk dada normal, tak ada refraksi intercostal, tidak
terdapat ronchi, tak ada wheezing, pernaasan cepat dan iramanya teratur.
11.JantungDetak jantung normal dan frekwensinya teratur
12.AbdomenTurgor kulit cukup, tak ada meteorismus, keadaan lien dan hepar normal, tidak
teraba benjolan / tumor, gerak peristaltik normal.
13.Kulit
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
9/27
Kebersihan kulit cukup, tidak ada hemangioma, tidak ada oedem, kulit teraba
panas.
14.EkstrimitasEkstrimitas atas : tak ada oedem, pergerakan normal, pada tangan kiri
terpasang infus sejak 8 september 2001, tak ada tanda
tanda flebitis, akral hangat, lila = 14 cm.
Ekstrimitas bawah : tak ada oedem, pergerakan normal, akral hangat.
15.GenetaliaVulva : kebersihan cukup, tidak tampak keluar sekret, tidak ada oedema maupun
iritasi.
Anus : kebersihan cukup, haemorroid tidak tampak.
iii. Pemeriksaan Penunjang4) Data Laboratorium
2 Laboratorium 89 2001 jam 03.30Pemeriksaan darah
HB : 12,00 gr % (P 11,415,1)
Leukosyt : 19 x 109/L (P 4,311,3)
Trombosyt : 173 x 109/L (150350)
PCV : 0,35 (P 0,380,42)
Glukosa darah acak : 288 mq/dl (< 200)
Elektrolit : Kalium = 3,60 meq/L (3,8 - 5)
Natrium = 133 meq/L (135 - 144)
LP (lumbal pungsi) : Keluarga menolak walaupun sudah diberikan
penjelasan tujuan dan prosedurnya.
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
10/27
i. Data LainTherapi yang diberikan :
8-9-2001 : Ampicilin 3x300 mg IV
Paracetamol 3x100 mg P.O
Diazepam 2,7 mg IV (bila kejang)
Infus D5 S 500 cc/24 jam.
3.2 Analisa dan Sintesa Data
Tabel 3.1 Analisa dan Sintesa Data Pada Kasus Kejang DemamNo Pengelompokan data Kemungkinan Penyebab Diagnosa/masalah
1 Tanggal 8-9-2001
jam 11.00 WIB
S : Ibu mengatakan bahwa
anaknya masih panas dan
rewel minta menetek
terus, sebelumnya anak
tidak pernah sakit kejang.
O : keadaan composmentis
Tanda vital :
S : 38,2
o
C
N : 132x/mnt
RR : 30x/mnt
Kulit terasa panas, akral
hangat, anak tampak rewel
dan sedang menetek. Bibir
Hipertermia
gangguan metabolisme
otak
Perubahan
keseimbangan dari sel
neuron
difusi ion kalium dan
natrium
Lepas muatan listrik
kejang
Potensial kejang
ulang
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
11/27
tampak kering dan pecah-
pecah , turgor kulit cukup.
Pemeriksaan laboratorium:
Hb : 12 gr %
(N : 11,4-15,1)
Leucocyt : 9x109/L
(N : 4,3-11,3)
Trombocyt : 173x109/L
(N : 150-350)
PCV : 0,35
(N : 0,38-0,42)
Glukosa darah acak :
288 mq/dl
(N kurang dari 200)
Elektrolit :
- Kalium : 3,6 meq/L(N : 3,8-5)
- Natrium : 133meq/L (N : 135-
144)
2 Tanggal 8-9-2001
jam 11.00 WIB
S : Ibu mengatakan porsi
dari rumah sakit
dihabiskan separuh, pasi
Proses penyakit
(faringitis)
kesulitan dalam menelan
Gangguan
pemenuhan nutrisi
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
12/27
(SGM 2) baru diberikan
2 sendok, lalu
dimuntahkan, anak
sering menetek, dan
minum air putih + 4 -
6x/100cc
O : turgor kulit cukup, wajah
dan telapak tangan tidak
pucat. Konjungtiva tidak
anemis.
BB : 9 kg (N : 11 kg)
Status gizi kurang
Lila : 14 cm
asupan nutrisi berkurang
3 Tanggal 8-9-2001 jam 11.00
WIB
S . Ibu bertanya mengapa
bisa terjadi kejang
padahal sebelumnya
anak tidak pernah kejang
dan panasnya belum
turun setelah diberi obat
penurun panas.
O : Ibu tampak khawatir
dengan keadaan
anaknya. Ibu sering
Kurangnya atau
keterbatasan informasi
sering bertanya
Kurangnya
pengetahuan
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
13/27
bertanya tentang keadan
anaknya dan setiap
tindakan yang akan
dilakukan.
3.3 Diagnosa Keperawatan
Dari analisa dan sintesa data di atas maka dapat diambil diagnosa keperawatan
sebagai berikut :
3.3.1 Potensial terjadi kejang ulang berhubungan dengan hiperthermi3.3.2 Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan nyeri saat menelan yang ditandai
dengan porsi makan tidak dihabiskan, BB kurang dari normal, anak tidak mau PASI.
3.3.3 Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi yang ditandaidengan keluarga sering bertanya tentang penyakit anaknya.
3.4 Perencanaan
Tabel 3.1 Perencanaan Pada Kasus Kejang Demam
No. Rencana Rasional
1 Tanggal 8-9-2001 jam 11.30 WIB
Diagnosa / masalah : potensial kejang
berulang berhubungan dengan
hiperthermi
Tujuan : kejang ulang tidak terjadi
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
14/27
dalam waktu 2x24 jam
Kriteria :
- Tidak terjadi serangan ulang- Suhu tubuh normal (36-37,5oC)- Nadi (100-110 x /mnt)- RR (24-28 x /mnt)- Kesadaran composmentisRencana :
1. Longgarkan pakaian, berikanpakaian tipis yang menyerap
keringat
2. Berikan kompres dingin padakepala dan ketiak
3. Berikan ekstra cairan (pasi, asi,sari buah, dan lain-lain)
Cairan: 11501300 cc/24 Jam
4. Observasi kejang dan tanda vitaltiap 4 jam
5. Batasi aktivitas selama anak panas
6. Berikan anti piretika danpengobatan sesuai advise dokter
- Valium 2,7 mg IV (bila
1. Proses konveksi akanterhaalang oleh pakaian ketat
dan tidak menyerap keringat
2. Perpindahan panas secarakonduksi
3. Saat demam kebutuhan akancairan tubuh semakin
meningkat
4. Pemantauan yang teraturmenentukan tindakan yang
akan dilakukan selanjutnya
5. Aktivitas dapat meningkatkanmetabolisme sehingga
meningkatkan suhu tubuh
6. Menurunkan panas pada pusathipotalamus dan sebagai
propilaksis
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
15/27
2
kejang)
- Ampicillin 3 x 300 mgIV- Paracetamol 3 x 100 mg (per
oral)
7. Berikan health education kepadakeluarga tentangpersonal hygene:
membersihkan daerah bibir
dengan air hangat 2 x/hari dan
mengolesi bibir dengan madu
Tanggal 8-9-2001 jam 11.10 WIB
Diagnosa / masalah :
Gangguan pemenuhan nutrisi
berhubungan dengan nyeri saat
menelan
Tujuan : nutrisi terpenuhi dalam 2x24
jam
Kriteria :
- porsi makan yang disediakandihabiskan
- anak mau minum pasi- BB anak meningkat- turgor kulit baik, konjungtiva
tidak anemis
Rencana :
1. Beri penjelasan pada keluarga
7. Menjaga kebersihan dankelembaban bibir
1. Dengan pemberian penjelasan
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
16/27
tentang penyebab gangguan
pemenuhan nutrisi, pentingmya
nutrisi bagi tubuh dan cara
mengatasinya
2. Berikan health educational kepadakeluarga tentang :
- berikan makanan pada anakdengan porsi kecil dan
frekuensinya sering
- berikan pasi ditambahdengan madu secara bertahap
3. Kolaborasi dengan tim gizi untukpemberian diit :
TKTP 900 kalori, 20 gr protein
PASI 6 x 100 cc
4. Observasi intake dan output
5. Lakukan penimbangan BB tiaphari
keluarga diharapkan mengerti,
dan dapat mendukung program
perawatan yang diberikan
2. Untuk mengurangi nyeri saatmenelan dan untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi
3. Sebagai fungsi dependenperawat/bidan dengan ahli lain.
4. Mengetahui keseimbanganjumlah nutrisi tubuh.
5. deteksi perubahan BB sebagaievaluasi pemberian diit
3 Tanggal 8-9-2001 jam 11.30 WIB
Masalah : kurangnya pengetahuan
keluarga tentang penyakit
berhubungan dengan keterbatasan
informasi
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
17/27
Tujuan : pengetahuan keluarga
bertambah tentang penyakit anaknya
dalam 24 jam
Kriteria :
- keluarga tidak sering bertanyatentang penyakit anaknya
- keluarga mampu diikutsertakandalam proses perawatan
- keluarga mentaati setiap prosesperawatan
Rencana :
1. Kaji tingkat pengetahuankeluarga
2. Beri penjelasan tentang penyakityang diderita anak dan semua
prosedur perawatan yang akan
dilakukan
3. Berikan health education caramenolong anak kejang dan
mencegah kejang :
- jangan panik saat kejang
1. Mengetahui sejauh manapengetahuan yang dimiliki
keluarga dan kebenaran
informasi yang didapat
2. Agar keluarga dapatmenerima informasi dengan
mudah dan tepat sehingga
tidak timbul kesalahpahaman
sehingga keluarga lebih
kooperatif
3. Sebagai upaya alih informasidan mendidik keluarga agar
mandiri dalam mengatasi
masalah kesehatan
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
18/27
- baringkan anak di tempatrata dan lembut
- kepala dimiringkan- pasang gagang sendok di
mulut yang telah dibungkus
kain bersih
- setelah kejang berhenti dananak sadar segera
minumkan obat dan tunggu
sampai keadaan tenang
- jika suhu tinggi, lakukankompres dingin dan beri
minum banyak
- segera bawa ke RS bilakejang lama
4. Berikan helath education agarselalu sedia obat penurun panas
(sesuai dengan anjuran dokter)
bila anak panas segera bawa RS
bila suhu belum turun 24 jam
berikutnya
5. Jika anak sembuh, jaga agar tidakterkena penyakit infeksi dengan
menghindari penderita penyakit
menular sehingga tidak
4. Mencegah peningkatan suhulebih tinggi dan serangan
kejang ulang
5. Sebagai upaya preventifserangan kejang ulang
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
19/27
mencetuskan kenaikan suhu
6. Beritahu keluarga agarmemberikan informasi pada
petugas imunisasi bahwa
anaknya pernah mendapat
serangan kejang sehingga
pemberian imunisasi DPT tidak
diberikan pertusis, hanya DT saja
6. Imunisasi pertusismemberikan reaksi panas
yang dapat menyebabkan
kejang ulang
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
20/27
Tanggal / Jam Pelaksanaan
Tanggal 8-9-2001
Jam 11.30 WIB
Jam 11.31 WIB
Jam 11.32 WIB
Jam 11.35 WIB
Jam 11.40 WIB
Jam 07.00 WIB
Jam 15.00 WIB
Jam 23.00 WIB
Diagnosa : potensial terjadi kejang
ulang berhubungan dengan hiperthermi
1. Melonggarkan pakaian, berikanpakaian tipis yang mudah
menyerap keringat
2. Memberikan kompres dingin padakepala dan ketiak
3. Memberikan ekstra cairan :infus : D5 S . 500 cc/24 jam,ASI
minum pasi : anak menolak
(dimuntahkan)
4. Mengobservasi kejang dan tandavital tiap 4 jam
N : 132x/mnt RR : 30x/mnt
Taxila : 38,2oC
5. Membatasi aktivitas selama anakpanas. Terapi : bed rest
6. Memberikan antipiretika danpengobatan sesuai advise :
Terapi :
- Valium 2,7 mg IV (bilakejang)
- Ampicillin 3x300 mgIV- Paracetamol 3x100 mg (per
3.5 Pelaksanaan
Tabel 3.3 Pelaksanaan Pada Kasus Kejang Demam
57
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
21/27
Jam 11.50 WIB
Tanggal 8-9-2001
Jam 11.45 WIB
Jam 11.50 WIB
Jam 11.52 WIB
Jam 12.00 WIB
oral)
7. Memberikan health educationkepada keluarga tentang personal
hygiene : membersihkan daerah
bibir dengan air hangat 2 x/hari,
dan mengolesi bibir dengan madu
Diagnosa/masalah : ganggguan
pemenuhan nutrisi berhubungan dengan
nyeri saat menelan
1. Memberikan penjelasan padakeluarga tentang penyebab
gangguan pemenuhan nutrisi,
pentingnya nutrisi bagi tubuh dan
cara mengatasinya
2. Memberikan health educationkepada keluarga tentang :
- Berikan makanan kepada anakdengan porsi kecil dan
frekuensinya sering
- Berikan pasi ditambah denganmadu secara bertahap
3. Melakukan kolaborasi dengan timgizi untuk pemberian diit.
TKTP : 900 kalori, 20 gr protein
PASI : 6 x 100 cc/24 jam
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
22/27
Jam 11.55 WIB
4. Mengobservasi intake dan output.PASI : diberi 2-3 sendok lalu
dimuntahkan
5. Melakukan penimbangan BB tiaphari
BB : 9 kg
Tanggal 8 September 2001
Jam 11.55 WIB
Jam 12.00 WIB
Jam 12.05 WIB
Masalah : Kurangnya pengetahuan
keluarga tentang penyakit
berhubungan dengan keterbatasan
informasi.
1. Mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga.
2. Memberikan penjelasan tentang
penyakit yang diderita anak dan
semua prosedur perawatan yang
akan dilakukan
3. Memberikan health education cara
menolong anak kejang dan
mencegah kejang :
1. Jangan panik saat kejang
2. Baringkan anak di tempat rata
dan lembut.
3. Kepala dimiringkan.
4. Pasang batang sendok di mulut
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
23/27
Jam 12.10 WIB
Jam 12.15 WIB
Jam 12.20 WIB
yang telah dibungkus kain
bersih.
5. Setelah kejang berhenti dan
anak sadar segera minumkan
obat dan tunggu sampai
keadaan tenang.
6. Jika suhu tinggi, lakukan
kompres dingin dan beri minum
banyak.
7. Segera bawa ke RS bila anak
kejang.
4. Memberikan health education agar
selalu sedia obat penurun panas
(sesuai dengan advis) bila anak
panas, segera bawa ke RS bila suhu
belum turun 24 jam berikutnya.
5. Jika anak sembuh, jaga agar tidak
terkena penyakit infeksi dengan
menghindari penderita penyakit
menular sehingga tidak mencetuskan
kenaikan suhu.
6. Memberitahukan keluarga agar
memberikan informasi pada petugas
imunisasi bahwa anaknya pernah
mendapat kejang sehingga
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
24/27
pemberian imunisasi DPT tidak
diberikan pertusis, hanya DT saja.
3.6Evaluasi dan Catatatan Perkembangan1. Diagnosa / masalah : potensial terjadi kejang berulang berhubungan dengan
hiperthermi
Catatan Perkembangan
Tanggal 9-9-2001 jam 09.00 WIB
S : Ibu mengatakan kalau anaknya tidak mengalami kejang ulang dan badannya
masih panas, anak masih rewel, ibu sudah membersihkan bibir anaknya dan
mengolesi dengan madu.
O : Kejang ulang tidak terjadi, badan teraba panas akral hangat, turgor kulit baik,
anak tampak rewel, kelembaban bibir cukup, bibir tampak bersih.
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
S : 38oC N : 128 x/mnt RR : 28 x/mnt
A : Tujuan belum berhasil
P : Rencana dipertahankan
1. Longgarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat2. Berikan kompres dingin pada kepala dan ketiak3. Berikan ekstra cairan
Infus : D5 S 500cc / 24 jam, ASI, PASI : 6 x 100cc
4. Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam5. Batasi aktivitas selama anak panas6. Berikan pengobatan sesuai dengan advis dokter.
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
25/27
Terapi : Valium 2,7 mgIV (bila kejang)
Ampicilin 3 x 300 mgIV
Paracetamol 3 x 100 mg per oral
Evaluasi
Tanggal 10-9-2001 jam 11.00 WIB
S : Ibu mengatakan kalau anaknya tidak mengalami kejang ulang, badannya tidak
panas lagi, anak tidak rewel dan bisa tidur nyenyak, anak kembali ceria lagi.
O : Kejang ulang tidak terjadi kulit tidak teraba panas, turgor kulit baik anak tampak
ceria, infus dilepas sejak jam 09.00 WIB
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
S : 37,2oC N : 100 x/mnt RR : 25 x/mnt
A : Tujuan berhasil
P : Rencana dihentikan
2. Diagnosa / masalah : gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan nyeri saatmenelan
Catatan Perkembangan
Tanggal 9-9-2001 jam 10.00 WIB
S : Ibu mengatakan porsi makan yang disediakan dimakan separuh, anak mau minum
PASI 2 - 3 x 100cc
O : BB : 9 kg, turgor kulit baik, akral tidak pucat, konjungtiva tidak anemi, PASI yang
diberikan diminum 23 x 100cc
A : Tujuan berhasil sebagian
P : Rencana no. 4 dan 5 dipertahankan
4. Obserasi intake dan output
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
26/27
5. Lakukan penimbangan BB tiap hari
Evaluasi
Tanggal 10-9-2001 jam 11.10 WIB
S : Ibu mengatakan nafsu makan anak bertambah, porsi makan yang disediakan habis,,
PASI yang diberikan diminum 56 x 100cc
O : BB : 9 kg, turgor lebih baik, akral tidak pucat, conjungtiva tidak anemis, anak
masih menetek, anak tampak ceria kembali
A : Tujuan berhasil sebagian
P : Rencana no. 4 dan 5 dipertahankan
4. Obserasi intake dan output
5. Lakukan penimbangan BB tiap hari
Catatan Perkembangan
Tanggal 11-9-2001 jam 08.00 WIB
S : Ibu mengatakan nafsu makan anak bertambah, porsi makan yang disediakan habis
PASI yang diberikan diminum 56 x 100 cc.
O : BB : 9 kg, turgor kurang baik, akral tidak pucat, conjungtiva tidak anemis, anak
masih menetek, anak tampak ceria dan bisa diajak bercanda
A : Tujuan berhasil sebagian
P : Rencana hari ini pulang
3. Diagnosa / masalah : kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit berhubungandengan keterbatasan informasi
Evaluasi
Tanggal 8-9-2001 jam 12.30 WIB
8/13/2019 Kasus Askep Kejang Demam
27/27
S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penyakit anaknya dan cara pencegahannya.
O : Ibu / keluarga dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan
Keluarga mau dan mampu diikutsertakan dalam proses perawatan,
Keluarga tidak sering bertanya lagi tentang penyakit anaknya,
Keluarga mentaati setiap proses perawatan
A : Tujuan berhasil
P : Rencana dihentikan