Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa kerupuk ikan atau kerupukudang merupakan oleh-oleh khas Cirebon. Padahal sebenarnya bukanproduksi pengusaha kerupuk ikan . Melainkan dihasilkan oleh paraPengrajin kerupuk ikan di Kabupaten Indramayu. Ya, kerupuk ikan danudang asal Indramayu seringkali diklaim sebagai produk khas tetangganya,yaitu Cirebon. Hampir semua produksi kerupuk yang dipasarkan diCirebon, diproduksi di Indramayu. Tepatnya di Desa Kenanga, Blok Dukuh,Kecamatan Sindang-Kabupaten Indramayu. Selain dikonsumsi di wilayahPulau Jawa, produksi kerupuk asal Desa Kenanga Indramayu juga sudahmenembus pangsa pasar di luar Jawa hingga Singapura dan Malaysia.
Belum tepat memasuki Desa Kenanga, saya dan seorang kawan seakandipaksa untuk menutup indera penciuman kami. Jika tidak, bau tak sedapsiap menyerang kami dari segala arah. “Karena kita belum terbiasa,apalagi bagi mereka yang baru memasuki Desa Kenanga”. Setidaknyaitulah alasan kenapa kami harus menutup hidung, dari bau tak sedap danmenyengat di sekitar Sentra Kerupuk terbesar di Jawa Barat. Bau itu,menurut H Yusuf, salah satu pengusaha kerupuk merk Rajawali DesaKenanga, berasal dari bau genangan air limbah produksi kerupuk.Bagaimana tidak, di atas lahan yang tidak cukup luas, hampir 50% lebihdimanfaatkan untuk aktivitas memproduksi kerupuk dengan beragam rasadan aroma. Bau tidak enak itu, ternyata tak hanya menjadi kegelisahanpara tamu yang baru menginjak Desa Kenanga. Melainkan telah cukuplama menjadi kegelisahan para pengusaha kerupuk setempat.
Dulu, lanjut dia, memang pernah ada upaya penanganan limbah yangdilakukan oleh pemerintah dengan memasang saluran pipa untukmenyaring limbah. Namun sudah bertahun-tahun pipanya terpasang, tapisampai saat ini malah terbengkalai. Setelah itu Pemerintah belum adatindakan lagi, hanya memasang pipanya saja.
Hal senada diungkapkan Tendi Subandi, salah satu tokoh masyarakatDesa Kenanga Blok Dukuh. Tendi bahkan mengaku pernah mengeluhkanhal serupa sampai ke tingkat DPRD, selain itu juga meminta kepastiankebijakan agar air limbah tidak mudah menggenang. “Jalan di sekitar BlokDukuh ini, dulunya saluran. Kalau jalannya air ini mengalir terus, itu tidakada limbah yang menggenang. Karena jalan airnya mati, maka ada limbahsedikit saja akan cepat menggenang. Ini pada dasarnya diakibatkan olehkeputusan Pemerintah yang merombak tambak di Bangki menjadibendungan. Jelas setelah itu, air mulai menggenang,” paparnya dikediaman H Yusuf, pada Senin (16/2).
Tendi menambahkan, kedatangannnya ke DPRD beberapa tahun lalubermaksud memprotes dan meminta kebijakan pemerintah untuk menutupair tersebut. Karena setelah tambak di Bangki dirombak menjadibendungan, air limbah itu semakin menumpuk. Sehingga wargamenginginkan agar air itu ditutup. Tapi dari Pemerintah Daerah (Pemda)menolak keinginan warga tersebut. Dengan alasan, akan segeradiupayakan penanggulangan limbah. Padahal sampai saat ini, Pemda tidakmengupayakan apapun.
“Sekitar tahun 1980-an, perusahaan di sini sudah membuang limbahsehingga air tetap mengalir Yang menjadi biang masalah adalah tidaktersalurnya air di sini. Maka kalau lama kelamaan menggenang, bisa-bisaini berpengaruh pada perusahaan. Bisa jadi perusahaan di sini ditutup dantidak berkembang, selain itu kalau ada tamu, baunya tidak sedap danorang akan merasa jijik. Alhasil, citra kami menjadi buruk. Padahal tamukami banyak yang dari luar negeri.” Ungkap dia.
Muasal Pengusaha Kerupuk di Kenanga
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa para pengusaha kerupuk di DesaKenangan Blok Dukuh dikenal sukses dengan usaha produksi kerupuknya.Kerupuk hasil produksi desa ini, dikenal enak dan empuk. Berbeda dengankerupuk hasil produksi Sidoarjo Jawa Timur yang dikenal lebih awal olehmasyarakat. Kerupuk Sidoarjo terkenal dengan berbagai macam variasibentuk, tapi dalam hal kualitas dan rasa, kerupuk produksi Kenanga lahyang lebih banyak dicari.
Seperti yang dikisahkan oleh H Yusuf. Kendati masih tergolong baru diantara para pengusaha kerupuk di Kenanga, namun dengan mudahproduksi kerupuknya menjadi favorit. Tidak hanya di Jawa tapi juga luarJawa. “Awalnya, proses saya untuk memasarkan memang tidak gampang.Karena sebelum produk saya masuk, produk lain sudah menguasai pasar.Produk lain itu tidak hanya dari Sidoarjo, tapi juga dari Desa Kenanga yangmemang sudah dikenal,” ujar dia.
Namun dengan kegigihannya, dia mampu membuktikan bahwa kualitaskerupuknya lebih baik dari yang sudah ada. Para pengusaha kerupuk DesaKenanga, awalnya hanya sebagai buruh pabrik kerupuk di Kota Indramayuyang dimiliki kaum China. Hingga akhirnya, ketrampilan membuat kerupukitu dicoba sendiri di desanya dan berkembang hingga kini. Daripengalaman yang cukup berhasil itu, para buruh tersebut berfikir untuktidak lagi menjadi buruh. Ternyata niat mereka didukung denganbangkrutnya pabrik kerupuk di kota.“Pabrik di kota malah tidak berkembang, karena biaya untuk tenagakerjanya lebih mahal, selain itu di Kenanga kebanyakan dibuat sendiri, dandikembangkan sendiri. Sehingga di kota sekarang hanya mengambil darikami yang sudah jadi,” tutur H Yusuf.
Menurutnya, sudah sejak lama Kabupaten Indramayu menjadi salah satusentra penghasil kerupuk ikan, yang banyak diproduksi di Desa Kenanga,
Blok Dukuh, Kecamatan Sindang-Indramayu. Di desa tersebut terdapatsebuah perkampungan yang menjadi sentra penghasil kerupuk ikan. Saatini ada sekitar 25 kepala keluarga (KK) yang terjun dalam bisnispengolahan kerupuk ikan di kampung tersebut. Jumlah itu sudah jauhberkurang jika dibandingkan dengan masa sebelum krisis moneter(krismon), satu dekade silam. Sebelum Krismon jumlahnya mencapai 54orang. Berbeda dengan di Cirebon, sudah tidak ada lagi industripengolahan kerupuk ikan, karena kalah bersaing dengan pengusahakerupuk Indramayu.
Meski pernah mengalami kemandegan produksi akibat kisis moneter ditahun 1997, namun para pengusaha tetap bangkit lagi karena desakanmasyarakat dari pelanggan. “Namun yang berbeda, sekarang parapengusaha yang benar-benar produktif tinggal tersisa 35-an, selebihnyahanya pengusaha kecil-kecilan yang kurang produktif. Padahal dulusebelum krisis masih 50-an pengusaha produktif. Tapi dari keuntungan,sekarang kami lebih baik dibanding sebelum krisis,” ujarnya berkisah.
Sejumlah merk kerupuk yang sudah dikenal di Desa Kenanga di antaranya:Dua Gajah, Indrasari, Padi Kapas, Kelapa Gading, Dua Mawar, Dua GajahPutera, Candra Mawa, Sri Tanjung, Rajawali, Tulangga, dan Cap Kijang.
Kini para pengusaha kerupuk itu semakin sukses mengembangkan sayap,dan produksinya kian diminati masyarakat. Alhasil, membangun DesaKenanga pun menjadi sebuah keniscayaan. Selain mendirikan koperasiuntuk bahan baku pembuatan kerupuk. Para pengusaha ini juga secaraswadaya berinisiatif mendirikan sarana pendidikan, yang sebelumnya tidakpernah ada di desa tersebut.
Pemerintah tidak Peduli
Menjadi salah satu desa yang dianaktirikan oleh pemerintah, ternyata telahlama dirasakan warga Desa Kenanga Blok Dukuh. Selain tidak pernahmerasakan fasilitas pendidikan laiknya desa tetangga, desa ini juga dalamhal pembangunan sarana umum tak pernah mendapat perhatianpemerintah. “Desa kami ini benar-benar dianaktirikan oleh pemerintah, dulusejak saya kecil, gedung sekolah pun tidak ada. Semua sarana umum baiksekolah, madrasah, dan masjid yang ada sekarang, adalah hasil swadayawarga dan para pengusaha kerupuk,” jelas Tendi bersemangat.
Padahal, lanjut dia, dulu kami sudah sering mengajukan ke Pemerintahuntuk pendirian gedung sekolah. Tapi sampai saat ini tidak ada upaya dariPemerintah, malah sekarang mereka menolak keinginan kami denganalasan kami sudah tergolong mampu dan mandiri. Jadi kalau duludianggap belum berpotensi untuk dibantu, sekarang malah kami dianggapsudah mampu. “Jadi kalau berbicara apakah pemerintah atau tidakterhadap pembangunan di daerah ini, dengan tegas kami katakan tidakpeduli,” tandasnya.
Bahkan terkait pemberdayaan para pengusaha yang ada, menurut Tendiyang lebih membantu adalah pihak PT Pertamina. Seperti halnya H Yusufyang pernah benar-benar merasakan dibantu oleh program-program PTPertamina. Diakui H Yusuf, PT Pertamina benar-benar membantupengusaha yang masih kecil dan belum berkembang. Berbeda denganPemerintah, hanya mau membantu para pengusaha yang sudah suksesdan berkembang. “Mungkin agar pemerintah ikut-ikutan disebut suksesdengan programnya, kasarnya kecipratan suksesnya,” ujar H Yusufdengan sedikit berseloroh.
“Ya, karena saya benar-benar menyaksikan betapa PT Pertamina tidakhanya membantu dana yang cukup banyak, tapi juga memberikan kamiketrampilan dalam pelatihan-pelatihan. Selain itu juga membantumemasarkan produk kami hingga ke luar negeri. Jadi luar biasa, ketikapemerintah melalaikan kami pengusaha kecil, Pertamina membina kami,”ungkap dia.
Berharap Segera Pemekaran
Makin padatnya penduduk di Desa Kenanga sudah tak terelakkan, mautidak mau pemekaran harus dilakukan. Hal itu mengingat luas lahan DesaKenanga Blok Dukuh, memang tidak berbanding dengan padatnyapenduduk yang kian bertambah. Kepadatan tersebut tidak hanyadiakibatkan karena sempitnya lahan serta munculnya pendatang yangbekerja, serta membangun rumah di Desa Kenanga. Tapi juga diakibatkanoleh tanah bengkok (tanah milik Carik Desa sebagai imbal penghasilanatas jabatannya di Pemerintahan Desa).
“Bukan kami tidak bisa bangun rumah, tapi karena memang tidak adatanahnya, memang penduduk di sini pertumbuhannya sangat cepat.Karena orang kerja dan pendatang yang di sini menikah dengan orang sinidan tinggal di sini. Mereka bermigrasi. Tanah di sini kurang lebih 40hektar.”
Tanah Bengkok tersebut sampai saat ini telah memakan sebagian dari luaslahan Desa Kenanga Blok Dukuh. “Jadi kami berharap, selain pemerintahsegara mengabulkan keinginan kami untuk pemekaran, kami juga inginmembeli tanah bengkok itu agar menjadi milik warga. Karena sekarangsungguh sangat sumpek, bahkan karena kekurangan lahan, warga kamibanyak yang membangun rumah di bantaran, di pinggiir sungai,” kataTendi.
pak Tendidan pak Yusuf
Tendi telah mengajukan proposal pemekaran sejak tahun 2004. Namunmau tidak mau harus bersabar, karena menunggu daerah lain yang jugamenginginkan hal serupa. Jika dilihat dari persyaratan pemekaran, tambahTendi, Desa Kenanga sudah memenuhi. Lain halnya dengan Tendisebagai tokoh masyarakat di Desa Kenanga. H Yusuf sebagai pengusaha,berharap agar Pemerintah lebih memperhatikan Desa Kenanga sebagaipotensi yang seharusnya didukung dan dibina.
“Dan yang terpenting lagi, kami ingin jalan-jalan di desa kami diperbaikilagi. Memang Pemerintah pernah memperbaiki di Tahun 2003, namunsekarang kami harus swadaya lagi agar lebih baik. Dibangun lebih tertatadan enak dilihat, seperti di Cibaduyut. Jadi ketika ada tamu datang, merekaterkesan dengan sentra produksi kerupuk kita. Kami juga inginpenanganan limbah segera diatasi.” Ungkap H Yusuf.
Batik Paoman Indramayu, Jawa Barat
BATIK PAOMAN INDRAMAYU
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Selama ini budaya batik nasional makin tergerus pertumbuhannya oleh
pakaian yang bersifat modern ala mancanegara. Baik pakaian batik maupun non
batik. Pakaian Non batik dan batik mancanegara sama-sama memberangus batik
nasional umumnya maupun batik Paoman khususnya. Batik mancanegara lebih
cerah warnanya sehingga lebih tertarik dengan warnanya. Batik mancanegara lebih
murah harganya karena batik mancanegara membatik bukan ditulis, melainkan
dicetak sehingga memproduksi batik lebih cepat dan lebih banyak oleh karena itu
harga batik mancanegara lebih murah. Sedangkan batik Paoman dan nusantara
kebanyakan melalui tulis sehingga membutuhkan proses yang lama sehingga
harganya lebih mahal. Dengan membatik dengan waktu lama, maka ongkos
karyawan lebih banyak atau mahal.Hal demikian batik Paoman semakin tergerus
pertumbuhannya.
Bagi bangsa Indonesia sendiri atau domestik dalam berpakaian bergaya
batik dalam kehidupan sehari- hari masih belum membanggakan. Pakaian gaya
batik masih pilih-pilih untuk berpakaian sehari-hari ( terutama Batik Poman ).
Pakaian gaya batik hanya sering di pakai saat hajatan, upacara tertentu, dan
seragam sekolah pada hari-hari tertentu. Kalau berdasarkan waktu, masih banyak
waktu digunakan untuk berpakaian non batik. Pakaian batik hanya digunakan dalam
waktu-waktu tertentu saja. Biasanya yang bersifat seremoni.
b. Etimologi Batik
Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik
merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang dituliskan
ke atas kain sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye) atau dalam Bahasa
Inggrisnya “wax-resist dyeing”.
Kerajinan batik adalah suatu seni tradisional yaitu kerajinan yang turun
temurun. Biasanya kerajinan ini diturunkan dari orang tua kepada anak cucunya.
Makanya, tidak aneh bila kerajinan ini dimiliki oleh keturunan keluarga tetrtentu.
Kerajinan batik merupakan warisan sejak zaman nenek moyang yang dilestarikan
hingga saat ini.
Kerajinan batik pada perkembangannya banyak dipengaruhi oleh beberapa negara
asing seperti Cina ( Tionghoa ) dan Belanda. Tionghoa mempengaruhi warna cerah ( merah
) pada batik yang juga mempopulerkan corak phoenix. Belanda mempengaruhi corak
bunga-bungaan pada batik seperti bunga tulip dan juga gedung dan kereta kuda. Warna
yang dipengaruhi oleh Belanda ini berwarna biru.
.(http://cantingbatik.wordpress.com/category/pengertian-batik/02-05-2011)
c. Lokasi
Batik Indramayu sering juga disebut batik Dermayon asal kata dermayuan (
Indramayuan ). Suku kata uan terkadang dibaca on. Dermayuan ( penyingkatan
suku akhir ), maka dibaca dermayon (Indramayuan) yang maknanya
berhubungan/corak dermayu (Indramayu). Seperti contoh kata keprabuan disingkat
keprabon ( berkaiatan dengan kerajaan ).
Batik Poman asal kata dari Paoman yang sering disingkat denganPoman (
penyingkatan suku awal ) seperti juga dengan kata lain Cirebon sering disingkat
Cerbon. Indramayu sering disingkat Dermayu. Paoman adalah nama salah satu
lokasi wilayah yang berada di lingkungan Kabupaten Indramayu ( Jawa Barat ).
Yang beralamat di Jalan Siliwangi 315 A Paoman Indramayu kota 45211,
Selain yang beralamat di Indramayu, Batik Poman juga membuka cabang di Jakarta
yang beralamat di Jl Jatiwaringin Raya 20 ( depan Swalayan Naga) Kalimalang,
Jakarta Timur.
Antara kata Dermayon dengan kata Poman ( Paoman ) yang terkenal adalah
kata Poman karena promotor batik yang terbesar adalah ada di wilayah Poman,
maka tidak aneh sebutan kata yang dipakai adalah Batik Poman. Pemiliknya adalah
Hj. Ruminah Sudijono.
Batik Poman tergolong beraliran pesisir ( pantai laut ). Yang cirinya
menggambarkan burung-burung pantai, tanaman pantai, kerang laut, hasil lautan (
ikan, udang, cumi-cumi ), Kapal / perahu nelayan. Warna yang dominan natural,
menggambarkan kelautan dan alam sekitarnya yang alami bersifat tradisional.
d. Tujuan dan Manfaat
Tujuan kami memilih penelitian Batik Poman dalam mata kuliah Budaya
Organisasi dibawah bimbingan dosen Profesor Dr. Martani Husaini Universitas
Indonesia ( UI ) adalah dalam rangka mengetahui, menyebarluaskan, dan
melestarikan Batik Poman yang bertumbuhkembang di Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat. Batik tersebut selama ini ada, akan tetapi belum dikenal secara luas
walaupun sudah diekspor ke mancanegara. Dengan penelitian demikian kami ikut
melestarikan dan mempopolerkan Batik Poman tersebut melalui media tulis secara
ilmiah..
Manfaat yang diperoleh dalam tugas ini adalah turut serta pemerintah
kabupaten Indramayu dalam memperkenalkan kualitas motif atau corak Batik
Poman di kancah nusantara dan Internasional pada khususnya dan pada umumnya
ikut membanggakan budaya nasional Indonesia dengan kekayaan budaya batik
tradisional yang berdomisili di kabupaten Indramayu.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Budaya Organisasi CV. Paoman Art
Budaya orgaisasi yang kami teliti di CV. Paoman Art bertolak dari teori Edgar
Schein (2004) yang meliputi artifacts, beliefs & values dan basics. Artifacts
merupakan lapisan budaya perusahaan yang paling luar, yang tampak dan
nyata.misalnya seragam, desain bangunan, ritual dan simbol-simbol. beliefs &
values adalah dasar budaya perusahaan yang mengarahkan pada perilaku
karyawannya. Nilai berkaitan dengan moral dan etik dan menentukan apa yang
seharusnya dilakukan. Sedangkan basics merupkan lapisan terdalam budaya
perusahaan yang mendasari nilai, sikap dan keyakinan.
Lebih lanjut, deskripsi ketiga elemen budaya organisasi CV. Paoman Arts
dari hasil penelitian kami dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Artifacts
Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa artifacts merupakan
lapisan budaya perusahaan yang paling luar, yang tampak dan nyata.misalnya
seragam, desain bangunan, ritual dan simbol-simbol.
a. Desain Bangunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa desain bangunan merupakan ciri terluar yang
paling tampak, nyata dan sangat mudah dilihat. Desain bangunan ini, sedikit
banyaknya sudah menjelaskan apa yang akan menjadi goal suatu organisasi atau
perusahaan sebagai contoh kita bisa melihat bagaimana bangunan kantor pos
dengan warna cat yang sama untuk semua pelosok, bangunan alfamart, bangunan
indomart, dan lain sebaginya. Konsep desain bangunan tersebut sudah jelas
mengindikasikan bahwa ohh...ini ada alfamart, kantor pos, indomart dan seterusnya.
Desain bangnunan Cv. Paoman Art tampaknya tidak secara khusus di
desaign demikian sehingga bagi orang asing tentu akan kesulitan untuk
mengenalinya dengan cepat. Terlebih, Cv Paoman Art terletak di tempat pemukiman
penduduk dan menyatu dengan rumah pemiliknya.Pada awal kami datang juga
agak sedikit kesulitan. Setelah, kami mencari-cari barulah ditemukan papan nama
dan ruang show room batik yang bertuliskan “BATIK PAOMAN” lalu setelah berjalan
agak masuk kedalam kami melihat juga desain khusus bangunan yang menjadi
identitasnya. Perhatikan gambar berikut :
Gbr. 1 Showroom Batik Paoman di Depan Rumah dan Papan Nama
b. Profil CV Paoman Art
Nama Perusahaan : Paoman Art
Nomor, Tanggal Perizinan : 02/Kandep.14.12/II/I/98, 13-01-1998
Nama Pengusha : Hj. Siti Ruminah Sudijono
Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 25 Juni 1951
Alamat : Jalan Siliwangi 315/A Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu
Sektor Usaha : Sektor Non Pertanian
Bangunan Perusahaan : Luas Tananh 1500 m2
Luas bangunan 400 m2
Hak Cipta Batik : Dept.Kehakiman dan Ham No.023926/
26 September 2003
Jumlah Motif : 50 Motif ( tahun 2003 )
47 Motif ( tahun 2004 )
46 Motif ( tahun 2005)s
Jumlah Karyawan : 63 orang
( 58 Perempuan, 5 Laki-laki )
Tempat Work Shop : 2 buah
Tempat Show Room : 2 buah
Permodalan
a. Modal Sendiri : Rp 175.000.000,00
b. Modal Luar : Rp 75.000.000,00
c. Jumlah Asset : Rp 224.000.000,00
d. Jumlah Omset : Rp 310.000.000,00
e. Jumlah Keuntungan : Rp 60.000.000,00
c. Proses Pembuatan Batik
Tahap-tahap pembuatan batik-tulis di Paoman adalah sebagai berikut:
Sebelum kain mori dibatik yang masih berwarna putih dan sudah dipotong –
potong sesuai dengan ukuran masing-masing,
biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan merendam mori dalam air selama
satu malam,
kemudian dicuci selama ¼ jam dan direbus dalam air kanji atau tajin (air rebusan
beras yang kadang diberi campuran daun bambu dan sedikit gamping). Cara ini
disebut sebagai nganji.
Setelah dicuci kemudian dijemur supaya kering di ruang terbuka agar tidak
terkena kotoran debu atau yang lain. Kalau sudah kering kotoran mudah dilepas.
Setelah dikanji, kain lalu digulung kemudian diletakkan di atas papan atau
tempat yang datar lalu dipukuli dengan palu kayu. Proses menganji dan
mengemplong ini dilakukan agar cairan malam yang nantinya digoreskan diatas kain
tidak terlalu meresap ke dalam serat tenunan. Dengan demikian malam dapat
dengan mudah dihilangkan.
Kemudian kita membuat desain batik diatas kain mori yang telah kering
dengan pensil atau kalau sudah mahir langsung dengan canting menggunakan
warna dasar yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang
memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri,
namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada.
Lalu menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi.
Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian
yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain ke
dalam larutan pewarna.
. Beberapa canting digunakan untuk warna yang berbeda - beda supaya
warna itu tidak berbaur dengan warna lain dan mengisi canting tidak terlalu penuh
supaya jangan telalu banyak yang tumpah.
Memberi warna motif yang diinginkan. Ada warna coklat, biru, hijau, merah
atau warna yang lain sesuai dengan tujuan pemberian warna. Biasanya dipasang di
atas bambu supaya kain tidak menempel dengan kain yang lain agar warna tidk
tembus pada kain sebelahnya.
Proses terakhir adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna
direbus dengan air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin,
sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak
perlukuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar
terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin
tidak sepenuhnya luntur).
Setelah direbus dengan air panas lalu menjemurnya supaya kering di
halaman terbuka dan penuh dengan panas cahaya matahari. Biarkan hingga
beberapa waktu.
Stelah kering kain batik siap dijadikan atau dibuat jahitan apa. Apakah dibuat
baju? Apakah dibuat daster? Atau dibiarkan begitu saja untuk dijual dalam bentuk
seperti bahan setengah jadi terserah akan dibuat model apa oleh konsumen.
d. Seragam
Dalam rangka mencintai dan menumbuhkembangkan serta
mengembangkan kebanggaan nilai batik Paoman, maka motif-motif batik Paoman
sebagai sampel digunakan seragam karyawan atau pelayan menerima tamu sehari-
hari. Dimulai dari hari Senin sampai hari sabtu, untuk hari Minggu seragam bebas.
Untuk hari senin memakai seragam bermotif Jerapang seperti yang
terlihat pada seragam yang dipakai pelayan di bawah ini.
Motif Jerapang di atas merupakan motif batik Paoman Indramayu yang berwarna
dasar coklat dihiasi bunga-bunga berbentuk bulat yang berangkaian merupakan
perpaduan yang kuat.
Pada hari Selasa karyawan atau pelayan CV Paoman Art menggunakan
seragam batik yang bermotif Kawung Sodok. Motif Kawung Sodok merupakan salah
satu motif khas batik Paoman yang mengambil motif bunga bersegi empat. Motif ini
mempunyai ciri khas gambar kawung. Kawung adalah daun dari pohon aren yang
dikeringkan dan banyak dipergunakan sebagai pembungkus tembakau oleh para
nelayan untuk merokok dengan cara digulung. Pohon aren banyak terdapat di
Indramayu bagian barat dan selatan. Contohnya seperti yang terlihat di bawah ini.
Pada hari Rabu penggunaan seragam batik berbeda lagi dengan motif-motif
yang telah disebut terdahulu. Pada hari ini menggunakan motif cuiri. Motif Cuiri
memiliki ciri khas yaitu ....... seperti yang tergambar di bawah ini contohnya.
Hari Kamis penggunaan motif yang memiliki ciri khas ..... motif ini disebut
motif Angin Rante ( rantai ). Motif Angin Rante memang seperti sebutannya seperti
rantai yaitu saling rerangkaian saling bersambungan seperti tergambar di bawah ini.
Seragam yang digunakan pada hari Jumat adalah menggunakan
motifGanggang . Motif Ganggang ini memiliki ciri khas yaitu gambar ganggang.
Tanaman Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah. Di rawa-
rawa, tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di sawah
berfungsi untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari kekurangan zat
makan padi. Contohnya seperti yang tergambar di bawah ini
Dan untuk hari Sabtu menggunakan seragam motif Cuiri putih. Motif seperti di atas
akan tetapi berwarna putih seperti terlihat seperti pada gambar di bawah ini.
e. Ritual
Kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun yang dilandasi keyakinan
tertentu yang biasa disebut ritual selalu dipengaruhi oleh keyakiman agama
karyawan dan pemilik perusahaan, yaitu agama Islam. Seluruh karyawan 100%
beragama Islam. Ritual yang sering dilakukan oleh karyawan adalah shalat duha.
Hal ini berkeyakinan dengan shalat duha dimudahkan mendapat rezki dari Allah
SWT mellalui usaha atau kerja membuat batik. Adapun ritual yang dilakukan oleh
pimpinan CV Paoman Art, Hj. Rumini Sudiono, selain yang dilakukan oleh karyawan
melakukan lagi oleh pimpinan tersebut yakni pada malam hari dengan shalat
tahajud.
Ritual secara khusus yang bernilai budaya yang berbau mistis kami belum
menemukan, seperti upacara tertentu dan sesaji tertentu karena mistis menurut
pimpinan CV Paoman Art dianggap tidak sesuai dengan keyakinan beliau yang
dianut.
f. Simbol-simbol
g. Motif Batik Paoman
Motif batik Paoman sudah diulas sepintas pada bagian pendahuluan. Motif
batik Paoman atau batik pesisiran memiliki ciri khas yaitu bergambar burung-burung
pantai, tanaman pantai, karang laut, kapal atau perahu nelayan. Hasil lautan: ikan,
udang, cumi dan lain-lain. Bila dila dilihat dari corak atau guratan batik Paoman
guratannya pendek-pendek dan kaku, sedangkan batik non Paoman guratannya
panjang-panjang.
Adapun segi warna, batik Paoman memilih natural yaitu menggambarkan
kelautan dan alam sekitarnya yang alami / tradisional.
Motif batik yang dimiliki oleh CV Paoman Art sebetulnya banyak sekitar 143 (
tahun 2003= 50 motif, tahun 2004 = 47 motif, dan tahun 2005 = 46 motif ), namun
yang akan diulas pada penelitian ini hanya yang sudah dihak paten
olehDepartemen Kehakiman dan Ham dengan nomor 023926 pada tanggal 26
September 2003 sebanyak 50 buah motif batik. Nama motif batik paoman yang 50
itu sebagai berikut.
NOMOR
MOTIF KETERANGANURT
HAK
CIPTA
1. 023925 Kembang Suket
Kembang Suket (rumput)
tumbuh di sekitar pekarangan
rumah-rumah penduduk.
Tanaman ini merupakan
tanman liar, tumbuh dengan
subur dan tidak memerlukan
pemeliharaan. Bentuk
kembangnya kecil-kecil dan
banyak.
2. 023926
Kembang Pete
Di daerah Indramayu bagian
selatan, daerah pegunungan
berbatasan dengan
Kabupaten Sumedang dan
Subang banyak tumbuh
pohon pete ( petai ). Buah biji
pete ini oleh orang-orang
Indramayu memakannya
sebagai lalaban dan dibuat
sambel goreng.
3. 023927
Lasem UrangUrang ( udang) bentuknya
kecil-kecil seperti kerang dan
banyak dimakan burung dan
manusia. Lasem adalah nama
tempat yang banyak
menghasilkan udang-udang
kecil tersebut. Lasem juga
merupakan daerah asal
pembatikan.
4. 023928
Manuk BengkukRakyat Indramayu yang
sedang dijajah Belanda
(KNIL) sangat merasa
ketakutan sehingga ketika
bertemu tentara Belanda
badannya sampai bengkuk
(menunduk/membungkuk)
karena tidak berani menatap
mata orang Belanda ( KNIL)
5. 023929 Lokcan
Di Indramayu banyak
bermunculan kesenian
tradisional. Salah satunya
adalah tari topeng. Lokcan
merupakan salah satu bentuk
topeng yang diambil dari seni
tari yang terdapat di Desa
Tambi Kec. Jatibarang;
berbentuk bunga Juana yang
menandakan banyak nelayan
dari daerah Cina yang
berlabuh di pantai Indramayu
6. 023930
Kereta Kencana
Melambangkan kendaraan
khusus para Jendral untuk
meninjau kamp-kamp di
sepanjang wilayah Indramayu
Utara karena dianggapnya
basis masyumi ada di
Babadan dan sekelilingnya. Di
waktu adanya alarm pribumi
ga bisa bergerak bergerilya.
Ada tawanan pribumi
diperlakukan pengganti kuda
untuk menarik kereta beserta
penumpangnya.
7. 023931
Merak BerundingMenggambarkan perundingan
antaraBelanda dengan
Pribumi, namun oleh Pribumi
ditolak karena warga sudah
kehabisan bahan pangan
yang sering dirampok oleh
KNIL (Belanda)
8. 023932
Manuk Drawes Manuk (burung) Drawes
adalah sejenis burung yang
banyak beterbangan dan
hinggap di sekitar rumah-
rumah penduduk di Desa
Babadan. Burung ini punya
kebaiasaan ngiler /
mengeluarkan liur.
9. 023933 Merak Ngibing
Menggambarkan
kegembiraan rakyat
Indramayu pada saat
memenangkan peperangan
melawan KNIL Belanda.
Taktik perang yang dilakukan
oleh rakyat pribumi
Inrdramayu adalah dengan
perang bergerilya di waktu
malam hari pada saat KNIL
sedang tertidur lelap.
10. 023934
Pacar Cina Pacar yaitu tanaman yang
daunnya kecil, pohon tidak
begitu besar, bunganya bulat
kecil-kecil. Fungsi dari daun
untuk bahan kutek pemerah
kuku. Warga yang berusia
muda selalu pakai pemerah
kuku.
11. 023935
Perang Teja
Menggambarkan peperangan
antara rakyat Indramayu
melawan Belanda. Di
sepanjang pinggir kali
cimanuk Desa Penganjang
sampai Babadan banyak
tentara Belanda yang berjaga-
jaga mengawasi
pendudukpribumi terutama
kaum lelaki.
12. 023936
Pentil Kuista
Di sekitar desa Babadan,
Cantigi dan Rambatan banyak
terdapat pohon kuista,
buahnya bulat seperti bola,
kulitnya keras, warnanya krem
kecoklat-coklatan, rasa
buahnya pada saat mentah
sangat hambar dan ketika
matang rasanya manis,
biasanya dibuat sirup
campolay dan rujak.
13. 023937 Sawat Pentil Kuista
Sawat adalah mahkota
pengantin yang dipasangpada
kedua tangan di atas siku.
Pentil kuista adalah sejenis
pohon yang banyak tumbuh di
sekitar Desa Babadan, Cantigi
dan Rambatan. Pentil kuista
merupakan kuista yang masih
muda sekali.
14. 023938
Obar Abir
Menggambarkan ombak laut
yang cukup besar pada saat
angin kencang dan ombak
besar para pelaut berusaha
sekuat tenaga
menyelamatkan diri akhirnya
terdampat di pantai Tirtamaya
yang dulu namanya pantai
Balongan. Isinya
menggambarkan isi laut.
15. 023939
Sawat Biskuit
Sawat adalah mahkota
pengantin yang dipasang
pada kedua tangan di atas
siku. Biskuit merupakan
makanan/kue yang biasa
dimakan oleh Belanda dulu
pada acara pesta-pesta
pernikahan orang Belanda
maupun pernikahan rakyat
Indramayu yang memakai
pakaian adat/ mahkota
(sawat)
16. 023940
Rama
Merupakan bentuk mahkota
segitiga kerajaan yang mirip
dengan mahkota pengantin
Jakarta. Dulunya banyak
dipakai di Desa Babadan dan
Penganjang. Pada saat
upacara pernikahan pengantin
yang bermahkota diarak oleh
keluarganya sambil dibarengi
dengan tarian khas dan ada
juga yang membawa seser
ikan.
17. 023941 Rajeg Wesi Merupakan pagar bersusun
yang isisnya terdiri dari beras
tumpah, sisik, bunga dan ikan
yang menandakan bahwa
daerah Indramayu kaya akan
sumber alam
18. 023942
Puyong
Merupakan nama burung
besar dan bentuk tubuhnya
seperti burung merpati yang
sering hinggap di sekitar
rumah penduduk Desa
Babadan.
19. 023943
Sejuring
Kata asalnya segaring, yang
menandakan kotak-kotak
jaring nelayan
20. 023944
Sawat Penganten
Sawat artinya hiasan
Pengantin di pelaminan yang
berbentuk kupu-kupu,
dipasang pada lengan bagian
atas, mahkotanya di kepala
ditutup dengan cadar
21. 023945
Sawat Riwog
Sawat berarti kejar atau kupu-
kupu, riwog berarti bulu
lengkap dengan
kepompongnya. Sawat adalah
binatang Crepung, lintah laut
yang berkuku. Orang tua kita
biasa mengenal ikan asin
crepung yang harganya cukup
mahal dijual di pecinan/ pasar
Glodog.
22. 023946 Sawat Triweh Menggambarkan kupu-kupu
yang hinggap di riweh
(ilalang)
23. 023947
Srikit
Merupakan suatu jenis nama
tumbuhan zaman dahulu yang
banyak tumbuh di tepi rawa-
rawa Pulai Nila dan banyak
dihinggapi oleh kupu-kupu.
24. 023948
Sisik
Sisik merupakan hiasan dari
hasil kerikan dari ikan kakap
yang ditangkap para nelayan.
Sisik ini dikombinsikan
dengan hiasan bunga dari
tumbuhan laut.
25. 023949
Sekar Niem
Diambil dari tumbuh-
tumbuhan yang bernama
sekar niem yang bentuk
tumbuhannya elips, kring,
kecil-kecil dan banyak di
tanam d sekitar rumah.
Fungsinya untuk sesajian
dengan ditambah tujuh rupa
kembang dan wewangian
pada saat turunnya perahu ke
laut, pemasangan gunungan
rumah, dan penyebaran benih
padi.
26. 023950 Jahe sarempang Kandang
Pohon bercabang-cabang
yang dipagari / dilindungi agar
tidak dimakan burung.
Menggambarkan kerukunan
keluarga, adanya perkawinan
antara warga Belanda dan
warga pribumi karena sudah
da tali perkawinan, maka ada
persatuan warga Belanda
dengan warga pribumi.
Kandang artinya lingkaran
dari dua warga menjadi satu
keluarga. Hasil keturunan
terpencar di 5 sentra batik
yaitu di Babadan, Paoman,
Terusan, Penganjang, dan
Pabean Udik
27. 023951
TelukiTeluki (semanggi) merupakan
rumput yang bentuk daunnya
kecil ada kipasnya, tumbuh di
empang ikan payau pinggir
laut. Teluki ini oleh ibi-ibu
dibuat makanan urap, rasanya
agak asin.
28. 023952
Sunggingan Manuk
Tetingkring
Sepasang burung yang
sedang hinggap di ranting-
ranting pohon sambil
bercengkrama.
29. 023953
Swastika / Sidomukti
Merupakan perpaduan antara
motif burung, bunga kenanga,
motif sawat 9 mahkota
pengantin dan iwak (lauk)
entog dalam satu kesatuan
(kotak-kotak) yang dihiasi
dengan lingkarn-lingkaran
kecil. Motif ini
menggambarkan kehidupan
yang harmonis di antara
mahluk hidup dalam suatu
kesatuan ekosistem dengan
tetap menjaga kelestarian
lingkungan.
30. 023954
Kembang Kapas
Kain kembang kapas ini
dipakai mitos sebagai tumbal
untuk menyelimuti anak yang
sedang sakit keras agar cepat
sembuh. Pohon kapas banyak
ditemukan di sekitar Pulau
Nila.Oleh para ibu pembatik,
kembang kapas dibuat
benang (dipintal sendiri)
kemudian dirajut dan dibuat
mori sebagai bahan baku
batik tulis
31. 023955
Kembang Kol
Menggambarkan suatu
tanaman sayuran yang biasa
dimasak oleh orang cina di
pulau Nila menjadi masakan
khas Cina
32. 023956
Kembang BetahMerupakan nama bunga yang
berwarna kuning, bentuknya
panjang dan berkerut seperti
ulat serta banyak tumbuh
dikuburan. Dengan mitos ini
banyak dihuni oleh mahluk
halus.
33. 023957
Kapal Kandas
Kapal Karam dengan rantai-
rantai yang terputus dalam
jangka waktu satu malam,
kapal Jepang di bakar oleh
Belanda. Menggambarkan
terpecah-pecah hinga tinggal
rantai, ceruk , dayung, sudah
abrasi kali Cimanuk mulai dari
Desa Penganjang sampai
ujung Indramayu Utara tepi
pantai tempat pangkalan
perahu baik milik Pribumi,
Jepang, Belanda, dan Cina.
Pada tahun 1970
diketemukan bangkai perahu
yang cukup besar di Desa
Penganjang.
34. 023958
Kembang Gunda
Di rawa-rawa sekitar Pulau
Nila banyak terdapat pohon
gunda dan ganggeng. Dari
pohon gunda, kembangnya
banyak dibuat urap (makanan
khas) rasanya agak pahit tapi
enak dimakan. Kembang
gunda ini bentuknya sangat
bagus dan menarik. Oleh
larena para ibu pembatik,
digambarkannya dalam motif
batiknya.
35. 023959
KawungKawung adalah daun dari
pohon aren yang dikeringkan
dan banyak dipergunakan
sebagai pembungkus
tembakau oleh para nelayan
untuk merokok dengan cara
digulung. Pohon aren banyak
terdapat di Indramayu bagian
barat dan selatan.
36.. 023960
Jahe Sarempang Adalah tanaman jahe yang
berdempetan seikat tapi
bercabang. Menggambarkan
tanaman jahe yang berantai
tapi masih berserakan. Artinya
keluarga yang masih
terpencara-pencar karena
belum ada persatuan keluarga
37. 023961
Jati Rombeng
Nama ini bersal dari
tumbuhan jati yang berdaun
besar, yang karena cuaca
sangat panas terik, sebagian
daunnya banyak di makan
ulat shingga daunnya menjadi
rombeng. Mengilhami para
para nenek moyang tersebut
untuk membuat batik motif jati
rombeng.
38. 023962
Batik Urang Platok / iwak
Entog
Indramayu mempunyai
potensi udang / urang baik
udang laut maupun udang
tambak. Gizi cukup tinggi dan
non kolestrol. Hasil
tambaknya bisa dikirim ke
Jepang dan Taiwan. Oleh
orang Indramayu urang pedet
kepalanya gede keras
bercapet gede. Harganya
tinggi melebihi daging sapi.
Ciri khas masakan udang di
Indramayu garam asem
kulitnya dibikin petis. Bentuk
udang persis seperti di motif
batik urang Platok / urang
ayu, maka diciptakan batik
urang Platok dan iwak (ikan)
etong.
39. 023963
Iwak Petek / iwak keper
Ikan yang bentuknya seperti
layang-layang sisiknya tebal
berwarna hitam putih kulitnya
tebal yang menggambarkan
rakyat kecil yang biasa
melawan tentara belanda
secara gerilnya di bantu oleh
warga dari Cina yang
terdampar di pulau Nila yang
akhirnya bisa dimenangkan
oleh rakyat indramayu
(Penganjang dan Babadan)
40. 023964
Ganggeng
Tanaman Ganggeng
(ganggang) banyak terdapat
di rawa-rawa dan sawah. Di
rawa-rawa, tanaman
ganggeng biasanya sebagai
makanan ikan, sedangkan di
sawah berfungsi untuk
menyuburkan sawah
sehingga bisa terhindar dari
kekurangan zat makan padi
41. 023965 Kayu Gorda Merupakan pohon besar yang
ada dihutan, yang tumbuh
subur dan berfungsi untuk
melindungi binatang-binatang.
Kayunya dipakai untuk bahan
bangunan
42. 023966
Dan Liris
Menggambarkan tentara
Belanda yang sedang
berbaris rapi dengan langkah
tegap berseragam.
43. 023967
SrintilSrintil merupakan sejenis
burung yang banyak hidup
dan beterbangan di sepanjang
pantai indramayu. Burung-
burung ini banyak tersangkut
pada jaring-jaring nelayan
yang sedang mencari ikan
44. 023968
Teratai
Bunga Teratai banyak tumbuh
di rawa-rawa dan balong
(kolam) di sekitar Desa
Babadan dan Paoman.
Bunganya biasa
dimakan/dibuat urab atau
tumis, di sawah-sawah sekitar
rumah penduduk banyak
terdapat pohon teratai
berbunga (disebut juga
kembang bandot). Bijinya
dibuat kuaci.
45. 023969 Tiga Negeri
Motif ini menggambarkan
adanya jalinan ikatan
persaudaraan melalui
pernikahan. Para wanita
pembatik dari Desa Babadan
dan Penganjang banyak
dinikahi oleh para pemuda dai
Desa Paoman kemudian
memboyong istrinya para
pembatik ke Desa Paoman
sehinggga batik banyak
berkembang di Desa Paoman.
46. 023970
Banji TepakTepak berarti kotak yang
berfungsi untuk menyimpan
benda-benda perhiasan dan
di simpan di dalam tembok.
Diletakkan di bawah ubin.
Kotak ini biasanya selalu
dalam keadaan terkunci
47. 0223971
Ayam AlasDi hutan belukar Pulau Nila
banyak ayam liar (ayam
hutan) di lingkungan para ibu
yang sedang membatik.
Karena banyak ayam hutan
tersebut, akhirnya
memberikan ide-ide/gambar
untuk menuangkannya dalam
motif batik tulis
48. 023972
Bokong Semar
Pada saat di Penganjang
khususnya belum masuk
100% agama Islam, mereka
masih menganut aliran
kepercayaan. Dengan
kepercayaan itu, akhirnya
didatangkan wayang kulit
dengan tema penyebaran
Islam dengan peran utama
wayang Semar uang
bokongnya (pantatnya) gede
dengan gayanya berlenggak
lenggok yang disenangi
banyak oarang.
49. 023973Banji
Motif ini tidak dijelaskan
secara rinci pada dokumen
hak paten batiknya
50. 023974
Cendrawasih
Cendrawasih adalah nama
burung yang dibawa oleh
oarang Cina di pulau Nila dari
Papua
h.Value dan Semantika Motif Batik Paoman
Bila ditilik dari segi seni dan budaya tradisional dari motif batik Paoman,
maka banyak kandungan nilai ( value ) dan makna ( semantik ) dari motif batik
Paoman itu sendiri. Diperkaya pula dengan pengaruh-pengaruh budaya
mancanegara Seperti Belanda, Cina, Persia dan lain-lain. Sebab batik Paoman
sendiri banyak dipengaruhi olah bangsa asing
Nilai-nilai yang yang terkandung dalam motif secara otomatis membawa
makna tersendiri dalam corak batik tersebut. Nilai-nilai yang terkandung pada motif
batik seperti Kepahlawanan atau penjajahan, Kerukunan atau persaudaraan,
persatuan, sejarah, relegius, pelestarian, gizi atau kesehatan, mitos atau belief, dan
Pengetahuan, seni, dan ritual.
Nilai kepahlawanan atau penjajahan dalam motif batik cukup dominan
maklum Indonesia ( termasuk Indramayu ) sudah kenyang mengalami zaman
penjajahan kuhususnya Belanda. Moti batik yang bernilai kepahlawanan seperti
motif Perang Teja, Manuk Bengkuk, Kereta Kencana, Merak Berunding, Merak
Ngibing, Sawat Biskuit, Iwak Petek, Dan Liris. Contoh-contoh motif tersebut terlihat
di bawah ini
Perang Teja
Motif ini menggambarkan peperangan antara rakyat Indramayu melawan
Belanda. Di sepanjang pinggir kali cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan
banyak tentara Belanda yang berjaga-jaga mengawasi pendudukpribumi terutama
kaum lelaki.
Manuk Bengkuk
Motif bermakna Rakyat Indramayu yang sedang dijajah Belanda (KNIL)
sangat merasa ketakutan sehingga ketika bertemu tentara Belanda badannya
sampai bengkuk (menunduk/membungkuk) karena tidak berani menatap mata orang
Belanda ( KNIL)
Kereta Kencana
Melambangkan kendaraan khusus para Jendral untuk meninjau kamp-kamp
di sepanjang wilayah Indramayu Utara karena dianggapnya basis masyumi ada di
Babadan dan sekelilingnya. Di waktu adanya alarm pribumi ga bisa bergerak
bergerilya. Ada tawanan pribumi diperlakukan pengganti kuda untuk menarik kereta
beserta penumpangnya.
Merak Berunding
Motif ini bermakna atau menggambarkan perundingan antara Belanda
dengan Pribumi, namun oleh Pribumi ditolak karena warga sudah kehabisan bahan
pangan yang sering dirampok oleh KNIL (Belanda)
Merak Ngibing
Menggambarkan kegembiraan rakyat Indramayu pada saat memenangkan
peperangan melawan KNIL Belanda. Taktik perang yang dilakukan oleh rakyat
pribumi Inrdramayu adalah dengan perang bergerilya di waktu malam hari pada saat
KNIL sedang tertidur lelap.
Sawat Biskuit
Sawat adalah mahkota pengantin yang dipasang pada kedua tangan di atas
siku. Biskuit merupakan makanan/kue yang biasa dimakan oleh Belanda dulu pada
acara pesta-pesta pernikahan orang Belanda maupun pernikahan rakyat Indramayu
yang memakai pakaian adat/ mahkota (sawat)
Iwak Petek
Ikan yang bentuknya seperti layang-layang sisiknya tebal berwarna hitam
putih kulitnya tebal yang menggambarkan rakyat kecil yang biasa melawan tentara
belanda secara gerilnya di bantu oleh warga dari Cina yang terdampar di pulau Nila
yang akhirnya bisa dimenangkan oleh rakyat indramayu (Penganjang dan Babadan)
Dan Liris
Menggambarkan tentara Belanda yang sedang berbaris rapi dengan langkah
tegap berseragam.
Nilai kerukunan atau persaudaraan menggambarkan antara sesama
manusia saling menghormati, menjalin silaturahmi, kerja sama, bahkan ada yang
menguatkan hingga membentuk keluarga baru. Contoh motif Paoman seperti
berikut.
Jahe Sarempang Kandang
Pohon bercabang-cabang yang dipagari / dilindungi agar tidak dimakan
burung. Menggambarkan kerukunan keluarga, adanya perkawinan antara warga
Belanda dan warga pribumi karena sudah da tali perkawinan, maka ada persatuan
warga Belanda dengan warga pribumi. Kandang artinya lingkaran dari dua warga
menjadi satu keluarga. Hasil keturunan terpencar di 5 sentra batik yaitu di Babadan,
Paoman, Terusan, Penganjang, dan Pabean Udik
Swastika/ Sidomukti
Merupakan perpaduan antara motif burung, bunga kenanga, motif sawat 9
mahkota pengantin dan iwak (lauk) entog dalam satu kesatuan (kotak-kotak) yang
dihiasi dengan lingkarn-lingkaran kecil. Motif ini menggambarkan kehidupan yang
harmonis di antara mahluk hidup dalam suatu kesatuan ekosistem dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan.
Tiga Negri
Motif ini menggambarkan adanya jalinan ikatan persaudaraan melalui
pernikahan. Para wanita pembatik dari Desa Babadan dan Penganjang banyak
dinikahi oleh para pemuda dai Desa Paoman kemudian memboyong istrinya para
pembatik ke Desa Paoman sehinggga batik banyak berkembang di Desa Paoman
Nilau persatuan digambarkan pula oleh motif batik paoman karena kuatnya
persamaan nasib, persamaan hak dan kewajiabn. Dengan persatuan ini
menunjukkan kekuatan suatu kelompok manusia dalam menghadapi sesuatu baik
persatuan lingkup bangsa. Seperti digambarkan pada motif berikut.
Jahe sarempang
Adalah tanaman jahe yang berdempetan seikat tapi bercabang.
Menggambarkan tanaman jahe yang berantai tapi masih berserakan. Artinya
keluarga yang masih terpencara-pencar karena belum ada persatuan keluarga
Motif batik Paoman bernilai sejarah. Pebatik sengaja mengabadikannya
pada motof batik sesuai dengan peristiwa saat itu. Pebatik sengaja mengenalkan
sejarah melalui motif batik seperti dipaparkan di bawah ini.
Kapal Kandas
Motif di atas bermakna atau menggambarkan Kapal Karam dengan rantai-
rantai yang terputus dalam jangka waktu satu malam, kapal Jepang di bakar oleh
Belanda. Menggambarkan terpecah-pecah hinga tinggal rantai, ceruk , dayung,
sudah abrasi kali Cimanuk mulai dari Desa Penganjang sampai ujung Indramayu
Utara tepi pantai tempat pangkalan perahu baik milik Pribumi, Jepang, Belanda, dan
Cina. Pada tahun 1970 diketemukan bangkai perahu yang cukup besar di Desa
Penganjang.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama sesuai dengan sila
pertama Pancasila “ Ketuhanan Yang Maha Esa “. Wajar bangsa Indonesia
aktivitasnya dipengaruhi oleh agama. Hal ini digambarkan pula oleh motif batik
Indramayu yang memiliki nilai relegius seperti tergambar berikut ini.
Bokong Semar
Pada saat di Penganjang khususnya belum masuk 100% agama Islam,
mereka masih menganut aliran kepercayaan. Dengan kepercayaan itu, akhirnya
didatangkan wayang kulit dengan tema penyebaran Islam dengan peran utama
wayang Semar uang bokongnya (pantatnya) gede dengan gayanya berlenggak
lenggok yang disenangi banyak oarang.
Motif batik Poman juga mengenal mitos sehingga digambarkan dalam
motifnya. Hal kepercayaan bangsa tradisional sangat kental terutama di daerah-
daerah yang belum luas dipengaruhi oleh budaya luar. Nilai-nilai demikian tergambar
dalam motif Bokong Semar dan motif lain berikut ini.
Kembang Kapas
Kain kembang kapas ini dipakai mitos sebagai tumbal untuk menyelimuti anak
yang sedang sakit keras agar cepat sembuh. Pohon kapas banyak ditemukan di
sekitar Pulau Nila.Oleh para ibu pembatik, kembang kapas dibuat benang (dipintal
sendiri) kemudian dirajut dan dibuat mori sebagai bahan baku batik tulis
Kembang Betah
Merupakan nama bunga yang berwarna kuning, bentuknya panjang dan
berkerut seperti ulat serta banyak tumbuh dikuburan. Dengan mitos ini banyak dihuni
oleh mahluk halus.
Motif lain bernilai kesehatan atau gizi. Nampaknya pebatik Paoman peduli
terhadap kesehatan sehinggap digambarkan dalam motif batiknya. Motif bernilai
kesehatan seperti pada motif di bawah ini.
Urang Platok/Iwak Entog
Indramayu mempunyai potensi udang / urang baik udang laut maupun udang
tambak. Gizi cukup tinggi dan non kolestrol. Hasil tambaknya bisa dikirim ke Jepang
dan Taiwan. Oleh orang Indramayu urang pedet kepalanya gede keras bercapet
gede. Harganya tinggi melebihi daging sapi. Ciri khas masakan udang di Indramayu
garam asem kulitnya dibikin petis. Bentuk udang persis seperti di motif batik urang
Platok / urang ayu, maka diciptakan batik urang Platok dan iwak (ikan) etong.
Motif batik Paoman banyak pula yang bernilai pengetahun. Motif bernilai
pengetahuan banyak memberikan informasi kepada kita dan banyak pula
memberikan manfaat kepada khalayak untuk menambah pengalaman. Ada
beberapa motif yang bernilai pengetahuan seperti di paparkan di bawah ini.
Kembang Gunda
Di rawa-rawa sekitar Pulau Nila banyak terdapat pohon gunda dan ganggeng.
Dari pohon gunda, kembangnya banyak dibuat urap (makanan khas) rasanya agak
pahit tapi enak dimakan. Kembang gunda ini bentuknya sangat bagus dan menarik.
Oleh larena para ibu pembatik, digambarkannya dalam motif batiknya.
Ganggeng
Tanaman Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah.
Di rawa-rawa, tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di
sawah berfungsi untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari
kekurangan zat makan padi
Teratai
Bunga Teratai banyak tumbuh di rawa-rawa dan balong (kolam) di sekitar
Desa Babadan dan Paoman. Bunganya biasa dimakan/dibuat urab atau tumis, di
sawah-sawah sekitar rumah penduduk banyak terdapat pohon teratai berbunga
(disebut juga kembang bandot). Bijinya dibuat kuaci.
Ayam Alas
Di hutan belukar Pulau Nila banyak ayam liar (ayam hutan) di lingkungan para
ibu yang sedang membatik. Karena banyak ayam hutan tersebut, akhirnya
memberikan ide-ide/gambar untuk menuangkannya dalam motif batik tulis.
Motif batik Paoman ada yang bernilai seni. Sebenarnya batik juga termasuk
bidang seni. Akan tetapi dalam motif ini bermakna atau menggambarkan nilai seni.
Contoh motif bermakna seni yang diuangkap berikut.
Lokcan
Di Indramayu banyak bermunculan kesenian tradisional. Salah satunya
adalah tari topeng. Lokcan merupakan salah satu bentuk topeng yang diambil dari
seni tari yang terdapat di Desa Tambi Kec. Jatibarang; berbentuk bunga Juana yang
menandakan banyak nelayan dari daerah Cina yang berlabuh di pantai Indramayu
Ada nilai ritual yang digambarkan oleh motik batik Paoman. Motif ini
menggambarkan upacara tertentu dengan melakukan sesaji seperti tergambar pada
motif berikut.
Sekar Niem
Diambil dari tumbuh-tumbuhan yang bernama sekar niem yang bentuk
tumbuhannya elips, kring, kecil-kecil dan banyak di tanam d sekitar rumah.
Fungsinya untuk sesajian dengan ditambah tujuh rupa kembang dan wewangian
pada saat turunnya perahu ke laut, pemasangan gunungan rumah, dan penyebaran
benih padi.
i. Upaya Pelestarian Batik Paoman
Batik Paoman memiliki nilai luhur di mata daerah Kabupaten Indramayu
khususnya dan pada umumnya di negara Indonesia karena batik telah ditetapkan
oleh Unesco pada tahun 2009 sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia (warta
Kota, 7 mei 2011, hal 19).
Dengan demikian perlu dijaga pelestariaannya. Bila tidak ada upaya
pelestarian, maka tidak aneh suatu yang berharga pasti akan punah denan
sendirinya. Upaya-upaya pelestarian batik paoman dilakukan melalui perorangan,
tokoh/ pengusaha, kelompok/organisasi, atau pemerintah itu sendiri.
Pelestarian oleh perorangan sebagai individu, wajib sadar bahwa batik
paoman adalah batik asli Indramayu. Siapa pun yang merasa warga Indramayu
seharusnya memiliki batik Paoman dengan berbagai motif. Harus tergerak
kesadarannya yang diingatkan oleh pemerintah kabupaten indramayu melaui Dinas
Pariwisata Kabupaten Indramayu.
Sebagai Tokoh/ pengusaha, telah dirintis oleh CV Paoman art beserta , Hj.Siti
Ruminah Sudijono dan kawan-kawan, dengan GOW ( Gerakan Organisasi wanita )
sekabupaten Indramayu yang sanggup mendanai untuk kelestarian batik Paoman
sebagai usaha atau badan koperasi.
Sebagai kelompok/organisasi, berupaya melestarikan batik tersebut melalui
pemakaian seragam batik paoman setiap hari tertentu kegiatannya. Sebagai
Pemerintah Kabupaten Indramayu, berupaya dalam pelestarian batik Paoman
dengan cara himbauan Pemda pemakaian batik Paoman pada organisasi / sekolah
atau instansi Pemerintah.
Pada awalnya setiap sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA diwajibkan
memakai batik paoman bermotik Kembang Kapas, tetapi pada perkembangannya
setiap sekolah tidak hanya memakai batik bermotif kembang kapas saja. Dibolehkan
motif lain dari batik Paoman tersebut. Adapun untuk instansi pemerintah yang
sebagai pegawai negeri setiap hari Jumat diwajibkan memakai patik Paoman yang
bermotif Rajeg Wesi
PENUTUP
a.Kesimpulan
Batik Indramayu seringkali disebut juga Batik Dermayon, dan lebih dikenal
lagi dengan sebutan Batik Paoman. Batik ini tergolong batik pesisir. Di Indonesia
Batik Pesisir yang juga terkenal adalah Batik Pekalongan, Batik Cirebon dan Batik
Madura.
Batik Dermayu, termasuk Batik Tradisional Indramayu yang memiliki ciri khas
tersendiri. Corak-coraknya yang khas itu tidak dapat dijumpai pada batik di daerah
lain. Kalaupun ada kesamaan dalam hal ragam dan hiasnya di batik daerah lain,
gaya serta pewarnaanya pada Batik Surya Indramayu tetaplah berbeda. Hal ini
dikarenakan kentalnya pengaruh budaya baik yang datang dari luar, juga
dikarenakan kekayaan budaya daerah Indramayu sendiri serta kentalnya unsur
kepercayaan, pengaruh lingkungan dan adat istiadat.
Dalam hal motif dan warna batik, nyata sekali perbedaannya antara batik
klasik Indramayu dengan batik klasik Cirebon (Batik Trusmi) dan Madura (batik
Sumenep). Batik Paoman Indramayu, banyak dipengaruhi oleh perkembangan batik
di daerah Pesisir Utara Jawa Tengah seperti; Lasem. Sedangkan Batik Trusmi
Cirebon mendapat pengaruh besar dari daerah pedalaman Jawa Tengah seperti
Daerah Pengging dan Solo.
Dalam sejarahnya pembuatan Batik Klasik Indramayu diperkirakan telah
berlangsung lama, yaitu sekitar abad ke 13-14 dimana Pelabuhan Cimanuk menjadi
satu-satunya pelabuhan terbesar di Pulau Jawa dan Asia, semasa jayanya Kerajaan
Manuk Rawa di Muara Cimanuk. Saat itu perdagangan dari berbagai bangsa di
dunia terjadi di Pelabuhan Muara Cimanuk. Selanjutnya Diramaikan kembali di masa
kerajaan Demak (tahun 1527). Karena saat itu banyak pengrajin dari Lasem yang
hijrah ke Indramayu. Oleh karena itu tidaklah heran jika Batik Paoman Indramayu
ada yang hampir sama motifnya dengan motif batik Lasem yang didalamnya sudah
dipengaruhi pula oleh Batik Cina. Meskipun begitu batik dari Jawa Tengah ini masuk
ke Indramayu melalui perantara pedagang-pedagang yang mondar-mandir antara
Jepara dan Banten.
Sementara itu dalam catatan sejarah Pulau Jawa dijelaskan bahwa Ki gede
Trusmi dan Ki Gede Pengging (Kebo Kenanga) adalah murid Syekh Lemahabang
alias Syeh Siti Jenar. Dimungkinkan banyak orang-orang dari Pengging-Solo yang
hijrah ke Trusmi dan dari sana mereka mengembangkan industri batik hingga
sekarang.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa industri batik di Indramayu sudah
berkembang sejak zaman Kerajaan Manukrawa, Majapahit, Demak, sedangkan di
Cirebon (trusmi), baru berkembang pada zaman Kerajaan Pajang. Mungkin pula
orang-orang dari negeri Pajang yang runtuh di tahun 1585 banyak warganya yang
hijrah ke trusmi dan disana kemudian mengembangakan industri batik Trusmi.
Meski Batik Indramayu dikenal sebagai batik klasik dan usia perkembangannya telah
beratus tahun, tetaplah menghormati perkembangan batik di Cirebon. Hal ini
dikarenakan pengaruh Keraton di Cirebon meski telah memasuki jaman merdeka,
tetap berpengaruh besar pada perkembangan dan motif yang ada. Wajar jika batik
Paoman Indramayu lebih kaya motifnya ketimbang Batik Cirebon. Namun karena
Motif Batik Indramayu belum melakukan penertiban hak cipta banyak pula motif-
motif yang berasal dari Indramayu diakui oleh pembatik luar.
Namun harus kita akui bahwa daerah Cirebon dan Indramayu sama-sama
merupakan kota pelabuhan dan kota perdagangan dengan letak geografis yang
berdekatan. Wajar saja jika ke dua daerah ini saling mempengaruhi dengan ragam
hias batik yang tak terelakkan keindahan dan ragamnya.
Yang menarik dari dua daerah tersebut masing-masing memiliki corak yang
satu sama lainnya berbeda. Meskipun kadang ada juga persamaannya. Ciri ragam
hias Batik Indramayu adalah ungkapan rupa yang datar, lugas, sederhana dan tidak
mengandung makna simbolis. Sedangkan pada ragam hias batik Cirebon
kebanyakan berdasarkan makna perlambangan, aturan tertentu, pola
penggambaran persfektif seperti lukisan, karakter garis halus dan detil. Warna khas
kuning Cirebon.
Ragam hias batik Indramayu merupakan ciri pesisiran sedangkan ragam hias
Batik Cirebon tidak bisa sepenuhnya dikatakan pesisiran, karena latar budayanya
keratonnya sangat dominan. Indramayu sebagai kota pelabuhan dan kota para
pedagang dan nelayan yang semenjak dulu mempertemukan para penjual dan
pembeli, barang-barang seperti keramik, sutra Cina, yang waktu itu bermaksud
memperkenalkan pada masyarakat Indramayu keindahan ragam hias dari negeri
Cina dan negeri Asia juga Eropa.
Bermukimnya masyarakat Cina di Indramayu semenjak zaman dahulu, telah
menciptakan interaksi sosial budaya yang harmonis dengan penduduk lokal. Hal ini
dapat dilihat dari perpaduan dan ragam hias Batik Surya, Paoman Indramayu, atau
batik tradisi dengan hudaya Cina. Kain-kain Batik Indramayu pada dasarnya tidak
memiliki trasdisi pencantuman nama atau tanda tangan si pengrajin dan si
pengusaha. Lain hal-nya dengan Kain Batik Pekalongan seperti Batik Belanda dan
Cina yang nama perancangnya dicantumkan, misalnya Batik Van Zulyen. Dengan
tidak adanya pencantuman nama tersebut, pencarian secara akurat siapa pembuat
atau pemilik kain batik tersebut selalu saja menemui kesulitan. Oleh karena itulah
daerah pecinan yang berlokasi sepanjang tepi timur Sungai Cimanuk menjadi
tempat tinggal turun temurun masyarakat Cina di Indramayu menjadi salah satu
sumber data sejarah perkembangan batik dan pengaruh Budaya Cina Indramayu.
b.Saran
sebagai saran dalam upaya sosialisasi dan popularisasi motif batik Paoman
sebagai nilai kebanngaan warga Indramayu khususnya dan Warga Indonesia pada
umunya karena batik merupakan aset bangsa dan aset pemerintah pada upaya
memperkaya budaya nusantara Indonesia. Dimana pemerintah memiliki kepentingan
dalam produksi batik yaitu dari task untuk memenuhi budget di dlam negeri
untuk bangsa memiliki aset memperkaya khasanah budaya yang tidak dimiliki
oleh budaya asing dan tidak kalah saing dengan mancanegara. Selain bida
digunakan sebagai mata pencaharian oleh produsen, masyarakat sebagai
konsumen pun mengoleksi batik dan berupaya melestarikan budaya batik Indonesia.
Saran kepada produsen batik Paoman Indramayu untuk tetap meningkat
usahanya dan laris dipasaran, maka mulai mengendalikan harga jangan terlalu tinggi
harga batik di pasaran. Produsen batIk tekun dan rutin memantau harga batik di
pasaran baik dalam negeri maupun mancanegara secara berkala. Produsen batik
jangan tertinggal oleh informasi di luar.
Selain menurunkan harga kulaitas produksi tetap di jaga bahkan kalau bisa
ditingkatkan kualitasnya. Sebenarnya ada keterkaiatan antara kualitas dan harga.
Barang yang berkualitas harganya biasanya mengimbangi kulaitas. Akan tetapi
dicari celah harga yang menguntungkan, tetapi kualitas tidak kalah dengan pesaing.
Variasi motif dan warna lebih ditingkatkan lagi dengan berbagi studi banding
dengan motif dan warna batik lain, baik domestik maupun mancanegara. Produsen
Batik paoman berupaya inovasi dan kreativitas menuju pasaran di masa depan.
Saran kepada warga bangsa Indonesia selagi masih berstatus sebagai
warga negara Indonesia mari berupaya mencintai buatan bangsanya sendiri dengan
memilki batik buatan Indonesia dan khususnya warga Indramayu sudah saatnya
memajukan daerahnya sendiri dengan membeli batik Paoman.
Sebagai pemerintah khususnya Kabupaten Indramayu merupakan tulang
punggung untuk tetap melestarikan dan tumbuhkembangnya batik Paoman yang
ada diwilayahnya berupaya dengan langkah-langkah pastinya merambat ke dunia
batik. Dengan peringan pajak dan menghilangkan pajak berganda. Berupaya
membuka akses pemasaran baik dalam negeri maupun luar negeri dengan
membuat rekanan kerja atau MOU ke beberapa instansi lain atau ke beberapa
negara dengan fasilitasnya yang menjanjikan produsen. Walau selama ini sudah ada
beberapa upaya pemerintah Kabupaten Indramayu dengan himbauannya
pemakaian seragam pada setiap instansi dan sekolah di lingkunagan regionalnya.
Daftar Referensi :
(http://cantingbatik.wordpress.com/category/pengertian-batik/02-05-2011)
warta Kota, 7 mei 2011, hal 19
http://id.shvoong.com/humanities/1951125, 21-05-2011
http://m.inilah.com. 5 -5-20011http://cantingbatik.wordpress.com/category/pengertian-batik/ 11-5-2011
http://batikpaoman.com
Top Related