KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANKANTOR BAHASA PROVINSI BANTEN
LAPORAN KINERJAKANTOR BAHASA PROVINSI BANTEN
2020
LaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintahan
1
iii
Halimi Hadibrata, M.Pd. Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya
kita selalu dalam kasih sayang-Nya. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kantor
Bahasa Provinsi Banten tahun 2020 merupakan pertanggungjawaban Kepala
Kantor Bahasa Provinsi Banten atas pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam
menyelenggarakan pelaksanaan operasional pengembangan dan pembinaan
bahasa dan sastra di Provinsi Banten.
Di dalam laporan ini disajikan target dan capaian kinerja Kantor Bahasa
Provinsi Banten dalam tahun 2020 yang meliputi kinerja enam sasaran strategis.
Target dan capaian kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahun secara
bertahap dan terus ditingkatkan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana
Strategi Kantor Bahasa Provinsi Banten 2020—2024. Untuk setiap program dan
kegiatan telah ditetapkan Indikator Kinerja sehingga evaluasi terhadap capaian
kinerja menjadi jelas, terukur, dan akuntabel.
Melalui kerja keras serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan,
secara umum Kantor Bahasa Provinsi Banten telah berhasil merealisasikan
target kinerja yang ditetapkan pada setiap indikator kinerja dan sasaran stategis
dengan cukup baik. Melalui laporan ini, Kantor Bahasa Provinsi Banten berharap
dapat memberikan gambaran objektif tentang pelaksanaan kinerja Kantor
Bahasa Provinsi Banten pada tahun 2020. Selain itu, laporan ini diharapkan juga
dapat menjadi acuan yang berkesinambungan dalam merencanakan dan
melaksanakan program kerja dan kegiatan pada tahun-tahun mendatang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridai usaha kita. Amin.
Serang, 31 Desember 2020 Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten
Halimi Hadibrata, M.Pd. NIP 196802112003121001
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Rencana Strategi (Renstra)
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun
2020—2024 memuat tata nilai, visi,
misi, tujuan, sasaran dan kegiatan
yang dilengkapi dengan indikator
kinerja kegiatan dan target yang akan
dicapai, serta pendanaan dalam
Tahun 2020—2024. Renstra Kantor
Bahasa Provinsi Banten menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan penguatan
tata kelola dalam menjamin terselenggaranya pelayanan prima di bidang
kebahasaan Kantor Bahasa Provinsi Banten yang termuat dalam perjanjian
kinerja setiap tahun.
Pada awal tahun 2020 Kantor Bahasa Provinsi Banten mengalokasikan
total anggaran sebesar Rp.4.413.247.000. Pada perjalanannya, terdapat revisi
anggaran dalam rangka pengurangan anggaran untuk refocussing, sehingga nilai
anggaran terakhir sebesar Rp.3.479.913.000, dimana sampai akhir tahun 2020
telah berhasil terealisasi sebesar Rp.3.355.012.064 atau 98,13%.
Laporan kinerja Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020, menyajikan
pencapaian atas pelaksanaan program dan kegiatan serta anggaran yang
dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Banten selama tahun 2020. Kantor
Bahasa Provinsi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran kegiatan dan 9
(sembilan) indikator kinerja kegiatan. Secara umum, capaian kinerja Kantor
Bahasa Provinsi Banten periode 2020—2024 dapat digambarkan sebagai
berikut:
vi
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi
(%) Realisasi
Keuangan
(%) Realisasi
Fisik
1
Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
1.1
Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia
173.478.000 173.365.250 99,94 100
2
Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
2.1
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian
248.548.000 248.500.588 99,98 100
3
Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
3.1
Jumlah Lembaga Penggunaan Bahasa Indonesia Terbina
499.070.000 498.563.826 99,90 100
4 Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina
4.1
Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
679.462.000 673.541.416 99,13 100
5
Terlindunginya Bahasa dan Sastra daerah yang kritis dan terancam
5.1
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah
28.580.000 28.554.000 99,91 100
5.2
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah
30.020.000 29.988.928 99,90 100
vii
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi
(%) Realisasi
Keuangan
(%) Realisasi
Fisik
5.3 Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan
77.040.000 77.010.000 99,96 100
6
Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
6.1 Predikat SAKIP Satker minimal BB
75.386.000 37.940.000 50,33 BB
6.2
Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 91
1.668.329.0
00
1.647.548.0
56 98,75 90,94
Dalam pencapaian kinerja yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi
Banten selama tahun 2020, terdapat beberapa kendala atau permasalahan yang
dijelaskan secara rinci pada Bab III, dianataranya:
No. Potensi Hambatan
1. Kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal bersemuka karena pandemi COVID 19.
2. Mengingat bahasa di Banten hanya memiliki perbedaan dialek, dikhawatirkan kurang
dapat menggali atau menemukan kosakata dan istilah baru sesuai target yang diharapkan.
3. Hasil kajian/penelitian kurang optimal karena belum disusun melalui tahapan dan
prosedur peneltian yang baku.
4. Kurang kooperatifnya lembaga pendidikan/pemerintah karena sikap negatif atau
apatisnya terhadap pengutamaan bahasa negara (PBN).
5. Sulit mendatangkan peserta yang berasal dari kalangan siswa sekolah.
6. Informasi mengenai pelaksanaan Festival Musikalisasi Puisi tersebar tidak merata di
Provinsi Banten
7. SDM yang tersedia belum bisa menggunakan Bahasa Sunda dialek Banten.
8.
Kegiatan direncanakan akan menghadirkan 2 narasumber ke Kantor Bahasa Provinsi
Banten, kegiatan akan dilaksanakan selama satu hari padahal data yang akan dievaluasi
banyak.
viii
No. Potensi Hambatan
9. Minimnya Narasumber dalam pencarian dan pengumpulan data untuk menyusun
ensiklopedia sejarah sastra di Provinsi Banten.
10. Kurangnya dukungan dan kerjasama dari tim teknis.
Sebagai usaha untuk mengatasi kendala/permasalahan dalam
pencapaian target Kantor Bahasa Provinsi Banten, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
No. Strategi Antisipasi
1.
Kegiatan dilaksanakan secara bertahap, dengan hanya mengumpulkan perkelompok
pengambilan data dan pembagian waktu sesuai kelompok masing-masing. Upaya ini
dilaksanakan agar penyerapan anggaran dapat maksimal.
2.
Tentukan titik pengembilan data yang dirasa akan menjaring banyak kosakata baru.
(contoh titik pengambilan data di 4 kab/kota, maka pilih desa atau tempat yang
masyarakatnya masih asli, kosakata bidang arsitekturnya masih asli belum banyak
terdampak pembaharuan.
3.
Koordinator kajian/penelitian menyiapkan dan mengawasi setiap tahapan dan prosedur
penelitian yang baku sehingga kajian penelitian tidak keluar dari rambu-rambu yang
sudah disepakati secara nasional.
4.
Menyusun petunjuk teknis layanan dan pemantauan PBN di ruang publik serta
melampirkannya dalam surat pemberitahuan kegiatan, paling lambat 2 pekan sebelum
pelaksanaan kegiatan.
5. Berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas pendidikan agar peserta mendapatkan
dispensasi untuk mengikuti kegiatan peningkatan literasi generasi muda.
6.
Berkoordinasi dengan pihak guru, terutama MGMP Guru Bahasa Indonesia dan/atau
Kesenian maupun dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten agar penyebarluasan
informasi dapat terlaksana dengan baik dan maksimal.
7. Memastkikan narasumber orang yang paham dan mengerti Bahasa Sunda dilaek Banten.
Selain itu, Bekerjasama dan melibatkan narasumber dari awal kegiatan.
ix
No. Strategi Antisipasi
8. Tim akan mengirimkan terlebih dahulu data hasil klasifikasi di lapangan untuk dibaca
narasumber terlebih dahulu sebelum kegiatan evaluasi dilakukan.
9.
Mendata dan mengumpulkan Para Komunitas Sastra yang menjadi penggerak
kesusastraan di wilayah Serang Raya, sehingga dapat memudahkan dalam pencarian dan
pengambilan data.
10. Menjalin kerjasama dengan pemangku kebijakan dan koordinator kegiatan untuk
meningkatkan kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA-K/L Satker.
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
Gambaran Umum Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi Dasar Hukum Isu-isu Strategis
BAB 2
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis Rencana Kinerja Tahunan Perjanjian Kinerja
01
1
2
KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
viii
BAB 3
AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja Program dan Kegiatan Analisis Capaian Kinerja Program dan Kegiatan Akuntabilitas Keuangan (Realisasi Anggaran) Efisiensi Anggaran
BAB 5
PENUTUP
44
5
8
ix
DAFTAR TABEL
9 Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
11 Tabel 2. Perjanjian Kinerja Awal Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
12 Tabel 3. Perjanjian Kinerja Revisi Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
15 Tabel 4. Ketercapaian Sasaran Kegiatan Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun
2020
17 Tabel 5. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 1
18 Tabel 6. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 1
19 Tabel 7. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 1 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
20 Tabel 8. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 2
21 Tabel 9. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 2
22 Tabel 10. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 2 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
23 Tabel 11. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 3
24 Tabel 12. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 3
25 Tabel 13. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 3 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
26 Tabel 14. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 4
27 Tabel 15. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 4
28 Tabel 16. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 4 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
29 Tabel 17. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 5.1
30 Tabel 18. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 5.1
31 Tabel 19. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 5.1 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
x
DAFTAR TABEL
32 Tabel 20. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 5.2
32 Tabel 21. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 5.2
33 Tabel 22. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 5.2 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
34 Tabel 23. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 5.3
34 Tabel 24. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 5.3
35 Tabel 25. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 5.3 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
36 Tabel 26. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 6.1 dan 6.2
36 Tabel 27. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 6.1 dan 6.2
36 Tabel 28. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 6.1 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
37 Tabel 29. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 6.2 Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tahun 2020
38 Tabel 30. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Belanja Kantor Bahasa Provinsi
Banten Tahun 2020
39 Tabel 31. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Output Kantor Bahasa Provinsi
Banten Tahun 2020
43 Tabel 32. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Sasaran Kegiatan Kantor Bahasa
Provinsi Banten Tahun 2020
45 Tabel 33. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Daya Ungkap
Bahasa Indonesia Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
47 Tabel 34. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terwujudnya Standar
Kemahiran Berbahasa Indonesia Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
xi
DAFTAR TABEL
51 Tabel 35. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terwujudnya Penggunaan
Bahasa Indonesia di Ruang Publik Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
55 Tabel 36. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Jumlah
Penutur Bahasa Terbina Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
59 Tabel 37. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terlindunginya Bahasa dan
Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun
2020
62 Tabel 38. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Tata Kelola
Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
xii
DAFTAR GAMBAR
1 Gambar 2. Jumlah pegawai berdasarkan status PNS dan Non PNS (PPNPN)
Kantor Bahasa Provinsi Banten
2 Gambar 2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
3 Gambar 3. Tugas dan Fungsi Kantor Bahasa Provinsi Banten
3 Gambar 4. Struktur Organisasi Kantor Bahasa Provinsi Banten
7 Gambar 5. Visi dan Misi Kantor Bahasa Provinsi Banten
8 Gambar 6. Gambaran mewujudkan visi Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa
8 Gambar 7. Tujuan Jangka Panjang Kantor Bahasa Provinsi Banten
45 Gambar 8. Sasaran Kegiatan 1
47 Gambar 9. Sasaran Kegiatan 2
50 Gambar 10. Sasaran Kegiatan 3
55 Gambar 11. Sasaran Kegiatan 4
58 Gambar 12. Sasaran Kegiatan 5
61 Gambar 13. Sasaran Kegiatan 6
70 Gambar 14. Penghargaan Terbaik III Duta Bahasa Nasional
xiii
DAFTAR GRAFIK
1 Grafik 1. Jumlah pegawai Kantor Bahasa Provinsi Banten berdasarkan jenjang
pendidikan
1 Grafik 2. Jumlah pegawai Kantor Bahasa Provinsi Banten berdasarkan jenis
kelamin
18 Grafik 3. Jumlah Kosakata bahasa Indonesia
21 Grafik 4. Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui
Penelitian
24 Grafik 5. Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina
27 Grafik 6. Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina
Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
30 Grafik 7. Jumlah Penutur Muda yang terlibat dalam perlindungan bahasa
daerah kritis dan terancam
33 Grafik 8. Jumlah Penutur Muda yang terlibat dalam perlindungan sastra
daerah kritis dan terancam
38 Grafik 9. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Belanja Kantor Bahasa Provinsi
Banten Tahun 2020
40 Grafik 10. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Output Kantor Bahasa Provinsi
Banten Tahun 2020
44 Grafik 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Sasaran Kegiatan Kantor Bahasa
Provinsi Banten Tahun 2020
46 Grafik 12. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Daya Ungkap
Bahasa Indonesia
48 Grafik 13. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terwujudnya Standar
Kemahiran Berbahasa Indonesia
xiv
DAFTAR GRAFIK
52 Grafik 14. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terwujudnya Penggunaan
Bahasa Indonesia di Ruang Publik
56 Grafik 15. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Jumlah
Penutur Bahasa Terbina
59 Grafik 16. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terlindunginya Bahasa dan
Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam
63 Grafik 17. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Tata Kelola
Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
dalam IKK Predikat SAKIP Satker Minimal BB
63 Grafik 18. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Tata Kelola
Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
dalam IKK Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker Minimal 91
1
1
A. GAMBARAN UMUM
Dalam mewujudkan tercapainya
pelayanan prima di bidang pengelolaan
anggaran dan akuntabilitas kinerja
diperlukan koordinasi dan sinkronisasi
prgoram, kegiatan dan anggaran di
seluruh unit kerja Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
sesuai rencana strategis Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yaitu membangun tata
kelola pemerintah yang baik, efektif,
demokratis, dan terpercaya.
Kantor Bahasa Provinsi Banten
selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang secara administratif
berada di bawah naungan Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
yang berkewajiban mendukung
pencapaian program-program
Gambar 1. Jumlah pegawai berdasarkan status PNS dan Non PNS (PPNPN) Kantor Bahasa Provinsi Banten
Grafik 1. Jumlah pegawai Kantor Bahasa Provinsi Banten berdasarkan jenjang pendidikan
Grafik 2. Jumlah pegawai Kantor Bahasa Provinsi Banten berdasarkan jenis kelamin
2
kementerian dalam membangun dan mewujudkan tata kelola keuangan yang
efesien, efektif, transparan dan akuntabel.
Kantor Bahasa Provinsi Banten memiliki
kewajiban untuk menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) sebagai gambaran keberhasilan
maupun kegagalan pencapaian sasaran
selama satu tahun anggaran serta kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
oleh Kantor Bahasa Provinsi Banten.
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah merupakan Pertanggungjawaban
berupa laporan yang disampaikan kepada
instansi vertikal diatasnya. Laporan tersebut
menggambarkan kinerja instansi pemerintah
yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
B. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020 tentang organisasi dan
tata kerja unit pelakasan teknis Kementerian Pendidikan dan kebudayaan,
Kantor Bahasa merupakan unti pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di bidang kebahasaan yang berada di bawah Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.
Kantor Bahasa Provinsi Banten mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut:
Gambar 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
3
Kantor Bahasa Provinsi Banten memiliki struktur organisasi terdiri dari
Kepala Kantor, Petugas Tata Usaha/Administrasi, Kelompok Jabatan
Fungsional/Teknis.
Gambar 3. Tugas dan Fungsi Kantor Bahasa Provinsi Banten
Gambar 4. Struktur Organisasi Kantor Bahasa Provinsi Banten
4
C. DASAR HUKUM
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi, Kantor Bahasa Provinsi Banten
mengacu kepada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025;
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan;
4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan,
Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta peningkatan Fungsi
Bahasa Indonesia;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 tahun 2006
tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 tahun 2016
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor64 tahun 2016 tentang Rincian Tugas Kantor Bahasa;
5
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 11
tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020
tentang tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2020-2024;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020
tentang organisasi dan tata kerja unit pelakasan teknis Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan.
D. ISU-ISU STRATEGIS
Dalam mewujudkan tugas dan fungsi Kantor Bahasa Provinsi Banten,
terdapat beberapa kendala atau permasalahan yang dihadapi, antara lain :
1. Rendahnya nilai Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
2. Masih banyak masyarakat di provinsi Banten belum mengenal Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (UKBI).
3. Rendahnya sikap Bahasa pada penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik.
4. Rendahnya kesadaraan pengutamaan Bahasa Indonesia di Badan publik.
5. Masih banyak kesalahan berbahasa Indonesia di media massa terutama media
massa daring.
6. Tingginya kebutuhan pengentasan literasi di provinsi Banten.
7. Masih banyak kosakata Bahasa daerah yang belum masuk Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
8. Belum adanya identifikasi jejaring penyelenggara Bahasa Indonesia bagi Penutur
Asing (BIPA).
9. Kurangnya minat generasi muda terhadap sastra lisan dan Bahasa daerah Banten
serta kurangnya kemauan politik dari pemerintah daerah.
6
7
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020—2024
merupakan pernyataan komitmen bersama jangka menengah mengenai upaya
terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya
melalui pengelolaan manajemen kinerja secara terpadu dan sistematis seluruh
pegawai di lingkungan Kantor Bahasa Provinsi Banten.
Perencanaan Kinerja Kantor Bahasa Provinsi Banten mengacu kepada
Rencana Strategis yang ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Tahun 2020—2024 yang efektif dan terarah pada kegiatan yang
berorientasi kepada hasil (result oriented) secara bertahap fokus dalam
mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan dan berkesinambungan.
Merujuk pada visi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kantor
Bahasa Provinsi Banten sebagai unit kerja eselon IV di Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa. Kantor Bahasa Provinsi Banten menetapkan visi dan
misi dalam kurun waktu 2020—2024 sebagai berikut:
Gambar 5. Visi dan Misi Kantor Bahasa Provinsi Banten
8
Dalam usaha mewujudkan visi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Kantor Bahasa Provinsi Banten mempunyai tujuan jangka panjang yaitu
terdapatnya pengkajian dan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia
secara dan terencana di Provinsi Banten. Tujuan jangka panjang, yaitu:
Meningkatkan mutu hasil pengkajian/penelitian berbagai aspek kebahasaan dan
kesastraan;
Meningkatkan mutu hasil pengkajian/pengembangan kebahasaan dan kesastraan sebagai
sarana pengungkap nilai-nilai estetika;
Meningkatkan sikap positif serta apresiasi masyarakat terhadap bahasa dan karya sastra;
Meningkatkan bahan/sarana serta pelayanan informasi kebahasaan dan
kesastraan bagi masyarakat;
Meningkatkan mutu tenaga kebahasaan dan kesastraan yang memiliki kompetensi dan
wawasan yang luas sehingga dapat bersaing di berbagai kesempatan;
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi, serta upaya peningkatan dan perluasan kerja
sama kebahasaan dan kesastraan antarinstansi pemerintah/swasta/lembaga terkait
meliputi pertemuan dalam negeri, serta pertemuan dengan pemprov/pemkot/pemkab;
Meningkatkan mutu dan pengembangan sistem pengelolaan organisasi, ketatausahaan,
dan kelembagaan.
Gambar 6. Gambaran mewujudkan visi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Gambar 7. Tujuan Jangka Panjang Kantor Bahasa Provinsi Banten
9
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Adapun Rencana Kinerja Tahunan Kantor Bahasa Banten awal dan revisi
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1 Rencana Kinerja Tahunan Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target
1 Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
1.1 Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia
1000 Kosakata
2 Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
2.1
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian
6 Dokumen
3 Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
3.1 Jumlah Lembaga Penggunaan Bahasa Indonesia Terbina
150 Lembaga
4. Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina
4.1
Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
880 Orang
5 Terlindunginya Bahasa dan Sastra daerah yang kritis dan terancam
5.1
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah
60 Orang
5.2
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah
60 Orang
5.3 Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan
1 Produk Sastra
6
Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
6.1 Predikat SAKIP Satker minimal BB
Predikat BB
6.2 Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 91
Nilai 91
10
C. PERJANJIAN KINERJA
Untuk mewujudkan tata kelola kuangan dan kinerja Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi
pada hasil, Kantor Bahasa Provinsi Banten sebagai Unit Pelaksana Terpadu yang
bertanggungjawab dalam program dan kegiatan yang telah berkomitmen
kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yang diwujudkan dalam
perjanjian kinerja antara Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten dengan Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Perjanjian Kinerja ini merupakan tolak
ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 2020 yang berisikan penugasan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk melaksanakan program
atau kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja kegiatan dan target yang
akan dicapai selama tahun 2020.
Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi Banten disusun dalam bentuk
Penetapan Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi
Banten. Penetapan Kinerja berisi sasaran strategis, indikator kinerja kegiatan,
target, dan anggaran Kantor Bahasa Provinsi Banten. Pada tahun anggaran 2020
Kantor Bahasa Provinsi Banten telah melakukan revisi perjanjian kinerja, hal ini
dimaksudkan untuk lebih mempertajam sasaran kinerja yang hendak dicapai.
Untuk mencapai sasaran strategis, Kantor Bahasa Provinsi Banten mendapatkan
alokasi anggaran sebesar Rp4.413.247.000,- sesuai DIPA awal Nomor SP DIPA
023.13.2.680551/2020 tanggal 12 November 2019. Kemudian adanya
refocusing anggaran yang menyebabkan perubahan revisi DIPA 1 dengan Nomor
SP DIPA 023.13.2.680551/2020 tanggal 07 Mei 2020, alokasi anggaran menjadi
Rp3.479.913.000,-, perubahan Revisi DIPA 2 dengan Nomor SP DIPA
023.13.2680551/2020 tanggal 16 Desember 2020 dikarenakan pagu minus
pada gaji dan tunjangan dengan melakukan usulan revisi pergeseran antar
keluaran, dan kegiatan pada satu satker dalam rangka memenuhi kebutuhan
operasional, dengan mekanisme revisi dalam hal pagu tetap, dengan alokasi
anggaran tetap sebesar Rp3.479.913.000,-.
11
Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi Banten tahun 2020 awal dan
hasil revisi adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Perjanjian Kinerja Awal
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
No. Fungsi Sasaran Kegiatan IKK Target Anggaran (Rp)
1.
Melaksanakan Pemasyarakatan Bahasa dan Sastra Indonesia
Meningkatnya jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional yang terbina dalam penggunaan bahasa Indonesia
Jumlah penduduk muda terbina kemahiran berbahasa Indonesia
480 Orang 792.109.000,-
Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa Indonesia
120 Orang 228.846.000,-
2.
Melaksanakan Pengkajian bahasa dan Sastra
Terlindunginya bahasa dan sastra daerah yang rawan punah
Jumlah bahasa daerah terancam punah yang terlindungi
2 Bahasa
167.004.000,-
Jumlah sastra daerah terancam punah yang terlindungi
2 Sastra
244.044.000,-
Jumlah penelitian pengembangan kebahasaan
6 Dokumen
82.736.000,-
Melaksanakan Pemberian Layanan Informasi Kebahasaan dan Kesastraan
Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
5 Terbitan
178.542.000,-
12
No. Fungsi Sasaran Kegiatan IKK Target Anggaran (Rp)
3.
Melaksanakan Pemasyarkatan Bahasa dan Sastra Indonesia
Melaksanakan Pemasyarkatan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jumlah pengapresiasi sastra
400 Orang
563.068.000,-
4.
Melaksanakan kerjasama di bidang kebahasaan dan kesastraan
Meningkatnya mutu penggunaan bahasa Indonesia di lembaga pemerintah dan swasta
Jumlah lembaga pengguna bahasa Indonesia terbina
80 Lembaga
345.852.000,-
5.
Melaksanakan Urusan Ketatusahaan kantor
Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen teknis di Lingkungan Badan Bahasa
Layanan Dukungan Manajemen Satker
1 Layanan
342.834.000,-
Layanan Perkantoran
1 Layanan
1.468.212.000,-
Tabel 3
Perjanjian Kinerja Revisi Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
TARGET KINERJA
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target
1 Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
1.1 Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia
Kosakata 1000
2 Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
2.1
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian
Dokumen 6
3
Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
3.1 Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina
Lembaga 150
13
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target
4. Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina
4.1
Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
Orang 880
5
Terlindunginya Bahasa dan Sastra daerah yang kritis dan terancam
5.1
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah
Orang 60
5.2
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah
Orang 60
5.3 Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan
Produk Sastra
1
6
Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
6.1 Predikat SAKIP Satker minimal BB
Predikat BB
6.2 Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 91
Nilai 91
KEGIATAN DAN ANGGARAN
Kode Kegiatan Anggaran
5289 Pelaksanaan Tugas Teknis Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra di Daerah
Rp3.479.913.000,-
TOTAL Rp3.479.913.000,-
12
15
A. CAPAIAN KINERJA KANTOR BAHASA PROVINSI BANTEN
Setiap sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja perlu diukur tingkat pencapaiannya, hal itu penting untuk mengetahui
tingkat keberhasilan atau kegagalan unit kerja dalam
mempertanggungjawabkan tugas yang diamanatkan. Berikut tingkat
ketercapaian sasaran kegiatan Kantor Bahasa Provinsi Banten sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Tabel 4. Ketercapaian Sasaran Kegiatan
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi
% Capaian
1
Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
1.1 Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia
1000 Kosakata
1000 Kosakata
100 %
2
Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
2.1
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian
6 Dokumen
6 Dokumen
100 %
3
Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
3.1 Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina
150 Lembaga
150 Lembaga
100 %
4. Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina
4.1
Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
880 Orang
916 Orang
104,09 %
5
Terlindunginya Bahasa dan Sastra daerah yang kritis dan terancam
5.1
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah
60 Orang
60 Orang
100 %
16
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi
% Capaian
5.2
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah
60 Orang
60 Orang
100%
5.3 Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan
1 Sastra
1 Sastra
100%
6
Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
6.1 Predikat SAKIP Satker minimal BB
BB Predikat
BB Predikat
-
6.2
Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 91
91 Nilai
90.94 -
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KANTOR BAHASA PROVINSI BANTEN
Sasaran 1 : Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun
2020, Sasaran Kegiatan ini capaian realisasinya pada Kantor
Bahasa Provinsi Banten diukur oleh satu indikator kinerja
kegiatan yaitu Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia.
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia, pada tahun 2020 target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi
Banten yaitu sebanyak 1.000 Kosakata yang harus dihasilkan.
Dari 1.000 Kosakata yang ditargetkan, terealisasi sebanyak
1.000 Kosakata yang dicapai dengan didukung oleh aktivitas
Pengambilan Data Kosakata yang terdiri atas:
17
1. Pengumpulan kosakata Sunda Banten (391 kosakata);
2. Pengumpulan kosakata Melayu Betawi (79 kosakata);
3. Pengumpulan kosakata Jawa Banten (350 kosakata);
4. Pengempulan kosakata Lampung Cikoneng (180 kosakata).
Dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020 tersebut dapat
terealisasi sebanyak 1.000 kosakata sehingga persentase
capaian untuk IKK “Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia” yaitu
sebesar 100%.
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini,
diantaranya adalah hal-hal sebagai berikut:
Tabel 5. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 1
No. Potensi Hambatan
1. Kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal bersemuka
karena pandemi COVID 19.
2.
Mengingat bahasa di Banten hanya memiliki perbedaan
dialek, dikhawatirkan kurang dapat menggali atau
menemukan kosakata dan istilah baru sesuai target yang
diharapkan.
3.
Data yang akan dikumpulkan akan menyerupai hasilnya
dengan data yang sudah dikumpulkan pada tahun-tahun
sebelumnya.
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
18
Tabel 6. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 1
No. Strategi Antisipasi
1.
Kegiatan dilaksanakan secara bertahap, dengan hanya
mengumpulkan perkelompok pengambilan data dan
pembagian waktu sesuai kelompok masing-masing. Upaya ini
dilaksanakan agar penyerapan anggaran dapat maksimal.
2.
Tentukan titik pengembilan data yang dirasa akan menjaring
banyak kosakata baru. (contoh titik pengambilan data di 4
kab/kota, maka pilih desa atau tempat yang masyarakatnya
masih asli, kosakata bidang arsitekturnya masih asli belum
banyak terdampak pembaharuan.
3. Pemilihan narasumber dan pengarah lapangan juga penting.
4. Meminta saran ahli untuk pembuatan kuesioner.
Capaian IKK “Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia” dapat
ditunjukan pada grafik dan tabel sebagai berikut.
Grafik 3. Jumlah kosakata bahasa Indonesia
391 Kosakata
79Kosakata
350 Kosakata
180Kosakata
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Bahasa SundaBanten
Bahasa MelayuBetawi
Bahasa JawaBanten
Bahasa LampungCikoneng
19
Tabel 7. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 1
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 1 Meningkatnya daya ungkap bahasa Indonesia
IKK 1.1 Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
1.000 Kosakata 1.000 Kosakata 100 %
Outcome indikator jumlah kosakata Bahasa Indonesia menambah referensi
khususnya penelitian yang berkaitan dengan inventarisasi kosakata Bahasa
daerah dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang hasil penelitian
yang berkaitan dengan deskripsi keadaan umum daerah penelitian, keadaan
kosakata di daerah penelitian.
Sasaran 2 : Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
Sasaran Kegiatan ini capaian realisasinya pada Kantor
Bahasa Provinsi Banten diukur oleh satu indikator kinerja
kegiatan yaitu Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan
Kesastraan melalui Penelitian.
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan
melalui Penelitian, pada tahun 2020 target yang ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi Banten yaitu
sebanyak 6 Dokumen yang harus dihasilkan. Dari 6 Dokumen
yang ditargetkan, terealisasi sebanyak 6 Dokumen yang dicapai
dengan penyusunan laporan hasil penelitian kebahasaan dan
kesastraan. IKK ini didukung oleh aktivitas-aktivitas sebagai
berikut.
20
1. Kajian Vitalitas Bahasa Sunda di Provinsi Banten
2. Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa
3. Kajian Vitalitas Sastra Wayang Betawi Tangerang
4. Kajian Kesejarahan Sastra di Provinsi Banten
5. Publikasi Jurnal Bahasa dan Sastra
6. Publikasi Majalah Bahasa dan Sastra
Dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020 tersebut dapat
terealisasi sebanyak 6 (enam) dokumen laporan hasil
kajian/penelitian sehingga persentase capaian untuk IKK
“Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan
melalui Penelitian” yaitu sebesar 100%.
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini, di
antaranya adalah hal-hal sebagai berikut:
Tabel 8. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 2
No. Potensi Hambatan
1. Hasil kajian/penelitian kurang optimal karena belum disusun
melalui tahapan dan prosedur peneltian yang baku.
2.
Laporan kajian/penelitian disusun melampui target waktu
dan jadwal yang telah ditetapkan sehingga menyulitkan
koreksi dan revisi hasil.
3.
Waktu dan anggaran yang tersedia untuk kajian/penelitian
kurang maksimal sehingga berpengaruh pada kualitas hasil
kajian/penelitian.
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
21
Tabel 9. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 2
No. Strategi Antisipasi
1.
Koordinator kajian/penelitian menyiapkan dan mengawasi
setiap tahapan dan prosedur penelitian yang baku sehingga
kajian penelitian tidak keluar dari rambu-rambu yang sudah
disepakati secara nasional.
2.
Penanggung jawab kegiatan atau SPI mengawasi secara ketat
ketaatan tim peeneliti kepada jadwal dan target waktu yang
telah ditetapkan sehingga menyediakan ruang untuk koreksi
dan revisi.
3.
Meningkatkan anggaran kegiatan sehingga menambah durasi
waktu turun lapangan untuk mencapai hasil kajian/penelitian
yang lebih berkualitas.
Capaian kinerja IKK “Jumlah rekomendasi kebijakan
kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian” dapat ditunjukan
pada grafik dan tabel sebagai berikut.
Grafik 4. Jumlah rekomendasi kebijakan kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian
1Dokumen
1Dokumen
1Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1Dokumen
Kajian Vitalitas Bahasa Sunda di ProvinsiBanten
Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia diMedia Massa
Kajian Vitalitas Sastra Wayang BetawiTangerang
Kajian Kesejarahan Sastra di Provinsi Banten
Publikasi Jurnal Bahasa dan Sastra
Publikasi Majalah Bahasa dan Sastra
22
Tabel 10. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 2
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 2 Tersedianya bahan pengembangan bahasa dan sastra
IKK 2.1 Jumlah rekomendasi kebijakan kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
6 Dokumen 6 Dokumen 100 %
Outcome indikator jumlah rekomendasi kebijakan kebahasaan dan
kesastraan melaui penelitian memberikan informasi yang lebih jelas tentang
kondisi kebahasaan dan kesastraaa tentang daya hidup atau vitalitas Bahasa.
Dengan teridentifikasinya vitalitas Bahasa dan Sastra ini Pemerintah dapat
mengambil kebijakan berdasarkan tingkat keterancaman Bahasa dan Sastra
dengan melakukan dokumetasi ataupun revitalisasi Bahasa dan sastra.
Sasaran 3 : Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang
Publik
Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun
2020, Sasaran Kegiatan ini capaian realisasinya pada Kantor
Bahasa Provinsi Banten diukur oleh satu indikator kinerja
kegiatan yaitu Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia
Terbina.
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina, pada
tahun 2020 target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten yaitu sebanyak 150 Lembaga
23
yang harus dihasilkan. Dari 150 Lembaga yang ditargetkan,
terealisasi sebanyak 150 Lembaga yang dicapai dengan
aktivitas kegiatan sebagai berikut:
1. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa pada
Lembaga Pendidikan Negeri (40 lembaga);
2. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa pada
Lembaga Pendidikan Swasta (40 lembaga);
3. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa di
Media Massa (70 lembaga);
Dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020 tersebut dapat
terealisasi sebanyak 150 lembaga sehingga persentase capaian
untuk IKK “Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia
Terbina” yaitu sebesar 100%.
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini, di
antaranya adalah hal-hal sebagai berikut:
Tabel 11. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 3
No. Potensi Hambatan
1.
Kurang kooperatifnya lembaga pendidikan/pemerintah
karena sikap negatif atau apatisnya terhadap pengutamaan
bahasa negara (PBN).
2.
Jika covid-19 masih tetap ada dan PSBB masih berlangsung
ada potensi Tim pengambil data dari Kantor Bahasa Provinsi
Banten ditolak.
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
24
Tabel 12. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 3
No. Strategi Antisipasi
1.
Menyusun petunjuk teknis layanan dan pemantauan PBN di
ruang publik serta melampirkannya dalam surat
pemberitahuan kegiatan, paling lambat 2 pekan sebelum
pelaksanaan kegiatan.
2.
Melakukan sosialisasi teknik kegiatan layanan dan
pengawasan PBN secara virtual dengan mengundang peserta
dari lembaga yang menjadi sasaran kegiatan. Setelah itu
lembaga itu sendiri yang mengambil data dan mengirimkan
data ke Kantor Bahasa Provinsi Banten.
Capaian IKK “Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa
Indonesia Terbina” dapat ditunjukan pada grafik dan tabel
sebagai berikut.
Grafik 5. Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina
40Lembaga
40Lembaga
70Lembaga
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Lembaga Pendidikan Negeri Lembaga Pendidikan Swasta Media Massa
25
Tabel 13. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 3
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 3 Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
IKK 3.1 Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
150 Lembaga 150 Lembaga 100 %
Outcome indikator jumlah lembaga pengguna Bahasa Indonesia terbina
menanamkan kesadaran dan meningkatkan sikap positif dan pemahaman
pengelola lembaga tentang kedudukkan dan fungsi Bahasa Indonesia, Bahasa
daerah dan Bahasa asing.
Sasaran 4 : Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina
Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun
2020, Sasaran Kegiatan ini capaian realisasinya pada Kantor
Bahasa Provinsi Banten diukur oleh satu indikator kinerja
kegiatan yaitu Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra.
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina
Kemahiran Berbahasa dan Bersastra, pada tahun 2020 target
yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa
Provinsi Banten yaitu sebanyak 880 orang yang harus dihasilkan.
Dari 880 orang yang ditargetkan, terealisasi sebanyak 916 orang
yang dicapai dengan aktivitas kegiatan sebagai berikut:
26
1. Implementasi Praktik Baik Literasi bagi Guru dan Siswa
Menengah se-Provinsi Banten (422 Orang);
2. Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra melalui
kegaitan Duta Bahasa dan Musikalisasi Puisi (494 Orang);
Dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020 tersebut dapat
terealisasi sebanyak 916 orang sehingga persentase capaian
untuk IKK “Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra” yaitu
sebesar 104%.
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini, di
antaranya adalah hal-hal sebagai berikut:
Tabel 14. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 4
No. Potensi Hambatan
1. Kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara bersemuka karena
pandemi COVID 19.
2. Sulit mendatangkan peserta yang berasal dari kalangan siswa
sekolah.
3. Informasi mengenai pelaksanaan Festival Musikalisasi Puisi
tersebar tidak merata di Provinsi Banten
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
27
Tabel 15. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 4
No. Strategi Antisipasi
1.
Kegiatan dilaksanakan secara daring maupun bersemuka
dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan. Upaya ini
dilaksanakan agar penyerapan anggaran dapat maksimal.
2.
Berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas pendidikan
agar peserta mendapatkan dispensasi untuk mengikuti
kegiatan peningkatan literasi generasi muda.
3.
Berkoordinasi dengan pihak guru, terutama MGMP Guru
Bahasa Indonesia dan/atau Kesenian maupun dengan Dinas
Pendidikan Provinsi Banten agar penyebarluasan informasi
dapat terlaksana dengan baik dan maksimal.
Capaian IKK “Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra” dapat
ditunjukan pada grafik dan tabel sebagai berikut.
Grafik 6. Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
422 Orang494
Orang
Implementasi PraktikBaik Literasi
Generasi MudaPengapresiasi Bahasadan Sastra
28
Tabel 16. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 4
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 4 Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina
IKK 4.1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
880 Orang 916 Orang 104 %
Outcome indikator Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra yaitu karya tulis
peserta berupa cerita pendek dan puisi sudah berbentuk pdf atau e-book atau
mempublikasi karya yang telah digitalisasi, meningkatkan sikap positif generasi
muda untuk mengapresiasi kegiatan terkait kebahasaan dan kesastraan.
Sasaran 5 : Terlindunginya Bahasa dan Sastra Daerah yang Kritis dan
Terancam
Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun
2020, Sasaran Kegiatan ini capaian realisasinya pada Kantor
Bahasa Provinsi Banten diukur oleh tiga indikator kinerja
kegiatan yaitu
1. Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan
Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah;
2. Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan
Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah;
3. Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan.
29
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa
Daerah Kirtis dan Terancam Punah, pada tahun 2020 target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi
Banten yaitu sebanyak 60 orang yang harus dihasilkan. Dari 60
orang yang ditargetkan, terealisasi sebanyak 60 orang yang
dicapai dengan aktivitas kegiatan sebagai berikut:
1. Pemetaan Bahasa Sunda Pandeglang (30 orang);
2. Pemetaan Bahasa Sunda Lebak (30 orang).
Dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020 tersebut dapat
terealisasi sebanyak 60 orang sehingga persentase capaian untuk
IKK “Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan
Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah” yaitu sebesar 100%.
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini, di
antaranya adalah hal-hal sebagai berikut.
Tabel 17. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 5.1
No. Potensi Hambatan
1.
Koordinasi dengan narasumber terkait tidak bisa
dilaksanakan secara maksimal bersemuka karena pandemi
COVID 19.
2. SDM yang tersedia belum bisa menggunakan Bahasa Sunda
dialek Banten.
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
30
Tabel 18. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 5.1
No. Strategi Antisipasi
1.
Kegiatan dilaksanakan secara daring atau sesuai kesediaan
narasumber untuk bertemu atau kegiatan dilaksanakan secara
bertahap. Memastikan seluruh tim yang terlibat tidak terpapar
COVID 19 dengan melakukan Rapid Tes/PCR, dan pelaksanaan
kegiatan mengikuti protokol kesehatan.
2.
Memastkikan narasumber orang yang paham dan mengerti
Bahasa Sunda dilaek Banten. Selain itu, Bekerjasama dan
melibatkan narasumber dari awal kegiatan.
Capaian IKK “Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam
Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah” dapat
ditunjukan pada grafik dan tabel sebagai berikut.
Grafik 7. Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan
Terancam Punah
30 Orang 30 Orang
0
5
10
15
20
25
30
35
Pemetaan Bahasa Sunda Pandeglang Pemetaan Bahasa Sunda Lebak
31
Tabel 19. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 5.1
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 5 Terlindunginya Bahasa dan Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam
IKK 5.1 Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
60 Orang 60 Orang 100 %
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra
Daerah Kirtis dan Terancam Punah, pada tahun 2020 target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi
Banten yaitu sebanyak 60 orang yang harus dihasilkan. Dari 60
orang yang ditargetkan, terealisasi sebanyak 60 orang yang
dicapai dengan aktivitas kegiatan sebagai berikut:
1. Pemetaan Sastra Pantun Betawi (30 orang);
2. Pemetaan Sastra Mitos Cio Tou Cina Bentengan (30 orang).
Dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020 tersebut dapat
terealisasi sebanyak 60 orang sehingga persentase capaian untuk
IKK “Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan
Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah” yaitu sebesar 100%.
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini, di
antaranya adalah hal-hal sebagai berikut:
32
Tabel 20. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 5.2
No. Potensi Hambatan
1.
Koordinasi dengan narasumber terkait tidak bisa
dilaksanakan secara maksimal bersemuka karena pandemi
COVID 19.
2.
Kegiatan direncanakan akan menghadirkan 2 narasumber ke
Kantor Bahasa Provinsi Banten, kegiatan akan dilaksanakan
selama satu hari padahal data yang akan dievaluasi banyak.
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 21. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 5.2
No. Strategi Antisipasi
1.
Kegiatan dilaksanakan secara daring atau sesuai kesediaan
narasumber untuk bertemu atau kegiatan dilaksanakan secara
bertahap. Memastikan seluruh tim yang terlibat tidak terpapar
COVID 19 dengan melakukan Rapid Tes/PCR, dan pelaksanaan
kegiatan mengikuti protokol kesehatan.
2.
Tim akan mengirimkan terlebih dahulu data hasil klasifikasi di
lapangan untuk dibaca narasumber terlebih dahulu sebelum
kegiatan evaluasi dilakukan.
Capaian IKK “Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam
Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah” dapat
ditunjukan pada grafik dan tabel sebagai berikut.
33
Grafik 8. Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan
Terancam Punah
Tabel 22. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 5.2
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 5 Terlindunginya Bahasa dan Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam
IKK 5.2 Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
60 Orang 60 Orang 100 %
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan, pada tahun 2020
target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa
Provinsi Banten yaitu sebanyak 1 produk sastra yang harus
dihasilkan. Dari 1 produk sastra yang ditargetkan, terealisasi
sebanyak 1 produk sastra yang dicapai dengan aktivitas kegiatan
sebagai berikut:
1. Penyusunan Ensiklopedia Tokoh Sastra di Provinsi Banten
(1 Produk Sastra);
30 Orang 30 Orang
0
5
10
15
20
25
30
35
Pemetaan Sastra PantunBetawi
Pemetaan Sastra Mitor CioTou Cina Bentengan
34
Dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020 tersebut dapat
terealisasi sebanyak 1 produk sastra sehingga persentase
capaian untuk IKK “Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan”
yaitu sebesar 100%.
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini, di
antaranya adalah hal-hal sebagai berikut.
Tabel 23. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 5.3
No. Potensi Hambatan
1.
Minimnya Narasumber dalam pencarian dan pengumpulan
data untuk menyusun ensiklopedia sejarah sastra di Provinsi
Banten.
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 24. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 5.3
No. Strategi Antisipasi
1.
Mendata dan mengumpulkan Para Komunitas Sastra yang
menjadi penggerak kesusastraan di wilayah Serang Raya,
sehingga dapat memudahkan dalam pencarian dan
pengambilan data.
35
Tabel 25. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 5.3
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 5 Terlindunginya Bahasa dan Sastra Daerah yang Kritis dan Terancam
IKK 5.3 Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
1 Produk Sastra 1 Produk Sastra 100 %
Outcome indikator Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam
Perlindungan Bahasa dan sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah dan jumlah
produk kesastraan adalah mengidentifikasi jumlah penutur bahasa Sunda yang
ada di Provinsi Banten dengan metode pemetaan Bahasa, mengidentifikasi
wilayah pengguna bahasa Sunda dapat metahui jenis dialek bahasa Sunda yang
ada di daerah tersebut. Untuk pelindungan sastra agar terungkap gambaran peta
sastra dan terinventarisasinya karya sastra yang ada di wilayah Banten.
Sasaran 6 : Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun
2020, Sasaran Kegiatan ini capaian realisasinya pada Kantor
Bahasa Provinsi Banten diukur oleh satu indikator kinerja
kegiatan yaitu Predikat SAKIP Satker minimal BB.
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Predikat SAKIP Satker minimal BB, pada tahun 2020 target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi
Banten yaitu Predikat BB yang harus dihasilkan. Dari Predikat
BB yang ditargetkan, terealisasi Predikat BB yang dicapai.
36
Meskipun target IKK telah tercapai, masih ada kendala dan
hambatan yang ditemukan untuk mencapai target IKK ini, di
antaranya adalah hal-hal sebagai berikut.
Tabel 26. Potensi Hambatan Sasaran Kegiatan 6.1 dan 6.2
No. Potensi Hambatan
1. SDM yang ada di Kantor Bahasa Provinsi Banten masih
kurang.
2. Kurangnya dukungan dan kerjasama dari tim teknis.
Adapun langkah-langkah dan strategi untuk
mengantisipasi kendala dan hambatan untuk mencapai teget
IKK di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 27. Strategi Antisipasi Sasaran Kegiatan 6.1 dan 6.2
No. Strategi Antisipasi
1. Membuat tim untuk pembuatan laporan SAKIP.
2.
Menjalin kerjasama dengan pemangku kebijakan dan
koordinator kegiatan untuk meningkatkan kinerja anggaran
atas pelaksanaan RKA-K/L Satker.
Tabel 28. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 6.1
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 6 Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa
IKK 6.1 Predikat SAKIP Satker minimal BB
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
Predikat BB Predikat BB -
37
Dalam mewujudkan pencapaian indikator kinerja kegiatan
Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker
minimal 91, pada tahun 2020 target yang ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi Banten yaitu Nilai 91
yang harus dihasilkan. Dari Nilai 91 yang ditargetkan, terealisasi
Nilai 90,94 yang dicapai.
Tabel 29. Ketercapaian Sasaran Kegiatan 6.2
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan 6 Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa
IKK 6.2 Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 91
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
Nilai 91 Nilai 90,94 -
Outcome indikator Predikat SAKIP dan nilai kinerja anggaran atas
pelaksanaan RKA-K/L meningkatnya tata kelola dan pelayanan Kantor Bahasa
Provinsi Banten dalam bidang kebahasaan dan kesatraan.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN (REALISASI ANGGARAN)
1. Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja Tahun 2020
Kantor Bahasa Provinsi Banten pada Tahun Anggaran 2020 memperoleh
alokasi anggaran sebesar Rp3.479.913.000 (Tiga milyar empat ratus tujuh puluh
sembilan juta sembilan ratus tiga belas ribu rupiah), sedangkan anggaran yang
dapat direalisasikan sebesar Rp3.415.010.180 (Tiga milyar empat ratus lima
belas juta sepuluh ribu seratus delapan puluh rupiah). Berikut adalah Alokasi
38
dan Realisasi Anggaran per Jenis Belanja Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun
2020.
Tabel 30. Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Belanja Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
No. Jenis Belanja Pagu Blokir Realisasi %
1 Pegawai 1.169.289.000 0 1.153.566.840 98,66
2 Barang 2.310.624.000 0 2.261.443.340 97,87
3 Modal - - - -
TOTAL 3.479.913.000 0 3.415.010.180 98,13
Grafik 9. Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Belanja Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Dari data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Anggaran untuk belanja pegawai sebesar Rp1.169.289.000 (Satu
milyar seratus enam puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh
sembilan ribu rupiah) telah terealisasi sebesar Rp1.153.566.840
(Satu milyar seratus lima puluh tiga juta lima ratus enam puluh enam
ribu delapan ratus empat puluh rupiah) dengan persentase sebesar
98,66%.
- 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000
Pegawai
Barang
Modal
Realisasi
Pagu
39
2) Anggaran untuk belanja barang sebesar Rp2.310.624.000 (Dua
milyar tiga ratus sepuluh juta enam ratus dua puluh empat ribu
rupiah), telah terealisasi sebesar Rp2.261.443.340 (Dua milyar dua
ratus enam puluh satu juta empat ratus empat puluh tiga ribu tiga
ratus empat puluh rupiah) dengan persentase sebesar 97,87%.
3) Anggaran untuk belanja modal tahun anggaran 2020 tidak ada atau
tidak dialokasikan.
2. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Output Tahun 2020
Seluruh alokasi anggaran Kantor Bahasa Provinsi Banten, didistribusikan
ke setiap output-output kegiatan yang selanjutnya diuraikan menjadi suboutput
dan komponen kegiatan. Output kegiatan merupakan sasaran suatu kegiatan
keluaran (output) yang satu dengan keluaran (output) yang lain dapat dibedakan
berdasarkan perbedaan keluaran, sehingga besaran keluaran kegiatan tidak
selalu merupakan penjumlahan dari besaran-besaran keluaran (output) dalam
satu kegiatan.
Tabel 31. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Output
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Kode Nama Output Total
Pagu Realisasi %
5289,002 Lembaga Pengguna Bahasa dan Sastra Terbina
499.070.000 498.563.826 99,90
5289,005 Bahasa Terlindungi 28.580.000 28.554.000 99,91
5289,008 Sastra Terlindungi 107.060.000 106.998.928 99,94
5289.010 Kosakata Bahasa Indonesia
173.478.000 173.365.250 99,94
5289.011
Rekomendasi Kebijakan Melalui Penelitian Bahasa dan Sastra
248.548.000 248.500.588 99,98
40
Kode Nama Output Total
Pagu Realisasi %
5289.012 Gerakan Literasi nasional (GLN) di daerah
398.334.000 393.175.416 98,70
5289.013 Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra
281.128.000 280.366.000 99,73
5289.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker
75.386.000 37.940.000 50,33
5289.994 Layanan Perkantoran 1.668.329.000 1.647.548.056 98,75
TOTAL 3.479.913.000 3.415.012.064 98,13
Grafik 10. Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Output Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Berikut rincian alokasi dan realisasi anggaran per output pada Kantor
Bahasa Provinsi Banten tahun 2020.
1) Output Lembaga Pengguna Bahasa dan Sastra Terbina (5289.002),
dengan jumlah anggaran Rp499.070.000 (Empat ratus sembilan
puluh sembilan juta tujuh puluh ribu rupiah) terealisasi sebesar
Rp498.563.826 (Empat ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus
-
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
1.800.000.000
LembagaPengguna
Bahasa danSastra Terbina
BahasaTerlindungi
SastraTerlindungi
KosakataBahasa
Indonesia
RekomendasiKebijakan
MelaluiPenelitian
Bahasa danSastra
GerakanLiterasinasional(GLN) didaerah
GenerasiMuda
PengapresiasiBahasa dan
Sastra
LayananDukungan
ManajemenSatker
LayananPerkantoran
Pagu Realisasi
41
enam puluh tiga ribu delapan ratus dua puluh enam rupiah) dengan
persentase sebesar 99,90%.
2) Output Bahasa terlindungi (5289.005) dengan jumlah anggaran
Rp28.580.000 (Dua puluh delapan juta lima ratus delapan puluh ribu
rupiah), terealisasi sebesar Rp28.554.000 (Dua puluh delapan juta
lima ratus lima puluh empat ribu rupiah), dengan persentase sebesar
99,91%.
3) Output Sastra terlindungi (5289.008), dengan jumlah anggaran
Rp107.060.000 (Seratus tujuh juta enam puluh ribu rupiah),
terealisasi sebesar Rp106.998.928 (Seratus enam juta sembilan ratus
sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh delapan
rupiah) dengan persentase sebesar 99,94%.
4) Output Kosakata Bahasa Indonesia (5289.010), dengan jumlah
anggaran Rp173.478.000. (Seratus tujuh puluh tiga juta empat ratus
tujuh puluh delapan ribu rupiah), terealisasi sebesar Rp173.365.250
(Seratus tujuh puluh tiga juta tiga ratus enam puluh lima ribu dua
ratus lima puluh rupiah) dengan persentase sebesar 99,94%.
5) Output Rekomendasi kebijakan melalui penelitian Bahasa dan sastra
(5289.011), dengan jumlah anggaran Rp248.548.000 (Dua ratus
empat puluh delapan juta lima ratus empat puluh delapan ribu
rupiah), terealisasi sebesar Rp248.500.588 (Dua ratus empat puluh
delapan juta lima ratus ribu lima ratus delapan puluh delapan
rupiah), dengan persentase sebesar 99,98%.
6) Output Gerakan Literasi Nasional (GLN) di daerah (5289.012),
dengan jumlah anggaran Rp398.334.000 (Tiga ratus sembilan puluh
delapan juta tiga ratus tiga puluh empat ribu rupiah), terealisasi
sebesar Rp393.175.416 (Tiga ratus sembilan puluh tiga juta seratus
tujuh puluh lima ribu empat ratus enam belas rupiah), dengan
persentase sebesar 98,70%.
http://molk.kemdikbud.go.id/2016/?op=a2&ku=6805515289002
42
7) Output Generasi muda pengapresiasi bahasa dan sastra (5289.013),
dengan jumlah anggaran Rp281.128.000 (Dua ratus delapan puluh
satu juta seratus dua puluh delapan ribu rupiah) terealisasi sebesar
Rp280.366.000 (Dua ratus delapan puluh juta tiga ratus enam puluh
enam ribu rupiah), dengan persentase sebesar 99.73%.
8) Output Layanan Dukungan Manajemen Satker (5289.970), dengan
jumlah anggaran Rp75.386.000 (Tujuh puluh lima juta tiga ratus
delapan puluh enam ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp37.940.000
(Tiga puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh ribu rupiah),
dengan persentase sebesar 50.33%. Sisa anggaran tidak terserap dari
belanja bahan, beban sewa jasa profesi dan belanja perjalanan biasa
kegiatan peningkatan SDM administrasi dan teknis kebahasaan dan
kesastraan dikarenakan hasil revisi pada output kegiatan ini keluar
setelah pengambian uang persediaan di KPPN berakhir.
9) Output Layanan perkantoran (5289.994), dengan jumlah anggaran
Rp1.668.329.000 (Satu milyar enam ratus enam puuh delapan juta
tiga ratus dua puluh sembian ribu rupiah) terealisasi sebesar
Rp1.647.548.056 (Satu milyar enam ratus empat puluh tujuh juta
lima ratus empat puluh delapan ribu lima puluh enam rupiah) dengan
persentase sebesar 98.75%.
3. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Sasaran Kegiatan Kantor Bahasa
Provinsi Banten Tahun 2020
Dalam mencapai tujuan strategis dan sasaran kegiatan yang telah
ditetapkan diperlukan berbagai dukungan, salah satunya yaitu pendanaan yang
cukup. Di bawah ini tabel alokasi dan realisasi per sasaran kegiatan Kantor
Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020.
43
Tabel 32. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Sasaran Kegiatan
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Anggaran Realisasi %
1.
Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
1.1 Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia
173.478.000 173.365.250 99,94
2.
Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
2.1
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian
248.548.000 248.500.588 99,98
3.
Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
3.1 Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina
499.070.000 498.563.826 99,90
4. Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina
4.1
Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra
679.462.000 673.541.416 99,13
5.
Terlindunginya Bahasa dan Sastra daerah yang kritis dan terancam
5.1
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Bahasa Daerah Kirtis dan Terancam Punah
28.580.000 28.554.000 99,91
5.2
Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Perlindungan Sastra Daerah Kirtis dan Terancam Punah
30.020.000 29.988.928 99,90
5.3 Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan
77.040.000 77.010.000 99,96
44
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Anggaran Realisasi %
6.
Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
6.1 Predikat SAKIP Satker minimal BB
75.386.000 37.940.000 50,33
6.2
Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 91
1.668.329.000 1.647.548.056 98,75
Grafik 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Sasaran Kegiatan Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Dari data di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sasaran Kegiatan “Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia”
-
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
1.800.000.000
JumlahKosakataBahasa
Indonesia
JumlahRekomendasi
KebijakanKebahasaan dan
Kesastraanmelalui
Penelitian
JumlahLembaga
PenggunaanBahasa
IndonesiaTerbina
Jumlah TenagaProfesional dan
Calon TenagaProfesional
TerbinaKemahiran
Berbahasa danBersastra
Jumlah PenuturMuda yang
Terlibat dalamPerlindungan
Bahasa DaerahKirtis danTerancam
Punah
Jumlah PenuturMuda yang
Terlibat dalamPerlindunganSastra Daerah
Kirtis danTerancam
Punah
Jumlah ProdukKesastraan
Terkembangkan
Predikat SAKIPSatker minimal
BB
Nilai KinerjaAnggaran atasPelaksanaan
RKA-K/L Satkerminimal 91
Anggaran Realisasi
45
Tabel 33.
Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Komponen Input yang Mendukung
IKK Anggaran Realisasi %
1.
Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
1.1
Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia
Pengembangan Kosakata Sunda Banten, Melayu Betawi, Jawa Banten, Lampung Cikoneng
133.183.000 133.134.250 99,96
Pengembangan Kamus Ensiklopedia Kuliner Khas Banten
20.148.000 20.128.000 99,90
Integritas Produk Bahasa dan Sastra dengan TIK
20.147.000 20.103.000 99,78
TOTAL 173.478.000 173.365.250 99,94
Gambar 8. Sasaran Kegiatan 1
46
Grafik 12. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia
Anggaran untuk sasaran kegiatan Meningkatnya daya ungkap Bahasa
Indonesia sebesar Rp173.478.000 (Seratus tujuh puluh tiga juta empat
ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah), terealisasi sebesar Rp173.365.250
(Seratus tujuh puluh tiga juta tiga ratus enam puluh lima ribu dua ratus
lima puluh rupiah) sehingga pencapaian kinerja anggaran sebesar 99.94%.
sasaran kegiatan Meningkatnya Kosakata Bahasa Indonesia dengan satu
indikator kinerja, yaitu Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia karena kamus
menjadi kewenangan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Komponen input yang mendukung indikator kinerja Jumlah Kosakata
Bahasa Indonesia yaitu:
1) Pengembangan Kosakata Sunda Banten, Melayu Betawi, Jawa Banten,
Lampung Cikoneng dengan anggaran sebesar Rp133.183.000
(Seratus tiga puluh tiga juta seratus delapan puluh tiga ribu rupiah)
terealisasi sebesar Rp133.134.250 (Seratus tiga puluh tiga juta
seratus tiga puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah), sehingga
pencapain kinerja sebesar 99.96%.
- 50.000.000 100.000.000 150.000.000
Pengembangan Kosakata SundaBanten, Melayu Betawi, Jawa Banten,
Lampung Cikoneng
Pengembangan Kamus EnsiklopediaKuliner Khas Banten
Integritas Produk Bahasa dan Sastradengan TIK
Realisasi Anggaran
47
2) Pengembangan Kamus Ensiklopedia Kuliner Khas Banten dengan
anggaran sebesar Rp20.148.000 (Dua puluh juta seratus empat puluh
delapan ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp20.128.000 (Dua puluh
juta seratus dua puluh delapan ribu rupiah), sehingga pencapain
kinerja sebesar 99.90%.
3) Integritas Produk Bahasa dan Sastra dengan TIK dengan anggaran
sebesar Rp20.147.000 (Dua puluh juta seratus empat puluh tujuh
ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp20.103.000 (Dua puluh juta
seratus tiga ribu rupiah), sehingga pencapain kinerja sebesar
99.78%.
2. Sasaran Kegiatan “Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa
Indonesia”
Tabel 34. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan
Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Komponen Input yang Mendukung
IKK Anggaran Realisasi %
2. Terwujudnya Standar Kemahiran
2.1 Jumlah Rekomendasi Kebijakan
Kajian Vitalitas Bahasa Sunda di Provinsi Banten
17.349.000 17.345.000 99,98
Gambar 9. Sasaran Kegiatan 2
48
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Komponen Input yang Mendukung
IKK Anggaran Realisasi %
Berbahasa Indonesia
Kebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian
Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa
20.184.000 20.174.438 99,95
Kajian Vitalitas Sastra Wayang Betawi Tangerang
20.184.000 20.174.150 99,95
Kajian Kesejarahan Sastra di Provinsi Banten
17.349.000 17.345.000 99,98
Publikasi Jurnal bahasa dan Sastra
91.432.000 91.414.000 99,98
Publikasi Majalah bahasa dan Sastra
82.050.000 82.048.000 99,998
TOTAL 248.548.000 248.500.588 99,98
Grafik 13. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
Anggaran untuk sasaran kegiatan terwujudnya standar kemahiran
berbahasa Indonesia sebesar Rp248.548.000 (Dua ratus empat puluh
delapan juta lima ratus empat puluh delapan ribu rupiah), terealisasi
sebesar Rp248.500.588 (Dua ratus empat puluh delapan juta lima ratus
ribu lima ratus delapan puluh delapan rupiah) sehingga pencapaian kinerja
anggaran sebesar 99.98%. sasaran kegiatan terwujudnya standar
kemahiran berbahasa Indonesia dengan satu indikator kinerja, yaitu
- 20.000.000 40.000.000 60.000.000 80.000.000 100.000.000
Kajian Vitalitas Bahasa Sunda di Provinsi Banten
Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa
Kajian Vitalitas Sastra Wayang Betawi Tangerang
Kajian Kesejarahan Sastra di Provinsi Banten
Publikasi Jurnal bahasa dan Sastra
Publikasi Majalah bahasa dan Sastra
Realisasi Anggaran
49
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui
Penelitian. Komponen input yang mendukung indikator kinerja Jumlah
Rekomendasi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian
yaitu:
1) Kajian Vitalitas Bahasa Sunda di Provinsi Banten dengan anggaran
sebesar Rp17.349.000 (Tujuh belas juta tiga ratus empat puluh
sembilan ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp17.345.000 (Tujuh belas
juta tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah), sehingga pencapaian
kinerja sebesar 99.98%.
2) Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa dengan
anggaran sebesar Rp20.184.000 (Dua puluh juta seratus delapan
puluh empat ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp20.174.438 (Dua
puluh juta seratus tujuh puluh empat ribu empat ratus tiga puluh
delapan rupiah), sehingga pencapaian kinerja sebesar 99.95%.
3) Kajian Vitalitas Sastra Wayang Betawi Tangerang dengan anggaran
sebesar Rp20.184.000 (Dua puluh juta seratus delapan puluh empat
ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp20.174.150 (Dua puluh juta
seratus tujuh puluh empat ribu seratus lima puluh rupiah), sehingga
pencapaian kinerja sebesar 99.95%.
4) Kajian Kesejarahan Sastra di Provinsi Banten dengan anggaran
sebesar Rp17.349.000 (Tujuh belas juta tiga ratus empat puluh
sembilan ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp17.345.000 (Tujuh belas
juta tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah), sehingga pencapaian
kinerja sebesar 99.98%.
5) Publikasi Jurnal bahasa dan Sastra dengan anggaran sebesar
Rp91.432.000 (Sembilan puluh satu juta empat ratus tiga puluh dua
ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp91.414.000 (Sembilan puluh satu
juta empat ratus empat belas ribu rupiah), sehingga pencapaian
kinerja sebesar 99.98%.
50
6) Publikasi Majalah Bahasa dan Sastra dengan anggaran sebesar
Rp82.050.000 (Delapan puluh dua juta lima puluh ribu rupiah)
terealisasi sebesar Rp82.048.000 (Delapan puluh dua juta empat
puluh delapan ribu rupiah), sehingga pencapaian kinerja sebesar
99.998%.
3. Sasaran Kegiatan “Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di
ruang Publik”
Gambar 10. Sasaran Kegiatan 3
51
Tabel 35. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan
Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di ruang Publik Kantor Bahasa Provinsi Banten Tahun 2020
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Komponen Input yang Mendukung
IKK Anggaran Realisasi %
3.
Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
3.1
Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Pada Lembaga Pendidikan Negeri
70.930.000 70.908.550 99,97
Pendampingan Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik pada Lembaga Pendidikan Negeri
74.174.000 74.129.092 99,94
Penghargaan Wajah Bahasa Bagi Lembaga Pendidikan Negeri
23.286.000 23.265.000 99,91
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Pada Lembaga Pendidikan Swasta
71.476.000 71.453.800 99,97
Pendampingan Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik pada Lembaga Pendidikan Swasta
74.258.000 74.219.092 99,95
Penghargaan Wajah Bahasa Bagi Lembaga Pendidikan Swasta
23.286.000 23.265.000 99,91
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan
74.632.000 74.552.292 99,89
52
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Komponen Input yang Mendukung
IKK Anggaran Realisasi %
Bahasa pada Media Massa di daerah
FGD (Diskusi terpumpun) Penggunaan Bahasa di Media Massa
57.028.000 56.771.000 99,55
Penghargaan Media Massa (Cetak, Daring, Elektronik)
30.000.000 30.000.000 100
TOTAL 499.070.000 498.563.826 99,90
Grafik 14. Alokasi dan Realisasi Sasaran Kegiatan Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di ruang Publik
Anggaran untuk sasaran kegiatan Terwujudnya Penggunaan Bahasa
Indonesia di ruang Publik sebesar Rp499.070.000 (Empat ratus sembilan
- 20.000.000 40.000.000 60.000.000 80.000.000
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan BahasaPada Lembaga Pendidikan Negeri
Pendampingan Penggunaan Bahasa Indonesia diRuang Publik pada Lembaga Pendidikan Negeri
Penghargaan Wajah Bahasa Bagi LembagaPendidikan Negeri
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan BahasaPada Lembaga Pendidikan Swasta
Pendampingan Penggunaan Bahasa Indonesia diRuang Publik pada Lembaga Pendidikan Swasta
Penghargaan Wajah Bahasa Bagi LembagaPendidikan Swasta
Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasapada Media Massa di daerah
FGD (Diskusi terpumpun) Penggunaan Bahasa diMedia Massa
Penghargaan Media Massa (Cetak, Daring, Elektronik)
Realisasi Anggaran
53
puluh sembilan juta tujuh puluh ribu rupiah), terealisasi sebesar
Rp498.563.826 (Empat ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus enam
puluh tiga ribu delapan ratus dua puluh enam rupiah) sehingga pencapaian
kinerja anggaran sebesar 99.90%. sasaran kegiatan Terwujudnya
Penggunaan Bahasa Indonesia di ruang Publik dengan satu indikator
kinerja, yaitu Jumlah lembaga pengguna Bahasa Indonesia terbina.
Komponen input yang mendukung indikator kinerja Jumlah lembaga
pengguna Bahasa Indonesia terbina yaitu:
1) Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Pada Lembaga
Pendidikan Negeri dengan anggaran sebesar Rp70.930.000 (Tujuh
puluh juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah) terealisasi sebesar
Rp70.908.550 (Tujuh puluh juta sembilan ratus delapan ribu lima
ratus lima puluh rupiah), sehingga pencapaian kinerja sebesar
99.97%.
2) Aksi Perubahan Pengutamaan Bahasa Negara dengan komponen
kegiatan, Pendampingan Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang
Publik pada Lembaga Pendidikan Negeri dengan anggaran sebesar
Rp74.174.000 (Tujuh puluh empat juta seratus tujuh puluh empat
ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp74.129.092 (Tujuh puluh juta
seratus dua puluh sembilan ribu sembilan puluh dua rupiah),
sehingga pencapaian kinerja sebesar 99.94%.
3) Penghargaan Wajah Bahasa Bagi Lembaga Pendidikan Negeri dengan
anggaran sebesar Rp23.286.000 (Dua puluh tiga juta dua ratus
delapan puluh enam ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp23.265.000
(Dua puluh tiga juta dua ratus enam puluh lima ribu rupiah), sehingga
pencapaian kinerja sebesar 99.91%.
4) Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Pada Lembaga
Pendidikan Swasta dengan anggaran sebesar Rp71.476.000 (Tujuh
puluh satu juta empat ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) terealisasi
54
sebesar Rp71.453.800 (Tujuh puluh satu juta empat ratus lima puluh
tiga ribu delapan ratus rupiah), sehingga pencapaian kinerja sebesar
99.97%.
5) Aksi Perubahan Pengutamaan Bahasa Negara dengan komponen
kegiatan, Pendampingan Penggunaan Bahasa Indones
Top Related