KAJIAN TENTANG KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MEMILIKI
AKTA KELAHIRAN
(Studi Kasus di Desa Wiroragen Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2017)
Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Diajukan Oleh:
IIN ISNA NUR HAKIKI
A220130045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
1
KAJIAN TENTANG KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MEMILIKI
AKTA KELAHIRAN (Studi Kasus di Desa Wiroragen
Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesadaran masyarakat untuk
kepemilikan akta kelahiran di Desa Wiroragen Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo
meliputi kesadaran masyarakat, kendala yang dihadapi dan solusi yang diberikan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan strategi studi kasus. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji
keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Analisis
datanya menggunakan teknik analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data,
penyajian dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pembuatan akta kelahiran pemohon
diwajibkan untuk memiliki surat pengantar dari dokter,bidan ataupun penolong kelahiran
kemudian pemohon melengkapi persyaratan seperti kartu keluarga,kartu tanda penduduk
orangtua,buku nikah. Kemudian pemohon meminta surat pengantar dari kepala desa
setempat yang dilanjutkan ke kantor kelurahan untuk mengisi formulir dan dilanjutkan ke
kecamatan untuk menyerahkan formulir yang akan diteruskan ke dinas pencatatan sipil
untuk diterbitkan akta kelahirannya. Meskipun prosedur pembuatan akta kelahiran
cenderung mudah, masih banyak warga masyarakat yang masih menunda-nunda untuk
mengurus akta kelahiran anak yang baru lahir ataupun akta kelahiran yang sudah hilang.
Kendala yang dihadapi ketika pembuatan akta kelahiran sangatlah beragam seperti faktor
jarak yang ditempuh serta kurangnya informasi mengenai prosedur pembuatan akta
kelahiran.
Solusi yang dilakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan ataupun sosialisasi
mengenai pembuatan serta kepemilikan akta kelahiran di masyarakat,dengan adanya
sosialisasi maka warga masyarakat akan mendapatkan informasi dan sadar bahwa setiap
individu penting untuk memiliki akta kelahiran, solusi selanjutnya adalah pihak kelurahan
setempat memberikan jasa bantuan untuk warganya yang kesulitan untuk mengurus
pembuatan akta kelahiran yang dikarenakan jarak tempuh serta usia.
Kata kunci: kesadaran, masyarakat, akta kelahiran
ABSTRACT
His study aims to describe public awareness for the ownership of birth
certificate in Wiroragen Village, Kartasura District, Sukoharjo District, including
public awareness, obstacles faced and solutions. This research uses qualitative
research, with case study strategy. Technique of data collection is done by
observation, interview and documentation. Test the validity of data with triangulation
of data sources and data collection techniques. Data analysis uses interactive
analysis techniques through data collection, data reduction, presentation and
conclusion.
2
The results showed that for the birth certificate the applicant is required to
have a letter of introduction from the doctor, midwife or birth attendant then the
applicant completes the requirements such as family card, parent's identity card,
marriage book. Then the applicant requests a letter of introduction from the local
village head who proceeds to the district office to fill out the form and proceed to the
sub-district to submit the form which will be forwarded to the civil registry to be
issued his birth certificate. Although birth registration procedures tend to be easy,
many people are still procrastinating to take birth certificates for newborns or birth
certificates that have been lost. Constraints encountered when making birth
certificates are very diverse as distance factors and lack of information about birth
certificate procedures.
The solution is by conducting counseling or socialization about the making
and ownership of birth certificate in the community, with the socialization of the
citizens will get information and aware that every individual is important to have
birth certificate, the next solution is the local village to provide assistance services
for its citizens difficulty in arranging birth certificate due to distance and age.
Keywords: awareness, community, birth certificate
1. PENDAHULUAN
Pada hakikatnya seorang anak dilahirkan sebagai akibat dari hubungan antara
seorang laki-laki dan perempuan, yang hubungannya dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: hubungan hukum dan hubungan biologis. Hubungan Hukum artinya antara si
laki-laki dan perempuan terkait dalam suatu perkawinan, dan timbul secara jelas
didalamnya hak dan kewajiban sebagai suami dan istri. Sedangkan hubungan biologis
artinya antara si laki-laki dan perempuan melakukan hubungan seksual, sehingga
menimbulkan proses pembuahan yang kemudian menghasilkan seorang anak.
Peristiwa kelahiran merupakan peristiwa hukum yang memerlukan adanya suatu
pengaturan yang tegas, jelas dan tertulis sehingga terciptanya kepastian hukum dalam
masyarakat. Oleh karena itu peristiwa kelahiran perlu mempunyai bukti yang otentik,
karena untuk membuktikan identitas seseorang yang pasti dan sah adalah dapat dilihat
dari akta kelahiran yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang berwenang
mengeluarkan akta tersebut.
Pencatatan kelahiran merupakan hal yang sangat penting bagi orang yang
bersangkutan maupun bagi negara, karena dengan adanya pencatatan kelahiran yang
teratur maka dapat diketahui persentase pertambahan penduduk setiap tahunnya, hal
3
ini akan membantu pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaan yang berhubungan
dengan masalah kependudukan. Penduduk di satu pihak merupakan modal dasar
pembangunan, di lain pihak penduduk juga penentu sasaran pembangunan. Dengan
kata lain penduduk sebagai pelaku utama dalam pembangunan. Namun apabila
pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali dan tanpa dibarengi dengan
perkembangan teknologi dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik,
maka yang terjadi bukan perkembangan negara yang maju, justru akan menimbulkan
masalah lain seperti kemiskinan dan tingkat kriminalitas yang meningkat.
Terdapat tiga alasan mengapa pencatatan kelahiran itu penting, yaitu pencatatan
kelahiran adalah pengakuan formal mengenai keberadaan seorang anak, secara
individual terhadap negara dalam hukum. Pencatatan kelahiran adalah elemen penting
dari perencanaan nasional. Untuk anak-anak, memberikan dasar demografis agar
strategi yang efektif dapat dibentuk. Pencatatan kelahiran adalah cara untuk
mengamankan hak anak lain, misalnya identifikasi anak sesudah berperang, anak
ditelantarkan atau diculik, agar anak dapat mengetahui orang tuanya (khususnya jika
lahir diluar nikah), sehingga mereka mendapat akses pada sarana atau prasarana
dalam perlindungan negara dalam batas usia hukum (misalnya: pekerjaan, dan dalam
sistem peradilan anak) serta mengurangi atau kemungkinan penjualan bayi atau
pembunuhan bayi.
Adapun fungsi Akta Kelahiran dalam kehidupan sehari-hari sebagai kebutuhan
dasar si anak, antara lain untuk mendaftar sekolah, mulai dari Sekolah Dasar (SD)
hingga perguruan tinggi, untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), untuk
melamar pekerjaan, untuk urusan-urusan terkait pemilikan tanah, untuk pencatatan
perkawinan, dan urusan lain yang memerlukan Akta Kelahiran sebagai salah satu
persyaratannya.
Kenyataan yang ada sekarang, banyak anak di luar perkawinan yang tidak
dicatatkan kelahirannya, dalam arti tidak mempunyai akta kelahiran, hal itu nantinya
akan menyulitkan anak tersebut dikemudian hari, padahal setiap anak yang lahir
kedunia ini berhak untuk medapatkan hak-haknya. Kesulitan dilakukannya pencatatan
Akta Kelahiran bagi anak luar kawin, salah satunya karena tidak ada bukti otentik
4
pengakuan terhadap anak tersebut seperti Surat Nikah kedua orang tuanya. Hal inilah
yang menjadikan orang tua enggan melakukan pendaftaran kelahiran dan membuat
Akta Kelahiran untuk anaknya. Berdasarkan Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang menyebutkan bahwa
“Identitas diri setiap anak harus diberikan sejak kelahirannya” kemudian pasal 27
Ayat (2) menambahkan “Identitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan
dalam Akta Kelahiran”. Hal tersebut jelas menyebutkan bahwa setiap anak, baik anak
sah maupun anak luar kawin berhak memperoleh Akta Kelahiran.
2. METODE PENELITIAN
Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah Desa Wiroragen Kecamatan Kartasura
Kabupaten Sukoharjo. Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini dimulai dari persiapan
sampai dengan penulisan laporan penelitan. Secara keseluruhan semua kegiatan dilakukan
selama kurang lebih 4 bulan, yaitu sejak Juni 2017 sampai September 2017. Metode
penelitian berfungsi memandu peneliti mengenai urutan sebagaimana suatu penelitian
dilakukan (Nazir, 2013:33). Penelitian adalah penyelidikan yang cermat, hati-hati dan kritis
dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip guna menetapkan suatu keilmuan. Atau studi
secara cermat, hati-hati, kritis dan sempurna terhadap suatu permasalahan dengan metode
ilmiah untuk menghasilkan sesuatu yang ilmiah (Subadi, 2005: 1).
Data kualitatif merupakan data yang menunjukan kualitas atau mutu dari suatu yang
berupa keadaan, proses, dan kejadian yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan (Nawawi
dan Martini, 1992: 49). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena data
penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan, perilaku dari orang-orang yang diamati,
juga data tertulis dari dokumen. Kasus dalam penelitian ini adalah kesadaran masyarakat
untuk memiliki akta kelahiran, berikut kendala kesadaran masyarakat untuk memiliki akta
kelahiran di Desa Wiroragen Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo dan solusi dari
kendala kesadaran masyarakat untuk memiliki akta kelahiran di Desa Wiroragen
Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data meliputi observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu teknik analisis data model interaktif. Proses analisis data dimulai dengan
5
mengumpulkan data dilokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara,
dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang
tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan
data berikutnya (Miles dan Huberman (1992:15-19).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Akta adalah suatu bukti tentang peristiwa penting yang dialami seseorang yang
telah dicatat atau didaftarkan serta dibukukan. Surat yang diperbuat demikian oleh
atau dihadapan pegawai yang berwenang untuk membuatnya menjadi bukti yang
cukup bagi kedua belah pihak dan ahli warisnya maupun berkaitan dengan pihak
lainnya sebagai hubungan hukum, tentang segala hal yang disebut didalam surat itu
sebagai pemberitahuan hubungan langsung dengan perihal pada akta itu. (UU No. 84
Tahun 1941 pasal 165)
Akta kelahiran adalah dokumen pengakuan resmi orang tua kepada anaknya dan
negara. Akta kelahiran dicatat dan disimpan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil. Akta kelahiran juga mempunyai arti penting bagi diri seorang anak tentang
kepastian hukum si anak itu sendiri. Sebagai salah satu sistem pencatatan yang ada
pada sebuah negara, pencatatan kelahiran bersifat universal pada dasarnya merupakan
pengakuan negara atas status keperdataan seseorang. Dalam pengertian yang lebih
konkrit, pencatatan kelahiran" memberikan pengakuan hukum dari negara terhadap
identitas, silsilah dan kewarganegaraan seseorang, yang diwujudkan melalui
dokumen pencatatan kelahiran, yaitu akta kelahiran. Kelahiran merupakan kehadiran
anggota keluarga baru yang harus segera dilaporkan. Kepemilikan akta kelahiran
merupakan wujud pemenuhan kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap
anak (Undang-Undang No. 1 Tahun 1974).
Meskipun akta kelahiran merupakan dokumen yang sangat penting, namun
masih banyak masyarakat yang enggan mengurusnya secara cepat. Mereka sering
menunda pengurusannya karena malas. bahkan masih ada yang tidak mau
mengurusnya sama sekali. Padahal idealnya, pembuatan akta kelahiran dilakukan
dalam waktu 60 hari sejak persalinan. Dengan demikian setiap kelahiran dilaporkan
6
dengan cepat, sehingga mendukung upaya pencatatan kependudukan secara akurat,
sebagaimana diamanahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006.
Kendala yang dialamin masyarakat untuk memiliki akta kelahiran adalah sangat
beragam seperti faktor jarak, faktor tetangga, kurangnya waktu,faktor usia yang
menyulitkan untuk membuat akta kelahiran. Kendala lainnya yaitu kurangnya
Informasi Mengenai Prosedur Pembuatan Akta Kelahiran, Informasi mengenai
prosedur pembuatan akta kelahiran telah di infokan dari ketua RT yang disampaikan
kepada masyarakat desa wiroragen, informasi ini bertujuan agar masyarakat lebih
paham megenai prosedur-prosedur untuk pembuatan akta kelahiran,masyarakat yang
sudah paham mengenai prosedur ini tentunya akan sangat mudah untuk membuat akta
kelahiran, tetapi sebaliknya jika masyarakat belum paham mengenai prosedur
pembuatan akta kelahiran ini maka masyarakat itu sendiri akan merasa kesulitan saat
melakukan prosedur pembuatan akta kelahiran. Ada beberapa masyarakat di Desa
Wiroragen Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mengalami
beberapa kesulitan atau kendala dalam mendapatkan informasi mengeni prosedur
pembuatan akta kelahiran.
Solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah pihak pemerintahan
melakukan survei-survei kerumah warga yang dilakukan oleh pihak kelurahan atau
pihak desa, dengan cara seperti ini sebagian warga merasa bahwa tidak ada perbedaan
antara warga satu dengan yang lainnya, dan dengan cara seperti ini diharapkan
seluruh masyarakat Desa Wiroragen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
informasi mengenai prosedur pembuatan akta kelahiran. Solusi yang lain yaitu
melakukan pembagian brosur yang berisikan pemberitahuan mengenai prosedur-
prosedur pembuatan akta kelahiran yang disampaikan oleh pihak kelurahan atau
pihak desa setempat.
4. PENUTUP
Akta kelahiran adalah dokumen pengakuan resmi orang tua kepada anaknya
dan negara. Akta kelahiran dicatat dan disimpan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil. Kendala yang dialamin masyarakat untuk memiliki akta kelahiran
7
adalah sangat beragam seperti faktor jarak, faktor tetangga, kurangnya waktu,faktor
usia yang menyulitkan untuk membuat akta kelahiran. Kendala lainnya yaitu kurangnya
Informasi Mengenai Prosedur Pembuatan Akta Kelahiran, Informasi mengenai
prosedur pembuatan akta kelahiran telah di infokan dari ketua RT yang disampaikan
kepada masyarakat desa wiroragen, informasi ini bertujuan agar masyarakat lebih
paham megenai prosedur-prosedur untuk pembuatan akta kelahiran,masyarakat yang
sudah paham mengenai prosedur ini tentunya akan sangat mudah untuk membuat akta
kelahiran, tetapi sebaliknya jika masyarakat belum paham mengenai prosedur
pembuatan akta kelahiran ini maka masyarakat itu sendiri akan merasa kesulitan saat
melakukan prosedur pembuatan akta kelahiran.
Solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah pihak pemerintahan
melakukan survei-survei kerumah warga yang dilakukan oleh pihak kelurahan atau
pihak desa, dengan cara seperti ini sebagian warga merasa bahwa tidak ada perbedaan
antara warga satu dengan yang lainnya, dan dengan cara seperti ini diharapkan
seluruh masyarakat Desa Wiroragen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
informasi mengenai prosedur pembuatan akta kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA
Erni, Daly. 1999. Kajian Implementasi Peraturan Perundang-Undangan dalam Hal
Pembuatan Akta Kelahiran. Depok: Laporan Penelitian
Miles, Mathew B dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:
UI Press.
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nazir, Mohammad. 2013. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
RI. 1941. UU No. 84 Tahun 1941 Tentang Akta Kelahiran.
RI. 1974. UU No. 01 Tahun 1974 Tentang Pencatatan Kelahiran.
RI. 2002. UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
RI. 2006. UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Soetrisno.
1995. Menuju Masyarakat Partisipasi. Yogyakarta: Kanisius
Subadi, Tjipto. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: FKIP-UMS.
Top Related