1
PEMBINAAN TERSTRUKTUR GUNA MENINGKATKAN
KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN BAGI GURU
KELAS DI GUGUS PANTAI POPOH UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN
MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO
Oleh:
Dwi Atmini
NIP. 19600517 197911 2 007
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan langkah-langkah
pelaksanaan pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik metode
kelompok guna meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik
penilaian; dan 2) meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik
penilaian bagi guru kelas di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo melalui pembinaan
terstruktur dalam supervisi akademik.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan. Penelitian dilakukan di
Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 selama
3 (tiga) bulan. Subjek penelitian adalah guru kelas IV, V, dan VI di
Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 16 orang guru. Prosedur penelitian
dalam penelitian tindakan ini pada intinya mengacu pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; 3)
observasi; dan 4) refleksi hasil tindakan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Pelaksanaan pembinaan
terstruktur dalam supervisi akademik metode kelompok guna
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian
dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus tindakan. Langkah pelaksanaannya
adalah: a) Model / teknik pembinaan ada perubahan, yakni menggunakan
teknik Do Talk Record; b) Pada tindakan Siklus II, pengawas meminta
guru mencobakan kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui
tingkat kemudahan penggunaannya pada materi seperti yang telah
dicobakan pada tindakan Siklus I; dan 2) Pembinaan terstruktur dalam
supervisi akademik metode kelompok dapat meningkatkan kompetensi
guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas di Gugus Pantai
Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil penilaian
dan banyaknya guru dengan kompetensi kategori amat baik (A) dan baik
(B) pada setiap siklus tindakan yang dlakukan.
Kata Kunci: Kemampuan menyusun rubrik penilaian pembelajaran, supervisi
akademik metode kelompok, pembinaan terstruktur
2
PENDAHULUAN
Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal asses-
ment) terhadap proses dan hasil peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, da-
lam hal ini guru kelas atas nama satuan pendidikan. Penilaian kelas untuk menilai
kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran (BSNP, 2006: 1).
Penilaian yang dilakukan guru perlu memperhatikan beberapa prinsip-
prinsip. Di antara prinsip-prinsip penilaian tersebut antara lain validitas, reliabi-
litas, menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, dan mendidik. Berpijak dari
prinsip-prinsip penilaian di atas, maka penilaian kelas harus obyektif. Penilaian
yang dilakukan guru harus adil bagi semua peserta didik, te-rencana, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. Oleh karena itu guru perlu
menyusun rubrik penilaian.
Penyusunan rubrik penilaian merupakan kegiatan untuk memperjelas
deskripsi kriteria-kriteria yang akan dinilai. Melalui jabaran deskripsi kriteria
yang jelas tersebut, maka guru makin cermat dalam memberikan penilaian dan
peserta didik lebih teliti dalam memenuhi kriteria pencapaian kompetensi
dasarnya.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum
memahami tentang pentingnya rubrik penilaian maupun penyusunan rubrik
penilaian itu sendiri. Apalagi pada pembelajaran-pembelajaran yang penilaiannya
lebih mementingkan pada kriteria pencapaian tertentu. Sebagai contoh misalnya,
untuk mengukur keterampilan membaca siswa satu-satunya langkah yang diambil
oleh guru ialah dengan mengadakan penilaian. Dengan melakukan penilaian, guru
dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan penguasaan siswa terhadap
materi yang telah disampaikan.
Seringkali dalam proses belajar mengajar aspek evaluasi hasil belajar
diabaikan (Uno, 2008:92). Hal ini dikarenakan guru terlalu memfokuskan apa
yang akan diajarkan kepada siswanya. Akibatnya proses belajar mengajar berjalan
dengan baik dan rapi tetapi alat-alat penilaian yang digunakan tidak lagi melihat
sasaran yang akan dinilai.
Dalam praktik di sekolah, seringkali guru membuat instrumen tanpa
mengikuti aturan-aturan tertentu (Arifin, 2009:68). Ada guru yang menyusun soal
ulangan langsung mengambil dari buku sumber. Dengan demikian, soal tersebut
belum tentu sesuai indikator apa yang akan diukur. Sementara itu, soal yang baik
adalah soal yang memiliki kualitas baik. Soal dikatakan berkualitas baik apabila
mengukur apa yang hendak diukur dan soal tersebut harus sejajar dengan sasaran
belajar yang ingin dicapai (Uno, 2008:95). Bila dikaitkan dengan hasil wawancara
dengan guru kelas, maka kebiasaan buruk dalam menyusun soal tes adalah
kebiasaan membuat soal secara tergesa-gesa sehingga soal dibuat apa adanya
dengan mencuplik materi dari buku tanpa disadari terdapat pokok-pokok bahasan
3
yang sebenarnya belum diujikan. Dengan demikian, dari materi yang diujikan
masih terdapat materi yang tidak terwakili.
Berdasarkan hasil pemantauan pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan
oleh guru selama ini, 96 % guru di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, melakukan penilaian tanpa
instrumen (rubrik) yang memadai. Guru-guru tersebut melakukan penilaian hanya
memperhatikan aspek penilaian, itupun jarang sekali. Belum ada guru yang
melakukan penilaian pembelajaran menggunakan rubrik penilaian. Oleh karena
itu, sangat dipandang perlu adanya penelitian tentang penyusunan rubrik penilaian
secepat mungkin.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan yang berkaitan dengan penyusunan rubrk penilaian tersebut.
Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Pembinaan Terstruktur
Guna Meningkatkan Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Bagi Guru
Kelas di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan penyusunan materi rubrik penilaian
difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV, V, dan VI Sekolah
Dasar.
Merujuk pada latar belakang permasalahan di atas, maka dapat
dikemukakan identifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Banyak guru yang masih menganggap bahwa rubrik penilaian kurang penting
sehingga sering terabaikan;
2. Dalam praktik di sekolah, seringkali guru membuat instrumen tanpa mengikuti
aturan-aturan tertentu. Akibatnya proses belajar mengajar berjalan dengan baik
dan rapi tetapi alat-alat penilaian yang digunakan tidak lagi melihat sasaran
yang akan dinilai; dan
3. Sebagian besar guru dalam menyusun soal ulangan dilakukan dengan cara
mengambil langsung dari buku sumber, sehingga soal yang disusun belum
tentu sesuai indikator apa yang akan diukur.
Agar pembahasan tidak membias, maka diperlukan adanya pembatasan
masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek dibatasi pada guru kelas IV, V, dan VI SD di Gugus Pantai Popoh
UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
2. Materi rubrik penilaian difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi
siswa kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar.
Tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan terstruktur dalam supervisi
akademik metode kelompok guna meningkatkan kompetensi guru menyusun
rubrik penilaian; dan
4
2. Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi
guru kelas di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo melalui pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik
metode kelompok.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru Kelas
a. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru kelas untuk dapat dimanfaatkan
sebagai tambahan pengetahuan mengenai penyusunan rubrik penilaian.
b. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru kelas untuk meningkatkan
pelaksanaan pembelajaran seoptimal mungkin.
2. Bagi Pengawas Sekolah
a. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi Pengawas Sekolah untuk dijadikan
tambahan informasi guna meningkatkan kompetensi pengawas dalam
mengatasi masalah akademik di sekolah yang menjadi binaannya.
b. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi Pengawas Sekolah untuk dijadikan
tambahan informasi guna mendayagunakan dan memanfaatkan hasil kerja
kreatif pengawas sekolah se-maksimal mungkin.
KAJIAN PUSTAKA
Standar Kompetensi Guru
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
dinyatakan bahwa guru harus memiliki standar kompetensi secara nasional. Di-
antara standar kompetensi tersebut adalah : (1) Kompetensi Pedagogik, (2)
Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, dan (4) Kompetensi Profesional
(Lampiran Permendiknas No.16 Tahun 2007). Kompetensi pedagogik adalah
kompetensi guru dalam perencanaan, pe-ngembangan, pelaksanaan, evaluasi
kegiatan pembelajaran.
Salah satu dari unsur Standar Kompetensi Pedagogik, pada butir ke-8 di-
nyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi menyelenggarakan penilaian
dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar. Penyelenggaraan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar ini dirinci menjadi tujuh butir yang secara garis
besar terdiri dari prinsip-prinsip penilaian, aspek proses dan hasil pembelajaran,
prosedur, instrumen, pengadministrasian, analisis, evaluasi proses dan hasil
belajar.
Rubrik Penilaian
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang
diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa
Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan
5
dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi
masing-masing karakteristik tersebut (Uno, 2008: 70). Berdasarkan pengertian
tersebut, maka rubrik dapat diartikan sebagai kunci penskoran yang
menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna
sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, projek, esai, laporan
penelitian, atau kinerja spesifik.
Dalam Paket Pelatihan 4 dijelaskan bahwa rubrik penilaian adalah kunci
penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang
sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, proyek,
esai, laporan penelitian, atau kinerja spesifik. Tujuan penyusunan rubrik adalah
untuk memberikan umpan balik tentang kemajuan siswa dan memberikan evaluasi
yang rinci mengenai produk akhir ( Depdiknas, 2006 : 57).
Dalam setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi. Setiap
dimensi harus didevinisikan supaya lebih jelas harus diberi contoh atau ilustrasi.
Dimensi-dimensi kinerja inilah yang akan ditentukan mutunya atau diberi
peringkat. Setiap kategori mutu sebaiknya diberi contoh-contoh kinerja agar
mempermudah guru atau pemberi peringkat. Secara singkat scoring rubrik terdiri
dari beberapa elemen, yaitu (BSNP, 2007): 1) Dimensi, yang akan dijadikan dasar
menilai kinerja anak didik; 2) Definisi dan contoh, yang merupakan penjelasan
mengenai setiap dimensi; 3) Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi;
dan 4) Standar untuk setiap katagori kinerja.
Pembinaan Terstruktur
Pembinaan terstruktur merupakan pembinaan kepada guru yang dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Tahapan-tahap-
an pembinaan tersebut akan memudahkan untuk melakukan kegiatan, sekaligus
memiliki dampak yang luas dan memberikan tantangan untuk meningkatkan kom-
petensi profesionalisme guru.
Pembinaan terstruktur menggunakan teknik One Input Many Output dan Do
talk Record adalah pembinaan menggunakan teknik yang diadobsi dari model
pembelajaran kelas rangkap. One Input Many Output maksudnya bahwa dengan
satu masukan akan diperoleh banyak keluaran. Sedangkan Do talk Record mak-
udnya mengerjakan, membicarakan dan merekam. Dalam kegiatan pembinaan ini
teknik One Input Many Output digunakan untuk memancing kompetensi guru de-
ngan memberikan satu masukan, dan diharapkan guru mampu menghasilkan ke-
luaran yang bervariasi. Sedangkan teknik Do Talk Record, guru diajak untuk me-
ngerjakan tugas, mendiskusikan, memperbaiki dalam bentuk produk akhir (
Depdiknas, 2007 : 11-13 dan 35-37).
6
Kerangka Pemikiran
Untuk memecahkan masalah yang telah diuraikan dalam Bab I, maka be-
rikut ini peneliti menguraikan langkah-langkah pemecahannya . Berdasarkan
kenyataan di lapangan 98% lebih penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil
belajar siswa tidak menggunakan rubrik penilaian. Hal ini di-sebabkan guru belum
mengenal, belum pernah menggunakan dan belum mampu menyusun rubrik
penilaian.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka guru perlu dibina, didampingi agar
mampu menyusun rubrik penilaian, se-kaligus mampu menggunakannya.
Pembinaan, pendampingan kepada guru kelas sekolah dasar ini, dilakukan melalui
kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dilakukan secara ter-struktur, terarah
dan berkesinambungan. Agar kegiatan KKG menarik dan menantang perlu
menggunakan teknik yang tepat antara lain : One Input Many Output dan Do Talk
Record yang diadopsi dari Pembinaan Model Pembelajaran Kelas Rangkap (Multi
Grade).
Hasil rubrik penilaian yang dibuat guru dicobakan kemudian digunakan
untuk menilai kinerja dan produk siswa, sehingga guru memperoleh pengalaman
langsung bagaimana penggunaan rubrik di kelasnya. Pemantapan hasil
penyusunan rubik penilaian, dilakukan dalam diskusi ketika pembinaan
berlangsung, dan hasilnya dapat disebarkan kepada guru lainnya. Kerangka
pemikiran tersebut di atas selanjutnya dapat disajikan secara skematis ke dalam
diagram berikut ini.
Gambar 1 Diagram Kerangka Pemikiran
Kondisi
Awal Tindakan
Kondisi
Akhir
Kompetensi guru dalam penyusunan rubrik kurang optimal > 98% penilaian
tidak meng-gunakan rubrik penilaian
Guru diberi pembinaan melalui KKG Pembinaan
Model Pembelajaran Kelas Rangkap (Multi Grade)
Kompetensi guru dalam penyusunan rubrik meningkat Semakin
banyak guru menggunakan rubrik penilaian
7
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran tersebut di atas,
selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Pembinaan
terstruktur dalam supervisi akademik metode kelompok dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas di Gugus
Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan yang dilakukan
secara mandiri. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan siklus berulang yang
terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilakukan empat kegiatan yaitu : perencanaan,
pelaksanaan, observasi / evaluasi dan refleksi.
Model siklus yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart yang di-
kembangkan menjadi 3 siklus seperti dalam bagan berikut ini.
Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan
Laporan dan rekomendasi
Observasi dan evaluasi
Rencana tindakan
Refleksi
Pelaksanaan tindakan
Rencana tindakan ulang
Observasi dan evaluasi
Refleksi
Pelaksanaan tindakan
Rencana tindakan ulang
Siklus II
Observasi dan evaluasi
Refleksi
Pelaksanaan tindakan
Siklus I
Siklus III
8
Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan lokasi dilandasi adanya
alasan bahwa: 1) peneliti merupakan Pengawas di gugus tersebut; dan 2)
kompetensi guru kelas di gugus tersebut dalam penyusunan rubrik penilaian
kurang optimal sehingga perlu pembinaan secara terstruktur.
Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan pada semester 2 tahun pelajaran
2014/2015, yaitu pada bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015. Adapun
kegiatan pembinaan secara rinci disampaikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Pembinaan
No. Kegiatan
Bulan
Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap Persiapan
2 Penyusunan Instrumen
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Penyusunan Draf Laporan
6. Penyusunan Laporan
Subyek penelitian dari penelitian tindakan sekolah ini adalah guru kelas IV,
V, dan VI Sekolah Dasar di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, yang terdiri dari 16 orang guru. Obyek
penelitian adalah kompetensi guru menyusun rubrik penilaian, khususnya mata
pelajaran Bahasa Indonesia bagi kelas IV, V, dan VI di Sekolah Dasar.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini terdiri dari teknik observasi,
dan dokumen. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati. Observasi dilakukan untuk mengamati
pelaksanaan supervisi akademik metode kelompok yang dilakukan oleh
kolaborator sejawat.
Teknik dokumen digunakan untuk memperoleh data berupa kompetensi
guru dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran sebelum dan sesudah
pelaksanaan pembinaan terstruktur melalui supervisi akademik metode kelompok
dilaksanakan.
9
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa lembar
pengamatan untuk menilai kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian
pembelajaran. Penilaian kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian
pembelajaran dilakukan berdasarkan komponen-komponen rubrik penilaian yang
meliputi 3 aspek yang masing-masing aspek terdiri dari 2 indikator. Dengan
demikian penilaian dilakukan terhadap 6 indikator.
Berikut ini indikator pencampaian kompetensi guru dalam menyusun rubrik
penilaian.
Tabel 2
Indikator Penyusunan Rubrik Penilaian
No Aspek Deskripsi aspek/ kriteria
1 Penampilan as-
pek / kriteria
Menampilkan aspek / kriteria yang merupakan indikator pencapaian dari kompetensi dasar
Aspek / kriteria sesuai dengan kompetensi dasar yang dirujuk
2
Rumusan
deskripsi
Rumusan deskripsi aspek / kriteria penilaian lengkap, jelas, mudah dipahami
Mampu memberikan gambaran tingkat pen-capaian indikator dari kompetensi dasar yang
dimaksud.
3 Rentangan bo-
bot skor / nilai
aspek dan ting-
katan aspek
Rentangan nilai pada setiap aspek / kriteria penilaian bobotnya sesuai.
Skor / nilai pada setiap tingkatan aspek / kri-teria penilaian juga tepat sesuai dengan bobot
tiap tingkatan.
Skoring kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran
diberikan dengan rentang antara 1 5 untuk setiap indikator, sehingga skor yang
diperoleh adalah antara 6 30. Nilai akhir yang diperoleh guru selanjutnya
diklasifikaskan ke dalam 4 kategori sebagai berikut:
Tabel 3
Kategorisasi Kmpetensi Guru dalam Penyusunan Rubrik Penilaian Pembelajaran
No. Kategri Kompetensi Rentang Nilai
1. Amat Baik (A) 85.00 100.00
2. Baik (B) 75.00 < 85.00
3. Cukup Baik (C) 60.00 < 75.00
4. Kurang Baik < 60.00
10
Teknik Analisis Data
Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan model alur yang
intinya mengidentifikasi perkembangan dan perkembangan dan perubahan subjek
setelah subjek sampel diberi perlakuan khusus atau dikondisikan pada situasi
tertentu dengan pembelajaran tindakan dalam kurun waktu tertentu dan berulang-
ulang sampai program dinyatakan berhasil. Data yang terkumpul dianalisis
dengan deskripsi kualitatif dan kuantitatif disesuaikan dengan kriteria
keberhasilan.
Indikator Kinerja Penelitian
Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Guru dianggap sudah mempunyai kompetensi dalam penyusunan rubrik
penilaian pembelajaran dengan kategori Baik (B) apabila sudah memperoleh
nilai > 75.00.
2. Tindakan supervisi dianggap berhasil apabila nilai rata-rata kompetensi guru
dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran > 75.00.
3. Tindakan supervisi dianggap berhasil apabila jumlah kepala sekolah dengan
kompetensi kategori baik dan amat baik sudah mencapai > 75.00 dari seluruh
subjek yang ada.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Deskripsi Pra Siklus Tindakan
Deskripsi tahap pra-siklus tindaikan memaparkan kompetensi guru dalam
penyusunan rubrik penilaian pembelajaran sebelum dilakukan kegiatan
pembinaan. Penilaian dilakukan terhadap hasil rubrik penilaian pembelajaran yang
sudah ditugaskan satu minggu sebelum kegiatan penilaian dilakukan.
Berdasarkan hasil penilaian pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai
terendah yang diperoleh guru adalah sebesar 43.33 dan nilai tertinggi diperoleh
sebesar 86.67. Adapun nilai rata-rata diperoleh sebesar 61.88. Berdasarkan
perolehan nilai rata-rata tersebut, maka kemampuan guru kelas di SD Gugus
Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran pada tahap pra siklus tindakan
dapat diklasifikasikan ke dalam kategori cukup baik.
Hasil penilaian tersebut selanjutnya diklasifikasikan ke dalam empat kategri
kompetensi, yaitu amat baik, bak, cukup baik, dan kurang baik. Berdasarkan hasil
klasifikasi, dapat diketahui bahwa jumlah guru dengan kompetensi menyusun
rubrik penilaian pembelajaran kategori amat baik (A) adalah sebanyak 1 orang
guru (6.25%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori baik (B) sebanyak 3
11
orang guru (18.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori cukup baik (C)
sebanyak 4 orang guru (25.00%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori
kurang baik (D) sebanyak 8 orang guru (50.00%).
Data kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran
berdasarkan kategori tersebut dapat disajikan ke dalam tabel berikut ini.
Tabel 4
Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Tahap Pra-siklus Berdasar
Kategori
No. Kategori Jumlah %
1 Amat Baik 1 6.25%
2 Baik 3 18.75%
3 Cukup Baik 4 25.00%
4 Kurang Baik 8 50.00%
Jumlah 16 100.00%
Hasil klasifikasi kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian
pembelajaran pada tabel di atas dapat disajikan ke dalam diagram berikut ini:
Gambar 3 Diagram Data Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian berdasar
Kategori pada tahap Pra-siklus Tindakan
Merujuk pada hasil-hasil identifikasi tahap pra siklus tersebut di atas, dapat
diketahui bahwa kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran
masih kurang optimal. Hal ini diindikasikan dengan banyaknya guru yang sudah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
1
3
4
8
12
mempunyai kompetensi dengan kategori amat bak (A) dan kategori baik (B) baru
mencapai 4 orang guru (25.00%). Atas dasar hal tersebut maka diperlukan
pembinaan guna meningkatkan kompetensi menyusun rubrik penilaian
pembelajaran.
Deskripsi Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil identifikasi tahap pra-siklus, diperlukan suatu upaya
untuk meningkatkan kompetensi guru. Upaya yang dilakukan adalah melalui
pembinaan terstruktur yang dilakukan dalam supervisi akademik. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
1) Pengawas melakukan sosialisasi kepada para guru tentang akan
dilaksanakannya pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik; 2) Pengawas
sekolah berkoordinasi dengan pengurus Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo untuk menetapkan jadwal kegiatan
pembinaan terstruktur; 3) Pengawas mempersiapkan RKA (Rencana
Kepengawasan Akademik); 4) Pengawas mempersiapkan materi pembinaan; dan
5) Pengawas mempersiapkan instrumen pengamatan dan penilaian kompetensi
guru.
Pelaksanaan pembinaan terstruktur guna meningkatkan kompetensi
menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas IV, V, dan VI SD di Gugus Pantai
Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo
dilaksanakan di SD Negeri Joho 01 Mojolaban, Sukoharjo. Kegiatan dilakukan
pada hari Sabtu, tanggal 14 Maret 2015.
Pengamatan pada tindakan Siklus I dilakukan terhadap hasil penyusunan
hasil rubrik penilaian yang telah dibuat guru. Aspek yang diamati adalah aspek
penilaian, deskripsi tingkatan aspek, dan pemberian nilai/ skor pada tiap aspek.
Hasil penilaian penyusunan rubrik penilaian pada tindakan Siklus I yang
dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penilaian, dapat diketahui bahwa kompetensi guru dalam
penyusunan rubrik penilaian mengalami peningkatan dibandingkan kondisi
sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil
penilaian dalam penyusunan rubrik yang dilakukan guru.
Berdasarkan hasil penilaian pada tindakan Siklus I, dapat diketahui bahwa
nilai terendah yang diperoleh guru adalah sebesar 56.67 dan nilai tertinggi
diperoleh sebesar 93.33. Adapun nilai rata-rata diperoleh sebesar 72.92.
Berdasarkan perolehan nilai rata-rata tersebut, maka kemampuan guru kelas di SD
Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran pada tindakan Siklus
I dapat diklasifikasikan ke dalam kategori cukup baik.
Hasil penilaian tersebut selanjutnya diklasifikasikan ke dalam empat kategri
kompetensi, yaitu amat baik, bak, cukup baik, dan kurang baik. Berdasarkan hasil
klasifikasi, dapat diketahui bahwa jumlah guru dengan kompetensi menyusun
rubrik penilaian pembelajaran kategori amat baik (A) adalah sebanyak 3 orang
guru (18.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori baik (B) sebanyak 5
orang guru (31.25%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori cukup baik (C)
13
sebanyak 6 orang guru (37.50%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori
kurang baik (D) sebanyak 2 orang guru (12.50%).
Data kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran
berdasarkan kategori tersebut dapat disajikan ke dalam tabel berikut ini.
Tabel 5
Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Tindakan Siklus I Berdasar
Kategori
No. Kategori Jumlah %
1 Amat Baik 3 18.75%
2 Baik 5 31.25%
3 Cukup Baik 6 37.50%
4 Kurang Baik 2 12.50%
Jumlah 16 100.00%
Hasil klasifikasi kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian
pembelajaran pada tabel di atas dapat disajikan ke dalam diagram berikut ini:
Gambar 4 Diagram Data Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian berdasar
Kategori pada Tindakan Siklus I
Merujuk pada hasil-hasil tersebut di atas, selanjutnya dapat diperoleh
refleksi hasil tindakan sebagai berikut ini:
1. Pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik dapat meningkatkan
kompetensi menyusun rubrik penilaian pembelajaran bagi guru kelas di SD
Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten
0
1
2
3
4
5
6
Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
3
5
6
2
14
Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil
penilaian dan banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan
baik (B) dibandingkan kondisi sebelumnya: a) Nilai rata-rata hasil penilaian
menunjukkan adanya peningkatan, yaitu dari sebesar 61.88 pada tahap pra-
siklus tindakan, menjadi sebesar 72.92 pada tindakan Siklus I; dan b)
Banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan baik (B)
mengalami peningkatan dari sebesar 25.00% pada tahap pra-siklus, meningkat
menjadi 50.00% pada tindakan Siklus I.
2. Hasil analisis terhadap rubrik penilaian yang disusun guru sudahdapat
dipaparkan sebagai berikut: a) Aspek sudah ada, dan sebagian besar sudah
sesuai. Namun penentuan aspek masih ada yang belum tepat; b) Dalam
penulisan deskripsi sudah semakin lengkap, meskipun demikian kalimat
deskripsi yang disusun guru masih ada yang belum mencakup fakta; dan c)
Sebagian besar skor aspek dan tingkatan sudah ada, meskipun demikian skor /
nilai aspek ada yang belum dituliskan.
Deskripsi Tindakan Siklus II
Sesuai dengan hasil refleksi pada tindakan Siklus I, selanjutnya dilakukan
perubahan pembinaan terhadap guru. Adapun perubahan atau perbaikan yang
dilakukan pada tindakan Siklus II antara lain adalah sebagai berikut: a) Pengawas
menyusun Rencana Kepengawasan Akademik (RKA); b) Pengawas
mempersiapkan materi binaan dan instrumen penilaian kompetensi; c) Pada
pembinaan ke 2, format rubrik penilaian tetap mengacu pada format yang ada,
namun fokus pembinaan pada penyusunan kembali deskripsi tiap tingkatan
penilaian dan penentuan nilai / skor pada tiap aspek dan tingkatan aspek penilaian;
d) Model / teknik pembinaan ada perubahan yakni menggunakan teknik Do Talk
Record. Pada pertemuan ini guru dipersilahkan mengerjakan kembali deskripsi
tiap tingkatan, agar gambaran nilai/ skor pada tingkatan indikator makin jelas,
kemudian mendiskusikan, dilanjutkan merevisi berupa hasil rubrik penilaian
secara perorangan; e) Penekanan penyusunan deskripsi aspek/ kriteria pada
cakupan kalimat yang mampu menggambarkan kondisi produk dan proses
pembelajaran yang sedang dilakukan penilaian dengan tepat; f) Mencobakan
kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui tingkat kemudahan
penggunaannya pada materi seperti yang telah dicobakan pada tindakan Siklus I;
dan g) Menyusun kembali strategi pengamatan dan evaluasi yang digunakan
selama kegiatan pembinaan. Strategi pengamatan dan evaluasi menggunakan
observasi bebas dan penilaian terhadap hasil rubrik yang dibuat guru.
Pelaksanaan pembinaan terstruktur tindakan Siklus II guna meningkatkan
kompetensi menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas IV, V, dan VI SD di
Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten
15
Sukoharjo dilaksanakan di SD Negeri Joho 01 Mojolaban, Sukoharjo. Kegiatan
dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 18 April 2015.
Pengamatan pada tindakan Siklus II dilakukan terhadap hasil penyusunan
hasil rubrik penilaian yang telah dibuat guru. Aspek yang diamati adalah aspek
penilaian, deskripsi tingkatan aspek, dan pemberian nilai/ skor pada tiap aspek.
Berdasarkan hasil penilaian pada tindakan Siklus II, dapat diketahui bahwa
nilai terendah yang diperoleh guru adalah sebesar 63.33 dan nilai tertinggi
diperoleh sebesar 96.67. Adapun nilai rata-rata diperoleh sebesar 80.83.
Berdasarkan perolehan nilai rata-rata tersebut, maka kemampuan guru kelas di SD
Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran pada tindakan Siklus
II dapat diklasifikasikan ke dalam kategori baik (B).
Hasil penilaian tersebut selanjutnya diklasifikasikan ke dalam empat kategri
kompetensi, yaitu amat baik, bak, cukup baik, dan kurang baik. Berdasarkan hasil
klasifikasi, dapat diketahui bahwa jumlah guru dengan kompetensi menyusun
rubrik penilaian pembelajaran kategori amat baik (A) adalah sebanyak 6 orang
guru (37.50%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori baik (B) sebanyak 7
orang guru (43.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori cukup baik (C)
sebanyak 3 orang guru (18.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori
kurang baik (D) sudah tidak ada lagi (00.00%).
Data kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran
berdasarkan kategori tersebut dapat disajikan ke dalam tabel berikut ini.
Tabel 6
Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Tindakan Siklus II Berdasar
Kategori
No. Kategori Jumlah %
1 Amat Baik 6 37.50%
2 Baik 7 43.75%
3 Cukup Baik 3 18.75%
4 Kurang Baik 0 0.00%
Jumlah 16 100.00%
Hasil klasifikasi kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian
pembelajaran pada tabel di atas dapat disajikan ke dalam diagram berikut ini:
16
Gambar 5 Diagram Data Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian berdasar
Kategori pada Tindakan Siklus II
Merujuk pada hasil-hasil tersebut di atas, selanjutnya dapat diperoleh
refleksi hasil tindakan sebagai berikut ini:
1. Pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik dapat meningkatkan
kompetensi menyusun rubrik penilaian pembelajaran bagi guru kelas di SD
Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil
penilaian dan banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan
baik (B) dibandingkan kondisi sebelumnya: a) Nilai rata-rata hasil penilaian
menunjukkan adanya peningkatan, yaitu dari sebesar 61.88 pada tahap pra-
siklus tindakan, menjadi sebesar 72.92 pada tindakan Siklus I, kemudian
meningkat menjadi 80.83 pada tindakan Siklus II; dan b) Banyaknya guru
dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan baik (B) mengalami
peningkatan dari sebesar 25.00% pada tahap pra-siklus, meningkat menjadi
50.00% pada tindakan Siklus I; kemudian meningkat menjadi 81.25% pada
tindakan Siklus II.
2. Hasil analisis terhadap rubrik penilaian yang disusun guru sudahdapat
dipaparkan sebagai berikut: a) Aspek sudah ada, dan sudah sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator; b) Deskripsi sudah semakin lengkap, jelas, dan
mudah digunakan; dan c) Skor aspek dan tingkatan sudah dituliskan, seimbang
dan sesuai dengan bobot aspek dan tingkatan.
0
1
2
3
4
5
6
7
Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
6
7
3
0
17
Pembahasan
Berdasarkan observasi dan evaluasi awal yang mendahului diadakannya
penelitian tindakan sekolah ini, ditemukan bahwa di sekolah dasar pada umum-
nya guru belum mengenal rubrik penilaian, apa lagi mampu membuatnya.
Penilaian yang dilakukan sangat sederhana, bersifat holistik, dan kurang dapat
dipertanggungjawabkan.
Setelah dilakukan pendampingan dan bimbingan melalui kegiatan
terstruktur dalam KKG, guru memperoleh pengalaman baru dalam menyusun
rubrik penilaian dan menggunakannya dalam pembelajaran di kelas. Pengalaman
baru bagi guru tersebut antara lain mengenal aspek / kriteria penilaian dari
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam bentuk penilaian unjuk
kerja, dan penilaian produk. Kompetensi dasar yang ditulis rubriknya ini sering
diabaikan penilaiannya karena guru belum memahami teknik penilaiannya.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa melalui pembinaan
pengembangan rubrik penilaian, guru makin memahami tingkatan kriteria
penilaian dari penyusunan indikator pencapaian suatu kompetensi dasar peserta
didik yang diajarnya. Dengan demikian guru makin tahu arah dan jabaran kriteria
pencapaian kompetensi dasar yang diharapkan.
Pelaksanaan tindakan dalam pembinaan guru menyusun rubrik penilaian ada
yang cepat dan lambat. Kegiatan guru dalam siklus I yang menggunakan teknik
One Input Many Output memiliki keunggulan yakni guru dengan cepat
menyampaikan model rubrik penilaian yang pernah dipahami. Namun hasilnya
kebanyakan masih belum mengacu pada ketentuan model penilaian kelas yang
sekarang dikembangkan. Aspek / kriteria penilaian hanya bersumber dari apa yang
diketahui oleh guru, belum mengacu pada panduan yang lebih baik / baku.
Kelambatan guru dalam menyusun rubrik penilaian terdapat pada menyusun
deskripsi tiap tingkatan. Meskipun telah diberi kata kunci untuk pencapaian
kriteria maksimal, namun guru masih kesulitan mendeskripsikan tingkatan di
bawahnya. Akibatnya deskripsi tingkatan kriteria penilaian harus diubah dengan
menggunakan teknik Do Talk Record pada siklus I. Setelah dilakukan pembinaan
pada Siklus II dan III yang menggunakan Teknik Do Talk Record (mengerjakan-
membicarakan dan merekam) nampak perubahan yang signifikan dalam
penyusunan rubrik penilaian pembelajaran di sekolah dasar ini.
Ditinjau dari segi guru, pelaksanaan penelitian tindakan yang berfokus pada
Pembinaan Akademik guru, mendukung tercapainya kompetensi guru dalam
menyusun rubrik penilaian. Hal ini nampak pada siklus I yang menggunakan
Teknik One Input Many Output. Pada siklus I ini, guru diberi kesempatan untuk
menyusun berbagai rubrik penilaian dengan diberi masukan berupa format rubrik
penilaian. Setiap guru bebas menentukan model aspek penilaian yang diinginkan,
yang diketahui, beserta seluruh skor tingkatan penilaian. Hasilnya kemudian
18
didiskusikan, dianalisis bersama, dikaji kelebihan dan kekurangan. Kekurangan
hasil guru diperbaiki oleh guru lain yang setingkat, kemudian dicatat dan guru
yang bersangkutan memperbaikinya secara mandiri. Pengalaman bimbingan
terstruktur ini diharapkan senantiasa dapat dilaksanakan di sekolahnya masing-
masing melalui KKG di gugusnya.
Salah satu kekurangan yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak:
(1) guru belum merasakan bahwa kegiatan KKG merupakan kebutuhan untuk
menyusun kompetensinya; (2) kemampuan guru dalam berinisiatif masih sangat
rendah, yang berakibat kualitas pembelajaran di sekolahnya juga cenderung
lemah; (3) sikap proaktif guru untuk senantiasa belajar, meningkatkan
kemampuan profesionalnya perlu senantiasa mendapatkan perhatian dari berbagai
pihak yang terkait, agar penjaminan mutu pendidikan makin optimal.
SIMPULAN
Pelaksanaan pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik metode
kelompok guna meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian
dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus tindakan. Adapun langkah pelaksanaannya
dapat dipaparkan sebagai berikut ini: a) Model / teknik pembinaan ada perubahan,
yakni menggunakan teknik Do Talk Record. Pada pertemuan ini guru
dipersilahkan mengerjakan kembali deskripsi tiap tingkatan, agar gambaran nilai/
skor pada tingkatan indikator makin jelas, kemudian mendiskusikan, dilanjutkan
merevisi berupa hasil rubrik penilaian secara perorangan. Penekanan penyusunan
deskripsi aspek/ kriteria pada cakupan kalimat yang mampu menggambarkan
kondisi produk dan proses pembelajaran yang sedang dilakukan penilaian dengan
tepat; dan b) Pada tindakan Siklus II, pengawas meminta guru mencobakan
kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui tingkat kemudahan
penggunaannya pada materi seperti yang telah dicobakan pada tindakan Siklus I.
Pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik metode kelompok dapat
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas
di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil
penilaian dan banyaknya guru dengan kompetensi kategori amat baik (A) dan baik
(B) pada setiap siklus tindakan yang dlakukan.
Nilai rata-rata hasil penilaian menunjukkan adanya peningkatan, yaitu dari
sebesar 61.88 pada tahap pra-siklus tindakan, menjadi sebesar 72.92 pada
tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 80.83 pada tindakan Siklus II.
Banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan baik (B)
mengalami peningkatan dari sebesar 25.00% pada tahap pra-siklus, meningkat
menjadi 50.00% pada tindakan Siklus I; kemudian meningkat menjadi 81.25%
pada tindakan Siklus II.
19
DAFTAR PUSTAKA
BSNP . 2006. Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.
BSNP . 2007. Model Penilaian Kelas SD /MI / SDLB. Jakarta. Depdiknas
Depdiknas. 2005. Paket Pelatihan 1 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui
Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat dan Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas.2005. Paket Pelatihan 1 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Penun-
jang Untuk Fasilitator. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas . 2007. Paket Pelatihan 2 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Pe-
nunjang untuk Fasilitator. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. 2006. Paket Pelatihan 4 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui
Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat dan Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta :
Depdiknas
Dirjen PMTPTK . 2008. Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action R-
search ) Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah. Jakarta :
Depdiknas
Penulis:
Dwi Atmini, S. Pd.
NIP. 19600517 197911 2 007
Penulis adalah Pengawas di Gugus SD Pantai Popoh
UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo
Top Related