PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30
DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKAN
Oleh
Suwardi, SE, M.Si, Akt
I. Gambaran Umum
Benarkah akuntansi leasing itu mudah? Pertanyaan yang sulit untuk dijawab, mengatakan mudah jika seseorang telah memahami akuntansi leasing seperti yang tercantum dalam PSAK 30. Untuk memahami tetang akuntansi leasing maka perlu kita pahami terlebih dahulu mengenai apa itu akuntansi dan apa itu leasing.
Secara umum akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Akuntansi menurut American Accounting Association (AAA) menjelaskan bahwa akuntansi merupakan proses pengeidentifikasian,
1 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
pengukuran, danpelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputsan yang jelas dan tegas, bagi pihak pemakai informasi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/ manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Sewa-guna-usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa-guna-usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Sewa (Lease) bisa juga diartikan suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode yang disepakati. Sebagai imbalannya lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor . Sewa dikasifikasikan menjadi dua yaitu
1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan
2. Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset
Klasifikasi sewa dibuat pada masa awal sewa atau bisa dengan persetujuan kedua belah pihak untuk melakukan pembaharuan sewa. Beberapa indikator yang menunjukan suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan diantaranya :
2 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
1. pada akhir masa sewa kepemilikan aset dapat dialihkan kepada lessee
2. lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal nilai opsi mulai dilaksanakan.
3. masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan.
4. pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan.
5. aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya.
6. jika lessee membatalkan sewa maka kerugian lessor ditanggung oleh lessee
7. laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan pada lessee
8. lessee dapat melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai sewa lebih rendah dari nilai pasar.
II. PERLAKUAN AKUNTANSI
PSAK No. 30 tentang Sewa mengatur bahwa suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
3 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Sesuai PSAK 30 terkait dengan akuntansi leasing maka perlakuan akuntansi untuk aset dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual:
1. disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya terutama dapat dipulihkan melalui transaksi penjualan dari pada penggunaan lebih lanjut
2. diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurangi beban penjualan aset tersebut
3. diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan evaluasi dampak keuangan adanya perubahan penggunaan aset.
Perlakuan akuntansi untuk transaksi Leasing disesuaikan dengan jenis sewanya masing-masing:
1. Financial Lease : selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa
2. Operating Lease : jika transaksi terjadi pada nilai wajar maka laba/rugi harus diakui tetapi jika terjadi dibawah nilai wajar maka laba/rugi harus diakui segera kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa dimasa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual diatas nilai wajar selisih lebih tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.
4 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Untuk memudahkan memahami penjelasan diatas dibawah ini disajikan ilustrasi sederhana atas perlakuan akuntansi finance lease.
Tanggal 1 April 2010 Andi melakukan transaksi finance lease sebuah Truk senilai Rp. 90.000.000, nilai residu aset diperkirakan sebesar Rp. 20.000.000 jangka waktu sewa selama 6 tahun dengan tingkat bunga sebesar 18 % per tahun. Umur ekonomis aktiva 8 tahun. Metode penyusutan garis lurus.
Perhitungan :
Nilai aktiva : Rp. 90.000.000 nilai sewa per bulan Rp. 90.000.000 / 72 bulan
Jangka waktu sewa : 6 tahun =Rp 1.250.000
Tingkat bunga 12 % per tahun Bunga = Rp. 90.00.000 X 12/100
Umur ekonomis 8 tahun = Rp. 10.800.000 per tahun = Rp. 900.000 per bulan
Penyusutan = _ HP-NR = Rp. 90.000.000-Rp.20.000.000
UE 72 bulan
= Rp.973.000
5 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Lessee
1 April 2010 Jurnal pada awal perjanjian
Aset lease Rp. 90.000.000
Utang lease Rp. 90.000.000
1 April 2010 Saat pembayaran sewa pertama
Utang lease Rp. 1.250.000
Beban bunga Rp. 900.000
Kas bank Rp. 2.150.000
6 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
30 April 2010 Pengakuan penyusutan aset
Beban Depresiasi Aset Lease Rp. 973.000
Akumulasi Depresiasi aset lease Rp. 973.000
Lessor
1 April 2010 Jurnal pada awal perjanjian
Piutang sewa pembiayaan Rp. 90.000.000
Aset sewa pembiayaan Rp. 90.000.000
1 April 2010 Saat pembayaran sewa pertama
Kas bank Rp. 2.150.000
Piutang Sewa pembiayaan Rp. 1.250.000
7 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Pendapatan Bunga Sewa pembiayaan Rp 900.000
III. Perlakuan Perpajakan
Pencatatan transaksi leasing diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 dan Surat Edaran Dirjen Pajak No SE-10/PJ.42/1994. Menurut Keputusan Menteri Keuangan ini hanya mengatur mengenai tatacra pencatatan transaksi leasing secara sale and lease back dengan hak opsi sehingga untuk jenis leasing lainnya misalnya Pembiayaan Konsumen harus mengacu kepada PSAK No. 30.
Dalam praktek sehari-hari, sering ditemukan kesalahpahaman dari akuntansi perusahaan sehingga dalam perpajakan memperlakukan transaksi Pembiayaan Konsumen layaknya Sale and Lease Back dengan Hak Opsi.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan tersebut, kegiatan sewa guna usaha digolongkan sebagai Sewa Guna Usaha (SGU) dengan hak opsi apabila memenuhi semua kriteria berikut :
1. Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal, harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor;
2. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 huruf b Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 m asa sewa guna usaha ditetapkan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang modal Golongan I, 3 tahun untuk barang modal Golongan II dan III, dan 7 tahun untuk Golongan Bangunan;
8 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
3. Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee.
Ketentuan perpajakan memperlakukan SGU dengan Hak Opsi secara berbeda dari akuntansi. Adapun perbedaannya sebagai berikut :
Secara akuntansi, pencatatan dilakukan secara Capital Lease, dimana :
1. aktiva leasing langsung dibukukan sebagai aktiva tetap leasing dan disusutkan sesuai dengan masa manfaatnya;
2. lessee membebankan biaya penyusutan aktiva SGU dan beban bunga SGU
Secara perpajakan, dilakukan secara Operating Lease, dimana : 1. aktiva tetap leasing baru diakui setelah lessee melaksanakan hak opsinya, dengan biaya perolehan sebagai dasar penyusutan sebesar nilai opsi tersebut 2. lessee membebankan angsuran pokok dan bunga SGU sebagai biaya leasing
Sedangkan untuk transaksi pembiayaan konsumen, pencatatan secara akuntansi maupun perpajakan sama, yaitu dilakukan secara Capital Lease.
Dalam pelaksanaannya suatu perjanjian SGU dengan hak opsi kadang-kadang terputus, sehingga masa sewa guna usaha menjadi lebih pendek dari masa yang semula disepakati. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal :
a. force majeur, yaitu putusnya transaksi SGU karena bencana alam seperti kebakaran dan lain-lain, sehingga barang modal yang diperoleh secara finance lease mengalami rusak berat dan tidak dapat dipakai lagi.
9 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
b. default, yaitu terputusnya transaksi SGU karena lessee tidak dapat memenuhi pembayaran lease payment serta kewajiban lainnya sehingga kontrak finance lease berakhir lebih cepat.
c. sebab ekonomis, yaitu lessee mengakhiri masa lease sebelum waktunya karena pertimbangan ekonomis semata-mata, dengan membayar sekaligus kewajiban yang tersisa.
Berdasarkan Ketentuan Pasal 14 huruf c Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1169/KMK.01/1991, dinyatakan apabila masa SGU dengan hak opsi ternyata lebih pendek dari masa SGU menurut Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan dimaksud, maka Direktur Jenderal Pajak melakukan koreksi atas pengakuan penghasilan pihak lessor.
Berdasarkan Ketentuan Pasal 16 huruf d Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991, dinyatakan apabila masa SGU dengan hak opsi ternyata lebih pendek dari masa SGU menurut Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan dimaksud, maka Direktur Jenderal Pajak melakukan koreksi atas pembebanan biaya SGU. Berdasarkan penegasan dalam butir 8 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/ 1992 tanggal 19 Desember 1992 bahwa dalam hal perjanjian finance lease menyatakan jangka waktu yang lebih pendek atau pada pelaksanaannya berakhir dalam jangka waktu yang lebih pendek dari jangka waktu minimum yang disyaratkan perlakuan perpajakannya disamakan dengan operating lease.
IV. PAJAK PENGHASILAN (PPh)
Pengakuan penghasilan dan pembebanan biaya bagi lessor dan lessee diatur sebagai berikut:
1. Finance Lease dengan masa yang lebih singkat karena default.
10 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
a. Pihak lessor maupun pihak lessee harus membetulkan SPT Tahunan yang telah dimasukkan dengan melakukan pembetulan atas penghasilan atau biaya sebagai akibat perubahan perlakuan dari SGU finance lease menjadi SGU operating lease.
b. Pihak lessor melakukan penyusutan atas harta yang dileasingkan. Pihak lessee tidak boleh melakukan penyusutan.
c. Atas masa SGU yang telah lewat, lessee harus memotong PPh Pasal 23 sebesar pembayaran bruto berupa sewa (lease payment).
2. Finance Lease dengan masa yang lebih singkat karena sebab ekonomis.
a. Pihak lessor maupun pihak lessee harus membetulkan SPT Tahunan yang telah dimasukkan dengan melakukan pembetulan atas penghasilan atau biaya sebagai akibat perubahan perlakuan dari SGU finance lease menjadi SGU operating lease, sampai dengan saat opsi dilaksanakan. Perlakuan PPh atas pelaksanaan opsi adalah sama dengan perlakuan atas jual-beli aktiva biasa.
b. Pihak lessor melakukan penyusutan atas harta yang dileasingkan sampai dengan opsi dilakukan oleh lessee. Pihak lessee melakukan penyusutan atas harta tersebut sejak opsi dilakukan dan dasar penyusutan adalah nilai perolehan yang terdiri dari akumulasi sisa angsuran,penalti dan harga residu yang harus dibayar.
c. Atas masa SGU yang telah lewat, lessee harus memotong PPh Pasal 23 sebesar pembayaran bruto berupa sewa (lease payment).
11 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
V. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
Berdasarkan Pasal 1 angka 2 huruf d Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1988 jo. Pasal 15 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991, atas penyerahan jasa dalam transaksi SGU dengan hak opsi dari lessor kepada lessee merupakan jasa financial leasing yang dikecualikan dari pengenaan PPN, dengan demikian lessor bukan merupakan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Perlakuan PPN terhadap SGU tanpa hak opsi (Operating Lease).
1. Perlakuan PPN atas transaksi SGU tanpa hak opsi :
a. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1988 jis huruf d dan Pengumuman Dirjen Pajak No. PENG-139/PJ.63/1989 dan Pasal 1 angka 4 dan 5 Keputusan Dirjen Pajak Nomor : KEP - 05/PJ./1994, penyerahan jasa dalam transaksi SGU tanpa hak opsi dari Lessor kepada lessee adalah penyerahan jasa yang terutang PPN, karena lessor sebagai perusahaan jasa persewaan barang dengan demikian merupakan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
b. Pengalihan barang dalam transaksi SGU tanpa hak opsi bukan merupakan penyerahan Barang Kena Pajak karena pengalihan barang tersebut adalah dalam rangka persewaan biasa.
c. Besarnya PPN yang terutang adalah 10% dari Nilai Penggantian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf p Undang-undang PPN 1984.
d. PPN sebagaimana dimaksud pada butir 4.1.3. merupakan PPN Pajak Keluaran bagi lessor dan merupakan PPN Pajak Masukan bagi lessee dalam hal lessee adalah PKP. PPN yang dibayar atas perolehan BKP yang disewa guna usahakan merupakan PPN Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dengan PPN Pajak Keluaran Lessor.
12 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Dalam hal transaksi Sale and Lease Back tanpa hak opsi, PPN Pajak Masukan atas perolehan barang yang telah dikreditkan oleh lessee harus dibayar kembali seperti halnya pembayaran kembali dalam pemindahtanganan barang modal sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No.1441b/KMK.04/1989. Dalam hal lessee kemudian menyewa guna usaha kembali (leased back) barang tersebut, maka lessor harus mengenakan PPN yang terutang atas jasa persewaan barang yang dilakukannya dengan pengaturan seperti tersebut pada butir 1
Ilustrasi kasus
Tanggal 1 Januari 2010 CV Andi (Lessee) mendapat sebuah truk dengan memperoleh pembiayaan financial lease dari sebuah perusahaan leasing PT Sarana (Lessor). Dalam kontrak dimuat ketentuan sebagai berikut :
Nilai kontrak sebesar Rp 179.436.728
Masa leasing selama 5 tahun, yaitu sejak 1 Januari 2010
Pembayaran lease adalah Rp 50.000.000 pertahun, yg harus dimulai 1 Januari 2010 (pada awal masa lease)
Keterangan tambahan
Masa manfaat ekonomis truk 8 tahun
Tingkat bunga 20%
13 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Berdasarkan keterangan di atas dibuatlah tabel pembayaran sebagai berikut
Pembayaran
Hutang
Lease Payment
Pokok
Bunga
1 Januari 2010
179,436,728
50,000,000
50,000,000
14 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
50,000,000
1 Januari 2011
129,436,728
50,000,000
24,112,654
25,887,346
50,000,000
1 Januari 2012
105,324,074
50,000,000
28,935,185
15 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
21,064,815
50,000,000
1 Januari 2013
76,388,889
50,000,000
34,722,222
15,277,778
50,000,000
1 Januari 2014
41,666,667
50,000,000
16 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
41,666,667
8,333,333
50,000,000
Jurnal lessee
01-01-2010
Truk Leasing
17 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
179,436,728
Hutang Leasing
179,436,728
01-01-2010
Hutang Leasing
50,000,000
Kas
50,000,000
01-01-2011
Hutang Leasing
18 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
24,112,654
Biaya Bunga Leasing
25,887,346
Kas
50,000,000
31-12-2011
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
19 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
01-01-2012
Hutang Leasing
28,935,185
Biaya Bunga Leasing
21,064,815
Kas
50,000,000
31-12-2012
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
20 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
01-01-2013
Hutang Leasing
34,722,222
Biaya Bunga Leasing
15,277,778
Kas
50,000,000
31-12-2013
Biaya penyusutan Truk
21 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
01-01-2014
Hutang Leasing
41,666,667
Biaya Bunga Leasing
8,333,333
Kas
50,000,000
22 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-2014
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
31-12-2015
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
23 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-2016
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
31-12-2017
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
24 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
31-12-2018
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Koreksi fiskal yang harus dibuat oleh lesse adalah
25 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Jurnal
AKUNTANSI
KOREKSI
FISKAL
01-01-10
Truk Leasing
179,436,728
26 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Hutang Leasing
179,436,728
27 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
01-01-10
Hutang Leasing
50,000,000
28 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Kas
50,000,000
-
50,000,000
50,000,000
29 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
01-01-11
Hutang Leasing
24,112,654
30 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Biaya Bunga Leasing
25,887,346
25,887,346
-
24,112,654
50,000,000
Kas
31 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
50,000,000
32 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-11
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
33 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
34 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
01-01-12
Hutang Leasing
28,935,185
Biaya Bunga Leasing
21,064,815
35 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
21,064,815
-
28,935,185
50,000,000
Kas
50,000,000
36 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-12
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
37 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
22,429,591
38 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
01-01-13
Hutang Leasing
34,722,222
39 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Biaya Bunga Leasing
15,277,778
15,277,778
-
34,722,222
50,000,000
40 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Kas
50,000,000
41 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-13
42 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
43 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
44 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
01-01-14
Hutang Leasing
41,666,667
Biaya Bunga Leasing
8,333,333
8,333,333
45 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
-
41,666,667
50,000,000
Kas
50,000,000
46 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-14
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
47 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
22,429,591
48 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-15
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
49 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
22,429,591
50 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-16
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
51 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
22,429,591
52 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-17
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
53 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
22,429,591
54 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
31-12-18
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
55 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
22,429,591
+
22,429,591
-
Akm. Penyusutan Truk
22,429,591
56 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
57 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
VI. Simpulan
Leasing dalam PSAK No. 30 dijelaskan bahwa suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Sesuai PSAK 30 terkait dengan akuntansi leasing maka perlakuan akuntansi untuk aset dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual: 1. disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya terutama dapat dipulihkan melalui transaksi penjualan dari pada penggunaan lebih lanjut
2. diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurangi beban penjualan aset tersebut
3. diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan evaluasi dampak keuangan adanya perubahan penggunaan aset.
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 huruf b Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 m asa sewa guna usaha ditetapkan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang modal Golongan I, 3 tahun untuk barang modal Golongan II dan III, dan 7 tahun untuk Golongan Bangunan, jika suatu leasing tidak memenuhi ketentuan tersebut maka leasing diperlakuakan sebagai sewa biasa atau disebut operating lease. Transaksi leasing yang dikelompokkan ke dalam financial lease atau sewa guna usaha dengan hak opsi tidak dikenakan pajak penghasilan maupun pajak pertambahan nilai. Tetapi transaksi yang tergolong operating lease atas pembayaran lesee kepada lessor merupakan objek pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai.
58 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
DAFTAR PUSTAKA
1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991, Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing)
2. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 10/PJ.42/1994, Perlakuan Pph Dan Ppn Terhadap Perjanjian Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi Yang Berakhir Menjadi Lebih Singkat Dari Masa Sewa Guna Usaha Yang Disyaratkan Dalam Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 1169/Kmk.01/1991
3. ERYC RICARDO S, Membukukan Transaksi Leasing, Akuntansi ( PSAK 30 ) Versus Pajak, http://pusatperpajakan.blogspot.com/2009/12/membukukan-transaksi-leasing-akuntansi.html
4. Anang Mury Kurniawan, haphisz.files.wordpress.com/2009/08/akuntansi-pajak-leasing.ppt
5. Manahan Nasution, Akuntansi Guna Usaha (Leasing) Menurut Pernyataan Sak No. 3, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1207/1/akuntansi-manahan.pdf
6. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 1994
7. Baridwan, Zaki, Akuntansi Keuangan Intermediate, Masalah-masalah Khusus, Volume I, Lembaga dan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1984.
59 / 60
PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING MENURUT PSAK 30 DAN MENURUT PERATURAN PERPAJAKANDitulis oleh Admin Medan Jumat, 19 Agustus 2011 07:26 -
8. Ikatan Akuntan Indonesia, Standard Akuntansi Keuangan, PSAK No.30, Salemba Empat, Jakarta 1994
60 / 60
Top Related