Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
1
ISSN: 2654-7287
Vol. 1, No. 2, Februari 2019
ALAMAT REDAKSI
Kantor Pusat Lembaga Penelitian dan Pengabdaiab pada Masyarakat UMK.
Jl. KH. Ahmad Dahlan No 10 Kota Kendari, Gedung Islamic Canter, Lt. 2
email:[email protected]/website: lppm.umkendari.ac.id
https:lppm.umkendari.ac.id/humaniora
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA
SEKOLAH PADA SD NEGERI LINGKUP UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH (UPTD) KECAMATAN PALANGGA SELATAN
Apriani Safitri1), Mujiati2)
PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN
READING III PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Citra Prasiska P. Tohamba1), Nur Rizky Alfiany2)
PENGARUH DISIPLIN DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOROWALI
Haeruddin Tobigo
KONSEP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ANAK JALANAN KENDARI
(KOJAK) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS DI
KECAMATAN MANDONGA KENDARI
Hasmira Said1), Halima2)
ANALISIS PENERAPAN SISTEM E-COMMERCE DALAM
MENCIPTAKAN E-MARKETING TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA UKM DI KOTA KENDARI
Indri Hapsari1), Murini2)
EKONOMI KREATIF DI KOTA KECIL (STUDI TENTANG
PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA KENDARI
Patta Hindi Asis1), Andi Awaluddin Ma’ruf2)
PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KOORDINASI KELUARGA
BERENCANA (BKKBN) KOTA KENDARI
Juwita1), Marjani2)
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
2
KETUA EDITOR
Sitti Zakiah Ma’mun
DEWAN EDITOR
Hartati
Ahmad Rustan
La Ode Alimusa
Patta Hindi Asis
MITRA BESTARI
Prof. Abdullah Alhadza
Prof Anwar Hafid
LAYOUT
Jumiatin
Alwas Muis
ALAMAT REDAKSI
Kantor Pusat Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UMK.
Jl. KH. Ahmad Dahlan No 10 Kota Kendari, Gedung Islamic Canter, Lt. 2
email:[email protected]/website: lppm.umkendari.ac.id, https:lppm.umkendari.ac.id/saintek
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
3
DAFTAR ISI
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA
SEKOLAH PADA SD NEGERI LINGKUP UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH (UPTD) KECAMATAN PALANGGA SELATAN
Apriani Safitri1), Mujiati2) ................................................................................... 1-13
PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN
READING III PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Citra Prasiska P. Tohamba1), Nur Rizky Alfiany2) ................................................. 14-23
PENGARUH DISIPLIN DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOROWALI
Haeruddin Tobigo ................................................................................................... 24-39
KONSEP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ANAK JALANAN KENDARI
(KOJAK) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS DI
KECAMATAN MANDONGA KENDARI
Hasmira Said1), Halima2) ......................................................................................... 40-52
ANALISIS PENERAPAN SISTEM E-COMMERCE DALAM
MENCIPTAKAN E-MARKETING TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA UKM DI KOTA KENDARI
Indri Hapsari1), Murini2) .......................................................................................... 53-64
EKONOMI KREATIF DI KOTA KECIL (STUDI TENTANG
PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA KENDARI
Patta Hindi Asis1), Andi Awaluddin Ma’ruf2) ......................................................... 65-79
PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KOORDINASI
KELUARGABERENCANA (BKKBN) KOTA KENDARI
Juwita1), Marjani2) ................................................................................................... 80-89
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
1
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA
SEKOLAH PADA SD NEGERI LINGKUP UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH (UPTD) KECAMATAN PALANGGA SELATAN
Apriani Safitri1, Mujiati2
Administrasi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kendari,
ABSTRAK
Supervisi akademik merupakan layanan bantuan yang diberikan kepala sekolah
kepada guru-guru dalam upaya perbaikan proses pembelajaran. Kinerja guru memiliki
kontribusi besar dalam proses pembelajaran karena gurulah yang secara langsung
bersentuhan atau berhadapan dengan peserta didik, sehingga perlu ada pengawasan baik
secara langsung mau pun tidak langsung oleh kepala sekolah melalui kegiatan supervisi
akademik. Tujuannya untuk menganalisis efektifitas pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah pada SD Negeri yang berada pada lingkup Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan mengunakan tiga cara yaitu observasi non partisipan yang tidak terstruktur,
wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan efektifitas
pelaksanaan supervisi akdemik kepala sekolah pada SD Negeri lingkup UPTD Kecamatan
Palangga Selatan dilihat dari: 1) perencanaan supervisi akademik kepala sekolah telah
dilaksanakan secara efektif, 2) pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah telah
dilaksanakan secara efektif dengan adanya media sebagai pendukung proses pembelajaran
dan tugas yang mampu mengukur seluruh kemampuan siswa baik itu pada penerapan
kurikulum KTSP maupun KURTILAS, 3) tindak lanjut pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah telah dilaksanakan secara efektif berkaitan dengan permasalahan yang di alami oleh
guru.
Kata Kunci: Supervisi, Akademik, Kepala Sekolah
PENDAHULUAN
Kepala sekolah adalah personal sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas kelancaran
jalannya sekolah, tidak hanya secara teknis akademis saja, akan tetapi semua kegiatan, keadaan
lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya merupakan tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah. Dengan demikian, kepala sekolah dituntut untuk mengontrol dan mengevaluasi
segala bentuk kegiatan sekolah tersebut termasuk proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru.
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
2
Kepala sekolah berperan sebagai supervisor. Dimana supervisor pendidikan
didefinisikan sebagai proses pemberian layanan bantuan profesional kepada guru untuk
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pengelolaan proses
pembelajaran secara efektif dan efisien. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah ditegaskan bahwa
salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah kompetensi supervisi,
antara lain; Kepala Sekolah dapat memiliki kompetensi merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, dan dapat melaksanakan supervisi
akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat,
serta dapat menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru
Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SD Negeri yang berada pada
lingkup Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten
Konawe selatan diharapkan dapat memberi dampak terhadap terbentuknya sikap profesional
guru. Sikap profesional guru merupakan hal yang amat penting dalam memelihara dan
meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan akitivitas
keseharian guru. Perilaku profesional akan lebih diwujudkan dalam diri guru apabila institusi
tempat ia bekerja perhatian lebih banyak pada pembinaan, pembentukan, dan pengembangan
sikap professional guru.
SD Negeri yang berada pada lingkup Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan pelaksanaan ssupervisi akademik
kepala sekolah belum terlaksana secara optimal. hal ini dapat dilihat dari persiapan pelaksanaan
supervisi akademik yang belum terencana dengan baik. Sebagai dampak pelaksanaan supervisi
akademik tersebut adalah rendahnya kinerja guru khususnya dalam proses pembelajaran,
terdapat beberapa guru yang melakukan proses pembelajaran tidak didukung perangkat
pembelajaran yang lengkap seperti adanya guru yang melakukan pembelajaran tanpa
dilengkapi dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penggunaan metode mengajar
yang kurang variatif artinya lebih banyak guru menggunakan metode ceramah tanpa
mengkombinasikan dengan metode yang lainnya sehingga proses pembelajaran cenderung
membosankan serta penggunaan media pembelajaran yang jarang dilakukan bahkan ada
beberapa guru yang hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar, sehingga kepala
sekolah perlu melakukan suatu perubahan dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami
oleh guru melalui kegiatan supervisi akademik. Supervisi akademik kepala sekolah tidak hanya
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
3
dilakukan pada waktu-waktu tertentu tetapi supervisi akademik kepala sekolah harus dilakukan
secara berkelanjutan sebagai upaya mendisiplinkan guru dalam merancang pembelajaran dan
merangsang kreatifitas guru-guru dalam menggunakan metode serta memanfaatkan berbagai
macam sumber belajar yang dapat merangsang tercapainya prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimanakah efektifitas pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah pada SD
Negeri Lingkup Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Palangga Selatan,
Kabupaten Konawe Selatan?
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektifitas
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah pada SD Negeri Lingkup Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan.
Tinjauan Pustaka
1. Efektitas
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh
target dapat dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran
sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila
efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum
tentu efisiensi meningkat, (Sedarmayanti, 2014: 59).
Berdasarkan pendapat di atas, maka efektifitas dapat diartikan sebagai kesesuaian
antara tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan ketercapaian sasaran.
2. Supervisi Akademik
Fathurrohman dan Suryana (2011:18), menjelaskan bahwa secara harfiah, kata
supervisi sama dengan membangun, meningkatkan atau memperbaiki. Adapun dalam
kegiatan sehari-hari di sekolah, kata supervisi selalu diartikan dengan supervisi akademik.
Boardman, et al (Sahertian, 2010:17) menyebutkan bahwa supervisi adalah suatu usaha
menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinue pertumbuhan guru-guru
di sekolah, baik secara individual
maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pengajaran.
Menurut Mulyasa (20014 : 107), supervisi merupakan suatu proses yang dirancang
secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-
hari di sekolah; agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
4
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta
berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Rohiat (2010:
36), Supervisi akademik adalah pembinaan yang menitikberatkan pengamatan pada masa
akademik yang langsung berada pada lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar. Dalam peranannya
supervisi akademik menjadi aspek kunci untuk memberikan dan memberdayakan para guru
dalam mengembangkan secara maksimum belajar siswanya.
Altof (2015: 22) supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
akademik. Dengan demikian, guru membutuhkan pengawasan dari seorang supervisor
yang akan mengevaluasi dan meningkatkan kualitas kinerjanya.
Iwantoro (2014: 59) supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala
sekolah dalam melakukan pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas
mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang
nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan
hasil belajar siswa.
Supervisi akademik kepala sekolah dari uraian pengertian supervisi akademik dan
kepala sekolah dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu serangkaian kegiatan yang terencana
yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memberikan bantuan kepada guru dalam upaya
mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran demi pencapaian tujuan
akademik.
A. Model Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Menurut Makawimbang (Fitriani, 2015: 66), dalam praktek supervisi pendidikan,
dikenal beberapa model supervisi yang selama ini dengan sadar atau tidak sadar
diimplementasikan oleh supervisor/kepala sekolah dalam melaksanakn tugasnya. Setiap
model memiliki karakteristik atau kelebihan dan kekurangannya. Bias jadi suatu model
supervisidi, satu sisi sangat compotible di suatu daerah dan satuan pendidikan tertentu,
namun di sisi lain model tersebut sangatlah uncompotible di daerah dan satuan pendidikan.
Model supervisi dimaknakan sebagai bentuk atau kerangka sebuah konsep atau pola
supervisi. Ia sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan
dalam melakukan suatu kegiatan supervisi.
Secara umum kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
supervisi umum dan supervisi akademik. Supervisi umum dilakukan untuk seluruh
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
5
kegiatan teknis administrasi sekolah. Sedangkan supervisi akademik lebih diarahkan pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
Tabel: 2.1 Indikator supervisi akademik
Dimensi Kompetensi Indikator Supervisi Akademik
Supervisi
Merencanakan program supervisi akademik
dalam rangka peningkatan profesionalisme
guru.
Melaksanakan supervisi akademik terhadap
guru dengan menggunakan pendekatan dan
teknik supervisi yang tepat.
Menindak lanjuti hasil supervisi akademik
terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
Kegiatan pembelajaran idealnya mendapatkan supervisi yang baik dari kepala
sekolah, dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai kinerja guru dalam
melakukan tugas dan tanggung jawabnya terutama dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang
masih kurang dalam pelaksanaan kegiatan guru tersebut dapat menjadi dasar bagi kepala
sekolah untuk memberikan saran yang baik dan memberikan tindak lanjut yang tepat.
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti mencoba mengamati dan menjelaskan serta
mengungkap makna dari peristiwa-peristiwa atau fenomena lapangan sehingga dapat
dilakukan analisis tentang model supervisi akademik kepala sekolah pada SD Negeri
Lingkup Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten
Konawe Selatan sebagai temuan penelitian.
B. Tempat dan Lokasi Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di SD Negeri pada Lingkup Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Kecamatan Palangga Selatan. Lokasi ini dipilih menjadi lokasi penelitian
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
6
karena dengan pertimbangan bahwa SD Negeri pada Lingkup Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan pada aspek
layanan bantuan yang diberikan kepala sekolah kepada guru-guru dalam kegiatan supervisi
akademik kepala sekolah, sebagai upaya perbaikan kinerja dalam proses pembelajaran.
Supervisi akademik kepala sekolah perlu dilakukan secara intensif baik secara langsung
mau pun tidak langsung dalam bentuk kerja sama yang baik antara yang disupervisi dengan
yang melakukan supervisi sehingga dapat tercapai pembelajaran yang kreatif, efektif dan
menyenangkan sebagai danpak dari pelaksanaan supervisi akademik.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Kepala UPTD lingkup Kecamatan Palangga Selatan,
kepala sekolah, dan guru SD Negeri pada Lingkup Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan. Dalam menentukan subjek
penelitian, dipergunakan sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik sampling tidak
berdasarkan probabilitas, melainkan dipilih untuk mendeskripsikan situasi sosial yang
terkait dengan masalah yang diteliti, atau sampel bertujuan dengan menciptakan informan
kunci (key informan), selanjutnya ditetapkan sampel secara bergulir sesuai dengan
kebutuhan penelitian atau kebutuhan data yang diperlukan.
D. Data dan Sumber Data
Data dari penelitian ini berupa ungkapan atau kata-kata, gambaran fakta lapangan
yang seluruhnya diperoleh dari para informan, lembar observasi dan dokumen dari
supervisi akademik kepala sekolah. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala UPTD
Kecamatan Palangga Selatan, kepala sekolah, dan guru SD Negeri pada Lingkup Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe
Selatan.
E. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dilakukan dengan alur
yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan tahap verifikasi. Model analisis data
tersebut dapat digambarkan, seperti terdapat pada gambar berikut:
Gambar 3. 1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
7
Miles and Huberman (Sugiyono, 2014: 405)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan supervisi akademik kepala sekolah pada SD Negeri lingkup UPTD
Kecamatan Palangga Selatan dilakukan dengan melibatkan guru, kegiatan perncanaan
dilakukan dengan cara: (1) menentukan jadwal pelaksanaan yakni menyesuaikan dengan
program kepala sekolah yang lain, (2) menentukan waktu pelaksanaan yakni perbulan, triwulan
dan persemester, (3) menetukan sasaran kegiatan supervisi, meliputi perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi proses pembelajaran guru di kelas (4) mempersiapkan perlengkapan berupa
format penilaian dan format pelaporan.
Muslim (2013: 134-135) menyebutkan bahwa agar kegiatan supervisi yang dilakukan
kepala sekolah sesuai dengan kebutuhan nyata, maka program kerja yang disusun harus
realislitis dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan setempat. Purwanto, (2014: 106-107) juga
menjelaskan bahewa salah satu fungsi utama dan pertama yang menjadi tanggung jawab kepala
sekolah adalah membuat atau penyusun perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu syarat
mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik perseorangan maupun
kelompok. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan
bahkan mungkin juga kegagalan.
Senada menurut Donni & Rismi (2014 : 113), setiap tahun menjelang dimulai tahun
ajaran baru, kepala sekolah hendaknya telah siap menyusun rencana yang akan dilaksanakan
untuk tahun ajaran berikutnya. Kepala sekolah perlu menguasai perencanaan supervisi
akademik sehingga ia perlu menguasai kompetensi perencanaan supervisi akademik dengan
baik. Terhadap sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan dalam perencanaan supervisi
akademik.
Teknik pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah pada SD Negeri lingkup UPTD
Kecamatan Palangga Selatan dilakukan dalam dua teknik yakni (1) kunjungan kelas dan, (2)
Observasi kelas. Kepala sekolah memantau guru dalam membuka pelajaran, menyajikan materi
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
8
yang disesuaikan dengan motode dan media yang digunakan, membangun komunikasi dengan
siswa melalui tanya jawab dan diskusi, melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaraan
di dalam kelas dan penyusunan soal yang digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik
dalam menguasai materi dan di akhir pembelajaran kepala sekolah member contoh
kepadatentang teknik pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Memberi semangat
kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Tindak lanjut pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah pada SD lingkup UPTD
Kecamatan Palangga Selatan dilakukan dengan dua cara yakni: (1) secara langsung dilakukan
dengan cara pertemuan individual, berkunjung antar kelas dan menilai diri sendiri, (2)
pertemuan tidak langsung dilakukan dengan cara pelatihan, worksop, loka karya, KKG dan
KKS.
Sutisna (2006: 224), bahwa bantuan pembinaan kepada guru dapat diberikan melalui
berbagai kegiatan seperti: kunjungan kelas, diskusi kelompok, loka karya, seminar,
demonstrasi mengajar, bacaan profesional, kunjungan antar kelas, atau melalui partisipasi staf
dalam pengembangan kurikulum dan instruksional atau kegiatan profesi lainnya. Suhardan
(2010: 178), menyebutkan bahwa pada dasarnya pengawasan profesional kepala sekolah
bertujuan untuk menciptakan situasi pembelajaran kearah yang lebih baik, terutama membantu
guru sebagai tenaga pelaksana kegiatan mengajar yang berpengaruh terhadap proses belajar.
Menurut Donni & Rismi, (2014 : 117-118) beberapa cara yang dapat dilakukan kepala
sekolah dalam membina untuk meningkatkan proses pembelajaran dalam : (1) menggunakan
secara efektif petunjuk bagi guru dan bahan pembantu guru lainnya. (2) mengunakan buku teks
secara efektif. (3) Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapat mereka pelajari
selama pelatihan. (4) Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki. Selain
itu, Sahertian (2008:27) menyatakan bahwa objek supervisi ialah perbaikan situasi belajar
mengajar dalam arti yang luas, menyebutkan empat objek supervisi yaitu: (1) pembinaan dan
pengembangan kurikulum; (2) perbaikan proses pembelajaran; (3) pemberdayaan sumber
daya guru dan staf; dan (4) pemeliharaan dan perawatan moral serta semangat kerja guru.
Berdasarkan uraian di atas maka tindak lanjut pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah pada SD Negeri lingkup UPTD Kecamatan Palangga Selatan bahwa bentuk pembinaan
yang diberikan sebagai bentuk penyelesaian masalah yang ditemukan saat pelaksanaan
supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah. Bentuk pembinaan tersebut dilakukan
secara personal dimana kepala sekolah mengadakan pertemuan secara individual membahas
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
9
segala kemampuan dan kekurangan guru dalam melakukan pembelajaran tentunya
komunikasi yang dibangun berdasarkan musyawarah tidak menginterogasi atau menggurui.
Hal dilakukan untuk member rasa nyaman bagi guru. Bentuk pembinaan yang lain adalah
dalam bentuk pelatihan, seminar, dan workshop dimana guru dilibatkan didalam kegiatan
tersebut, selain kegiatan tersebut KKG merupakan wadah bagi guru untuk banyak belajar
mengenai banyak hal tentan proses pembelajaran.
Bagan 4.1 Alur pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah
pada SD Negeri Lingkup UPTD Kecamatan Palangga Selatan
Perencanaan
Jadwal pelaksanaan supervisi dirancang
untuk menyesuaikan Prota dan Promes
Waktu pelaksanaan yang terjadwal
perbulan, pertriwulan, dan persemester
Menentukan sasaran kegiatan supervisi tentunya dalam proses
pembelajaran yang dilakukan guru
Mempersiapkan perlengkapan berupa format penilaian dan
format laporan
Pelaksanaan
Kunjungan kelas,
observasi kelas
Tindak lanjut
Langsung, melakukan dialog dengan guru yang memiliki permasalahan personal yang
mempengaruhi kinerjanya
Tidak langsung, pengarahan kepala sekolah melalui rapat dewan guru, pelatihan dan
workshop
Supervisi akademik
kepala sekolah
Pengawasan:
Kepala UPTD
Dinas Terkait
Efektifitas: Peningkatan
Profesinalisme guru
Kerja sama
Kepala sekolah
Guru
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
10
Pencapaian hasil efektifitas yang dilakukan oleh suatu organisasi menurut Jones,
(Imelda, 2014) terdiri dari tiga tahap, yakni input (masukan), conversion (perubahan), dan
output (hasil). Input meliputi semua sumber yang dimiliki, informasi dan pengetahuan, bahan-
bahan mentah serta modal. Pada tahap input, tingkat efisiensi sumber daya yang dimiliki
sangat menentukan kemampuan yang dimiliki. Tahap conversion ditentukan oleh kemampuan
organisasi untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, manajemen dan penggunaan
teknologi agar dapat menghasilkan nilai. Tahap ini, tingkat keahlian sumber daya manusia dan
daya tanggap organisasi terhadap perubahan lingkungan sangat menentukan tingkat
produktifitasnya. Sedangkan dalam tahap output pelayanan yang diberikan merupakan hasil
dari penggunan teknologi dan keahlian sumber daya manusia.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik
kepala sekolah pada SD Negeri lingkup UPTD telah berjalan efektif dilihat dari input,
conversion dan output. Input berupa guru, jadwal, waktu, sasaran dan perlengkapan.
Conversion berupa kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik.
Output yang dihasilkan dalam kegiatan pelaksanaan supervisi akademik adalah peningkatan
profesinalisme guru dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan di dalam kelas dan evaluasi
hasil belajar siswa.
Bagan 4.2: Efektifitas pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah pada SD
Negeri lingkup UPTD Kecamatan Palangga Selatan
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian yang telah peneliti
laksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa: efektifitas pelaksanaan supervisi akdemik kepala
Proses: kegiatan
pelaksanaan supervisi
akademik
Input: guru, jadwal,
waktu, sasaran dan
perlengkapan
Output: peningkatan
profesinalisme guru
Pengawasan: Kepala
UPTD dan Dinas
terkait
SEKOLAH Perencanaan Pelaksanaan Tindak lanjut
Tindak lanjut:
Pembinaan langsung
dan Tidak Langsung
Kepala
sekolah
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
11
sekolah pada SD Negeri lingkup UPTD Kecamatan Palangga Selatan dilihat dari: 1)
perencanaan supervisi akademik kepala sekolah telah dilaksanakan secara efektif, semua
stakeholder pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas ditentukan oleh
semua pihak tidak terkecuali guru, kepala sekolah, kepala UPTD dan Dinas terkait. Sehingga
dalam merancang perencanaan supervisi harus dilakukan dengan bekerja sama. 2) pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah telah dilaksanakan secara efektif, guru diharapkan untuk
membuat RPP yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan,
dan materi ajar, penyajian materi yang menyenangkan, penggunaan metode yang tepat, adanya
media sebagai pendukung proses pembelajaran dan tugas yang mampu mengukur seluruh
kemampuan siswa baik itu pada penerapan kurikulum KTSP maupun KURTILAS. 3) tindak
lanjut pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah telah dilaksanakan secara efektif,
pembinaan dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis dengan tema yang berkaitan dengan
permasalahan yang di alami oleh guru.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran yaitu: 1) penyediaan
fasilitas pembelajaran, 2) melakukan inovasi dalam pembelajaran, 3) memberikan ruang
kepada guru untuk berkreatifitas.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kemetrian Ristek Dikti atas dukungan
keuangan yang diberikan sampai penelitian ini selesai dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Altof Fatoni, Muhammad. 2015. Skripsi: Hubungan pelaksanaan Supervisi Akademik
Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di MTs. Islamiyah Ciputat: Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah.
Amirin, Tatang M. 2003. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Danim, Sudarwan dan Khairil. 2012. Profesi Kependidikan, Bandung: Alfabeta.
Donni, Juni Priansa dan Rismi, Somad. (2014). Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan
Kepala Sekolah. Alfabeta, Bandung.
Fitriani. 2015. Tesis: Model Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kinerja Guru. Malamg: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
12
Fathurrohman, Pupuh dan Suryana, AA. 2011. Supervisi Pendidikan dalam
Pengembangan Proses Pengajaran, Bandung: Refika Aditama.
Iwantoro. 2014. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru
Dalam Rangka Mencapai Tujuan. Jurnal Ilmu Tarbiyah "At-Tajdid", Vol. 3, No. 2,
Juli 2014.
Misnawati, 2016. Jurnal Ilmu Administrasi Negara: Efektifitas Kerja Pegawai
Negeri Sipil Kantor Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.
Volume 4 Nomor 1 Halaman 2592-2604.
Muhaimin, Suti’ah, dan Sugeng listyo, Prabowo. 2009. Manajemen Pendidikan:
Aplikasinya dan Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta:
Prenada Media Group, 2009.
Mulyasa, E. 2014. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Muslim, Sri Banun (2010). Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme
Guru. Bandung: Alfabeta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: BSNP.
Purwanto, Ngalim (2014). Administrasi dan Supervisi pendidikan, PT Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Prasojo, Lantip Diat dan Sudiyono. 2011. Supervisi Pendidikan. Yogjakarta: Gava Media.
Rusmawati,Vivi. 2013. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dlam Meningkatkan
Disiplin Kerja Guru pada SDN 018 Balikpapan. eJournal Administrasi Negara,
2013, 1 (2): 395-409, ISSN 0000-0000. Balikpapan: Universitas Mulawarman.
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditam Sahertian, Piet dan
Mataheru (2007). Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program Inservice
Education, Jakarta: Rineka Cipta.
Siahaan, Amiruddin dkk. (2006). Manajemen Pengawas Pendidikan. Jakarta:
Quantum Teaching.
Sutisna, Oteng (2007). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktek
Profesional, Bandung: Angkasa
Sahertian, Piet A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta.
Sedarmayanti, 2014. Sumber daya manusia dan produktivitas kerja.
Bandung:Mandar Maju
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta
Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora ISSN: 2654-7287. Edisi: Vol. 1, No. 2, Februari 2019
13
Sumenge, Ariel S. 2013. Jurnal Emba: Analisis Efektifitas dan Efisiensi Pelaksanaan
Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Minahasa Selatan. Volume1 Nomor 3 hal74-81
Top Related