7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
1/25
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA
DIRI RENDAH
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Jiwa 1 Diampu
Oleh Ibu Sri Endang Windiarti, Skep, Ns, M.Kes
OLEH :
1. Bekti Anita Oktaviani P 17420111045
2. Fefi Eka Wahyuningsih P 17420111054
3. Halim Alfani P 17420111056
4. Nuraini P 17420111065
5. Sidas Umayah P 17420111074
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
2/25
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan
Jiwa Pada Pasien Dengan Harga Diri Rendah.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa I di Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang.
Dalam penulisan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih, kepada:
1. Ibu Sri Endang Windiarti, Skep, Ns, M.Kes selaku dosen koordinator pada mata
kuliah Keperawatan Jiwa 1.
2. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah Askep Jiwa Pada Pasien
Dengan Harga Diri Rendah.
Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 5 Januari 2013
Penyusun
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page ii
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
3/25
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PENGANTAR ................................................................................................... iiDAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1A..Latar Belakang....................................................................................... 1
B..Permasalahan.......................................................................................... 2
C..Tujuan penulisan.................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................... 4A.. Kasus (Masalah Utama)....................................................................... 4
B.. Proses Terjadinya Masalah.................................................................... 4
C..Rentang Respon Konsep Diri................................................................. 6
D.. Etiologi.................................................................................................. 7
E..Manifestasi Klinis................................................................................... 8
F.. Mekanisme Koping................................................................................ 9
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................ 10
A..Pengkajian.............................................................................................. 11
B..Masalah Keperawatan............................................................................ 11
C..Pohon Masalah ...................................................................................... 12
D.. Diagnosa Keperawatan.......................................................................... 13
E..Strategi Keperawatan............................................................................. 13
F.. Penatalaksanaan...................................................................................... 16
G..Evaluasi.................................................................................................. 18
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page iii
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
4/25
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 19
H..Kesimpulan............................................................................................. 19
I.. .Saran....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page iv
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
5/25
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk social yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi
kebutuhannya,untuk memenuhi kebutuhan tersebut individu dituntut untuk lebih
meningkatkan kinerjanya agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi dan tingkat social
di masyarakat lebih tinggi, kemudian ini merupakan dambaan setiap manusia.
Individu akan merasa gagal, putus asa dan akhirnya mempunyai suatu pikiran negative
terhadap dirinya dan akhirnya akan merendahkan martabat sendiri, individu akan
merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa dan merasa rendah diri, yang dikenal
dengan gangguan konsep diri: Haga Diri Rendah.
Klien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah yang tidak ditangani
akan mengisolasi diri,perubahan sensori persepsi halusinasi dengar atau lihat, perilaku
kekerasan, dan klien akan kurang memperhatikan kebersihan diri. Oleh karena itu
diperlukan perawatan intensif baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari pelayanan
tenaga kesehatan termasuk didalamnya adalah perawat.
Peran perawat dalam penanggulangan klien dengan gangguan konsep diri :
Harga Diri Rendah meliputi peran promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Pada
peran promotif, perawat meningkatkan dan memelihara kesehatan mental melalui
penyuluhan dan pendidikan untuk klien dan keluarga. Dari aspek preventif yaitu untuk
meningkatkan kesehatan mental dan pencegahan gangguan konsep diri : Harga Diri
Rendah. Sedangkan pada peran kuratif perawat meencanakan dan melaksanakn
rencana tindakan keperawatan untuk klien dan keluarga. Kemudian peran rehabilitatif
berperan pada follow up perawat klien dengan gangguan konsep diri: Harga Diri
Rendah melalui pelayanan di rumah atau home visite.
Berdasarkan data statistik yang kami dapatkan 2 tahun terakhir ini klien yang
mengalami Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah terdapat 1,72%, Isolasi Sosial
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 1
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
6/25
terdapat 9,38%, Resiko Perilaku Kekerasan terdapat 22,70%, Perilaku Kekerasan 1,81,
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi terdapat 53,25% dengan jumlah pasien yang
dirawat.
Dari hasil proporsi yang didapat walaupun dalam jumlah kecil namun
diperlukan penangan khusus, pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri
Rendah dapat mengakibatkan cemas dan takut, individu akan takut ditolak, takut gagal,
dan dipermalukan akharnya cenderung untuk menarik diri yang pada akhirnya individu
akan mengalami gangguan orientasi realita. Komplikasi yang berbahaya adalah
individu mempunyai keinginan untuk menciderai dirinya.
Melihat kejadian tersebut maka kami tertarik untuk megambil Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah sebagai
bahan makalah kami.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Definisi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?
2. Bagaimanakah Proses Terjadinya Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri
Rendah ?
3. Bagaimanakah Rentang Respon Harga Diri ?
4. Bagaimanakah Etiologi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?
5. Bagaimanakah Manifestasi Klinis dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri
Rendah ?
6. Bagaimanakah Mekanisme Koping yang Menyebabkan Gangguan Gambaran
Diri : Harga Diri Rendah ?
7. Bagaimanakah Proses Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Gambaran Diri :
Harga Diri Rendah ?
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 2
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
7/25
C. TUJUAN
1. Menjelaskan Definisi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?
2. Menjelaskan Proses Terjadinya Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri
Rendah ?
3. Menjelaskan Rentang Respon Harga Diri ?
4. Menjelaskan Etiologi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?
5. Menjelaskan Manifestasi Klinis dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri
Rendah ?
6. Menjelaskan Mekanisme Koping yang Menyebabkan Gangguan Gambaran Diri
: Harga Diri Rendah ?
7. Mejelaskan Proses Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Gambaran Diri :
Harga Diri Rendah ?
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 3
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
8/25
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KASUS (MASALAH UTAMA)
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga
diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa
syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai
seorang yang penting dan berharga.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Gangguan harga diri rendah merupakan
evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapatsecara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Cowsisend, 1998).
Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan
melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi
diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri. Gangguan harga diri
atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional
Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individu yang
sebelumnya mengalami harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai
diri dalam berespon terhadap suatu kejadian.(Kehilangan, perubahan).
(Carpenito,2007)
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 4
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
9/25
Sebagai contoh yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien
yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang
diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak
sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur,
bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit,
perlakuan petugas yang tidak menghargai.
2. Kronik
Harga diri rendah kronik adalah keadaan individu yang mengalami evaluasi
diri negatif yang mengenai diri sendiri atau kemampuan dalam waktu lama, yaitu
perasaan negatif yang timbul sebelum sakit/dirawat misalnya kegagalan untuk
memecahkan suatu masalah atau berbagai stress berurutan. Dalam hal ini klien
mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan
menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons
yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang
kronis atau pada klien gangguan jiwa. (Carpenito,2007)
Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik diri sendiri danorang lain, yang menimbulkan penurunan produktivitas yang berkepanjangan,
yang dapat menimbulkan gangguan dalam berhubungan dengan orang lain dan
dapat menimbulkan perasaan ketidakmampuan dari dalam tubuh, selalu merasa
bersalah terhadap orang lain, mudah sekali berperasaan negatif tentang tubuhnya
sendiri. Karena itu dapat menimbulkan ketegangan peran yang dirasakan kepada
klien yang mempunyai gangguan harga diri rendah.
Harga diri rendah juga selalu mempunyai pandangan hidup yang pesimisdan selalu beranggapan mempunyai keluhan fisik, pandangan hidup bertentangan,
penolakan terhadap kemampuan yang dimiliki, dapat menimbulkan penarikan diri
secara sosial, yang menimbulkan kekhawatiran pada klien. (Stuart & Gail,2007)
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 5
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
10/25
Klien yang mempunyai harga diri rendah akan mengisolasi diri dari orang
lain dan akan muncul perilaku menarik diri, gangguan sensori, persepsi,
halusinasi, bisa juga mengakibatkan adanya waham. (Stuart & Gail,2007)
C. RENTANG RESPON KONSEP DIRI
Rentang respon konsep diri (Stuart G.W dan Sundeen, S. J, 1998)
Rentang konsep diri berkisar antara respon adaptif sampai dengan respon
maladaptif. Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma
norma sosial, secara umum yang berlaku di masyarakat.
Respon adaptif diantaranya :
1. Aktualisasi diri
Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman
yang sukses.
2. Konsep diri positif.
Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkan dengankenyataan.
Respon Maladaptif diantaranya:
1. Harga Diri Rendah
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 6
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
11/25
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
12/25
Ketegangan peran oleh stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam
peran/ posisi, halusinasi pendengaran dan penglihatan, kebingungan tentang
seksualitas diri sendiri, kesulitan membedakan diri sendiri dan orang lain, gangguan
citra tubuh, mengalami dunia dalam mimpi. ( Stuard and Sudeen,1998)
E. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri
rendah adalah :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya
diri. (misalnya : malu, sedih karena rambut menjadi rontok /botak akibat
pengobatan penyakit kronis)
2. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalaam meraih
sesuatu.
3. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.
(misalnya : saya tidak mampu, saya tidak bisa, saya memang bodoh, saya tidak tahu
apa-apa)
4. Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak
ingin bertemu orang lain.
5. Rasa percaya diri kurang, merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 8
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
13/25
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
14/25
F. MEKANISME KOPING
Semua orang tanpa memperhatikan gangguan perilakunya, mempunyai beberapa
bidang kelebihan personal yang meliputi : aktivitas olah raga dan aktivitas diliar rumah,
hobi dan kerajinan tangan, seni yang ekspresif, kesehatan dan perawatan diri,
pendidikan atau pelatihan, pekerjaan, vokasi atau posisi, bakat tertentu, kecerdasan,
imajinasi dan kreativitas, hubungan interpersonal (Stuart & Gail, 2007)
Mekanisme koping termasukpertahanan jangka pendek atau jangka panjang serta
penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam
menghadapi persepsi diri yang menyakitkan (Stuart & Gail, 2007).
a. Pertahanan jangka pendek mencakup berikut ini :
1. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas diri
(Misalnya : konser musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif)
2. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara (Misalnya : ikut serta
dalam klub sosial, agama, politik, kelompok.)
3. Aktivitas sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang tidak
menentu (Misalnya : olahraga yang kompetitif, prestasi akademik, kontes untuk
mendapatkan popularitas)
4. Aktivitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas diluar
dari hidup yang tidak bermakna saat ini (Misalnya : penyalahgunaan obat)
b. Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini :
1. Penutupan identitas adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang
terdekat tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, atau potensi dari individu.
2. Identitas negatif, asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan
yang diterima masyarakat.
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 10
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
15/25
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
16/25
Sedangkan menurut Towsend ( 1998 ) pada pasien dengan gangguan harga
diri rendah akan ditemukan batasan karakteristik :
a. Kurang kontak mata
b. Ungkapan yang mengaktifkan diri
c. Ekspresi rasa malu
d. Mengevaluasi diri sebagai individu yang tidak mampu untuk menghadapi berbagai peristiwa.
e. Menolak umpan balik yang positif dan melebih-lebihkan umpan balik yang negatif tentang dirinya.
f. Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal yang baru.
g. Hipersensitif terhadap kritik, mudah tersinggung dengan pembicaraanorang lain.
B. MASALAH KEPERAWATAN
No. Masalah
Keperawatan
Data Subyektif D a t a O b y e k t i f
1 Isolasi sosial :
menarik diri
1. Mengungkapkan tidak
berdaya dan tidak ingin
hidup lagi
2. Mengungkapkan enggan
berbicara dengan orang
lain
3. Klien malu bertemu dan
berhadapan dengan orang
lain
1. Ekspresi wajah kosong
2. Tidak ada kontak mata ketika
diajak bicara
3. Suara pelan dan tidak jelas
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 12
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
17/25
2 Gangguan
konsep diri :
harga diri
rendah
1. Mengungkapkan ingin
diakui jati dirinya
2. Mengungkapkan tidak
ada lagi yang peduli
3. Mengungkapkan tidak
bisa apa-apa
4. Mengungkapkan dirinya
tidak berguna
5. Mengkritik diri sendiri
1. Merusak diri sendiri
2. Merusak orang lain
3. Menarik diri dari hubungan
sosial
4. Tampak mudah tersinggung
5. Tidak mau makan dan tidak
tidur
6. Perasaan malu
7. Tidak nyaman jika jadi pusat
perhatian
3 Berduka
disfungsional
1. Mengungkapkan tidak
berdaya dan tidak ingin
hidup lagi
2. Mengungkapkan sedih
karena tidak naik kelas
3. Klien malu bertemu dan
berhadapan dengan orang
lain karena diceraikan
suaminya
1. Ekspresi wajah sedih
2. Tidak ada kontak mata ketika
diajak bicara
3. Suara pelan dan tidak jelas
4. Tampak menangis
C. POHON MASALAH
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 13
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
18/25
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka
disfungsional.
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 14
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
19/25
E. STRATEGI PELAKSANAAN
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 13
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
20/25
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 14
No. DiagnosaKeperawatan
Tujuan SP Rasional
1. Isolasi sosial:menarik diri
berhubungandengan hargadiri rendah
Setelah dilakukantindakankeperawatanselama 6 kali
pertemuan hargadiri klien akanmeningkat,
dengan kriteriahasil:1. Klien dapat
membinahubungansaling percaya
2. Klien dapatmempertahankan aspek yang positif
3. Klien dapatmenilaikemampuanyang dapatdigunakan
4. Klien dapatmenetapkandanmerencanakankegiatansesuai dengankemampuanyang dimiliki
5. Klien dapatmelakukansesuai kindisisakit dankemampuannya
6. Klien dapatmemanfaatkan sistem
pendukungyang ada
SP1: Bina hubungansaling percaya
1.1 Bina hubungan saling percaya:
a. Sapa klien denganramah, baik verbalmaupun non verbal
b. Perkenalan diridengan sopan
c. Tanya nama lengkapklien dan nama
panggilan yangdisukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan, jujur danmenepati janji
e. Tunjukkan sikapempati danmenerima klien apaadanya
f. Beri perhatian padaklien
1.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang penyakit yangdideritanya.
1.3 Sediakan waktuuntuk mendengarkan
klien1.4 Katakan kepada klien
bahwa dirinya adalahseseorang yang
berharga dan bertanggung jawabserta mam pumenolong dirinyasendiri
Hubungan saling percayamerupakanlangkah awaluntuk menentukankeberhasilanrencana
selanjutnya.
2. SP 2: Identifikasikemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
Pujian akanmeningkatkanharga diri klien
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
21/25
(Aplikasi Praktek Klinik Keperawatan jiwa, 2011)
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Keperawatan
Keliat (1999) menguraikan empat cara untuk meningkatkan harga diri yaitu :
a. Memberi kesempatan untuk berhasil
b. Menanamkan gagasan
c. Mendorong aspirasi
d. Membantu membentuk koping
2. Penatalaksanaan Medis
a. Clorpromazine ( CPZ )
Indikasi untuk sindrom psikosis yaitu berat dalam kemampuan menilai realitas,
kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguan perasaan dan perilaku
aneh, tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan aktivitas rutin.
Efek saamping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin.
b. Haloperidol ( HPL )
Indikasi : berdaya berat dalam kemampuan menilai realitaas dalaam fungsi
netral serta fungsi kehidupan sehari-hari.
Efek samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 15
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
22/25
c. Trihexyphenidyl ( THP )
Indikasi : segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pascaa enchepalitis dan
idiopatik.
Efek samping : hypersensitive terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat,
psikoneurosis dan obstruksi saluran cerna.
3. Terapi okupasi / rehabilitasi
Terapi yang terarah bagi pasien, fisik maupun mental dengan menggunakan
aktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas tersebut berupa kegiatan yang
direncanakan sesuai tujuan ( Seraquel, 2004 )
4. Psikoterapi
Psikoterapi yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif dan
individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk
mengembalikan penderita ke masyarakat ( Seraquel, 2004 )
5. Terapi psikososial
Rencana pengobatan untuk skizofrenia harus ditujukan padaa kemampuan daan
kekurangan pasien. Selain itu juga perlu dikembangkan terapi berorientasi keluarga,
yang diarahkan untuk strategi penurunan stress dan mengatasi masalah dan
perlibatan kembali pasien kedalam aktivitas. (Kaplan and Sadock 1997)
G. EVALUASI
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien (Keliat, B.A., 1997). Evaluasi dilakukan sesuai dengan
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu evaluasi
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 16
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
23/25
proses dan evaluasi formatif, dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan evaluasi
hasil atau sumatif dilakukan dengan membandingkan respon klien pada tujuan yang
telah ditentukan. Evaluasi masalah Harga Diri Rendah Kronis diharapkan klien dapat:
1. Ancaman integritas fisik atau Harga Diri Rendah klien sudah berkurang.
2. Perilaku klien menunjukkan kemajuan dalam menerima, menghargai dan
meyakini diri sendiri.
3. Sumber koping yang adekuat sudah dimiliki klien dan digunakannya.
4. Klien dapat memperluas kesadaran diri, menyelidiki dan mengevaluasi diri.
5. Klien menggunakan respon koping yang adaptif.
6. Klien sudah mempelajari strategi baru untuk beradaptasi, dan meningkatkan
aktualisasi diri.7. Klien sudah menggunakan pemahaman yang tinggi tentang diri sendiri untuk
meningkatkan pertumbuhan kepribadian.
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 17
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
24/25
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional
maupun kronis atau menahun. Faktor yang empengaruhi harga diri meliputi
penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan terhadap orang lain, dan ideal diri yang
tidak realistis.
B. SARAN
Setelah mengetahui pengertian harga diri rendah, etiologi, faktor predisposisi
dan faktor presipitasi, maka diharapkan agar perawat mampu melakujan asuhankeperawatan mengenai jarga diri rendah.
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 18
7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3
25/25
DAFTAR PUSTAKA
Azizah,Lilik Marifatul. 2011. Keperawatan Jiwa (Aplikasi Praktik Klinik). Graha Ilmu :
Yogyakarta
Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.
Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
Stuart dan Sundeen. (2007). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.
http://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
dengan.htm
http://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmhttp://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmhttp://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmhttp://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htm